Pemutakhiran SSK
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Denpasar telah dapat diselesaikan penyusunannya. Penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Denpasar, merupakan tindaklanjut dari keikutsertaan Pemerintah Kota Denpasar dalam Program Nasional Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), serta komitmen Pemerintah Kota Denpasar dalam rangka meningkatkan pembangunan sektor sanitasi Kota Denpasar yang terintegrasi dan komprehensif. Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Denpasar merupakan dokumen rencana strategis sanitasi yang dibuat khusus sebagai percepatan pembangunan sektor sanitasi Kota Denpasar berjangka menengah 5 (lima) tahun kedepan (2014-2018). Strategi ini untuk mensinergikan upayaupaya yang akan dilakukan pemerintah (pusat, provinsi, kota), sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat maupun kelompok masyarakat. Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Denpasar disusun sebagai rencana pembangunan sektor sanitasi dan dijadikan sebagai pedoman pembangunan sanitasi Kota Denpasar mulai Tahun 2014 hingga Tahun 2018. Dengan tersusunnya Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Denpasar diharapkan dapat mendukung program “Bali Clean and Green” dan menjadi dokumen perencanaan legal untuk perbaikan pembangunan sanitasi Kota Denpasar. Melalui kata pengantar ini, kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak terutama Kelompok Kerja Percepatan Pembangunan Sanitasi (Pokja Sanitasi) Kota Denpasar yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota Denpasar. Strategi Sanitasi Kota Denpasar ini dirasakan masih jauh dari sempurna, namun kami berharap substansi dalam Strategi Sanitasi Kota Denpasar ini dapat dijadikan masukan dan pelajaran bagi seluruh pemangku kepentingan dalam menjawab tantangan dan peningkatan akses masyarakat Kota Denpasar terhadap lanyanan sanitasi yang lebih baik.
Denpasar,
Desember 2013
WALIKOTA DENPASAR
RAI DHARMAWIJAYA MANTRA
Kota Denpasar 2013
i
Pemutakhiran SSK
RINGKASAN EKSEKUTIF Penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) merupakan dokumen perencanaan sanitasi jangka menengah (5 tahunan) yang komprehensif dan bersifat strategis. Dengan tetap memperhatikan skala prioritas sesuai dengan kemampuan daerah. Sebagai dokumen perencanaan, SSK tidak boleh bertentangan dengan dokumen perencanaan lainnya yang ada di Kota Denpasar. Oleh sebab itu, dalam penyusunannya SSK harus mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Denpasar, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Denpasar, Provinsi dan Nasional, Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya. Selain itu juga perlu mengacu kepada target-target Millinium Development Goals (MDGs) maupun peraturan dan perundangan yang berlaku di tingkat nasional maupun provinsi. SSK Kota Denpasar ini merupakan Buku Induk terhadap rencana teknis pengembangan pembangunan di bidang sanitasi dan menjadi dasar serta acuan terhadap semua pekerjaan sanitasi yang lebih terintegrasi dan terpadu secara berkesinambungan, SSK merupakan hasil kerja berbagai komponen Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan lembaga lain yang terkait dengan sanitasi serta stakeholder yang memiliki kepentingan terhadap masalah ini. Dengan demikian, diharapkan SSK menjadi acuan dan dasar hukum bagi Pokja Kota Denpasar dalam meimplementasikan dengan memperhatikan empat ciri pendekatan yang dikembangkan, yaitu dilakukan oleh Pokja Sanitasi Kota sendiri secara terintegrasi, skala kabupaten, top-down meets bottom-up dan didasarkan bukti material (evidence-based). Sedangkan Tujuan Penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) ini adalah : (1) SSK ini disusun sebagai rencana pembangunan 5 tahunan bidang/sektor sanitasi dan dijadikan sebagai pedoman pembangunan sanitasi mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 ; (2) Dipergunakan sebagai dasar penyusunan rencana operasional tahapan pembangunan sanitasi ; (3) Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi,masyarakat dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi daerah Kota Denpasar ; (4) SSK merupakan
pedoman yang bersifat strategi dalam penanganan sanitasi Kota Denpasar yang disusun berdasarkan urutan skala prioritas. Berpijak pada kondisi dan potensi daerah kekinian dengan memperhitungkan potensi, tantangan, dan peluang ke depan, disamping mengenali berbagai isu-isue strategis, baik di
Kota Denpasar 2013
ii
Pemutakhiran SSK
lingkungan daerah sendiri (internal) maupun pengaruh dari luar daerah (eksternal) serta memperhatikan Visi Pembangunan Nasional 2005-2025, maka Visi Sanitasi Kota Denpasar adalah “Terwujudnya Sanitasi Kota Denpasar Sebagai Kota Berwawasan Budaya yang Bersih, Sehat, Nyaman dan Harmonis dalam Keseimbangan Secara Berkelanjutan pada Tahun 2033”.
Kota Denpasar 2013
iii
Pemutakhiran SSK
DAFTAR ISI Kata Pengantar ....................................................................................................................... i Ringkasan Eksekutif............................................................................................................... ii Daftar Isi .................................................................................................................................. iv Daftar Gambar......................................................................................................................... vi Daftar Tabel ............................................................................................................................. vii BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1
Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2
Metodologi Penyusunan ....................................................................................... 3
1.3
Dasar Hukum ........................................................................................................ 4
1.4
Sistematika Penulisan........................................................................................... 5
BAB II
KEMAJUAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SANITASI .............................. 6
2.1.
Gambaran Wilayah Kota ....................................................................................... 6 2.1.1. Administrasi Wilayah ................................................................................. 6 2.1.2. Kependudukan .......................................................................................... 9 2.1.3. Kebijakan Pembangunan........................................................................... 10 2.1.4. Kelembagaan Pemerintah Daerah ............................................................ 20
2.2.
Kemajuan Pelaksanaan SSK ................................................................................ 23 2.2.1. Air Limbah Domestik.................................................................................. 23 2.2.2. Persampahan ............................................................................................ 26 2.2.3. Drainase .................................................................................................... 32
2.3.
Area Beresiko Dan Permasalahan Sanitasi .......................................................... 37 2.3.1. Area Beresiko dan Permasalahan Air Limbah Domestik ........................... 37 2.3.2. Area Beresiko dan Permasalahan Persampahan ...................................... 41 2.3.3. Area Beresiko dan Permasalahan Drainase .............................................. 44
BAB III
KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI ....................................................... 47
3.1.
Visi dan Misi Sanitasi ............................................................................................ 47
3.2.
Pentahapan Pengembangan Sanitasi................................................................... 51
Kota Denpasar 2013
iv
Pemutakhiran SSK
3.2.1. Tahapan Pengembangan Sanitasi ............................................................ 51 3.2.2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi ............................................ 54 3.3.
Kemampuan Pendanaan Sanitasi Daerah ............................................................ 53
BAB IV
STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI .......................................................... 63
4.1.
Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik ................... 65
4.2.
Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Persampahan.............................. 69
4.3.
Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Drainase...................................... 72
4.4.
Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ................................................................................................................... 75
BAB V
PROGRAM DAN KEGIATAN ............................................................................... 78
5.1.
Ringkasan Program Dan Kegiatan Sanitasi .......................................................... 79
5.2.
Program Dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik ............................. 84
5.3.
Program Dan Kegiatan Pengembangan Persampahan ........................................ 90
5.4.
Program Dan Kegiatan Pengembangan Drainase ................................................ 102
5.5.
Program Dan Kegiatan Pengembangan PHBS .................................................... 113
BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI ........................................................................... 118
6.1.
Strategi Monitoring Dan Evaluasi .......................................................................... 118
6.2.
Mekanisme Monev Implementasi SSK ................................................................. 126
LAMPIRAN
Kota Denpasar 2013
v
Pemutakhiran SSK
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
1.1.
Peta Batas Wilayah Adminsitratif Kota Denpasar ........................................... 3
2.1.
Grafik Pembagian/Luas Wilayah di Denpasar Per Kecamatan (Km2) ........................ 6
2.2.
Peta Batas Wilayah Administratif Kota Denpasar....................................................... 8
2.3.
Peta Rencana Struktur Ruang Kota Denpasar ........................................................... 13
2.4.
Rencana Pola Ruang Kota Denpasar ............................................................. 17
2.5.
Struktur Organisasi Pemerintah Kota Denpasar ......................................................... 22
2.6.
Peta Cakupan Akses Pengelolaan Air Limbah ........................................................... 26
2.7.
Peta Cakupan Akses Persampahan ........................................................................... 32
2.8.
Resiko Banjir Dan Genangan ..................................................................................... 37
2.9.
Peta Area Beresiko Air Limbah................................................................................... 39
2.10.
Peta Area Beresiko Persampahan ............................................................................. 42
2.11.
Peta Area Beresiko Drainase ..................................................................................... 45
3.1.
Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik ......................................................... 51
3.2.
Tahapan Pengembangan Persampahan .................................................................... 52
3.3.
Tahapan Pengembangan Drainase ............................................................................ 53
5.1.
Grafik Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun ..................................................................................................................... 79
Kota Denpasar 2013
vi
Pemutakhiran SSK
DAFTAR TABEL Tabel 1.1.
Halaman Perbandingan Kondisi Sanitasi Kota Denpasar dengan Target Nasional dan Daerah
................................................................................................................... 2
2.1.
Luas Wilayah Kota Denpasar per Kecamatan ............................................................ 6
2.2.
Luas Wilayah Administrasi Kota Denpasar Per Desa/Kelurahan ............................... 7
2.3.
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Kota Denpasar 2011 ............................................ 9
2.4.
Pertumbuhan Penduduk Kota Denpasar 2007-2011 .................................................. 10
2.5.
Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Denpasar Sampai Tahun 2016 .............................. 10
2.6.
Rincian Rencana Pola Ruang Kota Denpasar Tahun 2030........................................ 16
2.7.
Kemajuan Pelaksanaan SSK Sub Sektor Air Limbah ................................................. 25
2.8.
Timbulan Sampah (m3/hari) Terangkut dan Instansi yang Mengangkut ..................... 27
2.9.
Pengelolaan Kompos Swadaya .................................................................................. 30
2.10.
Kemajuan Pelaksanaan SSK Sub Sektor Persampahan............................................ 31
2.11.
Area Genangan Tahun 2007 .......................................................................... 34
2.12.
Kemajuan Pelaksanaan SSK Sub Sektor Drainase ................................................... 36
2.13.
Hasil Skoring Desa/Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Air Limbah ........................... 40
2.14.
Hasil Skoring Desa/Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Persampahan...................... 43
2.15.
Hasil Skoring Desa/Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Drainase.............................. 46
3.1.
Visi dan Misi.................................................................................................... 48
3.2.
Tujuan dan Sasaran Pengembangan Air Limbah Domestik ........................... 55
3.3.
Tujuan dan Sasaran Pengembangan Persampahan ...................................... 56
3.4.
Tujuan dan Sasaran Pengembangan Drainase .............................................. 57
3.5.
Tujuan dan Sasaran Pengembangan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat ........ 58
3.6.
Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD ................................................ 59
3.7.
Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Ke Depan ........................................ 60
3.8.
Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kab/Kota untuk Operasional / Pemeliharaan Sanitasi .................................................................................... 60
3.9.
Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten/Kota .................................. 61
Kota Denpasar 2013
vii
Pemutakhiran SSK
3.10.
Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten/Kota dalam Mendanai Program / Kegiatan SSK ................................................................................................. 62
4.1.
Analisis SWOT Air Limbah Domestik .............................................................. 65
4.2.
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik ............ 67
4.3.
Analisis SWOT Persampahan ........................................................................ 69
4.4.
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan ....................... 71
4.5.
Analisis SWOT Drainase ................................................................................ 72
4.6.
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase ............................... 74
4.7.
Analisis SWOT Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ................. 75
4.8.
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat............................................................................................... 77
5.1a
Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun ......... 80
5.1.b
Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan Dan/Atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun ................................................................................................................... 81
5.1.c
Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan Dan/Atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun ................................................................................................................... 81
5.1d
Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan Dan/Atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun ................................................................................................................... 82
5.1e
Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan Dan/Atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun ................................................................................................................... 82
5.2a
Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik ................................... 85
5.2b
Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBN
5.2c
................................................................................................................... 86
Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBD Provinsi Bali ..................................................................................................... 89
5.2d
Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBK Kota Denpasar ................................................................................................. 89
5.3a
Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan .............................................. 91
5.3b
Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBN .. 96
5.3c
Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBD Provinsi Bali ................................................................................................................ 98
5.3d
Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBK Kota Denpasar............................................................................................................ 99
5.4a
Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase ...................................................... 103
Kota Denpasar 2013
viii
Pemutakhiran SSK
5.4b
Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBN .......... 106
5.4c
Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD Provinsi Bali ................................................................................................................ 109
5.4d
Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBK Kota Denpasar ................................................................................................................... 110
5.4e
Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan PDAM Kota Denpasar ................................................................................................................... 112
5.5a
Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS........................................................... 114
5.5b
Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Sumber Pendanaan APBK Kota Denpasar ................................................................................................................... 116
6.1.
Matriks Monev Implementasi ...................................................................................... 121
6.2.
Mekanisme Monev Implementasi SSK ....................................................................... 128
6.3.
Matriks Kerangka Logis .............................................................................................. 134
Kota Denpasar 2013
ix
Pemutakhiran SSK
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG Pelaksanaan Pembangunan Kota Denpasar harus dapat memberikan perhatian lebih
besar kepada program peningkatan kualitas lingkungan hidup, peningkatan kualitas permukiman dan kesehatan masyarakat. serta mengantisipasi permasalahan sosial. Prioritas dalam peningkatan kualitas lingkungan adalah pengelolaan sanitasi, baik sanitasi dalam kedudukan sebagai salah satu kegiatan sektoral yang menjadi bagian dari program pengelolaan lingkungan maupun sanitasi sebagai bagian dari system pengembangan kawasan di wilayah permukiman, pengelolaan lingkungan, peningkatan kualitas sanitasi di Kota Denpasar lebih difokuskan kepada upaya peningkatan kualitas sanitasi yang berbasis masyarakat. Sedangkan sebagai subsistem pengembangan kawasan, peningkatan kualitas sanitasi difokuskan kepada penataan drainase lingkungan, pengelolaan persampahan dan mencegah terkontaminasi air tanah dari limbah hasil kegiatan manusia khususnya di lingkungan pemukiman yang padat penduduk dan atau kawasan kumuh serta peningkatan kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat. Menyadari perlunya perhatian lebih terhadap sektor sanitasi, Pemerintah Kota Denpasar kemudian menyusun strategi untuk pengelolaan sanitasi, yang tertuang dalam dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK), dimana SSK merupakan dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun untuk percepatan sektor sanitasi suatu Kabupaten / Kota, yang berisi tentang potret kondisi sanitasi kota saat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah. SSK dibutuhkan agar pengelolaan sanitasi kabupaten bisa berjalan secara sistematis, terencana, terpadu, terintegrasi,tepat sasaran, sesuai kebutuhan, berkelanjutan dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Sebagai dokumen perencanaan, SSK tidak boleh bertentangan dengan dokumen perencanaan lainnya yang ada di Kota Denpasar. Oleh sebab itu, dalam penyusunannya SSK harus mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Denpasar, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Denpasar, Provinsi dan Nasional, Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya. Selain itu juga perlu mengacu kepada target-target Millinium Development Goals (MDGs) maupun peraturan dan perundangan yang berlaku di tingkat nasional maupun provinsi. Tabel berikut memperlihatkan hubungan antara kondisi Kota Denpasar saat ini dengan target sanitasi dari RPJMN, Permen 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal, RPJMD Provinsi Bali, dan RPJMD Kota Denpasar.
Kota Denpasar 2013
1
Pemutakhiran SSK
Tabel 1.1. Perbandingan Kondisi Sanitasi Kota Denpasar dengan Target Nasional dan Daerah Sektor Sanitasi Air Limbah
RPJMN 2010 - 2014
Permen 14 Tahun 2010 (Standar Pelayanan Minimal)
Stop BABs pada akhir tahun 2014, perluasan a) Tersedianya sistem air limbah layanan air limbah meningkat dari 20 % di 16 setempat yang memadai. kota (5 diantaranya system baru). b) Tersedianya sistem air limbah Tersedianya akses terhadap sitem skala komunitas/kawasan/kota. pengelolaan off site bagi 10 % total penduduk, baik melalui system sekala kota 5 % dan skala komunal 5 %, serta penyediaan akses dan eningkatan kualitas terhadap system air limbah setempat (on site) yang layak bagi 90 % total penduduk
Persampahan Meningkatnya sampah yang terangkut hingga 80% rumah tangga di daerah perkotaan
a) Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan. b) Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan.
Drainase
Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun.
Berkurangnya wilayah genangan permanen dan temporer hingga 22.500 Ha di 100 kawasan strategis perkotaan
Kota Denpasar 2013
RPJMD Provinsi Bali 2008 - 2013 Cakupan pelayanan air limbah (domestik perkotaan) sebesar 72 % pada tahun 2013
RPJMD Kota Denpasar 2008- 2013 Cakupan pelayanan air limbah (domestic perkotaan) sebesar 72 % pada tahun 2013
Cakupan Pelayanan Persampahan Perkotaan sebesar 80 % pada tahun 2013.
Cakupan Pelayanan Persampahan Perkotaan sebesar 80 % pada tahun 2013. Target pengurangan sampah 20%, tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan 70%
Kondisi Saat ini di Kota Denpasar Sebagian besar masyarakat masih menggunakan tangki septic Pelayananan DSDP Tahap I sudah mencapai 8647 SR Sanimas di Kel Ubung, Pemecutan Kaja, Tegal Kertha, Dangin Puri Kelod, Pemecutan Kelod Cakupan pelayanan persampahan perkotaan pada saat ini baru mencapai 51,8 %.
Masih terdapat genangan dibeberapa titik pusat kota.
2
Pemutakhiran SSK
Melihat kondisi sanitasi di Kota Denpasar saat ini seperti pada tabel diatas, terutama pada sektor persampahan yang masih jauh dari target dengan selisih hampir 20%, maka perlu adanya pemutakhiran SSK agar target sanitasi dapat dicapai lebih terarah dan lebih relevan dengan kondisi saat ini di Kota Denpasar. 1.2.
METODOLOGI PENYUSUNAN
Strategi Sanitasi Kota Denpasar ini disusun oleh Kelompok Kerja Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (Pokja PPSP) secara partisipatif dan terintegrasi melalui diskusi, lokakarya, pembekalan, maupun pelatihan-pelatihan. Kegiatan Pokja tersebut dilakukan baik oleh Tim Pokja sendiri maupun dengan dukungan fasilitasi dari CF (City Fasilitator) dan tim KMW (Konsultan Manajemen Wilayah). Metode dalam penyusunan SSK ini mengunakan beberapa pendekatan dan alat bantu yang secara bertahap untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang lengkap dan menyeluruh. Metode penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten ini, terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut: 1.
Melakukan penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi kabupaten saat ini (data-data dari Buku Putih Sanitasi), untuk belajar dari fakta sanitasi guna menetapkan kondisi sanitasi yang tidak diinginkan. Pada tahap ini Pokja mengkaji kembali Buku Putih Sanitasi Kabupaten untuk memastikan kondisi saat ini khususnya kondisi yang tidak diinginkan atau permasalahanpermasalahan yang ada dalam pengelolaan sanitasi kabupaten. Kondisi semua sub sektor layanan sanitasi yang terdiri dari sub sektor air limbah, sub sektor persampahan, sub sektor drainase lingkungan dan air bersih serta aspek pendukung. Metode yang digunakan adalah kajian data sekunder dan kunjungan lapangan untuk melakukan verifikasi informasi.
2.
Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan ke depan yang dituangkan dalam Visi, Misi sanitasi kabupaten, dan tujuan serta sasaran pembangunan sanitasi kota. Dalam perumusan ini tetap mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM) dan dokumen perencanaan lainnya yang ada di kabupaten.
3.
Menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Analisis kesenjangan digunakan untuk mendeskripsikan isu strategis dan kendala yang mungkin akan dihadapi dalam mencapai tujuan.
4.
Merumuskan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) yang menjadi dasar penyusunan program dan kegiatan pembangunan sanitasi kabupaten jangka menengah (5 tahun). Dengan analisis SWOT yaitu mengkaji Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan dan Ancaman dan Diagram sistem sanitasi.
Kota Denpasar 2013
3
Pemutakhiran SSK
Secara umum metode dalam penyusunan SSK terdiri dari beberapa langkah, yaitu: 1.
Pengkajian Buku Putih dan Dokumen Rujukan Lainnya Pengkajian Buku Putih dan Dokumen rujukan lainnya dimaksudkan untuk mengingatkan kembali mengenai hal – hal yang dituliskan dakam Buku Putih maupun dokumen lainnya.
2.
Penetapan Visi dan Misi Sanitasi Setelah pengkajian buku putih dan dokumen rujukan lainnya dilaksanakan, maka dilakukan penetapan visi dan misi sanitasi kabupaten, yang akan menjadi acuan.
3.
Perumusan Arah Pengembangan Strategi Perumusan arah pengembangan strategi meliputi kebijakan dan Arahan Strategi, Tujuan, Sasaran dan Tahapan Pencapaian Pembangunan Sanitasi, Tujuan, Sasaran pengelolaan sanitasi A. Sumber Data Data yang digunakan dalam penyusunan SSK adalah mengacu dari Buku Putih Sanitasi dan dokumen – dokumen perencanaan strategis lainnya dari berbagai SKPD, yang menyangkut pengelolaan sanitasi kabupaten. B. Proses Penyepakatan Data Penyepakatan data diperoleh melalui diskusi (focus group discussion) yang dilakukan secara mendalam oleh pihak – pihak yang terlibat dalam sanitasi. Diskusi dilaksanakan untuk memberikan gambaran yang jelas terkait dengan kebutuhan daerah untuk pembangunan di sektor sanitasi.
1.3.
DASAR HUKUM
1.
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
2.
Undang-undang RI nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional;
3.
Undang-undang RI nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
4.
Undang-undang RI nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
5.
Undang-undang RI nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
6.
Undang-undang RI nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
7.
Undang-undang RI nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
8.
Undang-undang RI nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
9.
Undang-undang RI nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan;
10. Undang-undang RI nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
Kota Denpasar 2013
4
Pemutakhiran SSK
11. Undang-undang RI nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman; 12. Peraturan Pemerintah RI nomor 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum; 13. Keputusan Presiden RI nomor 7 tahun 2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004 – 2009; 14. Peraturan Menteri PU nomor 494/PRT/M/2005 tentang Kebijakan Nasional Strategi Pengembangan (KNSP) Perumahan dan Permukiman; 15. Peraturan Menteri PU nomor 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan Nasional Strategi Pengembangan (KNSP) Sistem Penyediaan Air Minum; 16. Peraturan Menteri PU nomor 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan Nasional Strategi Pengembangan (KNSP) Sistem Pengelolaan Persampahan. 1.4.
SISTEMATIKA PENULISAN Dokumen ini terdiri dari 6 (enam) bab, yaitu:
Bab 1. Pendahuluan Menggambarkan tentang latar belakang, metodelogi penyusunan, dasar hokum dan sistematika penulisan. Bab 2. Kemajuan Pelaksanaan Pembangunan Sanitasi Berisi tentang gambaran umum wilayah kota, kemajuan pelaksanaan SSK, area beresiko dan permasalahan sanitasi. Bab 3. Kerangka Pengembangan Sanitasi Berisi uraian tentang visi dan misi sanitasi, penatahapan pengembangan sanitasi, serta kemampuan pendanaan sanitasi daerah. Bab 4. Strategi Pengembangan Sanitasi Berisi uraian dari strategi pengembangan sanitasi pada sub sektor air limbah domestik , persampahan dan drainase. Bab 5. Program dan Kegiatan Berisi ringkasan yang berkaitan dengan program dan kegiatan serta uraian tentang program dan kegiatan dari masing-masing sub sektor sanitasi yaitu air limbah domsetik, persampahan dan drainase Bab 6. Strategi Monev Berisi mengenai strategi pelaksanaan monitoring dan evaluasi dari program dan kegiatan seanitasi yang akan dilakukan Kota Denpasar dalam rangka pencapaian target yang diharapkan.
Kota Denpasar 2013
5
Pemutakhiran SSK
BAB II KEMAJUAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SANITASI 2.1.
GAMBARAN WILAYAH KOTA
2.1.1.
Administrasi Wilayah Menurut letak geografis Kota Denpasar berada antara 08⁰ 35’ 31”- 08⁰ 44’ 49” Lintang
Selatan, 115⁰ 10’ 23” - 115⁰ 16’ 27” Bujur Timur. Luas wilayah Kota Denpasar adalah 12.778 Ha atau 2,18 persen dari luas wilayah Propinsi Bali. Tabel 2.2 yang menunjukkan jumlah luas wilayah Kota Denpasar per kecamatan. Batas wilayah Kota Denpasar adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Kabupaten Badung
Sebelah Selatan
: Berbatasan dengan Samudera Hindia
Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Kabupaten Badung
Sebalah Timur
: Berbatasan dengan Kabupaten Gianyar
Tabel 2.1. Luas Wilayah Kota Denpasar per Kecamatan No
Kecamatan
Luas Wilayah (km2)
(1) 1
(2) Denpasar Selatan
(3) 49.99
2
Denpasar Timur
22.31
3
Denpasar Barat
24.06
4
Denpasar Utara
31.42
Sumber : Kota Denpasar dalam Angka, 2012
Gambar 2.1. Grafik pembagian/ Luas Wilayah di Denpasar Per Kecamatan (Km2)
Denpasar secara administratif wilayah memiliki 4 kecamatan, 43 desa/kelurahan yaitu Kecamatan Denpasar Selatan yang terdiri dari 10 Desa, Kecamatan Denpasar Timur 11 Desa/Kelurahan, Kecamatan Denpasar Barat 11 desa/kelurahan, dan Kecamatan Denpasar Utara 11 desa/kelurahan.
Kota Denpasar 2013
6
Pemutakhiran SSK
Tabel 2.2. Luas Wilayah Administrasi Kota Denpasar Per Desa/Kelurahan NO
KECAMATAN
DESA/KELURAHAN
I
DENPASAR UTARA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
II
DENPASAR BARAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
III DENPASAR TIMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
IV DENPASAR SELATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KOTA DENPASAR
Kelurahan Dangin Puri Kaja Desa Dangin Puri Kangin Kelurahan Tonja Desa Dangin Puri Kauh Desa Pemecutan Kaja Desa Ubung Desa Ubung Kaja Desa Dauh Puri Kaja Kelurahan Peguyangan Desa Peguyangan Kaja Desa Peguyangan Kangin Sub Jumlah Desa Padang Sambian Klod Desa Pemecutan Klod Desa Dauh Puri Kauh Desa Dauh Puri Klod Desa Dauh Puri Desa Dauh Puri Kangin Desa Pemecutan Desa Tegal Harum Desa Tegal Kertha Desa Padang Sambian Desa Padang Sambian Kaja Sub Jumlah Desa Dangin Puri Klod Desa Sumerta Klod Kelurahan Kesiman Desa Kesiman Petilan Desa Kesiman Kertalangu Kelurahan Sumerta Desa Sumerta Kaja Desa Sumerta Kauh Kelurahan Dangin Puri Kelurahan Penatih Desa Penatih Dangin Puri Sub Jumlah Desa Pemogan Kelurahan Pedungan Kelurahan Sesetan Kelurahan Serangan Desa Sidakarya Kelurahan Panjer Kelurahan Renon Desa Sanur Kauh Kelurahan Sanur Desa Sanur Kaja Sub Jumlah TOTAL JUMLAH (HA)
LUAS (HA) 142,00 75,00 230,00 72,00 385,00 103,00 400,00 109,00 644,00 536,00 416,00 3.112,00 412,00 450,00 190,00 188,00 60,00 59,00 186,00 50,00 35,00 374,00 409,00 2.413,00 142,00 271,00 266,00 290,00 405,00 52,00 73,00 89,00 65,00 281,00 320,00 2.254,00 971,00 749,00 739,00 481,00 389,00 359,00 254,00 386,00 402,00 269,00 4.999,00 12.778,00
% Ls Wil. 1,11 0,59 1,80 0,56 3,01 0,81 3,13 0,85 5,04 4,19 3,26 24,35 3,22 3,52 1,49 1,47 0,47 0,46 1,46 0,39 0,27 2,93 3,20 18,88 1,11 2,12 2,08 2,27 3,17 0,41 0,57 0,70 0,51 2,20 2,50 17,64 7,60 5,86 5,78 3,76 3,04 2,81 1,99 3,02 3,15 2,11 39,12 100,00
Sumber : Modifikasi Denpasar dalam angka, 2012
Kota Denpasar 2013
7
Pemutakhiran SSK
Gambar 2.2. Peta Batas Wilayah Adminsitratif Kota Denpasar
Kota Denpasar 2013
8
Pemutakhiran SSK
2.1.2.
Kependudukan Berdasarkan hasil proyeksi sensus penduduk tahun 2011, penduduk kota Denpasar pada
tahun 2011 berjumlah 804.905 jiwa yang terdiri dari 413.355 penduduk laki-laki (51,35%) dan 391.570 penduduk perempuan (48,65%). Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar adalah kecamatan Denpasar Barat dengan penduduk sebesar 242.622 jiwa atau sebesar 30,14% dari seluruh penduduk Denpasar yang diikuti oleh Kecamatan Denpasar Selatan 222.315 jiwa (27,62%), Kecamatan Denpasar Utara 187.914 jiwa (23,35%) dan Kecamatan Denpasar Timur (18,89%). Kepadatan penduduk di kota Denpasar pada tahun 2011 telah mencapai 6.304 jiwa per km2. Angka ini merupakan angka tertinggi di Propinsi Bali. Dari 4 kecamatan, yang memiliki kepadatan
tertinggi adalah Kecamatan Denpasar Barat (10.084 jiwa per km2). Kemudian
Kecamatan Denpasar Timur (6.815 jiwa per km2), Kecamatan Denpasar Utara (5.981 jiwa per km2) dan Kecamatan Denpasar Selatan (4.447 jiwa per km2). Sedangkan untul sex rationya secara umum penduduk laki-laki di kota Denpasar lebih banyak dari penduduk perempuan. Hal ini terlihat dari angka sex ratio kota Denpasar sebesar 106. Secara keseluruhan, kependudukan kota Denpasar dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.3. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Kota Denpasar Tahun 2011 No
Kecamatan
Jumlah Penduduk
1 2 3 4
Denpasar Selatan 249917 Denpasar Timur 141268 Denpasar Barat 234182 Denpasar Utara 179538 Jumlah Total 2011 804905 2010 788589 2009 649762 2008 628909 2007 608595 Sumber : Kota Denpasar dalam Angka, 2012
Jumlah KK
Kepadatan Penduduk (per Km2)
80127 38771 69050 52433
4999 6332 9733 5714
240382 235509 161245 174109 155232
6304 6210 5085 4922 4567
Data perkembangan jumlah dan pertumbuhan penduduk di Kota Denpasar tahun 20072011 disajikan dalam tabel berikut.
Kota Denpasar 2013
9
Pemutakhiran SSK
Tabel 2.4. Pertumbuhan Penduduk Kota Denpasar Tahun 2007 - 2011 Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah Penduduk 466,670 475,080 508,357 629,588 804,905 Jumlah Sumber : Kota Denpasar dalam Angka, 2012
Pertumbuhan Penduduk (%) 1.77 6.55 19.26 21.78 49.35
Dari data jumlah penduduk diatas maka akan dilakukan proyeksi penduduk untuk 5 tahun ke depan yaitu tahun 2011 sampai 2016 menggunakan metode geometri. Pemilihan metode ditentukan berdasarkan hasil uji korelasi. Berikut ini merupakan perhitungan proyeksi jumlah penduduk Kota Denpasar tahun 2011 sampai 2016 per kecamatan di Kota Denpasar dengan tahun dasar tahun 2011. Tabel 2.5. Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Denpasar Sampai Tahun 2016 No 1 2 3 4
Kecamatan
2011 Denpasar Selatan 249,917 Denpasar Timur 141,268 Denpasar Barat 234,182 Denpasar Utara 179,538 Jumlah 804,905 Sumber : Hasil Analisa 2.1.3. A.
2012 276,172 156,109 258,784 198,399 889,464
Tahun Proyeksi 2013 2014 302,427 328,682 170,950 185,790 283,386 307,987 217,260 236,122 974,023 1,058,581
2015 354,936 200,631 332,589 254,983 1,143,140
2016 381,191 215,472 357,191 273,844 1,227,699
Kebijakan Pembangunan
Rencana Struktur Ruang Kota Denpasar Dalam lingkup makro, Rencana Struktur Tata Ruang Kota Denpasar diarahkan untuk
meningkatkan integrasi dan keterkaitan Kota Denpasar dengan wilayah yang lebih luas yaitu : (1) Keterkaitan dalam lingkup Wilayah Nasional Bahwa Kota Denpasar merupakan Kota Inti dari PKN (Pusat Kegiatan Nasiona) yaitu Kawasan Perkotaan Denpasar-Badung-Gianyar-Tabanan yang sekaligus KSN (Kawasan Stratgis Nasional) yaitu Kawasan Metropolitan Sarbagita, berfungsi sebagai pusat pengembangan perekonomian nasional
Kota Denpasar 2013
10
Pemutakhiran SSK
(2) Keterkaitan dalam lingkup Wilayah Provinsi Bali Bahwa Kota Denpasar merupakan Ibukota Provins Bali, pusat system perkotaan Bali dan Bali Bagian Selatan, sehingga perlu dikembangkan aksesibilitas yang tinggi ke masingmasing kota-kota fungsi PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) seperti Kota Singaraja, Kota Semarapura dan Kota Negara serta kota-kota fungsi PKL (Pusat Kegiatan Lokal) seperti Kota Bangli, Kota Amlapura, Kota Seririt. (3) Keterkaitan dalam lingkup Kawasan Metropolitan Sarbagita Bahwa Kota Denpasar sebagai Kota Inti Kawasan Metropolitan Sarbagita membutuhkan koordinasi dan integrasi pengembangan sistem prasarana kota yang terpadu dengan KotaKota Satelit di sekitarnya (Kawasan Perkotaan Badung/Mangupura, Gianyar, Tabanan, Jimbaran) beserta pusat-pusat kegiatan lainnya seperti ibukota kecamatan (Kediri, Blahkiuh, Kerobokan, Sukawati, Blahbatuh) dan pusat-pusat kegiatan pariwisata (Kawasan Pariwisata Nusa Dua, Tuban, Kuta, Sanur, Lebih, Ubud, dan Kawasan Daya Tarik Wisata Khusus Tanah Lot). Dalam lingkup mikro, Rencana Struktur Tata Ruang Kota Denpasar diarahkan untuk meningkatkan pemerataan dan hirarki pusat-pusat pelayanan kota, Bagian Wilayah Kota, lingkungan Permukiman yang didukung sistam prasarana kota yang efisein dan efektif. Dengan demikian Rencana Struktur Ruang Kota Denpasar pada dasarnya merupakan RENCANA STRUKTUR SISTEM PUSAT PELAYANAN PERKOTAAN Kota Denpasar. Rencana ini merupakan kerangka dasar pembentuk wujud tata ruang wilayah Kota Denpasar yang terdiri atas : 1. sistem pusat pelayanan kota; 2. pengembangan distribusi kependudukan; dan 3. sistem prasarana wilayah kota. Sistem pusat pelayanan kota, mencakup : a. sistem perwilayahan pengembangan kota; b. sistem pusat-pusat pelayanan kota yang berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi, sosial, budaya dan atau pemerintahan; dan c. sistem hirarki pelayanan kegiatan kota. Sedangkan pengembangan sistem prasarana wilayah kota, mencakup : a. sistem jaringan transportasi sebagai jaringan prasarana utama; b. sistem jaringan energi ;
Kota Denpasar 2013
11
Pemutakhiran SSK
c. sistem jaringan telekomunikasi; d. sistem jaringan sumber daya air; e. sistem jaringan air minum; f.
sistem jaringan air limbah;
g. sistem persampahan; h. sistem jaringan drainase; i.
sistem penanggulangan bencana.
