KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta telah dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014. Dalam laporan kinerja ini memuat data dan informasi mengenai capaian kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY, evaluasi dan analisis capaian kinerja yang ditetapkan dalam Dokumen Perjanjian Kinerja BLH DIY Tahun 2014, dan realisasi penggunaan anggaran tahun 2014. Laporan Kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Dalam penyusunan laporan kinerja ini tentunya masih banyak kekurangan maupun kesalahan, sehingga kami berharap adanya saran, kritik dan masukan yang konstruktif guna menyempurnakan penyusunan laporan di waktu mendatang. Kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak atas bantuannya sehingga Laporan Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY TA 2014 dapat terselesaikan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkan
Yogyakarta, Maret 2015
Kepala Badan Lingkungan Hidup DIY
Ir. Joko Wuryantoro, M.Si. NIP.19580101 198603 1 011
i
LAMPIRAN A. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BADAN LINGKUNGAN HIDUP DIY TAHUN 2013
B. PERJANJIAN KINERJA (PK) BADAN LINGKUNGAN HIDUP DIY TAHUN 2014
C. PENGUKURAN KINERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DIY TAHUN 2014
IKHTISAR EKSEKUTIF Visi .jangka menengah Badan Lingkungan Hidup DIY yang tertuang dalam Rencana Strategis instansi Tahun 2012-2017 adalah “Sebagai Institusi Yang Handal Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk Mewujudkan Masyarakat DIY Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan”
Untuk mewujudkan visi tersebut ditempuh melalui 4 (empat) misi, yaitu (a) Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan; (b) Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam melalui sinergisitas lintas pemangku kepentingan serta mengembangan budaya kearifan lokal; (c) Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender; dan (d) Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Lingkungan Hidup DIY ini merupakan
bentuk
pertanggungjawaban
atas
perjanjian
kinerja
Badan
Lingkungan Hidup DIY yang memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja termuat dalam dalam Renstra Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2012-2017. Untuk mencapai sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan strategi, kebijakan, program dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana strategis. A. Capaian Kinerja Ringkasan prestasi kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY yang dihasilkan dari pelaksanaan program dan kegiatan di tahun 2014, dapat digambarkan sebagai berikut: a. Sasaran 1: Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat, dengan indikatornya 1: Prosentase peningkatan kualitas lingkungan dengan target 6,29 %, capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2014 adalah 6,29 % (100 %), b. Sasaran 2: Peningkatan Kualitas Air Sungai, dengan indikatornya 1. Parameter BOD <9mg/l, 2. Parameter COD <45 mg/l, 3. Parameter Bakteri Coli <175.000 MPN/ 100 ml, capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2014 adalah parameter
iv
BOD : 8,02 mg/l, parameter COD : 18,21 mg/l, parameter Bakteri Coli : 141.363,64 MPN/100 ml (100 %) c. Sasaran 3:
Peningkatan Kualitas Udara, dengan indikatornya 1.
Parameter CO
<10.000 µg/m3, 2. Parameter HC <135 µg/m3, capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2014, untuk Parameter CO : 1.042,43 µg/m3, Parameter HC : 72,99 µg/m (100 %). d. Sasaran 4: Peningkatan kualitas air sungai, dengan indikatornya 1: Luas Lahan yang terkonservasi dengan target 18 Ha,
capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan
Desember 2014 adalah 24 Ha (133,33%). e. Sasaran 5: Terwujudnya Konservasi Sumberdaya Air Tanah, dengan indikatornya 1: Fluktuasi Muka Air Tanah dengan target <2,50 M, capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2014 adalah 2,86 M (86 %) f.
Sasaran 6: Terwujudnya Peningkatan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), dengan indikatornya 1: Prosentase pemenuhan penyediaan RTH di kawasan perkotaan dengan target 23,33 % realisasi 26,94 %, 2. Jumlah Kampung Hijau dengan target 15 lokasi realisasi 17 lokasi, capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2014 adalah 370 unit usaha (100%).
g. Sasaran 7: Peningkatan Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, dengan indikatornya 1: Jumlah penghasil limbah B3 yang melakukan pengolahan limbah B3 sesuai aturan dengan target 3 usaha/kegiatan realisasi 4 usaha/kegiatan,
2. Jumlah kelompok
pengelola sampah mandiri dengan target 30 kelompok realisasi 32 kelompok, capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2014 adalah (100%) h. Sasaran
8:
Terwujudnya
peningkatan
jumlah
kelompok
masyarakat
peduli
lingkungan, dengan indikatornya 1: Jumlah sekolah berwawasan dengan target 20 sekolah realisasi 20 sekolah, 2. Jumlah kelompok peduli lingkungan dengan target 40 kelompok realisasi 40 kelompok,
capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan
Desember 2014 adalah (100%) i.
Sasaran 9: Terwujudnya peningkatan penaatan dan penegakan hukum lingkungan dengan indikatornya 1: Jumlah unit usaha yang melaksanakan kewajiban pelaporan yang tertuang dalam dokumen AMDAL dengan target 100 unit usaha realisasi 110 unit usaha, 2. Prosentase unit usaha yang mentaati hukum lingkungan dengan target 8 % realisasi 10,6 %, capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2014 adalah (100%)
j.
Sasaran 10: Meningkatnya pembinaan bagi usaha/kegiatan yang potensial menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan, dengan indikatornya 1:
iv
Sumber pencemar lingkungan yang dibina, dengan target 370 unit usaha, capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2014 adalah 370 unit usaha (100%). k. Sasaran 11: Terwujudnya peningkatan system dan aksesibilitas informasi lingkungan, dengan indikatornya 1: Tersedianya data lingkungan hidup secara digital dengan target 8 jenis data,
capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2014
adalah 8 jenis data (100%). l.
Sasaran 12: Meningkatnya jumlah studi/kajian lingkungan hidup, dengan indikatornya 1: Jumlah Dokumen AMDAL yang sudah dinilai dengan target 10 dokumen, capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2014 adalah 12 dokumen (120%).
B. Kinerja Keuangan Untuk kinerja keuangan realisasi keuangan Badan Lingkungan Hidup DIY di tahun 2014 sebesar Rp 15.355.782.636,- aau mencapai 91,48 % dari anggaran sebesar Rp 16.604.081.305,- dan lebih tinggi jika dibandingkan dengan realisasi di tahun 2013 yang realisasinya sebesar 91,28%. C. Permasalahan Yang menjadi permasalahan pelaksanaan program Badan Lingkungan Hidup DIY di tahun 2014 adalah pada kegiatan:
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, pada kegiatan Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan. Ke depannya untuk mengatasi permasalahan tersebut akan ditempuh langkah-
langkah sebagai berikut :
1.
2.
Melakukan upaya koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, membangun komitmen bersama dan sinergisitas dalam pelaksanaan program pengelolaan lingkungan. Meningkatkan pengawasan internal dan koordinasi dengan instansi terkait baik di Provinsi maupun Kabupaten/kota agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat berjalan sesuai perencanaan.
------------------------------------
iv
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR
........................................
IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
......... ............................
ii
. . . . . . .. . . . . . . .. . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .
v
PENDAHULUAN
1
I.1
Struktur Organisasi . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .
1
I.2
Fungsi dan Tugas
...............................
3
I.3
Keadaan Pegawai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .
17
I.4
Keadaan Sarana dan Prasarana . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
19
I.5
Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . . . .. . . .
21
I.6
Sistematika Penyajian LAKIP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .
21
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA . . . . . . . . . . . . . . . ..
23
II.1
Perencanaan Strategis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .
23
II.1.1 Visi dan Misi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .
24
II.1.2 Tujuan dan Sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
25
II.1.3 Strategi
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . . . . . .
28
II.1.3.1 Misi 1
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .. . . . .. . .
29
II.1.3.2 Misi 2
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . .
29
II.1.3.3 Misi 3
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. ... . .
30
II.1.3.3 Misi 4
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. ... . .
30
II.1.3 Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) . . .. . . . . . . . . . . .
35
II.2
Perjanjian Kinerja Tahun 2014 . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .
37
II.3
Rencana Anggaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .
42
II.3.1 Target Belanja BLH DIY . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
42
II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis . . . . . . .. . . .
42
Instrumen Pendukung . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
45
AKUNTABILITAS KINERJA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
47
III.1 Capaian Kinerja Tahun 2014 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
47
II.4
BAB III
i
LAKIP BLH DIY TAHUN 2014 I v
BAB IV
III.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja . . . . .. . . . . . . . .. . . .
50
III.3 Akuntabilitas Anggaran . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
80
PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
86
LAMPIRAN - LAMPIRAN :
LAKIP BLH DIY TAHUN 2014 I v
BAB I PENDAHULUAN
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia. Dengan
disusunnya
Laporan
Kinerja
Instansi
Pemerintah Badan
Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 diharapkan dapat: 1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Mendorong Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta didalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. 3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meningkatkan kinerjanya. 4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat.terhadap Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta di dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. I.1 Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang didalamnya termasuk Badan Lingkungan Hidup Daerah istimewa Yogyakarta. Badan Lingkungan Hidup Daerah istimewa Yogyakarta merupakan unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut: Struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah istimewa Yogyakarta, berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 sebagai berikut: a. Kepala b. Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris, terdiri dari: 1). Sub Bagian Program, Data dan Teknologi Informasi 2). Sub Bagian Keuangan 3). Sub Bagian Umum c. Bidang Pengembangan Kapasitas yang dipimpin oleh seorang kepala bidang, terdiri dari: 1). Sub
Bidang
Pengembangan
Sumber
Daya
Manusia
dan
Kelembagaan Lingkungan 2). Sub Bidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan c. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan yang dipimpin oleh seorang kepala bidang dan terdiri dari: 1). Sub Bidang Pengendalian Perusakan Lingkungan 2). Sub Bidang Konservasi Lingkungan d. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan yang dipimpin oleh seorang kepala bidang dan terdiri dari: 1). Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Udara 2). Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun e. Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan yang dipimpin oleh seorang kepala bidang dan terdiri dari:
1). Sub Bidang Penaatan Lingkungan 2). Sub Bidang Kajian Lingkungan f. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional merupakan kelompok jabatan dengan keahlian
khusus
yaitu
Jabatan
Fungsional
Pengendali
digunakan
dalam
Dampak
Lingkungan. Ketentuan-ketentuan
yang
dapat
pembentukan
kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:
Keputusan Presiden No. 100 Tahun 2004 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional.
Keputusan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 47/KEP/MENPAAN/8/2002 tentang jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya.
Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 145 Tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya.
Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 146 Tahun 2004 tentang Pedoman Kualifikasi Pendidikan Untuk Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan.
Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 147 Tahun 2004 tentang Kode Etik Profesi Pengendali Dampak Lingkungan.
Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 62 Tahun 2004 tentang Tata Cara Permintaan, Pemberian, dan Penghentian Tunjangan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan.
I.2 Fungsi dan Tugas Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 menetapkan bahwa Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai tugas untuk melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program di bidang lingkungan hidup; b. Perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup; c. Pengendalian pencemaran dan/kerusakan lingkungan, pemulihan kualitas lingkungan hidup, konservasi lingkungan; d. Penyelenggaraan pembinaan pengendalian lingkungan; e. Penyelenggaraan koordinasi perijinan bidang lingkungan hidup; f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan; g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup; h. Pemberian fasilitasi penyelenggaraan pengendalian lingkungan hidup Pemerintah Kabupaten/Kota; i. Pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang lingkungan hidup; j. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan; k. Pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tugas dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup DIY dapat dilihat pada tugas unit kerja Sekretariat, Bidang dan Sub Bidang, Sub Bagian, sebagai berikut : 1. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, pengelolaan data dan sistem informasi, ketatausahaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan Badan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi : a. Penyusunan program Sekretariat; b. Penyusunan program Badan; c. Koordinasi
dan
fasilitasi
perumusan
kebijakan
teknis
bidang
lingkungan hidup; d. Penyelenggaraan urusan kearsipan, kerumahtanggaan, kehumasan, kepustakaan, serta efisiensi dan tatalaksana Badan;
e. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian Badan; f.
Pengelolaan keuangan dan barang Badan;
g. Pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi; h. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program Badan; i.
Fasilitasi pengembangan kerjasama teknis;
j.
Evaluasi dan penyusunan laporan program Sekretariat;
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Tugas dan fungsi Sekretariat didistribusikan ke seluruh Subbag yang ada di bawah Sekretariat sebagai berikut: 1.1. Sub Bagian Program, Data dan Teknologi Informasi Sub Bagian Program, Data dan Teknologi Informasi mempunyai tugas penyiapan bahan
penyusunan dan evaluasi program,
pengembangan data dan sistem teknologi informasi.
Untuk
melaksanaan tugas tersebut, Sub Bagian Program, Data dan Teknologi Informasi mempunyai fungsi : a. Penyusunan program Sub Bagian Program, Data dan Teknologi Informasi ; b. Penyusunan program Badan; c. Pengelolaan data, pelayanan informasi dan pengembangan sistem informasi; d. Penyiapan bahan fasilitasi pengembangan kerjasama teknis; e. Pengendalian, monitoring dan evaluasi program Badan; f.
Penyusunan laporan program Badan;
g. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Sub Bagian Program Data, dan Teknologi Informasi.
1.2. Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengelola keuangan Badan. Untuk melaksanaan tugas tersebut Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi : a. Penyusunan program Subbagian Keuangan; b. Penyusunan rencana anggaran Badan; c. Pelaksanaan perbendaharaan keuangan Badan; d. Pelaksanaan akuntansi keuangan Badan; e. Pelaksanaan verifikasi anggaran Badan; f.
Penyusunan pertanggungjawaban anggaran Badan;
g. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Sub Bagian Keuangan.
1.3. Sub Bagian Umum Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan kearsipan, kerumahtanggaan, pengelolaan barang, kepegawaian, kehumasan, kepustakaan,
efisiensi
dan
tatalaksana
Badan.
Untuk
melaksanakan tugas tersebut Sub Bagian Umum mempunyai fungsi : a. Penyusunan program Subbagian Umum; b. Pengelolaan kearsipan; c. Penyelenggaraan kerumahtanggaan Badan; d. Pengelolaan barang Badan; e. Pengelolaan data kepegawaian Badan; f.
Penyiapan bahan mutasi pegawai Badan;
g. Penyiapan kesejahteraan pegawai Badan; h. Penyiapan bahan pembinaan pegawai Badan; i.
Penyelenggaraan kehumasan Badan;
j.
Pengelolaan kepustakaan Badan;
k. Penyiapan bahan efisiensi dan tatalaksana Badan; l.
Evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Umum
2. Bidang Pengembangan Kapasitas Bidang Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas melaksanakan pengembangan
Kapasitas
Sumber
Daya
Manusia
(SDM)
dan
Kelembagaan bidang lingkungan hidup serta pengembangan kapasitas laboratorium lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengembangan Kapasitas mempunyai fungsi : a. Penyusunan program Bidang Pengembangan Kapasitas; b. Penyusunan
bahan
penyelenggaraan
kebijakan
teknis
pengembangan
pembinaan/peningkatan
kapasitas
dan SDM,
kelembagaan dan laboratorium bidang lingkungan hidup; c. Pengelolaan data SDM dan
kelembagaan serta laboratorium
lingkungan hidup; d. Pembinaan dan fasilitasi pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan lingkungan hidup serta pengembangan laboratorium lingkungan; e. Fasilitasi pengelolaan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup; f.
Evaluasi dan monitoring pengelolaan laboratorium lingkungan;
g. Pelaksanaan
fasilitasi
pengembangan
teknologi
berwawasan
lingkungan; h. Pembinaan dan pemantauan pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; i.
Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program program Bidang Pengembangan Kapasitas;
j.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tugas dan fungsi Bidang Pengembangan Kapasitas didistribusikan ke seluruh Subbid yang ada di bawah Bidang Pengembangan Kapasitas sebagai berikut: 2.1. Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan; Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan
mempunyai
tugas
melaksanakan
pengembangan
sumberdaya manusia di bidang lingkungan hidup serta pemberdayaan dan fasilitasi organisasi/lembaga masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan mempunyai fungsi : a. Penyusunan program
Subbidang Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan Kelembagaan Lingkungan; b. Pembinaan
dan pengawasan penerapan Standar Nasional
Indonesia (SNI) dan standar kompetensi personil di bidang pengelolaan lingkungan hidup; c. Pembinaan dan pengembangan kapasitas dan kelembagaan lingkungan hidup; d. Penyiapan
bahan
fasilitasi
pengembangan
kapasitas
dan
kelembagaan lingkungan hidup; e. Pelaksanaan pembinaan dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup; f.
Pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan;
g. Penyiapan
bahan
kebijakan
penerapan
instrumen
ekonomi
pengelolaan lingkungan hidup; h. Penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan penerapan sistem manajemen lingkungan hidup;
i.
Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengembangan
Sumber
Daya
Manusia
dan
Kelembagaan
Lingkungan hidup.
2.2. Sub Bidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan. Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup.
Subbidang
Pengembangan
Laboratorium
Lingkungan
mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan mempunyai fungsi : a. Penyusunan
program Subbidang Pengembangan
Laboratorium
Lingkungan; b. Penyiapan bahan penyusunan kebijaksanaan teknis pengembangan laboratorium lingkungan hidup; c. Penyelenggaraan
pembinaan
dan
pengembangan
terhadap
laboratorium lingkungan hidup; d. Penyiapan bahan rekomendasi laboratorium lingkungan hidup; e. Pelaksanaan
pembinaan
pemanfaatan
dan
pengelolaan
laboratorium lingkungan hidup; f. Penyiapan bahan
pembinaan dan pengendalian pelaksanaan
perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan hidup; g. Pelaksanaan
fasilitasi
pengembangan
teknologi
berwawasan
lingkungan; h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan;
3. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi lingkungan
Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan mempunyai fungsi : a. Penyusunan program Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan; b. Penyusunan bahan penetapan kriteria baku kerusakan lingkungan; c. Penyusunan bahan kebijakan teknis pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan; d. Pembinaan dan pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan; e. Monitoring dan evaluasi pengendalian perusakan serta
konservasi
lingkungan; f. Pengendalian
pelaksanaan
perjanjian
internasional
di
bidang
konservasi sumber daya alam; g. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan; i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan didistribusikan ke seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan sebagai berikut: 3.1 Sub Bidang Pengendalian Perusakan Lingkungan Sub Bidang Pengendalian Perusakan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan
pengendalian
kerusakan
lingkungan.
Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Sub Bidang Pengendalian Perusakan Lingkungan mempunyai fungsi : a. Penyusunan
program
Sub
Bidang
Pengendalian
Perusakan
Lingkungan; b. Penyiapan bahan kebijakan teknis pengendalian dan evaluasi kerusakan lingkungan; c. Penyiapan bahan penetapan kriteria baku kerusakan lingkungan pesisir dan laut, kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan dan/atau lahan, serta akibat kegiatan produksi biomassa; d. Penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengendalian kerusakan lingkungan; e. Penyelenggaraan pelayanan pengendalian kerusakan lingkungan; f. Pemantauan
dan
pengendalian
pelaksanaan
perjanjian
internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan; g. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; h. Penyiapan bahan koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan/atau lahan; i. Pelaksanaan pengaturan pengendalian kerusakan wilayah pesisir dan laut; j. Pelaksanaan pelayanan penunjang terhadap penyelenggaraan pengendalian kerusakan lingkungan oleh satuan kerja pemerintah daerah. k. Evaluasi
dan
penyusunan
laporan
pelaksanaan
program
Subbidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan.
3.2. Sub Bidang Konservasi Lingkungan Sub Bidang Konservasi Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan Konservasi Lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sub Bidang Konservasi Lingkungan mempunyai fungsi : a. Penyusunan program Subbidang Konservasi Lingkungan; b. Penyiapan bahan penyusunan kebijaksanaan teknis konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam;
c. Penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam; d. Penyiapan bahan penetapan lokasi konservasi sumber daya alam; e. Pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang konservasi sumberdaya alam; f. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; g. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan konservasi sumber daya alam; h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Konservasi Lingkungan.
5. Bidang Pengendalian Pencemaran lingkungan Bidang
Pengendalian
Pencemaran
Lingkungan
mempunyai
tugas
melaksanakan pengendalian pencemaran udara, air, tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai fungsi : a. Penyusunan program Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan; b. Penyusunan kebijakan teknis pengendalian pencemaran lingkungan; c. Pembinaan dan pengendalian pencemaran udara, air, tanah dan B3; d. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; e. Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan protokol; f. Pemberian rekomendasi perizinan dalam rangka
pengendalian
pencemaran lingkungan; g. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tugas
dan
fungsi
Bidang
Pengendalian
didistribusikan ke seluruh Subbidang
Pencemaran
Lingkungan
yang ada di bawah Bidang
Pengendalian Pencemaran Lingkungan sebagai berikut: 4.1. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Udara Subbidang
Pengendalian
Pencemaran
Udara
mempunyai
tugas
melaksanakan pengendalian pencemaran udara. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Udara mempunyai fungsi : a. Penyusunan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara; b. Penyiapan bahan penetapan dan penyusunan kebijakan teknis serta pedoman pengendalian pencemaran udara; c. Penyiapan
bahan
pembinaan,
pengendalian
dan
evaluasi
pencemaran udara; d. Pelaksanaan pemantauan dampak deposisi asam; e. Penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan; f. Penyiapan
bahan
pembinaan
dan
pengendalian
pelaksanaan
konvensi internasional dan protokol; g. Penyiapan bahan rekomendasi izin lembaga pengujian emisi; h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara.
4.2.Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun. Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun mempunyai tugas melaksanakan pengendalian
pencemaran air, tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun mempunyai fungsi : a. Penyusunan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun ; b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pedoman pengendalian pencemaran air, tanah, B3 serta wilayah pesisir dan laut; c. Penyiapan
bahan
pembinaan,
pengendalian,
evaluasi
kualitas
lingkungan dan pencemaran air, tanah, B3 serta wilayah pesisir dan laut; d. Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi kualitas air dan tanah; e. Penyiapan bahan pembinaan dan evaluasi pelaksanaan pemberian izin pembuangan limbah cair; f. Penyiapan bahan pembinaan pelaksanaan pengelolaan B3; g. Penyiapan bahan pemberian izin dan rekomendasi ijin pengumpulan limbah B3 kecuali minyak pelumas dan oli bekas; h. Penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta B3; i. Penyiapan
bahan
pembinaan
dan
pengendalian
pelaksanaan
konvensi internasional dan protokol; j. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun.
5. Bidang Penaatan dan Kajian lingkungan Bidang
Penaatan
melaksanakan
dan
Kajian
Lingkungan
mempunyai
tugas
penaatan
hukum
dan
lingkungan.
Untuk
kajian
melaksanakan tugas tersebut, Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan; b. Penyusunan bahan kebijakan penaatan dan kajian lingkungan; c. Pelaksanaan koordinasi penilaian dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), menanggapi Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL), Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) serta menilai Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL) sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan; d. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penaatan hukum dan kajian lingkungan; e. Pengendalian
pelaksanaan
perjanjian
internasional
di
bidang
pengendalian dampak lingkungan; f. Pembinaan, pemantauan dan pengawasan pelaksanaan dokumen pengelolaan lingkungan; g. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan. h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tugas dan fungsi Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan didistribusikan ke seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian Penaatan dan kajian Lingkungan sebagai berikut:
5.1. Sub Bidang Penaatan Lingkungan; Subbidang Penaatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan fasilitasi penaatan lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Penaatan Lingkungan mempunyai fungsi : a. Penyusunan program Subbidang Penaatan Lingkungan; b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pedoman teknis penaatan lingkungan;
c. Pelaksanaan pengawasan sistem tanggap darurat pencemaran/ kerusakan lingkungan; d. Penyiapan
bahan
pembinaan
dan
pelaksanaan
pengawasan
lingkungan hidup; e. Penyiapan bahan pelaksanaan penyelesaian kasus lingkungan; f.
Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Penaatan Lingkungan.
5.2. Sub Bidang Kajian Lingkungan; Subbidang
Kajian
Lingkungan
mempunyai
tugas
melaksanakan
pengkajian lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Kajian Lingkungan mempunyai fungsi : a. Penyusunan program Subbidang Kajian Lingkungan; b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan
pedoman teknis
pengkajian lingkungan hidup; c. Penyiapan bahan pengkajian lingkungan; d. Penyiapan bahan penyelenggaraan penilaian dokumen lingkungan hidup; e. Pembinaan dan evaluasi pelaksanaan dokumen lingkungan hidup; f.
Penyiapan bahan pelaksanaan pemberian lisensi komisi AMDAL Kabupaten/Kota;
g. Pengendalian
pelaksanaan
perjanjian
internasional
di
bidang
pengendalian dampak lingkungan; h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Kajian Lingkungan.
I.3 Keadaan Pegawai Kondisi riil pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta sampai dengan akhir Desember 2014 berjumlah 55 orang pegawai (PNS) dengan rincian 28 orang pegawai laki-laki dan 27 orang pegawai perempuan. Kondisi riil pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta yang menduduki jabatan struktural dan fungsional tertentu seperti pada tabel sebagai berikut : Tabel .I.3.1. Kondisi riil pegawai BLH DIY berdasarkan Jabatan sampai dengan 31 Desember 2014 NO
Jabatan Struktural/Fungsional
Jumlah
1.
Eselon II
1 orang
2.
Eselon III
5 orang
Pendidikan Pendidikan Pasca Sarjana (S2) Pendidikan S2 : 4 orang, Pendidikan S1 : 1 orang Pendidikan S2 : 6 orang,
3.
Eselon IV
11 orang Pendidikan S1 : 5 orang
4.
Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan
2 orang
Pendidikan S2 : 2 orang
Berdasarkan pangkat dan golongan, pegawai Badan Lingkungan Hidup DIY sampai dengan 31 Desember, seperti pada tabel sebagai berikut : Tabel .I.3.1. Jumlah pegawai BLH DIY sampai dengan 31 Desember 2014 dilihat dari Golongan/Ruang Kepangkatan
NO
Golongan/Ruang Kepangkatan
Tahun 2013
Tahun 2014
1.
Pembina Utama Madya – IV/d
1 orang
1 orang
2.
Pembina Utama Muda – IV/c
1 orang
1 orang
3.
Pembina Tk. I - IV/b
4 orang
4 orang
4.
Pembina - IV/a
5 orang
6 orang
5.
Penata Tk. I - III/d
13 orang
12 orang
6.
Penata - III/c
5 orang
4 orang
7.
Penata Muda Tk.I - III/b
7 orang
13 orang
8.
Penata Muda - III/a
15 orang
10 orang
9.
Pengatur Tk.I - II/d
1 orang
1 orang
10.
Pengatur – II/c
1 orang
1 orang
11.
Pengatur Muda Tk.I – II/b
- orang
- orang
12.
Pengatur Muda – II/a
1 orang
- orang
13.
Juru Tk. I – I/d
- orang
- orang
14.
Juru – I/c
- orang
- orang
15.
Juru Muda Tk. I – I/b
1 orang
- orang
16.
Juru Muda – I/a
1 orang
1 orang
JUMLAH
54 orang
55 orang
Berdasarkan kualifikasi pendidikan, pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta terhitung sampai dengan 31 Desember 2014 seperti pada tabel sebagai berikut : Tabel .I.3.2. Jumlah pegawai BLH DIY sampai dengan 31 Desember 2014 dilihat dari tingkat pendidikannya
NO
Uraian
Tahun 2013
Tahun 2014
1.
Pendidikan Pasca Sarjana (S2)
13 orang
14 orang
2.
Pendidikan Sarjana (S1)
26 orang
26 orang
3.
Pendidikan Sarjana Muda/ D3
1 orang
1 orang
4.
Pendidikan SLTA
11 orang
12 orang
5.
Pendidikan SLTP
0 orang
0 orang
6.
Pendidikan SD
2 orang
2 orang
Kondisi jumlah ideal pegawai dibandingkan dengan beban pekerjaan masih terdapat kekurangan, apabila dilihat dari bezetting formasi kebutuhan pegawai BLH DIY sejumlah 82 formasi, sedangkan kondisi riil jumlah pegawai sebanyak 55 sehingga ada kekurangan sejumlah 27 pegawai. Dengan jumlah personil yang ada semua beban pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan masing-masing. Dalam upaya untuk meningkatkan kwalitas kemampuan teknis bidang lingkungan hidup, BLH DIY telah mengikut sertakan sejumlah pegawai dalam diklat umum maupun teknis seperti kursus AMDAL, Audit Lingkungan dan PPNS/PPLHD.
I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana
Kelengkapan sarana dan prasarana kerja berupa aset tetap maupun aset lainnya, merupakan salah satu faktor pendukung tercapainya target kinerja kegiatan yang telah direncanakan. Aset tetap Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta terhitung sampai dengan 31 Desember 2014, sejumlah Rp. 6.807.772.068,00 secara rinci seperti pada tabel berikut :
Tabel .I.4.1 :
Rekapitulasi Aset Tetap Badan Lingkungan Hidup DIY s.d 31 Desember 2014 Jumlah NO
Uraian Barang
Jumlah Harga (Rp.)
1.
Tanah
1
1.392.000.000
2.
Alat-alat besar
1
96.890.000
3.
Alat-alat Angkutan
15
826.482.000
4.
Alat-alat bengkel dan alat ukur
4
19.000.000
5.
Alat-alat pertanian dan alat peternakan
0
0
6.
Alat-alat kantor dan rumah tangga
885
1.200.690.425
7.
Alat-alat studio dan komunikasi
31
99.715.000
8.
Alat-alat Kedokteran
0
0
9.
Alat-alat Laboratorium
10.
Alat Keamanan
0
0
11.
Bangunan gedung
9
1.754.161.893
12.
Bangunan monument
0
0
13.
Jalan dan jembatan
0
0
14.
Bangunan air (irigasi)
0
0
15.
Instalasi
1
65.525.000
16.
Jaringan
1
3.600.000
17.
Buku dan perpustakaan
479
81.943.750
18.
Barang bercorak kesenian, kebudayaan
0
0
19.
Hewan, ternak, serta tanaman
0
0
20.
Kostruksi dalam pengerjaan
0
0
JUMLAH
149
1.576
1.267.764.000
6.807.772.068
I.5 Keuangan Jumlah anggaran yang dikelola Badan Lingkungan Hidup DIY pada TA 2014 berdasarkan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA-SKPD) Tahun 2014, sebesar Rp. 16.604.081.305,- dengan realisasi sebesar Rp. 15.355.782.636,- atau 92,48 persen, yang terdiri dari anggaran belanja tidak langsung dan anggaran belanja langsung, sebagai berikut : a. BelanjaTidakLangsung Anggaran Belanja Tidak Langsung berupa Belanja Pegawai, ditetapkan sebesar Rp 3.016.783.756,- realisasinya sebesar Rp 3.011.391.975,atau 99,82 % sehingga kurang dari anggaran sebesar Rp 5.391.781,-. b. Belanja Langsung Anggaran Belanja Langsung yang terbagi kedalam 10 (sepuluh) Program dan 70 (tujuh puluh) kegiatan, ditetapkan sebesar Rp 13.587.297.549,- realisasinya Rp 12.344.390.661,- atau 90,85% sehingga kurang dari anggaran sebesar Rp 1.242.906.888,-. Belanja Langsung tersebut masing-masing terbagi lagi dalam Belanja Pegawai anggaran ditetapkan sebesar Rp 2.211.339.000,-
dengan realisasi
sebesar Rp 2.066.344.000,- atau 93,44% sehingga kurang dari anggaran sebesar Rp 144.995.000,-. Belanja Barang Jasa anggaran ditetapkan sebesar Rp 10.659.487.300,- dengan realisasi sebesar Rp 9.575.832.361,- atau 89,83 % sehingga kurang dari anggaran sebesar Rp 1.083.684.939,-. Belanja Modal anggaran ditetapkan sebesar Rp. 716.471.249,- dengan realisasi sebesar Rp 702.214.300,- atau 98,01% sehingga kurang dari anggaran sebesar Rp 14.259.949,-.
I.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Laporan Akuntabilitas Kinerja ini memberikan informasi pencapaian kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY selama tahun 2014. Sebagai tolok ukur keberhasilan dalam pelaksanaan program/kegiatan tahun 2014 adalah dengan membandingkan antara target dan hasil pencapaian kinerja yang telah ditetapkan didalam Dokumen Penetapan Kinerja Badan Lingkungan
Hidup DIY Tahun 2014. Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY tahun 2014 adalah sebagai berikut : Bab I
Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang alasan penyusunan
lakip,
struktur
organisasi,
fungsi,
tugas
dan
wewenang, potensi yang menjadi ruang lingkup SKPD Badan Lingkungan Hidup DIY. Bab II
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan tentang visi dan misi, tujuan dan sasaran, strategi, program/kegiatan, penetapan kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2014.
