KEBUTUHAN SARPRAS PERLINDUNGAN DAN PENGAMANAN HUTAN DAN PENGELOLAAN TAHURA SERTA KAWASAN EKOSISTEM ESENSIAL DI LUAR KSA & KPA
Oleh: SONNY PARTONO DIREKTUR JENDERAL PHKA
Disampaikan dalam Kegiatan Sosialisasi Petunjuk Teknis DAK Bidang Kehutanan Tahun 2014 Jakarta, 6 Februari 2014
KAWASAN HUTAN DI INDONESIA NO
FUNGSI
1 2 3
H. Produksi H. Lindung H. Konservasi Total
LUAS HUTAN (JUTA HA) 66.35 33.5 27.11 126.96
Luas Hutan (juta ha) H. Konservasi 21%
H. Produksi 52% H. Lindung 27%
% LUAS 52.26 26.39 21.35 100.00
KAWASAN KONSERVASI DI INDONESIA No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Fungsi Kawasan Cagar Alam Cagar Alam Laut Suaka Margasatwa Suaka Margasatwa Laut Taman Nasional Taman Nasional Laut Taman Wisata Alam Taman Wisata Alam Laut Taman Hutan Raya Taman Buru KSA/KPA Jumlah
Luas (Ha) 3,923,001.66 152,610.00 5,024,138.29 5,588.25 12,328,523.34 4,043,541.30 257,323.85 491,248.00 351,680.41 220,951.44 309,880.30 27,108,486.84
Jumlah (Unit) 216 5 71 4 43 7 101 14 23 13 24 521
% Luas 14.47 0.56 18.53 0.02 45.48 14.92 0.95 1.81 1.30 0.82 1.14 100
Polhut 7.228 personil (4.909 Polhut di Dinas Prov./Kab/Kota dan 2.319 Polhut di UPT) 131 jt Ha Kawasan Hutan dan 27 jt Ha (20,6%) merupakan KK Dana DAK bidang PHKA untuk pengaman hutan disetiap dinas kehutanan kabupaten /kota dan provinsi (Tahura)
TUGAS POKOK DITJEN PHKA • Menyelamatkan Keanekaragaman Hayati (Flora dan Fauna) melalui 3 Fungsi yaitu: – Fungsi Perlindungan – Fungsi Pengawetan – Fungsi Pemanfaatan
• Sebagian keanekaragaman hayati (flora dan fauna penting) tersebut terletak di luar Kawasan Konservasi, dan menjadi wewenang Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota maupun Provinsi dianggarkan DAK maupun Dana Dekonsentrasi
POSISI SARPRAS PAMHUT DAK PROGRAM
KEBIJAKAN
OPERASIONAL
SASARAN
PENGEMBANGAN KK & BINA HL
KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI & PERLINDUNGAN HUTAN
DIT KKBHL PENGEMBANGAN KONS SPESIES & GENETIK
50 TN
DIT KKH PENYIDIKAN & PAMHUT
DIT PPH DITJEN PHKA
27 BKSDA
DALKAR HUTAN
DIT PKH PENGEMBANGAN JASLING
DIT PJLKKHL DUKUNGAN MANAJEMEN
SETDITJEN
DEKONSENTRASI (PROP)/ DAK (KAB/KOTA) HL, Tahura dan Kaw. EE
SASARAN STRATEGIS
PENGGUNAAN DAK KEGIATAN PHKA TAHUN 2014
• Peruntukan Mendukung Kegiatan Perlindungan dan Pengamanan Hutan • Pelaksanaannya Mengacu pada: a. Permenhut No: P.05/Menhut-II/2010 tentang Standar Sarana dan Prasarana Polisi Kehutanan; b. Permenhut No: P.71/Menhut-II/2008 tentang Pakaian, Atribut, dan Kelengkapan Seragam Patroli Kehutanan; c. Keputusan Dirjen PHKA No: SK.21/KPTS/DJ-IV/2002 tentang Pedoman Pembentukan Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan di Indonesia; dan d. Standar, pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan Tahura dan Kawasan Ekosistem Esensial di masing-masing Provinsi, Kab/ Kota setempat.
