KEADAAN UMUM Letak Geografis dan Wilayah Administratif Perkebunan kelapa sawit PT. Sari Lembah Subur-2 terletak di wilayah Kecamatan Ukui dan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Secara geografis lokasi PT. SLS terletak antara 0o7’12” – 0o1’48” Lintang Selatan dan antara 102o7’12” – 102o15’0” Bujur Timur. Perhubungan untuk mencapai daerah ini tergolong relatif mudah melalui jalan darat dari Pekanbaru (ibukota provinsi) ke arah selatan di Ukui (ibukota Kecamatan Ukui) berjarak + 150 km, ditempuh selama 3-4 jam perjalanan. Dari Ukui ke areal perkebunan melalui jalan minyak pengerasan batu dengan konsisi cukup baik, ditempuh sekitar setengah jam sampai di areal perkebunan. Secara ekologis, wilayah PT. SLS berada di kawasan Sub- DAS Sungai Kerumutan dan Genduang yang merupakan anak Sungai Kampar, sehingga secara hidrologis kawasan tersebut masuk dalam DAS Kampar. Peta lokasi kebun PT Sari Lembah Subur-2 dapat dilihat pada Lampiran 1.
Keadaan Tanah dan Iklim Curah hujan tahunan rata-rata di perkebunan PT SLS-2 selama sepuluh tahun terakhir (2000-2009) adalah 2 430 dengan rata-rata 95 hari hujan per-tahun, 9 bulan basah dan 1 bulan kering. Menurut klasifikasi Schmidth-Ferguson, iklim di perkebunan ini dikelompokkan ke dalam tipe A, yaitu daerah sangat basah dengan vegetasi hutan hujan tropika. Data curah hujan selama periode 2000-2009 disajikan pada Tabel Lampiran 4. Jenis tanah di perkebunan PT SLS-2 pada umumnya adalah tanah podsolik merah kuning dan tanah gambut. Bahan induk pembentuk tanah di daerah SLS-2 didominasi oleh batuan sedimen berupa batu pasir dan batu liat, dan sebagian lagi oleh endapan aluvium dan bahan organik dari sisa-sisa vegetasi. Pada beberapa lokasi terdapat cekungan (backswamp, rawa pedalaman) yang senantiasa menggenang dengan kondisi drainase terhambat sampai sangat terhambat. Tanah pada perkebunan ini bereaksi sangat masam dengan pH (4,5-5,0). Kesesuaian
13
lahan aktual untuk tanaman kelapa sawit sebagian besar lahan di areal perkebunan PT SLS-2 tergolong Kelas S2 (cukup sesuai) dan S3 (sesuai marjinal). Kelas S2 dengan pembatas retensi hara (pH masam), sedangkan kelas S3 dengan pembatas utama lereng agak curam sampai curam, tekstur agak kasar, drainase terhambat, retensi hara (pH masam dan KTK rendah), gambut sedang serta bahaya banjir/genangan. Sebagian besar kebun inti I (Kampar) khususnya OS memiliki topografi datar sedikit bergelombang dengan lereng 1-3%.
Areal Konsesi dan Tata Guna Lahan PT Sari Lembah Subur -2 memiliki areal konsesi seluas 15 000 ha yang terdiri dari kebun inti I (Kampar) seluas 2 000 ha, kebun inti II (Tanglo dan Kerumutan) seluas 5 000 ha, kebun plasma seluas 8 000 ha. Saat ini kebun inti Kerumutan dipecah, afdeling OP dan OO disatukan ke kebun inti Tanglo sedangkan afdeling OS dan OT ke kebun inti Kampar.
