KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SMK RUJUKAN UNTUK MENDUKUNG DAYA SAING INDUSTRI NASIONAL DAN MENYONGSONG AEC 2015 Workshop Online dengan Guru dan kepala SMK Indonesia, Kamis, 17 April 2014 Direktorat Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, April 2014 1
1 DAYA SAING NASIONAL MENJELANG AEC 2015
Deepening and broaden in AEC 2015 • Free flow of goods • Free flow of services • Free flow of investment • Freer flow of capital • Free flow of skilled labor • IntegraPon 12 sectors • Food agriculture & industry
• SME Development • IniPaPve for ASEAN IntegraPon
Single Market and producPon base
CompePPve economic region
Region of equitable economic development
Region fully integrated into the global economy
• CompePPve Policy • Consumer protecPon • Intellectual Property rights • Infrastructure development • TaxaPon & E-‐commerce
• Coherent approach towards external economic relaPons
• Enhanced parPcipaPon in global supply networks
AEC 2015 : Framework Agreement Sectors & Protocols in 12 industry sectors : A. Goods and manufacturing: (1) Electronics (2) Wood based products (3) Automotives (4) Rubber based products (5) Textiles and apparels (6) Agro-based products (7) Fisheries B. Services: (8) ICT (e-ASEAN) (9) Healthcare (10) Air travel (11) Tourism (12) Logistics
Stages of Catching-up Industrialization Pre-‐ industrializa'on
Ini'al FDI absorp'on
Internalizing parts and components
Internalizing skills and technology
Internalizing innova'on
Creativity Technology absorption Agglomeration (acceleration of FDI)
Arrival of manufacturing FDI
STAGE ONE STAGE ZERO Monoculture, subsistence agriculture, aid dependency
Poor countries in Africa
Simple manufacturing under foreign guidance
Indonesia, Viet Nam
STAGE TWO Have supporting industries, but still under foreign guidance
Thailand, Malaysia
STAGE FOUR
STAGE THREE Management & technology mastered, can produce high quality goods
Full capability in innovation and product design as global leader
Japan, US, EU
Korea, Taipei,China
Glass ceiling for ASEAN countries (Middle Income Trap) Kenichi Ohno : 2011 mod.
PILAR DAYA SAING NASIONAL KELOMPOK PILAR/SUB-‐INDEKS PERSYARATAN DASAR: 1.Kelembagaan 2.Infrastruktur 3.Stabilitas ekonomi makro 4.Kesehatan dan pendidikan dasar
KUNCI UNTUK:
PENDORONG EFISIENSI 5.Pendidikan 'nggi dan pela'han 6.Efisiensi pasar barang dan jasa 7.Efisiensi pasar tenaga kerja 8.Kecanggihan pasar keuangan 9.Kesiapan teknologi 10.Luas pasar domes'k
PENDORONG INOVASI 11.Kecanggihan bisnis 12.Inovasi
FAKTOR PENDORONG EKONOMI (factor driven; FD)
FAKTOR PENDORONG EFISIENSI (efficiency driven; ED)
FAKTOR PENDORONG INOVASI (innova'on-‐driven; ID)
TINGKAT DAYA SAING NASIONAL 2013 – 2014 (Ranking 38 dari 148 Negara – Indeks: 4.50 ) Posisi Indonesia Dari 144 Negara : RANK. 50 (2012/13) RANK. 46 (2011/12) RANK. 44 (2010/11)
2 TANTANGAN MENGHASILKAN TENAGA KERJA BERDAYA SAING TINGGI
....Indonesia’s economy has enormous promise... .... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....
