e-Journal JPBSI, Undiksha Volume : Vol: 4 No: 2 Tahun:2016
PENERAPAN TEKNIK PQ4R BERBANTUAN MEDIA CERPEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI IPB2 SMA NEGERI 2 GEROKGAK Titin Rahmaniah(1), Ida Bagus Sutresna(2), Gede Artawan(3) Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {
[email protected](1),
[email protected](2),
[email protected](3)} undiksha.ac.id Abstrak Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan mendeskripsikan langkah-langkah, hasil, dan respons siswa dalam pembelajaran menulis naskah drama dengan penerapan teknik PQ4R berbantuan media cerpen. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas XI IPB2 SMA Negeri 2 Gerokgak yang berjumlah 39 orang. Data dalam penelitian dikumpulkan melalui metode observasi, tes, dan kuesioner kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan langkah-langkah pembelajaran menulis naskah drama secara garis besar yang tepat yakni, (1) membaca dan menganalisis isi cerpen dengan teknik PQ4R, (2) menyusun kerangka naskah drama, dan (3) mengembangkan kerangka naskah drama menjadi naskah drama yang utuh. Hasil tes menulis naskah drama siswa XI IPB2 SMA Negeri 2 Gerokgak telah meningkat dengan perolehan rata-rata skor siswa pada prasiklus 71,49, pada siklus I sebesar 81,08, dan siklus II sebesar 86,33, selanjutnya hasil respons siswa tergolong positif pada siklus I sebesar 27,42 dan meningkat pada siklus II sebesar 28,52. Kata kunci: PQ4R, cerpen, menulis naskah drama Abstract This classrom action research aims to describe the steps, the results and the responses of students in learning to write drama script by the implementation of PQ4R technique using short stories as the media. The subjects of the research are the teacher and the students of XI IPB2 class at SMA Negeri 2 Gerokgak with the amount of 39 students. The data colleted by using observation method, test and questionnaire and they are analyzed by using descriptive qualitative and quantitative technique. The results show the learning steps of writing drama script generally are (1) reading and analyzing the content of the short stories by using PQ4R technique, (2) arranging the draft of drama script, and (3) developing the draft into a good drama script. The results of writing test have improved in which the mean score got in pre-cycle is 71,49, improves in cycle I to 81,08, and it gets more improvement in cycle II for the amount of 86,33. The results of the students responses belong to positive reponses in cycle I that is 54,05 and it increases for 57,08 in cycle II. Keywords: PQ4R, short stories, drama script writing
e-Journal JPBSI, Undiksha Volume : Vol: 4 No: 2 Tahun:2016 PENDAHULUAN Bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi terbagi ke dalam empat keterampilan, yaitu menyimak, berbicara, mem-baca, dan menulis yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya dalam pem-belajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Menulis sebagai salah satu komponen keterampilan ber-bahasa dan ber-sastra, memiliki peranan penting bagi setiap individu khususnya bagi siswa, karena dengan menulis siswa akan mampu ber-fikir secara kritis dalam mengomunikasi-kan perasa-an, ide, pesan, gagasan, dan pengalaman-nya kepada orang lain. Akhadiah (dalam putra, 2013:3) me-nyatakan “Kemampu-an me-nulis merupa-kan kemampuan yang kompleks, yang me-nuntut se-jumlah pengetahu-an dan keterampil-an siswa”. Hal ter-sebut sejalan dengan pen-dapat Kartono (2009:17) yang mengatakan “Menulis me-rupakan sebuah aktivitas yang kompleks, bukan hanya sekadar meng-gunakan kalimatkalimat, tetapi lebih dari pada itu”. Jadi, di-samping meng-utama-kan kemampuan ber-pikir yang memadai, dalam kegiatan menulis siswa juga diharap-kan meng-uasai berbagai aspek terkait lain-nya. Misalnya, penguasaan meteri tulisan, pengetahuan bahasa tulis, motivasi yang kuat, dan lain-lain. Oleh karena itu perlu dilakukan pem-binaan yang intensif ter-hadap kemampuan menulis dengan tidak meng-abaikan aspek bahasa yang lain. Siswa dapat me-latih keterampil-an menulis me-lalui ragam kegiatan menulis yang dipelajari di sekolah. Ragam kegiatan menulis itu ada dua, yakni menulis sastra dan menulis non-sastra. Dalam silabus kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) men-cantumkan adanya pembelajaran me-nulis sastra dalam
