No. 63/11/63/Th XVI /05 November 2012
KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2012 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kalimantan Selatan keadaan Agustus 2012 sebesar 71,93 persen. Mengalami penurunan sebesar 1,38 persen dibandingkan Agustus 2011 yang sebesar 73,31 persen. Rasio jumlah penduduk bekerja di Kalimantan Selatan pada Agustus 2012 sebesar 68,16 persen. Mengalami penurunan sebesar 1,32 persen dibandingkan kondisi Agustus 2011 sebesar 69,48 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kalimantan Selatan pada Agustus 2012 mencapai 5,25 persen. Angka ini mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,02 persen dibandingkan TPT Agustus 2011 sebesar 5,23 persen. Sektor yang banyak menyerap tenaga kerja di Kalimantan Selatan adalah pertanian (41,43 persen), perdagangan (21,27 persen) dan sektor jasa (13,63 persen). Penduduk bekerja di Sektor Formal sebesar 36,26 persen. Selebihnya sebesar 63,74 persen bekerja di sektor informal. Pekerja yang berstatus buruh/karyawan sebesar 32,67 persen, sedangkan yang berstatus bekerja dibantu oleh buruh tetap/buruh dibayar sebesar 3,59 persen. Penduduk yang berstatus berusaha sendiri sebesar 19,01 persen dan yang bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar sebesar 18,29 persen. Penduduk bekerja yang berstatus pekerja bebas dan pekerja keluarga sebesar 26,44 persen. TPAK tertinggi di Kabupaten Balangan sebesar 83,82 persen dan TPAK terendah adalah Kota Banjarbaru dan Banjarmasin yaitu 61,57 persen dan 66,60 persen. TPT tertinggi menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan adalah Kabupaten Tanah Bumbu (8,68 persen) dan Kota Banjarbaru (8,56 persen). Kabupaten Banjar merupakan wilayah dengan TPT terendah, yaitu sebesar 2,62 persen. Kalimantan Timur adalah provinsi di Regional Kalimantan yang memiliki TPT tertinggi, yaitu sebesar 8,90 persen. Provinsi dengan TPT terendah adalah Kalimantan Tengah sebesar 3,17 persen.
Berita Resmi Statistik No. 63 /11/63/Th XVI, 5 November 2012
1
1.
Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran Keadaan ketenagakerjaan di Kalimantan Selatan pada semester kedua tahun 2012 mengalami
sedikit penurunan. Hal ini diperlihatkan oleh kenaikan tingkat pengangguran terbuka (TPT). Pada bulan Agustus 2012, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di Kalimantan Selatan keadaan Agustus 2012 sebesar 71,93 persen. Angka persentase ini mengalami penurunan sebesar 1,38 persen dibandingkan TPAK keadaan Agustus 2011 sebesar 73,31 persen. Rasio jumlah penduduk bekerja di Kalimantan Selatan pada Agustus 2012 sebesar 68,16 persen. Dibandingkan keadaan Agustus 2011 yang sebesar 69,48 persen, terjadi penurunan rasio jumlah penduduk yang bekerja sebesar 1,32 persen. Tabel 1 Indikator Ketenagakerjaan Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Agustus 2010 - Agustus 2012 No
Indikator
Agustus 2010
Agustus 2011
Agustus 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)
71,26
73,31
71,93
2.
Rasio Jumlah Penduduk Bekerja (%)
67,51
69,48
68,16
3.
Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
5,25
5,23
5,25
Keadaan ketenagakerjaan di Kalimantan Selatan yang sedikit mengalami penurunan terlihat melalui kenaikan angka TPT. TPT Kalimantan Selatan pada Agustus 2012 sebesar 5,25 persen. Indikator ini mengalami sedikit kenaikan yaitu sebesar 0,02 persen dibandingkan TPT Agustus 2011 sebesar 5,23 persen. Namun TPT Kalimantan Selatan jauh lebih rendah dibandingkan TPT nasional sebesar 6,14 persen. 2.
Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Struktur ketenagakerjaan Kalimantan Selatan masih didominasi oleh sektor pertanian dan jasa.
Walaupun kecenderungan semakin berkurang namun sektor pertanian masih merupakan sektor terbanyak menyerap tenaga kerja. Pada Agustus 2012 penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian mencapai 41,43 persen. Angka ini mengalami sedikit penurunan dibanding Agustus 2011 yang sebesar 41,45 persen. Sektor perdagangan merupakan sektor kedua terbesar dalam penyerapan tenaga kerja. Sekitar 21,27 persen penduduk bekerja di sektor perdagangan. Sektor jasa masih menjadi salah satu prioritas pilihan oleh tenaga kerja. Penyerapan sektor ini sebesar 13,63 persen pada keadaan Agustus 2012. Selama kurun waktu 3 tahun terakhir, sektor industri mampu menyerap sekitar 6-7 persen dari jumlah penduduk yang bekerja di Kalimantan Selatan.
