Bodon Pusoi Siotistik Provinsi Kolimonion Tengoh
Kata Pengantar Laporan Akuntabititas Kinerja Badan Pusat Statistik provinsi Katimantan
Tengah
ini dibuat
sesuai lnpres Nomor
7 Tahun 1999 tentang
Akuntabititas
Kinerja lnstansi Pemerintah yang merupakan tindak tanjut TAp MpR Rl Nomor: Xl/MPRi1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kotusi dan nepotisme dengan mengindahkan prinsip-prinsip Clean Government dan Good Governance.
Datam upaya meningkatkan petaksanaan kegiatan pemerintahan yang
[ebih berdaya guna, berhasiI guna, bersih dan bertanggung jawab, maka dipandang pertu adanya pelaporan akuntabilitas kinerja Badan pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah untuk memantau bahkan mengetahui kemampuan BPS Provinsi Katimantan Tengah datam pencapaian
visi, misi dan tujuan
penye[enggaraan kegiatan di bidang statistik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BPS Provinsi Katimantan Tengah ini dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai penyetenggaraan kegiatan petaksanaan tugas yang diberikan pemerintah kepada Bps provinsi Katimantan
Tengah, metaksanakan koordinasi dan kerjasama serta mengembangkan dan membina hubungan dan kerjasama datam bidang statistik dengan instansi [ain, baik pemerintah maupun swasta, sesuai peraturan perundang- undangan yang bertaku.
Kepada semua pihak yang tetah berperan serta datam penyusunan
sampai penerbitan laporan
ini, pimpinan Badan pusat Statistik provinsi
Katimantan Tengah mengucapkan terima kasih. Kritik dan saran untuk perbaikan laporan ini dimasa datang sangat kami hargai. Patangka Raya, 23 Februari 201 5 BPS
Provinsi Katimantan
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
ah
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Daftar Isi Kata Pengantar ............................................................................... i Daftar Isi ..................................................................................... ii Daftar Tabel ................................................................................ iii Daftar Gambar ............................................................................. iv Ringkasan Eksekutif ........................................................................ v Bab I
Pendahuluan........................................................................ 1
1.1
Latar Belakang .................................................................... 1
1.2
Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi ......................................... 2
1.3
Landasan Hukum .................................................................. 4
Bab II Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja ..................................... 5 2.1
Rencana Strategis 2010-2014 .................................................... 5
2.2
Indikator Kinerja Utama ........................................................ 10
2.3
Kualitas Data Statistik ........................................................... 14
2.4
Rencana Kinerja Tahunan 2014 ................................................ 16
2.5
Anggaran Tahun 2014............................................................ 19
2.6
Penetapan Kinerja Tahun 2014 ................................................ 20
Bab III Akuntabilitas Kinerja ............................................................ 24 3.1
Langkah-langkah Perbaikan Kinerja ........................................... 24
3.2
Capaian Indikator Kinerja BPS Tahun 2014 ................................... 26
3.3
Analisis Pencapaian Kinerja Tahun 2014...................................... 28
3.4
Evaluasi Kinerja Bagian/Bidang Tahun 2014 ................................ 46
3.5
Akuntabilitas Keuangan Tahun 2014 .......................................... 71
Bab IV Penutup ........................................................................... 76 4.1
Tinjauan Umum .................................................................. 76
4.2
Permasalahan dan Kendala Utama ............................................ 77
4.3
Saran Tindak Lanjut ............................................................. 79
Lampiran .................................................................................... 81
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
ii
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Daftar Tabel Tabel 1. Indikator
Kinerja
Utama
BPS
Provinsi
Kalimantan
Tengah
berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 148 Tahun 2014 ..................................................................... 10 Tabel 2. Pagu Anggaran Belanja BPS Provinsi/Kabupaten/Kota Kalimantan Tengah........................................................................... 20 Tabel 3. Penetapan Kinerja BPS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 ....... 21 Tabel 4. Tingkat
Pencapaian
Kinerja
Tujuan
Strategis
BPS
Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2014 ............................................. 27 Tabel 5. Tingkat Pencapaian Tersedianya Data dan Informasi Statistik Ekonomi Yang Lengkap, Akurat dan Tepat Waktu ........................ 30 Tabel 6. Tingkat Pencapaian Tersediannya Data dan Informasi Statistik Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat .............................................. 32 Tabel 7. Tingkat Pencapaian Meningkatkan Metodologi Sensus dan Survei Serta Pemasukan Data ........................................................ 34 Tabel 8. Tingkat Pencapaian Meningkatkan dan Mengembangkan Analisis Statistik ......................................................................... 35 Tabel 9. Tingkat
Pencapaian
Meningkatkan
Efektifitas
dan
Efisiensi
Diseminasi Data dan Informasi Statistik .................................... 37 Tabel 10. Tingkat Pencapaian Meningkatkan Hubungan Dengan Pengguna Data . 39 Tabel 11. Tingkat Pencapaian Meningkatnya Kualitas Pengolahan Data dan Informasi Statistik ............................................................. 41 Tabel 12. Tingkat Pencapaian Peningkatan Kualitas Komunikasi BPS Pusat dengan BPS Daerah ............................................................ 42 Tabel 13. Tingkat Pencapaian Memperbaiki Sumber Daya Manusia................. 44 Tabel 14. Tingkat
Pencapaian
Meningkatkan
Akuntabilitas
Penggunaan
Anggaran dan Pelaksanaan Kegiatan ........................................ 45 Tabel 15. Realisasi
sampai
dengan
Desember
2014
Dirinci
Menurut
Kewenangan .................................................................... 71 Tabel 16. Histori Revisi Anggaran BPS Provinsi Kalimantan Tengah ................ 72 Tabel 17. Realisasi sampai dengan Desember 2014 Dirinci Menurut Program .... 73 Tabel 18. Realisasi sampai dengan Desember 2014 Dirinci Menurut Belanja ..... 75
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
iii
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Daftar Gambar Gambar 1. Supervisi Kepala BPS Provinsi Kalimantan Tengah Dalam Rangka Pengumpulan Data SUSENAS Kabupaten Seruyan ....................... 26 Gambar 2. Penyematan Tanda Jasa Satya Lacana Karya Satya kepada Pegawai BPS ............................................................................. 43 Gambar 3. Kepala BPS Provinsi Kalimantan Tengah (paling kiri) Menerima Penghargaan dari Kanwil DJPb Kalimantan Tengah .................... 47 Gambar 4. Persentase Capaian Sasaran Strategis Bagian Tata Usaha .............. 50 Gambar 5. Persentase Penyelesaian Pekerjaan Rutin Menurut Selisih Hari Sebelum Batas Waktu Tahun 2014 ........................................ 52 Gambar 6. Persentase Jumlah Pengunjung PST Menurut Pendidikan Tahun 2012-2014 ..................................................................... 53 Gambar 7. Kegiatan Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik tahun 2014 .. 70
