Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan Badan Pelaksana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh – Nias Paparan Kepada Dewan Pengarah dan Dewan Pengawas
Jakarta, 20 Oktober 2005
Daftar Isi
A. Pokok-Pokok Rencana Kerja B. Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2005 C. Prioritas Kegiatan Tahun 2006
1
A. POKOK-POKOK RENCANA KERJA
2
Tantangan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD
Perumahan
• 105.000 rumah rusak, termasuk air bersih dan sanitasi lingkungan
NIAS
• 15.000 rumah rusak
• 2.260 jembatan (2.450 meter) • 5.403 km jalan rusak (Jalan Nasional, Jalan Propinsi, Jalan Kabupaten dan Jalan Desa)
• 12 pelabuhan rakyat rusak • 403 jembatan rusak • 800 km jalan kabupaten dan desa • 266 km jalan provinsi
Kelembagaan
• Penurunan kapasitas kelembagaan, fisik dan non fisik
• Penurunan kapasitas kelembagaan • 1.052 gedung pemerintah rusak • 755 sekolah rusak
Pendidikan
• • • •
Kesehatan
• 690 puskesmas rusak • Tenaga kesehatan kurang
Infrastruktur
Ekonomi
150.000 siswa kehilangan sekolah 1.823 guru menjadi korban 17.228 siswa menjadi korban 2.112 sekolah rusak
• 23.000 ha sawah rusak • 100.000 pengusaha kecil kehilangan mata pencaharian
• 2 rumah sakit rusak • 173 puskemas rusak • Petani dan nelayan kehilangan pekerjaan • 219 pasar rusak
3
PERENCANAAN BERBASIS KOMUNITAS Pelabuhan
Provinsi Aceh/Nias
Uraian Jalan Utama
Bandara
Rumah Sakit
Klinik
Sekolah
Kabupaten
• Visi dan Strategi • Infrastuktur Utama • Konsultasi dengan Pemerintah Pusat dan Propinsi
• Intergrasi dari perencanaan berbasis kecamatan • Project seperti air-strip dan jaringan antar kecamatan • Konsultasi dengan Pemerintah Kabupaten
• Integrasi Perencanaan Desa • Fasilitas publik yang sangat mendasar seperti sekolah dan
Kecamatan
• • Pasar
Desa
puskesmas Memastikan tidak ada duplikasi Persetujuan pada tingkat kecamatan
Bukit Pelarian
• Perencanaan desa, dengan bantuan fasilitator • Menunjuk pempimpin komunitas (keuchik, informal leader) BRR mereview hasil perencanaan
7
Perkiraan Kebutuhan Dana Vs Efektif Komitment No
Sektor
Kebutuhan Dana (2005-2009)*
1
Perencanan dan Pemrograman
1.062.885
2
Kapasitas Kelembagaan
5.683.930
3
Perumahan, Infrastuktur dan Tata Lahan
29.609.982
4
Pemberdayaan Ekonomi dan Usaha
7.895.762
5
Agama, Sosial dan Budaya
3.003.771
6
Pendidikan dan Kesehatan
11.705.843
7
Sekretariat, Keuangan dan Komunikasi
1.307.658 60.269.831
Perkiraan Perkiraan Kerusakan Kerusakan Rp Rp 60 60 TT (termasuk (termasuk Gempa Gempa 28/05) 28/05)
Fund Fund Matching Matching
Perkiraan Perkiraan Pendanaan Pendanaan •• Debt-Moratorium Debt-Moratorium Rp Rp 21 21 TT •• Hibah Rp Hibah & & Loan Loan Rp 15 15 TT •• NGOs Rp NGOs Rp 19 19 TT Total Rp Total Rp 55 55 TT Belum Belum ada ada komitmen komitmen
Rp Rp 55 TT
•Termasuk efek Gempa 28 Maret 2005 • Angka dalam Juta Rupiah
9
Pola Rehabilitasi dan Rekonstruksi 2006-2009
Pengembangan Infrastuktur Perumahan
Pengembangan Institusi, Sosial dan Keagamaan
