Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT BADAN KETAHANAN PANGAN
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Illahi Rabbi atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya, Akhirnya kami dapat menyelesaikan Peyusunan Laporan Kinerja Tahun 2014 Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Garut. Di dalam LAPORAN KINERJA Tahun 2014 ini, kami paparkan gambaran yang disusun dengan beberapa hal yang terdiri dari IKHTISAR EKSEKUTIF dan 4 BAB yang terdiri dari BAB I PENDAHULUAN yang berisikan penjelasan umum organisasi dengan penekanan terhadap aspek strategis organisasi dan permasalahan utama yang sedang dihadapi organisasi, BAB II PERENCANAAN KINERJA yang berisikan ringkasan/ikhtisar tentang target/perjanjian kinerja tahun 2014, BAB III AKUNTABILITAS KINERJA menggambarkan capaian kerja organisasi dan realisasi anggaran, BAB IV PENUTUP berisikan kesimpulan dari seluruh paparan bab-bab sebelumnya. Laporan Akuntabilitas Kinerja ini merupakan Perwujudan dari kewajiban pertanggungjawaban dari serangkaian Perencanaan Strategis, Perencanaan Kinerja dan Kinerja Pengukuran, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Garut dalam pencapain visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program. Garut,
Februari 2015
Kepala Badan Ketahan Pangan Kabupaten Garut
Ir. Eddy Muharam, M.Si. NIP. 19580506 198503 1 007
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan Kab. Garut Tahun 2014
i
IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja Tahun 2014 merupakan media pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan di jabarkan berdasarkan beberapa jenis indikator yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut tahun 2014. Pada tahun 2014, pengukuran kinerja dilakukan terhadap 10 sasaran dg menggunakan 13 Indikator yg ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014. Dari 13 indikator yg diukur, sebanyak 8 indikator (61 %) mencapai atau melebihi target, sebanyak 4 indikator (31 %) tidak mencapai target, tetapi ada peningkatan dibandingkan dg hasil tahun lalu & 1 indicator (8%) yang tidak mencapai target. Dengan demikian pada dasarnya semua kegiatan memberikan dukungan terhadap upaya pencapaian sasaran meskipun dengan persentase beragam. Hal ini disebabkan adanya beberapa permasalahan yang perlu ditindaklanjuti agar pencapaian sasaran program tahunan selanjutnya dapat tercapai lebih baik dari tahun sekarang. Permasalahan yang ditemui pada tahun ini antara lain Ketersediaan Pangan di Kabupaten Garut datanya belum tersedia berkala setiap tahun , Penguatan cadangan pangan pemerintah belum optimal baik dari segi kuantitas maupun segi manajemen pengelolaannya, selain itu cadangan pangan masyarakatpun (lumbung pangan) belum merata ada di setiap desa di kabupaten garut, Stabilitas harga dan pasokan pangan di kabupaten garut sudah terkontrol dengan baik tetapi intervensi/tindak lanjut jika terjadi masalah stabilitas harga dan pasokan pangan belum terlaksana dengan baik karena kurangnya koordinasi antar stakeholders yang menangai masalah ini, Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan di Kabupaten Garut belum mencapai angka maksimal dikarenakan tingkat kesadaran masyarakat akan perlunya penganekaragaman konsumsi pangan belum seperti yang diharapkan, masih perlunya ada pembinaan, sosialisasi dan intervensi serta koordinasi yang lebih baik, Keamanan pangan di kabupaten garut masih belum termonitoring dengan baik karena belum adanya UPT yang khusus menangani mutu dan keamanan pangan di Kabupaten Garut seperti OKKPD atau UPT Pengawasan mutu dan keamanan pangan, Dalam penanganan kerawanan pangan di kabupaten garut masih terdapat beberapa masalah yaitu kurang berperannya tim SKPG dalam pendeteksian dini kerawanan pangan di daerah dan masih banyaknya daerah beresiko rawan pangan di kabupaten garut yang belum ditangani dengan maksimal. Semua permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan meningkatkan koordinasi antar stakeholders ketahanan pangan baik pemangku kebijakan, pemerintah, swasta dan masyarakat. Selain itu perlu peningkatan kualitas pengkajian khususnya pengkajian NBM, Distribusi dan Harga, Survey PPH serta SKPG agar datanya bisa benar-benar jadi acuan untuk pemangku kebijakan mengambil kebijakannya. Jika kedua hal tersebut telah optimal maka pengembangan ketahanan pangan dari berbagai segi di kabupaten garut akan lebih berhasil.
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan Kab. Garut Tahun 2014
ii
DAFTAR ISI BAB
HAL
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................
i
IKHTISAR EKSEKUTIF.............................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................................
iii
I.
1
II.
III.
IV.
PENDAHULUAN ........................................................................................................................... A
Latar Belakang ................................................................................................................
1
B
Dasar Hukum...................................................................................................................
2
C
Aspek dan Permasalahan Strategi yang dihadapi...........................................................
3
C
Tupoksi Badan Ketahanan Pangan Kab. Garut...............................................................
5
PERENCANAAN KINERJA...........................................................................................................
7
A
Perencanaan Strategis….................................................................................................
7
B
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Tahun 2014...........................................................
12
AKUNTABILITAS KINERJA..........................................................................................................
18
A
Realisasi Kinerja Tahun 2014………...............................................................................
18
B
Realisasi Anggaran…………………………………………………………….....................
38
PENUTUP......................................................................................................................................
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan Kab. Garut Tahun 2014
52
iii
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut
BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu, diperlukan pengembangan dan penerapan system pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan dapat diterima (legitimate) sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Upaya pengembangan tersebut di atas, sejalan dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dalam Pasal 3 Undang-Undang tersebut dinyatakan bahwa asas-asas umum penyelenggaraan Negara meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggara Negara, asas kepentingan umum,asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas, dan akuntabilitas. Dalam penjelasan mengenai pasal tersebut, dirumuskan bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam rangka untuk lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah yang mewajibkan setiap instansi pemerintah dan unit kerja untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban
atas
segala
tugas
dan
kewajiban
yang
diamanatkan
kepadanya.
Pertanggungjawaban dimaksud selanjutnya dilaporkan kepada pemberi tugas dan wewenang (amanat) melalui suatu media yaitu Laporan Kinerja. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut sebagai SKPD di Kabupaten Garut berupaya menyusun Laporan Kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut sebagaimana diamanatkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah disusun berdasarkan atas tugas pokok dan fungsi Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut, Renstra Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut, RPJMD Kabupaten Garut, serta kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pusat di bidang ketahanan pangan dari Kementerian Pertanian maupun Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian yang menurut Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah
Laporan Kinerja Tahun 2014
1
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737). Penyusunan laporan ini secara umum berpedoman pada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang berisikan mengenai sasaran strategis, kebijaksanaan dan program/kegiatan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut dapat diketahui secara luas, sehingga dapat dijadikan media dalam pengambilan keputusan dan perbaikan guna tercapainya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas pokok & fungsi (tupoksi) masing-masing Unit pelaksana di lingkungan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut. Oleh karenanya laporan ini juga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengevaluasi diri khususnya Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut terhadap pelaksanaan tugas dan fungsinya yang berguna bagi perencanaan dan peningkatan kinerja masing-masing bagian. B. Dasar Hukum Penyusunan Laporan Kinerja, BKP Kabupaten Garut Tahun 2014 mengacu kepada : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota;
Laporan Kinerja Tahun 2014
2
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut 10. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah; 11. Peraturan Menpan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentng Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 12. Perda Kab. Garut Nomor 32 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Perda Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah Kabupaten Garut tahun 2009-2014; 13. Perda Kab. Garut Nomor 08 tahun 2012 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah dan Inspektorat Kabupaten Garut; 14. Perbup Tupoksi nomor 549 tahun 2012 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut; 15. Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Nomor 050/38-BKP/2012 tentang Renstra SKPD Badan Ketahan Pangan Kabupaten Garut 2009-2014; 16. Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan Nomor 050/37-BKP/2012 tentang IKU Badan Ketahanan Pangan Tahun 2009-2014; 17. Keputusan Kepala Badan Ketahanan PanganNomor 050/21-BKP/2013 RKT Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut tahun 2014; 18. Penetapan Kinerja Perubahan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut tahun 2014; C. Aspek dan Permasalahan Strategis yang dihadapi Pada zaman sekarang ini masalah ketahanan pangan merupakan masalah yang sangat krusial karena dampaknya sangat besar bagi kestabilan roda kehidupan masyarakat khususnya di Kabupaten Garut ini. Apalagi saat ini alih fungsi lahan pertanian semakin luas dan akhirnya secara otomatis mengurangi lahan-lahan produktif pertanian dan mengurangi produksi pertanian. Selain masalah diatas banyak sekali masalah-masalah yang utama yang harus dihadap dan dipecahkan oleh Pemerintah Kabupaten Garut khususnya Badan Ketahanan Pangan yaitu : 1. Ketersediaan Pangan di Kabupaten Garut datanya belum tersedia berkala setiap tahun 2. Penguatan cadangan pangan pemerintah belum optimal baik dari segi kuantitas maupun segi manajemen pengelolaannya, selain itu cadangan pangan masyarakatpun (lumbung pangan) belum merata ada di setiap desa di kabupaten garut. 3. Stabilitas harga dan pasokan pangan di kabupaten garut sudah terkontrol dengan baik tetapi intervensi/tindak lanjut jika terjadi masalah stabilitas harga dan pasokan pangan belum terlaksana dengan baik karena kurangnya koordinasi antar stakeholders yang menangai masalah ini. 4. Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan di Kabupaten Garut belum mencapai angka maksimal dikarenakan tingkat kesadaran masyarakat akan perlunya penganekaragaman konsumsi pangan belum seperti yang diharapkan, masih perlunya ada pembinaan, sosialisasi dan intervensi serta koordinasi yang lebih baik.
Laporan Kinerja Tahun 2014
3
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut 5. Keamanan pangan di kabupaten garut masih belum termonitoring dengan baik karena belum adanya UPT yang khusus menangani mutu dan keamanan pangan di Kabupaten Garut seperti OKKPD atau UPT Pengawasan mutu dan keamanan pangan. 6. Dalam penanganan kerawanan pangan di kabupaten garut masih terdapat beberapa masalah yaitu kurang berperannya tim SKPG dalam pendeteksian dini kerawanan pangan di daerah dan masih banyaknya daerah beresiko rawan pangan di kabupaten garut yang belum ditangani dengan maksimal. D. Tupoksi Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut 1. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kab. Garut dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah dan Inspektorat Daerah Kabupaten Garut mempunyai tugas memimpin, merumuskan kebijakan umum dan kebijakan teknis, mengkoordinasikan, melaksanakan kerja sama dan mengendalikan pelaksanaan urusan pemerintahan daerah bidang Ketahanan Pangan meliputi kesekretariatan,
ketersediaan
dan
cadangan
pangan,
distribusi
dan
akses
pangan,
Penganekaragaman dan keamanan pangan serta penanganan kerawanan pangan. Dan dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah tersebut Lembaga Teknis Daerah Menyelenggarakan fungsi :
a.
perumusan dan pengaturan kebijakan teknis bidang ketahanan pangan sesuai dengan kebijakan nasional dan propinsi serta kebijakan umum daerah;
b.
pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang ketahanan pangan;
c.
pembinaan, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan tugas kesekretariatan, ketersediaan dan cadangan pangan, distribusi dan akses pangan,penganekaragaman dan keamanan pangan serta penanganan kerawanan pangan dan Unit Pelaksana Teknis;
d.
penyelenggaraan dan pengelolaan sumberdaya aparatur, keuangan, sarana dan prasarana badan;
e.
penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka pelaksanaan tugasnya; dan
f.
penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja badan ketahanan pangan
Laporan Kinerja Tahun 2014
4
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut 2. Kedudukan Sesuai dengan Peraturan Daerah Kab. Garut Nomor 8 Tahun 2012, Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut adalah unsur pelaksana teknis pemerintah daerah di bidang ketahanan pangan. yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Adapun Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan terdiri dari : 1. Kepala Badan Ketahanan Pangan; 2. Sekretariat, membawahkan : 1) Sub Bagian Umum; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. 3. Bidang ketersediaan dan Cadangan Pangan, membawahkan : 1) Sub Bidang Ketersediaan Pangan; dan 2) Sub Bidang Penguatan Cadangan Pangan. 4. Bidang Distribusi dan Akses Pangan, membawahkan : 1) Sub Bidang Distribusi dan Harga Pangan; dan 2) Sub Bidang Akses Pangan. 5. Bidang Penganekaragaman dan Keamanan Pangan, membawahkan : 1) Sub Bidang Diversifikasi Pangan; dan 2) Sub Bidang Keamanan Pangan. 6. Bidang Penanganan Kerawanan Pangan, membawahkan : 1) Sub Bidang Penanggulangan Rawan Pangan; dan 2) Sub Bidang Pencegahan Rawan Pangan. 7. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Promosi Olahan Pangan Lokal. 8. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengujian Keamanan Pangan. 9. Kelompok Jabatan Fungsional. Adapun Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut adalah sebagaimana terlihat pada Gambar 1.
