15
KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Pada masa pemerintahan Hindia Belanda sekitar tahun 1865 Perusahaan Perkebunan Tambi adalah salah satu perusahaan milik Belanda, dengan nama Bagelen Thee en Kina Maatschappij yang berada di Netherland. Di Indonesia perusahaan tersebut dikelola oleh NV John Peet yang berkantor di Jakarta. Ketika revolusi kemerdekaan meletus, perusahaan diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia dan para pekerjanya diangkat menjadi Pegawai Perkebunan Negara (PPN). Tahun 1945 dilaksanakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag yang menyatakan bahwa Pemerintah Belanda harus menyerahkan kedaulatan kepada Pemerintah Indonesia. Setelah KMB,
pada tahun 1950 perusahaan
diserahkan kembali kepada pemilik semula yaitu Bagelen Thee en Kina Maatschappij. Pada tahun 1954 perusahaan dijual kepada NV Eks PPN Sindoro Sumbing, perusahaan yang didirikan oleh Eks Pegawai Perusahaan Perkebunan Negara. Hak kepemilikan tersebut dilegalkan dengan adanya Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah pada tanggal 8 Juni 1952. NV Eks PPN Sindoro Sumbing bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Wonosobo mendirikan sebuah perusahaan baru pada tanggal 13 Juli 1957. Perusahaan ini berganti nama menjadi PT Perkebunan Tambi dengan modal 50 % dari NV Eks PPN Sindoro sumbing dan 50 % dari Pemerintah Daerah. nama NV Tambi pada tanggal 13 Juli 1957.
Letak Wilayah Administratif Unit Perkebunan (UP) Tambi terletak di Desa Tambi Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo dengan ketinggian tempat 1 200 – 2 100 m di atas permukaan laut (dpl). Jarak perkebunan sekitar 16 km ke arah utara dari Kota Wonosobo dan berada di lereng Gunung Sindoro sebelah barat. Unit Perkebunan Tambi terbagi dalam 4 blok yaitu Blok Taman, Blok Pemandangan, Blok Panama dan Blok Tanah Hijau.
16 Blok Pemandangan terletak di Desa Sigedang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo dan merupakan blok tertinggi di UP Tambi yaitu sekitar 1 500 - 2 100 m dpl. Blok Taman terletak di Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo dengan ketinggian tempat mencapai 1 300 – 1 500 m dpl. Blok Panama terletak di Desa Tlogo, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo dengan ketinggian tempat antara 1 250 – 1 500 m dpl. Blok Tanah Hijau terletak di Desa Jengkol, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo dengan ketinggian tempat 1 000 – 1 250 m dpl. Peta kebun Unit Perkebunan Tambi dapat dilihat pada Lampiran 9.
Keadaan Iklim dan Tanah Curah hujan selama sepuluh tahun terakhir (2000 - 2009) berkisar 2 385 – 6 929 mm per tahun dengan rata-rata 3 465.40 mm per tahun dan hari hujan berkisar antara 113 - 186 hari dengan rata-rata 161.20 hari per tahun (Lampiran 4). Rata-rata bulan kering 1.8 dan rata-rata bulan basah 7.8, sedangkan tipe iklim berdasarkan curah hujan menurut Schmidth – Ferguson adalah tipe C. Suhu harian di Unit Perkebunan Tambi berkisar 16 - 23°C dengan kelembaban udara berkisar 80 – 95 persen. Jenis tanah di Unit Perkebunan Tambi adalah Andosol dengan pH 4.5 - 5.0. Keadaan drainase di lahan Unit Perkebunan Tambi adalah sedang sampai dengan cepat. Topografi lahan pada umumnya adalah berombak sampai berbukit dengan tingkat kemiringan 0-> 45 persen.
Luas Areal Konsensi dan Tata Guna Lahan Luas keseluruhan areal Unit Perkebunan Tambi berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2010 adalah 273.17 ha. Luas areal tanaman seluruhnya 245.85 ha yang merupakan tanaman menghasilkan dan areal pembibitan. Areal non tanaman antara lain untuk jalan, emplasemen, pabrik, lapangan, agrowisata, dan alur jurang. Data penggunaan lahan di UP Tambi dapat dilihat pada Tabel 1.
17 Tabel 1. Rincian Tata Guna dan Luas Lahan di UP Tambi Tahun 2010 Blok Keterangan
A. Tanaman Teh 1. TTM 2. TMM 3. TBM 4. Replanting Jumlah B. Lain-lain 1. Agrowisata 2. Emplas/Kantor 3. Pabrik 4. Jalan Besar 5. Alur/Jurang 6. Tanah Kosong 7. Pembibitan Jumlah Jumlah Keseluruhan
Tanah Jumlah Hijau --------------------------- (ha) ---------------------------
Taman
Pemandangan
Panama
11.77 46.12 57.89
15.60 61.16 76.76
20.57 49.28 69.85
22.84 18.51 41.35
70.78 175.07 245.85
41.35
2.05 11.29 1.66 7.88 2.25 1.50 27.32 273.17
2.05 11.29 1.66 7.88 2.25 25.82 83.71
76.76
1.50 1.50 71.35
Sumber: RKAP Unit Perkebunan Tambi Tahun 2010
Keadaan Tanaman dan Produksi Tanaman teh yang dibudidayakan di UP Tambi terdiri atas klon Gambung 3, Gambung 4, Gambung 7, TRI 2024, TRI 2025, Tambi Merah (klon lokal), Malabar Pasir Sarongge (MPS), Kiara 8, Cin 143, dan Seedling (Hibrid dan Assam). Jarak tanam untuk bahan tanam dari klon yaitu 120 cm x 75 cm, sedangkan untuk bahan tanam dari seedling yaitu 130 cm x 90 cm atau tidak beraturan. Populasi per hektar untuk bahan tanam dari klon sekitar 11 000 pohon dan untuk bahan tanam dari seedling 7 000 – 10 000 pohon per hektar. Klon yang menjadi klon unggulan di Unit Perkebunan Tambi adalah Gambung 3, Gambung 4 dan Gambung 7. Deskripsi klon Gambung 3 dapat dilihat pada Lampiran 4, klon Gambung 4 pada Lampiran 5 dan klon Gambung 7 pada Lampiran 6. Klon Gambung tersebut lebih tahan terhadap penyakit cacar daun, tahan kondisi kekeringan, dan mempunyai potensi hasil yang tinggi. Klon TRI 2024 dan Tri 2025 mempunyai cita rasa yang lebih disukai konsumen, tetapi sangat rentan terhadap penyakit cacar.