Perlu dipersiapkan social engineering
Perlu peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Poten9al (McKinsey Global Ins'tute, 2012)
9
Tantangan Kesenjangan Ekonomi:
Par$sipasi Pendidikan Menengah Terkendala Ekonomi
Miskin
Agak Miskin
Cukup
Agak Kaya
Kaya
Masih terdapat peluang peningkatan akses bagi SMK sebesar 25 -‐35 % dari populasi penduduk usia 16-‐18 th, umumnya dari kalangan ekonomi bawah
10
1,000,000
2,501,631
2,369,843
1,619,676
2,317,710
1,521,813
1,386,042
1,500,000
2,033,632
2,000,000
1,243,289
1,528,004
2,500,000
636,064
Jumlah Siswa
3,000,000
2,164,068
3,500,000
2,200,630
3,276,921
4,000,000
3,586,672
4,500,000
3,839,523
Grafik : Perkembangan Siswa SMK
4,183,489
: Hard Skills, Soc Skill, ICT : Guru Produk'f dan terus terkembangkan : Jumlahnya > 11.000 SMK, Fasilitas : Jumlah yg dilayani semakin besar dan menyebar
1,681,858
Kompetensi lulusan Guru/SDM Kelembagaan Kapasitas Layanan
3,989,519
1. 2. 3. 4.
Tantangan Pengembangan SMK :
500,000 -‐ 2004
2009
2010
2011
2012
2013
Tahun Siswa SMK Negeri
Siswa SMK Swasta
Siswa SMK
11
Pendidikan TerPnggi yang Ditamatkan
2010*
2011*
2012*
2013**
Tidak/ belum pernah sekolah
157.586
190.370
82.411
109.865
Belum/ 'dak tamat SD
600.221
686.895
503.379
513.534
SD
1.402.858
1.120.090
1.449.508
1.421.653
SLTP
1.661.449
1.890.755
1.701.294
1.822.395
SLTA Umum ( SMA dan MA)
2.149.123
2.042.629
1.832.109
1.841.545
1.195.192
1.032.317
1.041.265
847.052
Diploma I, II, III/ akademi
443.222
244.687
196.780
192.762
Universitas
710.128
492.343
438.210
421.717
8.319.779
7.700.086
7.244.956
7.170.523
SLTA Kejuruan/ SMK
Total
* Per Agustus ** per Februari
Sumber: Koran Tempo, 17 Januari 2014
3 MEWUJUDKAN SMK YANG BERMUTU
13
Policy ImplementaPon = Change “I am increasingly persuaded that schools that go slow and do a likle at a 'me end up doing so likle that they succeed only in upselng everything without accruing the benefits of change.” "Saya semakin yakin bahwa sekolah yang bergerak lambat dan melakukan perubahan sedikit demi sedikit akhirnya hanya bisa mehasilkan yg begitu sedikit, maknanya mereka berhasil hanya dalam mengacaukan segalanya tanpa menghasilkan manfaat perubahan."
– (Sizer, 1992)
HUBUNGAN ANTARA GAYA MANAJEMEN, LINGKUNGAN ORGANISASI DAN EFFECTIVE SCHOOL (EMPIRICAL RESEARCH, KEITH & GIRLING, 1991)
Partisipatif
5
Tinggi
4 Gaya Manajemen
3 2
NonPartisipatif
1
2
Unsatisfactory
3
4 Iklim Organisasi
5 Satisfactory
15
Kualitas dan Daya Saing Lulusan SMK Beragam Problem SMK: 1. Jmlh & Sebaran 2. Kualitas Guru; 3. Kualitas Lulusan 4. Sarana Prasarana; 5. Stndar Komptensi; 6. Tatakelola; 7. Pembiayaan.
Kebijakan : 1. 5 K 2. PMU 3. BOS SM 4. DAK Dikmen 5. Rasio SMA : SMK
Pemangku Kepen'ngan: 1. Parlemen 2. Kementerian 3. Pemda 4. Industri/ asosiasi 5. Masyarakat 6. Perguruan Tinggi
Formulasi Kebijakan : Pengembangan Partnership , Program afirmasi dan pembangunan SMK Rujukan
Implementasi Kebijakan : Pemberdayaan SMK dan Kolaborasi Kemdikbud-‐ Pemda-‐ Masyarakat
hkp://web.mit.edu/tpp.11/www/Tobacco_Policy_Analysis_revised.ppt.
