KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INSTRINSIK NASKAH DRAMA MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII MTs TI BATANG KABUNG KOTA PADANG
E-JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)
LENI MARLINA NPM. 09080098
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASAN DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INSTRINSIK NASKAH DRAMA MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII MTs TI BATANG KABUNG KOTA PADANG Leni Marlina1, Iswadi Bahardur2, Drs. Ramadansyah, M.Pd.3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT This research is motivated by the lack of student interest in identifying the intrinsic elements of a play. The purpose of this study was to describe the ability to identify intrinsic element plays eighth graders MTs TI Batang Kabung Padang of City. This research is a quantitative research using descriptive methods. The population in this study is the eighth grade students of MTs TI Batang Kabung Padang numbering 110 people. The sampling technique used is proportional random sampling which amount to 32 people. The results showed that the ability of eighth graders MTs TI Batang Kabung Padang of City identify intrinsic elements of the drama script by using the technique of inquiry are the qualifications Good (B) with an average value of 76 is in the range 76-85. Picture of students' ability to identify the elements intrinsic drama script as follows: (1) the ability of students to identify elements of the theme are the qualifications More than Enough (LC). (2) the ability of students to identify elements of the mandate is at qualifying Both (B). (3) the ability of students to identify the elements that are in the qualification Good (B). (4) The ability of students to identify the elements that are in the qualifying groove More Than Enough (LC). (5) The ability of students to identify the elements that are in the background plays qualifier More Than Enough (LC).
Key word: Capabilities, Identify Intrinsic Elements, Plays
KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INSTRINSIK NASKAH DRAMA MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII MTs TI BATANG KABUNG KOTA PADANG Leni Marlina1, Iswadi Bahardur2, Drs. Ramadhansyah, M.Pd.3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya minat siswa dalam mengidentifikasi unsur instrinsik naskah drama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan mengidentifikasi unsur instrinsik naskah drama siswa kelas VIII MTs TI Batang Kabung Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs TI Batang Kabung yang berjumlah 110 orang. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah proporsional random sampling sebanyak 32 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas VIII MTs TI Batang Kabung Kota Padang mengidentifikasi unsur-unsur instrinsik naskah drama dengan menggunakan teknik inkuiri berada pada kualfikasi baik (B) dengan nilai rata-rata 76 berada pada rentang 76-85. Gambaran kemampuan siswa mengidentifikasi unsur-unsur instrinsik naskah drama sebagai berikut: (1) kemampuan siswa mengidentifikasi unsur tema berada pada kualifikasi lebih dari cukup (LC). (2) kemampuan siswa mengidentifikasi unsur amanat berada pada kualifikasi Baik (B). (3) kemampuan siswa mengidentifikasi unsur berada pada kualifikasi baik (B). (4) Kemampuan siswa mengidentifikasi unsur alur berada pada kualifikasi lebih dari cukup (LC). (5) Kemampuan siswa mengidentifikasi unsur latar naskah drama berada pada kualifikasi lebih dari cukup (LC).
Kata kunci: kemampuan, mengidentifikasi unsur instrinsik, naskah drama
PENDAHULUAN Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki kurikulum sebagai acuan pembelajaran, kurikulum itu memuat Standar Kompetensi, kompetensi Dasar, dan materi pembelajaran. Materi pembelajaran apresiasi sastra Indonesia dipadukan ke dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pelajaran Bahasa Indonesia diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga keperguruan tinggi. Materi pelajaran apresiasi sastra Indonesia mencakup aspek puisi, prosa dan drama. Berdasarkan hasil observasi dengan guru Bahasa dan Sastra Indonesia di MTs TI Batang Kabung Kota Padang, Ibu Masridal ada permasalahan pembelajaran mengidentifikasi unsur instrinsik naskah drama. Minat siswa dalam mengidentifikasi unsur instrinsik naskah dramadi MTs TI Batang Kabung sangat rendah. Siswa mengalami kesulitan dalam meidentifikasi unsur instrinsik naskah drama dan kurangnya media yang digunakan untuk pembelajaran drama. Hal tersebut menyebabkan