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
iv
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
RINGKASAN EKSEKUTIF Sesuai Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) mempunyai wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan statistik melalui sensus, survei, kompilasi produk administrasi dan cara lainnya, serta mengumumkan hasilnya secara berkala atau sewaktu-waktu dan terbuka kepada masyarakat baik instansi pemerintah, lembaga swasta, lembaga swadaya masyarakat ataupun perorangan. Dengan
demikian tugas BPS Provinsi Kalimantan Tengah adalah
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sementara visi BPS Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu “Pelopor data statistik terpercaya untuk semua” merupakan harapan dan tekad yang ingin dicapai untuk menjadikan BPS sebagai sumber data yang objektif dan terpercaya. Ketersediaan ragam data dan informasi statistik yang berkualitas menjadi tantangan dan peluang BPS sebagai lembaga penyelenggara kegiatan statistik di Indonesia. Visi BPS tersebut diharapkan akan dapat tercapai dengan menerapkan lima misi yang meliputi: a)
Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggara statistik yang efektif dan efisien;
b)
Menciptakan insan statistik yang kompeten dan professional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia;
c)
Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik;
d)
Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak;
e)
Meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien. Guna mencapai sasaran dari pembangunan perstatistikan yang telah
ditetapkan, maka pada tahun 2014 BPS Provinsi kalimantan Tengah menetapkan 3 (tiga) program berikut :
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
v
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (DMPTTL). 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA). 3. Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS). Pelaksanaan program-program tersebut dibiayai melalui APBN yang dituangkan
ke
dalam
DIPA
Bagian
Anggaran
54
dengan
nilai
sebesar
Rp.17.244.938.000,-, realisasinya mencapai Rp. 16.420.425.829 ,-, atau sebesar 95,22 persen. Dalam melaksanakan program-program BPS Provinsi Kalimantan Tengah tersebut terdapat beberapa kendala yang mengakibatkan keterlambatan dan atau tidak selesainya pelaksanaan kegiatan teknis dan anggaran. Berbagai upaya yang telah dilakukan BPS Provinsi Kalimantan Tengah untuk mengatasi kendala yang dihadapi yaitu dengan menyesuaikan keadaan dan situasi daerah setempat, memaksimalkan sarana dan prasarana yang dimiliki, serta memberikan apresiasi kepada petugas yang telah berdedikasi. Sesuai dengan visi-nya, BPS Provinsi Kalimantan Tengah berusaha untuk menyediakan dan melayani informasi statistik yang berkualitas yang dicerminkan dari data statistik yang relevan, akurat, tepat waktu, mudah diakses, terbandingkan, konsisten dan lengkap. Ketersediaan data yang dihasilkan BPS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan jangka pendek, menengah dan jangka panjang bagi keperluan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Untuk menetapkan
mencapai empat
visi
tujuan
tersebut, yang
BPS
ingin
Provinsi
dicapai
dan
Kalimantan
Tengah
menjadi
panduan
meningkatkan kinerja dalam melaksanakan kegiatan statistik, yaitu: Tujuan 1: Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Statistik yang Berkualitas Tujuan 2: Meningkatkan Pelayanan Prima dalam Rangka Mewujudkan SSN yang Andal, Efektif dan Efisien Tujuan 3: Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Serta Sarana Kerja Tujuan 4: Peningkatan Kapasitas SDM dan Penataan Kelembagaan Keempat tujuan strategis ini bersinergi dalam penyediaan data dan informasi statistik yang berkualitas dan pada periode tahun 2014 ditandai dengan pencapaian target tersedianya data dan informasi statistik yang lengkap, akurat dan tepat waktu dapat terpenuhi. Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
vi
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Tingkat Capaian
Indikator Kinerja Tujuan
Target 2014
Realisasi 2014
2014
2013
2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Persentase konsumen yang
80,00 %
89,60 %
112,00 % 100,12 %
85,00 %
87,01 %
102,36 % 100,00 % 107,64 %
14
14
100,00 % 100,00 % 100,00 %
60,00 %
75,00 %
125,00 % 105,00 % 100,00 %
95,00 %
merasa puas dengan kualitas data BPS Persentase konsumen yang merasa puas dengan layanan data BPS Jumlah satker yang mempunyai situs web yang terhubung secara online Persentase pegawai berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata 1 Rata-rata tingkat capaian
109,84 % 101,28 % 100,66 %
Hasil evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi BPS terkait dengan visi-nya, menyimpulkan
bahwa
secara
umum
realisasi
pencapaian
kinerja
BPS
menunjukkan tingkat keberhasilan sangat baik. Kesimpulan ini tercermin dari angka rata-rata pencapaian tujuan strategis sebesar 109,84 persen dari target yang ditetapkan. Tingkat pencapaian kinerja tersebut memberi arti bahwa pelaksanaan kegiatan yang dilakukan BPS telah berjalan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis. Capaian kinerja BPS yang terus meningkat juga sejalan dengan penilaian akuntabilitas kinerja oleh Kemen PAN-RB yang memberikat peringkat cukup baik. Sedangkan dalam pengelolaan anggaran BPS mendapat apresiasi BPK dengan opini tertinggi WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Dalam hal pengelolaan BMN, BPS telah melakukan sensus BMN dalam rangka penertiban aset yang ada di BPS termasuk BPS Provinsi Kalimantan Tengah. Demikian pula dalam pengelolaan anggaran, BPS Provinsi Kalimantan Tengah memperoleh apresiasi dari Dirjen Perbendaharaan Kantor Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah atas pelaporan keuangan terbaik wilayah KPPN Palangka Raya periode tahun anggaran 2014.
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
vii
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah merupakan perpanjangan tangan dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia yang berada di Provinsi Kalimantan Tengah. Sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian, BPS mengemban tugas untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat dan mutakhir dalam rangka mewujudkan terciptanya Sistem Statistik Nasional yang handal, efektif dan efisien guna mendukung pembangunan
nasional.
Dalam
menyajikan
statistik
dasar,
BPS
menyelenggarakan sensus, survei, kompilasi produk administrasi dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang dilakukan secara berkala, terus menerus atau sewaktu-waktu yang periode pelaksanaannya
ditetapkan
oleh
Kepala
BPS
dengan
memperhatikan
kebutuhan data baik dari pemerintah maupun masyarakat. Sebagai perwujudan pelaksanaan tata kepemerintahan yang baik sebagaimana diamanatkan dalam Ketetapan MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN, serta UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang hal yang sama telah diterbitkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (AKIP). Peraturan
perundang-undangan
tersebut
bertujuan
untuk
mendorong
terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sistem AKIP meliputi Rencana Strategis, Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja, Pengukuran Kinerja dan Laporan Pertanggungjawaban Kinerja.