Peta rencana struktur ruang wilayah Kota Denpasar, dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Kota Denpasar 2013
12
Pemutakhiran SSK
Gambar 2.3. Peta Rencana Struktur Ruang Kota Denpasar
Kota Denpasar 2013
13
Pemutakhiran SSK
B.
Sistem Pusat Pelayanan Kota Sistem pusat pelayanan kota merupakan gabungan dari fungsi kota yang diemban Kota
Denpasar sebagai Kota Inti dari PKN (Pusat Kegiatan Nasiona) yang sekaligus KSN (Kawasan Stratgis Nasional) yaitu Kawasan Metropolitan Sarbagita. Konsekuensi dari fungsi tersebut, maka sistem pusat pelayanan kota merupakan gabungan dari system pelayanan pada skala yang lebih luas (wilayah, nasional dan internasional) dan skala pelayanan kota (skala kota, bagian wilayah kota, unit lingkungan). Telah diuraikan pada bahasan sebelumnya bahwa Sistem pelayanan Kota terdiri dari : a. sistem perwilayahan pengembangan kota; b. sistem pusat-pusat pelayanan kota yang berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi, sosial, budaya dan atau pemerintahan; dan c. sistem hirarki pelayanan kegiatan kota. C.
Rencana Pola Ruang Wilayah Kota Rencana pola ruang wilayah merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalam
wilayah Kota Denpasar yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan fungsi budidaya. Ukuran atau luasan fungsi fungsi lindung dan fungsi budidaya ditentukan berdasarkan kebutuhan ruang untuk berbagai kegiatan serta target proporsi pemanfaatan ruang terbangun yang diharapkan. Berdasarkan misi penataan ruang Kota Denpasar yaitu untuk mencapai kebutuhan ruang terbuka yang ingin dituju adalah 35% yang terdiri dari RTH Publik dan RTH Private, maka komposisi pemanfaatan uang harus dikelola sedemikian rupa untuk dapat mewujudkannya. Rencana pola ruang wilayah kota berfungsi: a.
sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kota;
b.
mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang;
c.
sebagai dasar penyusunan indikasi program pembangunan; dan
d.
sebagai dasar pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah kota. Rencana pola ruang wilayah dirumuskan berdasarkan:
a.
kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kota;
b.
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah kota;
c.
kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan lingkungan; dan
d.
ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.
Kota Denpasar 2013
14
Pemutakhiran SSK
Rencana pola ruang wilayah Kota Denpasar merujuk pada rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWN, RTRWP Bali, serta diserasikan dengan RTRW Kabupaten yang berbatasan yang terdiri dari Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya. Hirarki fungsi ruang kawasan lindung dan kawasan budidaya di Kota Denpasar terdiri dari : (1) Kawasan lindung, mencakup : a.
kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya;
b.
kawasan perlindungan setempat:
c.
kawasan pelestarian alam, cagar budaya dan ilmu pengetahuan;
d.
kawasan rawan bencana; dan
e.
ruang terbuka hijau kota;
(2) Kawasan budidaya, mencakup : a.
kawasan peruntukan perumahan dan permukiman;
b.
kawasan peruntukan perdagangan dan jasa;
c.
kawasan peruntukan perkantoran pemerintahan;
d.
kawasan peruntukkan fasilitas pendidikan;
e.
kawasan peruntukkan fasilitas kesehatan;
f.
kawasan peruntukkan fasilitas rekreasi, taman dan olah raga;
g.
kawasan peruntukkan fasilitas peribadatan;
h.
kawasan peruntukan pariwisata;
i.
kawasan peruntukkan industri dan pergudangan;
j.
kawasan peruntukkan kegiatan pertahanan dan keamanan;
k.
kawasan peruntukkan prasarana transportasi
l.
kawasan peruntukan prasarana infrastruktur kota;
m.
kawasan peruntukan setra dan kuburan;
n.
kawasan ruang terbuka non hijau
o.
kawasan peruntukan pertanian;
p.
kawasan peruntukan perikanan; dan
q.
peruntukan kawasan pesisir dan laut Rencana pengembangan kawasan lindung wilayah kota diarahkan seluas 1.200,1 Ha atau
8,39% dari luas wilayah Kota. Rencana pengembangan kawasan budidaya diarahkan seluas 11.577,9 Ha atau 90,61% dari total luas wilayah kota. Peta rencana pola ruang wilayah kota dapat dilihat pada Gambar 2.4 dan Rincian luas tiap komponen kawasan lindung dan kawasan budidaya, dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Kota Denpasar 2013
15
Pemutakhiran SSK
Tabel 2.6. Rincian Rencana Pola Ruang Kota Denpasar Tahun 2030
Kota Denpasar 2013
16
Pemutakhiran SSK
Gambar 2.4. Rencana Pola Ruang Wilayah Kota Denpasar
Kota Denpasar 2013
17
Pemutakhiran SSK
D.
Kawasan Rawan Bencana Dari sejumlah kawasan rawan bencana, yang disampaikan dalam klasifikasi kawasan
lindung, yang terdapat di Kota Denpasar adalah :
Kawasan rawan bencana banjr
Kawasan rawan bencana abrasi pantai
Kawasan rawan bencana intrusi air laut
Kawasan rawan bencana tsunami
(1) Kawasan Rawan Genangan Banjir Beberapa tempat di kawasan permukiman yang telah tumbuh seperti : Tukad Teba disekitar jalan Gunung Agung, Perumnas Monang-maning, Pemecutan dan Dauh Puri memang dulu sering mengalami banjir saat musim hujan, tetapi kini mengingat kondisi seluruh drainasenya sebagian besar sudah diperbaiki/dinormalisasi, maka daerah genangan sudah berkurang dan hanya di Perumnas Monang-maning yang masih sering terjadi banjir di musim hujan. Lain halnya dengan daerah genangan banjir di hilir Tukad Teba – Pemecutan Klod (± 200 ha), dihilir Tukad Badung – Pemogan (± 210 ha), Panjer dan Sanur Kauh (± 85 ha) memang masih sering mengalami genangan banjir yang bersifst lebih permanent pada saat musim hujan. Mengingat daerah-daerah ini secara fisik geologis, jenis tanahnya terdiri atas alluvial yang kedap air dan susah meresapkan air ke bawah tanah, namun mengingat sebagian daerah-daerah ini relatif berkembang menjadi kawasan terbangun, maka kawasan ini perlu diwaspadai. Kawasan genangan banjir memerlukan biaya lebih untuk mengadakan pengrugan agar terhindam dari rendaman banjir. Dilain pihak pembangunan di daerah genangan akan menjadi semacam bendungan bagi air yang berada di hulunya. Kawasan genangan ini di daerah hilir yang masih merupakan sawah, mengalami kerugianpanen karena padinya terendam air. (2) Kawasan Rawan Abrasi Pantai Sebagian besar dari pantai berpasir sepanjang pantai Padanggalak – Mertasari rawan terhadap abrasi. Abrasi pada segmen pantai Padanggalak – Matahari Terbit belum mendapatkan Proyek Pengamanan Pantai. Selebihnya dari Pantai matahari terbit, Sanur, Semawang, Mertesari, dan Pulau Serangan telah mendapatkan Proyek Pengamanan Pantai. Konstruksi pengamanan pantai tidak dapat dipungkiri mengganggu keindahan alami pantai dan juga menganggu kenyamanan rekreasi pantai.
Kota Denpasar 2013
18
Pemutakhiran SSK
(3) Kawasan Pesisir Rawan Terintutrusi Air Laut Kawasan Rawan Pesisir Terintutrusi Air Laut untuk wilayah Kota Denpasar terdapat di wilayah Kecamatan Denpasar Selatan antara lain ; Suwung, Renon, Panjer, Sesetan Sidakarya, yang telah menjangkau daratan sejauh ± 1000 m. Pada kawasan ini telah tumbuh permukiman yang relatif padat dan untuk kebutuhan supplai air bersih disarankan untuk tidak menggunakan air bawah tanah. (4) Kawasan Rawan Gelombang Tsunami Telah diuraikan pada data analisis bahwa Kawasan Teluk, termasuk Teluk Benoa merupakan tempat yang paling potensial terjadi tsunami, karena tempat-tempat ini topografi garis pantai cenderung menyempit sehingga mengakibatkan akumulasi dan terkonsentrasinya energi gelombang tsunami.
Kawasan Teluk Benoa terdiri dari Kelurahan Serangan, Renon,
Sesetan, Sidakarya, Pedungan dan Pemogan Hasil analisis menunjukkan bahwa memperhatikan faktor topografi lahan dan bentuk garis pantai maka jangkauan rambatan gelombang bervariasi dengan tinggi genangan air di darat maksimum 5 m dan lokasi-lokasi dengan resiko tinggi genangannya di Kota Denpasar disajikan pada Gambar 5 dan seluruh desa-desa pantai di Kota Denpasar (Kelurahan Serangan, Pemogan, Pedungan, Sesetan, Sidakarya, Sanur Kauh, Sanur, Sanur Kaja, Kesiman Petilan dan Kesiman Kertalangu) ditambah Kelurahan Pemecutan Kelod, Panjer dan Renon merupakan daerah rawan terkena bencana tsunami, akan tetapi tingkat bahayanya berbeda-beda. Pulau Serangan sebagian besar beresiko tergenang dengan tinggi bervariasi 1 sampai 5 m. Di Kelurahan Pemogan, gelombang tsunami merangsek ke daratan masuk hingga sejauh lebih kurang 2 km dari Jalan By Pass Ngurah Rai, dimana daerah yang mempunyai resiko tergenang air adalah Gelogor Carik, Kajeng, Rangkansari, Tempelasjuwet, Sakah, Terunabhineka, dan Tangkas.
Penjalaran gelombang tsunami di
Kelurahan
Pedungan juga mencapai jarak 2 km dari Jalan By Pass Ngurah Rai, lokasi yang berisiko tergenang adalah Pesanggaran, Ambengan, dan Batankendal.
Di Kelurahan Sesetan,
gelombang dapat masuk ke daratan hingga mencapai lebih kurang 1 km dari Jalan By Pass Ngurah Rai, lokasi yang beresiko tergenang adalah Bugis, Suwung Batankendal, Pegok dan Graha Kerthi. Di Kelurahan Sidakarya hampir seluruhnya beresiko tergenang hingga ke Kelurahan Panjer. Wilayah Sanur yang mempunyai resiko paling luas tergenang adalah Sanur Kauh. Kelurahan Sanur, Sanur Kaja, Kesiman Petilan dan Kesiman Kertalangu hanya beresiko tergenang pada daerah pantai sejauh lebih kurang 100 – 200 m dari garis pantai, selain
Kota Denpasar 2013
19
Pemutakhiran SSK
karena sebagian besar daratannya bertopografi lebih tinggi dari 5 m, lokasinya juga bukan merupakan daerah teluk. 2.1.4.
Kelembagaan Pemerintah Derah Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi
Perangkat Daerah, Kota Denpasar Terdiri Dari beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah diantaranya : 1. SEKRETARIAT DAERAH
Asisten Administrasi Pemerintahan
Asisten Administrasi Pembangunan
Asisten Administrasi Umum
2. SEKRETARIAT DPRD 3. LEMBAGA TEKNIS DAERAH
Inspektorat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
RSUD Wangaya
Badan Kepegawaian Daerah
Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi
Badan Lingkungan Hidup
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
Badan Penanggulangan Bencana
4. DINAS DAERAH
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Tata Kota dan Perumahan
Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Dinas Kesehatan
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura
Dinas Perhubungan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Dinas Komunikasi dan Informatika
Kota Denpasar 2013
20
Pemutakhiran SSK
Dinas Kebudayaan
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
Dinas Pariwisata
Dinas Pendapatan
Dinas Kependudukan dan Capil
Dinas Trantib dan Satpol PP
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial
Dinas Perijinan
Tugas Pokok dan Fungsi masing – masing SKPD yang berkaitan dengan bidang sanitasi dan struktur pemerintah daerah dapat dilihat pada gambar berikut :
Kota Denpasar 2013
21
Pemutakhiran SSK
Gambar 2.5. Struktur Organisasi Pemerintah Kota Denpasar Kota Denpasar 2013
22
Pemutakhiran SSK
2.2.
KEMAJUAN PELAKSANAAN SSK
2.2.1.
Air Limbah Domestik Salah satu sasaran dari Millennium Development Goals (MDGs) adalah peningkatan
akses masyarakat terhadap sanitasi. Hasil identifikasi menunjukkan kawasan-kawasan wisata sekitar Sanur dan Kuta di wilayah Kabupaten Badung telah terjadi pencemaran lingkungan terutama pada sungai, laut (pantai) dan sumur penduduk yang diakibatkan oleh air limbah. Kota Denpasar dan Kabupaten Badung yang merupukan tujuan wisata international maka peningkatan kualitas lingkungan di daerah tersebut menjadi prioritas utama. Komitmen Pemerintah Pusat, Pemerintah Prov. Bali, Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Kab. Badung sangat berkomitmen dalam penyediaan sarana prasarana sanitasi antara lain dgn inisiatif pengelolaan air limbah seperti SANIMAS (Sanitasi oleh Masyarakat), pembangunan sistem pengolahan air limbah terpusat (off-site) melalui Denpasar Sewerage Development Project (DSDP). Pemerintah Kota Denpasar telah melaksanakan upaya peningkatan kualitas lingkungan melalui pengelolaan air limbah sudah dilakukan. Namun masih banyak dijumpai pembuangan air limbah secara sembarangan di Kota Denpasar. Pembuangan limbah WC melalui tangki septik dan sumur resapan yang tidak memenuhi syarat dapat menimbulkan pencemaran air tanah/air sumur khususnya di area di luar cakupan pelayanan PDAM Kota Denpasar di mana sebagian penduduk masih menggunakan air tanah sebagai sumber air bersih. Data menunjukkan bahwa limbah tinja pada umumnya ditangani secara on-site menggunakan jamban dengan tangki septik (56% termasuk SANIMAS pada 6 lokasi) , jamban dengan leaching pit (42%) dan sekitar 2% masyarakat tidak memiliki fasilitas jamban. Limbah cair domestik sebesar 62% dibuang ke saluran drainase dan kali, 26% dibuang melalui tangki septik/leaching pit, dan selebihnya sebesar 12% dibuang ke halaman. Sedangkan untuk penanganan limbah dari industri pariwisata, terdapat 30 – 40% hotel berbintang dan 10% hotel Melati yang mempunyai STP (Sewerage Treatment Plant). Sementara selebihnya masih menggunakan tangki septik. Mengingat bahwa IPLT Pesanggaran di Suwung sudah tidak difungsikan sejak tahun 2000, maka selama kurang lebih tiga bulan sejak IPLT Pesanggaran tersebut tidak difungsikan, lumpur tinja diolah di IPAL BTDC Nusa Dua. Selanjutnya atas inisiatif pihak swasta yang menyediakan jasa penyedotan lumpur tinja, lumpur tinja dibuang dan diolah di IPLT Kabupaten Tabanan. Keberadaan IPLT masih sangat dibutuhkan, oleh karena sistem penanganan limbah domestik, sebagian besar masih mengandalkan septik tank, yang pada gilirannya akan membutuhkan IPLT untuk mengolah lumpur tinja. Saat ini di Kota Denpasar sedang dibangun sistem pengelolaan limbah secara terpusat melalui proyek Denpasar Sewerage Development Program (DSDP). Proyek ini dilaksanakan melalui dana pinjaman dari Japan Bank International Corporation (JBIC) dan dana pendamping
Kota Denpasar 2013
23
Pemutakhiran SSK
dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pada Tahap I (hingga 2010), direncanakan akan dapat melayani ± 30% penduduk kota dengan luas area pelayanan 520 ha. Area pelayanannya meliputi Kota Denpasar (Dangin Puri Kaja, Dangin Puri Kauh, Dangin Puri Kangin, Dangin Puri, Dauh Puri, Sumerta Kauh, Dangin Puri Kelod, Dauh Puri Kelod, dan Sesetan), kawasan wisata Sanur (Sanur Kaja, Sanur, dan Sanur Kauh) kawasan wisata Kuta di wilayah Kabupaten Badung. Area di luar pelayanan DSDP dilayani dengan sistem komunal dan individual terpusat (onsite). Pada kawasan-kawasan yang mempunyai kepadatan penduduk padat dan permukiman yang kumuh, dilaksanakan program pembangunan sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS).
Kota Denpasar 2013
24
Pemutakhiran SSK
Tabel 2.7. Kemajuan Pelaksanaan SSK Sub Sektor Air Limbah SSK (Periode Sebelumnya) Tujuan
Sasaran
SSK (Saat Ini) Data Dasar
Menumbuh kembangkan
Penyediaan sarana prasarana
Limbah cair domestik :
kemampuan masyarakat Kota
sanitasi salah satunya dengan
62% dibuang ke saluran
Denpasar, dalam mengelola
SANIMAS
lingkungan yang berwawasan
Status Saat ini Pengelolaan limbah cair
Perbedaan 49%
mencapai lebih dari 75%
drainase dan kali;
Terdapat 6 lokasi sanimas
26% dibuang melalui tangki
budaya.
septik/leaching pit; Selebihnya sebesar 12% dibuang ke halaman.
Mewujudkan pembangunan
Pembangunan sistem
Daerah Pelayanan DSDP
Pelayanan mencakup 30%
lingkungan Kota Denpasar
pengolahan air limbah terpusat
meliputi 10.000 sambungan (8%) penduduk Kota Denpasar
berkelanjutan yang
(off-site) melalui DSDP
berwawasan budaya
Kota Denpasar 2013
25
22%
Pemutakhiran SSK
Gambar 2.6. Peta Cakupan Akses Pengolahan Air Limbah 2.2.2. a.
Persampahan
Timbulan Sampah Jumlah penduduk Kota Denpasar pada tahun 2005 adalah 572.790 jiwa yang terdiri atas 155.010 kepala keluarga (KK) dan tersebar di 4 (empat) wilayahkecamatan. Tingkat kepadatan penduduk adalah 4.500 orang/km2, atau 45 orang/ha, sedangkan tingkat
Kota Denpasar 2013
26
Pemutakhiran SSK
kepadatan daerah terbangun mencapai 58 orang/ha. Laju pertumbuhan penduduk mencapai 2,13 %. Timbulan sampah rata–rata pada tahun 2005 adalah 2.420 m3/hari atau sekitar 545 ton/hari (estimasi kerapatan curah 225 kg/m3). Berdasarkan pertumbuhan penduduk 2,13%, maka apabila tidak ada tindakan pengurangan jumlah sampah akan bertambah sekitar 12 ton/hari. b.
Pengelolaan Persampahan Timbulan sampah rata–rata pada tahun 2002 mencapai 2.114 m3/hari. Sampah ini berasal dari sampah yang diangkut oleh DKP Kota Denpasar 1.486 m3, PD Pasar 140 m3, Swasta 35 m3, dan oleh masyarakat 182 m3. Timbulan sampah tahun 2003 rata–rata per hari 2.176 m3. Pada tahun 2004 timbulan sampah rata–rata per hari sebesar 2.211 m3. Dan untuk tahun 2005 timbulan sampah rata–rata 2.420 m3/hari. Tabel 2.8. Timbulan Sampah (m3/hari) Terangkut dan Instansi yang Mengangkut Tahun DKP PD Pasar Swasta Swakelola 2002 1.486 140 35 182 2003 1.819 140 32 185 2004 1.863 125 41 182 2005 1.980 161 98 181 Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar
TOTAL 1.691 1.850 1.879 2.160
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2005 jumlah sampah terangkut baik oleh DKP, PD. Pasar, Swasta maupun Desa Swakelola adalah 2.160 m3/hari atau 89% dari total timbulan sampah. Untuk mengendalikan volume sampah yang setiap tahunnya meningkat, Pemerintah Kota Denpasar telah melakukan berbagai upaya perbaikan. Peningkatan perbaikan ini terlihat jelas pada peningkatan sumber daya manusia dan sarana prasarana penunjang upaya penanganan sampah di Kota Denpasar. Jumlah tenaga penyapuan adalah 653 orang, tenaga pengumpul 38 orang, tenaga pengangkut sampah mencapai 707 orang, tenaga TPA 31 orang, dan tenaga perawatan kendaraan & mesin 29 orang. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Pemda Kota Denpasar dalam upaya pengelolaan persampahan ini adalah transfer depo 17 unit, truk biasa 4 buah, dump truk 42 buah, arm roll 8 buah, container 32 buah dan bin 2 m3 sebanyak 50 buah. Kebijakan–kebijakan yang memberikan peluang terhadap penanggulangan masalah sampah di Kota Denpasar ini antara lain komitmen pemerintah dalam penanggulangan sampah, adanya investor yang berminat dalam pengelolaan sampah, dan adanya sumbangan pemikiran dari berbagai instansi dan lembaga swadaya masyarakat. Namun demikian hambatan dalam upaya pengelolaan persampahan ini terutama disebabkan karena
Kota Denpasar 2013
27
Pemutakhiran SSK
rendahnya kesadaran masyarakat, meningkatnya konsumsi masyarakat, adanya pergeseran gaya hidup masyarakat yang serba menggunakan plastik dan cenderung menggunakan barang–barang sekali pakai dan adanya sampah kiriman dari wilayah sekitar. Selain itu, untuk penanggulangan masalah sampah diperlukan pembagian peran yang jelas begitu juga peraturannya. Dalam sistem penanganan kebersihan di Kota Denpasar, kegiatannya terdiri dari 4 (empat) tahapan utama, yaitu: Kegiatan Penyapuan Kegiatan penyapuan terbagi dalam 2 shift yaitu shift pagi dan shift siang. Tenaga shift pagi mulai bekerja dari jam 06.00 Wita – 11.00 Wita Tenaga shift siang mulai bekerja dari jam 12.00 Wita – 17.00 Wita Kegiatan penyapuan ini dibagi dalam 10 sektor yaitu: Sektor Utara, Sektor Timur, Sektor Selatan, Sektor Barat, Sektor Tengah, Sektor Niti Mandala Renon, Sektor Sidakarya, Sektor By Pass Ngurah Rai, Sektor Pantai, dan Sektor Sanur. Setiap sektor dipimpin oleh seorang mandor, dan seluruh mandor dipimpin oleh seorang koordinator. Kegiatan Pengumpulan Tenaga shift pagi mulai bekerja dari jam 06.00 Wita – 11.00 Wita Bertugas menjaga/mengawasi dan mengatur pembuangan sampah di masing –masing container dan transfer depo, yang dibuang oleh masyarakat atau dari desa swakelola, khususnya yang memakai gerobak dorong. Tenaga shift siang mulai bekerja dari jam 12.00 Wita – 17.00 Wita. Kegiatan Pengangkutan Sampah Kegiatan pengangkutan terbagi menjadi 4 (empat) yaitu: Shift I mulai bekerja dari jam 05.30 wita – 10.30 wita Bertugas menaikkan dan mengangkut sampah rumah tangga disepanjang jalan yang dilayani. Shift II dan shift III mulai bekerja dari jam 11.00 wita – 18.00 wita Bertugas menaikkan sampah keatas truk dari masing–masing transfer depo dan langsung membuang ke TPA. Shift IV mulai bekerja dari jam 19.00 wita sampai selesai Bertugas menaikkan dan mengangkut sampah rumah tangga di sepanjang jalan yang dilayani dan langsung membuang ke TPA. Kegiatan pengangkutan dipimpin oleh 13 mandor dan seluruh mandor dipimpin oleh seorang koordinator. Kegiatan Pembuangan Akhir
Kota Denpasar 2013
28
Pemutakhiran SSK
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung mulai beroperasi pada tahun 1986 dengan luas area 22 ha. Untuk mengoptimalkan pengelolaan TPA Suwung dilakukan langkahlangkah perbaikan sistem pengolahan dan penerapan teknologi bersih yang dapat menghasilkan energi listrik. Di samping itu, sampah organik di TPA diolah menjadi kompos. c.
Pengelolaan Persampahan SARBAGITA Semakin sulitnya memperoleh lahan untuk tempat pembuangan akhir sampah mengakibatkan proses pengelolaan persampahan diarahkan pada kerjasama regional antara kabupaten/kota. Di Provinsi Bali kerjasama dalam halpengelolaan sampah ini telah dirintis oleh empat kabupaten/kota yang lebihdikenal dengan pengelolaan sampah SARBAGITA yang meliputi KotaDenpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan. Tempat pembuangan akhir sampah (TPA) adalah di Suwung. Wilayah yang disediakan untuk tempat pembuangan ini adalah milik Departemen Kehutanan, dengan luas area seluruhnya sekitar 22 ha. Dari luas 22 ha ini, 10 ha digunakan untuk lokasi IPST SARBAGITA dan 12 ha tetap digunakan untuk TPA Kota Denpasar. Sampai saat ini proyek SARBAGITA ini masih dalam tahap konstruksi, yang dikerjakan oleh investor dari Inggris yakni PT. Navigat Organic Energy Indonesia. Bila proyek ini telah beroperasi diperkirakan dapat mengolah sampah sebesar 5.000 m3 perhari atau ekivalen dengan 400 ton sampah perhari. Berdasarkan jadwal pelaksanaan proyek sebagaimana dilaporkan oleh BPKS SARBAGITA, diharapkan pada akhir Nopember 2007, IPST tersebut sudah dapat dioperasikan untuk kapasitas 200 ton sampah per hari.
d.
Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan, Pemerintah Kota Denpasar memfasilitasi pembentukan kelompok–kelompok swakelola kebersihan yang dikoordinir oleh Desa/Kelurahan. Dalam pelaksanaan swakelola kebersihan di Kota Denpasar telah terbentuk 183 kelompok swakelola. Kelompok swakelola di Kecamatan Denpasar Timur terdapat sebanyak 27 Banjar/Kelompok, Kecamatan Denpasar Selatan sebanyak 60 Banjar/Kelompok, Kecamatan Denpasar Barat terdapat sebanyak 59 Banjar/Kelompok, dan di Kecamatan Denpasar Utara 37 Banjar/Kelompok. Dari 183 kelompok swakelola tersebut, diharapkan di masa mendatang mereka menjadi Desa Sadar Lingkungan (DSL) yang mampu mengelola sampah. Dimulai dari mengumpulkan, mengangkut ke tempat pemilahan sampah dan pemrosesan sampah organik menjadi kompos. Saat sekarang baru terdapat tiga Desa Sadar Lingkungan yaitu DSL Sanur Kauh,
Kota Denpasar 2013
29
Pemutakhiran SSK
DSL Sanur Kaja dan DSL Tegal Kertha, sehingga masih diperlukan kampanye/promosi DSL yang lebih intensif untuk replikasi. Tabel 2.9. Pengelolaan Kompos Swadaya No. 1. 2. 3.
Lokasi Desa Sanur Kauh Desa Sanur Kaja Desa Tegal Kerta
Kapasitas (Kg/hari) 1.000 100 50
Tenaga (orang) 10 4 4
Kemajuan pelaksanaan strategi sanitasi Kota Denpasar untuk sub sektor persampahan ditunjukkan pada Tabel 2.10 berikut.
Kota Denpasar 2013
30
Pemutakhiran SSK
Tabel 2.10. Kemajuan Pelaksanaan SSK Sub Sektor Persampahan Tujuan Meningkatkan pembinaan atas pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan prasarana dan sarana pelayanan sampah Meningkatkan koordinasi pembangunan, pemeliharaan, dan pengelolaan pembuangan akhir sampah Mewujudkan pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prasarana pelayanan kebersihan.
Kota Denpasar 2013
SSK (Periode Sebelumnya) Sasaran Data Dasar Terbentuknya sinergi dalam Swakelola kebersihan: 183 kelompok pengelolaan persampahan masyarakat melalui desa sadar 3 Desa Sadar Lingkungan lingkungan dan kelompok Program KIPRAH (Kita Pro Sampah) Swakelola dalam di Ubung di bangun oleh LSM-Bali masyarakat. Fokus Pembentukan kerjasama regional pengelolaan persampahan dalam pemanfaatan sampah
Instalasi Pengelolaan Sampah Terpadu (IPST) di Suwung, melalui BPKSSARBAGITA
Peningkatan pengelolaan persampahan perkotaan yang masih jauh di bawah standar pelayanan minimum yang disyaratkan.
Kondisi Timbunan Sampah: 2.420 m3/hari Kemampuan Sampah terangkut: 2.160 m3/hari Transfer Depo 17 unit Truk biasa 4 buah Dump truk 42 buah Arm roll 8 buah Container 32 buah Bin 2 m3 sebanyak 50 buah
31
SSK (Saat Ini) Status Saat ini Perbedaan 31% 17 Bank Sampah 42 Swakelola Kebersihan 18 Desa Sadar Lingkungan Program juru pemantau lingkungan (Jumali) Lomba Kebersihan Banjar 0%
Kondisi Timbunan Sampah: 2399,85 m3/hari Kemampuan Sampah terangkut: 1244 m3/hari Transfer Depo 11 unit TPS 3R 10 unit Truk biasa 4 buah Dump truk 71 buah Arm roll 14 buah Container 80 buah Bin 1 m3 sebanyak 30 buah
52%
Pemutakhiran SSK
Gambar 2.7. Peta Cakupan Akses Persampahan 2.2.3. a.
Drainase
Sistem Drainase Kota Terdapat 3 buah sungai yang melintasi Kota Denpasar, mengalir dari Utara ke Selatan, yaitu: Tukad Ayung, lebar 15 – 25 m, Tukad Badung, lebar 10 – 30 m, dan Tukad Mati, lebar 10 – 15 m.
Kota Denpasar 2013
32
Pemutakhiran SSK
Ketiga sungai ini merupakan komponen penting dalam pembagian sistem drainase Kota Denpasar. Tukad Ayung mengalir di bagian timur kota Denpasar dan bermuara di pantai Padanggalak, merupakan sungai terbesar di Bali yang melewati beberapa kabupaten, seperti Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Bangli. Tukad Ayung mempunyai panjang sungai 62,50 km dengan luas daerah aliran sungai (DAS) 109,30 km2. Tukad Badung mengalir di bagian tengah Kota Denpasar, melewati Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, bermuara di hutan mangrove di Denpasar Selatan dengan panjang sungai utama 17 km dan luas DAS 22,55 km2. Tukad Mati mengalir di bagian barat kota Denpasar, melewati Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, bermuara di hutan Mangrove di sebelah Barat muara Tukad Badung, dengan panjang sungai 12 km dan luas DAS 25,40 km2. Ketiga sungai ini mempunyai fungsi ganda yaitu untuk irigasi dan drainase serta fungsi ketiga, sebagai sumber air baku PDAM. Disamping ketiga sungai-sungai utama ini, masih terdapat beberapa saluran yang berasal dari saluran irigasi. b.
Pembagian Blok Drainase Seluruh sungai dan saluran di Kota Denpasar dibagi menjadi 5 sistem dimana masing-masing sistem terdiri dari beberapa sub sistem, seperti: Sistem I (Sistem Tukad Badung), dengan induk Tukad Badung dan sub sistem Tukad Oongan, sub sistem Tukad Jurang, sub sistem Tukad Badung hilir dan sub sistem Tukad Badung hulu. Sistem II (Sistem Tukad Ayung), dengan induk Tukad Ayung dan sub sistem Tukad Abian Base, sub sistem Tukad Pengengeh, sub sistem Tukad Ayung hulu dan sub sistem Tukad Ayung hilir. Sistem III (Sistem Tukad Mati), dengan induk Tukad Mati dan sub sistem Tukad Teba, sub sistem Tukad Mati hulu dan sub sistem Tukad Mati hilir. Sistem IV (Sistem Niti Mandala – Suwung), terdiri dari Tukad Loloan, Tukad Ngenjung, Tukad Punggawa, Tukad Panjer, Tukad Rangda dan Tukad Pekaseh. Sistem V (Sistem Pemogan), berupa saluran kecil – kecil yang belum jelas alirannya dan saat ini masih berupa sawah atau lahan tidak produktif dan rawa-rawa.
Kota Denpasar 2013
33
Pemutakhiran SSK
c.
Daerah Genangan Genangan seringkali terjadi pada sebagian wilayah Kota Denpasar. Genangan tersebut sering menimbulkan kerugian berupa terganggunya aktivitas masyarakat, terganggunya arus lalu lintas (kemacetan). Sebagai kota wisata, diharapkan agar tidak terjadi genangan di jalanjalan utama Kota Denpasar, demikian juga di pemukiman masyarakat demi terciptanya kondisi sanitasi yang sehat. Pada saat datang musim hujan, dimana curah hujan cukup besar, maka di beberapa lokasi di wilayah Kota Denpasar terdapat titik-titik genangan air. Daerah genangan yang sering terjadi di Kota Denpasar berdasarkan hasil pengamatan di lapangan pada tahun 2007 disajikan pada Tabel 2.11. Data ini merupakan pemutakhiran data terdahulu yang disajikan dalam Buku Putih Sanitasi Kota Denpasar. Tabel 2.11. Area Genangan Tahun 2007
No. Area Genangan 1. Saluran drainase/ duiker di Kel. Penatih 2. Saluran Pembuang Subak Temaga 3. Saluran drainase Jl.Waribang 4. Saluran drainase Jl. Hang Tuah 5. Saluran drainase Jl. Ken Arok, A.Yani 6. Saluran drainase Kel. Tonja 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Saluran drainase Jl. Suli Saluran drainase Cabang Tk Teba Saluran drainase Jl. Niti Mandala Renon Saluran drainase kelurahan renon Saluran Tk. Lobong dan Tk Loloan Saluran drainase lingkungan Bumi Ayu dan Sindhu
13.