Pengembangan Ekonomi dan Usaha Pertanahan
2005
2006
2007
2008
2009
Mandat Penugasan BRR 10
Skenario Rehabilitasi dan Rekonstruksi 2005 – 2009 2008
2007
• •
2005 • • Rumah 30% • Ekonomi Masyarakt Proyek Income Generation dan Livelihood Fund • Infrastuktur pendukung logistik • Infrastruktur fisik sekolah, puskesmas dan gedung pemerintah / layanan masyarakat • Air dan Sanitasi Lingkungan
•
•
• Rumah 100% • Infrastruktur Utama • Pembangunan 2006 Sektor Energy dan Telekomunikasi Rumah 90 % • Pengembangan Penumbuhan Usaha ekonomi pada level Kecil danMenengah korporasi Infrastruktur Pendukung • Pembinaan SME Logistik • Pengembangan Infrastruktur fisik sistem dan jaringan sekolah, puskesmas dan pendidikan dan gedung kesehatan pemerintah/layanan masyarakat Perencanaan Infrastuktur Utama
2009 Pemeliharaan, Capacity Building Transfer & Exit
• Infrastruktur Utama • Penataan Infrastruktur Dalam Kota (Banda Aceh, Lhoseumawe) • Revitalisasi Lingkungan Hidup • Pengembangan Ekonomi Pariwisata • Pembinaan SME • Pengembangan sisitem dan jaringan pendidikan dan kesehatan
Pengembangan Sosial, Agama dan Kebudayaan Pengembagan Kapasitas Kelembagaan
11
Sumber Pembiayaan (Rp Triliun)
2005- 09 TOTAL ANGGARAN
2005
2006
2007
2008
2009
60.3
13.9
16.6
14.1
11.0
4.7
1. Dana Moratorium
21.1
3.9
7.3
5.0
3.9
1.0
2. Dana Hibah/Pinjaman Luar Negeri
15.0
4.4
2.6
3.0
3.0
2.0
3. NGO/Pembiayaan Off-Budget
19.0
5.6
6.5
4.0
1.9
1.0
TOTAL SUMBER PEMBIAYAAN
55.1
13.9
16.4
12.0
8.8
4.0
5.2
(0.0)
0.2
2.1
2.2
0.8
SUMBER PEMBIAYAAN
DANA YANG HARUS DIUSAHAKAN
Dana tambahan diusahakan dengan cara mengupayakan pledge menjadi hibah efektif
12
ORIENTASI PERTUMBUHAN NAD - NIAS
3
B. KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2005
Pelaksanaan APBN-P TA 2005 (Dana - Moratorium)
Beberapa Kendala dalam Akselerasi Implementasi
Proyek Pemerintah Rupiah
• Pembentukan Satuan Kerja •
3,9 T 4,4 T
Akselerasi Pelaksanaan Anggaran 2005
1,1 T ?
450 M ?
APBN
Tender Proses
Bapel
Mulai
•
•
membutuhkan waktu Revisi DIPA pengadaan tanah, ketiadaan dana pendamping, dana operasional satker dan kegiatankegiatan baru (terkait dengan MoU) BRR tunduk pada Keppres 80/2003 untuk Pengadaan Barang dan Jasa. Ada pekerjaan yang berurutan (perencanaan, konstruksi dan pengawasan) dalam 1 TA Beberapa keputusan yang memerlukan kerjasama inter departemen, misalnya HSU/HSPK, Tanah, Pembebasan Pajak dan addendum Keppres 80/2003
Kementrian/Lembaga
16
Penguatan Fungsi Koordinasi BRR • Bapel memprakarasi pelaksanaan Coordination Forum for Aceh and Nias (CFAN) sebagai forum koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan – Inventarisasi progress dan stocktaking – Konsultasi dan analisis gap, overlapping antar stakeholders dan solusinya – Penguatan komitmen para stakeholders
• Bapel mewajibkan seluruh stakeholders kegiatan rehab-rekon untuk melalui siklus pelaksanaan dan pemantauan proyek: – Project concept notes; – Project approval; dan – Project monitoring.