4 PEMBERDAYAAN SMK RUJUKAN
17
LAJU PERTUMBUHAN SMK 2010-‐2014 TARGET
KONDISI
SMK 11,748
SMK 11,708
SISWA 4.303.201
SMK 10,685
SISWA 4.157.682
SISWA 3.997.771
GURU 197,000
KONDISI
KONDISI
SMK 8.593
SISWA 3.276.921
GURU* 122,622
2009
KONDISI
SMK 9,164
SISWA 3.586.672
GURU* 135,930
2010
KONDISI
SMK 9,918
SISWA 3.839.523
GURU* 156,268
GURU 219,000
GURU 179,000
2014 2013
2011
2012
Tantangan : Guru, Peralatan, Kompetensi
I N T E R V E N S I 1. Pencitraan, 2. Beasiswa, 3. Revitalisasi Sarpras, 3. Pembelajaran Berbasis TIK, 4. Pengembangan Teaching Industry, 5. Penambahan Guru Produk'f, 6. Kemitraan dengan PT, 7. Kemitraan dengan Industri, 8. Penambahan RKB/USB
1. Grafik Perkembangan Animo Pendaiar ke SMK
Pendacar Diterima
-‐
2009 2010 2011 2012 2013
2. GRAFIK ANIMO PENDAFTAR KE SMK TAHUN 2009-‐2013 1,200,000 1,000,000 800,000 821,586 992,706 591,034 851,188
200,000
875,594 1,016,961 578,477 866,722
400,000
837,854 961,379 541,002 825,206
600,000
PENDAFTAR NEGERI 806,224 914,673 510,229 782,256
1. Se'ap tahun Animo Lulusan SLTP yang mau masuk ke SMK meningkat 11 % dengan total pendacar 1.921.919 di tahun 2013 2. Rata-‐rata kenaikan Daya tampung SMK adalah 5 % dan di tahun 2013 haya bisa menerima 1.527.778 siswa 3. Daya tampung SMK belum meningkat secara signifikan karena dukungan akses SMK terbatasa dan makin sedikitnya Kab/Kota yang mampu menyediakan lahan untuk pembangunan USB SMK
824,152 897,379 478,654 765,884
1,921,919 1,527,778
1,892,555 1,445,199
500,000
1,861,173 1,413,241
1,000,000
1,810,899 1,360,081
1,500,000
1,721,531 1,244,538
2,000,000
1. Presesntase Pendacar SMK yang diterima di SMK Negeri semakin menurun walaupun angka absolutnya secara total meningkat; 2. SMK Negeri berperan sangat besar dalam akses dan penjaminan mutu lulusan.
2,009
2,010
2,011
2,012
2,013
PENDAFTAR SWASTA DITERIMA NEGERI DITERIMA SWASTA
-‐
19
Pengembangan SMK Rujukan sebagai model Pemberdayaan SMK unggul dan bermutu : 1. Pemetaan SMK berprestasi di tiap kab. / Kota. 2. Secara bertahap mutu SMK akan ditingkatkan melalui pembuatan SDP (School Development Plan 2014-2018) ; 3. Bagi SMK yang berprestasi tinggi dikembangkan sebagai SMK Rujukan yang unggul dan sebagai sekolah yang Efektif; 4. Sekolah Efektif adalah sekolah yang berkinerja lebih baik dibanding sekolah lain ketika diberi dukungan input yang sama. (Cheng, 1996); 5. SMK Rujukan akan membina 3-4 SMK sejenis yang ada di sekitarnya sebagai SMK Alliansi.