materi pelajaran Bahasa Indonesia di setiap sekolah. Adanya pelajaran sastra di sekolah tentu bukan sesuatu yang dipinggir-kan, tetapi memiliki kepentingan dan peran yang sangat men-dasar bagi ke-hidupan setiap orang khususnya siswa. Yakni untuk mem-bentuk kepribadian, mempertajam kepeka-an terhadap lingkungan, me-nanamkan sikap estetika, serta dapat di-realisasikan sebagai masukan dan arah-an terhadap kehi-dupan sosial. Dalam pem-belajar-an sastra ditingkat SMP/SMA apresiasi sastra cendrung pada tingkat memproduksi sastra yakni menulis sastra. Hal tersebut di-buktikan dengan penyantuman materi me-nulis sastra dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) tahun 2006 untuk tingkat SMA/MA kelas XI dengan standar kompetensi (SK) yang mengharuskan siswa me-nguasai keterampilan menulis sastra. Salah satunya adalah menulis naskah drama dengan kompetensi dasar (KD.16.1) yang ber-bunyi “Men-deskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama.” Menulis naskah drama me-rupakan sebuah keterampilan (life skill). Artinya, keterampilan ini akan selalu dapat di-gunakan siswa setelah lulus sekolah dan terjun di masyarakat misalnya, siswa akan terbiasa mengungkapkan ide, gagasan, pandangan-nya ter-hadap ke-hidupan melalui naskah drama yakni pada setiap dialog yang ter-kandung di dalamnya. “Menulis naskah drama merupa-kan kegiat-an yang menghubung-kan unsur pe-nulisan puisi dan cerita. Hal ter-sebut di-karenakan oleh ada-nya unsur ke-indahan diksi dan unsur cerita yang di-gunakan dalam narasi” (Rizki, 2015:3). Dengan adanya standar kompetensi dan kompetensi dasar tersebut, diharap-kan ter-bentuknya
e-Journal JPBSI, Undiksha Volume : Vol: 4 No: 2 Tahun:2016 ke-cintaan siswa terhadap naskah drama Indonesia sehingga ter-lahir penulis naskah drama. Oleh sebab itu, me-lihat penting-nya ke-mampuan menulis naskah drama dalam pembelajar-an bahasa Indonesia, di-harapkan hasil yang di-peroleh dari menulis naskah drama siswa mampu mencapai KKM yang telah di-tentukan. Dalam kenyataan yang terjadi di lapangan tidak sesuai dengan harapan. Kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI IPB2 SMA Negeri 2 Gerokgak rata-rata masih dibawah KKM yang telah ditentukan. Hal tersebut disebabkan oleh adanya kesulitan yang dihadapi oleh siswa saat menulis naskah drama. Berdasar-kan observasi dan wawancara mengenai menulis naskah drama yang peneliti lakukan di kelas XI IPB2 SMA Negeri 2 Gerokgak, penulis menemukan per-masalah-an dalam diri siswa ber-kenaan dengan materi menulis naskah drama. Salah satu masalah yang penulis temukan adalah kurang-nya ke-mampuan siswa dalam menen-tukan topik yang akan ditulis serta memainkan konflik dalam dialog naskah drama. Siswa masih kesulitan mencari inspirasi dan merangkai mengenai cerita atau topik yang akan mereka tulis agar cerita-nya menjadi koheren antar dialog satu dengan dialog lain-nya. Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPB2 SMA Negeri 2 Gerokgak. Di-pilihnya kelas tersebut sebagai tempat penelitian karena ditemukan prestasi belajar siswa masih kurang. Hal tersebut terlihat dari perolehan skor siswa yang masih berada di bawah KKM. Dari KKM yang telah ditetapkan, yakni 77, rata-rata siswa kelas XI IPB2 yang ber-jumlah 39 siswa tersebut, hanya 48,72% yang memper-oleh skor di atas KKM, sedangkan 51,28% lagi masih berada di bawah KKM dengan skor terendah
