KEMENTERIAN PEKERJfu\N UMUM DIREKTORAT JENDER/AL BINA MARGA SNVT PERENCANAAN DAN PENGAVI'ASAN JALAN NASIONAL PROPINSI BENGKULU
Jl. lr. Rustandi Sugianto Km.12+225 Telp/Fax. (0736) 52436 Pulau Baai Bengkulu
Public Disclosure Authorized
Public Disclosure Authorized
Public Disclosure Authorized
Public Disclosure Authorized
E2593 V18
1
I
t
.X1
..
.i
/i
',,
rit
1r.
-l
t\
*,.
{
l(
t-f,
/'"
U[IING di anzani
(ltama
No. Reg. Kompetensi KLH: OOOTlLPJIAMDAL I/LRK/KLH
PT. DIANZANI UTAMA KONSULTAN
I I I I t I t I I I I I I I I I I I I
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR BADAN LINGKUNGAN HTDUP IGBERSIHAN I}AN TATA KOTA
JL. RAYA PADANIG KEMPAS
BINTUHAN REKOMEIYDASI KEPALA BADAN LINGKT]NGAII HIDUP KEBERSIIIAIY DAIY TATA KOTA I(ABT'PATEN KAI'R NOMOR : 07t t 4*t BLII, IOTK IKB t 20t2 TENTAI\TG: T]PAYA PENGELOLAIIN DAN TTPAYA PEMAITITAUAN LINGKT'NGAN (UKI-T'PL) RUAS JAII\N BATAS KABT'PATEN XAT'R-TANJT'NG KEMI'NING
OLEH: SNVT PERENCANAAIY DAN PENGAWASAII JAII\N NAIIIONAL BENGKIJLU DIT.IEN BINA MARGA KEMENTERIAN TDKER.'AAN I'MI]M JL. IR RUSTANDI SUGIANTO KM 12 +T25 PI'IJ\U BAAI BENGKT'LU MEITUMBANG
: a.
bahwa Kegiatan Pcningkatan Ruas Jalan Batas Kabupafien Kaur -Tanjung Kcmuning oleh SNVT Perencanaan dan Pengawasan
Jalan Nasional Bengkulu, Diden Bina ltdarga, Kementerian Pekerjaan Umum. Jl. Ir. Rugandi Sugianto KM 12 +225, Rrlau Baai Bengkulu mempakan kegiatan png wajib dilengkapi dengan Dolcunren UKL-LJPL;
b.
hasil evaluasi terhadap dolcumen LJKL-LJPL dan tinjauan
kcgien
Peningkatan Ruas Jalan Balas Kabuparcn Kaur Tanjung Kemuning oleh SNVT Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Bcngkuln, Di{ietr Bina MarF, Ke,rnenterian Pekerjaan Umum, dinyankan balrwa dokumen UKL-LIPL terscht scuai dc,ngan standar dan Feraturan yang berlaku; bahwa Dokumen LTKLUPL kegiatan Peninglcatan Ruas Jalan Batas Kabupof€n Kaur - Tanjung oleh SNVT Perencanaan dan Peirgawasan Jahn Nasional Bengkulu, Ditjcn Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum merupakan salah satu Dokumen lapangan
-
c.
Lingkungan Hidup yang hanrs ditetaplon oleh Badan Lingkungan Hidup;
d.
bahwa untuk maksud tersebut pada hurup q b dan c diatas perlu diafir dengan Rekomendasi Kepala Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Tata Kota Kabupaten Kaur.
I I I
MENGINGAT
: l.
Undang-Undang Nomor 19 Talrun 1956 tentang Pernbennrkan hopinsi Bcngfculu (I-embann l,{egara Tahun 1967 Nomor : 19
I I I
tambahan Lembaran Negara
Nomor 282t);
Udang-Undang Nomor 5 Tatrun 1990 tclrtang Konscrvasi Sumber Daya Alam, hayari dan Ekosisnem $rmbaran Negara Rcpublik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Irmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2fi)9 tentang Perlindungan dan Pengelolalaan Lingkungnn Hidup (tambahan Lembaran Neglra Republik Indonesia Nomor 2725);
l I I I I I I t t t I I I
Undang-Undang Darurat Nomor 03 Tahun 2ffi3 tentsr€ Pe'mbenhkan Kabupaten Muko-Mukq Kabupaten Seluma dan tkbupaten Kaur di hovinsi Bengkulu (kmbaran Negara Rcpublik Indonesia Tahun z0lur_ Nomon 23, Tambahan Irmbaran Ncgara Republik Indonesia Nomor 4266);
26 Tahun 2007 tcntang Penataan Ruang (Irmboran Neglra Reprblik Indonesia Tahun 2007 Nunor 68, Tambahan L€rlbaran Negara Republik Indonesia Nomor 2725): Undang-Undang Nomor
Undang-Undang Nomor l8 Tahun 2008 tenbng Pengelolaan Sampah (Lrmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2fi)8 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
NomoraE5t); Undang-Undang
No 23 tahun 1992, tsnang
pokok-pokok
Kesehatan
Pcraturan Pemcrintah Nomor 27 Tahun 1999 tcntang Tentang
Analisis Mengenai Darnpak Lingkungnn Hklup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 69, Tambahan Irrnboran Negara Republik lndonesia Nornor 3838); 9.
I Tahun 2(X)6 tentang Jenis Rcncana Usaha dan/atau Kegialan yang Wajib dilcngtapi dengon Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup; Peraturan M€nted Negnra Lingkungan Hidup Nomor I
t0. Peranran Meneri Negnra Lingkungnn Hidup Nomor 13 Tahun 2010 tmtang Upaya Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Linghngan dan Surat Pernyafiaan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantaun Lingkungan Hidup
I I I I I I I I I I I
I
l.
KepuUsan Me'nbri Negara Lingtungan Hidup Nomor 12 Tahun 1994 tentrng Podornan Umum Upaya Pengclolaan Lingkungur (UKL) Hfulup dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL);
12. Keptrsan Menrcri Nomor 86 Tahun 2fi)2 tentang
Pedoman
Pelaksanaan Upcya Fengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup;
13. Kcpntuan Mentcri Negara Lingkungln HidupNomor
05 Tahun 2008 tcntang Tata Kcrja Komisi Analisis Menganai Dampak Lingkungan Hidup;
MEMPERHATII(AIY
l.
Bahwa Dohmen Upoya Pengelolaan Lingfongan Hidup dan Upaya Pcmantauan Lingfcnngu Hidup kegiatan Peningkatan Ruas Jalan Batas Ifuhryatar Kaur Taqiung Kemuning oleh SNVT Percncanaan dan Pengarvasan Jalan Nasional Bengkulu, Dilien Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum. merupakan alat konbol dalam melaksanalon Fengelolaan dan Pcmantarun Linghrnga& dibuktikan dengur adanya Dokumen UKL-LJPL dari pemrakana
-
MEMUTUSI(AI{ Menebpkrl KESATU
Mernberikan Rckomendasi kelayakan LJKL-LrPL kegiatan Peningkabn Ruas Jalan Batas trkbupaten Tanjung Kemming oleh ShtVT Pcrencaruan dan Pengawasan Jahn Nasional Benglailu, Di$en Bina Muga, Kementerian Pekerjaan Umum. Jl. Ir. Rustandi Sugianto Km 12 +n5, Pulau Baai Bengkulu.
KEDUA'
Rekomcndasi
Kaur
l.
kehpkan LrKL-LJPL dipergunalon sebagai :
Acuan dalam bknis pengelolan dan Pe,mantauan Lingkungan seperti yang tendapat dalam dokumen LJKL-LJPL.
T
I t I I I I I
2. Dasar untuk melakukan kegiatan pelaponn pcmantauan pengslolaan Pcmanhrnn Lingtungan bedasadon LrKL-l,rPL yang telah disetujui, dengan membuat pelaporan pcngolahan dan pemantauan socara periodft unn* setiap 6 bulan sekali.
3. KETIGA
Syarat untuk melanju*an proses mempercleh izin usaha dan atau kegiatan.
Segala biaya yang timbul sebagni
akibd
dikelua*annya
Rekomendasi Kepnusan ini dib€bankan kepada Anggaran Biaya Pemralrarsa pengelola dalam hal ini SI.IVT Ferffconaan dan Pengawasan Jalan Nasional Ptopinsi Bcngkulu, Ditien Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum.
I I I I I I I
KEEMPAT
KELIMA
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini separdang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih la{ut oleh Kepala Badan Lingkunpn Hidup, Kebersihan dan Tata Kda trQbupate'n Kaur.
Keptusan ini berlaku sejak tanggal ditetaplCIn dengan kaentun apabilah dikcnndhan hari t€dapat kekcliruaan dalam keputusan ini akan diperbaiki sehgaimana mcstinya.
KEENAM
Kcputusan ini disampaikan k€pada Pe'rnrakarsa pengelola dalam hal ini SNVT Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional hovinsi
Bengkulu, Keinenterian Pckerjaan Umunr, untrk diketahui dan dilsl$anakan sebagaimana mestinya
DITETAPKAN
,,7:tV
.r :----rr I)An/ ' ;-:-:'/
I
I I t I T
I I
KAI.JR
r .\
ATEN KAT]R
ii,* ufi,t 3,$,\'*i 1 - I
T
I I I I
DI :
PADATAITIGGAL : 4 FEBRUARI-20I2 KEP4ILA BADAN LINGXI'NGAN IIIDI]P, KOTA
I =ut\ ro,\
KEEr.RstHAl{tidf,4
oA
rtxt
'.
l95qxt0$tyrn2-2402
Temhpan ini disampailon denggr lpnnst k@E : BTak Mcnteri Negara Linghmgan Hidlp, di Jal<arta 2. Beok Kcpala Ekoregion Sumatcra, di P€*m Bmr. 3. Bryok Gubernu hopirui Bengkulu, di Bcnglsulu. 4. Bryak Bupsti Karr, di Padaog Kernpas. 5. Bryak KepalaBndan Linefungpn Hidup hopinsi Bengkuln, di Bengkulu. 6. Kqala Dfuudlnstansi tclcsit di Kar, di Padary Kempas. 7. SNVT Pcrccanaan dan Pengawuan Jalan Nasiqtal hovinsi Bengtulu di Bengkulu
l.
MENTERI NEGARA LINGKI,'NGAN HIDUP,
ttd PROF. DR. BALTHASAR KAMBUAYA, MBA
I I I I I I
t I I I I
l t
I I I I I I
KATA PENGANTAR ehubungan dengan pekerjaan Penyusunan Upaya pengeroraan Lingkungan dan upaya Pemantauan Lingkungan (uKL - upL) Rencana Peningkatan Jalan Ruas Batas Kabupaten Kaur
-
Tanjung Kemuning, Provinsi
Bengkulu pada SNW Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Propinsi Bengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll, Direktorat Jenderal Bina
Marga Tahun Anggaran 2011 yang kami laksanakan berdasarkan ketentuan dan syarat-syarat teknis pekeriaan, maka telah disusun Dokumen UKL - UpL.
Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan Lingkungan (uKL
- uPL) ini mengacu
dan upaya
pemantauan
kepada peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya pengelolaan Lingkungan
Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan surat pemyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.
Dokumen UKUUPL
ini memuat tentang ldentitas Pemrakarsa,
Rencana
Kegiatan, Dampak Lingkungan Yang Akan Terjadi dan program pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (dilengkapi dengan tabel ringkasan uKL UPL).
Dengan tersusunnya dokumen UKL
-
UPL rencana kegiatan pekedaan
Peningkatan Jalan Ruas Batas Kabupaten Kaur
-
Tanjung Kemuning, propinsi
Bengkulu ini, diharapkan dapat berguna sebagai acuan dalam pelaksanaan
UKL UPL BATAS KAB KAUR
-
TANi,UIIG KEMUN//NG
pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dapat bermanfaat bagi semua Pihak yang terkait.
Jakarta, Desember 2011 Penyusun, PT. DIANZANI UTAMA KONSULTAN
Dr. lr. Endano Wdiaianti. MT Ketua Tim
UKL
UN
BATAS KAB KAUR
-
TATI'UTTG KEMUN' Irc
ll
I I t I I I
DAFTAR ISI Kata Pengantar
i
Daftar lsi
iii
Daftar Tabel
v
Daftar Gambar
vi
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1. 1.2. 1.3.
T
Belakang ldentitas Pemrakarsa............. peraturan Perundang-Undangan Terkait.. Latar
.. I -
1
1-2 1-2
T BAB 2
I I I I I
I I I I I I
RENCANA KEGIATAN
2.1. NamaKegiatan 2.2. Lokasi Kegiatan 2.3. Skala Kegiatan.. 2.4. Garis Besar Komponen Kegiatan..
Konstruksi....... 2.4.2 Tahap Konstruksi............... 2.4.3 Tahap Paska Konstruksi............... 2.4.1Tahap Pra
.2-1 2-
1
2-4 2 -6 2-6 2- 6 2 - 10
Kegiatan........... 2-11 2.5 Garis Besar Kondisi Rona Awa|........ 2 - 12 2.5.1 Komponen Fisik Kimia............. 2 - 12 2.5.2 Komponen Biologi..... 2 - 16 2.5.3 Komponen Sosial Ekonomi Budaya.... 2 - 18 2.4.4JadualWaktu Pelaksanaan
2.5.4 Komponen Kesehatan Masyarakat.......................... 2 - 35
BAB 3
DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI
3.1. Kegiatan
Yang Menimbulkan Dampak
3.1.1 Tahap Pra Konstruksi 3.1.2 Tahap Konstruksi 3.
1
.3 Tahap Pasca Konstruksi/Operasi
UKL U PL EATAS KAB KAUR.TATI'UNG KEMUNING
3-1 3-1 3-1
3-2
I I I I I I
I t I I I t I I I I
3.2
BAB
4
Dampak.. 3.2.1Tahap Pra Konstruksi............... 3.2.2 Tahap Konstruksi .............. 3.2.3 Tahap Pasca Konstruksi/Operasi Komponen Lingkungan Yang Terkena
-5 3- 5 3- 5
3
3 - 10
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
4.1.
Tahap Pra Konstruksi
.......
Sosekbud Tahap Konstruksi .............. 4.2.1 Fisik Kimia 4.2.2 Biologi 4.2.3Sosekbud 4.2.4 Kesehatan Lingkungan.............. Tahap Paska Konstruksi ............. 4.3.1 Fisik Kimia 4.1.1
4.2.
4.3.
4-1 4 -3 4
1
4
-
4
-7
3
4-11 4 - 19
4 -21 4 -21
4.3.2 Sosekbud
LAMPTRAN
I
HASTL UJt
LA8ORATOR|UM............................,
LAMPIRAN 2 STRIP MAP JALAN
EKSISTING.............
L
-1
L-2
l I I
UKL U PL EATAS KAB KAUR-TAN'U NG KEMUN'NG
w
I I I I I I I T
I I I I I
I I
DAFTAR TABEL Tabel2.1 Wihyah Administrasi Ruas Jalan Batas Kabupaten Kaur Tanjung Kemuning
I I I
2-1
Tabel2.2 Skala Kegiatan Peningkatan Jalan Batas Kaur
- Tanjung 24
Kemuning
Tabel2.3 Panjang Bentang dan Lokasi Jembatan Batas Kabupaten Kaur
24
- Tanjung Kemuning
Tabel2.4 Perkiraan Komposisidan Jumlah Tenaga Keda.
2-6
Tabel2.5 Perkiraan Mobilisasi Alat Berat..
2-7
Tabel 2.6 Jadual Pembangunan Jalan Batas Kabupaten Kaur Tanjung Kemuning
2-11
Tabel2.7 Curah Hujan dan
Jumlah
Hari Hujan Setiap Bulan di
Kabupaten Kaur Tahun 2009
2-12
Tabel 2.8a.Hasil Pemeriksaan Kualitas Air diTitik Sampling
2-13
Tabel 2.8b. Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Sungai Sulau Besar
2-14
Tabel 2.8c. Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Minum
2-15
Tabef
2.9
Kondisi Jalan Kaur
- Tanjung Kemuning (2011)
2-18
Tabel 2.10 Jumlah dan Kepadatan, Jumlah Rumah Tangga Penduduk
diWilayah Studi
2-20
Tabel2.11Luas Panen dan Produksi Tanaman Pangan di Wilayah Studi
2-21
Tabel2.12 Jenis Tanaman Buah-buahan Wlayah Studi.
2-21
Tabel2.13 Jenis Tanaman Perkebunan Wlayah Studi
2-22
Tabel 2.14 Prosentiase Penduduk
15 tahun ke atas yang
Bekerja
menurut Lapangan Pekeriaan diWilayah Studi.
Tabel 2.15 Banyaknya
T
-
2-23
Pencari Kerja menurut Pendidikannya di
Kabupaten Kaur
2-23
Tabel 2.16 Fasilitas Pendidikan di Wilayah Studi
2-26
Tabef 2.17 Data 10 Jenis Penyakit Dari Kunjungan Puskesmas.
2-35
Tabel 2.18 Kualitas Udara Ambien diWilayah Studi
2-38
Tabel 2.19 Tingkat Kebisingan diWilayah Studi
2-38
UKL U PL BATAS KAB KAUN.TATITU NG KEMUNING
Y
t I I
g-4 Terjadi Tabel4.1 UKL-UPL Ruas Jalan Batas Kaur- Tanjung Kemuning 4-27
Tabel
3.1
Ringkasan Dampak Lingkungan Yang Akan
I I I
I I t I I I I
U'( U PI EATAS KA' KAUR.TAI{IU
ITG KEM U N' T{G
YI
I I I I I I
I I I I I I t
I I I I I I
.DAFTAR GAMBAR i{egiatan Gambar2.2 Rute I rringktan Jalan....... Gambar 2.3 Tipikai Potongan Melintang Jalan Gambar 2.4 Inform i-;i Kejadian Banjir diWilayah Studi....... Gambar 2.5 Kompc;'si Kendaraan di Sekitar Wilayah... Gambar 2.6 Mata F.-;rcaharian Responden Gambar 2.7 Penda,: :tian Responden.............. Gambar
2.1
Lokasi
..
Z
-2
2-g 2-s
2-15 2-19
2-24 2-25
Gambar 2.8 Jumlali Seluruh Pengeluaran untuk Keluarga
Setiap
,..:ulan
2-25
Kegiatan Rencana Kegiatan..
Gambar 2.9 Pema; :nan Responden Tentang Rencana
2-27
Gambar 2.10 Sumb". lnformasiTentang
2-28
Gambar 2.11 Pend:. :t Responden Bila seluruh Luas Tanah Dibeb.: (an
2-29
Gambar 2.12Pengi-. :raan Lahan diTepi Rencana Peningkatan Gambar 2.13 Damp; Gambar 2.14 Gang
-
r
Jalan... 2-30
yang dirasakan selama tahap konstruksi............. 2-31
':n terhadap aktivitas ekonomi yang dapat
Omzet
Menu ':;kan Gambar2.15 Sarar ;' ,:nanggulangan Dampak Pada Tahap Gambar 2.16
Konst
lst
Damt
.
2-32
yang Dirasakan Bila Jalan Beroperasi
................. 2-gg Gambar 2.17 Keing n untuk terlibat sebagai Pekerja Z-U Gambar 2.18 Latar " iakang calon Pekerja yang ingin Ter|ibat.............. 2-u
Pekeria Gambar 2.20 Penyi ,,': yang Sering/Pernah Diderita Responden Gambar 2.21 Sumt : 'Air Minum dan Air Bersih dari Responden Gambar 2.22 Jamb,';: t?rg Digunakan oleh Responden...... Gambar 2.23Temp Pembuang sampah Responden Gambar 2.19
Gambar Gambar
Bidar
;''ekedaan yang Diinginkan Calon
2-gz
240 240 241 2,24Temp Serobat Responden dan Anggota Keluarganya.... 241 4.1 Tata ' ak Perambuan Sementara Pada Jalan 2 Lajur 2
Arah Gambar
Z-95
4.2 sumb
UKL UPL BATAS KAB
KAL';
4-17 Pencemaran udara Kendaraan Bermotor BBM l/t//UNG KEMUNING
.... 4-21 vu
I I I I I I
l I I I I I I I I I
l I
I
BAB
1
PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG
Ruas jalan Batas Kabupaten Kaur
-
Tanjung Kemuning merupakan jalan nasional yang
merupakan bagian dari jalan Simpang Rukis (Manna)
-
Tanjung Kemuning (ruas nomor O211.
Sebagai bagian dari jaringan Lintas Barat Sumatera, ruas jalan ini sangat strategis dan menghubungkan provinsi Aceh di utara hingga Lampung di selatan melalui sisi barat pulau Sumatera. Mengingat kebutuhan akan peningkatan kinerja layanan dan keselamatan jalan, Kementerian Pekeriaan Umum berupaya untuk melaksanakan kegiatan peningkatan jalan berupa pelebaran jalan di dalam ruang milik jalan (rumija).
SttVT
Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang melaksanakan tugas yang salah satunya adalah
melaksanakan penyusunan
studi
lingkungan
untuk Persiapan
Program
Pembangunan/Peningkatan Jalan. Dalam pelaksanaan tugas tersebut, khususnya di dalam
peningkatan kinerja Pembinaan Jaringan Jalan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkurgan, maka akan dilaksanakan studi lingkungan untuk beberapa ruas jalan. Sebagai salah satu wujud nyata kepedulian pemrakarsa terhadap kerrajiban dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan untuk menuju pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan maka pemprakarsa menyusun dokumen UKL dan UPL atas rencana peningkatan
ialan Ruas jalan Batas Kabupaten Kaur Bengkulu.
- Tanjung Kemuning sepanjang
14,1 km di Provinsi
Penyusunan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UKL
- UPL) ini mengacu pada Undang Undang
Lingkungan Hidup Nomor 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Keputusan Menteri
UKL
UH
BATAS KAB
KEMUNING
'0',UR.TAil,UNG
1-1
I I I '
Pekerjaan Umum No.10/KPTS/W2008 tentang jenis-jenis usaha dan atau kegiatan bidang Pekerjaan Umum yang wajib dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).
I I I
I
1.2. rDENrrAs nEMRAKARSA SN/T
Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang, Di$en Bina Marga, Kementerian Pekerjaan
Nama pemrakarsa
Umum Jl. fr. Rustandi Sugianto71111l+225, Pulau Baai, Bengkulu (0736) 52436 Zakaria, ST
I
Alamat kantor
I
Nama penyusun UKL UPL
PT. Dianzani Utama Konsultan
I
Atamat kantor
I a
Nomor telepon/fax Penanggung Jawab
Pusat Niaga Duta Mas Fatmawatil Blok A1 No. 14, JL. RS. Fatmawati No. 39 Jakarta Selatan (o21)72246/.7
I
1.3. PERATURAN
I I I I I I t
}::"J,:1"ff:f:,
Drs. Purwo Rukminto
PERUNDANG
1. Undang-Undang Republik
-
UNDANGAN TERKAIT
Indonesia No.5 tahun 1990, tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayatidan Ekosistemnya.
2. 3. 4.
Undang-Undang Republik Indonesia No.38 tahun 2004, tentang Jalan. Undang-Undang Republik Indonesia No.26 tahun 2007, tentang Penataan Ruang. Undang-Undang Republik Indonesia No.22 tahun 2009, tentang Lalu - Lintas dan Angkutan Jalan.
5.
Undang-Undang Republik Indonesia No.32 tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
6.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009, tentang Kesehatan
UKL UPL BATAS KAB KAUR.TAN' UNG KEMU NING
1-2
I I I
7.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No.41 Tahun 1993 tentang Angkutan
Jalan.
8.
l
Peraturan Pemerintah Republik lndonesia No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan.
9. Peraturan
I
Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara. 10. Peraturan Pemerintah Republik Indoneia No.82 tahun 2001, tentang Pengelolaan
I
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.34 tahun 2006, tentang Jalan.
I I
12. Keputusan Menteri Perhubungan No. 61 Tahun 1993 tentang Rambu Lalu Lintas. 13. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 48/MENLHflI/ Tahun 1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan.
14. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 49/MENLH/|!/ Tahun
I I I t I I I I t
1996 tentang Baku Mutu Tingkat Getaran.
15. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis mengenai Dampak Lingkungan Hidup
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan
17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10 Tahun 2008 tentang Jenis Kegiatan
Bidang pekerjaan Umum yang Wajib Dilengkapi Dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL).
18. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat Pemyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup 19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/lV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
20. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 6 Tahun 2005 tentang Standar Kualitas Air Sungai
I
t
UXL
UN
BATAS KAB KAUR.TA/fl, UNG KEMUNING
1-3
I I I I
BAB 2 RENCANA KEGIATAN
I I r
t I
2.1 NAMA KEGIATAN Nama kegiatan adalah Peningkatan jalan Batas Kabupaten Kaur
- Tanjung Kemuning
2.2 LOKASI KEGIATAN Ruas jalan Batas Kabupaten Kaur
-
Tanjung Kemuning merupakan jalan nasional yang
merupakan bagian dari jalan Simpang Rukis (Manna)
-
Tanjung Kemuning (ruas nomor O21).
II
berlokasi pada sta 169+200 sampai sta 183+400 berada di kecamatan Tanjung Kemuning
Ir
Batas Kabupaten Kaur
I I r
I I I I I t I I
Kabupaten Kaur. Wlayah administrasi desa dan kecamatan yang dilintasi oleh Ruas jalan
- Tanjung Kemuning disajikan pada Tabel 2.1. Lokasi peningkatan
ruas jalan disajikan pada Gambar 2.1, sedangkan rute peningkatan jalan disajikan pada Gambar 2.2.