®
Definisi, Tujuan, Target dan Sasaran SMK Rujukan -‐ SMK
1. Definisi : SMK Rujukan adalah SMK yang memiliki kinerja unggul, akses besar, dan efek'f dalam mengelola ins'tusi serta mendampingi SMK aliansinya dalam pelaksanaan proses pembelajaran bermutu; 2. Tujuan: Peningkatan mutu, akses besar, efek'f sebagai penjamin mutu, dan rela Berbagi Sumber daya; 3. Target : adanya SMK yang dpt dijadikan rujukan tentang mutu dalam Pengelolaan ins'tusi , proses pembelajaran, penilaian, layanan prima dan kebekerjaan siswa SMK. 4. Sasaran : 1650 SMK rujukan yang memiliki @ 3-‐4 SMK aliansi.
SMK Rujukan & SMK Aliansi SMK Aliansi 1
SMK Rujukan #1
SMK Aliansi 2 SMK Aliansi 3 SMK Aliansi 4
SMK Aliansi 1
SMK Rujukan # n
SMK Aliansi 2 SMK Aliansi 3 SMK Aliansi 4
Sekolah EfekPf : 1. Kepemimpinan yang profesional; 2. Visi dan tujuan bersama ; 3. Kultur sekolah dan lingkungan belajar ; 4. Fokus pada kegiatan pembelajaran; 5. Harapan yang Pnggi pada hasil pembelajaran; 6. Penguatan/pengayaan/pemantapan posiPf pada sikap; 7. Pemantauan kemajuan belajar ; 8. Menguatkan Hak dan tanggung jawab peserta didik; 9. Pemberian Materi pembelajaran yang kaya makna; 10. Pengelolaan insPtusi sebagai organisasi pembelajar; 11. Perkuatan kemitraan antara keluarga-‐ sekolah-‐industri. (Harris and Bennett, 2001)
Strategi Peningkatan Pembelajaran Mutu SMK (Integrasi) Proses Dlm Penguatan Soft Skill Efisiensi &Efektivitas pembangunan soft skill (Mengurangi Input, Meningkatkan Hasil)
Pembelajaran Bermutu di SMK (Berbagi) Sumberdaya dlm membangun Hard skill
Dukungan, intervensi, afirmasi dan kolaborasi dengan Pemerintah, industri dan Masyarakat
(Sentuhan) TIK dlm setiap pembelajaran
23
®
Kriteria SMK Rujukan -‐ SMK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Memiliki siswa > 1000 guru produk'f >75 Guru lahan yg siap dikembangkan >5000 m2 jaringan kerja sama industri > 100 industri. fasilitas sarana dasar yg baik. Letak sekolah di lokasi strategis kinerja baik, khususnya dalam bidang kebekerjaan lulusan, tatakelola dan nilai UN. 8. Memiliki 3-‐ 4 SMK aliansi 9. Menguasai 2 bahasa asing.
PENGUATAN FASILITASI SMK RUJUKAN DALAM PEMBENTUKAN HARD SKILLS & SOFT SKILLS Tempat Uji Kompetensi,Produk, Jasa dan Tampilan Bengkel Kerja Cerdas (Smart Workshop) Untuk mendukung advance Training
Fasilitas Kegiatan Bersama bagi Siswa dan Guru pada bidang seni, olahraga, dan penguatan socskill
Teaching Factory sesuai Bidang unggulan Pusat Sumber Belajar: -‐ Bahan Ajar di Server, -‐ akses internet -‐ Perpustakaan
Bengkel Kerja ProdukPf Standar pada Pap Kompetensi Keahlian yang dimiliki
5 REKOMENDASI DAN DISKUSI
26
1. Pengembangan kelembagaan SMK 1. memasukkan pendidikan kejuruan ke dalam perencanaan pembangunan ekonomi, sosial,dan pengembangan industri, menyesuaian ukuran pendidikan kejuruan sesuai kebutuhan; 2. meningkatkan investasi dalam pendidikan kejuruan; 3. mendukung mekanisme mul'-‐channel investasi SMK; 4. fasilitasi pela'han dan kualitas guru di SMK; 5. meningkatkan standar kualifikasi lulusan berbasis KKNI; 6. membangun sistem penjaminan mutu lulusan SMK; 7. menggandeng industri yang dapat terlibat dalam evaluasi kualitas pendidikan kejuruan; 8. mengembangkan SMK Rujukan di 'ap Kab./Kota.