Sistem ini
transparansi
instansi
merupakan pemerintah
suatu instrumen untuk dan
partisipasi
menciptakan
masyarakat
dalam
pembangunan nasional, serta dapat menjaga terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014, adalah perwujudan kewajiban BPS Provinsi Kalimantan Tengah untuk mempertanggungjawabkan kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
1
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
2014. Keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran
serta akan digunakan sebagai umpan balik untuk memicu
perbaikan kinerja BPS Provinsi Kalimantan Tengah di tahun yang akan datang. 1.2 Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik merupakan landasan konstitusional Badan Pusat Statistik yang menyatakan tentang kedudukan dan kewenangannya. Didalam undang-undang ini disebutkan bahwa BPS berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan berwenang menyelenggarakan statistik dasar. Tugas, fungsi dan susunan organisasi Badan Pusat Statistik berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik, adalah sebagai berikut: 1) Tugas Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan dibidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2) Fungsi Dalam
melaksanakan
tugas
tersebut,
Badan
Pusat
Statistik
menyelenggarakan fungsi : a) Pengkajian, penyusunan dan perumusan kebijakan di bidang statistik; b) Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional; c) Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar di Provinsi Kalimantan Tengah; d) Penetapan sistem statistik nasional di Provinsi Kalimantan Tengah; e) Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan statistik khusus di Provinsi Kalimantan Tengah; dan f)
Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi, tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum, perlengkapan dan rumah tangga.
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
2
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
3) Susunan Organisasi Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, sesuai Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 dan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008, susunan organisasi Badan Pusat Statistik terdiri dari : a) Kepala Kepala Badan Pusat Statistik mempunyai tugas memimpin Badan Pusat Statistik dalam menjalankan tugas dan fungsi Badan Pusat Statistik. b) Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan dan pengendalian terhadap program, administrasi dan sumber daya di lingkungan Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah. Bagian Tata Usaha membawahi Sub Bagian Bina Program; Sub
Bagian
Keuangan;
Sub
Bagian
Kepegawaian;
Sub
Bagian
Perlengkapan dan Sub Bagian Urusan Dalam. c)
Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik membawahi Seksi Integrasi Pengolahan Data; Seksi Jaringan dan Rujukan Statistik dan Seksi Diseminasi dan Layanan Statistik.
d)
Bidang Statistik Sosial Bidang Statistik Sosial mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang statistik sosial. Bidang Statistik Sosial membawahi Seksi Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan; Seksi Statistik Kesejahteraan Rakyat dan Seksi Statistik Ketahanan Sosial.
e) Bidang Statistik Produksi Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang statistik produksi. Bidang Statistik Produksi membawahi Seksi Statistik Pertanian; Seksi Statistik Industri dan Seksi Statistik Pertambangan, Energi dan Konstruksi. Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
3
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
f)
Bidang Statistik Distribusi Bidang Statistik Distribusi mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang statistik distribusi dan jasa. Bidang Statistik Distribusi membawahi Seksi Statistik Harga Konsumen dan Harga Perdagangan Besar; Seksi Statistik Keuangan dan Harga Produsen dan Seksi Statistik Niaga dan Jasa.
g) Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang neraca wilayah dan analisis statistik. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik membawahi Seksi Neraca Produksi; Seksi Neraca Konsumsi dan Seksi Analisis Statistik Lintas Sektor. Secara rinci bagan organisasi BPS Provinsi Kalimantan Tengah terdapat pada Lampiran 1. 1.3 Landasan Hukum Dalam menyelenggarakan pelaksanaan tugas dan fungsinya, Badan Pusat Statistik dilindungi oleh perangkat hukum, yaitu : 1)
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik menjamin kepastian hukum bagi penyelenggara dan pengguna statistik baik pemerintah maupun masyarakat. Dengan adanya Undang-Undang ini maka kepentingan
masyarakat
pengguna statistik
akan
terjamin
terutama atas nilai informasi yang diperolehnya. 2)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Statistik
yang
mengamanatkan
bahwa
BPS
berkewajiban menyelenggarakan kegiatan statistik dasar. 3)
Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik.
4)
Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008, Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
4
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis 2010-2014 Sebagai upaya mensukseskan pembangunan nasional di bidang statistik, BPS telah menetapkan strategi dalam peningkatan kualitas dan keragaman data sebagai
pedoman dan tolok ukur kinerja dalam
pelaksanaan pembangunan statistik. Kebijakan ini diselaraskan dengan arah kebijakan dan program pembangunan nasional yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010-2014. BPS
Provinsi
Kalimantan
Tengah
mempunyai
kewenangan
melaksanakan tugas pemerintahan dibidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Badan dalam melaksanakan tugas melakukan koordinasi dan kerjasama untuk membangun pembakuan konsep, definisi, klasifikasi dan ukuran ukuran dalam rangka mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik Nasional. Rencana Strategis BPS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010–2014 merupakan dokumen perencanaan pembangunan dibidang statistik yang berskala regional yang berlaku selama periode waktu 2010-2014. Dokumen perencanaan ini dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja pada setiap tahun anggaran, selanjutnya perjanjian kinerja tersebut akan dimonitoring dan dievaluasi pada tahun yang berkenaan tersebut. 1) Visi Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah Visi dari BPS Provinsi Kalimantan Tengah adalah ”Pelopor data statistik terpercaya untuk semua”. 2) Misi Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi BPS Provinsi Kalimantan Tengah yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan. Misi dari Badan Pusat Statistik dapat dirumuskan sebagai berikut : a) Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggara statistik yang efektif dan efisien; Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
5
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
b) Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung
pemanfaatan
teknologi
informasi
mutakhir
untuk
kemajuan perstatistikan Indonesia; c) Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik; d) Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak; e) Meningkatkan
koordinasi,
integrasi
dan
sinkronisasi
kegiatan
statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien. Dalam rangka mencapai visi dan melaksanakan misi tersebut, Badan Pusat Statistik mempunyai tujuan dan sasaran sebagai berikut: 3) Tujuan dan Sasaran Badan Pusat Statistik Tujuan dalam rencana strategis BPS adalah suatu keadaan yang akan dicapai atau dihasilkan dengan mengacu kepada visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis. Tujuan yang ditetapkan juga akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misinya. Sasaran merupakan target jangka pendek atau tahunan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, BPS mempunyai empat tujuan yang dicanangkan dalam rencana stategis periode 2010 sampai dengan 2014. Tujuan BPS selanjutnya dijabarkan dalam beberapa sasaran yang merupakan tahapan untuk memudahkan mengukur dan mencapai tujuan tersebut. Tujuan 1 Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Statistik yang Berkualitas Mencakup tiga sasaran strategis yang ditetapkan yaitu: 1.1 Tersedianya data dan informasi statistik ekonomi makro yang lengkap, akurat dan tepat waktu; 1.2 Tersedianya data dan informasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat yang lengkap, akurat dan tepat waktu;
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
6
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
1.3 Meningkatkan metodologi sensus dan survei serta pemasukan dokumen. Tujuan 2 Meningkatkan
Pelayanan
Prima
dalam
Rangka
Mewujudkan SSN yang Andal, Efektif dan Efisien Meliputi tiga sasaran strategis yaitu: 2.1
Meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik;
2.2
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik;
2.3
Meningkatkan hubungan dengan pengguna data.