Saluran Tk Pekaseh
14.
16.
Sal. Drainase Tk. Ngenjung, Jl Tk Balian Sal drainase Tk Pakerisan dan Jl. Dewata Tk Mati (Bendung Lange)
17. 18.
Tk Badung (Bendung gerak) Tk Mati (Bendung gerak)
15.
Kota Denpasar 2013
Titik Lokasi Jl. Trengguli dan sekitarnya
Penyebab Tersumbat sampah
Jl. Gatot Subroto Timur dan sekitarnya Jl. Waribang dan sekitarnya Jl. Hang Tuah dan sekitarnya
Tersumbat sampah
Jl. Ken Arok dan sekitarnya
Tersumbat sampah
Jl. Ratna dan Jl Kenyeri ujung utara Jl. Suli dan sekitarnya Jl. Gunung Agung
Tersumbat sampah
Jl. Tjok Tresna dan sekitarnya
Tersumbat sampah
Jl. Tk Yeh Penent
Jl. P Saelus, Tk Yeh Biu dan sekitarnya Jl Tk Belian
Duiker/ gorong-gorong tersumbat sampah Sampah, sedimentasi, dan pasang air laut Daerah rendah, dikendalikan dengan pompa. Dimensi saluran Tk Pekaseh kurang besar Sampah
Jl Tk Pakerisan dan Jl. Dewata
Limbah, sampah
Lingkungan Perumnas dan sekitarnya Lingkungan Dauh Puri Lingkungan Dauh Puri
Dikendalikan bendung gerak
Jl. Tk Bilok dan sekitarnya Lingkungan Bumi Ayu, SMP 9 dan sekitarnya
Tersumbat sampah Tersumbat sampah
Tersumbat sampah Tersumbat sampah
Dikendalikan bendung gerak Dikendalikan Bendung Gerak
34
Pemutakhiran SSK
No. Area Genangan 19. Sal drainase Tk Badung 20. 21. 22. 23.
Saluran drainase Tk Badung Perbatasan Darmasaba dengan Peguyangan Kaja Perbatasan Angantaka dengan Penatih Sal drainase seksi II, III, IV
24.
Titik Lokasi Lingkungan Br. Tenten, Br Samping Buni dan sekitarnya Tk Badung Peguyangan Kaja Penatih Pemogan
Long storage Jl Bypass Jl Bypass Ngurah Rai Suwung 25. Sal drainase Jl Gn Agung Jl Gn Agung Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar
Kota Denpasar 2013
Penyebab Limbah, sampah dan sedimentasi Sampah Terganggunya irigasi Subak Pakel Terganggunya ruas jalan oleh luapan air Terganggunya ruas jalan Subak Kendung, Subak Cuculan Kapasitas tampung Sampah
35
Pemutakhiran SSK
Tabel 2.12. Kemajuan Pelaksanaan SSK Sub Sektor Drainase SSK (Periode Sebelumnya) Tujuan
Sasaran
SSK (Saat Ini) Data Dasar
Status Saat ini
Mewujudkan sarana pengendali Pengurangan genangan di
Terdapat 25 titik lokasi
banjir untuk melindungi
jalan-jalan utama Kota
genangan di Kota Denpasar
kawasan permukiman, daerah-
Denpasar, demikian juga di
daerah produksi pertanian,
pemukiman masyarakat demi
Perbedaan
17 titik lokasi genangan
32%
-
0%
kawasan perkotaan dan industri terciptanya kondisi sanitasi yang dengan mewujudkan
sehat.
pembangunan pengairan yang
Pembangunan sarana
berwawasan lingkungan.
pengendali banjir untuk
daerah hilir untuk
melindungi kawasan
menampung limpahan air
permukiman
drainase
Water Storage dibangun di
Terdapat tiga sungai sebagai saluran utama drainase kota: Tukad Ayung lebar 15-25 m, Tukad Badung lebar 10-30 m, dan Tukad Mati lebar 10-15 m.
Kota Denpasar 2013
36
Pemutakhiran SSK
Gambar 2.8. Resiko Banjir Dan Genangan 2.3.
AREA BERESIKO DAN PERMASALAHAN SANITASI
2.3.1.
Area Beresiko dan Permasalahan Air Limbah Domestik Permasalahan yang ada dalam pengelolaan air limbah Kota Denpasar adalah:
1.
Kelembagaan Dalam hal ini belum ada instansi yang bertugas mengelola air limbah secara tersendiri. Air limbah masih ditangani oleh berbagai instansi, sehingga sulit dalam mengkoordinasikan kegiatannya di lapangan. BLUPAL telah dibentuk dengan Keputusan Gubernur Bali, dan
Kota Denpasar 2013
37
Pemutakhiran SSK
hanya akan menangani pengelolaan air limbah perpipaan (sewerage) secara off-site pasca proyek DSDP. 2.
Keuangan Sampai saat ini dana yang alokasikan untuk pengelolaan air limbah masih sangat minim bila dibandingkan dengan sektor pembangunan yang lainnya.
3.
Kesadaran masyarakat Masyarakat Kota Denpasar belum semuanya menyadari bahwa air limbah yang dihasilkannya perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan air penerima.
4.
Sarana pembuangan air limbah masih relatif terbatas Pembuangan limbah melalui tangki septik dan sumur resapan serta pembuangan air bekas mandi, cuci dan dapur masih banyak dilakukan secara langsung ke sungai dan pantai.
5.
Pemeliharaan peralatan untuk fasilitas pembuangan air limbah belum jelas
6.
Secara kualitatif dan kuantitatif pencemaran pada air permukaan dan air tanah terus bertambah akibat perkembangan penduduk dan ekonomi yang mempengaruhi jumlah air limbah dan juga jenis kandungannya misalnya limbah beracun.
7.
Banyak masyarakat yang antusias dengan adanya DSDP hanya saja tidak semua rumah dapat dilayani karena faktor kondisi jalan lingkungan dan topografi wilayah. Dari permasalahan air limbah tersebut diatas maka dapat digambarkan lokasi-lokasi area
beresiko air limbah di Kota Denpasar berdasarkan hasil Pengolahan Data Sekunder, Index Reasiko EHRA dan Presepsi Pokja/SKDP akan dianalisis oleh tools instrument sanitasi yang mendapatkan hasil sebagai berikut :
Kota Denpasar 2013
38
Pemutakhiran SSK
DAMPAK
Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk Kemiskinan Urban
EKSPOSURE
EHRA Data Sekunder Persepsi SKPD
Tingkat Resiko Kurang Beresiko
Jumlah Desa / Kelurahan 9
Resiko Sedang
16
Resiko Tinggi
9
Resiko Sangat Tinggi
9
Gambar 2.9. Peta Area Beresiko Air Limbah
Kota Denpasar 2013
39
Pemutakhiran SSK
Adapun penjabaran Desa/Kelurahan yang dirinci menurut skoring tingkat resiko air limbah, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.13. Hasil Skoring Desa/Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Air Limbah Skor Nilai Area Bersiko
Tingkat Resiko
1
Kurang Bersiko (Biru)
2
Resiko Sedang (Hijau)
3
Resiko Tinggi (Kuning)
4
Sangat Berisiko (Merah)
Kota Denpasar 2013
Desa/Kelurahan 1. Kesiman Petilan 2. Sumerta Kauh 3. Dangin Puri 4. Penatih Dangin Puri 5. Dauh Puri Kangin 6. Pemecutan 7. Tegal Harum 8. Dangin Puri Kangin 9. Peguyangan 1. Panjer 2. Renon 3. Sanur Kauh 4. Sanur 5. Sanur Kaja 6. Dangin Puri Kelod 7. Sumerta Kelod 8. Kesiman 9. Sumerta 10. Sumerta Kaja 11. Dauh Puri 12. Padangsambian 13. Pemecutan Kaja 14. Dangin Puri Kaja 15. Ubung Kaja 16. Peguyangan Kangin 1. Sesetan 2. Serangan 3. Sidakarya 4. Pemecutan Kelod 5. Dauh Puri Kelod 6. Pd. Sambian Kaja 7. Dangin Puri Kauh 8. Ubung 9. Peguyangan Kaja 1. Pemogan 2. Pedungan, 3. Kesiman Kertalangu, 4. Penatih, 5. Padangsambian Kelod, 6. Dauh Puri Kauh, 7. Tegal Kertha, 8. Dauh Puri Kaja, 9. Tonja
40
Pemutakhiran SSK
2.3.2.
Area Beresiko dan Permasalahan Persampahan Kebijakan–kebijakan yang memberikan peluang terhadap penanggulangan sampah di
Kota Denpasar ini antara lain komitmen pemerintah dalam penanggulangan sampah, adanya investor yang berminat dalam pengelolaan sampah, dan adanya sumbangan pemikiran dari berbagai instansi dan lembaga swadaya masyarakat. Namun demikian ancaman dalam upaya penanggulangan sampah ini terutama disebabkan karena rendahnya kesadaran masyarakat, meningkatnya konsumsi masyarakat, adanya pergeseran gaya hidup masyarakat yang serba menggunakan plastik dan cenderung menggunakan barang–barang sekali pakai sebagai pengaruh dari budaya Barat, dan adanya sampah kiriman dari wilayah sekitar. Selain itu, untuk penanggulangan sampah diperlukan pembagian peran yang jelas begitu juga peraturannya. Permasalahan dalam penganggulangan sampah di Kota Denpasar dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.
Belum memadainya sarana dan prasana pengelolaan sampah, sehingga belum semua wilayah dapat terlayani.
2.
Penerapan Retribusi dan peraturan belum memadai
3.
Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan dalam bidang kebersihan.
4.
Teknologi pengelolaan persampahan masih sederhana.
5.
Sosialisasi kelembagaan pengelola persampahan yang bersifat regional (SARBAGITA) dan pembagian peran masing-masing daerah belum memadai.
6.
Kualitas sarana dan prasarana pendukung TPA masih dibawah standar
7.
Program pendukung untuk advokasi, penyadaran dan penguatan kapasitas masyarakat untuk sektor persampahan masih minim
8.
Adanya pergeseran gaya hidup masyarakat yang serba menggunakan plastik dan cenderung menggunakan barang–barang sekali pakai
9.
Adanya sampah kiriman dari wilayah sekitar Dari permasalahan persampahan tersebut diatas maka dapat digambarkan lokasi-lokasi
area beresiko persampahan di Kota Denpasar berdasarkan hasil Pengolahan Data Sekunder, Index Reasiko EHRA dan Presepsi Pokja/SKDP akan dianalisis oleh tools instrument sanitasi yang mendapatkan hasil sebagai berikut :
Kota Denpasar 2013
41
Pemutakhiran SSK
DAMPAK
Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk Kemiskinan Urban
EKSPOSURE
EHRA Data Sekunder Persepsi SKPD
Tingkat Resiko Kurang Beresiko
Jumlah Desa / Kelurahan 4
Resiko Sedang
13
Resiko Tinggi
19
Resiko Sangat Tinggi
7
Gambar 2.10. Peta Area Beresiko Persampahan
Kota Denpasar 2013
42
Pemutakhiran SSK
Adapun penjabaran Desa/Kelurahan yang dirinci menurut skoring tingkat resiko persampahan, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.14. Hasil Skoring Desa/Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Persampahan Skor Nilai Area Bersiko
Tingkat Resiko
1
Kurang Bersiko (Biru)
2
Resiko Sedang (Hijau)
3
Resiko Tinggi (Kuning)
4
Sangat Beriko (Merah)
Kota Denpasar 2013
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Desa/Kelurahan Sanur Kauh Sanur Sanur Kaja Dangin Puri Kelod Serangan Sidakarya Sumerta Kelod Kesiman Petilan Sumerta Kauh Pd. Sambian Kelod Dauh Puri Kelod Dauh Puri Kangin Pemceutan Tegal Harum Pd. Sambian Kaja Peguyangan Kaja Pegyangan Kangin Pedungan Renon Kesiman Kertalangu Sumerta Sumerta Kaja Dangin Puri Penatih Penatih Dangin Puri Dauh Puri Kauh Dauh Puri Tegal Kertha Pemecutan Kaja Dauh Puri Kaja Dangin Puri Kauh Dangin Puri Kaja Dangin Puri Kangin Tonja Peguyangan Ubung Pemogan Panjer Sesetan Kesiman Pemecutan Kelod Padang Sambian Ubung Kaja
43
Pemutakhiran SSK
2.3.3.
Area Beresiko dan Persamalahan Drainase Genangan di Kota Denpasar ditimbulkan oleh beberapa sebab, yaitu :
1.
Akibat debit air hujan dimana kapasitas saluran atau gorong-gorong yang tidak memadai. Kurangnya kapasitas saluran atau gorong-gorong dapat disebabkan oleh desain yang tidak tepat atau desain yang tidak mempertimbangkan pertumbuhan kota dalam jangka waktu tertentu. Juga dapat diakibatkan oleh penumpukan sampah atau sedimen yang memperkecil penampang basah saluran atau gorong-gorong akibat kurangnya pemeliharaan. Pada umumnya kurangnya dimensi saluran di Kota Denpasar diakibatkan oleh perubahan fungsi lahan, dari areal pertanian menjadi areal pemukiman, sehingga saluran irigasi berubah fungsi menjadi saluran drainase. Namun essensi saluran irigasi yang mensuplai air, sehingga makin ke hilir makin mengecil, berlawanan dengan saluran drainase yang mengumpulkan air hujan, sehingga makin ke hilir makin besar. Pertentangan dan perubahan inilah yang menyebabkan umumnya saluran drainase kapasitasnya tidak mencukupi.
2.
Akibat pasang surut laut menimbulkan halangan pada beberapa saluran sebelum bermuara ke laut, seperti saluran Tk Lobong dan Tk Loloan.
3.
Adanya beberapa bendung tetap yang dulunya tidak menimbulkan masalah, namun sekarang dengan terjadinya peningkatan debit akibat perubahan lahan, menyebabkan kenaikan permukaan air sungai atau saluran yang sering kali meluap keluar dari badan sungai, mengenangi pemukiman-pemukiman sekitarnya.
4.
Adanya penumpukan sampah di sungai, saluran, bangunan bagi atau gorong-gorong, sehingga menimbulkan penyumbatan. Untuk mengatasi masalah sampah, Subdin Pengairan Kota Denpasar telah memasang beberapa jaringan sampah percobaan di beberapa sungai, serta box penampung sampah ditengah aliran sungai yang ternyata berhasil baik, telah dapat menjaring sampah. Secara periodik, sampah-sampah yang tersangkut diangkut dengan truk ke TPA. Subdin Pengairan tidak mengalami kesulitan dalam pengangkutan sampah ke TPA. Dari permasalahan persampahan tersebut diatas maka dapat digambarkan lokasi-lokasi
area beresiko drainase di Kota Denpasar berdasarkan hasil Pengolahan Data Sekunder, Index Reasiko EHRA dan Presepsi Pokja/SKDP akan dianalisis oleh tools instrument sanitasi yang mendapatkan hasil sebagai berikut :
Kota Denpasar 2013
44
Pemutakhiran SSK
DAMPAK
Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk Kemiskinan Urban
EKSPOSURE
EHRA Data Sekunder Persepsi SKPD
Tingkat Resiko Kurang Beresiko
Jumlah Desa / Kelurahan 4
Resiko Sedang
13
Resiko Tinggi
19
Resiko Sangat Tinggi
7
Gambar 2.11. Peta Area Beresiko Drainase
Kota Denpasar 2013
45
Pemutakhiran SSK
Adapun penjabaran Desa/Kelurahan yang dirinci menurut skoring tingkat resiko drainase, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.15. Hasil Skoring Desa/Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Drainase Skor Nilai Area Bersiko
Tingkat Resiko
1
Kurang Bersiko (Biru)
2
Resiko Sedang (Hijau)
3
Resiko Tinggi (Kuning)
4
Sangat Beriko (Merah)
Kota Denpasar 2013
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Desa/Kelurahan Sanur Kauh Sanur Sanur Kaja Dangin Puri Kelod Serangan Kesiman Petilan Penatih Dangin Puri Dauh Puri Kangin Pemcutan Tegal Harum Pd. Sambian Kaja Peguyangan Peguyangan Kaja Sidkarya Renon Sumerta Kelod Kesiman Kesiman Kertalangu Sumerta Sumerta Kaja Sumerta Kauh Dangin Puri Penatih Pd. Sambian Kelod Dauh Puri Kauh Dauh Puri Kelod Dauh Puri Padang Sambian Pemecutan Kaja Dauh Puri Kaja Dangin Puri Kauh Dangin Puri Kaja Dangin Puri Kangin Tonja Ubung Ubung Kaja Peguyangan Kangin Pemogan Pedungan Sesetan Panjer Pemecutan Kelod Tegal Kertha
46
Pemutakhiran SSK
BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1.
VISI DAN MISI SANITASI Perubahan adalah fenomena alamiah yang mesti terjadi, diman perubahan berhimpit
dengan ruang dan waktu (space and time). Pembangunan merupakan perubahan sistematik yang didasari dan dikendalikan oleh keinginan manusia yang harus mempertimbangkan aspek masa lalu (atita), masa kini (nagatha) dan masa mendatang (wartamana). Spektrum pembangunan merupakan amanat hakiki seluruh masyarakat yang menginginkan perubahan kea rah yang lebih baik. Pariwisata sebagai tulang punggung perekonomian Kota Denpasar maupun Provinsi Bali bertumpu pada pariwisata budaya. Wujud paling nyata dari pendekatan pariwisata budaya ini nampak dalam konsep “Tri Hita Karana” yaitu upaya menjaga serta mewujudkan “Keharmonisan Dalam Keseimbangan” antara hubungan Tuhan – Manusia serta Lingkungan secara berkesinambungan. Ketiga pilar nilai budaya ini patut dijadikan acuan serta pedoman dalam keseluruhan proses pembangunan yang akan dilaksanakan. Dengan demikian maka secara langsung proses pembangunan Kota Denpasar harus mampu menyentuh keseluruhan elemen dasar dari aspek religi, bahasa, sistem pengetahuan, organisasi social, sitem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup dan kesenian berlandaskan nilai budaya dan dengan memperhatikan keseimbangan hubungan Tuhan – Manusia serta Lingkungan. Berpijak pada kondisi dan potensi daerah kekinian dengan memperhitungkan potensi, tantangan, dan peluang ke depan, disamping mengenali berbagai isu-isue strategis, baik di lingkungan daerah sendiri (internal) maupun pengaruh dari luar daerah (eksternal) serta memperhatikan Visi Pembangunan Nasional 2005-2025, maka Visi dan Misi Sanitasi Kota Denpasar seperti yang tercantum di dalam tabel dibawah ini :
Kota Denpasar 2013
47
Pemutakhiran SSK
Tabel 3.1. Visi dan Misi Visi Kota Denpasar Terciptanya Kota Denpasar Berwawasan Budaya dengan Keharmonisan dalam Keseimbangan Secara Berkelanjutan
1. 2. 3.
4. 5.
Misi Kota Denpasar Menumbuh kembangkan jati diri masyarakat Kota Denpasar berdasarkan kebudayaan Bali Pemberdayaan masyarakat dilandasi dengan kebudayaan Bali dan kearifan local Mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) melalui penegakan supremasi hokum (law enforcement) Membangun pelayanan public untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (wallfare society) Mempercepat pertumbuhan dan memperkuat ketahanan ekonomi melalui sistem ekonomi kerakyatan (economic stability)
Visi Sanitasi Kota Denpasar Terwujudnya Sanitasi Kota Denpasar Sebagai Kota Berwawasan Budaya yang Bersih, Sehat, Nyaman dan Harmonis dalam Keseimbangan Secara Berkelanjutan pada Tahun 2033
Misi Sanitasi Kota Denpasar Misi Air Limbah Domestik : Meningkatkan layanan dan pengelolaan Air limbah domestik melalui penyediaan sarana dan prasarana air limbah dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan kemitraan dengan swasta. Mewujudkan pembangunan lingkungan kota Denpasar berkelanjutan yang berwawasan budaya. Menumbuhkan kembangkan kemampuan masyarakat kota Denpasar, dalam mengelola lingkungan yang berwawasan budaya. Membangun pelajaran publik dan informasi lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misi Persampahan Meningkatkan pembinaan atas pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan prasarana dan sarana pelayanan sampah Meningkatkan koordinasi
Kota Denpasar 2013
48
Pemutakhiran SSK
Visi Kota Denpasar
Misi Kota Denpasar
Visi Sanitasi Kota Denpasar
Misi Sanitasi Kota Denpasar pembangunan, pemeliharaan, dan pengelolaan pembuangan akhir sampah dan air limbah Mewujudkan pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prasarana pelayanan kebersihan. Mewujudkan pelayanan pemeliharaan lampu penerangan jalan umum, lampu hias/ lampu taman. Misi Drainase Mewujudkan sarana pengendalian banjir untk melindungi kawasan permukiman, daerah-daerah produksi pertanian, kawasan perkotaan dan industri dengan mewujudkan pembangunan pengairan yang berwawasan lingkungan. Misi Perilaku Hidup Bersih Sehat Mengoptimalkan sumber daya kesehatan untuk peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat dan menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik . Melindungi kesehatan masyarakat
Kota Denpasar 2013
49
Pemutakhiran SSK
Visi Kota Denpasar
Kota Denpasar 2013
Misi Kota Denpasar
Visi Sanitasi Kota Denpasar
50
Misi Sanitasi Kota Denpasar dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam berprilaku hidup bersih dan sehat. Menggerakkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan dan berperan aktif menunjang pelaksanaan pembangunan kesehatan yang berskala nasional
Pemutakhiran SSK
3.2.
PENTAHAPAN PENGEMBANGAN SANITASI
3.2.1.
Tahapan Pengembangan Sanitasi
1.
Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Tahapan pengembangan air limbah domestik berdasarkan hasil instrument profil sanitasi didapatkan tahapan prioritas penanganan pengolahan air limbah domestik dikota denpasar digambarkan pada peta berikut :
Gambar 3.1. Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik
Kota Denpasar 2013
51
Pemutakhiran SSK
2.
Tahapan Pengembangan Persampahan Tahapan pengembangan persampahan berdasarkan hasil instrument profil sanitasi didapatkan tahapan prioritas penanganan persampahan dikota denpasar berdasarkan fungsi kota/wilayah dan kepadatan penduduk dalam penanganan persampahan. Tahapan pengembangan atau prioritas penangan persampahan di kota Denpasar digambarkan pada peta berikut :
Gambar 3.2. Tahapan Pengembangan Persampahan
Kota Denpasar 2013
52
Pemutakhiran SSK
3.
Penanganan Drainase Tahapan Penanganan Drainase berdasarkan hasil instrument profil sanitasi didapatkan tahapan prioritas penanganan Drainase dikota denpasar berdasarkan tingkat area berisko genangan yang ada di Kota Denpasar. Tahapan pengembangan atau prioritas penangan Drainase di kota Denpasar digambarkan pada peta berikut :
Gambar 3.3. Tahapan Pengembangan Drainase
Kota Denpasar 2013
53
Pemutakhiran SSK
3.2.2.
Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi Dalam upaya peningkatan Sanitasi Kota Denpasar saat ini, ada empat sub sektor yang
menjadi fokus utama yaitu : Sub sektor Air Limbah Domestik, Sub sektor Drainase, Sub sektor Persampahan, Sub sektor Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tujuan dari penetapan sub sektor diutamakan dalam peningkatan pelayanan sanitasi karena empat sub sektor ini kebutuhan yang paling mendasar yang harus dipenuhi dan diharapkan adanya peningkatan pelayanan pada sub sektor ini dan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Penyusunan Strategi Sanitasi Kota Denpasar adalah sebagai acuan yang sangat penting dalam pembangunan sanitasi yang akan dilakukan dalam jangka waktu lima tahun kedepan yang mana dalam strategi ini menjelaskan tujuan dan sasaran Strategi Sanitasi Kota Denpasar, Adapun Tujuan dan Sasaran masing-masing sub sektor Sanitasi Kota Denpasar tercantum didalam tabel dibawah ini :
Kota Denpasar 2013
54
Pemutakhiran SSK
Tabel 3.2. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Air Limbah Domestik TUJUAN 1 Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Denpasar melalui pengelolaan air limbah domestik dan industri rumah tangga yang berwawasan lingkungan.
SASARAN
DATA DASAR
2 SASARAN I Tersedianya perencanaan pengelolaan air limbah domestik daerah padat penduduk dan peraturan perundangan terkait pengelolaan limbah SASARAN II Meningkatnya cakupan kepemilikan jamban keluarga dengan penggunaan tangki septik dari 67,5% menjadi 100% untuk rumah tangga miskin SASARAN III Meningkatnya jumlah dan cakupan layanan pengelolaan air limbah secara komunal SASARAN IV Tersedia dan berfungsinaya IPAL Komunal untuk industri rumah tangga , ternak dan RPH , pasar serta Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) SASARAN V Meningkatnya efektivitas layanan pengelolaan Air Limbah Domestik
Kota Denpasar 2013
55
3 Pengelolaan limbah cair mencapai lebih dari 75% Terdapat 6 lokasi sanimas Jamban dengan leaching pit (42%) dan sekitar 2% masyarakat tidak memiliki fasilitas jamban. Limbah cair domestik sebesar 62% dibuang ke saluran drainase dan kali, 26% dibuang melalui tangki septik/leaching pit, dan selebihnya sebesar 12% dibuang ke halaman. Penanganan limbah dari industri pariwisata, terdapat 30 – 40% hotel berbintang dan 10% hotel Melati yang mempunyai STP (Sewerage Treatment Plant). Sementara selebihnya masih menggunakan tangki septik. Pelayanan DSDP telah mencakup 30% penduduk Kota Denpasar
Pemutakhiran SSK
Tabel 3.3. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Persampahan `TUJUAN 1 Reduksi Emisi Gas. Penyehatan Lingkungan Pembangunan TPA Sanitary Landfill Kota Denpasar. Mengembangkan dan revitalisasi TPA SARBAGITA dengan Pemerintahan Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar dan Tabanan Tingkat jangkauan dan Pelayanan pengelolaan sampah minimal 85 % dari timbulan sampah kota pada tahun 2014 Pengurangan timbulan sampah pengolahan sampah dari sumbernya mencapai 25 % dari timbulan sampah kota pada tahun 2014.
Kota Denpasar 2013
SASARAN
DATA DASAR
2 SASARAN I Peningkatan prasarana dan sarana pengelolaan sampah dan keterlibatan masyarakat dalam reduksi sampah melalui 3 R SASARAN II Meningkatnya minat masyarakat untuk memanfaatkan kompos sebagai pupuk tanaman SASARAN III Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah
56
3
17 Bank Sampah 42 Swakelola Kebersihan 18 Desa Sadar Lingkungan Program juru pemantau lingkungan (Jumali) Lomba Kebersihan Banjar Kondisi Timbunan Sampah: 2399,85 m3/hari Kemampuan Sampah terangkut: 1244 m3/hari Transfer Depo 11 unit TPS 3R 10 unit Truk biasa 4 buah Dump truk 71 buah Arm roll 14 buah Container 80 buah Bin 1 m3 sebanyak 30 buah
Pemutakhiran SSK
Tabel 3.4. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Drainase TUJUAN 1 Tersedianya perencanaan pengembangan sistem drainase jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang terintegrasi.
SASARAN 2
DATA DASAR 3
Memaksimalkan fungsi drainase sebagai saluran pengalir air hujan sehingga titik genangan menjadi 0% pada tahun 2018
Kota Denpasar 2013
57
Terdapat 25 titik lokasi genangan di Kota Denpasar Water Storage dibangun di daerah hilir untuk menampung limpahan air drainase Terdapat tiga sungai sebagai saluran utama drainase kota: Tukad Ayung lebar 15-25 m, Tukad Badung lebar 10-30 m, dan Tukad Mati lebar 10-15 m.
Pemutakhiran SSK
Tabel 3.5. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat TUJUAN 1 Mewujudkan Kota Denpasar yang sehat dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Kota Denpasar 2013
SASARAN 2 Meningkatnya cakupan PHBS strata utama dan paripurna dari 60 % menjadi 100 % pada Tahun 2018
58
DATA DASAR 3 Kelurahan Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat pernah mewakili Provinsi Bali ke tingkat nasional dalam lomba pelaksana terbaik kesatuan gerak PKK-KB Kes, Posyandu dan PHBS di Rumah Tangga. Pelaksanaan lomba kesatuan gerak PKK KB-Kes. Dalam lomba KB-Kes dibagi tiga kategori yaitu lomba pelaksana terbaik kesatuan gerak PKK KBKes, pelaksana posyandu dan lomba pelaksana terbaik perilaku hidup bersih dan sehat.
Pemutakhiran SSK
3.3.
KEMAMPUAN PENDANAAN SANITASI DAERAH
Tabel 3.6. Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Belanja Sanitasi (Rp.) No
Uraian
Rata-rata Pertumbuhan
2008
2009
2010
2011
2012
Belanja Sanitasi
27,839,747,050
53,501,800,000
64,529,000,000
70,981,900,000
78,080,090,000
20
1.1 Air Limbah Domestik
1,638,586,000
1,160,000,000
4,537,000,000
4,990,700,000
5,489,770,000
20
1.2 Sampah rumah tangga 1.3 Drainase lingkungan 1.4 PHBS
15,509,841,050 10,487,200,000 204,120,000
26,445,000,000 25,670,000,000 226,800,000
32,250,000,000 27,490,000,000 252,000,000
35,475,000,000 30,239,000,000 277,200,000
39,022,500,000 33,262,900,000 304,920,000
20 20 20
Belanja APBD murni untuk Sanitasi
27,839,747,050
53,501,800,000
64,529,000,000
70,981,900,000
78,080,090,000
20
1
Total Belanja Langsung % APBD murni terhadap Belanja Langsung
Kota Denpasar 2013
319,156,999,748.00 319,156,999,748.00 332,910,164,404.00 339,878,432,541.00 419,553,663,633.00 11.5
6.0
5.2
4.8
59
5.4
20 20
Pemutakhiran SSK
Tabel 3.7. Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Ke Depan No
Uraian
2014
Perkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp.) 2015 2016 2017
Total Pendanaan
2018
1
Perkiraan Belanja Langsung
503,464,396,360 604,157,275,631.52 724,988,730,757.82 869,986,476,909.39 1,043,983,772,291.27 3,746,580,651,950
2
Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi
100,692,879,272
120,831,455,126
144,997,746,152
173,997,295,382
208,796,754,458
374,658,065,195
3
Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi
100,692,879,272
120,831,455,126
144,997,746,152
173,997,295,382
208,796,754,458
374,658,065,195
Tabel 3.8. Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kab/Kota untuk Operasional/Pemeliharaan Sanitasi No 1 1.1 1.1.1 1.2 1.2.1 1.3 1.3.1
Uraian Belanja Sanitasi Air Limbah Domestik Biaya operasional / pemeliharaan (justified) Sampah rumah tangga Biaya operasional/pemeliharaan (justified) Drainase lingkungan Biaya operasional/pemeliharaan (justified) Kota Denpasar 2013
Belanja Sanitasi (Rp.) 2010
2008
2009
1,638,586,000 1,310,868,800 15,509,841,050 12,407,872,840 10,487,200,000 8,389,760,000
1,160,000,000 928,000,000 26,445,000,000 21,156,000,000 25,670,000,000 20,536,000,000
4,537,000,000 3,629,600,000 32,250,000,000 25,800,000,000 27,490,000,000 21,992,000,000 60
2011
2012
Pertumbuhan rata-rata
4,990,700,000 3,992,560,000 35,475,000,000 28,380,000,000 30,239,000,000 24,191,200,000
5,489,770,000 4,391,816,000 39,022,500,000 31,218,000,000 33,262,900,000 26,610,320,000
20 20 20 20 20 20
Pemutakhiran SSK
Tabel 3.9. Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten/Kota No 1 1.1 1.1.1 1.2 1.2.1 1.3 1.3.1
Uraian Belanja Sanitasi Air Limbah Domestik Biaya operasional / pemeliharaan (justified) Sampah rumah tangga Biaya operasional/pemeliharaan (justified) Drainase lingkungan Biaya operasional/pemeliharaan (justified)
Kota Denpasar 2013
2014
Biaya Operasional/Pemeliharaan (Rp.) 2015 2016 2017
2018
Total Pendanaan
6,587,724,000
7,905,268,800
9,486,322,560
11,383,587,072 13,660,304,486
49,023,206,918
5,270,179,200
6,324,215,040
7,589,058,048
9,106,869,658
39,218,565,535
46,827,000,000
56,192,400,000 67,430,880,000 80,917,056,000 97,100,467,200 348,467,803,200
37,461,600,000
44,953,920,000 53,944,704,000 64,733,644,800 77,680,373,760 278,774,242,560
39,915,480,000
47,898,576,000 57,478,291,200 68,973,949,440 82,768,739,328 297,035,035,968
31,932,384,000
38,318,860,800 45,982,632,960 55,179,159,552 66,214,991,462 237,628,028,774
61
10,928,243,589
Pemutakhiran SSK
Tabel 3.10. Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten/Kota dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK No
Uraian
2014
2015
Pendanaan (Rp.) 2016
2017
2018
Total Pendanaan
1
Perkiraan Kebutuhan Operasional / Pemeliharaan
74,664,163,200
89,596,995,840
107,516,395,008
129,019,674,010
154,823,608,812
555,620,836,869
2
Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi
100,692,879,272 120,831,455,126
144,997,746,152
173,997,295,382
208,796,754,458
749,316,130,390
3
Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi
100,692,879,272 120,831,455,126
144,997,746,152
173,997,295,382
208,796,754,458
749,316,130,390
4
Kemampuan Mendanai SSK (APBD Murni) (2-1)
26,028,716,072
31,234,459,286
37,481,351,144
44,977,621,372
53,973,145,647
193,695,293,521
5
Kemampuan Mendanai SSK (Komitmen) (3-1)
26,028,716,072
31,234,459,286
37,481,351,144
44,977,621,372
53,973,145,647
193,695,293,521
Kota Denpasar 2013
62
Pemutakhiran SSK
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Program prioritas sanitasi disusun berdasarkan kesesuaian prioritas penanganan sanitasi sebagaimana terdapat dalam Buku Putih, SSK, Masterplan dan RPIJM Kota Denpasar 2010 2014. Program yang menjawab permasalahan sanitasi di wilayah prioritas sanitasi (terdapat dalam Buku Putih dan RPIJM) akan menjadi program prioritas pengembangan sanitasi Kota Denpasar dan disusun sebagai rencana program untuk tahun 2014 yang sudah tersedia dana untuk masingmasing kegiatan sedangkan untuk tahun 2015 – 2018 ditentukan berdasarkan tingkat kebutuhan kota untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya sehingga diharapkan terjadi kesinambungan program dan kegiatan dalam percepatan pembangunan sanitasi. Kebutuhan yang paling mendesak dan kegiatan yang mendukung tercapainya visi dan kota merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan. a. Air Limbah Prioritas pembangunan dan pengelolaan air limbah Kota Denpasar adalah: 1. Pengembangan prasarana dan sarana sistem air limbah terpusat (off-site) skala kota maupun komunal. 2. Peningkatan pengelolaan sistem air limbah setempat (on-site). 3. Penanganan air limbah berbasis masyarakat tanpa subsidi. b. Persampahan Prioritas pembangunan dan pengelolaan persampahan Kota Denpasar adalah: 1. Penambahan kapasitas prasarana pengumpulan sampah dan kapasitas pengangkutan sampah menuju TPS maupun TPA. 2. Optimalisasi penggunaan TPA regional dan pembangunan TPA baru dengan sistem sanitary landfill. 3. Pengurangan timbulan sampah dari sumber melalui penerapan prinsip 3 R (reduce, reuse, recycle) dan minimasi sampah yang tidak terangkut ke TPA. c. Drainase Prioritas pembangunan drainase Kota Denpasar adalah : 1. Penyusunan rencana induk sistem pengelolaan drainase serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya.
