Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di NTT
KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan setiap bulan September. Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur ini menyajikan informasi Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017, Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 terhadap Rata-ratanya atau normalnya selama 30 tahun (1981–2010), Sifat Hujan selama Musim Hujan 2016/2017 dan Luas Zona Musim
terhadap Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017. Nilai rata-rata yang digunakan saat ini merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode 1981 – 2010). Dengan diterbitkannya Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mendukung kegiatan di berbagai sektor pembangunan.
KUPANG,
SEPTEMBER 2016
KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG
APOLINARIS S.GERU,SP, M.Si NIP. 197402091997031001
Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang – http://lasiana.ntt.bmkg.go.id
i
Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di NTT
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………....... DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………... DAFTAR TABEL ..............................………………………………………………………... LAMPIRAN ..................................................................................................................... I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………….. Fenomena Yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia ……………….……….. 1. El Nino dan La Nina ………………………………………………………………….. 2. Dipole Mode ……………………………………………………………………..….... 3. Sirkulasi Monsun Asia – Australia ........................................................................ 4. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis ................................................................ 5. Suhu Muka Laut di Wilayah Perairan Indonesia................................................... II. RINGKASAN .......................................................................................................... A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut ................................................................ 1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena El Nino/La Nina dan Dipole Mode ...... a. El Nino La Nina........................................................................................... b. Dipole Mode............................................................................................... 2. Monitoring Dan Prakiraan Fenomena Sirkulasi Monsun Asia-Australia, ITCZ dan Suhu Permukaan Laut Indonesia ............................................................ a. Sirkulasi Monsun Asia – Australia.............................................................. b. Daerah Pertemuan Angin Antar tropis........................................................ c. Suhu Muka Laut di Wilayah Perairan Indonesia......................................... B. Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur ....... 1. Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 ..................................................... 2. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 Terhadap Rata-Ratanya ................................................................................................ 3. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/2017 ............................................ III. PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2016/2017 ZOM DI NUSA TENGGARA TIMUR .... A. Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 ............................................................ B. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 Terhadap RataRatanya ................................................................................................ C. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/2017 .................................................. IV. LUAS ZONA MUSIM NUSA TENGGARA TIMUR TERHADAP PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2016/2017 ...................................................................................... A. Zona Musim terhadap Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 ........................ B. Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Maju/Mundur Awal Musim Hujan 2016/2017 ......................................................................................................... C. Luas Zona Musim terhadap Prakiran Sifat Hujan Musim Hujan 2016/2017 ....... V. ISTILAH DAN PENGERTIAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM .............................. A. Curah Hujan ........................................................................................................ B. Curah Hujan Kumulatif ........................................................................................ C. Sifat Hujan ........................................................................................................... D. Zona Musim ........................................................................................................ E. Permulaan Musim Kemarau................................................................................. F. Permulaan Musim Hujan .................................................................................... G. Dasarian ............................................................................................................. Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang – http://lasiana.ntt.bmkg.go.id
i ii iii iv 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 6 6 7 8 11 11 11 12 13 13 13 13 13 13 13 13 ii
Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di NTT
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Timur…………………………………………………………………….
6
Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 Terhadap Rata-Ratanya ……………………………………………………………. .............
7
Tabel 3.
Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur……………………………………………………....................................... 8
Tabel 4.
Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Timur………………………………………………………………………..............
9
Tabel 5.
Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 ......…
11
Tabel 6.
Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Maju/Mundur Awal Musim Hujan 2016/2017 ……………………………………………………………..….... 11
Tabel 7.
Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/2017..
Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang – http://lasiana.ntt.bmkg.go.id
12
iii
Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di NTT
LAMPIRAN
Tabel 8.
Normal Musim Hujan Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Timur Periode Tahun 1981 – 2010
Tabel 9.