Bab III
Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan tentang Capaian Indikator Kinerja Utama,
Analisis Pengukuran Kinerja,
Analisis dan
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Anggaran, dan uraian secara sistematis keberhasilan dan kegagalan dan langkah- langkah antisipatif yang diambil Bab IV
Penutup, berisi uraian keberhasilan dan kegagalan, permasalahan atau kendala dalam pencapaian kinerja dan strategi yang dilakukan dalam mengatasi kendala.
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
II.1 Perencanaan Strategis II.1.1 Visi dan Misi Dasar filosofi pembangunan daerah Daerah Istimewa Yogyakarta seperti tercantum dalam RPJMD DIY tahun 2012 - 2017 adalah Hamemayu Hayuning Bawana, sebagai cita-cita luhur untuk mewujudkan
tata nilai
kehidupan masyarakat Yogyakarta berdasarkan nilai budaya daerah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Hamemayu Hayuning Bawono bermakna
suatu
filosofi
kepemimpinan
yang
selalu
mengupayakan
peningkatan kesejahtaraan rakyat dan mendorong terciptanya sikap serta perilaku hidup individu yang menekankan keselarasan dan keserasian antara sesama manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Illahi dalam melaksanakan hidup dan kehidupannya. Filosofi ini juga mengandung magna adanya kewajiban untuk melindungi, memelihara, serta membina keselamatan dunia dan lebih mengedepankan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan pribadi maupun kelompok. Hamemayu Hayuning Bawana bermakna sangat luas, karena Bawana sendiri dipahami sebagai yang tangible dan intangible serta sebagai bawana alit dan bawana ageng. Dalam pemahaman seperti itu, maka konsep ini memiliki kapasitas luas menjadi rujukan hidup bermasyarakat baik bagi lingkungan keluarga, masyarakat maupun lingkungan yang lebih luas (negara). Konsep ini mengandung makna adanya kewajiban untuk melindungi, memelihara, serta membina keselamatan dunia dan lebih mengedepankan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi maupun kelompok. Hakikat budaya adalah hasil cipta, rasa dan karsa yang diyakini masyarakat sebagai sesuatu yang benar dan indah. Demikian pula budaya Ngayogyakarta Hadiningrat, yang diyakini sebagai salah satu acuan dalam kehidupan bermasyarakat. Secara filosofis, budaya Jawa, khususnya budaya Ngayogyakarto Hadiningrat dapat digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan masyarakat ayom, ayem, tata, titi tentrem, kerta raharja. Dengan perkataan lain, budaya tersebut akan bermuara pada kehidupan masyarakat yang penuh dengan kedamaian, keamanan, keteraturan dan sejahtera.
II.1.1.1. Visi SKPD Bertitik tolak dari dasar filosofi pembangunan daerah Daerah Istimewa Yogyakarta seperti tersebut di atas, sesuai kondisi pada saat ini Badan Lingkungan Hidup DIY melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam lima tahun kedepan, tahapan dalam rencana pembangunan
jangka
panjang,
dan
aspek-aspek
potensial
yang
berkembang selama ini serta mempertimbangkan isu-isu lingkunga hidup strategis dan perkembangan pengelolaan lingkungan hidup global yang cukup pesat perlu diwujudkan suatu kondisi dinamis masyarakat yang maju, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang adiluhung. Visi Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta disusun dengan memperhatikan dasar filosofi tersebut serta memperhatikan visi yang hendak dicapai dalam RPJMD DIY tahun 2012 – 2017, maka rumusan visi Badan Lingkungan Hidup DIY yang ingin dicapai selama lima tahun mendatang adalah sebagai berikut: “Sebagai Institusi Yang Handal Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk
Mewujudkan Masyarakat DIY Berbudaya dan Berwawasan
Lingkungan”
II.1.1.2. Misi SKPD Sesuai dengan Misi Keempat RPJMD DIY (memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesesuaian tata ruang), maka tujuan yang hendak dicapai oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta selama kurun waktu 5 (lima) tahun adalah menjaga kelestarian lingkungan dan kesesuaian tata ruang pada sasaran kualitas lingkungan hidup meningkat dengan indikator sasaran Prosentase Peningkatan Kualitas Lingkungan. Dengan memperhatikan misi, tujuan, sasaran dalam RPJMD DIY Tahun 2012–2017 serta visi SKPD yang telah ditetapkan, maka misi yang akan dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan;
2. Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam
melalui
sinergisitas
lintas
pemangku
kepentingan
serta
mengembangan budaya kearifan lokal;
3. Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender;
4. Memantapkan
sarana
prasarana
dan
akses
informasi
dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas.
II.1.2 Tujuan dan Sasaran II.1.2.1. Tujuan Dengan mengacu kepada misi yang telah ditetapkan, maka tujuan jangka menengah yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 tahun adalah, sebagai berikut : a. Mengoptimalkan tugas dan fungsi Badan Lingkungan Hidup dalam melaksanakan program dan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, dengan : - Memfasilitasi upaya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan wawasan sumber daya manusia BLH DIY dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. - Peningkatan
sarana
prasarana
yang
diperlukan
dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan secara profesional dengan menyesuaikan kemajuan pengetahuan, ketrampilan dan teknologi yang ada b. Meningkatkan
sinergisitas,
intensitas,
dan
efektifitas
dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh lintas pemangku kepentingan, dengan :
- Mengembangkan budaya kearifan lokal dalam bidang lingkungan Hidup - Mendorong kerjasama yang efektif, efisien dan berkeadilan lintas pemangku kepentingan dalam bidang lingkungan hidup - Mendorong dan fasilitasi upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam yang dilakukan oleh Pemerintah
c. Meningkatkan kapasitas, kesadaran, partisipasi, dan kepedulian serta tingkat ketaatan para pemangku kepentingan dalam upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup, dengan : - Mendorong advokasi kepada para pemangku kepentingan dalam bidang lingkungan hidup dan sumber daya alam - Memberikan
pembinaan
dan
pengawasan
terhadap
para
pemangku kepentingan akan kewajiban di dalam pengelolaan lingkungan - Mengembangkan jejaring kerja lintas pemangku kepentingan dalam bidang lingkungan hidup dan sumber daya alam - Mendorong dan memfasilitasi peranserta berbagai kelompok masyarakat untuk berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan
d. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana serta piranti keras dan lunak untuk pengelolaan data dan informasi bidang lingkungan hidup, dengan : - Mendorong penyusunan berbagai peraturan hukum dalam bidang lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam - Peningkatan kuantitas maupun kualitas berbagai demplot fasilitas
pengelolaan
lingkungan
hidup
dan
mendorong
pengembangan dan replikasinya sampai di tingkat masyarakat - Mengembangan sistem dan akses data informasi lingkungan hidup
II.1.2.2. Sasaran Strategis Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaransasaran strategis yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut : Tabel II.1.1.2.1 Sasaran dan Indikator Sasaran Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2012-2017
NO.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA SASARAN
1.
Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat
Prosentase Peningkatan Kualitas Lingkungan
2.
Peningkatan kualitas air sungai
Penurunan Pencemaran Air Sungai :
1) BOD 2) COD 3) Bakteri Coli
3.
Peningkatan kualitas udara ambien
KONDISI AWAL
TARGET AKHIR
(Th. 2012)
(Th 2017)
persen
3,14
15,72
mg/l
<8
< 7,5
mg/l
<40
< 37,5
MPN/ 100 ml
175.000
< 175.000
µg/m3
< 13
<7
µg/m3
< 140
<120
Ha
9
45
Meter
2,53
2,20
Persen
11,67
58,33%
kampung
10
30
SATUAN
Penurunan Pencemaran Udara Ambien : 1) CO 2) HC
4.
Menurunnya luasan lahan yang rusak
Luas lahan yang terkonservasi
5.
Terwujudnya peningkatan konservasi sumberdaya air tanah
Fluktuasi Muka Air Tanah
6.
Terwujudnya peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH
1). Prosentase pemenuhan penyediaan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan 2) Jumlah Kampung Hijau
NO.
7.
SASARAN STRATEGIS
Peningkatan pengelolaan sampah, dan limbah B3
INDIKATOR KINERJA SASARAN
1). Jumlah penghasil limbah B3 yang melakukan pengolahan limbah B3 sesuai aturan 2). Jumlah kelompok pengelola sampah mandiri
8.
9.
Terwujudnya peningkatan jumlah kelompok masyarakat peduli lingkunga
Terwujudnya peningkatan penaatan dan penegakan hukum lingkungan
1). Jumlah Sekolah berwawasan lingkungan 2). Jumlah kelompok peduli lingkungan hidup
1). Jumlah unit usaha yang melasanakan kewajiban pelaporan yang tertuang dalam dokumen AMDAL
KONDISI AWAL
TARGET AKHIR
(Th. 2012)
(Th 2017)
2
6
20
60
Sekolah
15
35
kelompok
30
55
Unit usaha
90
130
8
15
SATUAN
Unit usaha
kelompok
2). Prosentase Unit Usaha yang mentaati hukum lingkungan
persen
10.
Meningkatnya pembinaan bagi usaha/kegiatan yang potensial menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Sumber pencemar yang dibina
Unit usaha
360
400
11.
Terwujudnya peningkatan pengelolaan dan aksesibilitas informasi lingkungan
Tersedianya data lingkungan hidup secara digital
Jenis data
8
11
10.
Meningkatnya jumlah studi/kajian lingkungan hidup
Jumlah dokumen AMDAL yang sudah dinilai
dokumen
5
25
II.1.3 Strategi Dalam mewujudkan pencapaian sasaran, diperlukan strategi yang mendasarkan pada misi instansi yang dijabarkan secara sistematis melalui perumusan strategi dan arah kebijakan, program dan kegiatan sebagai berikut :
II.1.3.1. Misi 1 : Meningkatkan profesionalisme,
akuntabilitas dan kapasitas
Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan, sebagai berikut : 1. Pengembangan potensi sumber daya manusia Badan Lingkungan Hidup 2. Penambahan jumlah sumber daya manusia serta sarana dan prasarana untuk meningkatkan kinerja Badan Lingkungan Hidup 3. Peningkatan
peran
Badan
Lingkungan
Hidup
dalam
mengoptimalkan peran para pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam 4. Peningkatan jejaring kerja lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan dalam mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan 5. Peningkatan peran BLH DIY dalam mengoptimalkan peran pemangku kepentingan dalam upaya pengendalian pencemaran air sungai
II.1.3.2. Misi 2 :
Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam melalui sinergisitas lintas pemangku kepentingan serta mengembangan budaya kearifan lokal 1. Pengoptimalan pemanfatan potensi
SDM untuk meningkatkan
komitmen para pemangku kepentingan dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam 2. Peningkatan kerjasama
dengan para pemangku kepentingan
dalam pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam 3. Fasilitasi pembentukan kader lingkungan 4. Fasilitasi pembentukan kampung hijau dan mendorong kader lingkungan hidup lokal sebagai motivator 5. Mendorong dan fasilitasi konservasi air tanah di daerah resapan
6. Peningkatan kerjasama pengelolaan Taman KEHATI dengan Kabupaten/Kota 7. Peningkatan
peran
para
pemangku
kepentingan
dalam
pengendalian pencemaran udara 8. Rehabilitasi kerusakan lahan berbasis masyarakat 9. Peningkatan efektifias penegakan hukum terhadap pelanggaran regulasi di bidang lingkungan hidup dan sumber daya alam II.1.3.3. Misi 3 :
Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender adalah : 1. Pengembangan
kebijakan
operasional
untuk
memanfaatkan
kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan 2. Peningkatan sarana dan prasarana lingkungan untuk mewujudkan Provinsi DIY sebagai tujuan wisata dan pusat pendidikan terkemuka 3. Fasilitasi Pembentukan Kelompok pengelola sampah mandiri di tingkat komunitas. 4. Meningkatkan pengelolaan sampah dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) berbasis masyarakat. 5. Pembinaan dan penaatan hukum lingkungan bagi para pelaku usaha/kegiatan. 6. Peningkatan pembinaan kepada para pelaku penambangan dan mengintensifkan monitoring pelaksanaan dokumen lingkungan (UKL/UPL/AMDAL/RKL/RPL)
II.1.3.4. Misi 4 :
Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas 1. Peningkatan peran mitra kerja untuk mengatasi keterbatasan basis data.
2. Peningkatan perangkat keras dan lunak dalam pengelolaan lingkungan hidup 3. Peningkatan pengelolaan data dan informasi lingkungan hidup 4. Peningkatan kemudahan akses informasi kepada publik secara lebih luas 5. Peningkatan
penggunaan
berbagai
media
publikasi
dalam
penyampaian data dan informasi lingkungan hidup. 6. Peningkatan peraturan perundangan terkait lingkungan hidup 7. Peningkatan instrumen pendukung pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup Program dan Kegiatan Program prioritas bidang lingkungan hidup di DIY yang tertuang dalam RPJMD DIY Tahun 2012 – 2017 ditetapkan ada 5 program prioritas, sebagai berikut: 1). Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Indikator Kinerja Program : Sumber pencemar lingkungan yang dibina Kelompok Sasaran : a) Kelompok masyarakat peduli lingkungan baik yang ada di perkotaan dan di pedesaan, b) Sekolah-sekolah baik dari tingkat SD, SMP, SLTA/ sederajat dan Pondok Pesantren. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut : a) Pengembangan Teknologi Pengelolaan Persampahan b) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan
2). Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam. Indikator Kinerja Program : Luas Lahan yang terkonservasi Kelompok Sasaran : a) Kelompok masyarakat peduli lingkungan; b) Masyarakat terutama yang tinggal di daerah resapan air, melalui kegiatan bantuan Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH), Biopori, Bantuan untuk penghijauan
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut : a). Konservasi Sumberdaya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-sumber Air b). Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan c). Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumbe sumber Air d). Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA e). Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (Kehati) dan Ekosistem f). Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA g). Pengendalian Kerusakan Pesisir, Pantai dan Laut
3). Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Indikator Kinerja Program : Prosentase Peningkatan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Kelompok Sasaran : a) Institusi pemrintah, swasta
pengelola,
pemerhati lingkungan; b). Mahasiswa, peneliti, pelajar, masyrakat umum; c). Mahasiswa, peneliti, pelajar, masyarakat umum dan LSM. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan 2. Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan 3. Penguatan jejaring informasi lingkungan pusat dan daerah 4. Penyusunan dan Penerbitan Buletin Kalpataru 5. Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kawasan Karst DIY 6. Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah 7. Penyampain informasi lingkungan hidup
4).Program Peningkatan Pengendalian Polusi Indikator Kinerja Program : Peningkatan penaatan lingkungan bagi kegiatan usaha. Kelompok Sasaran : Para pelaku usaha/kegiatan Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1) Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor 2) Pengujian Emisi /Polusi Akibat Aktifitas Produksi 3) Pengujian Kadar Polusi limbah Padat dan Limbah Cair 4) Penyuluhan dan Pengendalian Polusi dan Pencemaran
5). Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Indikator Kinerja Program : Prosentase pemenuhan penyediaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH) di kawasan perkotaan. Kelompok
Sasaran : Kabupaten dan Kota Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah : 1) Penataan RTH
Program pendukung/reguler Badan Lingkungan Hidup DIY yang tertuang dalam RPJMD DIY Tahun 2012 – 2017 sebanyak 4 (empat) program sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Indikator Kinerja Program : Terwujudnya administrasi perkantoran yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1) Pelayanan Jasa Surat Menyurat 2) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 3) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraaan Dinas/ Operasional 4) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 5) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 6) Penyediaan Alat Tulis Kantor 7) Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan
8) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 9) Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 10) Penyediaan
Bahan
Bacaan
Dan
Peraturan
Perundang-
undangan 11) Penyediaan Makanan dan Minuman 12) Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Indikator Kinerja Program : Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1) Pengadaan Mobil Operasional 2) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 3) Pengadaan Mebeleur 4) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 5) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 6) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 7) Terlaksananya rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Indikator Kinerja Program : Terwujudnya peningkatan manajemen program, SDM aparatur untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1) Pendidikan dan Pelatihan Formal 2) Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Indikator Kinerja Program : Terwujudnya penata usahaan keuangan dan manajemen pencapaian kinerja program yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1) Penyusunan Laporan Kinerja SKPD 2) Penyusunan Laporan Keuangan SKPD 3) Penyusunan
Rencana
Program
Kegiatan
SKPD
serta
Pengembangan Data dan Informasi 4) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Kegiatan SKPD
Program Keistimewaan BLH DIY 2013 - 2017 Untuk rencana program/kegiatan pengelolaan lingkungan hidup terkait dengan Keistimewaaan DIY adalah
Program Pengembangan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Sumber Daya Alam Berbasis Kearifan Lokal dengan kegiatan sebagai berikut : 1). Pembuatan Telaga Desa Konservasi 2). Pembuatan Demplot Lahan Konservsi Abadi Wana Desa 3). Penyelenggaraan Merti Desa 4). Penyelenggaran Gerakan Gemi Nastiti. Ngati ati
II.1.4. Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) Tabel II.1.4. Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) Badan Lingkungan Hidup DIYTahun 2014 NO
SASARAN STRATEGIS
1.
Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat
INDIKATOR KINERJA
Prosentase Peningkatan Kualitas Lingkungan
TARGET
6,29 persen
NO
2.
3.
SASARAN STRATEGIS
Peningkatan kualitas air sungai
Peningkatan kualitas udara ambien
INDIKATOR KINERJA
TARGET
Penurunan Pencemaran Air Sungai : 1) BOD
< 8 mg/l
2) COD
<40 mg/l
3) Bakteri Coli
< 175.000 MPN/ 100 ml
Penurunan Pencemaran Udara Ambien : 1) CO
< 10.000 µg/m3
2) HC
< 135 µg/m3
4.
Tercapainya luas lahan tutupan vegetasi
Luas lahan yang terkonservasi
5.
Terwujudnya konservasi sumberdaya air tanah
Fluktuasi Muka Air Tanah
6.
Terwujudnya peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Jumlah kampung hijau
7.
Peningkatan pengelolaan sampah, dan limbah B3
1) Jumlah penghasil limbah B3 yang melakukan pengolahan limbah B3 sesuai aturan
3 Unit usaha
2) Jumlah kelompok pengelola sampah mandiri
30 kelompok
8.
9.
18 Ha
2,50 meter 15 lokasi
Peningkatan jumlah kelompok masyarakat peduli lingkungan
1). Jumlah Sekolah berwawasan lingkungan
Terwujudnya peningkatan penaatan dan penegakan hukum lingkungan
1). Jumlah unit usaha yang melaksanakan kewajiban pelaporan yang tertuang dalam dokumen AMDAL
100 unit usaha
2). Prosentase Unit Usaha yang mentaati hukum lingkungan
8%
2). Jumlah kelompok peduli lingkungan hidup
20 Sekolah 40 kelompok
10.
Meningkatnya pembinaan bagi usaha/kegiatan yang potensial menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Sumber pencemar yang dibina
370 Unit usaha
11.
Terwujudnya peningkatan pengelolaan dan aksesibilitas informasi lingkungan
Tersedianya data lingkungan hidup dalam basis data digital
8 Jenis data
12.
Meningkatnya studi/kajian lingkungan hidup yang sudah dinilai
Jumlah dokumen AMDAL yang sudah dinilai
10 dokumen
II.2. Penetapan Kinerja/ Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan
instansi
yang
lebih
rendah
untuk
melaksanakan
program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja, beserta target kinerja dan anggaran. Dalam penyusunan perjanjian kinerja mengacu pada Renstra, RKT, IKU, dan anggaran atau DPA, sperti pada tabel sebagai berikut : Tabel II.2 Penetapan Kinerja Tahun 2014 NO
1.
2.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat
Prosentase Peningkatan Kualitas Lingkungan
Peningkatan kualitas air sungai
Penurunan Pencemaran Air Sungai :
TARGET
PROGRAM/ KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
6,29 persen
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan.
3.183.491.100
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan.
1) BOD 2) COD
< 8 mg/l
Kegiatan :
3) Bakteri Coli
<40 mg/l
1. Pemantauan Kualitas Air
< 175.000 MPN/ 100 ml
2. Pengendalian Pencemaran Air 3. Koordinasi Pengelolaan Prokasih / Superkasih 4. Peningkatan Kapasitas Laboratorium Penguji Lingkungan 5. Pengembangan
249.979.100
1.206.852.000
393.384.500
150.000.000
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
PROGRAM/ KEGIATAN
(Rp) Sarana Prasarana Laboratorium Lingkungan Hidup
3.
Peningkatan kualitas udara ambien
322.500.000
6. Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kawasan Sungai
65.000.000
7. Pengendalian Pencemaran Tanah
74.934.500
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan.
Penurunan Pencemaran Udara Ambien : 1) CO 2) HC
ANGGARAN
< 10.000 µg/m3 < 135 µg/m3
Kegiatan : 1. Koordinasi Penilaian Langit Biru (Cukai) 2. Pemantauan Kualitas Udara Ambien
248.382.500 101.721.000
Program Peningkatan Pengendalian Polusi Kegiatan : 1. Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor 2. Pengujian Emisi/ Polusi Udara Akibat Akfivitas Produksi 3. Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair 4.
Tercapainya luas lahan tutupan vegetasi
Luas lahan yang terkonservasi
18 Ha
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
87.061.000 118.651.500
85.025.000
1.194.993.100
Kegiatan : 1. Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan SumberSumber Air 2. Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan 3. Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA
726.000.000
253.993.100
215.000.000
NO
5.
SASARAN STRATEGIS Terwujudnya konservasi sumberdaya air tanah
INDIKATOR KINERJA Fluktuasi Muka Air Tanah
TARGET
PROGRAM/ KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
2,50 meter
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
730.975.400
Kegiatan : 1. Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-Sumber Air 2. Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem
250.000.000
3. Peningkatan Peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA
200.000.000
4. Pengendalian Kerusakan Pesisir, Pantai dan Laut 6.
7.
Terwujudnya peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Peningkatan pengelolaan sampah, dan limbah B3
Jumlah kampung hijau
15 lokasi
149.975.400
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
131.000.000
769.000.000
Kegiatan :
1). Jumlah penghasil limbah B3 yang melakukan pengolahan limbah B3 sesuai aturan 2). Jumlah kelompok pengelola sampah mandiri
3 Unit usaha
1. Penataan ruang terbuka hijau (RTH)
769.000.000
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan.
605.770.500
Kegiatan : 30 kelompok
1. Pengendalian B3 dan limbah B3 2. Penerapan Eko Efisiensi
56.190.500 99.775.000
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan.
Kegiatan : 1. Pengembangan Teknologi Pengolahan Persampahan 2. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan
384.805.000
65.000.000
NO
8.
SASARAN STRATEGIS Peningkatan jumlah kelompok masyarakat peduli lingkungan
INDIKATOR KINERJA
TARGET
PROGRAM/ KEGIATAN
(Rp)
1). Jumlah Sekolah berwawasan lingkungan
20 Sekolah
2). Jumlah kelompok peduli lingkungan hidup
40 kelompok
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan.
Terwujudnya peningkatan penaatan dan penegakan hukum lingkungan
3.061.776.000
Kegiatan : 1. Pemantan Program Adiwiyata 2. Koordinasi Penilaian Kota Sehat Adipura 3. Pondok Pesantren berwawasan lingkungan hidup. 4. Pembentukan Kader Lingkungan Hidup 5. Ekspose hasil pengelolaan lingkungan hidup 6. Peringatan hari penting terkait lingkungan hidup
9.
ANGGARAN
1). Jumlah unit usaha yang melaksanakan kewajiban pelaporan yang tertuang dalam dokumen AMDAL
100 unit usaha
2). Prosentase Unit Usaha yang mentaati hukum lingkungan
8%
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan.
139.964.000 84.973.000
79.639.000
2.442.200.000
65.000.000
250.000.000
578.737.000
Kegiatan :
10.
Meningkatnya pembinaan bagi usaha/kegiatan yang potensial menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Sumber pencemar yang dibina
370 Unit usaha
1. Penegakan Hukum Lingkungan Hidup
89.972.000
2. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup
95.818.000
3. Penyusunan Peraturan LH
247.586.000
4. Pengkajian Dampak Lingkungan
145.361.000
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan.
378.400.000
Kegiatan : 1. Fasilitasi pengembangan teknologi berwawasan lingkungan 2. Pengendalian sistem manajemen
280.000.000
98.400.000
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
PROGRAM/ KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
mutu laboratorium 11.
Terwujudnya peningkatan pengelolaan dan aksesibilitas informasi lingkungan
Tersedianya data lingkungan hidup dalam basis data digital
8 Jenis data
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan.
915.005.000
Kegiatan : 1. Pengembangan data dan informasi lingkungan
230.647.500
2. Penguatan jejaring informasi lingkungan Pusat dan Daerah
50.000.000
3. Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat dibidang Lingkungan Hidup
100.000.000
70.000.000 4. Penyusunan laporan Status Lingkungan Hidup Daerah 5. Penyusunan KLHS 6. Penyusunan dan penerbitan buletin Kalpataru
349.730.000
64.627.500
50.000.000
7. Penyusunan SPM bidang Lingkungan Hidup 12.
Meningkatnya studi/kajian lingkungan hidup yang sudah dinilai
Jumlah dokumen AMDAL yang sudah dinilai
10 dokumen
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan.
100.000.000
Kegiatan :
100.000.000
1. Pembinaan Teknis Pelaksannaan AMDAL, UKL-UPL dan DPL.
II.3 RencanaAnggaran Pada
Tahun
melaksanakan
Anggaran
kegiatan
2014
dengan
Badan
Lingkungan
anggaran
murni
Hidup
sebesar
DIY Rp.
18.591.509.192,-.dan setelah melalui mekanisme perubahan APBD 2014 menjadi Rp. 16.604.081.305,-,-dengan rincian Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 3.016.783.756,- dan anggaran Belanja Langsung sebesar Rp 13.587.297.549,-. Adapun realisasi anggaran sebesar Rp 15.355.782.636,(92,48 %) dengan rincian untuk belanja tidak langsung Rp 3.011.391.975,(99,82 %) belanja langsung sebesar Rp 12.344.390.661,- (90,85%).
II.3.1 Target Belanja Badan Lingkungan Hidup DIY Tabel II.3.1 Target Belanja Badan Lingkungan Hidup DIY Uraian
Target
Prosentase
Belanja Tidak Langsung
Rp. 3. 016.783.756,-
100%
Belanja Langsung
Rp. 13.587.297.549,-
100%
Jumlah
Rp. 16.604.081.305,-
100 %
II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis Anggaran belanja langsung Tahun 2014 Badan Badan Lingkungan Hidup DIY yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut: Tabel II.3.2 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis
No
Sasaran
Anggaran
Prosentase
1.
Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat
3.183.491.100
100%
Keterangan
Program/kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran adalah : (1) Program Pengendalian
No
Sasaran
Anggaran
Prosentase
Keterangan
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup (8 kegiatan) (2) Program Peningkatan Pengendalian Polusi (3 kegiatan) 2.
Peningkatan kualitas air sungai
2.542.650.100
100%
Program/kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran adalah : (1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup (8 kegiatan)
3.
Peningkatan kualitas udara ambien
640.841.000
100%
(1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup (2 kegiatan) (2) Program Peningkatan Pengendalian Polusi (3 kegiatan)
4.
Tercapainya Luasan Lahan Tutupan Vegetasi.
5.
Terwujudnya konservasi sumberdaya air tanah
1.194.993.100
100%
(1) Program Perlindungan dan Konservasi SDA (3 kegiatan)
730.975.400
100%
(1) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (4 kegiatan)
No
Sasaran
Anggaran
Prosentase
Keterangan
6.
Terwujudnya peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
769.000.000
100%
(1) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (1 kegiatan)
7.
Peningkatan pengelolaan sampah, dan limbah B3
605.770.500
100%
(1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan (2 keg.) (2) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup (2 kegiatan)
8.
Peningkatan jumlah kelompok masyarakat peduli lingkungan
9.
3.061.776.000
100%
(1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup (6 kegiatan)
Terwujudnya peningkatan penaatan dan penegakan hukum lingkungan
578.737.000
100%
(1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup (4 kegiatan)
10.
Meningkatnya pembinaan bagi usaha/kegiatan yang potensial menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
378.400.000
100%
(1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup (2 kegiatan)
11.
Terwujudnya peningkatan pengelolaan dan aksesibilitas informasi lingkungan
915.005.000
100%
(1)Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan Lingkungan Hidup (7 kegiatan)
No
12.
Sasaran
Anggaran
Meningkanya studi/kajian lingkungan hidup yang sudah dinilai
Prosentase
100.000.000
Keterangan
(1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup (1 kegiatan)
II.4 Instrumen Pendukung
Untuk menunjang kelancaran tugas Badan Lingkungan Hidup DIY di dukung dengan beberapa perangkat Sistem Informasi yaitu Sistem Informasi Lingkungan (SIL), Web BLH DIY, SIPKD, Web Monev –E Sakip, Database BLH DIY, sebagai berikut : 1. Sistem Informasi Lingkungan (SIL) Badan Lingkungan Hidup DIY untuk membuat basis data lingkungan yang dihubungkan dengan lokasi atau letak geografis, diharapkan setiap data lingkungan yang dipakai dapat lansung
dilihat
dalam
http://sil.jogjaprov.go.id.
peta
lingkungan,
dengan
alamat
2. Web Site SKPD untuk menginformasikan kegiatan Badan Lingkungan Hidup DIY dengan alamat www.blh.jogjaprov.go.id.
3. Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), Monev APBD DIY, E-SAKIP. 4. Sistem Informasi SLHD Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta, memuat data dan informasikan status lingkungan hidup daerah di DIY, dengan alamat : www.slhddiy.com
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
III.1. Capaian Kinerja Tahun 2014 Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY tahun 2014 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisas kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja seperti pada tabel skala nilai peringkat kinerja sebagai berikut : Tabel Skala Nilai Peringkat Kinerja No.
Interval Nilai
Kriteria Penilaian
Realisasi Kinerja
Realisasi Kinerja
Kode
1.
91 ≤ 100
Sangat Baik
Hijau Tua
2.
76 ≤ 90
Tinggi
Hijau Muda
3.
66 ≤ 75
Sedang
Kuning Tua
4.
51 ≤ 65
Rendah
Kuning Muda
5.
≤ 50
Sangat Rendah
Merah
Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan
oleh
Badan
Lingkungan
Hidup
DIY
dilakukan
dengan
membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Badan Lingkungan Hidup DIY beserta target dan capaian realisasinya dirinci sebagai berikut : Tabel III.1 : Capaian Kinerja Tahun 2014
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat
Prosentase peningkatan lingkungan
Terwujudnya peningkatan kualitas air sungai
Penurunan Pencemaran Air Sungai :
Terwujudnya peningkatan kualitas udara ambien
Menurunnya Luasan Lahan yang rusak
Terwujudnya peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Peningkatan pengelolaan sampah, dan limbah B3
kualitas
REALISA
PERSEN
KRITERIA
SI
TASE
/ KODE
6,29
6,29
100 %
Hijau Tua
SATUAN
TARGET
Persen
1)
BOD
mg/l
<9
8,02
100%
Hijau Tua
2)
COD
mg/l
<45
18,21
100%
Hijau Tua
3)
Bakteri Coli
MPN/ 100 ml
<175.000
141.363,6 4
100%
Hijau Tua
Penurunan Pencemaran Udara Ambien : 1)
CO
µg/m3
<10.000
1.042,43
100%
Hijau Tua
2)
HC
µg/m3
< 135
72,99
100%
Hijau Tua
1)
Luas lahan yang terkonservasi
Ha
18
24
133,33%
Hijau Tua
2)
Penurunan Fluktuasi Muka Air Tanah
M
<2,5
2,86
86%
Hijau Muda
1)
Prosentase pemenuhan penyediaan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
persen
23,33
26,94
115,47%
Hijau Tua
2)
Jumlah kampung hijau
Lokasi
15
17
113%
Hijau Tua
1)
Jumlah penghasil limbah B3 yang melakukan pengolahan limbah B3 sesuai aturan
Unit usaha
3
4
133%
Hijau Tua
NO
7.
