KATA PENGANTAR
Syukur
Alhamdullillah
kami panjatkan kehadirat Allah SWT. akhirnya
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi tahun 2014 ini dapat diselesaikan/disusun yang dibuat sebagai tindak lanjut dari TAP MPR RI Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang diimplementasikan melalui INPRES nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan semua instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan tugas pokok dan fungsi dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK). Sebagaimana Tugas Pokok dan fungsi Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi
yang
tertuang
dalam
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
246/MENKES/PER/III/ 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dibuat berdasarkan : Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan No. HK.02.04/I/1568/12 tanggal 28 Agustus 2012 tentang Petunjuk Tekhnis Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit Pelaksanaan Tekhnis. Terima kasih atas keterlibatan semua pihak yang sangat membantu sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi tahun 2014 ini dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
i
Kami menyadari Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi tahun 2014 ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari berbagai pihak demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Bukittinggi,
Januari 2015
Direktur Utama
dr.Suryo Purhananto. M Kes NIP. 19581004198831001
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Berawal dari sebuah Rumah Sakit Umum yang dikelola oleh Yayasan Baptis dengan nama Rumah Sakit Imanuel dan kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 365/Menkes/SK/VIII/1982 ditetapkan sebagai Unit pelaksana tekhnis Departemen kesehatan RI dengan nama Rumah Sakit Umum Pusat Bukittinggi. Selanjutnya dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 495/Menkes/SK/IV/2005 tanggal 5 April 2005 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Sebagai Rumah Sakit Pemerintah yang telah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Khusus Stroke dengan pola pengelolaan keuangan Badan layanan umum, sesuai dengan SK. Menteri Kesehatan RI No. 756/Men.Kes/SK/VI/2007 tanggal 26 Juni 2007 Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi berkewajiban untuk membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK), dalam rangka mendorong terwujudnya aparat pemerintah yang professional, bersih dan berwibawa yang pada gilirannya mewujudkan “Good Governance“. Maksud dan tujuan dibuatnya Laporan Akuntabilitas adalah untuk memberikan gambaran umum tentang pencapaian pelaksanaan tugas dan fungsi Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi dalam program pelayanan kesehatan dan pertanggung jawaban sumber daya yang dipercayakan kepada Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi yang meliputi Sumber Daya Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Sumber daya sarana dan prasarana.
iii
Hasil pengukuran kinerja kegiatan dari program yang telah ditetapkan selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun 2014, secara keseluruhan realisasi anggarannya sebesar 101,13 %, dengan rincian anggaran BLU penyerapan dananya 81,56 %, dengan rincian Anggaran BLU penyerapan dana sebesar 71,62 % dan Anggaran DIPA APBN/ Rupiah Murni sebesar 95,96 % sehingga sisa dana per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 13.472.631.622,Dari sisi Penerimaan Badan Layanan Umum untuk tahun 2014 target penerimaan sebesar Rp. 47.479.206.000,- dan realisasi sebesar Rp. 45.746.224.064,- atau sebesar 96,35 %. Sedangkan realisasi belanja tahun 2014 adalah sebesar Rp. 34.006.574.378,- sehingga pada tahun 2014 terdapat saldo sebesar Rp. 11.739.649.686,-. Pada tahun tahun 2013 saldo Badan Layanan Umum Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi sebesar Rp. 1.077.480.142,-. Jika digabungkan saldo tahun 2013 dan 2014 maka saldo yang ada saat ini sebesar Rp. 12.817.129.828,-. Sisa saldo ini direncanakan akan dipergunakan untuk pembangunan fisik dan pengadaan alat kesehatan medik dan non medik yang mendesak. Dalam hal pelayanan Pencapaian Bed Occupancy Rate (BOR) tahun 2014 adalah sebesar 69%. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar 88%. Namun ini menggambarkan makin tingginya effesiensi dan effektifitas pemanfaatan tempat tidur untuk pelayanan pasien. Pencapaian 3 (tiga) Indek Kinerja Badan Layanan Umum Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi untuk tahun 2014 adalah sebagai berikut : a.
Aspek Keuangan adalah 25,75 %
b.
Aspek Layanan adalah 27 %
c.
Aspek Mutu dan Manfaat Kepada Masyarakat adalah 29 % iv
Sehingga total skor yang berhasil dicapai oleh Rumah Sakit Nasional Bukittinggi adalah sebesar 81,75 %. Dengan kategori Baik “A”. Kondisi ini sedikit menurun dari tahun lalu karena beberapa kendala seperti : belum optimalnya dan belum terpenuhinya sumber daya manusia (dokter spesialis Radiologi, dokter spesialis Bedah Saraf dan dokter spesilis Anesthesi).
v
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
……………………………………………………………
i
Ringkasan Eksekutif ……………………………………………………..........
ii
Daftar Isi
v
……………………………………………………………………
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
……………………………………………………
1
…………………………………………………..
1
B. Maksud dan Tujuan
…………………………………………..
2
C. Tugas Pokok dan Fungsi …………………………………............
3
D. Sistematika
15
…………………………………………………..
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA …………............ A. Gambaran Singkat Sasaran Strategis dan Kegiatan BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
…………………………………..
A. Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja B. Sumber Daya
…...........
…………...........
17 17 26 26
………………………………………………….
30
BAB IV. PENUTUP ………………………………………………………….
40
LAMPIRAN - LAMPIRAN
vi
7
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.