45. Data tersebut menunjukkan bahwa dari 39 siswa hanya 19 orang yang mendapat skor di atas KKM. Meskipun persentase siswa yang memperoleh skor di atas KKM mencapai setengah dari jumlah siswa yang ada namun, rata-rata perolehan skor siswa yang berada di atas KKM masih perlu untuk ditingakat-kan karena perolehan skor masih kurang maksimal yakni, 77, 78 dan 80. Peningkat-an minat siswa terhadap naskah drama perlu dilakukan. Hal ini sesuai dengan pendapat Komaidi (2011:187) menyata-kan bahwa “naskah drama sangat penting sebagai panduan dalam ber-main drama”. Siswa di-harapkan mengapresiasi naskah drama dengan cara pe-nikma-tan. Meng-apresiasi tidak hanya mem-baca dan me-mahami isinya, lebih-lebih siswa dituntut agar mampu menulis naskah drama. Dengan demikian peneliti men-coba untuk mem-berikan solusi dengan penerapan teknik PQ4R ber-bantuan media cerpen sebagai upaya untuk meningkat-kan ke-mampuan menulis naskah drama siswa kelas XI IPB2 SMAN 2 Gerokgak. Teknik PQ4R adalah teknik belajar yang me-nuntut siswa untuk aktif dalam hal me-ninjau atau me-nyelidiki, ber-tanya, membaca, men-cermin-kan, memper-kokoh pemer-olehan mem-baca, serta mengulangi pe-mahaman terhadap isi bacaan. “Belajar dengan meng-guna-kan teknik PQ4R meliputi be-berapa unsur yaitu, preview, question, read, reflect, recite dan review” (Al-Tabany, 2013:178). Teknik PQ4R dipilih karena merupakan salah satu model pembelajaran PIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) sehingga dapat membantu siswa dalam memahami bacaan khususnya isi cerpen. Hartono (dalam Arizona, 2015:5) me-nyatakan, “Pem-
e-Journal JPBSI, Undiksha Volume : Vol: 4 No: 2 Tahun:2016 belajaran PIKEM, yaitu pem-belajaran yang dikembang-kan dengan cara mem-bantu peserta didik mem-bangun keterkait-an antar in-formasi (pengetahuan) baru dengan pengalaman (pengetahuan lain) yang telah dimiliki dan dikuasai peserta didik”. Adapun ke-lebihan teknik PQ4R adalah, “Meng-aktifkan siswa, sis-tematis, praktis, tidak menjenuhkan, menimbulkan ke-dekatan antara guru dan siswa, dan ber-makna yaitu siswa menjadi tidak hanya hafal dengan bacaan tetapi mampu memahami isi bacaan” Yuniardi (dalam Arizona, 2015:6). Melalui penerapan teknik PQ4R siswa akan diminta untuk membaca cerpen telebih dahulu untuk memahami isi cerita, me-nemukan alur, penokohan, tokoh, konflik, Dan lain-lain. Selanjutnya dari pemaham yang diperoleh siswa dalam membaca cerpen tersebut siswa akan mencatat dialog atau percakapan yang terdapat dalam cerita kemudian mengubah dialog atau percakapan yang terdapat dalam cerpen menjadi dialog atau percakapan dalam naskah drama yang dilanjutkan dengan mengubah latar cerita men-jadi setting pada drama, dan terakhir yakni menulis naskah drama secara utuh. Kemudian, selain pemilihan teknik tersebut peneliti juga menggunakan media cerpen dalam membantu siswa menulis naskah drama. Media cerpen di-pilih karena media ini sangat berhubungan dengan naskah drama. Melalui cerpen siswa akan lebih muda untuk menulis naskah drama tanpa harus ke-bingungan untuk men-cari topik atau memainkan konflik dalam cerita namun, siswa hanya memahami isi cerpen ter-lebih dahulu dengan menerapkan teknik PQ4R yang nantinya akan di tulis ke dalam naskah drama. Peneliti menggunakan media cerpen karena karya sastra ini lebih disukai oleh para
pembaca terutama pada remaja SMA dibandingkan dengan bentuk karya sastra lainnya karena membaca cerpen dapat dinikmati tanpa harus mengorbankan banyak waktu. Selain itu, cerpen juga dapat dijadikan sebagai naskah drama karena cerita dalam cerpen juga menitkberatkan pada kisah atau pengalaman kehidupan seseorang. Cerpen juga memiliki unsur-unsur yang ada dalam drama seperti adanya konflik, alur, tokoh, latar dan adanya dialog antar tokoh seperti yang ada dalam naskah drama. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sutresna (2006:33) yang menyatakan, “Cerpen merupakan prosa fiksi yang jalan serta isi ceritanya lebih pendek dari pada novel, apalagi roman”. Jika novel dan roman bisa mengambil berbagai masalah yang terjadi dalam ke-hidupan tokoh utamanya, cerpen hanya berkonsentrasi pada sebuah per-masalahan yang ter-jadi pada kehidupan tokoh utama-nya. Oleh karena itu, peneliti merasa bahwa peng-gunaan media cerpen sangat cocok dalam penulisan naskah drama di kelas XI IPB.2 SMA Negeri 2 Gerokgak. Pemilihan cerpen sebagai media dalam menulis naskah drama juga di-perkuat oleh beberapa sastrawan yang telah yang me-rubah cerpen ke dalam bentuk naskah drama, seperti A.A Navis yang mengkonversi cerpen karyanya sendiri berjudul “Robohnya Surau Kami” menjadi naskah drama. Ada juga Gusmel Riyadh yang mengkonversi cerpen karya Seno Adji Gumira “Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi”. Selain itu, ada juga Mira Lesmana yang mengkonversi novel Laskar Pelangi menjadi naskah drama. Hal tersebut menjadi salah satu alasan kuat bagi peneliti untuk menggunakan media
e-Journal JPBSI, Undiksha Volume : Vol: 4 No: 2 Tahun:2016 cerpen dalam pembelajaran menulis naskah drama pada siswa kelas XI IBP2 SMAN 2 Gerokgak. Namun peneliti menggunakan cerpen tidak-lah sembarang-an. Pemilihan cerpen sebagai media pembelajaran menulis naskah drama juga harus di-sesuaikan dengan tingkat keter-bacaan dan ke-sesuaian untuk jenjang SMA. Cerpen yang bisa digunakan sebagai media yakni cerpen yang tergolong cerpen pendek (Short story) yakni cerpen yang hanya terdiri dari 750 sampai dengan 1.000 kata. Peneliti memabatasi jenis cerpen yang digunakan agar tidak membuat siswa jenuh dalam membaca isi cerpen tersebut serta siswa tidak akan merasa kesulitan dalam merubah isi cerpen ke dalam bentuk naskah drama. Tema dalam pemilihan cerpen juga haruslah disesuaikan dengan kondisi pembelajaran untuk anak SMA yakni tema yang memiliki nilai moral dan pendidikan seperti per-sahabatan, keluarga, dan religi. Sehingga melalui pembelajaran menulis naskah drama ini siswa juga terlatih untuk senantiasa menanamkan nila moral dan religi individu. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini membahas tentang (1) langkah-langkah pembelajaran yang efektif dalam menerapkan teknik PQ4R berbantuan media cerpen untuk meningkatkan kemampuan menulis naskah drama pada siswa kelas XI IPB2 SMA Negeri 2 Gerokgak, (2) penerapan teknik PQ4R berbantuan media cerpen dapat meningkatkan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI IPB2 SMA Negeri 2 Gerokgak, dan (3) respons siswa terhadap penerapan teknik PQ4R berbantuan media cerpen untuk meningkatkan kemampuan menulis naskah drama pada siswa kelas XI IPB2 SMA Negeri 2 Gerokgak. Sejalan dengan masalah tersebut, penelitian ini
ber-tujuan untuk menge-tahui (1) langkah-langkah pem-belajaran yang efektif dalam me-nerapkan teknik PQ4R ber-bantuan media cerpen untuk meningkat-kan kemampuan menulis naskah drama pada siswa kelas XI IPB2 SMA Negeri 2 Gerokgak, (2) penerapan teknik PQ4R berbantuan media cerpen dapat meningkatkan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI IPB2 SMA Negeri 2 Gerokgak, dan (3) respons siswa terhadap pe-nerapan teknik PQ4R berbantuan media cerpen untuk meningkatkan ke-mampuan menulis naskah drama pada siswa kelas XI IPB2 SMA Negeri 2 Gerokgak. METODE PENELITIAN Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa dan guru di kelas XI IPB2 SMA Negeri 2 Gerokgak. Objek penelitian ini adalah kemampuan siswa kelas XI IPB.2 dalam pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan teknik PQ4R berbantuan media cerpen secara individu. Selain itu, respons siswa sangat penting dijadikan objek dalam penelitian tindakan kelas, karena esensi penelitian tindakan kelas adalah ke-puasan siswa. Oleh karena itu, respons siswa juga penting dijadi-kan objek dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Selanjutnya, yang ter-akhir yaitu langkah-langkah pembelajaran yang efektif juga sangat penting di-jadikan objek da-lam penelitian tindakan kelas, karena dalam me-laksanakan penelitian peneliti harus mengetahui langkah-langkah pem-belajaran untuk me-lakukan tindakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode tes, dan metode angket atau kuesioner.
