12
KEADAAN UMUM
Letak Wilayah Administratif Tambusai Estate terletak di antara 1000 37’ - 1000 24’ Bujur Timur dan 10 04’ - 10 14’ Lintang Utara yang terletak di Desa Tambusai Utara, Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Sebelah utara Tambusai Estate berbatasan dengan sungai Air Hitam Simpang Kanan dan sungai Merah, sebelah selatan berbatasan Desa Kepenuhan Barat, areal SAH Estate, dan Desa Kepenuhan Tengah. Sebelah barat Tambusai Estate berbatasan Desa Tambusai Timur, areal PT. Torganda, dan Desa Tambusai Timur, sebelah timur berbatasan dengan Desa Kepenuhan Timur dan Sungai Air Hitam Simpang Kiri. Peta kebun disajikan pada Lampiran 1.
Keadaan Iklim dan Tanah Curah hujan rata - rata di Tambusai Estate dalam kurun waktu 10 tahun terakhir (2001 - 2011) adalah 1,918 mm dengan jumlah hari hujan rata - rata 117 hari. Data curah hujan dapat dilihat pada Lampiran 5. Curah hujan tertinggi umumnya terjadi pada bulan April (rata - rata 302 mm), sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Mei dengan rata - rata curah hujan sebesar 100 mm. Menurut kelas iklim Schmidth - Ferguson, keadaan iklim di Tambusai Estate termasuk dalam tipe iklim A, yaitu daerah sangat basah dengan vegetasi hutan hujan tropika. Tanah di Tambusai Estate tergolong ke dalam ordo entisol. Tanah tersebut merupakan endapan sungai dan diklasifikasikan menjadi empat subgrup yaitu: 1). Typic haplosaprist, 2). Typic endoaquent, 3). Humic dystrudepts, dan 4). Typic dystrudepts. Sub grup typic haplosaprist memiliki regim kelembaban udic (tidak pernah kering selama 90 hari kumulatif pada kedalaman 10 – 90
cm dari
permukaan tanah) dan pada kedalaman > 120 cm terdapat muka air tanah, drainase terhambat, masam, kapasitas tukar kation rendah, kejenuhan basa sangat rendah. Jenis sub grup typic haplosaprist mencakup areal seluas 3% dari total 11 914.40 Ha luas lahan.
12
13
Ciri-ciri typic endoaqouent memiliki regim kelembaban udic (tidak pernah kering selama 90 hari kumulatif setiap tahun pada kedalaman 10 – 40 cm dari permukaan tanah) dan pada kedalaman > 30 cm terdapat muka air tanah dangkal, drainase terhambat, masam, kapasitas tukar kation sangat rendah, kejenuhan basa sangat rendah. Typic endoaquent mencakup areal seluas 125 Ha atau 1% total luas lahan yang ada di Tambusai Estate. Subgrup humic dystrudept memiliki ciri-ciri rejim kelembaban udic (tidak pernah kering selama 90 hari kumulatif setiap tahun). Tanah ini mempunyai epipedon umbrik. Horizon umbrik secara kasat mata berwarna hitam, dan mempunyai kejenuhan basa kurang dari 50%. Jenis sub grup humic dystrudept memiliki cakupan seluas 5,719 Ha atau 48% dari total luas lahan yang ada di Tambusai Estate. Subgrup typic dystrudepts memiliki ciri rejim kelembaban udic (tidak pernah kering selama 90 hari kumulatif setiap tahun). Tanah memiliki kejenuhan basa yang rendah yakni kurang dari 50%. Jenis sub grup typic dystrudepts memiliki cakupan seluas 5,596 Ha atau 46% total luas lahan yang ada di Tambusai Estate. Areal Tambusai Estate memiliki kondisi topografi yang bervariasi yaitu kemiringan 1 - 3% seluas 11,803 Ha. Derajat kemasaman tanah (pH) 4.65 - 5.30, dengan ketinggian tempat 12 m di atas permukaan laut (dpl) dan suhu rata-rata tahunan berkisar antara 28°C – 31oC. Berdasarkan kelas kesesuaian lahan untuk kelapa sawit, Tambusai Estate tergolong ke dalam kelas S2 (sesuai/suitable). Peta kesesuaian jenis lahan dapat dilihat pada Lampiran 6.