Tabel2.1. Wlayah Administrasi Ruas jalan Batas Kabupaten Kaur-Tanjung Kemuning
hn Tanjung Kemuning
Sulauwangi Beriang Tinggi
Tanjung Bulan Padang Kedondong Padang Leban
TinggiArl Tanjung Aur
I
Taniunc Aur ll Aur Rinccit Tanjung Kemuning
UKL UPL BArAS KAB KAUR.TA/il,UNG KEMUN'NG
2-1
I I t
I I I
tg -I
=
I
-
3a7
Ell
$ii t
EIi H
z
:i
.1,
z
E
1t
f^ .Y
ii
c'6b
EF
t; ut
lo 6;
e$i
v
9*n !Ef, E5: {sEE"
11
IX 7tt6.
EEi!i
::ttl liil l
5 f
5
g
I
. F
= 2
s2 6 o F
$gEE
I I I
I t
o
GI
nl
tr
s
I
i
Y 6 E
3 j
c.i
b
g E
o c,
I
I I t I I I I
t 3 3
s $
s
I I I I I t I I I I I I t I I I I I I
l 0
o o ut = u,
z
i
5 U
V
G?
tr
.q
.E
o .? tr
I
\
#
-g
o tr
tg
tr
\
f/ s'
:t
tr,
3,i c,i L
o6 E
p
\,t/
I
ilr ;i1 I
rE
it
IIt F 1r i;
L\
e
6
o
I E
ut gt
I
$ s
3
s
F
U
z ul
o z Fr
F
t Y
$ a
s 3
s s s
l
I
2.3.
Skala Kegiatan
Skala kegiatan peningkatan jalan Batas Kabupaten Kaur
-
Tanjung Kemuning disajikan pada
Tabef 2.2. Jembatan yang sudah terbangun sepanjang lokasi kegiatan adalah jembatan yang diuraikan pada Tabel 2.3. Rencana tipikal penampang melintang jalan disajikan pada Gambar 2.3.
Tabel 2.2.Skala Kegiatan Peningkatan jalan Batas Kabupaten Kaur
UHlan
- Tanjung Kemuning
Panjang ruas jalan
Bqtrran 14,2km (sta 169+200 - sta 183+400)
Lebar jalan eksisting
4,5-6 m
Lebar jalan rcncana
7m
Bahu Jalan eksisting
Glm
Bahu jalan rencana
2m
Rumija
15m
Konstruksi Perkerasan eksisting
HRS
Penetrasiaspal Konstruksi Perkerasan rencana
AC WC=4 cm
AC Binder Course=6 crn
ACBase=6crn Aggregat KelasA=15 crn Aggregat kelas B=20 crn Jembatan
sudah terbangun 7 buah jembatan
Drainase
Saluran samping
Tabel2.3 Panjang Bentang dan LokasiJembatan
No 1
2 3
4 5
6 7
Bdttary
8ta
169 + 173 + 176 + 177 + 178 + 180 + 183 +
UKL UPL EATAS
,(m)' 300 800 100
300 000 900 000
45 20,5 20.5 41.4 180
25,5 25.6
KAB'fr',UR-TAiliUNG KETOUNING
Nryltf,J@,&n iembatan iembatan iembetan iembatan iembatan iembatan iembatan
Sulau Besar Berianq Napalan Noinoitan Padans Guci Gaqasan Kalam
,aqsa
Sulawanoi Berians Tinsoi
Kleslren, Tanjung Kemuning
2-4
I I I I I t I I I I t
i I I
a
I
T;
5
E: gpl
iI eI
E.d
'ir rE
B
;
;i
g
$
$F
F}
F
5t
E
i
[! 3l
[i'rI ' rr
EE
gb {I
;iI
!B 88
e
ro
a.F
t-
;f
ci|
ail
.r !
ir. _;E eP
'l
EEz ee ! *r 55?I .Jd t FI B-3
I I I I I t I I
!.*
II
EF
SR
ln
t'E t
t I
Fl
il
9'
" E
f:
t
a
is
i!
tr
E
t
= E I
E;
:: i xt ;
!l'
E
'l r1 !x
F
Js
T:
ilg
* b d
is $ a
s 3
s s s
t I I I I I I I I I I I I t t I I I I
2.4.
GARIS BESAR KOMPONEN KEGIATAN
2.4.1. Tahap Pra Konstruksi
1.
Survai dan Penentuan Trase Jalan
Survai yang dilakukan adalah menginventarisasi kondisi trase jalan yang telah ada. Survai
mencakup geometri jalan, RUMIJA, patok-patok batas jalan, pelengkap jalan (saluran drainasejembatan) dan kerusakan jalan. Disamping itu juga survai dilakukan terhadap kondisi lingkungan sekitar trase jalan mengenai penggunaan lahan, sarana dan prasarana serta utilitas yang ada.
2.
Pemindahan Bangunan Pada Rumija
Trase jalan Batas Kabupaten Kaur
-
Tanjung Kemuning berada pada lahan yang sudah
dibebaskan (di dalam rumija jalan dengan lebar 15 meter). Tanda patok-patok DMJ sudah terpancang di sepanjang trase jalan. Dengan demikian tidak lagi ada pembebasan tanah
dalam kegiatan peningkatan jalan Batas Kabupaten Kaur - Tanjung Kemuning. Namun demikian, pada saat ini terdapat beberapa bangunan non permanen yang berada di dalam rumija (squafterl yang perlu untuk dipindahkan.
2.4.2. Tahap Konstruksi 1. tlobilisasiTenagaKerla Kegiatan mobilisasi tenaga kerja ini mencakup pengadaan tenaga kerja oleh kontraktor pelaksana proyek. Kegiatan ini menyangkut penerimaan dan seleksi tenaga keria, baik yang
berasal dari daerah rencana kegiatan maupun yang datang dari luar daerah rencana kegiatan. Perkiraan tenaga kerja dan jumlah kebutuhannya seperti tampak pada Tabel 2.4. Tabel 2.4.Perkiraan Komposisidan Jumlah Tenaga Kerja
l{o
Kp{npoalll lenrya Ko{a
,l
General Suoerintendant
2
Penselola Traffic Kepala Pelaksanan Pekeriaan Administrasi dan Kontrak Pengendalian/ Pengawasan Administrasi Teknik Survey Pekeriaan Tanah
3 4 4.1. 4.2. 4.4. 5
UKL UPL EArAS KAB KAUN.TANUNG KEMUNING
Kebuuliln Tonqa KEda aOffrol 1
3 3 3 3 7
2-6
I I I
No 5.1. 5.2.
6 6.1. 6.2.
T
I I I I I t
7
7.1. 7.2. 7.4. 7.4.
I
8.1. 8.2. 8.4. 8.4. 8.5. 8.6.
Kebutuhan Tenaga Kerla (Oranol 35
Komposlsl Tenaga Keria Galian & Timbunan Mekanik Pekeriaan Perkerasan
5
BaseA&B
30 25
Pengaspalan Struktur dan Lain-lain Box CulverU Pipe Culvert Marka & Rambu Jalan
15
I
Lansekap Peneranqan Jalan Umum Administrasi, Keuangan & PPO Keuangan Akutansi Kasir Baqian Umum Gudang Keamanan
Jumlah Sumhr :Konsep Disain, 201 1
2.
7 7 3 1 1
3 3
6 170
Mobillsasl Peralatan Berat
Kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan berat ini mencakup pengadaan peralatan
berat yang akan dipakai untuk pelaksanaan kegiatan peningkatan jalan Batas Kabupaten
I I I
I I I I I I I
Kaur-Tanjung Kemuning disajikan pada Tabel 2.5 Tabel2.5. Perkiraan MobilisasiAlat Berat No 1
2 3
4 5
6 7 8
I
10 11
12 13 14 15
UKL
&nle AlatS€rat Buldozer Excavator \MreelLoader Dumptruck Watertank car Mbrator tire roller Sneep foot roller Hidraulic Crane Air compressor Concrete Batchinq mixer Truck mixer Generator set Tower lioht Bar cuter Asohalt Plant
UN. EATAS KAB KAUR.TANUNG KEMUNING
.fumlah pedeian (unlt) 1 1 1
10 1
2 1 1
2 2
2 2 5 2 1
2-7
I I I
No
I I I I t I I I
Jumlah peralatan (unit) 2
Asohalt Finisher Tire Roller Motor Grader Macadam Roller Sumber: Konsep Disain 2011 16 17 18 19
t I I I
Jenis Alat Berat
3.
2
2 2
Pengoperasian Base Camp
Untuk Kegiatan peningkatan jalan Batas Kabupaten Kaur
-
Tanjung Kemuning ini akan
membangun kantor proyek (Direksi kit) tidak permanen di sekitar lokasi proyek. Pemrakarsa akan bekefasama dengan kontraktor dan pengusaha AMP, sehingga tidak akan membangun base camp, tetapi akan memanfaatkan basr- camp yang ada disekitar lokasi proyek.
Di dalam base camp terdapat kegiatan kantor kontraktor, gudang dan bengkel, sfockpile dan
AMP. Disamping itu juga terdapat barak tempat istirahat tenaga kerja yang bekerja dalam kegiatan konstruksi jalan.
4.
Pemberslhan Lahan
Pekerjaan pembersihan lahan terdiri dari pekeriaan pembersihan tefiadap tanaman atau
tumbuhan, pengupasan tanah dan pembuangan bahan
-
bahan sisa yang berasal dari
pekerjaan ini. Pekerjaan pembersihan lahan akan dilakukan dengan cara manual (dengan
tenaga manusia) dan mempergunakan peralatan berat diantaranya buldozer. Lokasi pembersihan lahan adalah didalam Rumija.
5.
Pekerlaan Tanah
Pekeriaan
ini
mencakup pekerjaan stabilitas tanah, timbunan, galian dan penyiapan
permukaan jalan serta penanganan pembuangannya.
Pekerjaan stabilitas tanah termasuk pemasangan penahan longsor. Berdasarkan kondisi
lokasi menunjukan bahwa terdapat lokasi proyek berada didaerah rawan lonsor karena terletak pada daerah perbukitan bergelombang. Pekerjaan galian dilakukan dengan
I
excavator dan tenaga manusia.
I I I
Tanah galian yang tidak dipakai di proyek akan diangkut dengan dump fruck untuk ditempatkan pada lokasi sekitar tapak proyek dan bila tanahnya memenuhi syarat akan dimanfaatkan keperluan lansekap.
UKL UPL BATAS KAB KAUR.TAruUNG KEMUNINC
2-8
I I I I I t I I I I I I t I I I I I I
Untuk keperluan timbunan, akan memanfaatkan tanah yang berasal dari aktifitas penggalian di sepanjang rencana jalan, bila memenuhi persyaratan. Material timbunan juga akan diambil dari beberapa lokasi diluar tapak proyek. Lokasi-lokasi rencana pengambilan material quatry bersumber dari perusahaan pemasok bahan tambang dan galian golongan "C" (material on
sife). Dengan demikian materialtimbunan akan dibeli dari perusahaan-perusahaan tErsebut.
Materiaf timbunan yang didatangkan dari luar proyek diangkut dengan dump truck dan dihampar dengan buldozer, mdor grader dan tenaga manusia.
6.
Pekeriaan Drainase
Pekefaan drainase mencakup bangunan saluran tepi jalan (Stde dratn) dan saluran menyilang jalan (Cross dninl, untuk menyalurkan air pada waktu pelaksanaan konstruksi maupun paska konstuksi terutama di musim hujan. Jaringan drainase yang dibangun akan difungsikan untuk mengalirftan air dari tapak proyek ke sekitar lokasi proyek.
Tipe saluran-saluran initerdiri dari saluran tanah, saluran dengan pasangan batu dan saluran campuran yaitu antara tanah dan pasangan batu. Pada waktu pelaksanaan konstruksijalan akan dibuat saluran sementara untuk mengalirkan air yang ada di sekitar lokasi proyek, sehingga tidak terjadi banjir. Pekeriaan galian saluran ini
dilakukan dengan excavator dan tenaga manusia kemudian tanah galian diangkut dengan dump trudr untuk dibuang di tempat yang telah ditentukan atau dimanfiaatkan untuk lansekap.
7.
Pengambllan
taterlal
Bangunan Dari Quarry
Pengambilan material bangunan yaitu tanah, agregat, pasir harus dari lokasi quarry dan bonow area yang ada di sekitar lokasi proyek yaitu di kelurahan terdekat. Material bangunan akan dibelidari perusahaan penambangan galian golongan C yang ada.
8.
Pengangkutan
taterlal
Bangunan
Pengangkutan matedal bangunan yang diperlukan untuk kegiatan konstruksi jalan dan jembatan diangkut menggunakan truk dari sumbemya di quany dan AMP ke lokasi proyek. Jalan akses yang akan dilalui antara lain adalah pada jalan rencana.
9.
Pekerfaan Perkerasan Badan Jalan
Pekeriaan perkerasan badan jalan akan dilakukan setelah pekeriaan tanah selesai. Pekerjaan
ini mencakup pekerjaan pondasi perkerasan jalan dengan cara penghamparan material,
UKL UP'. BAIAS KAB
KEMUNING
'(AUR.rA1il/UN6
2-g
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
pencampuran dengan bahan pengikat dan perataan matedal serta pemadatan. Pekedaan strutur perkerasan mencakup pekerjaan lapis pondasi bawah (sub base), lapis pondasi atas (base) dan lapis permukaan serta bahu ialan. Lapisan perkerasan yang digunakan adalah jenis fapis perkerasan fleksibel (flexible pavemenf . Perkerasan aspal dihampar diatas lapisan pondasi atas jalan dimana bahan yang dipakai merupakan campuran agregat kasar, agregat halus dan aspal yang dibuat persyaratan tertentu dan selalu dikontrol
di
da
AMP dengan
laboratorium. Kemudian diangkut
ke
lokasi
kegiatan dengan dump fruck untuk di hampar dengan Asphalt Finisher. Sebelum campuran aspal ini dihampar, lokasi harus dipersiapkan dengan menyemprotkan lapisan resap pengikat
pada permukaan lapisan pondasi atas yang sudah bersih, atau menyemprotkan lapisan pengikat pada permukaan yang sudah berlapis aspal. Pemadatan pada lapisan dan jenis perkerasan aspal dilakukan dengan tandem roller dan peneumatic tirc rcller sampai kepadatan yang dipersyaratkan.
10.
Kegiatan Rekondisi dan Pemasangan Perlengkapan Jalan
Termasuk dalam kegiatan ini antara lain adalah: pemasangan instalasi penerangan jalan, pemasangan rambwrambu dan marka jalan, dan lain-lain Sarana dan prasarana yang mengganggu penggunaan jalan, yang akan ditempatkan ditempat yang telah diterfukan.
11.
PenghiJauan dan Pertamanan
Dalam rangka perlindungan tanah, estetika, pengurangan pencemaran udara dan kebisingan
serta kenyamanan maka dilakukan penanaman pada lokasi-lokasi lansekap jalan di lokasi yang sebelumnya sudah dilakukan pembersihan tanaman yang berada dijalur tanaman
2.1.3. Tahap Paska Konstruksi Pada tahap paska konstruksi mencakup pengoperasian dan pemeliharaan jalan Batas
Kabupaten Kaur
1.
-
Tanjung Kemuning.
Pengoperaslan Jalan
Pengoperasian jalan rrerupakan kegiatan penggunaan jalan Batas Kabupaten Kaur
-
Taniung Kemuning untuk melayani lalu lintas jalan.
2.
Pemellharaan Jalan
Kegiatan pemeliharaan jalan meliputi pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala dan rehabilitasi
jalan. Kegiatan pemeliharaan jalan dimaksudkan untuk mencegah dan mengurangi teriadinya
UXL UPL BATAS KAB
XAUR.'AT{'UIIG KEMUN'ING
2-
lo
I I kerusakan jalan, sehingga dapat dicapai umur pengoperasian jalan sesuai rencana. Kegiatan
t
l
pemeliharaan Jalan Batas Kabupaten Kaur
- Tanjung Kemuning meliputi:
: i:*ilHn:d:il'llL*"'
I I
o
Ir I
2.1.1. Jadwal Waktu Pelaksanaan Kegiatan Jadrval kegiatan pembangunan jalan Batas Kabupaten Kaur
I I I I I I t I
Rehabilitasijalan bila terjadi kerusakan yang relatif berat.
- Tanjung Kemuning mulai dari
tahap desain hingga kegiatan konstruksi serta operasionaldisajikan dalam Tabel2.6
Tabel 2.6 Jadwal Pembangunan Jalan Batas Kabupaten Kaur
l$gltrn
l{o' 1
Disain rinci
2
Review Disain
3
Konsbuksi
4
Openasional
T$un
.#H
T-$un ,
l0l2
-
Tanjung Kemuning
Trhun
ftr!
T|hun
lDn{
rQnun
sf3
t
I I UKL UPL BATAS KAB
t
KAUR.TANUNo KETOUN'NG
2- 11
I I I I I I I I I I I I I
l t I
t I I
2.5.
GARIS BESAR KONDISI RONA AWAL
2.5.1. Komponen Fisik Kimia
a.
lklim
Kabupaten Kaur merupakan salah satu dari sepuluh Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi
Bengkulu, terletak
di ujung
selatan Provinsi Bengkulu, wilayah Kab. Kaur berbatasan
langsung dengan dua provinsi besar di pulau Sumatera yaitu Lampung dan Sumatera Selatan.
Curah hujan di Kabupaten Kaur tertinggi 591 mm, dan hari hujan sebanyak 127 di tahun 2009. Pada bulan September 2009 terjadi curah hujan yang paling tinggi, sedangkan pada bulan Januari 2009 paling sering tedadi hujan.
Tabel2.7. Curah Hujan dan Jumlah HariHujan Setiap Bulan di Kabupaten Kaur Tahun 2009 No Bulan Bulan Curah HariHujan Huian (mm) ftali) 1 Januari 380 18 2 Februari 241 15 3 Maret 7 82 4 April 167 10 5 Mei 160 6 Juni 92 7 Juli 39 3 8 Agustus 190 8 September 591 '|.7 10 Oktober 13 581 11 November 327 11 12 Desember 356 9 Jumlah 3206 127
I I
I
Sumber : Kabupaten Kaur DalamAngka 2010
Suhu udara di kecamatan Tanjung Kemuning pada umumnya tidak jauh beda dengan suhu
udara
di wilayah pesisir lainnya,
berkisar
2*32 derajat celcius. Sedangkan arah dan
kecepatan angin, kelembaban nisbi dan rata-rata penyinaran matahari di belum ada instansi atau dinas pemerintah daerah kabupaten Kaur yang melakukan pencatatan.
b.
Geologi
Secara astronomis (geografts) Kecamatan Tanjung Kemuning terletak pada posisi 4 derajat
32 menit 27,2 detik sampai 4 derajat 38 menit 28,7 detik Lintang Seldan dan 103 derajat 4
UKL UPL P'nrAS KAB KAUR.TATI,UNG XEMUN,NG
2- 12
I I I I t I I I I I I t I I I I
t I I
menit 8,76 detik sampai 103 derajat 15 menit 42,4 detik Bujur Timur. Cakupan wilayah Kecamatan Tanjung Kemuning di sebelah Utara berbatasan langsung dengan Kecamatan Kelam Tengah, Padang Guci Hilir dan Lungkang Kule, Sebelah Selatan berbatasan Langsung dengan Samudera Indonesia dengan garis pantai 13 Km, Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan dan Sebelah Timur Kecamatan Semidang Gumay. Keadaan tanah di wilayah Kecamatan Kemuning didominasl oleh dua tekstur tanah, yaitu: disepanjang pantai bagian barat seluas 5.157 (70,76a1o) tergolong bertekstur agak kasar, dan daerah
c.
f
a
i
nnya 2.1 Y (29,24oh1 bertekstur halus.
Hidrologi
Tidak kurang dari 7 buah sungai, yaitu: Air Sulau, Air Beriang, Air Napalan, Air Ngingitan, Air Padang Guci, Air Seranjangan (Gagasan) dan Air Kelam, yang melalui kecamatan Tanjung Kemuning yang kemudian bermuara di Samudra Hindia. Satu diantaranya Air Padang Guci
adalah sungai yang paling lebar (180 M) dan paling panjang (85 KM) di wilayah Kabupaten Kaur. Pada umumnya aliran sungai mengalir sepanjang tahun dengan kualitas relative jemih, meski pada musim penghujan cenderung keruh dan sering banjir.
Kualitas air sungai hasil pemeriksaan laboratorium Balai Labkesda Prcvinsi Bengkulu di sungaiAir Sulau, memberikan gambaran umum bahwa kualitas air sungainya berada dibawah baku mutu yang ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu nomor 6 tahun 2005, artinya masih dalam batas yang diperbolehkan. Tabel 2.13 berikut merupakan gambaran parameter tertentu yang berada pada kisaran baku mutu yang ditetapkan.
Tabel 2.8a Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Sungai Parameter tertentu
Kadar maks yg S. Air Sulau Besar diperbolehkan Hulu Hilir 50 mg/l
14
142
&9
5,5
5,2
0,5 mg/l
1,07
1,09
coD
10 mg/l
10
2
BOD
2 mgll
3
3
TSS pH
Fluoride
DO
mg/l
S.Air Padang Guci 6,77
0,5
Sumber Hasil Pemeiksaan Labkesda Prov.Bengkulu.
UKL UPL BATAS KAB KAUR-7Ail,UNG KEMUNING
2- 13
I t I I
I I I t I I I t I I t I I I t
Perbedaan kadar kimia dan fisika antara daerah hulu dan hilir sungai lebih dipengaruhi oleh perbedaan peruntukan dari sungai tersebut disamping kondisi tanah atau batuan yang dilalui aliran sungaitersebut. Misalnya Fluor nampaknya berasal dari batuan atau tanah yang dilalui
oleh aliran, sehingga nampak ada kecenderungan meningkat dari hulu ke hilir. TSS (residu tersuspensi) yang melampaui kadar yang diperbolehkan juga cenderung menurun dari hulu ke hilir, karena terjadinya proses sedimentasiyang berakibat pada pendangkalan sungai.
Banyaknya bahan organic yang dibawa aliran sungai dan teriadinya pembusukan, mempengaruhi penurunan derajat keasaman. Rendahnya pH mungkin juga disebabkan oleh
akar pepohonan disepanjang daerah aliran air sungai. Parameter BOD dan COD yang melampaui baku mutu kemungkinan disebabkan oleh pencemaran
di bagian hulu dari
perkebunan atau pertanian. Keadaan ini menjadi peringatan awal terhadap pengelolaan kualitas air sungai, misalnya BOD S.Air Sulau Besar yang melampaui standar. Kualitas air sungaiAir Padang Guddinyatakan baik dan berada dibawah baku mutu yang ditentukan. Tabel 2.8b. Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Sungai Sulau Besar
A
safiren
tulu
hlllr
oc
22,3
23,1
.tFtg"' ,itiiltu
FISIKA 1
Suhu Residu Tersuspensi
deviasi 3
2
ffSS)
mg/L
14
142
50
3
Residu Terlarut ffDS)
ms/L
31,3
32,3
1.000
mgL
0,018
0,018
10
74,11 3
74,15 2 3
500 10 2 0,3
KITIA
B 2
NO" Kesadahan
3
coD
4
7
BOD Besi (Fe) Mangan (Mn) Minvak dan lemak
ms/L ms/L ms/L ms/L mg/L uo/L
8
NHg
mdL
SO.
mg/L
11
Clorida (CL) Flourida (F)
mg/L ms/L
12
PH
13
Cromium (CR6')
MdL
0,05
1
5
6
I 10
10 0.1
0,01
0,09
0.08
0.1
0,6
1,6
1.000
0,09
0,08
0,5
6
6,3
400
10,02 1.07 5,5
10.03 1.09 5,2
600
0,04
0,5
0,5
6-9
Sumber. Balai Labkesda Prcvinsi Bengkulu, Baku Mutu: funtu,.a,n Daenh ProvinsiBengkulu No.6Tahun 2005
UKL UPL EArAS KAB KAUR.TA|d,UNG KEMU NING
2- 14
I I I
Kualitas air sumur gali penduduk pada umumnya nampak jemih, meskipun sebagian ada yang agak keruh. Untuk mengetahui gambaran kualitas diambil sampel air sumur masyarakat yang tinggal di Desa Tanjung Kemuning, Kecamatan Tanjung Kemuning, Pemeriksaan yang
I
dilakukan oleh petugas menunjukkan airnya baik kecuali pH nya yang rendah dibawah pH
I I t t I I I I I I t I t t I
492/hienkes/PerllYl2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Rendahnya pH mungkin
normal. Artinya
air
minum sumur penduduk memenuhi persyaratan Permenkes
disebabkan oleh sumber mata air sumur yang dangkal sehingga dipengaruhi oleh rembesan air dari akar pepohonan. Tabel 2.8c. Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Minum Parameter
No 1
2 1
Sumur Masy. Tg.Kemuning
Satuan
Waktu Samplino Cuaca FISIKA Tempertaur KIMIA ORGANIK
Keterangan
Sianq Cerah
oc
28 5.93 0,4
1
DH
Ms/L
2
DO
MdL
baik
kuranq baik baik
Sumbec Kantu Ungkungan Hidup, Kebersihan dan Tata Kota, Kab Kaur
Gambar 2.4. menunjukkan hasil wawancara dengan penduduk di wilayah studi tentang keiadian banjir yang sering tojadi diwilayah studi.
