BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 65/1/73/Th. VIII, 5 November 2014
KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN AGUSTUS 2014
Jumlah angkatan kerja di Provinsi Sulawesi Selatan pada Agustus 2014 mencapai 3.715.801 orang, terjadi kenaikan sekitar 247 ribu angkatan kerja dibandingkan jumlah angkatan kerja pada Agustus 2013 yaitu sebesar 3.468.192 orang. Demikian juga jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2014 sebesar 3.527.036 orang pekerja juga mengalami kenaikan sekitar 235 ribu pekerja dibandingkan keadaan Agustus 2013. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2014 di Sulawesi Selatan tidak mengalami perubahan yaitu dari 5,1 persen pada Agustus 2013 dan 5,1 persen di Agustus 2014 Pada Agustus 2014 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Sulawesi Selatan mencapai 62,0 persen, terjadi kenaikan sekitar 1,5 persen, jika dibanding dengan keadaan Agustus 2013. Dibanding keadaan di Agustus 2013, Jumlah penduduk di Sulawesi Selatan yang bekerja di sektor pertanian (termasuk sektor perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan), pada Agustus 2014 terjadi kenaikan sekitar 46 ribu pekerja, yaitu dari 1.428.151 pekerja pada Agustus 2013 menjadi 1.474.491 pekerja pada Agustus 2014 Angka TPAK tertinggi pada keadaan Agustus 2014 di Sulawesi Selatan terdapat di Kabupaten Tana Toraja yaitu sebesar 80,3 persen sedangkan angka TPAK yang terendah terdapat di Kabupaten Barru yaitu sebesar 50,4 persen. Sementara angka TPT pada keadaan Agustus 2014 tertinggi terjadi di Kota Makassar yaitu sebesar 10,9 persen. Sedangkan angka TPT terkecil terjadi di Kabupaten Sinjai yaitu sekitar 1 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 65/1/73/Th. VIII, 5 November 2014
1
1. ANGKATAN KERJA, PENDUDUK YANG BEKERJA DAN ANGKA PENGANGGURAN Dibandingkan tahun sebelumnya, struktur ketenagakerjaan di Provinsi Sulawesi Selatan pada bulan Agustus 2014 sedikit mengalami perubahan. Jumlah angkatan kerja di Provinsi Sulawesi Selatan pada Agustus 2014 mencapai 3.715.801 orang, bertambah lebih dari 247 ribu angkatan kerja dibandingkan jumlah angkatan kerja pada Agustus 2013 yang sebesar 3.468.192 orang. Demikian juga jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2014 sebesar 3.527.036 orang pekerja atau mengalami kenaikan lebih dari 235 ribu pekerja dibandingkan keadaan Agustus 2013. Dari total angkatan kerja di Sulawesi Selatan, ada sekitar 176.912 penganggur terbuka di Agustus 2013 dimana mengalami kenaikan lebih dari 11 ribu penganggur pada Agustus 2014 menjadi sekitar 188.765 penganggur terbuka. Kenaikan jumlah penganggur tersebut, berdampak pada besarnya indikator tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Sulawesi Selatan. Angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)Agustus 2013di Sulawesi Selatan tidak terjadi perubahan TPT tahun sebelumnya yaitu dari 5,1 persen pada Agustus 2013 dan 5,1 persen di Agustus 2014 (lihat Tabel 1). Dibandingkan dengan keadaan Agustus 2013, terjadi kenaikan pada indikator tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di Provinsi Sulawesi Selatan pada keadaan Agustus 2014. Pada Agustus 2013 TPAK Sulawesi Selatan mencapai 60,5 persen yang kemudian pada semester yang sama di Agustus 2014 mengalami kenaikan menjadi 62,0 persen. Tabel 1. Angkatan Kerja, TPAK, dan TPT Provinsi Sulawesi Selatan Februari 2013 -Agustus 2014 Kegiatan Utama