Areal Konsesi dan Tata Guna Lahan Luas hak guna usaha (HGU) Tambusai Estate adalah sebesar 11,914.40 ha. Luas lahan yang digunakan untuk areal penanaman adalah 11,028.66 ha untuk tanaman menghasilkan (TM) tidak termasuk wilayah KKPA. Selanjutnya, 827.21 ha digunakan jalan (Main and collection road), untuk bangunan atau emplasement 26.60 ha, dan areal pabrik seluas 31.93 ha. Luas areal Tambusai Estate dapat dilihat pada Tabel 2.
13
14
Tabel 2. Luas areal kebun di Tambusai Estate Nama KEBUN INTI Afdeling 1 Afdeling 2 Afdeling 3 Afdeling 4 Afdeling 5 Afdeling 6 Afdeling 7 Afdeling 8 Afdeling 9 Afdeling 10 Afdeling 11 Afdeling 12 Afdeling 13 Afdeling 14 Afdeling 15 Sub total PLASMA KKPA Bunga Tanjung 1 KKPA Bunga Tanjung 2 KKPA Pekan Tebih Total
Luas areal (ha) 719.22 700.95 740.83 722.16 779.78 795.87 729.91 798.27 824.17 684.12 759.06 750.23 713.16 560.66 750.27 11,028.66 801.00 801.66 700.00 13,331.32
Sumber: Kantor Pusat Kebun, Tambusai Estate (April, 2012)
Keadaan Tanaman dan Produksi Tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan di Tambusai Estate adalah varietas tenera (dura x pisifera), yang terdiri dari tenera Papua New Guinea (PNG), tenera Socfindo dan tenera Marihat (PPKS). Jarak tanam yang digunakan adalah jarak tanam segitiga sama sisi 9.3 x 9.3 x 9.3 m dengan jarak dalam barisan 9.35 m dan jarak antar barisan 8.097 m serta populasi 132 tanaman/ha. Namun, berdasarkan kondisi yang terdapat di lapangan, populasi tanaman per hektar bisa lebih tinggi ataupun lebih rendah daripada populasi yang seharusnya. Hal tersebut disebabkan oleh adanya penyisipan tanaman, penebangan pohon pisifera yang merupakan pohon kelapa sawit jantan untuk perangsang pertumbuhan pohon tenera dan pohon mati, jarak tanam yang tidak teratur, dan tumbang. Populasi
14
15
tanaman kelapa sawit berdasarkan tahun tanam yang ada di Tambusai Estate dapat dilihat pada Tabel 3. Menurut RKAP areal statement tahun 2012, tanaman kelapa sawit di Tambusai Estate ditanam pada beberapa tahun tanam, yaitu dari tahun 1990 hingga tahun 2006. Produksi dan produktivitas Tambusai Estate tahun 2004 - 2009 disajikan pada Tabel 4. Tabel 3. Populasi tanaman kelapa sawit berdasarkan tahun tanam di Tambusai Estate Tahun Tanam
Kebun Inti Tahun Kebun KKPA Luas (ha) Jumlah Populasi Tanam Luas (ha) Jumlah Populasi Tanaman /ha Tanaman /ha
1990
200.64
22,504
132
2007
773.84
103,056
132
1991
248.71
31,126
132
2008
435.80
57,655
132
1995
446.37
58,477
132
2009
811.72
23,405
132
1996
1,246.12
156,723
132
1997
4,030.23
509,897
132
1998
1,540.42
198,440
132
1999
359.40
48,186
132
2002
476.22
63,173
132
2003
658.68
86,222
132
2004
492.88
64,484
132
2005
1,003.51
130,449
132
2006
326.46
38,245
132
Sub total 11,029.64
1,407,926
2,021.36
184,116
Sumber: Kantor pusat kebun, Tambusai Estate (April, 2012)
Tabel 4. Produksi dan produktivitas Tambusai Estate Tahun
Produksi TBS (ton)
Produktivitas TBS (ton/ha) 2007 226,511.20 20.45 2008 257,617.58 23.26 2009 272,981.51 24.69 2010 282,810.64 25.78 2011 305,942.04 27.88 Sumber: Kantor pusat kebun, Tambusai Estate (April, 2012)
Berat Janjang Rata-rata (kg) 12.93 12.22 13.14 14.82 17.35
15
16
Pada tahun 2004 telah dibangun pabrik kelapa sawit di Tambusai Estate, dan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2005 dengan kapasitas terpasang 45 ton TBS/jam. Pembangunan pabrik tahap pertama dilakukan oleh kontraktor PT. Eka Cipta Bina Karya. Pertambahan produksi TBS yang berasal dari afdeling dan KKPA (17 afdeling) membuat produksi TBS menjadi 1,100 ton TBS/hari. Untuk mengantisipasi lonjakan produksi, kapasitas pabrik dinaikkan menjadi 90 ton/jam, pembangunan tahap II dilakukan kontraktor PT. Wijaya Karya pada tahun 2008. Pada saat ini, Tambusai Estate dapat menghasilkan ± 7 ton CPO /ha/tahun atau dapat menghasilkan 31 ton TBS/ha/tahun. Tambusai Estate sedang menjalankan program sertifikasi SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) / OHSAS (Occupational Health and Safety Assessment Series), ICC (International Carbon Certification) dan telah mendapatkan sertifikasi (International Organization for Standardization) ISO: 14001: 2008 untuk manajemen lingkungan dan ISO: 9001: 2005 untuk sertifikasi manajemen mutu produksi.