Berita Resmi Statistik No. 63 /11/63/Th XVI, 5 November 2012
2
Tabel 2 Persentase Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Agustus 2010 - Agustus 2012 Lapangan Pekerjaan Utama
Agustus 2010
Agustus 2011
Agustus 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan
41,76
41,45
41,43
Industri
7,44
6,42
7,14
Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi
22,28
21,38
21,27
Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan
14,06
15,03
13,63
Lainnya*)
14,45
15,73
16,53
Total
100,00
100,00
100,00
*) Sektor lainnya terdiri dari: Sektor Pertambangan, Listrik, Gas dan Air, Konstruksi, Angkutan dan Pergudangan serta sektor keuangan dan jasa perusahaan
3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Status sektor formal dan informal penduduk yang bekerja diklasifikasikan dari status pekerjaannya. Penduduk yang bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap dan penduduk yang bekerja dengan status buruh/karyawan diklasifikasikan sebagai penduduk yang bekerja di sektor formal. Sementara penduduk yang bekerja dengan status berusaha sendiri, atau status berusaha dibantu dengan buruh tidak tetap/tidak dibayar, atau pekerja bebas atau pekerja tak dibayar, diklasifikasikan sebagai penduduk yang bekerja di sektor informal. Berdasarkan klasifikasi formal dan infomal maka pada Agustus 2012 sekitar 36,26 persen penduduk Kalimantan Selatan bekerja pada sektor formal, selebihnya sebesar 63,74 persen penduduk Kalimantan Selatan bekerja pada sektor informal. Tabel 3 Persentase Penduduk Kalimantan Selatan Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, Agustus 2010 - Agustus 2012 Status Pekerjaan Utama
Agustus 2010
Agustus 2011
Agustus 2012
(1)
(2)
(4) 19,01
Berusaha sendiri
21,41
(3) 19,77
Berusaha dibantu buruh tidak tetap/ Buruh Tidak Dibayar
20,64
19,68
18,29
3,32
3,22
3,59
28,89
30,99
32,67
6,41
6,27
6,49
19,33
20,07
19,95
100,00
100,00
100.00
Berusaha dibantu buruh tetap/Buruh Dibayar Buruh/karyawan/Pegawai Pekerja bebas Pekerja keluarga/tidak dibayar Total
Berita Resmi Statistik No. 63 /11/63/Th XVI, 5 November 2012
3
Pada Agustus 2012 tercatat pekerja yang berstatus buruh/karyawan sebesar 32,67 persen. Sedangkan pekerja lainnya yang berstatus berusaha sendiri sebanyak 19,01 persen dan pekerja yang berstatus berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar sebesar 18,29 persen. Pekerja yang berstatus pekerja keluarga/pekerja tidak dibayar sebesar 19,95 persen, sedangkan pekerja berstatus pekerja bebas sebesar 6,49 persen. Hanya sedikit sekali pekerja yang berstatus bekerja dibantu oleh buruh tetap/buruh dibayar (3,59 persen). 4. Penduduk yang Bekerja, Pengangguran, TPAK dan TPT Menurut Kabupaten/Kota Pada bulan Agustus 2012, Kabupaten Tanah Bumbu merupakan wilayah yang memiliki TPT tertinggi di Kalimantan Selatan (8,68 persen), diikuti Kota Banjarbaru dengan TPT sebesar 8,56 persen. Sebaliknya Kabupaten Banjar merupakan wilayah dengan TPT terendah di Kalimantan Selatan, yaitu sebesar 2,62 persen. Selain Kabupaten Tanah Bumbu dan Kota Banjarbaru terdapat tiga kabupaten/kota yang TPT nya diatas TPT Provinsi Kalimantan Selatan, yaitu Kota Banjarmasin (7,08 persen), Kabupaten Tapin (6,99 persen), dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (5,79 persen). Delapan Kabupaten/Kota lainnya memiliki TPT yang lebih rendah dari TPT Kalimantan Selatan. Tabel 4 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Kabupaten/Kota Agustus 2011 - Agustus 2012
Kabupaten / Kota
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)
Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
Agustus 2011
Agustus 2012
Agustus 2011
Agustus 2012
Tanah Laut
(2) 76,35
(3) 74,06
(4) 5,79
(5) 4,20
Kota Baru
76,34
67,41
4,50
4,38
Banjar
74,26
76,44
4,67
2,62
Barito Kuala
76,28
80,66
4,88
4,48
Tapin
75,63
67,33
5,04
6,99
Hulu Sungai Selatan