Responden serl nElperno
h terf Yo,
odl nyq gGncr ngo nlbcr nllr rcllop huJon
rna
Vo.rliqpldrun
lldok prmotr
16%
&%
Yo,.qrrrlehlohw| rckof,
Yo,liplohrn rkdi
1%
2C%
Yo.llr|otqhwr s-7
r.to[
lYo, r.llop hurm OYa. llmo lohsn
!.tcB
lYa, r.llcp lohun
oYo. llgo fahun
lYo. t.puluh lcltq r.koll
lnds*
r.koll
pamoh
Gambar 2.4. Informasi Kejadian Banjir di Wilayah Studi
UKL UPL EATAS KAB
2- 15
KAUR.TA',/UN6
'GMUN'NG
t
I I I
I I I
d.
Tata Guna Lahan
Kabupaten Kaur maupun Kabupaten Bengkulu Selatan belum memiliki Peraturan Daerah
yang mengatur peruntukan wilayahnya. Sebagai gambaran umum (2009) luas lahan Kabupaten Kaur 2.556 km2, peruntukan lahan pertanian mencapai 55o/o, lahan perkebunan
rakyat mencapai 260/o dan di bagian utara Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (hutan lindung) serta peruntukan lainnya.
Di kecamatan Tanjung Kemuning memiliki luas wilayah 7.291 Ha, diantaranya diperuntukan fahan pertanian mencapai luas 663 Ha (9,906), perkebunan 2,142 Ha (29,38016), selebihnya merupakan daerah permukiman, perkantoran, perdagangan dan kehutanan. Wilayah ZEE
diperuntukkan pengembangan wisata bahari dan perikanan laut,
di tanjung Kemuning
terdapat 2TPl, yaitu TPlTanjung Bulan didesa Tanjung Bulan dan TPI Sulau Wangi Desa
t
Beriang Tinggi.
I I t I I I I I t I I
2.5.2. Komponen Biologi Gambaran umum mengenai komponen biologi di lokasi rencana kegiatan peningkatan jalan Batas Kaur-Tanjung Kemuning dan disekitamya adalah sebagai berikut.
1.
Flora
Jalan Batas Kaur
-
Tanjung Kemuning berada di daerah pedesaan yang merupakan daerah
binaan yang berupa daerah permukiman, pertanian tanaman pangan, perkebunana dan
kebun campunan serta perdaganagn oibeberapa lokasi. Gambaran kondisi flora adalah sebagai berikut:
a.
Vegetasi Tepl Jalan
Vegeilasi tepi jalan yang ada
yaitu angsana (Pterccarpus
indicus), akasia (Acacia
mangiuml, palem raia (Rhoystonia regia), tanjung (Mimusops elengi), mahoni, kiara payung (Felicium &cifrens), flamboyan (Delonix rcgial, dadap (Enthina sp.), bungur (Lagestrcmia speciosa), asam (Tamaridus indicusl, beringin (Ficus benyaminal dan jenis lainnya. Jenis-ienis tanaman tepijalan mempunyai nilaiestetis dan ekologis (pelindung.p€nyerap penoemaran udara,dan meresapkan air hujan ke dalam tanah.
b.
Vegetasi Pekarangan
UKL UPL P,dTAS KAB
KAUR.TANUIIG KETOUNING
2- 16
I
I
Pekarangan pada umumnya terdapat sekitar bangunan rumah dengan luas lahan yang
I I I
relatif bervariatif. Pada umumnya penduduk yang rumahnya di tepijalan memanfaatkan
lahan pekarangan untuk menanam tanaman hias antara lain bunga mawar (Rossa chrhensr's), bunga kertas (Bougenvilea specfabrilr$, palem waregu (Raphis exelsa),
bunga merak (Caesalphinia Sp); pelindung antara lain angsana (Pteroarpus indicusl, kiara payung (Felicium deciftens), pembatas atau pagar antara lain teh-tehan (Acalipha
Sp), gliricideae, tebu, dan tanaman buah antara lain jambu (Psidium guajava\, kelapa (Cooos nucifenl, jambu air (Shizigium aqueum), mangga (Mangifen idica), nangka
T
(Arthrocarphus heterophilus), Sirsak, pisang (Musa pandisiacal, papaya (Carica papaya), rambutan (Nephelium lappaeum), durian, belimbing dan jenis lainnya
I
Keberadaan pekarangan di sekitar bangunan tempat tinggalnya mempunyai makna cukup penting yang mempunyai nilaiestetika dan kenyamanan.
I
c.
Vegetasi Kebun
Vegetasi kebun yang ada di sekitar lokasi rencana kegiatan merupakan vegetasi kebun
T
campuran. Jenis tanaman yang ditanam di kebun campuran cukup bervariasi yaitu
I I I
tanaman
t I I I I I I
penduduk adalah kelapa sawit dan coklaUcacao
sapr, buah, pangan, pelindung dan obat-obatan. Keberadaan lahan kebun
campuran yang ditanami dengan tanaman tersebut cukup dapat menunjang kehidupan rnasyarakat setempat. Jenis-jenis tanaman yang ada di kebun campuran antara lain
pepaya
(Caica
papaya\, nangka (Afthroc,arphus heterophitus), p*sang (Musa pandisiaca), rambutan (Nephelium lappaceuml, mangga (Mangifen indica), singkong
(Manitnt utilisimal, ubi jalar (lpomaea bdfafas), bambu (Bambusa Spp.), Kelapa (Cooos nucifen), tebu. Di samping itu tanaman perkebunan yang banyak diusahakan oleh
d.
Vegetasl Semak
Vegetasi semak terdapat pada daerah lahan pekarangan, pertanian atrau kebun dan lading yang tidak tergarap atau lahan yang dibiarkan oleh pemiliknya dengan luas lahan
yang bervariasi. Pada umumnya lahan terbuka ditumbuhi oleh jenis tumbuhan liar atau pengganggu (gulma) antara lain alangalang (lmpenta cylidica), sikejut (Mimosa
pudial, saliara (Lantana camanl dan alangalang, rumput
UKL
UH. BATAS KAB KAUR-TAil,UNG KETITUN'NG
2- 17
I
I I I
t I I I I I I I I I I I I I I
2.
Fauna
Keberadaan jenis fauna di daerah kegiatan dan sekitarnya adalah satwa budidaya dan satwa
liar. Satwa budidaya yang ada antara lain ayam, anjing dan kucing, ayam, angsa, itik, mentok, merpati dan jenis lain yang dipelihara di rumah
Satwa liar yang ada di sekitar lokasi kegiatan antara lain burung gereja (Passer montanus),
pipit (Lonchura leucogastrcides), layang-layang (Colocalia sp), tekukur (Streptopelia chinensts) dan jenis burung lainnya. Disamping itu juga terdapat hewan liar seperti tikus, bajing, kelelawar, kalong, dan heuran reptil antara lain ular sawah, ular cobra, bunglon, kadal, katak dan biawak.
2.5,3. Komponen Sosial Ekonoml Budaya
a.
Kondisi Jalan dan Lalu Llntas
Kondisijalan pada saat studi dilakukan sangat bervariasi, baik dari segi lebar jalur lalu lintas maupun kondisi perkerasan jalan. Terdapat 3 variasi kondisi jalan, yaitu ruas jalan yang sedang dalam studi perencanaan desain rinci untuk peningkatan menjadi 6,0 meter, ruas
jalan yang sedang dalam konstruksi peningkatan dan ruas jalan yang studi perencanaan desain rinci untuk peningkatan menjadi 6,0 meter sudah selesai namun belum dilakukan pelaksaanaan konstruksi. Rincian kondisijalan pada wilayah studi disajikan pada Tabel 2.9. Tabel 2.9. Kondisi Jalan Kaur-Tanjung Kemuning (?011)
bber
Fbrffiu
de
'liiits
kdsengsn
(ml
+ 200
17'a
+ 200 173 + 500 178 + 100
173
169 171
182
+ 900
Sumber: P2JJ
UKL
+
+ 178 + 182 +
200
4,5
500
4,5
100
4.5
2008-Sudah dilakukan perencanaan desain rinci untuk DeninEkatan meniadi6.0 meter 201 l-Sedang dilakukan perencanaan desain rinci untuk peningkatan menjadi 6,0 meter
201 1 -Sedang dilakukan perencanaan desain rinci untuk peningkatan menjadi 6,0 meter 201 GSudah dilakukan perencanaan desain 183 400 4,5 rinci untuk oeninokatan meniadi6.0 meter Bengkulu Ditjen Bina Marga (20 dan Hasil Pengamatan
900
4,5
+
UH, EATAS KAB KAUR.TAIfl/UNG KEMUNING
2- IE
I I I I I
I t I I I t I I I I
I I t I
Volume lalu lintas di wilayah studi relatif masih rendah. Dengan komposisi kendaraan didominasi oleh sepeda motor. Hasil studi tahun 2007 pada ruas jalan yang berdekatan dengan ruas jalan Manna-Batas Kaur menunjukkan ciri lalu lintas campuran antara antarkota dan perkotaan, dimana komposisi sepeda motor cukup tinggi. Komposisi lalu lintas ruas jalan tersebut disajikan pada Gambar 2.5.
S€daril€og,S Sepeda
ll6gm;
21,15%
liHa;
l/tloobus; 1,41%
ta,90%
Bua
l(el;
2,U% Bus Belan
2,U%
---__Fckrp; 3,96%
Tn*,Tt',Ff;J 0,0095
TrukBes;
Tn*S€(EE;
Trd(Fhoen; 0,8896
11,0196
1a$96
Gambar 2.5. Kompoolsl Kendaraan dl Seldtar Wllayah SUdi
b. Kependudukan Jumlah penduduk wilayah studi yang meliputi kecamatan Kota Tanjung Kemuning dengan
desadesa yang dilalui yaitu Sulaurrangi, Beriang Tinggl Tanjung Bulan,Padang Kedondong, Padang Leban, Tinggi Ad, Tanjung Aur Kemuning menunjukan, bahwa
l,
Tanjung Aur
Desa Tanjung Leban
ll, dan Aur Ringit, dan
Tanjung
mempunyai jumlah, kepadatan, dan
rumah tangga penduduk tertinggi dari pada di desadesa lain di wilayah studi, sedangkan terendah adalah desa Tanjung Aur ll. Desa yang memiliki luas wilayah terluas adalah desa Sulauwangi dengan luas 4,70 Km2 dan terkecil adalah Desa Tanjung Aur
ll
atau Tanjung
Kemuning (2,08 Kmz). Sedangkan desa terpadat adalah Desa Padang Leban (364 jiwa/ Km2 )
dan terendah adalah Desa Sulatmangi. Jumlah rumah tangga terbanyak adalah Desa Padang Leban (271 KR dan terkecil Desa Tanjung Aur ll (87 KK). Rata-rata jumlah jiwa per keluarga adalah 4 orang. Secara rinci kondisi kependudukan diwilayah studi disajikan pada Tabel2.10.
UKL UPL BATAS KAB KAUR.TATT'UNG KEIOUN'NG
2- 19
I I I I
Tabel2.10. Jumlah dan Kepadatan, Jumlah Rumah Tangga Penduduk Di\Mlayah Studi
t.
T
1
2
I I I I I I I I I I I I I I
Kecamatan/ Kelurahan
No.
3
4 5
Tanlunq Kemunlnq
72.91
Sulauwanoi Beriano Tinqqi Taniuno Bulan Padano Kedondonq Padans Leban
4.70
0
TinooiAri
7
Taniuno Arr I Taniunq Aur ll Aur Rinooit Taniuno Kemunino
8
I
10
Luag (Km')
Jumlah Penduduk LK 5.315 367
PR
5.lgtl
28
b.
1
192
102
95
197
257
7B',|'
181
20s
113 27'l 128
364 174
106 87
191
177 116
303 201
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
&
3.04 3.17
2g,8
255
551
2.24 2,08
2n
21',i
4/',1
189
210
399
731
340
w
22e 201
Rumah Tanooa iiwa
1.107
Kecamatan Tanjwrg Kcmun@ Delam turyka Tahun
Sex Ratlo
14
225
,2t
JFf,a,
Jiwa/ Km
564
391
Jumlah
KK
3t3
2.08
Kepadatan Penduduk
26,,9 128
393 371
2.71
Rumah Tangga
Jumlah 10.509 475 760
233 410 235
2.96 3.73
2.41 I
Jumlah
171
157
93 111 106
96 116 109
90 115
98
0
Soslal Ekonomi Kondisi sosial ekonomi di wilayah studi digambarkan oleh kondisi perekonomian yang
sebaglan besar merupakan wilayah permukiman, pertanian dan perkebunan. Jenis tanaman pertanian tanaman pangan yang biasa diusahakan oleh penduduk adalah padi, jagung, kedele, kacang hijau, dan kacang tanah dan lain-lain sebagaimana disajikan pada Tabel 2.11.. Sedangkan jenis tanaman sayuran yang ditanam penduduk adalah kacang panjang, terung, cabe, dan jenis lainnya. Penduduk di wilayah studi juga menanam
tanaman buahbuahan yang ditanam
di lahan pekarangan
maupun
di kebun. Jenis
tanaman buahbuahan yang ditanam diantaranya duku, ieruk, pepaya, rambutan, manggis, durian, belimtling, alpokat, pisang danlain sebagainya seperti disajikan pada Tabel 2.12. D, samping itu penduduk juga menanam tanaman perkebunan, jenis yang diusahakan adalah kelapa sawit, karet, kakao dan jenis lainnya (lihat Tabel 2.13). Pada umumnya penduduk di wilayah studi menanam kelapa sawit sebagai andalan dalam mencukupi kebutuhan hidupnya.
UKL
UN
EATAS KAB'r',.UR.TAil/UNG KEMU N/iNG
2- 20
I I
Tabel 2.11. Luas Panen dan Produksi Tanaman Pangan di Wilayah Studi
I I I I
Pangan
I t I I I
Luas Panen ( Ha ) dan Produksi (Ton) Luas Panen
Produksi
14'113
37.713
1
Padi
2
Jagung
1590
3
Kedele
108
4
lGcang tanah
295
5
lGcang Hijau
163
6
UbilGyu
168,5
7
UbiJalar
94
I I
Kacang Panjang
214,75
1.481,50
Cabe
399,00
3.888
10
Tomat
130
769
11
Terung
158
1.564
12
Daun Bawang
l02
408
13
Ketimun
96,25
887
14
lGngkung
45
1.007
15
Bayam
65
366
: Kabupaten Benskulu Bengkulu Selafan Dalam fuloka turyka 201 0
Tabel 2.12. Jenis Tanaman Buahbuahan Wilayah Studi Jenis Tanaman
No.
t I I I I I I
Pangan
Luas Panen ( Ha )dan Produksi (Ton) Luas Panen
Prcduksi
1
Alpokat
9071
2
Belimbing
4493
286,6
3
Duku
15043
4964
4
Durian
9551
3056
5
Jambu Biji
2860
591,1
6
Jambu Air
1695
193,9
7
Jeruk
7864
400
Jeruk Besar
8841
1865
Mangga
588
88
10
Manggis
15962
4881,9
11
Nangka/Cempedak
4r'.28
857
12
Nenas
15246
4868
I I
UKL
t
Jenis Tanaman
No.
UN EArAS
KAB KAUR.TANUNG XETYIUN//NG
11
15,8
2- 21
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
Luas Panen ( Ha ) dan Produksi (Ton)
Jenis Tanaman
No.
Pangan
Luas Panen
Produksi
13
Pepaya
91629
7813,8
14
Pisang
10256
414
15
Rambutan
72416
80
16
Salak
6048
941
17
Sawo
826
6
18
Sirsak
5880
181,2
19
Sukun
1349
437,7
Sumber: Kabupaten
Tabel 2.13. Jenis Tanaman Perkebunan Wlayah Studi
2 3
Jenis Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit Karct Kakao
4
Kopi
8
5 6 7 8 9 10
Kelaoa
12
Lada
50
Cenqkeh Aren Pinano KaYu Manis
37 5
11
lGpuk
I
12
Kemiri
13 14
No. 1
TM
TP
Jumlah
Produksi
562
w2
r066
7U,76
410
48 89
458
36.96 44.98 88.06
I
119 110 100 22
97 133
122
u.4
Jmlh Petani 895 516 241 360
715
127,98
268 140
8.58
238
7.U
66 24 37 22
4
I
150 59 16 13
2
1
3
1.76
t.04
4
1.4
Jahe
2 2 3
3
2 2
5
4
5
Nilam
7
4
11
0.25
41
11
Surnber : K*amatan Tanjung
Melihat luasnya lahan pertanian dan jenis-jenis tanaman yang diusahakan, maka tidaklah mengherankan jika penduduk di wilayah studi sebagian besar (80 06) adalah dari sektor
pertanian, sedangkan sisanya adalah dari sektor jasa 16 06 dan manufaktur 4 % untuk lebih jefasnya kondisi mata pencaharian di wilayah studi disajikan pada Tabel2.14.
U,rl UPL BATAS
KEMUN'NG
'(48 '(AUR.TANUTIG
2- 22
I I I I I 'It r I
I I t t
Tabel 2.14. Prosentase Penduduk 15 Tahun Ke atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekedaan di \Mlayah Studi
1
2
3
LakLlaki oranq 27.065
Lapangan Pekerjaan
No.
Pertanian Manufaktur Jasa
Perempuan oranq 17.UO 317 4.247
1.665 4.697
Jumlah LK dan Pr orang 44.905 1.982
8.94
Kaur Dalam Anska 20tt0
Berdasarkan jumlah angkatan kerja yang ada temyata jumlah pencari kerja yang banyak adalah dari kaum perempuan dan sebagian besar adalah berpendidikan SMA ke atas. Secara rinci banyaknya pencari keria diwilayah studi dirinci menurut pendidikan dan jenis kelaminnya disajikan pada Tabel2.15.
Tabel 2.15. Banyaknya Pencari Keria menurut Pendidikannya di Kabupaten Kaur No.
Tingkat Pendidikan
2 3
Tamat SD Tamat SMP Tamat SiIA
4
D1
5 6 7
D2 Sariana Muda/D3 Sariana Jumlah
1
Laki-Laki orano
Peremouan orang
1
4 85 2 38 25
4
199
Total orang 1
3 98 2 64 89 219 475
7
183
4 102 114 263 674
Sumber: Kabupaten Kaur Dalam
I
Berdasarkan hasilwawancara dengan responden diwilayah studidiketahui, bahwa sebagian
I t
Negeri Sipil (PNS), secara rincidisajikan pada Gambar 2.6..
besar penduduk bermata pencaharian sebagaiwiraswasta (83
016)
dan sebagai Pegawai
t I I I UKL UPI. BATAS XAB KAUR-TATUUNG'GII/IUN' NG
I
2- 29
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
Peke{oon Responden lNll
lPegorvoi Negeri trPersiunon
lWrosirrosto
Sipil
?olri
rTNl/ Poki lPenguoho lEuuh
OKoryowonSwosto
lPedogong
lJoso
Gambar 2.6. Mata Pencaharlan Responden
Pqrdapatan dan Penoduaran Pqrduduk Berdasarkan hasil wawan@ra dengan responden
di
wilayah studi diketahui, bahwa
pendapatan rumah tangga di wilayah studi perbulan terbanyak adalah antara 1,5 juta sampai
dengan
2 iuta rupiah sebanyak 43 Yo, kemudian
diikuti oleh jumlah responden yang
berpenghasilan antara 2 juta s/d 2,5 juta rupiah (sebanyak 29o/ol, penghasilan antara 1 juta
s/d 1,5 juta rupiah (sebanyak 14%l dan seterusnya secara rincidisajikan pada Gambar 2.7. Sedangkan jumlah pengeluaran keluarga keseluruhan per bulan per rumah tangga terbanyak
adalah berkisar antara 1,5 juta s/d
2
juta rupiah (sebanyak 27%), kemudian yang
pengefuarannya 500 ribu s/d 1 juta rupiah (27 olor, dan yang pengeluarannya antara 1 juta s/d
1,5 juta rupiah (22oh), pengeluaran 2 juta s/d 2,5 juta rupiah (14o/o), dan sisanya pengeluarannya berkisar antara 2,5 juta s/d 3 juta rupiah dan antara 3 juta s/d 3,5 juta rupiah
masingrmasing 406. Secara rinci data pengeluaran rumah tangga per bulan disajikan pada Gambar 2.8.
UKL UPL EATAS KAB KAUR.TANUNG KEMUNING
2- 24
I I I I I I t I I I I I I I I I I I I
Jumlqh Pendopoton Selutuh Keluorgo Setlop Bulon Rp.S.S.0l r/d
4.m.m
loblh dad Rp.5.00.00
l(urong dorl Rp.
ffi
M
M
$.00
Rp.aro.Ol ./d a.5m.m
% ip.S.m.0l r/d,
lp.S.O0rid
ta%
6
r.s.m
l00m
ip.2500.01 3/d
3.m.oo
ffi
np.
trml.m t/d
1s.00 ra%
ip.z.m,Ol 250.m 2r%
2.m.o at96
rxurmt dorllp. m.m
rip.f.s|[.ml .rc2g''m lRp.t.@"Ol ridt.lto.m a.SJol r/dsm.m
rlp.S.@ 3/dlm.m !ip.2.m.Sl r/d2.S.(m rtp.S.S.@l r/d1.o.0
rtp.
lLrHh dcl lp.
[email protected]
I
l$l.0./dl.S.m
rip.2.S.0l t/dt.O.@ ERp.a.m.ml r/dfjo.@
Gambar 2.7. Pendapatan Responden
Jumlqh Seluruh Pengeluoron Untuk Keluorgo Sellop Bulonnyo
[email protected] r/d
3JO.m
ffi Rp.5.0.@
Lrblh dcd
[email protected] r/d
f.s.@
w
Rp.2J00.Sl
t.00.m
ffi Rp.$,@r/d
r/d
lm.@
t%
ip.2.fa0.Ol
2.S.@ ln$
sa%
.ld
lKurcng
l.S.ml r/d2.00.00 riD.2'@.(pl r/d25O.F aRD.2.S.Ol r/d$.@.@
Gambar 2.8. Pengeluaran Responden
UKL
UH. EATAS KAB
KEMUN'NG
'(j'UR.rAT{'UNG
2- 25
I I t I I I I I I I I I t
I I I I
c.
Sosial Budaya
di wilayah studi digambarkan oleh adat
istiadat dan persepsi masyarakat di wilayah studi. Adat istiadat yang berlaku di masyarakat pada umumnya Kondisi sosial budaya
ditunjukkan oleh etnis penduduk dan agama yang dipeluk oleh penduduk di wilayah studi. Kabupaten Kaur merupakan salah satu wilayah di Sumatera yang menjadi tujuan program transmigrasi, sehingga etnis penduduk yang ada di wilayah studi tergolong heterogen. Etnis penduduk yang ada antara lain Serawai, Pasemah, Jawa, Minangkabau, Melayu dan Sunda.
Sedangkan menurut agama yang dianut penduduk di wilayah studi sebagian besar adalah
pemeluk agama
lslam.
Bahkan
di
wilayah Kecamatran Tanjung Kemuning seluruh penduduknya adalah pemeluk agama lslam. Maka tidaklah mengherankan jika prasarana ibadah yang banyak terdapat diwilayah studi terutama di kecamatan Tanjung Kemuning adalah masjid (24 buah), untuk tempat ibadah lainnya tidak ada, di kabupaten kaur hanya (satu) gereja di kecamatan Maje. Sedangkan prasarana pendidikan baik negeri maupun swasta yang tersedia di wilayah studi terlihat masih belum memadai, hal inidapat dilihat dari banyaknya fasilitas pendidikan/sekolah yang jumlahnya masih kurang memadai jika dibandingkan dengan jumlah penduduk dan luas
wilayah studi. Jenis fasilitas pendidikan yang ada di wilayah studi meliputi TK, SD, SMP, SMA, SMK disajikan pada tabel berikut.
Tabel 2.16. Fasllitas Pendidikan di\Mlayah Studi
Kecamatan Tanjung Kemuning Dalam AngkaTahun 2010
b.
Persepsl tasyarakat
Persepsi masyarakat diwilayah studi meliputi pengetahuan tentang rncana kegiatan, sumber informasi, tanggapan tentang rencana kegiatan peningkatan jalan ruas Batas Kaur
-
Tanjung
Kemuning dan lain-lain diuraikan sebagai berikut.
T
I
1
U KL
UPL EATAS KAB KAUR.IATI,UNG KEMU N'NG
2- 26
I I I I I I I I I I I I
Berdasarkan hasilwawancara dengan responden diketahui, bahwa sebagian besar penduduk
di wilayah studi belum mengetahui tentang rencana kegiatan peningkatan jalan ruas Batas Kaur - Tanjung yakni sebanyak 67 06, hanya sebagian kecil saja yang sudah mengetahui yakni sebanyak24o/o, secara rinci disajikan pada Gambar 2.9..
Apakah Respon llengelahui Manya Rencana Keghtan Peningkatan Jalan Ruas Bts Kob. Kaur - Tanjung Kemuning di Selltar Tempat Tinggal Saudara ?
fdtu
2(r nddfdxr 767
Gambar 2.9..Pemahaman Reoponden Tentang Rencana Keglatan
Sumber lnformasi yang diperoleh responden yang mengetahi tentang renoana peningkatan jalan terseM sebagian besar (75o/o) dari hasil sosialisasi yang dilakukan dan dari aparat desaftelurahan (2506) secara rinci disajikan pada Gambar 2.1O..
T
I T
I I I I
UKL UPL SATAS KAB KAUR.TAIil,UNG KEMUN'ING
2- 27
I I I I I I I I I t I T
Su
mber I nformqsl yo ng di peroleh responden fento ng odo nyo rencono keElolon dari media
cetak/koran,0%
no,t,
dari media
elektronik,0% dari aparat kelurahan, 257o
dari pertemuan konsultasi publik yang dilakukan oleh
MM 2100,75%
r
dari media elektronik
x dari aparat kelurahan
Gambar 2.l0.Sumber Informasl Tentang Rencana Keglatan Berdasarkan hasil wawancara dengan responden
di wilayah studi diketahui,
bahwa
seluruh responden (100%) setuju dengan adanya rencana peningkatan jalan tersebut.