Rata-rata Curah Hujan Dasarian Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Timur Periode Tahun 1981 - 2010
Gambar 1. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Timur Gambar 2. Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Timur Terhadap Rata-Ratanya Gambar 3. Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Timur
Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang – http://lasiana.ntt.bmkg.go.id
iv
Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di NTT
I. PENDAHULUAN
Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah tropis, di antara Benua Asia dan Australia, di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dilalui garis katulistiwa, terdiri dari pulau dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, terdapat banyak selat dan teluk, menyebabkan wilayah Indonesia rentan terhadap perubahan iklim/cuaca. Keberadaan wilayah Indonesia sebagaimana tersebut, kondisi iklimnya akan dipengaruhi oleh fenomena El Nino/La Nina bersumber dari wilayah timur Indonesia (Ekuator Pasifik Tengah/Nino3.4) dan Dipole Mode bersumber dari wilayah barat Indonesia (Samudera Hindia barat Sumatera hingga timur Afrika), disamping pengaruh fenomena regional, seperti sirkulasi monsun Asia-Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) yang merupakan daerah pertumbuhan awan, serta kondisi suhu permukaan laut sekitar wilayah Indonesia. Sementara kondisi topografi wilayah Indonesia yang bergunung, berlembah, serta banyak pantai, merupakan fenomena lokal yang menambah beragamnya kondisi iklim di wilayah Indonesia, baik menurut ruang (wilayah) maupun waktu. Berdasarkan hasil analisis data periode 30 tahun terakhir (1981-2010), secara klimatologis wilayah Indonesia terdapat 407 pola iklim, dimana 342 pola merupakan Zona Musim (ZOM) yaitu mempunyai perbedaan yang jelas antara periode Musim Hujan dan periode Musim Kemarau (umumnya pola Monsun), sedangkan 65 pola lainnya adalah Non Zona Musim (Non ZOM). Daerah Non ZOM pada umumnya memiliki ciri mempunyai 2 kali puncak hujan dalam setahun (pola Ekuatorial) dan daerah sepanjang tahun curah hujannya tinggi atau rendah. Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia 1. El Nino dan La Nina El Nino merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan atmosfer yang ditandai memanasnya suhu permukaan laut di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3.4) atau anomali suhu permukaan laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya). Sementara, sejauh mana pengaruhnya El Nino di Indonesia, sangat tergantung dengan kondisi perairan wilayah Indonesia. Fenomena El Nino yang berpengaruh di wilayah Indonesia dengan diikuti berkurangnya curah hujan secara drastis, baru akan terjadi bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup hangat tidak berpengaruh terhadap kurangnya curah hujan secara signifikan di Indonesia. Disamping itu, mengingat luasnya wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino. Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino ditandai dengan anomali suhu permukaan laut negatif (lebih dingin dari rata-ratanya) di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3.4). Fenomena La Nina secara umum menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat bila dibarengi dengan menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia. Demikian halnya El Nino, dampak La Nina tidak berpengaruh ke seluruh wilayah Indonesia. 2. Dipole Mode Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut–atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu muka laut dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Index (DMI). Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang – http://lasiana.ntt.bmkg.go.id
1
Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di NTT
Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat, sedangkan nilai DMI negatif, berdampak meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat. 3. Sirkulasi Monsun Asia – Australia Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan udara di Australia dan Asia. Pola tekanan udara ini mengikuti pola peredaran semu matahari dalam setahun yang mengakibatkan sirkulasi angin di Indonesia umumnya, yaitu pola monsun, yang merupakan sirkulasi angin yang mengalami perubahan arah setiap setengah tahun sekali (periodik). Pola angin baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi di Asia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan di Indonesia. Pola angin timuran/tenggara terjadi karena adanya tekanan tinggi di Australia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim kemarau di Indonesia. 4. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ) ITCZ merupakan daerah tekanan rendah yang memanjang dari barat ke timur dengan posisi selalu berubah mengikuti pergerakan posisi semu matahari ke arah utara dan selatan khatulistiwa. Daerah-daerah yang dilewati ITCZ pada umumnya berpotensi terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan. Wilayah Indonesia yang berada di sekitar khatulistiwa juga mendapat pangaruh dari ITCZ tersebut. 5. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu indikator banyak-sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan proses pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu permukaan laut dingin berpotensi sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, sebaliknya panasnya suhu permukaan laut berpotensi cukup banyaknya uap air di atmosfer.
Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang – http://lasiana.ntt.bmkg.go.id
2
Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di NTT
II. RINGKASAN
A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut Dinamika atmosfer dan laut dipantau dan diprakirakan berdasarkan aktivitas fenomena alam, meliputi : El Nino/La Nina, Dipole Mode, Sirkulasi Monsun Asia-Australia, ITCZ, dan Suhu Permukaan laut Indonesia. Monitoring dan prakiraan kondisi dinamika atmosfer dan laut dimaksud yang akan terjadi pada Musim Hujan 2016/2017, adalah : 1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena El Nino/La Nina dan Dipole Mode a. El Nino – La Nina
Pada akhir Juli 2016, kondisi suhu muka laut (SST) di Equator Pasifik tengah wilayah Nino 3.4 sudah menunjukkan anomali negatif (dingin) yang merupakan masa peralihan dari Netral ke La Nina, meskipun masih lemah dengan indeks pada akhir Juli : -0.61 (La Nina Lemah) potensi La Nina ini diprediksi akan berlangsung sampai awal tahun 2017 dengan kategori La Nina Lemah. Beberapa analisis menunjukkan bahwa kondisi normal hingga El Nino lemah akan dominan hingga awal 2017 . Dalam kaitan ini memberikan indikasi, bahwa awal Musim Hujan 2016/2017 di Wilayah Indonesia lebih maju dari pada normalnya dengan sifat Musim Hujan akan didominasi Normal hingga Atas Normal. Indeks Osilasi Selatan (SOI) sejak Mei 2016 sampai dengan Juli 2016 bernilai positip lemah Mei (2.8), Juni (5.8) dan Juli (4.2). Kondisi demikian memberikan indikasi bahwa aktivitas sirkulasi angin pasat diperhitungkan tidak berpengaruh signifikan ke wilayah Indonesia. b. Dipole Mode Nilai Dipole Mode Indeks (DMI) dalam 3 bulan terakhir adalah : -0.3 (Mei 2015) ; -0.6 (Juni 2015) dan +1.0 (Juli 2015). Sementara, prediksi Dipole Mode Indeks (DMI) pada bulan Agustus hingga Oktober 2015 berkisar pada nilai -0.55 s/d 0.60. Nilai ini berada pada kondisi negatif. Dengan demikian, mengindikasikan bahwa pada Musim Kemarau 2016, uap air dari Samudera Hindia menuju wilayah Indonesia berpotensi bertambah.
Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang – http://lasiana.ntt.bmkg.go.id
3
Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di NTT
2. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Sirkulasi Monsun Asia-Australia, ITCZ, dan Suhu Permukaan Laut Indonesia a. Sirkulasi Monsun Asia – Australia Hingga akhir Juli 2016 sirkulasi monsun di Indonesia umumnya masih dalam kisaran normalnya. Sirkulasi angin pada lapisan 850 mb untuk wilayah Indonesia bagian selatan bertiup dari arah timur, sedangkan di wilayah Indonesia bagian tengah dan utara angin di dominasi angin baratan. Diprakirakan bahwa monsun Asia akan diprediksi akan melemah dipertengahan Agustus kemudian menguat lagi. . b. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ) Posisi ITCZ pada akhir Juli 2016 masih berada di sebelah utara ekuator dan cenderung bergerak ke arah selatan menuju garis ekuator mengikuti pergerakan tahunannya. Jika dibandingkan terhadap posisi rata-ratanya, posisi tersebut lebih turun ke selatan dengan kisaran rata-rata, sehingga potensi kejadian musim hujan di beberapa wilayah diprakirakan akan cenderung meningkat dari kondisi rata-rata wilayah masing-masing. c. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia Hingga akhir Juli 2016 kondisi suhu permukaan laut di perairan Indonesia, pada umumnya berada pada kondisi lebih hangat dengan anomali suhu berkisar +0.25°C s/d +2.0°C. Daerah dengan suhu permukaan laut relatif hangat berada di perairan di sekitar Jawa hingga Nusa Tenggara dan perairan bagian utara wilayah Indonesia. Suhu permukaan laut di Indonesia selama Musim Hujan 2016/2017 diprakirakan sebagai berikut : 1) Bulan Agustus s/d Oktober 2016, umumnya Anomali Suhu Permukaan Laut perairan Indonesia diprediksi tetap hangat, Anomali (+), bagian Utara dan Selatan perairan Indonesia lebih hangat dibanding sekitarnya. 2) Bulan November s/d Januari 2017, Terjadi peluruhan Suhu Permukaan Laut dimulai dari perairan bagian Barat Sumatera bagian Utara sampai perairan Maluku meluruh mendekati normal. Suhu Permukaan Laut diprediksi mendingin, anomali (-) dimulai dari perairan Laut Cina Selatan memasuki selat Malaka dan semakin meluas sampai perairan bagian barat Papua pada Januari 2017. B. Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Timur 1. Prakiraan ”Awal” Musim Hujan 2016/2017 - Oktober 2016 - November 2016 - Desember 2016