8.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
REALISA
PERSEN
KRITERIA
SI
TASE
/ KODE
30
32
106%
Hijau Tua
Sekolah
20
20
100%
Hijau Tua
SATUAN
TARGET
kelompok
2)
Jumlah kelompok pengelola sampah mandiri
Terwujudnya peningkatan jumlah kelompok masyarakat peduli lingkungan
1)
Jumlah Sekolah berwawasan lingkungan
2)
Jumlah kelompok peduli lingkungan hidup
kelompok
40
40
100%
Hijau Tua
Terwujudnya peningkatan penaatan dan penegakan hukum lingkungan
1)
Prosentase Unit Usaha yang mentaati hukum lingkungan
persen
8
10,6
133%
Hijau Tua
2)
Jumlah unit usaha yang melaksanakan kewajiban pelaporan yang tertuang dalam dokumen AMDAL
100
140
140%
Hijau Tua
370
370
100%
Hijau Tua
Unit usaha
9.
Meningkatnya pembinaan bagi usaha/kegiatan yang potensial menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Sumber pencemar yang dibina
Unit usaha
10.
Terwujudnya peningkatan pengelolaan dan aksesibilitas informasi lingkungan
Tersedianya data lingkungan hidup dalam basis data digital
Jenis data
8 Jenis data
8 Jenis data
100%
Hijau Tua
11.
Meningkatnya jumlah studi/kajian lingkungan hidup
Jumlah dukumen AMDAL yang sudah dinilai
dokumen
10
12
120%
Hijau Tua
Dari tabel di atas, terdapat 1 (satu) indikator kinerja utama dan 18 (delapan belas) indikator pendukung yang terbagi ke dalam 9 (Sembilan)
sasaran strategis. Pada tahun 2014, terdapat 18 (delapan belas) indikator telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 100 persen dari total indikator. Sementara itu, sebanyak 1 (dua) indikator belum memenuhi target. Tidak tercapainya target disebabkan oleh berbagai faktor kendala. Capaian yang tertinggi pada indikator persentase luas lahan yang terkonservasi dari target 18 Ha realisasi capaian sebesar 24 Ha atau 133,33 persen. Sementara indikator yang mengalami capaian dibawah target adalah indikator fluktuasi muka air tanah dari target <2,5 meter dengan capaian sebesar 2,86 meter atau sebesar 86 persen.
III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Badan Lingkungan Hidup DIY yang dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran stategis diuraikan sebagai berikut : III.2.1. Sasaran Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat Tolok ukur capaian sasaran kualitas lingkungan hidup meningkat terdiri dari
1 (satu) indikator yaitu Prosentase peningkatan kualitas
lingkungan dengan target sebesar 6,29%, sebagai berikut : Tabel III.2.1 Target dan Realisasi Kinerja Prosentase Peningkatan Kualitas Lingkungan 2014 No
1.
Indikator
Prosentase peningkatan kualitas lingkungan
Capaia n 2013
3.14 %
Target
6,29 %
Realisa si
6,29 %
% Realisa si 100 %
Target Akhir Renstra (2017)
Capaian s/d 2014 terhadap 2017 (%)
15,72%
40,01 %
Angka prosentase peningkatan kualitas lingkungan pada tahun 2014 tersebut dihitung berdasarkan peningkatan kumulatif dari data kualitas air sungai (parameter BOD, COD) dan kualitas udara ambien (parameter CO, HC). Berdasarkan data hasil uji kualitas kualitas air sungai maupun udara ambien dengan beberapa parameter tersebut diatas, menunjukkan bahwa konsentrasi zat-zat pencemar lingkungan masih berada dibawah ambang batas, sehingga dapat dijelaskan bahwa akumulatif angka hasil uji kualitas air sungai dan kualitas udara ambien dengan beberapa parameter, menunjukkan hasil sesuai yang ditargetkan 100%. Pada tabel diatas terdapat indikator kinerja utama yaitu prosentase peningkatan
kualitas
realisasinya
sesuai
lingkungan target
dengan
sebesar
6,29
target persen
6,29
persen
(100%).
dan
Apabila
dibandingkan dengan capaian tahun 2013 mengalami peningkatan, pada tahun 2013 target sebesar 3,14 % realisasinya sesuai target sebesar 3,14%. Dan apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun 2017 sebesar 15,72%, maka capaian indikator kinerja utama BLH DIY (prosentase peningkatan kualitas lingkungan) terhadap capaian RPJMD 2017 adalah sebesar 40,01%. Tercapainya target peningkatan kualitas lingkungan didukung adanya upaya memperbaiki kwalitas udara ambien dan kualitas air sungai, yaitu melalui pembinaan dan pengawasan kepada para pelaku usaha/kegiatan maupun masyarakat untuk tidak melakukan pembuangan sampah/limbah ke sungai, adanya fasilitasi pengembangan kelompok masyarakat peduli sungai, serta pemberian percontohan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan
pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Upaya
memperbaiki kwalitas udara ambien dilaksanakan dengan penanaman pohon perindang di perkotaan, penyadaran publik melalui uji emisi kendaraan bermotor serta pembinaan kepada pelaku usaha yang potensial menimbulkan pencemaran udara dan potensi perusakan lapisan ozon.
III.2.2. Sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Air Sungai Tolok ukur capaian sasaran terwujudnya peningkatan kualitas air sungai terdiri dari 3 (tiga) indikator yaitu indikator parameter Biological Oxygen Demand (BOD), parameter Chemical Oxygen Demand (COD) dan Bakteri Coli, seperti pada tabel sebagai berikut :
Tabel III.2.1.1 Target dan Realisasi Kinerja Penurunan Pencemaran Air Sungai 2014 No
1.
1.1 . 1.2 . 1.3
Indikator
Penurunan pencemaran air Biological Oxygen Demand (BOD) Chemical Oxygen Demand (COD) Bakteri Coli
.
Capaian 2013
Target
Realisasi
Realisasi
Target Akhir Renstra (2017)
Capaian s/d 2014 terhadap 2017 (%)
%
9,96mg/lt
<9mg/lt
8,02mg/lt
100%
<7,5 mg/lt
80%
20,28mg/lt
<45mg/lt
18,21mg/lt
100%
<37,5mg/lt
80%
141.363,64 MPN/100 ml
100%
<175.000 MPN/100 ml
100%
60.139 <175.000 MPN/100 ml MPN/100 ml
Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2014
Pada tabel diatas menunjukkan hasil yang baik, yakni pada tahun 2014 penurunan tingkat pencemaran kualitas air untuk parameter BOD, COD dan Bakteri Koli air sungai realisasi capaiannya sesuai target. Angka prosentase Kualitas air sungai dihitung berdasarkan dua parmeter kunci yaitu BOD, COD dan Bakteri Koli. Untuk Parameter BOD, COD dan Bakteri Koli perhitungannya mendasarkan rerata hasil uji dari titik sampling pada 11
sungai yang ada di DIY. Titik sampling pada
masing-masing sungai mewakili baik sungai.
daerah hulu, tengah maupun hilir
Pemantauan air sungai dilakukan
3 kali dalam setahun pada
bulan Februari, Juni dan September tahun 2014 baik pada saat musim kemarau maupun musim penghujan.
Mendasarkan hasil uji kwalitas air sungai pada periode akhir bulan September 2014 untuk parameter BOD dengan target <9mg/lt, realisasinya sebesar 8,02 mg/l (memenuhi target). Untuk parameter COD dengan target <45mg/l realisasinya sebesar 18,21 mg/l (memenuhi target). Dan untuk parameter Bakteri Coli air sungai ditargetkan <175.000 MPN/100 ml realisasi capaian sebesar 141.363,64 MPN/100 ml. (memenuhi target). Apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra BLH DIY tahun 2017 sebesar 15,72%, maka capaian indikator penurunan tingkat pencemaran kualitas air
(parameter BOD, COD dan Bakteri Koli) terhadap capaian
RPJMD 2017 sesuai target, yaitu : untuk parameter BOD sebesar 80%, parameter COD sebesar 80%, dan parameter Bakteri Koli air sungai sebesar 100%. Keberhasilan capaian sasaran terwujudnya peningkatan kualitas air sungai didukung dengan berhasilnya pelaksanaan program dan kegiatan Badan Lingkungan Hidup DIY tahun 2014, sebagai berikut : III.2.2.1. Pemantauan Kualitas Air Kegiatan pemantauan kualitas air merupakan bagian dari program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp. 229.919.100,- realisasi anggaran sebesar Rp. 203.264.900,- atau sebesar 88,40 %, realisasi fisik 100 %, sedangkan capaian indikatornya pada tabel sebagai berikut : Tabel : III.2.1.1.1. Target dan Realisasi Pemantauan Kualitas Air Tahun 2014 Indikator Kinerja
Target
2014 Realisasi
Capaian
a. Terlaksananya Pemantauan Kualitas Air Sungai
3 periode/ 150 titik
3 periode/ 150 titik
100%
b. Pemantauan Kualitas Air Laut
2 periode/ 14 titik
2 periode/ 14 titik
100%
c. Terlaksananya Pemantauan Air Tanah
2 periode/ 68 titik
2 periode/ 68 titik
100%
Indikator Kinerja
d. Terlaksananya Rapat Koordinasi Status Mutu Air
Target 2 kali/ 30 orang
2014 Realisasi 2 kali/ 30 orang
Capaian 100%
Data kualitas air sungai ini didasarkan pada hasil pemantauan kualitas air sungai Tahun 2014, yang dilaksanakan di 11 (sebelas) sungai di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu : Sungai Winongo, Sungai Code, Sungai Gajahwong, Sungai Bedog, Sungai Tambakbayan, Sungai Oyo, Sungai Kuning, Sungai Konteng, Sungai Belik,sungi Bulus dan sungai Opak, dengan jumlah titik yang dipantau sebanyak 50 titik, dilaksanakan tiga periode dalam setahun yaitu pada Bulan Februari, Juni dan September 2014. Adapun realisasi capaian indikator pemantauan kualitas air sungai sesuai target. Data kualitas air laut ini didasarkan pada hasil pemantauan kualitas air laut Tahun 2014, yang dilaksanakan pada dua periode pada bulan April dan Agustus 2014 di pantai selatan Kabupaten Gunungkidul dengan lokasi pemantauan di Pantai Ngrenehan, Pantai Ngobaran, Pantai Gesing, Pantai Baron, Pantai Krakal dan Indrayanti. Lokasi pemantauan kualitas air laut di Kabupaten Bantul yaitu Pantai Depok, Kuwaru, Samas dan Pandansimo. , di Kabupaten Kulonprogo dengan lokasi pemantauan di Pantai Glagah dan Trisik.
Adapun realisasi capaian angka indikator pemantauan kualitas air
laut sesuai target. Data kualitas air tanah ini didasarkan pada hasil pemantauan kualitas air tanah Tahun 2014, dengan sasaran kegiatan pemantauan dilokasi 68 sumur warga yang terletak di Kabupaten Sleman diambil 14 sampel, Kabupaten Kulonprogo diambil 12 sampel, Kabupaten Bantul diambul 11 sampel, Kabupaten Gunungkidul diambil 9 sampel dan dari Kota Yogyakarta diambil 22 sampel air tanah. Adapun realisasi capaian angka indikator pemantauan kualitas air tanah sesuai target.
III.2.1.1.2. Pengendalian Pencemaran Air Kegiatan pengendalian pencemaran air merupakan bagian dari program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp. 1.202.852.000,realisasi anggaran sebesar Rp. 1.145.405.700,- atau sebesar 95,22%, realisasi fisik 100 %, sedangkan capaian indikatornya pada tabel sebagai berikut : Tabel : III.2.1.1.2. Target dan Realisasi Pengendalian Pencemaran Air Tahun 2014 Indikator Kinerja
2014 Target
Realisasi
Capaian
4 kali/@ 30 orang
2 kali/ 50 orang
100%
b. Evaluasi W2M bagi pelaku usaha/kegiatan
5 kab/kota
5 kab/kota
100%
c. Pembinaan Pengendalian Pencemaran Air
3 kali/@ 30 orang
2 kali/ 50 orang
100%
d. Sosialisasi peraturan perundangan Perda Limbah Domestik
5 kali/@ 25 orang
2 kali/ 50 orang
100%
e. Sosialisasi Biogas kepada masyarakat
4 kali/ @ 30 orang
4 kali/ @ 30 orang
100%
f. Workshop Monev PPSP usaha/kegiatan
2 kali/ @ 30 orang
2 kali/ @ 30 orang
100%
g. Penyusunan Profil Sungai
1 dokumen
1 dokumen
100%
h. Penyusunan Kajian Daya Tampung Sungai
1 dokumen
1 dokumen
100%
4 unit
4 unit
100%
3 dokumen
3 dokumen
100%
a. Workshop Pengendalian Pencemaran Air
i. Pembuatan biogas dari Peternakan Sapi Kelompok j. DED pengolahan IPAL komunal penangkap sampah
2014
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
2 unit
2 unit
100%
1 dokumen
1 dokumen
100%
1 kali/ @ 30 orang
1 kali/ @ 30 orang
100%
k. Bantuan IPAL kegiatan Batik. l. Naskah akademik Perda Baku Mutu Limbah Cair bagi kegiatan Industri, Pelayanan Kesehatan dan Jasa Pariwisata m. Sosialisasi hasil kajian daya tampung beban pencemaran sungai.
Dari tabel target dan capaian kinerja pengendalian pencemaran air pada menunjukkan hasil yang baik. Pada tahun 2014, target dan realisasi semua indikator kinerja pengendalian pencemaran air dapat tercapai seratus persen.
III.2.1.1.3. Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih Kegiatan Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih merupakan bagian
dari
program
Pengendalian
Pencemaran
dan
Kerusakan
Lingkungan yang dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp. 393.384.500,-, realisasi anggaran sebesar Rp. 325.668.200,- atau sebesar 82,78%, realisasi fisik 100 %, sedangkan capaian indikatornya pada tabel sebagai berikut : Tabel : III.2.1.1.3. Target dan Realisasi Koordinasi Pengelolaan Prokasih/ Superkasih Tahun 2014 Indikator Kinerja
2014 Target
Realisasi
Capaian
a. Terlaksananya Rapat Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih
2 kali/30 orang
4 kali/30 orang
100%
b. Terlaksananya Pembinaan Teknis bagi Pelaku Usaha/Kegiatan
2 kali/30 orang
2 kali/30 orang
100%
c. Serasehan Prokasih bagi masyarakat
8 kali/30 orang
8 kali/30 orang
100%
2014
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1 kali/30 orang
1 kali/30 orang
100%
e. Pedoman Teknologi Pengolahan Limbah
5 kab./kota
5 kab./kota
100%
f. Inventarisasi Sumber Pencemar
1 dokumen
1 dokumen
100%
g. Pembuatan IPAL Puskesmas Rawat Inap.
1 unit
1 unit
100%
h. Pembuatan perangkat lunak aplikasi sistem informasi sungai di sasaran sungai prokasih.
1 unit
1 unit
100%
d. Sosialisasi kajian daya tampung beban pencemaran sungai Winongo.
Pelaksanaan Kegiatan Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih didasarkan Peraturan Gubernur No. 32 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja Program Kali Bersih tahun 2012-2016. Pada tahun 2014, angka indikator kegiatan Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih dapat tercapai sesuai target.
III.2.1.4. Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair Kegiatan Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair merupakan
bagian
dari
program
Pengendalian
Peningkatan
Pengendalian Polusi yang dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp. 85.025.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp. 69.646.000,atau sebesar 81,91%, realisasi fisik 100 %, sedangkan capaian indikatornya pada tabel sebagai berikut : Tabel : III-B.1.4. Target dan Realisasi Koordinas Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair Tahun 2014 Indikator Kinerja
Target
2014 Realisasi
Capaian
Target
2014 Realisasi
Capaian
a. Terlaksananya Pengujian Mutu Limbah Padat
20 sampel
20 sampel
100%
b.Terlaksananya Pengujian Mutu Limbah Cair
60 sampel
60 sampel
100%
c.Terlaksananya Workshop Mutu Limbah Padat
1 kali/ 20 orang
1 kali/ 20 orang
100%
c.Terlaksananya Workshop Mutu Limbah Cair
2 kali/ 30 orang
1 kali/ 30 orang
100%
Indikator Kinerja
Pada tahun 2014, target dan realisasi capaian indikator Kegiatan Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair dapat memenuhi target. Program/kegiatan
lain
yang
menunjang
tercapainya
sasaran
Laboratorium
Penguji
peningkatan kualitas air sungai, sebagai berikut : 1). Program/kegiatan
Peningkatan
Kapasitas
Lingkungan, dengan capaian sebesar 95,03%, realisasi fisik 100 %. 2). Kegiatan
Pengembangan
Sarana
dan
Prasarana
Laboratorium
Lingkungan Hidup, capaian sebesar 95,87%, realisasi fisik 100%. 3). Kegiatan Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kawasan Sungai, capaian sebesar 99,37 %, realisasi fisik 100%, 4). Kegiatan Pembinaan Pelaksanaan Pedoman Pengelolaan Laboratorium di Lingkungan Pendidikan SMA/SMK, dan PT, dengan capaian sebesar 97.45%, realisasi fisik 100 %.