Februari 2013
Agustus 2013
Februari 2014
Agustus 2014
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Angkatan Kerja Bekerja Tidak Bekerja (Pengangguran Terbuka)
2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
3.619.993
3.468.192
3.677.576
3.715.801
3.408.929
3.291.280
3.464.719
3.527.036
211.064
176.912
212.570
188.765
63,6 %
60,5 %
62,0 %
62,0 %
5,8 %
5,1 %
5,8 %
5,1 %
Sumber : SakernasFebruari 2013 - Agustus 2014
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 65/1/73/Th. VIII, 5 November 2014
2
2. LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA Tabel 2 memperlihatkan struktur penduduk 15 tahun keatas di Provinsi Sulawesi Selatan yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama. Selama periode Agustus2013 sampai dengan Agustus 2014, jumlah penduduk yang bekerja mengalami perubahan hampir di semua sektor tidak terkecuali sektor pertanian. Dibanding keadaan Agustus 2013 jumlah penduduk di Sulawesi Selatan yang bekerja di sektor pertanian (termasuk perkebunan,kehutanan, peternakan dan perikanan) pada Agustus 2014 naik lebih dari 46 ribu pekerja, yaitu dari 1.428.151 pekerja pada Agustus 2013 menjadi 1.474.491 pekerja pada Agustus 2014. Kenaikan daya serap sektor pertanian ini mungkin disebabkan aktifitas sektor pertanian pada bulan Agustus 2014. Tabel 2. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Sulawesi Selatan, Februari 2013 - Agustus 2014 Lapangan Usaha Utama
Februari 2013
Agustus 2013
Februari 2014
Agustus 2014
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1.410.845
1.428.151
1.408.447
1.474.491
41,4 %
43,4 %
40,7 %
41,8 %
226.919
196.332
231.974
202.003
6,7 %
6,0 %
6,7 %
5,7 %
686.653
603.804
729.346
673.726
20,1 %
18,3 %
21,0 %
19,10 %
626.566
598.976
644.253
703.903
18,4 %
18,2 %
18,6 %
19,9 %
457.946
463.998
450.699
472.913
14,4 %
14,1%
13,0 %
13,4 %
3.408.929
3.291.280
3.464.719
3.527.036
100,0 %
100,0 %
100,0 %
100,0 %
Pertanian
Industri Pengolahan
Perdagangan/Hotel/Rumah Makan
Jasa-jasa
Lainnya *)
Total Sumber : Sakernas Februari 2013 - Agustus 2014
Catatan : *)Termasuk Sektor Listrik/Gas/Air, Pertambangan/penggalian, Bangunan/Konstruksi, Angkutan/komunikasi dan Lembaga Keuangan
Sektor industri pengolahan di Sulawesi Selatan pada Agustus 2014 mengalami kenaikan daya serap tenaga kerja dibandingkan keadaan tahun sebelumnya di periode yang sama. Dibandingkan keadaan Agustus 2013, Penduduk yang bekerja disektor Industri Pengolahan pada Agustus 2014 naik sekitar 5 ribu lebih pekerja.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 65/1/73/Th. VIII, 5 November 2014
3
Demikian juga pada sektor Perdagangan/Perhotelan/Rumah Makan di Sulawesi Selatan pada Agustus 2014 juga mengalami kenaikan daya serap tenaga kerja sekitar 69 ribu lebih pekerja dibandingkan keadaan tahun sebelumnya di periode yang sama. Penduduk yang bekerja disektor Perdagangan/Perhotelan/Rumah Makan pada Agustus 2013 berjumlah 603.804 pekerja naik menjadi 673.726 pekerja di Agustus 2014. Sebaliknya sektor ekonomi lainnya seperti sektor jasa-jasa di Sulawesi Selatan secara umum mengalami peningkatan daya serap di Agustus 2014. Sektor jasa-jasa (sektor jasa pemerintahan, kemasyarakatan dan perseorangan) dibandingkan Agustus 2013 mengalami peningkatan 104 ribu lebih pekerja di Agustus 2013, yaitu dari 598.976 pekerja di Agustus 2013 meningkat menjadi 703.903 pekerja di Agustus 2014. Pada periode 2013-2014, sekalipun persentasenya cenderung mengalami penurunan daya serap tenaga kerja, sektor pertanian masih merupakan sektor yang dominan dan menjadi andalan dalam penyerapan tenaga kerjadi Provinsi Sulawesi Selatan,dimana sektor pertanian mampu menyerap 41,8 persen dalam penyerapan tenaga kerja produktif di Sulawesi Selatan pada Agustus 2014. (lihat Tabel 2)
