KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN PETA KONSEP TEKS CERITA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013 - 2014
ARTIKEL E-JURNAL
Oleh MERNAWATI NIM 100388201155
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015
Kemampuan Membaca Pemahaman Menggunakan Peta Konsep Teks Cerita Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013-2014 oleh Mernawati. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman menggunakan peta konsep teks cerita siswa kelas VII SMP Negeri 3 Tanjungpinang tahun pelajaran 2013-2014. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, yaitu metode yang memberi gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin, kemudian data-datanya dikelolah dengan statistik. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Kemampuan membaca pemahaman menggunakan peta konsep teks cerita siswa kelas VII SMP Negeri 3 Tanjungpinang tahun pelajaran 2013-2014 adalah 76,75 atau berkualifikasi baik karena berada pada rentang nilai 7685. kata Kunci : Membaca Pemahaman Peta Konsep Teks Cerita Abstract This study aims to know the reading comprehension using text story concept map class VII student of SMP Negeri 3 Tanjungpinang school year 2013-2014. The method used is descriptive quantitative method that gives a picture or description of the situation as clearly as possible, and then the data is managed by the statistics. Data collection techniques using the test. Text reading comprehension story grade SMP Negeri 3 Tanjungpinang school year 2013-2014 is 76,75 or being qualified good because the value the value in the range 76-85. keywords : Reading Comprehension Using Text Story Concept Map
1. Pendahuluan Latar belakang masalah pada penelitian ini adalah pada saat membaca , terkadang siswa tidak dapat memahami bacaan, kurangnya minat siswa dalam membaca, perasaan malas, cepat jenuh, faktor lingkungan, kurangnya motivasi, baik dari orang tua maupun peseta didik sangat berperan penting. Oleh sebab itu pada penelitian ini peneliti mangambil judul Kemampuan Membaca Pemahaman Menggunakan Peta Konsep Teks Cerita Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013-2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman menggunakan peta konsep teks cerita siswa kelas VII SMP Negeri 3 Tanjungpinang tahun pelajaran 2013-2014. Adapun penelitian yang relevan sebagai referensi peneliti adalah sebagai berikut: 1. Nursaid. 2012. “Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Berbantuan Peta Konsep Siswa Kelas VIII.1 SMP Negeri 20 Padang”. 2. Ardiani Rahma Riswari. 2000 “Efektivitas Penggunaan Peta Konsep pada Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Siswa Kelas 1 SMU Negeri 1 Pacitan”. 2. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah deskriftif kuantitatif, yaitu metode yang member gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin, kemudian datadatanya dikelolah dengan statistik. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli tahun 2014 di SMP Negeri 3 Tanjungpinang. Adapun jumlah populasi penelitian ini adalah 148 siswa dan sampel pada penelitian ini 40 siswa dan Menurut Arikunto (2002: 112), “Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes pilihan ganda untuk mendapatkan data kemampuan membaca pemahaman siswa. Lembar soal tes tersebut, peneliti menyediakan dua cerita dan 20 puluh soal pilihan ganda dan menyediakan empat alternatif jawaban yang diberi tanda (A), (B), (C), dan (D). Teknik analisis data yang dilakukan di dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Memeriksakan hasil kemampuan membaca pemahaman siswa. 2. Memberikan skor pada setiap lembar jawaban hasil tes membaca pemahaman siswa. Sesuai pendapat (Arikunto, 2002: 253) yang mengemukan bahwa
penyekoran terhadap hasil tes adalah dengan skor 1 bagi jawaban yang benar dan skor 0 bagi jawaban yang salah. Skor total merupakan jumlah dari skor 1 setiap item. 3. Menghitung kemampuan membaca pemahaman siswa yang telah diuji. Peneliti menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Tampubolon (2008: 69) sebagai berikut: Tingkat Pemahaman =
x 100
4. Setelah mendapatkan hasil kemampuan membaca siswa, maka selanjutnya peneliti menentukan klasifikasi penilaian. Kualifikasi Penelitian No
Skor Akhir
Penelitian
1
86 – 100
Sangat baik
2
76 – 85
Baik
3
60 – 75
Cukup
4
55 – 59
Kurang
< 54
Sangat Kurang
Sumber: Purwanto (2010: 102-103) 5. Memasukan nilai ke dalam tabel 6. Menghitung nilai rata-rata (mean) yang dikemukakan oleh chaer (2007: 215) sebagai berikut: =
∑
Keterangan: = nilai rata-rata = jumlah skor keseluruhan
n = banyaknya subjek 3. hasil Penelitian dan Pembahasan
Cara pengoprasian rumus untuk mencari tingkat pemahaman adalah sebagai berikut: Tingkat Pemahaman =
x 100
Misalnya tingkat pemahaman Anisa Ulfa, jumlah soal yang diajukan sebanyak 20 soal dan jumlah jawaban yang mampu dijawab oleh Anisa dengan benar sebanyak 14 soal. Maka, jika dimasukkan ke dalam rumus akan menjadi :
x 100 = 70
Jadi, kemampuan membaca pemahaman Anisa Ulfa adalah 70 dan berkualitas baik. Begitulah untuk penghitungan tingkat pemahaman siswa yang lain. Cara pengoprasian rumus untuk mencari rata-rata pemahaman sebagai berikut: =
∑
Misalnya rata-rata tingkat pemahaman kelas VII A, setelah skor pemahaman masingmasing siswa diperoleh, maka keseluruhan skor pemahaman siswa kelas VII A dijumlahkan dan mendapatkan hasil 765. Jumlah keseluruhan skor tersebut dibagi dengan jumlah siswa yaitu sebanyak 10 orang. Maka, jika dimasukkan ke dalam rumus akan menjadi:
= 76,5
Jadi, rata-rata tingkat pemahaman siswa kelas VII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Tanjungpinang tahun pelajaran 2013-2014 adalah 76,5 dan termasuk dalam kategori baik. Begitulah untuk penghitungan rata-rata tingkat pemahaman untuk kelas berikutnya. Menurut Dalman (2013: 87), “Mengemukakan bahwa membaca pemahaman merupakan keterampilan membaca yang berada pada urutan yang lebih tinggi. Membaca pemahaman adalah membaca secara kognitif (membaca untuk memahami)”. Peneliti menggunakan instrumen berbentuk tes pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 20 dan waktu yang disediakan adalah 40 menit. Siswa dituntuk untuk memahami teks cerita yang telah disediakan oleh peneliti. Yang dimaksud pemahaman di sisni adalah mampu memahami tema, alur, latar, tokoh, watak tokoh, dan pesan atau amanat yang terkandung di dalam teks cerita tersebut. Pada tabel di bawah ini dapat dilihat hasil akhir tes kemampuan membaca pemahaman menggunakan peta konsep teks cerita siswa kelas VII SMP Negeri 3 Tanjungpinang tahun pelajaran 2013-2014 dan telah diklasifikasikan sesuai dengan skor pemahaman setiap siswa.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 Juli 2014 di kelas VII A dengan jumlah siswa sebanyak 10 yang terdiri dari 4 laki-laki dan 6 perempuan, kelas VII B yang berjumlah 10 terdiri dari 5 laki-laki dan 5 perempuan, kelas VII C dengan jumlah siswa 10 yang terdiri dari 5 laki-laki dan 5 perempuan, dan kelas VII D dengan jumlah siswa 10 yang terdiri dari 3 laki-laki dan 7 perempuan. Rata-rata skor membaca pemahaman siswa kelas VIIA Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Tanjungpinang tahun pelajaran 2013-2014 adalah 76,5 dan termasuk kategori baik. Siswa yang mendapatkan skor dengan kategori baik sekali sebanyak 5 siswa . Kategori cukup sebanyak 5 siswa, dan tidak ada siswa yang memperoleh skor dengan kategori kurang atau sangat kurang. skor rata-rata membaca pemahaman siswa kelas VIIB Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Tanjungpinang tahun pelajaran 2013-2014 adalah 78 dan termasuk kategori baik. Siswa kelas VIIB yang mendapatkan skor dengan kategori baik sebanyak 6 siswa. Kategori cukup sebanyak 4 siswa. Tidak ada siswa yang mendapatkan skor dengan kategori kurang atau sangat kurang. Skor rata-rata membaca pemahaman siswa kelas VIIC Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Tanjungpinang tahun pelajaran 2013-2014 adalah 78 dan termasuk kategori baik. Siswa kelas VII C yang mendapatkan skor dengan kategori baik sekali sebanyak 4 siswa. Kategori baik sebanyak 3 siswa. Kategori cukup 3 siswa atau. Tidak ada siswa yang mendapatkan skor dengan kateategori kurang dan skor dengan kategori sangat kurang. Skor rata-rata membaca pemahaman siswa kelas VIID Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Tanjungpinang tahun pelajaran 2013-2014 adalah 78 dan termasuk kategori baik. Siswa kelas VII D yang mendapatkan skor dengan kategori baik sebanyak 2 siswa. Kategori cukup 7 siswa. Kategori kurang 1 siswa. Tidak ada siswa yang mendapatkan skor dengan kategori sangat kurang. Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa, sebanyak 4 siswa yang mendapatkan hasil dengan kategori baik sekali dengan rentang nilai 86-100. Sebanyak 16 siswa yang mendapatkan nilai dengan kategori baik dengan rentang nilai 76 – 85. Sebanyak 19 siswa yang mendapatkan nilai dengan kategori cukup dengan rentang nilai 60 – 75. Sebanyak 1 siswa yang mendapat nilai dengan kategori kurang dengan rentang nilai 55 – 59. Tidak ada siswa yang mendapatkan nilai dengan kategori sangat kurang. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
4. Simpulan dan Saran Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, dari total 40 siswa kelas VII, sebanyak 4 siswa mendapat hasil dengan kategori baik sekali dengan rentang nilai 68-100. Sebanyak 16 siswa mendapatkan nilai dengan kategori baik dengan rentang nilai 76-85. Sebanyak 19 siswa mendapatkan nilai dengan kategori cukup dengan rentang nilai 60-75. Sebanyak 1 siswa mendapatkan nilai dengan kategori kurang dengan rentang nilai 55-59. Jadi, rata-rata kemampuan membaca pemahaman menggunakan peta konsep teks cerita siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Tanjungpinang tahun pelajaran 2013-2014 adalah 76,75 atau berkualifikasi baik karena berada pada rentang nilai 76-85. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan sumber informasi kepada pihak sekolah terutama guru mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VII SMP Negeri 3 Tanjungpinang. Begitu juga kepada siswa itu sendiri untuk menjadikan kegiatan membaca sebagai rutinitas sehari-hari. Dilihat dari fasilitas yang ada, SMP Negeri 3 Tanjungpinang memiliki ruang perpustakaan yang berisikan berbagai macam jenis bacaan dan apabila dimanfaatkan oleh siswa sebagai tempat untuk meningkatkan kemampuan membaca mereka, akan sangat berguna. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa. Jakarta: Rineka Cipta. Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Nursaid. 2012. Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Berbantuan Peta Konsep Siswa Kelas VIII.1SMP Negeri 20 Padang. Skripsi S1. Padang: Program Study Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS UNP. https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=zpaRu6QgzoHyBaqYgfgM#q =skripsi+peningkatan+kemampuan+menulis+teks+berita+berbantuan+peta+ konsep (akses 10 Juni 2014)