DUKUNGAN KEBIJAKAN UNTUK PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN DAYA SAING INDUSTRI PERKERETAAPIAN

DUKUNGAN KEBIJAKAN UNTUK PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN DAYA SAING INDUSTRI PERKERETAAPIAN

PT INDUSTRI KERETA API (Persero) Jl Yos Sudarso 71 Madiun T : (62-351) 452271-74 F : (62-351) 452275 W : www.inka.co.id

INDUSTRI PERKERETAAPIAN INDONESIA

PT Industri Kereta Api (Persero)

2

PT INKA PRODUCT SPECTRUM FREIGHT CAR

PASSENGER COACHES

EMU/DMU


INSPECTION CAR, TRACK MOTOR CAR, LOKOMOTIVES

3

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI


4

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

INNOVATION & TECHNOLOGY BASED INDUSTRY

2014: SISTEM TRANSPORTASI BARU (TRAM, LRT, MONOREL)

CORE COMPETENCE KERETA API

KONSEP

KONTROL

2006-12: KRDE , KRDH, KRL, Loco

PROPULSI

INTERIOR

PROTOTIP

KONSEP

CARBODY

PRODUKSI SERI

1996: LOKOMOTIF (Assembly)

BOGIE

KONSEP

PROTOTIP

PRODUKSI SERI

1993: KRL (Co Design/Manfacture) 1985 : KERETA PENUMPANG 1982 : GERBONG BARANG

KONSEP KONSEP


PROTOTIP PROTOTIP

PRODUKSI SERI PRODUKSI SERI

EKSPOR EKSPOR

5

LINGKUP BISNIS & PIRAMIDA INDUSTRI Business Scope & Industrial Pyramide

TECHNOLOGY INTEGRATION

DESIGN ENGINEERING

LOGISTIC

PT. INKA INTEGRATOR

FABRICATION

FINISHING

CUSTOMIZED DESIGN

1st Tier MANUFACTUR E COMPONENT (engine, transmision, brake, AC) PART & COMPONNENTS INDUSTRIES

2nd Tier SUBKONTRAC (seat, windows, locking, bellow)

STANDARD COMPONENT

TEST & COMMIS--IONING

AFTER SALES & MAINTENANCE

Bolsterless bogie Carbody Diesel Engine Radiator Hydraulic Transmission or Electric Transmission Brake System

CUSTOMIZED DESIGN COMODITY

Material (steel, aluminum)


40%-65% GLOBAL SOURCE

Air Conditioning System

Interior & Exterior

6


7

PERKEMBANGAN SALES INKA


8



9

RAIHAN PASAR LUAR NEGERI


10



11

PROGRAM PEMERINTAH PENINGKATAN EKSPOR NASIONAL

PEMBANGUNAN DALAM NEGERI

Berperan serta dalam pembangunan infrastruktur yang komprehensif, menciptakan konektifitas nasional dan pertumbuhan ekonomi melalui proyekproyek bertema konektivitas

1. 2.

Pengembangan system transportasi umum terintegrasi Pembangunan monorail dan kereta api baru.

Penguasaan pasar ekspor sarana kereta api di wilayah Asia Tenggara, Asia Selatan dan Afrika

1. Pengembangan ekspor nasional 2. Kebutuhan Sarana Kereta Api di kawasan Asia Tenggara, Selatan dan Afrika yang terus meningkat

1. Penguasaan teknologi kereta berbahan stailess steel & Alumunium, kereta berkecepatan menengah diatas 120 dengan narrow gauge, kereta berkecepatan menengah diatas 150 km/jam dg standart gauge, kereta berkecepatan tinggi (High Speed Train). 2. Sinergi BUMN untuk pendanaan proyek-proyek perkeretaapian nasional dan ekspor. 3. Pengembangan pasar dengan kemasan paket funding dan Turn Key Project. PT Industri Kereta Api (Persero)