III.2.2. Sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Udara Ambien Tolok ukur untuk mengetahui capaian sasaran terwujudnya peningkatan kualitas udara ambien yaitu indikator penurunan pencemaran udara ambien yang dinilai berdasarkan parameter : Carbon Monoksida
(CO) dan Hidro Carbon (HC),
realisasinya seperti pada tabel sebagai
berikut : Tabel III.2.2. Target dan Realisasi Kinerja Peningkatan Kualitas Udara Ambien 2014 No
Indikator
Capaian 2013
Target
Realisasi
% Realisasi
1.
Carbon Monoksida (CO)
716,15 3 µg/m
< 10.000 3 µg/m
1.042,43 µg/m
100%
2.
Hidro Carbon (HC)
67,95 3 µg/m
< 135 3 µg/m
72,99 3 µg/m
100%
Target Akhir Renstra (2017)
Capaian s/d 2014 terhadap 2017 (%)
< 7.000 3 µg/m
57,14%
<120 µg/m
87,5%
Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2014
Data kualitas udara ambien untuk kedua parameter tersebut didasarkan pada hasil pemantauan yang dilakukan BLH DIY dengan obyek pemantauan sebanyak 55 lokasi yang terbagi 2 grid (lokasi roadside dan lokasi grid di jalan-jalan protokol, tersebar di 4 kabupaten/kota se- DIY yakni Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, dan Kulonprogo. Dari data pada tabel diatas menunjukan hasil yang baik, dimana parameter CO maupun HC memenuhi target yang ditetapkan, yaitu untuk capaian parameter CO sebesar 1.042,43 µg/m3, dari target yang ditetapkan <10.000 µg/m3, sedangkan capaian parameter HC sebesar 72,99 µg/m3 dari target yang ditetapkan sebesar <135 µg/m3. Apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra BLH DIY terhadap capaian RPJMD 2017, bahwa capaian target Renstra BLH DIY sampai dengan tahun 2014, untuk CO sebesar 57,14%, dan HC sebesar 87,50%. Tercapainya target dan realisasi karena didukung program/kegiatan langit biru, kegiatan uji emisi/polusi akibat aktivitas produksi, kegiatan pengujian emisi kendaraan bermotor dan sosialisasi yang mendukung pengendalian pencemaran udara, seperti sosialisasi Peraturan Daerah DIY No. 5 Tahun 2007 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan Pergub
No.51 Tahun 2011, serta peningkatan dan pengembangan Ruang Terbuka Hijau. Adapun program/kegiatan BLH DIY TA 2014 yang mendukung tercapainya target indikator Sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Udara Ambien, sebagai berikut : III.2.2.1. Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kegiatan pemantauan kualitas udara merupakan bagian dari program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp. 101.721.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp. 93.559.500,- atau sebesar 91,97 %, realisasi fisik 100 %, sedangkan capaian indikatornya pada tabel sebagai berikut : Tabel : III.2.2.1 Target dan Realisasi Pemantauan Kualitas Udara Ambien Tahun 2014
Target
2014 Realisasi
Capaian
a.Data dan informasi kualitas udara di DIY
300 sampel
300 sampel
100 %
b.Data dan informasi kualitas udara dalam ruangan
10 sampel
10 sampel
100 %
Indikator Kinerja
Data pemantauan kualitas udara tersebut didasarkan pada hasil pemantauan
yang
dilakukan
oleh
Badan
Lingkungan
Hidup
DIY
bekerjasama dengan Laboratorium Penguji Balai Labkes Dinas Kesehatan Provinsi DIY, Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Dinas Nakertrans DIY, dengan obyek pemantauan sebanyak 55 lokasi yang terbagi 2 grid (lokasi roadside dan lokasi grid Hasil pemantauan kualitas udara ambien secara umum masih memenuhi baku mutu. Untuk kualitas udara ambien dihitung berdasarkan parameter Carbon Monoksida (CO) dan Hidro Carbon (HC). Parameter CO dihitung dari hasil
pemantauan CO tertinggi di masing-masing Kabupaten/Kota yang dipantau kualitas udara ambiennya (nilai kisaran) dibagi dengan jumlah titik pantau di Kabupaten/Kota yang dilakukan pemantauan. Data realisasi kinerja untuk kualitas udara ambien (parameter CO dan HC) menunjukan hasil yang sangat baik (100%), yakni untuk realisasi capaian parameter CO sebesar 1.042,43 µg/m3, dari target <10.000 µg/m3, sedangkan capaian parameter HC sebesar 72,99 µg/m3, dari target sebesar <135 µg/m3. Jadi untuk parameter CO dan HC pada tahun 2013, dengan indikator penurunan pencemaran udara ambien dapat tercapai seratus persen.
III.2.2.2. Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor Kegiatan
Pengujian
Emisi
Kendaraan
Bermotor
(Program
Peningkatan Pengendalian Polusi) yang dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp. 87.061.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp. 86.561.000,- atau sebesar
99.42%, realisasi fisik 100 %, sedangkan
capaian indikator pengujian emisi kendaraan bermotor pada tabel sebagai berikut : Tabel III.2.2.2 Target dan Realisasi Kegiatan Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor Tahun 2014 Indikator Kinerja Data hasil uji petik emisi kendaraan bermotor
Target
2014 Realisasi
2.000 sampel
2.000 sampel
Capaian 100%
Pada tahun 2014, hasil uji petik Baku Mutu Emisi Gas Buang Sumber Bergerak Kendaraan Bermotor sebanyak 2440 kendaraan bermotor. Pelaksanaan uji petik tersebut menggunakan parameter Parameter
CO
dan HC (untuk bahan bakar bensin) dan Opasitas (bahan bakar solar). Dari hasil uji petik sebanyak 2.089 kendaraan bermotor, terdapat 1883 kendaraan yang emisi gas buangnya dinyatakan lulus uji emisi memenuhi
baku mutu yang dipersyaratkan Pergub No. 39 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Sumber Bergerak Kendaraan Bermotor.
III.2.2.3. Pengujian Emisi/Polusi Akibat Aktivitas Produksi Kegiatan Pengujian Emisi/Polusi Akibat Aktivitas Produksi merupakan bagian dari program Peningkatan Pengendalian Polusi yang dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp. 71.151.500,- realisasinya anggaran sebesar Rp. 67.462.500,- atau sebesar 94,81 %, realisasi fisik 100 % , sedangkan capaian indikatornya pada tabel sebagai berikut : Tabel : III.2.2.3. Target dan Realisasi Kegiatan Pengujian Emisi/Polusi Akibat Aktivitas Produksi Tahun 2014 Indikator Kinerja Data emisi akibat aktivitas industri
Target
2014 Realisasi
Capaian
46 sampel
46 sampel
100 %
Data emisi akibat aktivitas industri tersebut didasarkan pada hasil uji petik yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY bekerja sama dengan Laboratorium Penguji Balai Hiperkes dan KK Dinas Nakertrans DIY dengan obyek uji petik 46 Cerobong Emisi dari 36 usaha/kegiatan yang ada di wilayah Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, dan Kulonprogo. Dari hasil uji petik tersebut disimpulkan bahwa parameter di semua titik pantau masih memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan sesuai dengan Keputusan Gubernur DIY Nomor 169 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak.
III.2.3. Sasaran Menurunnya Luasan Lahan Yang Rusak Tolok ukur untuk mengetahui capaian sasaran menurunnya luasan lahan yang rusak terdiri dari 2 (dua) indikator yaitu Luas lahan yang
terkonservasi dan Penurunan Fluktuasi Muka Air Tanah, Adapun target dan realisasinya seperti pada tabel sebagai berikut : Tabel III.2.2. Target dan realisasi menurunnya luasan lahan yang rusak Target
Capaian
Akhir
s/d 2014
%
Renstra
terhadap
Realisasi
(2017)
2017 (%)
2014 No
Indikator
1.
Luas lahan yang terkonservasi
2.
Penurunan Fluktuasi Muka Air Tanah
Capaian 2013
Target
Realisasi
15 Ha
18 Ha
32,50 Ha
180,55%
45 Ha
77,22 %
1,82 Cm
<2,50 Cm
2,86 Cm
86%
<2,20 Cm
86,36 %
Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2014
Luas kerusakan lahan pada tahun 2014 target yang ditetapkan adalah 18 ha sedangkan realisasinya sebesar 32,50 Ha. yang merupakan akumulasi capaian tahun 2013 sebesar 17 Ha (dari target 9 Ha), dan pada tahun 2014 luas lahan terkonservasi bertambah 15,50 Ha.
Apabila
dibandingkan dengan target akhir RPJMD tahun 2017 untuk indikator luas lahan yang terkonservasi capaian sampai dengan tahun 2014 sebesar 77,22 % atau seluas 32, 5 Ha dari target seluas 45Ha. Upaya pencapaian jumlah luas lahan terkonservasi tahun 2014 dilaksanakan
dengan
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber
Daya Alam, melalui kegiatan berikut : 1. Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan 2. Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-Sumber Air 3. Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA 4. Pengedalian Kerusukan Pesisir, Pantai dan Laut Pelaksanaan konservasi lahan pada tahun 2014 tersebar di berbagai lokasi sebagai berikut :
1. Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, seluas 4,0 Ha 2. Desa Potorono, Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul, seluas 4Ha 3. Desa Kaliagung, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, 3,5 Ha 4. Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, seluas 3,0 Ha 5. Desa Purwodadi, kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, seluas 1,0 Ha Bibit tanaman yang digunakan untuk konservasi umunya merupakan jenis tanaman lokal baik berupa tanaman buah, tanaman kayu, tanaman pantai maupun tanaman khusus/langka Untuk mengetahui angka penurunan fluktuasi muka air tanah, adalah menggunakan parameter yang didasarkan pada perbedaan kedalaman dari hasil pengukuran muka air tanah (sumur) dari permukaan tanah pada saat musim kemarau dibandingkan dengan pada saat musim penghujan. Semakin kecil selisih kedalaman air tanah pada saat musim kemarau dan musim penghujan berarti ketersediaan air tanah secara kuantitatif semakin stabil (membaik), Ini berarti terjadi peningkatan kuantitas air tanah yang cukup signifikan. Data perhitungan pada tabel mendasarkan hasil pemantauan muka air tanah tahun 2014 pada 33 titik lokasi pemantauan, yang tersebar di Kabupan Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta, terutama di sekitar Sungai Code, Sungai Winongo dan Sungai Gadjahwong. Adapun hasil capaian kinerja penurunan fluktuasi muka air tanah pada tahun 2014 menunjukkan hasil belum sesuai target, yaitu dari target 2,50 Cm realisasi sebesar 2,86 Cm (86%). Kegiatan yang mendukung tercapainya penurunan fluktuasi muka air tanah dan konservasi luasan lahan yang rusak, sebagai berikut : 1). Program/kegiatan Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-Sumber Air, dengan capaian sebesar 88,80%, realisasi fisik 100 %.
2). Program/kegiatan Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan dengan capaian sebesar 99.51%, realisasi fisik 100 %. 3). Program/kegiatan Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA, dengan capaian sebesar 98,13%, realisasi fisik 100 %. 4).
Program/kegiatan
Peningkatan
Peranserta
Masyarakat
dalam
Perlindungan dan Konservasi SDA, dengan capaian sebesar 99,01%, realisasi fisik 100 %. 5) Program/kegiatan Peningkatan Derah Tangkapan Air dan SumberSumber Air, dengan capaian sebesar 99,59%, realisasi fisik 100 %. 4). Pengelolaan Keanekaragaman Hayati,
dengan capaian sebesar
99,03%, realisasi fisik 100 %. 5). Pengendalian Kerusakan Pesisir, Pantai, dan Laut, dengan capaian sebesar 98.73%, realisasi fisik 100 %.
III.2.4. Sasaran terwujudnya peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tolok ukur untuk mencapai sasaran terwujudnya peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah angka indikator kinerja yang ditetapkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2014. Adapun target dan sasaran terwujudnya Peningkatan Pengelolaan RTH, sebagai berikut: Tabel III.2.4. Target dan realisasi peningkatan pengelolaan RTH Target
Capaian
Akhir
s/d 2014
%
Renstra
terhadap
Realisasi
(2017)
2017 (%)
2014 No
Indikator
Capaian 2013
Target
Realisasi
1.
Prosentase pemenuhan penyediaan Ruang Terbuka Hijau di kawasan perkotaan
2.
Jumlah Kampung Hijau
10%
23,33%
28,06%
12
15
17
120,40%
58,33%
113%
30
48,16%
50%
Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2014
Capaian kinerja sasaran terwujudnya peningkatan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tahun 2014 menunjukkan hasil yang baik. Hal ini ditunjukkan dengan angka capaian prosentase pemenuhan penyediaan Ruang Terbuka Hijau di kawasan perkotaan baru tercapai 28,06 % dari target 23,33%, sedangkan untuk realisasi jumlah kampung hijau melebihi target (113%). Untuk indikator persentase pemenuhan penyediaan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan, mendasarkan data inventarisasi dari kabupaten/kota pada tahun 2014 secara akumulatif realisasinya sebesar 28,09 %. Target kinerja untuk indikator ini pada 2014 sebesar 23,33%. Jadi realisasi 5,76 % lebih tinggi dari target yang ditetapkan pada tahun 2014. Adapun sebaran luasan ruang terbuka hijau kawasan perkotaan adalah sebagai berikut : - Kota Yogyakarta sebesar 31,65 % (seluas 1.028,79 Ha), - Kabupaten Bantul sebesar 13,65 persen (seluas 1.695,5 Ha), - Kabupaten Gunungkidul sebesar 30,00 % (seluas 2.982,31 Ha), - Kabupaten Kulon Progo sebesar 19,51 % (seluas 982,90 Ha) - Kabupaten Sleman sebesar 45,58 % (seluas 12.804,49 Ha), Program/Kegiatan BLH DIY TA 2014 yang mendukung tercapainya target sasaran terwujudnya peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), yaitu Kegiatan Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar
Rp.
769.000.000,-,
realisasinya anggaran sebesar Rp. 755.799.200,- atau sebesar 98,28%, realisasi fisik 100 %.
III.2.5. Sasaran Peningkatan Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Tolok ukur untuk mencapai sasaran terwujudnya peningkatan pengelolaan sampah, limbah dan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) adalah angka indikator kinerja yang ditetapkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2014. Adapun target dan realisasi sasaran terwujudnya peningkatan pengelolaan sampah, limbah B3, sebagai berikut: Tabel III.2.5.1 Target dan realisasi Peningkatan Pengelolaan Sampah,dan Limbah B3 Target
Capaian
Akhir
s/d 2014
%
Renstra
terhadap
Realisasi
(2017)
2017 (%)
2014 No
1.
2.
Indikator
Capaian 2013
Target
Realisasi
Prosentase Penghasil Limbah B3 yang melakukan Pengolahan Limbah B3
2%
3
4%
133%
6
66,67%
Jumlah Kelompok Masyarakat Pengelola Sampah Mandiri
15 kelompok
30 kelompok
32 kelompok
106,67%
60
53,33%
Perhitungan untuk mengetahui tingkat capaian indikator Prosentase Penghasil Limbah B3 yang melakukan Pengolahan Limbah B3 didasarkan jumlah usaha/kegiatan yang telah melakukan pengelolaan limbah B3 dibagi dengan jumlah usaha/kegiatan yang telah dibina dikalikan seratus. Sedangkan untuk Jumlah Kelompok Masyarakat Pengelola Sampah Mandiri dihitung berdasarkan hasil peningkatan kinerja komunitas Jaringan Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) Merti Bumi Lestari DIY yang diadakan setiap 3 (tiga) bulan sekali. Pada tahun 2014, capaian indikator kinerja terbentuknya Kelompok Masyarakat Pengelola Sampah Mandiri dari target 30 kelompok pengelola
sampah mandiri terealisasi 32 kelompok (106,106%). Data tersebut diperoleh dari hasil pelaksanaan kegiatan Pengembangan Jejaring Pengelola
Sampah
Mandiri
yang
dilaksanakan
dengan
cara
mempertemukan forum/kelompok peduli lingkungan/ pengelola sampah mandiri yang ada di DIY. Sedangkan untuk capaian indikator Penghasil Limbah B3 yang melakukan Pengolahan Limbah B3, pada tahun 2014 ditargetkan 3 persen realisasinya sebesar 4 persen (133%). Data tersebut diperoleh dari hasil kegiatan Pengendalian Ijin Pengelolaan B3 dan Limbah B3, yaitu dari jumlah usaha/kegiatan yang telah didata, terdapat 19 usaha/kegiatan yang sudah melaksanakan pengelolaan B3 dan Limbah B3. Adapun Program/Kegiatan BLH DIY TA 2014 yang mendukung tercapainya Sasaran Terwujudnya Peningkatan Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3), sebagai berikut : 1). Program/kegiatan
Peningkatan
Peranserta
Masyarakat
dalam
Pengelolaan Persampahan, dengan capaian sebesar 99,23%, realisasi fisik 100 %. 2). Pengembangan Teknologi Persampahan, dengan capaian sebesar 97,48%, realisasi fisik 100 %. 2). Program/kegiatan Pengendalian Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbah B3, dengan capaian sebesar 98.75%, realisasi fisik 100 %.
