Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga Buku Panduan Penulisan Thesis Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universaitas Andalas tahun 2010 telah dapat diselesaikan. Buku panduan ini merupakan penyempurnaan dari edisi sebelumnya, sebagai pedoman bagi mahasiswa Program Studi MM FE UNAND dalam penulisan thesis serta memberikan petunjuk praktis agar mahasiswa mendapatkan gambaran secara jelas dalam menyelesaikan penulisan tersebut. Terimakasih disampaikan kepada Prof.Dr.Eddy R. Rasyid (periode 20002005) dan Prof.Dr. Herry, SE,MBA (periode 2005-2010) selaku Ketua Program Studi MM FEUA beserta sekretaris dan staf. Terimakasih juga disampaikan kepada Dr. Ratni Prima Lita, SE,MM atas kontribusi dalam penyempurnaan buku ini. Terimakasih kepada Fajri Muharja,SE,MSi, Fajri Adrianto,SE,MBus, Irwan,SE, Sari Dewi Hidayani,SE, Vivi Irawati,Skom,Mkom, Lusi A.Ariyanti,SP yang telah berkontribusi dalam editing serta seluruh staf MM FEUA dan semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian buku ini. Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam buku ini untuk itu kritik dan saran terhadap penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat memberi maanfaat bagi mahasiswa MM FEUA khususnya dan bagi semua pihak yang membutuhkan. Padang, Ketua,
November 2010
BAB I PENDAHULUAN Setiap Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (MM FE UNAND) dalam menyelesaikan studi diwajibkan untuk menyusun sebuah tugas akhir berupa tesis. Tesis adalah karya ilmiah hasil penelitian mandiri untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan S2 (Magister Manajemen) pada Program Studi MM FE UNAND. Nilai kredit catur wulan tesis ditetapkan adalah 4 (empat) kredit catur wulan. Seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan tesis, apabila telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan, diharuskan mengikuti ujian tesis yang dilaksanakan oleh sebuah tim penguji yang ditunjuk oleh Ketua Program Studi. Ujian tesis ini merupakan ujian terakhir yang menentukan apakah seorang mahasiswa telah dapat diputuskan lulus atau tidak dari Program Studi MM FE UNAND. Buku ini diterbitkan untuk memberikan pedoman kepada mahasiswa MM FE UNAND dalam proses penulisan dan ujian tesis serta memberikan juga petunjuk praktis agar mahasiswa mendapatkan gambaran secara jelas dalam menyelesaikan kegiatan tersebut. 1.1 Penelitian Penelitian adalah suatu usaha yang dilakukan secara sistematis dan terorganisir untuk melakukan penyelidikan ilmiah terhadap suatu permasalahan yang dimaksudkan guna memecahkan masalah tersebut serta merumuskan implikasi baik praktis maupun teoritis. Penelitian yang dilakukan guna penelitian tesis ini dapat merupakan penelitian orisinil, mengembangkan ataupun mereplikasi penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam hal ini yang dilakukan adalah penelitian replikasi, mahasiswa haruslah menjelaskan bahwa tesisnya merupakan replikasi dari penelitian terdahulu dan memberikan alasan mereplikasi tersebut. Apa yang membedakan penelitian ulangnya itu dengan penelitian awal juga harus dijelaskan. 1.2 Jenis Kegiatan Penelitian yang dapat dilakukan untuk menyusun tesis dimaksud dapat dipilih dari beberapa kategori penelitian berikut: 1.2.1
Penelitian berdasarkan kegunaan: a. Penelitian Terapan (Applied Research) b. Penelitian Semi Terapan (Semi Applied Research) c. Penelitian Murni (Basic Research)
1.2.2
Jenis penelitian menurut tujuan: a. Penelitian Eksploratif b. Penelitian Deskriptif c. Penelitian Explanatory
Penelitian dapat pula merupakan studi kasus pada satu atau lebih organisasi. Yang dimaksud dengan studi kasus adalah penelitian eksploratif, deskriptif ataupun eksplanatory yang dilakukan pada satu atau lebih organisasi, apakah itu organisasi perusahaan ataupun organisasi lainnya.
BAB II PROPOSAL PENELITIAN Proposal penelitian merupakan sebuah dokumen rencana penelitian yang juga memuat rancangan penelitian yang akan dilakukan oleh seorang mahasiswa untuk penyelesaian tesisnya. Proposal penelitian itu akan berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan penelitian yang dapat mengarahkan jalannya penelitian sehingga penelitian tersebut tidak menyimpang dan dapat menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan oleh peneliti. Proposal penelitian tersebut terdiri dari bagian awal, bagian utama dan bagian akhir. 2.1 Bagian Awal Bagian awal ini mencakup halaman judul dan halaman pengesahan. 2.1.1 Halaman Judul Lembaran halaman judul memuat: judul, maksud usulan penelitian, lambang Universitas Andalas, nama dan nomor mahasiswa, institusi, waktu pengajuan, yang seluruhnya ditulis secara simetris ditengah kertas kerja. a. Judul, merupakan judul dari penelitian yang diusulkan. Judul tersebut dibuat dengan singkat dan jelas serta menunjukkan dengan tepat masalah yang akan diteliti yang tidak menimbulkan multi interpretasi. Judul ditulis dengan huruf Times New Roman Font 14 b. Maksud Usulan Penelitian, adalah untuk melaksanakan penelitian guna menyusun tesis S2 Magister Manajemen di Program Studi MM FE UNAND c. Lambang Universitas Andalas, menggunakan lambang yang standar sebagai simbol Universitas Andalas d. Nama dan Nomor Mahasiswa, ditulis lengkap tanpa gelar derajad kesarjanaan serta dibawahnya ditulis nomor mahasiswa yang di keluarkan oleh Universitas Andalas. e. Instansi yang dituju, adalah Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang f. Waktu Pengajuan Usulan Penelitian, ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun pengajuan Contoh lembaran judul terdapat pada lampiran 1 2.2 Bagian Utama Bagian ini terdiri dari Judul Penelitian serta Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Teori, Formulasi Hipotesis, Metode Penelitian, Organisasi Penelitian, dan Referensi. Kecuali yang disebutkan pertama adalah merupakan sub judul dari Bagian Utama sebuah proposal penelitian. 2.2.1 Judul Penelitian Judul penelitian haruslah sama dengan judul yang tertera pada halaman judul. 2.2.2 Latar Belakang Latar belakang masalah merupakan suatu uraian yang harus mengungkapkan hal-hal yang menyebabkan peneliti melakukan penelitian atas masalah yang dirumuskan dalam bagian Rumusan Masalah. Peneliti hendaklah menjelaskan alasan melakukan penelitian tersebut. Substansi dari uraian pada latar belakang penelitian ini adalah pada permasalahan yang dikemukakan.
Latar belakang masalah disusun berdasarkan hasil observasi dan pengumpulan data awal seperti yang dimaksud oleh Uma Sekaram dalam bukunya Research Methods for Business (2001). Yang menjadi sumber masalah yang diobservasi dapat kehidupan ril sebuah organisasi ataupun hasil-hasil studi terdahulu yang laporannya biasanya dimuat dalam jurnal-jurnal penelitian dan media relevan lainnya. Secara teknis, latar belakang ini disusun membentuk suatu pola piramida terbalik dengan awalan uraian yang bersifat luas menuju perumusan yang spesifik. Agar memperkuat alasan penelitian maka perlu didukung oleh informasi yang relevan. 2.2.3 Perumusan Masalah Permasalahan yang diungkapkan dalam latar belakang perlu secara formal dirumuskan kembali dalam bentuk yang mudah dimengerti. Rumusan masalah merupakan kristalisasi dari uraian pada latar belakang masalah. Secara teknis, rumusan masalah penelitian sebaiknya berupa kalimat tanya yang akan dijawab oleh penelitian yang diusulkan. Keunggulan dari rumusan masalah yang berupa pertanyaan ini adalah adanya kemampuan untuk mengontrol hasil dari penelitian, sehingga pada akhir penelitian seorang peneliti akan bisa mengetahui apakah pertanyaan yang dirumuskan dalam rumusan masalah ini sudah seluruhnya terjawab. 2.2.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian menjelaskan apa yang hendak dicapai oleh penelitian yang diusulkan. Tujuan penelitian diungkapkan secara detil, termasuk di dalamnya kedudukan tujuan penelitian pada masalah yang lebih luas. Perumusan tujuan seharusnya merupakan satu rangkaian dengan latar belakang dan rumusan masalah penelitian. Secara teknis perumusan tujuan penelitian dapat menggunakan kata kata : meneliti........., mengindentifikasi........, mengetahui......, mengevaluasi......., mengukur......., mencari alternatif solusi...... dan lain-lain. 2.2.5 Manfaat penelitian Manfaat penelitian menjelaskan implikasi (outcomes) yang akan diperoleh apabila tujuan penelitian dapat dicapai. Manfaat dapat dicapai misalnya adalah memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan, membantu manajemen dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi atau dalam mengambil kebijaksanaan dan lain-lain. Salah kaprah yang biasanya terjadi yaitu menyebutkan manfaat penelitian sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister. Hendaklah hal ini dihindarkan. 2.2.6 Kerangka Teori Kerangka teori merupakan hasil dari review yang harus dilakukan oleh peneliti atas kajian dan penelitian dalam bidang (research area) yang sama. Denga demikian pada bagian ini, peneliti harus mengemukakan baik teori normatif yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan, maupun hasil penelitian terdahulu. Penyusunan kerangka teori penting untuk mengetahui hubungan antara penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang sudah ada dan sekaligus dapat menghindari duplikasi. Review terhadap hasil penelitian terdahulu perlu dikemukakan untuk menunjukkan bahwa penelitian yang akan dilakukan tersebut mempunyai arti penting dan dapat diketahui kontribusinya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan maupun dunia praktis.
Kerangka teori merupakan formulasi universal dari review yang telah dilakukan oleh peneliti untuk membangun suatu kerangka pemikiran sehingga dari formulasi tersebut dapat dirumuskan hipotesis penelitian. Secara spesifik, kerangka teori menggambarkan variabel-variabel yang menjadi perhatian dalam masalah yang diteliti serta hubungan antara variabel-variabel tersebut. 2.2.7 Hipotesis Hipotesis dikembangkan dari kerangka teori. Hipotesis juga bisa dipandang sebagai jawaban sementara terhadap pernyataan yang diajukan pada rumusan masalah yang akan dibuktikan kebenarannya setelah data empiris diperoleh dan dilakukan analisis. Oleh karena itu, hipotesis yang disusun haruslah merupakan pernyataan (statement) yang menjawab pertanyaan pada rumusan masalah. Hipotesis yang baik adalah hipotesis yang disusun dengan pernyataan yang jelas dan sesederhana mungkin. Dalam hal review yang dilakukan atas penelitian terdahulu tidak memungkinkan untuk menyusun kerangka teori yang darinya dapat dirumuskan hipotesis, penelitian yang direncanakan tersebut bukanlah penelitian yang akan menguji hipotesis. Jika hal ini dihadapi, peneliti dapat mengganti bagian “hipotesis” ini dengan “pertanyaan penelitian” (research questions). 2.2.8 Metode Penelitian Metode penelitian menjelaskan dalam rangka menjawab pokok dirumuskan. Menjawab masalah oleh data empiris yang diperoleh
seluruh rangkaian kegiatan yang akan dilakukan masalah atau untuk menguji hipotesis yang telah penelitian danmenguji hipotesis haruslah didukung melalui pengumpulan data.
Diantara yang harus dijelaskan dalam sub judul Metode Penelitian ini adalah: a. Detail penelitian (memuat jenis penelitian, metode penelitian, tipe investigasi, uni analisis dan cakupan waktu/time horizon) b. Operasionalisasi variabel c. Teknik pengumpulan data d. Teknik pengambilan sampel e. Rancangan analisis dan uji hipotesis Selama ini telah terjadi apa yang disebut dengan “salah kaprah” dimana menuliskan yang seharusnya dengan metode penelitian sebagai metodologi penelitian. Metode berbeda dengan metodologi karena yang terakhir ini adalah tentang filosofi metodologis yang mendasar sebuah metode yang dipilih untuk digunakan. 2.2.9 Organisasi Penelitian Dalam bagian ini dijelaskan tentang bagaimana penelitian yang diusulkan akan diorganisir termasuk organisasi personel yang akan melakukan. Juga dalam sub judul ini perlu dijelaskan anggaran biaya penelitian dan skedul waktu penyelesaian penelitian. Sesuai dengan masa studi pada Program Studi Magister Manajemen, diharapkan penelitian ini dapat diselesaikan paling lama 3 (tiga) bulan. 2.2.10 Referensi Referensi memuat sumber bacaan yang digunakan atau diacu selama penyusunan proposal yang bersangkutan. Hanya sumber bacaan yang diacu saja dituliskan dalam referensi, sementara sumber bacaan yang tidak dicu agar tidak dimasukkan dalam referensi.
Referensi ini bisa berupa artikel diterbitkan dalam jurnal ilmiah, makalah disajikan dalam seminar atau simposium, artikel yang dimuat dalam sebuah wbsite ataupun pada media cetak lainnya. Perlu diperhatikan bahwa catatan perkuliahan tidaklah dapat dimasukkan dalam referensi. 2.3 Bagian Akhir Pada bagian akhir ini, dapat disajikan lampiran-lampiran yang diperlukan termasuk kuisioner atau dokumen lain yang dipandang perlu.
BAB III FORMAT TESIS Format tesis terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir. Berikut ini penjelasan dari masing-masing bagian. 3.1 Bagian Awal Bagian awal mencakup halaman sampul depan, halaman judul, halaman pernyataan bebas plagiarisme, halaman pengesahan tesis, halaman berita acara ujian, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar gambar, daftar lampiran dan abstrak. 3.1.1 Halaman Sampul Depan Halaman ini memuat judul tesis, lambang Universitas Andalas, kata “Tesis” identitas penulis berupa nama dan nomor mahasiswa, tempat dan tahun penyelesaian tesis. Contoh halaman judul terdapat pada lampiran 2. 3.1.2 Halaman Judul Halaman judul terbagi menjadi 2 (dua) halaman, yaitu pada halaman judul pertama (i), dituliskan seperti tercantum pada halaman sampul depan sedangkan halaman judul kedua (ii) dituliskan seperti halaman judul pertama dengan tambahan kalimat setelah judul tesis, yang berbunyi; TESIS Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam Mencapai derajat Sarjana Strata-2 Pada Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas 3.1.3 Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme Halaman pernyataan bebas plagiarisme ini dimaksudkan untuk menghindari penjiplakan karya orang lain. Pada halaman ini dituliskan pernyataan bebas plagiarisme pada bagian atas, kemudian diikuti tulisan pernyataan berikut ini serta ditandatangani oleh penyusun. “Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat kary atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila kemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup menerima hukuman/sangsi apapun sesuai peraturan yang berlaku”. Contoh halaman pernyataan bebas plagiarisme terdapat pada lampiran 3. 3.1.4 Halaman Pengesahan Tesis Halaman ini memuat judul pengesahan, judul tesis, identitas penyusun, keterangan tempat dan waktu pengujian, identitas pembimbing tesis dan tempat tanda tangan. Contoh lembaran halaman pengesahan tesis pada lampiran 4. 3.1.5
Halaman Berita Acara Ujian
Halaman ini memuat judul pengesahan ujian, judul tesis, identitas penyusun, keterangan tempat dan waktu dilaksanakannya ujian, identitas dan tempat tanda tangan tim penguji serta Ketua Program Studi MM FE UNAND. Contoh lembaran berita acara ujian pada lampiran 5. 3.1.6 Kata Pengantar Halaman ini biasanya memuat uraian yang pada intinya untuk menyampaikan hal-hal sebagai berikut: Pernyataan syukur kepada Allah SWT, atas terselesainya tesis Menyampaikan tujuan umum penyusunan tesis Menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang secara langsung membantu penyelesaian tesis tersebut. Ungkapan terima kasih hendaknya ditujukan kepada pihak-pihak yang bener-benar berperan membantu penyelesaian tesis. Harapan-harapan penyusun atas hasil-hasil penelitian yang telah disusun dalam bentuk tesis tersebut. 3.1.7 Daftar Isi Halaman ini berfungsi sebagai pedoman awal pembaca untuk mengetahui kendungan isi pokok yang ada dalam sebuah tesis. Penyajiannya meliputi judul dan nomor bab, sub-bab, dan sub-subbab yang dipandang perlu dikemukakan pada para pembaca serta nomor halaman untuk setiap bagian tersebut. 3.1.8 Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Daftar Lampiran Fungsi daftar ini serupa dengan fungsi pada daftar isi, dengan isi meliputi nomor, judul tabel/gambar/lampiran, serta menunjukkan halaman pada setiap bagian yang di maksud 3.1.9 Abstrak Halaman ini memuat uraian secara singkat tentang tesis, antara lain permasalahan penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan, temuan dan implikasi serta kontribusi hasil penelitian. Jumlah maksimal untuk abstrak adalah 200 kata. Abstrak sebaiknya ditulis dalam bahasa Inggris jika tesis ditulis dalam bahasa Indonesia (atau sebaliknya) 3.2 Bagian Isi Unsur-unsur utama yang dimuat dalam Bagian Isi ini adalah seperti dijelaskan berikut ini. 3.2.1 Bab I : Pendahuluan Pendahuluan harus memuat hal-hal berikut: a. Latar belakang masalah b. Rumusan masalah penelitian c. Tujuan penelitian d. Manfaat penelitian e. Sistematika penulisan 3.2.2 Bab II : Kerangka teori dan Hipotesis (Jika ada) Kerangka teori dalam tesis isinya hampir sama dengan kerangka teori dalam proposal penelitian, hanya saja diperluas dengan referensi atau keterangan tambahan yang dikumpulkan selama pelaksanaan penelitian. Pada bab ini paling tidak dikemukakan teori normatif yang relevan dengan penelitian, dan review hasil
penelitian terdahulu pada area masalah (research area) yang sama. Pembahasan dalam bab ini haruslah bersifat substantif, kritis dan analitik. Kajian yang membangun kerangka teori tersebut menghasilkan rumusan hipotesis. Dengan demikian hipotesis haruslah berbasis pada kerangka teori. Hipotesis dapat dirumuskan dalam bentuk hipotesis null maupun alternatif, atau kedua-duanya. 3.2.3 Bab III : Metode Penelitian Bab ini isinya sama dengan metode penelitian yang dikemukakan pada proposal penelitian. Hanya saja pda bab ini semua unsur metode penelitian harus diperjelas secara rinci. Sebagai contoh adalah populasi dan sampel penelitian sudah bisa diketahui secara pasti baik metode sampling yang digunakan maupun jumlahh sampel yang terpilih. Oleh karen itu, semua data variabel yang dibutuhkan harus dikemukakan dalam bab ini atau diungkapkan pada lampiran tertentu apabila jumlah data terlalu banyak dan tidak memungkinkan dinyatakan dalam bab ini. 3.2.4 Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bab ini, peneliti mengemukakan deskripsi data, analisis data untuk pengujian hipotesis serta pembahasan atas hasil analisis tersebut. Analisis data pada penelitian pada prinsipnya merupakan cara untuk melakukan pengujian hipotesis. Prosedur melakukan analisis harus menggunakan dan memenuhi kaidah-kaidah standar sesuai dengan alat analisis yang digunakan. Bagian ini juga berisi semua temuan yang merupakan jawaban dari tujuan penelitian. Hasil analisis ini dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik atau bentuk lain dan ditempatkan sedekat mungkin dengan pembahasan agar pembaca lebih mudah mengikuti uraian. Pembahasan hasil analisis merupakan penjelasan teoritik baik secara kualitatif, kuantitaif ataupun secara statistik. Apabila hasil penelitian secara keseluruhan atau sebagian tidak sesuai dengan apa yang dibangun dalam kerangka teori, makan peneliti haruslah memberikan penjelasan mengenai bagaimana hal itu terjadi. Pada bagian ini, peneliti juga harus membanding hasil penelitiannya dengan hasil penelitian terdahulu. Apabila terjadi perbedaan, maka peneliti perlu menjelaskan secara argumentatif hal-hal apa yang mungkin menyebabkan perbedaan tersebut. 3.2.5 Bab V : Penutup Bab ini berisikan kesimpulan, implikasi penelitian, keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian berikut. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat yang diturunkan langsung dari analisis dan pembahasan pada bab IV dan sekaligus sudah harus menjawab pokok masalah yang telah dirumuskan pada bab I. Implikasi penelitian muncul sebagai akibat dari jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah. Implikasi penelitian bisa berupa implikasi teoritik ataupun parktik. Keterbatasan penelitian menjelaskan hal-hal apa yang merupakan kelemahan dari baik proses penelitian ataupun hasil penelitian serta penyebabnya.
Sementara itu saran penelitian berikutnya muncul dari berbagai keterbatasan penelitian yang telah di kemukakan. Saran ini dimaksudkan agar penelitian yang akan datang bisa meminimalkan kelemahan penelitian yang telah dilakukan itu serta bisa mengembangkan penelitian di masa mendatang. 3.2.6 Referensi Walaupun referensi merupakan bagian utama dari sebuah tesis tetapi tidaklah biasa diberikan nomor bab. Penulisan referensi ini haruslah mengikuti tata cara yang telah menjadi kelaziman dalam penulisan karya ilmiah. Tata cara dimaksud diilistrasikan pada bab Tata Cara Penulisan Tesis. Jika penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus, pada Bagian Isi dari tesis perlu disajikan deskripsi yang relevan dari organisasi yang diteliti. Deskripsi organisasi ini ditempatkan sebagai Bab IV setelah Bab III: Metode Penelitian. Denga demikian, yang menjadi Bab V adalah Analisis dan Pembahasan sedangkan Bab VI adalah Penutup. 3.3 Bagian Akhir Tesis Bagian akhir tesis meliputi Lampiran seperti yang telah dijelaskan pada Proposal Penelitian. Hanya saja pada tesis dapat ditambahkan dokumen pendukung proses penelitian, misalnya kuisioner atau dokumen lain yang dipandang perlu secara substansial untuk ditunjukkan.
BAB IV TATA CARA PENULISAN TESIS Tata cara penulisan tesis yang akan diuraikan secara rinci berikut ini meliputi marjin pengetikan, bahan dan ukuran kertas, tata cara pengetikan, pembuatan tabel dan gambar, bahasa, catatan kaki, penulisan nama serta penulisan referensi. 4.1 Bahan dan Ukuran Kertas Naskah tesis diketik pada satu sisi kertas (tidak bolak-balik) menggunakan kertas HVS minimal jenis 70 gram per m2 dengan ukuran kerta A4/kuarto. Jarak setiap baris pengetikan adalah 2 (dua) spasi. Khusus untuk abstrak, kutipan yang lebih dari 5 (lima) baris, tabel, judul pada daftar isi, judul tabel, judul gambar diketik dengan 1 (satu) spasi. Halaman sampul depan digunakan bahan dari karton tebal berwarna khas Fakultas Ekonomi Universitas Andalas dengan dilaminating (dilapisi plastik transparan). Tesis yang diserahkan ke Sekretariat adalah sebanyak 3 (tiga) ekslempar masingmasing untuk Perpustakaan Program Studi MM FE UNAND dan dosen pembimbing. Disamping itu mahasiswa juga diminta menyerahkan dalam bentuk file komputer untuk nantinya diubah menjadi image file untuk kemudian disimpan dalam CDRom. 4.2 Tata Cara Pengetikan 4.2.1 Jenis Juruf a. Ketika naskah Tesis menggunakan font 12 huruf Times New Roman b. Istilah atau terminologi yang mendapat penegakkan dapat digunakan huruf miring (italics) atau diberi garis bawah. c. Lambang, notasi atau huruf tertentu yang secara teknis tidak dapat diketik dengan peralatan yang tersedia dapat ditulis dengan tangan secara rapi dengan tinta hitam d. Warna huruf ketkan naskah adalah hitm 4.2.2 Bilangan a. Bilangan diketik dengan angka, kecuali bilangan pada permulaan kalimat penulisannya harus dieja (dengan huruf) b. Tanda desimal ditandai dengan koma (,) c. Penulisan satuan baku dengan singkatan ditulis tanpa titik, misalnya “Rp”, “Kg”. 4.2.3 Batas Tepi (Margin) Batas tepi atas dan tepi kiri 4 cm, sedangkan batas tepi bawah dan tepi kanan 3 cm. Untuk permulaan kalimat pada paragraf baru dimulai dari 6 (enam) huruf dari batas tepi kiri. 4.2.3 Penulisan Judul Bab dan Sub-bab a. Judul bab seluruhnya ditulis dengan huruf Besar (kapital) dan letaknya harus simetris berjarak 4 cm dari atas dan diakhiri tanpa titik serta dicetak tebal. b. Sub bab seluruhnya ditulis dengan huruf besar pada setiap huruf pertama setiap kata, kecuali kata sambung dan kata depan ditulis dengan huruf kecil. Sub bab harus dicetak tebal. c. Sub-sub-bab ditulis dengan cara yang sama dengan sub-bab akan tetapi tanpa dicetak tebal.
d. Sub dari sub-sub-bab ditulis dengan menggunakan huruf besar hanya untuk pertama dari kata pertama dan tanpa dicetak tebal. 4.3 Penomoran Penomoran dilakukan untuk halaman, tabel, gambar, persamaan maupun untuk bab, sub-bab, sub dari sub-bab. Teknik penomoran untuk masing-masing tersebut dijelaskan seperti berikut ini. 4.4.1 Halaman a. Bagian awal tesis, yakni muali dari halaman judul dalam sampai dengan abstrak diberi nomor halaman angka Romawi kecil (i,ii,iii,iv,....,dst). Nomor halaman ditempatkan pada bagian kanan bawah. b. Bagian isi danbagianakhir tesis diberi nomor halaman angka Arab (1,2,3,...,dst) yang ditempatkan pada bagian kanan bawah sdangkan untuk halaman yang memuat judul bab dibiarkan tanpa nomor halaman. 4.4.2 Tabel dan gambar Tabel dan gambar diberi nomor angka Romawi dan diteruskan dengan angka Arab, angka Romawi tersebut disesuaikan dengan babnya. Sebagai contoh : Tabel IV.1. 4.4.3 Persamaan atau rumus Persamaan atau rumus diberi nomor urut dengan angka Arab di dalam kurung yang diletakkan pada bagian tepi kanan. Misalnya: Y = a + b1X1 + b2X 2 + e .....................................................................................................(1) 4.4.4
Bab, sub-bab dan sub dari sub-bab
Penomoran untuk hal-hal diatas adalah seperti yang diterapkan dalam penulisan buku pedoman tesis ini. a. Penomoran bab menggunakan angka Romawi (I,II,III,.......dst) b. Penomoran sub-sub dan sub-sub-bab menggunakan model “angka titik – angka”. Angka digit pertama menyatakan nomor bab, digit kedua untuk subsub pertama, digit ketiga untuk sub-bab berikutnya dan seterusnya dengan maksimal angka digit ke empat. c. Penulis harus memulai dengan kata pengantar atau kata pembukaan setelah penulisan nomor sub-bab atau anak sub yang memerlukan perincian lebih lanjut. 4.4 Pembuatan Tabel, Gambar dan Lampiran Pedoman untuk pembuatan tabel, gambar dan lampiran diatur sebagai berikut: 4.4.1 Tabel Jika data berbentuk angka (data kuantitatif/data statistik) biasanya disusun dalam bentuk tabel agar pembaca dengan mudah dan cepat memahami serta menginterpretasikannya. Tabel yang baik disusun sederhana atas baris dan kolom dan memuat sejumlah variabel penelitian yang terbatas. Hal ini penting karena suatu tabel merupakan kesatuan keterangan yang menggambarkan secara jelas persoalan saja. Bila tabel terlalu panjang dapat ditempatkan sebagai berikut. Berikut ini adalah pedoman pembuatan tabel: a. Nomor tabel yang diikuti dengan judul tabel ditempatkan simetris di atas badan tabel dan tidak diakhiri dengan titik.
b. Badan tabel berikut nomor dan judulnya tidak boleh diletakkan secara terpenggal pada satu halaman, kecuali secara teknis tidak memungkinkan. Tabel yang panjang hendaknya dibuat berhalaman ganda dengan halaman kedua sebagai tabel lanjutan tanpa judul. c. Nama pada setiap kolom harus terpisah secara jelas. d. Jika lebar tabel melebihi kertasnya, dapat menggunakan kertas ukuran besar dengan penjilidan yang dilipat. e. Pada bagian atas dan bawah tabel harus diberi pembatas sehingga terlihat terpisah dengan uraian kalimatnya. f. Setiap tabel harus dinyatakan sumbernya dan diberi keterangan (jika ada). 4.4.2 Gambar Yang meliputi dalam kategori gambar meliputi gambar grafik, diagram foto, lukisan, dan peta. Gambar disajikan dalam teks agar pembaca lebih jelas dan lebih mudah memahami data penelitian yang disuguhkan. Berikut ini adalah pedoman penulisan gambar: a. Bagan, grafik, peta dan foto semuanya harus dinamai gambar. Identitas secara spesifik tidak perlu dinyatakan. b. Nomor gambar yang diikuti dengan judul diletakkan simetris di bawah gambar, tanpa diakhiri dengan “titik”. c. Gambar tidak boleh dipenggal. d. Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang kosong di halaman yang sama. e. Ukuran gambar harus dibuat skala sebanding dan memperhatikan luas halaman sehingga tampak wajar. f. Skala pada grafik harus tepat sehingga mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi maupun ekstrapolasi. g. Bahan dan grafik dibuat dengan tinta hitam. 4.4.3 Lampiran Lampiran atau apendiks memuat keterangan/informasi tambahan dan lebih bersifat teknis sehingga tidak praktis jika dimasukkan dalam teks laporan karena akan mengganggu keruntutan laporan yang disajikan, sedangkan keterangan tersebut tidak mungkin dimasukkan pada catatan kaki. Sebagai contoh adalah tabel-tabel yang sangat terperinci atau panjang untuk dipresentasikan di dalam teks, kutipan dokumen atau peraturan-peraturan yang mendukung uraian, daftar pertanyaan atau angket, contoh-contoh ilustrasi dan hal-hal lain yang berhubungan. Apabila dilakukan studi kasus , maka Surat Keterangan telah melakukan penelitian wajib disertakan sebagai lampiran. Cara penulisan lampiran adalah sebagai berikut: a. Lampiran diletakkan setelah referensi. b. Jika terdapat lebih dari satu macam lampiran, maka masing-masing dibuatkan lampiran secara terpisah. c. Setiap lampiran diberi nomor urut dengan huruf Arab (Lampiran 1, Lampiran 2, dst) atau dengan huruf besar Abjad (Lampiran A, Lampiran B, dst) d. Kata “lampiran” diletakkan di tengah-tengah margin teks secara simetris. e. Judul lampiran ditulis dengan menggunakan huruf besar pada setiap awal kata, kecuali untuk kata sambung f. Jarak antara kata “lampiran” dengan judul lampiran sebanyak dua spasi.
4.5 Bahasa Pedoman penggunaan bahasa yang dipakai dalam penyususnan tesis diatur sebagai berikut: a. Bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah adalah bahasa Indonesia yang baku dengan ejaan yang disempurnakan (EYD). Dianjurkan untuk menyatakan uraian-uraian dengan menggunakan kalimat-kalimat sebagaimana yang biasa dilakukan dalam pembuatan pertanyaan sebagai suatu proposisi. b. Pernyataan-pernyataan tidak boleh menggunakan kata ganti orang pertama dan kata ganti orang kedua, seperti : saya, aku, engkau, anda, kami, kita. Sedapat mungkin dihindari perumusan pernyataan dalam bentuk kalimat pasif. Pada penyajian ucapan terima kasih pada bagian kata pengantar, istilah “saya” diganti dengan “penulis”. c. Istilah asing sepanjang sudah ada bakunya dalam bahasa Indonesia haris menggunakan istilah dalam bahasa Indonesia; dalam hal istilah asing tersebut belum ada istilah Indonesianya, digunakan istilah aslinya dan ditulis miring (italics). Penggunaan istilah Indonesia yang masih belum baku dan meragukan, penggunaannya untuk pertama kali harus disertai sinonim aslinya satu kali dengan meletakkannya dalam tanda kurung dan selanjutnya digunakan istilah dalam bahasa Indonesia. 4.6 Penulisan Nama Penulisan nama yang diuraikan dalam bagian ini mencakup baik nama penulis yang diacu dalam uraian maupun dalam referensi. 4.6.1 Nama penulis yang diacu dalam uraian Penulis yang penulisannya diacu dalam uraian hanya disebutkan nama akhirnya saja. Bila lebih dari dua orang, hanya nama akhir penulis pertama yang dicantumkan diikuti dengan singkatan “dkk” atau “et.al”. Derajat kesarjanaan tidak boleh dicantumkan. Contoh: Peneliti akuntansi perlu mengapresiasikan akuntansi sebagai sebuah praktek sosial dan institusional (Burchell dkk., 1980). Perhitungan p – value ( Wonnacott dan Wonnacott, 1994) adalah............ Tujuan sistem manajemen biaya kontemporer adalah untuk meningkatkan mutu, isi, relevansi dan ketepatan waktu informasi biaya (Cooper & Kaplan, 1991). 4.6.2 Nama penulis dalam referensi Dalam referensi, semua penulis harus dicantumkan namanya dan tidak boleh hanya penulis pertama ditambah dkk atau et al. Nama-nama penulis tersebut harus disusun urut abjad Cara penulisan nama penulis dalam referensi diatur sebagai berikut: a. Nama penulis yang lebih dari satu suku kata. Jika nama seorang penulis terdiri atas satu suku kata atau lebih, cara penulisannya ialah nama akhir diikuti dengan koma, singkatan nama depan, tengah dan seterusnya, yang kesemuanya diberi titik. Cara penulisan yang lain adalah nama akhir dengan suku kata nama depan, tengah dan seterusnya. b. Nama penulis dengan garis penghubung
Jika nama penulis dalam sumber aslinya ditulis dengan garis penghubung (-), maka keduanya dianggap satu kesatuan. Contoh : Hidayati-Arif ditulis Hidayati-Arif c. Nama yang diikuti dengan singkatan Jika nama penulis diikuti dengan singkatan dianggap bahwa singkatan itu menjadi satu dengan suku kata yang ada didepannya. Contoh : Mawardi A.I ditulis Mawardi A.I d. Nama penulis yang sama, untuk sumber kedua dan seterusnya cukup dinyatakan dengan garis panjang diikuti dengan judul buku, nama penerbit dan keterangan-keterangan lain yang sama dengan penulisan buku yang pengarangnya hanya satu. e. Dalam penulisan nama penulis tersebut, derajat kesarjanaan tidak boleh dicantumkan. 4.7 Kutipan Dalam penyusunan tesis seringkali peneliti harus mengutip kalimat-kalimat penulis lain. Hal ini dapat dibenarkan asal penyusunan tesis yang bersangkutan berlaku jujur dan memegang kode etik karya ilmiah, yaitu menyebutkan sumber atau asal kutipan harus bertanggung jawab penuh akan ketepatan dan ketelitian bahan yang dikutipnya dan jika peneliti menyajikan bahan kutipan pembanding, maka perlu dilakukan kesimpulan dari perbandingan tersebut. Pada bagian ini akan dijelaskan berturut-turut mengenai macam kutipan, sumber kutipan, penulisan kutipan dan penulisan sumber kutipan. 4.7.1 Macam Kutipan Kutipan langsung adalah kutipan yang sama persis seperti aslinya, baik susunan kata-kata, ejaan, maupun tanda baca bahan yang dikutip. Kutipan langsung dilakukan jika dirasakan sangat perlu harus dikutip apa adanya, agar tidak mengurangi arti bahan yang dikutip. Hindarilah membuat kutipan langsung yang terlalu banyak agar tidak mengganggu kelancaran uraian dalam teks. 4.7.2 Sumber kutipan Kutipan dapat bersumber dari risalah cetakan, seperti buku teks, jurnal, ensiklopedi, makalah seminar atau diskusi, tulisan di surat kabar atau majalah, laporan hasil penelitian dan karya ilmiah lain yang didokumentasikan. Sumber lain dari kutipan dapat juga karya ilmiah yang dipublikasikan memalui web-site si internet. Perlu diingat bahwa catatan kuliah seseorang tidak dapat dipergunakan sebagai sumber kutipan. 4.7.3 Penulisan Kutipan Penulisan kutipan diatur sebagai berikut: a. Kutipan pendek yang kurang dari lima baris dimasukkan ke dalam teks biasa (berspasi dua). b. Jika panjang kutipan lima baris atau lebih, maka diketik diluar teks biasa dan berspasi satu. Baris pertama masuk ke dalam empat pukulan ketik dari margin sebelah kiri. c. Jika dalam kutipan itu ada sebagian kalimat yang dihilangkan, maka pada bagian yang dihilangkan itu diganti dengan tiga buah titik. d. Kalau yang dihilangkan satu kalimat atau lebih, maka penggantinya adalah titik-titik sepanjang satu baris.
4.7.4 Penulisan Sumber Kutipan Penulisan sumber kutipan dilakukan secara langsung di akhir kutipan dengan cara menyebutkan nama akhir penulis, tahun dan nomor halaman jika dipandang perlu. Contoh : a. b. c.
d.
e.
f.
Satu sumber kutipan dengan satu penulis (apabila disertai nomor halaman): ................................... (Walmsley, 1998:120) Satu sumber kutipan dengan dua penulis (apabila disertai nomor halaman): ..................................... (Frucot dan Shearon, 1991:25) Satu sumber kutipan dengan lebih dari dua penulis (apabila tanpa nomor halaman): ..................................... (Gul dkk, 1995 atau Gul et al., 1995) Dua sumber kutipan dengan penulis yang berbeda (apabila tanpa nomor halaman): ...................................... (Dunk, 1990;Mia, 1998) Dua sumber kutipan dengan penulis yang sama (apabila tanpa nomor halaman): ...................................... (Brownell, 1981, 1983). Jika tahun publikasi sama : ...................................... (Brownell, 1982a, 1982b). Sumber kutipan yang berasal dari pekerjaan suatu institusi sebaiknya menyebutkan akronim institusi yang bersangkutan (apabila tanpa nomor halaman): ..................................... (IAI, 1999)
4.8 Referensi (Daftar Pustaka) Pada bagian ini dijelaskan mengenai pengertian referensi, kriteria referensi dan tata cara penulisan referensi. 4.8.1 Pengertian referensi Referensi merupakan bagian akhir dari sebuah karya tulis ilmiah termasuk tesis, yang menerangkan tentang semua sumber bacaan yang digunakan penulis untuk menyelesaikan karya tulisnya. Referensi berfungsi untuk mengetahui dan mengukur bobot tulisan karena dengan melihat referensi yang digunakan oleh penulis, pembaca dapat mengetahui latar belakang teori serta pendekatan yang dipakai, demikian pula bobot/kualitas karya tulis dapat diketahui dari jumlah dan macam referensi yang dipilih. Dengan referensi pembaca lebih mudah untuk menelusuri lebih lanjut konsep, teori dan pendekatan yang dipergunakan penulis dalam menyusun karya tulis. 4.8.2 Kriteria referensi Tidak semua bacaan harus dituliskan dalam referensi. Untuk dapat dimasukkan dalam referensi harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Bahan bacaan harus dikutip dalam teks dan relevan dengan topik yang dibahas. b. Bahan bacaan harus dipublikasikan, artinya ada penerbit atau lembaga yang bertanggung jawab terhadap publikasi bahan tersebut. c. Jika sebuah bahan bacaan tidak dipublikasikan, maka itu harus jelas penanggung jawabnya. Contoh bahan bacaan yang memenuhi kriteria referensi : 1) Buku teks
2) 3) 4) 5) 6) 7)
Majalah ilmiah Surat kabar Paper/makalah pertemuan ilmiah Brisor – brosur Data – data statistik Karya ilmiah lain yang dipublikasikan/didokumentasikan
4.8.3 a. b. c.
Tata cara penulisan referensi Masing – masing referensi ditulis dengan jarak satu spasi Jarak antara referensi yang satu dengan referensi yang lain adalah satu spasi Huruf pertama dari baris pertama masing-masing referensi diketik tepat pada batas tepi kiri dan baris-baris berikutnya dimulai pada ketukan kelima dari batas tepi kiri tersebut. d. Nama penulis disusun urut abjad e. Penulisan referensi mempunyai tata cara yang berbeda antara karya ilmiah yang berupa buku dan karya ilmiah yang berupa artikel yang dimuat dalam jurnal.
Berikut ini adalah pedoman dalam penulisan referensi apabila sumber referensi diambil dari buku, artikel yang sudah dikompilasi oleh penulis lain dalam sebuah buku, dan dari artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah. 1) Karya ilmiah yang berupa buku, penulisannya dilakukan sebagai berikut : a. Nama penulis, diikuti dengan koma b. Tahun penerbitan, ditulis dalam kurung c. Judul buku, dicetak miring d. Nama badan penerbit e. Tempat (kota penerbitan) f. Data publikasi, misalnya nomor volume dan edisi 2) Jika sumber didapat dari sebuah karya tulis seseorang yang berupa artikel, namun artikel tersebut sudah dikomplikasikan oleh penulis lain dalam sebuah buku, maka penulisannya dilakukan sebagai berikut : a. Nama penulis artikel diikuti koma, tahun penerbitan b. Judul artikel, kemudian diikuti dengan keterangan yang ditaruh dalam tanda kurung. Keterangan yang berada dalam kurung bunyinya adalah “dalam” diikuti dengan nama penulis yang mengkompilasi artikel buku, diikuti dengan koma kemudian judul buku yang bersangkutan. c. Untuk urutan selanjutnya sama dengan poin c sampai dengan poin f pada karya ilmiah yang berupa buku. 3) Jika sumber berasal dari karya ilmiah yang berupa artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah, maka tata cara penulisannya dilakukan sebagai berikut: a. Nama penulis diikuti dengan koma b. Tahun penerbitan,ditulis dalam kurung c. Judul artikel ditulis diantara tanda kutip, diikuti dengan koma d. Nama jurnal ilmiah, ditulis miring e. Volume, nomor atau seri terbitan f. Halaman dimana artikel tersebut berada dalam jurnal bersangkutan Contoh penulisan daftar pustaka terdapat pada lampiran 6
BAB V PENGAJUAN PENULISAN PROPOSAL PENEITIAN, SEMINAR DAN UJIAN TESIS Pada bab ini dijelaskan proses pengajuan dan tata-cara pembimbing tesis serta proses permohonan dan pelaksanaan ujian tesis. (lihat Gambar 1) 5.1 Proses Pengajuan Pembimbing Tesis Proses pengajuan pembimbing tesis dimulai dengan mengajuan permohonan pembimbingan dengan mengisi formulir yang disediakan oleh Sekretariat Program MM FE UNAND. Pada permohonan ini harus dilampirkan draf proposal penelitian. Ketika mengajukan permohonan pembimbing ini, mahasiswa diminta untuk mengajukan usulan tentang siapa yang diharapkan untuk menjadi pembimbing. Pembimbing adalah dosen yang mendapatkan tugas dari Program Studi MM FE UNAND untuk mengarahkan mahasiswa dalam penyelesaian proposal penelitian, memberikan pembimbingan ketika mahasiswa melaksanakan dan menyelesaikan penelitian kemudian menulis tesis serta memberikan pengantar untuk menghadapi ujian akhir tesis. Setelah memeriksa kelayakan proposal tersebut serta mempertimbangkan siapa pembimbing yang tepat dan memungkinkan, Ketua Program Studi mengeluarkan ketetapan. Pembimbing yang ditetapkan bisa saja bukanlah yang diusulkan oleh mahasiswa pengaju permohonan pembimbingan. Seorang mahasiswa dapat saja memulai konsultasi dan diskusi rencana penelitian untuk tesisnya dengan dosen yang dikehendakinya. Ketika mahasiswa tersebut sedang mengikuti matakuliah metode penelitian dapat memulai menyiapkan proposal penelitian. Setelah selesai mengikuti kuliah metode penelitian tersebut, proposal tersebut diajukan secara resmi kepada Sekretariat Program Studi. Dengan demikian, waktu pengajuan proposal penelitian kepada Sekretariat untuk diproses adalah setelah seorang mahasiswa menyelesaikan matakuliah metode penelitian. 5.2 Tugas Pembimbingan Tugas pembimbingan yang dilakukan oleh pembimbing adalah berdasarkan arahan pembimbing. Disamping berkonsultasi dengan dosen pembimbing yang telah ditetapkan, inisiatif sendiri untuk berkonsultasi dan diskusi dengan dosen lainnya sangatlah dihargai karena manfaatnya. Untuk kesuksesan penyelesaian tesis, mahasiswa diharapkan segera berkomunikasi dengan Ketua atau Sekretaris Program Studi jika mengalami sesuatu kesulitan atau permasalahan. Untuk mendokumentasikan konsultasi pembimbingan sekalgus untuk memonitor kemajuan penyelesaian tesis, disediakan Kartu Konsultasi Tesis. Pembimbing diminta untuk mendokumentasikan setiap konsultasi yang diberikan kepada mahasiswa. Kartu konsultasi tesis ini disimpan oleh mahasiswa, dan dilampirkan untuk sekretariat ketika akan melaksanakan Seminar proposal dan ujian tesis. 5.3 Seminar Proposal Penelitian Dalam forum ini, mahasiswa diminta menyajikan Proposalnya dengan tujuan untuk memperoleh masukan konstruktif dari peserta seminar, sebelum mahasiswa melanjutkan penelitinnya ketahap penelitian lapangan (field-study). Yang diundang menghadiri seminar ini adalah mahasiswa, dua orang dosen sebagai penelaah ahli, pembimbing yang bertindak sebagai pemimpin seminar. Penelaah ahli dan
mahasiswa yang diundang, disamping menyampaikan komentarnya secara lisan juga diminta untuk menuliskan pada lembaran dokumentasi seminar yang disediakan. Pembimbing mencatat semua masukan dari dosen penelaah dan peserta seminar lainnya (mahasiswa) pada dokumen yang disediakan oleh Sekretariat sebagai pelaksana seminar. Untuk dapat mengikuti Seminar Proposal, mahasiswa harus mendapatkan persetujuan pembimbing. Setelah seminar selesai dilaksanakan, pembimbing menyerahkan semua dokumentasi kepada Sekretariat kemudian mahasiswa yang presentasi dapat memperoleh copynya. Apabila mahasiswa melakukan penelitian lapangan untuk pengumpulan data selanjutnya, Sekretariat MM FE-UNAND dapat mengeluarkan Surat Permohonan Izin Penelitian kepada institusi terkait. 5.4 Kewajiban Menghadiri Seminar Proposal Setiap mahasiswa Program Studi MM FE UNAND diminta untuk menghadiri seminar proposal. Seorang mahasiswa baru diizinkan untuk mempresentasikan proposal penelitiannya setelah menghadiri minimun 3 (tiga) kali seminar proposal. Untuk kelengkapan administrasi Sekretariat Program Studi MM FEUA yang hadir dalam acara seminar tersebut agar dapat mengisi absensi yang telah disediakan. 5.5 Ujian Tesis Mahasiswa Pada forum ini, mahasiswa diminta menyajikan dan mempertahankan tesisnya dihadapan tim penguji yang ditunjuk oleh Ketua Program Studi MM FE UNAND. Ujian dilaksanakan secara lisan dengan materi ujian adalah semua yang berhubungan dengan materi tesis. Tim penguji terdiri atas penguji undangan serta pembimbing. Yang bertindak sebagai Ketua Tim Penguji adalah anggota Tim yang dianggap paling senior dalam bidang ilmu yang menjadi basis dari penelitian yang dilakukan. Dengan demikian, dapat saja Ketua Tim Penguji bukanlah pembimbing. Mahasiswa dapat mengajukan permohonan untuk mengikuti ujian tesis setelah memenuhi ketentuan berikut: 1. Telah lulus seluruh matakuliah dengan jumlah nilai C maksimum 2 (dua) buah dan Indek Prestasi (IP) minimun 3.00 2. Telah memperoleh izin untuk mengikuti ujian Pembimbing 3. Mahasiswa telah menyelesaikan semua urusan administrasi, perpustakaan serta semua kewajiban keuangan yang ditetapkan oleh Program Studi MM FE UNAND dengan menyerahkan tanda bukti dari bagian bersangkutan Pengumuman hasil Ujian Tesis dilakukan setelah ujian selesai dilaksanakan. Hasil Ujian Tesis merupakan keputusan bersama Tim Penguji yang disampaikan langsung secara lisan oleh Ketua Tim Penguji yang disertai dengan berita acara ujian. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus dalam Ujian Tesis, diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian tesis ulangan maksimum sebanyak 2 (dua) kali. Bila masih tetap tidak lulus, Ketua Program Studi dengan berkonsultasi dengan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas akan menentukan tindakan lanjutan yang harus dilakukan.
BAB VI PENUTUP Buku ini diterbitkan sebagai panduan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan proposal penelitian, dan penulisan tesis. Diharapkan pembaca dapat memahami dengan mudah bagaimana prosedur dan teknik penulisan proposal dan tesis penelitian dan ujian tesis yang ditetapkan oleh Program Studi MM FE UNAND. Selain kepada mahasiswa, buku ini juga ditujukan kepada dosen Pembimbing Tesis mahasiswa agar mempermudah dan memberikan pedoman teknis dalam membimbing tesis mahasiswa bersangkutan. Kemudian bagian Sekretariat Program Studi MM FE UNAND dapat memberikan pelayanan dengan mudah kepada mahasiswa dan pembimbing yang terlibat yang terlibat dalam kegiatan penulisan proposal penelitian, penulisan tesis dan ujian tesis. Keterbatasan buku ini adalah belum lengkapnya contoh-contoh lembaran yang perlu di tampilkan dalam sebuah proposal penelitian dan tesis, hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu penyusunan yang dibatasi oleh kebutuhan buku ini yang sangat mendesak untuk mahasiswa yang sedang bimbingan. Diharapkan saran dan masukan dari semua pihak untuk kesempurnaan buku ini di masa datang.