Laporan Kinerja Tahun 2014
5
Gambar 1. Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut
Laporan Kinerja Tahun 2014
6
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut BAB. II PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Stategis Tujuan pembangunan ketahanan pangan adalah untuk menjamin ketersediaan dan konsumsi pangan seluruh penduduk yang cukup, bermutu, bergizi seimbang, aman dan halal baik pada tingkat nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, Desa hingga rumah tangga. Ketahanan pangan harus diwujudkan secara merata di seluruh wilayah sepanjang waktu, yang didasarkan pada optimalisasi dan berbasis keragaman sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal. Mengingat pangan juga merupakan komoditas ekonomi, maka dalam pembangunannya dikaitkan dengan peluang pasar dan peningkatan daya saing, yang dibentuk dari keunggulan spesifik lokasi, keunggulan kualitas serta efisiensi dengan penerapan teknologi inovatif. Produksi pangan sebagian besar dilaksanakan oleh petani/masyarakat dengan skala usaha kecil di pedesaan, maka pembangunan ketahanan pangan sangat strategis untuk memperkuat ekonomi pedesaan dan sekaligus mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan kelaparan. Ketahanan pangan, di samping sebagai prasyarat untuk memenuhi hak azasi manusia, juga merupakan pilar bagi eksistensi dan kedaulatan suatu bangsa. Oleh sebab itu, seluruh komponen, yaitu Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, sepakat untuk bersama-sama membangun ketahanan pangan daerah. Dalam sistem pemerintahan yang demokratis dan desentralistis saat ini, pelaku utama pembangunan pangan mulai dari produksi, penyediaan, distribusi dan konsumsi adalah masyarakat, sedangkan pemerintah lebih berperan sebagai inisiator, fasilitator, serta regulator, agar kegiatan masyarakat yang memanfaatkan sumber daya daerah dapat berjalan lancar, efisien, berkeadilan dan bertanggungjawab. Kesepakatan dunia untuk mengurangi kemiskinan dan kerawanan pangan antara lain tertuang dalam Deklarasi Roma Tahun 1996 pada KTT Pangan Dunia (World Food Summit 1996) dan ditegaskan kembali dalam World Food Summir: five years later (WFS:fyl) 2001, serta deklarasi Millenium Development Goals (MDGs) 2000 yang isinya antara lain menyepakati mengurangi angka kemiskinan ekstrem/penduduk lapar dan kerawanan pangan di dunia sampai setengahnya pada tahun 2015. Pemerintah Kabupaten Garut sebagai bagian integral Pemerintah Pusat yang telah menyatakan komitmen dan berperan aktif, dalam berbagai hal untuk melaksanakan aksi kemanusiaan, terutama mengatasi masalah kelaparan, kekurangan gizi serta kemiskinan melalui program dan kegiatan berbasis pemberdayaan masyarakat perdesaan. Berdasarkan kerangka tersebut, Badan Ketahanan Pangan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Garut, sesuai tugas pokoknya yaitu menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang ketahanan pangan mempunyai peran strategis dalam mendorong perwujudan ketahanan pangan daerah termasuk dalam mengurangi angka kemiskinan/bebas dari kelaparan dan kerawanan pangan.
Laporan Kinerja Tahun 2014
7
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Dalam rangka memelihara kesinambungan proses pembangunan dan melanjutkan berbagai pencapaian pembangunan yang telah dilaksanakan serta sebagai upaya untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut pada masa mendatang. Rencana strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Tahun 2009-2014 merupakan dokumen perencanaan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pokok pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rencana Strategis Tahun 2009 s/d 2014 1. Visi dan Misi Dalam mewujudkan Visi Kabupaten Garut yaitu ”Terwujudnya Garut yang Mandiri dalam Ekonomi, Adil dalam Budaya dan Demokratis dalam Politik dengan Didasari Ridlo Allah SWT” , Badan Ketahanan Pangan mempunyai peranan yang strategis dengan mengemban Misi ke 2 (dua) yaitu : “Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis agribisnis, agroindustri, kelautan dan pariwisata disertai pengembangan seni budaya daerah” yang bertujuan Meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis agribisnis dan agro industri dengan salah satu sasarannya adalah Meningkatnya pembangunan system ketahanan pangan dan pengembangan penyuluhan pertanian. Sasaran tersebut dapat dicapai apabila pangan tersedia dalam jumlah cukup dari waktu ke waktu, mudah diperoleh dan harganya terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Berdasarkan peranan tersebut diatas, serta mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang bidang Ketahananan Pangan di Kabupaten Garut, Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut menetapkan visi yang hendak dicapai adalah, “Terwujudnya Ketahanan Pangan Masyarakat yang Berkelanjutan, Berbasis Sumberdaya Lokal dan Berorientasi Agribisnis untuk Kesejahteraaan Masyarakat ” Ketahanan Masyarakat yang Berkelanjutan adalah Kondisi terpenuhinya pangan pokok di Jawa Barat bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau serta berkelanjutan. Visi tersebut hanya dapat dicapai, apabila : 1)
Pemerintah sebagai regulator mampu menyediakan pangan yang cukup setiap waktu, serta mampu mendistribusikannya secara merata ke seluruh Wilayah.
2)
Semua lapisan masyarakat mempunyai kemampuan untuk mengakses pangan, sehingga pangan tersedia disetiap rumah tangga. Untuk mencapai visi diatas, Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut mengemban misi
dalam tahun 2009 s/d 2014, yaitu :
Laporan Kinerja Tahun 2014
8
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut 1)
Mengembangkan Sumberdaya Aparatur, Sarana dan Prasarana.
2)
Mengembangkan Sistem Ketahanan Pangan.
3)
Mengembangkan koordinasi dengan stakeholders dalam Pembangunan Ketahanan Pangandan.
2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pada sub bagian ini disampaikan mengenai tujuan dan sasaran Jangka Menengah Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Tahun 2009-2014 yang menjadi target untuk dicapai adalah sebagai berikut: Misi 1, Mengembangkan Sumberdaya Aparatur, Sarana dan Prasarana Tujuan : Meningkatkan Kompetensi Sumberdaya Aparatur serta Sarana dan Prasarana Sasaran 1 : Terpenuhinya Pelayanan Administrasi Perkantoran Sasaran 2 : Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Administrasi Perkantoran Sasaran 3 : Meningkatnya Kafasitas Sumberdaya Aparatur Sasaran 4 : Meningkatnya Disiplin aparatur Sasaran 5 : Berkembangnya Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan Misi 2, Mengembangkan Sistem Ketahanan Pangan Tujuan : Meningkatkan Kemampuan Masyarakat dalam membangun Sistem Ketahanan Pangan Sasaran 1 : Meningkatnya Ketersediaan Energi dan Cadangan Pangan Sasaran 2 : Meningkatnya Distribusi dan Akses Pangan Sasaran 3 : Meningkatnya Penganekaragaman dan Keamanan Pangan Sasaran 4 : Meningkatnya Penanganan Kerawanan Pangan
Laporan Kinerja Tahun 2014
9
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Keterangan : Nilai capaian dihitung berpedoman pada lampiran 1 SPM Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Misi 3, Mengembangkan Sistem Ketahanan Pangan Tujuan : Meningkatkan Jaringan Kerja dengan Stakeholders dalam Membangun Ketahanan Pangan Sasaran 1 : Pengembangan Jaringan Koordinasi dalam membangun ketahanan pangan 3. Kebijakan dan Program Untuk mencapai tujuan dan sasaran diperlukan suatu strategi. Strategi dijabarkan dalam kebijakan, program dan kegiatan selama lima tahun. Kebijakan adalah pedoman pelaksanaan tertentu untuk mempertajam makna dari strategi dan menjadi pedoman bagi keputusan-keputusan yang mendukung strategi. Program merupakan penjabaran tentang langkah-langkah yang diambil untuk menjabarkan kebijakan. Kegiatan adalah segala sesuatu yang harus dilakukan dalam merealisasikan program. Kegiatan dilakukan secara bertahap per tahun selama lima tahun. Strategi Badan Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten Garut dilaksanakan melalui kebijakan-kebijakan seperti pada tabel 1. Berikut : Tabel 1. Tujuan, Sasaran dan Kebijakan Visi :“Terwujudnya Ketahanan Pangan Masyarakat yang Berkelanjutan, Berbasis Sumberdaya Lokal dan Berorientasi Agribisnis untuk Kesejahteraaan Masyarakat ” Misi 1 : Mengembangkan Sumberdaya Aparatur, Sarana dan Prasarana Tujuan Meningkatkan
Sasaran
Kompetensi Sasaran 1 :
Sumberdaya Aparatur serta Terpenuhinya Sarana dan Prasarana
Kebijakan Peningkatan
kompetensi
Pelayanan Sumberdaya Aparatur serta
Administrasi Perkantoran
Sarana dan Prasarana
Sasaran 2 : Terpenuhinya Sarana dan Prasarana
Administrasi
Perkantoran Laporan Kinerja Tahun 2014
10
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Sasaran 3 : Meningkatnya
Kafasitas
Sumberdaya Aparatur Sasaran 4 : Meningkatnya
Disiplin
aparatur Sasaran 5 : Berkembangnya Pelaporan
Sistem
Kinerja
dan
Keuangan Misi 2 : Mengembangkan Sistem Ketahanan Pangan Tujuan Meningkatkan
Sasaran
Kebijakan
Kemampuan Sasaran 1 :
Peningkatan
Pembangunan
Masyarakat
dalam Meningkatnya Ketersediaan Sistem Ketahanan Pangan
membangun
Sistem Energi
Ketahanan Pangan
dan
Cadangan
Pangan Sasaran 2 : Meningkatnya Distribusi dan Akses Pangan Sasaran 3 : Meningkatnya Penganekaragaman
dan
Keamanan Pangan Sasaran 4 : Meningkatnya Penanganan Kerawanan Pangan Misi 2 : Mengembangkan Sistem Ketahanan Pangan Tujuan
Sasaran
Kebijakan
Meningkatkan Jaringan Kerja Sasaran 1 : dengan Stakeholders dalam Pengembangan Membangun Pangan
Ketahanan Koordinasi membangun
Optimalisasi Koordinasi dalam Jaringan membangun
ketahanan
dalam pangan ketahanan
pangan Kebijakan-kebijakan tersebut diatas, dituangkan dalam program baik yang bersumber dari dana APBD maupun APBN Tahun Anggaran 2009-2014, yaitu :
Laporan Kinerja Tahun 2014
11
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Sumber Dana APBD 1)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3)
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4)
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
5)
Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan SKPD
6)
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Sumber Dana APBN (Dana Dekonsentrasi) 1)
Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat
B. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja menjadi tanggung jawab Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut. 1. Sasaran Kinerja dan Target Indikatornya Sasaran kinerja dan indikatornya dapat dilihat pada table dibawah ini : Tabel 2. Sasaran dan Target Kinerja Tahun 2014 No 1
Sasaran
Indikator
Terpenuhinya Pelayanan Administrasi Terlaksananya Perkantoran
Fasilitasi
Target 1 Tahun
Pelayanan
Administrasi Perkantoran 2
Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Terlaksananya Administrasi Perkantoran
1 Tahun
Fasilitasi Sarana da Prasarana Administrasi Perkantoran
3 4
Meningkatnya Kafasitas Sumberdaya Pengembangan SDM Aparatur
Aparatur
Meningkatnya Disiplin aparatur
Terlaksananya
1 Tahun 1 Tahun
Fasilitasi Pengembangan Disiplin Aparatur
Laporan Kinerja Tahun 2014
12
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut 5
Berkembangnya
Sistem
Pelaporan Terlaksananya
Kinerja dan Keuangan
1 Tahun
Fasilitasi Penyusunan Sistem
Pelaporan
Kinerja dan Keuangan 6
Meningkatnya Ketersediaan Energi dan Ketersediaan Cadangan Pangan
energy
85 %
dan protein per kapita Penguatan
cadangan
55 %
Meningkatnya Distribusi dan Akses Ketersediaan informasi
85 %
pangan 7
Pangan
pasokan, harga dan akses
pangan
di
daerah Stabilitas harga dan
85 %
pasokan pangan 8
Meningkatnya Penganekaragaman dan Pencapaian Skor Pola Keamanan Pangan
55 %
Pangan Harapan Pengawasan
dan
75 %
Pembinaan Keamanan Pangan 9
Meningkatnya
Penanganan
Daerah Meningkatnya
Rawan Pangan
55 %
Penanganan Kerawanan Pangan
10
Pengembangan Jaringan Koordinasi Terlaksananya dalam membangun ketahanan pangan
Dewan
Rapat
2 Kali/Tahun
Ketahanan
Pangan sebanyak Seperti yang telah disampaikan pada tabel diatas, terdapat 10 (sepuluh) rencana sasaran yang ingin dicapai Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut. Uraian sasaran dan penjelasannya yaitu : 1)
Terpenuhinya Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan indikatornya Terlaksananya Fasilitasi Pelayanan Administrasi Perkantoran selama 1 Tahun
2)
Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Administrasi Perkantoran dengan indikatornya Terlaksananya Fasilitasi Sarana da Prasarana Administrasi Perkantoran selama 1 Tahun
3)
Meningkatnya Kafasitas Sumberdaya Aparatur dengan indikatornya Terlaksananya Pengembangan SDM Aparatur selama 1 Tahun
Laporan Kinerja Tahun 2014
13
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut 4)
Meningkatnya
Disiplin
aparatur
dengan
indikatornya
Terlaksananya
Fasilitasi
Pengembangan Disiplin Aparatur selama 1 Tahun 5)
Berkembangnya Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan dengan indikatornya Terlaksananya Fasilitasi Penyusunan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan selama 1 Tahun
6)
Meningkatnya Ketersediaan Energi dan Cadangan Pangan dengan indikatornya : - Ketersediaan energy dan protein per kapita sebesar 85 % pada tahun 2014 (kecukupan energy 1.870 Kkal/Kap/Hr dan Protein 48.45 Gram/Kap/Hr) serta tersedianya data ketersediaan pangan/tahun. - Penguatan cadangan pangan sebesar 55 % pada tahun 2014 (Cadangan Pangan Pemerintah minimal 55 Ton dan Cadangan Pangan Masyarakat minimal dengan terbentuknya lumbung pangan 442 Unit)
7)
Meningkatnya Distribusi dan Akses Pangan dengan indikatornya adalah : - Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah sebesar 85 % pada tahun 2014 (Menyediakan data dan Informasi gabah/beras, jagung, kedele,
daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, gula pasir, cabe merah yang disajikan dalam periode mingguan/ bulanan/kuartal/tahunan) - Stabilitas harga dan pasokan pangan sebesar 85 % pada tahun 2014 (Harga dinyatakan stabil jika gejolak harga pangan di suatu wilayah kurang dari 25 % dari kondisi normal dan Pasokan pangan dinyatakan stabil jika penurunan pasokan pangan di suatu wilayah berkisar antara 5 % - 40 %) 8)
Meningkatnya Penganekaragaman dan Keamanan Pangan dengan indikatornya adalah : - Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan sebesar 85 % pada tahun 2014 (Point PPH minimah harus 85 Point dari Point Idealnya 100 Point) - Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan sebesar 75 % pada tahun 2014 (Jumlah Pangan yang diuji minimal 75 % harus aman)
9)
Meningkatnya Penanganan Kerawanan Pangan dengan indikatornya : - Meningkatnya Penanganan Daerah Rawan Pangan minimal 55 % pada tahun 2014 (Penanganan Daerah (Kecamatan) yang beresiko rawan pangan tinggi sesuai analisis SKPG)
10)
Pengembangan Jaringan Koordinasi dalam membangun ketahanan pangan dengan indikatornya adalah : - Terlaksananya Rapat Dewan Ketahanan Pangan sebanyak 2 kali/tahun
Laporan Kinerja Tahun 2014
14
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut 2.
