KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK NOVEL DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 PADANG
JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
WIDYA NINGSIH NPM 09080078
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI PADANG SUMATERA BARAT 2013
KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK NOVEL DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 PADANG Oleh ,
,
1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Learning literature appreciation in the intrinsic elements of novel with inquiry technique which aims to enable the students to think creatively and solve the problems in learning. This research was motivated by; first, students are less interest to read. Second, students are not motivated to read literary books. Third, students do not understand about the intrinsic elements of novel. Fourth, techniques used by teachers of literature are less attention. This research aims to describe the ability in identifying plot, setting, and characterization by using inquiry technique at eighth grade students of SMP N 5 Padang. Type of this research was quantitative research with descriptive methods. Data analysis was done by the following steps; (1) correcting the results of students' answer, (2) treating the score to be value, (3) classifying students’ ability by using a scale of 10, (4) determining the mean score, (5) making a histogram based on students’ ability, (6)analyzing and discussing the results, (7) concluding the result of analysis.The results of were as follows. First, the ability to identify the flow is good in qualifying (86.10). Second, the ability to identify background is good in qualifying (83.27). Third, the ability to identify the characterizations is excellent in qualifying (87.70).
Key word: Ability, Intrinsic Novel, and Using Inquiry
KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK NOVEL DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 PADANG Oleh ,
,
1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Pembelajaran apresiasi sastra khususnya mengidentifikasi unsur intrinsik novel dengan teknik inkuiri bertujuan agar siswa mampu berpikir kreatif dan memecahkan suatu permasalahan di dalam pembelajaran. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hal berikut. Pertama, minat baca siswa kurang. Kedua, siswa tidak termotivasi untuk membaca karya sastra. Ketiga, siswa kurang memahami unsur intrinsik novel. Keempat, teknik yang digunakan guru dalam pembelajaran sastra kurang menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kemampuan mengidentifikasi alur, latar, dan penokohan dengan teknik inkuiri siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Padang. Analisis data dilakukan dengan langkah: (1) mengoreksi hasil jawaban siswa, (2) mengolah skor menjadi nilai, (3) mengklasifikasikan kemampuan siswa dengan menggunakan skala 10, (4) menentukan rata-rata hitung, (5) membuat histogram berdasarkan kemampuan siswa, (6) menganalisis dan membahas hasil, (7) menyimpulkan hasil analisis. Hasil penelitian data per indikator adalah Pertama, kemampuan mengidentifikasi alur berada pada kualifikasi baik sekali (86,10). Kedua, kemampuan mengidentifikasi latar berada pada kualifikasi baik (83,27). Ketiga, kemampuan mengidentifikasi penokohan berada pada kualifikasi baik sekali (87,70). Kata Kunci: Kemampuan, Intrinsik Novel, dan Teknik Inkuiri
PENDAHULUAN keterampilan
berikut. Pertama, minat baca siswa
berbahasa di sekolah bertujuan untuk
kurang. Karena kurang penyediaan
mengembangkan
keterampilan
buku-buku sastra di sekolah. Kedua,
berbahasa siswa. Semua keterampilan
guru kurang memberikan tugas kepada
berbahasa tidak dapat dipisahkan satu
siswa untuk membaca karya sastra
dengan yang lainnya. Tarigan (2008:1)
(novel atau cerpen). Pengaplikasian
menjelaskan
teori
Pengajaran
bahwa
setiap
dengan
peraktek
Ketiga,
keterampilan berbahasa erat sekali
dilakukan.
berhubungan dengan tiga keterampilan
memahami unsur-unsur intrinsik karya
lainnya. Salah satu dari keempat aspek
sastra, khususnya novel. karena dalam
keterampilan berbahasa yang penting
pembelajaran apresiasi sastra guru
untuk
hanya memberikan sinopsis dari karya
dikuasai
keterampilan merupakan dilakukan memperoleh
siswa
membaca. suatu oleh pesan
adalah Membaca
Keempat,
sastra.
siswa
jarang
teknik
kurang
yang
proses
yang
digunakan guru dalam pembelajaran
pembaca
untuk
sastra kurang menarik perhatian siswa.
hendak
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut
yang
disampaikan oleh penulis.
hasil belajar siswa juga ditentukan
Pengamatan dan wawancara
oleh guru dan teknik pembelajaran
penulis dengan Ibu Dewi Anggraini,
yang digunakan. Kemampuan dasar
M. Pd. di SMP Negeri 5 Padang,
yang
memeroleh gambaran umum sebagai
kemampuan
harus
dimiliki guru merencanakan
adalah dan
melaksanakan proses pembelajaran.