Kota Denpasar 2013
63
Pemutakhiran SSK
2. Pembangunan saluran drainase di kawasan strategis perkotaan. 3. Pengurangan volume air limpasan melalui penyediaan bidang resapan baik oleh masyarakat maupun pemerintah. d. Hiegene Prioritas Pengembangan Pola Hidup Bersih dan Sehat Kota Denpasar adalah : 1. Peningkatan kesadaran dan peran serta masyarakat di dalam pengembangan PHBS. 2. Evaluasi data, kajian dan studi untuk mendukung PHBS. 3. Penyediaan sarana fisik untuk mendukung PHBS. Dari penjabaran prioritas kegiatan 4 sektor sanitasi diatas, maka dapat dilakukan analisa SWOT pada masing-masing sektor sanitasi tersebut, dari hasil analisa SWOT dilanjutan dengan perumusan strategi pengembangan sanitasi untuk Kota Denpasar sebagai berikut :
Kota Denpasar 2013
64
Pemutakhiran SSK
4.1.
TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK Tabel 4.1. Analisis SWOT Air Limbah Domestik
NO
ELEMEN
INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) Kekuatan (Strenght) 1 Adanya program DSDP yang sudah mencakup 30% masyarakat 2 Adanya 15 lokasi SANIMAS
BOBOT
60% 40% 100%
TINGKAT PENGARUH 2 2
Total Kelemahan (Weakness) 1 Belum ada instansi yang bertugas mengelola air limbah secara tersendiri, BLUPAL 15% 3 hanya menangani pengelolaan air limbah perpipaan (sewerage) secara off-site pasca proyek DSDP 2 Sampai saat ini dana yang alokasikan untuk pengelolaan air limbah masih sangat 10% 3 minim bila dibandingkan dengan sektor pembangunan yang lainnya 3 Masyarakat Kota Denpasar belum semuanya menyadari bahwa air limbah yang 10% 2 dihasilkannya perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan air penerima 4 Pembuangan limbah melalui tangki septik dan sumur resapan serta pembuangan 30% 4 air bekas mandi, cuci dan dapur masih banyak dilakukan secara langsung ke sungai dan pantai 5 Pemeliharaan peralatan untuk fasilitas pembuangan air limbah belum jelas 10% 6 Secara kualitatif dan kuantitatif pencemaran pada air permukaan dan air tanah 5% 2 terus bertambah akibat perkembangan penduduk dan ekonomi yang mempengaruhi jumlah air limbah dan juga jenis kandungannya misalnya limbah beracun 7 Banyak masyarakat yang antusias dengan adanya DSDP hanya saja tidak semua 20% 4 rumah dapat dilayani karena faktor kondisi jalan lingkungan dan topografi wilayah Total 100% Selisih Kekuatan dan Kelemahan
Kota Denpasar 2013
65
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
KETERANGAN
1.2 0.8 2 0.45 0.3 0.2 1.2 0 0.1
0.8 3.05 -1.05
(X)
Pemutakhiran SSK
NO
ELEMEN
EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) Peluang (Opportunity) 1 Ketersediaan sumber dana dari Pusat, Provinsi, APBK dan PDAM 2 Adanya lembaga pengelola SANIMAS oleh masyarakat
BOBOT
70% 30% 100%
TINGKAT PENGARUH 4 2
Total Ancaman (Threath) 1 Jamban yang dibangun masyarakat secara teknis tidak sesuai 30% 4 2 Masih ada kebiasaan ditingkat masyarakat terhadap perilaku BABS 30% 4 3 Sektor swasta masih beranggapan bahwa sektor usaha bidang limbah domestik 15% 2 tidak menguntungkan 4 Industri rumah tangga belum menerapkan pengelolaan limbah yang sesuai dengan 25% 4 standar teknis Total 100% Selisih Peluang dan Ancaman
Kota Denpasar 2013
66
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
KETERANGAN
2.8 0.6 3.4 1.2 1.2 0.3 1 3.7 -0.3
(Y)
Pemutakhiran SSK
Tabel 4.2. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik TUJUAN Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Denpasar melalui pengelolaan air limbah domestik dan industri rumah tangga yang berwawasan lingkungan.
Pernyataan Sasaran
SASARAN
SASARAN I Tersedianya perencanaan pengelolaan air limbah domestik daerah padat penduduk dan peraturan perundangan terkait pengelolaan limbah
SASARAN II Meningkatnya cakupan kepemilikan jamban keluarga dengan penggunaan tangki septik dari 67,5% menjadi 100% untuk rumah tangga miskin SASARAN III Meningkatnya jumlah dan cakupan layanan pengelolaan air limbah secara komunal
Kota Denpasar 2013
Indikator Sasaran
STRATEGI
Tersedia data mapping pengembangan sanimas yang akurat Tersedia peraturan perundangan pengelolaan limbah
Pemetaan wilayah padat penduduk untuk pengembangan sanimas Penyusunan peraturan perundangan pengelolaan limbah
Kepemilikan jamban yang memenuhi syarat terus meningkat
Mengoptimalkan dan inovasi program stimulus kepemilikan jamban keluarga
KSM dapat menjalankan fungsinya dengan baik Sanimas dalam bentuk IPAL komunal dapat berkembang dengan baik
Optimalisasi Sanimas (IPAL komunal) baik infrastrukur maupun suprastruktur
67
Pemutakhiran SSK
TUJUAN
Pernyataan Sasaran
SASARAN
SASARAN IV Tersedia dan berfungsinaya IPAL Komunal untuk industri rumah tangga , ternak dan RPH , pasar serta Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
SASARAN V Meningkatnya efektivitas layanan pengelolaan Air Limbah Domestik
Kota Denpasar 2013
Indikator Sasaran
STRATEGI
IPAL komunal industri dapat Membangun sarana IPAL komunal industri rumah tangga di wilayah baru, dimanfaatkan sesuai dengan IPAL ternak, IPAL pasar perencanaan yang telah dibuat, baik dari kualitas effluen maupun target jumlah yang dilayani Rehabilitasi Instalasi pengolahan limbah IPAL yang belum optimal belum optimal dapat ditingkatkan kinerjanya Instalasi yang terbangun dapat menghasilkan effluent yang sesuai baku mutu yang telah ditetapkan
68
Menyediakan sarana & prasarana pengolahan air limbah domestik skala kawasan
Pemutakhiran SSK
4.2.
TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERSAMPAHAN Tabel 4.3. Analisis SWOT Persampahan
NO
ELEMEN
INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) Kekuatan (Strenght) 1 Adanya peraturan pengelolalan sampah dan keindahan 2 Adanya peraturan retribusi pelayanan sampah 3 Adanya Masterplan Persampahan 4 Sudah ada sarana dan prasarana pendukung 5 Sudah ada dana dari APBK walaupun belum mencukupi 6 Isu persampahan telah tertuang kedalam visi dan misi 7 Adanya dukungan dari pihak legislatif dan eksekutif Total Kelemahan (Weakness) 1 Belum memadainya sarana dan prasana pengelolaan sampah, sehingga belum semua wilayah dapat terlayani. 2 Penerapan Retribusi dan peraturan belum memadai 3 Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan dalam bidang kebersihan 4 Teknologi pengelolaan persampahan masih sederhana 5 Sosialisasi kelembagaan pengelola persampahan yang bersifat regional (SARBAGITA) dan pembagian peran masing-masing daerah belum memadai 6 Kualitas sarana dan prasarana pendukung TPA masih dibawah standar 7 Program pendukung untuk advokasi, penyadaran dan penguatan kapasitas masyarakat untuk sektor persampahan masih minim 8 Adanya pergeseran gaya hidup masyarakat yang serba menggunakan plastik dan cenderung menggunakan barang–barang sekali pakai 9 Adanya sampah kiriman dari wilayah sekitar
Kota Denpasar 2013
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
5% 5% 40% 20% 20% 5% 5% 100%
3 3 4 3 3 2 2
0.15 0.15 1.6 0.6 0.6 0.1 0.1 3.3
30%
4
1.2
5% 10%
4 3
0.3
5% 10%
2 2
0.1 0.2
20% 5%
2 2
0.4 0.1
10%
3
0.3
5%
2
0.1
69
KETERANGAN
Pemutakhiran SSK
NO
ELEMEN
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
Total 100% Selisih Kekuatan dan Kelemahan
EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) Peluang (Opportunity) 1 Adanya Dukungan Dana dari Pusat, Provinsi, APBK dan retribusi 60% 4 2 Adanya Dukungan Bank Sampah dan Swakelola Kebersihan 25% 4 3 Adanya program kebersihan dan lomba kebersihan antar banjar termasuk 2 adanya penetapan Desa Sadar Lingkungan 10% 4 Adanya kerjasama dengan pihak Universitas terkait penelitian untuk sektor 2 persampahan 5% Total 100% Ancaman (Threath) 1 Kondisi Sarana dan Prasarana persampahan banyak yang rusak 30% 4 2 Perilaku buang sampah sembarangan ditingkat masyarataka masih tinggi 30% 4 3 Masyarakat belum terlibat secara aktif dalam kegiatan pengelolaan 15% 2 persampahan 4 Pihak swasta yang bergerak dibidang pariwisata dan industri kecil belum 25% 4 menerapkan konsep pengelolaan sampah yang baik Total 100% Selisih Peluang dan Ancaman
Kota Denpasar 2013
70
PERKALIAN BOBOT DAN KETERANGAN TINGKAT PENGARUH 2.7 0.6 (X) 2.4 1 0.2 0.1 3.7 1.2 1.2 0.3 1 3.7 0
(Y)
Pemutakhiran SSK
Tabel 4.4. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan TUJUAN Reduksi Emisi Gas. Penyehatan Lingkungan Pembangunan TPA Sanitary Landfill Kota Denpasar. Mengembangkan dan revitalisasi TPA SARBAGITA dengan Pemerintahan Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar dan Tabanan Tingkat jangkauan dan Pelayanan pengelolaan sampah minimal 85 % dari timbulan sampah kota pada tahun 2014 Pengurangan timbulan sampah pengolahan sampah dari sumbernya mencapai 25 % dari timbulan sampah kota pada tahun 2014.
Kota Denpasar 2013
SASARAN Pernyataan Sasaran SASARAN I Peningkatan prasarana dan sarana pengelolaan sampah dan keterlibatan masyarakat dalam reduksi sampah melalui 3 R
SASARAN II Meningkatnya minat masyarakat untuk memanfaatkan kompos sebagai pupuk tanaman SASARAN III Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah
STRATEGI
Indikator Sasaran Terbangunnya TPA Sanitary Landfill dengan segala fasilitasnya Tersedianya rencana kerja sama pengelolaan TPA.
Terbentuknya KSM pengelolaan sampah 3R
Tersediannya dokumen perencanaan jangka panjang. Tersedianya data persampahan, dokumen rencana usaha 3R dan Perda Pengelolaan sampah
71
Peningkatan teknologi pengolahan dan pengelolaan sampah Penyiapan manjemen pengelolaan Persampahan untuk mendukung TPA Sanitary Landfill. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan. Peningkatan pemasaran produk 3R Pembenahan Manajemen dan peningkatan sarpras pengelolaan persampahan yang sesuai dengan ketentuan dan peraturan lingkungan hidup
Pemutakhiran SSK
4.3.
TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DRAINASE Tabel 4.5. Analisis SWOT Drainase
NO
ELEMEN
INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) Kekuatan (Strenght) 1 Adanya Masterplan Drainase 2 Sudah ada sarana dan prasarana pendukung kegiatan 3 Adanya dukungan dari pihak legislatif dan eksekutif 4 Dukungan pendanaan dari pusat, provinsi, APBK dan PDAM 5 Sudah ada SDM namun belum mencukupi secara kuantitas
BOBOT
40% 5% 40% 5% 10% 100%
TINGKAT PENGARUH
4 2 2 4 3
Total Kelemahan (Weakness) 1 Akibat debit air hujan dimana kapasitas saluran atau gorong-gorong yang tidak 30% 4 memadai 2 Kurangnya kapasitas saluran atau gorong-gorong dapat disebabkan oleh desain yang 30% 4 tidak tepat atau desain yang tidak mempertimbangkan pertumbuhan kota dalam jangka waktu tertentu. Juga dapat diakibatkan oleh penumpukan sampah atau sedimen yang memperkecil penampang basah saluran atau gorong-gorong akibat kurangnya pemeliharaan 3 Akibat pasang surut laut menimbulkan halangan pada beberapa saluran sebelum 10% 3 bermuara ke laut, seperti saluran Tk Lobong dan Tk Loloan 4 Adanya beberapa bendung tetap yang dulunya tidak menimbulkan masalah, namun 10% 2 sekarang dengan terjadinya peningkatan debit akibat perubahan lahan 5 Adanya penumpukan sampah di sungai, saluran, bangunan bagi atau gorong-gorong 20% 2 sehingga menimbulkan penyumbatan Total 100% Selisih Kekuatan dan Kelemahan
Kota Denpasar 2013
72
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
KETERANGAN
1.6 0.1 0.8 0.2 0.3 3 1.2
0.3 0.2 0.4 2.1 0.9
(X)
Pemutakhiran SSK
NO
ELEMEN
EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) Peluang (Opportunity) 1 Adanya dukungan pendanaan dari pusat, provinsi, APBK dan PDAM 2 Adanya kegiatan dan lomba kebersihan lingkungan 3 Adanya dukungan pengelolaan drainase dari JICA 4 Adanya pemetaan kondisi drainase
BOBOT
60% 25% 10% 5% 100%
TINGKAT PENGARUH
4 4 2 2
Total Ancaman (Threath) 1 Kesadaran masyarakat terhadap pemeliharaan jaringan drainase yang telah dibangun 30% 4 masih rendah 2 Masih ada perusahaan yang membuang limbah ke saluran drainase 15% 4 3 Tingginya tingkat sedimentasi dan tumpukan sampah drainase 25% 2 4 Masih ada titik genangan di beberapa lokasi 30% 4 Total 100% Selisih Peluang dan Ancaman
Kota Denpasar 2013
73
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
KETERANGAN
2.4 1 0.2 0.1 3.7 1.2 0.6 0.5 1.2 3.5 0.2
(Y)
Pemutakhiran SSK
Tabel 4.6. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase TUJUAN Tersedianya perencanaan pengembangan sistem drainase jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang terintegrasi.
SASARAN
Pernyataan Sasaran Memaksimalkan fungsi drainase sebagai saluran pengalir air hujan sehingga titik genangan menjadi 0% pada tahun 2018
Kota Denpasar 2013
Indikator Sasaran Tersedianya Masterplan Drainase sesuai dengan kondisi saat ini. Perbaikan kondisi saluran drainase Keindahan lingkungan & terjaga saluran dari sampah. Terbangunnya saluran drainase sesuai kebutuhan. Tersedianya saluran drainase lingkungan Tersedianya saluran drainase primer dan sekunder yang baik serta pengurangan genangan.
74
STRATEGI Mengembangkan perencanaan sistem drainase kota yang terintegrasi dan komprehensif Mempertahankan saluran drainase yang sudah ada dengan mengevaluasi kapasitas saluran. Memanfaatkan sungai-sungai yang ada sebagai saluran pembuang utama atau saluran primer Mengamankan daerah hulu sungai dari ancaman pencemaran air Mengendalikan pembangunan kota dengan menerapkan RTRW dan RDTRK
Pemutakhiran SSK
4.4.
TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT Tabel 4.7. Analisis SWOT Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
NO
ELEMEN
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) Kekuatan (Strenght) 1 Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai (Puskesmas, Pustu, 20% 3 Posyandu, dan Media Informasi yang dikelola oleh PEMKOT) 2 Adanya Program lomba Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) tingkat banjar 5% 2 3 Adanya Pokja Sanitasi 15% 2 4 Adanya dukungan dana dari pusat, provinsi dan APBK 40% 4 5 Adanya Kerjasama dengan pihak sekolah dalam promosi dan sosialisasi PHBS 10% 3 6 Sudah menjadi salah satu isu utama yang dituangkan kedalam Visi dan Misi 5% 2 7 Adanya dukungan dari pihak eksekutif dan legislatif 5% 2 Total 100% Kelemahan (Weakness) 1 Kurangnya koordinasi antar program 20% 3 2 Belum terintegrasinya perencanaan sanitasi terutama sektor PHBS 10% 3 3 Kurangnya kuantitas dan kualitas SDM (tersertifikasi dan kompeten) terutama 30% 4 pengelola dan penyuluh PHBS 4 Alokasi Anggaran PHBS yang belum spesifik 15% 3 5 Belum adanya regulasi daerah yang memperkuat kegiatan PHBS 15% 4 6 Keterbatasan Sarana dan Prasarana Media untuk Penyuluhan terutama di 10% 2 Puskesmas Total 100% Selisih Kekuatan dan Kelemahan EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) Peluang (Opportunity) 1 Adanya dukungan dana melalui program dari pusat dan provinsi 60% 4
Kota Denpasar 2013
75
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
KETERANGAN
0.6 0.1 0.3 1.6 0.3 0.1 0.1 3.1 0.6 1.2 0.45 0.6 0.2 3.05 0.05 2.4
(X)
Pemutakhiran SSK
NO
ELEMEN
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
2 Adanya Media Elektronik radio (RRI, swasta) dan televisi lokal (Bali TV, Dewata 25% 4 TV) 3 Partisipasi dan Peran Serta Masyarakat Tinggi 10% 2 4 Kota Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali 5% 2 Total 100% Ancaman (Threath) 1 Tingkat kesadaran masyarakat akan PHBS masih rendah 30% 4 2 Belum seluruh stakholder yang ada ditingkat masyarakat terlibat secara aktif 15% 4 3 Kurangnya keterlibatan sektor swasta 25% 2 4 Merupakan daerah dengan penduduk terpadat 30% 4 Total 100% Selisih Peluang dan Ancaman
Kota Denpasar 2013
76
PERKALIAN BOBOT DAN KETERANGAN TINGKAT PENGARUH 1 0.2 0.1 3.7 1.2 0.6 0.5 1.2 3.5 0.2
(Y)
Pemutakhiran SSK
Tabel 4.8. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat TUJUAN Mewujudkan Kota Denpasar yang sehat dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
SASARAN
Pernyataan Sasaran Meningkatnya cakupan PHBS strata utama dan paripurna dari 60 % menjadi 100 % pada Tahun 2018
Kota Denpasar 2013
STRATEGI Indikator Sasaran Semakin menurunnya angka Mengoptimalkan program UKBM untuk kematian balita meningkatkan peran serta masyarakat dalam PHBS (program media informasi Semakin menurunnya angka yang menarik kesakitan karena factor Meningkatkan kuantitas dan kualitas kebersihan kader kesehatan lingkungan dalam Semakin aktifnya posyandu promosi PHBS balita dan lansia Mengoptimalkan peran instansi Anak semakin cerdas dan pemerintah dan sekolah dalam semangat dalam belajar penerapan PHBS Meningkatkan komitmen penentu kebijakan anggaran untuk PHBS
77
Pemutakhiran SSK
BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN Pengaturan dan mekanisme pelaksanaan program sanitasi ini disesuaikan dengan tugas dan wewenang pelaksana. Untuk kegiatan dengan biaya APBN dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat melalui Satuan Kerja yang terkait di daerah yang berkedudukan di kota Propinsi. Sedangkan kegiatan dengan biaya APBD dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kota yang dalam pelaksanaannya perlu sinergi dan koordinasi antar pemangku kepentingan lainnya yang terkait. Implementasi dari kegiatan sanitasi yang diusulkan sepenuhnya akan dilakukan oleh SKPD teknis terkait sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Bappeda akan memberikan peran koordinasi. Tim Pokja Sanitasi akan lebih berfungsi kepada kegiatan monitoring dan evaluasi umum terhadap capaian pembangunan sanitasi. Selain itu, Tim Pokja Sanitasi juga memiliki peran dalam pemutakhiran dokumen-dokumen sanitasi yang dimiliki, yaitu Buku Putih, SSK dan DMPSS. Adapun pengelola program sanitasi di Kota Denpasar yaitu : 1.
Adanya lembaga teknis berupa Kantor Lingkungan Hidup untuk penanganan lingkungan.
2.
Adanya lembaga teknis berupa Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk penanganan persampahan termasuk pengelolaan IPLT.
3.
Adanya lembaga teknis berupa Dinas Pekerjaan Umum untuk penanganan drainase.
4.
Adanya lembaga teknis berupa Badan Pemberdayaan Masyarakat & KB dan Dinas Kesehatan untuk penanganan Pola Hidup Bersih dan Sehat.
5.
Adanya Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang berperan sebagai ujung tombak implementasi program sanitasi di masyarakat. Adanya Kelompok Kerja Sanitasi di tingkat Kota, Kecamatan dan Kelurahan untuk
mengkoordinasikan upaya pengarusutamaan pembangunan sanitasi
Kota Denpasar 2013
78
Pemutakhiran SSK
5.1.
RINGKASAN PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI
Gambar 5.1. Grafik Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun Grafik 5.1. diatas memperlihatkan indikasi kebutuhan biaya pengembangan sanitasi untuk 5 tahun kedepan, besaran biaya sanitasi ini diperoleh dari program pengembangan sektor sanitasi yang telah disusun oleh Kota Denpasar dalam RIPJM. Kebutuhan biaya ini menitikberatkan pada jenis program yang merupakan investasi sanitasi di Kota Denpasar. Pada grafik diatas juga dapat dilihat adanya peningkatan drastic pembiayaan sektor sanitasi pada tahun 2015, hal ini disebabkan oleh dimulainya pekerjaan konstruksi DSDP (Denpasar Sewerage Development Project) tahap II. Ada 3 hal yang berkaitan dengan rencana pendanaan Kota Denpasar dan kota-kota lain yang sedang menyusun dokumen MP pada umumnya, dalam mendanai program dan kegiatan sanitasinya. Hal tersebut berkaitan erat dengan ; Availability sumber pendanaan, Staging (Pentahapan) program,dan Packaging (pemaketan) program, yang perlu dipertimbangkan sebagai dasar dari strategi pendanaan bagi pelaksanaan MP. Strategi pendanaan dimaksudkan agar target MP dapat tercapai secara efektif dan efisien. Detail besaran biaya pengembangan sanitasi dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :
Kota Denpasar 2013
79
Pemutakhiran SSK
Tabel 5.1a Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun Kota
: Denpasar
Porovinsi
: Bali
Tahun
: 2014 s/d 2018 Sektor
Air Limbah Drainase Persampahan PHBS Total Anggaran
Kota Denpasar 2013
Pembiayaan (Rp. Juta) 2014
2015
2016
2017
2018
Total Biaya PerSektor (Rp. Juta)
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta) APBN
APBD Prop.
APBD Kab/Kota
87,150
180,850
7,500
36,500
36,500
349,500
255,400
48,000
45,100
126,890
354,383
103,815
16,815
2,600
604,503
551,158
9,950
42,495
14,582
33,936
16,166
20,146
19,041
103,871
35,170
12,640
56,061
3,112
3,349
231,735
572,518
6,461 127,481
73,461
58,141
1,064,336
80
PDAM
900
6,461 841,728
70,590
150,117
900
Pemutakhiran SSK
Tabel 5.1.b Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan Dan/Atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun Kab/Kota
: Kota Denpasar
Porovinsi
: Bali
Tahun
: 2014 s/d 2018
Sumber Pendanaan
: APBN
No
Sub Sektor
1 Air Limbah 2 Drainase
Indikasi sumber Pembiayaan (Rp. x1000) 2014
2016
2017
2018
76,150
156,750
7,500
121,590
337,568
92,000
20,070
2,450
6,050
6,600
35,170
514,388
101,950
13,550
14,100
842,728
3 Persampahan 4 PHBS Total Anggaran (Rp. X1000)
2015
197,740
7,500
7,500
Jumlah (Rp. X1000)
Keterangan
256,400 551,158
Tabel 5.1.c Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan Dan/Atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun Kab/Kota
: Kota Denpasar
Porovinsi
: Bali
Tahun
: 2014 s/d 2018
Sumber Pendanaan
: APBD Provinsi Bali
No
Sub Sektor
1 Air Limbah
Indikasi sumber Pembiayaan (Rp. x1000) 2014 6,000
2 Drainase 3 Persampahan 4 PHBS Total Anggaran (Rp. X1000)
Kota Denpasar 2013
2015
2016
14,000 2,350
350
2017
2018
14,000
14,000
48,000
4,650
2,600
9,950
3,500
12,640
20,100
70,590
9,140
15,140
16,350
350
Jumlah (Rp. X1000)
18,650
Keterangan
81
Pemutakhiran SSK
Tabel 5.1.d Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan Dan/Atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun Kab/Kota
: Kota Denpasar
Porovinsi
: Bali
Tahun
: 2014 s/d 2018
Sumber Pendanaan
: APBD Kota Denpasar
No
Sub Sektor
Indikasi sumber Pembiayaan (Rp. x1000) 2014
2015
2016
2017
2018
15,000
15,000
1 Air Limbah
5,000
10,100
2 Drainase
5,300
14,165
11,165
11,865
3 Persampahan
5,442
13,866
13,716
14,096
4 PHBS Total Anggaran (Rp. X1000)
3,112
3,349
18,854
41,480
Jumlah (Rp. X1000)
Keterangan
45,100 42,495
8,941
56,061 6,461
24,881
40,961
23,941
150,117
Tabel 5.1.e Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan Dan/Atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun Kab/Kota
: Kota Denpasar
Porovinsi
: Bali
Tahun
: 2014 s/d 2018
Sumber Pendanaan
: PDAM Kota Denpasar
No
Sub Sektor
Indikasi sumber Pembiayaan (Rp. x1000) 2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah (Rp. X1000)
Keterangan
1 Air Limbah 2 Drainase
300
300
300
900
300
300
300
900
3 Persampahan 4 PHBS Total Anggaran (Rp. X1000)
Kota Denpasar 2013
82
Pemutakhiran SSK
Kota Denpasar memiliki prioritas pendanaan untuk sub sektor, drainase lingkungan, disusul oleh sub sektor air limbah, persampahan dan PHBS. Kota Denpasar pada tahun 2014 akan menggunakan dana penerusan yang bersumber dari APBN untuk sepenuhnya membiayai pembangunan infrastruktur air limbah (DSDP dan sistem jaringan perpipaan). Fasilitas dari pemerintah daerah akan digunakan untuk pembebasan lahan, penyusunan studi kelayakan, DED, pembinaan/pemberdayaan lainnya, pembangunan sarana prasarana persampahan konsep 3R dan revitalisasi TPA Regional SARBAGITA serta pengawasan teknik dan supervisi. Dari perencanaan kota, pembangunan sarana prasarana persampahan konsep 3R dan revitalisasi TPA Regional SARBAGITA. Dari perencanaan kota, revitalisasi TPA Regional Sarbagita akan memakan biaya Rp. 40,0 milyar dengan sumber pendanaan sepenuhnya berasal dari APBN. Sedangkan untuk pembangunan sarana prasarana persampahan konsep 3R dilakukan dalam 5 tahun (2014-2018) di 2 (dua) lokasi dengan sumber pendanaan juga sepenuhnya dari APBN Pemerintah Pusat. Secara umum Kota Denpasar memiliki ketergatungan yang tinggi dari pemerintah pusat, terutama belanja kementerian PU, yaitu Ditjen CK. Walaupun sebetulnya peluang pendanaan dari pusat masih dapat dieksplor dari Kementerian Kesehatan, Kementerian LH, dan Kemenpera. Teridentifikasi dari kebutuhan pendanaan total untuk subsektor persampahan selama periode tahun 2008 – 2010 sebesar Rp. 74,873 milyar untuk persampahan, diproyeksikan pendanaan yang berasal dari pemerintah pusat sebesar Rp. 525 milyar (89%), dari APBD provinsi sebesar 30 milyar (5%) dan dari pemkot sendiri sebesar Rp. 34 milyar (6%). Pengusulan kenaikan pendanaan dari pusat untuk pembangunan subsektor persampahan dapat diajukan di masa mendatang misalnya untuk berkontribusi dalam aspek fisik dalam rangka pembangunan transfer depo, pembangunan TPST, maupun untuk pembiayaan peningkatan fasilitas di sekitar TPA (pagar dan drainase). Sedangkan dari provinsi usulan peningkatan alokasi pendanaan dapat dilakukan pada penambahan alat berat pendukung di TPA dan di transfer depo serta TPST, alat kebersihan kota, maupun kegiatan-kegiatan non fisik yang bersifat peningkatan kapasitas SDM bidang persampahan. Seperti halnya beberapa kota terpilih yang mendapatkan fasilitas penerusan hibah maupun pinjaman luar negeri, karena kemampuan Kota Denpasar dalam memenuhi kewajiban keuangan (DSCR) sangat tinggi, maka pengusulan fasilitas pinjaman untuk subsektor persampahan hendaknya diajukan kepada pemerintah pusat melalui mekanisme yang berjalan, khususnya dalam membiayai perluasan TPA dan pembangunan composing plant sebagai fasilitas pendukung.
Kota Denpasar 2013
83
Pemutakhiran SSK
5.2.
PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK Dari total kebutuhan pembangunan untuk subsektor air limbah sebesar Rp. 348,5 milyar
untuk 5 tahun ke depan, pemkot Denpasar mengalokasikan 12,94% nya dari APBD murni, propinsi diharapkan mengalokasikan 13,77% sementara dari pusat diharapkan dukungan sebesar 73,29% selama 5 tahun ke depan. Dengan makin banyaknya donor swasta/masyarakat yang tertarik untuk berpartisipasi dalam memberikan dukungan terhadap subsektor air limbah, maka sebagai contingency financial planning untuk pembangunan air limbah, maka kota hendaknya memiliki alternatif pendanaan dari fasilitas hibah, tidak saja pada tahun 2013 namun juga proyeksi untuk tahun – tahun kedepan, terutama pada saat melakukan revisi tahunan dokumen DMPPS. Spesifik untuk Kota Denpasar, program terkait air limbah yang di atas kertas dapat dibiayai oleh donor swasta/masyarakat adalah; pembangunan fisik sarpras air limbah dengan spesifikasi jaringan air limbah (sewerage) skala setara kecamatan yang memiliki beneficiaries optimal di suatu daerah yang memiliki disparitas kemiskinan yang mencolok (daerah central business district dengan perkampungan miskin sekitarnya), peningkatan kapasitas SDM dalam mengelola IPAL (IPAL tahun & tempe). Untuk contingency dari provinsi, sesuai dengan karakteristiknya, selain dukungan pendanaan untuk sarpras air limbah yang dikelola masyarakat seperti sanimas, usulan juga hendaknya meliputi kegiatan non fisik dan bantuan teknis dari propinsi untuk sosialisasi ataupun studi IPAL untuk limbah industri, limbah ternak yang sifatnya mendukung kegiatan yang dibiayai baik oleh pemkot sendiri maupun oleh pusat. Bahkan peran propinsi juga dapat dioptimalkan dalam pendanaan pembangunan fisik IPAL (industri , ternak dan RPH) baik untuk pembangunan unit baru, penyiapan studi (DED), maupun rehabilitasi. Begitu juga untuk pembangunan IPAL komunal dan sanimas, harus disiapkan usulan kepada provinsi agar bantuan keuangan maupun pendanaan dari propinsi dapat diakses.
Kota Denpasar 2013
84
Pemutakhiran SSK
Tabel 5.2a Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik NO
1
Estimasi Outcome
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
2
3
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
4
5
6
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
Volume
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta)
2014
2015
2016
2017
2018
Total Volume
2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah
APBN
APBD Prop.
APBD Kab/Kota
PDAM
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
2,500
5,000
5,000
12,500
21,600
24,000
24,000
80,600
A
SUB-SEKTOR AIR LIMBAH
1
Constrution Work : Package LCB2 (sanur)
Denpasar
Paket
2
Contruction Work : Package LCB1 (Denpasar)
Denpasar
Paket
3
DED Jaringan air limbah dan sambungan pelayanan di Denpasar
Denpasar
Paket
1
1
900
900
900
4
DED Jaringan Pipa Air Limbah dan sambungan Pelayanan di Pemogan
Pemogan
kws
1
1
950
950
950
5
DED PS Air limbah kawasan yang tidak terlayani jaringan DSDP
Denpasar Timur, 5 Kelurahan
Paket
1
1
250
250
250
6
DED PS IPAL Komunal Skala kawasan di denpasar
Pemecutan
Paket
1
1
150
150
150
7
Operasional DSDP
Denpasar
Paket
1
1
150
150
150
8
Pembangunan Infrastruktur air limbah kota Denpasar Tahap I (Jaringan AL
Pedungan
Paket
1
1
75,000
75,000
75,000
Kota Denpasar 2013
1
1
1
1
3
1
1
1
4
11,000
85
12,500
48,000
32,600
Pemutakhiran SSK
NO
1
Estimasi Outcome
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
2
3
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
4
5
6
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
Volume
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta)
2014
2015
2016
2017
2018
Total Volume
2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah
APBN
APBD Prop.
