No.66/11/72/Th. XIX, 07 November 2016
KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,29 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah pada Agustus 2016 mencapai 1.509.505 orang, bertambah sebanyak 14.748 orang dibanding angkatan kerja Februari 2016 sebanyak 1.494.757 orang atau bertambah sebanyak 125.270 orang dibanding Agustus 2015. Jumlah penduduk yang bekerja di Sulawesi Tengah pada Agustus 2016 mencapai 1.459.803 orang, bertambah sebanyak 16.743 orang dibanding keadaan pada Februari 2016 sebanyak 1.443.060 orang atau bertambah 132.385 orang dibanding keadaan Agustus 2015. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Tengah Agustus 2016 sebesar 3,29 persen (49.702 orang), turun dibanding TPT Agustus 2015 sebesar 4,10 persen (56.817 orang) dan TPT Februari 2016 sebesar 3,46 persen (51.697 orang). Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sulawesi Tengah terbesar pada angkatan kerja yang berpendidikan SMA Umum sebesar 6,10 persen diikuti Universitas sebesar 6.00 persen dan SMK Kejuruan 3,37 persen, sedangkan yang terendah SD ke bawah sebesar 1,85 persen. Selama setahun terakhir (Agustus 2015 – Agustus 2016), Tiga lapangan usaha mengalami penurunan kontribusi jumlah pekerja yaitu Sektor Pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 4,14 persen poin, Pertambangan dan penggalian sebesar 0,29 persen poin, dan Perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi 0,12 persen poin. Pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan masih menjadi lapangan usaha penampung terbesar tenaga kerja pada bulan Agustus 2016 sebesar 45,89 persen, diikuti Jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebesar 18,69 persen, serta Perdagangan, rumah makan dan Jasa akomodasi sebesar 16,28 persen. Berdasarkan jumlah jam kerja pada Agustus 2016, sebanyak 943.668 orang (64,64 persen) bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam per minggu mencapai 110.555 orang (7,57 persen). Pada Agustus 2016, penduduk bekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sebanyak 652.876 orang (44,72 persen), sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan Diploma sebanyak 45.913 orang (3,15 persen) dan penduduk bekerja dengan pendidikan Universitas sebanyak 132.424 orang (9,07 persen).
Berita Resmi Statistik No. 66/11/Th. XIX, 07 November 2016
1
1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran Keadaan ketenagakerjaan di Sulawesi Tengah pada setahun terakhir (Agustus 2015-Agustus 2016) menunjukkan adanya perkembangan ke arah positif yang digambarkan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja dan jumlah penduduk bekerja serta tingkat pengangguran yang menurun. Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2016 bertambah sebanyak 14.748 orang dibanding keadaan Februari 2016 dan bertambah sebanyak 125.270 orang jika dibandingkan keadaan Agustus 2015. Penduduk yang bekerja pada Agustus 2016 bertambah sebanyak 16.743 orang dibanding keadaan Februari 2016, dan bertambah sebanyak 132.385 orang jika dibanding keadaan setahun yang lalu (Agustus 2015). Sementara jumlah penganggur pada Agustus 2016 mengalami penurunan yaitu sebanyak 1.995 orang jika dibanding keadaan Februari 2016, dan berkurang sebanyak 7.115 orang jika dibanding keadaan Agustus 2015. Dalam setahun terakhir, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami kenaikan sebesar 4,77 persen poin. Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2015 – 2016
1.