73,27
68,33
4,32
5,79
Hulu Sungai Tengah
75,02
75,34
4,61
5,02
Hulu Sungai Utara
74,43
78,25
5,28
3,69
Tabalong
75,18
73,07
4,70
4,74
Tanah Bumbu
73,91
68,91
4,75
8,68
Balangan
77,55
83,82
2,32
3,95
Banjarmasin
67,30
66,60
7,14
7,08
Banjarbaru
67,06
61,57
6,69
8,56
Kalimantan Selatan
73,31
71,93
5,23
5,25
(1)
Berita Resmi Statistik No. 63 /11/63/Th XVI, 5 November 2012
4
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengindikasikan besarnya proporsi penduduk usia kerja yang terlibat secara ekonomi di suatu wilayah. TPAK tertinggi terjadi di Kabupaten Balangan sebesar 83,82 persen. Sedangkan TPAK terendah terdapat di Kota Banjarbaru dan Banjarmasin yaitu 61,57 persen dan 66,60 persen. Rendahnya TPAK di Kota Banjarbaru dan Banjarmasin tersebut disebabkan penduduk usia kerja di dua kota tersebut banyak melakukan aktifitas di luar kegiatan ekonomi, seperti sekolah, mengurus rumah tangga atau kegiatan lainnya. 5. TPAK dan TPT Regional Kalimantan Kalimantan Timur adalah provinsi di Regional Kalimantan yang memiliki TPT tertinggi, yaitu sebesar 8,90 persen. Angka ini berada di atas TPT nasional yang sebesar 6,14 persen. Sebaliknya, Provinsi Kalimantan Tengah adalah provinsi dengan TPT terendah yaitu sebesar 3,17 persen. Tabel 5 TPAK dan TPT Menurut Provinsi di Pulau Kalimantan Agustus 2011 - Agustus 2012
Provinsi
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)
Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
Agustus 2011
Agustus 2012
Agustus 2011
Agustus 2012
(2)
(3)
(4)
(5)
Kalimantan Barat
73,93
71,77
3,88
3,48
Kalimantan Tengah
72,89
69,90
2,55
3,17
Kalimantan Selatan
73,31
71,93
5,23
5,25
Kalimantan Timur
68,51
66,64
9,84
8,90
Nasional
68,34
67,88
6,56
6,14
(1)
Kalimantan Selatan merupakan provinsi di regional Kalimantan yang mempunyai TPAK tertinggi, yaitu sebesar 71,93 persen. Kalimantan Timur merupakan provinsi di regional Kalimantan yang mempunyai TPAK terendah (66,64 persen), bahkan lebih rendah dibandingkan angka nasional (67,88 persen).
Berita Resmi Statistik No. 63 /11/63/Th XVI, 5 November 2012
5
KONSEP DAN DEFINISI 1.
Penduduk Usia Kerja adalah penduduk berumur 15 tahun keatas.
2.
Penduduk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja dengan kegiatan : o Bekerja, atau o Punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, atau o Pengangguran.
3.
Penduduk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja dengan kegiatan : o Bersekolah, atau o Mengurus rumahtangga atau o Melaksanakan kegiatan lainnya.
4.
Bekerja adalah penduduk yang melakukan kegiatan ekonomi dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan, selama paling sedikit 1 jam berturut-turut dalam satu minggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi.
5.
Pengangguran adalah penduduk yang pada periode survei tidak bekerja dengan kegiatan: a. Sedang mencari pekerjaan, atau b. Sedang mempersiapkan usaha, atau c. Penduduk yang tidak mencari pekerjaan, karena alasan merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa), atau d. Sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
6.
Tingkat Partisipasi Angakatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja (15+).
7.
Proporsi Penduduk Bekerja adalah rasio jumlah penduduk yang bekerja terhadap jumlah penduduk usia kerja (15+).
8.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio antara jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.
9.
Rasio Jumlah Penduduk Bekerja adalah rasio antara jumlah penduduk bekerja terhadap jumlah penduduk usia kerja (15+)
10.
Lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/perusahaan/kantor tempat seseorang bekerja.
11.
Sektor pertanian meliputi subsektor pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan dan hortikultura, subsektor peternakan.
Berita Resmi Statistik No. 63 /11/63/Th XVI, 5 November 2012
6