• Bapel melaksanakan survey secara berkala oleh lembaga independen untuk mengidentifikasi kebutuhan warga, progress, overlapping dan gap yang terjadi
• Bapel akan meminta NGO/donor yang tidak menunaikan komitmennya untuk segera meninggalkan lokasi proyek dan tidak merekomendasikan perpanjangan izin tinggal dan izin kerja di Aceh - Nias
• Bapel membentuk 10 kantor cabang yang melekat pada kantor Bupati • Bapel membentuk mata rantai pemantauan proyek yang melibatkan Bupati dan Camat
18
Operation Centre: Fungsi Koordinasi dan Pemantauan Proyek www.e-aceh-nias.org
SALURAN INFORMASI
• • • • •
Online report dari Pelaksana Proyek SMS “hotline” Laporan-laporan Input dari staf BRR Analisis staf BRR FUNGSI DAN PERAN
Data (RAND)
• • • • • • • • •
Kebutuhan rakyat Spatial plans Kebijakan/Pedoman Usulan Proyek Alokasi Dana Dana dikeluarkan Dana Tersedia Kemajuan Proyek2 Informasi ttg pihak2 yang terlibat
Allow data analysis at village level
• • • • • • • •
Perencanaan Persetujuan Fund matching Fasilitasi Pengeluaran Dana Monitoring & evaluation Anti Korupsi Komunikasi Eksternal
• Operation Centre adalah sistem utama (Back-End) dari manajemen informasi BRR yang dikenal dengan nama RAND (Recovery Aceh Nias Database) yang diintegrasikan ke FRONT-END berupa situs e-aceh-nias
19
MONITORING BRR TERHADAP SELURUH KEGIATAN REKONSTRUKSI Data tingkat Kabupaten
Banda Aceh
Pidie
Banda Aceh
15,000
15,000
15,000
10,000
10,000
10,000
5,000
5,000
5,000
0
0
0
Bireuen
Diperlukan Selesai Progress Direncanakan
Lhokseum aw e
15,000
15,000
10,000
10,000
5,000
5,000
Need
Planned
Need
0 Need
Planned
Planned
Need
Planned
0 Need
Planned
Aceh Besar
Aceh Utara 15,000
15,000 10,000
10,000 5,000
5,000
0 Need
0
Planned
Need
ACEH JAYA 15,00 0
Planned
AcehJAYA Jaya ACEH 15,000
Aceh Timur 15,000
10,000 10,000
10,00 0
5,000
0 Need NEEDS
5,000
Planned PLANNED
0
5,000
Need
Nagan Raya
15,000
Planned
Ace h Se latan
Ace h Bar at 15,000
Aceh Singkil
15,000 15000
10,000
10,000
NEEDS 5,000
PLANNED
10,000 10000
5,000
5,000
0
0
5000
0 Need
Planned
Need
Planned
Need
Planned
0 Need
* Source: Camat survey by Garansi of 77 affected kecamatan
Planned
20
MONITORING BRR TERHADAP SELURUH KEGIATAN REKONSTRUKSI data tingkat kecamatan* (Aceh Jaya) 5000
4000
JAYA
5000
Diperlukan Selesai Progress Direncanakan
SAM POINIET
3000
4000 3000
2000
2000
1000
1000
0 Need
Planned
0 Need
KRUENG SABEE
Planned
5000 5000
KRUENG SABEE
SETIA BAKTI
4000 4000
3000 3000
2000 2000
1000 1000
0 Need
0 Need
NEEDS 5000
Planned
Planned
PLANNED
TEUNOM
PANGA
5000
4000
4000
3000
3000
2000
2000
1000
1000
0 Need
Planned
* Source: Camat survey by Garansi of 77 affected kecamatan
0 Need
Planned
21
MONITORING BRR TERHADAP SELURUH KEGIATAN REKONSTRUKSI Data tingkat desa* (Krueng Sabee) 400
400
PANGGONG
PANTON MAKMUR
400
400
BAHAGIA
300
300
300
300
200
200
200
200
100
100
100
100
0
0 Need
400
Planned
DATAR LUAS
0
0 Need
Diperlukan Selesai Progress Direncanakan
Planned
Need
Need
Planned
Planned
400
PADANG DATAR
300
300
200
200
100
100
0 Need
400
0
Planned
Need
400
MON MATA
KEUTAPANG
400
KEUDE KRUENG SABEE
400
KAMPUNG BLANG
400
300
300
300
300
300
200
200
200
200
200
100
100
100
100
100
0
0 Need
Planned
DAYAH BARO
0 Need
Planned
* Source: Camat survey by Garansi of 77 affected kecamatan
0 Need
Planned
Planned
KABONG
0 Need
Planned
Need
Planned
22
PETA SEBARAN AKTIVITAS REHAB-REKON DI NAD
Dukungan Masyarakat Internasional
USD million
Approved projects
982
NGOs
Red Cross
600 679
1,414
541
Multi-lateral donors*
307
United Nations
391
GoI (debt moratorium)**
‘05 397 budget
Total value
982
320
Bi-lateral donors
MDTF
Commitments/MOUs
$3.6B
* Includes EU, ADB, IDB, IOM Source: BRR Project Database, BRR Commitments/MOUs/Pledges database