: : :
1 ZOM ( 4,35% dari 23 ZOM) 17 ZOM ( 73,91% dari 23 ZOM) 5 ZOM ( 21,74% dari 23 ZOM)
Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang – http://lasiana.ntt.bmkg.go.id
4
Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di NTT
2. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017Terhadap Rata-Ratanya (Periode 1981–2010) - Maju dari rata-ratanya - Sama dengan rata-ratanya - Mundur dari rata-ratanya
: : :
7 ZOM ( 30,43% dari 23 ZOM) 11 ZOM (47,83% dari 23 ZOM) 5 ZOM (21,74% dari 23 ZOM)
3. Prakiraan ”Sifat Hujan“ Musim Hujan 2016/2017 - Atas Normal (AN) - Normal (N) - Bawah Normal (BN)
: : :
8 ZOM ( 34,78% dari 23 ZOM) 14 ZOM (60,87% dari 23 ZOM) 1 ZOM (4,35% dari 23 ZOM)
Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 pada 23 Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Timur secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut : 1). Awal Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Timur diprakirakan umumnya mulai November 2016. 2). Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun (1981- 2010), Awal Musim Hujan 2016/2017 diprakirakan di sebagian besar daerah Nusa Tenggara Timur sama dari rata-ratanya. 3). Sifat Hujan selama Musim Hujan 2016/2017 di sebagian besar daerah Nusa Tenggara Timur diprakirakan umumnya Normal.
Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang – http://lasiana.ntt.bmkg.go.id
5
Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di NTT
III. PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2016/2017 ZONA MUSIM (ZOM) DI NUSA TENGGARA TIMUR
A. Prakiraan “Awal” Musim Hujan 2016/2017 Tabel 1. Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 di Nusa Tenggara Timur
Dasarian
ZOM
Okt I – Okt III
242 (Manggarai Barat bagian utara, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada bagian utara).
Nov I – Nov III
241 (Manggarai Barat bagian barat); 243 (Manggarai Barat bagian tenggara, Manggarai bagian selatan, Manggarai Timur bagian selatan, Ngada bagian selatan dan tenggara, Nagekeo bagian selatan); 244 (Ngada bagian tengah, Nagekeo bagian tengah, Ende bagian barat); 245 (Nagekeo/Ende bagian utara, Sikka bagian barat); 252 (Sumba Barat Daya dan Barat, Sumba Tengah bagian barat); 253 (Sumba Tengah bagian Timur, Sumba Timur bagian tengah); 255 (Sumba Timur bagian Selatan); 260 (Timor Tengah Selatan bagian utara); 261 (Kupang bagian timur, Timor Tengah Selatan bagian barat) dan 263 (Timor Tengah Utara, Belu bagian utara).
Nov II – Des I
246 (Ende bagian selatan); 247 (Sikka bagian selatan, Flores Timur bagian barat daya); 250 (Adonara, Solor, Lembata); 251 (Alor, Pantar); 258 (Kota Kupang, Kupang bagian barat); 259 (Timor Tengah Selatan/Belu bagian selatan) dan 262 (Kupang bagian utara, Belu bagian barat).
Nov III – Des II
248 (Sikka bagian utara, Flores Timur bagian barat laut); 249 (Flores Timur bagian utara); 254 (Sumba Timur/Sumba Tengah bagian utara); 256 (Sabu) dan 257 (Rote Ndao).
Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang – http://lasiana.ntt.bmkg.go.id
6
Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di NTT
B. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 Terhadap Rata-Ratanya Tabel 2. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 Terhadap Rata-Ratanya Perbandingan
ZOM
Maju
241 (Manggarai Barat bagian barat); 245 (Nagekeo/Ende bagian utara, Sikka bagian barat); 248 (Sikka bagian utara, Flores Timur bagian barat laut); 249 (Flores Timur bagian utara); 251 (Alor, Pantar); 254 (Sumba Timur/Sumba Tengah bagian utara) dan 259 (Timor Tengah Selatan/Belu bagian selatan).
