No.62/11/ 63/Th XX/07 November 2016
KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016 Jumlah angkatan kerja mencapai 2,08 juta orang atau terjadi penambahan sebesar 91,13 ribu orang dibanding Agustus 2015. Jumlah Penduduk yang bekerja mencapai 1,96 juta orang, terjadi penambahan sebesar 75,59 ribu orang dibandingkan Agustus 2015. Pada Agustus 2016, TPAK Kalimantan Selatan sebesar 71,57 persen dan TPT sebesar 5,45 persen. Sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Tercatat sebanyak 36,05 persen tenaga kerja diserap sektor pertanian. Sektor perdagangan adalah sektor kedua terbesar dalam penyerapan tenaga kerja, yaitu sebesar 25,17 persen. Pada Agustus 2016 sebanyak 62,19 persen adalah pekerja di sektor informal, yaitu berstatus berusaha sendiri (21,06 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap (18,66 persen) serta pekerja bebas dan pekerja tak dibayar (22,47 persen). Pekerja di sektor formal tercatat sebanyak 37,81 persen yaitu terdiri dari pekerja dengan status buruh/karyawan (34,40 persen) dan status berusaha dibantu dengan buruh tetap (3,41 persen). Berdasarkan jam kerja, penduduk bekerja 35 jam atau lebih seminggu mengalami sedikit kenaikan 4,91 poin menjadi 69,54 persen dibandingkan setahun yang lalu. Penduduk yang bekerja antara 15 – 24 jam per minggu turun sebesar 2,70 poin menjadi 10,04 persen. 47,59 persen penduduk bekerja di Kalimantan Selatan berijazah SD/tidak punya ijazah dan 17,02 persen pekerja tamat Sekolah Menengah Pertama, hanya 12,06 persen mereka yang bekerja telah menyelesaikan jenjang diploma dan unviersitas. TPT tertinggi pada jenjang Sekolah Menengah Atas yaitu sebesar 7,73 persen. TPT terendah terdapat pada jenjang pendidikan SD ke bawah sebesar 4,20 persen. TPT yang mengalami peningkatan yaitu di jenjang pendidikan SD ke bawah naik sebesar 1,32 poin dan Sekolah Menengah Pertama naik sebesar 1,27 poin.
Berita Resmi Statistik No. 62/11/63/Th XX, 07 November 2016
1
1.
Angkatan Kerja, Penduduk Yang Bekerja, dan Tingkat Pengangguran Terbuka Pada bulan Agustus 2016, jumlah angkatan kerja mencapai 2,08 juta orang. Jumlah ini mengalami
kenaikan sebesar 4,59 persen atau terjadi penambahan 91,13 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2015. Penduduk yang bekerja pada Agustus 2016 adalah sebesar 1,96 juta orang. Jumlah ini mengalami penambahan sebesar 75,59 ribu orang atau 4,00 persen dibandingkan keadaan Agustus 2015. Di saat bersamaan pada Agustus 2016 jumlah pengangguran menjadi 113,3 ribu orang. Ada pertambahan jumlah pengangguran sebesar 15,55 ribu orang. Peningkatan jumlah tenaga kerja dan jumlah pengangguran berpengaruh terhadap angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Pada kondisi Agustus 2016, TPAK mengalami peningkatan sebesar 1,85 persen menjadi 71,57 persen selama periode satu tahun terakhir. Angka pengangguran dapat dilihat dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yaitu perbandingan antara jumlah pengangguran terhadap penduduk angkatan kerja. TPT Kalimantan Selatan keadaan Agustus 2016 adalah 5,45 persen. Indikator ini mengalami kenaikan sebesar 0,53 poin dibandingkan keadaan Agustus 2015 sebesar 4,92 persen. Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Provinsi Kalimantan Selatan Periode Agustus 2014 – Agustus 2016 Rincian
Agustus 2014
(1) 1. Penduduk Angkatan Kerja (Jiwa)
Agustus 2016
(2) 1.941.229
(3) 1.987.250
(4) 2.078.384
1.867.462
1.889.502
1.965.088
73.767
97.748
113.296
69,46
69,73
71,57
3,80
4,92
5,45
710.735
668.370
598.538
a. Setengah Pengangguran (Jiwa)
139.524
156.314
163.936
b. Pekerja Paruh Waktu (Jiwa)
571.211
512.056
434.602
a. Bekerja (Jiwa) b. Pengangguran (Jiwa) 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 3. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 4. Pekerja Tidak Penuh
2.