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5
Salah satu teknik pembelajaran yang
Padang”.
dapat diterapkan menentukan unsurMETODE PENELITIAN unsur intrinsik novel adalah dengan Jenis
penelitian
ini
adalah
menggunakan teknik inkuiri. penelitian Teknik
inkuiri
kuantitatif
dengan
merupakan menggunakan
metode
deskriptif.
bagian dari pembelajaran Contectual Penelitian dilakukan pada 09 April Teaching and Learning (CTL), artinya 2013 di SMP Negeri 5 Padang. proses pembelajaran didasarkan pada Populasi penelitian adalah siswa kelas pencarian
dan
penemuan
melalui VIII SMP Negeri 5 Padang yang
proses
berpikir
secara
sistematis. terdaftar pada 2012/2013. Novel yang
Menurut Sanjaya (2008:265) inkuiri dipilih adalah novel Pertemuan Dua adalah
rangkaian
kegiatan Hati, karya Nh. Dini.
pembelajaran yang menekankan pada proses
berpikir secara
kritis
dan
HASIL PENELITIAN
analitis untuk mencari dan menemukan
Data diperoleh melalui sebuah
sendiri jawaban dari suatu masalah
instrument berupa tes objektif yang
yang
diberikan kepada sampel penelitian
dipertanyakan.
permasalahan
Berdasarkan
tersebut
penulis
yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 5
melakukan penelitian dengan judul
Padang yang berjumalah 30 orang
“Kemampuan Mengidentifikasi Unsur
siswa. Apabila siswa menjawab tiap
Intrinsik Novel dengan Teknik Inkuiri
soal dengan benar akan diberikan skor
1, namun jika siswa menjawab salah
kemampuan siswa SMP Negeri 5
maka skor 0. Dari 25 soal yang
Padang dalam mengidentifikasi alur
diberikan, diperoleh skor tertinggi 25
terlihat baik sekali. Hal ini bertolak
dan skor terendah 17.
pada pendapat Nurgiantoro (dalam Abdurrahman dan Ellya Ratna, 2003:
PEMBAHASAN 265) yang menyatakan nilai rata-rata Hasil
penelitian
ini
adalah antara 86-95 berada pada kualifikasi
Pertama,
kemampuan
siswa Baik Sekali (BS).
mengidentifikasi alur pada kualifikasi Kedua,
kemampuan
siswa
sempurna berjumlah 12 orang (40%), mengidentifikasi latar pada kualifikasi kualifikasi baik berjumlah 12 orang sempurna berjumlah 7 orang (23,3%), (40%), kualifikasi cukup 5 orang kualifikasi baik sekali berjumlah 9 (16,7%), dan kualifikasi hampir cukup orang
(30%),
kualifikasi
baik
1 orang (3,3%). Berdasarkan nilai rataberjumlah 9 orang (30%), kualifikasi rata siswa diperoleh kemampuan siswa lebih dari cukup berjumlah 2 orang secara keseluruhan mengidentifikasi (6,7%), kualifikasi cukup berjumlah 3 indikator alur berada pada kualifikasi orang
(10%).
Secara
keseluruhan
baik sekali dengan rata-rata nilai kemampuan .
mengidentifikasi
= 86,10 indikator latar adalah Alur
adalah
salah
.
satu berada pada kualifikasi baik.
pembangun yang harus ada di dalam novel. Dilihat dari hasil yang diperoleh
= 83,27,
Latar
mempunyai
peranan
Bertolak
dari
pentingnya
penting di dalam novel karena latar
penokohan dalam sebuah novel, di
atau setting merupakan tempat dan
sekolah siswa hendak diberikan teori
waktu
tentang unsur-unsur intrinsik dalam
yang
melatarbelakangi
terjadinya peristiwa dalam suatu cerita.
karya
Semi (1988:46) menjelaskan, latar
merupakan salah satu dari unsur-unsur
adalah lingkungan tempat peristiwa
intrinsik
terjadi termasuk di dalamnya latar
Penokohan adalah cara pengarang
tempat, waktu, dan suasana.
menggambarkan
karakter
didalam
cerita.