Program dan Kegiatan Sumber Dana APBD dan Banprop 1)
2)
3)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a)
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
b)
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik
c)
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
d)
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
e)
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
f)
Penyediaan Alat Tulis Kantor
g)
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
h)
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
i)
Penyediaan Peralatan Perlengkapan Kantor
j)
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
k)
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
l)
Penyediaan Makanan dan Minuman
m)
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah
n)
Penyediaan Jasa Pendukung Tenaga Administrasi/Teknis
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a)
Pengadaan Mobil Jabatan
b)
Pembangunan Gedung Kantor
c)
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
d)
Pengadaan Meubelair
e)
Pemeliharaan Rutin/Berkala gedung kantor
f)
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
Program Peningkatan Displin Aparatur a)
4)
5)
Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a)
Pendidikan dan Pelatihan Formal
b)
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja a)
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
b)
Penyusunan Laporan Prognosis Realisasi Anggaran
Laporan Kinerja Tahun 2014
15
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut 6)
Program Peningkatan Ketahanan Pangan a)
Penanganan Daerah Rawan Pangan
b)
Analisis Rasio Jumlah Penduduk Terhadap Jumlah Kebutuhan Pangan
c)
Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan Daerah
d)
Kajian Rantai Pasokan dan Pemasaran Pangan
e)
Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan
f)
Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat
g)
Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan Pokok
h)
Pengembangan Cadangan Pangan daerah
i)
Pengembangan Desa Mandiri Pangan
j)
Pengembangan Lumbung Pangan Desa
k)
Peningkatan Mutu dan Keamanan
l)
Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif
m)
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
n)
Pengadaan Lumbung pangan (DAK)
o)
Pelatihan Manajemen Lumbung Pangan
p)
Pelatihan Desa Mandiri Pangan
q)
Pendampingan Pengadaan Lumbung Pangan
r)
Manajemen Proyek Pengadaan Lumbung Pangan
s)
Diklat Penanganan Rawan Pangan
t)
Pengembangan Daerah Pangan Lestari
u)
Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS
v)
Akselerasi Penanganan Rawan Pangan Melalui Pengembangan Usaha Kelompok
w)
Penguatan Kelembagaan Untuk Penanganan Rawan Pangan
x)
Pecegahan Rawan Pangan Melalui Pemberdayaan Kelompok Masyarakat
y)
Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
z)
Peningkatan Peranan Kelompok Usaha Ternak untuk Pencegahan Rawan Pangan
aa)
Pencegahan Rawan Pangan Melalui Pemberdayaan Kelompok Afinitas
bb)
Pendamping Pengadaan Lumbung Pangan (Lanjutan DAK 2012)
cc)
Pengembangan Usaha Mikro Pangan Berbasis Potensi Lokal
dd)
Pengembangan Sarana dan Prasarana Penunjang Desa Mandiri Pangan
ee)
Pengembangan Sarana Fasilitas Cadangan Pangan Masyarakat
Laporan Kinerja Tahun 2014
16
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut ff)
Pengembangan Kelembagaan Pangan
gg)
Pencegahan Rawan Pangan Melalui Pemberdayaan Kelompok Afinitas (Banprop)
hh)
Penanganan Daerah Rawan Pangan (Banprop)
ii)
Pencegahan Daerah Rawan Pangan (Banprop)
jj)
Peningkatan Ketahanan Pangan melalui Penangananan Kerawanan Pangan berbasis Pemberdayaan Kelompok (Banprop)
Sumber Dana APBN (Dana Dekonsentrasi) 1)
Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat a)
Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Kerawanan Pangan
b)
Pendampingan P2KP (Percepatan Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan
c)
Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan Pangan
Laporan Kinerja Tahun 2014
17
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut
BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA A. Realisasi Kinerja Tahun 2014 1) Ringkasan Pencapaian Kinerja Berdasarkan hasil Pengukuran Pencapaian Kinerja Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2014 secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar sebagai berikut : Gambar 2. Ringkasan Pencapaian Kinerja Badan Ketahanan Pangan TA 2014
8% Mencapai/Melebihi Target 31%
Tidak Mencapai Target, tetapi ada Peningkatan Tidak Mencapai Target 61%
Pada tahun 2014, pengukuran kinerja dilakukan terhadap 10 sasaran dg menggunakan 13 Indikator yg ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014. Dari 13 indikator yg diukur, sebanyak 8 indikator (61 %) mencapai atau melebihi target, sebanyak 4 indikator (31 %) tidak mencapai target, tetapi ada peningkatan dibandingkan dg hasil tahun lalu & 1 indicator (8%) yang tidak mencapai target. 2) Rincian Pencapaian Kinerja Pada bagian ini akan kami jelaskan pencapain kinerja secara rinci meliputi perbandingan target dan realiasi kinerja tahun 2014, perbandingan target dan realisasi dengan beberapa tahun kebelakang, perbandingan target dan realisasi kinerja dengan target dan realisasi jangka menengah SKPD, Perbandingan Realisasi dengan standar nasional/ SPM, Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yg telah dilakukan, Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya serta Analisis program/kegiatan yg menunjang keberhasilan/kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Tahun 2014 adalah tahun kelima dari implementasi Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut 2009-2014. Berikut diuraikan hasil pengukuran & analisis pencapaian sasaran strategis Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Tahun 2014.
Laporan Kinerja Tahun 2014
18
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut a)
Sasaran ke 1 “Terpenuhinya Pelayanan Administrasi Perkantoran“ Tabel 3 Pencapaian Kinerja Sasaran 1 BKP Tahun 2014
Indikator Kinerja
Realisasi 2010
Realisasi 2011
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Realisasi 2014
Target 2014
Status Capai an
Realisa si sd 2014
Target Akhir RPJMD
Terlaksananya Fasilitasi Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
√
100 %
1 Tahun
Ket: √ = mencapai/ melampaui target, ▲ = tidak mencapai taget, tetapi meningkat dari tahun lalu, X = tidak mencapai target, n/a = not available/ data tidak tersedia 1) Terlaksananya Fasilitasi Pelayanan Administrasi Perkantoran (Tahun) Fasilitasi pelayanan administrasi perkantoran pada tahun 2014 terlaksana selama 1 tahun, mencapai 100 % dari target tahun 2014 sebanyak 1 tahun. Apabila capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 tetap 100 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 tetap sebesar 100 %. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 1 tahun (100 %), maka realisasi tahun 2014 telah mencapai 100 % Faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan atau peningkatan kinerja adalah tersedianya anggaran yang memadai untuk pencapaian kinerja ke 1 tersebut terutama dalam hal pelayanan administrasi perkantoran. Pencapaian indicator kinerja ini didukung oleh 14 Kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp.550.389.074,-. b) Sasaran ke 2 “Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Administrasi Perkantoran “ Tabel 4 Pencapaian Kinerja Sasaran 2 BKP Tahun 2014 Indikator Kinerja
Realisasi 2010
Realisasi 2011
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Realisasi 2014
Target 2014
Status Capai an
Realisa si sd 2014
Target Akhir RPJMD
Terlaksananya Fasilitasi Sarana da Prasarana Administrasi Perkantoran
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
√
100 %
1 Tahun
Ket: √ = mencapai/ melampaui target, ▲ = tidak mencapai taget, tetapi meningkat dari tahun lalu, X = tidak mencapai target, n/a = not available/ data tidak tersedia 1)
Terlaksananya Fasilitasi Sarana dan Prasarana Administrasi Perkantoran Fasilitasi pelayanan sarana dan prasarana administrasi perkantoran pada tahun 2014 terlaksana selama 1 tahun, mencapai 100 % dari target tahun 2014 sebanyak 1 tahun. Apabila capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 tetap 100 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 tetap
Laporan Kinerja Tahun 2014
19
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut sebesar 100 %. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 1 tahun (100 %), maka realisasi tahun 2014 telah mencapai 100 % Faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan atau peningkatan kinerja adalah tersedianya anggaran yang memadai untuk pencapaian kinerja ke 2 tersebut terutama dalam hal penyediaan sarana dan prasarana administrasi perkantoran. Capaian yang sangat memuaskan pada tahun ini adalah Badan Ketahanan Pangan telah membangun Gedung Kantor Baru Lantai 2 yang berlokasi di Jalan Pahlawan/Pinggir STKIP Garut. Pencapaian indicator kinerja ini didukung oleh 6 Kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 2.216.812.000,-.
c)
Sasaran ke 3 “Meningkatnya Kafasitas Sumberdaya Aparatur “ Tabel 5 Pencapaian Kinerja Sasaran 3 BKP Tahun 2014
Indikator Kinerja
Realisasi 2010
Realisasi 2011
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Realisasi 2014
Target 2014
Status Capai an
Realisa si sd 2014
Target Akhir RPJMD
Terlaksananya Pengembangan SDM Aparatur
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
√
100 %
1 Tahun
Ket: √ = mencapai/ melampaui target, ▲ = tidak mencapai taget, tetapi meningkat dari tahun lalu, X = tidak mencapai target, n/a = not available/ data tidak tersedia 1) Terlaksananya Pengembangan SDM Aparatur Fasilitasi pelayanan sarana dan prasarana administrasi perkantoran pada tahun 2014 terlaksana selama 1 tahun, mencapai 100 % dari target tahun 2014 sebanyak 1 tahun. Apabila capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 tetap 100 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 tetap sebesar 100 %. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 1 tahun (100 %), maka realisasi tahun 2014 telah mencapai 100 % Faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan atau peningkatan kinerja adalah tersedianya anggaran yang memadai untuk pencapaian kinerja ke 3 tersebut terutama dalam hal pengembangan SDM Aparatur baik Formal, Non Formal maupun fasilitasi Bimbingan-bimbingan Teknis Aparatur. Pencapaian indicator kinerja ini didukung oleh 2 Kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 13.500.000,-.
Laporan Kinerja Tahun 2014
20
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut d) Sasaran ke 4 “Meningkatnya Disiplin aparatur “ Tabel 6 Pencapaian Kinerja Sasaran 4 BKP Tahun 2014 Indikator Kinerja
Realisasi 2010
Realisasi 2011
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Realisasi 2014
Target 2014
Status Capai an
Realisa si sd 2014
Target Akhir RPJMD
Terlaksananya Fasilitasi Pengembangan Disiplin Aparatur
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
√
100 %
1 Tahun
Ket: √ = mencapai/ melampaui target, ▲ = tidak mencapai taget, tetapi meningkat dari tahun lalu, X = tidak mencapai target, n/a = not available/ data tidak tersedia 1) Terlaksananya Fasilitasi Pengembangan Disiplin Aparatur Fasilitasi pelayanan pengembangan disiplin aparatur pada tahun 2014 terlaksana selama 1 tahun, mencapai 100 % dari target tahun 2014 sebanyak 1 tahun. Apabila capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 tetap 100 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 tetap sebesar 100 %. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 1 tahun (100 %), maka realisasi tahun 2014 telah mencapai 100 % Faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan atau peningkatan kinerja adalah tersedianya anggaran yang memadai untuk pencapaian kinerja ke 4 tersebut terutama dalam hal pengembangan Disiplin Aparatur. Pencapaian indicator kinerja ini didukung oleh 1 Kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 55.517.000,-.
e)
Sasaran ke 5 “Berkembangnya Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan “ Tabel 7 Pencapaian Kinerja Sasaran 5 BKP Tahun 2014
Indikator Kinerja
Realisasi 2010
Realisasi 2011
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Realisasi 2014
Target 2014
Status Capai an
Realisa si sd 2014
Target Akhir RPJMD
Terlaksananya Fasilitasi Penyusunan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
√
100 %
1 Tahun
Ket: √ = mencapai/ melampaui target, ▲ = tidak mencapai taget, tetapi meningkat dari tahun lalu, X = tidak mencapai target, n/a = not available/ data tidak tersedia 1) Terlaksananya Fasilitasi Penyusunan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan Fasilitasi Penyusunan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan pada tahun 2014 terlaksana selama 1 tahun, mencapai 100 % dari target tahun 2014 sebanyak 1 tahun. Apabila capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 tetap 100 %. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 tetap sebesar 100 %.
Laporan Kinerja Tahun 2014
21
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 1 tahun (100 %), maka realisasi tahun 2014 telah mencapai 100 % Faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan atau peningkatan kinerja adalah tersedianya anggaran yang memadai untuk pencapaian kinerja ke 5 tersebut terutama dalam hal Penyusunan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan. Pencapaian indicator kinerja ini didukung oleh 3 Kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 45.975.000,-.