12

POTENSI PASAR KERETA API


13



14

POTENSI PASAR KERETA API ► PROYEKSI / INDIKASI NILAI INVESTASI INFRASTRUKTUR ( 6 KORIDOR EKONOMI) : INVESTASI KERETA API Rp. 305.2 TRILYUN


INVESTASI INFRASTRUKTUR PERKERETAAPIAN SUMATERA : Rp. 43.2 TRILYUN JAWA : Rp. 222.2 TRILYUN KALIMANTAN : Rp. 39.8 TRILYUN PT Industri Kereta Api (Persero)

15

POTENSI PASAR KERETA API KORIDOR EKONOMI JAWA : INFRASTRUKTUR KERETA API Rp. 222.2 TRILYUN TOTAL ROUTE LENGTH IN 2030 : 6.800 KM

ANGKUTAN KA PERKOTAAN PADA TAHUN 2025 KOTA

JAKARTA

BANDUNG

SEMARANG

JOGYA

SURABAYA

MALANG

LUAS (KM2)

5789.11

164.91

365.30

32.25

1221.55

110.03

PANJANG (KM)

890

150

230

70

410

130

ANGKUTAN KA KECEPATAN TINGGI PADA TAHUN 2025 : 685 KM PT Industri Kereta Api (Persero)

16



17

POTENSI PASAR LUAR NEGERI MYANMAR MYANMAR

LAOSLAOS

PAKISTAN PAKISTAN THAILAND THAILAND

BANGLADESH BANGLADESH VIETNAM VIETNAM

SRILANKA SRILANKA

KAMBOJA KAMBOJA

MALAYSIA MALAYSIA PT Industri Kereta Api (Persero)

18

PENINGKATAN KEMANDIRIAN & DAYA SAING TAHAPAN PENCAPAIAN


19

PENINGKATAN KEMANDIRIAN & DAYA SAING


20

PENINGKATAN KEMANDIRIAN & DAYA SAING


21

DUKUNGAN UNTUK PENINGKATAN KEMANDIRIAN & DAYA SAING KEUANGAN DAN PERPAJAKAN DUKUNGAN

REVIEW PENINGKATAN EFEKTIVITAS

KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor)

• Pembentukan kawasan berikat

NIA (National Interest Account)

• Keterbatasan budget pemerintah • Fasilitas skema baru: counter trade, co-funding lembaga pendanaan internasional

SKTD (Surat Keterangan Tidak Dipungut)

• Persyaratan sangat ketat dan semata-mata legal aspek. • Review terhadap persyaratan agar lebih pro-bisnis

BMDTP

• Plafon sangat kecil (5M) dibandingkan dengan kebutuhan • Review terhadap persyaratan yang probisnis tapi jelas akuntabilitinya.

(Bea Masuk Ditanggung Pemerintah)


22

DUKUNGAN UNTUK PENINGKATAN KEMANDIRIAN & DAYA SAING

PIRAMIDA INDUSTRI & TKDN

INTEGRATOR

1st tier vendor 2nd tier subcontractor

INDUSTRIAL PYRAMID INDUSTRI SARANA PERKERETAAPIAN NASIONAL DAPAT MEMBANGUN KEMANDIRIAN MELALUI DUKUNGAN INDUSTRI LOKAL KOMPONEN PERKERETAAPIAN SEHINGGA DIPERLUKAN PIRAMIDA INDUSTRI YANG KUAT DENGAN TINGKAT KANDUNGAN DALAM NEGERI (TKDN) YANG MAKSIMAL.