14
Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan Perkebunan PT Sari Lembah Subur dipimpin oleh seorang administratur yang bertanggung jawab kepada direksi atas pengelolaan unit usaha yang meliputi tanaman , pabrik, teknik, dan administrasi. Seluruh Operasional akan didukung oleh bagian administrasi (gudang, HRGA dan finance), bagian SHE (Safety Health Environment), bagian CD (Community Development), bagian tanaman (afdeling),
bagian
HPT
(hama
penyakit
tanaman)
dan
bagian
teknik
(infrastruktur). Kepala kebun bertugas mengkoordinasikan afdeling dalam unit usaha dalam rangka pengelolaan tanaman dan produksi serta bertanggung jawab langsung atas pengelolaan teknik di lapangan serta produksi. Dalam pelaksanaan kerjanya kepala kebun dibantu oleh beberapa asisten (kepala afdeling). Kepala afdeling bertanggung jawab langsung kepada kepala kebun dan administratur atas pelaksanaan kerja di afdeling yang dipimpinnya. Dalam pelaksanaan tugas seharihari kepala afdeling dibantu oleh mandor I atas pelaksanaan kerja di kebun dan kerani afdeling atas pelaksanaan administrasi di afdeling. Mandor I dibantu oleh beberapa mandor yang langsung mengawasi pelaksanaan kerja di lapangan. Mandor membuat laporan harian yang diserahkan kepada kerani afdeling. Kepala teknik bertanggung jawab dalam pengelolaan sarana dan prasarana kebun seperti perbengkelan, transportasi, infrastruktur dan bangunan. Dalam pelaksanaan tugasnya kepala teknik dibantu oleh asisten-asisten, yaitu asisten teknik, asisten perencanaan dan pengendalian, asisten transportasi dan infrastruktur jalan, dan asisten bengkel. Dalam pengawasan kerja di lapangan, setiap asisten dibantu seorang mekanik I dan beberapa mekanik II. Kepala pabrik bertanggung jawab dalam pengolahan TBS dari penerimaan buah hingga menghasilkan CPO. Pelaksanaan tugas kepala pabrik dibantu oleh dua asisten proses dan asisten pemeliharaan. Asisten dibantu oleh mandor I dan mandor dalam pengawasan kerja di pabrik. Kepala CDO (Community Development Officer), petugas pengembangan masyarakat bertanggung jawab atas kondisi di lingkungan kebun (internal) dan di lingkungan sekitar perusahaan (eksternal) yaitu hubungan dengan pemerintahan setempat, masyarakat sekitar dan permasalahan keamanan yang terjadi di
15
perusahaan. Dalam pelaksanaan tugasnya kepala CDO dibantu oleh beberapa komandan regu dan satuan pengamanan yang ditempatkan di pos-pos penting. Kepala tata usaha bertanggung jawab dalam bagian administrasi. Kepala tata usaha dibantu oleh kepala bagian personalia dan umum, kepala bagian keuangan dan kepala gudang. Dalam pelaksanaan tugasnya kepala bagian dibantu oleh seorang kerani I dan beberapa kerani II. Staf lainnya yaitu kepala bagian penelitian dan pengembangan, Safety and Health Environment, dan tenaga medis berkoordinasi langsung di bawah administratur. Pelaksanaan tugas staf tersebut merupakan
pekerjaan
khusus
untuk
meningkatkan
kualitas
perusahaan.
Pembagian karyawan berdasarkan jabatan dan pekerjaan dapat dilihat Tabel 1. Tabel 1. Jumlah Karyawan di PT SLS-2, Pelalawan, Riau Tahun 2010 No. 1.
2. 3.