f)
Sasaran ke 6 “Meningkatnya Ketersediaan Energi dan Cadangan Pangan “ Tabel 8 Pencapaian Kinerja Sasaran 6 BKP Tahun 2014
Indikator Kinerja Ketersediaan energy dan protein per kapita Penguatan cadangan pangan
Realisasi 2010
Realisasi 2011
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Realisasi 2014
Target 2014
Status Capai an
Realisa si sd 2014
Target Akhir RPJMD
64.2 %
65.5 %
66.1 %
67.1 %
67.4 %
85 %
▲
67.4 %
85 %
0%
0%
44.5 %
69.7 %
42.9 %
55 %
X
42.9 %
55 %
Ket: √ = mencapai/ melampaui target, ▲ = tidak mencapai taget, tetapi meningkat dari tahun lalu, X = tidak mencapai target, n/a = not available/ data tidak tersedia 1) Ketersediaan energy dan protein per kapita Ketersediaan energy dan protein per kapita pada tahun 2014 tercapai 67.4 % (kecukupan energy 1.870 Kkal/Kap/Hr dan Protein 48.45 Gram/Kap/Hr), mencapai 79.3 % dari target tahun 2014 sebanyak 85% sesuai Target SPM Bidang Ketahanan Pangan yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian. Apabila capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 ada sedikit peningkatan. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 sebesar 64.2 % ada peningkatan. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 85 %, maka realisasi tahun 2014 tidak mencapai target. Faktor yang mempengaruhi kurang berhasilnya pencapaian ini adalah dikarenakan semakin banyaknya lahan pertanian yang terkikis oleh alih fungsi lahan dan kesadaran masyarakat yang kurang akan penyediaan pangan yang beragam, bergizi dan seimbang baik nabati maupun hayati. Pengadaan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh penduduk dan sesuai dengan persyaratan gizi, merupakan masalah besar sepanjang sejarah kehidupan manusia. Untuk menjawab masalah ini diperlukan informasi mengenai situasi pangan disuatu negara/daerah pada periode tertentu. Hal ini dapat terlihat dari gambaran produksi, pengadaan dan penggunaan pangan serta tingkat ketersediaan untuk konsumsi penduduk per kapita. Salah satu cara untuk memperoleh gambaran situasi pangan dapat disajikan dalam suatu neraca atau tabel yang dikenal dengan nama “Neraca Bahan Makanan” (NBM). Laporan Kinerja Tahun 2014
22
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Pada Tahun 2014 telah disusun Neraca Bahan Makanan. Penyusunan NBM tersebut didukung oleh kegiatan Analisis Rasio Jumlah Penduduk Terhadap Jumlah Kebutuhan Pangan. Berdasarkan hal tersebut, maka terlihat capaian sasaran peningkatan ketersediaan energy dan protein masyarakat yaitu 67.44 % (Ketersediaan Energi 1.341 Kkal/Kap/Hr dan Ketersediaan Protein 39.36 Gr/Kap/Hr). Hal ini telah sesuai dengan rencana stratejik Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut 20092014 yaitu Meningkatnya Ketersediaan Pangan, tetapi masih belum mencapai target yang ditentukan. Peningkatan Ketersediaan Pangan ini didukung oleh beberapa Kegiatan penunjang yaitu :
Analisis Rasio Jumlah Penduduk Terhadap Jumlah Kebutuhan Pangan dengan anggaran Rp. 90.690.000,-
2) Penguatan cadangan pangan Penguatan cadangan pangan pada tahun 2014 tercapai 42.9 %( Pengadaan Beras di Tahun 2014 adalah 22 Ton dan sisa tahun sebelumnya 15 Ton/37 % selain itu tersedianya lumbung pangan masyarakat sebanyak 216 lumbung s/d Tahun 2014 /48, %), mencapai 42.9 % dari target tahun 2014 sebanyak 55 % sesuai Target SPM Bidang Ketahanan Pangan yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian. Apabila capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 ada sedikit penurunan disebabkan karena cadangan pangan pemerintah telah disalurkan untuk bantuan bencana maupun kekeringan sedangkan pengadaan cadangan pangan pemerintah di tahun 2014 hanya 22 ton. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 sebesar 0 % ada peningkatan yang sangat signifikan. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 55 %, maka realisasi tahun 2014 tidak mencapai target. Faktor yang mempengaruhi kurang berhasilnya pencapaian ini adalah dikarenakan kurangnya dukungan anggara untuk pembelian cadangan pangan pemerintah serta belum meratanya pembentukan lumbung pangan masyarakat di 42 Kecamatan. Cadangan pangan merupakan salah satu sumber pasokan untuk mengisi kesenjangan antara produksi dan kebutuhan dalam negeri atau daerah. Stabilitas pasokan pangan dapat dijaga dengan pengelolaan cadangan yang tepat. Cadangan pangan terdiri atas cadangan pangan pemerintah dan cadangan pangan masyarakat. Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten bahwa target capain penguatan cadangan Pemerintah di tingkat Kabupaten minimal sebesar 100 ton ekuivalen beras, sementara untuk cadangan pangan masyarakat yaitu adanya lembaga cadangan pangan masyarakat /lumbung pangan masyarakat minimal 1 desa 1 lumbung, sementara target tahun 2014 dalam Rencana Strategi BKP adalah penambahan 55 ton beras untuk cadangan pangan Laporan Kinerja Tahun 2014
23
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Pemerintah Kabupaten dan pembangunan 18 lumbung pangan masyarakat dari APBD Kabupaten, 77 Lumbung dari APBD Provinsi dan 5 Lumbung dari Kementerian PDT sehingga jumlah lumbung yang terbina dan terbentuk s/d 2014 adalah 216 lumbung (48%) dari target 442 Lumbung. Berdasarkan pada Standar Pelayanan Minimal Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten sebesar 55 ton, maka posisi Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten belum mencapai standar pelayanan minimal. Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian sasaran ini adalah :
Pengembangan Cadangan Pangan daerah dengan anggaran Rp. 93.202.300,-
Pengembangan Lumbung Pangan Desa dengan anggaran Rp. 244.193.000,-
Pengadaan Lumbung Pangan (DAK) dengan anggaran Rp. 1.347.393.800,-
Pelatihan manajemen lumbung Pangan dengan anggaran Rp. 100.000.000,-
Pendampingan Pengadaan Lumbung Pangan (DAK) dengan anggaran Rp. 133.259.200,-
Manajemen proyek Pengadaan Lumbung Pangan (DAK) dengan anggaran Rp. 39.738.000,-
Pengembangan sarana Fasilitas Cadangan Pangan Masyarakat dengan anggaran Rp. 2.290.000.000,-
g)
Sasaran ke 7 “Meningkatnya Distribusi dan Akses Pangan “ Tabel 9 Pencapaian Kinerja Sasaran 7 BKP Tahun 2014
Indikator Kinerja Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah Stabilitas harga dan pasokan pangan
Realisasi 2010
Realisasi 2011
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Realisasi 2014
Target 2014
Status Capai an
Realisa si sd 2014
Target Akhir RPJMD
65%
70%
107.4%
93.83%
84.04%
85 %
▲
84.04%
85 %
65%
70%
100%
98,59%
100.03%
85 %
√
100.03 %
85 %
Ket: √ = mencapai/ melampaui target, ▲ = tidak mencapai taget, tetapi meningkat dari tahun lalu, X = tidak mencapai target, n/a = not available/ data tidak tersedia 1) Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah pada tahun 2014 tercapai 84.04 % (Pemantauan harga baru dilakukan di 4 Kec, pasokan di 42 Kec dan Akses di 15 Kec/9 Komoditas/data disajikan mingguan, bulanan dan tahunan), mencapai 84.04 % dari target tahun 2014 sebanyak 85% sesuai Target SPM Bidang Ketahanan Pangan yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian. Apabila capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 ada sedikit Laporan Kinerja Tahun 2014
24
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut pengurangan. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 sebesar 65 % ada peningkatan. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 85 %, maka realisasi tahun 2014 tidak mencapai target. Faktor yang mempengaruhi kurang berhasilnya pencapaian ini adalah dikarenakan pemantauan pasokan harga dan akses belum dilakukan di 42 kecamatan karena keterbatasan anggaran dan personil. Distribusi pangan berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien, sebagai prasyarat untuk menjamin agar seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau. Pencapaian standar pelayanan minimal distribusi pangan dan akses pangan, dioperasionalkan melalui indikator ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan. Informasi harga, pasokan, dan akses pangan adalah kumpulan data harga pangan, pasokan pangan, dan akses pangan yang dipantau dan dikumpulkan secara rutin atau periodik oleh kabupaten/kota untuk digunakan sebagai bahan menyusun analisis perumusan kebijakan yang terkait dengan masalah distribusi pangan. Informasi harga dan pasokan pangan yang dapat dihimpun dari 42 Kecamatan, terdiri dari 9 komoditas pangan yaitu beras, minyak goreng, gula pasir, daging sapi, daging ayam, telur ayam, cabe merah, jagung dan kedelai. Data tersebut berasal dari petugas pemantau harga yang secara rutin menyampaikannya setiap minggu. Berdasarkan Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut target capaian pada tahun 2014 adalah 85 %, dengan realisasinya adalah 84.04 % Kondisi tersebut perlu secara kontinue dan konsisten dilaksanakan oleh Aparatur Kab./Kota di Garut yang menangani ketahanan pangan agar informasi harga, pasokan, dan akses pangan di Kabupaten Garut dapat terpantau secara menyeluruh selain itu harus dibina dan dikembangkan lembaga akses pangan masyarakat . Kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja adalah :
Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat dengan anggaran Rp. 267.501.725,-.
Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan Pokok dengan anggaran Rp. 92.613.250,-
2) Stabilitas harga dan pasokan pangan Stabilitas harga dan pasokan pangan pada tahun 2014 tercapai 100.03 % (Bulan jan s/d des 2014 kenaikan harga kurang dari 25 % yakni 3,4 % dan Penurunan Pasokan hanya 6.9%), mencapai 100.03 % dari target tahun 2014 sebanyak 85% sesuai Target SPM Bidang Ketahanan Pangan yang diterbitkan oleh Kementerian
Laporan Kinerja Tahun 2014
25
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Pertanian. Apabila capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 ada sedikit peningkatan. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 sebesar 65 % ada peningkatan. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 85 %, maka realisasi tahun 2014 melampaui target. Faktor yang mempengaruhi berhasilnya pencapaian ini adalah dikarenakan Bulan jan s/d des 2014 kenaikan harga kurang dari 25 % yakni 3,4 % dan Penurunan Pasokan hanya 6.9% selain itu telah berkembangnya lembaga distribusi pangan masyarakat (LDPM) sebagai lembaga yang bias membantu menstabilkan harga di tingkat masyarakat. Pencapaian Target 2 indikator diatas ini didukung oleh beberapa kegiatan yaitu :
Kajian Rantai Pasokan dan Pemasaran Pangan dengan anggaran Rp. 294.375.500
h) Sasaran ke 8 “Meningkatnya Penganekaragaman dan Keamanan Pangan“ Tabel 10 Pencapaian Kinerja Sasaran 8 BKP Tahun 2014 Indikator Kinerja Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan
Realisasi 2010
Realisasi 2011
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Realisasi 2014
Target 2014
Status Capai an
Realisa si sd 2014
Target Akhir RPJMD
65,8%
65,8%
65,8%
65,8%
75.5%
85 %
▲
75.5%
85 %
55%
60%
100%
100%
100%
75 %
√
100%
75 %
Ket: √ = mencapai/ melampaui target, ▲ = tidak mencapai taget, tetapi meningkat dari tahun lalu, X = tidak mencapai target, n/a = not available/ data tidak tersedia 1) Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan pada tahun 2014 tercapai 75.5 % (Ponit PPH s/d 2014 mencapai 75.5 Point), mencapai 75.5 % dari target tahun 2014 sebanyak 85% sesuai Target SPM Bidang Ketahanan Pangan yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian. Apabila capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 ada sedikit peningkatan. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 sebesar 65.8 % ada peningkatan. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 85 %, maka realisasi tahun 2014 tidak mencapai target tetapi ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Faktor yang mempengaruhi kurang berhasilnya pencapaian ini adalah dikarenakan masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentignya penganekaragaman pangan serta masih belum optimalnya pengembangan P2KP dan KRPL di Kabupaten Garut.