I
I I I I I I
Menurut responden, jika sebagian lahan dan atau bangunan harus dibebaskan, maka
sebagian besar menyatakan harus diganti rugin(ompensasi s6uai permintaan pemilik lahan dan atau bangunan atau sesuai kesepakatran bersama antara masyarakat terkena proyek dengan pemerintah atau terserah pemerintah, sebagian kecil menyatakn tidak
perlu ganti rugi karena untuk kepentingan bersama/umum, s€bagian kecil menolak. Menurutnya sebagian kecil responden menyatakan akan berpengaruh tehadap bentuk dan luas lahan dan atau bentuk bangunan yang yang memadai, kemudian sebagian menyatakan akan mengakibatkan para penyewa lahan dan atau rumah akan pindah ke fokasilain, secara rincidisajikan pada Gambar 2.11..
U'fI UPL SArAS KAB KAUR.TA|dJUN6 KEMUN|ING
2- 28
I t I
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden diketahui, bahwa penggunaan lahan di kanan kirijalan yang dimilikinya dan yang akan ditingkatkan sebagian merupakan rumah tinggal, sebagian ruko dan toko sebagaimana disajikan pada Gambar 2.12.
T
t I t t t t t I t I I I I I I
Apokoh Pcndopct Rcrpondcn Sllo Scbogfqn oiqu Scluruh Tqnoh don olou
Akon
brrprngrruh
f.rtodop p.runfukon lohon don alqs
boaguncnyong mamodol
Hcnycurrp&rgan
lrrhodopbduk
rk.cl
dcn cknr bcngunon
rtrnulo
&
?.dugodlrugl bongunonnycycng boamto tong b.romyq
l.|rardrpamjHdr t%
Tldok prdu
?..lugordlrugl olqu bcngunonnyo yong
bacmyclortuh
t.rlu dlb.rlkon
dlbrllon
tonp.B.rlkm b.Fda dl dolomf,tltUA(lf m)
prnnlnlocr upandrn at%
ffi
prmrrlnich t3%
atrrfu dbarf,on kcnpruod Ol|dsk
dgr prrnlrloon
'.rucl kr b.Ed€ pril, dbrr*en kcnpurorl
dl
rrpcndrl
dobn lttluA (ta n)
Otarb gonll rull bhcn olcu bangsnonito toig bar€|t|tobntnrh pr!||rtHsh atub iodl luil bsngJnornto tcng brrocyc ;cng btroryl hrrllh prnrrHgh lAlqt brtp.ngoilh b.rorLilrodop brrful lohon dot old, bcogunoo r.mdr lfionto b.n.nisruh krcl hficdop bmfut hhm dcn clcc bongolon rmrlo OA|(on b.p|nloruh nyclo .hfiodap prrrile|(on lohon dsr riqu bolgo||on ton! mr|nodol
Gambar 2.11..Pendapat Responden Bila Seluruh Luas Tanah Dlbebaskan
UKL UPL EATAS KAB KAUR.TAil,UNG KEMUN'ING
2- 29
I I I I I I I I I I I I t t I I I I I
Type don penggunaon sebogion olou seluruh bongunon yong
mungkln dlbeboskqn Worunglclcpon
0F7-
PogorRumoh,
fi
Tcrcr Kcdoi o%
Rumoh mqkqn
v7
Rumohfoko 3s% Rumohkqnfor
s7
I lRumoh lo&o
lSrvoloyon liumoh makon
lt.ilokoon/foko
Gambar 2.12.Penggunaan Lahan di Tepi Rencana Peningkatan Jalan
Menurut responden menyatakan, bahwa Kegiatan Peningkatan Jalan Batas Kaur
-
Tanjung Kemuning pada tahap konstruksi diperkirakan akan berdampak terhadap fingkungan di sekitamya, antara lain menjadi pekerja di proyek (18 olor, kemacetan lalu lintas di sekitar proyek (15), lingkungan sekitar jalan menjadi kotor (12olo\,kerrudian Hilang/berkurangnya bangunan dan atau lahan yang dimiliki penduduk (12o/o\, kerusakan
jaringan prasarana umum/utilitas (listrik, telepon, air bersih, saluran darinase atau saluran irigasi) sebanyak 9%, tempat usaha menjadi lebih kecil (97o), lingkungan sekitar jalan menjadi lebih panasltidak asri (30,6), jalan menjadi berlumpur/licin karena oeoeran tanah
atau limbah galian tanah (906), mudah terserang ffu dan batuk-batuk, dapat bekefa di proyek masingrmasing (90,6), gangguan terhadap aktivitas ekolnominya (30,6), dan menjadi pemasok material pada proyek tersebut (3%), secara rinci disajikan pada Gambar 2.13.
UKL UPL BATAS KAg KAUR-TA',JUNG KETOUN'ING
2- 30
I I t I I I I I I
I I
l I I I I I I I
Donpok opo yono okqn dlrorokcn
r.?ond.n
baqrgHrcfH 6
p.lolco.Ean kon ru*d pardrrga(oton rolon Ruo. llt Io]flung rcmudng
rbrm
Kqb. Xcw -
C{rr€rrdr Sthqde d.f
rumrr karlng alq, turun
Ylior
akonofllnya
ox Hllqlgntl.,.bGlsrafnyq
Hllfifntq/b.rhratnyo
|]Cllkrarpon.Ln
rfifll
r rGpondan g*
t2%
t*
&dcfr !('tpdr Fdobqd(rr
tuneddrBlrFryt
fJurd(cr Fdc(rrournrm
ox
durartofoadb)
LLpon, ofJdar, gpt,
nrnlnild
lluddrbrrr(rrgiu bdukedd-gdddl
t
?.x
ldutnfcrHla
fTokFoy*ofa,
t5*
runrdtnyo
lrl|qcac-(rrtsroh ob flrnbdrgsfqtboh
E
Dadril{od FlarloFo}.i unglsrngsr
|.Lltalolcl pdrc/|alqtcd
Un€bne(rt
trx
|.ldft ldcr ko.a
lur
w
prdgd6D?oid.n I ilagtF/b.ftrtrF I tffi .lo ta lta i|ia E porrk ot@ nrtdt'q rllt|!|lr i$cldcr nilod Lbft paE,tl(n qt !DAdE rlod p.larFFyt|( tdrdEm !fd!h rqttdr p.dq b.dqrr|td d t EapoFL m.ftld olrddrp.ni.lm
rllr|gnFrt .hEgrF bcllm Itcrd(oFccm t|Jrt i.a.to
aJ&iElq
rt|llq|tEr|il
!f$fn fn.dtqHoqd5) Htashdr gdodr
ldof.tu
p.rid.t rffi Fotr& ar*rddrlqtiu!fr, do bdfr ed4fCd t lhtDdtdlmnlaa bD.rrnC
arf .nld
Gambar 2.13.. Dampak Yang Dirasakan Selama Tahap Konstruksi
Menurut mereka pada tahap konstruksi akan dapat menurunkan omset, maka perlu direnovasi bangunan atau toko dan ruko yang terkena proyek atau diberi gantirugi atau direlokasi ke tempat lain yang lebih layak, secara rinci disajikan pada Gambar 2.14.
Menurut responden jika terjadi dampak pada tahap konstruksi, maka untuk menanganinya disarankan perlua adanya penyiraman untuk mengurangi debu pada saat musim kemarau
atau panas, kemudian perlu adanya rambu lalu lintas yang terkaitdengan pelaksanaan proyek, perlu adanya petugas pengatur lalu lintas di lokasi tapak proyek, dan penduduk juga menyatakan teima kasih atas peningkatan jalan tercbut di wilayahnya.
UKL UPL P,ATAS KAB KAUR.TANUNG KEMUNING
2- 31
Menurul responden, opokoh gongguqn lerhodop okilvilqs ekonoml pelokso noq n konstruksl do pot menurunkq n Dlplndah
Dlmusyawarahka
.nuntukmencad
OYo
Itlengllrud aturan
lan9
Adanyagantl rugl agarbs dlrelolraslke
bedakurpemednt ah Oo/o
tempatlaln
t3% banguncr 67%
lAdonyo gonll rugl ogobl dlrclokod ke ?cmpol loln trlcnovorl
Gambar 2.14. Gangguan Terhadap Aktivitas Ekonomi Yang dapat menurunkan Omzet
Dampak apa yang akan dirasakan responden pada saat peningkatan jalan , apa saran untuk menangani ? Pcrlu.drlryr rrmbu ldullnt.! tcntmg
Torlm.krtlh.t.3
r.ncana prnlngkdan
fdm 17c1"
Prrlurdrnyr pftug.!
pcnylrrmrn dcbu pada rmt curca prnas
prngrtur lrlu llntm dl
lok.!l trprk proyck
?F./o
3it%
lPrrlurdrnya p.tug$ prng*w l.lullntr. d lolrtl t.p.k proy.k EPcrluadrny! pcnylr|mrn dcbu prda lrrt cu.c! p.nts rP.rlurdmyr rrmbu lrlu llnt..tcntmg proyck lrlrn
Gambar 2.15. Saran Penanggulangan Dampak Pada tahap Konstruksi
UKL
UH. EArAS KA' KAUR.TA/ilJUNG KEMUNING
2- 32
I I I t I I I I t t I I t I I I I I t
Menurut responden dampak yang akan dirasakan pada tahap operasi disajikan pada Gambar 2.16.
Dompok opo yg okon cf,rorokon rcrpondcn podo wqlilu pcnlngkd
WoHutfipdr Lbft lqrn
L|br*olc|.rpotfit
rlo
donbannho
t%
fluddrl.rr|qtrglu boilrrkgdd{o|ldC E* OrE tuEhord*
JEfohErTohpodo bodonrrtd d|.ldtcldfm
t
't.hrrn a*
{lrorld g*
dqgl(ol
G'atgl!||rar'Ctod
4X
ax
Om.l|'dE Jt'rldt
tr popubl
f@||
?dluodqnto pa|rlau0on
d
p*rfidqlmoryqot
ld/rrlrgdlrLlictdo.l
trrtgtbckru vr
lQ(r|g(I|p.l(.ttoqo
t0x
thel(|fEdr kofo? rc9E
Jd(rrm.dod Lb$ bncof
cx
ldul|lot tx lhd('t0m -lrtaloa(rl
(l..nt!f,r.Lbo)
lcrrbdtmddbbl| pc|otnldofo|| .,r
l.uinlmbbl|lht|g|
IfiEc.,l.nLlrh6d
d-ldla
ldonLrt bd 67
7L
a7
lqlq|ffiul
nd(odrmrk dngdou |lttiltltt t*
096
Gambar 2.16. Damapak Yang Dirasakan Bila Jalan Beroperasi Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di wilayah studi dapat diketahui sebagian responden (40%) menginginkan untuk bekefla pada proyek peningkatan jalan Batas Kaur
- Tanjung
Kemuning, sebagian lagi (30%) yang menginginkan dapat bekerja pada proyek
tersebut dan sisanya (30%) tidak tahu, sscara rinci disajikan pada Gambar 2.17
UKL UPL BATAS KAB
KEMUN'ING
'(AUR.TAil,UNG
2- 33
I I I t I I I I T
I t I t I I I I I I
Bldong pekerloqn yong dlplllh rccponden yane Ingln bekedo
podo keglolon pednokoton lolon
lYo
aftdd(
Ofidd( f.ft,
O
Gambar 2.l7.Kelnginan Untuk Terllbat Sebagal Pekerja Menurut responden yang menginginkan bekeria pada proyek tersebut menyatakan, bahwa
mereka menginginkan berkeda sebagai buruh, bekeria pada pekeriaan konstruksi dan karyawan. Sedangkan Latar belakang pendidikan bagi penduduk yang menginginkan
dapat bekerja pada kegiatan proyek peningkatan jalan ruas Batas Kaur
-
Tanjung
Kemuning tersebut antara lain SLTA, SLTP dan SD, secara rinci disajikan pada Gambar
2.18. kdtnrlcwdortyo
yo, mdo ldcr prnd*qr qo ourg yog bckododk gldarhrabut?
fah
Icyonrr odnhUr€l
landSll?
lardStlA
OT
tzt
'T
ItndtD
tn
lll,|rrl
I
alcttCtD
I It dd(t loldr atarC tttl
Gambar 2.18. Latar Belakang Calon Pekerla Yang Ingin Terllbat
U KL UPL
PdrAS KAB'(AUR.TANUNG'GMUN,/NG
2-u
I I I
lidong pekedsqn yong dlpllih relponden yong Ingln bekedo podo keglclon pedngkofon iolon
T
I I I I t I I I I t I I I t I
lfid*
lYo
olidd(|ft,
o
Gambar 2.19. Bidang Pekeriaan Yang Diinginkan Calon Pekeria
2.5.1. Komponen Kesehatan tasyarakat
a.
Sarana Pelayanan Kesehatan. Upaya pelayanan kesehatan Kabupaten Kaur (2009) kepada masyarakat secara umum
dilakukan melalui menyediakan Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) yang dilokasikan didaerah daerah yang sulit terjangkau, sebagai pos pelayanan kesehatan garda paling
depan. Poskesdes sebagai kepanjangan tangan pelayanan kesehatan Puskesmas kecamatan.
Kabupaten Kaur Dalam Angka 2010 menyebutkan bahwa Kemuning terdapat
di
kecamatam Tanjung
2 buah Puskesmas, 1 buah Pustu (Puskesmas
Pembantu) dan 2
Poskesdes. Diantaranya Puskesmas Beriang Tinggi dan Pustu Padang Leban, serta Poskesdes Tanjung Aur berada ditepi tak jauh darijalan nasional yang akan dilingkatkan.
Dari Puskesmas Tanjung kemuning diperoleh tercatat angka penyakit menular dari kunjungan pasien pada tahun 2010 seperti disajikan pada Tabel2.17.
Tabel 2.17.Data Jenis Penyakit menular Dari Kunjungan Puskesmas Tanjung Kemuning No 1
2 3
Nama Penvakit Diare Tifus perut klinis TB oaru +
UKL UPL BATAS KAB KAUR.TAil/UNC KEIAUN'NG
Jumlah penderita
Keteranqan
0
4 2
2- 35
I I I I I I I I t I I I t I I I I I I
No
4 5
6 7
I I
10
Jumlah penderita
Nama Penvakit Tersangka TB paru Hepatitis klinis Malaria klinis Pneumonia Campak Filariasis lnfluenza
u
Keterangan
19
233
262 bta Kota, Kab Kaur
c. Keadaan
Kesehatan tasyarakat
Angka penemuan pneumonia pada balita (G4 tahun) di provinsi Bengkulu sebesar 20,91o/o, jadi dari jumlah balita tahun 2009. Jumlah balila di Kabupaten Kaur adalah sebesar 9.035 jiwa atau sebesar
11 ,91a%
dari jumlah penduduk (107.627 jiwa).
Berdasarkan data demografi Kecamatan Tanjung Kernuning yang berpenduduk 10.509
jiwa diperkirakan jumlah balita sebanyak 1.252jiwa, maka perkiraan jumlah balita yang menderita pneumonia sebanyak 20,91o/o x Jumlah balita = 263 anak balita. Kabupaten Kaur merupakan salah satu daerah endemis malaria hal inidinyatakan dalam
buku Kabupaten Kaur Dalam Angka Tahun 2010, bahwa sebanyak 3.140 pasien dilaporkan mengidap penyakit malaria.
Kasus malaria klinis yang tercatat
di
Kecamatan Tanjung kemuning sebesar 454
penderita, diantaranya sebanyak 38 orang positif plasrnodium, vector yang ditemukan
dalam penularan adalah Anophdes aconitus dan Anopheles Maculatus. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 293MENKES/SIflV/2009 tanggal 28 April 2009 tentang Eliminasi Malaria di Indonsia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Bengkulu yang
hidup sehat, yang terbebas dari penularan malaria sampai trahun 2020. Tahun 2009 dilaporkan API (Annual Parasit Incidence) malaria di Bengkulu 4.36 dan Annual Malaria Incidence (AMl) 29.48. Bandingkan dengan Jawa-BaliAPl = 0 .17 dan AMl6 .05
Tahun 2009 kasus Tuberkulosis Paru
di kecamatan Tanjung
Kemuning 12 orang,
sedangkan di seluruh Bengkulu tercatat 1588 orang penderita TB paru BTA (+1. Pada
tahun 2009 kejadian diare
di kecamatan
Tanjung Kemuning sebanyak 62 orang,
sedangkan diseluruh Bengkulu tercatat 1588 orang keiadian diare. Berdesarkan hasil wawancara dengan penduduk di wilayah studi diketahui, bahwa ienis penyakit yang sering diderita oleh penduduk di wilayah studi adalah penyakit kuliUgatal-
gatal, ISPA, Kolera,Thypus, gangguang penoemaan, batuk, TBC dan desentri, secara rincidisajikan pada Gambar 2.20.
UKL UP'.8ATAS KAB KAUR.TAilJUNG TEMUNING
2- 36
I
I t I
Pcnydilymg lcdng/pcmch dd*ilo rctpondcn dou figgdo kctngo
I I I
t I I t I t I I I I I I
rnddrr
rH* l?cnf Pcnccnrm
rrohm IISPA
]lc
rGdd'Gdd/Prny*l kut
EDcdtlh$i
Gambar 2.20. Penyakit Yang SerlngfPemah Dlderlta Responden
Keadaan SanltasUKesehatan Llngkungan Keadaan kesehatan lingkungan antara lain bisa dilihat dengan indikator kualitas udara dan kebisingan di lingkungan tersebut. Pengukuran kualitas udara yang dilakukan oleh Balai
Labkesda Provinsi Bengkulu, membrikan gambaran bahwa kualitas ftsika dan kimia
udara di daerah tersebut sangat baik. Durasi sampling dilaksanakan sesuai dengan metode sampling masing-masing parameter fisika dan kimia, ada yang 1 jam, 3 jam dan 24 jam sesuai persyaratan analisis parameter terkait. Sampling diambil di 2 titik sampel, di tepijalan raya Manna
-
Tanjung Kemuning di Desa
Tanjung Kemuning dan di Desa Tanjung Aur ll, Kecamatan Tanjung Kemuning. Indikator
kualilas udara penting yang diukur (8 parameter), yaitu: CO (carbon monoksida), 03 (oksidan), SO2 (sultur dioksida), HG (hidro carbon), NO2 (nitrogen dioksida), PM10 (particulate matter), Pb (Plumbum), TSP (total sampling particulate), semua berada iauh dibawah standar (kadar maksimum yang diperbolehkan) yang ditetapkan oleh PP nomor 41 tahun 1999 tentang Pengelolaan Pencemaran Udara.
KETOUIIING
UKL UPL BATAS KAB
'(AUR.rAilJUN6
2- 37
I t I I
I I I I I I I I
Tabel2.18. Kualitas Udara Ambien diWilayah Studi
1
CO (Carbon Monoksida)
waktu
l
Tg
TG Aur
Kemunlm
ll
baku mutu
2000
290.21
30.000
24iam
2500
200.02
10.000
udNm3
iam
2
Or (Oksidan)
udNm3
1 iam
0,54
12,87
235
3
SO" (Sulfur Dioksida)
uo/Nmg
l
10.86
10.32
900
24iam
43
15.05
365
3 iam
15,67
0.9
160
l
20.55
10.09 9.32
400
34,22 71
9
150
4 5
HC (Hidrokarbon) NOr (Nitrooen Dioksida)
uq/Nm3 uo/Nm3
6
PM'n (Debu)
uo/Nm3
7
Pb ffimah Hitam) TSP ffotal Samolino Partikulat)
uo/Nm3
8
Baku Mutu: Udan Ambien PP Rl Nomor
4l m
uo/Nm3
I
iam
iam
24iam 24iam 24iam 24iam
150
0.1
o.2
24
27
10.01
230
1999
Tingkat kebisingan diukur in situ di kedua titik sampling yang sama dengan sampling kualitas ftsika dan kimia, dengan 7 interval waktu pengukuran selama waktu 24 jam. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada semua titik sampling dan pada semua interval waktu menunjukkan tingkat kebisingan yang jauh berada dibawah NilaiAmbang Batas 60
- 70 dBA untuk
permukiman penduduk sebagaimana yang ditetapkan oleh Keputusan
Menteri LH nomor4S/MENLI-U||/996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan.
.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kualitas udara di daerah sepanjang jalan raya Batas Kabupaten Kaur
- Tanjung Kemuning masih sangat baik.
Tabel 2.19. Tingkat Kebisingan di Wilayah Studi
I I I I t I I
sltuan
Panmeter Dlperlksa
No
lokasi
waktu pengukuran (pukul)
hasil pengukuran 0.18
1
4
03.0s06.00
o.2
7
L.2 L.3
15
1.5 1.6 L,7
waktu 06.0G09.00 09.0G11.00 11.0G17.00 17.0G22.00 22.OU24.@ 24.0G03.00
1.1
1.4
rentang
10
20 23
Labkesda Baku Mutu: Kepmen LH No 48, 1996
0.11 1.3
0.49 1.43
0,07 1
Sanitasi merupakan salah satu kebutuhan yang penting untuk sebuah bangunan tempat tinggal yang layak. Tingginya penyakit TB paru (dilaporkan 34 penderita TB klinis dan 2
UKL
UH EArAS
KAB KAUR.TAil/UNG KEMUN'NG
2- 38
I t I I I
BTA pos) menjadi indicator rumah tinggal yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan. Penyakit diare merupakan indicator perilaku hidup yang kurangftidak sehat. Sedangkan penyakit malaria (dilaporkan 233 penderita malaria klinis) merupakan indicator lingkungan
permukiman dan lingkungan kerja (sawah/ladang/kebun) yang masih menjadi breeding
place vector nyamuk penular penyakit. Demikian halnya ISPA termasuk pneumonia merupakan indicator kualitas udara dan perilaku hidup yang tidak sehat. Berdasarkan kepemilikannya 16.815 bangunan memiliki sanitasi sendiri 8.381 bangunan
memiliki sanitasi bersama, dan 2.799 bangunan memiliki sanitasi yang dapat
a
I I I I I t I I I I I I I
dipergunakan oleh umum. Secara umum akses penduduk pedesaan Bengkulu terhadap
sanitasidasaryang layak baru mencapai21,55016 (ProfilKesehatan Indonesia,2010) Dalam Proftl Kesehatan Indonesia 2010 dilaporkan dari 46,06% bangunan/rumah yang diperiksa
di
Bengkulu, angka bebas nyamuk Aedes hanya 47,22o/o. Ini berarti daerah
tersebut rawan outbreak penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan Chikungunya,
karena seluruh Kabupaten/kota
di
provinsi Bengkulu sudah teriangkit DBD dan 7
KabupatedKota terjangkit chikung u nya termasuk Kaur. Sebagian penduduk memanfaatkan air sungai untuk mandi terutama musim kemarau. Sebagian penduduk menggunakan air PAM untuk keperluan sehari-hari. Masih sedikit penduduk yang buang air besar di jamban yang aseptic. Mereka membuang sampah di
kebon atau dibuang ke lobang sampah dan dibakar. Saluran drainase pembuangan limbah rumah tangga, masih dibuang ke kebon.
Berdasarkan hasil wawancara dengan penduduk
di wilayah studi
sebagian besar
penduduk (78o/o') memperoleh air bersih dari mata air dan sebagian kecil (1406) sudah menggunakan air sumur, dan sungai, secara rinci data tersebut disajikan pada Gambar
2.21.
UKLUH. EATAS Io,B Ir,,UR.TAil/UN6 KEMUN'NG
2- 39
Sumberqir minum dqn qir bersih yqng digunokon oleh
toloAlr
lV"
r?An
lSumul
EfiolcAlr
t
lSunOol
Gambar 2.21. Sumber Air Mlnum dan Air Berslh Darl Responden
Jombqn yong dlgunokon unluk buong olr besor ? lqnk O7"
Vo
I llllC ber:eptlc lonk llokur/lumbleng
trDlkobon rDl:ungolAclokon
I I
I
Gambar 2.22. Jamban Yang Dlgunakan Oleh Responden
UKL
UPI EArAS KAB KAUR.TAruUNG XEMUN'NG
2- 10
Tempol responden membuqng
so
mpo h
lcmpolrompoh umum
Icmpolrompoh pribodi 25%
Scmbsrgnglsmpql r9% Dikcbury'hqlomon
w
llmpal.ompoh
smutn
trDl kobun/holornon
lLmpof.ompohpdbodl Os.mbor€ngl.mpal
lDlrungcl/rrlokon
I
Gambar 2.23. Tempat Pembuangan Sampah Responden
Tempol belobql lesponden don
o
nggolo kel uorgc nyo
BidonProklck o3;*
liunohrkll
l;rnk.rm6
O?utlu
Of,llnlk
lDokfrrprctlrk llldcn?mHrk lDukun Gambar 2.24. Tempat Berobat Responden dan Anggota Keluarganya
UKLUP'. BATAS KA9 KAUR-rATTIUNG KEMUNING
2- 11
t
I I I I t
BAB 3 DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI
3.1.
