KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERPEN
E JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I)
ASMAWATI NPM. 09080084
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERPEN Asmawati¹, Dra. Indriani Nisja, M.Pd², Titiek Fujita Yusandra, S.S., M.Pd.³ 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK This research is motivated by three issues (1) students are less able to describe backround in a play, (2) students are less able to the deter mine a character in a play, and (3) students are less able to describe the sequence of events in a drama scipt by using the media stories. The purpuse ofthis study was to describe the ability to write a play grade VIII SMP N 20 Padang by using the media stories. This type of research is a quantitative study using descriptive methods. This study population is grade VIII SMPN 20 Padang of the school year 2013/2014. Number of students, the population in this study were 236 students, the largest in the eight grade. The study sample was 28 people. Data in this study were obtained by means of giving the test to students. Based on the results of a study of the ability to write a play grade VIII SMPN 20 Padang by using the media stories following condusions can be drawn. The first ability to write a play using media stories for indicator 1 (describing background) are in good qualification (B) with an avarage of 84,52 students second, the indicator 2 (figures are in perfect qualificatin (S) with an avarage of 100 students, and third , indicator 3 (series events) are more enough in qualifying (LDC) with an avarage of 70,23 students. Based on research result that has been done on the ability to write a play grade SMPN20 Padang by using the media stories can be concluded that the ability to write a play VIII SMPN 20 Padang earned an avarage of 84,93 were the range of 7685% well qualified (B).
key word: writing drama story, media short stories
KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERPEN Asmawati¹, Dra. Indriani Nisja, M.Pd², Titiek Fujita Yusandra, S.S., M.Pd.³ 3) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 4) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tiga permasalahan (1) siswa kurang mampu menggambarkan latar dalam naskah drama, (2) siswa kurang mampu menentukan tokoh dalam naskah drama, dan (3) siswa kurang mampu menggambarkan rangkaian peristiwa dalam naskah drama dengan menggunakan media cerpen. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang dengan menggunakan media cerpen. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang tahun ajaran 2013/2014. Jumlah siswa yang menjadi populasi dalam penelitian ini sebanyak 236 siswa, yang tersebar dalam delapan kelas. Sampel penelitian ini adalah 28 orang. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara memberikan tes kepada siswa. Berdasarkan hasil penelitian terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang dengan menggunakan media cerpen dapat diambil kesimpulan berikut ini. Pertama kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan media cerpen untuk Indikator 1 (menggambarkan latar) berada pada kualifikasi baik (B) dengan rata-rata siswa 84,52. Kedua, Indikator 2 (tokoh) berada pada kualifikasi sempurna (S) dengan rata-rata siswa 100 dan, Ketiga, Indikator 3 (rangkaian peristiwa) berada pada kualifikasi lebih dari cukup (LDC) dengan rata-rata siswa 70,23. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang dengan menggunakan media cerpen, dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang memperoleh rata-rata sebesar 84,93 berada pada rentangan 76-85% berkualifikasi baik (B).