Laporan Kinerja Tahun 2014
26
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Tingkat konsumsi pangan tercermin dalam pola konsumsi masyarakat di tingkat rumah tangga yang dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain kondisi ekonomi, sosial dan budaya setempat. Untuk itu, penanaman kesadaran pola konsumsi yang sehat perlu dilakukan sejak dini melalui pendidikan formal dan non-formal. Dengan kesadaran gizi yang baik, masyarakat dapat menentukan pilihan pangan sesuai kemampuannya dengan tetap memperhatikan kuantitas, kualitas, keragaman dan keseimbangan gizi, serta dapat meninggalkan kebiasaan serta budaya konsumsi yang kurang sesuai dengan kaidah gizi dan kesehatan. Kesadaran yang baik ini lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan gizi masing-masing anggota keluarga sesuai dengan tingkatan usia dan aktivitasnya. Indikator yang dapat digunakan untuk menilai Tingkat Konsumsi pangan adalah Pola Pangan Harapan. Pola Pangan Harapan merupakan acuan untuk menilai tingkat keragaman konsumsi pangan dengan skor 100 sebagai pola yang ideal. Sementara PPH Kabupaten Garut baru mencapai 75,5 point, seperti pada tabel berikut : Tabel 11. Capaian Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kab.Garut Tahun 2013-2014
Kelompok Pangan
Skor Maksimal 2013
2014
Skor Ideal
Padi-padian
17,3
19
25
Umbi-umbian
1,7
1,7
2,5
Hewani
23,2
19,1
24
Minyak dan Lemak
2
4,5
5
Kacang-kacangan
10
10
10
Buah/biji berminyak
0,2
0,6
1
Gula
0,5
1,7
2,5
Sayur dan buah
11
19
30
Lain-lain (bumbu-bumbuan)
0
-
0
65,8
75,5
100
Jumlah
Selain skor PPH indicator selanjutnya yaitu Keamanan Pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang menganggu, merugikan, dan membahayakan manusia. Kegiatan yang menunjang terhadap pencapain target indikator tersebut yaitu :
Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan dengan anggaran Rp. 400.000.000,-
Laporan Kinerja Tahun 2014
27
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut
Penyuluhan sumber pangan alternative dengan anggaran Rp. 520.681.000,-
Peringatan Hari Pangan Sedunia dengan anggaran Rp. 152.130.000,-
Pendampingan P2KP (Dana Sekonsentrasi) dengan anggaran Rp. 156.060.000,-
Dukungan Manajemen dan Administrasi dengan Anggaran Rp. 29.000.000,-
2) Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan pada tahun 2014 tercapai 100 % (Tahun 2014 Pangan Segar maupun Jajanan yang diuji 100% Aman), mencapai 100 % dari target tahun 2014 sebanyak 85% sesuai Target SPM Bidang Ketahanan Pangan yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian. Apabila capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 ada peningkatan dari jumlah pangan yang diuji. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 sebesar 55 % ada peningkatan. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 85 %, maka realisasi tahun 2014 melebihi target. Faktor yang mempengaruhi berhasilnya pencapaian ini adalah dikarenakan intensnya dilakukan sosialisasi atau penyuluhan mengenai peningkatan mutu dan keamanan pangan. Pada Tahun 2014, hasil uji laboratorium terhadap 20 sample seluruhnya (100%) dikategorikan bebas residu dan bahan kimia, sehingga layak untuk diberikan sertifikat prima 2 dan 3. Jadi pencapaian targetnya adalah 100 %. Kegiatan yang menunjang terhadap pencapain target indikator tersebut yaitu :
Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan dengan anggaran Rp. 251.964.000,-
i)
Sasaran ke 9 “Meningkatnya Penanganan Kerawanan Pangan “ Tabel 12 Pencapaian Kinerja Sasaran 9 BKP Tahun 2014
Indikator Kinerja
Realisasi 2010
Realisasi 2011
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Realisasi 2014
Target 2014
Status Capai an
Realisa si sd 2014 75%
Meningkatnya 100% 100% 100% 100% 160% 100% Penanganan (30 √ (16 Ds) (10 Ds) Daerah Rawan (8 Desa) (2 Desa) (2 Desa) (10 Ds) Desa) Pangan Ket: √ = mencapai/ melampaui target, ▲ = tidak mencapai taget, tetapi meningkat dari tahun lalu, X mencapai target, n/a = not available/ data tidak tersedia
Target Akhir RPJMD 55% (22 Desa)
= tidak
1) Meningkatnya Penanganan Daerah Rawan Pangan Penanganan Daerah Rawan pada tahun 2014 tercapai 160 % (Dari Target 10 Desa (6 Kecamatan) sesuai Analisis FSVA Tahun 2013 sudah diberikan Stimulan/Pemberdayaan sebanyak 16 Desa), mencapai 75 % dari target tahun 2014 sebanyak 55% sesuai Target SPM Bidang Ketahanan Pangan yang diterbitkan oleh Laporan Kinerja Tahun 2014
28
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Kementerian Pertanian. Apabila capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 ada sedikit peningkatan. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 sebesar 100 % (Lokasi sesuai analisis FSVA tahun 2010) ada peningkatan. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 55 %, maka realisasi tahun 2014 mencapai target. Faktor yang mempengaruhi berhasilnya pencapaian ini adalah dukungan program dan kegiatan yang memadai untuk pemberian stimulant pemberdayaan bagi lokasi-lokasi yang masuk kedalam prioritas 1 tersebut, tetapi untuk sementara hanya sebatas pemberian stimulant dan pembinaan sehingga belum tentu daerah tersebut bias sekaligus berubah statusnya, perlu penanganan yang intens dan berkala. Selain lokasi yang masuk prioritas 1 tersebut, kami juga melakukan penanganan dan pencegahan terjadinya kerawanan pangan yang terjadi di daerahdaerah prioritas 2-5, hampir di 42 kecamatan tersebar, karena walaupun secara mayoritas daerah tersebut tidak termasuk daerah rawan pangan tetapi pada kenyataannya masih ada lokasi-lokasi yang beresiko rawan pangan. Kerawanan pangan adalah suatu kondisi ketidakcukupan pangan yang dialami daerah, masyarakat atau rumah tangga pada waktu tertentu untuk memenuhi standar kebutuhan fisiologis bagi pertumbuhan dan kesehatan masyarakat. Rawan pangan terdiri dari Rawan pangan kronis yaitu ketidakmampuan rumah tangga untuk memenuhi standar minimum kebutuhan pangan anggotanya pada periode yang lama karena keterbatasan kepemilikan lahan, asset produktif dan kekurangan pendapatan. Rawan Pangan Transien yaitu suatu keadaan rawan pangan yang bersifat mendadak dan sementara, yang disebabkan oleh perbuatan manusia (penebangan liar yang menyebabkan banjir atau karena konflik sosial), maupun karena alam berupa berbagai musibah yang tidak dapat diduga sebelumnya, seperti: bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, banjir bandang, tsunami). Indikator yang digunakan untuk melihat capaian sasaran tertanganinya daerah rawan pangan yaitu Jumlah Penanganan Daerah Rawan Pangan di Garut. Kondisi kerawanan pangan di Kabupaten Garut dapat dilihat dari gambar dibawah ini : Gambar 3. Peta Kerawanan Pangan Garut Tahun 2013
Laporan Kinerja Tahun 2014
29
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut
Target utama dari penanganan desa rawan pangan di Garut tahun 2014 adalah 40 desa di 6 Kecamatan (sesuai analisis SKPG Tahun 2013), Pencapaian target ini didukung oleh beberapa kegiatan yaitu :
Penanganan Daerah Rawan Pangan dengan anggaran Rp. 496.100.000,-
Diklat Penanganan Rawan Pangan dengan anggaran Rp. 1.268.240.000,-
Akselerasi Penanganan Rawan Pangan Melalui Pengembangan Usaha Kelompok dengan anggaran Rp. 895.705.000,-
Penguatan Kelembagaan Untuk Penanganan Rawan Pangan dengan anggaran Rp. 997.040.000,-
Pecegahan Rawan Pangan Melalui Pemberdayaan Kelompok Masyarakat dengan anggaran Rp. 564.625.000,-
Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi dengan anggaran Rp. 1.347.419.900,-
Pencegahan Rawan Pangan Melalui Pemberdayaan Kelompok Afinitas dengan anggaran Rp. 744.375.000,-
Peningkatan Peranan Kelompok Usaha Ternak untuk Pencegahan Rawan Pangan dengan anggaran Rp. 981.220.000,-
Penanganan Daerah Rawan Pangan (banprop) dengan anggaran Rp. 500.000.000,-
Pencegahan Daerah Rawan Pangan (banprop) dengan anggaran Rp. 580.000.000,-
Pencegahan Rawan Pangan Melalui Pemberdayaan Kelompok Afinitas (Banprop) dengan anggaran Rp. 700.000.000,-
Laporan Kinerja Tahun 2014
30
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut
Pengembangan Desa Mandiri Pangan dengan anggaran Rp. 1.517.989.324,-
Pelatihan Desa Mandiri Pangan dengan anggaran Rp.99.300.000,-
Pengembangan Usaha Mikro Pangan Berbasis Potensi Lokal dengan anggaran Rp. 1.334.999.950,-
Pengembangan Sarana dan Prasarana Penunjang Desa Mandiri Pangan dengan anggaran Rp. 1.541.589.800,-
Pengembangan Kelembagaan Pangan Masyarakat dengn anggaran Rp. 1.900.000.000,-
Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Kerawanan Pangan (Dana Dekonsentrasi) dengan alokasi dana sebesar Rp. 66.450.000,-
Peningkatan ketahanan pangan melalui penanganan kerawanan pangan berbasis pemberdayaan kelompok dengan
j)
Sasaran ke 10 “Pengembangan Jaringan Koordinasi dalam membangun ketahanan pangan “ Tabel 13 Pencapaian Kinerja Sasaran 10 BKP Tahun 2014
Indikator Kinerja
Realisasi 2010
Realisasi 2011
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Realisasi 2014
Target 2014
Status Capai an
Realisa si sd 2014
Target Akhir RPJMD
Terlaksananya 2 Rapat Dewan 0 Kali 0 Kali 2 Kali 2 Kali 2 Kali 2 Kali 2 Kali Kali/Tah √ Ketahanan un Pangan Ket: √ = mencapai/ melampaui target, ▲ = tidak mencapai taget, tetapi meningkat dari tahun lalu, X = tidak mencapai target, n/a = not available/ data tidak tersedia 1) Terlaksananya Rapat Dewan Ketahanan Pangan Terlaksananya Rapat Dewan Ketahanan Pangan tercapai 100 % (Dari Target 2 kali/tahun), mencapai 100 % dari target tahun 2014 sebanyak 100 %. Apabila capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 ada sedikit peningkatan. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 sebesar 100 % ada peningkatan. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD/RENSTRA sebesar 100 %, maka realisasi tahun 2014 mencapai target. Faktor yang mempengaruhi berhasilnya pencapaian ini adalah dukungan program dan kegiatan yang memadai untuk pelaksanaan kegiatan DKP tersebut, tetapi peran DKP belum optimal sampai saat ini sehingga masih perlunya ada perbaikan lagi kedepannya. Kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja ini adalah :
Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan Daerah dengan anggaran Rp. 69.248.500,
Laporan Kinerja Tahun 2014
31
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Capaian diatas terutama untuk indicator strategis merupakan indicator yang ditentukan oleh
kementerian
Pertanian
yang
diatur
dalam
Permentan
Nomor
65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dilihat dari rata-rata capaian sasaran, BKP Kabupatn Garut sasarannya tercapai lebih dari 100 % dan mendapat predikat baik. Tetapi jika dilihat dari indicator satu persatu masih ada indicator yang masih kurang dari target, dibawah ini akan kami sajikan Pencapaian Indikator Kinerja Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2014 : Tabel 14. Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Tahun 2014 Target dan Realisasi Kinerja Program dan Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan
Indikator Kinerja Program
Daerah dan Program/Kegiatan
(outcome)/Kegiatan (output)
Target Capaian
Keluaran Kegiatan
RKT SKPD
SKPD Tahun 2014
Tahun 2014 Target
2
3
4
Realisa si
6
7
Urusan Wajib Urusan Ketahanan Pangan Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Tersedianya jasa surat menyurat
Penyediaan Jasa Komunikasi
Tersedianya jasa komunikasi
Sumberdaya Air dan Listrik
sumberdaya air dan listrik
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan
Tersedianya jasa pemeliharaan
Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
dan perizinan kendaraan
1
Tahun
1
1
1
Tahun
1
1
1
Tahun
1
1
1
Tahun
1
1
1
Tahun
1
1
1
Tahun
1
1
1
Tahun
1
1
dinas/operasional Penyedia Jasa Administrasi Keuangan
Tersedianya jasa administrasi keuangan
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Tersedianya jasa kebersihan kantor
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Terpenuhinya kebutuhan alat tulis kantor
Penyediaan Barang-Barang Cetakan dan
Terpenuhinya penyediaan
Penggandaan
barang-barang cetakan dan penggandaan
Laporan Kinerja Tahun 2014
32
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Penyediaan Komponen Instalasi
Terpenuhinya penyediaan
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
komponen instalasi
1
Tahun
1
1
1
Paket
1
1
1
Tahun
1
1
1
Tahun
1
1
1
Tahun
1
1
1
Tahun
1
1
1
Tahun
1
1
1
Unit
1
1
1
Paket
1
1
1
1
1
1
1
1
listrik/penerangan Penyediaan Peralatan Perlengkapan
Tersedianya peralatan
Kantor
perlengkapan kantor
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Tersedianya peralatan rumahtangga
Penyediaan Bacaan dan peraturan
Tersedianya Bacaan dan
Perundang-undangan
peraturan Perundangundangan
Penyediaan Makanan dan Minuman
Tersedianya Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi
Terlaksananya Rapat-rapat
Keluar Daerah
Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah
Penyediaan Jasa Pendukung
Tersedianya Jasa Pendukung
Adum/Teknis
Adum/Teknis
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pembangunan Gedung Kantor
Tersedianya Gedung Kantor
Pengadaan Perlengkapan
Tersedianya perlengkapan
Gedung/Kantor
gedung kantor
Pengadaan Meubeulair Tersedianya meubeulair Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Terpeliharanya gedung kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Terpeliharanya rutin/berkala
Dinas/ Operasional
kendaraan dinas operasional
Pengadaan mobil jabatan
Tersedianya mobil jabatan
1 1 1
Paket Paket Paket
2
Unit
2
2
1
Paket
1
1
1
Tahun
1
1
1
Tahun
1
1
Peningkatan Disiplin Aparatur Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari
Tersedianya Pakaian Khusus
Tertentu
Hari-Hari Tertentu
Peningkatan Kafasitas Sumberdaya Aparatur Pendidikan dan Pelatihan Formal
Terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan Formal
Bimbingan Teknis Implementasi
Terlaksananya bimbingan
Peraturan Perundang-Undangan
teknis implementasi peraturan
Laporan Kinerja Tahun 2014
33
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut perundang-undangan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja
Penyusunan Laporan Capaian
dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
1
Tahun
1
1
1
Tahun
1
1
4
Desa
4
11
120
Orang
120
120
1
Laporan
1
1
4
Kali
4
2
1
Laporan
1
1
4
Desa
4
2
15
15
Kinerja SKPD Penyusunan Pelaporan Prognosis
Penyusunan pelaporan
Realisasi Angggaran
prognosis realisasi anggran
Peningkatan Ketahanan Pangan/Perkebunan Penanganan Daerah Rawan Pangan
Terlaksananya Penanganan Rawan Pangan di Daerah melalui Pemberdayaan dan Pemberian Stimulan Meningkatnya Pengetahuan tentang Penanganan Rawan Pangan untuk Daerah Rawan Pangan
Analisis Rasio Jumlah Penduduk
Tersusunnya Neraca Bahan
Terhadap Jumlah Kebutuhan Pangan
Makanan
Laporan Berkala Kondisi Ketahanan
Terfasilitasinya Kegiatan
Pangan Daerah
Dewan Ketahanan Pangan
Kajian Rantai Pasokan dan Pemasaran
Terkajinya kondisi pasokan dan
Pangan
pemasaran pangan
Pemanfaatan Pekarangan Untuk
Meningkatkan Pola Konsumsi
Pengembangan Pangan
Pangan Masyarakat
Pemantauan dan Analisis Akses Pangan
Terpantaunya Akses Pangan
Masyarakat
Masyarakat
Pemantauan dan Analisis Akses Harga
Terpantaunya Akses Harga
Pangan Pokok
Pangan Pokok
Pengembangan Cadangan Pangan
Tersedianya cadangan pangan
Daerah
berupa gabah/beras
Pengembangan Desa Mandiri Pangan
Berkembangnya Desa Mandiri Pangan
Pengembangan Lumbung Pangan
Berkembanya Lumbung Pangan
Laporan Kinerja Tahun 2014
15
Kecama tan
4
Pasar
4
4
62
Ton
62
22
18
Desa
18
18
10
Desa
10
10
34
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Pengembangan Model Distribusi Pangan
Terbinanya Gapoktan Penerima
yang Efisien dan Efektif
Penguatan LDPM
Peningkatan Mutu dan Keamanan
Terkajinya Keamanan Pangan
Pangan
Segar dan Olahan
2
Desa
2
11
50
Sample
50
20
7
5
Terpantauanya Keamanan dan Mutu Pangan serta Sosialiasi
7
dan Promosi Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif
Tersedianya Denfarm Tanaman Jalawure Terlaksananya Promosi Olahan Pangan Tersalurkannya Stimulan bantuan Pemberdayaan
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Terlaksananya Pengendalian Program dan kegiatan
Pengadaan Lumbung Pangan (DAK)
Tersedianya Lumbung Pangan Desa
Pelatihan Manajemen Lumbung Pangan
Kecama tan
1
Tahun
1
1
5
Kali
5
1
4
Desa
4
1
1
Tahun
1
1
18
Unit
18
18
30
Orang
30
30
25
Orang
25
25
1
Paket
1
1
1
Paket
1
1
18
Desa
18
18
120
Orang
120
120
9
Desa
9
9
1
Kali
1
1
Meningkatnya Pengetahuan tentang Manajemen Lumbung Pangan
Pelatihan Desa Mandiri Pangan
Meningkatnya Pengetahuan tentang Desa Mandiri Pangan
Pendampingan Pengadaan Lumbung
Terfasilitasinya Pembangunan
Pangan (DAK)
Lumbung Pangan Masyarakat
Manajemen Proyek Pengadaan
Terfasilitasinya Adinistrasi
Lumbung Pangan (DAK)
Proyek Pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat
Diklat Penanganan Rawan Pangan
Terlaksannya Penguatan SDM Masyarakat untuk Penanganan Rawan Pangan di Daerah melalui , Pelatihan, Pemberdayaan dan Pemberian Stimulan Meningkatnya Pengetahuan tentang Penanganan Rawan Pangan
Pengembangan Daerah Pangan Lestari
Berkembangnya Daerah Pangan Lestari
Peringatan Hari Pangan Se-Dunia
Laporan Kinerja Tahun 2014
Terfasilitasinya Peringatan HPS
35
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Akselerasi Penanganan Rawan Pangan
Terlaksannya Percepatan
melalui Pengembangan Usaha
Penanganan Rawan Pangan di
Kelompok
Daerah melalui Pemberdayaan
20
Desa
20
20
9
Desa
9
9
120
Orang
120
120
17
Desa
17
17
1
Laporan
1
1
22
Desa
22
22
22
Desa
22
22
17
Desa
17
17
8
Unit
8
-
22
Desa
22
22
28
Desa
28
28
dan Pemberian Stimulan Penguatan Kelembagaan untuk
Berkembangnya Kelembagaan
Penanganan Rawan Pangan
Pangan di Daerah melalui Pemberdayaan dan Pemberian Stimulan Meningkatnya Pengetahuan tentang Penguatan Kelembagaan
Pencegahan Rawan Pangan melaui
Terlaksannya Pencegahan
Pemberdayaan Kelompok Masyarakat
Rawan Pangan di Daerah melalui Pemberdayaan dan Pemberian Stimulan
Pengembangan Sistem Kewaspadaan
Tersusunnya Peta Kerawanan
Pangan dan Gizi
Pangan Teratasinya Daerah Resiko Rawan Pangan sesuai Pemetaan SKPG melalui Pemberdayaan dan Pemberian Stimulan
Peningkatan Peranan Kelompok Usaha
Terlaksannya Peningkatan
Ternak untuk Pencegahan Rawan
Perananan Kelompok Usaha
Pangan
Ternak di Daerah melalui Pemberdayaan dan Pemberian Stimulan
Pencegahan Rawan Pangan melalui
Terlaksannya Pencegahan
Pemberdayaan Kelompok Afinitas
Rawan Pangan untuk Kelompom Afinitas di Daerah melalui Pemberdayaan dan Pemberian Stimulan
Pengadaan Lumbung Pangan (Lanjutan
Tersedianya Lumbung Pangan
DAK 2012)
Desa
Pengembangan Usaha Mikro Pangan
Terfasilitasinya Pengembangan
Berbasis Potensi Lokal
Usaha Mikro berbasis Potensi Lokal
Pengembangan Sarana dan Prasarana
Terfasilitasinya Sarana dan
Penunjang Desa Mandiri Pangan
Prasarana Penunjang Desa Mandiri Pangan
Laporan Kinerja Tahun 2014
36
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Pengembangan Sarana Fasilitas
Terfasilitasinya Pengembangan
Cadangan Pangan Masyarakat
Cadangan Pangan di
36
Desa
36
36
28
Desa
28
28
6
Desa
6
6
7
Desa
7
7
13
Desa
13
13
67
Desa
67
-
Masyarakat Pengembangan Kelembagaan Pangan
Berkembangnya Kelembagaan
Masyarakat
Pangan Masyarakat
Pencegahan Daerah Rawan Pangan
Optimalnya pencegahan resiko
melalui Pemberdayaan Kelompok
rawan pangan di daerah
Afinitas (Banprop)
melalui pemberdayaan kelompok
Penanganan Daerah Rawan Pangan
Optimalnya penanganan
(Banprop)
daerah resiko rawan pangan di daerah
Pencegahan Daerah Rawan Pangan
Optimalnya pencegahan resiko
(Banprop)
rawan pangan di daerah
Peningkatan ketahanan pangan melalui
Optimalnya penanganan resiko
Penanganan Rawan Pangan berbasis
rawan pangan di daerah
Pemberdayaan kelompok masyarakat (banprop)
Melihat tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja pada kegiatan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut mayoritas dapat terealisasi 100 % tetapi ada beberapa kegiatan yang tidak dilaksanakan yaitu : 1) Kegiatan Pengadaan Lumbung Pangan (Lanjutan DAK 2012), kegiatan ini tidak dilaksanakan dikarenakan anggarannya adalah sisa tender pembangunan gudang cadangan pangan tahun 2012.
Sehingga anggaran tersebut tidak bisa digunakan untuk peruntukan yang lainnya
karena harus sesuai dengan Juklak/Juknis DAK pada Tahun 2012. 2) Kegiatan Peningkatan ketahanan pangan melalui Penanganan Rawan Pangan berbasis Pemberdayaan kelompok masyarakat (banprop), kegiatan ini tidak dilaksanakan karena anggarannya keluar di Parsial Perubahan APBD bulan November 2014. Dengan waktu yang tinggal 1 bulan dan anggaran yang besar sehingga tudak memungkinkan kegiatan ini untuk dilaksanakan.
Laporan Kinerja Tahun 2014
37
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut B. Realisasi Anggaran Rencana Anggaran untuk mendukung Rencana Kinerja BKP Tahun 2014 bersumber dari APBD dan APBN. Anggaran yang bersumber dari APBD sebesar Rp. 32.672.616.750,- (Tiga Puluh Dua Milyar Enam Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Enam Ratus Enam Belas Ribu Tujuh Ratus Lima Puluh Rupiah), digunakan untuk Belanja Tidak Langsung (Gaji Pegawai) sebesar Rp. 2.360.426.450,- (Dua Milyar Tiga Ratus Enam Puluh Empat Ratus Dua Puluh Enam Ribu Empat Ratus Lima Puluh Rupiah) dan Belanja Langsung (Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja Modal) sebesar Rp. 30.312.190.300,- (Tiga Puluh Milyar Tiga Ratus Dua Belas Juta Seratus Sembilan Puluh Ribu Tiga Ratus Rupiah) yang diarahkan pada 6 Program dan 64 Kegiatan. Realisasi APBD badan Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 27.279.643.989,(Dua Puluh Tujuh Milyar Enam Ratus Empat Puluh Tiga Ribu Sembilan Ratus Delapan Puluh Sembilan Rupiah) untuk Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 2.247.691.616,- (Dua Milyar Dua Ratus Empat Puluh Tujuh Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Enam Ratus Enam Belas Rupiah) atau terealisasi 95,22 % dan Belanja Langsung terealisasi sebesar 25.031.952.373,- (Dua Puluh Lima Milyar Tiga Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Dua Ribu Tiga Ratus Tujuh Puluh Tiga Rupiah) atau terealisasi 82,58%. Tabel 15. Anggaran dan Realisasi APBD BKP Kab. Garut Tahun 2014 No
Uraian Belanja
Target
Realisasi
%
32.672.616.750,-
27.279.643.989,-
83.4
I
Belanja tidak Langsung
2.360.426.450,-
2.204.083.315,-
95.2
1.1
Belanja Pegawai
2.324.661.760,-
2.204.083.315,-
98.1
II
Belanja Langsung
30.312.190.300,-
25.031.952.373,-
80.7
2.1
Belanja Pegawai
700.199.500,-
687.019.500,-
99.3
2.2
Belanja Barang dan Jasa
27.292.481.376,-
22.040.187.873,-
82.5
2.3
Modal
2.319.589.424,-
2.304.745.000,-
83.4
Sedangkan Anggaran yang bersumber dari APBN (Dana Dekonsentrasi)
sebesar Rp.
251.510.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Satu Juta Lima Ratus Sepuluh Ribu Rupiah) terealisasi sebesar Rp. 244.618.626,- (Dua Ratus Empat Puluh Empat Juta Enam Ratus Delapan Belas Ribu Enam Ratus Dua Puluh Enam Rupiah) atau terealisasi 97,26 % yang diarahkan untuk 1 program 3 kegiatan. Berikut kami jelaskan realisasi anggaran Badan Ketahanan Pangan Tahun 2014 beserta outputnya per Program dan kegiatan :
Laporan Kinerja Tahun 2014
38
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Realisasi Anggaran APBD Kabupaten Garut 1)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Sasaran dari Pelayanan Administrasi Perkantoran adalah terlaksananya penyediaan, pemeliharaan dan pelayanan sarana dan prasarana perkantoran guna memperlancar kinerja SKPD. Anggaran untuk Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar Rp.566.367.600,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.550.389.074,- digunakan untuk membiayai (14) empat belas kegiatan sebagai berikut : a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat sebesar Rp. 3.240.000,- terealisasi sebesar Rp. 3.233.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya penyediaan jasa surat menyurat, Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya materai sebanyak 360 lembar (materai 6000) dan 360 lembar (materai 3000) untuk kelancaran administrasi surat menyurat; b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik sebesar Rp. 29.951.000,terealisasi sebesar Rp. 26.387.274,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya Jasa Komunikasi, Sumberdaya air dan Listrik Kantor Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terpenuhinya jasa Komunikasi, Sumberadaya air dan Listrik kantor selama 12 bulan; c) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional sebesar Rp. 8.400.000,- terealisasi sebesar Rp. 5.417.200,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional.Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya jasa perizinan kendaraan dinas sebanyak 6 unit kendaraan roda 4 serta 18 unit kendaraan roda 2; d) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan sebesar Rp. 15.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 15.500.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terpenuhinya honorarium jasa administrasi keuangan selama 12 bulan; e) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor sebesar Rp. 4.212.000,- terealisasi sebesar Rp.4.211.500,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya Jasa Kebersihan Kantor, Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terpenuhinya jasa pemeliharaan kantor selama 12 bulan ; f) Penyediaan Alat Tulis Kantor sebesar Rp. 33.855.900,- terealisasi sebesar Rp 33.022.700,Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya alat Tulis Kantor Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terpenuhinya Alat Tulis Kantor sebanyak 1 paket untuk 12 bulan; g) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan sebesar Rp. 50.561.200,- terealisasi sebesar Rp. 49.354.600,- Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya Barang cetakan dan penggandaan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terpenuhinya barang cetakan dan penggandaan selama 12 bulan; h) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor sebesar Rp. 1.780.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 1.780.000,- Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya
Laporan Kinerja Tahun 2014
39
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut komponen instalasi listrik dan penerangan kantor.Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya komponen instalasi listrik sehingga terpenuhinya penerangan di kantor selama 12 bulan; i) Penyediaan Peralatan Perlengkapan Kantor sebesar Rp. 145.450.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 143.350.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah optimalnya kinerja pegawai dengan adanya peralatan dan perlengkapan kantor yang memadai selama 12 bulan; j) Penyediaan Peralatan Rumah Tangga sebesar Rp. 8.700.000,- terealisasi sebesar Rp. 8.700.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya peralatan rumah tangga kantor. Hasil yang di capai dari kegiatan ini adalah optimalnya kinerja pegawai dengan adanya peralatan rumah tangga selama 12 bulan; k) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan sebesar Rp. 36.120.000,terealisasi sebesar Rp. 34.600.000,- Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya bahan bacaan dan peraturan peundang-undangan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terpenuhinya informasi untuk pegawai selama 12 bulan; l) Penyediaan Makanan dan Minuman sebesar Rp. 31.400.000,- terealisasi sebesar Rp. 31.000.000,- Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya makanan dan minuman pegawai. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya makan dan minum untuk pegawai selama 12 bulan; m) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah sebesar Rp. 160.797.500,- terealisasi sebesar Rp. 157.432.800,- Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah Hasil yang dicapai dari kegiatan ini terlaksananya koordinasi dan konsultasi keluar daerah selama 12 bulan; n) Penyediaan Jasa Pendukung Tenaga Administrasi/Teknis sebesar Rp. 36.400.000,terealisasi sebesar Rp. 36.400.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya Jasa Pendukung Tenaga Administrasi/Teknis Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terpenuhinya honor Tenaga Kerja Kontrak (TKK) Selama 12 bulan.
2)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Sasaran pelaksanaan program ini adalah meningkatnya sarana dan prasarana aparatur untuk optimalisasi kinerja pegawai, anggaran untuk program peningkatan sarana dan prasarana aparatur sebesar Rp.2.236.467.424,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.2.216.812.000,digunakan untuk membiayai enam (6) kegiatan sebagai berikut: a) Pengadaan Mobil Jabatan sebesar Rp. 338.120.000,- terealisasi sebesar Rp. 337.520.000,. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya penyediaan mobil jabatan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya mobil jabatan sebanyak 2 unit;
Laporan Kinerja Tahun 2014
40
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut b) Pembangunan Gedung Kantor sebesar Rp. 1.690.839.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.678.939.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu penyediaan gedung kantor untuk sarana kinerja pegawai sebanyak 1 unit; c) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor sebesar Rp. 2.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.997.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya penyediaan perlengkapan gedung kantor. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya perlengkapan gedung kantor sebanyak 1 paket; d) Pengadaan Meubelair sebesar Rp. 44.200.000,- terealisasi sebesar Rp. 44.106.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya pengadaan meubelair. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya meubelair di kantor sebanyak 1 paket; e) Pemeliharaan Rutin/Berkala gedung kantor sebesar Rp. 127.000.424,- terealisasi sebesar Rp. 126.750.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terpeliharanya gedung kantor. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan rutin berkala gedung/kantor selama 1 tahun; f)
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional sebesar Rp. 34.308.000,terealisasi sebesar Rp. 27.500.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terpeliharanya mobil jabatan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala kendaraan roda 4 jabatan sebanyak 3 unit dan kendaraan roda 2 sebanyak 18 unit selama 1 tahun;
3)
Program Peningkatan Displin Aparatur Sasaran pelaksanaan program ini adalah meningkatnya displin aparatur untuk optimalisasi kinerja pegawai, anggaran untuk program peningkatan disiplin aparatur sebesar Rp. 55.650.000,dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 55.517.000,- digunakan untuk membiayai satu (1) kegiatan sebagai berikut: a)
Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari tertentu sebesar Rp. 55.650.000,- terealisasi sebesar Rp. 55.517.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya pakain khusus hari-hari tertentu bagi pegawai. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya pakain hari-hari tertentu sebanyak 70 stel;
4)
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Sasaran pelaksanaan program ini adalah meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur untuk optimalisasi kinerja pegawai, anggaran untuk program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur sebesar Rp. 16.153.900,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 13.500.000., digunakan untuk membiayai dua (2) kegiatan sebagai berikut:
Laporan Kinerja Tahun 2014
41
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut a) Pendidikan dan Pelatihan Formal sebesar Rp. 7.500.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 5.000.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu untuk terfasilitasinya bantuan biaya aparatur dalam diklat PIM untuk 2 orang; b) Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan sebesar Rp. 8.653.900,terealisasi sebesar Rp. 8.500.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu di ikutsertakannya aparatur dalam bimbingan teknis untuk 3 orang.