KEGIATAN YANG MENIMBULKAN DAUPAK
3.1.1. Tahap Pra Konstruksi 1. Penentuan Lokasl dan Trase Jalan Peningkatan jalan Batas Kab. Kaur
I
- Tanjung Kemuning
berada pada ruang milik jalan
(rumija) namun oleh karena pada Rumija tersebut masih terdapat bangunan penduduk, jadi
t
pada waktu pengukuran trase ialan akan mengenai lahan atau bangunan penduduk, sehingga kegiatan penentuan lokasi dan trase jalan, diperkirakan akan menimbulkan
I
keresahan masyarakat terhadap rencana kegiatan proyek , sehingga kegiatan penentuan lokasi dan trase jalan, diperkirakan akan menimbulkan keresahan masyarakat terhadap
II
I
rencana kegiatan pnoyek. 2. PembebasanTanah
;triffiHH:::i1T:J:fi:T.il"Ttffiilffj:;i"H:?;*il:
t I
liil::';":lJl,*f111ffi1;?,,1#il,H::';:,lKTil"ilXT1 yang akan didapatkan. 3. Relokasi Utilitas Utilitas yang ada telah berada di luar rumija sehingga tidak diperlukan relokasi utilitas.
I { I
I I
3.1.2. Tahap Konstruksi
f.
iloblllsaslrenagaKeda
[T:':1,::'il1':::i:JH:ilffi:-[:fi'#ffitrfi:"J:ffi"fi: pendapatan (dampak positif) dan timbulnya kecemburuan sosial.
2.lrloblllsasi Peralatan Berat
UKLUPLSPRUXIS(MANNA)-0dTASX Bi0,,UR
I
3-1
I I I I I I t I t I I I I t I I I I I
Mobilisasi peralatan berat yang terdiri
dari 42 jenis peralatan berat akan
menimbulkan
timbulnya debu saat musim kering dan meningkatnya kebisingan. 3. Pengangkutan
taterial Bangunan
Pengangkutan material bangunan akan menimbulkan ce@ran tanah yang meyebabkan pengotoran permukaan jalan serta timbulnya debu saat musim kering dan meningkatnya kebisingan.
4. Pengoperasian
Base Camp
Pembuatan base camp dan kegiatan domestik pekerja di base camp akan menimbulkan dampak terhadap penoemaran sungai dan tanah oleh limbah domestik dan sampah padat yang dapat menimbulkan menurunnya sanitasi lingkungan. Darnpak positif yang ditimbulkan oleh kegiatan iniadalah timbulnya kesernpatan berusaha.
5. Pemberclhan Lahan Kegiatan pembersihan tanah (land cleaing), akan menimbulkan hilangnya vegetasi tepi jalan.
6. Pekeriaan Tanah
Pada pekerjaan tanah diantaranya pengupasan, galian dan timbunan (termasuk pemotongan tanah/bukit) akan menimbulkan menurunnya kualitas udara (debu) dan kebisingan, terganggunya aksesibilitas penduduk serta terganggunya lalu lintas. Pada lokasi tebing dan jurang akan menimbulkan perubahan aliran air permukaan dan longsor. 7. Pekeriaan Drainage
Pada pekerjaan gorongfgorong dan saluran samping akan menimbulkan terganggunya aksesibilitas penduduk karena berada didekat lokasi pemukiman
8. Pekerlaan Badanlalan Pekaiaan lapls pondasi bailah (subbas marse) dan hfiis pondasi atas (base oanse), serta
perkerasan (pengaspalan) akan menimbulkan menurunnnya kualitas udara (debu), kebisirgan, tergarBgunya lalu lintas dan teryarggunya aksesitilihs penduduk.
9. Pekeriaan Rekondisl dan Perlengkapan Jalan
Kegiatan pemasangan rambu-rambu dan marka jalan, dan perlengkapan jalan lainnya akan menimbulkan tergarggunya lalu lintas.
3.1.3. Tahap Pasca Konstrukgl/Operasi 1. Pengoperaslan Jalan
UKL UH. Sp RU KS MAilNAFSATAS KAB KAUR
3-2
Pengoperasian jalan akan menimbulkan dampak posilif meningkatnya pelayanan jalan, perubahan tata guna lahan, menurunnya kualitas udara (debu), kebisirgan, serta gangguan keselamatan jalan. 2. Pemeliharaan Jalan
Pemeliharaan jalan khususnya pemeliharaan periodik berupa pelapisan ulang perkerasan jalan (ovedayl dapat menimbulkan terganggunya terganggunya lalu lintas. Ringkasan dampak lingkungan yang akan terjadi akibat kegiatan peningkatan jalan jalan Batas Kab. Kaur
- Tanjung
Kemuning disajikan pada Tabel 3.1.
UKL UPL SP RUNS WANNA).8,TAS KAB KAUR
3-3
t I I I I I I
Tabel 3.1. Ringkasan Dampak Lingkungan Yang Akan Terjadi $umberDernpak
Eelarrn Dempe*
Jehl!rDtmpqk
frh.pP|t Kon trulcl
1.
Pdrenfuen Lokasl
J€florxtuK yang
mgnilKr oangunan menjoroK x€
dan
Tms -l.lrn
<eresehan masyarakat
2.
Pqnb€basen tenah
(er€sahan masyarakat
dosldrverung di t€pl jelan yang masuk ke rum|Ja
Uenlngkatnya pendapatan
3ekltar 170 orang t€naga kerJa yang terllbat rada pekerJaan Jalan
\danya kesempatan kerja
t€dikitnya sebanyak 170 orang tenaga kerja teng terllbat pada pokerlaan lalan
nmbulnya kecemburuan sosisl
(esempatan keda pada pekerJaan jalan
r'ahap
'1.
rimlla
Konatful(ll
Mobillsasl tenaga keris
|
€naga Keqa yang uoaK mgnoaparKan
fal)Feblrt 2.
Mobllisasi p€relaten
t/lenurunnya kualltas udara
Tenlngkatnya kandungan debu
llenlngkatnya keblslngan
<eblslngan aklbat suqra poralatan
Uenurunnya kualitas udara
nenlngkatnya ksndungan debu
,€rat
T
t I I I I I I I I I I
3. Pengangkutan mat€ria bangunan
ltgnlnol(atnya keblslnqan {.Pengoperaslan D€se
'anP
\danya kesempatan berusaha tnurunnva sanltasl llnokunoan
5.P€mb€rslhen Lahen
{ilangnya vagotasl tnurunnYa kualltas udara ilva koblslnoan
ferledlnva lonosor
Ieqanggunya allran alr permukaan
3.Pd(sj8en Taneh
teryanggunya akssslbllltas
Ieqanggunya lalu llntae 7. P€korjaan dralnaso
terganggunye aksosibilltag tnurunnYa kualnas udara nva keblslnoan
B.
D.
P€i(€rjean badan
Pd(sraan r€kor|disl
rnduduk yang beruseha untuk memenuhl (€butuhan pekeda
'ul€n materlal, buanoan oll clsn Samoal Sebanyak vegetasl lalan yang dltebang
Gtnva kandunoan debu (eblelnoen akibat srara o€raleten rada lokasl D€rbukltan Yeno cutam Fngguan terhadap fungsl dralnase ysng ada Fngguan teriadap plntu maeuk halaman umah oendudul
elrrr hlln hrllillh
langgusn ternedap plnlu masuk halaman umah oenduduk nva kandunoan debu noan eklbat suara osralatan
ferganggunya lalu llnteg
Fbanyal( p€ndudul( yang melewa$ ralan yang redano dltlndkatken ler8ebul €pssltas lalan berkurang aklbat sebeglan ehrr lrlrn ladlillrr.t
Ieqanggunya lalu llntas
(apeslt8s Jalan berkurang aklbat sebaglan
Menurunnya kualltas udara
m€nlngkatnya kandungan debu
jrlan terganggunya akssslbllltas
dan p€rl€ngkepan lalan
man ekibet suara oerglatan
ebarlalan tertutup
;. Pr.kr lomtrul(.l l. Pmgoporeslan jalan
nYa
keblslnoan
K€colakaan lalu llntes l. Perndlharaan Jalan
ferganggunya lalu llntas
UKL UPL SP RUnS $UANNAI-&ATAS KAB KAUB
roan aklbst suars oereletan ksnyamenan Jalan dapat menyebabkan nandem I rrtl kl rrend r,i,'3ntatt
(8pasltas lalan befl(urang eldbet s€baglan leber lelen tefiutuD
3-4
I I I I I I I t I I t I I t I I I I I
3.2. KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK Komponen lingkungan yang terkena dampak akibat peningkatan jalan jalan Batas Kab. Kaur
-
Tanjung Kemuning adalah sebagai berikut: 3.2.1. Tahap Pra Konstruksi
Kegiatan pada tahap pra konstruksi tidak menimbulkan dampak keresahan masyarakat. Keresahan masyarakat diperkirakan akan terjadi pada kegiatan survai dan penentuan trase jalan serta pembebasan tanah. Keresahan masyarakat tersebut karena sikap dan tanggapan
terhadap proyek yang tidak setuju dengan rencana proyek serta tefladinya keluhan masyarakat, unjuk rasa dan protes masyarakat. Besaran dampak tergolong kecil, hanya pada masyrakat yang membangun bangunan permanen dan kios liar didalam rumiia. 3.2.2. Tahap Konstrukri Kegiatan yang teriadipada tahap konstruksi menimbulkan dampak terhadap ketiga komponen lingkungan, yaitu:
a.
Fislk klmla
1.
Henurunnya kualitas udara
Selama berlangsungnya pekerjaan tahap konsffuksi dilakukan kegiatan motlilisasi peralatan berat dan material bangunan. Hal ini berpengaruh pada meningkatnya jumlah kendaraan yang mengunakan jalan, akibatnya terjadi peningkatan kadar debu dan gas buang kendaraan bermotor. Debu bersumber dari gesekan ban dengan tanah
atau perkerasan badan jalan dan dari material bangunan yang diangkut yang bergetar. Gesekan kanvas rem yang dilakukan menghasilkan debu yang berdiameter <2 pm asbestos Hidroksida Magnesium Silikat Mg6(OH)6(S|4O11)H2O yang sangat beracun.
Demikian halnya gas buang dari knalpot yang terdiri dari HC, CO2, CO, SOx, NOx, dan partikel Pb juga sangat berbahaya.
Pekerjaan tranah untuk fondasi jalan dilakukan dengan menggali dan menyimpan sementara tanah galian dipinggir jalan, pekefiaan ini berpotensi melapisi badan jalan dengan tanah. Selama dilakukan pekefiaan badan jalan dengan pelapisan perkerasan, lintasan kendaraan harus dipindahkan ke jalan sementara. Akibatnya lebar jalan yang
bisa digunakan menjadi sempit dan te{adi arus kendaraan melambat. Tanah perkerasan sementara apabila dilewati kendaraan akan berhamburan menjadi debu. Debu yang berdiameter besar lebih cepat jatuh ketempaUbenda yang datar (misalnya
daun, genting). Debu ini bisa cukup lama berada ditempat ini dan akan berhamburan
lagi bila ada gerakan benda terebut atau gerakan disekitamya (misalnya angin).
UKL
UPI SP RUKS (MANil/,.,'.EATAS KAB KAUN
3-5
I
I I I
Keadaan ini menyebabkan terjadinya penurunan kualitas udara dan sekitamya.
2.
Timbulnyakeblsingan
Sebagai akibat langsung dari kegiatan mobilisasi peralatan berat dan pengangkutan material bangunan, adalah jumlah kendaraan yang meningkat dan kecepatan yang
I I I t I I I I I
relative rendah. Hal ini mengakibatkan mesin kendaraan-kendaraan berputar dengan
rpm yang lebih tinggi dibanding dengan keadaan normal. Akibamya meningkatkan
intensilas dan frekuensi bising. Pekerjaan tanah yang bisa berupa pemotongan, penggalian, penimbunan, pemadatan dan pekeriaan perkerasan badan jalan dilakukan
dengan peralatan yang menimbulkan bising. Perkerasan jalan menyebabkan lintasan (mungkin jalan sementara) kendaraan menyempit, arus kendaraan melambat, juga menimbulkan bising.
3.
Terganggunya aliran alr permukaan
Kegiatan tahap konstruksi yang berpotensi menimbulkan dampak terganggunya aliran
air tanah adalah pembersihan lahan dan pekedaan tanah. Penumpukan material (sfoclr prir4 dapat menutup saluran drainase yang ada sehingga dapat menimbulkan terganggunya air permukaan.
4.
Terladlnya longsor
Penyebab teriadinya longsor adalah kegiatan pembersihan lahan dan pekerjaan
tanah.. Sebelum dilakukan kegiatan konstruksi fisik maka perlu dilakukan kegiatan pekerjaan tanah tanah berupa galian dan timbunan.
Bila memperhatikan kondisi lapangan, topografi eksisting terdapat bentang alam
I I I I I I
{i lokasi pekerjaan
pebukitan, untuk itu diperlukan pemotongan, pengupasan, dan perataan permukaan tanah.. Adanya kegiatan pekefiaan tanah tersebut tentunya merubah kondisi bentang
alam yang ada dan berpengaruh pada pola kemiringan lereng, pola aliran air permukaan, dan tutupan lahan.
UKL
Un
SP RU'OS (MANil/,)-8ATAS KAB KAUR
3-6
I I I I I I I t I I I I I I I I I I I
Biologi
1.
Hilangnya vegetasi: teriadi akibat kegiatan pembersihan lahan
Rencana Peningkatan jalan jalan Batas Kab. Kaur
-
Taniung Kemuning akan
berada pada lahan pemukiman, perkebunan, lahan pertanian tanaman pangan dan jalan.
Dampak terhadap vegetasi yang akan terjadi adalah hilangnya vegetasi yang terdapat di lahan yang akan dijadikan tapak proyek Peningkatan Jalan jalan Batas
Kab. Kaur
-
Tanjung Kemuning yang akan hilang yaitu vegetasi jalan, dan
pekarangan.
Sumber dampak adalah kegiatan pembersihan lahan yang akan membersihkan lokasi tapak proyek yang berupa lahan tepi jalan dan pekarangan. Dampak dari hilangnya vegetasi akan menghilangkan fungsi vegetasi yang mempunyai nilai ekonomis, estetis dan ekologis. Dampak akan terjadi selamanya dan tidak akan terbafikan jika tidak dilakukan penanaman kembali di tepijalan (/ansekaping jalan).
c.
Sosekbud
1.
Adanya kesempatan kerfa Perkiraan tenaga kerja untuk kegiatan konstruksi Peningkatan Jalan jalan Batas
Kab. Kaur
-
Tanjung Kemuning adalah sekitar 170 orang antara lain terdiri dari
manajemery' administrasi, staf enginering, tukang, tenaga lapangan, pengemudi,
dan satuan pengamanan (satpam). Terbukanya peluang dan kesempatan kerja yang tercipta saat mobilisasi tenaga keria diharapkan akan dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga masyarakat dengan penerimaan sedikitnya sebesar upah minimum regional (UMR). Peningkatan pendapatan ini tentu sangat berarti terutama bagi masyarakat di sekitar lokasi koridor rencana Peningkatan Jalan jalan Batas Kab. Kaur- Tanjung Kemuning.
Tenaga kerja yang dapat diserap diprioritaskan berasal dari penduduk setempat terutama dari kelurahadDesa-Oesa kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur, di sekitar lokasi peningkatan jalan Batas Kab. Kaur
- Tanjung Kemuning
yakni desa Sulawangi, Beriang Tinggi, Tanjung Bulan, Padang Kedondong, Padang Leban, Tinggi Ari, Tanjung Aur l, Tanjung Aur ll, Aur Ringgit, Tanjung Kemuning.
3-7
UKL UPL SP RUKS (MANNAI-&ATAS
'0,,8 '0',UR
t I I
I I I I I
t I I I I I I I I I t
Bagi mereka yang dapat bekerja di proyek, juga akan mendapatkan pengalaman
yang berarti selama bekerja
di proyek, sehingga dapat menjadi modal
pengembangan karir mereka selanjutnya. Dengan demikian kegiatan mobilisasi tenaga keria berpotensi akan menciptakan
peluang dan kesempatan kerja akan memberikan efek ganda (muftiplier etrect1 bagi masyarakat di sekitar lokasi kegiatan. Dampak akan dirasakan selama tahap konstruksi atau berslfat sementara dan terbalikan.
Tlmbulnya kecemburuan sosial Kegiatan mobilisasitenaga kerja atau penerimaan (rekruitmen) tenaga kerja dapat
menimbulkan kesempatan kerja bagi penduduk daerah setempat dan dari luar
daerah proyek. Umumnya penduduk sekitar tapak proyek mengharapkan keterlibatannya pada kegiatan konstruksi Peningkatan Jalan jalan Batas Kab. Kaur
- Tanjung Kemuning, tetapi tidak memperoleh kesempatan keria pada kegiatan tersebut . Terserapnya penduduk setempat menjadi tenaga ke{a konsfuksijalan
yang sesuai dengan harapan masyarakat setempat akan
meningkatkan
pendapatan masyarakat. Namun apatsla harapan masyarakat yang ingin menjadi
tenaga keria tidak dapat terpenuhi akan berpotensi menimbulkan kecemburuan sosial. Karena pada umumnya para kontraktor biasanya akan membawa tenaga kerja yang sudah biasa bekerja padanya atau kelompoknya, terutama tenaga kerja dengan keterampilan tertentu.
Adanya peluang usaha
Bagi penduduk setempat yang tidak dapat bekeria dan tidak terserap pada kegiatan Peningkatan Jalan jalan Batas Kab. Kaur
-
Tanjung Kemuning ini, masih
ada kesempatan dan peluang mereka membuka usaha seperti rumah makan, warung kelontong, pemasok material bangunan dan suku cadang peralatan berat
dan kendaraan, bengkel, mengontrakkan rumah, dan membuka pelayanan jasa angkutan dan jasa lainnya. Dengan demikian kegiatan konstruksi Peningkatan
jalan Batas Kab. Kaur
-
Tanjung Kemuning akan berpotensi menimbulkan
dampak adanya kesempatan berusaha yang dapat meningkatkan kegiatan sosial-
ekonomi masyarakat. Dampak lanjut adalah adanya peningkatan pendapatan penduduk sekitar lokasi proyek selama tahap konstruksi atau bersifat sementara. Namun potensi pengembangan usaha akan berlanjut hingga paska konstruksi
UKL UPr. Sp RUnS
(MAI,MI-BATAS KAB KAttR
3-8
t I
terkait dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk di sepanjang Peningkatan
I I I I I t
Jalan jalan Batas Kab. Kaur
tenurunnya sanitasi lingkungan Kegiatan konstruksi Peningkatan Jalan jalan Batas Kab. Kaur
-
Tanjung Kemuning
berpotensi dapat mengganggu sanitasi lingkungan. Sumber dampak adalah pengoperasian base camp. Kegiatan base camp akan berlokasi di sekitar ruas jalan Batas Kab. Kaur
-
Tanjung Kemuning yang strategis terhadap lokasi proyek,
aksesibilitas dan sumber air. Kegiatan dibase camp meliputi penumpukan material bangunan, bengkel, gudang,
kegiatan domestik yang menghasilkan limbah berupa sampah padat, cair, dan tinja. Limbah lainnya berasal dari pencucian peralatan dan kendaraan proyek, ceceran sisa pelumas dari bengkel dan ceceran BBM dari tangki BBM. Apabila
sumber pencemar tersebut tidak dikelola secara baik, maka berpotensi akan menimbulkan bau dari sampah, MCK, berkembangnya serangga vektor penyakit
I
t I I I I I I I I I
- Tanjung Kemuning.
(lalat, nyamuk, tikus), genangan air kotor yang berpotensi menurunkan kualitas air
permukaan dan tanah. Di samping itu juga penumpukan material tanah, pasir, batu, semen, besi, kayu, dan material lainnya juga dapat mengganggu estetika lingkungan sekitamya. Dampak akan terjadi selama tahap konstruksi atau bersifat sementara dan dapat terlcalikan.
Terganggunya lalu llntas Kegiatan tahap konstruksi berpotensi menimbulkan dampak terhadap lalu-lintas
yaitu terganggunya kelancaran lalu-lintas karena antrian kendaraan. Dampak ini terjadi akibat kegiatan pekeriaan tanah, pekerjaan badan jalan dan pekerjaan rekondisi dan perlengkapan jalan. Lalu{intas yang akan terganggu adalah lalu lintas di sepanjang jalan dimana pekeriaan peningkatan jalan dilakukan. Kegiatankegiatan tersebut akan mengurangi kapasitas jalan di tapak proyek. Dampak ini
akan terjadi selama kegiatan konstruksi, dan yang akan terkena dampak adalah
para pengguna jalan jalan Batas Kab. Kaur
- Taniung Kemuning. Dampak dari
kegiatan konstruksi terhadap gangguan lalu
lintas akan terjadi selama tahap
konstruksi, dapat terpulihkan dan besaran dampaknya tergolong sedang.
6.
Terganggunya akseslbllltas penduduk
UKL UPL SP RUNS (MANNAT-8ATAS KAB KAUR
3-9
I I
Kegiatan tahap konstruksi yang berpotensi menimbulkan dampak terganggunya
t
aksesibilitas penduduk adalah pekerjaan tanah, pekerjaan badan jalan dan
I I I I I I I I I I I
mengganggu akseibilitas penduduk yang tinggal
I
pekeriaan rekondisi dan pekerjaan drainase. Pekeriaan-pekeriaan tersebut akan
di tepi tapak proyek.
Aksesibilitas penduduk yang akan terganggu diantaranya akses masuk ke rumah
atau lingkungan tempat tinggalnya, tempat kerja, sekolah dan tempat aktivitas perekonomian lainya yang jalan aksesnya tertutup atau terpotong oleh saluran drainase, pembatas proyek, galian dan tumpukan material bangunan. Kegiatan ini
akan mengganggu kenyamanan dan kesetamatian penduduk yang beraktifitas di sekitartapak proyek pada koridor Peningkatan Dampak terganggunya aksesibilitas akan teriadi pada masyarakat yang beraktivitas yang berada di sepanjang koridor
Peningkatan Jalan jalan Batas Kab. Kaur
-
Taniung Kemuning selama tahap
konstruksi. Dampak bersifat sementara dan dapat terbalikan.
3.2.3. Tahap Paska Konstruksi
Tahap konstruksi menimbulkan dampak terhadap komponen lingkungan fisik kimia dan sosekbud, yaitu:
a.
Flelk klmla
1.
llenurunnya kualltas udara
Setelah konstruksi usai dilaniutkan dengan kegiatan pengoperasian jalan. Jalan yang
halus dan lebar memberikan rasa sangat nyaman kepada pengguna jalan dan juga penduduk yang bermukim disisi kiri-kanan jalan. Pengendara cenderung memacu kendaraan lebih cepat, ftekuensi lalulintas meningkat, volume kendaraan meningkat.
Akibatnya teriadi peningkatran gas buang dari knalpot kendanaan bermotor yang berbahan bakar minyak. Gas buang ini mengandung HC, CO2, CO, SOx, NOx, dan partikel Pb. Kebersihan kendaraan berkontibusi pada kadar debu yang dihamburkan keudara pada saat kendaraan berjalan. Keadaan ini menyebabkan penurunan kualitas udara sepanjang jalan pada jarn-iam lalulintas sibuk.
I
2.
I I I
yang tidak macet. Memacu kendaraan berarti memutar mesin pada rpm yang lebih
Tlmbulnyakeblslngan
Memacu kendaraan merupakan kecenderungan pengguna jalan yang halus dan lebar
tinggiyang berakibat meningkatnya kebisingan. Kebisingan semakin meningkat seiring
UKL UPt SP RUXIS
OTANN t-,6T S KAB KAUR
3-10
I t I I I I I I I I I I t I I
dengan meningkatnya jumlah kendaraan yang melewatijalan tersebut. Pada saat jam-
jam lalu lintas sibuk maka akan terjadi kebisingan yang maksimal. Sosekbud
l.
illeningkahya pelayanan jalan Dampak positif yang diakibatkan dari kegiatan peningkatan jalan
ini
adalah
meningkatnya pelayanan jalan yang ada. Meningkatnya pelayanan jalan ini dikarenakan oleh meningkatnya kapasitas jalan, sehingga dapat memperlancar arus barang dan jasa, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi local dan regional
serta meningkatkan pertahanan dan keamanan wilayah terutama
di
daerah
Bengkulu Sdatan dan Kaur.
Kecelakaan lalu lintas Kecelakaan lalu lintas pada lokasi rawan kecelakaan pada saat pengoperasian jalan. Sepanajang ruas jalan jalan Batas Kab. Kaur - Tanjung Kemuning terdapat beberapa lokasi rawan kecelakaan yang harus diantisipasi. Dampak kecelakaan
lalu lintas akan terjadi pada pada lokasi rawan keelakaan di sepanjang koridor Peningkatan Jalan Sp. Rukis (Manna)
- Batas Kab. Kaur selama pengoperasian
jalan. Dampak bersifat sementara dan dapat terbalikan.
Terganggunya lalu lintas
Kegiatan pemeliharaan jalan pada tahap paska konstruksi berpotensi menimbulkan berkurangnya kapasitas jalan dan berdampak terhadap lalu-lintas yaitu terganggunya kelancaran laluJintas. LaluJintas yang akan terganggu adalah pada ruas jalan di sepanjang jalan jalan Batas Kab. Kaur
- Tanjung Kemuning.
Dampak ini akan teriadi selama kegiatan pemeliharaan, dan yang akan terkena dampak adalah para pengguna jalan di sepanjang jalan jalan Batas Kab. Kaur
Tanjung Kemuning. Dampak dari kegiatan pemeliharaan jalan tefiadap gangguan
lalu lintas akan teriadi selama tahap pemeliharaan jalan, dapat terpulihkan dan besaran dampaknya tergolong kecil.
I
I t t
-
UKL UPLSP RUnS
(MANNAI-A
TAS KAB KAUR
3-11
I I I I
BAB 4 PROGRAM PENGELOTJMN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
I I I I I I
Upaya pengetolaan dan pemantauan dampak lingkungan yang akan terjadi akibat peningkatan jalan jalan Batas Kab. Kaur
4.1.1. Sosekbud 1. Keresahan tasyarakat
a.