Key word: menulis naskah drama, media cerpen
PENDAHULUAN Menulis merupakan proses pemindahan pikiran dan ide atau gagasan ke dalam bentuk tulisan. Untuk menulis, ide atau gagasan bisa timbul dengan membaca dan melakukan pengamatan secara langsung atau tidak langsung terhadap suatu pokok permasalahan atau suatu peristiwa. Hal ini akan menimbulkan pemikiran baru untuk ditulis. Keterampilan menulis secara langsung dapat dimiliki oleh siswa, tetapi harus banyak latihan dan praktik yang teratur. Pembelajaran menulis naskah drama merupakan bagian dari keterampilan apresiasi sastra yang harus dipelajari, dihayati, dikaji, dan dikuasai oleh siswa di sekolah karena itu tuntutan kurikulum yang tidak bisa diabaikan. Sebagai wujud dari penjabaran pelaksanaan KTSP tersebut, maka pembinaan keterampilan menulis naskah drama harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh, terutama oleh guru bidang studi bahasa Indonesia di sekolah. Keterampilan menulis naskah drama menuntut kreativitas yang tinggi, terutama dari guru sebagai fasilitator. Agar proses dan hasil penulisan naskah drama yang dilakukan oleh siswa tersebut dapat mencapai sasaran yang diharapkan, yakni meningkatkan kreativitas, intelektual, kepekaan sosial, dan pengendalian diri sebaik-baiknya, dan pada akhirnya mewujudkan nilai pembelajaran apresiasi sastra yang berkualitas. Oleh sebab itu, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dituntut untuk mampu menetapkan berbagai strategi, teknik, media dan metode pembelajaran dalam menulis naskah drama secara maksimal. Dalam standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 menjabarkan bahwa pembelajaran menulis bertujuan meningkatkan kemampuan intelektual, emosional, sosial dan mampu memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperluas budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Salah satu bentuk pembelajaran apresiasi sastra yang terdapat di dalam standar isi KTSP mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdapat kelas di VIII semester satu, dengan Standar Kompetensi (SK 8) yang berbunyi “mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis kreatif naskah drama”. Kemudian, Kompetensi (KD 8.2) adalah “menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah drama”. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa orang siswa kelas VIII dan guru bidang studi bahasa Indonesia di SMP Negeri 20 Padang, diperoleh informasi bahwa kemampuan menulis karangan siswa masih rendah. Guru sering mengeluh, karena beberapa di antara siswa tidak mampu atau tidak bisa menulis simpulan pelajaran sendiri. Begitu juga dengan kegiatan belajar mengajar menulis yang diberikan guru seperti menulis kalimat, menulis paragraf, menulis surat, menulis laporan kegiatan dan menulis naskah drama. Siswa sering mengatakan tidak bisa, tidak pandai. Hal ini disebabkan ketidaktertarikan siswa terhadap materi pembelajaran drama yang diajarkan guru. Terutama dalam menulis naskah drama berdasarkan kaidah penulisan naskah drama siswa selalu menghadapi berbagai kesulitan diantaranya: (1) siswa kurang mampu menggambarkan latar dalam naskah drama, (2) siswa kurang mampu menentukan tokoh dalam naskah drama, (3) siswa kurang mampu menggambarkan rangkaian peristiwa dalam naskah drama sehingga alur dalam cerita menjadi kurang jelas. Ketidakberhasilan siswa dalam pembelajaran menulis naskah drama karena minimnya pengetahuan mereka dalam pembelajaran tersebut. Maka apabila dibiarkan tentu akan berpengaruh terhadap proses belajar mengajar selanjutnya, sehingga akan berakibat terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan media cerpen. Dengan menggunakan media cerpen ini, dapat membangkitkan minat menulis siswa yang lebih kreatif dan inofatif dalam menulis naskah drama. Cerpen berfungsi sebagai hiburan, memberi pengetahuan tentang kehidupan, bahan informasi, dan pengayaan serta sumber saran-saran bagaimana sikap kita dalam menjalani kehidupan. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penting dilakukan penelitian pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan media cerpen. Adapun alasan penulis menggunakan media pembelajaran karena dalam pelaksanaan media ini siswa dapat aktif dalam belajar. Dengan adanya media pembelajaran diharapkan agar siswa mudah menggunakan metode yang penulis ajarkan. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan tersebut, dapat diidentifikasikan permasalahan penelitian sebagai berikut: (1) siswa kurang mampu menciptakan latar dalam naskah drama, (2) siswa kurang mampu menentukan tokoh dalam naskah drama, (3) siswa kurang mampu