5)
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Sasaran program ini berkembangnya system pelaporan capaian kinerja dan keuangan. Anggaran untuk Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan sebesar Rp.30.000.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.29.089.000,- digunakan untuk membiayai (2) dua kegiatan sebagai berikut: a)
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD sebesar Rp.15.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.14.208.500,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersusunnya Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD;
b)
Penyusunan Laporan Prognosis Realisasi Anggaran sebesar Rp.15.000.000,- terealisasi sebesar Rp.14.880.500,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersusunnya Laporan Prognosis Realisasi Anggaran. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya Laporan Prognosis Realisasi Anggaran;
6)
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Sasaran dari Program Peningkatan Ketahanan Pangan adalah meningkatnya ketahanan masyarakat. Pelaksanaan program ini didukung dengan anggaran sebesar Rp. 27.407.551.376,dan dari anggaran tersebut terealisasi sebesar
Rp. 26.669.270.249,- untuk mendukung (36)
tiga puluh Enam kegiatan yaitu: a)
Penanganan Daerah Rawan Pangan dengan anggaran Rp. 496.100.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 496.100.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tertanganinya daerah rawan pangan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersalurkannya bantuan hewan ternak domba, itik dan sapi kepada 10 Lokasi kegiatan di Desa Bojong Kec. Pameungpeuk, Desa Tegalgede dan Desa Wangunjaya Kec. Pakenjeng, Desa Barusari Kec. Pasirwangi, Desa Wanamekar Kec. Wanaraja, Desa Sindanggalih Kec. Karangpawitan, Desa Pamalayan Kec. Cikelet, Desa Haur Panggung Kec. Tarogong Kidul, Desa Cikedokan Kec. Bayongbong, Desa Samida Kec. Selaawi, dan Desa Padamukti Kec. Sukaresmi;
Laporan Kinerja Tahun 2014
42
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut b) Analisis Rasio Jumlah Penduduk Terhadap Jumlah Kebutuhan Pangan dengan anggaran sebesar Rp. 100.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 90.690.000,-. Hasil yang dicapai yaitu terselenggaranya kegiatan analisis rasio jumlah penduduk terhadap jumlah kebutuhan pangan yang berlokasi di Kabupaten Garut; c) Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan Daerah dengan anggaran Rp. 71.748.500,dan terealisasi sebesar Rp. 69.248.500,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersusunnya laporan kondisi ketahanan pangan daerah. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah adanya rapat koordinasi dewan ketahanan pangan sebanyak 3 kali; d) Kajian Rantai Pasokan dan Pemasaran Pangan dengan anggaran Rp. 295.465.576,- dan terealisasi sebesar Rp. 294.375.500,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terkumpulnya data pasokan pangan pokok strategis. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersusunnya hasil kajian rantai pasokan dan pemasaran pangan komoditas pangan pokok strategis pada 11 lokasi. Lokasi kegiatan ini yaitu di Desa Dungusiku Kec. Leuwigoon, Desa Mekarsari Kec. Cibalong, Desa Jagabaya Kec. Mekarmukti, Desa Cigawir Kec. Selaawi, Desa Karangtengah Kec. Leuwigoong, Desa Cintadamai Kec. Sukaresmi, Desa Sakawayana dan Desa Cikarang Kec. Malangbong, Desa Cipanjar Kec. Leles, Kec. Samarang dan Kec. Bayongbong. e)
Pemanfaatan
Pekarangan
untuk
Pengembangan
Pangan
dengan
anggaran
Rp.400.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.400.000.000,- Sasaran kegiatan ini yaitu berkembangnya pemanfaatan pekarangan untuk penanganan gizi buruk. Hasil kegiatan yang dicapai yaitu tersalurkannya bantuan ternak kepada 1 Desa yaitu Desa Wanajaya Kec. Wanaraja. f)
Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat dengan anggaran Rp. 268.235.000,terealisasi sebesar Rp. 267.501.725,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya pemantauan dan analisis akses pangan masyarakat. Hasil Kegiatan yang di capai yaitu terpantaunya akses pangan di 15 kecamatan yaitu Leuwigoong, Limbangan, Banjarwangi, Peundeuy, Cisewu, Talegong, Bungbulang, Cikajang, Cilawu, Bayongbong, Cigedug, Samarang, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, dan Cibatu;
g) Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan Pokok dengan anggaran Rp. 93.463.300,dan terealisasi sebesar Rp. 92.613.250,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terselenggaranya pengumpulan data harga pangan pokok strategis di tingkat produsen, pedagang besar dan pedagang eceran yang terus menerus dari waktu ke waktu. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah adanya database harga dan laporan perkembangan harga pangan pokok dan faktor yang mempengaruhi perdagangan/produsen dan pengecer dari 7 pasar di kecamatan yaitu Tarogong Kaler, Kadungora, Malangbong, Cikajang, Bungbulang, Talegong dan Karangpawitan;
Laporan Kinerja Tahun 2014
43
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut h) Pengembangan Cadangan Pangan daerah dengan anggaran Rp. 100.202.300,- dan terealisasi sebesar Rp. 93.202.300,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya pengadaan beras cadangan pangan pemerintah sebanyak 22 Ton. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersalurkannya bantuan stimulan pemberdayaan cadangan pangan Pemerintah (beras) ke daerah rawan pangan di Kabupaten. i)
Pengembangan Desa Mandiri Pangan dengan anggaran Rp. 1.517.989.324,- sarana dan terealisasi sebesar Rp. 1.517.989.324,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terselenggaranya kegiatan pendampingan desa mandiri pangan dan tersalurkannya bantuan ternak. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah berkembangnya desa mandiri pangan dan tersalurkannya bantuan ternak kepada 18 Desa yaitu Desa Ciristi Kec. Bayongbong, Desa Sirnajaya Kec. Cisurupan, Desa Simpang Sari Kec. Cisurupan, Desa Mandala Kasih Kec. Pameungpeuk, Desa Mandalasari Kec. Kadungora, Desa Pamalayan Kec. Cikelet, Desa Baru suda Kec. Cigedug, Desa Sirnagalih Kec. Bayongbong, Desa Pakenjeng Kec. Pakenjeng, Desa Sukajaya Kec. Tarogong Kidul, Desa Neglasari Kec. Pakenjeng, Desa Karangpawitan Kec. Karangpawitan, Desa Sukanegara Kec. Pendeuy, Desa Jati Kec. Tarogong Kaler, Desa Cangkuang Kec. Leles, Desa Girimukti Kec. Cisewu, Desa Dangdeur Kec. Banyuresmi, Desa Sindang Galih Kec. Karangpawitan, Desa Pamulihan Kec. Cisurupan, Desa Sukamenak Kec. Wanaraja.
j)
Pengembangan Lumbung Pangan Desa dengan anggaran Rp. 244.193.000, dan terealisasi sebesar Rp. 244.193.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersedianya bantuan gabah padi dan terbangunnya gudang lumbung pangan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersalurkannya bantuan lumbung berupa gabah padi sebanyak 36 ton dan tersedianya gudang lumbung pangan sebanyak 2 unit di 10 desa yaitu Desa Padasuka Kec. Cibatu, Desa Mekarwangi Kec. Sukawening, Desa Jayaraga Kec. Tarogong Kidul, Desa Cipicung Kec. Banyuresmi, Desa Caringin Kec. Caringin, Desa Dawungsari Kec. Cilawu, Desa Limbangan Barat dan Desa Ciwangi Kec. Limbangan, Desa Pakenjeng Kec. Pamulihan, Desa Cintanagara Kec. Cigedug;
k) Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan dengan anggaran Rp. 251.964.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 251.964.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu meningkatnya pengendalian keamanan pangan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terselenggaranya sosialisasi pemantapan mutu dan keamanan pangan ke 25 orang, terselenggaranya sosialisasi mutu dan keamanan pangan ke di 5 kecamatan, pembuatan leaflet dan poster sebanyak 2000 lembar, terselenggaranya monitoring dan evaluasi di 15 kecamatan, adanya laporean kegiatan sebanyak 5 buah, terlaksanannya ujian pangan olahan segar 1 kali dan adanya test kit sebanyak 1 kali . Lokasi kegiatan di Kecamatan Garut Kota, Tarogong Kaler, Tarogong kidul, Bayongbong, Leles, Banyuresmi, Sukaresmi, Lewigoong, Karangtengah, Cikajang, Cibalong, Bungbulang dan Mekarmukti; Laporan Kinerja Tahun 2014
44
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut l)
Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif dengan anggaran Rp. 522.581.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 520.681.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu berkembangnya sumber pangan alternatif. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terlaksanannya penyediaan Denfarm tanaman jalawure di 12 Desa, telaksanannya sosialisasi Perpres no.22 sebanyak 1 kali, terlaksanannya fasilitas lomba 3BA tingkat provinsi sebanyak 1 kali, terlaksananya fasilitas galeri pangan lokal selama 1 tahun, terlaksanannya bazar olahan pangan lokal tk kab Garut sebanyak 1 kali, terlaksanannya fasilitas festival olahan pangan lokal tk Provinsi sebanyak 1 kali, terlaksanannya monitoring dan evaluasi selama 1 tahun, terlaksanannya penyusunan laporan selama 1 tahun. Lokasi kegiatan di kabupaten Garut;
m) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dengan anggaran Rp. 16.886.000,- dan realisasi sebesar Rp. 16.886.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan BKP. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terlaksananya pengendalian kegiatan SKPD. Lokasi kegiatan di Kabupaten Garut; n) Pengadaan Lumbung pangan (DAK) dengan anggaran Rp. 1.350.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 1.347.393.800,-. Sasaran Kegiatan ini yaitu terbangunnya gudang lumbung cadangan pangan sebanyak 18 unit. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya gudang cadangan pangan pemerintah; o) Pelatihan Manajemen Lumbung Pangan dengan anggaran sebesar Rp. 100.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 100.000.000,-. Sasaran kegiatan yaitu terselenggaranya pelatihan manajemen lumbung pangan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah meningkatnya wawasan tentang manajemen lumbung pangan dan adanya persamaan persepsi dan pemahaman dalam manajemen lumbung pangan untuk 30 orang pengurus lumbung. Lokasi kegiatan di Kabupaten Garut; p)
Pelatihan Desa Mandiri Pangan dengan anggaran Rp.100.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.99.300.000,-. Sasaran dari kegiatan ini yaitu terlaksanannya pelatihan Demapan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah adanya pemahaman dan presepsi yang sama tentang Demapan untuk 40 orang. Lokasi kabupaten Garut;
q)
Pendampingan Pengadaan Lumbung Pangan dengan anggaran Rp. 135.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 133.259.200,-. Sasaran dari kegiatan ini yaitu terbangunnya gudang cadangan pangan pemerintah. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya gudang cadangan pangan pemerintah sebanyak 1 unit. Lokasi Kabupaten Garut;
r)
Manajemen Proyek Pengadaan Lumbung Pangan dengan anggaran Rp. 56.100.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 39.738.000,-. Sasaran dari kegiatan ini yaitu terfasilitasinya administrasi proyek pembangunan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya gudang cadangan pemerintah dan lumbung masyarakat sebanyak 1 paket. Lokasi Kabupaten Garut;
Laporan Kinerja Tahun 2014
45
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut s)
Diklat Penanganan Rawan Pangan dengan anggaran Rp. 1.268.240.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 1.268.240.000,-. Sasaran dari kegiatan ini yaitu terlaksanannya diklat penanganan rawan pangan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah adanya pemahaman dan presepsi yang sama tentang penanganan rawan pangan untuk 50 orang dan tersalurkannya bantuan ternak. Lokasi Desa Haruman Kec. Leles, Desa Selaawi Kec. Talegong dan Desa Mancagahar Kec. Pameungpeuk;
t)
Pengembangan Daerah Pangan Lestari dengan anggaran sebesar Rp. 295.980.000,dengan realisasi Rp. 296.790.000,-. Sasaran kegiatan yaitu terselenggaranya kegiatan pengembangan daerah pangan. Hasil kegiatan ini yaitu tersalurkannya bantuan tanaman daerah pangan lestari untuk 9 desa;
u) Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) dengan anggaran sebesar Rp. 152.650.000,terealisasi sebesar Rp. 152.130.000,-. Sasaran kegiatan yaitu terselenggaranya peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) se Kabupaten Garut. Hasil kegiatan ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi olahan pangan local non beras; v) Akselerasi Penanganan Rawan Pangan Melalui Pengembangan Usaha Kelompok dengan anggaran Rp. 893.650.000,- terealisasi sebesar Rp. 895.705.000,-. Sasaran kegiatan ini adalah terlaksananya akselerasi penanganan rawan pangan melalui pengembangan usaha kelompok pada 20 desa di 3 kecamatan; w) Penguatan Kelembagaan Untuk Penanganan Rawan Pangan dengan anggaran sebesar Rp. 997.040.000,- terealisasi sebesar Rp. 997.040.000,-. Sasaran kegiatan tersebut yaitu terlaksananya diklat penguatan kelembagaan untuk penanganan rawan pangan di 9 desa; x) Pecegahan Rawan Pangan Melalui Pemberdayaan Kelompok Masyarakat dengan anggaran sebesar Rp. 564.625.000,- terealisasi sebesar Rp. 564.625.000,-. Sasaran kegiatan yaitu terlaksananya revitalisasi kelompok masyarakat dan tersalurkannya pemberdayaan ekonomi di 17 desa; y)
Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) dengan anggaran Rp. 1.347.420.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.347.419.900,-. Sasaran kegiatan ini yaitu tersusunnya peta kewaspadaan pangan dan gizi. Hasil kegiatan tersalurkannya pemberdayaan ekonomi untuk 22 kelompok;
z) Peningkatan Peranan Kelompok Usaha Ternak untuk Pencegahan Rawan Pangan dengan anggaran Rp. 981.220.000,- terealisasi sebesar Rp. 981.220.000,-. Sasaran kegiatan yaitu terlaksananya revitalisasi kelompok masyarakat pada 22 kelompok di 4 Kecamatan; aa) Pencegahan Rawan Pangan Melalui Pemberdayaan Kelompok Afinitas dengan anggaran Rp. 744.375.000,- terealisasi sebesar Rp. 744.375.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya sosialisasi penanganan daerah rawan pangan pada kelompok afinitas pada 17 kelompok; Laporan Kinerja Tahun 2014
46
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut bb) Pendamping Pengadaan Lumbung Pangan (Lanjutan DAK 2014) dengan anggaran Rp. 680.233.000,-. Tidak terealisasi; cc) Pengembangan Usaha Mikro Pangan Berbasis Potensi Lokal dengan anggaran sebesar Rp. 1.350.600.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.334.999.950,-. Sasaran kegiatan ini yaitu adanya usaha mikro penggerak ekonomi pedesaan pada 22 kelompok; dd) Pengembangan Sarana dan Prasarana Penunjang Desa Mandiri Pangan dengan anggaran Rp. 1.541.590.376,- terealisasi sebesar Rp. 1.541.589.800,-. Sasaran kegiatan yaitu terselenggaranya kegiatan pengembangan sarana dan prasarana desa mandiri pangan yang berlokasi di 28 desa; ee) Pengembangan Sarana Fasilitas Cadangan Pangan Masyarakat dengan anggaran Rp. 2.290.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 2.290.000.000,-. Sasaran kegiatan yaitu terselenggaranya pengembangan sarana fasilitasi cadangan pangan masyarakat pada 45 kelompok se kabupaten Garut; ff) Pengembangan Kelembagaan Pangan Masyarakat dengan anggaran Rp. 1.900.000.000,terealisasi sebesar Rp. 1.900.000.000,-. Sasaran kegiatan yaitu terselenggaranya kegiatan pengembangan kelembagaan pangan masyarakat pada 28 kelompok se kabupaten Garut; gg) Pencegahan Rawan Pangan Melalui Pemberdayaan Kelompok Afinitas (Banprop) dengan anggaran Rp. 700.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 700.000.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya sosialisasi penanganan rawan pangan pada kelompok afinitas, tersalurkannya bantuan pemberdayaan kelompok afinitas berupa ternak di 5 kelompok; hh) Penanganan Daerah Rawan Pangan (Banprop) dengan anggaran sebesar Rp. 500.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 500.000.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya sosialisasi penagnanan daerah rawan pangan pada
kelompok, di 8
kelompok se Kabupaten Garut; ii)
Pencegahan Daerah Rawan Pangan (Banprop) dengan anggaran sebesar Rp. 580.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 580.000.000,-. Sasaran kegiatan ini yaitu terlaksananya sosialisasi pencegahan daerah rawan pangan pada kelompok, di 13 kelompok se Kabupaten Garut.