APBD Kab/Kota
PDAM
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Pedungan)
9
Pembangunan Jaringan air limbah dan sambungan pelayanan di pedungan tahap II
Pedungan, Denpasar
Paket
1
10
Pembangunan PS Air Limbah Kawasan yang tidak terlayani DSDP
Denpasar Selatan
Paket
1
11
Pembangunan PS IPAL Komunal Skala Kawasan di Denpasar
Buana Asri
Paket
12
Pengembangan dan Peningkatan Jaringan Air limbah Terpusat Kota Denpasar dan Kuta
Denpasar
Paket
13
Perencanaan Teknis dan DED Pre Treatmen IPLT Suwung
Denpasar
Paket
Kota Denpasar 2013
1
1
65,000
4
7,500
1
1
1
1
1
1
1
1
1,000
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Air Limbah
87,150
65,000
65,000
30,000
30,000
2,000
2,000
2,000
80,000
80,000
80,000
1,000
1,000
349,500
256,400
180,850
86
7,500
7,500
7,500
36,500
7,500
36,500
48,000
45,100
-
Pemutakhiran SSK
Tabel 5.2b Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBN NO
1 A 1 2
3
4
5
6
7
KODE NOMENKLATUR
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
3
4
2
Estimasi Outcome
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
5
6
7
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
8
9
10
11
12
Indikasi Biaya (Rp. Juta) Total Volume 13
APBN (Rupiah Murni) 2014
2015
2016
2017
2018
14
15
16
17
18
Jumlah
SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan
SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi
19
20
21
SUB-SEKTOR AIR LIMBAH Operasional DSDP Perencanaan Teknis dan DED Pre Treatmen IPLT Suwung Pembangunan Infrastruktur air limbah kota Denpasar Tahap I (Jaringan AL Pedungan) DED PS IPAL Komunal Skala kawasan di denpasar DED PS Air limbah kawasan yang tidak terlayani jaringan DSDP DED Jaringan air limbah dan sambungan pelayanan di Denpasar DED Jaringan Pipa Air Limbah dan sambungan Pelayanan di Pemogan
Kota Denpasar 2013
Denpasar
Paket
1
1
150
150
Denpasar
Paket
1
1
1,000
1,000
Pedungan
Paket
1
1
75,000
75,000
Pemecutan
Paket
1
1
150
150
Denpasar Timur, 5 Kelurahan
Paket
1
1
250
250
Denpasar
Paket
1
1
900
900
Pemogan
kws
1
1
950
950
87
Pemutakhiran SSK
NO
1 8
KODE NOMENKLATUR
2
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
3
4
Pembangunan PS IPAL Komunal Skala Kawasan di Denpasar Pembangunan PS Air Limbah Kawasan yang tidak terlayani DSDP
Estimasi Outcome
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
5
6
7
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
8
9
10
11
12
Buana Asri
Paket
1
Denpasar Selatan
Paket
1
10
Pembangunan Jaringan air limbah dan sambungan pelayanan di pedungan tahap II
Pedungan, Denpasar
Paket
11
Pengembangan dan Peningkatan Jaringan Air limbah Terpusat Kota Denpasar dan Kuta
Denpasar
Paket
9
Indikasi Biaya (Rp. Juta) Total Volume 13
2015
2016
2017
2018
14
15
16
17
18
Jumlah
SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi
19
20
21
1
2,000
4
7,500
1
1
65,000
65,000
1
1
80,000
80,000
1
1
1
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Air Limbah Dari APBN
Kota Denpasar 2013
APBN (Rupiah Murni) 2014
SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan
88
76,150
156,750
2,000
7,500
7,500
7,500
7,500
7,500
7,500
30,000
255,400
Pemutakhiran SSK
Tabel 5.2c Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBD Provinsi Bali NO
KODE NOMENKLATUR
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
1
2
3
4
A
Estimasi Outcome Jml. Luas Penduduk Wilayah Terlayani Terlayani 5
6
Satuan 7
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Volume 2014
2015
2016
2017
2018
Total Volume
8
9
10
11
12
13
Indikasi Biaya (Rp. Juta) APBD Provinsi Bali
SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan
SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi
20
21
Jumlah
SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan
SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi
19
20
21
Jumlah
2014
2015
2016
2017
2018
14
15
16
17
18
14,000
14,000
48,000
14,000
14,000
48,000
19
SUB-SEKTOR AIR LIMBAH Contruction Work : Package LCB1 (Denpasar)
1
Denpasar
Paket
1
1
1
1
4
6,000
14,000
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Air Limbah Dari APBD Provinsi Bali
6,000
14,000
-
Tabel 5.2d Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBK Kota Denpasar NO
1 A
KODE NOMENKLATUR
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
3
4
2
Estimasi Outcome
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
5
6
7
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
8
9
10
11
12
Total Volume 13
APBK Kota Denpasar 2014
2015
2016
2017
2018
14
15
16
17
18
2,500
5,000
5,000
12,500
10,000
10,000
32,600
15,000
15,000
45,100
SUB-SEKTOR AIR LIMBAH
1
Constrution Work : Package LCB2 (sanur)
Denpasar
Paket
2
Contruction Work : Package LCB1 (Denpasar)
Denpasar
Paket
Kota Denpasar 2013
1
1
1
3
1
1
1
4
5,000
7,600
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Air Limbah Dari APBK Kota Denpasar
5,000
10,100
1
89
-
Pemutakhiran SSK
5.3.
PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PERSAMPAHAN Sub sektor persampahan merupakan sub sektor yang memiliki program terbanyak sampai
5 tahun kedepan sekalipun dengan alokasi dana ketiga setelah drainase dan air limbah. Kegiatan yang banyak memerlukan dana adalah kegiatan pembangunan dan pengadaan seperti pembangunan TPS dan pengadaan armada angkutan sampah. Alokasi dana total untuk sub sektor persampahan adalah sebesar 103,8 milyar, alokasi dana tertinggi bersumber dari dana APBD Kota Denpasar sendiri, yaitu sebesar 53.97% kemudian yang bersumber dari dana pemerintah pusat yaitu sebesar 33.86, terakhir dari dana APBD Provinsi Bali yaitu sebesar 12.17%. Dana yang bersumber dari APBD Kota Denpasar sebagian besar digunakan untuk program pembangunan TPS dan pengadaan kendaraan, untuk pengelolaan TPA digunakan dana dari APBD Provinsi, sedangkan dana dari pusat diprioritaskan untuk pendanaan pembangunan TPS 3R. detail program dan pendanaan untuk sub sektor persampahan dapat dilihat pada tabeltabel berikut ini :
Kota Denpasar 2013
90
Pemutakhiran SSK
Tabel 5.3a Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan NO
1 C 1
Estimasi Outcome
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
2
3
SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan konsep 3R
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
4
5
6
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
7
8
9
10
11
1
2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah
APBN
APBD Prop.
APBD Kab/Kota
PDAM
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
4
2,450
2,450
2,450
2,450
9,800
9,800
-
-
-
Paket
1
2
Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan konsep 3R di Pemogan
Pemogan
Paket
1
1
2,000
2,000
2,000
-
-
-
3
Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan konsep 3R kawasan Renon
Renon
Paket
1
1
1,000
1,000
1,000
-
-
-
4
Pembangunan PS Pupuk Granuler
Pedungan
Paket
2
2
10,000
10,000
10,000
-
-
-
5
Pembangunan TPS Compact Container di Kota denpasar
Denpasar
unit
440
-
440
-
-
6
Pembangunan TPST/3R skala kws Kota Denpasar
Denpasar
Paket
1
1
520
520
520
-
-
-
7
Pemberdayaan masyarakat tentang penanganan sampah dengan konsep 3R
Denpasar
Paket
1
1
500
500
500
-
-
-
Kota Denpasar 2013
1
Total Volume
Denpasar
2
1
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta)
2
440
91
Pemutakhiran SSK
NO
1
Estimasi Outcome
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
2
3
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
4
5
6
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
7
8
9
10
11
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta)
Total Volume
2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah
APBN
APBD Prop.
APBD Kab/Kota
PDAM
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
3,600
4,000
7,600
7,600
-
-
-
100
100
-
-
-
435
-
-
435
-
1,400
-
-
1,400
-
4,200
-
1,400
2,800
-
8
Pengadaan alat berat (bulldozer, excavator)
Denpasar
Paket
9
Pengadaan alat komposter untuk kawasan perumahan (Pilot Project) 200 unit
Denpasar Selatan
Paket
Denpasar
Paket
Denpasar
Unit
Denpasar
Unit
Denpasar
Unit
20
20
20
20
80
500
500
500
500
2,000
-
-
2,000
-
Denpasar
Unit
10
10
10
10
40
3,500
3,500
3,500
3,500
14,000
-
-
14,000
-
10
11 12 13 14
Pengadaan alat pengumpul sampah perumahan kapasitas 1 m3 40 buah per tahun Pengadaan amrol truk Pengadaan Armrol truk Pengadaan Container Pengadaan Dump truk
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4 4
2
4
5
100
87
87
4 4
12
87
87
87
1,400 1,400
1,400
1,400
15
Pengadaan hook lift truk untuk TPS compact container di kota Denpasar
Denpasar
Unit
2
2
2,468
2,468
-
-
2,468
-
16
Pengadaan Kendaraan Penyapu Pantai (Beach tex Marina)
Denpasar
unit
1
1
3,500
3,500
-
3,500
-
-
Kota Denpasar 2013
92
Pemutakhiran SSK
Estimasi Outcome
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta)
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
1
2
3
17
Pengadaan kontainer sampah kapasitas 6 m3 untuk area komersil dan fasum 5 unit per tahun
Denpasar
Paket
1
1
1
1
4
145
145
145
145
580
-
-
580
-
18
Pengadaan kontainer sampah kapasitas 6 m3 untuk perumahan 8 unit per tahun
Denpasar
Paket
1
1
1
1
4
350
230
230
230
1,040
-
-
1,040
-
Denpasar
Paket
1
1
1
1
1
5
507
507
507
507
507
2,535
-
-
2,535
-
Denpasar
Paket
1
1
1
1
1
5
65
65
65
65
65
325
-
-
325
-
Denpasar
unit
1
1
2,000
2,000
-
2,000
-
-
1
4
1,152
4,608
-
-
4,608
-
1,152
1,152
-
-
1,152
-
130
650
-
-
650
-
NO
19
20
21
Pengadaan percontohan alat pengomposan individual kapasitas 60 liter 1000 KK / th. Pengadaan percontohan alat pengomposan komunal kapasitas 1 m3 10 unit pertahun Pengadaan sweeper truk
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
4
5
6
22
Pengadaan TPS Tipe 2 (300 m2 ), 4 Unit per tahun
Denpasar
Paket
23
Pengadaan TPS Tipe 2 (300 m2) 4 unit pertahun
Denpasar
Paket
24
Pengadaan wadah komunal kapasitas 1 m3 20 Unit per tahun
Denpasar
Paket
Kota Denpasar 2013
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
7
8
9
10
11
1
1
1
1
1
1
1
Total Volume
2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah
APBN
APBD Prop.
APBD Kab/Kota
PDAM
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
1
1
1
5
1,152
130
130
93
1,152
130
1,152
130
Pemutakhiran SSK
Estimasi Outcome
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
1
2
3
25
Pengadaan Wheel Loader
Denpasar
unit
26
Pengawasan dan pembinaan pengelolaa kebersihan melalui Juru Pemantau lingkungan (Jumali)
Denpasar
Paket
27
Pengelolaan TPA suwung dengan SLF
Pedungan
Paket
28
Pengembangan dan Peningkatan Alternatif TPA Sampah
Denpasar
Paket
1
1
29
Pengembangan dan peningkatan RIS Pengelolaan Persampahan Kawasan
Denpasar
Paket
1
30
Pengembangan kinerja pengelolaan kebersihan : monitoring evaluasi dan pelaporan kebersihan kota, target pengetahuan masyarakat meningkatan di bidang kebersihan.
Denpasar
Paket
1
NO
Kota Denpasar 2013
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
4
5
6
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
7
8
9
10
11
2
1
Total Volume
2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah
APBN
APBD Prop.
APBD Kab/Kota
PDAM
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
2
1
1
1,800
1,800
-
1,800
-
-
500
-
-
500
-
24,539
-
3,500
21,039
-
2,000
2,000
2,000
-
-
-
1
1,000
1,000
1,000
-
-
-
2
150
300
-
-
300
-
1
1
1
1
1
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta)
5
500
539
5,500
94
6,000
6,000
150
6,500
Pemutakhiran SSK
NO
1 31
32
Estimasi Outcome
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
2
3
Peningkatan pemungutan retribusi kepada masyarakat Perencanaan pemberdayaan masyarakat tentang penanganan sampah konsep 3R
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
4
5
6
Denpasar
Paket
Denpasar
Paket
33
Perencanaan teknis manajemen persampahan
Denpasar
Paket
34
Promosi pola hidup bersih dan sehat : Pengadaan buku penyuluhan persampahan
Denpasar
Paket
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
7
8
9
10
11 1
1
Total Volume
2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah
APBN
APBD Prop.
APBD Kab/Kota
PDAM
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
1
1
1
150
500
1
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Persampahan
Kota Denpasar 2013
30
1
1
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta)
200
14,582
33,936
95
16,166
20,146
19,041
30
-
-
30
-
150
150
-
-
-
500
500
-
-
-
200
-
-
200
-
103,871
35,170
12,640
56,061
-
Pemutakhiran SSK
Tabel 5.3b Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBN NO
1 C
KODE NOMENKLATUR
2
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
3
4
Estimasi Outcome
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
5
6
7
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
8
9
10
11
12
Indikasi Biaya (Rp. Juta) Total Volume 13
APBN (Rupiah Murni) 2014
2015
2016
2017
2018
14
15
16
17
18
Jumlah
SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan
SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi
19
20
21
SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN
1
Pengadaan alat komposter untuk kawasan perumahan (Pilot Project) 200 unit
Denpasar Selatan
Paket
1
1
100
100
2
Pemberdayaan masyarakat tentang penanganan sampah dengan konsep 3R
Denpasar
Paket
1
1
500
500
3
Perencanaan teknis manajemen persampahan
Denpasar
Paket
1
1
500
500
4
Pembangunan TPST/3R skala kws Kota Denpasar
Denpasar
Paket
1
1
520
520
5
Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan konsep 3R kawasan Renon
Renon
Paket
1
1
1,000
1,000
6
Pengembangan dan peningkatan RIS Pengelolaan Persampahan Kawasan
Denpasar
Paket
1
1
1,000
1,000
Kota Denpasar 2013
96
Pemutakhiran SSK
NO
1
KODE NOMENKLATUR
2
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
3
4
Estimasi Outcome
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
5
6
7
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
8
9
10
11
12
Indikasi Biaya (Rp. Juta) Total Volume 13
APBN (Rupiah Murni) 2014
2015
2016
2017
2018
14
15
16
17
18
Jumlah
SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan
SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi
19
20
21
7
Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan konsep 3R di Pemogan
Pemogan
Paket
1
1
2,000
2,000
8
Pengembangan dan Peningkatan Alternatif TPA Sampah
Denpasar
Paket
1
1
2,000
2,000
9
Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan konsep 3R
Denpasar
Paket
1
4
2,450
10
Pembangunan PS Pupuk Granuler
Pedungan
Paket
2
2
10,000
11
Pengadaan alat berat (bulldozer, excavator)
Denpasar
Paket
12
Perencanaan pemberdayaan masyarakat tentang penanganan sampah konsep 3R
Denpasar
Paket
1
1
1
1
1
2
1
1
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Persampahan Dari APBN
Kota Denpasar 2013
97
2,450
2,450
20,070
9,800
10,000
3,600
-
2,450
2,450
6,050
4,000
7,600
150
150
6,600
35,170
Pemutakhiran SSK
Tabel 5.3c Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBD Provinsi Bali NO
1 C
KODE NOMENKLATUR
2
Estimasi Outcome
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
3
4
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
5
6
7
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
8
9
10
11
12
Total Volume 13
APBD Provinsi Bali 2014
2015
2016
2017
2018
14
15
16
17
18
Jumlah
SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan
SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi
19
20
21
SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN
1
Pengelolaan TPA suwung dengan SLF
Pedungan
Paket
1
2
Pembangunan TPS Compact Container di Kota denpasar
Denpasar
unit
2
3
Pengadaan Armrol truk
Denpasar
Unit
4
4
Pengadaan Wheel Loader
Denpasar
unit
5
Pengadaan sweeper truk
Denpasar
6
Pengadaan Kendaraan Penyapu Pantai (Beach tex Marina)
Denpasar
Kota Denpasar 2013
1
1
1
1
5
3,500
3,500
2
440
440
12
1,400
1,400
2
2
1,800
1,800
unit
1
1
2,000
2,000
unit
1
1
3,500
3,500
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Persampahan Dari APBD Provinsi Bali
9,140
4
4
98
-
-
-
3,500
12,640
Pemutakhiran SSK
Tabel 5.3d Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBK Kota Denpasar NO
1 C
KODE NOMENKLATUR
2
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
3
4
Estimasi Outcome
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
5
6
7
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
8
9
10
11
12
Total Volume 13
APBK Kota Denpasar 2014
2015
2016
2017
2018
14
15
16
17
18
Jumlah
SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan
SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi
19
20
21
SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN
1
Pengadaan Armrol truk
Denpasar
Unit
4
4
2
Pengadaan percontohan alat pengomposan komunal kapasitas 1 m3 10 unit pertahun
Denpasar
Paket
1
1
1
1
1
5
65
65
65
65
65
325
3
Pengadaan alat pengumpul sampah perumahan kapasitas 1 m3 40 buah per tahun
Denpasar
Paket
1
1
1
1
1
5
87
87
87
87
87
435
4
Pengadaan wadah komunal kapasitas 1 m3 20 Unit per tahun
Denpasar
Paket
1
1
1
1
1
5
130
130
130
130
130
650
5
Pengadaan kontainer sampah kapasitas 6 m3 untuk area komersil dan fasum 5 unit per tahun
Denpasar
Paket
1
1
1
1
4
145
145
145
145
580
6
Pengadaan kontainer sampah kapasitas 6 m3 untuk perumahan 8 unit per tahun
Denpasar
Paket
1
1
1
1
4
350
230
230
230
1,040
Kota Denpasar 2013
4
12
99
1,400
1,400
2,800
Pemutakhiran SSK
NO
1
KODE NOMENKLATUR
2
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
3
4
Estimasi Outcome
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
5
6
7
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
8
9
10
11
12
Total Volume 13
APBK Kota Denpasar 2014
2015
2016
2017
2018
14
15
16
17
18
Jumlah
SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan
SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi
19
20
21
7
Pengadaan percontohan alat pengomposan individual kapasitas 60 liter 1000 KK / th.
Denpasar
Paket
1
1
1
1
1
5
507
507
507
507
507
2,535
8
Pengelolaan TPA suwung dengan SLF
Pedungan
Paket
1
1
1
1
1
5
539
5,500
6,000
6,000
3,000
21,039
9
Pengadaan TPS Tipe 2 (300 m2 ), 4 Unit per tahun
Denpasar
Paket
1
1
1
1
4
1,152
1,152
1,152
1,152
10
Pengadaan hook lift truk untuk TPS compact container di kota Denpasar
Denpasar
Unit
2
2
2,468
11
Pengembangan kinerja pengelolaan kebersihan : monitoring evaluasi dan pelaporan kebersihan kota, target pengetahuan masyarakat meningkatan di bidang kebersihan.
Denpasar
Paket
12
Pengadaan Container
Denpasar
Unit
13
Pengawasan dan pembinaan pengelolaa kebersihan melalui Juru Pemantau lingkungan (Jumali)
Denpasar
Paket
14
Pengadaan Dump
Denpasar
Unit
Kota Denpasar 2013
1
20
1
20
20
20
1
10
10
10
10
2,468
2
150
80
500
1
500
40
3,500
100
4,608
150
500
500
300
500
2,000
500
3,500
3,500
3,500
14,000
Pemutakhiran SSK
NO
1
KODE NOMENKLATUR
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
3
4
2
Estimasi Outcome
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
5
6
7
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
8
9
10
11
12
Total Volume 13
APBK Kota Denpasar 2014
2015
2016
2017
2018
14
15
16
17
18
Jumlah
SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan
SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi
19
20
21
truk 15
Pengadaan amrol truk
Denpasar
Unit
16
Peningkatan pemungutan retribusi kepada masyarakat
Denpasar
Paket
1
1
30
30
17
Promosi pola hidup bersih dan sehat : Pengadaan buku penyuluhan persampahan
Denpasar
Paket
1
1
200
200
18
Pengadaan TPS Tipe 2 (300 m2) 4 unit pertahun
Denpasar
Paket
4
4
1
1,400
1
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Persampahan Dari APBK Kota Denpasar
Kota Denpasar 2013
1,400
101
5,442
13,866
13,716
14,096
1,152
1,152
8,941
56,061
Pemutakhiran SSK
5.4.
PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DRAINASE Untuk sub sektor drainase lingkungan, sebagai subsektor yang memiliki alokasi
anggaran terbesar atau selama 5 tahun ke depan alokasinya mencapai Rp. 604,5 milyar, pendanaan untuk drainase lingkungan difokuskan pada peningkatan sistem drainase. Hal ini dikarenakan titik genangan di Kota Denpasar meningkat setiap tahunnya hingga mencapai 25 titik genangan baik jalan utama maupun area pemukiman. Pertambahan jumlah penduduk secara otomatis menambah jumlah pemukiman, sehingga ancaman genangan meningkat. Untuk itu Kota Denpasar mengalokasikan dana yang cukup besar untuk pembangunan non fisik subsektor drainase lingkungan dalam periode 5 tahun mendatang dengan dana APBN, APBD Provinsi dan kota serta dana dari swasta dan masyarakat di sekitar jalan lintas provinsinya. Dari perencanaan kota, khusus untuk kegiatan peningkatan sistem drainase akan memakan biaya Rp. 39,8 milyar dalam 5 tahun (2014-2018). Dalam pembagian alokasi pendanaan sektor drainase, sebesar 91.18% bersumber dari APBN, dana dari APBD Provinsi Bali dialokasikan sebesar 1.65%, sedangkan alokasi dana dari Pemerintah Kota Denpasar dialokasikan sebesar 7.03%, dana tambahan lain bersumber dari PDAM sebesar 0.15% yang digunakan untuk pemasangan saringan sampah sebanyak 500 titik. Adapun alokasi pendanaan untuk masing-masing program kegiatan sektor drainase selama 5 tahun kedepan, dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :
Kota Denpasar 2013
102
Pemutakhiran SSK
Tabel 5.4a Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase NO
1
Estimasi Outcome
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
2
3
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
4
5
6
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
7
8
9
10
11
Total Volume
2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah
APBN
APBD Prop.
APBD Kab/Kota
PDAM
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
B
SUB-SEKTOR DRAINASE
1
DED pembangunan drainase kawasan kelurahan sanur dan sekitarnya
Denpasar
Paket
2
Operasional dan Pemeliharaan drainase di kota denpasar
Denpasar
Paket
3
Operasional dan Pemeliharaan drainase di kota denpasar (untuk sasaran : terpeliharaanya jaringan drainase)
Denpasar
Paket
1
1
4
Pemasangan saringan sampah 500 buah tiap kecamatan per tahun
4 kecamatan
Paket
1
1
5
Pembangunan drainase di kawasan padang sumbu
Padangsambian kelod
Paket
1
6
Pembangunan drainase kawasan Gatsu
Denpasar
Paket
1
1
7
Pembangunan drainase Kawasan Kelurahan sanur
Denpasar selatan
Kws
1
1
Kota Denpasar 2013
1
1
1
1
1
1
1
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta)
200
200
200
-
-
-
2,300
-
2,300
-
-
9,600
-
2,300
7,300
-
1,500
-
300
300
900
65,000
65,000
-
-
-
50,000
50,000
50,000
-
-
-
62,600
62,600
62,600
-
-
-
1
2,300
3
5,000
2,300
5
300
300
1
65,000
103
2,300
300
300
300
Pemutakhiran SSK
NO
1
Estimasi Outcome
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
2
3
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
4
5
6
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
7
8
9
10
11
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta)
Total Volume
2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah
APBN
APBD Prop.
APBD Kab/Kota
PDAM
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
dan sekitarnya (multi years)
8
Pembangunan drainase kawasan kelurahan sanur dan sekitarnya (multi years))
Denpasar Selatan
Kws
1
1
80,000
80,000
80,000
-
-
-
9
Pembangunan drainase kawasan siulan
Kesiman
Paket
1
1
24,500
24,500
24,500
-
-
-
10
Pembangunan sistem Drainase kota Denpasar ( Pangkung Muding)
padang sambian
Paket
56,590
56,590
-
-
-
11
Pembangunan sodetan JL. Gatot Subroto
Kesiman
Paket
80,000
80,000
-
-
-
12
Penanganan Drainase sistem V
Denpasar
kws
90,000
90,000
-
-
-
13
Penanganan sistem drainase bumi ayu sanur
Kel. Sanur
Paket
1
42,368
40,268
-
2,100
-
14
Peningkatan di lingk. Br. Rangkan sari Jl. Gria Anyar
Pemogan
Paket
1
1
15
Peningkatan sistem di Jl. By Pass ngurah rai : pembuatan saluran badan jalan 500 M
Denpasar
Paket
1
16
Peningkatan sistem di Jl. By Pass Ngurah Rai Hotel
Sanur kauh
Paket
1
Kota Denpasar 2013
1
1
1
1 1
56,590
80,000
1
90,000
1
42,368
1
3
700
1,250
700
2,650
-
-
2,650
-
1
1
3
350
350
350
1,050
-
-
1,050
-
1
1
3
140
140
140
420
-
-
420
-
104
Pemutakhiran SSK
NO
1
Estimasi Outcome
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
2
3
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
4
5
6
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
7
8
9
10
11
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta)
Total Volume
2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah
APBN
APBD Prop.
APBD Kab/Kota
PDAM
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
radison Sweth dan sekitarnya
17
Peningkatan sistem di Jl. Gumitir di lingk. Br Toh Jiwa Kesiman Kertalangu
Denpasar
Paket
1
1
1
3
1,025
1,025
1,025
3,075
-
-
3,075
-
18
Peningkatan sistem di Jl. Suli Jl. Kamboja dan sekitarnya desa dangin puri kangin dan desa sumerta kauh
Denpasar
Paket
1
1
1
3
1,100
1,100
1,100
3,300
-
-
3,300
-
19
Peningkatan sistem di lingkungan bumi ayu
Kel. Sanur
Paket
1
1
2
2,100
2,100
4,200
-
-
4,200
-
20
Peningkatan sistem di lingkungan perumahan dan pertanian subak cuculan desa pemengon
Pemogan
Paket
1
1
2
1,250
1,250
2,500
-
-
2,500
-
21
Peningkatan sistem di perumahan Jl. Gatsu IV dan Sekitar Kelurahan Tonja
Tonja
Paket
1
1
1
3
350
350
350
1,050
-
1,050
-
-
22
Peningkatan sistem di SD 12 Jl. Waturenggong dan sekita kelurahan Panjer
Denpasar
Paket
1
1
1
3
1,100
1,100
1,100
3,300
-
-
3,300
-
23
Peningkatan Sistem Drainase di Gn. Batur dan
Kel. Pemecutan
Paket
1
1
1
3
3,500
3,500
3,500
10,500
-
-
10,500
-
Kota Denpasar 2013
105
Pemutakhiran SSK
NO
1
Estimasi Outcome
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
2
3
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
4
5
6
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
7
8
9
10
11
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta)
Total Volume
2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah
APBN
APBD Prop.
APBD Kab/Kota
PDAM
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
sekitarnya 24
Peningkatan sistem Drainase di Jl. Gatot subroto timur Kesiman Petilan
Kesiman Petilan
Paket
1
1
1
3
600
600
600
1,800
-
-
1,800
-
25
Peningkatan sistem Jl. P. Seram, Jl. P. Buton, Jl.P. Serangan dan sekitar desa Dauh Puri Kelod
Denpasar
Paket
1
1
1
3
2,000
2,000
2,000
6,000
2,000
4,000
-
-
354,383
103,815
16,815
604,503
551,158
9,950
42,495
900
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Drainase
Kota Denpasar 2013
126,890
106
2,600
Pemutakhiran SSK
Tabel 5.4b Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBN NO
1 B
KODE NOMENKLATUR
Estimasi Outcome
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
3
4
2
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
5
6
7
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
8
9
10
11
12
Indikasi Biaya (Rp. Juta) Total Volume 13
APBN (Rupiah Murni) 2014
2015
2016
2017
2018
14
15
16
17
18
Jumlah
SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan
SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi
19
20
21
SUB-SEKTOR DRAINASE
1
Pembangunan sistem Drainase kota Denpasar ( Pangkung Muding)
padang sambian
Paket
1
1
56,590
56,590
2
Pembangunan drainase di kawasan padang sumbu
Padangsambian kelod
Paket
1
1
65,000
65,000
3
DED pembangunan drainase kawasan kelurahan sanur dan sekitarnya
Denpasar
Paket
1
1
200
200
4
Pembangunan drainase kawasan siulan
Kesiman
Paket
1
1
24,500
24,500
5
Penanganan sistem drainase bumi ayu sanur
Kel. Sanur
Paket
1
1
40,268
40,268
6
Pembangunan drainase kawasan Gatsu
Denpasar
Paket
1
1
50,000
50,000
7
Pembangunan drainase Kawasan Kelurahan sanur dan sekitarnya (multi years)
Denpasar selatan
Kws
1
1
62,600
62,600
8
Pembangunan drainase kawasan
Denpasar Selatan
Kws
1
1
80,000
80,000
Kota Denpasar 2013
107
Pemutakhiran SSK
NO
1
KODE NOMENKLATUR
2
Estimasi Outcome
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
3
4
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
5
6
7
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
8
9
10
11
12
Indikasi Biaya (Rp. Juta) Total Volume 13
APBN (Rupiah Murni) 2014
2015
2016
2017
2018
14
15
16
17
18
Jumlah
SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan
SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi
19
20
21
kelurahan sanur dan sekitarnya (multi years)) 9
Pembangunan sodetan JL. Gatot Subroto
Kesiman
Paket
1
10
Peningkatan sistem Jl. P. Seram, Jl. P. Buton, Jl.P. Serangan dan sekitar desa Dauh Puri Kelod
Denpasar
Paket
1
11
Penanganan Drainase sistem V
Denpasar
kws
1
1
1
1
80,000
3
2,000
2,000
1
90,000
90,000
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Drainase Dari APBN
Kota Denpasar 2013
80,000
108
121,590
337,568
92,000
-
-
551,158
Pemutakhiran SSK
Tabel 5.4c Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD Provinsi Bali NO
1 B
KODE NOMENKLATUR
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
3
4
2
Estimasi Outcome
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
5
6
7
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
8
9
10
11
12
Total Volume 13
APBD Provinsi Bali 2014
2015
2016
2017
2018
14
15
16
17
18
Jumlah
SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan
SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi
19
20
21
SUB-SEKTOR DRAINASE
1
Peningkatan sistem di perumahan Jl. Gatsu IV dan Sekitar Kelurahan Tonja
Tonja
Paket
1
1
1
3
350
2
Peningkatan sistem Jl. P. Seram, Jl. P. Buton, Jl.P. Serangan dan sekitar desa Dauh Puri Kelod
Denpasar
Paket
1
1
1
3
2,000
3
Operasional dan Pemeliharaan drainase di kota denpasar (untuk sasaran : terpeliharaanya jaringan drainase)
Denpasar
Paket
1
1
1
3
4
Pemasangan saringan sampah 500 buah tiap kecamatan per tahun
4 kecamatan
Paket
1
1
5
Operasional dan Pemeliharaan drainase di kota denpasar
Denpasar
Paket
1
1
350
1,050
2,000
4,000
2,300
2,300
1
5
300
300
1
1
2,300
2,300
2,600
9,950
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Drainase Dari APBD Provinsi Bali
Kota Denpasar 2013
350
109
-
2,350
350
4,650
Pemutakhiran SSK
Tabel 5.4d Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBK Kota Denpasar NO
1 B
KODE NOMENKLATUR
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
3
4
2
Estimasi Outcome
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
5
6
7
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
8
9
10
11
12
Total Volume 13
APBK Kota Denpasar 2014
2015
2016
2017
2018
14
15
16
17
18
Jumlah
SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan
SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi
19
20
21
SUB-SEKTOR DRAINASE
1
Pemasangan saringan sampah 500 buah tiap kecamatan per tahun
4 kecamatan
Paket
1
1
2
Operasional dan Pemeliharaan drainase di kota denpasar (untuk sasaran : terpeliharaanya jaringan drainase)
Denpasar
Paket
1
1
3
Peningkatan sistem di Jl. By Pass Ngurah Rai Hotel radison Sweth dan sekitarnya
Sanur kauh
Paket
1
4
Peningkatan sistem di Jl. By Pass ngurah rai : pembuatan saluran badan jalan 500 M
Denpasar
Paket
5
Peningkatan sistem Drainase di Jl. Gatot subroto timur Kesiman Petilan
Kesiman Petilan
6
Peningkatan di lingk. Br. Rangkan sari Jl. Gria Anyar
Pemogan
Kota Denpasar 2013
1
1
1
5
300
-
1
3
5,000
2,300
1
1
3
140
1
1
1
3
Paket
1
1
1
Paket
1
1
1
-
-
-
300
-
7,300
140
140
420
350
350
350
1,050
3
600
600
600
1,800
3
700
1,250
700
2,650
110
Pemutakhiran SSK
NO
1
KODE NOMENKLATUR
2
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
3
4
Estimasi Outcome
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
5
6
7
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
8
9
10
11
12
Indikasi Biaya (Rp. Juta) Total Volume 13
APBK Kota Denpasar 2014
2015
2016
2017
2018
14
15
16
17
18
Jumlah
SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan
SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi
19
20
21
7
Peningkatan sistem di Jl. Gumitir di lingk. Br Toh Jiwa Kesiman Kertalangu
Denpasar
Paket
1
1
1
3
1,025
1,025
1,025
3,075
8
Peningkatan sistem di Jl. Suli Jl. Kamboja dan sekitarnya desa dangin puri kangin dan desa sumerta kauh
Denpasar
Paket
1
1
1
3
1,100
1,100
1,100
3,300
9
Peningkatan sistem di SD 12 Jl. Waturenggong dan sekita kelurahan Panjer
Denpasar
Paket
1
1
1
3
1,100
1,100
1,100
3,300
10
Peningkatan sistem di lingkungan perumahan dan pertanian subak cuculan desa pemengon
Pemogan
Paket
1
1
2
1,250
1,250
2,500
11
Penanganan sistem drainase bumi ayu sanur
Kel. Sanur
Paket
1
1
2,100
12
Peningkatan Sistem Drainase di Gn. Batur dan sekitarnya
Kel. Pemecutan
Paket
1
3,500
13
Peningkatan sistem di lingkungan bumi ayu
Kel. Sanur
Paket
1
1
3
1
1
2
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Drainase Dari APBK Kota Denpasar
Kota Denpasar 2013
111
5,300
14,165
2,100
3,500
3,500
10,500
2,100
2,100
4,200
11,165
11,865
-
42,495
Pemutakhiran SSK
Tabel 5.4e Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan PDAM Kota Denpasar NO
1 B
1
KODE NOMENKLATUR
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
3
4
2
Estimasi Outcome
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
5
6
7
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
Volume 2014
2015
2016
2017
2018
8
9
10
11
12
Total Volume 13
PDAM Kota Denpasar 2014
2015
2016
2017
2018
14
15
16
17
18
Jumlah
SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan
SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi
19
20
21
SUB-SEKTOR DRAINASE Pemasangan saringan sampah 500 buah tiap kecamatan per tahun
4 kecamatan
Kota Denpasar 2013
Paket
1
1
1
1
1
5
-
300
300
300
-
900
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Drainase Dari PDAM Kota Denpasar
-
300
300
300
-
900
112
Pemutakhiran SSK
5.5.
PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PHBS Dari 4 sektor sanitasi, program PHBS yang disusun oleh Dinas Kesehatan Kota Denpasar
mencapai tahun 2015 dengan total anggaran bersumber dari APBD Kota Denpasar. Alokasi total anggaran untuk PHBS mencapai 6,5 milyar, penggunaan dana tertinggi digunakan untuk program Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan. Adapun detail program dan alokasi anggaran untuk sektor PHBS dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :
Kota Denpasar 2013
113
Pemutakhiran SSK
Tabel 5.5a Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Estimasi Outcome NO
1
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
2
3
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
4
5
6
Volume 2014
2015
7
8
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta)
Total Volume
2014
2015
Jumlah
APBN
APBD Prop.
APBD Kab/Kota
PDAM
9
10
11
12
13
14
15
16
D
SUB-SEKTOR PHBS
1
Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
Denpasar
Paket
1
1
2
115
127
243
243
2
Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
Denpasar
Paket
1
1
2
639
703
1,342
1,342
3
Pengkajian dan pengembangan lingkungan sehat
Denpasar
Paket
1
1
2
290
290
580
580
4
Peningkatan kesehatan masyarakat
Denpasar
Paket
1
1
2
115
120
235
235
5
Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
Denpasar
Paket
1
1
2
782
860
1,642
1,642
6
Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan
Denpasar
Paket
1
1
2
100
110
210
210
7
Penyelenggaraan penyehatan lingkungan
Denpasar
Paket
1
1
2
496
521
1,017
1,017
Kota Denpasar 2013
114
Pemutakhiran SSK
Estimasi Outcome NO
1
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
2
3
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
4
5
6
Volume 2014
2015
7
8
Indikasi Biaya (Rp. Juta)
Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta)
Total Volume
2014
2015
Jumlah
APBN
APBD Prop.
APBD Kab/Kota
PDAM
9
10
11
12
13
14
15
16
8
Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
Denpasar
Paket
1
1
2
280
307
587
587
9
Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
Denpasar
Paket
1
1
2
296
311
606
606
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor PHBS
3,112
3,349
6,461
6,461
Kota Denpasar 2013
115
Pemutakhiran SSK
Tabel 5.5b Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Sumber Pendanaan APBK Kota Denpasar NO
1 D
KODE NOMENKLATUR
2
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
3
4
Estimasi Outcome
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
5
6
7
Volume 2014
2015
8
9
Total Volume 13
Indikasi Biaya (Rp. Juta) APBK Kota Denpasar 2014
2015
14
15
Jumlah
SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan
SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi
19
20
21
SUB-SEKTOR PHBS
1
Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
Denpasar
Paket
1
1
2
115
127
243
2
Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
Denpasar
Paket
1
1
2
639
703
1,342
3
Pengkajian dan pengembangan lingkungan sehat
Denpasar
Paket
1
1
2
290
290
580
4
Peningkatan kesehatan masyarakat
Denpasar
Paket
1
1
2
115
120
235
5
Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
Denpasar
Paket
1
1
2
782
860
1,642
6
Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan
Denpasar
Paket
1
1
2
100
110
210
7
Penyelenggaraan penyehatan lingkungan
Denpasar
Paket
1
1
2
496
521
1,017
Kota Denpasar 2013
116
Pemutakhiran SSK
NO
1
PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen
KODE NOMENKLATUR
2
DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)
3
4
Estimasi Outcome
Kebutuhan Penanganan Menyeluruh
Jml. Penduduk Terlayani
Luas Wilayah Terlayani
Satuan
5
6
7
Volume 2014
2015
8
9
Total Volume 13
Indikasi Biaya (Rp. Juta) APBK Kota Denpasar 2014
2015
14
15
Jumlah
SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan
SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi
19
20
21
8
Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
Denpasar
Paket
1
1
2
280
307
587
9
Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
Denpasar
Paket
1
1
2
296
311
606
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Drainase Dari APBK Kota Denpasar
3,112
3,349
6,461
Kota Denpasar 2013
117
Pemutakhiran SSK
BAB VI MONITORING DAN EVALUASI 6.1.
STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI Monitoring dan evaluasi pelaksanaan SSK perlu dilakukan secara rutin oleh pokja Kota
Denpasar. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik bagi pengambil keputusan berkaitan capaian sasaran pembangunan sanitasi dengan dilaksanakannya kegiatankegiatan pembangunan dalam kerangka kebijakan dan strategi yang disepakati. Kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan SSK dilakukan sebagai usaha peningkatan kinerja dan akuntabilitas institusi dalam usaha pencapaian visi pembangunan sanitasi. Kegiatan monitoring dan evaluasi ini mencakup hal sebagai berikut : Menilai ulang kerangka hasil / kerangka stratejik SSK. Kerangka hasil seperti tujuan, sasaran, input, kegiatan dan output sesuai kaidah SMART (specific, measurable, attainable, realistic dan time-bound) serta memiliki indikator jelas. Menetapkan mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi SSK di tingkat pokja. Memasukkan informasi kerangka hasil kedalam sistem monev berbasis web Nawasis PPSP. Oleh karena itu, dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kota Denpasar, perlu ada keselarasan dan kesesuain antara pelaksanaan dan perencanaan yang telah dibuat.Oleh karena demikian, perlu disusun strategi pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan secara intensif dan berkelanjutan. Prosedur dan mekanisme kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan Pokja Sanitasi. Monitoring adalah aktifitas pengamatan dan penilain yang dilakukan secara kontinue terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan program sesuai dengan yang direncanakan dan terhadap penggunaan input dalam menghasilkan output yang telah ditetapkan/ direncanakan. Sementara Evaluasi adalah melakukan penilaian secara berkala kinerja, efisiensi dan dampak program, sehingga dapat diketahui tingkat keberhasilan dan kegagalan sebuah program. Dengan evaluasi dapat dicarikan solusi tentang pemecahan masalah yang ditemukan dalam evaluasi tersebut. Pengendalian Monitoring & Evaluasi selama pelaksanaan program/proyek dengan evaluasi dampak yang dilakukan setelah program/proyek selesai dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Kota Denpasar 2013
118
Pemutakhiran SSK
1.
Waktu dan tahapan Pelaksanaan Monev dilakukan secara kontinue dan berkala pada saat program/proyek sedang jalan. Evaluasi dampak dilaksanakan pada status akhir program/proyek atau pelaksanaan telah selesai.
2.
Tingkat Hierarkhi harapan dalam kerangka kerja logis Monev lebih kearah tingkat keluaran (output) sedangkan evaluasi dampak kearah tingkat tujuan fungsional atau dampak (purpose and Goal).
3.
Sifat informasi yang dibutuhkan Monitoring dan evaluasi selektif, tertentu dan peringatan dini terutama pada saat penentuan penyimpangan kritis dari jadwal pelaksanaan.Sedangkan evaluasi dampak menyeluruh dan tergantung pada kegiatan pengendalian (Monev).
4.
Sifat Kebijakan yang dijalankan Monev korektif dan segera dilaporkan, sedangkan evaluasi dampak memandang kedepan pada program/proyek lanjutan yang akan direncanakan selanjutnya.
5.
Metode Penilaian dan analisis Metode monev yaitu membandingkan antara pencapaian realisasi dengan rencana. Sedangkan Evaluasi dampak perbandingan antara yang diharapkan dengan dampak, pola perubahan sebelum dan sesudah adanya program.
6.
Orientasi Kegiatan Orientasi kegiatan Monev diarahkan pada pengelolaa program untuk memperbaiki penyimpangan dalam implementasi program sehingga program tersebut dapat memberikan manfaat atau keuntungan bagi sasarannya. Sementara Evaluasi dampak diarahkan kepada kelompok sasaran, untuk menilai/menghitung keuntungan yang diperoleh dalam kelompok sasaran. Dalam kaitan dengan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian program dari
strategi Sanitasi Kota Denpasar terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan demi menjamin tercapainya tujuan kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut yaitu: (1) obyektif dan profesional; (2) partisipasi; (3) tepat waktu; (4) transparan; (5) akuntabel; (6) berkesinambungan; dan (7) berbasis kinerja. Monitoring partisipatif melibatkan masyarakat dalam mengidentifikasi, memproses dan
Kota Denpasar 2013
119
Pemutakhiran SSK
mengkomunikasikan informasi dan data. Evaluasi partisipatif merupakan analisis sistematis oleh pengelola program/kegiatan dan warga masyarakat agar mampu melakukan penyesuaian, mereformulasi kebijakan atau tujuan, me-reorganisasi kelembagaan dan merelokasi sumberdaya. Data yang dihimpun pada waktu monitoring menjadi dasar dalam melakukan analisa evaluasi, termasuk identifikasi dampak program/kegiatan bagi masyarakat yang menjadi sasarannya. Oleh karena itu, monitoring dan evaluasi partisipatif mempunyai tujuan ganda, pertama sebagai alat manajemen untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dan kedua juga sebagai proses pembelajaran untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman atas berbagai faktor yang mempengaruhi sehingga diperlukan pengawasan terhadap proses pembangunan. Matrik kerangka logis strategi monitoring dan evaluasi Strategi Sanitasi Kota Denpasar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Kota Denpasar 2013
120
Pemutakhiran SSK
Tabel 6.1. Matriks Monev Implementasi a.
Air Limbah
Tujuan : Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Denpasar melalui pengelolaan air limbah domestik dan industri rumah tangga yang berwawasan lingkungan. Data Dasar Sasaran
SASARAN I Tersedianya perencanaan pengelolaan air limbah domestik daerah padat penduduk dan peraturan perundangan terkait pengelolaan limbah
SASARAN II Meningkatnya cakupan kepemilikan jamban keluarga dengan penggunaan tangki septik dari 67,5% menjadi 100% untuk rumah tangga miskin
SASARAN III Meningkatnya jumlah dan cakupan layanan pengelolaan air limbah secara komunal
SASARAN IV Tersedia dan berfungsinaya IPAL Komunal untuk industri rumah tangga , ternak dan RPH , pasar serta Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Kota Denpasar 2013
Indikator
2014
Nilai
Sumber & Tahun
Target
Tersedia data mapping pengembangan sanimas yang akurat
5%
BLH
Tersedia peraturan perundangan pengelolaan limbah
5%
2015
2016
2017
2018
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
100%
15%
-
35%
-
55%
-
75%
-
100%
-
BLH
100%
50%
-
50%
-
-
-
-
-
-
-
10%
DISKES
100%
20%
-
40%
-
60%
-
80%
-
100%
-
KSM dapat menjalankan fungsinya dengan baik
15%
BLH
100%
20%
-
40%
-
60%
-
80%
-
100%
-
Sanimas dalam bentuk IPAL komunal dapat berkembang dengan baik
20%
BLH
100%
20%
-
40%
-
60%
-
80%
-
100%
-
IPAL komunal industri dapat dimanfaatkan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat, baik dari kualitas effluen
20%
BLH
100%
15%
-
35%
-
55%
-
75%
-
100%
-
Kepemilikan jamban yang memenuhi syarat terus meningkat
121
Pemutakhiran SSK
Tujuan : Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Denpasar melalui pengelolaan air limbah domestik dan industri rumah tangga yang berwawasan lingkungan. Data Dasar Sasaran
Indikator
2014
Nilai
Sumber & Tahun
Target
IPAL yang belum optimal dapat ditingkatkan kinerjanya
10%
BLH
Instalasi yang terbangun dapat menghasilkan effluent yang sesuai baku mutu yang telah ditetapkan
25%
BLH & BLUPAL
2015
2016
2017
2018
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
100%
15%
-
35%
-
55%
-
75%
-
100%
-
100%
20%
-
40%
-
60%
-
80%
-
100%
-
maupun target jumlah yang dilayani
SASARAN V Meningkatnya efektivitas layanan pengelolaan Air Limbah Domestik
Kota Denpasar 2013
122
Pemutakhiran SSK
b.
Persampahan
Tujuan : Reduksi Emisi Gas. Penyehatan Lingkungan Pembangunan TPA Sanitary Landfill Kota Denpasar. Mengembangkan dan revitalisasi TPA SARBAGITA dengan Pemerintahan Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar dan Tabanan Tingkat jangkauan dan Pelayanan pengelolaan sampah minimal 85 % dari timbulan sampah kota pada tahun 2014 Pengurangan timbulan sampah pengolahan sampah dari sumbernya mencapai 25 % dari timbulan sampah kota pada tahun 2014. Data Dasar Sasaran
SASARAN I Peningkatan prasarana dan sarana pengelolaan sampah dan keterlibatan masyarakat dalam reduksi sampah melalui 3 R
SASARAN II Meningkatnya minat masyarakat untuk memanfaatkan kompos sebagai pupuk tanaman
SASARAN III Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah
Kota Denpasar 2013
Indikator
Nilai
Terbangunnya TPA Sanitary Landfill dengan segala fasilitasnya
15%
Tersedianya rencana kerja sama pengelolaan TPA.
5%
Terbentuknya KSM pengelolaan sampah 3R
5%
Tersediannya dokumen perencanaan jangka panjang
50%
Tersedianya data persampahan, dokumen rencana usaha 3R dan Perda Pengelolaan sampah
25%
Sumber & Tahun Masterplan DKP
Bappeda DKP Bappeda DKP Bappeda DKP
Bappeda DKP
2014 Target
2015
2016
2017
2018
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
100%
20%
-
40%
-
60%
-
80%
-
100%
-
100%
20%
-
40%
-
60%
-
80%
-
100%
-
100%
20%
-
40%
-
60%
-
80%
-
100%
-
100%
20%
-
40%
-
60%
-
80%
-
100%
-
100%
20%
-
40%
-
60%
-
80%
-
100%
-
123
Pemutakhiran SSK
c.
Drainase
Tujuan : Tersedianya perencanaan pengembangan sistem drainase jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang terintegrasi. Data Dasar Sasaran
Memaksimalkan fungsi drainase sebagai saluran pengalir air hujan sehingga titik genangan menjadi 0% pada tahun 2018
Kota Denpasar 2013
Indikator
Nilai
Sumber & Tahun
2014 Target
2015
Rencana
Realisasi
Rencana
100%
-
-
100%
100%
20%
-
40%
100%
20%
-
2016
Realisasi
2017
2018
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
-
-
-
-
-
-
-
60%
-
80%
-
100%
-
40%
-
60%
-
80%
-
100%
-
Tersedianya Masterplan Drainase sesuai dengan kondisi saat ini.
30%
Perbaikan kondisi saluran drainase
30%
Keindahan lingkungan & terjaga saluran dari sampah.
10%
Terbangunnya saluran drainase sesuai kebutuhan.
10%
DPU
100%
20%
-
40%
-
60%
-
80%
-
100%
-
Tersedianya saluran drainase lingkungan
15%
DPU
100%
20%
-
40%
-
60%
-
80%
-
100%
-
Tersedianya saluran drainase primer dan sekunder yang baik serta pengurangan genangan.
15%
DPU
100%
20%
-
40%
-
60%
-
80%
-
100%
-
Bappeda DPU
DPU DPU DKP
124
Pemutakhiran SSK
d.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tujuan : Mewujudkan Kota Denpasar yang sehat dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Data Dasar Sasaran
Meningkatnya cakupan PHBS strata utama dan paripurna dari 60 % menjadi 100 % pada Tahun 2018
Kota Denpasar 2013
Indikator
Nilai
Sumber & Tahun
2014 Target
2015
2016
2017
2018
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Semakin menurunnya angka kematian balita
30%
DISKES
100%
20%
-
40%
-
60%
-
80%
-
100%
-
Semakin menurunnya angka kesakitan karena factor kebersihan
40%
DISKES
100%
20%
-
40%
-
60%
-
80%
-
100%
-
Semakin aktifnya posyandu balita dan lansia
25%
DISKES
100%
20%
-
40%
-
60%
-
80%
-
100%
-
Anak semakin cerdas dan semangat dalam belajar
5%
DISKES
100%
20%
-
40%
-
60%
-
80%
-
100%
-
125
Pemutakhiran SSK
6.2.
MEKANISME MONEV IMPLEMENTASI SSK Hal terpenting yang berhubungan dengan mekanisme pelaksanaan monev adalah
pemahaman bahwa Sanitasi merupakan suatu upaya bersama, sehingga lebih bersifat sebagai gerakan social dan moral yang mengedepankan pendekatan partisipatif dalam setiap elemen kegiatannya. Sebagai konsekuensinya, sistem monev Sanitasi harus terbuka bagi keterlibatan seluruh pihak yang berkepentingan (pemerintah, dunia usaha dan masyarakat), baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam pengelolaan kebijakan/program Sanitasi. Mekanisme Monitoring dan Evaluasi kondisi Sanitasil ditingkat daerah terdiri atas 4 (empat komponen) yaitu : 1.
Pengumpulan data Pengumpulan data merupakan suatu proses awal dalam kegiatan Monev. Data yang dikumpulkan adalah program Pokja Sanitasi, kegiatan, lokasi kegiatan, jumlah yang terlibat, sasaran kegiatan dan hasil kegiatan.
2.
Analisa data dan Pelaporan Analisis data dan Pelaporan dalam monitoring dan evaluasi Sanitasi adalah untuk menggambarkan kondisi pelaksanaan Sanitasi di Kota Denpasar keberhasilannya, dampak dan juga permasalahan yang timbul sehingga dapat dicarikan solusi yang terbaik bagi semua stakeholder.
3.
Perencanaan dan pengambilan keputusan Dari hasil analisis data dan laporan yang dibuat, maka langkah berikutnya adalah rencana dan pengambilan keputusan untuk rencana tindak lanjut tentang perkembangan program dan kegiatan Pokja Sanitasi ke-depan.
4.
Tindakan pengimplementasian Langkah terakhir dari monev program Sanitasi adalah implementasi perencanaan dan keputusan yang telah diambil dari rangkaian tahap tersebut di atas. Mekanisme Monevterhadap pelaksanaan kebijakan/program Sanitasil ini dilakukan untuk
mengetahui tercapai atau tidaknya sasaran dari kebijakan/program Sanitasi di tingkat daerah, yaitu dengan memonitor pelaksanaan kebijakan oleh berbagai pelaku melalui indicator keluaran dan manfaat serta mengevaluasi hasil-hasilnya melalui indikator dampak sebagai masukan perumusan
Kota Denpasar 2013
126
Pemutakhiran SSK
kembali kebijakan dan program. Pelibatan stakeholders yang penting ada pada evaluasi hasil dan perumusan program sangat mendukung konsep transaparansi dalam pelaksanaan monev. Mekanisme Monev terhadap pelaksanaan Kegiatan di tingkat lokal ini dimaksudkan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya sasaran dan hasil-hasil yang diinginkan dari kegiatan sanitasi yang dilaksanakan di tingkat lokal yaitu dengan memonitoring pelaksanaannya berdasarkan indikator kinerja sebagai bahan input terhadap perkembangan dan hambatan dalam pelaksanaan Sanitasil di Kota Denpasar. Mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi Strategi Sanitasi Kota Denpasar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Kota Denpasar 2013
127
Pemutakhiran SSK
Tabel 6.2. Mekanisme Monev Implementasi SSK Penanggung Jawab No
Obyek Pemantauan
Penanggung Jawab Utama
Pengumpul Data dan Dokumentasi
2
3
4
1
Pelaporan
Pengelola Data / Pemantau
Waktu Pelaksanaan
Penerima Laporan
Format
5
6
7
8
A
Air Limbah Domestik
1
Constrution Work : Package LCB2 (sanur)
Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum
Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi
Satker PPLP, BLUPAL, Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi
12 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
2
Contruction Work : Package LCB1 (Denpasar)
Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum
Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi
Satker PPLP, BLUPAL, Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi
12 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
3
DED Jaringan air limbah dan sambungan pelayanan di Denpasar
Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, BLH
Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Perencana
Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Perencana
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Pendahuluan, Draf Akhir dan Laporan Akhir
4
DED Jaringan Pipa Air Limbah dan sambungan Pelayanan di Pemogan
Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, BLH
Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Perencana
Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Perencana
4 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Pendahuluan, Draf Akhir dan Laporan Akhir
5
DED PS Air limbah kawasan yang tidak terlayani jaringan DSDP
Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, BLH
Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Perencana
Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Perencana
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Pendahuluan, Draf Akhir dan Laporan Akhir
6
DED PS IPAL Komunal Skala kawasan di denpasar
Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, BLH
Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Perencana
Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Perencana
4 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Pendahuluan, Draf Akhir dan Laporan Akhir
7
Operasional DSDP
Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda
Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Kelompok Masyarakat
12 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan pengelolaan Air Limbah di Kota Denpasar
8
Pembangunan Infrastruktur air limbah kota Denpasar Tahap I (Jaringan AL Pedungan)
Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda
Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Satker PPLP, BLUPAL, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Supervisi, Kontraktor
12 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
9
Pembangunan Jaringan air limbah dan sambungan pelayanan di pedungan tahap II
Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda
Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Satker PPLP, BLUPAL, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Supervisi, Kontraktor
12 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
10
Pembangunan PS Air Limbah Kawasan yang tidak
Dinas Pekerjaan
Dinas Pekerjaan Umum,
Dinas Pekerjaan Umum,
12 Bulan
Struktural Pengelola
Laporan Realisasi fisik
Kota Denpasar 2013
128
Pemutakhiran SSK
Penanggung Jawab No
Obyek Pemantauan
1
2
Penanggung Jawab Utama 3
Pengumpul Data dan Dokumentasi
Pengelola Data / Pemantau
Waktu Pelaksanaan
5
6
4
terlayani DSDP
Umum, Bappeda
Bappeda, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Bappeda, Konsultan Supervisi, Kontraktor
11
Pembangunan PS IPAL Komunal Skala Kawasan di Denpasar
Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Supervisi, Kontraktor
12
Pengembangan dan Peningkatan Jaringan Air limbah Terpusat Kota Denpasar dan Kuta
Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Supervisi, Kontraktor
13
Perencanaan Teknis dan DED Pre Treatmen IPLT Suwung
Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda
B
Persampahan
1
Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan konsep 3R
2
Pelaporan Penerima Laporan 7
Format 8
Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
dan keuangan
12 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Perencana
Satker PPLP, BLUPAL, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Perencana
4 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Pendahuluan, Draf Akhir dan Laporan Akhir
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor
8 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan konsep 3R di Pemogan
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor
8 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
3
Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan konsep 3R kawasan Renon
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor
8 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
4
Pembangunan PS Pupuk Granuler
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor
8 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
5
Pembangunan TPS Compact Container di Kota denpasar
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor
8 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
6
Pembangunan TPST/3R skala kws Kota Denpasar
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor
8 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
Kota Denpasar 2013
129
Pemutakhiran SSK
Penanggung Jawab No
Obyek Pemantauan
Penanggung Jawab Utama
Pengumpul Data dan Dokumentasi
1
2
3
4
Pelaporan
Pengelola Data / Pemantau
Waktu Pelaksanaan
Penerima Laporan
Format
5
6
7
8
7
Pemberdayaan masyarakat tentang penanganan sampah dengan konsep 3R
DKP, Dinas Kesehatan
DKP, Dinas Kesehatan, Kelompok Masyarakat
DKP, Dinas Kesehatan, Kelompok Masyarakat
4 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Buku Pembelajaran, Modul, Realisasi Keuangan
8
Pengadaan alat berat (bulldozer, excavator)
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
2 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
9
Pengadaan alat komposter untuk kawasan perumahan (Pilot Project) 200 unit
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
2 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
10
Pengadaan alat pengumpul sampah perumahan kapasitas 1 m3 40 buah per tahun
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
2 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
11
Pengadaan amrol truk
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
2 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
12
Pengadaan Armrol truk
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
2 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
13
Pengadaan Container
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
2 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
14
Pengadaan Dump truk
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
2 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
15
Pengadaan hook lift truk untuk TPS compact container di kota Denpasar
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
2 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
16
Pengadaan Kendaraan Penyapu Pantai (Beach tex Marina)
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
2 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
Kota Denpasar 2013
130
Pemutakhiran SSK
Penanggung Jawab
Pelaporan
Pengelola Data / Pemantau
Waktu Pelaksanaan
Penerima Laporan
Format
5
6
7
8
Bappeda, DKP
2 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
2 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
2 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
Pengadaan percontohan alat pengomposan komunal kapasitas 1 m3 10 unit pertahun
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
2 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
21
Pengadaan sweeper truk
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
2 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
22
Pengadaan TPS Tipe 2 (300 m2 ), 4 Unit per tahun
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
8 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
23
Pengadaan TPS Tipe 2 (300 m2) 4 unit pertahun
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
8 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
24
Pengadaan wadah komunal kapasitas 1 m3 20 Unit per tahun
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
2 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
25
Pengadaan Wheel Loader
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
2 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
26
Pengawasan dan pembinaan pengelolaa kebersihan melalui Juru Pemantau lingkungan (Jumali)
DKP, Dinas Kesehatan
DKP, Dinas Kesehatan
DKP, Dinas Kesehatan
4 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Pemantauan dan Realisasi Keuangan
27
Pengelolaan TPA suwung dengan SLF
Satker PPLP, Dinas
Satker PPLP, Dinas Pekerjaan
Satker PPLP, Dinas Pekerjaan
6 Bulan
Struktural Pengelola
Laporan Realisasi fisik
No
Obyek Pemantauan
Penanggung Jawab Utama
Pengumpul Data dan Dokumentasi
1
2
3
4
17
Pengadaan kontainer sampah kapasitas 6 m3 untuk area komersil dan fasum 5 unit per tahun
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
18
Pengadaan kontainer sampah kapasitas 6 m3 untuk perumahan 8 unit per tahun
Bappeda, DKP
19
Pengadaan percontohan alat pengomposan individual kapasitas 60 liter 1000 KK / th.
20
Kota Denpasar 2013
131
Pemutakhiran SSK
Penanggung Jawab No
Obyek Pemantauan
1
2
Penanggung Jawab Utama
Pengumpul Data dan Dokumentasi
3
Pengelola Data / Pemantau
Waktu Pelaksanaan
5
6
4
Pekerjaan Umum, DKP
Umum, DKP
Umum, DKP
Pelaporan Penerima Laporan 7
Format 8
Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
dan keuangan
28
Pengembangan dan Peningkatan Alternatif TPA Sampah
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP, konsultan Perencana
Bappeda, DKP, konsultan Perencana
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Pendahuluan, Draf Akhir dan Laporan Akhir
29
Pengembangan dan peningkatan RIS Pengelolaan Persampahan Kawasan
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP, konsultan Perencana
Bappeda, DKP, konsultan Perencana
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Pendahuluan, Draf Akhir dan Laporan Akhir
30
Pengembangan kinerja pengelolaan kebersihan : monitoring evaluasi dan pelaporan kebersihan kota, target pengetahuan masyarakat meningkatan di bidang kebersihan.
Bappeda, DKP, Dinas Kesehatan
Bappeda, DKP, Dinas Kesehatan
Bappeda, DKP, Dinas Kesehatan
4 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Pemantauan dan Realisasi Keuangan
31
Peningkatan pemungutan retribusi kepada masyarakat
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP
2 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Pemantauan dan Realisasi Keuangan
32
Perencanaan pemberdayaan masyarakat tentang penanganan sampah konsep 3R
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP, konsultan Perencana
Bappeda, DKP, konsultan Perencana
4 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Pendahuluan, Draf Akhir dan Laporan Akhir
33
Perencanaan teknis manajemen persampahan
Bappeda, DKP
Bappeda, DKP, konsultan Perencana
Bappeda, DKP, konsultan Perencana
4 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Pendahuluan, Draf Akhir dan Laporan Akhir
34
Promosi pola hidup bersih dan sehat : Pengadaan buku penyuluhan persampahan
Bappeda, DKP, Dinas Kesehatan
Bappeda, DKP, Dinas Kesehatan
Bappeda, DKP, Dinas Kesehatan
4 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Buku Pembelajaran, Modul, Realisasi Keuangan
C
Drainase
1
DED pembangunan drainase kawasan kelurahan sanur dan sekitarnya
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Perencana
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Perencana
4 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Pendahuluan, Draf Akhir dan Laporan Akhir
2
Operasional dan Pemeliharaan drainase di kota denpasar
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Pemantauan dan Realisasi Keuangan
Kota Denpasar 2013
132
Pemutakhiran SSK
Penanggung Jawab No
Obyek Pemantauan
Penanggung Jawab Utama
Pengumpul Data dan Dokumentasi
1
2
3
4
Pelaporan
Pengelola Data / Pemantau
Waktu Pelaksanaan
Penerima Laporan
Format
5
6
7
8
3
Operasional dan Pemeliharaan drainase di kota denpasar (untuk sasaran : terpeliharaanya jaringan drainase)
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Pemantauan dan Realisasi Keuangan
4
Pemasangan saringan sampah 500 buah tiap kecamatan per tahun
Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum
Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi
Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi
4 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
5
Pembangunan drainase di kawasan padang sumbu
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
6
Pembangunan drainase kawasan Gatsu
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
7
Pembangunan drainase Kawasan Kelurahan sanur dan sekitarnya (multi years)
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
8
Pembangunan drainase kawasan kelurahan sanur dan sekitarnya (multi years))
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
9
Pembangunan drainase kawasan siulan
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
10
Pembangunan sistem Drainase kota Denpasar ( Pangkung Muding)
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
11
Pembangunan sodetan JL. Gatot Subroto
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
12
Penanganan Drainase sistem V
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
13
Penanganan sistem drainase bumi ayu sanur
Dinas Pekerjaan
Dinas Pekerjaan Umum,
Dinas Pekerjaan Umum,
6 Bulan
Struktural Pengelola
Laporan Realisasi fisik
Kota Denpasar 2013
133
Pemutakhiran SSK
Penanggung Jawab No
Obyek Pemantauan
1
2
Penanggung Jawab Utama 3
Pengumpul Data dan Dokumentasi
Pengelola Data / Pemantau
Waktu Pelaksanaan
5
6
4
Umum
Konsultan Supervisi, Kontraktor
Konsultan Supervisi, Kontraktor
Pelaporan Penerima Laporan 7
Format 8
Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
dan keuangan
14
Peningkatan di lingk. Br. Rangkan sari Jl. Gria Anyar
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
15
Peningkatan sistem di Jl. By Pass ngurah rai : pembuatan saluran badan jalan 500 M
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
16
Peningkatan sistem di Jl. By Pass Ngurah Rai Hotel radison Sweth dan sekitarnya
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
17
Peningkatan sistem di Jl. Gumitir di lingk. Br Toh Jiwa Kesiman Kertalangu
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
18
Peningkatan sistem di Jl. Suli Jl. Kamboja dan sekitarnya desa dangin puri kangin dan desa sumerta kauh
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
19
Peningkatan sistem di lingkungan bumi ayu
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
20
Peningkatan sistem di lingkungan perumahan dan pertanian subak cuculan desa pemengon
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
21
Peningkatan sistem di perumahan Jl. Gatsu IV dan Sekitar Kelurahan Tonja
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
22
Peningkatan sistem di SD 12 Jl. Waturenggong dan sekita kelurahan Panjer
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
23
Peningkatan Sistem Drainase di Gn. Batur dan sekitarnya
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi,
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
Kota Denpasar 2013
134
Pemutakhiran SSK
Penanggung Jawab No
Obyek Pemantauan
Penanggung Jawab Utama
1
2
3
Pengumpul Data dan Dokumentasi
Pengelola Data / Pemantau
Waktu Pelaksanaan
4
5
6
Kontraktor
Pelaporan Penerima Laporan
Format
7
8
Pokja Sanitasi
24
Peningkatan sistem Drainase di Jl. Gatot subroto timur Kesiman Petilan
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
25
Peningkatan sistem Jl. P. Seram, Jl. P. Buton, Jl.P. Serangan dan sekitar desa Dauh Puri Kelod
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
D
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
1
Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
2
Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
Dinas Kesehatan, DEPKOMINFO
Dinas Kesehatan, DEPKOMINFO
Dinas Kesehatan, DEPKOMINFO
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
3
Pengkajian dan pengembangan lingkungan sehat
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan, Peneliti Universitas
Dinas Kesehatan, Peneliti Universitas
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
4
Peningkatan kesehatan masyarakat
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan, Kelompok Masyarakat
Dinas Kesehatan, Kelompok Masyarakat
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
5
Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
6
Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
7
Penyelenggaraan penyehatan lingkungan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan, Kelompok Masyarakat
Dinas Kesehatan, Kelompok Masyarakat
6 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
8
Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
Dinas Kesehatan,
Dinas Kesehatan, DEPKOMINFO, Kelompok
Dinas Kesehatan, DEPKOMINFO, Kelompok
4 Bulan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat
Laporan Realisasi fisik
Kota Denpasar 2013
135
Pemutakhiran SSK
Penanggung Jawab No
Obyek Pemantauan
1
2
9
Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
Penanggung Jawab Utama
Pengumpul Data dan Dokumentasi
3
Pengelola Data / Pemantau
Waktu Pelaksanaan
5
6
4
DEPKOMINFO
Masyarakat
Masyarakat
Dinas Kesehatan, DEPKOMINFO
Dinas Kesehatan, DEPKOMINFO, Kelompok Masyarakat
Dinas Kesehatan, DEPKOMINFO, Kelompok Masyarakat
4 Bulan
Pelaporan Penerima Laporan 7
Format 8
Pokja Sanitasi
dan keuangan
Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi
Laporan Realisasi fisik dan keuangan
Tabel 5.2 mekanisme monev implementasi SSK merupakan tabel yang menjabarkan tentang objek pemantauan kegiatan dalam pelaksanaan implementasi SSK pada masing - masing sub sektor sanitasi yang dilengkapi penanggung jawab sehingga indicator dalam pelaksanaan strategi sanitasi dapat tercapai, adapun kerangkalogis pelaksanaan strategi sanitasi untuk Kota Denpasar dapat dilihat pada tabel berikut :
Kota Denpasar 2013
136
Pemutakhiran SSK
Tabel 6.3. Matriks Kerangka Logis a. No 1 1
Sektor Air Limbah Isu Permasalahan 2 Layanan pengelolaan air limbah baik domestic maupun non domestic yang kurang memadai dan ketersediaan sarana dan prasarananya yang tidak seimbang
Tujuan/Sasaran 3
Pendekatan/Strategi Pembangunan 4
Kebijakan Pengembangan 5
Program 6
Ruang Lingkup Kegiatan 7
Output/Outcome 8
Performance Indikator 9
Asumsi dan Resiko 10
TUJUAN Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Denpasar melalui pengelolaan air limbah domestik dan industri rumah tangga yang berwawasan lingkungan. SASARAN I Tersedianya perencanaan pengelolaan air limbah domestik daerah padat penduduk dan peraturan perundangan terkait pengelolaan limbah
Kota Denpasar 2013
Pemetaan wilayah padat penduduk untuk pengembangan sanimas
Tersedianya gambaran perencanaan sanimas
Program Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan
Pemetaan wilayah padat penduduk yang memerlukan program pengembangan pembangunan SANIMAS baru.