e-Journal JPBSI, Undiksha Volume : Vol: 4 No: 2 Tahun:2016 Data yang telah diproleh dalam penelitian ini akan dianalisis dan dideskripsikan meng-gunakan analisis deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Data langkah-langkah pembelajaran yang efektif dalam menerapkan teknik PQ4R ber-bantuan media cerpen untuk mening-katkan kemampuan menulis naskah drama pada siswa kelas XI IPB2 SMA Negeri 2 Gerokgak dianalisis dengan teknik deskriftif kualitatif. Data hasil penerapan teknik PQ4R berbantuan media cerpen dalam meningkat-kan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI IPB2 SMA Negeri 2 Gerokgak dianalisi menggunakan deskriptif kuantitatif dengan rumus: Skor skor siswa akhir siswa = x100 Jumlah skor maksimal Data respons siswa terhadap penerapan teknik PQ4R berbantuan media cerpen untuk meningkatkan kemampuan menulis naskah drama pada siswa kelas XI IPB2 SMA Negeri 2 Gerokgak dianalisi menggunakan analisi deskriptif kuantitatif. Sesuai dengan karak-teristik penelitian tindakan, keber-hasilan penelitian tindakan ditandai dengan adanya perubahan menuju arah per-baikan dari proses belajar dan pem-belajaran serta ditunjukkan dengan adanya pemerolehan skor rata-rata kelas pada kategori baik atau 75% dari jumlah keseluruhan siswa. Selain itu, kriteria keber-hasilan juga ditentukan oleh keter-capaian KKM, yaitu 77. Siklus tindakan yang mampu men-capai kriteria keberhasilan atau pun ketercapaian KKM dianggap sebagai tindakan ter-baik yang memenuhi kriteria keber-hasilan, sekaligus dianggap sebagai tindak-an yang baik dan tepat.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan uraian hasil penelitian, dapat di-identifikasikan temu-an yang ber-makna dalam penelitian ini. Temuan ini akan dibahas selanjut-nya dengan memberikan inter-pretasi dan menghubungkan dengan teori-teori yang ada serta penelitian-penelitian sejenis lainnya. Temuan pertama dalam proses pembelajaran menulis naskah drama melalui penerapan teknik PQ4R berbantuan media cerpen, ada beberapa langkah yang harus dilalui agar keterampilan menulis naskah drama siswa bisa meningkat. Proses pembelajaran seperti pada umunya terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup baik itu pada siklus I maupun pada siklus II. Penerapan teknik PQ4R berbantuan media cerpen diaplikasikan saat siswa mengikuti kegiatan inti pembelajaran menulis naskah drama. Pada kegiatan awal guru mem-berikan apersepsi dan motivasi terhadap siswa karena sangat ber-pengaruh terhadap keber-hasilan siswa dalam men-capai tujuan pembelajaran. Guru men-jelaskan secara rinci dan di-sertai dengan contoh tentang pengertian drama unsur intrinsik drama, langkah-langkah menulis naskah drama dengan media cerpen yang diawali dari mem-baca dan meng-analisis isi cerpen dengan penerapan teknik PQ4R, mengembang-kan kerangkan naskah drama, sampai menulis naskah drama se-cara utuh dari kerangka naskah drama yang sudah dikerjakan bersama kelompok. Selain pem-berian apersepsi, guru juga perlu mem-berikan motivasi. Pemberian motivasi oleh guru dapat mendorong siswa untuk lebih bersemangat dan lebih baik dalam menulis. Dengan diberikan motivasi,
e-Journal JPBSI, Undiksha Volume : Vol: 4 No: 2 Tahun:2016 siswa akan belajar lebih baik dan lebih tekun. Djamarah (2010:182) mengemukakan pendapat-nya tentang motivasi, yaitu sebagai berikut. Motivasi me-megang peranan penting dalam belajar. Seorang siswa tidak akan dapat belajar dengan baik dan tekun jika tidak ada motivasi dalam dirinya. Bahkan, tanpa motivasi, seorang siswa tidak akan melakukan kegiatan belajar. Oleh karena itu, guru perlu memotivasi siswa agar siswa lebih semangat dalam belajar. Motivasi yang diberikan oleh guru sangat penting bagi siswa. Setelah itu, aktivitas inti dilakukan dengan guru men-jelaskan tentang naskah drama dan tahapan pelaksana-an pem-belajaran menggunakan teknik PQ4R untuk membaca cerpen dan meng-analisis unsur intrinsik cerpen seperti tema, tokoh, alur, dan penokohon yang terdapat pada isi cerpen yang kemudian dirubah menjadi kerangka naskah drama dan dikembangkan menjadi naskah drama. Teknik PQ4R memiliki enam tahap atau langkah Thomas dan Robinson (dalamAl-Tabany, 2014:179) mengemukakan enam tahapan teknik PQ4R yaitu, Tahap pertama adalah preview (mem-baca selintas dengan cepat), tahap yang kedua adalah question (bertanya), tahap ketiga adalah read (membaca). Tahap ke-empat adalah reflect (refleksi), kelima recite (Tanya-jawab sendiri), dan tahap yang paling akhir atau tahap keenam pada teknik ini adalah review (mengulang secara menyeluruh). Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan halhal yang belum di-pahami terkait dengan materi menulis naskah drama dan penerapana teknik PQ4R dalam