Ketetapan MPR Nomor. XI/MPR/1998 tanggal 13 Nopember 1998
tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bbas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme pada BAB III tentang Asas Umum Penyelenggaraan Negara Pasal 3 menyatakan bahwa salah satu asas umum penyelenggaraan Negara adalah Asas Akuntabilitas. Asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan Negara harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau Rakyat. Tindak lanjut dari TAP MPR tersebut diatas adalah UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan bebas dari KKN ( Kolusi, Korupsi dan Nepotisme ) Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittingi adalah salah satu unit pelaksana tekhnis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan merupakan Pusat Rujukan Nasional di bidang kesehatan pelayanan stroke. Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi berasal dari Rumah Sakit UPT Vertikal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dulunya berasal dari Rumah Sakit Umum yang dikelola oleh Yayasan Baptis Indonesia pada tahun 1978. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor 365/Menkes/SK/VIII/1982 tanggal 12 Februari 1982 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Vertikal Kelas C saat itu juga
1
dilakukan serah terima kepada Pemerintah RI Cq. Departemen Kesehatan RI. Dan pada tahun 1984 baru efektif beroperasi sebagai UPT Vertikal Departemen Kesehatan RI Pada tahun 2002 terbitlah Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 21/Men.Kes /SK/I/2002 yang menetapkan Rumah Sakit Umum Pusat Bukittinggi sebagai Pusat Pengembangan Pengelolaan Stroke Nasional (P3SN) RSUP. Bukittinggi. PeSN RSUP Bukittinggi diarahkan untuk membangun pusat layanan stroke yang paripurna. Inilah cikal Bakal dari berdirinya Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Selanjutnya pada tanggal 5 April 2005 P3SN-RSUP Bukittinggi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor 495/Menkes/SK/IV/2005 ditingkatkanlah kelembagaannya menjadi Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Dalam rangka peningkatan mutu dan cakupan pelayanan serta menjadi pusat rujukan penanggulangan kasus Stroke. Dalam perjalanannya setelah 6 (enam) tahun berdirinya Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi terjadi peningkatan yang cukup signifikan baik dari sektor pelayanan maupun pendapatan. Maka pada tanggal 6 Juli 2010 kelas Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi ditingkatkan menjadi Kelas “ B “ sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 833/MENKES/SK/VII/2010 tanggal 9 Juli 2010. Adapun Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi berada di pusat jantung ibukota Bukittinggi yang lokasinya sangat strategis dengan luas lahan ± 12.356 M2, sesuai dengan nomor sertifikat 33 tanggal 16 Mei 1997. Disamping itu hal yang sangat mendukung keberadaannya adalah kota Bukittinggi terkenal sebagai Kota Wisata dengan iklim sejuk, pemandangan yang indah, bersih, etika penduduk yang ramah dan kerajinan tangan yang terkenal di dlam negeri sampai ke luar negeri, sehingga di kenal sebagai KOTA WISATA. Dengan dukungan tersebut maka sesuatu yang ideal dan menarik adalah 2
mewujudkan KOTA WISATA KESEHATAN dengan Penyakit Stroke sebagai salah satu Core Busines dengan membangun system jejaring di dalam dan diluar Provinsi Sumatera Barat. B. Maksud Dan Tujuan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi ini adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban secara tertulis atas pelaksanaan tugas-tugas Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2013 yang meliputi pengelolaan sumber daya, manusia, keuangan, serta sarana dan prasarana. Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi merupakan rangkuman dari suatu proses dimana setiap unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi melakukan evaluasi kinerjanya masing-masing yang memuat keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian kinerja selama melaksanakan kegiatan tahun anggaran 2014. Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2014 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 2416/Menkes/Per/XII/20011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan yang kemudian disempurnakan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI No: HK.02.04/I/1568/12 tentang Petunjuk Tekhnis Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit Pelaksana Tekhnis dilingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.
3
C. Tugas Pokok Dan Fungsi Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2014 disusun berdasarkan hasil pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 246/Menkes/Per/III/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Tugas
pokok
Rumah
Sakit
Stroke
Nasional
Bukittinggi
adalah
menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap penderita kasus stroke secara menyeluruh , terpadu dan berkesinambungan, pelaksanaan prndidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan stroke sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : 1.
Pelaksanaan pelayanan medis penyakit stroke
2.
Pelaksanaan pelayanan penunjang medis penyakit stroke
3.
Pelaksanaan asuhan dan pelayanan keperawatan
4.
Pelaksanaan pelayanan promotif, prefentif, kuratif, rehabilitative dan rekreatif di bidang penyakit stroke
5.
Konsultasi dan deteksi dini faktor risiko penyakit stroke
6.
Pelaksanaan pelayanan rujukan
7.
Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang penangulangan penyakit stroke
8.
Pengembangan system jejaring pelayanan penyakit stroke
9.
Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang penanggulangan penyakit stroke
10. Pelaksanaan administrasi umum dan keuangan 4
D. Sistematika Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2014 adalah sebagai berikut : KATA PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF Pada bagian ini merupakan Rangkuman (Summary) dari seluruh Isi LAK. Disamping itu disajikan pula keberhasilan dan kegagalan, permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian indikator kinerja dan usul pemecahan masalah.
DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan, maksud dan tujuan, tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi, serta sistematika penulisan laporan.
BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada Bab ini diuraikan beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja, meliputi : a. Gambaran singkat sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun dan sasaran pada tahun yang bersangkutan. b. Uraian tentang indikator dan targetnya. c. Deskripsi singkat tentang Kebijakan dan strategi UPT yang bersangkutan untuk mencapai visi, misi serta sasaran. 5
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA. Dalam Bab ini diuraikan tentang : 1. Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja yaitu dengan membandingkan capaian kinerja dengan target tahun berjalan dengan capaian kinerja tahun tahun sebelumnya. 2. Menggambarkan beberapa sumber daya seperti sumber daya manusia, Anggaran dan Sarana dan Prasarana yang mendukung dalam pencapaian kinerja.
BAB IV : KESIMPULAN. Diuraikan tentang kesimpulan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja.
LAMPIRAN – LAMPIRAN Lampiran 1 : Formulir RS : Rencana Strategis Bisnis 2009-2013. Lampiran 2 : Formulir RKT : Rencana Kinerja Tahunan Lampiran 3 : Formulir PKK : Pengukuran Kinerja Kegiatan Lampiran 4 : Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2012 Lampiran 5 : Laporan Barang Milik Negara Tahun 2012.
6
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Sesuai dengan Rencana Strategis Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi tahun 2009 – 2013, dapat dipaparkan sebagai berikut : 1. Visi. Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana Instansi Pemerintah harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif sehingga visi merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan. Penetapan visi sebagai bagian dari rencana strategis merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan BLU, dengan demikian visi merupakan titik permulaan dari kenyataan hari esok suatu instansi, bertitik tolak dari itu Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi merumuskan visi sebagai berikut : “ Menjadi Rumah Sakit Terdepan Dalam Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian Stroke Berwawasan Global “
2. Misi Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan instansi pemerintah, dengan pernyataan misi yang jelas akan memberikan arah jangka panjang dalam manajemen kepemimpinan Badan Layanan Umum. Visi dan Misi akan mendorong percepatan alokasi sumber daya baik Sumber Daya Manusia,
7
Anggaran dan Sarana dan Prasarana. Untuk mewujudkan Visi Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi, maka Misi adalah sebagai berikut : a) Menyelengarakan
pelayanan komprehensif stroke berorientasi pada
kepuasan pelanggan. b) Menyelengarakan pendidikan, pelatihan, dan penelitian stroke sesuai dengan kemajuan IPTEKDOK. c) Membangun dan mengembangkan jejaring pelayanan stroke secara regional, nasional serta internasional. d) Mengembangkan inovasi pelayanan stroke terpadu yang mendukung wisata Kesehatan. e) Menerapkan sistem manajemen rumah sakit yang modern
Karena Rencana Strategis Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi telah habis umurnya pada tahun 2013, maka kebijakan yang diambil dalam tahun 2014 ini adalah melanjutkan program – program yang belum tercapai pada Rencana Strategis 2009 – 2013. Kondisi ini diambil salah satunya adalah untuk menyamakan tahun awal Rencana Strategis dengan Kementerian Kesehatan.
A. Kontrak Kinerja Dalam tahun 2014 Perjanjian Kinerja yang di buat antara Direktur Utama Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi dengan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI sebagai atasan langsung adalah sebasgai berikut:
No
Sasaran Strategis
Indikator 8
Target
I.
CUSTOMER 1. Terwujudnya perluasan 1.1.
Tingkat pertumbuhan pasar
10 %
Tingkat kepuasan pelanggan
90 %
2.2
Tingkat kepuasan pemasok
90 %
2.3
Tingkat kepuasan staf
90 %
2.4
Tingkat kepuasan peserta didik
90 %
2.5
Persentase
100 %
segmen pasar 2. Terwujudnya kepuasan 2.1 stake holder
komplain
yang
ditindaklanjuti 3. Terwujudnya
rujukan 3.1
Persentase rujukan tepat
90 %
% temuan yang ditindaklanjuti
100 %
Proses RS terakreditasi nasional
75 %
Capaian indikator kinerja klinik
90 %
pasien
II.