Tujuan 3 Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Serta Sarana Kerja Dijabarkan dalam empat sasaran strategis yang meliputi: 3.1
Meningkatnya kualitas pengolahan data dan Informasi statistik;
3.2
Meningkatnya kualitas komunikasi BPS Pusat dengan BPS daerah;
3.3
Peningkatan kualitas sarana dan prasarana TIK dan sarana dan prasarana kerja lainnya;
3.4
Peningkatan kuantitas sarana dan prasarana TIK dan sarana dan prasarana kerja lainnya.
Tujuan 4 Peningkatan Kapasitas SDM dan Penataan Kelembagaan Dijabarkan dalam empat sasaran strategis yaitu: 4.1
Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia;
4.2
Meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS;
4.3
Penataan kelembagaan dalam rangka reformasi birokrasi dan mewujudkan Good Governance;
4.4
Peningkatan akuntabilitas penggunaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan.
4) Penjaminan Kualitas Data Statistik Penjaminan kualitas data statistik mempunyai peran penting dalam membangun kepercayaan terhadap produk yang dihasilkan BPS. Secara sederhana kualitas dapat diartikan sebagai kondisi yang terbebas dari kesalahan. Rangkaian tahapan penyempurnaan kualitas data BPS meliputi tahapan berikut: Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
7
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
a)
Menyusun proposal perbaikan kualitas;
b)
Mengembangkan dan memelihara instrumen kualitas bagi data statistik BPS;
c)
Mengadakan pelatihan sadar kualitas;
d)
Mengelola penilaian kualitas berikut program kontrolnya;
e)
Memelihara/menjaga dan mengembangkan Statistical Quality Dashboard;
f)
Memelihara
keberadaan
Statistical
Quality
Assurance
Framework. 5) Kebijakan Badan Pusat Statistik: Arah kebijakan penyelenggaraan Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah mengacu pada strategi pembangunan statistik yang terkait dengan visi dan misi Badan Pusat Statistik sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 19 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan Statistik Badan Pusat Statistik Tahun 2010-2014, sebagai berikut: a) Meningkatkan penyediaan statistik berkualitas diberbagai tingkat dengan melakukan kegiatan pengumpulan data melalui sensus, survei dan metode lainnya; b) Mengembangkan sistem statistik wilayah dan spesifik daerah secara bertahap untuk mendukung otonomi daerah; c)
Meningkatkan
kerja
sama
dengan
sumber,
produsen
dan
pengguna data, dengan memberikan apresiasi, serta melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) berbagai kegiatan statistik; d) Meningkatkan jumlah, ragam ketrampilan dan kemampuan SDM terutama di daerah dengan mengupayakan penambahan dan melakukan pendidikan, pelatihan serta pembinaan karir pegawai; e) Melaksanakan manajemen yang efisien, efektif, bersih dan bertanggungjawab, transparan serta bebas KKN melalui sistem pengawasan yang ketat berbasis teknologi informasi yang mutakhir dengan menciptakan pelayanan prima;
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
8
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
f)
Mengefektifkan fungsi Forum Masyarakat Statistik (FMS) dengan memperbanyak pertemuan, diskusi dan kunjungan lapangan.
6)
Program yang dilaksanakan oleh BPS Provinsi Kalimantan Tengah Untuk dapat mencapai visi dan misi BPS Provinsi Kalimantan Tengah, maka dilaksanakan tiga program kegiatan selama tahun 2014, meliputi satu Program Teknis dan dua Program Generik. Setiap program
dijabarkan
menjadi
kegiatan-kegiatan
yang
menjadi
tanggung jawab masing-masing satuan kerja. Program Teknis BPS Provinsi dan kabupaten/kota adalah Program PPIS. Sedangkan untuk Program Generik, yaitu: (i) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS Provinsi dan (ii) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (PSPA) BPS Provinsi. Untuk tahun anggaran 2014 satker BSP Provinsi Kalimantan Tengah tidak memiliki kegiatan dalam program PSPA. Program PPIS bertujuan untuk menyediakan dan memberi pelayanan
informasi
statistik
yang
berkualitas
dalam
rangka
memenuhi kebutuhan pengguna data. Untuk menyediakan data dan informasi statistik, BPS secara berkesinambungan menyempurnakan dan mengembangkan kegiatan pengumpulan, pengolahan, pengkajian dan analisis, serta diseminasi data dan informasi statistik. Program DMPTTL BPS bertujuan untuk memberi dukungan manajemen dan kelancaran pelaksanaan kegiatan teknis di bidang penyediaan data dan informasi statistik yang berkualitas. Kebijakan yang menjadi dasar dalam rencana anggaran program ini diarahkan untuk
kegiatan-kegiatan
operasional
penyelenggaraan
lembaga
seperti perencanaan program dan kegiatan, pemantauan dan evaluasi kegiatan, penyediaan gaji pegawai, peningkatan kapasitas SDM dan fungsi kehumasan. Program
PSPA
BPS
bertujuan
untuk
memelihara
dan
meningkatkan sarana dan prasarana fisik yang telah ada di BPS, antara lain kenyamanan dan kelengkapan fasilitas ruang kerja, serta penyediaan rumah dinas dan sarana transportasi untuk BPS provinsi dan kabupaten/kota.
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
9
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
2.2 Indikator Kinerja Utama Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja, Badan Pusat Statistik menetapkan indikator
kinerja
utama
sesuai
dengan
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Berdasarkan Perka Nomor 148 Tahun 2014 yang merupakan perubahan keempat, ditetapkan indikator kinerja utama untuk BPS Provinsi sebagai berikut: Tabel 1. Indikator Kinerja Utama BPS Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 148 Tahun 2014 NO.
TUJUAN/SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENANGGUNG JAWAB
(1)
(2)
(3)
(4)
1
1.1
Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Statistik yang Berkualitas
Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS
- Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik - Bidang Statistik Sosial - Bidang Statistik Produksi - Bidang Statistik Distribusi - Bidang Neraca Wilayahdan Analisis Statistik
Tersedianya data dan informasi statistik ekonomi yang lengkap, akurat dan tepat waktu
Persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data statistik ekonomi makro
- Bidang Statistik Produksi - Bidang Statistik Distribusi - Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik ekonomi makro Persentase publikasi statistik ekonomi makro yang rilis sesuai jadwal 1.2
Tersedianya data dan informasi Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat yang lengkap, akurat dan tepat waktu
Persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat
- Bidang Statistik Sosial
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
10
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
NO.