2. Responsi dan Tatakelola SMK 1. meningkatkan respon SMK sehingga berprospek'f sebagai pendidikan memberdayakan dan berkelanjutan; 2. perbaikan tata kelola dan perluasan keterlibatan pemangku kepen'ngan; 3. memperluas cakupan SMK bukan hanya untuk kalangan kurang mampu dan di remote area; 4. pengukuran keterampilan dan ketercapaian kinerja; 5. pengembangan teknologi dan keterampilan kerja; 6. pengembangan keterampilan pada sektor-‐sektor yang pertumbuhannya sangat 'nggi.
6 Pengalaman Pengembangan SMK Unggul 2008 – 2013
29
New “Model School/Rujukan/ Cluster”
Rancangan Design Perpustakaan
SMKN 1 KLATEN, JATENG
SMKN 7 SEMARANG, JATENG
SMKN 27 JAKARTA, DKI
SMKN 4 MALANG, JATIM
SMKN 1 MUNDU, JABAR
SMKN 2 PANGKAL PINANG, BABEL
PROGRAM DIREKTORAT PEMBINAAN SMK TAHUN 2014
C.1 . Anggaran Dit. Pembinaan SMK 2014
Rp 6,288 T 2%
98%
Pusat
Dekon
42
Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja Belanja Pegawai 11,398,794 0.18%
Belanja Barang 907,777,104 14.44% Belanja Modal 1,512,211 0.02%
Belanja Bantuan Sosial 5,367,612,624 85.36% 43
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Kegiatan Bantuan SMK SED-TVET Penyusunan Perencanaan dan Penyusunan Hasil Pemantauan dan Penyusunan Laporan Kinerja Pelayanan Informasi Kebijakan SMK Penerapan SMK Pusat Layanan TIK Pelaksanaan Kemitraan Direktorat dengan Pengolahan Data Kondisi SMK Bantuan Peralatan E-Pembelajaran SMK Peningkatan Mutu dan Evaluasi Pendampingan Implementasi Kurikulum Sekolah Menerapkan Pembelajaran Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) Pengembangan SMK Rujukan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) Rehabilitasi Prasarana SMK Pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) Bantuan Peralatan Praktik Siswa SMK Pengembangan SMK Berbasis Pengembangan SMK di Papua & Papua Pengembangan SMK di Daerah 3T & Penyusunan Pedoman, Standar Sarana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK Bantuan Siswa Miskin (BSM) SMK Beasiswa Prestasi Siswa SMK dan Program Keahlian Khusus Lomba Kompetensi dan Sains SMK Lomba Seni dan Olahraga SMK Pemasaran Tamatan SMK Pembinaan Karakter Bangsa dan
Vol 11 7 37 2 3 470 78 34 200 169 870 54 23 15 3.100 60 257 700 83 96 25 6 4.303.201 550.000
Satuan Sekolah Dok Laporan Laporan Dok Sekolah Institusi Provinsi Sekolah
18.355
Siswa
36.259.210
82 21 8 1
Bidang Bidang Sekolah Keg
33.231.181 24.847.373 2.079.576 1.908.272
Sekolah Sekolah Sekolah Paket Ruang Paket Paket Paket Paket Paket Paket Naskah Siswa Siswa
Dana 59.609.621 4.802.925 2.923.030 213.725 10.451.703 17.229.149 15.786.460 724.358 27.600.000 4.460.149 131.572.275 8.164.030 53.869.444 110.298.220 461.266.701 3.333.673 51.808.691 105.763.818 65.539.116 48.259.430 19.520.712 999.654 4.320.014.055 554.191.200
Terimakasih
45