rendahnya nilai rata-rata siswa. Nilai ratarata siswa kelas VIII.A adalah 65, rata-rata nilai kelas VIII.B adalah 55, rata-rata nilai kelas VIII.C adalah 59, rata-rata nilai kelas VIII.D adalah 55. Berpedoman pada hasil observasi tersebut, dipandang penting melakukan penelitian terkait dengan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Instrinsik Naskah Drama Siswa Kelas VIII MTs TI Batang Kabung Kota Padang. Ada permasalahan kemampuan siswa mengidentifikasi unsur instrinsik naskah drama yaitu: (1) guru lebih fokusmemberikan teori tentang unsur instrinsik naskah drama sehingga siswa tidak terampil menentukan unsur insrtinsik naskah drama, (2) rendahnya minat siswa dalam mengidentifikasi unsur instrinsik naskah drama, (3) siswa mengalami kesulitan dalam menentukan tema, amanat, penokohan dan perwatakan, alur serta latar, (4) kurangnya media yang digunakan guru kepada siswa untuk pembelajaran drama. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan mengidentifikasi unsur instrinsik naskah drama siswa kelas VIII MTs TI Batang Kabung Kota Padang. Dalam pembelajaran drama, siswa diharapkan memahami drama dan menentukan unsur-unsur instrinsik naskah drama. Agar siswa dapat memahami unsur instrinsik dengan jelas, ada media yang mendukungnya seperti naskah drama. Menurut Hasanuddin WS (1996:7), “Drama merupakan suatu gendre sastra yang ditulis dalam bentuk dialog-dialog dengan tujuan untuk dipentaskan sebagai suatu seni pertunjukan. Sejalan dengan itu, Semi (1984:143) berpendapat bahwa drama adalah cerita atau tiruan prilaku manusia yang dipentaskan. Selanjutnya Suroto (1989:75) menjelaskan bahwa drama adalah rentetan kejadian yang berupa konflik dalam kehidupan manusia yang merupakan suatu yang dipertunjukkan di atas pentas. Sumardjo dan Saini (1988:31) menyatakan drama adalah karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui dialog-dialog para tokohnya. Selanjutnya, Waluyo (2006:1) menyebutkan bahwa drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang diproyeksikan di atas pentas. Menurut Sanjaya (2008:265), Inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Subana (2004:114) menyatakan bahwa dalam proses belajar mengajar inkuiri, guru lebih sedikit memberikan pelajaran kepada siswa. Sebaliknya, siswa yang belajar dan menemukan sendiri jawaban dari sebuah masalah. Guru lebih memperhatikan perkembangan pola fikir dan kreatifitas siswa. Menurut Roestiyah (2001:76), kelebihan teknik inkuiri dapat membentuk dan mengembangkan “selfcosept” pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar, dapat membantu siswa dalam menggunakan ingatan pada proses pembelajaran serta mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri, bersikap objektif, jujur dan terbuka. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini tergolong pada penelitian kuantitatif karena metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Selanjutnya Arikunto (2002:10) menyatakan bahwa penelitan kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka, dimulai dari pengumpulan data, kemudian penafsiran data, dan terakhir ditampilkan hasilnya. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs TI Batang kabung yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014. jumlah siswa kelas VIII yang terdaftar pada tahun ajaran tersebut adalah 110 orang Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 orang siswa (15 % dari jumlah populasi siswa perkelas) hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2002:120) yang mengatakan jika jumlah subjeknya lebih dari 100 orang dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih.
Instrumen yang digunakan adalah tes. Tes yang digunakan adalah tes objektif pilihan ganda dengan alternative jawaban A, B, C, D. Data yang sudah dikumpulkan dianalisis menurut tujuh langkah berikut. Pertama, mengoreksi jawaban siswa berdasarkan aspek yang diteliti. Untuk jawaban yang benar diberi skor 1 dan yang salah diberi 0. Kedua, mengolah skor menjadi nilai. Ketiga mengklasifikasikan kemampuan siswa mengidentifikasi unsur-unsur instrinsik naskah drama, Keempat mendeskripsikan kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur instrinsik naskah drama, Kelima, membuat histogram, Keenam, menganalisis dan membahas hasil kemampuan siswa, Ketujuh, menyimpulkan hasil analisis dan pembahasan. PEMBAHASAN Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII sebanyak 110 orang, siswa yang terdiri dari empat kelas. Jumlah populasi dalam penelitian ini lebih dari 100 orang karena itu diperlukan teknik pengambilan sampel. Menurut Arikunto (2002:120) apabila subjek penelitian kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semuanya, apabila subjeknya lebih dari 100 orang dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% 25% maka perlu dilakukan teknik penarikan sampel. Teknik yang digunakan adalah proporsional random sampling yaitu berjumlah 32 orang siswa. Dari data yang terkumpul dianalisis melalui tahap-tahap berikut. Pertama, mengoreksi jawaban siswa berdasarkan aspek yang diteliti. Untuk jawaban yang benar diberi skor 1 dan yang salah diberi 0, Kedua, mengolah skor menjadi nilai, Untuk mengolah skor menjadi nilai menurut Abdurrahman dan Ratna (2003:265), digunakan rumus persentase. Ketiga, mengklasifikasikan kemampuan siswa mengidentifikasi unsur-unsur instrinsik naskah drama. Keempat, mendeskripsikan kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur instrinsik naskah drama. Kelima, membuat grafik kemampuan siswa, Keenam, menganalisis dan membahas hasil kemampuan siswa, Ketujuh, menyimpulkan hasil analisis dan pembahasan. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa kelas VIII MTs TI Batang Kabung Kota Padang dapat disimpulkan secara keseluruhan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur instrinsik naskah drama siswa menggunakan teknik inkuiri berada pada kualifikasi Baik (B) yaitu 76% karena rata-rata pada tingkat penguasaan 76%-85% dengan menggunakan skala 10. Hasil yang diperoleh berdasarkan indikator, maka dapat diambil kesimpulan nilai rata-rata siswa pada indikator “tema” memperoleh rata-rata sebesar 75% berada pada rentangan 66-75% berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup (LC). Pada indikator 2 atau kemampuan dalam menjabarkan indikator “amanat” memperoleh rata-rata 82,8% berada pada rentangan 76-85% berada pada kualifikasi Baik (B). Pada indikator 3 atau kemampuan siswa dalam menjabarkan indikator “penokohan atau perwatakan” memperoleh rata-rata sebesar 76% pada rentangan 76-85%, berada pada Baik (B). Pada indikator 4 kemampuan siswa dalam menjabarkan indikator “alur” memperoleh rata-rata 74% pada rentangan 66-75% berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup (LC). Pada indikator 5 atau kemampuan siswa menjabarkan indikator “latar” memperoleh rata-rata 77% pada rentangan 76-85% berada pada kualifikasi Baik (B). KESIMPULAN Berdasarkan deskripsi dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas VIII MTs TI Batang Kabung Kota Padang mengidentifikasi unsur-unsur instrinsik naskah drama dengan menggunakan teknik inkuiri berada pada kualfikasi Baik (B) dengan rata-rata 76 berada pada rentang 76-85. Gambaran kemampuan siswa mengidentifikasi unsur-unsur instrinsik adalah sebagai berikut: (1) kemampuan siswa kelas VIII mengidentifikasi tema naskah drama dengan teknik inkuiri berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup (LC) dengan nilai rata-rata 75 dan rentangan nilai 66-75. (2) kemampuan siswa mengidentifikasi amanat naskah drama dengan teknik inkuiri berada pada kualifikasi Baik (B) dengan nilai rata-rata 82.8 dengan rentangan nilai 76-85. (3) kemampuan siswa mengidentifikasi penokohan naskah drama dengan teknik inkuiri berada pada kualifikasi Baik (B) dengan nilai rata-rata 76 dengan rentangan nilai 76-85. (4) Kemampuan siswa mengidentifikasi alur naskah drama dengan teknik inkuiri berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup (LC) dengan nilai rata-rata 74 dan rentangan nilai 66-75. Kemampuan siswa mengidentifikasi latar naskah drama dengan teknik inkuiri berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup (LC) dengan rentangan nilai 66-75.
KEPUSTAKAAN Abdurahman dan Ellya Ratna 2003. “Evaluasi pembelajarana Bahasa dan Sastra Indonesia (buku ajar). “Padang: FBSS Padang. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik Edisi revisi V. Jakarta: Rineka Cipta Roestiyah, 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Gravindo Persada Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Semi, M. Atar, 1984. Anatomi satra. Padang: Sridharma. Subana dan Sunarti, 2004. Strategi Belajar Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana prenada Media. Suroto, 1989. Teori dan Bimbingan Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga. Sumardjo, Jakob dan Saini KM. 1988. Apresiasi kesusastraan. Jakarta: Gramedia. WS, Hasanuddin. 1996. Drama karya dalam dua dimensi, kajian teori sejarah dan analisis. Bandung: angkasa. Waluyo. 2006. Drama naskah, pementasan, dan pengajarannya. Yogyakarta: lembaga pengembangan pendidikan (LPP) UNS dan UPT penerbit dan percetakan UNS (UNS press).
.