TUJUAN/SASARAN STRATEGIS
(1)
(2)
INDIKATOR KINERJA UTAMA (3) Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat
PENANGGUNG JAWAB (4)
Persentase publikasi statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat rilis sesuai jadwal
1.3
Meningkatkan Metodologi Sensus dan Survei serta pemasukan data
Persentase peta wilayah administrasi dan blok sensus yang mutakhir
- Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Persentase konsumen yang merasa puas terhadap cakupan data
- Bidang Statistik Produksi - Bidang Statistik Distribusi - Bidang Statistik Sosial - Bidang Neraca Wilayahdan Analisis Statistik
Persentase pemasukan dokumen/response rate dari kegiatan survei statistik
2
Meningkatkan Pelayanan Prima dalam Rangka Mewujudkan SSN yang Andal, Efektif dan Efisien
Persentase konsumen yang merasa puas dengan layanan data BPS
- Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
2.1
Meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik
Jumlah judul publikasi statistik yang mempunyai ISSN/ISBN
- Bidang Statistik Produksi - Bidang Statistik Distribusi - Bidang Statistik Sosial - Bidang Neraca Wilayahdan Analisis Statistik
Jumlah fungsional statistisi dengan kualifikasi tingkat ahli
- Bagian Tata Usaha
Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS
- Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
2.2
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik
Jumlah pengunjung berulang yang menggunakan data BPS
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
11
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
NO.
TUJUAN/SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENANGGUNG JAWAB
(1)
(2)
(3)
(4)
2.3
Meningkatkan hubungan dengan pengguna data
Jumlah instansi pemerintah dan lembaga dalam dan luar negeri yang menerima publikasi BPS
- Bagian tata Usaha
Persentase konsumen data yang merasa terpenuhi kebutuhan datanya
- Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Jumlah pengunjung yang datang ke Pelayanan Statistik Terpadu
3
Penguatan teknologi informasi dan komunikasi serta sarana kerja
Jumlah satker kabupaten/kota yang mempunyai situs web yang terhubung secara online
- Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
3.1
Meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik
Persentase hasil pengolahan data yang dikirim ke BPS Pusat tepat waktu.
- Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Jumlah petugas fungsional pranata komputer
4
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penataan kelembagaan
Persentase pegawai berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata 1
- Bagian Tata Usaha
4.1.
Memperbaiki sumber daya manusia
Jumlah pegawai yang memangku jabatan fungsional tertentu
- Bagian Tata Usaha
Indikator Kenerja Utama (IKU) merupakan suatu ukuran yang dimaksudkan untuk lebih fokus dalam melihat kinerja BPS Provinsi Kalimantan Tengah, sehingga pengukuran bisa lebih mudah dan didukung fakta pencapaian yang terukur. Untuk memperoleh pengukuran target pencapaian didahului oleh data dan informasi yang sesuai kondisi lapangan, kelengkapan dan akurasi data dan informasi ini sebagai dasar penghitungan realisasi yang telah dicapai.
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
12
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Di samping sebagai alat untuk mengukur keberhasilan organisasi, IKU harus menjadi acuan untuk menyusun berbagai dokumen yang meliputi perencanaan, monotoring dan evaluasi yaitu digunakan dalam: 1)
Menetapkan Rencana Kinerja Tahunan
2)
Menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran
3)
Menyusun dokumen Penetapan Kinerja
4)
Menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja
5)
Melakukan evaluasi Pencapaian Kinerja Sebagai penyedia data dan informasi maka fokus BPS Provinsi
Kalimantan Tengah adalah meyediakan data yang berkualitas, dengan kata lain kualitas data memegang peranan penting dalam penyediaan statistik resmi yang menjadi tugas dan wewenang BPS Kalimantan Tengah. Sehingga dalam membuat indikator kinerja semaksimal mungkin dapat memenuhi ukuran dari berbagai dimensi data berkualitas. Ada beberapa dimensi data berkualitas yaitu: 1) Relevansi Data dikatakan mempunyai relevansi jika memenuhi kebutuhan pengguna, untuk mengukur secara kuantitatif dilakukan dengan Survei Kebutuhan Data. 2) Akurat Akurat adalah kedekatan antara nilai perkiraan dengan nilai populasi sebenarnya (yang tidak diketahui), indikator yang menunjukkan akurasi yaitu besarnya kesalahan sampling dan kesalahan non sampling. 3) Ketepatan Sebagian besar pengguna ingin data terkini yang secara periodik disajikan dan tepat waktu sesuai jadwal. Ukuran ketepatan waktu yaitu perbedaan waktu antara tanggal tersedianya dengan tanggal yang seharusnya tersedia. 4) Mudah diakses Data statistik sangat tinggi nilainya jika mudah diakses dalam bentuk yang diinginkan pengguna dan dokumentasi
yang cukup
untuk
memahami data tersebut. Indikator yang menunjukan kemudahan akses
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
13
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
data dapat diketahui dari banyaknya media yang digunakan dan jenisjenis media untuk menyebarluaskan data. 5) Keterbandingan Statistik dari karakteristik tertentu sangat bermanfaat jika nilainya dapat dibandingkan antar waktu dan antar tempat. Indikator untuk keterbandingan antar tempat yaitu jumlah dan persentase produk statistik yang menunjukkan perbedaan pengukuran unit untuk area yang berbeda. Indikator untuk keterbandingan antar waktu yaitu jumlah periode deret waktu dari data atau variabel. 6) Konsistensi Data statistik dapat dikatakan konsisten apabila dapat digabung secara reliabel dengan cara berbeda untuk tujuan berbeda, tanpa harus melihat apakah berasal dari satu sumber.