23


STRUKTUR PRODUK


24

DUKUNGAN UNTUK PENINGKATAN KEMANDIRIAN & DAYA SAING KANDUNGAN LOKAL KERETA REL LISTRIK

KOMPONEN

LOKAL

IMPOR

BOGIE

BAJA : KS COR : BARATA, PUPUK KALTIM LAS FABRIKASI: INKA

RODA, BEARING, SPRING

CARBODY

BAJA : KS LAS FABRIKASI: INKA

STAINLESS STEEL

INTERIOR

FRP, FAN, JENDELA, CAT

AC, FANDELIER

PROPULSI

VVVF INVERTER : LEN, MOTOR : PINDAD

INVERTER, MOTOR, SIV, PANTOGRAPH

EKSTERIOR

SISTEM REM : PINDAD, COUPLER : BARATA, REM, DOOR ENGINE, RUBBER BELLOW : INKABA, KOMPRESOR PT Industri Kereta Api (Persero)

KANDUNGAN LOKAL 40-60%

25

DUKUNGAN UNTUK PENINGKATAN KEMANDIRIAN & DAYA SAING KANDUNGAN LOKAL KERETA PENUMPANG

KOMPONEN

LOKAL

BOGIE

BAJA : KS COR : BARATA, PUPUK KALTIM LAS FABRIKASI: INKA

CARBODY

BAJA : KS LAS FABRIKASI: INKA

INTERIOR

FRP, FAN, JENDELA, CAT

EKSTERIOR

SISTEM REM : PINDAD, COUPLER : BARATA, RUBBER BELLOW : INKABA, PINTU, TANGKI, VENTILATOR : INKA, PT Industri Kereta Api (Persero)

IMPOR RODA, BEARING, SPRING

AC

KANDUNGAN LOKAL 70-85%

26

DUKUNGAN UNTUK PENINGKATAN KEMANDIRIAN & DAYA SAING KENDALA IMPLEMENTASI KOMPONEN LOKAL 1. Keterbatasan kemampuan industri nasional dalam memenuhi kebutuhan komponen sarana kereta api terutama dalam hal pemenuhan spesifikasi teknis, kualitas dan kapasitas produksi. 2. Masih adanya ketergantungan pada luar negeri utamanya dalam pengadaan komponen berteknologi tinggi seperti sistem propulsi dan kontrol. 3. Pengadaan sarana kereta api (mis: KRL) sebagian masih didanai oleh pembiayaan luar negeri yang mempersyaratkan penggunaan komponen yang berasal dari negara sumber pembiayaan. 4. Kurangnya insentif bagi industri dalam hal penelitian dan pengembangan produk dan teknologi. 5. Belum memadainya infrastruktur teknologi pendukung (sertifikasi, standarisasi nasional, laboratorium dll). PT Industri Kereta Api (Persero)

27


SARAN UNTUK PENINGKATAN TKDN 1. Pemerintah dan industri terkait harus memiliki komitmen yang kuat dan konsisten dalam mengimplemantasikan kebijakan-kebijakan dan strategi yang telah dirumuskan untuk mencapai kemandirian nasional dengan mempertimbangkan TKDN. 2. Membatasi impor komponen yang sudah mampu diproduksi dalam negeri antara lain dengan cara menerapkan kebijakan tarif/pajak serta finansial maupun menerapkan “technical barrier” berupa standar nasional (SNI), sertifikasi dan persyaratan kerjasama dengan industri dalam negeri yang sudah mempunyai kemampuan untuk memproduksi komponen tersebut. 3. Pengadaan komponen di Industri dan operator Kereta Api melalui pola kemitraan dapat menjadi alternatif guna perbaikan standar mutu komponen secara kontinyu karena penyedia komponen mendapat jaminan bahwa komponen yang diproduksi dan dikembangkan akan digunakan. 4. Kementrian terkait harus lebih intensif melakukan pembinaan terhadap industri komponen sarana kereta api dalam negeri dan koordinasi lintas sektoral/kementerian harus lebih ditingkatkan dalam rangka menghasilkan kebijakan yang berpihak kepada industri lokal. PT Industri Kereta Api (Persero)