3. PERGESERAN STATUS PEKERJAAN Dari enam pembedaan status pekerjaan yang terekam pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), dapat diidentifikasi 3 kelompok utama terkait kegiatan bekerja yaitu Berusaha (baik berusaha sendiri, dengan buruh/karyawan tetap maupun dengan buruh/karyawan tidak tetap), Buruh/Karyawan (Buruh/Karyawan Tetap, Pekerja bebas dipertanian maupun diluar pertanian) dan Pekerja Keluarga (pekerja tidak dibayar). Berdasarkan Tabel 3 tampak bahwa pekerja yang berstatus buruh/karyawan pada Agustus 2014, memiliki jumlah tertinggi di Provinsi Sulawesi Selatan dibandingkan dengan status pekerjaan yang lain yaitu sekitar satu juta lebih pekerja atau sekitar 32,7 persen dari total pekerja. Pekerja dengan status Berusaha dibantu Buruh tidak tetap, merupakan pekerja yang menempati posisi yang cukup dominan kedua di Sulawesi Selatan pada Agustus 2014 yaitu mencapai 795 ribu lebih pekerja (22,6 %). Sementara pekerja yang berusaha sendiri seperti petani gurem, pedagang keliling, atau pekerja informal pada Agustus 2014 di Sulawesi Selatan jumlahnya mencapai 587 ribu lebih (16,7 %) Sebaliknya yang cukup mengkhawatirkan masih banyaknya pekerja keluarga/pekerja tidak dibayar yang terserap di lapangan kerja yang ada di Sulawesi Selatan. Dari Sakernas tercatat sekitar 662 ribu pekerja lebih atau sekitar 18,8 persen pekerja terserap di Sulawesi Selatan pada Agustus 2014 merupakan pekerja keluarga/pekerja tidak dibayar. Selama Agustus 2013 -Agustus 2014 terjadi perubahan struktur daya serap pekerja menurut status pekerjaan di Sulawesi Selatan. Pekerja yang berstatus buruh di Sulawesi Selatan dari 33,6 persen di Agustus 2013, menurun menjadi 32,7 persen pada Agustus 2014. Demikian juga persentase Pekerja yang berstatus pekerja bebas/pekerja tidak tetap mengalami penurunan, dari 5,9 persen di Agustus 2013 menjadi 5,5 persen pada Agustus 2014. Sebaliknya, Persentase Pekerja dengan status berusaha dibantu pekerja tidak tetap/buruh tidak dibayar di Sulawesi Selatan mengalami kenaikan yaitu dari 21,7 persen di Agustus 2013 naik menjadi
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 65/1/73/Th. VIII, 5 November 2014
4
22,6 persen pada Agustus 2014. Namun demikian persentase pekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar, turun dari 4,1 persen di Agustus 2013 menjadi 3,8 persen di Agustus 2014. Sementara itu pekerja yang berstatus Buruh/Karyawan dan pekerja yang berstatus berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar cenderung menurun dalam satu tahun terakhir ( Agustus 2013 - 2014), mengindikasikan telah terjadi pergeseran status pekerja di Sulawesi Selatan, dari pekerja formal menjadi pekerja informal. Tabel 3 Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama di Sulawesi Selatan Februari 2013 - Agustus 2014 Status Pekerjaan Utama
Februari 2013
Agustus 2013
Februari 2014
Agustus 2014
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
568.659
538.879
638.257
587.605
16,7 %
16,4 %
18,4 %
16,7 %
856.211
715.196
790.122
795.685