• Kab/Kota di Wilayah : 1.Provinsi Sumut 2.Provinsi Riau 3.Provinsi Kep. Riau 4.Provinsi Jambi 5.Provinsi Sumsel 6.Provinsi Kalbar 7.Provinsi Kalteng 8.Provinsi Kalsel 9.Provinsi Kaltim 10.Provinsi Sulsel
Lanjutan Ketentuan Umum…
Prioritas pengadaan sarpras untuk Pemadaman Kebakaran Hutan dan diarahkan untuk Belanja Modal dalam rangka pencegahan kebakaran hutan
• Penyediaan Sarpras Kawasan Ekosistem Esensial untuk Prov/Kab/Kota yang wilayahnya sudah ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota setempat terkait Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial
Sarana dan Prasarana
Ragam Sarana dan Prasarana PPH No Jenis Sarpras 1 Kendaraan Roda 2 untuk patroli perlindungan dan pamhut 2 Kendaraan air (speed boat/hovercraft) 3 Seragam Polhut dan perlengkapannya 4 Pakaian pemadam kebakaran dan perlengkapannya 5 GPS 6 Kompas 7 Peta 8 Binokuler
9 Kamera
10 Handycam 11 Menara pengintai/pengawas
No Jenis Sarpras 12 Pos jaga/pos loket
13 Pondok kerja 14 Kantor resort 15 Jalur tracking/jalur trail 16 17 18 19
Pagar pengaman Gerbang/gapura Papan informasi/peringatan Alat pemadam kebakaran manual (kapak, golok, gergaji, garu, sekop api, cangkul, dan gepyok) 20 Pompa jinjing/portable centrifugal pump dan perlengkapannya (selang hisap, selang kirim dan nozzle) 21 Pompa punggung/back pack pump (jet shooter) 22 Peralatan lain yang sangat diperlukan
Kawasan Ekosistem Esensial dan Statusnya Ekosistem esensial adalah ekosistem atau kawasan yang memiliki keunikan habitat dan/atau jenis tumbuhan dan satwa liar dan/atau mempunyai fungsi penting sebagai sistem penyangga kehidupan
Peta Sebaran Lokasi Pelaksanaan
Karts. MangkalihatSangkulirang Satwa Liar Sulut
Lahan Basah Sentarum
Kepala Burung Papua
Lahan Basah Jambi
Satwa Liar Sumut Satwa Liar Sumbar
Karts Maros pangkep Kawasan LB/Mangrove Jakarta
Lahan Basah Lampung
Satwa Liar Sulteng
Mangrove Pantai Timur - Jatim Lahan Basah Asmat EE Ciaimis/Pang andaran
Karts Jogyakarta Satwa Liar NTT
No
Jenis
Status Penetapan
Lokasi
1
Kawasan SK Bupati Kapuas Hulu No. 244 Tahun 2011 Lahan Basah tentang Pembentukan Forum Pengelolaan Ekosisten Esensial Lahan basah Kab. Kapuas Hulu
Kab. Kapuas Hulu TN. Danau Sentarum
2
Kawasan Karst
SK Gubernur Sulawesi Selatan No. 1489/V/ 2011 tentang Pembentukan Konsorsium Pengelolaan Kawasan Karst Kab. Maros Pangkep
Kab. Maros TN Bantimurung Bulusaraung
3
Kawasan Karst
SK. Gubernur Yogyakarta No. 5/KEP/2011 tentang Pembentukan Forum Pengelolaan Karst
Kab. Bantul, Kulon Progo & Gn Kidul. BKSDA DIY
4
Kaw. Habitat Mangrove dan Burung Migran
SK Gubernur DKI Jakarta (No. 1954/2011 SM. Pulau Rambut tentang Forum Kolaboratif Pengelolaan BKSDA DKI Kawasan Konservasi dan Ekosistem Esensial di Jakarta Provinsi DKI Jakarta
5
Kawasan Karst
SK Gubernur Kalimantan Timur No. 660/K.833/2011 tentang Pembentukan Forum Pengelolaan Karst
Sangkulirang BKSDA Kaltim
No
Jenis
Status Penetapan
Lokasi
6
Kawasan Lahan Basah Pantai dan Mangrove
SK Bupati Banyuwangi No. 188/1338/KEP/ 429.011/2011 ttentang Forum Pengelolaan Ekosistem Esensial Lahan Basah/Kawasan Mangrove Teluk Pangpang Kab. Banyuwangi
BTN. Alas Purwo s/d Baluran, BBKSDA Jawa Timur
7
Kawasan Ekosistem Esensial Habitat Penyu
SK Bupati Tumbraw No. 74/2011 tentang Pembentukan Forum Kolaborasi Pengelolaan Ekosistem Esensial Kawasan Pantai Peneluran Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea) di SM Jamursba Medi dan sekitarnya
Kepala Burung Papua BBKSDA Papua Barat
8
Kawasan Ekosistem Mangrove dan Gambut