jj)
Peningkatan Ketahanan Pangan melalui Penangananan Kerawanan Pangan berbasis Pemberdayaan Kelompok (Banprop) dengan anggaran sebesar Rp. 4.500.000.000,-, kegiatan ini tidak terealisasi dikarenakan anggarannya masuk di tahapan APBD Perubahan Pergeseran pada bulan November sehingga tidak dapat dilaksanakan karena waktu yang tidak memadai.
Laporan Kinerja Tahun 2014
47
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Realisasi Anggaran APBN (Dana Dekonsentrasi) Satuan Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten Garut pada Tahun 2014 memperoleh anggaran dana bersumber dari APBN dengan Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat sebesar 251.510.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Satu Juta Lima Ratus Sepuluh Ribu Rupiah) terealisasi sebesar Rp. 244.618.626,- (Dua Ratus Empat Puluh Empat Juta Enam Ratus Delapan Belas Ribu Enam Ratus Dua Puluh Enam Rupiah) atau terealisasi 97,26 % yang diarahkan untuk 1 program 3 kegiatan yang terdiri dari : a) Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Kerawanan Pangan dengan alokasi dana sebesar Rp. 66.450.000,- yang direalisasikan sebesar 100%. Kegiatan tersebut diimplementasikan ke dalam 2 (dua) subkegiatan yaitu :
Jumlah Desa Mandiri Pangan yang Diberdayakan sebanyak 22 desa dengan alokasi dana sebesar Rp. 50.350.000,- yang direalisasikan sebesar 100% serta realisasi output 100%. Pelaksanaan kegiatan berlokasi di Desa Girijaya Kecamatan Kersamanah, Desa Cigadog Kecamatan Cikelet, Desa Mekarmukti Kecamatan Cibalong, Desa Mekarmukti Kecamatan Selaawi, Desa Surabaya Kecamatan Balubur Limbangan, Desa Cimaragas Kecamatan Pangatikan, Desa Cimahi Kecamatan Caringin, Desa Mekarjaya Kecamatan Tarogong Kaler, Desa Karangwangi Kecamatan Mekarmukti, Desa Girimukti Kecamatan Singajaya, Desa Sirnabakti Kecamatan Pameungpeuk, Desa Karyamukti Kecamatan Cibalong, Desa Mekarwangi Kecamatan Cibalong, Desa Cirapuhan Kecamatan Selaawi, Desa Nanjungjaya Kecamatan Kersamanah, Desa Sukamaju Kecamatan Kersamanah, Desa Kersamanah Kecamatan Kersamanah, Desa Sukamulya Kecamatan Sukaresmi, Desa Pamalayan Kecamatan Cikelet, Desa Peundeuy Kecamatan Peundeuy, Desa Sindanggalih Kecamatan Karangpawitan, dan Desa Jati Kecamatan Tarogong Kaler.
Lokasi Penanganan Rawan Pangan, SKPG dengan output kegiatan yaitu Terlaksananya Rapat Koordinasi Analisis SKPG sebanyak 8 kali dan Terfasilitasinya Pengolahan dan Penyusunan Laporan Bulanan SKPG sebanyak 10 Kali dengan alokasi dana sebesar Rp. 16.100.000,- yang direalisasikan sebesar 100% serta realisasi output 100%.
b) Pendampingan P2KP (Percepatan Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan dengan keluaran yaitu Tersalurkannya Bansos untuk Kebun Bibit untuk 18 desa dan Pelatihan Pendamping sebanyak 1 Kali. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 156.060.000,- yang direalisasikan sebesar 97,12% serta realisasi output 100%. Pelaksanaan kegiatan berlokasi di Desa Pasirwaru Kecamatan Balubur Limbangan, Desa Limbangan Timur Kecamatan Balubur Limbangan, Desa Galih Pakuwon Kecamatan Balubur Limbangan, Desa Dunguswiru Kecamatan Balubur Limbangan, Desa Samida Kecamatan Selaawi, Desa Cibunar Kecamatan Cibatu, Desa Sukasono Kecamatan Sukawening, Laporan Kinerja Tahun 2014
48
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Desa Cibiuk Kaler Kecamatan Cibiuk, Desa Ganda Mekar Kecamatan Kadungora, Desa Barusari Kecamatan Pasirwangi, Desa Padamukti Kecamatan Sukaresmi, Desa Cikedokan Kecamatan Bayongbong, Desa Sukamukti Kecamatan Cisompet, Desa Depok Kecamatan Cisompet, Desa Guna Mekar Kecamatan Bungbulang, Desa Bungbulang Kecamatan Bungbulang, Desa Mekarsari Kecamatan Cibalong. c) Dukungan Manajemen dan Administrasi. Sasaran kegiatan ini adalah Terfasilitasinya Manajemen dan Administrasi Pengelolaan Kegiatan serta Terfasilitasinya Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara selama 12 bulan. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 29.000.000,- dengan realisasi anggaran sebesar 91,72% dan realisasi output sebesar 100%.
Untuk lebih jelasnya kami akan sajikan realisasi anggaran berdasarkan pencapaian sasaran kinerja Badan Ketahanan Pangan Garut :
Laporan Kinerja Tahun 2014
49
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Tabel 16. Rekapitulasi Realisasi Anggaran untuk Pencapaian Sasaran Kinerja Realisasi No
Sasaran
Indikator
Target
Kegiatan
Realisasi
Pendukung
Anggaran (APBD, Banprop dan Dekon)
1
Terpenuhinya Pelayanan Administrasi Terlaksananya Perkantoran
Pelayanan
Fasilitasi
1 Tahun
1 Tahun
14 Kegiatan
Rp. 550.389.074,-
1 Tahun
1 Tahun
6 Kegiatan
Rp. 2.216.812.000,-
SDM
1 Tahun
1 Tahun
2 Kegiatan
Rp. 13.500.000,-
1 Tahun
1 Tahun
1 Kegiatan
Rp. 55.517.000,-.
1 Tahun
1 Tahun
3 Kegiatan
Rp. 45.975.000,-.
85 %
67.4 %
1 Kegiatan
Rp. 90.690.000,-
Administrasi
Perkantoran 2
Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Terlaksananya Administrasi Perkantoran
Sarana
da
Fasilitasi Prasarana
Administrasi Perkantoran 3 4
Meningkatnya Kafasitas Sumberdaya Pengembangan Aparatur
Aparatur
Meningkatnya Disiplin aparatur
Terlaksananya
Fasilitasi
Pengembangan
Disiplin
Aparatur 5
Berkembangnya
Sistem
Kinerja dan Keuangan
Pelaporan Terlaksananya Penyusunan
Fasilitasi Sistem
Pelaporan Kinerja dan Keuangan 6
Meningkatnya Ketersediaan Energi Ketersediaan energy dan dan Cadangan Pangan
Laporan Kinerja Tahun 2014
protein per kapita
50
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut Penguatan
cadangan
55 %
42.9 %
7 Kegiatan
Rp. 4.247.786.300,-
informasi
85 %
84.04%
2 Kegiatan
Rp. 360.114.975,-
dan
85 %
100.03%
1 Kegiatan
Rp. 294.375.500,-
Penganekaragaman Pencapaian Skor Pola
55 %
75.5%
4 Kegiatan
Rp. 1.257.871.000,-
75 %
100%
1 Kegiatan
Rp. 251.964.000,-
55 %
75%
17 Kegiatan
Rp. 14.553.833.174,-
2 Kali/Tahun
2 Kali/Tahun
1 Kegiatan
Rp. 69.248.500,-
pangan 7
Meningkatnya Distribusi dan Akses Ketersediaan Pangan
pasokan, harga dan akses pangan di daerah Stabilitas
harga
pasokan pangan 8
Meningkatnya
dan Keamanan Pangan
Pangan Harapan Pengawasan Pembinaan
dan Keamanan
Pangan 9
Meningkatnya Penanganan Daerah Meningkatnya Rawan Pangan
Penanganan Kerawanan Pangan
10
Pengembangan Jaringan Koordinasi Terlaksananya dalam membangun ketahanan pangan
Dewan
Rapat Ketahanan
Pangan sebanyak
Laporan Kinerja Tahun 2014
51
Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut
IV. PENUTUP Laporan
Akuntabilitas
Badan
Ketahanan
Pangan
Kabupaten
Garut
merupakan
bentuk
pertanggungjawaban dari serangkaian perencanaan pengukuran, evaluasi dan analisis capaian Kinerja dalam rangka pencapaian Visi dan Misi selama Tahun Anggaran 2014. Pada tahun 2014, pengukuran kinerja dilakukan terhadap 10 sasaran dg menggunakan 13 Indikator yg ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014. Dari 13 indikator yg diukur, sebanyak 8 indikator (61 %) mencapai atau melebihi target, sebanyak 4 indikator (31 %) tidak mencapai target, tetapi ada peningkatan dibandingkan dg hasil tahun lalu & 1 indicator (8%) yang tidak mencapai target. Pada umumnya keberhasilan dapat dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan. Adapun Upaya mencapai suatu tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pelaksanaan program tidak terlepas dari munculnya kendala dan permasalahan baik yang bersifat administratif maupun teknis, hal ini tidak dapat dihindari mengingat masih adanya berbagai kendala internal maupun eksternal organisasi. Upaya yang akan kami lakukan untuk kedepannya terutama untuk mencapai target kinerja yang tidak tercapai samapi dengan tahun ini adalah : 1)
Penguatan cadangan pangan belum tercapai dengan optimal dikarenakan masih belum cukupnya cadangan pangan pemerintah, pada tahun berikutnya kami akan mengalokasikan anggaran lebih besar lagi untuk pembelian beras CPP karena minimal Kabupaten/Kota harus mempunyai 60 Ton/Tahun. Cadangan pangan masyarakatpun terutama pengembangan lumbung pangan di masyarakat masih belum merata dan optimal, kami kedepannya akan berusaha untuk mengembangkan lebih banyak lagi lumbung pangan di berbagai daerah dan mengevaluasi kembali lumbung pangan yang telah dibina sebelumnya.
2)
Untuk Penanganan Rawan Pangan, kami kedepannya akan lebih fokus lagi untuk menangani daerah rawan pangan prioritas 1 yang ada di 6 Kecamatan dalam berbagai aspek.
3)
Untuk kedepannya kami akan meningkatkan kembali koordinasi dengan lintas sektoral khususnya Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut, kami akan merevitalisasi kembali struktur DKP dan Peran DKP agar kebijakan dalam hal ketahanan pangan di Kabupaten Garut dapat sinergis dengan semua pihak terutama stakeholder pemangku kebijakan ketahanan pangan.
4)
Kedepannya kami akan memperbaiki kualitas pengkajian agar dapat dijadikan rekomendasi yang valid untuk berbagai pihak menetukan kebijakannya. Pengkajian yang akan kami perbaiki meliputi Kajian Distribusi dan Harga Pangan, NBM, PPH dan SKPG.
5)
Untuk sasaran yang lainnya sudah berjalan dengan cukup baik akan tetapi kami kedepannya akan lebih mengoptimalkan kembali pencapaian kinerja agar tujuan pembangunan ketahanan pangan dapat terwujud dengan baik dan berkelanjutan.
Demikian laporan kinerja ini di buat untuk dapat dijadikan bahan kajian dan evaluasi lebih lanjut.
Laporan Kinerja Tahun 2014
52