Struktur Organisasi Perusahaan dan Ketenagakerjaan Tambusai Estate dipimpin oleh seorang general manager yang bertugas memberikan pengarahan kepada bawahan yang menjadi tanggung jawabnya dalam mempersiapkan rencana kerja anggaran kebun, dan menyusun rencana kerja operasional pabrik. General manager memiliki wewenang untuk mengambil kebijakan operasional kebun dan pabrik dalam rangka melaksanakan rencana kerja, juga menandatangani surat, dokumen, dan perjanjian kerja. Seorang general manager dalam melaksanakan kinerjanya dibantu oleh deputy general manager, field manager, field assistant, dan kepala seksi (kasi) administrasi. Deputy general manager atau wakil general manager bertugas membantu tugas-tugas general manager dalam melaksanakan kegiatan operasional dalam mencapai target produksi TBS dan CPO sesuai yang ditetapkan oleh manajemen. Kepala tata usaha (KTU) bertanggungjawab merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan administrasi kebun agar berjalan dengan baik serta “ up to date”. Status karyawan di Tambusai Estate terdiri atas karyawan staf dan karyawan non staf. Karyawan staf meliputi general manager, deputy
16
17
general manager, mill manager, KTU, kasi administrasi, field manager, dan field assistant, sedangkan karyawan non staf meliputi karyawan kantor pusat kebun, karyawan traksi, karyawan afdeling, karyawan harian tetap, dan pegawai bulanan tetap (Tabel 5). Field manager disebut asisten kepala (askep) bertugas memimpin kegiatan operasional bidang tanaman dan non tanaman di rayon (tempat kegiatan field manager dan memiliki tanggung jawab atas 3 - 4 afdeling). Tugas lainnya yaitu mengendalikan biaya yang berpedoman kepada anggaran yang telah ditetapkan oleh manajemen. Selain itu, askep juga menjadi penanggungjawab kebun sementara apabila deputy general manager dinas luar. Field assistant (asisten lapang) bertugas untuk menyusun rencana anggaran kerja afdeling (harian, bulanan, dan tahunan). Dalam melaksanakan pekerjaannya, seorang field assistant dibantu oleh para mandor dan kerani afdeling. Mandor panen, mandor perawatan, bertugas dalam pengawasan kegiatan pemeliharaan dan perawatan agar sesuai dengan standar mutu dan norma yang telah ditentukan perusahaan, sedangkan kerani afdeling bertugas membantu field assistant dalam penyusunan dan pelaporan setiap hasil pekerjaan di lapangan serta administrasi afdeling. Struktur organisasi Tambusai Estate dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3, serta komposisi karyawan pada Tabel 5.
17
18
Tabel 5. Jumlah karyawan staf dan non-staf di Tambusai Estate tahun 2012 No. 1.
Jabatan
Jumlah
Staf * General manager
1
* Deputy general manager
2
* Mill manager
1
* Kepala administrasi
1
* Kepala tata usaha
1
* Kepala personalia
1
* Kepala timbangan
1
* Asisten sortasi
1
* Asisten proses
2
* Asisten kepala PKS
1
* Asisten laboratorium
1
* Asisten kepala
6
* Asisten maintenance
1
* Asisten tehnik sipil
1
* Asisten kebun
18
* Assisten aplikasi tankos/LA
1
2.
PBT (Pekerja Bulanan Tetap)
112
3.
KHT (Karyawan Harian Tetap)
718
4.
KHL (Karyawan Harian Lepas)
80
Jumlah
951
Sumber: Bagian personalia (HRD) Tambusai Estate, (April, 2012)
18
19
Gambar 2. Struktur organisasi di Tambusai Estate
19
19
20
Gambar 3. Struktur organisasi tingkat afdeling VIII di Tambusai Estate
20
20