Indikator konsistensi
meliputi konsistensi antara data provinsi dan data nasional, data bulanan dengan data tahunan. 7 ) Kelengkapan Kelengkapan statistik adalah ketersediaan data dan informasi dengan statistik yang seharusnya tersedia menurut keperluan pengguna. Indikator
kelengkapan
yaitu
persentase
statistik
yang
tersedia
dibandingkan dengan yang seharusnya tersedia. Selain itu juga kelengkapan referensi terhadap dokumen penting yang seharusnya ada di tingkat provinsi. 2.3 Kualitas Data Statistik Kerangka
penjaminan
kualitas
(quality
assurance)
statistik
merupakan perangkat kerja yang pertama kali diperkenalkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa untuk menilai kualitas terhadap produk statistik yang dihasilkan oleh lembaga statistik resmi suatu negara. Perangkat tersebut berfungsi sebagai sistem manajemen untuk memantau dan mengevaluasi jalannya proses statistik, yang tahapannya mulai dari pengumpulan data dan informasi sampai dengan penyajian hasil. Sebagai penyedia data dan informasi maka BPS harus mampu meyediakan data yang berkualitas, dengan kata lain kualitas data memegang peranan penting dalam penyediaan statistik resmi yang menjadi Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
14
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
tugas dan wewenang BPS RI. selain dimensi kualitas maka BPS RI yang merupakan lembaga penyelenggara perstatistikan khususnya statistik dasar yang dibutuhkan pemerintah, harus mengacu pula pada Prinsip Dasar Statistik Resmi (United Nations Fundamental Principles Of Official Statistics) yang telah disepakati secara internasional. Adapun prinsipprinsip dasar tersebut yaitu: 1) Berikan Keterangan Lengkap Secukupnya Saja Statistik-resmi menyediakan unsur yang mutlak diperlukan dalam sistem
informasi
suatu
masyarakat
demokratis,
serta
melayani
pemerintah, perekonomian dan umum dengan data mengenai keadaan ekonomi, demografi, sosial dan lingkungan. Pada akhirnya statistikresmi yang ternyata memiliki manfaat praktis harus dirangkum dan disediakan untuk umum oleh lembaga perstatistikan tanpa pilih kasih, untuk menghormati hak warga negara mendapatkan informasi tentang masyarakat. 2) Statistik Hanya Menyediakan Informasi yang Terpercaya Saja Untuk
memperoleh
kepercayaan
dalam
statistik-resmi,
lembaga
perstatistikan perlu menentukan atas dasar pertimbangan profesional, termasuk prinsip-prinsip ilmiah dan etika, tentang metode dan prosedur pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan penyajian data statistik. 3) Statistik Harus Dapat Dipahami Dengan Mudah Oleh Pengguna Agar data yang dikumpulkan dalam kegiatan perstatistikan dapat ditafsirkan oleh pengguna dengan benar, lembaga perstatistikan harus menyediakan informasi terkait standar ilmiah mengenai sumber data, metode dan prosedur yang digunakan. 4) Statistik Hanya Menyediakan Keterangan yang Benar Saja Lembaga perstatistikan berhak menunjukkan terjadinya salah tafsir tentang statistik-resmi serta penyalahgunaan statistik. 5) Statistik Ganda-Sumber, Ganda-Manfaat dan Ganda-Pakai Data untuk keperluan kegiatan perstatistikan dapat dipetik dari berbagai jenis sumber, bisa berasal dari survei atau catatan administrasi. Lembaga perstatistikan bertugas memilih sumber itu
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
15
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
dengan mempertimbangkan mutu, kemuktahiran, biaya serta beban yang ditanggung oleh responden survei. 6) Kerahasiaan Data Individu Data individu yang dikumpulkan oleh lembaga perstatistikan untuk kompilasi statistik, baik merupakan perseorangan atau badan legal, harus diperlakukan secara rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan perstatistikan. 7) Transparansi Tatacara Perstatistikan Undang-undang, peraturan dan proses pengolahan/penghitungan sesuai sistem statistik yang digunakan harus diumumkan. 8) Koordinasi Antar Lembaga Pengumpul Informasi Koordinasi antara berbagai badan dan lembaga yang mengumpulkan statistik di dalam suatu negara adalah persyaratan mutlak agar diperoleh konsistensi (ketaat-asasan) dan efisiensi dalam sistem perstatistikan. 2.4 Rencana Kinerja Tahunan 2014 Rencana Kinerja tahunan 2014 BPS Provinsi Kalimantan Tengah mengacu pada RENSTRA BPS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010-2014 review I tahun 2014, yang terdiri dari dua program dan beberapa kegiatan. Program utama di BPS adalah Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS) sebagaimana ditugaskan oleh Kepala BPS Republik Indonesia. Untuk melaksanakan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya khususnya pada tahun 2014 telah disusun perencanaan berbagai kegiatan yang ditetapkan sebagai RKT Tahun 2014. Indikator Kinerja pada masing-masing kegiatan akan dijadikan dasar penghitungan pencapaian Sasaran Strategis. Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS) a) Penyediaan dan Pengembangan Bidang Statistik Distribusi -
Kompilasi data transportasi
-
Survei statistik harga produsen
-
Pengadaan data IKK 2014 dalam rangka kebijakan dana perimbangan 2015
-
Survei harga perdagangan besar
-
Survei harga konsumen dan survei volume penjualan beras Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
16
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
-
Survei harga perdesaan
-
Statistik badan usaha dan pasar modal
-
Survei statistik keuangan pemerintah daerah
-
Survei penggunaan dan penyerapan sarana komunikasi dan teknologi informasi
b)
c)
-
Survei perusahaan komunikasi dan teknologi informasi
-
Survei bidang jasa pariwisata
-
Survei konsumsi 11 bahan pokok
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Produksi -
Survei industri besar/sedang tahunan
-
Survei industri besar/sedang bulanan
-
Survei industri mikro dan kecil triwulanan
-
Survei industri mikro dan kecil tahunan
-
Survei pertambangan, energi dan penggalian
-
Survei konstruksi
-
Survei perusahaan peternakan dan RPH
-
Survei perusahaan perikanan TPI/PPI/PP
-
Survei perusahaan kehutanan
-
Survei pertanian tanaman pangan/ubinan
-
Survei hortikultura dan indikator pertanian
-
Survei perusahaan perkebunan
-
Sensus pertanian
Penyediaan dan Pengambangan Neraca Wilayah dan Analisis Statistik -
Penyusunan dan pengembangan Supply and Use Table (SUT) dan Tabel Input-Ouput (I-O) Indonesia
-
Penyusunan PDRB tahunan dan triwulanan menurut lapangan usaha
-
Percepatan penghitungan PDRB Perkapita 2014 untuk indikator DAU
-
Penyusunan PDRB tahunan dan triwulanan menurut lapangan usaha tahun dasar 2010=100
-
Penyusunan komponen pengeluaran triwulanan dan tahunan
-
Penyusunan neraca pemerintah dan badan usaha
-
PDB triwulanan menurut sektor dan penggunaan
-
Penyusunan matrik PMTB institusi pemerintah dan non pemerintah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
17
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
-
Penyusunan stok kapital
-
PDRB triwulanan dan tahunan menurut pengeluaran
-
Indeks tendensi bisnis dan indeks tendensi konsumen
-
Penyusunan Statistik Indonesia
-
Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) 2014 kerjasama dengan Bank Indonesia - (PNBP)
d) Penyediaan dan pengembangan Bidang statistik sosial -
Sakernas triwulanan
-
Sakernas tahunan
-
Survei upah
-
Survei struktur upah
-
Survei monitoring dampak krisis Februari 2014
-
Susenas 2014
-
Susenas panel
-
Penyusunan statistik lingkungan hidup dan tata ruang (SLHI, IPB, SDLP) dan survei perilaku peduli lingkungan
e)
-
Survei perilaku anti korupsi 2014
-
Studi pengukuran tingkat kebahagiaan (SPTK)
-
Penyusunan statistik politik dan keamanan
-
Potensi desa
Penyediaan dan Pengembangan Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik -
Pengembangan dan pemutakhiran kerangka sampel statistik bidang sosial, produksi, distribusi dan jasa-jasa dan pemutakhiran Master File Desa (MFD) dan Master Blok Sensus (MBS) berbasis web tahun 2014
-
Updating peta desa dan blok sensus
-
Peningkatan pelayanan metadata kegiatan statistik dasar, sektoral dan khusus Program lain yang mendukung kinerja BPS Provinsi Kalimantan
Tengah adalah Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya BPS (PDMPTTL) dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA). Untuk tahun 2014, ada beberapa kegiatan dalam
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
18
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA) BPS Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu: pengadaan kendaraan operasional roda2 untuk BPS Provinsi dan Kabupaten/Kota, pengadaan sound system, pengadaan meubelair, pengadaan locker dan lemari arsip dan pengadaan vertical blind. Untuk lebih jelasnya RKT yang memuat indikator kinerja dan rencana tingkat capaiannya dapat dilihat pada Lampiran 4 RKT BPS Provinsi Kalimantan Tengah. 2.5 Anggaran Tahun 2014 Pelaksanaan berbagai program kegiatan BPS Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2014 dibiayai APBN yang di tuangkan dalam Dipa Nomor DIPA-054.01.2.428459/2014 tanggal 5 Desember 2013 dengan nilai pagu Rp.22.162.080.000,- (dua puluh dua milyar seratus enam puluh dua juta delapan puluh ribu rupiah). Selama satu tahun, pagu anggaran BPS Provinsi Kalimantan Tengah mengalami perubahan beberapa kali. Pagu anggaran BPS
Provinsi
Kalimantan
Tengah
pada
akhir
tahun
adalah
Rp.17.244.938.000,- (tujuh belas milyar dua ratus empat puluh empat juta sembilan ratus tiga puluh delapan ribu). Pagu anggaran untuk program teknis BPS Provinsi Kalimantan Tengah yaitu Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS) pada awal tahun anggaran sebesar Rp.12.699.657.000,- (dua belas milyar enam ratus sembilan puluh sembilan juta enam ratus lima puluh tujuh ribu rupiah) berubah menjadi Rp.8.444.669.000,- (delapan milyar tiga ratus enam puluh satu juta tujuh ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah) pada akhir tahun anggaran.