Dampak Lingkungan
b.
Dampak lingkungan yang terjadiadalah keresahan masyarakat Sumber Dampak Sumber dampak adalah kegiatan survai dan penentuan trase jalan serta pembebasan tanah
11 c.
I
Tolok Ukur
Tolok ukur dampak adalah sikap dan tanggapan terhadap proyek yang tidak setuju dengan rencana proyek serta teriadinya keluhan masyarakat, unjuk rasa dan protes
I
masyarakat.
d.
Ia
program pengelolaan Lingkungan Program pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan adalah : Koordinasi dan Sosialisasi kepada tokoh masyarakat dan aparat pemerintah daerah setempat tentang rencana kegiatan peningkatan jalan jalan Batas Kab.
-
I t r I
Kaur
-
I
t
- Tanjung Kemuning
Penjelasan kepada masyarakat tentang lebar RUMIJA dan rencana lebar jalan yang akan ditingkatkan Pendekatan dan penjelasan kepada penduduk yang mernpunyai bangunan yang berada di dalam RUMIJA, sehingga penduduk bersedia secara suka rela untuk memundurkan bangunannya di luar RUMIJA yang ada.
I r
Tanjung Kemuning diuraikan pada sub bab berikut.
4.1. TAHAP PRA KONSTRUKSI
I
t_
-
uKL
upl sp
RUKts (MANNA1-BATAI KAg KAt R
4-1
I I I I
-
boleh didirikan bangunan.
-
Soasialisasi kepada masyarakat tentang RUMIJA yang ada.
e. Program Pemantauan Lingkungan Pemantauan lingkungan yang akan dilakukan adalah
f|
Memasang Patok RUMIJA agar masyarakat mengetahuitentang batas lahan yang
t.
:
Memantau hasil sosialaisasidengan melakukan wawancara dengan masyarakat Memantau tentang frekuensi pelaksanaan sosialisasi Memantau pelaksanaan pemunduran bangunan yang ada dalam RUMIJA.
Lokasi
Lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah 10 (sepuluh) desa di
I
kecamatan Taniung Kemu ning Kabupaten Kaur, yaitu
teH
I
Taniu{€K€muning
I
:
EtrT 9rtauwafisi BeriansTifisci
Taniumgulaft Padang Kedondong Padang Leban
I I
TinrciAri Taniunc Aur
I
Taniunsfuril Aur Rinccit Tanjung Kemuning
I
I
g.
Waktu Pengelolaan dan pemantrauan dilakukan pada waktu pra konstruksi sebelum pekerjaan
f I
fisik dilakukan
h.
InstitusiPelaksana
-
o
t r r
I I
Pelaksana:
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai
Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang sebagai pemrakarsa proyek
o -
Kontraktor pelaksana
Pengawas:
o
SNW Pelaksanaan Jalan Nasional ProvinsiBengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang
UKL UPL SP RUKIS (MANNAI.&,TAS KAB KAUR
4-2
t t I t
I I I
I I I I I I I I I I I t
. o -
Konsultan Pengawas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
Penerima laporan:
o
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
4.2. TAHAP KONSTRUKSI
4.2.1. Fislk kimia Kegiatan yang teriadi pada tahap konstruksi menimbulkan dampak terhadap ketiga komponen lingkungan, yaitu: 1.
tlenurunnya kualltas udara
a.
Dampak Lingkungan
Dampak lingkungan yang teriadi adalah meningkatnya kadar debu dan gas buang kendaraan bermotor (parameter fisik-kimia udara: debu, HC, CO, CO2, SOx dan NOx) yang bersifat racun.
b.
Sumber Dampak
Sumber dampak adalah kegiatan mobilisasi alat berat, pengangkutan material bangunan, pekefiaan tanah dan pekeriaan badan jalan.
c.
TdoktJkur Tolok ukur dampak adalah
.
banyaknya debu yang terhambur ke udara dan yang menempel di atas daun dan atap rumah dilokasi proyek dan sekitamya;
.
meningkatnya kasus ISPA, kecacingan dan diare pada penduduk yang berada disekitar tapak proyek.
d.
Program Pengelolaan Lingkungan Program pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan adalah
o
:
apabila musim kemarau melakukan penyiraman secara berkala di lokasi tapak proyek.
o
Perlakuan khusus terhadap kendaraan (truck) pengangkut material bangunan berupa: menutup material bangunan dengan terpal, membersihkan ban truk bila memasukijalan umum.
o
Pada pekerjaan tanah dilakukan upaya pelaksanaan perkerasan segera setelah dilakukan penggalian, bila perlu dilakukan penyiraman secukupnya.
e.
Program Pemantauan Lingkungan
UKL UPL SP RUKTS (MANNAI-BATAS KAB KAUR
4-3
I I I t
I I I
I I I I I I I I I
Pernantauan lingkungan yang akan dilakukan adalah melakukan pengamatan visual langsung secara berkala ke lokasi sumber dampak secara berkala dan terhadap truk pengangkut. t.
Lokasi
Lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah g.
Waktu
Pengelolaan dan pemantauan dilakukan pada waktu berlangsungnya pekerjaan konstruksi. h.
Institusi Pelaksana
-
Pefaksana:
.
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai
Besar
Pelaksanaan Jatan Nasional lll Palembang sebagai pemrakarsa proyek
o -
Kontraktor pelaksana
Pengawas:
.
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional ProvinsiBengkulu, Balai Besar
ffi<sanaan
o . -
.fiatan
fffi
ffi eahrntang
Konsultan Pengawas
ffianLinglonganffidup (BLHIKabupatenKaur
Penerima laporan
r
Badan
:
Lffiungan ltrup (BtH) Kabupaten Kaur
2. Timbulnyakeblsingan a. Dampak Lingkungan Dampak lingkungan yang terjadi adalah meningkatnya kebisingan (dB) yang mengganggu.
b. Sumber Dampak Sumber dampak adalah kegiatan mobilisasi alat berat, pengangkutan material bangunan, pekerjaan tanah dan pekerjaan badan jalan.
c.
Tolok Ukur Tolok ukur dampak adalah
T
I
pelaksanaan
pekerjaan dan truk pengangkut.
.
I
di lokasi
:
terjadinya bising yang melampaui Baku Mutu Lingkungan di lokasi proyek dan sekitamya;
UKL
Un
SP RUKS (MANNAhBATAS KAB KAUR
4-4
I
I I
I I I I I t
I I I I I I I I I I
o
adanya keluhan pendengaran berkurang dari penduduk yang bermukim disekitar
tapak proyek. d.
Program Pengelolaan Lingkungan Program pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan adalah menggunakan peralatan proyek dan kendaraan (truck) pengangkut materialyang memakai knalpot standar.
e.
Program Pemantauan Lingkungan Pemantauan lingkungan yang akan dilakukan adalah melakukan pengukuran langsung secara berkala ke lokasisumber dampak secara berkala.
f.
Lokasi
Lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah
di
lokasi pelaksanaan
pekeriaan dan truk pengangkut. Waktu
Pengdolaan dan pemantauan ditakukan pada waktu bedangsungnya pekerjaan konstruksi.
ffiitusiMrsana
-
Pelaksana:
o
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang sebagai pemrakarsa proyek
o -
Kontraktor pelaksana
Pengawas:
o
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional ProvinsiBengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang
o o -
Konsultan Pengawas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
Penerima laporan
o
:
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
3. Terganggunya allran alr permukaan
a. Dampak Lingkungan Dampak lingkungan yang terjadi adalah terjadinya gangguan aliran permukaan Sumber Dampak Sumber danrpak adalah kegiatan pembersihan lahan dan pekefiaan tanah. Tolok Ukur
Tolok ukur dampak adatah drainase yang tak berfungsi yang menimbulkan genangan.. ttxL UPLsp auns /,,AUNAT-& TAs rAa
rilt*
4-5
t I I I I I
I I I t I I I I
I I I I t
d.
Program Pengelolaan Lingkungan Program pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan adalah penempatan limbah pembersihan, pekerjaan dan tumpukan material agar tidak menutup saluran drainase yang ada.
e.
Program Pemantauan Lingkungan
Pemantauan lingkungan yang akan dilakukan adalah melakukan pemantauan penempatan limbah pembersihan, pekerjaan dan tumpukan material.
f.
Lokasi
Lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah di sepanjang trase jalan..
g.
Waktu
Pengelolaan dan pemantauan dilakukan pada waktu berlangsungnya pekeq?an konstruksi.
h.
tnstitusiPelaksana
-
Pelaksana
.
:
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang sebagai pemrakarsa proyek
o -
Kontraktor pelaksana
Pengawas:
o
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional ProvinsiBengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang
o o -
Konsultan Pengawas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
Penerima laporan:
o
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
4. Terjadlnya longsor
a.
Dampak Lingkungan
Dampak lingkungan yang terjadi adalah terjadinya longsor yang mengakibatkan tertutupnya ruas jalan yang ada.
b. SumberDampak Sumber dampak adalah kegiatan pemebersihan lahan dan pekeriaan tanah.
c.
Totok Ukur
Tolok ukur dampak adalah kejadian longsor. yang mengakibatkan tertutupnya ruas jalan yang ada.
4-6
UKL UP'. SP RUKIS (MATIHAT.86TAS KAB
'(,,UR
I I
d.
Program Pengelolaan Lingkungan Program pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan adalah pelaksanaan pekerjaan
I
pembersihan lahan dan pekeriaan tanah secara hati-hati, bila diperlukan dipasang dinding penahan tanah.
I
e. Program Pemantauan Lingkungan Pemantauan lingkungan yang akan dilakukan adalah pemantauan pelaksanaan
Ir
pekeriaan pembersihan lahan, pekeriaan tanah dan proses konstruksi dinding
r
I
[[:l'tanah pemantauan linskunsan adarah
t
g.
[:il'n:rtil:;*" Waktu
Penge*olaan dan pemantauan ditakukan pada waktu bertangsungnya peke$aan
I
konstruksi.
h. tnstittrsiHaksana
I
-
peraksana
- ;",*TJ::ktor
'
I
o .
I
-
:xJiT::ilJ::il..:il:TffiffiBengku'u',Ba'aiBesar Konsultan Pengawas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
Penerima laporan
o
I
I I I
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang sebagai pemrakarsa proyek
I
I
Pelaksana:
.
I
Ir
di rokasi rawan ronssor
:
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
1.2.2. Btotogl
1.
Hllangnya vegetasl
a. Dampak Lingkungan Dampak lingkungan yang terjadi adalah hilangnya vegetasi yang berada pada tapak proyek.
b.
Sumber Dampak Sumber dampak adatah kegiatan pembersihan tahan
urL uH,sP auns uAiluat&Aras xa&
xiltn
4-7
c.
Tolok Ukur Tolok ukur dampak adalah hilangnya vegetasi ditapak proyek.
d. Program
Pengelolaan Lingkungan
Program pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan adalah
. .
:
Melakukan pembersihan lahan hanya pada tapak proyek saja.
Bekerjasama atau meminta kepada penduduk lokal setempat unruk ikut memelihara tanaman yang ditanam di lansekaping jalan yang ada.
o
Melakukan penanaman pohon pelindung pada lansekaping lahan RUMIJA dengan jenis tanaman yang sesuai dengan iklim di wilayah studi misalnya dengan tanaman
sebagaiberikut:
Alhneilil-lonhPdnrlrl tlrnaLotrl lleD.rfinhh
u.!.lmm8rr Llngkrrngln
Kebrangan
1. Pencemaran
t.iitla
. . .
Eauntntavanegan
. Pohoabarue . Gemaralal . Bunga kupr!.
Agathis alba
.
Cinasnopnuawphm Cesssnhesog|riscgEre
Psnprap
so2
kupu b. Pb.
. . . . . . . . . . . . .
Swrt.bnra
macryhylla
Fodooapgsin&*ntas
r r
Dammar
Penyerap
Manonl
Pb
Jamuju
Paruseianlnes
. ' r . . . . . .
Eaunm|ftputwrea
r Bunga
Causuarinaequisp,fifofia
.
Cemara hut
Delonix ogia
r
FEmDoyan Dammar
Mrysticafragnns PtmeoeDtum owce
Thuja orientalis Saliz babylonia
Plhtrsrnttflrsrr Ptp'tocAtpus rndrcus
Manilkan kau$ Agathis alba
Pala Asam londo Cemara l(pas
Puti monangis Tusant Angsana
Smo kecik Agathis Sengon
trrtr}
kupu
. . d. COz
t
Agahis dlba
.
.
Eauntn€ putpurca
. Bunga
Leucaenaglauca
. .
Penyerap
kupu co}
kupu
. '
Acaciaauriculiformis
UKL UH. SP RUKIS (MANNAFBATAS KAB KAUN
L€mtoro gung Akasia
4-8
I I I I t I I I I
G.
U6afa
f. Kebisingan
ilrmeLel€t
tlam*llm|ah
ungkrrag.F
. .
Fiewbenyanina
]
Effing?ofig tlsradca
.
Mimusops elengi
.
Midtelliacthampaca
tulyal&eatongifolia
. Mimusops elengi . AgafrTis damara - ffitrcasp . Canangium odqatum r ulsea Nqrerc ' Spondias pinnata . Agathis alba . Casuarinaseguisetlfolla . Bambusaspp . Cupressus semperuircns . Maniftoa gnndiflora
. . ' . . . r ' . ! t
. . , .
Keterangen
Bedngin €lodogBn
l(eben Tanjung Cempaka Tanjung Lramar
Bambtt Kenanga medang Kedondong
Agdis Cemara laut Bambu Gemara lilin Bunga saputangan
l I t t I I I I I I
Atlemeltr.bnlr Potcnslel
De{emlnan
2. Estetika Kota
. . . r .
Thuja ubntafis Pinua mefuusii GanagaodoraftJm
llyospnos oe/€,aca Bauhinia purpurca
.
Cgmana kipas
.
tusam
. Kenanga r Kayu Hnam r Bunga kupukupu
. . . t
3. Konservasi tanah dan air
UPL
|4QK,GSnPUS rndrGUS
r
Angsana
Jacgrandarcutifalia
. . r . . . . .
Erynna
. . .
uxl
Jakaranda
Filicium ctecipiens
. . r
Cassis multijuga
Kreipawg
Biobcantik
r
uadap Flamboyan
Crysqhyllum cainito
. .
Ataucana nerplrwnyt/€
r
Norllok
Sandrwtbam koetjape
Ficusb/'ata
q
Delqix rcgia
Estetika Kota
Kasia
. . .
Anacardiumorcidentale
Fungsl
Jambu monyet Kecapi
Sawodurcn
Putimeoeegig
Cupressussempetirens
. .
Casuartnasumatana
r
uemara liltn
Fungsi
Callistemon citinus
.
Jeruk
Konservasi tanah
Selk@'@*r
sP RUnS (i,'ANil/,TSATAS KAB KAUR
Cemara lilin
/t- 9
I I I
Debrmlne* Ung*rrng.n
I t
CinnanomafreanBhora
r
PohoftbarJs
3
(JGFES
.
Jenrkbesar
r
Jenk
-
. . . . . . . . .
I I I
. . . . t . .
I I I
sesDan a gnnillona
r . .
Spafodea campanulata
I
Turi
Amqtatnafida
r
Kgcrutan
Annona sgua/nosa
I
srsak
Eucalyptus ienmanii Scf,inus elastika
Eugenia polyantha Nephelium lappaceum
myilanhusemuica
. ' r
Karet kebo
Salam Rambutan MalaKa
Santalum album
Scfiima naponhoe
I
Puspa
Mangifen
r
Kemang
Afiocatpus elasficus
I
Benda
Anfrdesma unius
a
Buni
Tectana gnndis
.
Jau
Samannea sarnan
I
Klnqan
Leucaenaglauca
I
Lantoro
od/o'8,ta
Sarokedk Cendana
Casuarinasegur.seliblia
. .
Cemara laut
Bauhinia variegate
I
BUnga
s
I
uamar Manoni
Cinnamomun burmanii
daf, air
Pohon mrica
. .
Manllkarakaukii
Keterangan
Kayu prmn
Kayu manis
Kupu-
kupu
Agar,is
i)-welgnra managon,
I
Delonix rcgia
.
Flamboyan
AnucaiaUinkii
I
Kipuui
@aaagiumo*)naJm
I
. . r Un
C.itrasvalefreia
r
,
UKL
'I?A'q$F
. . . . . . . .
I I
l|emaloltet
. . . . r .
I I I
I I I
Altem.ttrJcn|3PotcarLl
lLmallmLb
Ksaanga Waru
Midrcliadtampaca
r .
Terminalia catappa
r
K$apang
LAgolssm/neraqpecrosa
I
Eungur
&frdneqteleee#
.
Dadapmemh
Agathis alba
I
Damar
Pnus meftust,
I
lusam
Fariasenen&)es
I
Sengon
HisDrscus liliaoeus
SP nUnS 0/IANNA)-86TAS KAB KAUR
Penyerap
Cempaka
4-
10
I I t t I t I I I t I t I
Determlnan
Unglffitgan
I I
Nam.llmLh
. e.
ttamDusa
Narna Lol(el
.
w
Keterangan
Bambu
Prognam Pemantauan Lingkungan
Pemantauan lingkungan yang akan dilakukan adalah
o .
:
Memantau pelaksanaan pekerjaan pembersihan lahan.
Melakukan pelaksanaan penanaman
dan pemeliharaan tanaman
pada
lansekaping jalan yang ada.
.
Memantau apakah sudah dilakukan kerjasama dengan penduduk lokal untuk ikut serta dalam memelihara tanaman yang ditanam.
f.
Lokasi Lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah di sepanjang trase jalan akan ditingkatkan yaknijalan Batas Kab. Kaur
g.
-
Tanjung Kemuning
Waktu Pengelolaan dan pemantauan dilakukan pada tahap konstruksi jalan terutama pada
pekerjaan pembersihan lahan dan selama masa konstruksi sampai tanaman yang ditanam bisa hidup.
h.
InstitusiPelaksana
-
Pelaksana:
o
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang sebagai pemrakarsa proyek
o -
Kontraktor pelaksana
Pengawas:
o
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang
I I I I I
Altematlf .Jenls Potenslal
o o -
Konsultan Pengawas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
Penerima laporan
o
:
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
4.2.9. Sosekbud
1.
Adanya kesempatan kerja
UKL
Un
SP RUKiS (MANNAT-',TAS KAB KAUR
4-
11
Besar
I I I I I I
Dampak Lingkungan Dampak lingkungan yang terjadi adalah kesempatan keria. b.
Sumber Dampak Sumber dampak adalah kegiatan mobilisasitenaga kerja Tolok Ukur
Tolok ukur dampak adalah banyaknya penduduUtenaga kerja lokal yang terserap/bekeda pada kegiatan peningkatan jalan Batas Kab. Kaur - Tanjung Kemuning Tidak adanya keluhan atau protes dari penduduk yang ada di sekitar proyek.
Program Pengelolaan Lingkungan Program pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan adalah
T
I I I I I I I I I I I I
o
Memasang pengumuman di Balai Desa /Kantor kelurahan tentang pexrerimaan tenaga kerja di Proyek Peningkatan Jalan Batas Kab. Kaur
.
:
- Tanjung Kemuning.
Koordinasi dengan tokoh masyarakat atau pemerintah daerah setempat (Kelurahan dan Kecamatan) dalam penedmaan tenaga keda.
.
Mengutamakan tenaga kerja lokal sesuai dengan latar belakang pendidikan dan keterampilannya serta kebutuhan proyek.
o o
Pemberian gaji/honor minimum sesuaidengan UMR yang berlaku. Mencantumkan di dalam dokumen kontrak tentang persyaratan untuk semaksimal mungkin memanfiaatkan tenaga kerja lokal.
Program Pemantauan Lingkungan Pemantauan lingkungan yang akan dilakukan adalah
o Memantau
:
pengumuman yang dipasang di kelurahan/Balai Desa dan Kantor
Kecamatan setempat.
o
Memantau ada tidaknya koordinasi dengan Tomas/aparat Kelurahan/Desa atau kecamatan setempat dalam hal penerimaan tenaga kerja.
o Jumlah tenaga keria lokal yang bekerja pada proyek peningkatan jalan Batas Kab. Kaur
f.
- Tanjung Kemuning.
Lokasi
Lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah di sekitar koridor jalan Batas Kab. Kaur
g.
-
Tanjung Kemuning.
Waktu
UKL UPL SP RUKS
(MANil/,I-8nTAS KAB KAUR
4-
12
t I I I I
Pengelolaan dan pemantauan dilakukan pada tahap konstruksi terutama pada saat penerimaan tenaga keria hingga pelaksanaan konstruksi peningkatan jalan Batas Kab.
- Tanjung Kemuning.
Kaur
h.
lnstitusiPelaksana
-
Pelaksana
o
:
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang sebagai pemrakarsa proyek
o
I
-
Kontraktor pelaksana
Pengawas:
.
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional ProvinsiBengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang
T
o o
T
-
I I I
Konsultan Pengawas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
Penerima laporan
o
:
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
Timbulnya kecemburuan sosial
a.
Dampak Lingkungan Dampak lingkungan yang teriadiadalah teriadinya kecemburuan social.
b.
Sumber Dampak
Sumber dampak adalah
T
penerimaan tenaga kefla yang kurang
memperhatikan aspirasi tenaga keda lokal stempat.
c.
I I I I
Tolok Ukur
Tolok ukur dampak adalah adanya keluhan atau protes/unjuk rasa dari warga setempat.
d.
Program Pengelolaan Lingkungan Program pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan adalah:
o
Memanfaatkan semaksimal mungkin peluang tenaga kerja di proyek bagi penduduk setempat dengan tingkat ketrampilan dan pendidikan serta potensi
tenaga keria setempat yang ada di wilayah sekitar proyek sesuai kebutuhan proyek.
o T
I I
kegiatan
Pemrakarsa dan kontraktor proyek memberikan informasi mengenai adanya kesempatan keria kepada masyarakat sekitar lokasi proyek di Kecamatan dan Kelurahan yang dilalui oleh Jalan Batas Kab. Kaur
U,(
UPt SP nUreS $,tAiltfl|,t
8 TAS xAs xAUn
-
Tanjung Kemuning. melalui
4-
13
T
t I I I I I I I I I t t I t I I I t
instansi pemerintah setempat (Kecamatan dan Kelurahan/Desa
) dan tokoh
masyarakat.
o
Bila melibatkan tenaga keria setempat maka upah atau pendapatan yang diberikan
kontraktor atau pemrakarsa harus sesuai dengan tingkat ketrampilan dan pendidikannya sedikitnya sama dengan UMR setempat.
o
Mencantumkan di dalam dokumen kontrak tentang persyaratan untuk semaksimal mungkin memanfaatkan tenaga kerja local.
o
Memberi kesempatan kepada penduduk setempat untuk berusaha atau berdagang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para pekeria.
.
Memberikan kesempatan kepada pengusaha lokal untuk jadisuflier/pemasok bagi kebutuhan proyek.
e.
Program Pemantauan Lingkungan Pemantauan lingkungan yang akan dilakukan adalah
-
:
Melakukan pemantauan upaya pencegahan terjadinya kecemburuan sosial bagi masyarakat setempat terhadap peningkatan Jalan Batas Kab. Kaur
- Tanjung
Kemuning.
-
Melakukan pemantauan penduduk setempat yang berpeluang menjadi tenaga kerja diproyek dengan tingkat ketrampilan dan pendidikan serta potensi tenaga kerja setempat yang ada diwilayah sekitar proyek seuaikebutuhan proyek.
-
Melakukan pemantauan pada pemrakarsa
dan kontraktor proyek dalam
memberikan informasi mengenai adanya kesempatan kerja kepada masyarakat sekitar lokasi proyek di KeluraharVdesa, dan Kecamatan yang dilervati Jalan Batas
Kab.
Kaur
Tanjung Kemuning, melalui instansi pemerintah setempat
(Kecamatan/Kelurahan) dari tokoh masyarakat dan aparat kecamatan/Kelurahan.
-
Melakukan pemantauan upah atau pendapatan yang diberikan kontraktor atrau pemrakarsa apakah sudah sesuai dengan tingkat ketrampilan dan pendidikannya pada tenaga keria setempat yang direkrut.
-
Melakukan pemantauan apakah dalam dokumen kontrak sudah terdapat persyaratan penggunaan tenaga dari lokasi proyek.
-
Memantau apakah pengusaha localsudah diberikan kesempatan sebagai supplier /pemasok kebutuhan proyek.
f.
Lokasi
Lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah Kecamatan yang dilarati Jalan Batas Kab. Kaur
UKL
UH
SP RUKIS (tttANNAl8ATAs,GB KAUR
- Taniung
di Kelurahan/desa,
Kemuning,
4-
14
dan
t I I I I I I I I I t
g.
Pengelolaan dan pemantauan dilakukan pada tahap konstrksi terutama pada kegiatan penerimaan tenaga kerja hingga selama masa konstruksi
h.
InstitusiPelaksana
-
Pelaksana
.
:
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang sebagai pemrakarsa proyek
o -
Kontraktor pelaksana
Pengawas:
.
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional ProvinsiBengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang
. o -
Konsultan Pengawas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
Penerima laporan:
o
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
3. Adanya PeluangUsaha a.
Dampak Lingkungan
Dampak lingkungan yang teriadi adalah Kesempatan kerja dan pekuang usaha bagi penduduk lokal
b.