Penyediaan data mapping pengembangan sanimas Penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dengan pembuatan kajian lingkungan hidup strategis Penyusunan Kajian kerentanan masyarakat miskin thd. perubahan iklim (Pengendalian dampak perubahan iklim) Kota Denpasar
Tersedia data mapping pengembangan sanimas yang akurat
Data mapping sanimas dapat digunakan untuk pengembangan sanimas
Penyusunan peraturan perundangan pengelolaan limbah
Pentaatan peraturan yang telah dibuat
Program Pengendalian pencemaran dan perusakan LH
Penyusunan peraturan perundangan pengelolaan limbah
Penyusunan Perda Pengelolaan Air Limbah (revisi) Penyusunan Peraturan Pengelolaan B3 Penyusunan perda dalam penyelengaraan sistem air limbah rumah tangga
Tersedia peraturan perundangan pengelolaan limbah
Peraturan perundangan merupakan acuan dalam upaya pengelolaan limbah
137
Pemutakhiran SSK
No 1
Isu Permasalahan 2
Tujuan/Sasaran 3
SASARAN II Meningkatnya cakupan kepemilikan jamban keluarga dengan penggunaan tangki septik dari 67,5% menjadi 100% untuk rumah tangga miskin SASARAN III Meningkatnya jumlah dan cakupan layanan pengelolaan air limbah secara komunal
SASARAN IV Tersedia dan berfungsinaya IPAL Komunal untuk industri rumah tangga , ternak dan RPH , pasar serta Instalasi Pengolahan
Kota Denpasar 2013
Pendekatan/Strategi Pembangunan 4
Kebijakan Pengembangan 5
Mengoptimalkan dan inovasi program stimulus kepemilikan jamban keluarga
Penguatan pemberdayaan masyarakat dalam masalah sanitasi
Program 6
Ruang Lingkup Kegiatan 7
Output/Outcome 8 Penyusunan Ijin Pembuang Limbah Cair (IPLC)
Performance Indikator 9
Asumsi dan Resiko 10
Program Pengendalian pencemaran dan perusakan LH Program Peningkatan Pengendalian Polusi
Stimulan jamban keluarga
Pembangunan stimulan jamban keluarga
Kepemilikan jamban yang memenuhi syarat terus meningkat
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan strategi stimulasi program
Optimalisasi Sanimas (IPAL komunal) baik infrastrukur maupun suprastruktur
Program Pengendalian pencemaran dan perusakan LH Program Peningkatan Pengendalian Polusi
Penguatan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pengembangan sanimas (IPAL Komunal)
Sosialisasi, pembentukan dan penguatan Kelompok swadaya masyarakat (KSM) Pembangunan IPAL komunal berbasis sanimas
KSM dapat menjalankan fungsinya dengan baik Sanimas dalam bentuk IPAL komunal dapat berkembang dengan baik
IPAL komunal efektif sebagai sarana pengolahan limbah domestik di kawasan padat penduduk
Membangun sarana IPAL komunal industri rumah tangga di wilayah baru, IPAL ternak, IPAL pasar Rehabilitasi Instalasi pengolahan limbah belum optimal
Program Pengendalian pencemaran dan perusakan LH Program Peningkatan Pengendalian Polusi
Rehabilitasi dan Pembangunan IPAL
Rehabilitasi IPLT Pembangunan sarana dan prasarana limbah domestik (pasar)/ ecomarket Pembangunan IPAL tahu tempe dan batik Pembangunan IPAL ternak
IPAL komunal industri dapat dimanfaatkan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat, baik dari kualitas effluen maupun target
IPAL komunal industri efektif sebagai sarana pengolahan limbah industri IPAL dapat berfungsi dengan baik
138
Pemutakhiran SSK
No 1
Isu Permasalahan 2
Tujuan/Sasaran 3 Lumpur Tinja (IPLT)
SASARAN V Meningkatnya efektivitas layanan pengelolaan Air Limbah Domestik
Kota Denpasar 2013
Pendekatan/Strategi Pembangunan 4
Menyediakan sarana & prasarana pengolahan air limbah domestic skala kawasan
Kebijakan Pengembangan 5
Program 6
Program Pengendalian pencemaran dan perusakan LH Program Peningkatan Pengendalian Polusi
Ruang Lingkup Kegiatan 7
Pembangunan Integrated waste water treatment plant / Kawasan pengolahan limbah terpadu
139
Output/Outcome 8
Pembangunan Integrated waste water treatment plant untuk skala kawasan
Performance Indikator 9 jumlah yang dilayani IPAL yang belum optimal dapat ditingkatkan kinerjanya
Asumsi dan Resiko 10
Instalasi yang terbangun dapat menghasilkan effluent yang sesuai baku mutu yang telah ditetapkan
Permasalahan pengelolaan limbah domestik skala kawasan dapat diatasi dengan baik
Pemutakhiran SSK
b. No 1 1
Sektor Persampahan Isu Permasalahan 2
Kondisi TPA OverLoad Sampah kota dibuang untuk material timbunan Tidak ada pengolahan sampah yang baik / aman terhadap lingkungan. Umur rencana TPA SARBAGITA sampai dengan tahun 2020 Tingkat pelayanan sampah 65 % Volume sampah yang terolah belum maksimal Belum adanya sistem pengolahan sampah yang aman bagi lingkungan
Pendekatan/Strategi Pembangunan 4
Kebijakan Pengembangan 5
Reduksi Emisi Gas. Penyiapan lahan dan Pembangunan TPA Penyehatan untuk jangka waktu 5 Lingkungan tahun. Pembangunan TPA Penyiapan manjemen Sanitary Landfill pengelolaan Kota Denpasar. Persampahan untuk Mengembangkan mendukung TPA dan revitalisasi TPA Sanitary Landfill. SARBAGITA Pembenahan dengan Manajemen dan Pemerintahan Kota peningkatan sarpras Denpasar, pengelolaan Kabupaten Badung, persampahan yang Gianyar dan sesuai dengan Tabanan ketentuan dan Tingkat jangkauan peraturan lingkungan dan Pelayanan hidup pengelolaan sampah minimal 100 % dari timbulan sampah kota pada tahun 2018 Pengurangan timbulan sampah pengolahan sampah dari sumbernya mencapai 25 % dari timbulan sampah kota pada tahun 2014.
Prioritasi Pembangunan TPA merupakan prioritas 1 Pengalokasian dana APBD Kota untuk pembebasan lahan, studi dan Desain TPA. Menjalin Kerjasama dengan Pemerintah Kab. Badung, Gianyar dan Tabanan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan
Tujuan/Sasaran 3
Kota Denpasar 2013
Ruang Lingkup Kegiatan 7
Program 6 Program revitalisasi TPA dengan sistem Sanitary Landfill Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dan Peningkatan Pelayanan Persampahan Program Pengurangan sampah dari sumbernya Pengembangan/rehabilitasi TPS dan Transfer Depo untuk mendukung 3R Pengadaan peralatan pengangkut sampah diwilayah pelayanan Pembangunan TPST (3 R) baru Pengadaan dan penggantian peralatan 3 R yang rusak di seluruh TPST di Kota Denpasar Pembuatan Komposter Komunal di masing-masing TPS (existing) Pengembangan pembuatan kompos/pupuk cair di TPST yang ada Pengadaan mesin pencacah sampah (kompos) di sekolah (SLTP/SLTA) Pengadaan peralatan compos-biogas
140
Penyusunan DED Revitalisasi TPA SARBAGITA. Penyusunan UPL/UKL Perluasan TPA SARBAGITA Pengadaan Alat Berat Untuk TPA SARBAGITA Penyusunan Studi Kelayakan TPA SARBAGITA Pengurangan timbulan sampah dari sumbernya dengan pemilahan dan pemanfaatan sampah sebagai pupuk kompos/cair. Penyediaan fasilitas pengumpul sampah dan pengolah sampah 3R
Output/Outcome 8 Pembangunan Sel TPA Sanitary Landfill (4 hektar) Dokumen pendukung pembangunan TPA SARBAGITA Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah 3R. Tersedianya alat pengumpul dan pengolah sampah 3R bagi masyarakat dan kelompok masyarakat.
Performance Indikator 9
Asumsi dan Resiko 10
Terbangunnya TPA Sanitary Landfill dengan segala fasilitasnya Tersedianya rencana kerja sama pengelolaan TPA.
Kondisi TPA OverLoad Kota Denpasar kesulitan lahan untuk TPA Tidak ada pengurangan sampah dari sumbernya. Sampah tidak terkumpul dengan baik.
Pemutakhiran SSK
No 1
Isu Permasalahan 2
Pendekatan/Strategi Pembangunan 3 4 SASARAN I Meningkatkan peran Peningkatan serta masyarakat prasarana dan sarana dalam pengelolaan pengelolaan sampah persampahan. dan keterlibatan Peningkatan masyarakat dalam pemasaran produk 3R reduksi sampah melalui 3 R Tujuan/Sasaran
SASARAN II Meningkatnya minat masyarakat untuk memanfaatkan kompos sebagai pupuk tanaman
SASARAN III Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah
Kota Denpasar 2013
Kebijakan Pengembangan 5
Ruang Lingkup Kegiatan 7
Program 6 Pengadaan tempat sampah terpilah untuk rumah tangga Pengadaan tempat sampah terpilah untuk fasilitas umum dan jalan Pengadaan keranjang sampah composter (TAKAKURA) di sekolahsekolah
Meningkatkan pengetahuan dan peran masyarakat dalam pengelolaan persampahan
Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampah
Penyusunan studi dan Perda Pengelolaan Sampah.
Program penyiapan data, studi, Review masterplan kajian dan peraturan pengelolaan perundangan sampah Pembuatan buku status persampahan Kota Denpasar Studi tentang kualitas dan
Pembentukan kader warga peduli lingkungan di setiap kelurahan Sosialisasi, kampanye sampah basah, kering dan B3 Lomba kebersihan antar desa/kelurahan Lomba karya tulis dan inovasi hasil daur ulang sampah di sekolah
141
Output/Outcome 8
Performance Indikator 9
Asumsi dan Resiko 10
Peningkatan pengetahuan dan peduli masyarakat dalam pengelolaan persampahan.
Terbentuknya KSM pengelolaan sampah 3R
Peran ser ta masya rakat masih minim
Perencanaan Pengelolaan persampahan jangka Pendek, menengah dan Panjang; Data dan analisa operasi, kualitas dan kuantitas sampah. Peningkatan pemasaran Aturan pengelolaan
Tersediannya dokumen perencanaan jangka panjang. Tersedianya data persampahan Dokumen
Tidak ada dok. perenc. jangka panjang Tidak ada data persampahan kota. Tidak ada pemasaran 3R. Tidak punya
Pemutakhiran SSK
No 1
Isu Permasalahan 2
Tujuan/Sasaran
Kota Denpasar 2013
3
Pendekatan/Strategi Pembangunan 4
Kebijakan Pengembangan 5
Program 6
Ruang Lingkup Kegiatan 7 kuantitas kompos, Penyusunan rencana usaha (business plan) kompos dan plastik Penyusunan Perda Pengelolaan Sampah
142
Output/Outcome 8 sampah para pemangku kepentingan.
Performance Indikator 9 rencana usaha 3R Perda Pengelolaan sampah
Asumsi dan Resiko 10 perda.
Pemutakhiran SSK
c. No 1 1
Sektor Drainase Isu Permasalahan 2 Fungsi saluran drainase masih bersifat mix drain yaitu gabungan antara air hujan dan air buangan domestik
Tujuan/Sasaran 3 Tersedianya perencanaan pengembangan sistem drainase jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang terintegrasi. Memaksimalkan fungsi drainase sebagai saluran pengalir air hujan sehingga titik genangan menjadi 0% pada tahun 2018
Kota Denpasar 2013
Pendekatan/Strategi Pembangunan 4
Kebijakan Pengembangan 5
Mengembangkan perencanaan sistem drainase kota yang terintegrasi dan komprehensif Mempertahankan saluran drainase yang sudah ada dengan mengevaluasi kapasitas saluran. Memanfaatkan sungai-sungai yang ada sebagai saluran pembuang utama atau saluran primer Mengamankan daerah hulu sungai dari ancaman pencemaran air Mengendalikan pembangunan kota dengan menerapkan RTRW dan RDTRK
Penataan sistem drainase yang terencana, terintegrasi dan berkelanjutan.
Program 6 Program pengurangan genangan dan peningkatan kinerja dan pengembangan jaringan drainase
Ruang Lingkup Kegiatan 7
Output/Outcome 8
Penyusunan Review Master Plan Drainase skala kota
Perencanaan Jangka pendek, menengah dan panjang yang teritegrasi dan berkelanjutan
Rehabilitasi jaringan drainase lingkungan permukiman. Pembangunan penutup saluran terbuka dilingkungan permukiman. Peningkatan kapasitas saluran drainase di jalan lingkungan permukiman. Penyusunan DED jaringan drainase lingkungan
Peningkatan kinerja saluran drainase permukiman Perbaikan kondisi lingkungan.
Pembangunan jaringan drainase lingkungan Penyusunan DED Jaringan Drainase Primer dan Sekunder Pembangunan Saluran dan Goronggorong drainase primer dan sekunder.
Perbaikan kondisi lingkungan.
143
Kapasitas saluran drainase sesuai dengan kebutuhan Perencanaan jaringan drainaselingkungan
Perencanaan jaringan drainase primer dan sekunder Perbaikan kondisi lingkungan dan pengurangan genangan
Performance Indikator 9
Asumsi dan Resiko 10
Tersedianya Masterplan Drainase sesuai dengan kondisi saat ini. Perbaikan kondisi saluran drainase Keindahan lingkungan & terjaga saluran dari sampah. Terbangunnya saluran drainase sesuai kebutuhan.
Arah pembangunan drainase belum jelas
Tersedianya saluran drainase lingkungan Tersedianya saluran drainase primer dan sekunder yang baik serta pengurangan genangan.
Lingkungan kumuh dan terjadi genangan
Kerusakan semakin parah dan aliran air terhambat Saluran sebagai tempat buang sampah Saluran melimpas dan terjadi genangan
Tidak dapat dilakukan konstruksi Terjadinya genangan
Pemutakhiran SSK
No 1
Isu Permasalahan 2
Kota Denpasar 2013
Tujuan/Sasaran 3
Pendekatan/Strategi Pembangunan 4
Kebijakan Pengembangan 5
Program 6
Ruang Lingkup Kegiatan 7 Penyusunan Profil Daerah (sub kondisi drainase lingkungan).
144
Output/Outcome 8 Penyediaan data kondisi eksisting dan permasalahan drainase skala kota
Performance Asumsi dan Resiko Indikator 9 10 Tersedianya Tidak diketahui data kondisi kondisi dan sistem drainase permasalahan yang ada. drainase yang ada.
Pemutakhiran SSK
d. No 1 1
Sektor Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Isu Permasalahan 2
Pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang PHBS masih kurang
Tujuan/Sasaran 3 Tujuan: Mewujudkan Kota Denpasar yang sehat dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat SASARAN I Meningkatnya cakupan PHBS strata utama dan paripurna dari 60 % menjadi 100 % pada Tahun 2018
Kota Denpasar 2013
Pendekatan/Strategi Pembangunan 4
Kebijakan Pengembangan 5
Mengoptimalkan program UKBM untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam PHBS (program media informasi yang menarik Meningkatkan kuantitas dan kualitas kader kesehatan lingkungan dalam promosi PHBS Mengoptimalkan peran instansi pemerintah dan sekolah dalam penerapan PHBS Meningkatkan komitmen penentu kebijakan anggaran untuk PHBS
Menumbuhkan kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya PHBS
Program 6 Program Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Program Kerjasama informasi dengan mass media Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan Program Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Program Peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Promosi kesehatan dan pemberdayaan
Ruang Lingkup Kegiatan 7
Output/Outcome 8
Pembuatan media Sosialisasi tentang promosi dan informasi PHBS di tingkat sadar hidup sehat, sekolah, Rumah seperti banner, stiker, Tangga,pondok dll. pesantren dan tempat – tempat umum Sosialisasi/Penyuluhan masyarakat tentang Bintek kader posyandu PHBS tentang updating data PHBS Peningkatan peran serta masyarakat Sosialisasi tentang cuci dalam pelestarian tangan pakai sabun lingkungan sehat terutama untuk anak sekolah dasar “Pengembangan kelurahan siaga strata 2” Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender tentang PHBS Lokalatih dan penyegaran kader kesehatan lingkungan, kader Posyandu, SKD tentang PHBS dan teknik komunikasi Pembinaan dan pendampingan kader kesehatan lingkungan, kader Posyandu, SKD Pertemuan rutin dalam memicu kreatifitas dan aktivitas kader kesehatan lingkungan “Pertemuan Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK) pd program
145
Performance Indikator 9 Semakin menurunnya angka kematian balita Semakin menurunnya angka kesakitan karena factor kebersihan Semakin aktifnya posyandu balita dan lansia Anak semakin cerdas dan semangat dalam belajar
Asumsi dan Resiko 10
BAB masih di sungai Banyak yang sakit diare, dll karena tidak terbiasa cuci tangan pakai sabun sebelum makan Air jadi tercemar dan menimbulkan wabah penyakit karena buang sampah sembarangan, BABS, Buang limbah sembarangan Keluarga kurang gizi karena makanan tidak memenuhi 4 sehat 5 sempurna
Pemutakhiran SSK
No 1
Isu Permasalahan 2
Tujuan/Sasaran 3
Pendekatan/Strategi Pembangunan 4
Kebijakan Pengembangan 5
Program 6 masyarakat
Kota Denpasar 2013
Ruang Lingkup Kegiatan 7 kelurahan siaga” -----berulang Stimulan untuk Kader Kesehatan dan Posyandu Pendataan PHBS tatanan rumah tangga kepada seluruh keluarga di Kota Denpasar Sosialisasi PHBS di instansi pemerintah dan sekolah Penyediaan sarana sanitasi dan CTPS (cuci tangan pake sabun) dengan memisahkan toilet pria dan wanita di sekolah dan kantor Koordinasi intensif antar SKPD terkait dalam penerapan PHBS Membuat perencanaan tahunan yang jelas dan mudah dimengerti
146
Output/Outcome 8
Performance Indikator 9
Asumsi dan Resiko 10
Pemutakhiran SSK
No 1
Isu Permasalahan 2
Tujuan/Sasaran 3 SASARAN II Meningkatnya peran media dalam promosi PHBS
Kota Denpasar 2013
Pendekatan/Strategi Pembangunan 4 Mengembangkan program promosi PHBS yang menarik dan menjangkau semua lapisan masyarakat Meningkatkan pemahaman tentang PHBS melalui saluransaluran (media) informasi yang sudah ada
Kebijakan Pengembangan 5
Program 6 Program Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Program Kerjasama informasi dan media massa Program Pengembangan komunikasi, informasi dan media massa
Ruang Lingkup Kegiatan 7 Lomba PHBS di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota Lomba PHBS untuk tingkat sekolah, kantor (pemerintah dan swasta) Pemasangan spanduk dalam moment tertentu Penyebar luasan informasi tentang PHBS melalui media cetak dan media elektronik
147
Output/Outcome 8
Performance Indikator 9
Asumsi dan Resiko 10
LAMPIRAN 1 : QUICK SCAN MENGENAI PROFIL SANITASI Bagian 1 : Kondisi Terkini terkait penglolaan sanitasi 1.1. Pengloahan limbah domestik 1.1.1. Aspek Teknis A. Sistem Onsite Tabel Jumlah KK Yang Memilki Jamban Keluarga Kota Denpasar No
Desa/Kelurahan
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2
Denpasar Selatan Desa Pemogan Kelurahan Pedungan Kelurahan Sesetan Kelurahan Serangan Desa Sidakarya Kelurahan Panjer Kelurahan Renon Desa Sanur Kauh Kelurahan Sanur Desa Sanur Kaja Denpasar Timur
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Desa Dangin Purih Kelod Desa Sumerta Kelod Kelurahan Kesiman Desa Kesiman Petilan Desa Kesiman Kertalangu Kelurahan Sumerta Desa Sumerta Kaja Desa Sumerta Kauh Kelurahan Dangin Puri Kelurahan Penatih Desa Penatih Dangin Puri Denpasar Barat
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Desa Pd. Sambian Kelod Desa Pemecutan Kelod Desa Dauh Puri Kauh Desa Dauh Puri Kelod Desa Dauh Puri Desa Dauh Puri Kangin Desa Pemecutan Desa Tegal Harum Desa Tegal Kertha
3
Jumlah KK
Jumlah KK Yang Memiliki Jamban Keluarga
% Jumlah KK Yang Memilki Jamban Keluarga
75732 14343 9685 15559 1128 6308 11341 5475 4525 4599 2770 42808 4844 5918 4627 3565 8053 3158 2576 2372 2103 3460 2132 70964 7383 14089 6696 4680 2805 1112 6526 4115 6185
72989 14343 9685 14849 1128 6308 10831 5475 3877 4049 2445 40059 4719 5918 4627 3565 8053 3158 2453 1847 1352 3460 907 69473 7383 13879 6696 3431 2805 1112 6526 4115 6153
96 100 100 95 100 100 96 100 86 88 88 94 97 100 100 100 100 100 95 78 64 100 43 98 100 99 100 73 100 100 100 100 99
No
Desa/Kelurahan
10 Desa Padang Sambian 11 Desa Pd. Sambian Kaja Denpasar Utara 4 1 Desa Pemecutan Kaja 2 Desa Dauh Puri Kaja 3 Desa Dangin Puri Kauh 4 Desa Dangin Puri Kaja 5 Desa Dangin Puri Kangin 6 Kelurahan Tonja 7 Kelurahan Peguyangan 8 Kelurahan Ubung 9 Desa Ubung Kaja 10 Desa Peguyangan Kaja 11 Desa Peguyangan Kangin Sumber : Diskes Kota Denpasar B.
No 1 2 3
Jumlah KK
Jumlah KK Yang Memiliki Jamban Keluarga
% Jumlah KK Yang Memilki Jamban Keluarga
11032 6340 54405 11871 4629 1132 4276 2513 6100 4698 3708 7968 2428 5083
11032 6340 50301 11316 4344 601 3487 1257 5977 4698 3143 7968 2428 5083
100 100 92 95 94 53 82 50 98 100 85 100 100 100
Sistem Offsite
Tabel Jumlah KK Yang Terlayani Sambungan ke Sistem Off Site Terpusat Penduduk Area Pelayanan Panjang Pipa Terlayani Denpasar 73.700 - Ø 200 mm – Ø 250 mm : 44,7 Km - Ø 300 mm – Ø 900 mm : 16,2 Km - Ø 1000 mm – Ø 1200 mm : 16,2 Km LCB II Sanur 16.500 - Ø 200 mm – Ø 250 mm : 19,2 Km - Ø 300 mm – Ø 800 mm : 19,3 Km LCB III Legian - Sminyak 13.000 - Ø 200 mm – Ø 250 mm : 16,9 Km - Ø 300 mm – Ø 900 mm : 19,4 Km - Ø 1000 : 14,6 Km Sumber : UPT Air Limbah Tahap Kegiatan LCB I
C.
Sambungan Rumah 5.350 1.890 1860
Sistem Komunal
Tabel Jumlah, Lokasi, Penglola KSM dan Jumlah IPAL Komunal (Sanimas di Kota Denpasar) Jumlah No Nama Sanimas / KSM Lokasi Kapasitas Pelanggan Jl. Cokroaminoto Gg Kalia III Br. 1 KSM Pucuk Sari 250 KK 250 KK Batur Kelurahan Ubung 2
KSM Kusuma Bangsa
Jl. Kusuma Bangsa V Br. Mekar Manis Desa Pemecutan Kaja
200 KK
160 KK
3
KSM Sagina Sari
Jl. Segina VI Br. Pekandelan Desa Pemecutan Kelod
196 KK
210 KK
4
KSM Bhuana Asri
Jl. Gunung Abang Desa Tegal Kertha
60 KK
32 KK
No
Nama Sanimas / KSM
Lokasi
Kapasitas
Jumlah Pelanggan
5
KSM Mekar Indah
Jl. Wibisana, Gg Mekar, Br. Mekar Manis, Desa Pemecutan Kaja
200 KK
62 KK
6
KSM Tunggul Aji
Jl. Bung Tomo X Tempekan Tunggul Aji Br.Merta Yasa Desa Pemecutan Kaja
100 KK
82 KK
7
Dinas PU Kota Denpasar IPAL Sistem Rabic Pro
JL. Gunung Agung Gg II Br. Mertayasa Desa Pemecutan Kaja
200 SR/KK
21 KK
Sumber : BLH Kota Denpasar 1.1.2. Aspek Kelembagaan Institusi pengelola sistem pengelolaan air limbah secara off-site ini adalah Badan Layanan Umum Pelayanan Air Limbah (BLU-PAL), yang merupakan Pengelolaan Bersama Sistem Air Limbah Perpipaan mencakup dua wilayah administrasi yaitu Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, yang kesepakatanya ditandatangani oleh Gubernur Bali, Walikota Denpasar dan Bupati Badung pada tanggal 7 Desember 2006 (Peraturan Bersama Gubernur Bali, Bupati Badung dan Walikota Denpasar No 37 A tahun 2006, No 1 tahun 2006 dan No. 36 A Tahun 2006, tentang Pengelolaan Bersama Sistem Air Limbah Perpipaan (Sewerage System). Struktur organisasi dan tindak lanjut persiapan pengelolaan sistim air limbah DSDP dapat dilihat pada lampiran. Surat Keputusan Gubernur Bali tentang Penetapan Pelaksana Badan Layanan Umum Pengelola Air Limbah (BLUPAL)yang mengatur organisasi dan tata laksana BLU-PAL termasuk susunan personil pelaksana telah ditandatangani oleh Gubernur Bali pada tanggal 8 Mei 2007 melalui SK No.: 404/04- F/HK/2007.
Gambar Susunan Organisasi Pengelolaan Bersama Sistem Air Limbah Perpipaan (Swerage Sistem)
1.1.3. Aspek Komonikasi
No 1 2
Tabel Kegiatan Komunikasi Yang Ada Di Kota Denpasar Dinas Tujuan Kegiatan Tahun Khalayak sasaran Pesan kunci Pembelajaran pelaksana kegiatan Pengawasan & Setiap Menyebarkan Limbah B2 & B3 Peduli / Sadar BLH Masyarakat & Usaha Pembinaan Tahun informasi Lingkungan Koordinasi Setiap Dampak Limbah Peduli / Sadar BLH Sinkronisasi Aparat & Masyarakat antar Instansi Tahun Cair Lingkungan Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar, 2012 Tabel Media Komunikasi Yang Ada Di Kota Denpasar Jenis Isu yang No Nama Media Pesan Kunci Acara Diangkat Keterlibatan Berita Program Masyarakat 1. BALI TV Daerah Pemerintah pengelolaan limbah domestik Penulisan Pencemaran Pengelolaan 3. Bali Post Berita Lingkungan Limbah Jawa Penulisan Pencemaran Pengelolaan 4. Pos/Radar Berita Lingkungan Limbah Bali Penulisan Pencemaran Pengelolaan 5. Nusa Bali Berita Lingkungan Limbah Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar, 2012
Pendapat Media Positif
Negatif Negatif Negatif
1.1.4. Aspek Pembiayaan Tabel Ringkasan Pendapatan Dan Belanja Dari Subsektor Pengelolaan Air Limbah Domestik No
Subsektor/SKPD
n-4 (2008)
n-3 (2009)
n-2 (2010)
n-1 (2011)
n (2012)
Rata-rata
1 2 3 4
Badan Lingkungan Hidup Dinas Kesehatan Bappeda PU
1,630,286,000 8,300,000 1,638,586,000
480,000,000 120,000,000 260,000,000 300,000,000 1,160,000,000
805,000,000 252,000,000 180,000,000 3,300,000,000 4,537,000,000
885,500,000 277,200,000 198,000,000 3,630,000,000 4,990,700,000
974,050,000 304,920,000 217,800,000 3,993,000,000 5,489,770,000
954,967,200 238,530,000 213,950,000 2,246,260,000 3,563,211,200
Total
Pertumbuhan (%) 10% 10% 10% 10% 10%
Gambar. Peta Pelayanan dan Infrastruktur Air Limbah Kota Denpasar
1.2. Penglolaan Persampahan 1.2.1. Aspek Teknis Tabel Jumlah Rumah Tangga dan Perkiraan Timbulan Sampah per Hari Di Kota Denpasar Tahun 2011 Jumlah Rumah Timbulan Sampah No. Kecamatan Tangga (m3/hari) 1. Denpasar Utara 40.081 912,42 2. Denpasar Timur 29.608 738,75 3. Denpasar Selatan 43.209 1.224,33 4. Denpasar Barat 47.561 1.306,43 Total 160.459 4.181,93 Sumber : Masterplan Persampahan Kota Denpasar, 2012
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Tabel Jumlah dan Lokasi Kontainer di Kota Denpasar Lokasi Jumlah (unit) Jl. Salya Pasar Badung Pasar Sanglah Jl. Tukad Nyali (dalam Depo Cemara) Jl. Pralina Kantor Gubernur Jl. Flamboyan Terminal Tegal Jl. Gn. Batur (dalam Kuburan Badung) Terminal Ubung Jl. Gn. Agung (dalam Lap. Kompiang Sujana) Jl. Surabi Jl. Anyelir Jl. Hayam Wuruk Jl. Kecubung Pasar Adat Tonja Pasar Sindhu Pasar Windhu Boga (Pemogan) Jl. Batanta Pasar Gunung Agung Jl. Tangkuban Perahu Jl. Bung Tomo VI Jl. Matahari Terbit Br. Tegal Linggah Jl. Sudirman Jl. Setiabudi Jl. Noja Saraswati Jl. Drupadi
3 3 2 1 3 2 1 1 3 1 3 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1
No 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Lokasi
Jumlah (unit)
Jl. Kaswari Jl. Padma Gang IX Jl. Batursari Gang Zamrud (dalam Depo Palasari) Art Center Jl. Teuku Umar Trash Rack Tukad Badung Trash Rack Tukad Loloan Trash Rack Tukad Rangda Pasar Kumbasari Pasar Batu Kandik Atas Pasar Batu Kandik Bawah Jl. Mataram
Sumber : Masterplan Persampahan Kota Denpasar, 2012
1 1 1 1 1 2 2 3 1 2 1 2 63
Jumlah
Tabel Lokasi Transfer Depo di Kota Denpasar Lokasi Transfer Depo
No 1 Jl. Gunung Rinjani (Depo Monang-Maning) 2 Jl. Mataram (Depo Lumintang) 3 Jl. Anggrek (Depo Kreneng) 4 Jl. Cok Agung Tresna (Depo Cok Tresna) 5 Jl. Pulau Kawe (Depo Kawe) 6 Jl. Slamet Riyadi (Depo Sudirman 1) 7 Komplek Perum Swakarya Baru (Depo Sudirman 2) 8 Jl. Gurita (Depo Pegok, Sesetan) 9 Jl. Pulau Seram (Depo Seram) 10 Jl. Gunung Karang (Depo Gunung Karangl) 11 Jl. Merta Sari (Depo Sidakarya) Sumber : Masterplan Persampahan Kota Denpasar, 2012
Kondisi Baik Tanpa Hanggar Sampah Meluber Tanpa Hanggar Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik
Tabel Depo 3R di Kota Denpasar No 1 2 3 4 5 6 7 8
Lokasi Depo Batur Sari Depo Cemara Depo Jl. Tukad Citarum Depo Taman Pancing Depo Jl. Cargo Depo Serangan Depo Sari Sedana Depo Ubung Kaja (Swakelola Mandiri)
Kondisi Beroperasi Beroperasi Tidak Beroperasi, Pagar Pembatas Rusak Tidak Beroperasi Tidak Beroperasi, Tembok Pembatas Rusak Tidak Beroperasi, Tembok Pembatas Rusak Beroperasi Beroperasi
Tabel Daftar Sarana Dan Prasarana DKP Kota Denpasar Kondisi (Unit) Jenis Sarana Dan No Keterangan JUMLAH Baik Sedang Rusak Prasarana (Unit) (unit) (Unit) (Unit) 1 Dump Truk 1. Angkutan Sampah 50 33 10 7 - Pengadaan th 2010 sebanyak 2 unit 2. Pertamanan 4 3 1 - Bantuan Pemprov Bali Tahun 2010 sebanyak 12 unit 3. Pasukan 3 2 1 - CSR Bank Mandiri Th 2011 sebanyak 1 unit 2 Dump Truk Compector 3 3 - Milik PKPPLP Bali Ditjen Cipta Karya Dep. PU 1 unit, - Pengadaan Perubahan th 2010 sebanyak 2 unit 3 Container 64 60 4 - Pengadaan th 2010 sebanyak 2 unit - Pengadaan TA. Perubahan 2010 sebanyak 11 unit (9,8 m3 sebanyak 6 unit, 6 m3 sebanyak 5 unit ) - Pengadaan Th. 2011 sebanyak 25 unit 4 Arm Roll 16 12 0 4 - Pengadaan th. 2011 sebanyak 2 unit 5 Gerobak Sampah 258 28 100 130 - Pengadaan th. 2011 sebanyak 28 unit dan diperuntukan ke masyarakat, sekolah dan swakelola 6 Motor Sampah ( roda 4 4 tiga) 7 Transfer Depo 17 17 - 4 unit tidak dipakai 8 Bin 1M3 216 150 58 8 - Tersebar di 4 Kecamatan Kota Denpasar 9 Bin 70 Liter 1431 431 100 900 - Tersebar di 4 Kecamatan Kota Denpasar - Diserahkan kepada sekolah dan masyarakat 10 Bin 100 liter beroda 175 175 - Dibagikan kepada tenaga Penyapuan Jumlah
2,241 743 274 1,224 Sumber : Masterplan Persampahan Kabupaten Denpasar, 2012,
1.2.2.