Sama
244 (Ngada bagian tengah, Nagekeo bagian tengah, Ende bagian barat); 247 (Sikka bagian selatan, Flores Timur bagian barat daya); 250 (Adonara, Solor, Lembata); 252 (Sumba Barat Daya dan Barat, Sumba Tengah bagian barat); 253 (Sumba Tengah bagian Timur, Sumba Timur bagian tengah); 256 (Sabu); 257 (Rote Ndao); 258 (Kota Kupang , Kupang bagian barat); 260 (Timor Tengah Selatan bagian utara); 261 (Kupang bagian timur, Timor Tengah Selatan bagian barat); dan 263 (Timor Tengah Utara, Belu bagian utara).
Mundur
242 (Manggarai Barat bagian utara, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada bagian utara); 243 (Manggarai Barat bagian tenggara, Manggarai bagian selatan, Manggarai Timur bagian selatan, Ngada bagian selatan dan tenggara, Nagekeo bagian selatan); 246 (Ende bagian selatan); 255 (Sumba Timur bagian Selatan) dan 262 (Kupang bagian utara, Belu bagian barat).
Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang – http://lasiana.ntt.bmkg.go.id
7
Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di NTT
C. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/2017 Tabel 3. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/2017 di Nusa Tanggara Timur Sifat
ZOM
Atas Normal
242 (Manggarai Barat bagian utara, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada bagian utara); 245 (Nagekeo bagian utara, Ende bagian utara, Sikka bagian barat); 247 (Sikka bagian selatan, Flores Timur bagian barat daya); 248 (Sikka bagian utara, Flores Timur bagian barat laut); 250 (Adonara, Solor, Lembata); 251 (Alor, Pantar); 257 (Rote Ndao) dan 259 (Timor Tengah Selatan bagian selatan, Belu bagian selatan).
Normal
241 (Manggarai Barat bagian barat); 243 (Manggarai Barat bagian tenggara, Manggarai Timur bagian selatan, Manggarai Timur bagian selatan, Ngada bagian selatan, dan tenggara, Nagekeo bagian selatan); 244 (Ngada bagian tengah, Nagekeo bagian tengah, Ende bagian barat); 246 (Ende bagian selatan); 252 (Sumba Barat Daya dan Barat, Sumba Tengah bagian barat); 253 (Sumba Tengah bagian timur, Sumba Timur bagian tengah); 254 (Sumba Timur bagian utara, Sumba Tengah bagian utara); 255 (Sumba Timur bagian Selatan); 256 (Sabu); 258 (Kota Kupang, Kupang bagian barat); 260 (Timor Tengah Selatan bagian utara); 261 (Kupang bagian timur, Timor Tengah Selatan bagian barat); dan 262 (Kupang bagian utara, Belu bagian barat) dan 263 (Timor Tengah Utara, Belu bagian utara).
Bawah Normal
249 (Flores Timur bagian utara).
Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 pada 23 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur, secara rinci disajikan pada Tabel 4. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 di Nusa Tenggara Timur disajikan pada Gambar 1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar 2, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/2017 disajikan pada Gambar 3.
Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang – http://lasiana.ntt.bmkg.go.id
8
Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di NTT
Tabel 4. Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Timur NO ZOM
Daerah / Kabupaten
Awal Musim Hujan Antara
Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian)
Sifat Hujan
1
2
3
4*)
5
241
Manggarai Barat bagian barat
Nov I - Nov III
-1
N
242
Manggarai Barat bagian utara, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada bagian utara
Okt I - Okt III
1
AN
243
Manggarai Barat bagian tenggara, Manggarai bagian selatan, Manggarai Timur bagian selatan, Ngada bagian selatan dan tenggara, Nagekeo bagian selatan
Nov I - Nov III
1
N
244
Ngada bagian tengah, Nagekeo bagian tengah, Ende bagian barat
Nov I - Nov III
0
N
245
Nagekeo/Ende bagian utara, Sikka bagian barat
Nov I - Nov III
-1
AN
246
Ende bagian selatan
Nov II - Des I
1
N
247
Sikka bagian selatan, Flores Timur bagian barat daya
Nov II - Des I I
0
AN
248
Sikka bagian utara, Flores Timur bagian barat laut
Nov III - Des II
-1
AN
249
Flores Timur bagian utara
Nov III - Des II
-1
BN
250
Adonara, Solor, Lembata
Nov II - Des I
0
AN
251
Alor, Pantar
Nov II - Des I
-2
AN
252
Sumba Barat Daya dan Barat, Sumba Tengah bagian barat
Nov I - Nov III
0
N
253
Sumba Tengah bagian Timur, Sumba Timur bagian tengah
Nov I - Nov III
0
N
254
Sumba Timur/Sumba Tengah bagian utara
Nov III - Des II
-1
N
255
Sumba Timur bagian Selatan
Nov I - Nov III
1
N
256
Sabu
Nov III - Des II
0
N
Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang – http://lasiana.ntt.bmkg.go.id
9
Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di NTT
1
2
3
4*)
5
257
Rote Ndao
Nov III - Des II
0
AN
258
Kota Kupang , Kupang bagian barat
Nov II - Des I
0
N
259
Timor Tengah Selatan/Belu bagian selatan
Nov II - Des I
-1
AN
260
Timor Tengah Selatan bagian utara
Nov I - Nov III
0
N
261
Kupang bagian timur, Timor Tengah Selatan bagian barat
Nov I - Nov III
0
N
262
Kupang bagian utara, Belu bagian barat
Nov II - Des I
1
N
263
Timor Tengah Utara, Belu bagian utara
Nov I - Nov III
0
N
Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang – http://lasiana.ntt.bmkg.go.id
10
Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di NTT
IV. LUAS ZONA MUSIM NUSA TENGGARA TIMUR TERHADAP PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2016/2017
A. Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 Luas Zona Musim di Nusa Tenggara Timur terhadap Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 selengkapnya disajikan pada Tabel 2. Berdasarkan luas Zona Musim (ZOM), prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 menunjukkan sebagian besar luasan ZOM (73.91%) terjadi pada dasarian II - III November 2016. Secara Akumulasi sejak awal terjadi Musim Hujan hingga November 2016, sebesar 73.91% luasan ZOM di Nusa Tenggara Timur telah mengalami Musim Hujan. Tabel 5. Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 ( Waktu/Luasan ZOM (Km2) )
Daerah Oktober
November
Desember
NTT
208.815
3.547.934
1.043.595
Persentase
4.35%
73.91%
21.74%
Akumulasi Persentase
4.35%
78.26%
100%
B. Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Maju/Mundur Awal Musim Hujan 2016/2017 Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Maju/Mundur Awal Musim Hujan 2016/2017 selengkapnya disajikan pada Tabel 6. Luasan Zona Musim (ZOM) awal Musim Hujan 2016/2017 terbesar diprakirakan sama dari rata-ratanya (47, 83% luas seluruh ZOM). Tabel 6. Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Maju/Mundur Awal Musim Hujan 2016/2017 Prakiraan Maju/Mundur Awal Musim Hujan 2016/2017 ( Waktu/Luasan ZOM (Km2) )