25,1 %
21,7 %
22,8 %
22,6 %
144.702
135.365
151.326
133.277
4,2 %
4,1 %
4,4 %
3,8 %
1.054.013
1.104.839
1.129.783
1.152.246
30,9 %
33,6 %
32,6 %
32,7 %
148.247
193.027
133.038
195.675
4,3 %
5,9 %
3,8 %
5,5 %
637.097
603.794
622.193
662.548
18,7 %
18,3 %
18.0 %
18,8 %
3.408.929
3.291.280
3.464.719
3.527.036
100,0 %
100,0 %
100,0 %
100,0 %
Berusaha Sendiri
Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tdk dibayar
Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar
Buruh/karyawan
Pekerja Bebas
Pekerja Tidak Dibayar/Pekerja Keluarga
Total Sumber : Sakernas Februari 2012 - Agustus 2013
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 65/1/73/Th. VIII, 5 November 2014
5
4. KETENAGAKERJAAN MENURUT KABUPATEN/KOTA Hasil
Sakernas yang di selenggarakan pada bulan Agustus 2014 ini
menyajikan situasi
ketenagakerjaan sampai dengan tingkat kabupaten kota. Seperti terlihat pada Tabel 4, angka TPAK tertinggi di Sulawesi Selatan terdapat di Tana Toraja (80,3 %) yang disusul oleh Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Toraja Utara dan Kabupaten Sinjai masing masing sebesar 71,9 %, 69,8 % dan 68,8 %. Sedangkan angka TPAK yang terendah terdapat di Kabupaten Barru sebesar 50,4 %. Seperti terlihat pada Tabel 4, angka TPAK tertinggi di Sulawesi Selatan terdapat di Tana Toraja (80,3 %) yang disusul oleh Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Toraja Utara dan Kabupaten Sinjai masing masing sebesar 71,9 %, 69,8 % dan 68,8 %. Sedangkan angka TPAK yang terendah terdapat di Kabupaten Barru sebesar 50,4 %. Tabel 4 Angkatan Kerja, Bukan Angkatan, TPAK dan TPT Menurut Kabupaten/Kota (Agustus 2014) Angkatan Kerja Kabupaten/Kota Selayar
Bekerja
Pengangguran
Total
Bukan Angkatan Kerja
TPAK
TPT
53.778
1.180
54.958
35.730
60.6
2.1
184.839
5.403
190.242
102.353
65.0
2.8
Bantaeng
91.623
2.274
93.897
36.637
71.9
2.4
Jeneponto
150.806
4.229
155.035
96.055
61.7
2.7
Takalar
125.205
3.540
128.745
75.889
62.9
2.7
Gowa
325.075
7.711
332.786
169.028
66.3
2.3
Sinjai
112.012
989
113.001
51.286
68.8
0.9
Maros
141.828
6.768
148.596
87.436
63.0
4.6
Pangkajane Kepulauan
116.843
12.792
129.635
95.417
57.6
9.9
Barru
59.983
1.393
61.376
60.437
50.4
2.3
Bone
322.593
16.834
339.427
191.424
63.9
5.0
95.530
2.381
97.911
72.108
57.6
2.4
Wajo
155.821
8.064
163.885
131.119
55.6
4.9
Sidenreng Rappang
105.295
6.957
112.252
95.618
54.0
6.2
Pinrang
148.110
4.243
152.353
101.241
60.1
2.8
88.422
1.288
89.710
41.739
68.2
1.4
Luwu
137.441
7.319
144.760
86.846
62.5
5.1
Tana Toraja
116.965
3.944
120.909
29.635
80.3
3.3
Luwu Utara
132.977
2.459
135.436
67.682
66.7
1.8
Luwu Timur
112.776
9.962
122.738
59.894
67.2
8.1
Bulukumba
Soppeng
Enrekang
Toraja Utara
97.418
3.706
101.124
43.757
69.8
3.7
Makassar
534.428
65.623
600.051
455.152
56.9
10.9
Pape Pare
54.812
4.166
58.978
38.318
60.6
7.1
Palopo
62.456
5.540
67.996
49.147
58.0
8.1
3.527.036
188.765
3.715.801
2.273.948
62.0
5.1
Sulawesi Selatan
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 65/1/73/Th. VIII, 5 November 2014
6
Sementara itu angka TPT tertinggi terjadi di Kota Makassar sebesar 10.9 %. Angka TPT tertinggi berikutnya terdapat di Kabupaten Pangkajane Kepulauan (9,9 %) , dan Kabupaten Luwu Timur, dan Kota Palopo masing masing sebesar 8,1 %. Angka TPT terkecil terjadi di Kabupaten Sinjai sekitar 1 %.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Selatan No. 65/1/73/Th. VIII, 5 November 2014
7