III.2.6.
Sasaran
Peningkatan
jumlah
kelompok
masyarakat
peduli
lingkungan Tolok ukur untuk mencapai sasaran terwujudnya peningkatan jumlah kelompok masyarakat peduli lingkungan adalah angka indikator kinerja yang ditetapkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2014. Adapun target dan realisasi sasaran terwujudnya peningkatan jumlah kelompok masyarakat peduli lingkungan, seperti pada tabel sebagai berikut :
Tabel III.2.6. Target dan Realisasi Peningkatan Jumlah Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan 2014 No
1.
2.
Indikator
Jumlah Sekolah Berwawasan Lingkungan. Jumlah Kelompok Peduli Lingkungan Hidup
Angka
Capaian 2013
Target
Realisasi
Target
Capaian
Akhir
s/d 2014
%
Renstra
terhadap
Realisasi
(2017)
2017 (%)
15 sekolah
20 sekolah
20 sekolah
100%
35
57,14%
30 kelompok
40 kelompok
40 kelompok
100%
55
72,72%
capaian
indikator
Jumlah
Sekolah
yang
Berwawasan
Lingkungan, didasarkan pada hasil seleksi sekolah-sekolah yang di jadikan nominator sebagai sekolah Adiwiyata baik di Tingkat Provinsi maupun Nasional. Pada tahun 2014 realisasi Jumlah sekolah yang berwawasan lingkungan menunjukkan hasil yang sangat baik, yakni dari target 20 sekolah realisasinya 20 sekolah (100 %) sesuai target yang ditetapkan. Angka
capaian
indikator
Jumlah
Sekolah
yang
Berwawasan
Lingkungan, didasarkan pada hasil seleksi sekolah-sekolah yang di jadikan nominator sebagai sekolah Adiwiyata baik di Tingkat Provinsi maupun Nasional. Pada tahun 2014 realisasi Jumlah sekolah yang berwawasan lingkungan menunjukkan hasil yang sangat baik, dari target 20 sekolah realisasinya 20 sekolah (100 %) sesuai target yang ditetapkan. Sedangkan untuk realisasi Jumlah Kelompok Peduli Lingkungan Hidup menunjukkan hasil yang baik, dari target 40 kelompok realisasinya 40 kelompok (100 %) sesuai target yang ditetapkan. Perhitungan angka capaian Jumlah Kelompok Peduli Lingkungan Hidup didasarkan pada hasil kegiatan BLH DIY Tahun 2014 seperti seleksi lomba Kalpataru dalam empat kategori, jumlah kelompok masyarakat yang
tergabung dalam Jejaring Pengelolaan Sampah Mandiri (JPSM) dan masih aktif dalam melakukan pengelolaan persampahan, serta kelompok masyarakat yang terpilih menjadi percontohan pelaksanaan pengelolaan lingkungan melalui kegiatan Ekspose Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan seleksi Kehati Award tahun 2014. Program/Kegiatan BLH DIY TA 2014 yang mendukung sasaran terwujudnya peningkatan jumlah kelompok masyarakat peduli lingkungan, sebagai berikut : 1) Program/kegiatan Pemantapan Program Adiwiyata, dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp. 139.064.000,-, realisasinya anggaran sebesar Rp. 132.794.000,- atau sebesar 95,49%, realisasi fisik 100 %. 2) Kegiatan Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura, dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp.84.123.000,-dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 78.973.000,- atau sebesar 93.88% realisasi fisik 100%. 3) Program/kegiatan Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan, dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp.79.639.000,-dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 79.639.000,- dengan capaian sebesar 100%, realisasi fisik 100%. 4) Pengembangan Kapasitas Kader Lingkungan, dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2014
sebesar Rp. 2.442.200.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 2.050.015.000,- atau 92,15 %, realisasi fisik 100%.
III.2.7. Sasaran Terwujudnya Peningkatan Penaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan Tolok ukur untuk mencapai sasaran terwujudnya peningkatan penaatan dan penegakan hukum lingkungan adalah angka indikator kinerja yang ditetapkan didalam Dokumen Penetapan Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2013. Adapun target dan sasaran terwujudnya
peningkatan penaatan dan penegakan hukum lingkungan, seperti pada tabel sebagai berikut : Tabel III.2.7. Target dan realisasi Peningkatan Penaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan Target
Capaian
Akhir
s/d 2014
%
Renstra
terhadap
Realisasi
(2017)
2017 (%)
2014 No
Indikator
Capaian 2013
Target
Realisasi
1.
Persentase Unit Usaha yang mentaati Hukum Lingkungan
6,6 %
8%
10,6 %
133 %
15%
53,33%
2.
Jumlah Unit Usaha yang melaksanakan kewajiban yang tertuang dalam Dokumen AMDAL
90 unit usaha
100 unit usaha
110 unit usaha
110%
130 unit usaha
76,92%
Data prosentase Unit Usaha yang mentaati Hukum Lingkungan realisasinya menunjukkan hasil yang baik, yakni dari target 8 % realisasinya sebesar 10,6%. Pada tahun 2014 dilakukan pengawasan penaatan lingkungan bagi 80 usaha/kegiatan yang meliputi 3 jenis usaha/kegiatan : Industri manufactur (industri kulit, pangan, tambang, agro industri), jasa layanan kesehatan (rumah sakit, klinik, puskesmas rawat inap), dan jasa pariwisata (hotel dan tempat rekreasi). Untuk mendorong peningkatan ketaatan terus dlakukan upaya pembinaan melalui ekspose hasil pengawasan, peneguran kepada penanggungjawab kegiatan usaha, dan mengupayakan perusahaan untuk membuat surat kesanggupan kesediaan untuk menaati dokumen lingkungan yang telah dibuat.
Persentase Unit Usaha yang melaksanakan kewajiban yang tertuang dalam
Dokumen
AMDAL
didasarkan
pada
perhitungan
jumlah
usaha/kegiatan yang dibina dengan jumlah unit usaha/kegiatan yang sudah melaksanakan kewajiban yang tertuang dalam Dokumen AMDAL. Angka capaian indikator kinerja Dokumen AMDAL tahun 2014, realisasinya sesuai target, yakni dari target 100 unit usaha realisasinya sebesar 110 unit usaha (110%). Program/kegiatan BLH DIY TA 2014 yang mendukung Sasaran Terwujudnya Peningkatan Penaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan adalah sebagai berikut : III.2.7.1. Penegakan Hukum Lingkungan Program/Kegiatan bagian
dari
program
Penegakan
Hukum
Pengendalian
Lingkungan,
Pencemaran
dan
merupakan Kerusakan
Lingkungan yang dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp. 89.972.000,- realisasinya sebesar Rp. 50.646.618,- atau sebesar 56,29%, sedangkan capaian indikatornya seperti pada tabel sebagai berikut : Tabel : III.2.7.1. Target dan Realisasi Kegiatan Penegakan Hukum Lingkungan Tahun 2014 Indikator Kinerja a. Terlaksananya Penegakan hukum lingkungan melalui Pengadilan dan di luar Pengadilan a. Terlaksananya Bimbingan Teknis Penegakan Hukum
Target
2014 Realisasi
Capaian
8 kasus
5 kasus
62,50 %
35 orang
35 orang
100
Pada tahun 2014, capaian angka penanganan kasus lingkungan hidup menunjukkan hasil belum sesuai target, dikarenakan jumlah kasus lingkungan hidup yang muncul lebih sedikit dari target. Dan semua kasus tersebut telah diselesaikan melalui jalur di luar pengadilan dengan musyawarah mufakat melalui Tim Penegakan hukum lingkungan di BLH
DIY. Pada tahun 2014 permasalahan yang muncul dan ditangani oleh Badan Lingkungan Hidup DIY bersama instansi terkait dan Tim Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Terpadu adalah 5 ( lima ) kasus sebagai berikut : 1. Pencemaran air sungai, air sumur dan kolam ikan akibat Pengolahan Tailing ( sisa pemrosesan tambang emas ) di Desa Plampang
II,
Kalirejo, Kokap, Kulonprogo. 2. Pencemaran Air akibat limbah cair dari IPAL komunal Limbah Domestik di Desa Sidoagung, Godean, Sleman. 3. Pencemaran Air dan udara akibat dari limbah cair dan cerobong dari usaha pembuatan tahu di desa Nitipuran, Kasihan Bantul. 4. Pencemaran Air akibat usaha perdagangan Ikan di Desa kadangan, Garon, panggungharjo, Sewon, Bantul Piyungan, Bantul. 5. Pencemaran udara akibat usaha pembuatan asesoris taman(air mancur ) dari batu di Desa bangi, timbulharjo, Sewon, Bantul
III.2.7.2. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup Program/Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup,
merupakan bagian dari program Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2014 sebesar Rp. 95.818.000,-, realisasinya sebesar Rp. 88.833.500,- atau sebesar 92,71 %, sedangkan capaian indikatornya sesuai target, seperti pada tabel sebagai berikut : Tabel : III.2.7.2. Target dan Realisasi Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup Tahun 2014 Indikator Kinerja
Target
Tahun 2014 Realisasi
Capaian
Target
Tahun 2014 Realisasi
160 usaha/keg
160 usaha /keg
100 %
80 orang
80 orang
100
Indikator Kinerja a. Pengawasan terhadap usaha/ kegiatan yang berpotensi sebagai sumber pencemaran dari sumber Bahan Perusak Ozon (BPO) b. Ekspose hasil Pengawasan
Capaian
Pada tahun 2014, capaian angka Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup menunjukkan kinerja yang sangat baik, sesuai target yang telah ditetapkan. Kegiatan pengawasan pada tahun anggaran 2014 ditargetkan sebanyak 160 usaha/kegiatan dan realisasinya dapat memenuhi target sasaran. Dari 160 usaha dan atau kegiatan yang diawasi sebagian besar sudah melakukan pengelolaan lingkungan walaupun kualitas hasil pengelolaan sebagian besar belum memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Sebagian besar usaha dan/ atau kegiatan sudah melaporkan hasil pengelolaan dan pemantauan sesuai yang tertuang dalam dokumen RKL-RPL atau UKL-UPL maupun pelaporan swapantau limbah cair tiap 3 (tiga) bulan sekali. Prosentase ketaatan pelaporan dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami kenaikan.
III.2.8. Sasaran meningkatnya pembinaan
bagi
usaha/kegiatan
yang
potensial menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan Tolok ukur untuk mencapai sasaran meningkatnya pembinaan bagi usaha/kegiatan yang potensial menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan adalah angka indikator kinerja yang ditetapkan didalam Dokumen Penetapan Kinerja BLH DIY Tahun 2014, seperti pada tabel sebagai berikut : Tabel III.2.8.
Target dan realisasi Meningkatnya Pembinaan Bagi Usaha/Kegiatan Yang Potensial Menimbulkan Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Target
Capaian
Akhir
s/d 2014
%
Renstra
terhadap
Realisasi
(2017)
2017 (%)
100%
400
92,50%
2014 No
1.
Indikator
Sumber Pencemar
Capaian 2013
360 unit usaha
Target
Realisasi
370 unit usaha
370 unit usaha
Lingkungan yang dibina
Target yang ditetapkan dalam menangani sumber pencemar lingkungan di DIY tahun 2014 sebanyak
370 unit usaha,
sedangkan
realisasi jumlah sumber pencemar lingkungan yang dibina sebanyak 370 unit usaha, prosentase capaian sebesar 100%. Jumlah capaian sumber pencemar lingkungan yang tertangani dari tahun 2014 menunjukkan hasil sesuai target, dan apabila dibandingkan yang tertangani pada tahun 2013 mengalami
peningkatan.
Sumber
pencemar
yang
dibina
tersebut
didasarkan pada
jumlah usaha/kegiatan yang potensial mencemari
lingkungan
tersebar
yang
di
kabupaten/kota
se-Daerah
Istimewa
Yogyakarta, umumnya merupakan kegiatan usaha seperti hotel, rumah sakit, industri dan UMKM yang potensial menimbulkan pencemaran baik air sungai akibat buangan limbah cairnya maupun pencemaran udara akibat emisi dari cerobong asapnya.
III.2.9.
Sasaran
Terwujudnya
Peningkatan
Sistem
dan
Aksesibilitas
Informasi Lingkungan Tolak ukur untuk mencapai Sasaran Terwujudnya Peningkatan Sistem dan Aksesibilitas Informasi Lingkungan adalah angka indikator yang ditetapkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2014, seperti pada tabel sebagai berikut :
Tabel III.2.8. Target dan realisasi Terwujudnya Peningkatan Sistem dan Aksesibilitas Informasi Lingkungan 2014 No Indikator
1.
Tersedianya data lingkungan hidup dalam basis data digital
Capaian 2013 8 jenis data
Target
8 jenis data
Realisasi
8 jenis data
Target
Capaian
Akhir
s/d 2014
%
Renstra
terhadap
Realisasi
(2017)
2017 (%)
100%
11 jenis data
72,73%
Jumlah data lingkungan hidup didasarkan pada tersedianya data kualitas lingkungan yang terdiri data kualitas udara, data kualitas air sungai, data kualitas air laut, data kualitas air sumur, data kualitas tanah dan data kualitas limbah padat, (8 jenis data). Pada tahun 2014 angka capaian jumlah data lingkungan hidup menunjukkan hasil yang baik, yaitu dari target 8 jenis data realisasinya sesuai target. Data kualitas lingkungan hidup ini dilaksanakan melalui program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup. Program/Kegiatan BLH DIY TA 2014 yang mendukung tercapainya target Sasaran Terwujudnya Peningkatan Sistem dan Aksesibilitas Informasi Lingkungan, sebagai berikut : 1). Program/kegiatan Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan, dengan capaian sebesar 98,04%, realisasi fisik 100 %. 2). Program/kegiatan Penguatan Jejaring Informasi Lingkungan Pusat Dan Daerah, dengan capaian sebesar 97,45%, realisasi fisik 100 %. 3). Program/kegiatan Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah, dengan capaian sebesar 96,48%, realisasi fisik 100 %. 4). Program/kegiatan Penyusunan SPM Bidang Lingkungan Hidup, dengan capaian sebesar 96,85%, realisasi fisik 100 %.
5) Program/kegiatan Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan, dengan capaian sebesar 99,56%, realisasi fisik 100%. 6) Program/kegiatan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), dengan capaian sebesar 84,40%, realisasi fisik 100 %.
III.2.12. Sasaran Meningkatnya Jumlah Studi/Kajian Lingkungan Hidup Tolak ukur untuk mencapai Sasaran Meningkatnya Jumlah Studi/Kajian Lingkungan Hidup adalah angka indikator yang ditetapkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2014, seperti pada tabel sebagai berikut : Tabel III.2.12. Target dan realisasi Sasaran Meningkatnya Jumlah Studi/Kajian Lingkungan Hidup 2014 No Indikator
1.