Ketiga,
kemampuan
mengidentifikasi
penokohan
siswa pada
sastra,
karena
dalam
sebuah
penokohan
karya
sastra.
tokoh Menurut
Muhardi dan Hasanuddin (1992:24)
kualifikasi sempurna berjumlah 11
penokohan
orang (36,7%), kualifikasi baik sekali
penamaan, pemeranan, keadaan fisik,
berjumlah 8 orang (26,7%), kualifikasi
fsikis,
baik berjumlah 5 orang (16,7%),
menurut
kualifikasi lebih dari cukup berjumlah
menjelaskan di dalam karya sastra
5 orang (16,7%), kualifikasi cukup
(novel) juga terdapat tokoh datar, dan
berjumlah 1 orang (3,3%). Secara
tokoh bula, tokoh protagonis, dan
keseluruhan mengidentifikasi indikator
tokoh antagonis.
penokohan adalah
.
= 87,7, berada
pada kualifikasi baik sekali.
dan
termasuk
karakter. Mihardja
Kemampuan
masalah
Sedangkan (2012:5)
siswa
mengidentifikasi ketiga indikator pada kualifikasi
sempurna
berjumlah
7
orang (23,3%), kualifikasi baik sekali
apabila
pemilih
berjumlah 7 orang (23,3%), kualifikasi
sebesar 27%.
menjawab
betul
baik berjumlah 13 orang (43,3%), SIMPULAN kualifikasi lebih dari cukup berjumlah Berdasarkan hasil penelitian dapat 3 orang (10%). Jadi, hasil perolehan disimpulkan : (1) kemampuan siswa nilai
dari
kemampuan
siswa mengidentifikasi alur novel dengan
mengidentifikasi
ketiga
indikator teknik inkuiri berada pada kualifikasi
adalah
.
= 85,73,
berada
pada
kualifikasi baik sekali. Nilai
rata-rata
siswa mengidentifikasi latar novel kemampuan
siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Padang sudah seimbang dengan tingkat soal yang diujikan. Sesuai dengan pendapat Subino (dalam Abdurrahman dan Ellya Ratna,
2003:
dikategorikan
228) mudah
baik sekali (86,10). (2) kemampuan
soal
yang
adalah
jika
pemilihnya menjawab minimal 73%. Soal yang tergolong sedang apabila pemilihnya menjawab betul sebesar 28%-72%. Soal yang tergolong sukar
dengan teknik inkuiri berada pada kualifikasi
baik
(83,27).
(3)
Kemampuan siswa mengidentifikasi penokohan novel dengan teknik inkuiri berada pada kualifikasi baik sekali (87,7). (4) kemampuan siswa kelas VIII mengidentifikasi alur, latar, dan penokohan novel dengan teknik inkuiri berada pada kualifikasi baik sekali (85,73).
SARAN
KEPUSTAKAN
Berdasarkan
simpulan
penelitian, saran penulis: Pertama,
Abdurrahman dan Ellya Ratna. 2003. “Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia” Buku Ajar. Padang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBSS UNP.
kepada siswa yang belum tuntas dari masing-masing lagi
bacaan
dipahami. mengembangkan
indikator untuk Kedua,
diberikan
dibaca
dan untuk
kemampuan
membaca pemahaman serta apresiasi sastra siswa, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 5 Padang mampu meningkatkan minat baca sastra siswa dengan memberikan tugas untuk membaca novel dan
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revesi V. Jakarta: Rineka Cipta. Dini, Nh. 2003. Pertemuan Dua Hati. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama. Mihardja, Ratih. 2012. Indonesia. Jakarta: Aksara.
Sastra Laskar
Muhardi dan Hasanuddin, WS. 1992. Prosedur Analisis Fiksi. Padang: IKIP Padang Perss. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
mencari unsur-unsur yang membangun novel. Ketiga, diharapkan kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia agar membimbing dan mengajarkan siswa dalam menemukan unsur-unsur dalam novel.
Semi, Atar. 1988. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya. Tarigan, Hendri Guntur. 2008. Membaca Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.