menggambarkan rangkaian peristiwa dalam naskah drama, dan (4) minimnya pengetahuan siswa tentang penglukisan naskah drama. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, penelitian ini dibatasi pada kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang dengan menggunakan media cerpen ditinjau dari kemampuan menggambarkan latar, kemampuan menentukan tokoh, kemampuan merangkai peristiwa dalam naskah drama dengan menggunakan media cerpen. Berdasarkan batasan masalah tersebut, rumusan permasalahan penelitian ini, bagaimanakah kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII Negeri 20 Padang dengan menggunakan media cerpen ditinjau dari: (1) kemampuan menggambarkan latar dalam naskah drama, (2) kemampuan menentukan tokoh dalam naskah drama, dan (3) kemampuan menggambarkan rangkaian peristiwa dalam naskah drama dengan menggunakan media cerpen. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang ditinjau dari: (1) kemampuan menggambarkan latar dalam naskah drama, (2) kemampuan menentukan tokoh dalam naskah drama, dan (3) kemampuan menggambarkan rangkaian peristiwa dalam naskah drama dengan menggunakan media cerpen. Menurut Tarigan (2008:22) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang grafik tersebut jika mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Menurut Semi (2003:14-15) secara umum ada lima tujuan menulis yaitu sebagai berikut. Pertama, memberikan arahan kepada orang laindalam mengerjakan sesuatu. Kedua, menjelaskan sesuatu kepada orang lain sehingga pemahaman dan pengetahuannya bertambah. Ketiga, menceritakan suatu kejadian kepada orang lain sehingga orang mengetahui peristiwa yang dialami penulis. Keempat, meringkas atau merangkum sesuatu. Kelima, meyakinkan orang lain agar setuju atau sependapat dengan penulis. Suparno dan M. Yunus (2007: 4) menyatakan empat manfaat menulis yaitu (1) menulis dapat meningkatkan kecerdasan, (2) menulis dapat mengembangkan daya inisiatif dan kreatifitas, (3) menulis dapat menumbuhkan keberanian, (4) menulis sebagai pendorong kemauan, dan (5) menulis untuk kemampuan mengumpulkan informasi. Menurut Tarigan (1984: 69-70) kata drama berasal dari bahasa Yunani; tegasnya dari kata kerja dran yang berarti “berbuat, to act to do”. Demikian juga dari etimologinya, drama mengutamakan perbuatan, gerak, yang merupakan inti hakikat setiap karangan yang bersifat drama. Menurut Hamzah (1985:96) dalam struktur skenario (naskah drama) terdapat unsur-unsur plot/alur, perwatakan, tema, ditampilkan dengan media dialog dan action, dengan elemenelemen konflik dan keteganggan membangunkan satu respon emosional yang jelas pada penonton. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada hari Rabu, 6 November 2013 pada siswa kelas VIII di SMPN 20 Padang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang yang mendaftar pada tahun 2013/2014. Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembaran tes. Teknik analisis data Pertama, memeriksa naskah drama yang ditulis siswa sesuai dengan indikator yang diteliti. Pemberian skor dilakukan dengan menggunakan format, Kedua, mengubah skor yang diperoleh siswa menjadi nilai dengan menggunakan rumus presentase. Ketiga, mengelompokkan nilai kemampuan siswa dalam menulis naskah drama konvensi skala sepuluh, Keempat, mencari nilai rata-rata kemampuan siswa dalam menulis naskah drama dengan menggunakan rumus, Kelima, membuat histogram kemampuan menulis naskah drama secara keseluruhan, dan Keenam, menyimpulkan hasil penganalisis data.