INTERNAL
BUSINESS
PROCESS 1. Terwujudnya
Sistem 1.1.
Manajemen
RS
Profesional 2. Terwujudnya pelayanan 2.1. yang
berfokus
pada
pelanggan 3.
Terwujudnya pelayanan 3.1. kesehatan paripurna dan terintegrasi
berbasis
mutu dan keselamatan pasien
9
III
FINANSIAL 1. Terwujudnya pengelolaan
1.1 keuangan 1.2
yang
akuntabel,
Opini audit laporan keuangan
WTP
Capaian
90 %
indikator
kinerja
keuangan
komprehensif dan tepat waktu 2. Target Pendapatan 3. Terwujudnya
2.1
kendali 3.1
Surplus revenue
5%
Cost Recovery Rate
75 %
Ratio staf medik dengan kinerja
90 %
anggaran IV
LEARNING & GROWTH 1. Terwujudnya staf yang 1.1 memiliki kompetensi dan
memuaskan
profesional 2. Terwujudnya
Indeks kinerja pegawai
90 %
prasarana dan teknologi 2.2
% kesesuaian sarana, prasarana
90 %
yang
mendukung
dan fasilitas sesuai standar
lingkungan
kerja
yang
nyaman
dan
kondusif,
sarana, 2.1
aman 3. Terwujudnya
sistem 3.1
informasi RS
10
Level integrasi IT RS
75 %
I. CUSTUMER Pada perspektif Custumer ini ada 3 (tiga) sasaran strategis dan 6 ( enam ) Indikator Kinerja yang ingin dicapai oleh Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi yaitu : 1. Terrwujudnya perluasan segmen pasar a. Indikator Kinerjanya Tingkat Pertumbuhan Pasar, target yang ditetapkan pada tahun 2014 adalah menambah jumlah kunjungan pasien sebanyak 10 % dari kunjungan pada tahun 2013 2. Terwujudnya Tingkat Kepuasan Stake Holder , Indikator Kinerjanya adalah : a. Tingkat Kepuasan Pelanggan, target yang ingin dicapai adalah adanya tingkat kepuasan pelanggan atau pengunjung pasien sebesar 90 %. b. Tingkat Kepuasan Pemasok , target yang ingin dicapai dalam Indikator ini adalah 90 % dari jumlah pemasok yang berhubungan dengan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. c. Tingkat Kepuasan Staf, target untuk tahun 2014 adalah 90 % staf puas dengan sistim kinerja di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi d. Persentase Complain yang ditindak lanjuti, targetnya 100 %, sehingga pelanggan merasa setiap keluhannya diperhatikan 3. Terwujudnya Rujukan Pasien
11
II. INTERNAL BUSSINES PROCES 1.
Terwujudnya Sistim Manajemen Rumah Sakit Yang Profesional dengan indikator kinerjanya sebagai berikut : a. Persentase Temuan yang ditindak lanjuti, target yang ingin dicapai adalah 100 %, sehingga tidak ada tunggakan Laporan Hasil Pemeriksaan yang tidak ditindak lanjuti.
2.
Terwujudnya Pelayanan yang berfokus pada Pelanggan dengan indikatornya sebagai berikut : a. Tingkat Kepuasan Pelanggan, target yang ingin dicapai adalah adanya tingkat kepuasan pelanggan atau pengunjung pasien sebesar 90 % b. Tingkat Kepuasan Pemasok, target yang ingin dicapai dalam indikator ini adalah 90 % dari jumlah pemasok yang berhubungan dengan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi c. Tingkat Kepuasan Staf , target untuk tahun 2014 adalah 90 % staf puas dengan sistim kinerja di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. d. Persentase Complain yang ditindak lanjuti targetnya 100 %, sehingga pelanggan merasa setiap keluhannya diperhatikan oleh Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi
3.
Terwujudnya System Informasi RS a. Level integrasi IT Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi berda pada tahap 75%.
12
III.
FINANCIAL
1. Terwujudnya pengelolaan keuangan yang akuntabel, comprehensif dan tepat waktu dengan indiaktor sebagai berikut : a. Opini audit laporan keuangan dengan predikat wajar tanpa pengecualian b. Capaian indikator kinerja keuangan sebesar 90 % 2. Target Pendapatan a. Terjadinya peningkatan pendapatan sebesar 5 % dibandingkan tahun lalu 3. Terwujudnya Kendali Anggaran a. Kemampuan rumah sakit menutupi biaya pengeluaran yaitu sebesar 75 %.
IV. LEARNING & GROWTH Dalam Perspektif ini terdapat 2 (dua) Sasaran Strategis dan 3 (tiga) Indikator Kinerja yaitu : 1.
Terwujudnya staf yang memiliki kompetensi dan profesional, Indikator Kinerja yang ingin dicapai dalam Sasaran Strategis imi adalah meningkatkan Ratio Staf Medik yang berkinerja memuaskan dibandingkan dengan total jumlah staf medik
2.
Terwujudnya Sarana Prasarana dan Teknologi yang mendukung lingkungan kerja yang kondusif, nyaman dan aman, Indikator Kinerja untuk sasaran strategis ini ada 2 (dua) yaitu : a. Indek Kinerja Pegawai , target yang dicapai tahun 2014 adalah sebesar 90 %, artinya rata – rata indeks Kinerja Individu Pegawai Rumah Sakit Stroke Nsasional Bukittinggi adalah 90 %
13
b. Persentase kesesuaian sarana, prasarana dan fasilitas sesuai standar sebesar 90 %. Untuk meningkatkan efesiensi dalam pemanfaatan sarana dan prasarana, dalam tahun 2014 Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi akan meningkatkan perencanaan dengan melakukan kajian yang mendalam untuk pengadaan maupun pemeliharaan.
B. Indikator Kinerja Kontrak Kinerja Tahun 2014 antara Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi dengan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) antara Menteri Keuangan dan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi , terdapat 10 (sepuluh) Indikator Kinerja Terpilih (IKT) yang akan dipakai untuk mengukur realisasi capaiannya untuk pembayaran renumerasi. Berdasarkan kontrak kinerja untuk Indikator Kinerja Terpilih (IKT) tersebut dapat kami sampaikan target sebagai berikut : No 1
Sasaran Strategis Terwujudnya Pendapatan
Indikator
Peningkatan Rasio dan
Biaya
Target
Standar
69,51%
>65 %
1%
<2‰
5
< 3,5 (Hijau )
Efisiensi Pendapatan PNBP terhadap biaya Operasional ( POBO )
2
Terwujudnya
Angka
Penyelenggaraan
sistem Kematian
di
pelayanan kegawat daruratan Instalasi Gawat berbasis
mutu
dan Darurat (IGD)
keselamatan pasien 3.
Terwujudnya penyelengaraan Infeksi 14
Aliran
sistem
pelayanan Darah (IAD )
3,5 ≤ IAD ≤
keperawatan berbasis mutu
6,16 (Kuning)
dan keselamatan pasien dalam pencegahan dan pengendalian
>6,16 (Merah)
infeksi Rumah sakit 4.
Terwujudnya penyelengaraan Kepatuhan
90%
100 %
100%
100%
90 menit
≤ 120 Menit
80 menit
≤ 30 Menit
< 36 jam
≤ 2 X 24 Jam
80%
>75 %
4
≥ 4 ( Indek )
sistem pelayanan kefarmasian Penggunaan berbasis
mutu
dan Formularium
keselamatan pasien 5
Nasional
Terwujudnya penyelengaraan Penerapan sistem
pelayanan Keselamatan
pembedahan di RS berbasis Operasi mutu dan keselamatan pasien. 6.
Tercapainya ketepatan waktu Emergency pelayanan.
7.
respon time 2
Tercapainya ketepatan waktu Waktu tunggu pelayanan.
8.
rawat jalan
Tercapainya ketepatan waktu Waktu tunggu pelayanan.
9.
Operasi elektif
Tercapainya ketepatan waktu Waktu pelayanan.
pengembalian rekam
medik
(PRM ) dalam 1 X 24 Jam 10. Terwujudnya pelanggan
di
Kepuasan Kepuasan semua
unit Pelanggan
pelayanan
15
C. Indikator Badan Layanan Umum 1. Indikator Kinerja Aspek Keuangan Tabel 1 Aspek Keuangan No
INDIKATOR
A.
Aspek Keuangan
I.
Rasio Keuangan
BOBOT
REALISASI
TARGET 2014
Haper
Nilai
Nilai
1. Ratio Kas (Cash Ratio)
2
576,78%
0,25
2
2. Ratio Lancar (Current
2,5
4.678,03%
2,5
2,5
3. Collection Period (CP)
2
26,36 hr
2
2
4. Perputaran Asset Tetap
2
22,56%
2
2
5. Imbalan
2
13,49%
2
2
6. Imbalan Equitas
2
16,82%
2
2
7. Perputaran Persedian
2
14,87 hr
2
1,5
8. Subsidi Rumah Sakit
2
0,04%
2
2
2,5
52,92%
2
2,5
2
2
2
2
1,85
2
2
0,60
2
Ratio)
Atas
Aktifa
Tetap
9. Rasio
Pendapatan
PNBP terhadap Biaya Operasional B.
Aspek
Kepatuhan
Pengelolaan Keuangan 1. Rencana
Bisnis
Anggaran
dan
(RBA)
Defenitif 2. Laporan
Keuangan
Berdasarkan SAK 3. Surat
Perintah
Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU 16
4. Tarif Layanan
1
1
1
5. Sistem Akuntansi
1
1
1
6. Persetujuan Rekening
0,5
0,5
0,5
7. SOP Pengeloan Kas
0,5
0,5
0,5
8. SOP
Pengelolaan
0,5
0,5
0,5
9. SOP Pengelolaan Utang
0,5
0,5
0,5
10.SOP Pengadaan Barang
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
30
26,20
29,5
Piutang
dan Jasa 11.SOP
Pengelolaan
Barang Inventaris TOTAL SKOR ASPEK KEUANGAN
2. Indikator Kinerja Aspek pelayanan Tabel 2 Aspek Pelayanan No
INDIKATOR
Bobot
Realisasi 2013
Target 2014
I
LAYANAN
A
PERTUMBUHAN LAYANAN
1
Pertumbuhan
Rata
Haper
Nilai
Nilai
rata
3
1,06
2,5
3
rata
2,5
1,05
2
2,5
Perawatan
2,5
1,17
2,5
2,5
Pemeriksaan
2,5
2,21
2,5
2
Kunjungan Rawat Jalan / Hari 2
Pertumbuhan
Rata
Kunjungan Rawat Darurat 3
Pertumbuhan
Hari
Rawat Inap 4
Pertumbuhan Radiologi
17
5
Pertumbuhan
Pemeriksaan
2,5
1,09
2
2,5
Laboratorium 6
Pertumbuhan Operasi
2,5
3,21
2,5
2
7
Pertumbuhan Rehab medik
2,5
1,22
2,5
2
8
Pertumbuhan
didik
-
-
-
yang
-
-
-
2
82%
2
2
peserta
pendidikan Kedokteran 9
Pertumbuhan
Penelitian
dipublikasikan B
EFEKTIFITAS PELAYANAN
1
Kelengkapan RekamMedik 24 jam Selesai Pelayanan
2
Pengembalian Rekam Medik
2
65,36%
1,5
2
3
Angka Pembatalan Operasi
2
3,03%
2
2
4
Angka
Hasil
2
3,04%
2
2
sesuai
2
92%
2
2
Angka Pengulangan Pemeriksaan
2
0,58
2
2
2
87
1,5
2
1,5
1,85
1,5
1,5
1,5
Ada
1
1,5
Kegagalan
Radiologi 5
Penulisan
resep
formularium 6
Laboratorium 7
Bed Occupancy Rate ( BOR )
C
PERTUMBUHAN PEMBELAJARAN
1
Rata
rata
jam
pelatihan
Dokter
Pendidikan
Karyawan 2
Persentase
Klinik yang mendapat TOT 3
Program Reward dan Punishment
Program Sebagia 18
n Dilaksa nakan TOTAL INDIKATOR
35
32
33,5
PELAYANAN
3. Indikator Kinerja Mutu dan Manfaat Tabel 3 Aspek Mutu dan Manfaat No
INDIKATOR
Bobot
Realisasi 2013
Target 2014
II
MUTU
DAN
MANFAAT
Haper
Nilai
Nilai
KEPADA MASYARAKAT A
MUTU PELAYANAN
1
Emergency Respon Time Rate
2
3 menit
2
2
2
Waktu Tunggu Rawat Jalan
2
95 menit
0,5
2
3
Length Of Stay
2
6,51 hari
2
2
4
Kecepatan Pelayanan Resep Obat
2
15 menit
1,5
2
Jadi 5
Waktu Tunggu Sebelum Operasi
2
1 hari
2
2
6
Waktu
2
140
2
2
Tunggu
hasil
Laboratorium
menit
7
Waktu Tunggu Hasil Radiologi
B
MUTU KLINIK
1
Angka Kematian
di Gawat
2
2 jam
2
2
2
2,1 %
2
2
Darurat 2
Angka Kematian ≥ 48 jam
2
23
2
2
3
Post Operatif Death Rate
2
1,3 %
2
2
4
Angka Infeksi Nosokomial 1
1,22%
1
1
Dekubitus 19
Plebitis
1
1,41%
1
1
Infeksi Saluran Kemih ( ISK )
1
1,2%
1
1
5
Infeksi Luka Operasi ( ILO )
2
0
0
0
C
KEPEDULIAN
1
Ada
0,50
1
1
1
KEPADA
MASY 1
Pembinaan
Kepada
Pusat
Kesehatan Masyarakat dan sarana
Program
kesehatan lain
belum Dilaksan akan
2
Penyuluhan Kesehatan
1
Ada Program Dilaksan akan
3
Rasio Tempat Tidur Klas III
D
KEPUASAN PELANGGAN
1
Penanganan
Pengaduan
/
2
25%
1,5
2
1
70%
1
1
1
0,8
0,8
0,9
2
7600
2
2
1
Merah
0,8
0
26,91
31,9
Komplain 2
Kepuasan Pelanggan
E
KEPEDULIAN
TERHADAP
LINGKUNGAN Kebersihan Lingkungan (Program RS Berseri ) Proper Lingkungan (KLH)
semua JUMLAH
MUTU
MANFAAT
&
KEPADA
MASYARAKAT 20
35
Dari ketiga Aspek Penilaian Indikator Kinerja Badan Layanan Umum, maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 4 Total Skor Penilaian 3 Indikator BLU Tahun 2014 NO
ASPEK PENILAIAN
1
Aspek Keuangan
2
Aspek Pelayanan -
Aspek Layanan
-
Aspek Mutu dan Manfaat Kepada Masyarakat
TOTAL SKOR
21
SKOR
TARGET
2013
SKOR 2014
26,20
29,50
32
33,5
26,91
31,9
83,11
94,90
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A.
CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pelaksanaan program dilingkungan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi
tersebar pada masing – masing Direktorat yang dijabarkan kedalam kegiatan. Pengukuran kinerja yang langsung dan lebih realistis didasarkan pada pencapaian indikator kinerja kegiatan dan kinerja yang lebih kearah “outcame” ataupun “dampak” tidak lebih hanya sebagai kegiatan lintas program dan lintas sektor yang masih sulit dalam pelaksanaan pengukurannya. Sampai sejauh ini pengukuran kinerja sebagai dasar penilaian keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program belum dapat dilaksanakan secara langsung. Pengukuran kinerja sementara ini baru merupakan gambaran keluaran dari pelaksanaan kegiatankegiatan yang mendukung pencapaian program, terutama yang terkait dengan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Strke Nasional Bukittinggi dikelompokkan kedalam program-program yang sudah ditetapkan dalam Rencana Strategis Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi, yaitu a.
Peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit yang berkelanjutan
b.
Pengembangan pelayanan stroke
c.
Kerjasama antar lembaga kesehatan dan non kesehatan
d.
Pemenuhan kebutuhan SDM professional
e.
Pengembangan SDM manajerial dan fungsional 22
f.
Pembentukan budaya kerja rumah sakit
g.
Pengembangan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan pelayanan
h.
Peningkatan pendapatan rumah sakit dan sistim pengelolaan keuangan
i.
Monitoring dan evaluasi kinerja bagian / bidang / unit kerja
1.
Capaian Penetapan Kinerja Sesuai dengan pernyataan Penetapan Kinerja Tahun 2014 yang dilakukan antara Direktur Utama Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi dengan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan pada Bulan Februari 2014 dengan Target dan Realisasinya adalah sebagai berikut : No I.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
CUSTUMER 1.
Terwujudnya Perluasan
1.1. Tingkat Segmen
Pasar
Terwujudnya Kepuasan Holder
6%
Pertumbuhan
Pasar 2.
10 %
2.1.Tingkat Kepuasan 90 % Stake
80 %
Pelanggan 2.2.Tingkat Kepuasan 90 %
90 %
Pemasok 2.3.Tingkat Kepuasan 90 %
90 %
Staf 2.4.Tingkat Kepuasan
90 %
90 %
2.5.Persentase
100 %
83 %
90 %
90 %
Komplain yang di Tindak lanjuti 3.
Terwujudnya Rujukan 3.1. Persentase Pasien
Rujukan Tepat
23
II.
INTERNAL
BUSSINES
PROCESS 1.
Terwujudnya
Sistim 1.1. Persentase
Manajemen
RS
Temuan
Profesional 2.
100 %
100 %
Yang
Ditindak lanjuti
Terwujudnya
1.2. Proses
RS 75 %
50 %
1.3. Capaian Indikator 90 %
90 %
Pelayanan
Yang
Terakreditasi
Berfokus
Pada
Nasional
Pelanggan 3.
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Paripurna
Kinerja Klinik
dan
Terintegrasi Berbasis Mutu
dan
Keselamatan Pasien III.
FINANCIAL 1.
Terwujudnya
1.1 Opini
Pengelolaan
Audit WTP
Laporan
Keuangan
Yang
Akuntabel
Keuangan 1.2 Capaian
Comprehensif
dan
90 %
90 %
5%
(-3,65%)
Indikator Kinerja
Tepat Waktu
Keungan
2.
Target Pendapatan
2.1. Surplus
3.
Terwujudnya Kendali Anggaran
Pendapatan 3.1. Cost
Recovery 75 %
69,82 %
Rate IV.
LEARNING & GROWTH 1.
Terwujudnya Yang Kompetensi
Staf Memiliki 1.1. Ratio Staf Medik 90 % dan
dengan
Profesional
Kinerja
Memuaskan 24
90%
2.
Terwujudnya Sarana, 2.1. Indek
Kinerja 90 %
90 %
90 %
90 %
Terwujudnya System 3.1. Level Integrasi IT 75 %
75 %
Prasarana
dan
Teknologi
Pegawai
Yang 2.2. Persentase
Mendukung
Kesesuaian
Lingkungan Yang
Kerja
Sarana
Kondusif,
,
Prasarana
Nyaman dan Aman
Fasilitas
dan Sesuai
Standar 3.
Informasi RS
2.
RS
Capaian Indikator Kinerja Terpilih (IKT) Berdasarkan kontrak kinerja untuk Indikator Kinerja Terpilih dapat kami sampaikan target dan pencapaiannya sebagai berikut : N
Sasaran Strategis
Indikator
Target
Realisasi
Standar
69,51%
69,82%
>65 %
o Terwujudnya Peningkatan Rasio Pendapatan dan Efisiensi Pendapatan Biaya
PNBP terhadap biaya Operasional ( POBO )
25
2
Terwujudnya
Angka
Penyelenggaraan
1%
0,3 %
<2‰
5
< 3,5
< 3,5
sistem Kematian IGD
pelayanan
kegawat
daruratan berbasis mutu dan keselamatan pasien 3.
Terwujudnya
Infeksi Aliran
penyelengaraan pelayanan berbasis
sistem Darah (IAD )
(Hijau )
keperawatan mutu
dan
3,5 ≤ IAD ≤
keselamatan pasien dalam pencegahan
6,16
dan
pengendalian
(Kuning)
infeksi
Rumah sakit
>6,16 (Merah)
4.
Terwujudnya
Kepatuhan
penyelengaraan pelayanan berbasis
90%
92%
100 %
100%
100%
100%
80
≤ 60
≤ 120 Menit
menit
menit
80
89,9
menit
menit
< 36
< 24 jam
sistem Penggunaan
kefarmasian Formularium mutu
dan Nasional
keselamatan pasien 5
Terwujudnya
Penerapan
penyelengaraan
sistem Keselamatan
pelayanan pembedahan di Operasi RS
berbasis mutu dan
keselamatan pasien. 6.
Tercapainya
ketepatan Emergency
waktu pelayanan. 7.
Tercapainya
ketepatan Waktu tunggu
waktu pelayanan. 8.
Tercapainya Tercapainya
rawat jalan
ketepatan Waktu tunggu
waktu pelayanan. 9.
respon time 2
Operasi elektif
ketepatan Waktu 26
jam 80%
≤ 30 Menit ≤ 2 X 24 Jam
80,2%
>75 %
waktu pelayanan.
pengembalian rekam medik (PRM ) dalam 1 X 24 Jam
10 Terwujudnya .
Kepuasan Kepuasan
4
4
≥ 4 ( Indek )
pelanggan di semua unit Pelanggan pelayanan
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2014 dari 10 (sepuluh) Indek Kinerja Terpilih (IKT) terdapat beberapa point yang berhasil di capai yaitu : a. Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasionil (POBO), dimana dari target sebesar 69,51 % dapat dicapai realisasinya sebesar 69,82%. Pendapatan PNBP adalah merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang dan jasa yang diserahkan kepada masyarakat pengguna pelayanan, sedangkan Biaya Operasional (POBO) adalah merupakan seluruh biaya yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kepada ,masyarakat. b. Emergency Respon Time dengan teraget 90 menit dapat dicapai ≤ 60 menit c. Waktu Tunggu Rawat Jalan dari target sebesar 80 menit dapat direalisasikan sebesar 89,9 menit walaupun masih jauh dari standar sebesar ≤ 30 menit. Waktu Tunggu Rawat Jalan ini di definisikan sebagai rata – rata waktu yang diperlukan mulai pasien yang sudah terdaftar tiba di poliklinik sampai dilayani dokter d. Waktu Tunggu Operasi Elektif yaitu rata – rata tenggat waktu sejak pasien masuk rawat inap dengan rencana operasi sampai dengan operasi dilaksanakan
27
dari yang ditargetkan sebesar < 36 jam dapat dicapai < 24 jam, kondisi ini meampaui standar sebesar 2 x 24 jam. e. Waktu Pengembalian Rekam Medik dalam 1 x 24 jam dari target sebesar 80 % dapat direalisasikan sebesar 80,2 %., sedangkan menurut standart > 75 %. Definisi Operasional dari Pengembalian Rekam Medik adalah Jumlah dokumen rekam medik pasien rawat inap yang diisi lengkap dan dikembalikan ke pengelola rekam medik dalam waktu kurang dari 24 jam setelah pasien pulang.
3.
Capaian Kinerja 3 (tiga) Indikator Badan Layanan Umum a. Indikator Kinerja Aspek Keuangan Tabel 5 Aspek Keuangan
No
INDIKATOR
A.
Aspek Keuangan
I.
Rasio Keuangan 1. Ratio
Kas
BOBOT
(Cash
2
Ratio)
2013
2014
HAPER NILAI
HAPER
NILAI
576,78
0,25
725,97 %
0,25
2,5
1.153,18
2,5
%
2. Ratio Lancar (Current
2,5
4.678,0
Ratio)
3%
%
3. Collection Period (CP)
2
26,36 hr
2
15,75 hr
2
4. Perputaran
Asset
2
22,56%
2
33,55
2
5. Imbalan Atas Aktifa
2
13,49%
2
11,24 %
2
6. Imbalan Equitas
2
16,82%
2
13,44 %
2
7. Perputaran Persediaan
2
14,87 hr
2
28,48 hr
1,5
8. Subsidi Rumah Sakit
2
0,04%
2
0
0
Tetap Tetap
28
9. Rasio
Pendapatan
2,5
52,92%
2
69,82 %
2,5
PNBP terhadap Biaya Operasional B.
Aspek
Kepatuhan
Pengelolaan Keuangan 1. Rencana Bisnis dan
2
2
2
2
1,85
1,95
2
0,60
2
4. Tarif Layanan
1
1
1
5. Sistem Akuntansi
1
1
1
6. Persetujuan Rekening
0,5
0,5
0,5
7. SOP Pengelolaan Kas
0,5
0,5
0,5
8. SOP
Pengelolaan
0,5
0,5
0,5
Pengelolaan
0,5
0,5
0,5
Pengadaan
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
30
26,20
25,70
Anggaran
(RBA)
Definitif 2. Laporan
Keuangan
Berdasarkan SAK 3. Surat
Perintah
Pengesahan Pendapatan
dan
Belanja BLU
Piutang 9. SOP Utang 10. SOP
Barang dan Jasa 11. SOP
Pengelolaan
Barang Inventaris Total
Skor
Aspek
Keuangan
29
b. Aspek Kinerja Pelayanan Tabel 6 Aspek Pelayanan No
INDIKATOR
BOBOT
2013
2014
HAPER
NILAI
HAPER
NILAI
3
1,06
2,5
1,15
3
Rata-rata
2,5
1,05
2
1,09
2
Pertumbuhan Hari Perawatan
2,5
1,17
2,5
1,06
2
2,5
2,21
2,5
1,04
2
I
LAYANAN
A
Pertumbuhan Layanan
1
Pertumbuhan Rata Kunjungan Rawat Jalan/hari
2
Pertumbuhan kunjungan IGD
3
Inap 4
Pertumbuhan
Pemeriksanaan
Radiologi 5
Pertumbuhan operasi
2,5
3,21
2,5
0,57
0
6
Pertumbuhan
2,5
1,09
2
1,22
2,5
2,5
1,22
2,5
0,89
0,5
2
82%
2
76
1,5
Pemeriksaan
laboratorium 7
Pertumbuhan rehab medik
9
Pertumbuhan
Peserta
Didik
Pendidikan Kedokteran 10
Pertumbuhan penelitian yang di Publikasikan
B
Efektivitas Pelayanan
1
Kelengkapan Rekam Medik 24 Jam selesai Pelayanan
2
Pengembalian Rekam medik
2
65,36%
1,5
83
2
3
Angka Pembatalan Operasi
2
3,03%
2
0,6
2
4
Angka
Hasil
2
3,04%
2
0,4
2
Resep
2
92%
2
94
2
Kegagalan
Radiologi 5
Persentase
Penulisan
30
sesuai formularium 6
Angka
Pengulangan
2
0,58
2
1,3
1,5
2
87
1,5
69
1,5
1,5
1,85
1,5
1,5
1,5
1,5
Ada
Ada
1
Program
Program
sebagian
sebagian
dilaksana
dilaksanak
kan
an
Pemeriksaan Laboratorium 7
BOR
C
Pertumbuhan Pembelajaran
1
Rata-rata
Jam
Pelatihan/Karyawan 2
Prosentase
Dokter
Pendidik
Klinis yang mendapat TOT 3
Program
Reward
dan
Punishment
TOTAL
35
II
MUTU DAN MANFAAT KEPADA MASYARAKAT
A
Mutu Pelayanan
1
Emergency
Response
Time
32
27
2
3 menit
2
1,82
2
Rate 2
Waktu Tunggu Rawat Jalan
2
95 menit
0,5
97 menit
0,5
3
LOS (Length Of Stay)
2
6,51 hr
2
5,2 hari
2
4
Kecepatan
Resep
Pelayanan
2
15 menit
1,5
8
2
Tunggu
Sebelum
2
1 hr
2
1,5
2
Hasil
2
140
2
2 jam
2
2
2 jam
2
Obat Jadi. 5
Waktu Operasi
6
Waktu
Tunggu
Laboratorium 7
Waktu Tunggu Hasil Radiologi
menit 2
31
2 jam
B.
Mutu Klinik
1.
Angka Kematian di IGD
2
2,1%
2
0,3 %
2
2.
Angka Kematian Lebih dari 48
2
23
2
37
1,5
2
1,3%
2
0
2
Jam 3.
Post Operative Death Rate
4.
Angka Infeksi Nosokomial : -
Dekubitus
1
1,22%
1
1,22 %
1
-
Plebitis
1
1,41%
1
1,41 %
1
-
Infeksi Saluran Kemih
1
1,2%
1
1,2 %
1
-
Infeksi Luka Operasi
1
0%
1
0%
1
2
0
0
0
0
1
Ada
0,50
Ada
0,20
5.
Jumlah Kematian Ibu di RS
C.
Kepedulian Kepada Masyarakat
1
Pembinaan Kepada Puskesmas dan Sarana Kesehatan Lain
2
Penyuluhan Kesehatan
1
3
Rasio Tempat Tidur Kelas III
D.
Kepuasaan Pelanggan
1
Penanganan
Program
Program
Belum
Belum
dilaksana
dilaksanak
kan
an
Ada
1
Ada
Program
Program
Dilaksan
Dilaksana
akan
kan
Sepnenu
Sepnenuh
hnya
nya
1
2
25%
1,5
38 %
2
1
70%
1
83 %
1
1
0,8
0,8
0,8
0,8
Pengaduan/Complain 2
Kepuasan Pelanggan
E.
Kepedulian
Kepada 32
Lingkungan 1
Kebersihan
Lingkungan
2
7600
2
7800
2
1
Merah
0,8
Merah
0
(program Rumah Sakit Berseri) 2
Proper Lingkungan (KLH)
semua TOTAL
35
semua 26,91
29
Dari 3 (ketiga) Aspek Penilaian Indikator Kinerja Badan Layanan Umum, ,aka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 7 Total Skor Penilaian 3 Indikator BLU No
Aspek Penilaian
a.
Aspek Keuangan
b.
Aspek Pelayanan : - Aspek Layanan - Aspek
Mutu
dan
Manfaat
Skor 2013
Skor 2014
24,20
25,75
32
27
26,91
29
83,11
81,75
Kepada Masyarakat
Berdasarkan Pencapaian 3 (tiga) Indikator Kinerja Badan Layanan Umum, maka Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi untuk tahun 2014 ini mendapat nilai total 81,75 dengan kategori Baik atau “ A “. Kondisi ini mengalami penurunan di banding tahun 2013 khususnya dalam Aspek Indikator Pelayanan, yang disebabkan oleh beberapa hal seperti : a.
Belum terpenuhinya beberapa Dokter Spesialis seperti Spesialis Radiologi, Spesialis Anastesi, Spesialis Jantung dan Spesialis Bedah Syaraf 33
b.
Dalam pelaksanaan tugas pelayanan belum semua SOP diterapkan
c.
Keterbatasan lahan rumah sakit
34
REALISASI ANGGARAN
No
Bulan
Tabel 8 Rincian Target dan Realisasi Penerimaan BLU Dengan Sistim Cash Basic Tahun 2014 2013 Target (Rp)
Realisasi (Rp)
%
Target (Rp)
2014 Realisasi (Rp)
%
1.
Januari
2.569.199.334
2.435.638.156
94,80
3.956.600.500
2.571.915.789,80 65
2.
Februari
2.569.199.334
2.122.238.302
82,60
3.956.600.500
1.567.491.403,20 39,62
3.
Maret
2.569.199.334
1.878.435.701
73,11
3.956.600.500
1.769.916.372,00 44,73
4.
April
2.569.199.334
2.462.404.775
95,84
3.956.600.500
3.194.203.001,23 80,73
5.
Mei
2.569.199.334
2.267.994.713
88,28
3.956.600.500
3.122.622.127,17 78,92
6.
Juni
2.569.199.334
4.139.139.379
161,11
3.956.600.500
4.027.753.839,76 101,80
7.
Juli
2.569.199.334
3.022.334.432
117,64
3.956.600.500
7.282.887.355,97 184,07
8.
Agustus
2.569.199.334
2.657.165.350
103,42
3.956.600.500
818.917.622,00
9.
September
2.569.199.334
3.589.965.462
139,73
3.956.600.500
5.762.950.290,05 145,65
10.
Oktober
2.569.199.334
3.634.881.855
141,48
3.956.600.500
5.609.847.457,49 141,78
11.
November
2.569.199.334
2.318.628.646
90,25
3.956.600.500
1.217.668.280,70 30,78
12.
Desember
2.569.199.334
4.223.725.052
164,40
3.956.600.500
8.800.050.526,21 222,41
TOTAL
30.830.392.008
34.752.551.823
112,72%
47.479.206.000
45.746.224.066
35
20,70
96,35%
Tabel 9 PERBANDINGAN REALISASI PENDAPATAN TAHUN 2013 DENGAN TAHUN 2014 (ACCRUAL BASIC) No
URAIAN
JUMLAH 2013
JUMLAH 2014
1
Pendapatan Usaha dari Jasa Lainnya
Rp. 47.450.316.521
Rp. 36.027.641.732
2
Pendapatan Usaha Lainnya
Rp.
479.379.781
Rp.
362.837.800
3
Pendapatan Lainnya
Rp.
229.263.795
Rp.
462.451.774
4
Hibah / Donasi / Sumbangan Non Pemerintah
Rp.
304.750.000
5
Pendapatan APBN
Rp. 31.436.459.823
Rp. 65.236.057.414
TOTAL
Rp. 79.595.419.920
Rp. 109.393.738.720
Rp.
36
-
Tabel 10 Realisasi Belanja Tahun 2013 dan 2014 No I
Jenis Belanja
Realisasi (Rp)
Sisa (Rp)
%
Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
Sisa (Rp)
%
Rupiah Murni -
Bel.Pegawai
21.669.748.000
21.280.438.848
389.309.152
98,20
22.360.871.000
22.225.584.353
135.286.647
99,39
-
Bel. Barang
19.147.117.000
17.959.794.208
1.187.322.792
93,80
10.400.000.000
9.210.875.470
1.189.124.530
88,57
-
Bel Modal
33.000.000.000
32.995.824.358
4.175.642
99,99
-
-
-
-
73.816.865.000
72.236.057.414
1.580.807.586
97,86
32.760.871.000
31.436.459.823
1.324.411.177
95,96
-Bel. Barang
23.027.488.000
26.454.054.459
(3.426.566.459)
44.537.174.000
32.848.818.368
11.688.355.632
73,76
-Bel. Modal
16.205.549.000
15.634.108.675
571.440.325
2.942.032.000
1.157.756.010
1.784.275.990
39,35
Jumlah
39.233.037.000
42.088.163.134
(2.855.126.134)
47.479.206.000
34.006.574.378
1.784.275.990
71,62
Total RM+BLU
113.049.902.000 114.324.220.548 (1.274.318.548)
80.240.077.000
65.443.034.201
14.797.042.799
81,56
Jumlah II
Pagu (Rp)
BLU
37
Secara garis besar Alokasi dan Penyerapan Anggaran tahun ini di bandingkan tahun 2013 adalah sebagai berikut : 1.