Sumber
pagu
anggaran
PPIS
akhir
tahun
berasal
dari
Rp.8.361.799.000,- (delapan milyar tiga ratus enam puluh satu juta tujuh ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah) yang bersumber dari APBN-P dan Rp.82.870.000,- yang bersumber dari PNBP kerjasama BPS dan BI Perwakilan Kalimantan Tengah. Untuk
program
pendukung
lainnya
yaitu
Program
Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas lainnya BPS Provinsi Kalimantan Tengah pagu awal sebesar Rp.7.928.423.000,- (tujuh milyar sembilan ratus dua puluh delapan juta empat ratus dua puluh tiga ribu rupiah) menjadi Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
19
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Rp.7.272.842.000,- (tujuh milyar dua ratus tujuh puluh dua juta delapan ratus empat puluh dua ribu rupiah) pada akhir tahun anggaran. Sedangkan untuk Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
BPS
(PSPA)
BPS
Provinsi
Kalimantan
Tengah
sebesar
Rp.1.534.000.000,- (satu milyar lima ratus tiga puluh empat juta rupiah) menjadi Rp.1.527.427.000,- (satu milyar lima ratus dua puluh tujuh juta empat ratus dua puluh tujuh ribu rupiah). Tabel 2.
Pagu Anggaran Belanja Kalimantan Tengah
BPS
Provinsi/Kabupaten/Kota
No.
Jenis Anggaran/Program/Belanja
Pagu Awal
Pagu Akhir
(1)
(2)
(3)
(4)
12.699.657.000
8.444.669.000
6.734.076.000
8.354.727.000
A. Provinsi
1.534.000.000
1.527.427.000
B. Kabupaten/Kota
2.356.616.000
2.236.849.000
7.928.423.000
7.272.842.000
27.562.517.000
25.789.517.000
Total Provinsi
22.162.080.000
17.244.938.000
Total Kabupaten/Kota
36.653.209.000
36.381.093.000
Total Provinsi/Kabupaten/Kota
58.815.289.000
53.626.031.000
1
Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik A. Provinsi B. Kabupaten/Kota
2
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Badan Pusat Statistik
3
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya BPS A. Provinsi B. Kabupaten/Kota
2.6 Penetapan Kinerja Tahun 2014 Selama periode 2014 telah ditetapkan target yang harus dipenuhi oleh BPS Provinsi Kalimantan Tengah yang menjadi ukuran keberhasilan dalam memenuhi tugas sebagai lembaga pemerintahan. Berikut pada tabel ditampilkan perjanjian kinerja yang menjadi tanggung jawab Kepala BPS Provinsi Kalimantan Tengah. Target yang dicanangkan menjadi tolok ukur indikator kinerja yang akan dievaluasi pada akhir tahun. Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
20
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Tabel 3. Penetapan Kinerja BPS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
(1)
(2)
(3)
Tujuan I: Meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas
1.1 Tersedianya data dan informasi statistik ekonomi yang lengkap, akurat dan tepat waktu
Persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data statistik ekonomi makro
80%
Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik ekonomi makro
80%
Persentase publikasi statistik ekonomi makro yang rilis sesuai jadwal 1.2 Tersedianya data dan informasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat yang lengkap, akurat dan tepat waktu
1.3 Meningkatkan metodologi sensus dan survei
100%
Persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data statistik sosial dan kesejahteraan rakyat
80%
Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik sosial dan kesejahteraan rakyat
80%
Persentase publikasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat yang rilis sesuai jadwal
100%
Persentase peta wilayah administrasi dan blok sensus yang mutakhir
100%
Persentase konsumen yang merasa puas terhadap cakupan data Persentase pemasukan dokumen/response rate dari kegiatan survei statistik
80%
100%
Tujuan II: Meningkatkan Pelayanan Prima dalam Rangka Mewujudkan SSN yang Andal, Efektif dan Efisien 2.1 Meningkatkan dan mengembangkan
Jumlah judul publikasi statistik yang mempunyai ISSN/ISBN
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
20
21
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Sasaran Strategis (1) analisis statistik
2.2 Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik
Indikator Kinerja
Target
(2) Jumlah fungsional statistisi dengan kualifikasi tingkat ahli
Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS
(3) 2
16.000
Jumlah pengunjung berulang yang menggunakan data BPS
18
Jumlah instansi pemerintah dan lembaga dalam dan luar negeri yang menerima publikasi BPS
50
2.3 Meningkatkan hubungan Persentase konsumen data yang dengan pengguna data merasa terpenuhi kebutuhan datanya Banyaknya kunjungan tamu dari dalam dan luar negeri ke BPS Jumlah pengunjung yang datang ke Pelayanan Statistik Terpadu
70%
100
1.032
Tujuan III: Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Sarana Kerja
3.1 Meningkatnya kualitas pengolahan data dan Informasi statistik
Persentase hasil pengolahan data yang dikirim ke BPS Pusat tepat waktu Jumlah petugas fungsional pranata komputer dengan kualifikasi tingkat ahli
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
100%
1
22
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
(1)
(2)
(3)
3.2 Meningkatkan kualitas komunikasi BPS Pusat dengan BPS Daerah
Banyaknya tayangan secara langsung Berita Resmi Statistik Data Nasional oleh BPS Provinsi
16
Banyaknya penggunaan video conference untuk rapat teknis dengan BPS Pusat
48
Tujuan IV: Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Penataan Kelembagaan
4.1 Memperbaiki sumber daya manusia
Persentase pegawai yang sudah pernah mengikuti diklat prajabatan
100%
Persentase pejabat yang sudah pernah mengikuti diklat kepemimpinan sesuai dengan eselon
75%
Jumlah pegawai yang memangku jabatan fungsional tertentu Persentase pegawai yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional
4.2 Meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS
3
65%
Persentase BPS Kabupaten Kota yang menyusun Renstra, RKT, Lakip dan PK
100%
Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja BPS oleh Inspektorat Utama
60
Laporan monitoring pengadaan barang dan jasa
12
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
23
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1