Agustus 2015
Lapangan Pekerjaan Utama Sektor pertanian masih menjadi mata pencaharian utama penduduk Kalimantan Selatan. Pada Agustus
2016, penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian sebesar 36,05 persen dari jumlah seluruh penduduk yang bekerja. Kondisi ini tidak mengalami perubahan dibandingkan periode satu tahun lalu. Sektor perdagangan dan sektor jasa kemasyarakatan merupakan lapangan usaha terbanyak yang menyerap tenaga kerja setelah sektor pertanian. Kedua sektor ini masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,74 poin menjadi 25,17 persen dan sebesar 1,42 poin menjadi 18,78 persen dibandingkan setahun yang lalu. Penyerapan tenaga kerja di sektor Industri juga mengalami peningkatan sebesar 0,18 poin menjadi 6,88 persen. Penyerapan tenaga kerja yang mengalami penurunan adalah di sektor bangunan dan sektor lainnya. Pada Agustus 2016 sektor bangunan turun sebesar 0,68 poin menjadi 4,72 persen dan sektor lainnya turun 1,69 poin menjadi 8,41 persen.
Berita Resmi Statistik No. 62/11/63/Th XX, 07 November 2016
2
Tabel 2 Persentase Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Sektor Lapangan Pekerjaan Utama Agustus 2014 – Agustus 2016 Lapangan Pekerjaan Utama (1)
Agustus 2014
Agustus 2015
Agustus 2016
(2) 39,81
(3) 36,01
(4) 36,05
Industri
6,04
6,70
6,88
Bangunan
5,36
5,40
4,72
Perdagangan
23,28
24,43
25,17
Jasa Kemasyarakatan
15,05
17,36
18,78
Lainnya *)
10,46
10,10
8,41
100,00
100,00
100,00
Pertanian
Total *)
3.
Sektor lainnya terdiri dari: Sektor Pertambangan, Listrik, Gas dan Air, Angkutan dan keuangan
Status Pekerjaan Utama Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi
berdasarkan status pekerjaan. Sektor formal adalah penduduk yang bekerja dengan status berusaha dibantu dengan buruh tetap/buruh dibayar serta penduduk yang bekerja dengan status bekerja sebagai buruh, karyawan dan pegawai. Sedangkan sektor informal adalah penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu dengan buruh atau karyawan tidak dibayar, pekerja keluarga, pekerja bebas dan lainnya. Berdasarkan klasifikasi ini, pada Agustus 2016 sekitar 37,81 persen bekerja pada kegiatan formal dan selebihnya sebesar 62,19 persen bekerja pada kegiatan informal. Proprorsi penduduk bekerja di sektor formal mengalami penurunan sebesar 3,67 persen dibandingkan kondisi satu tahun yang lalu. Dari 1,96 juta orang yang bekerja pada Agustus 2016, penduduk yang bekerja sebagai buruh/karyawan sebesar 34,40 persen, diikuti penduduk yang berusaha sendiri sebesar 21,06 persen dan penduduk yang berusaha dibantu buruh tidak tetap sejumlah 18,66 persen. Proporsi terkecil adalah mereka yang berusaha dibantu buruh tetap sebesar 3,41 persen. Dalam satu tahun terakhir (Agustus 2015–Agustus 2016) terjadi penurunan persentase pekerja yang berstatus buruh/karyawan sebesar 3,67 poin menjadi 34,40 persen, dan pekerja bebas sebesar 1,24 poin menjadi 6,06 persen. Proporsi mereka yang berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar relatif sama dengan kondisi setahun yang lalu.