HASIL DAN PEMBAHASAN Data diperoleh melalui sebuah instrumen berupa tes unjuk kerja yang diberikan kepada sampel penelitian yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang yang berjumlah 28 siswa. Dapat disimpulkan pemerolehan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang ditinjau dari, 1) kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan media cerpen siswa kelas VIII SMP Negeri Padang di tinjau dari menggambarkan latar (indikator 1) sebagai berikut: (a) skor 3 berjumlah 16 orang, (b) skor 2 berjumlah 11 orang, dan (c) skor 1 berjumlah 1 orang. 2) kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan media cerpen siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang ditinjau dari tokoh (indikator 2), perolehan skor untuk tokoh (indikator 2) semua siswa memperoleh skor 3 berjumlah 28 orang, dan (3) kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan media cerpen siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang ditinjau dari rangkaian peristiwa (indikator 3) sebagai berikut: (a) skor 3 berjumlah 11 orang, (b) skor 2 berjumlah 9 orang, dan (c) skor 3 berjumlah 8 orang. Hasil penelitian yang diperoleh dari kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang dengan menggunakan media cerpen yaitu, menggambarkan latar, tokoh, dan rangkaian peristiwa dapat dijelaskan berdasarkan indikator tersebut, yaitu: Pertama, kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang dengan menggunakan media cerpen pada aspek menggambarkan latar (indikator 1) secara rinci adalah (1) nilai sempurna (S) ada 16 orang siswa (96-100%), (2) nilai lebih dari cukup (LDC) sebanyak 11 orang (66-75%), dan (3) kurang sekali (KS) sebanyak 1 orang (26-35%). Berdasarkan rata-rata hitung diperoleh sebesar 84.52 maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang dengan menggunakan media cerpen ditinjau dari pada aspek menggambarkan latar (indikator 1) berada pada kualisifikasi baik (B) karena rata- rata hitungnya berada pada tingkat penguasaan 76-85% , dengan rata-rata nilai = 84,52. Kedua, kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang dengan menggunakan media cerpen pada aspek tokoh (indikator 2) adalah semua siswa memiliki tingkat penguasaan 100 berjumlah 28 orang, berkualifikasi sempurna (S) karena nilai rata-rata hitungnya berkisar 96-100%. Berdasarkan rata-rata hitungnya diperoleh 100 dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang dengan menggunakan media cerpen pada aspek tokoh (indikator 2) berada pada kualisifikasi sempurna (S) karena rata-rata hitungnya berada pada tingkat penguasaan 96-100% dengan rata-rata nilai = 100. Ketiga, kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang dengan menggunakan media cerpen ditinjau dari aspek rangkaian peristiwa (indikator 3) secara rinci adalah (1) nilai sempurna diperoleh 11 orang (96-100%), (2) nilai lebih dari cukup diperoleh 9 orang (66-75%), (3) nilai sangat kurang diperoleh 8 orang (26-35). Berdasarkan rata-rata hitungnya diperoleh 70,23, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang dengan menggunakan media cerpen ditinjau dari aspek rangkaian peristiwa (indikator 3) berada pada kualisifikasi lebih dari cukup karena rata-rata hitungnya berada pada tingkat penguasaannya 66-75% , dengan rata-rata = 70,23. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis yang dijelaskan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan tiga hal berikut ini. Pertama, kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang dengan menggunakan media cerpen tentang menggambarkan latar (indikator 1) berada pada kualifikasi Baik (84,52). Kedua, kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang dengan menggunakan media cerpen tentang tokoh (indikator 2) berada pada kualifikasi sempurna (100). Ketiga, kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Padang dengan menggunakan media cerpen tentang rangkaian peristiwa berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup (70,23%). Dari hasil penelitian tersebut peneliti menyarankan kepada: Pertama, bagi siswa dengan menggunakan media dalam pembelajaran dapat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam menulis naskah drama. Kedua, bagi guru bidang studi pendidikan bahasa Indonesia SMP Negeri 20 Padang dan guru-guru SMP lainnya, agar menggunakan strategi, media, dan teknik yang tepat dalam memberikan pembelajaran, khususnya menulis naskah drama sehingga siswa termotivasi, menjadikan pembelajaran menulis sesuatu yang disenangi dan digemari, bukan sesuatu yang harus ditakuti. KEPUSTAKAN Hamzah, Adjib. 1985. Pengantar Bermain Drama. Bandung Rosda. Semi, Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya. Suparno dan Mohammad Yunus. 2007. Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung. Tarigan, Henry Guntur. 1984. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa