1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan melimpahkan Rahmat dan Karunianya sehingga Penyusunan ”Renja” (Rencana Kerja) tahun 2015 Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan dapat diselesaikan. Penyusunan
Renja
ini
dimaksudkan
sebagai
dokumen
Perencanaan
Pembangunan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai penjabaran Rencana Strategis Lima Tahun (2013-2018) dan mengacu pada tugas dan Fungsi Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan PERDA Nomor : 08/Tahun 2008 Tanggal 21 Juli 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Akhirnya diharapkan semoga Renja ini dapat bermanfaat dalam pelaksanaan Pembangunan Perkebunan di Sulawesi Selatan. Makassar,
Mei 2014
Plt. Kepala Dinas
IR. H. MUHAMMAD IDRUS HAFID Pangkat : Pembina Utama Muda Nip : 19540917 198203 1 005
2
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan perkebunan ke depan diarahkan pada upaya penguatan di hilir, yaitu pengembangan industri yang maju yang didukung sumberdaya perkebunan yang kuat melalui pemberdayaan di hulu dalam rangka meningkatkan nilai tambah, kualitas dan daya saing, pemasaran serta ekspor. Dukungan basis di hulu dilakukan untuk peningkatan produksi, produktivitas dan mutu perkebunan serta juga ketersediaan input sarana dan prasarana yang memadai, sehingga dapat terwujud berkembangnya penguatan di hilir untuk kemajuan pengembangan perkebunan ke depan. Meskipun kinerja pembangunan perkebunan belum eksis di penguatan di hilir dengan basis di hulu, namun peranan dan kontribusinya selama ini telah memberikan hasil yang nyata terhadap perekonomian secara luas dan peningkatan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat. Untuk itu peran dan kontribusi perkebunan akan terus dipacu sejalan dengan tuntutan dan perkembangan iptek serta perubahan dalam tatanan nilai baik ekonomi, politik dan lingkungan hidup. Hal itu dapat dilakukan apabila potensi dan karakteristik perkebunan yang dimiliki dioptimalkan seperti dari jenis komoditi, hasil produksi dan bentuk pengusahaannya, karena dapat menjadi kekuatan dan peluang yang baik untuk dikembangkan agar lebih maju, produktif dan berkelanjutan. Potensi dan keunggulan lokal yang dimiliki terus dioptimalkan seperti komoditi kakao Sulawesi Selatan yang sudah memberikan kontribusi secara nyata terhadap perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat mendapat perhatian dan prioritas, sehinngga menjadi harapan untuk diwujudkan sebagai wilayah perkebunan terkemuka berbasis kakao. Dalam rangka mewujudkan arah pembangunan perkebunan dan memperhatikan potensi keunggulan lokal, maka ditetapkan Rencana Strategis (Renstra) selama 5 tahun ke depan yang bernuansa pada penerapan sistem pembangunan yang cerdas, kreatif dan inovatif sejalan dengan tuntutan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013-2018 merupakan dokumen perencanaan yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke depan. Dokumen ini disusun melalui telaahan dan analisis yang mendalam tentang strategi, 3
potensi, peluang, permasalahan dan tantangan yang dihadapi pembangunan perkebunan selama lima tahun ke depan. Selanjutnya operasionalisasi Renstra dapat dijabarkan lebih lanjut dalam Rencana Kerja setiap tahunnya dan untuk Rencana Kerja (Renja) Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2015 berada pada tahun kedua dalam pelaksanaan Renstra Dinas Perkebunan tahun 2013 – 2018 yang merupakan program Pembangunan Perkebunan Jangka Menengah. Penjabaran Renstra dalam program dan kegiatan selama lima tahun diwujudkan kepada program utama dan program pendukung baik melalui dana APBD maupun APBN. Program utama APBD terdiri dari : Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Tanaman Perkebunan dan Program Peningkatan Pasca Panen Dan Pemasaran Hasil Perkebunan. Sedangkan yang merupakan Program Pendukung adalah Program Peningkatan Kapasitas
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran,
Program
Peningkatan
Kinerja SKPD dan Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD.
Program utama APBN yaitu
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan. Khususnya
pada
program
jangka
menengah
(Tahun
2015),
dalam
implementasinya, berbagai rencana kegiatan pembangunan perkebunan tersebut dioperasionalkan dalam beberapa kegiatan utama dan kegiatan pendukung. Kegiatan utama dan kegiatan pendukung tersebut diyakini mampu mendorong percepatan pertumbuhan sektor perkebunan dan peningkatan kesejahteraan petani serta upaya untuk mengatasi permasalahan pembangunan perkebunan. Kegiatan-kegiatan utama tersebut terdiri dari : 1). Pembinaan dan Pengembangan Tanaman Tahunan, 2). Pembinaan dan Pengembangan Tanaman Semusim, 3). Pembinaan dan pengembangan Bibit Komoditi Unggulan Perkebunan, 4). Pembinaan dan Penyediaan Pupuk dan Pestisida, 5). Pembinaan dan Penyediaan Alat dan Mesin Perkebunan, 6). Pembinaan dan Konservasi Lahan dan Air, 7). Pembinaan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman dan Gangguan Usaha Perkebunan, 8). Pengamatan, Peramalan Hama, Penyakit dan Gulma Tanaman Perkebunan, 9). Penguatan Kelembagaan Petani dan Pembinaan Usaha 4
Perkebunan, 10). Proteksi Tanaman, Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih, Sertifikasi Benih Perkebunan, 11). Pengelolaan Kebun Bibit Dinas, 12). Pembinaan Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Hasil Perkebunan 13). Promosi Atas Hasil Produksi Perkebunan Unggulan Daerah dan 14). Pengembangan Statistik dan Sistem Informasi Perkebunan. Sedangkan yang merupakan kegiatan Pendukung antara lain : 1). Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan, 2). Pelayanan Barang dan Jasa Administrasi, 3). Pembinaan Aparatur dan Pengembangan Kehumasan, 4). Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional, 5). Penyediaan Sarana dan Prasarana Balai Proteksi Tanaman, Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih, Sertifikasi Benih Perkebunan. 6). Peningkatan Pengembangan sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja dan 7). Koordinasi Penyelenggaraan Perencanaan Pembangunan Perkebunan. Keseluruhan dana yang dibutuhkan untuk membiayai program strategis dan kegiatan operasional tahun
tersebut sebesar Rp. 46.175.555.575. Dukungan dana
tersebut akan sangat membantu kesuksesan program yang ada.
1.2. Landasan Hukum Dasar hukum Penyusunan Rencana Kerja (Renja) adalah : -
Undang-undang nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
-
Instruksi Presiden No. 5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi
-
SE Menteri PAN nomor SE-31/M.PAN/XII/2004 tentang Penetapan Kinerja
-
Peraturan Pemerintah Nomor : 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan.
-
PERDA Nomor : 08 tahun 2008 tanggal 21 juli 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
-
Peraturan Menteri Dalam Negeri
no.54, tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan , Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ( Lampiran Buku IV).
5
1.3. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penyusunan Renja adalah untuk menjabarkan kegiatan tahunan (2015) berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis. 1.4. Sistematika Penulisan Penulisan Renja ini disusun secara sistimatis dengan mengkaji berbagai faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian visi dan misi Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai berikut : 1. Mempelajari dampak Visi, Misi dan Program Gubernur Sulawesi Selatan dimana Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan mengkaji implikasi Visi, Misi dan Program Gubernur Sulawesi Selatan terhadap tugas pokok dan fungsi Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan dengan memberikan penilaian keterkaitan Visi, Misi dan Program dalam Renstra Dinas Perkebunan periode lalu. 2. Mengidentifikasi program Gubernur Sulawesi Selatan terhadap capaian kinerja program Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan periode sebelumnya. 3. Hasil identifikasi perubahan program dan kegiatan Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai akibat Visi, Misi dan Program Gubernur Sulawesi Selatan adalah menjaga kelanjutan capaian kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan yang sudah baik, serta merumuskan kegiatan penting yang belum terlaksana pada periode sebelumnya. 4. Menyusun program sebagai penjabaran kebijakan ke dalam kelompok tujuan, dalam bentuk program-program sesuai kewenangan lokalitas SKPD sebagai pelaksanaan tugas dan fungsi. 5. Menetapkan lokasi rancangan kegiatan dengan memperhatikan rencana tata ruang.
6
II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja (Capaian Pada Tahun n-2, n-1 dan target n-o Tahun Rencana, dikaitkan dengan Pencapaian Target RENSTRA ) Pelaksanaan Renja tahun 2013 (n-2) dan tahun 2014 (n-1), dikaitkan dengan pencapaian target Renstra dan RPJMD sebagian besar terlaksana ( 100 %) dimana dari 21 (dua puluh satu) kegiatan pokok yang diusulkan dalam Renja Thn 2013 ternyata ada 21 ( Dua Puluh Satu ) kegiatan yang dilaksanakan pada DIPA dan DPA-SKPD. Demikian pula pada Renja 2014, dari 21 kegiatan yang di usulkan ternyata yang dilaksanakan pada DPA – SKPD 2014 masih sebanyak 22 kegiatan 2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD Berdasarkan Analisis capaian kinerja terhadap program dan kegiatan tahun 2013, maka diperoleh capaian kinerja sebesar 96,36 %, dengan perincian sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan 1 kegiatan mencapai 98,71 %. 2. Program Pengembangan Agribisnis, dengan 7 kegiatan mencapai 92,95 % 3. Program Peningkatan Produksi Usaha Daerah, dengan 2 kegiatan mencapai 99,07 %. 4. Program Pemulihan Produksi dan Kualitas Kakao Sulawesi Selatan ,dengan 1 kegiatan mencapai 100 %. 5. Program Pembinaan Kelembagaan Petani dan Usaha Perkebunan, dengan 3 kegiatan mencapai 98,23 %. 6. Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau, dengan 1 kegiatan mencapai 96,05 %. 7. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (Program Penunjang), dengan 4 kegiatan mencapai 96,60 %. 8. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan 2 kegiatan mencapai 89,01 % Sedangkan analisis terhadap sasaran diperoleh capaian kinerja sebesar 62,78 % dengan perincian sebagai berikut : 1.
Sasaran Produksi dan Kualitas Kakao sebesar 300.000 Ton.
7
Indikator sasaran : Persentase peningkatan produksi kakao sebesar 26,80 % Kinerja sasaran ini mencapai sebesar 48,72 % 2.
Sasaran Produksi Komoditas Unggulan Perkebunan sebesar 258.905 Ton. Indikator Sasaran : Persentase peningkatan produksi Komoditas Unggulan sebesar 3,74 % Kinerja sasaran ini mencapai 90,10 %
3.
Sasaran Luas Areal Tanaman Perkebunan mencapai 740.000 Ha. Indikator sasaran : Persentase peningkatan luas areal perkebunan sebesar 1,36 %. Kinerja sasaran ini mencapai 113,33 %
4.
Sasaran Penyerapan tenaga kerja mencapai 1.049.800 KK Indikator sasaran : Persentase peningkatan Penyerapan tenaga kerja sebesar 1,09 %. Kinerja sasaran ini mencapai 90,82 %
5.
Sasaran Pendapatan Petani Berbasis Kakao sebesar Rp. 50.000.000 /Ha indikator sasaran : Persentase peningkatan Pendapatan Petani berbasis kakao sebesar 41,81 % Kinerja sasaran ini mencapai 21,34 %
6.
Sasaran Volume Ekspor mencapai 300.000 Ton. indikator sasaran : Persentase peningkatan Volume Ekspor komoditas perkebunan sebesar 5,07 % Kinerja sasaran ini mencapai 37,94 %
7.
Sasaran Nilai Ekspor sebesar 650.500.000 US $ indikator sasaran : Persentase peningkatan Nilai ekspor sebesar 8,40 %. Kinerja sasaran ini mencapai 37,22 %.
8
2.3. Identifikasi Masalah (Isu-isu Penting dalam Penyelenggaraan Tupoksi, dalam Bersinergi dengan Kabupaten/Kota dalam Pencapaian Visi, Misi RPJMD) Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan Perkebunan khususnya perencanaan pusat adalah Sistem perencanaan yang sifatnya masih didominasi sistem Top Down, sehingga penjaringan aspirasi masyarakat dalam musrembang tidak bersinerjik antara kebutuhan daerah dan kebijakan pusat. Interpensi politik dalam perencanaan cukup tinggi, sehingga terjadi kesenjangan pembangunan antar wilayah dan tidak tercipta pemerataan dalam pengalokasian anggaran. Tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan Perkebunan adalah sebagai berikut : 1. Produktivitas kakao belum optimal, rata-rata baru mencapai 941,24 kg/ha, disebabkan antara lain sebagian tanaman sudah tua dan tidak produktif, terserang hama dan penyakit serta sumber-sumber bahan tanaman dari asalan. 2. Pemeliharaan tanaman belum dilaksanakan secara intensif, 3. Belum optimalnya kualitas hasil produk perkebunan, 4. Masih lemahnya kelembagaan petani / kelompok tani, 5. Ketatnya standarisasi internasional terhadap mutu produk-produk perkebunan khususnya komoditi kakao cukup tinggi, 6. Persaingan yang tinggi di pasar global menuntut peningkatan daya saing produk yang tinggi.
9
III. TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Arah dan Kebijakan RENSTRA Kebijakan umum Perkebunan adalah mensinergikan seluruh sumber daya perkebunan dalam rangka peningkatan daya saing usaha perkebunan, nilai tambah, produktivitas dan mutu produk perkebunan melalui partisipasi aktif masyarakat perkebunan dan penerapan organisasi modern yang berlandaskan kepada ilmu pengetahuan dan teknologi serta didukung dengan tata kelola pemerintahan yang baik. Kebijakan teknis perkebunan yang merupakan penjabaran dari kebijakan umum yaitu meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan melalui pengembangan komoditas, sumber daya manusia (SDM), kelembagaan dan kemitraan usaha, investasi usaha perkebunan sesuai kaidah pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan lingkungan hidup dengan dukungan pengembangan sistem informasi manajemen perkebunan.
3.2. Tujuan dan Sasaran Pokok Renja Tujuan Mengacu kepada visi, misi dan tujuan pembangunan serta memperhatikan potensi, kondisi dan kinerja pembangunan yang mampu dicapai, maka Tujuan pembangunan Perkebunan ke depan dirumuskan sebagai berikut : 1.
Meningkatkan produktivitas dan kualitas dengan meng unggul manfaatkan potensi dan penguatan komoditi unggulan;
2.
Meningkatkan Nilai tambah dan mutu produk hasil perkebunan melalui penyediaan sarana pengolahan.
Sasaran Sasaran yang ingin dicapai adalah : 1.
Meningkatnya Produksi dan Produktivitas komoditi unggulan Perkebunan
2.
Meningkatnya Pasca Panen dan Pemasaran Hasil perkebunan
10
Sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2015 adalah : 1.
Produksi Komoditi Unggulan Perkebunan 484.386 Ton,
2.
Produktivitas Komoditas Unggulan Perkebunan 1.046 Ton,
3.
Nilai Produksi Komoditas Unggulan Perkebunan Rp. 9.663.080.000.000
4.
Jumlah UPH ( unit pengolahan hasil ) 15 unit
5.
Volume Ekspor mencapai 117.999 ton,
6.
Nilai Ekspor mencapai 289.048.000 US $.
3.3. Program dan Kegiatan Prioritas (Rumusan Usulan Program/Kegiatan Prioritas). Dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan sampai dengan tahun 2015 sebagai penunjang untuk mewujudkan Visi dan Misi Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan ditetapkan beberapa Program beserta Kegiatan-kegiatannya. Adapun Program-program dan Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini dimaksudkan untuk mengadakan penyediaan barang dan jasa untuk kelancaran kegiatan dinas serta termanfaatkannya sarana mobilitas dan perkantoran dalam meningkatkan kinerja perkebunan serta melaksanakan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah. Kegiatan pokok yang akan dilaksanakan adalah :
2.
1.
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
2.
Pelayanan Barang dan Jasa Administrasi
Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan Kegiatan pokok yang akan dilaksanakan adalah : 1. Pembinaan Aparatur dan Pengembangan Kehumasan 2. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 3. Penyediaan Sarana dan Prasarana Balai Proteksi Tanaman, Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih, Sertifikasi Benih Perkebunan
11
3.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD 1. Koordinasi Penyelenggaraan Perencanaan Pembangunan Perkebunan
4.
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Tanaman Perkebunan Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan Produksi pada Lahan Perkebunan dengan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan adalah : 1. Pembinaan dan Pengembangan Tanaman Tahunan, 2. Pembinaan dan Pengembangan Tanaman Semusim, 3. Pembinaan dan Pengembangan Bibit Komoditi Unggulan Perkebunan, 4. Pembinaan dan Penyediaan Pupuk dan Pestisida, 5. Pembinaan dan Penyediaan Alat dan Mesin Perkebunan, 6. Pembinaan dan Konservasi Lahan dan Air, 7. Pembinaan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman
dan
Gangguan Usaha Perkebunan, 8. Pengamatan,
Peramalan
Hama,
Penyakit
dan
Gulma
Tanaman
Perkebunan, 9. Penguatan Kelembagaan Petani dan Pembinaan Usaha Perkebunan, 10. Proteksi Tanaman, Pengawasan dan pengujian Mutu Benih, Sertifikasi Benih Perkebunan, 11. Pengelolaan Kebun Bibit Dinas 5.
Program Peningkatan Pasca Panen Dan Pemasaran Hasil Perkebunan Program ini dimaksudkan untuk memulihkan produksi dan kualitas kakao di Sulawesi Selatan. Kegiatan pokok yang akan dilaksanakan adalah : 1. Pembinaan Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Hasil Perkebunan 2. Promosi Atas Hasil Produksi Perkebunan Unggulan Daerah 3. Pengembangan Statistik dan Sistem Informasi Perkebunan (BPTP2MB)
12
3.4 Indikator Sasaran/Target Kegiatan (Untuk Setiap Kegiatan Pada Tahun Rencana) Indikator Sasaran/Target Kegiatan yang akan digunakan sebagai dasar penilaian keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dari masing-masing program tahun 2015 adalah sebagai berikut : a.
Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Indikator : Input
: Dana Rp. 750.000.000
Output : - Tersusunnya Laporan Bulanan,Semesteran dan Tahunan (LRA, Neraca dan CALK) serta Laporan Tindak Lanjut Hasil-hasil Pemeriksaan Aparat Pengawasan Fungsional 16 Laporan 2. Pelayanan Barang dan Jasa Administrasi Indikator : Input
: Dana Rp. 2.248.000.000
Output : - Pelayanan/pemeliharaan kebersihan, telepon, air, listrik, ruang kerja, Ac dll 7 Paket - Tersedianya masing-masing pakaian dinas harian dan olahraga 255 Pasang - Tersedianya masing-masing pakaian sipil lengkap dan sipil resmi 1 Pasang - Tersedianya pakaian sipil harian 7 Pasang - Tersedianya pakaian polisi pamong praja 4 Pasang - Terpeliharanya kendaraan roda 4, roda 2 dan roda 6 sebanyak 17 unit - Tersedianya Alat tulis kantor pada bidang unit kerja 7 unit
13
b. Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD 1. Pembinaan Aparatur dan Pengembangan Kehumasan Indikator : Input
: Dana Rp. 443.000.000
Output : -
Pembinaan kegiatan aparatur 2 Paket.
-
Publikasi Kegiatan-kegiatan dinas 2 kegiatan
2. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Indikator : Input
: Dana Rp. 600.000.000
Output :
3. Penyediaan
-
Tersedianya Kendaraan Roda 4 Sebanyak 2 Unit
-
Tersedianya Kendaraan Roda 2
Sarana
dan
Prasarana
Balai
Proteksi
Tanaman
dan
pengawasan, Pengujian Mutu Benih dan Sertifikasi Benih Perkebunan Indikator : Input
: Dana Rp. 2.653.145.000
Output
: Tersedianya Sarana & Prasarana Balai Proteksi Tanaman dan Pengawasan, pengujian Mutu benih dan Sertifikasi Benih Perkebunan 1 Unit
c.Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja 1.
Koordinasi Penyelenggaraan Perencanaan Pembangunan Perkebunan Input
: Dana Rp. 620.000.000
Output : - Terlaksananya Pengelolaan Program SKPD (Renja, RKA SKPD, Lakip dan Laporan Tahunan) 5 Paket - Terlaksananya pertemuan forum SKPD 100 Org - Terlaksananya pertemuan rapat koordinasi 100 Orang
14
d. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Tanaman Perkebunan 1. Pembinaan dan Pengembangan Tanaman Tahunan Indikator : Input
: Dana Rp. 3.500.000.000
Output : -
Intensifikasi/Rehabilitasi tanaman kakao, jambu mete, kopi, lada, kelapa, cengkeh dll 600 Ha
-
Pertemuan teknis pengembangan tanaman tahunan 80 Org
-
Pendampingan tanaman tahunan 13 Org
-
Pembinaan/bimbingan teknis tanaman tahunan 600 Org.
-
Koordinasi tim ahli pengembangan perkebunan 22 Org
2. Pembinaan dan Pengembangan Tanaman Semusim Indikator : Input
: Dana Rp. 970.861.775
Output : -
Pertemuan Teknis di Provinsi 175 Org
-
Pertemuan Kelembagaan di Kab. Gowa, Bone, Takalar, Wajo 300 Org.
-
Demplot peningkatan kualitas tembakau berkadar nikotin rendah 15 Ha
-
Pendampingan
dan
Bimbingan
Teknis
Oleh
Petugas Pendamping 9 Org -
Pengadaan alat mesin rajang tembakau 8 buah
3. Pembinaan dan Pengembangan Bibit Komoditi Unggulan Perkebunan Indikator : Input
: Dana Rp. 18.120.000.000
Output :
15
-
Pengadaan bibit komoditi unggulan perkebunan (Kakao Sambung Pucuk, Cengkeh, Karet, Pala, Kopi Arabika, Kelapa Sawit, Lada, Kelapa Dalam, Jambu Mete dll 2.286.000 Pohon
-
Pertemuan Kelompok Penangkar Benih/Bibit 50 Org
-
Pertemuan Penetapan Satuan Harga Benih/Bibit komoditi perkebunan 50 Org
-
Pelatihan Penggunaan Bibit bersertifikat 100 Org
4. Pembinaan dan Penyediaan Pupuk dan Pestisida Indikator : Input
: Dana Rp. 1.800.000.000
Output : - Rapat Koordinasi Pupuk dan Pestisida 50 Org - Pengadaan Pupuk NPK 200.000 Kg - Pupuk Organik Cair, Granular, kompos dan pestisida 3.000 Ltr -
Analisis
pengujian
pupuk
dan
pestisida
di
laboratorium 20 sampel -
Pembinaan dan Pengawasan pupuk dan Pestisida 12 kali
5. Pembinaan dan Penyediaan Alat dan Mesin Perkebunan Indikator : Input
: Dana Rp. 800.000.000
Output : - Pengadaan alat tebang dan alat angkut tebu dll 15 paket - Pertemuan Teknis Alsin Komoditi Perkebunan 50 orang
16
- Sinkronisasi Penyediaan data alat dan mesin komoditi perkebunan 1 buku
6. Pembinaan dan Konservasi Lahan dan Air Indikator : Input
: Dana Rp. 800.000.000
Output : - Pertemuan teknis petugas konservasi lahan dan air 50 Org -
Bimbingan
Teknis/Pendampingan
teknis
dan
demplot konservasi lahan dan air 500 Org -
Terlaksananya
demplot
konservasi
lahan
terintegrasi ternak 120 Ekor -
Demplot konservasi air dan antisipasi anomali iklim 3 Embung
7. Pembinaan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman dan Gangguan Usaha Perkebunan Indikator : Input
: Dana Rp. 800.000.000
Output : - Pertemuan Koordinasi Pengendalian OPT 50 Org - Pertemuan Koordinasi Pengendalian GUP 50 Org - Pengendalian OPT tanaman Perkebunan 200 Ha
8. Pengamatan, Peramalan Hama, Penyakit dan Gulma Tanaman Perkebunan Indikator : Input
: Dana Rp. 800.000.000
Output
:
17
- Penyusunan data pengamatan dan peramalan hama, penyakit dan gulma tanaman perkebunan 1 Buku - Pertemuan bagi petugas pengamat hama dan penyakit pada awal dan akhir tahun 170 Org - Pelatihan petugas pengamat hama 50 Orang - Eksplorasi agensi hayati dan musuh alami untuk pengendalian OPT tanaman penting 7 Jenis - Tersedianya buku agenda kerja petugas pengamat 150 Buku
9. Penguatan Kelembagaan Petani, dan Pembinaan Usaha Perkebunan Indikator : Input
: Dana Rp.400.000.000
Output
: -
Pertemuan Pembinaan Usaha Perkebunan 50 Org.
-
Pertemuan penguatan kelembagaan 200 Org
-
Pertemuan
perizinan
pembinaan
usaha
perkebunan 300 Orang -
Penilaian usaha perkebunan untuk klasifikasi kebun 40 kebun perusahaan
-
Pelatihan
kelembagaan
perkebunan
50
kelompok tani -
Pembentukan kerjasama dengan mitra usaha, 4 mitra usaha
10. Proteksi Tanaman, Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih, Sertifikasi Benih Perkebunan Indikator : Input
: Dana Rp. 850.000.000 18
Output : - Bimbingan Teknis Kebun Sehat Percontohan Pd Kelompok Tani Komoditi perkebunan (Kakao, Kopi dan Cengkeh) Sebanyak 3 Komoditi - Pengawasan Mutu Benih, Pengujian
Mutu
Benih
Sertifikasi dan perkebunan
10
Komoditi - Pertemuan Teknis dan rapat koordinator PBT 90 orang - Bimbingan teknis perbenihan 600 org. 11. Pengelolaan Kebun Bibit Dinas Indikator : Input
: Dana Rp. 2.201.693.800
Output : - Terpeliharanya Kebun Dinas Kelapa Sawit di Bone-Bone & Katulungan 315 Ha. - Terpeliharanya Kakao sambung pucuk 1 Ha - Terpeliharanya kakao Sambung Samping 1 Ha - Terpeliharanya Tanaman Cengkeh 5 Ha - Terpeliharanya Kebun Entris Kakao 8 Ha - Terpeliharanya Kebun Kemiri Sunan 3 Ha - Terbangunnya Kebun Kelapa sawit di kebun dinas seriti, katulungan dan tirowali 30 Ha. - Pembinaan pengelolaan kebun dinas 21 Kebun dinas. - Pemagaran kebun dinas Buntuasa, Mannanti, Salubarani 2.000 Meter - Integrasi ternak Sapi dan Kelapa Sawit 20 Ekor.
19
e. Program Peningkatan Pasca Panen dan Pemasaran Hasil Perkebunan 1. Pembinaan Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Hasil Perkebunan Indikator : Input
: Dana Rp. 6.388.000.000
Output : -
Tersedianya Alat Pengolahan hasil Perkebunan 15 Unit
-
Pelatihan Wanita Tani 250 Org
-
Pelatihan peningkatan mutu hasil perkebunan 150 Org
-
Sosialisasi penerapan pengawasan jaminan mutu dan keamanan pangan 300 Org
-
Bimtek dan manajemen pengolahan perkebunan 150 Org
-
Bimtek pengembangan agroindustri komoditi perkebunan berbasis GMP 150 Org
2. Promosi Atas Hasil Produksi Perkebunan Unggulan Daerah Indikator : Input
: Dana Rp. 550.000.000
Output : -
Terlaksananya
Promosi
Produk
Unggulan
Melalui
Pameran/Ekspo 9 Keg. -
Pelatihan teknis metode penggunaan program minitab, aplikasi E-statistik perkebunan,
on-line data, updating
data dan tampilan data pada webside 86 Orang 3. Pengembangan Statistik dan Sistem Informasi Perkebunan Indikator : Input
: Dana Rp. 738.000.000
Output : -
Pelatihan tehnis sampling dan pengolahan data statistik di tingkat kecamatan 50 Org
20
-
Terlaksananya pelatihan metode uji petik produktivitas komoditi unggulan perkebunan 11 Org
-
Pelatihan Bimtek pengumpulan data 50 Org
-
Terlaksananya bimtek penyusunan publikasi data statistik 30 Org
-
Penyusunan dan penetapan data statistik 1 Buku
-
Pelatihan penggunaan microsoft excel 30 Org
-
Pengembangan dan operasional webside 3 Org
21
IV. PENUTUP
4.1. Kaidah Pelaksanaan Kaidah Pelaksanaan Renja Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan pada Arah Kebijaksaan Umum Sulawesi Selatan tahun 2015, RPJMD
Dan Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan tahun
2013-2018. 4.2. Penutup Salah satu upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan tingkat kinerja yang sudah dicapai adalah dengan membuat rencana kerja (Renja). Proses rencana kerja dapat dijadikan wahana untuk membuat dan melaksanakan strategi-strategi yang lebih rinci. Keberhasilan pembangunan sub sektor perkebunan di Sulawesi Selatan sangat tergantung pada penetapan setiap program dan berkaitan antara program. Rencana ini merupakan acuan dalam melaksanakan pembangunan dan untuk menilai kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan selama kurun waktu 1 (satu) tahun (2015). Jumlah anggaran yang diharapkan dapat tersedia pada tahun 2015 untuk membiayai program dan kegiatan dana APBD sebesar Rp. 46.175.555.575.
(PR/H23.6)
22
23