T
t I I I I I I
Waktu
$umber Dampak Sumber dampak adalah kegiatan mobilisasi tenaga keria dan kegiatan konstruksi
c.
Tolok Ukur
Tolok ukur dampak adalah ada tidaknya peluang usaha bagi penduduk lokal baik sebagai supplier atau pemborong pekerjaan yang ada dan atau pedagang kelontong dan makanan yang dapat mensuplai kebutuhan tenaga keria proyek.
d.
Program Pengelolaan Lingkungan Program pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan adalah:
o
Memberi kesempatan kepada penduduk setempat untuk berusaha atau berdagang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari para pekerja.
o
Memberikan peluang kepada pengusaha lokal untuk menjadi pemasoUsupplier kepada proyek tersebut.
e.
Program Pemantauan Lingkungan Pemantauan lingkungan yang akan dilakukan adalah
UKL
Un
SP RUreS
MAIIil/,I-BAIAS
XAB KAUR
:
4-
15
I I t I I t I I I I I I I
I I I t I I
-
Melakukan pemantauan pada penduduk setempat dalam berusaha atau berdagang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para pekerja proyek.
-
Melakukan pemantauan apakah para pengusaha lokal sudah
ikut dalam
pemasokan kebutuhan proyek.
f.
Lokasi
Lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah di sepanjang koridor jalan Batas Kab. Kaur
g.
-
Tanjung Kemuning
Waktu Pengelolaan dan pemantauan dilakukan selama tahap konstruksi
h.
lnstitusi Pelaksana
-
:
Pelaksana:
o
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai
Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang sebagai pemrakarsa proyek
o -
Kontraktor pelaksana
Pengawas:
.
SNVT Pelaksanaan Jalan NasionalProvinsiBengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang
o o -
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
Penerima laporan o
4.
Konsultan Pengawas
.
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
Terganggunya lalu lintas
a.
Dampak Lingkungan Dampak lingkungan yang terjadi adalah terganggunya lalu lintas pada ruas ialan Batas Kab. Kaur
b.
- Tanjung Kemuning
Sumber Dampak
Sumber dampak terganggunya lalu lintas adalah akibat manuver kendaraan dan peralatan pada kegiatan pekeriaan tanah, pekerjaan badan jalan dan pekeriaan rekondisi dan perlengkapan jalan.
c.
Tolok Ukur
Tolok ukur dampak adalah adanya antrian akibat akibat manuver kendaraan dan peralatan
f-16
UKL UPL SP RUXTS (MANNA'.8AilAS KAB
'(,,UR
I t t I I I I I t I I I I I I I I I I
Program Pengelolaan Lingkungan Program pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan adalah
-
:
Menempatkan petugas pengatur lalulintas Melakukan kegiatan proyek pada jam tidak sibuk Memasang rambwrambu dan perlengkapan pendukung dizona kerja
** ..-c
-*-4,,
&rB,
i
:q I?
op ,
O@
o:
Oo
Oto
.,$ Gambar 4.1. Tata Letak Perambuan Sernentara Pada Jalan 2 Lajur 2 Arah Keterangan: A: panjang daerah pendekat = 12G3(X) meter B: panjang taper awal = 190 meter C: panjang daenah menjauh = 3(145 meter
o:6@
e. Program Pemantauan Lingkungan
Pemantauan lingkungan yang akan dilakukan adalah
-
:
Memantau penempatan petugas pengatur lalulintas Memantau waktu pelaksanaan kegiatan proyek Memantau pemasangan rambwrambu dan perlengkapan pendukung dizona kerja
Lokasi Lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah di pada ruas jalan Batas Kab. Kaur
g.
- Tanjung Kemuning
Waktu Pengelolaan dan pemantauan dilakukan pada tahap konstruksi
h.
InstitusiPelaksana
UKL
Pelaksana:
UPt SP RUnS @,/|,R/f,)-84TAS KA' KAUR
4-
17
I I I I I t
.
Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang sebagai pemrakarsa proyek
o -
Kontraktor pelaksana
Pengawas:
o
SNVT Pelaksanaan Jalan NasionalProvinsiBengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang
. o -
Konsultan Pengawas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
Penerima laporan:
o
I
I t I I I I I I t I I I
ShIVT Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai Besar
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
Terganggunya akseslbllitas penduduk
a.
Dampak Lingkungan
Dampak lingkungan yang tedadi adalah terganggunya akses masuk ke rumah atau tempat tinggal penduduk
b.
Sumber Dampak
Sumber dampak adalah kegiatan pekeriaan tanah, pekerjaan badan jalan, pekerjaan drainase dan pekedaan rekondisi
c.
Tolok Ukur
Tolok ukur dampak adalah terputusnya akses ke luar/masuk
pemukiman,
perdagangan di tep{ jalan
d.
Program Pengelolaan Lingkungan Program pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan adalah:
.
Menyediakan akses sementara berupa jembatan papan/plat baja dari permukiman ke tepijalan
. e.
Menyediakan rambu sementara yang menunjukan lokasi penyeberangan
Program Pemantauan Lingkungan Pemantauan lingkungan yang akan dilakukan adalah
o
:
Memantau tersedianya akses sementara berupa jembatan paparVplat baja dari permukiman ke tepi jalan
. f.
Memantau tersedianya rambu sementara yang menunjukan lokasi penyeberangan
Lokasi Lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah di sepanjang ruas jalan Batas Kab. Kaur
util
UPL
sP nu,os
- Tanjung Kemuning
6Ann
l-aaTAs KAE r(,,uR
4-
18
I I I
g.
Waktu Pengelolaan dan pemantauan dilakukan pada tahap konstruksi
h.
InstitusiPelaksana
t I
-
I I I I
-
II I .1 I t
.
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai
Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang sebagai pemrakarsa proyek
o
Kontraktor pelaksana
Pengawas:
.
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang
. o -
Konsultan Pengawas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
Penerima laporan
o
:
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
4.2.4. Kesehatan Lingkungan
1.
Menurunnya sanltasl llngkungan
a. Dampak Ungkungan Prakiraan dampak lingkungan yang akan teriadi adalah terganggunya/menurunnya sanitasilingkungan.
b.
Sumber Dampak
Kegiatan yang menjadi sumber dampak adalah kegiatan
di
base
camp
penyimpanan/penumpukan materia| AMP Asphalt mixing P/an, Kegiatan bengkel dan kegiatan kantor yang menghasilkan sampah dan limbah dari mandi cuci kakus (MCK).
c.
I
Pelaksana:
Tolok Ukur
Tolok ukur dampak masalah sanitasi lingkungan adalah genangan air, tumpukan sampah, tumpukan material, bau busuk dan keluhan masyarakat sekitamya.
t f I I I
d. Program
Pengelolaan Lingkungan
Program pengelolaan lingkungan adalah:
-
M€rnilih lokasibasecamp diupayakan reldive jauh dari permukiman Menyediakan fasilitas MCK, tempat sampah dan saluran air limbah domistik yang mernadai.
-
Bekerja sama dengan penduduk setempat, pemerintah setempat (Kelurahan /desa dan Kecamatan) dalam mengelola sampah.
!
UKL UPL SP RUKIS(IOAfi{NAI-BATAS KAB KAUB
4-
19
I I I I I I t I I I
Menampung sisa oli dan pelumas bekas dalam wadah/drum yang memadai, sehingga tidak tercecer ke lingkungan. Membangun tangki septic relatif jauh dari sumber air bersih yang memadai. Jarak
minimum yang cukup aman antara tangki septic terhadap sumber air, pipa air bersih dan bangunan seperti berikut:
jarak (Meter)
Keterangan
1,50
1
Bangunan
2
Sumur (sumber air)
10
3
Pipa air bersih
3
Tangkidiarah down stream Tangkidiarah down stream atau dibawah
e. Program Pemantauan Lingkungan
-
Melakukan pemantauan lokasi basecamp yang relative jauh dari permukiman Melakukan pemantauan penyediaan fasilitas MCK, tempat sampah dan saluran air limbah domestik yang memadai.
-
Melakukan pemantauan pelaksanaan kerja sama dengan penduduk setempat,
pemerintah setempat (Kelurahan/Desa dan Kecamatan) dalam mengelola sampah.
-
I
I I I I I I I I
Sarana
No.
Melakukan pemantauan pembangunan tangki
septic, dan air bersih yang
memadai.
-
Melakukan pemantauan cara penampungan sisa oli dan pelumas bekas dalam wadah/drum yang memadai, sehingga tidak tercecer ke lingkungan.
t.
Lokasi Lokasf pengelolaan san pemantauan llngkungan adalah
dlareal base camp proyek
g. Waktu
Pengelolaan dan pemantauan dilakukan selamaa tahap konstruksi h.
Institusi Pelaksana
-
Pelaksana:
.
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai
Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang sebagai pemrakarsa proyek
o -
Kontraktor pelaksana
Pengawas:
o
SNW Pelaksanaan Jalan Nasional ProvinsiBengkulu, BalaiBesar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang
UKL UP', SP RUKS
MANilAFaATAS KAB KAUR
4-2A
t T
I I I I I I I I I I I I I I I
I I
o o -
Konsultan Pengawas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
Penerima laporan
o 4.2.
:
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur.
TAHAP PASKA KONSTRUKSI
4.2.1. Fisik kimia 1. Menurunnya kualltas udara
a.
Dampak Lingkungan Dampak lingkungan yang terjadi adalah meningkatnya gas buang kendaraan bermotor yang bersifat racun.
b.
Sumber Dampak Sumber dampak adalah kendaraan bermotor berbahan bakar minyak yang lalu-lalang
dijalan raya. Gambar 4.2. dapat digunakan sebagai ilustrasi:
FUtl.IAIlK
88At(fS AScsros
Hydrocerbons
CARSURTIOR
Hydrocubqr
TXHAUST
Hydlocrrbons Cerbm llonoride
0rider ol llitrogen nRtS
Prrticrddts 0tlrr Grscs
Particrdrtrs?
cBAr{f(cAst Hv&ocrrbons
Gsrr*?
Gambar 4.2.Sumber Pencemaran Usara Kendaraan bermotor BBM. Sumber: P.Aame
c.
Vesilin4 bnironmental Pollution and Control. AwrArbor Science Publisher Inc, p.l15.
Tolok Ukur Tolok ukur dampak adalah
o
meningkatnya parameter HC, CO, COz, SOx, NOx, partikel Pb dan asbestos Mg6(oH)6(Si4o11) H2o; 4-
UKL UPL SP RUKS (IUANNA)-SATAS t(,lB
'(,'UR
21
I I I I I I I I I t I I I I T
I I I I
.
meningkatnya keluhan infeksi saluran nafas atau radang mata merah (conjunc{ivitis) pada penduduk yang bermukim dipinggir jalan.
d.
Program Pengelolaan Lingkungan Program pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan adalah menanam pohon di pinggir kiri dan kanan jalan, misalnya: akasia, johar, asem landi, mahoni, tanjung, kiara payung.
e.
Program Pemantauan Lingkungan Pemantauan lingkungan yang akan dilakukan adalah melakukan pengamatan visual langsung keberadaan pohon yang ditanam.
f.
Lokasi
Lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah di kiri-kanan jalan dengan jarak $10 meter satu sama lain sepanjang tapak proyek.
g.
Waktu
Pengelolaan dan pemantauan dilakukan selama jalan masih digunakan sebagai prasarana Uansportasi.
h.
lnstitusiPelaksana
-
Pelaksana:
.
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai
Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang sebagai pemrakarsa proyek
o -
Kontraktor pelaksana
Pengawas:
.
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional ProvinsiBengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang
o o -
Konsultan Pengawas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
Penerima laporan
.
:
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
2, Timbulnya kebisingan a. Dampak Lingkungan Dampak lingkungan yang tedadi adalah meningkatnya kebisingan (dB) yang mengganggu. UKL UPL SP RU KS
(MAI,NAT-UTAS KAB KAUR
4-22
I I I t I I I
I I I I I I I I I I I I
b.
Sumber Dampak
Sumber dampak adalah kegiatan mobilitas kendaraan bermotor yang lalu-lalang di jalan raya.
c.
Tolok Ukur Tolok ukur dampak adalah
.
:
terjadinya bising yang melampaui standar Baku Mutu Lingkungan di sepanjang jalan raya;
. d.
adanya keluhan berkurangnya pendengaran warga yang berada dipinggir jalan.
Program Pengelolaan Lingkungan Program pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan adalah (a) menanam tanaman
perdu di pinggir kiri dan kanan jalan; (b) memasang rambu lalulintas pembatas kecepatan kendaraan didaerah permukiman yang cukup padat. t.
Program Pemantauan Lingkungan Pemantauan lingkungan yang akan dilakukan adalah melakukan pengamatan visual langsung keberadaan perdu yang ditanam.
j.
Lokasi
Lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah di kiri-kanan jalan dengan jarak <5 meter satu sama lain sepanjang tapak proyek.
k.
Waktu Pengelolaan dan pemantauan dilakukan selama jalan masih digunakan sebagai prasarana fansportasi.
l.
InstitusiPelaksana
-
Pelaksana:
.
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai
Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang sebagai pemrakarsa proyek
o -
Kontraktor pelaksana
Pengawas:
o
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional ProvinsiBengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang
o o -
Konsultan Pengawas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
Penerima laporan
o
:
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
UKL UP'. SP RU'0S (MANNAF8ATAS KAB KAUR
4-23
t I I I I I I I I t I I t t I I I I I
4.2.2. Sosekbud
1. 1. Meningkatnya Pelayanan Jalan a. Dampak Lingkungan Dampak lingkungan yang terjadi adalah meningkatnya pelayanan jalan..
b.
Sumber Dampak Sumber dampak adalah kegiatan pengoperasian jalan yang telah ditingkatkan.
c.
Tolok Ukur
a.
Tolok ukur dampak adalah banyaknya penduduk yang memanfaatkan jalan Batas Kab. Kaur-Tanjung Kemuning.
b. Tidak adanya
keluhan atau protes dari penduduk yang ada di sekitar proyek dan
yang memanfaatkan jalan Sp Batas Kab. Kaur-Taniung Kemuning.
d.
Program Pengelolaan Lingkungan Program pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan adalah
o r
:
Melakukan perawatan terhadap Jalan Batas Kab. Kaur-Tanjung Kemuning.
Meniaga agar kondisi jalan tetap dapat dipertahankan kondisi keselamatan jalannya.
.
Koordinasi dengan tokoh masyarakat atau pemerintah daerah setempat (Kelurahan dan Kecamatan) dalam menjaga kondisi jaan tersebbut agar tetap berfungsidengan baik..
e.
Program Pemantauan Lingkungan Pemantiauan lingkungan yang akan dilakukan adalah
o
:
Memantau pelaksanaan perawatan terhadap Jalan Batas Kab. Kaur-Tanjung Kemuning agar jalan tersebut tetap dalam kondisi baik.
. o
Memantau kondisi keselamatan jalan tersebut. Melakukan pemantauan Koordinasiyang dilakukan dengan tokoh masyarakat atau pemerintah daerah setempat (Kelurahan dan Kecamatan) dalam menjaga kondisi jaan tersebut agar tetap berfungsi dengan baik..
f.
Lokasi
Lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah di sepanjang trase jalan dan sekitar koridor jalan Batas Kab. Kaur-Tanjung Kemuning.
g.
Waktu Pengelolaan dan pemantauan dilakukan pada tahap Paska Konstruksi terutama pada saat pelaksanaan perbaikan trase jalan Batas Kab. Kaur-Tanjung Kemuning.
UKL UPL SP RUXIS
(MANNAI-86TAS KAB KAUR
4-24
I I t I I t I I
h.
InstitusiPelaksana
-
Pelaksana:
o SNW Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi
Bengkulu, Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang sebagai pemrakarsa proyek
o -
Kontraktor pelaksana
Pengawas:
.
SNVT Pdaksanaan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang
o -
Penerima laporan
o 2.
Konsultan Pengawas :
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bengkulu Selatan.
Kecetakaan tatu tlntas
a.
I
Dampak Lingkungan Dampak lingkungan yang terjadi adalah kecelakaan lalu lintas khususnya pada lokasi rawan kecelakaan
I I I I I
b.
I I I t
f.
Sumber Dampak Sumber dampak adalah kegiatan pengoperasian jalan
c.
Tolok Ukur
Tolok ukur dampak adalah teriadinya kecelakaan lalu lintas khususnya pada lokasi rawan kecelakaan
d.
Program Pengelolaan Lingkungan Program pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan adalah menyediakan rambu dan marka pada lokasirawan kecelakaan
e. Program Pemantauan Lingkungan Pemantauan lingkungan yang akan dilakukan adalah memantau tersedianya rambu dan marka pada lokasi rawan kecelakaan Lokasi
Lokasipengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah pada lokasi rawan kecelakaan
g.
Waktu Pengelolaan dan pemantiauan dilakukan sepanjang pengoperasian jalan
h.
lnstitusiPelaksana
-
Pelaksana:
UKL UP'. SP RUKS
(MATINA).,nTAS KAB KAUR
4-25
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
.
SNIVT Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang sebagai pemrakarsa proyek
o -
Kontraktor pelaksana
Pengawas:
o
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional ProvinsiBengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang
o . -
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
Penerima laporan
o o 3.
Konsultan Pengawas
:
Dinas Perhubungan Kabupaten Kaur Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
Terganggunya lalu llntas
a.
Dampak Lingkungan Dampak lingkungan yang terjadi adalah tedadinya gangguan lalu lintas berupa antrian kendaraan
b.
Sumber Dampak
Sumber dampak adalah kegiatan pemeliharaan jalan yang menyebabkan menyempitnya jalan.
c.
Tolok Ukur Tolok ukur dampak adalah terjadinya antrian kendaraan
Program Pengelolaan Lingkungan Program pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan adalah
-
:
Menempatkan petugas pengatur lalulintas Memasang ramburambu dan perlengkapan pendukung dizona keria Melakukan kegiatan proyek pada jam tidak sibuk
d. Program Pemantauan Lingkungan Pemantauan lingkungan yang akan dilakukan adalah
-
:
Memantau penempatan petugas pengatur lalulintas Memantau pemasangan ramburambu dan perlengkapan pendukung dizona kerja Memantau pelaksanaan kegiatan proyek pada jam tidak sibuk
e. Lokasi
UKL UPL SP RUKIS
(MANNA)-'4TAS KAB KAUR
4-26
I I T
I I I I I I I I I t I I I I I I
Lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah di sepanjang jalan Batas Kab.
Kaur-Tanjung Kemunirg
f.
Waktu Pengelolaan dan pemantauan dilakukan selama kegiatan pemeliharaan
g. InstitusiPelaksana
-
Pelaksana:
o
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang sebagai pemrakarsa proyek
o -
Konffaktor pelaksana
Pengawas:
.
SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional ProvinsiBengkulu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional lll Palembang
o o -
Konsultan Pengawas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
Penerima laporan
o
:
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kaur
Ringkasan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan disajikan pada Tabel4.1.
u,$ uPr sp
RUKS (roANNAr-8n'fAs KAB KAUR
4-27
I I I
I
ce6
p .E
o
o
E
I t I I I I I I I I I I
gg,g
*E
gg
;
F* .d.
[ro $
g
ggi, ggi, ..
*gEgg;g,g*sEI .Cr !
t.
aal
b!
:5 = E q)
F
g
aC
(E-
E o
EP
o-=99
E9s
ie eEC'
*$g:E
v E
E tr
6
I
FrI
L 6
va
6 6
T
gg
t
u0
I I
,
o. 6
tr ar2
ql
tl. tr
c
66
9* $=
c o
t
EE
E9 E5 OI l.o
D
rE >J E
f
EEgg-
lss*ggggt
b0
Eggfr n
F I
,la
b0
tr
-l EI
al 6t
tr
c E
€)
Fr
F
9E $E n 6.i LO oE
gcg
a' f
E
tr
iEgggg'gag
ggig*gggggEg
gagigfu gg E
6 tr
6l
b! E
'l{ DO tr
t
! f J
ll
o
Fl
cct o
(! J
I B! E (D
6 >1 €
a
I
.c o)
!c
g;EggsgggEg
seFggsggge
F
G
t!
E
FE
:t
TE E.i gE
:
F
t o t T
F*csa
5858 cE Ef; v(! 6 3 Fh o(u f L I' l,t ==
s$ 9$
n a
H
It
E 6
oE
9.s-
lc
s
ts
I H
2
I I 2 I
t I( II I( a a
T
( II g agfle ( IE ll
a
o
-
I gg
n
.,
*fi$., a
eF.
EEFEF$cfiE
t I
PEE
.EE-4 .g
o c6
!$ gg€
E
6 o
F
E= ejz-e i6f H;Egd q.sd fig€fisetf;ss
o.
E t E a
.,
e,
T
4.
I
I I I I I T
gE g$
i.
-g
g$
.{.
EF-g
E
I I t I I I
gEg$;F-EfiE
;;
.
E.
'{'
E.s
bp 6ox,x 6'6
g
f;t'-E
o
E
3
ggsrsg
Fgrsag
.g c-s ct
660tr
EOE E tr
6
; esg
t=c =c o:
F*=€
EI E OJ l-6
gfuggI-
r!
eJ tc
i;Ei Eo
.9'6
EEEE
E
t
g
I
XE -e -E
6E
OJ LG
tEE*
c6 c;i 6.= c(!
e.gE
_=
=tEs crs o.
E€=t
ot
5
--aE
€
o!
ta'
rSegEgF
FggggEgg=EH,€EEE
i
E€ffF A[E
FE
i6
CD
C
3
o co CD
!
I
E
ggi,gii,
.!p
J=
I I
gg
3
!
ra
o
ggggeiegiEg
.!
st
o E
M
f;i :!
Es sEEEEe*n
E
E.T
E.i
5t:
t
!
N
6 !c cl a! g.E =ED
E
=.9
B€E
oF E
e
o 2o
B=E
E3
6s -l€
t
eF-
ee*gE-
N
q
o
ic
s,
-F
EFt sgc $F
o6
6.E
Eg$E oa
D
g
I I
I t I I I I I I I I I
I I I I t I
o
c
t
gE#:Eg$
x
.E
o
o.
t
E
3
;c !:' g
gg;ggi,ggi,
.. F
:E ;i
E.
L.. .a
;i,g
gi,
g
*g
gg
g;=r$c$eE
;gggi,
o 0-. ra
9e
E.E
FE oo(,' 6vx
fi**rE
E E
3
iF$ FF FFFE € H€ H'EE E
Fgsrsg
g 6 t TC EI
ot ol L!
fr€ E o
r! >-l
'a
- sf;
gEHgg
A
f
€
H
E$eEHileE E
$BgEc
E C.I
CD
ESEF
c T
ac
EE
gE
ri o! il'' f
Eg-ugEg;
Hfc €E
o
E
sigFii;Ei
gEEig
PF g.E I: f x i o o
6 o c o
itD
E
flt5
9-Y
g.g gE x.t !1 6
=E
iE F"
EESE EHE9 .FOE
9'
9trOU=
CL
3g
g
n
fiE
Io
$$iE
eB 5o o ah CD
t
rg EE
-9 N
6
.s
o(!
.F
g
t o t T
E
6
:
E u,
-o
sa E
o
E
6.9 ,E 9l
co
6
f;e$
Es
tt
N
!
a I|c FO ;C ir6
I I I I I I I I I I I I I I I I I T
I
o E 6 !o o o o.
gFg*E FEf;
u
*i
o
+.
FfiEgg;gggi, t
!
g
.{. ;;
:E;i;i,g*gEgg;gsi,ggi,
c3
!
4.
e
f
; iF$s
ra
(up
(Ef
b9 oo(a ov,v,
id 6vv6'6
EE$eae
ssg€ag
E9
E .E
o
HgEi
g o f
t:gc
ac EE E= o! o.E oE ZrJ
(o
ag;$;+
8EE
gggEgggggggggg
3e
Ee;ee
E$EEgE
E
gE SE
5 si rC
5: tE
gI
,ggsggi
gil#gigFgsiEsE iE;
(!
tro-g .E>
a:
3 zo
*
CD
s EE[€€
*E -s gEe
be 3 t'=5 tcoCD'F tr 6.l
9r F .58
C >\O
o
Eii;
Eg;Fg; E s.€'i6 I 6-A C F6!' =
183 gEF
$gF 'e
f;i
rrl
gEs'E$*
a
g€eEi
6
rt
o
C
8E
.Y
C
o o
oP >i3
g
N
Ei:
EF E$ 9|D q. -Y
t
I
oF
i
a5 o
-
E
to ooc
o)
o
o '6
tI I I
F'
D
o
aa E -G x'F
=o -v
6
s4 E
bE
=oo d} --Y G CD o
gc
1, (U ar,
Eo ='F :o -x N
I t
a .?
a o
I I I I I I I I I I T
I
€r
(L6
d
o.
i2
o
,c
iF
t I t I I
Eg EE
a
tr
Ftsc
i,g**ggg;ggi,ggi, .T. .,
8;q
f
d.
ra
5 J
(Ep
6
g
'-o
F9 oodl
ah.v,.v,
gE E
9E-
o
' 5'3
Q6O IFY
esH 9sE
E
FE6 6Ec =o (U6'
ni : s e*EE*E
tr
o f FC
gii
a.=
etJ q f
igggFigisgi i
gggg
iFi
gg
F
z cLlt =(o6
E-E E OE'E
9b
*C
_oJ
gr z,c
g:igieggi*igciig
cI
EI 9E
'.8 -Eg - i.8 F
i aeul E$
EE E3 ox o 0. It
gi,i:ii:
ra
IE aE -J
ggI
tE
liig; :gii
3 D i I o !
p
Flggsiiii igiigE
Hg. o.g -c
.r56 Ed'
=EE
E€*
siigg sCE *t
H
H"@
a=F E 5E 6EE E PE 3(!(! ->!
f;i -a TE
-t t! Fq
oc J
t E
t
o5 2o
9e
FT
=(! o 6.! Fs 8 o) C (! J q (! bo !G l9(E 9,d <.J
c 6
6 ia
xsF(J cDo c, .h
oo
o-(o !)