Daerah Maju
Sama
Mundur
Jumlah
NTT
1.460.744
2.296.004
1.043.595
4.800.343
Persentase
30,43%
47,83%
21,74%
100%
Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang – http://lasiana.ntt.bmkg.go.id
11
Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di NTT
C. Luas Zona Musim Nusa Tenggara Timur terhadap Prakiran Sifat Hujan Musim Hujan 2016/2017 Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/2017 selengkapnya disajikan pada Tabel 7. Luasan Zona Musim (ZOM) Nusa Tenggara Timur terbesar diprakirakan sifat hujannya Normal (60,87% luas seluruh ZOM). Tabel 7. Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/2017 Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 ( Waktu/Luasan ZOM (Km2) )
Daerah Bawah Normal
Normal
Atas Normal
Jumlah
NTT
208.815
2.921.969
1.669.559
4.800.343
Persentase
4,35%
60,87%
34,78%
100%
Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang – http://lasiana.ntt.bmkg.go.id
12
Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Zona Musim di NTT
V. ISTILAH DAN PENGERTIAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM
A. Curah Hujan (mm) : merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) millimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. B. Curah Hujan Kumulatif (mm) : merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu kumulatif tersebut. Dalam periode musim, rentang waktunya adalah rata-rata panjang musim pada masing-masing Zona Musim (ZOM). C. Sifat Hujan : merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu yang ditetapkan (satu periode musim hujan atau satu periode musim ) dengan jumlah curah hujan normalnya (rata-rata selama 30 tahun periode 1981-2010). Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Di Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya. b. Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya. c. Di Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya. D. Zona Musim (ZOM) : adalah daerah yang pola hujan rata-ratanya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan musim hujan. Daerah-daerah yang pola hujan rata-ratanya tidak memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan musim hujan, disebut Non ZOM. Luas suatu wilayah ZOM tidak selalu sama dengan luas suatu wilayah administrasi pemerintahan. Dengan demikian, satu wilayah ZOM bisa terdiri dari beberapa kabupaten, dan sebaliknya satu wilayah kabupaten bisa terdiri dari beberapa ZOM. E. Permulaan Musim Kemarau, ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya. Permulaan musim kemarau, bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (rata-rata 1981-2010). F. Permulaan Musim Hujan, ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya. Permulaan musim hujan, bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (rata-rata 1981-2010). G. Dasarian: adalah rentang waktu selama 10 (sepuluh) hari. Dalam satu bulan dibagi menjadi 3 (tiga) dasarian, yaitu : a. Dasarian I
: tanggal 1 sampai dengan 10
b. Dasarian II
: tanggal 11 sampai dengan 20
c. Dasarian III
: tanggal 21 sampai dengan akhir bulan
Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang – http://lasiana.ntt.bmkg.go.id
13
Tabel 8. Normal Musim Hujan Zona Musim (ZOM) Nusa Tenggara Timur Periode 1981 - 2010
ZOM
RATA-RATA PERIODE MUSIM HUJAN
PANJANG MUSIM (DASARIAN)
NORMAL CURAH HUJAN (MM)
241
Nov III
-
Apr II
15
1067
-
1443
242
Okt I
-
Mei I
22
2056
-
2781
243
Nov II
-
Mar III
14
737
-
997
244
Nov II
-
Apr II
16
1415
-
1914
245
Nov III
-
Apr I
14
1042
-
1410
246
Nov II
-
Apr I
15
824
-
1114
247
Nov III
-
Apr I
14