SK Bupati Bengkalis No. 472/KPTS/XII/2012 tentang Pembentukan Forum Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Pulau Rupat sebagai Kawasan Ekosistem Esensial
Pantai Timur Riau BBKSDA Riau
9
Kawasan SK Bupati Ciamis No. 522/Kpts.413-Huk/2012 Ekosistem tentang Pembentukan Forum Kolaborasi Lahan Basah Pengelolaan Ekosistem Esensial Kab. Ciamis
10 Kawasan Ekosist Lahan Basah/Mangr ove
SK Bupati Tulang Bawang Barat No. B.80/III.07/ HK/TBB/2012 tentang Forum Kolaborasi Pengelolaan Ekosistem Esensial Lahan Basah Kab. Tulang Bawang Barat
Ciamis CA/ TWA Pangandaran (BBKSDA Jabar) Tulang Bawang Barat BKSDA Lampung
No
Jenis
Status Penetapan SK Walikota Pariaman No. 11 Kawasan 433/523/2012 tentang Ekosistem Esensial Habitat Penetapan Forum Kolaborasi pengelolaan Ekosistem Esensial Satwa Liar Kawasan Konservasi perairan Penyu Kota Pariaman. 12 Kawasan Lahan Keputusan Bupati Tanjung Jabung Timur No. 504 Tahun 2013 Basah tentang pembentukan Forum Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial Pantai Cemara Keputusan Bupati Langkat No. 13 Kawasan Habitat Satwa 522.51-01/K/2014 tentang Liar dan Lahan Pembentukan Forum Kolaborasi Pengelolaan EKosistem Esensial Basah Jaring Halus Keputusan Bupati Asmat No. 14 Kawasan Habitat Satwa 8 / 2014 tentang Pembentukan Liar Kura-Kura Forum Kolaboratif Pengelolaan Kawasan Konservasi dan Ekosistem Esensial di Kab. Asmat
Lokasi Pariaman Provinsi Sumatera Barat (BKSDA Sumatera Barat)
Pantai Cemara, Kab. Tanjung Jabung Timur (BTN Berbak dan BKSDA Jambi)
Desa Jaring Halus, Kab. Langkat, Prov. Sumut (BBKSDA Sumut) Kab. Asmat BBKSDA Papua
No
Jenis
Status Penetapan Keputusan Bupati Minahasa No. 15 Kawasan Habitat Penyu No. 711 Tahun 2013 tentang Pembentukan Forum Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Pesisir Pantai Timur Kab, Minahasa sebagai Kawasan EKosistem Esensial SK Bupati Manggarai Timur No. 16 Kawasan Habitat Komodo No. HK/83.A/2013 tentang Pembentukan Forum Kolaboratif Pengelolaan Ekosistem Esensial Hutan Lindung Pota, Kec Sambi Rampas. Keputusan Bupati Banggai No. 17 Kawasan Habitat Satwa No. 522.5/1139 /Bappeda /2014 tentang Forum Bersama Liar Burung Pengelolaan Kawasan Ekosistem Maleo dan Esensial Habitat Burung Maleo Penyu dan Penyu di Kab. Banggai
Lokasi Pantai Kombi, Kab. Minahasa, Prov. Sulut (BKSDA Sulut)
Sambirampas, Kab. Manggarai Timur BBKSDA NTT
Desa Taima, Kab. Banggai, Prov. Sulteng (BKSDA Sulteng)
Pengelolaan Tahura
Skoring Pengelolaan Tahura N PROVINSI O 1NAD 2SUMUT
KELEMBAGAAN
RENCANA PENATAAN BLOK PENATAAN BATAS PENGELOLAAN Skori TAHURA ng Penunju PenetapPenyusun PengePenyu- PengeTata Blm Sdh Blm Blm Blm BATB k-an an -an sahan sunan sahan Batas Pocut Meurah 10 0 0 20 0 0 0 0 15 0 0 0 20 65 Intan Bukit Barisan 10 0 0 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 LEGAL ASPEK
3RIAU
Sultan Syarif Kasim 4BENGKULU Raja Lelok
0
10
0
20
0
0
20
0
15
0
0
15
0
80
0
10
0
20
0
15
0
0
0
0
0
0
0
45
5LAMPUNG Wan Abdul Rahman 6JABAR Ir. H. Juanda
10
0
0
20
0
0
0
0
0
0
0
0
0
30
10
0
0
20
0
0
20
0
0
20
0
15
0
85
0
10
0
20
0
15
0
0
0
20
0
0
20
85
10
0
0
0
0
15
0
0
0
20
0
15
0
60
10
0
0
20
0
15
0
0
0
0
0
15
0
60
7JATENG
8YOGYA 9JATIM
KGPAA Mangkunagoro Gunung Bunder R. Soerjo
10BALI
Ngurah Rai
10
0
0
20
0
0
20
0
0
20
0
0
20
90
11NTB
Nur Raksa
10
0
0
20
0
0
0
0
0
0
0
0
0
30
12NTT
Prof. Herman Johannes
0
20
0
20
0
0
20
0
0
0
0
0
0
60
13KALSEL
Sultan Adam
10
0
0
20
0
0
20
0
15
0
0
0
20
85
14KALTIM
Bukit Soeharto
10
0
0
20
0
15
0
0
0
20
0
0
20
85
15SULTENG
Paboya Paneki Murhum
0
20
0
20
0
0
20
0
0
0
0
0
20
80
0
20
0
20
0
0
20
0
0
20
0
0
20
100
16SULTRA
Terima Kasih