Anggaran Rupiah Murni Belanja Pegawai tahun 2013 dialokasikan sebesar Rp. 21.669.748.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 21.280.438.848,- atau 98,20 % jika dibandingkan dengan tahun 2014 terjadi kenaikan baik dalam pagu anggaran maupun realisasinya dimana pada tahun 2014 dari pagu sebesar Rp. 22.360.871.000,- telah direalisasikan sebesar Rp. 22.225.584.353 atau sebesar 99,39% Belanja Barang pada tahun 2013 dari alokasi sebesar Rp. 19.147.117.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 17.959.794.208,- atau 93,80% sedangkan tahun 2014 dari pagu anggaran sebesar Rp. 10.400.000.000,- direalisasikan sebesar Rp. 9.210.875.470,atau sebesar 88,57%. Belanja Modal dialokasikan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 33.000.000.000,dengan realisasi sebesar Rp. 32.995.824.358,- atau 99,99%. Untuk tahun 2014 anggaran belanja modal dari Rupiah Murni tidak dianggarkan.
2.
Anggaran BLU Belanja Barang tahun 2013 di alokasikan sebesar Rp. 23.027.488.000,- dan realisasinya Rp. 26.454.054.459,- atau sebesar 114,88%, sedangkan tahun 2014 dari pagu anggaran sebesar Rp. 44.537.174.000,- dengan realisasi Rp. Anggaran dan perolehan lain yang sah. Laporan tersebut meliputi Laporan Barang Milik Negara Intrakomptable, Ekstrakomtable, Gabungan Instakomptable dan Ekstrakomtable, Laporan Aset Tak Berwujud, Laporan Konstruksi Dalam Pengerjaan, Laporan Kondisi BMN, Laporan Persedian dan Catatan Atas Laporan Kuasa Pengguna Barang.
38
Berdasarkan laporan yang dihasilkan dari Aplikasi SIMAK-BMN untuk kondisi per 31 Desember 2014 dapat disimpulkan beberapa perkembangan Sarana dan Prasarana selama tahun 2014 sebagai berikut: Posisi BMN di Neraca Posisi Awal (1 Januari 2014 )
: Rp. 112.489.917.744,-
Penambahan
: Rp.
0,-
Pengurangan
: Rp.
4.994.601.440,-
Posisi Akhir ( 31 Desember 2014 )
: Rp. 107.495.316.304,-
Aset Lancar Posisi Awal ( 1 Januari 2014 )
: Rp.
5.939.862.0620,-
Penambahan
: Rp.
1.911.427.868,-
Pengurangan
: Rp.
0,-
Posisi Akhir ( 31 Desember 2014 )
; Rp.
7.851.289.930,-
Asset Tetap Posisi Awal ( 1 Januari 2014 )
: Rp. 105.194.276.932,-
Penambahan
: Rp.
8.042.303.193,-
Pengurangan
: Rp.
1.136.306.010
Posisi Akhir ( 31 Desember 2014 )
: Rp. 98.288.279.749,-
Aset Lainnya Posisi Awal ( 1 Januari 2014 )
: Rp.
1.355.778.750,-
Penambahan
: Rp.
0,-
Pengurangan
: Rp.
Posisi Akhir ( 31 Desember 2014 )
: Rp.
39
32.125,1.355.746.620,-
Posisi BMN Non Neraca Posisi Awal ( 1 Januari 2014 )
: Rp.
16.848.379,-
Penambahan
: Rp.
21.450.000,-
Pengurangan
: Rp.
8.262.028,-
Posisi Akhir ( 31 Desember 2014 )
: Rp.
30.036.351,-
Gabungan BMN di Neraca + BMN Non Neraca Posisi Awal ( 1 Januari 2014 )
: Rp. 112.506.766.123,-
Penambahan
: Rp.
21.450.000,-
Pengurangan
: Rp.
5.002.863.468,-
Posisi Akhir ( 31 Desember 2014 )
: Rp. 107.525.352.655,-
Untuk lebih rincinya adalah sebagai berikut : 1. Saldo Awal Saldo awal pada semester II (1 Juli 2014) adalah sebesar 132.950.518.116,-
yang
terdiri
dari
nilai
Neraca
Rp. Intrakomptable
Rp. 132.715.858.861,- dan nilai BMN Ekstrakomptable Rp.234.659.255,-. 2.
Mutasi Barang. a. Barang Persediaan. Saldo Persediaan per semester II sebesar Rp. 7.851.289.930 jumlah tersebut terdiri dari saldo awal Rp. 5.939.862.062 total Net mutasi persediaan sebesar Rp. 1.911.427.868. b. Tanah. Saldo Tanah per semester II tahun 2014 sebesar Rp.12.380.712.000, tidak ada mutasi tambah atau kurang selama tahun 2014. 40
c. Peralatan dan Mesin. Saldo per semester II tahun 2014 sebesar 6686 unit. Atau Rp. 100.621.276.262. jumlah tersebut terdiri dari saldo awal 6568 unit atau Rp. 99.640.286.252 mutasi tambah 119 unit atau Rp. 980.990.010 dan muasi kurang tidak ada. Akumulasi penyusutan peralatan dan Mesin sebesar Rp.58.910.447.614 atau sekitar 41 % sehingga nilainya menjadi Rp.41.710.828.648. d. Gedung dan Bangunan. Saldo per semester II 2014 sebesar 22 unit atau Rp.16.640.691.500 yang terdiri dari saldo awal 22 unit atau Rp. 16.499.821.500, tidak mutasi tambah ataupun kurang. Akumulasi penyusutan selamat tahun 2014 Rp.6.445.215.927 atau sekitar 61 % sehingga nilainya menjadi Rp. 10.195.475.573. e. Jalan, Jembatan, Irigasi dan Jaringan. Saldo per semester II tahun 2014 sebesar Rp.4.137.528.359. selama tahun 2104 tidak ada mutasi tambah ataupun kurang. Sedangkan akumulasi penyusutan sebesar Rp.798.211.154. atau sekitar 80 % sehingga nilainya menjadi Rp.3.339.317.205. f. Saldo per semester II tahun 2014 26 buah atau Rp. 36.994.000, tidak ada mutasi tambah atau kurang serta tidak ada akumulasi penyusutan selama tahun 2014.
41
g. Kostruksi Dalam pengerjaan (KDP) Saldo pada semester II Tahun 2014 sebesar Rp. 30.613.702.323 yang terdiri dari saldo awal Rp.30.613.702.323. dan mutasi tambah Rp. 11.300.000 sehingga menjadi Rp. 30.625.002.323. h. Asset lainnya. Saldo pada semester II Tahun 2014 Rp. 1.379.427.250, tidak ada mutasi tambah atau kuran selama tahun laporan. Akumulasi penyusutan Rp. 23.680.625 sehingga nilainya menjadi Rp. 1.355.746.625,-
42
BAB IV PENUTUP
Pencapaian kinerja kegiatan – kegiatan yang mendukung program tidak selalu dapat tergambarkan dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian indikator sasaran program, karena masih dipengaruhi oleh pencapaian kinerja kegiatan dari sektor lain. Sementara Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi didasarkan pada kinerja pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama periode 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014. Seluruh kegiatan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi tahun 2014 akan ikut memberikan kontribusi dalam Program Upaya Kesehatan Perorangan pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI tahun 2014. Diharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi ini dapat digunakan sebagai alat komunikasi pertanggung jawaban dan peningkatan kinerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi di masa yang akan datang.
43