28

DUKUNGAN UNTUK PENINGKATAN KEMANDIRIAN & DAYA SAING PRODUK HASIL RISET: RISET UNGGULAN KEMITRAAN BOGIE BOLSTERLESS  Kegiatan Riset Unggulan Kemitraan (RUK) yang dilakukan PT INKA - PT KAI - ITB dan LUK (BPPT) dalam kurun waktu 1995-1998 (riset) dan 1998-2000 (prototyping) telah berhasil mengembangkan suatu desain bogie bolsterless untuk kecepatan operasional 120 km/jam.  Kegiatan yang dilakukan meliputi “reverse engineering”, studi literatur, perumusan konsep desain, pemodelan dinamik, pembuatan desain dasar, desain detil sampai dengan tahap prototyping dan pengujian. Uji jalan yang dilakukan terhadap prototype bogie hasil riset menunjukkan hasil yang memuaskan.  Pengalaman yang diperoleh dalam kegiatan riset bogie ini diterapkan dalam pengembangan Kereta Rel Listrik (KRL-I) yang dilakukan oleh PT INKA, khususnya dalam perancangan bogie yang akan digunakan untuk KRL tersebut.

Bogie prototype RUK siap dipasang ke kereta

Uji coba pemasangan Bogie KRL-I (Derivative RUK)


29

DUKUNGAN UNTUK PENINGKATAN KEMANDIRIAN & DAYA SAING PRODUK HASIL KERJASAMA RISET & PENGEMBANGAN: KERETA REL LISTRIK TAHUN 1999 - 2001  BPIS: INKA-LEN-PINDAD  BPPT  KEMENHUB  PT. KAI

KRL - INDONESIA PT Industri Kereta Api (Persero)

30

DUKUNGAN UNTUK PENINGKATAN KEMANDIRIAN & DAYA SAING PRODUK PENGEMBANGAN PRODUK DIDUKUNG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN (BERUPA PROYEK APBN) TRACK MOTOR CAR

LOKOMOTIF DH CC300

KERETA INSPEKSI

KERETA UKUR


31


HARAPAN INDUSTRI PADA KEGIATAN RISET & PENGEMBANGAN LEAD BY INDUSTRI

KEGIATAN SECARA MULTI YEAR

MODAL KERJA YANG MENDUKUNG PROYEK PENGEMBANGAN

PEMBENTUKAN RAILWAY TECHNOLOGY CENTER

SINERGI ANTAR LEMBAGA


32

DUKUNGAN UNTUK PENINGKATAN KEMANDIRIAN & DAYA SAING STUDI, KAJIAN & LITBANG

SERTIFIKASI

RAILWAY TECHNOLOGY CENTER

REGULASI & STANDARD

FASILITAS LAB & PENGUJIAN


33

DUKUNGAN UNTUK PENINGKATAN KEMANDIRIAN & DAYA SAING SINERGI ANTAR LEMBAGA


34

KESIMPULAN

 Industri sarana perkeretaapian nasional seiring dengan program pemerintah dalam membangun tranportasi nasional dan peningkatan ekspor, mempunyai kemampuan penguasaan teknologi, prospek pasar dan pertumbuhan bisnis, perlu dukungan dalam membangun kemadirian dan daya saing.  Dukungan dalam membangun kemandirian dan daya saing melalui: - kebijakan terkait keuangan/perbankan dan perpajakan - industri nasional komponen perkeretaapian sehingga terbentuk piramida industri yang kuat dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang maksimal - kegiatan riset dan pengembangan yang terpadu antar lembaga.  Semua stake holder perkeretaapian nasional dapat memanfaatkan kemampuan dan kapasitas produksi industri sarana perkeretaapian nasional secara maksimal sehingga industri sarana perkeretaapian nasional dapat berkembang baik untuk pasar local dan ekspor.


35

TERIMA KASIH

DUKUNGAN KEBIJAKAN UNTUK PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN DAYA SAING INDUSTRI PERKERETAAPIAN

Recommend Documents