1,203 450 391
2,100
$7.1B
Kemajuan di Bidang Pembangunan Rumah
• 10.119 rumah telah terbangun • 13.804 dalam konstruksi
Kapasitas Perumnas bangun rumah 16.000 per tahun 27
Kapasitas nasional 250.000 per tahun
Kemajuan di Bidang Ekonomi dan Usaha
• 4.073 perahu telah didistribusikan • 121 pasar ikan telah direnovasi • 29.108 hektar sawah dalam rehabilitasi • 3.640 pinjaman micro-finance disalurkan
28
Kemajuan di Bidang Pendidikan dan Kesehatan
• 119 sekolah telah dibangun kembali • 132 fasilitas kesehatan
29
Kemajuan di Bidang Infrastruktur (on-going)
• Jalan raya Banda Aceh – Meulaboh bagian I (Banda Aceh – Lhamno 80 km) • Pelabuhan Meulaboh • Pelabuhan Ulee Lheu • Pelabuhan Malahayati
30
Target Jangka Pendek (akhir tahun 2005) Pengungsi
• Mengeluarkan semua pengungsi dari tenda
Housing & land
• Membangun 30.000 rumah • Penyediaan air dan sanitasi 35.000
Infrastructure
• Penguatan jalan & jembatan di lintas timur (sampai kapasitas ) • Rehabilitasi 3 pelabuhan • Pembuatan tanggul pemecah ombak di Banda Aceh
Education & Health
• 150 sekolah baru dan rehabilitasi • 2 rumah sakit dan 130 fasilitas kesehatan masyarakat ( (25
Economic Development
• Rehabilitasi atau distribusi 10.000 perahu • Rehabilitasi 35.000 hektar lahan • Pemulihan usaha 4.800 UKM
Institution Development
• Penyelesaian training untuk 460 pejabat satker dan proyek untuk
Puskesmas, 30 Pustu, 75 Polindes)
seluruh kabupaten 31
C. PRIORITAS KEGIATAN TAHUN 2006
Beberapa Target Utama 2006 40.000 unit rumah dengan infrastruktur pendukung 41.229 hektar sawah di NAD dan Nias 450 km jalan lintas barat dan lintas timur dan 435 meter jembatan di NAD dan Nias
182 unit sekolah, 10 asrama mahasiswa 20 puskemas baru, 20 pustu, 105 polindes, dan rehabilitasi 8 rumah sakit
Peningkatan kapasitas kelembagaan daerah, pemberdayaan hukum dan HAM, serta keamanan dan pertahanan
Bantuan usaha mikro untuk 24.114 orang 32 pasar tradisional dan 7 pasar induk/grosir Pengembangan kualitas kehidupan keagamaan baik melalui aktifitas pembangunan fisik maupun non-fisik 33
Perhitungan Kebutuhan Rumah
Tahun
BRR
Donor/NGO
Jumlah
2005
4000
26.000
30.000
2006
40.000
38.000
78.000
2007
4.000
8.000
12.000
Jumlah
48.000
72.000
120.000
35
Kendala-kendala Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi • Perangkat hukum dan perundangan yang tersedia untuk kondisi normal – – – –
Pengadaan barang dan jasa Keimigrasian Kepabeanan dan Perpajakan Izin kerja
• Kurangnya sense of urgency para pembuat kebijakan – Layanan visa satu atap belum terwujud – Perpres mengenai pengaturan orang asing – Perpres mengenai perbaikan Keppres No 80 – Perpres mengenai remunerasi (Bapel, Dewan Pengarah dan Dewan Pengawas)
• Terbatasnya kapasitas lokal (tenaga terampil, jumlah pasokan SDM, kelangkaan material, logistik)
• Ada masa vakum dari penyelesaian kegiatan tanggap darurat ke fase rehabilitasi dan rekonstruksi. (Banyak stakeholders lain: donor, LSM, NGO sudah memulai kegiatannya terlebih dahulu tanpa pengarahan.) Hal ini menyebabkan transisi yang tidak terkelola dengan baik sehingga perlu waktu untuk mengkoordinasikan mereka. 36
Mohon Dukungan dari Dewan Pengarah dan Dewan Pengawas
• Dukungan dalam melakukan pelancaran (debottlenecking) proses berkaitan dengan birokrasi
• Menjaga arah strategis dari seluruh kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi
• Memberikan saran-saran berkaitan dengan strategi dan kebijakan dalam pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi
• Fasilitasi dalam proses penyusunan perangkat hukum (regulasi) baru yang dapat memperlancar pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi
TERIMA KASIH