I
6 tr 6 o !
I
o.
T
I I I I I I t I
E
e
E =
tc
*i;;,E.t.*gEg$EgFi,gFi, :E il ;i,g,gE ,t^ ;; E. .t.
ggg
t
.oP
g
h9
F
c'ocl o v,
-Y,
'o
eB Ea ii-Y
Es*,sE q,o e i'-F
E
I
;6 iii ct
-g(!0dro ;C@YFY
.YC(o 56'F --E tD = =.1
tr
6 I
E
H
E
t
g
COEE 6-C=6 5 6=-C 6 0t 6 3
-E 8.
gE at
'i)
A'E gPe
o rf r!
eJ
:c
s
gt g!
ri ir )
sEFugffEu
Eag:E,gE
Ea
s E $l-
sa;
E:
6
gEFei=Eg
cgF€ggE g eg5
[cE
go
t
! f
fp
c E FE
!?
'c!t 6 cEc
HEE >i6
tE
g!'CDCD FCC EOO (! .l ct)
6 'a
o Y
il
f;i
flEE
tt: t
I
e.gEg $€ - E t*E€
er: FEE*f,* 3.EiE' :g
E
r! r! Ei
geu
6 c N
= o c 9o t4(! CD
sc
f;
E
o6
HeeeEe
o5
tpstire
t
z0
t
ggi,ggi,
;;
ta
!
I I I I I I I
FE
F
o
I
f;€Eg H -:eH
A=
E.
I I
I I I I I I I I T
t I I I I I I I
6 c 6 6
I
E
uEn:E*:Egg;ggi,ggig
o
-:Eg;;i,g'gEgg;gsg,
I
t
g;fiF$;seegi
,
.t.
t^
e,
.o
;;
(!F
J !
.t.
tro
E.
.!p
€ d9 g 6'6 6 6vv
EE
ood' d|xx
(1,
o (E o g
o xo
e$ ga
Ee XF
3
i-Y ?iIE
;i- c\
E8
hE
E€g
c
o
e[:
t
EE CI E=
d.i l.G rX
Eggf cEEeE:*EIg cEi IgE EigEes
(o
eo
g
f
E
i tEs EF: e $e$il
EE
E;i E f;r
eE
cgEEEg GCL
.cto
t! o
gE BE
d.i IG
rO
ggslgE
o! af
Eili;iggiggl;Eiiil,
gggg,gggg gd
t F.-
$ES
xt
3 n zo p
ItE ggEEE FEE* Fxg
3rt
gg t-gtr€EreF
fii 5f,E5f;5EEEgE r!
gfi
,Ers,f $*
C
t! FF E.i =.N
5E
:
cD
5EE
g
t E t
E
(u
s8 !Po
fic$€fi8fi8
b6
+
ggE
F F s Fc F"u
fl8
o
g€;
So. c'E
E
2o
f;s
E
o
r.
I I
x
= Fgg --e o i E5d 7t E FEo E EEE$ .g o o.
I
T
I t I I I
I t
iE
*
;i ; i,gFg
E
;ggi, ggi,
u#E9ggg-g*gE rCr L to
toil
a
(E=
x g
E9
E o
o o o o
E
ooU' 6vx
I o J
9o. =F B5
6 t
8E EI
6X OJ o l-o
8F
fi flBn
g
EHE
E,EH'?EEffFc:f
Hr'
E#Eg
g
*,[9, E
se:
EEi
H;
ne e
a
IFg
o! >J E
CL
f
i r Es cF: i $ $egil
E
Eg
a;E s fsi
ggE€ggg
EE
."ligFiggiiEiiil,
g E 6
!f; -*g; -;E$*
9i FE o 6.i LE
c! a' )
;EEFSEEiecE
:!
FgEgEFgE-
F,-€F o = =e 56-x- 6 PE€'i-
-g-F
t J
'.
t
;'HE€E r sEr
.9
o
CD!.Y
9:
aas x 6EE3F or' E.O F
eE3iggFgEgEE
C.
fii
r.l
TE
E.i EE
:
x
t o t F
o=
-0
t
J
(E
II :N
o) o =.ec,c
= E G E
tIo g
o o o E
6
il
aflss*€gtte
a-EceEi*sE
s
rl E
E
I
gg
{.
I
I I I I t I
€ -cL .. F
o c g
n 3
-o3 =zx
g
Fs
n 2 a
E .g o (!O OE
88
PE
fl8
F$
I dE =$ =!.
( I c a I g n I ( a I o E I( : g I o(Dr ( E Fo fo
I I
I I I I
I I I t T
PEE q'6
(E
c€ A - g
5F E H
gFg
.g cg
F 9€ e*f F;," = * ;.{d s*5 d
$Ef;:E€
:gl;;i,iFfggggggg,ggg
$ggEe;t see r' 4'
g; EF$Es
OE O(!
fl
g:"
E=
E
$rH g ,. aE; t
F"*
t 6 c
co
i:P ;8. g6 EO 6E 9E
9eE g f E
$E iF. eE 3E *$r Ei Eg8 E
E9c E6g
Eg 5cs
EE
H
g€r
:E
E
e
g5c
c6
=
s
E
EEE
s
$a*rE
E€ 5E$ fl
e9s:s
EEgg€E-
$gEFag
gEEgEigEE-
gEegge
e
I I
I I
.-g
-6sFgE*;
g
E
I t I
E (E
o,
c o
5o x
PF
EEeEET E
T
'6
o.9 >\t! c.q
EE PF .=> E(E
EE c o
.E
E
Io
EDF
Fd(!
^-
I I
a c6 x€ o
Hf$q
,
o.
o
gi
6 o E
I
FgEgggii,ggsgi, t
I I I
I t
g
t I I I I
I t I
;i,g
8F
f; HgF-
6
xo
EA =5 hJ
I
;i6
**
E
.
$;eF$
t
aa
P€
; acE rB
9a ;-s
;i- ct
;i(tr :6- CL ;(o
pe EEg6
Eg
e sE
Fg
€ eE5
F€ F€ p= I3
cE
;EE€Eg
hg 6
g
o
AE
=
EE a:
t=
tir!
a' E5€$ f FssE'
I
I I
+. .{. ;; c. :g
E
I
gg; ggi,sgsg$,
..FEfi, 8sE
Eg Fe trG
gE
ti6.i
6
5E sE =o
:g qt@-
til5
EEE
xt 3 !
o
E
o (U
c
6 Elc
sa- .U
b'(o .v,
9t
;-q
n
=
E EE
F8 =o -Y
fii
EE a Ege 6E E
FE
=J
a
g
58fi c
p
EEeac f E*
EE
ls* HEE -GED 6E I =@o -! ct)
Fl sE€ .g
EI -I
o
N
c(E
C
x(o oo otE
C
(g
ot Y.=
J tt (D
9o E',.g
,eE
z
t
g
F
E
o
t
E
o5
h-g f(!
o
2o
f,$g
flEAE
.:
r!
g
6.!t tt
LE
gEg$E
E
Ffr F 5 E 9E€9 EE.EEE
6
ge asr
!t
-_-o
IoCD.
N
I I
I I I
t I I I I I
a
c
g
o
E o
3 3 o c
;i,gugEgg;ggi,sgi, .. .d.
slss*ggg;Eii,gii,
t.
t
s
t
cl.c oo = E€E BB F
E
g
CL(! O.c, I
s o 9i
E E
H e.E
I
gEFfiF6 o c
.E 6€
=DC C
oa! c!t
6d'
co
t
gi It c!
ri o:
8.e
sg )-
-6 60
sE .*f
TE io
o
E5
E9 Ef;=
=a
E€B
6 'e o EE Y
ta'
6a
F
e o -a
a
gE SE
6.i LO
r0
-EE-
8.3 g'6 Qr-Y
$FEe
96 -E c'E 6!E :t6 66 =!t 130 -cL
o!
a' f
I I I I t
I
-O.E
gi
-9.
c6
eEEE
Eie
s
g E-€E
T
I
e
c P'E
ce
I ! f I t o o
9.9 g.€ gs-,H
E[5
t -'9.-
l'
iE
i:,gE
s$E-g
:t
E
E.i
II
TE
IE
:
!
g
t
E
E
I pcEix I ! E
I I C
E
.g !t
9'a
6E >o
I
I
5
I 3E A
ct
2o
E
E
fi
=CL o9G
e
TAMPIRAN 1 HASIL UJI LABORATORIUM
I I
PEMERINTAH PROVINSI BENCKULU DINAS KESEHATAhI
BALAI (iltll LABKESDA PROVINSI BENGKULU
I I T
I I I
I I I I I I
I I
I t
tl0,e PAfrAl{C tlA*rtIA}{ ElilOKUl.U
|Ar.{H |HttEA
Stllt
Tdo,(O?ltl f
l$*l fn- ((Itl0}
}|ffi}
HASll. PI?MHRIKSAAN TJOARA AhlBlENl' NOMOR : g tt2l KESMAS/?01 | tuel rempel OlambilOleh TglPerqrmbilan srmpel
:
Tgf Anellre Sempef
15 Desember ?011 16 Ocremb€r 2011
Td SeleraiAnalisa
Frf|mclrr Ohcdl3tr
llo
I
CO (Carbon
Taniung Kemuning ket- TanJung Kemunlng l(rb. Xaur $taf tdlr*dr Pror, Eengkulu 14 Oeramber 1011
Monoklidal
Wrlitu
20m u8/ilmr
iam
30.00(lrdilmr Ut.000rq/Nmr
l5mdHnl
ttsln I iirn
235$fltfnr !m|f,imlnrr
O.3f rry/flmr f0.85 rry|Hil|r rl3"m rry/ttmr f5.6't tt/Hmr
1
2 3
a
)lC (llldroftrrtonl
3lrm
5
x0dtktrogen Oa*ldal
lFm
6
PHs(Ocbul Pb Flmahhitarnl
24tsrn
I
Pcqukuen
24pm Or (t)ltrldenl
S0{Sdfrr Diokii&l
ll
Fm
f4Fm 24irm Ztllrm
355
rl/l*nr
160td/ttlnf em rN/ilmr l5or{iftt[nt
f50 t{i/fH 24 tryfllfmt 230 rf/trrf
Porthsbt Fdrl : lldrn &r*aen Fp Rl l{omor{l Tahun lgg0 Bflllmrhl : Srmpdd tfrrdlokrd 8
TSP
SornChG
lf$ll
Srlu Mulu Pequhren
rry/Xftt !10.21rniNm' 2O.SS
71,fl1rnlilm'
fiIl
rry/Hmr
17.00 ra/tlmr
trtro
gqhAr, 15 De*ember 20ll
ffi
I I I I
PEMERINTAH PROVINSI BENCKULU DINAS KESEHATAN BALAI LABKESDA PROVTNSI BENGKULU JAII'{
lHUlrA (tlRl tril}.6 PAt}AltlC llAltAFAN EII{OKUI.U
lllfj
TdF (O?lOf
tll$ fn
(0?l+)
}{fld}
IIASII- PEMERIKSAAN UDARA AMBIENT NOMOR I e ll7/ KEShIAS/ 201 | Aralsampel Oiembll Olch
Tanjung Aur ll Kec. Tefiiu{l8 Kcmunin* Xrb. Xrur Staf lebkerda Proir. Bengkulu
T6l Fengambilan *ampel TglAnrllsa Sompel
l{
TglSelenlAneliH
Prrirm.t.r Ol9.rllrr
l{o
I 2 3 a 3
CO (Carbon
Monotridal
Or @ruidanl SorlSnltur
Obfs$rl
HC (HHrokarbonl
ilCr(iletroecn DfotCdal
I}e*mber
2011
15 Oe*mber 16 Oorcmber
20ll
l0ll
Wr*tu
l
lam
lrlrutfiilu Fcr1rrlurrr SO.mrglNmr
290.2f ug/l{mt 100.01try/tlmt 12.87 ug/Hmr lo.ll try/Xmt
24 jrm t jrm I lrm 24 jrm 3Fm
f0.000 rt/ilmr 139 rryfi{ml
rlan
{m rflfftnr
lO.09Wr[lmr
24 Jem
l!i0 rdll{mr
09.32 r{rDtmr
S
rf,/l{mr
355
rt/l{mt
1€0rti/f{mr
150 ttl|ttnr 2{lam d0€Oul Pb fflmrh httffrl ralrm 14 rynfrld I TSP fTotel Salolm Particrrlat 2a irm filO rnllgttt e.h thrhr : tldroAmblcn PP Rl llornrll Trhun llXR Grtrtrr : Srmpel dl rdrw dldtad
6
Hrrll geraulurrn
PM
7
15,09
r6/llmr
O-!10rry/t{m'
O!l.m
r{illlmt
OO.e udmmf 10.01 rrfii&nr
8olI[ulu, t5 Oerm$er 201f 0al$ Itboritorlurn Xe*hatan
{npfi
?DrrilrProrrlmisert*ulu !-
f
r
I I I I I I I I I I I t I I
I I I I I
PEMERINTAH PROVINSI BENCKULU DINAS KESEHATAN
BALAI LABKESDA PROVINSI BENCKULU ,AI:IH$AnACnlNO.SFAII
I
I{lllAf,tpA}lllHt{}t(ltl.tJtllltl${ottttlltl}}rtlOlttlfflltl
IA!iII, ]'ENCI J KI'RAN KEIII$INO AN N()MOR ; : rl /ll / KI-.SMA"(V 201|
Arelsrmpel DhmbllOleh fgl Pcngrmbllon srrnpel TglAnelln $rmpcl Tgl Selcul Anallro
: Tanfung
Kemunlng (et- Trnlung x€munln3 lhb. Krur
S$f tetttrdr Prov. Eengkulu l{ Drrembgr 2flf : l5 Dcpmbcr : 15 Derember
:
:
t{fsltu Plogylurinllml
l0ll l0ll
mrcrt|llllml
ltrifi Prryrlunn
l(ebirirgrn Amblen l7O d8l
tl rl
t3
tf
t5 t6
L' f*u tfrrfu
Grtlun
ot l0 t5 20
tt
ol
06,00-(B.00
09.m- rl.m ll,s- l?.m
o.l8
otr
l.to
r?.m-2r.(p rz,m -2{.m 2ll.m-0r.m
o.ot
9ff9:-e!,P
0.2
0..9
It3
: ftcplfirn ttl tlomor t|8 frhun t996 :$rrnrldluturdllobd
gGtflt*l' 15 Dcanbcr mu fafl5 tdd l$ontorlum (crcfretan .?
?T*Flovhds,Td"b
I t I I I I I I I I I I I t I I I I I
PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU DINAS KESE}TATAN
BALAI LABKESDA PROVINSI BENGKULU fAl,Jrx n|lnA(ilftlt{{'6t^ll^}t}(rllAll.AP^fttlIiNxiXllt.tr
llllj Id0{tr?lot2lt|J }n tfl-rttl'rl,ltj
llAslL P1:MhRIXSAAN sl.lNOAl AIR stll.Att N{IMOR :
Anlnmprl DlrmbilOleh Tgl Perqembilan rrmpet
Tjl Ar*liro Sempel Tjl $rleral Anrlba
14 Oescmber
rO. l l. le. tl-
O.tu
kfir
c|tilill
l0ll
BESAR'
20ll
14 Oesember lO11
FgIA
ffi l, 2, 3, 4. 5. 6, 7, g. 9.
tl3 / KE!iMAS/
Su4ri lur $rlru Etrrr St.t KLH f,rbufrten Fengkulu Seleran 13 Dcrcmbrr l0ll
Prlrmrtar Dlparlkr
!. 23.
ti
Slturn
fhdufriudl
ryi
Hrtll Prmlrlhrun
'c
dcrrLri 3
72,7
mdt
50
lfr
23,1
ReslduTersucp€r61{TSSI Eesidu t€d.M ffDSl
t|t8/L
rm0
3r.t
32.3
Jfflr xas.drhrn
nUt
to
o,ol8
0,0r8
m8,/t
5m
?{.ll
rf.l5
COD
nq/t
t0
to
2
800
msfL
2
3
3
8€ri lFel
ru/t
0.3
o.1
o,ot
0rl
0,09
0,€
0.6
1.6
0,5
0.09
0.08
{m
6
8m
r0,02
6.3 10.o3
Suh'u
MenCpntMnl trtlnVrl dm lcmrf t{H, SOr
cbrltrr (Ctl Florlfi lrl
mjA r{/t, mt/t rn;/t mr/l'
rm
m|/L
pH
f(romlwn
l(f)
: Fraturen dcenh Proyfnsl : Srmpef d torimi dl Brlrl
lrtg/t
142
0.5
t.07
r,09
&9
5.t
0.5
o.o5
s.2 o.oa
Pro{,8cnlkuh,
Ecrq!$u, 15 tlccombcr 20ll X6lrh BrlrlLrboretonum xerchaan ,,DH.h F ovlnf,l Srrg|rulu I
/
I t t I I I I t I I I I I I I I t
I I
PEMERTNTAH PROVINSI BENCKULU
DINAS KESEHATAN LABKESDA PROVTNSI BENGKULU
BALAI f
Al-Ar n{DtA GrBl tfl}
6
Pffr
NG lrARAnAn
uiHcxul.u
lrul
Tdtl0D6l lr
t|] fe- (0r}61 $u63
HA$IT. PF:NGUKURAN KEBISINGAN
NOMOR : asalcampcl DiemHlOloh Tgf Pcngtmblbn srmpel
Jttlz
/ KF.SMAV 201 |
: fanJung Aur ll l(ec, TanJung l(emunlng Xab. Keur : Strf Let*esdr Prov. Bengkulu
TglAnrllrr Sompel
: ltf : lS
Tgl Seleral Andlsa
: 16 Dercmbrr
Octt
Oe*mter 2011 lhctmbcr l01l
thfirt X*l*unn(lalrz/
10ll
lfrmtlll llrml
116ll Pcngdiurrn
o6.m-00.00
l.tt
l(rbbl ogrnE65;* (70d8l
tl
lol t2 110 L3 lr5 ta 120 t5 l13 16 lol tt l0f
t*rmfil
Crrilrr
m.o-11.0
r.22
urp-
22.O- 2tl.S
3.m a.m r.s3
tr.m-03.m
m.ot
o3.m-06.m : Ieplltrn lll t{mrortlS Trhm lll!ffi
m,Gr
urn-u.s
:
Srmprl dl r.*ur
22.m
dlolril
Dqhfq $Oercmber20lr lGe.lr 0dll L.bonbrlum Xerplutrn Rur,lmlErrgkrdu
,f
ilrF. 195909$r96a or
l qn
!c 13 1l
I I I I I I I I I I I I I
I I I I I I
1?:1Op
P. T.D.l
Fro a..l
:
tcroiprrcn
:
T.l.! D.ar 'frcsd
2-1.
TDEI|A'\TAUAT- KUALffAS Atn
Bcgldo
,'Dll :6 Dcrcnbcr
fcnrtra
:
l(aot
Kccrcrlel TrlrurE Kclrnh3
Slrrfi
;,.t Surlcr: ;,KrDbr lj.*tr.t.r
f-ofr* lcrfrllitrr
Srn !)cl
TJ.
l&rcrhg
Brkr Mr D.aaal
|
llldrg, Xcbcr-lI drr'frtr PSMAIYINL'AN' T!!GI(/\T XD,II$INGAN
K.rnl.t ifrdorr:SlJdB Trbcl
ffi r-T--l
E l'l
2.17.
DATA rOfENlS PI:NYAKTT DAru XUNJT NGAN PUSKE3MAS
(+) faila{rrTE
Trjun3 Korrrla!
2 pafru
3a
Hopltlt tilab M.brt tlhb
19
233
H
Eiotrbr n, Ilcrnbor 2{ll
I
PETUCAS FGMERII(SA:
t.Rosr DiERLhNTT s.sl 2.ELTTA F]TRIANI .S.S'
r
LAMPIRAN 2 STRIP MAP JATAN EKSISTING
o o
I
e8
tkF
Eli
fo
2
t3o It E
2 n
-.l
o
f
6
,! ?s
g3
3tr
3r ir FI
,2 rI
6
,t
ti
lil
:
^'6 E5t
6{i; I I
l-
lf
c 3
; bd.i
lt
ffil
I
!I
:!
dE
r 3
d
1t /t,
\t|
)t ,t.-
.,/
o o P
9I 9trt ;e5
(Arl
p!i t:
\T-
0O
-'
n-
1t
\f-
I i i
z
i
ft T
l" I 6E t{- I F E: t
2,
i2
;\J
a a T
j
I
t(E V_
, tt(t:]
) a!
; rI ?E
tLl
g3
n-
I! 3! ET TE -l
\'q )LI
a
I\r-
(El
4t /t(D \t-
I
rlE!
L
/L\I-
I
-z=Y |
6
I I I
E
a o o o+
g) N i' ^ z?
*trs +(,)5
Og
^Xr E<e
/r--. ,\-: -':
(r
\J -
U!
A.\. \
-
-1 f--.
5
,-^ttz
3 g,
o r c'l fr ;l .l
(
-t I-l ( t'?
h*l }/l rlfi :a I 3!. 2
5 =
z( r.:
: o
t;.1
I v
=zFY3
e
ill_..
t-
il
ilEi
\rA*
\rA-
\--
\-l
(-ir\-l
\r-'
@
JI 3il l!
ll
ic -) ZT
<9 zz 9rl s! 3; iz .E ro tI o
n U
/1,. ..
i\i'r:l
5d d{
ia
1E
e
st
s.i:
l* !x ltG F({
\r-
o o o
-q-+
s* IFF ez8 o{E
I a
f
D
O
E.I
E
H:l
;
vl ii
In-(tl \r----
\ \ o
,E
?E 33
II a2 rl a-
a
|t I
lil * l,E
llr a
id;
il
E.€
t T
ffit
T
EI
di
P
6
1t
; il
o o
;o -
g
E @ 6
)
e
o
I
!t
C,
o o
i
oF
ooll$tt
HFi
, niE
:
( i
lI I \
It I
I I I I
I I
-1t
t I
EE
tI Ia
F:
E
t'"
I
/
I
il-
v
i-
= .a
q E
z
-
tg ? E 3
3 v3 2 UJ
!d
rI
o
rl
it
I
I
I r3 33
II
il o
$il
I
/
R
6
N
; n
€'
o
9E
3EI
ft!;
'{lt 2
tt ,z
I.l I
F
:t
i
= a e E
a!
dE
lc 33
r! tt
iI-l 6
/L(n \_I
E d
-
0(
il
N
o
; E
-g
6
o
'11 E
eE
3Ef
il-
fti; o{$ oo
f5
ht r3
O
2
fta t"
E
i:
t
v
tf
0E trl ^
v
A(n
\-\J_
i2 =
e
f \t-
E
2
a g
/t(El
\r-
l J
+
v o z
E
3
!d .t
U
Zt
@
t? I
{f,,/
IT I 6
\ ,\fl
E
d! ?D 33
IU
ilFI 3-
rl
r\€/
o
A-
IL
e
\f-
I I I
/\\f-
"€
ffit
x
/L(E \f-
/t-
(-!
00
1."
D
"€
P
x N
;
\
I
@
; @
g
@ @
6
t F
e$ *F* -e6
ilri
ei;
'{E !
to 3
z
00
f D
6 2 o
t'- :a FE
N. Irl
v0:
I
iz
=
s
a
t ,2
z I
IE
'iJ
J f !a
o 2 U
l3 ,d .ll
@
t
EI
E
6
r! ?E E
I I
s3
3!
3l E' fr
f
N tn/ ^l/
,2
TT .E E
I t
,11
?7
I
ilti I
T
oa,
o
rl ?D E
I3
rl E
F
/Ian
- 98
V_
FFF
F'E o{E f3
t*
6E
/)\r'
il-
E: 0;
o
{3 53
II t! rt
EE
ti
A T
IEI .^,'
6
I
gs: nd; I I
5-
ll
e
I
; ki.il
It
ifr
c0
E
/tan \_I
\J_ (.:..,
,a*. at
o o 19 +
v-
/)+
(,g
\,--
- z?
3bf
ei5
r
Ee,e
(
E, I
It
g'
z
I
c' 6E
I 2 iz
N. E" t fr:
!
!e
t
o JI !a 'A
h
la r5 2t
a0 2-
3i 3E: ra
td
-o
TT
I
\
E
i'I il
ttr
g5F
id,; t-
c
Fl3 iu.i tt
iEr Fcr I SI
(E \J_
\J
I
A"f \
c B
I I
oE z?
\-.
itrr
/L{n \-t \-l-
. I
o-d, =0)6
f;
/1*
t-(
\r--
at
2 F ! 6
z
:(o
t
F
I
2
I2 _(
e F.
I
E
_(J rt ld
!!
/Il-1
ilil=
lf.l \J_
lil
I *9
|
,4*
\r-
rii
/L\tL
l5E I
I rf l,li
-..
I
!
a
i5r ddd II
I
lr
I
; Ei.i
lr rl
ff!
e0
$
I
to +
e$ r+Et +hb lx; *E-9ul: ,;
-38
E
I E"I
E
f,:l
I
t.,l
! I 81.
8t
6
,E
?D E3
3I
3l ET
II
lt
a
srl '^ri f,$r
llll
i(F; I!-
ll
r
I
i!c'il
it, 6cr
e
@
oo.
ol