membaca dan meng-analisisi cerpen. dengan adanya diskusi pemahaman siswa mengenai materi yang disampaikan menjadi lebih baik. Apabila sudah tidak ada per-masalahan lagi, siswa diajak memulai melakukan tahapan pelaksana-an pem-belajaran menggunakan teknik PQ4R dalam membaca cerpen dan menganalisi unsur in-strinsik cerpen, maka langkah selanjutnya adalah mem-buat kerangka tulisan bersama kelompok kecil yang terdiri atas delapan kelompok dengan anggota masingmasing 5-4orang. Selanjutnya, kerangka naskah drama yang telah selesai dibuat oleh siswa ber-sama kelompok-nya di-presentasikan di depan kelas. Dalam kegiatan diskusi siswa dapat me-yempurnakan kerangka naskah drama yang telah dipersentasikan. Selanjutnya langkah pembelajaran tersebut, siswa kemudian ditugaskan untuk mengembangkan kerangka tersebut menjadi naskah drama yang utuh secara individual dan beberapa siswa ditugaskan untuk membacakan hasil tulisan masingmasing. Pembelajaran siklus I dan siklus II ditutup dengan terlebih dahulu guru meny-impulkan materi pelajaran yang sudah dibahas sambil mengadakan evaluasi secara proses kepada siswa. Guru dan siswa mengakhiri pem-belajaran dengan salam. Temuan kedua menun-jukan bahwa penerapan teknik PQ4R berbantuan media cerpen dapat meningkatkan kemampuan menulis naskah drama siswa. Teknik PQ4R ini bertujuan dalam meng-hadapi bacaan dan memberikan penekanan tentang penerapan teknik PQ4R ber-bantuan media cerpen yaitu dengan mempraktikkan bagaimana PQ4R yang merupakan teknik pem-belajaran sederhana untuk mengembangkan pemahaman siswa dalam mem-baca
e-Journal JPBSI, Undiksha Volume : Vol: 4 No: 2 Tahun:2016 dan meng-analsis unsur intrinsik cerpen serta meningkat-kan kemampuan siswa dalam menulis naskah drama. Pernyataan ini diperkuat oleh hasil tes mnulis naskaah drama yang diperoleh siswa pada pelaksanaan tindakan siklus II. Sebelum diberikan tindakan pada tes awal haya memperoleh nilai rata-rata 71,49. Namun, hasil tersebut meningkat pada siklus I menjadi 81,08 (baik) dan 86,33 (sangat baik) pada siklus II. Tabel 1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Hasil Belajar Menulis Naskah Drama pada Siklus I dan II Katego ri Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Jumlah
Rentan gan Nilai 85-100 70-84 55-69 45-55 0-44
Freku ensi 16 21 2 0 0 39
Per sent ase 41,0 3% 53,8 5% 5,13 % 0,00 % 0,00 % 100 %
Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Hasil Belajar Menulis Naskah Drama pada Siklus II Katego ri Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Jumlah
Rentan gan Nilai 85-100 70-84 55-69 45-55 0-44
Freku ensi
Persenta se
25 14 0 0 0 39
64,10% 35,90% 0,00% 0,00% 0,00%
100%
Temuan ini sejalan dengan penelitian Dina Mayasari tahun 2011 dengan judul “Penerapan Strategi PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recita, Review) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD SMPN 3 Tanggerang”. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan belajar dan presentase siswa yang mendapat nilai minimal 75 men-capai 100% melalui penerapan metode pem-belajaran PQ4R. Dari hasil penelitian siklus pertama ketuntasan belajar yang dicapai yaitu sebanyak 86,8% dan siklus kedua sebanyak 100%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi menulis naskah drama dapat meningkat melalui penerapan teknik PQ4R. Peningkatan kemam-puan siswa dalam menulis naskah drama juga disebabkan oleh peng-gunaan media cerpen. hal ini karena sebuah cerpen dapat menunjang minat siswa dalam menulis naskah drama anpa harus menyulitkan siswa dalam menentukan topik atau memainkan konflik dalam cerita namun, siswa hanya memahami isi cerpen terlebih dahulu dengan menerapkan teknik PQ4R yang nantinya akan di tulis ke dalam naskah drama. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sutresna (2006:33) yang menyatakan, “Cerpen merupakan prosa fiksi yang jalan serta isi ceritanya lebih pendek dari pada novel, apalagi roman.” Jika novel dan roman bisa mengambil berbagai masalah yang terjadi dalam kehidupan tokoh utamanya, cerpen hanya berkon-sentrasi pada sebuah permasalahan yang ter-jadi pada kehidupan tokoh utamanya. Oleh sebab itu, cerpen sangat tepat digunakan sebagai media pem-belajaran menulis naskah drama karena dapat mem-bantu proses belajar mengajar. Temuan ini sejalan dengan penelitian sejenis yang dilakukan oleh Didah Nurhamidah (2011) dengan judul “Pe-ningkatan Keterampilan
e-Journal JPBSI, Undiksha Volume : Vol: 4 No: 2 Tahun:2016 Menulis Naskah Drama Dengan Media Cerpen”. Dalam penelitiannya, Didah men-coba meng-gunakan media cerpen sebagai upaya peningkatan kemam-puan menulis naskah drama siswa. Hasil yang diperoleh pada siklus I adalah 76,80 sedangkan pada siklus II memperoleh skor 86,80. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media cerpen dapat meningkatkan kemam-puan menulis naskah drama siswa. Temuan selanjutnya mengacu pada hasil angket, baik pada siklus I dan II menunjukkan bahwa siswa mem-berikan respon positif terhadap penerapan teknik PQ4R berbantuan media cerpen dalam meningkatkan kemam-puan menulis naskah drama siswa. Siswa tidak ada lagi yang terlihat kesulitan dalam menulis naskah drama tentunya melalui teknik dan media yang diterapkan oleh guru saat pem-belajaran. Dengan menggunakan menggunakan media cerpen siswa lebih mudah dalam menulis naskah drama karena topik, konflik dan dialog sudah ada dalam isi cerpen. siswa hanya mengolah isi cerpen tersebut dengan me-ngembangkan atau menulis naskah drama sesuai dengan topik dalam cerpen. Selain itu cerpen juga men-cerikatakan kehidupan manusia yang umum-nya menceritakan tentang kisah kehidupan yang kerap terjadi di kehidupan seharihari khususnya bagi anak sekolah. Penerapan teknik PQ4R dalam membaca cerpen juga menjadi hal yang sangat me-nyenangkan bagi siswa sehingga pemahaman siswa terhadap isi cerpen lebih mudah diterima oleh siswa. Berikut tabel persentase respons siswa siklus I dan II. Tabel 3. Persentase Respons Siswa Siklus I Kategori
Frekuensi
Pesentas e
Sangat Positif Positif Cukup Positif Kurang Positif Sangat Kurang Positif Jumlah
24
62%
15 0 0
38% 0% 0%
0
0%
39
100%
Tabel 4. Persentase Respons Siswa Siklus II Kategori
Frekuensi
Pesentase
Sangat Positif Positif Cukup Positif Kurang Positif Sangat Kurang Positif Jumlah
38
97.44% 2.56% 0.00%
1 0 0
0.00%
0
0.00%
39
100.00%
Temuan ini sangat relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Luh Sinthia Arizona pada tahun 2015 yang berjudul “Penerapan Strategi Belajar PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recita, Review) Untuk Meningkat-kan Kemampuan Membaca Pemahaman Bahasa Jepang Pada Siswa Kelas XI IPB 1 SMA Negeri 1 Sawan. Terhadap penerapan teknik PQ4R dalam kegiatan pembelajaran yang diawali dengan membaca. Selain peningkatan nilai siswa penerapan teknik PQ4R juga memperoleh respons yang sangat postif dari siswa. Mengacu pada temuan pertama, kedua, dan ketiga serta uaraian di atas, dapat disimpu-lkan bahwa penelitian tentang penerapan teknik PQ4R ber-bantuan media cerpen dapat meningkat-kan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI IPB2 SMA Negeri 2 Gerokgak. SIMPULAN
e-Journal JPBSI, Undiksha Volume : Vol: 4 No: 2 Tahun:2016 Ber-dasarkan hasil penelitian dan pem-bahasan yang telah disampai-kan pada bab IV, dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Setelah melalui proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II, maka dapat disimpul-kan langkahlangkah kegiatan pem-belajaran menulis naskah drama dengan penerapan teknik PQ4R ber-bantuan media cerpen pada siswa kelas XIIPB2 SMA Negeri 2 Gerokgak yakni, (1) penugasan pada siswa untuk membaca dan me-nganalisis isi cerpen dengan teknik PQ4R secara berkelompok, (2) secara ber-kelompok siswa ditugaskan untuk menyusun kerangka naskah drama, dan (3) siswa me-ngembangkan kerangka naskah drama men-jadi naskah drama yang utuh secara individu. Penerapan teknik PQ4R berbantuan media cerpen dapat meningkatkan kemampuan menulias naskah drama siswa kelas XI IPB2 SMA Negeri 2 Gerokgak. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan hasil skor siswa sebelum dilakukan penelitian. Nilai rata-rata siswa sebelum dilakukan tindakan adalah 71,49 (baik) nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 81,08 (baik) dan nilai rata-rata pada siklus II adalah 86,33 (sangat baik). Pem-belajaran menulis naskah drama dengan penerapan teknik PQ4R dikatakan berhasil karena seluruh siswa di kelas XI IPB2 SMA2 Negeri 2 Gerokgaksudah mem-peroleh nilai 77 ke atas (sesuai KKM), sehingga tindakan dihentikan. Respons siswa dalam pembelajaran menulis naskah draam dengan penerapan teknik PQ4R berbantuan media cerpen adalah sangat DAFTAR PUSTAKA Al-Tabany Badar Ibnu Trianto. 2014. Mendisain Model Pembelajaran Inovatif,
positif. Pada siklus I respon siswa secara klasikal denganskor rata-rata sebesar 27,42 (positif). Pada siklus IIatau siklus teraksir, respon siswa secara klasikal denganskor rata-rata sebesar 28, 52 (sangat positif). Ber-dasarkan simpulan di atas. Ada beberapa hal yang bisa disarankan bagi pihak-pihak terkait yakni pertama, penerapan teknik PQ4R berbantuan media cerpen dapat meningkatkan kemampuan menulis naskah drama siswa. Oleh karena itu, disarankan kepada guru bahasa Indonesia khusunya di SMA Negeri 2 Gerokgak, hendaknya men-coba untuk menerapkan teknik ini dalam upaya meningka-tkan kemam-puan menulis naskah drama dan juga kemampuan membaca siswa. Kedua, dalam menerap-kan teknik PQ4R ini, guru hendak-nya memilih yang menggambarkan masalah-masalah yang dekat dengan kehidupan siswa agar siswa lebih mudah memahami isi cerpen dan mudah dalam mengembang-kan ke dalam tulisan naskah drama. Ketiga, penelitian ini hanya terbatas pada penerapan teknik PQ4R ber-bantuan media cerpen untuk meningkat-kan kemam-puan menulis naskah drama siswa. Peneliti merasa penerapan teknik PQ4R berbantuan media cerpen juga dapat diterapkan untuk meningkat-kan keterampilan lainnya misalnya keterampilan mem-baca terkait materi SMP kelas VII semester ganjil yakni “menemukan gagasana pokok pada isi bacaan” dan juga pada materi menulis lain yang dipadukan dengan media yang sesuai dengan topik yang akan diteliti.
Progresif, Jakarta: Group.
dan
Kontekstual. Prenadamedia
e-Journal JPBSI, Undiksha Volume : Vol: 4 No: 2 Tahun:2016 Arizona, Luh Sinthia. 2015. Penerapan Strategi Belajar PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recita, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Bahasa Jepang Pada Siswa Kelas XI IPB 1 SMA Negeri 1 Sawan. Skripsi (tidak diterbitkan). Singaraja: Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang, Undiksha Singaraja. Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Kartono. 2009. Menulis Tanpa Rasa Takut Membaca Realitas dengan Kritis. Yogyakarta: Kanisus. Komaidi, Didik. 2007. Aku Bisa Menulis Panduan Praktis Menulis Kreatif Lengkap. Yogyakarta: Sabda Media. Mayasari,Dina. 2011. Penerapan Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recita, Review) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD SMPN 3 Tanggerang. Skripsi (tidak diterbitkan). Jakarta: Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Nurhamidah, Didah. 2011. Peningkatan Keterampilan
Menulis Naskah Drama Dengan Media Cerpen.ejournal. Skripsi (tidak diterbitkan). Jakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Putra,
Prama Dedy. 2013. Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Melaya Ditinjau dari Unsur Intrinsik. Skripsi (tidak diterbitkan). Singaraja: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni, Undiksha Singaraja.
Rizki, Kiki Aulia. 2015. Pembelajaran Menulis Naskah Drama Melalui Pemodelan Di Kelas XI IPS MA Syamsul Huda Tegalinggah. Skripsi (skripsi tidak diterbitkan) Singaraja: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni, Undiksaha Singaraja. Sutresna, Ida Bagus. 2006. Modul Prosa Fiksi. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Wiyanto, Asul. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: PT. Gramedia Widisarana Indonesia.