Apsek Kelembagaan dan Regulasi Tabel. Peta Pemangku Kepentingan Dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan di Kota Denpasar PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI Pemerintah Kabupaten Swasta Masyarakat PERENCANAAN DKP _ _ Menyusun target pengelolaan sampah skala kab/kota, DKP _ _ Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian target DKP _ _ Menyusun rencana anggaran program persampahan dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA _ _ DKP _ _ Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah DKP _ _ Menyediakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke TPS) DKP _ _ Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) DKP _ _ Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) DKP _ _ Membangun sarana TPA DKP _ Banjar, RT, RW Menyediakan sarana komposting PENGELOLAAN _ DKP _ Gerobak sampah Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS DKP _ Masyarakat Mengelola sampah di TPS DKP Penyedia jasa Mengangkut sampah dari TPS ke TPA angkutan pengangkutan sampah pihak Sawasta DKP & Satker PPLP _ _ Mengelola TPA DKP _ Masyarakat Melakukan pemilahan sampah*
FUNGSI Melakukan penarikan retribusi sampah Memberikan izin usaha pengelolaan sampah PENGATURAN DAN PEMBINAAN Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll) Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala kab/kota Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan
PEMANGKU KEPENTINGAN Pemerintah Kabupaten Swasta DKP _ DKP _ _ DKP _
Masyarakat _ _ _ _
DKP
_
_
DKP
_ _
DKP
_ _ _
DKP
_
_
DKP
_
_
Masyarakat
Peraturan PERSAMPAHAN Target capaian pelayanan pengelolaan persampahan di Kab/Kota ini Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan layanan pengelolaan sampah Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sampah Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah di hunian rumah, dan membuang ke TPS
Kewajiban dan sanksi bagi kantor / unit usaha di kawasan komersial / fasilitas social / fasilitas umum untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah, dan membuang ke TPS
Tabel Peta Peraturan Persampahan di Lingkungan Kota Denpasar Ketersediaan Pelaksanaan Tidak Efektif Belum Efektif Ada (Sebutkan) Ada Dilaksanakan Dilaksanakan UU No. 18 Th. 2008 Tentang Pengelolaan Persampahan
_ _
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
UU No. 18 Th. 2008 Tentang Pengelolaan Persampahan, pasal 12, 22
_ _
Keputusan Walikota No. 451 / 2012 tentang Penetapan Bank Sampah Di Kota Denpasar Tahun 2012
Keterangan
UU No. 18 Th. 2008 Tentang Pengelolaan Persampahan, pasal 9
Perda Kota Denpasar No. 4 TH 2000 Tentang Kebersihan & Ketertiban Umum UU No. 18 Th. 2008 Tentang Pengelolaan Persampahan, pasal 11, 29
Tidak Efektif Dilaksanakan
Peraturan
Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA, dan pengaturan waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA Kerjasama pemerintah kab/kota dengan swasta atau pihak lain dalam pengelolaan sampah Retribusi sampah atau kebersihan
Ketersediaan Ada (Sebutkan) Perda No. 3 Tahun 2000 tentang Perubahan Pertama Perda No. 15 / 1993 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum di Kota Denpasar Peraturan Walikota No. 35 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Swakelola Kebersihan Di Kota Denpasar Perda No. 10 Tahun 2001 Perubahan Pertama Perda No. 12 / 1993 tentang Retribusi Kebersihan
Tidak Ada
Efektif Dilaksanakan
_
_
Pelaksanaan Belum Efektif Dilaksanakan _
Tidak Efektif Dilaksanakan _
Keterangan
_
_
_
_
_
_
_
_
1.2.3.
No 1 2 3
Apsek Komonikasi
Tabel Kegiatan komunikasi yang ada di Kota Denpasar Dinas Tujuan Khalayak Pesan Kegiatan Tahun pelaksana kegiatan sasaran kunci Interaktif 2012 DKP Seruan Pengurangan Plastik mengenai Sampah Susah Gelatik Plastik Terurai Penyuluhan 2012 DKP Seruan Pengurangan Plastik mengenai Sampah Susah Gelatik Plastik Terurai Sosialisasi 2012 DKP Seruan Pengurangan Plastik mengenai Sampah Susah Gelatik Plastik Terurai Sumber: DKP Kota Denpasar, 2012
Tabel Media komunikasi yang ada di Kota Denpasar No Nama Media Jenis Acara Isu yang Diangkat Pesan Kunci 1. Bali Pos & Denpost Artikel Pengolahan sampah Dampak Sampah Plastik Plastik 2. Bali TV & Dewata Iklan Layanan Pengolahan sampah Dampak Sampah TV Masyarakat Plastik Plastik Sumber: DKP Kota Denpasar, 2012 1.2.4. No
Subsektor / SKPD
1
DKP
Pembelajaran Dampak Sampah Plastik Dampak Sampah Plastik Dampak Sampah Plastik
Pendapat Media Positif Positif
Apsek Keuangan dan Pendanaan
Pertum buhan (%) 15,509,841,050.00 26,445,000,000.00 32,250,000,000.00 35,475,000,000.00 39,022,500,000.00 10% n-4 (2008)
n-3 (2009)
n-2 (2010)
n-1 (2011)
N (2012)
Gambar. Peta Pelayanan Persampahan DKP Kota Denpasar
1.3. Penglolaan Drainase 1.3.1. Aspek Teknis No. 1 2 3
Tabel Daerah Genangan Air pada Sistem I Daerah Genangan Air Luas (Ha) Ketinggian(m’) Genangan air di lingkungan permukiman 1,5 0.20– 0.50 Jl. Gatsu VI dan sekitarnya Tukad Tagtag Genangan air Jl. Gatsu, Jl. Sari Gading, 6,25 0.30 – 0.60 Jl. Ratna di Kel. Tonja Saluran Irigasi Genangan air Jl. Suli, Jl. Kamboja di 2,7 0.30 – 0.40 Oongan Desa Dangin Puri Kangin, Desa Sumerta Kauh Sumber : Laporan Outplan Drainase Kawasan Denpasar,2008 dalam Laporan DED Drainase Kota Denpasar, 2010 Saluran Induk Tukad Badung
Tabel Kodisi Banjir Pada Sistem Tukad Badung. No Lokasi A (Ha) d (m) t (dtk) i 1 Lingkungan Gatsu 1.50 0.35 30.00 6.00 2 Jl. Ratna-Sarigading 6.25 0.45 40.00 3.00 3 Jl. Suli-Kamboja 2.70 0.35 20.00 5.00 Sumber : Laporan Outplan Drainase Kawasan Denpasar,2008 dalam Laporan DED Drainase Kota Denpasar, 2010 Tabel Daerah Genangan Air pada Sistem II No.
Saluran Induk
Daerah Genangan Air Genangan air Jl. Gatsu Timur Desa Kesiman Petilan Genangan air Jl. Gumitir, Lingkungan Br. Toh Jiwa Desa Kesiman Kertalangu
Data Genangan Luas (Ha) Ketinggian (m’) 0,75 0.20– 0.40
1
Tukad Ayung
2
Tukad Abianbase 3,5 0.30 – 0.50 Saluran Pembuangan Subak Padanggalak Sumber : Laporan Outplan Drainase Kawasan Denpasar,2008 dalam Laporan DED Drainase Kota Denpasar, 2010 Tabel. Kondisi Banjir Pada Sistem Tukad Ayung. No Lokasi A (Ha) d (m) t (dtk) i 1 Jl. Gatsu timur - Kesiman 0.75 0.30 40.00 3.00 2 Jl.Gumitir - Br.Toh Jiwa 3.50 0.40 20.00 5.00 Laporan Outplan Drainase Kawasan Denpasar,2008 dalam Laporan DED Drainase Kota Denpasar, 2010
No. 1 2 3
Tabel Daerah Genangan Air pada Sistem III Luas Saluran Induk Daerah Genangan Air Ha Tukad Mati Genangan air Jl. Cargo dan sekitarnya Kel. 5 Ubung Tk. Teba, Tk. Muding / Genangan air Jl. Buluh Indah dan sekitarnya 3,5 Cabang Tk. Mati Desa Pemecutan Kaja Tk.Padangsambian / Genangan air Jl. Gn. Agung, Jl. Gn. Batur 3,5 Cabang Tk. Mati dan pemukman sekitarnya
Ketinggian m’ 0.20– 0.40 0.20 – 0.30 0.30 – 0.60
No.
Saluran Induk
Daerah Genangan Air
4
Tk Camplung / Cabang Tk Teba
Genangan air di Lingkungan Desa Tegal Kerta dan Desa Tegal Harum (Perumnas)
5
Saluran Irigasi Subak Genangan air di lingkungan Jl. Demak, Jl. Cuculan Kertapura Desa Pemecutan Kelod Genangan air diLingkungan Br. Abian Timbul Desa Pemecutan Kelod
Luas Ha 40
Ketinggian m’ 0.30 – 0.60
44
0.20 – 0.90
5,2
0.20 - 0.40
Sumber : Laporan Outplan Drainase Kawasan Denpasar,2008 dalam Laporan DED Drainase Kota Denpasar, 2010 No 1 2 3 4 5
No. 1
Tabel. Kondisi Banjir Pada Sistem Tukad Mati. Lokasi A (Ha) d (m) Jl. Cargo-Kel Ubung 5.00 0.30 Jl. Buluh Indah 3.50 0.25 Jl.Gn Agung, Jl.Gn Batur 3.50 0.45 Ds Tegal Kerta, Tegal Harum 4.40 0.60 Br Abian Timbul 5.20 0.30 Sumber : Laporan Drainase DED Kota Denpasar, 2010
Saluran Induk Tk. Loloan
2
Tk. Ngenjung
3
Tk. Punggawa
4
Tk. Panjer
5
Tk. Rangda
6
t (dtk) 15.00 20.00 40.00 30.00 30.00
i 5.00 7.00 10.00 10.00 10.00
Tabel Daerah Genangan Air pada Sistem IV Data Genangan Daerah Genangan Air Luas (Ha) Ketinggian (M’) Jl. Waturenggong, SD 12 Panjer dan 3,5 0.20 – 0.60 sekitarnya Kel. Panjer Jl. Tk. Yeh Penet, Lingkungan Br. Peken, Lingkungan Br. Pande Kel. 4 0.30 – 0.50 Renon Jl. Bedugul, Jl. Dewata dan permukman sekitarnya Desa 3,5 0.20 – 0.50 Sidakarya Lingkungan Pemukiman Bumi Ayu 35 0.40 – 0.60 Kel. Sanur Jl. By Pass Ngr. Rai, Hotel Radison 1,5 0.20 - 0.40 Screet dan sekitarnya Kel. Sanur
Tk. Pekaseh Sumber : Laporan Outplan Drainase Kawasan Denpasar,2008 dalam Laporan DED Drainase Kota Denpasar, 2010 Tabel. Kondisi Banjir Pada Sistem IV. No Lokasi A (Ha) d (m) t (dtk) i 1 Jl Waturenggong 3.50 0.40 30.00 10.00 2 Jl. Tukad Yeh Penet 4.00 0.40 40.00 10.00 3 Jl Bedugul, Jl Dewata 3.50 0.35 40.00 10.00 4 Bumi Ayu kel Sanur 3.50 0.50 30.00 5.00 5 Jl. By Pass Ngurah Rai 1.50 0.30 15.00 2.00 Sumber : Laporan Outplan Drainase Kawasan Denpasar,2008 dalam Laporan DED Drainase Kota Denpasar, 2010
Tabel Genangan Air pada Sistem V No. 1 2 3 4
Saluran Induk Sal. Irigasi Sbk. Kepaon
Daerah Genangan Air
Data Genangan Luas (Ha) Ketinggian (M’) 12 0.20 – 0.60
Jl.P. Seram, Jl.P. Tarakan, Jl.P. Buton sekitarnya Sal. Irigasi Sbk. Kerdung Jl. Satelit dan Jl. P. Serangan Desa Dauh 65 0.50 – 0.70 Munduk Kauh Puri Kelod Sal. Irigasi Sbk. Kerdung Lingkungan Kantor BPTP Br. Sanggaran 0,2 0.20 – 0.50 Munduk Kangin Kel. Pedungan Sal. Irigasi DI. Batannyuh Lingkungan Gria Anyar Br. Rangkan Sari 32 0.20 – 0.50 Desa Pemogan Lingkungan Jl. Sunia Negara s/d ujung 0,25 0.20 – 0.60 selatan Jl. Pemogan Desa Pemogan Jl. By Pass Ngurah Rai dan Pertokoan 0,75 0.20 – 0.40 Mebel Laporan Outplan Drainase Kawasan Denpasar,2008 dalam Laporan DED Drainase Kota Denpasar, 2010 Tabel Kondisi Banjir Pada Sistem Pemogan. No Lokasi A (Ha) d (m) t (dtk) i 1 Jl.P Seram, P Tarakan 12.00 0.40 30 10.00 2 Jl.Satelit, Jl P.Serangan 6.50 0.60 60 10.00 3 Kantor BPTP 0.20 0.35 20 10.00 4 Lingk Griya Anyar 3.20 0.35 20 7.00 5 Jl Sunia Negara 0.25 0.40 20 3.00 Laporan Outplan Drainase Kawasan Denpasar,2008 dalam Laporan DED Drainase Kota Denpasar, 2010
1.3.2. Aspek Kelembagaan dan Regulasi Tabel. Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI Pemerintah Kabupaten Swasta
PERENCANAAN Bappeda Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian Dinas Pekerjaan Umum target Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka Dinas Pekerjaan Umum pencapaian target PENGADAAN SARANA Dinas Pekerjaan Umum Menyediakan / membangun sarana drainase lingkungan PENGELOLAAN Dinas Pekerjaan Umum Membersihkan saluran drainase lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Memperbaiki saluran drainase lingkungan yang rusak Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran Dinas Pekerjaan Umum drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB PENGATURAN DAN PEMBINAAN Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, Dinas Pekerjaan Umum termasuk penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem Dinas Pekerjaan Umum drainase sekunder dan primer Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan Dinas Pekerjaan Umum & Bappeda drainase lingkungan Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan Dinas Pekerjaan Umum & Satpol PP MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan Dinas Pekerjaan Umum
_ _
Masyarakat _ _ _
_
_
_ _ _ _ _
Banjar, Masyarakat Adat
_
Pemuka Adat
_
Banjar
Banjar, Masyarakat Adat Banjar _
_
_
_
_
_ _
_ _
FUNGSI
Pemerintah Kabupaten
drainase lingkungan skala kab/kota Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana Dinas Pekerjaan Umum pengelolaan drainase lingkungan Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase Dinas Pekerjaan Umum lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan
Peraturan
PEMANGKU KEPENTINGAN Swasta _ _
Tabel Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kota Denpasar Ketersediaan Pelaksanaan Tidak Efektif Belum Efektif Ada (Sebutkan) Ada Dilaksanakan Dilaksanakan
DRAINASE LINGKUNGAN Perda Kota Denpasar No.6 Tahun Target capaian pelayanan pengelolaan drainase lingkungan 20112 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah di Kota Denpasar Daerah Kota Denpasar Tahun 2010-2015 Perda Kota Denpasar No. 3 TH Kewajiban dan sanksi bagi 2000 Tentang Kebersihan & Pemerintah Kab/Kota dalam Ketertiban Umum di Kota Denpasar menyediakan drainase lingkungan Perda Kota Denpasar No.27 Tahun Kewajiban dan sanksi bagi 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Pemerintah Kab/Kota dalam Wilayah Kota Denpasar memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau
Masyarakat _ Banjar
Tidak Efektif Dilaksanakan
Keterang an
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
Peraturan
pengembang untuk menyediakan sarana drainase lingkungan, dan menghubungkannya dengan sistem drainase sekunder Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk memelihara sarana drainase lingkungan sebagai saluran pematusan air hujan
Ketersediaan Ada (Sebutkan)
Tidak Ada
Efektif Dilaksanakan
Pelaksanaan Belum Efektif Dilaksanakan
Tidak Efektif Dilaksanakan
_
_
_
_
Keterang an
_
1.3.3. Aspek Komunikasi
No
Kegiatan
Tahun
1
Penyuluhan
2002 (dalam skala besar)
2
Pembinaan
2002 (dalam skala besar)
Tabel Kegiatan Komunikasi yang ada di Kota Denpasar Khalayak Dinas pelaksana Tujuan kegiatan sasaran Dinas Pekerjaan Sosialisasi pentingnya masyarakat Umum drainase lingkungan Dinas Pekerjaan Umum
Sosialisasi pentingnya drainase lingkungan
masyarakat
Pesan kunci Drainase Drainase
Pembelajaran Penanggulangan banjir oleh masyarakat Penanggulangan banjir oleh masyarakat
Sumber: Dinas PU Kota Denpasar, 2012 Tabel Media Komunikasi yang ada di Kota Denpasar Jenis No Nama Media Isu yang Diangkat Pesan Kunci Acara 1. Denpost Artikel Penanggulangan banjir di Cegah banjir Sanur 2. Bali Post Surat Pengaduan Pencegahan banjir Kemacetan Pembaca yang mengakibatkan Lalin kemacetan 3 Bali TV Acara Penanggulangan banjir di Cegah banjir Interaktif sistem Tukad Mati Sumber: Dinas PU Kota Denpasar, 2012
Pendapat Media Positif Negatif Positif
1.3.4. Aspek Keuangan Ringkasan Pendapatan dan Belanja Subsektor Pengelolaan Drainase Kota Denpasar No
Subsektor/ SKPD
1
Dinas PU Kota Denpasar
2008
2009
10,487,200,000
25,670,000,000
2010
2011
2012
Pertum buhan (%)
27,490,000,000
30,239,000,000
33,262,900,000
10%
Bagian 2 : Isu Strategi Terkait Sanitasi 1. Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis Pengelolaan Limbah Domsetik Isu strategis dan permasalahan mendesak terkait air limbah domestik di Kota Denpasar antara lain: 1. Kelembagaan Dalam hal ini belum ada instansi yang bertugas mengelola air limbah secara tersendiri. Air limbah masih ditangani oleh berbagai instansi, sehingga sulit dalam mengkoordinasikan kegiatannya di lapangan. BLUPAL telah dibentuk dengan Keputusan Gubernur Bali, dan hanya akan menangani pengelolaan air limbah perpipaan (sewerage) secara off-site pasca proyek DSDP. 2. Keuangan Sampai saat ini dana yang alokasikan untuk pengelolaan air limbah masih sangat minim bila dibandingkan dengan sektor pembangunan yang lainnya. 3. Kesadaran masyarakat Masyarakat Kota Denpasar belum semuanya menyadari bahwa air limbah yang dihasilkannya perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan air penerima. 4. Sarana pembuangan air limbah masih relatif terbatas Pembuangan limbah melalui tangki septik dan sumur resapan serta pembuangan air bekas mandi, cuci dan dapur masih banyak dilakukan secara langsung ke sungai dan pantai. 5. Pemeliharaan peralatan untuk fasilitas pembuangan air limbah belum jelas 6. Secara kualitatif dan kuantitatif pencemaran pada air permukaan dan air tanah terus bertambah akibat perkembangan penduduk dan ekonomi yang mempengaruhi jumlah air limbah dan juga jenis kandungannya misalnya limbah beracun. 7. Banyak masyarakat yang antusias dengan adanya DSDP hanya saja tidak semua rumah dapat dilayani karena faktor kondisi jalan lingkungan dan topografi wilayah. 2.
Permsalahan Mendesak dan Isu Strategis Pengelolaan Persampahan Permasalahan dalam penganggulangan sampah di Kota Denpasar dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Belum memadainya sarana dan prasana pengelolaan sampah, sehingga belum semua wilayah dapat terlayani. 2. Penerapan Retribusi dan peraturan belum memadai 3. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan dalam bidang kebersihan. 4. Teknologi pengelolaan persampahan masih sederhana. 5. Sosialisasi kelembagaan pengelola persampahan yang bersifat regional (SARBAGITA) dan pembagian peran masing-masing daerah belum memadai. 6. Kualitas sarana dan prasarana pendukung TPA masih dibawah standar 7. Program pendukung untuk advokasi, penyadaran dan penguatan kapasitas masyarakat untuk sektor persampahan masih minim 8. Adanya pergeseran gaya hidup masyarakat yang serba menggunakan plastik dan cenderung menggunakan barang–barang sekali pakai 9. Adanya sampah kiriman dari wilayah sekitar 3.
Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis Pengelolaan Drainase Genangan di Kota Denpasar ditimbulkan oleh beberapa sebab, yaitu : a. Akibat debit air hujan dimana kapasitas saluran atau gorong-gorong yang tidak memadai. Kurangnya kapasitas saluran atau gorong-gorong dapat disebabkan oleh desain yang tidak tepat atau desain yang tidak mempertimbangkan pertumbuhan kota dalam jangka waktu tertentu. Juga dapat diakibatkan oleh penumpukan sampah atau sedimen yang
2. 3.
4.
memperkecil penampang basah saluran atau gorong-gorong akibat kurangnya pemeliharaan. Pada umumnya kurangnya dimensi saluran di Kota Denpasar diakibatkan oleh perubahan fungsi lahan, dari areal pertanian menjadi areal pemukiman, sehingga saluran irigasi berubah fungsi menjadi saluran drainase. Namun essensi saluran irigasi yang mensuplai air, sehingga makin ke hilir makin mengecil, berlawanan dengan saluran drainase yang mengumpulkan air hujan, sehingga makin ke hilir makin besar. Pertentangan dan perubahan inilah yang menyebabkan umumnya saluran drainase kapasitasnya tidak mencukupi. Akibat pasang surut laut menimbulkan halangan pada beberapa saluran sebelum bermuara ke laut, seperti saluran Tk Lobong dan Tk Loloan. Adanya beberapa bendung tetap yang dulunya tidak menimbulkan masalah, namun sekarang dengan terjadinya peningkatan debit akibat perubahan lahan, menyebabkan kenaikan permukaan air sungai atau saluran yang sering kali meluap keluar dari badan sungai, mengenangi pemukiman-pemukiman sekitarnya. Adanya penumpukan sampah di sungai, saluran, bangunan bagi atau gorong-gorong, sehingga menimbulkan penyumbatan. Untuk mengatasi masalah sampah, Subdin Pengairan Kota Denpasar telah memasang beberapa jaringan sampah percobaan di beberapa sungai, serta box penampung sampah ditengah aliran sungai yang ternyata berhasil baik, telah dapat menjaring sampah. Secara periodik, sampah-sampah yang tersangkut diangkut dengan truk ke TPA. Subdin Pengairan tidak mengalami kesulitan dalam pengangkutan sampah ke TPA.
Bagian 3 :Executive Summary dari Hasil Studi EHRA Hasil analisis data skunder, data primer yang bersumber dari studi EHRA, persepsi SKPD dan studi pendukung yang lain merupakan aras yang dapat menggambarkan kondisi riil hasil analisis untuk menentukan area beresiko. Gambar pada peta 5.1 dibawah ini yang diarsir dengan warna yang berbeda-beda ditentukan oleh Kota Denpasar yang disepakati dengan kriteria angka seperti yang disajikan pada tabel 5.1 sebagai berikut: Nilai 4 : Amat Sangat Beresiko Nilai 3 : Sangat Beresiko Nilai 2 : Beresiko Nilai 1 : Beresiko Rendah Sesuai dengan kreteria nilai yang diperoleh setiap desa/kelurahan yang berdasarkan skor data skunder, data primer hasil studi EHRA dan persepsi SKPD seperti yang digambarkan pada peta 5.1 Terdapat 14 Desa yang diasir dengan warna merah yang menunjukkan area yang amat sangat beresiko dengan nilai 4, ini berarti prioritas pembangunan pengelolaan sanitasi hendaknya dapat dimulai dari area yang amat sangat beresiko. Berikut tingkat resiko sanitasi kota denpasar adalah sebagai berikut : 14 desa merupakan desa sangat beresiko tinggi (resiko 4) yaitu Desa Padang Sambian Kaja, Pemogan, Pedungan, Penatih, Peguyangan Kaja, Tonja, Kesiman Kertanlangu, Padangsambian Kelod, Tegal Kerta, Dauh Puri Kauh, Dauh Puri Kaja, Dauh Puri Kelod, Sidakarya dan Dangin Puri Kauh. 26 desa merupakan desa beresiko tinggi yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Denpasar, yaitu : Kesiman Pentilan, Peguyangan Kangin, Penatih Dangin Puri, Tegal Harum, Sumerta , Sumerta Kaja, Dangin Puri Kangin, Dangin Puri, Panjer, Pemecutan Kaja, Dangin Puri Kaja, Sumerta Kauh, Sumerta Kelod, Renon, Sesetan, Dauh Puri Kangin, Peguyangan, Pemecutan Kelod, Padangasambian, Ubung Kaja, Kesiman, Dauh Puri dan Pemecutan. 4 desa (selebihnya) adalah desa dengan kurang resiko sedang (resiko 1) yaitu Desa Dangin Puri Kelod, Sanur Kauh, Sanur, Sanur Kaja dan Serangan
Gambar Peta Area Bersiko Sanitasi Kota Denpasar
LAMPIRAN 2 : HASIL ANALISA SWOT Tabel Analisa SWOT Pengelolaan Air Limbah Domestik Kota Denpasar TINGKAT PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT NO ELEMEN BOBOT PENGARUH PENGARUH KETERANGAN INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) Kekuatan (Strenght) Adanya program DSDP yang sudah mencakup 30% 1 masyarakat 60% 2 1.2 2 Adanya 15 lokasi SANIMAS 40% 2 0.8 Total 100% 2 Kelemahan (Weakness) 1 Belum ada instansi yang bertugas mengelola air limbah 15% 3 0.45 secara tersendiri, BLUPAL hanya menangani pengelolaan air limbah perpipaan (sewerage) secara off-site pasca proyek DSDP 2 Sampai saat ini dana yang alokasikan untuk pengelolaan 10% 3 0.3 air limbah masih sangat minim bila dibandingkan dengan sektor pembangunan yang lainnya 3 Masyarakat Kota Denpasar belum semuanya menyadari bahwa air limbah yang dihasilkannya perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan air penerima
10%
2
0.2
4 Pembuangan limbah melalui tangki septik dan sumur resapan serta pembuangan air bekas mandi, cuci dan dapur masih banyak dilakukan secara langsung ke sungai dan pantai 5 Pemeliharaan peralatan untuk fasilitas pembuangan air limbah belum jelas
30%
4
1.2
6 Secara kualitatif dan kuantitatif pencemaran pada air permukaan dan air tanah terus bertambah akibat perkembangan penduduk dan ekonomi yang mempengaruhi jumlah air limbah dan juga jenis
10% 5%
0 2
0.1
NO
ELEMEN kandungannya misalnya limbah beracun
BOBOT
7 Banyak masyarakat yang antusias dengan adanya DSDP hanya saja tidak semua rumah dapat dilayani karena faktor kondisi jalan lingkungan dan topografi wilayah. Total EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) Peluang (Opportunity) 1 Ketersediaan sumber dana dari Pusat, Provinsi, APBK dan PDAM 2 Adanya lembaga pengelola SANIMAS oleh masyarakat Total Ancaman (Threath) 1 Jamban yang dibangun masyarakat secara teknis tidak sesuai 2 Masih ada kebiasaan ditingkat masyarakat terhadap perilaku BABS 3 Sektor swasta masih beranggapan bahwa sektor usaha bidang limbah domestik tidak menguntungkan 4 Industri rumah tangga belum menerapkan pengelolaan limbah yang sesuai dengan standar teknis Total
20%
TINGKAT PENGARUH
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
KETERANGAN
4
0.8
Selisih Kekuatan dan Kelemahan
3.05 -1.05
100%
70% 30% 100%
4 2
30%
4
30%
4
(X)
2.8 0.6 3.4 1.2 1.2
15%
2
25%
4
0.3
100% Selisih Peluang dan Ancaman
1 3.7 -0.3
(Y)
Tabel Analisa SWOT Pengelolaan Persampahan Kota Denpasar TINGKAT PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT BOBOT PENGARUH PENGARUH
NO ELEMEN INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) Kekuatan (Strenght) 1 Adanya peraturan pengelolalan sampah dan keindahan 2 Adanya peraturan retribusi pelayanan sampah 3 Adanya Masterplan Persampahan 4 Sudah ada sarana dan prasarana pendukung 5 Sudah ada dana dari APBK walaupun belum mencukupi 6 Isu persampahan telah tertuang kedalam visi dan misi 7 Adanya dukungan dari pihak legislatif dan eksekutif Total Kelemahan (Weakness) 1 Belum memadainya sarana dan prasana pengelolaan sampah, sehingga belum semua wilayah dapat terlayani. 2 Penerapan Retribusi dan peraturan belum memadai 3 Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan dalam bidang kebersihan. 4 Teknologi pengelolaan persampahan masih sederhana. 5 Sosialisasi kelembagaan pengelola persampahan yang bersifat regional (SARBAGITA) dan pembagian peran masing-masing daerah belum memadai. 6 Kualitas sarana dan prasarana pendukung TPA masih dibawah standar 7 Program pendukung untuk advokasi, penyadaran dan penguatan kapasitas masyarakat untuk sektor persampahan masih minim 8 Adanya pergeseran gaya hidup masyarakat yang serba menggunakan plastik dan cenderung menggunakan barang–barang sekali pakai 9 Adanya sampah kiriman dari wilayah sekitar Total
KETERANGAN
5% 5% 40% 20% 20% 5% 5% 100%
3 3 4 3 3 2 2
0.15 0.15 1.6 0.6 0.6 0.1 0.1 3.3
30%
4
1.2
5% 10%
4 3
0.3
5% 10%
2 2
0.1 0.2
20%
2
0.4
5%
2
0.1
10%
3
0.3
5% 2 100% Selisih Kekuatan dan Kelemahan
0.1 2.7 0.6
(X)
NO ELEMEN EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) Peluang (Opportunity) 1 Adanya Dukungan Dana dari Pusat, Provinsi, APBK dan retribusi 2 Adanya Dukungan Bank Sampah dan Swakelola Kebersihan 3 Adanya program kebersihan dan lomba kebersihan antar banjar termasuk adanya penetapan Desa Sadar Lingkungan 4 Adanya kerjasama dengan pihak Universitas terkait penelitian untuk sektor persampahan Total Ancaman (Threath) 1 Kondisi Sarana dan Prasarana persampahan banyak yang rusak 2 Perilaku buang sampah sembarangan ditingkat masyarataka masih tinggi
BOBOT
60%
TINGKAT PENGARUH
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
4
KETERANGAN
2.4
4 25%
1 2
10%
0.2 2
5% 100%
0.1 3.7
30%
4
30%
4
1.2 1.2
3 Masyarakat belum terlibat secara aktif dalam kegiatan pengelolaan persampahan
15%
2
4 Pihak swasta yang bergerak dibidang pariwisata dan industri kecil belum menerapkan konsep pengelolaan sampah yang baik
25%
4
0.3
Total
100% Selisih Peluang dan Ancaman
1 3.7 0
(Y)
NO
ELEMEN
Tabel Analisa SWOT Pengelolaan Drainase Kota Denpasar TINGKAT PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT BOBOT PENGARUH PENGARUH
KETERANGAN
INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) Kekuatan (Strenght) 1 Adanya Masterplan Drainase
40%
4
1.6
5%
2
0.1
40%
2
0.8
4 Dukungan pendanaan dari pusat, provinsi, APBK dan PDAM
5%
4
0.2
5 Sudah ada SDM namun belum mencukupi secara kuantitas
10%
3
0.3
2 Sudah ada sarana dan prasarana pendukung kegiatan 3 Adanya dukungan dari pihak legislatif dan eksekutif
Total
100%
3
1 Akibat debit air hujan dimana kapasitas saluran atau gorong-gorong yang tidak memadai
30%
4
2 Kurangnya kapasitas saluran atau gorong-gorong dapat disebabkan oleh desain yang tidak tepat atau desain yang tidak mempertimbangkan pertumbuhan kota dalam jangka waktu tertentu. Juga dapat diakibatkan oleh penumpukan sampah atau sedimen yang memperkecil penampang basah saluran atau gorong-gorong akibat kurangnya pemeliharaan
30%
4
3 Akibat pasang surut laut menimbulkan halangan pada beberapa saluran sebelum bermuara ke laut, seperti saluran Tk Lobong dan Tk Loloan
10%
3
0.3
4 Adanya beberapa bendung tetap yang dulunya tidak menimbulkan masalah, namun sekarang dengan terjadinya peningkatan debit akibat perubahan lahan
10%
2
0.2
5 Adanya penumpukan sampah di sungai, saluran, bangunan bagi atau goronggorong sehingga menimbulkan penyumbatan
20%
2
0.4
Total
100%
Kelemahan (Weakness)
Selisih Kekuatan dan Kelemahan EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS)
1.2
2.1 0.9
(X)
NO
ELEMEN
BOBOT
TINGKAT PENGARUH
PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH
KETERANGAN
Peluang (Opportunity) 1 Adanya dukungan pendanaan dari pusat, provinsi, APBK dan PDAM
60%
4
2.4
2 Adanya kegiatan dan lomba kebersihan lingkungan
25%
4
1
3 Adanya dukungan pengelolaan drainase dari JICA
10%
2
0.2
5%
2
0.1
4 Adanya pemetaan kondisi drainase Total
100%
3.7
1 Kesadaran masyarakat terhadap pemeliharaan jaringan drainase yang telah dibangun masih rendah
30%
4
2 Masih ada perusahaan yang membuang limbah ke saluran drainase
15%
4
0.6
3 Tingginya tingkat sedimentasi dan tumpukan sampah drainase
25%
2
0.5
4 Masih ada titik genangan di beberapa lokasi
30%
4
1.2
Ancaman (Threath)
Total
100%
Selisih Peluang dan Ancaman
1.2
3.5 0.2
(Y)