Jabatan Staf - Administratur - Kepala Tata Usaha - Kepala Kebun - Kepala pabrik - Kepala Teknik - Kepala Community Development Officer (CDO) - Staf SHE (Keamanan Kesehatan Lingkungan) -Staf Plan and Control (CSA) - Kepala gudang - Asisten Afdeling - Asisten pabrik - Asisten bagian operasional - Asisten bagian Plan and Control - Asisten bagian Support - Asisten Community Development (Pengembangan Masyarakat) - Asisten Proteksi Tanaman - PIC PMS (Plantation Management System) - Asisten SHE - Asisten R & D Golongan Harian Tetap (non-staf) Pekerja Harian Lepas Borongan Jumlah
Sumber : Bagian Personalia PT SLS
Jumlah 1 1 2 2 1 1 1 1 1 14 6 1 1 1 1 1 1 1 1 954 694 1687
16
Keadaan Tanaman dan Produksi Tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan di SLS-2 adalah varietas Tenera (Dura x Psifera) yang berasal dari Marihat. Tanaman kelapa sawit yang terdapat di kebun inti (Kampar dan Tanglo) sebagian besar merupakan tanaman menghasilkan dengan tahun tanam antara 1987 hingga 2002. Data populasi tanaman kelapa sawit kebun inti tiap tahun disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Populasi Tanaman Kelapa Sawit tiap Tahun Tanam di SLS-2
Tahun tanam 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002
Total Pokok/ha
Kampar Luas Jumlah pokok (ha) (pokok) 441,39 56012 360,36 45799 342,62 44161 169,31 20151 238,09 29290 159,90 20578 333,03 42133 98,21 12085 386,52 47291 392,47 49604 749,17 75589 215,85 27345 142,29 19664 26,52 3546 341,03 53652 23,42 5455 4420,18 552355 124,96
Tanglo Luas (ha)
Jumlah pokok (pokok)
83,44 737,71 1147,39 965,04 208,71 101,57 272,11
9417 91292 146524 114096 23794 8673 13397
3515,97
407193 115,81
Sumber : Kantor Besar SLS (Mei, 2010)
Dari Tabel 2 dapat dihitung rata-rata jumlah pokok/ha (SPH) untuk SLS-2 yaitu 125 pokok/ha, padahal berdasarkan perhitungan dengan jarak tanam 9m x 9m x 9m maka akan dihasilkan SPH 142 pokok/ha. Jadi populasinya 88% dari yang seharusnya. Hal ini disebabkan oleh jarak tanam yang kurang tepat serta banyak tanaman yang mati akibat penyakit. Kondisi tanaman kebun inti khususnya afdeling OS (Kampar) banyak mengalami serangan penyakit busuk
17
pangkal batang yang disebabkan jamur Ganoderma sp. hingga beberapa pokok kelapa sawit mengalami kematian. Produksi tandan buah segar (TBS) untuk tahun 2010 pada kebun inti mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Data produksi afdeling OS kebun inti (Kampar) disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Data Produksi (Ton) Afdeling OS Lima Tahun Terakhir Bulan
2006 1171,45 979,28 1011,34 1077,57 1345,16 1404,61 1311,78 1763,62 1780,27 1106,15 1517,02 1041,67 15509,92
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Sumber
2007 1239,66 1079,30 1014,29 1214,57 1417,22 1412,19 1747,48 1814,20 1509,73 1473,22 1756,74 1635,48 17314,08
Tahun 2008 1470,93 1259,71 1242,83 1261,78 1609,04 1604,64 1755,68 2092,76 1450,97 1703,35 1655,10 1537,08 18643,87
2009 1563,44 1058,55 1327,86 1217,22 1327,43 1893,91 1726,34 1701,96 1324,08 1850,17 1660,29 1482,97 18134,22
2010 1119,77 926,86 1038,26 1021,16 751,67
4857,72
: Kantor Afdeling OS (Mei, 2010)
Afdeling OS mengalami penurunan produksi setelah memasuki bulan Januari hingga Mei tahun 2010. Sejak penulis mulai magang ke kebun dari bulan Februari hingga bulan Juni 2010, kebun sedang mengalami penurunan produksi. Penurunan produksi dipengaruhi oleh kondisi kekurangan air yang disebabkan oleh curah hujan rendah pada periode musim kering yang panjang serta kondisi tanah dengan kandungan pasir sangat tinggi. Pencapaian produksi afdeling OS sering kali dibawah target yang ditetapkan. Selain disebabkan oleh penurunan produksi, juga disebabkan oleh tidak akuratnya penentuan target. Pelaksanaan sensus produksi yang kurang tepat akan menyebabkan angka target yang kurang tepat pula. Data target dan pencapaian produksi afdeling OS selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada Lampiran 5.