Berita Resmi Statistik No. 62/11/63/Th XX, 07 November 2016
3
Tabel 3 Persentase Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Agustus 2014 – Agustus 2016
Status Pekerjaan Utama
Agustus 2014
Agustus 2015
Agustus 2016
(1) Berusaha sendiri
(2) 22,49
(3) 19,99
(4) 21,06
Berusaha dibantu buruh tidak tetap / Buruh Tidak dibayar
17,12
15,86
18,66
2,93
3,41
3,41
34,04
38,07
34,40
6,31
7,30
6,06
17,11
15,37
16,41
100,00
100,00
Berusaha dibantu buruh tetap / Buruh Dibayar Buruh / karyawan / Pegawai Pekerja bebas Pekerja tak dibayar Total
100,00
4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker) adalah penduduk dengan kerjanya 35 jam keatas selama seminggu. Kelompok ini mengalami sedikit kenaikan sekitar 4,91 poin menjadi 69,53 persen dibandingkan setahun yang lalu. Sementara itu, pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) mengalami penurunan menjadi 30,45 persen. Penurunan terjadi terutama pada penduduk yang bekerja antara 15 – 24 jam per minggu, yaitu sebesar 2,70 poin. Tabel 4 Persentase Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu Agustus 2014 – Agustus 2016
**)
Jumlah Jam Kerja per Minggu
Agustus 2014
Agustus 2015
Agustus 2016
(1) 1–7
(2) 1,77
(3) 1,71
(4) 1,69
8 – 14
5,05
5,72
5,39
15 – 24
14,32
12,74
10,04
25 – 34
16,92
15,21
13,35
≥ 35 *)
61,94
64,63
69,54
Total
100,00
100,00
100,00
Termasuk penduduk yang sementara tidak bekerja
Berita Resmi Statistik No. 62/11/63/Th XX, 07 November 2016
4
5.
Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan Pekerja di Kalimantan Selatan masih didominasi pekerja berpendidikan dasar. Pada keadaan Agustus
2016, penduduk bekerja di Kalimantan Selatan sekitar 47,59 persen hanya tamat SD dan 17,02 persen pekerja tamat Sekolah Menengah Pertama. Penduduk bekerja dengan pendidikan tinggi masih sedikit. Pada Agustus 2016 hanya 12,06 persen tamat diploma dan unviersitas. Tabel 5 Persentase Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Agustus 2014 – Agustus 2016 Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Agustus 2014
Agustus 2015
Agustus 2016
(1) SD Kebawah
(2) 52,44
(3) 49,16
(4) 47,59
Sekolah Menengah Pertama
17,44
16,85
17,02
Sekolah Menengah Atas Sederajat
21,20
23,00
23,32
Diploma dan Universitas
8,92
10,99
12,06
100,00
100,00
100,00
Total 6.
Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan TPT untuk jenjang Sekolah Menengah Atas menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 7,73 persen. TPT
terendah terdapat pada jenjang pendidikan SD kebawah yaitu sebesar 4,20 persen. Peningkatan TPT tertinggi terjadi pada jenjang pendidikan SD ke bawah yang semula sebesar 2,88 persen pada Agustus 2015 menjadi 4,20 persen pada Agustus 2016. Tabel 6 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Agustus 2014 – Agustus 2016 Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Agustus 2014
Agustus 2015
Agustus 2016
(1) SD Kebawah
(2) 1,72
(3) 2,88
(4) 4,20
Sekolah Menengah Pertama Sederajat
4,93
4,44
5,71
Sekolah Menengah Atas Sederajat
7,60
8,46
7,73
Diploma dan Universitas
4,11
6,86
5,43
Total
3,80
4,92
5,45
Berita Resmi Statistik No. 62/11/63/Th XX, 07 November 2016
5