Jumlah dokumen
Capaian 2013 5 dokumen
Target
10 dokumen
Realisasi
16 dokumen
Target
Capaian
Akhir
s/d 2014
%
Renstra
terhadap
Realisasi
(2017)
2017 (%)
160%
25 dokumen
64%
AMDAL yang sudah dinilai
Pada
tahun
2014
jumlah
dokumen
AMDAL
yang
sudah
dinilai
menunjukkan hasil yang baik, yaitu dari target 10 dokumen realisasinya melebihi target. Angka capaian tersebut berdasarkan hasil penilaian dokumen AMDAL yang masuk dan telah dilakukan penilaian oleh Komisi Amdal DIY. Pada tahun 2014 terdapat 16 dokumen Amdal yang masuk dan sudah mendapatkan rekomendasi kelayakan lingkungan dan izin lingkungan, sebagai berikut : Tabel III.2.13
Rekapan Hasil Penilaian Dokumen Amdal oleh Komisi Penilai Amda DIY
No
Jenis Dokumen
Kegiatan
Pemrakarsa
Rekomendasi Layak Lingkungan
1.
AMDAL
Rencana Kawasan Wisata Jogja Eco Park
PT. Jogja Eco Wisata
Rekomendasi SKKL
2.
AMDAL
Rencana Pembangunan Malioboro City
oleh PT. INTI HOSMED
Izin Lingkungan
3.
AMDAL
Rencana Pengembangan Universitas Negeri Yogyakarta Kampus Wates
LPPM UNY
4.
AMDAL
Addendum Andal, RKL-RPL Pembangunan Hartono Lifestyle (Hotel JW. Mariot)
PT. Delta Merlin Dunia Properti.
5.
AMDAL
Rencana Pembangunan INDOLUXE YOGJA HOTEL
PT. Anugerah Suryo Propertindo
Rekomendasi SKKL
6.
AMDAL
Rencana Pembangunan Kampus Universitas Ahmad Dahlan
Universitas Ahmad Dahlan
Persetujuan KA
7.
AMDAL
Rencana Pembangunan Apartemen Student Castle
PT. JOGJAKARTA ARTHA MAKMUR
Izin Lingkungan
8.
AMDAL
Rencana Pembangunan Hotel, Restoran dan Jembatan (MIXED USED)
PT. PUTERA MATARAM INDAH SEJATI
Izin Lingkungan
9.
AMDAL
Rencana Pengembangan Rumah Sakit ‘JIH’
PT. Unisia Media Farma
10.
AMDAL
Rencana Pengembangan Pasar Prambanan
Dinas Pasar Kabupaten Sleman
Persetujuan KA
11.
AMDAL
Rencana Pengembangan RSUD Panembahan Senopati Kabupaten Bantul
RSUD Panembahan Senopati Kabupaten Bantul
Persetujuan KA
Rekomendasi SKKL
Izin Lingkungan
Rekomendasi SKKL
12.
AMDAL
Rencana Penataan dan Pengembangan Kawasan Wisata Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul
Dinas Kebudayan dan Kepariwisataan Kabupaten Gunung Kidul.
Persetujuan KA
13.
AMDAL
Rencana Pembangunan Moya Vidi Condotel
PT. Grha Suryamas Vinandito
Pengajuan draf KA
14.
AMDAL
Rencana Pengelolaan Taman Hutan Raya (TAHURA) Bunder, Playen, Gunung Kidul.
Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY
Pembahasan KA
15.
AMDAL
Rencana Pembangunan Museum Budaya Merapi DIY
Dinas Kebudayaan DIY
Pembahasan KA
16.
AMDAL
The Palace Apartemen dan Condotel
PT. Funaru Berkah
Pembahasan KA
Sumber : Sekretariat Komisi Amdal DIY-2014
Program/Kegiatan BLH DIY TA 2014 yang mendukung tercapainya target Sasaran jumlah dokumen AMDAL yang sudah dinilai, sebagai berikut : 1). Program/kegiatan Pengkajian Dampak Lingkungan dengan anggaran sebesar Rp. 145.361.000,- realisasinya Rp. 119.534.000,- (82,23), realisasi fisik 100 %. 2) Program/kegiatan Pembinaan Teknis Pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL dan DPL, dengan capaian sebesar 97,56%, realisasi fisik 100 %.
III.3 Realisasi Anggaran Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2014 sebesar 90,85%. dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar 91,%, sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 87,42%. Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di sasaran Terwujudnya konservasi sumberdaya air tanah (99.09%). Sedangkan penyerapan terkecil pada program/kegiatan di sasaran Terwujudnya peningkatan penaatan dan penegakan hukum lingkungan (82.60%). Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk pencapaian sasaran pembangunan tahun 2014 telah mencukupi. Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2014 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada tabel berikut: Tabel III.3 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2014 Anggaran
Kinerja No
Sasaran
% Target
Realisasi
Realisasi
% Target
Realisasi
Realisasi
1.
Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat
6,29 %
6,29 %
100 %
3,077,192,600
2,829,995,400
91.97
2
Peningkatan kualitas air sungai
<9 mg/l
8,02 mg/l
100 %
2,494,830,100
2,301,565,800
92.25
<45 mg/l
18,21 mg/l
100 %
<175.000
141.363,64
100 %
582,362,500
528,429,600
90.74
MPN/ 100 ml 3
Peningkatan kualitas udara ambien
<10.000 µg/m3 <135 µg/m3
MPN/100 ml 1.042,43 µg/m3
100 %
72,99
100 %
µg/m3
Anggaran
Kinerja No
Sasaran
% Realisasi
%
Target
Realisasi
Target
Realisasi
Realisasi
18 Ha
24 Ha
100 %
1,194,993,100
1,112,464,100
93.09
4
Tercapainya Luasan Lahan Tutupan Vegetasi.
5
Terwujudnya konservasi sumberdaya air tanah
< 2,50 M
2,02 M
86 %
730,975,400
724,318,760
99.09
6
Terwujudnya peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
23,33 %
26,94 %
115,47 %
769,000,000
755,799,200
98.28
15 lokasi
17 lokasi
113 %
3%
4%
133 %
597,570,500
586,060,500
98.07
30
32
106 %
kelompok
kelompok 3,060,026,000
2,637,653,500
86.20
578,737,000
478,043,518
82.60
7
8
9
10
11
12
Peningkatan pengelolaan sampah, dan limbah B3 Peningkatan jumlah kelompok masyarakat peduli lingkungan
Terwujudnya peningkatan penaatan dan penegakan hukum lingkungan Meningkatnya pembinaan bagi usaha/kegiatan yang potensial menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Terwujudnya peningkatan pengelolaan dan aksesibilitas informasi lingkungan Meningkanya studi/kajian lingkungan hidup yang sudah dinilai
Jumlah Belanja Langsung
20
20
sekolah
sekolah
40
40
kelompok
kelompok
100
110 usaha/
usaha/
kegiatan
100 %
100 %
110 %
kegiatan 8%
10,6 %
133 %
370
370 usaha/
100 %
392,347,100
373,090,100
95.09
usaha/
kegiatan
100 %
950,130,000
885,850,800
93.23
120 %
100,000,000
97,562,500
97.56
11,450,971,700
10,476,819,778
91.49
2,136,325,849
1,867,570,883
87.42
13.587.297.549
12.344.390.661
90,85
kegiatan
8 jenis
8 jenis
data
data
10
12
dokumen
dokumen
Pendukung Total Belanja Langsung
Adapun pencapaian target kinerja keuangan dan fisik BLH DIY Tahun
Anggaran
2014
untuk
program/kegiatan
utama
dan
program/kegiatan pendukung adalah sebagai berikut : a. Program/Kegiatan Utama Anggaran No
1
Program/Kegiatan
Kegiatan Prioritas Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahaan
Pagu
Realisasi
(Rp) 11,450,971,700
Fisik Prosentase
Target
Realisasi
(Rp) 10,476,819,778
(%) 91.49
(%) 100
(%) 100
449,805,000
439,615,000
97.73
100
100
1.1
Pengembangan Teknologi Pengolahan Persampahan
384,805,000
375,115,000
97.48
100
100
1.2
Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan
65,000,000
64,500,000
99.23
100
100
7,156,505,700
6,381,421,418
89.17
100
100
84,123,000
78,973,000
93.88
100
100
237,404,000
211,200,600
88.96
100
100
95,818,000
88,833,500
92.71
100
100
2
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
2.1
Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura
2.2
Koordinasi Penilaian Langit Biru
2.3
Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup
2.4
Pengkajian Dampak Lingkungan
145,361,000
119,534,000
82.23
100
100
2.5
Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih
393,384,500
325,668,200
82.79
100
100
2.6
Ekspos Hasil Pengelolaan LH
65,000,000
64,500,000
99.23
100
100
2.7
Pemantauan Kualitas Udara Ambien
101,721,000
93,559,500
91.98
100
100
2.8
Pemantapan Program Adiwiyata
139,064,000
132,794,000
95.49
100
100
2.9
Pemantauan Kualitas Air
229,919,100
203,264,900
88.41
100
100
2.10
Pembinaan Teknis Pelaksanaan AMDAL, UKLUPL dan DPL
100,000,000
97,562,500
97.56
100
100
2.11
Penegakan Hukum Lingkungan Hidup
89,972,000
50,646,618
56.29
100
100
2.12
Penerapan Eko Efisiensi
91,575,000
90,955,000
99.32
100
100
2.13
Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kawasan Sungai
65,000,000
64,700,000
99.54
100
100
2.14
Pengembangan Sarana dan Prasarana Laboratorium Lingkungan Hidup
319,000,000
305,830,300
95.87
100
100
2.15
Peningkatan Kapasitas Laboratorium Penguji Lingkungan
129,740,000
123,300,000
95.04
100
100
2.16
Penyusunan Peraturan LH
247,586,000
219,029,400
88.47
100
100
2.17
Peringatan Hari Penting Terkait Lingkungan Hidup
250,000,000
231,732,500
92.69
100
100
2.18
Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan Hidup
79,639,000
79,639,000
100.00
100
100
2.19
Fasilitasi/Pengembangan Teknologi Berwawasan Lingkungan
293,947,100
282,412,100
96.08
100
100
2.20
Pembinaan Pelaksanaan Pedoman Pengelolaan Laboratorium di Lingkungan Pendidikan SMA/SMK dan PT
80,000,000
77,960,000
97.45
100
100
2.21
Pengendalian Pencemaran Air
1,202,852,000
1,145,405,700
95.22
100
100
2.22
Pengendalian B3 dan Limbah B3
56,190,500
55,490,500
98.75
100
100
2.23
Penyusunan SPM Bidang LH
43,675,000
42,300,400
96.85
100
100
2.24
Pengendalian Pencemaran Tanah
74,934,500
55,436,700
73.98
100
100
2.25
Pengembangan Kapasitas Kader Lingkungan Hidup
2,442,200,000
2,050,015,000
83.94
100
100
2.26
Pengendalian Sistem Manajemen Mutu Laboratorium
98,400,000
90,678,000
92.15
100
100
1,925,968,500
1,832,764,260
95.16
100
100
3
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
3.1
Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-Sumber Air
726,000,000
644,708,000
88.80
100
100
3.2
Pegendalian Kerusakan Hutan dan Lahan
253,993,100
252,756,100
99.51
100
100
3.3
Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-Sumber Air
149,975,400
149,362,900
99.59
100
100
3.4
Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA
215,000,000
210,981,400
98.13
100
100
3.5
Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem
250,000,000
247,588,200
99.04
100
100
3.6
Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Perlindungan Konservasi SDA
200,000,000
198,028,700
99.01
100
100
3.7
Pengendalian Kerusakan Pesisir, Pantai dan Laut
131,000,000
129,338,960
98.73
100
100
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
906,455,000
843,550,400
93.06
100
100
Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan
150,000,000
149,350,000
99.57
100
100
4
4.1
4.2
Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan
230,647,500
226,145,900
98.05
100
100
4.3
Penguatan Jejaring Informasi Lingkungan Pusat dan Daerah
50,000,000
48,725,625
97.45
100
100
4.4
Penyusunan dan Penerbitan Buletin Kalpataru
64,627,500
64,417,500
99.68
100
100
4.5
Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah
61,450,000
59,707,375
97.16
100
100
4.6
Penyusunan KLHS
349,730,000
295,204,000
84.41
100
100
Program Peningkatan Pengendalian Polusi
243,237,500
223,669,500
91.96
100
100
5
5.1
Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor
87,061,000
86,561,000
99.43
100
100
5.2
Pengujian Emisi /Polusi Udara Akibat Aktifitas Produksi
71,151,500
67,462,500
94.82
100
100
5.3
Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair
85,025,000
69,646,000
81.91
100
100
6
Program Pengelolaan Ruang Terbuka hijau (RTH)
769,000,000
755,799,200
98.28
100
100
Penataan RTH
769,000,000
755,799,200
98.28
100
100
2,000,000,000
1,311,762,260
65.59
100
100
6.1
Program Pengelolaan Lingkungan Berbasis Budaya
b. Program/Kegiatan Pendukung Anggaran No
1
Program/Kegiatan
Kegiatan Pendukung Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Pagu
Realisasi
(Rp)
(Rp)
2,136,325,849 851,050,000
1,867,570,883 716,574,083
8,000,000
Fisik Prosentase (%) 87.42
Target
Realisasi
(%)
(%)
84.20
100 100
100 100
8,000,000
100
100
100
200,000,000
154,195,724
77.10
100
100
1.1
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
1.2
Penyedia Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air & Listrik
1.3
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
11,000,000
5,895,000
53.59
100
100
1.4
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
34,550,000
34,500,000
99.86
100
100
1.5
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
80,000,000
79,798,900
99.75
100
100
1.6
Penyediaan Alat Tulis Kantor
27,500,000
27,500,000
100
100
100
1.7
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
25,000,000
25,000,000
100
100
100
1.8
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
10,000,000
10,000,000
100
100
100
1.9
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
10,000,000
10,000,000
100
100
100
1.10
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan PerundangUndangan
10,000,000
10,000,000
100
100
100
1.11
Penyediaan Makanan dan Minuman
35,000,000
34,480,000
98.51
100
100
1.12
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
400,000,000
317,204,459
79.30
100
100
1,023,694,749
948,645,000
92.67
100
100
177,500,000
173,875,000
97.96
100
100
50,000,000
48,320,000
96.64
100
100
2
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
2.2
Pengadaan Mebeleur
2.3
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
108,800,000
108,688,000
99.90
100
100
350,000,000
290,805,000
83.09
100
100
2.5
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
80,000,000
76,589,000
95.74
100
100
2.6
Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
257,394,749
250,368,000
97.27
100
100
3
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
169,100,000
116,538,000
68.92
100
100
3.1
109,100,000
66,850,000
61.27
100
100
3.2
Pendidikan dan Pelatihan Formal Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan
10,000,000
0
0
100
100
3.3
Pengembangan ISO
50,000,000
49,688,000
99.38
100
100
4
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
92,481,100
85,813,800
92.79
100
100
4.1
Penyusunan Laporan Kinerja SKPD
10,425,000
10,425,000
100
100
100
4.2
Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
31,246,100
25,384,950
81.24
100
100
4.3
Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD Serta Pengembangan Data dan Informasi
41,400,000
41,093,850
99.26
100
100
4.4
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Kegiatan SKPD
9,410,000
8,910,000
94.69
100
100
2.4
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Lingkungan Hidup DIY disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2014, serta Penetapan KinerjaTahun 2014 dan merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpentig yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 12 (dua belas) sasaran, ditetapkan indikator
kinerja sasaran sebanyak 19 (Sembilan belas)
indikator Penyelenggaraan kegiatan di Badan Lingkungan Hidup DIY pada Tahun Anggaran 2014 merupakan tahun ke 2 (dua) dari Rencana strategis Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2012-2017. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak. Hasil laporan kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY tahun 2014 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator kinerja utama ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya manusia, anggaran, dan sarana prasarana.
2.
Dari analisis 12 (dua belas) sasaran, terdapat 1 (satu) indikator kinerja utama yang dipilih sebagai tolak ukur. Pada tahun 2014, 18 (delapan belas) indikator yang telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 100%
dari total indikator. Sementara itu, sebanyak 1 (satu) indikator atau sebesar 86% belum memenuhi target. Tidak tercapainya target disebabkan oleh berbagai faktor kendala. Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahanpermasalahan yang dihadapi dan peningkatan kualitas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dirumuskan saran-saran sebagai berikut: 1.
Perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kapasitas SDM tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta kemampuan teknis dalam
menyusun
dokumen-dokumen
kinerja
untuk
mempercepat
terwujudnya pemerintahan yang akuntabel; 2.
Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi pemerintah agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP yang baik dan benar di jajaran instansi pemerintah, serta meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian Perjanjian Kinerja (PK). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2014 ini diharapkan dapat
dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Struktur Organisasi
Perencanaan Strategis
Penetapan Kinerja/ Perjanjian Kinerja
Penghargaan yang pernah diterima