Jenis Kegiatan Utama
Satuan
(1)
(2)
2015
2016
Februari
Agustus
Februari
Agustus
(5)
(6)
(7)
(8)
Angkatan Kerja
Orang
1 426 527
1 384 235
1 494 757
1 509 505
Bekerja
Orang
1 383 919
1 327 418
1 443 060
1 459 803
Penganggur
Orang
42 608
56 817
51 697
49 702
%
70,21
67,51
72,20
72,28
2,99
4,10
3,46
3,29
2,
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
3,
Tingkat Pengangguran Terbuka
4,
Pekerja Tidak Penuh
% Orang
554 038
492 184
533 537
472 413
Setengah Penganggur
Orang
171 311
149 355
168 967
144 277
Paruh Waktu
Orang
382 727
342 829
364 570
328 136
2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Struktur lapangan pekerjaan pada Agustus 2016 tidak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan Agustus 2015, dimana tiga besar penyumbang penyerapan tenaga kerja secara berurutan didominasi oleh sektor Pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan, kemudian sektor Jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan dan yang ketiga adalah Sektor Perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi. Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2016, jumlah penduduk yang bekerja terdapat 5 (lima) sektor yang mengalami penurunan yakni Sektor Perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi sebesar 3,12 persen poin, diikuti sektor Pertambangan dan penggalian sebesar 0,46 persen poin, sektor lembaga keuangan, real estate, usaha perseweaan dan jasa perusahaan sebesar 0,25 persen poin, sektor listrik, gas dan air minum dan sektor jasa kemasyarakatan menurun walaupun sangat sedikit yaitu sebesar 0,05 dan 0,01 persen poin, Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2015, secara persentase jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2016 mengalami penurunan pada 3 (tiga) lapangan usaha yaitu sektor Pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuhan dan perikanan sebesar 4,14 persen poin, diikuti oleh Pertambangan dan penggalian sebesar 0,29 persen poin dan perdagangan, rumaha makan dan jasa akomodasi sebesar 0,12 persen poin,
Berita Resmi Statistik No. 66/11/Th. XIX, 07 November 2016
2
Tabel 2 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2015–2016
Lapangan Pekerjaan Utama (1) Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Listrik, Gas dan Air Minum Konstruksi Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Lmbg Keuangan, Real Estate, Ush Persewaan & Js Perusahaan Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan Jumlah
Februari (2)
2015 Agustus (3)
2016 Februari (4)
Agustus (5)
50,68
50,03
43,67
45,89
1,12 4,32 0,06 5,47 16,69 3,38
1,81 4,06 0,18 5,54 16,40 3,08
1,99 5,32 0,34 4,93 19,40 3,52
1,52 6,15 0,30 5,62 16,28 3,66
1,49
1,31
2,14
1,89
16,79
17,59
18,70
18,69
100,00
100,00
100,00
100,00
Sedangkan enam lapangan usaha lainnya mengalami peningkatan, dimana peningkatan tertinggi terjadi pada sektor Industri sebesar 2,09 persen poin, diikuti sektor Jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebesar 1,10 persen poin, Lembaga keuangan, real estate usaha persewaan dan jasa perusahaan serta sektor Transportasi pergudangan dan komunikasi naik masing-masing 0,58 persen poin, sektor listrik, gas dan air minum sebesar 0,11 persen poin, dan yang paling kecil tumbuh dibandingkan agustus 2015 adalah sektor kontruksi sebesar 0,08 persen poin, Lapangan usaha penampung penduduk yang bekerja terbesar pada Agustus 2016 adalah pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, dan perikanan sebesar 45,89 persen, diikuti jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebesar 18,69 persen serta perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi sebesar 16,28 persen (Tabel 2),
3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal, Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Agustus 2016 sebanyak 489.697 orang (33,55 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 970,106 orang (66,45 persen) bekerja pada kegiatan informal. Dalam setahun terakhir (Agustus 2015―Agustus 2016), penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap berkurang 11 orang namun penduduk bekerja yang berstatus buruh/karyawan bertambah sebanyak 46.755 orang. Keadaan ini menyebabkan jumlah pekerja formal bertambah sekitar 46.744 orang dan secara persentase pekerja formal naik dari 33,37 persen pada Agustus 2015 menjadi 33,55 persen pada Agustus 2016, Komponen pekerja informal terdiri dari penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di nonpertanian dan pekerja keluarga/tak dibayar. Dalam setahun terakhir (Agustus 2015-Agustus 2016), pekerja informal secara absolut bertambah sebanyak 85.641 orang, dan secara persentase berkurang dari 66,63 persen pada Agustus 2015 menjadi 66,45 persen pada Agustus 2016. Kenaikan secara absolut ini berasal dari hampir seluruh komponen pekerja informal, kecuali penduduk bekerja Berita Resmi Statistik No. 66/11/Th. XIX, 07 November 2016
3
dengan status berusaha sendiri yang berkurang sebesar 14.023 orang atau secara persentase turun sebanyak 2,69 persen poin. Tabel 3 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2015–2016 2015
Status Pekerjaan Utama
2016
Februari
Agustus
Februari
Agustus
(2)
(3)
(4)
(5)
Berusaha sendiri
19,01
19,09
21,28
16,39
Berusaha dibantu buruh tidak tetap / tidak dibayar
20,69
21,69
21,00
20,96
4,07
4,64
3,05
4,22
26,73
28,73
27,17
29,33
9,44
7,69
8,05
10,22
20,06
18,16
19,45
18,88
100,00
100,00
100,00
100,00
(1)
Berusaha dibantu buruh tetap / dibayar Buruh/Karyawan/Pegawai Pekerja bebas Pekerja keluarga/tak dibayar Jumlah
4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam ke atas perminggu. Pada Agustus 2016 jumlahnya mencapai 943.668 orang (64,64 persen). Sementara itu, dalam setahun terakhir pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) bertambah sebanyak 23.951 orang dibandingkan Agustus 2015 menjadi 516.135 (35,36 persen) atau mengalami penurunan secara persentase sebesar 1,72 persen poin. Di samping itu, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam perminggu pada Agustus 2016 mencapai 110.555 orang (7,57 persen), Tabel 4 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jam Kerja per Minggu, 2015-2016
Jumlah Jam Kerja per Minggu
Catatan :
2015
2016
(1)
Februari (2)
Agustus (3)
1–7 8–14 15–24 25–34 1–34 ≥ 35 *
39 528 88 374 213 615 212 521 554 038 829 881
29 143 74 273 182 896 205 872 492 184 835 234
Jumlah
1 383 919
1 327 418
*
Februari (4)
Agustus (5)
45 791 105 172 176 961 205 613 533 537
36 957 73 598 159 384 202 474 472 413
909 523 1 443 060
987 390 1 459 803
Termasuk sementara tidak bekerja
Berita Resmi Statistik No. 66/11/Th. XIX, 07 November 2016
4
5.
Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan
Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2016 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah sebanyak 652.876 orang (44,72 persen) dan Sekolah Menengah Pertama di peringkat ke dua sebanyak 270.624 (18,54 persen), Sekolah Menengah Atas diurutan ke tiga, sebanyak 259.311 orang (17,76 persen),dan Universitas sebanyak 132.424 orang (9,07 persen), Sekolah Menengah Kejuruan sebanyak 98.655 (6,76 persen) dan yang terakhir pekerja berpendidikan Diploma sebanyak 45.913 orang (3,15 pesen), Perbaikan kualitas penduduk yang bekerja ditunjukkan oleh kecenderungan menurunnya penduduk bekerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah) dan diiringi meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tinggi (Diploma dan Universitas). Dalam setahun terakhir, penduduk bekerja berpendidikan rendah naik secara jumlah, namun menurun secara persentase yaitu dari 860.502 orang (64,83 persen) pada Agustus 2015 menjadi 923.500 orang (63,26 persen) pada Agustus 2016, sementara penduduk bekerja berpendidikan tinggi mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa pekerja dengan tingkat pendidikan tinggi mulai mendapatkan lapangan pekerjaan. Penduduk bekerja berpendidikan tinggi di Sulawesi Tengah, naik dari 145.567 orang (10,97 persen) pada Agustus 2015 menjadi 178.337 orang (12,22 persen) pada Agustus 2016. Tabel 5 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan, 2015–2016 (orang) 2015 Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (1)
Februari
Agustus
Februari
Agustus
(2)
(3)
(4)
(5)
SD Kebawah
641 225
629 499
669 469
652 876
Sekolah Menengah Pertama
264 842
231 003
263 204
270 624
SekolahMenengahAtas
247 275
237 707
245 050
259 311
SekolahMenengahKejuruan
93 061
83 642
112 990
98 655
Diploma I/II/III
29 437
29 360
37 460
45 913
108 079
116 207
114 887
132 424
1 383 919
1 327 418
1 443 060
1 459 803
Universitas Jumlah
6.
2016
Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan
Jumlah pengangguran pada Agustus 2016 mencapai 49.702 orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,29 persen, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan TPT Februari 2016 ( 3,46 persen) maupun jika dibandingkan TPT Agustus 2015 ( 4,10 persen), Pada Agustus 2016, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah umum menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 6,10 persen, disusul oleh Universitas sebesar 6,00 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD ke bawah yaitu sebesar 1,85 persen. Jika dibandingkan keadaan Agustus 2015, TPT pada tingkat pendidikan tertentu mengalami fluktuasi, yang selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Berita Resmi Statistik No. 66/11/Th. XIX, 07 November 2016
5
Tabel 6 TPT Menurut Tingkat Pendidikan, 2015-2016 2015
Pendidikan Tertinggi yang
2016
Ditamatkan
Februari
Agustus
Februari
Agustus
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
SD Kebawah
1,70
1,54
1,68
1.85
Sekolah Menengah Pertama
2,78
4,50
3,17
2.58
Sekolah Menengah Atas
3,99
7,58
6,32
6.10
Sekolah Menengah Kejuruan
5,93
11,02
4,29
3.37
Diploma I/II/III
8,71
7,10
8,59
3.18
Universitas
4,41
3,29
5,39
6.00
2,99
4,10
3,46
3.29
Jumlah
Berita Resmi Statistik No. 66/11/Th. XIX, 07 November 2016
6