18 Produksi teh yang dihasilkan di Unit Perkebunan Tambi 80 % untuk diekspor ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Polandia, Inggris, Australia, Selandia Baru, Rusia, Irak, Uni Emirat Arab dan sebagian produksi untuk pemasaran dalam negeri. Rincian produksi dan produktivitas selama lima tahun dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Produksi dan Produktivitas Teh Unit Perkebunan Tambi Tahun 2005 – 2009 Tahun
Luas TM (ha)
2005 2006 2007 2008 2009 Jumlah Rata-rata
230.58 235.65 222.72 247.55 247.55 1 089.46 217.89
Produksi Pucuk Basah (kg) 3 256 525 2 985 587 3 058 485 3 388 798 2 624 055 15 169 480 3 033 896
Produksi Teh Kering (kg) 693 165 649 890 673 587 730 316 565 715 3 284 096 656 819
Produktivitas Teh Kering (kg/ha/thn) 3 006.00 2 757.86 3 024.00 2 950.17 2 285.25 15 121.92 3 024.38
Sumber: Kantor Induk Unit Perkebunan Tambi Tahun 2010
Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan PT Perkebunan Tambi dipimpin oleh seorang direktur yang berasal dari salah seorang pemegang saham. Selain itu, direktur mempunyai wakil yang berasal dari pemerintah daerah Wonosobo. Hal tersebut terkait kepemilikan saham yang sebagian dipegang oleh perorangan dan sebagian dipegang oleh pemerintah daerah Wonosobo. Unit Perkebunan Tambi dipimpin oleh seorang manajer yang diangkat oleh Direksi PT Perkebunan Tambi. Seorang pemimpin Unit Perkebunan Tambi bertugas dalam memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi setiap kegiatan pengelolaan dan administrasi bagian kebun, pabrik serta kantor untuk mencapai tujuan perusahaan secara efisien dan efektif. Pemimpin Unit Perkebunan Tambi secara langsung membawahi kepala bagian kantor, kepala bagian kebun, asisten kepala urusan pengelolaan pabrik, asisten kepala bagian kebun beserta seluruh jajarannya. Struktur organisasi dapat dilihat pada Lampiran 8.
19 Kepala bagian kantor bertugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi setiap kegiatan kantor berupa pengelolaan keuangan, pembukuan, sumber daya manusia dan masalah umum lainnya dalam ruang lingkup Unit Perkebunan Tambi. Asisten kepala urusan pengelolaan pabrik bertugas memimpin,
mengkoordinasikan dan mengawasi setiap kegiatan administrasi,
teknik dan pengolahan teh di pabrik. Kepala bagian kebun bertugas dalam memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan yang berhubungan langsung dengan kebun dan tanaman, ketenagakerjaan di kebun serta administrasi kebun. Tenaga kerja terdiri atas karyawan I, karyawan II, dan borongan. Karyawan I mempunyai syarat minimal D3 dan S1. Karyawan I biasanya setingkat dengan pimpinan, wakil pimpinan, kepala bagian kantor, kepala urusan (kaur) pabrik, dan asisten pendamping kepala bagian kebun (askabag). Karyawan II tidak menggunakan syarat minimal jenjang pendidikan dan terdiri atas golongan A, B, C, D, dan E. Golongan II E diperoleh apabila pengajuan peningkatan jabatan lebih dari umur 40 tahun dan tidak dapat lagi meningkat ke Golongan I. Tenaga pemetik dan tenaga pemeliharaan termasuk tenaga borongan. Tenaga borongan terbagi menjadi tenaga borongan tetap dan borongan lepas. Jumlah dan tingkat pendidikan tenaga kerja di Unit Perkebunan Tambi dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Kondisi Tenaga Kerja di Unit Perkebunan Tambi Tahun 2010 Status Karyawan I Karyawan II D Karyawan II C Karyawan II B Karyawan II A Pekerja Lepas Gabungan Jumlah:
Tenaga Tingkat Pendidikan Jml Jml L P S2 S1 D3 SLTA SLTP SD TTSD --------------------------------------- (orang) ------------------------------------------8 8 1 1 1 5 8 12 1 13 8 1 3 13 14 2 16 1 6 5 4 16 28 1 29 17 2 9 1 29 40 7 47 5 6 25 11 47 60 183 243 8 192 43 243 162
194
356
1
1
2
Sumber: Kantor Induk Unit Perkebunan Tambi Tahun 2010
42
22
233
55
356