798
-
1080
248
Des II
-
Mar I
9
479
-
648
249
Des II
-
Mar I
9
710
-
961
250
Nov III
-
Feb III
10
526
-
711
251
Des II
-
Mar I
9
609
-
824
252
Nov II
-
Apr III
17
1364
-
1845
253
Nov II
-
Apr II
16
1217
-
1647
254
Des II
-
Mar I
9
410
-
555
255
Nov I
-
Apr I
16
1358
-
1837
256
Des I
-
Mar III
12
790
-
1069
257
Des I
-
Mar III
12
952
-
1288
258
Nov III
-
Mar III
13
1321
-
1787
259
Des I
-
Apr II
14
821
-
1110
260
Nov II
-
Apr I
15
1168
-
1581
261
Nov II
-
Apr I
15
1487
-
2012
262
Nov II
-
Mei III
20
1833
-
2480
263
Nov II
-
Apr II
16
1447
-
1958
JAN I II III 74 104 136 107 154 181 56 57 76 123 136 168 92 91 135 66 68 73 66 77 71 58 58 64 69 110 105 50 66 72 91 61 121 79 106 170 82 89 121 48 48 55 96 107 146 89 92 105 98 102 116 124 144 170 72 76 104 100 127 118 124 149 187 131 129 133 109 129 176
Keterangan :
241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263
ZOM
MAR I II III 70 74 83 139 116 135 70 57 69 107 81 74 95 69 50 85 61 43 63 56 58 59 39 44 72 47 32 46 40 47 57 41 34 110 95 95 95 95 88 60 44 45 95 95 76 82 60 54 111 68 57 136 85 50 49 58 66 113 73 65 135 96 78 128 106 91 137 77 77
= musim kemarau
= musim hujan
FEB I II III 104 92 72 159 162 112 72 60 44 144 123 100 106 128 99 77 62 41 73 71 67 64 63 61 122 143 89 73 60 54 93 95 63 120 145 75 100 116 72 48 57 48 132 140 105 101 76 69 122 122 92 172 147 122 81 81 56 125 97 53 162 146 110 164 179 111 151 147 111
APR I II 74 76 109 91 46 35 68 68 60 41 56 39 54 34 41 33 47 33 25 26 31 34 99 82 72 50 48 40 101 49 34 27 33 29 47 40 53 69 62 44 65 45 110 58 68 53 III 42 73 20 39 27 27 22 19 17 11 7 54 25 17 22 8 12 18 48 41 33 34 30
I 18 52 16 21 25 36 15 12 6 3 10 28 31 12 18 5 10 10 39 15 19 59 14
MEI II 17 38 13 21 14 27 20 10 11 5 22 15 32 8 8 7 11 9 49 29 14 38 18 III 20 32 17 17 14 29 12 11 10 3 12 22 47 10 12 5 7 6 43 14 13 51 12
I 12 24 12 15 8 16 4 4 7 2 5 8 8 4 7 5 5 1 38 12 10 21 6
JUN II 12 12 9 12 14 17 13 6 7 4 6 10 9 4 7 2 7 7 43 17 11 13 5 III 9 22 22 15 9 19 8 5 5 2 13 9 2 2 7 4 6 3 23 11 16 19 8
I 11 15 11 20 14 18 11 6 7 4 2 14 5 2 2 1 4 3 17 7 3 11 3
JUL II 5 18 7 11 3 10 11 7 3 15 3 7 2 1 1 2 2 1 12 6 3 9 1 III I 13 16 16 8 11 5 18 8 3 3 13 16 11 4 6 3 7 1 2 0 4 4 10 6 4 2 3 0 5 1 1 0 2 2 4 2 11 6 10 2 4 2 3 2 1 5
AGT II 8 10 6 6 1 4 4 1 1 0 2 3 1 0 1 0 2 0 5 1 0 1 0 III 13 21 5 5 4 10 2 1 1 0 1 8 1 0 3 0 0 0 3 1 2 0 1
I 22 29 7 14 20 15 8 3 4 5 3 5 3 0 9 1 2 3 6 5 8 1 4
SEP II 9 25 3 6 6 14 5 3 1 1 3 5 6 2 6 0 1 2 6 3 7 2 3 III 14 36 8 10 6 12 10 4 1 2 1 18 18 2 10 0 1 1 5 4 10 7 5
I 16 56 19 20 13 22 20 8 4 0 5 15 11 2 23 3 2 5 6 14 9 4 9
OKT II 24 55 21 32 17 21 17 10 7 2 6 18 18 8 24 10 9 12 7 12 16 21 19
Tabel 9. Rata-rata Curah Hujan Dasarian Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Timur Periode Tahun 1981 - 2010
III 48 66 19 33 14 28 19 13 11 16 7 30 18 5 23 5 5 14 10 12 25 34 22
I 38 86 39 46 19 40 35 25 14 19 10 49 39 10 53 12 13 22 17 28 49 31 32
NOV II III 40 65 104 109 56 44 60 84 39 50 50 55 37 51 28 37 22 28 28 70 27 36 53 67 60 81 21 28 81 72 30 41 31 44 45 78 25 46 69 83 66 86 79 91 52 73
DES JUMLAH I II III 64 55 113 1663 21 110 105 138 ZOM 272551 80 62 62 700 1218 108 104 116 600 2033 500 60 69 122 1540 400 78 60 94 300 1402 75 73 83 200 1264 49 63 73 100 990 0 40 71 55 1210 J 44 73 57 926 42 62 74 1090 92 77 84 1882 22 121 81 109 ZOM 171552 43 56 62 700 842 98 91 111 600 1837 76 70 57 500 1134 400 79 77 76 1358 93 100 133 300 1808 200 57 72 72 1430 100 90 106 92 1663 0 110 104 132 2050 J 141 170 154 2335 99 129 116 1899
Gambar 1
Staklim Lasiana
Gambar 2
Staklim Lasiana
Gambar 3
Staklim Lasiana