Langkah-langkah Perbaikan Kinerja Keinginan para pengguna data baik pemerintah, swasta maupun masyrakat terhadap data berkualitas, mengisyaratkan bahwa BPS ke depan harus mampu menyajikan data dan informasi statistik yang dapat dipercaya, relevan dan tepat waktu melalui proses kerja yang sistematis tanpa ada distorsi, melalui penataan organisasi, tata laksana penyediaan data dan informasi, yang didukung SDM profesional, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang modern. Perubahan ke arah tersebut sudah barang tentu menuntut perubahan budaya kerja dan pola berpikir dari seluruh jajaran BPS baik para pimpinan sampai pada staf yang paling bawah. Untuk meningkatkan tata laksana penyediaan data dan informasi, dibutuhkan upaya yang luar biasa agar bisa mencapai kinerja yang optimal. Peningkatan tersebut bukan berarti bahwa perubahan dan reformasi hanya difokuskan pada perbaikan teknik statistik semata, namun perbaikan proses manajemen untuk menghasilkan data tersebut juga harus menjadi perhatian. Selama Tahun 2014, langkah-langkah perbaikan terhadap tata laksana penyediaan data yang telah dilakukan antara lain: a. Peningkatan kualitas data didasarkan kepada suatu ukuran indikator kinerja yang telah ditetapkan melalui penyusunan prosedur dan standar kerja; b. Sistem rekrutmen didasarkan atas formasi dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan; c. Penyusunan sistem perencanaan karir pegawai yang meliputi sistem rotasi dan mutasi, manajemen kinerja dan pembinaan SDM; d. Pengembangan SDM tidak hanya pada kemampuan teknis semata, tetapi juga harus mempertimbangkan kemampuan manajemen dan organisasi serta attitude pegawai (soft and hard skill); e. Perubahan budaya kerja (corporate culture) dan pola pikir (mind set);
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
24
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
f.
Penyusunan
sistem
IT
architecture,
IT
governance
dan
data
warehouse. Kualitas publikasi berkembang sesuai dengan kebutuhan para pengguna data, namun tetap menampilkan publikasi-publikasi yang mempunyai karakter sebagai pelopor penyedia data statistik terpercaya untuk semua dengan mengusung product image BPS bahwa data mencerdaskan bangsa. Data statistik berkualitas yang dihasilkan BPS dimulai melalui penataan manajemen dan kepemimpinan yang baik, serta mengkaji kembali kekuatan UU 16 tahun 1997, tentang Statistik dan berbagai peraturan-peraturan yang berhubungan dengan penyelenggaraan statistik. Langkah-langkah perbaikan terhadap kualitas data yang telah dilakukan antara lain: a. Telah
dibuat
kerangka
kerja
(framework)
untuk
melihat
ketidakkonsistenan data dari berbagai sumber; b. Melakukan pengendalian kualitas (quality control) dalam setiap tahap kegiatan statistik dan diupayakan untuk mencantumkan standard error dalam setiap hasil survei BPS; c. Mengembangkan
dan
memperbaharui
klasifikasi
baku
(standard
classification) di bidang ekonomi dan sosial untuk diterapkan dan dipatuhi oleh unit kerja di lingkungan BPS dalam mengembangkan statistiknya; d. Sesuai dengan UU 16 tahun 1997, tentang Statistik, maka perlu ditingkatkan intensitas koordinasi dan pembinaan statistik dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif. Selain itu, dilakukan pula berbagai perbaikan pada peningkatan SDM dan kelembagaan: a. Melakukan assessment test untuk memperoleh pegawai yang kompeten di bidangnya; b. Mengkaji kembali tipologi organisasi untuk mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas sumber daya yang dimiliki BPS; c. Meningkatkan pelayanan prima yang berorientasi pada segmentasi pengguna data;
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
25
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
d. Membangun
nilai-nilai
organisasi,
seperti
integritas,
pelayanan,
profesional, relevan dan terpercaya.
Gambar 1. Supervisi Kepala BPS Provinsi Kalimantan Tengah Dalam Rangka Pengumpulan Data SUSENAS Kabupaten Seruyan Perbaikan pada sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada tahun 2014 antara lain: a.
Penerapan Peraturan Kepala BPS RI Nomor 148 Tahun 2014 tanggal 8 Juli 2014 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik RI Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Indikator Kinerja Utama Badan Pusat Statistik
b.
Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi secara periodik kegiatan teknis dan administrasi baik intern satker BPS Provinsi Kalimantan Tengah dan juga satker BPS Kabupaten/Kota
3.2
Capaian Indikator Kinerja BPS Tahun 2014 Akuntabilitas kinerja BPS Provinsi Kalimantan Tengah merupakan perwujudan kewajiban Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan BPS Provinsi Kalimantan Tengah dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Analisis akuntabilitas kinerja berisi tentang capaian kinerja BPS Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2014, target dan indikator yang digunakan berdasarkan Penetapan Kinerja BPS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014. Selain menyajikan tingkat
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
26
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
pencapaian tujuan dan sasaran strategis, pada laporan ini disampaikan pula permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan. Secara umum kinerja BPS Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2014 bisa dikatakan berhasil, dengan rata-rata pencapaian tujuan lebih dari 100 persen dari target yang ditetapkan, yaitu sebesar 109,84 persen. Pencapaian tersebut diukur terhadap indikator tujuan stategis BPS yang merupakan keadaan atau kondisi yang ingin dicapai. Dari keempat tujuan yang mengarah pada pengembangan kegiatan statistik yang berkualitas dapat dilihat pada tabel berikut. Tingkat
Pencapaian
Kinerja
Tujuan
Strategis
BPS
Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2014 selalu diatas target, besarnya target yang direncanakan untuk tahun 2014 berdasarkan pada rata-rata beberapa tahun sebelumnya dan untuk tahun 2014 terlihat jauh melampaui target, sehingga target perlu direvisi dari perjanjian kinerja yang telah ditandatangani di awal tahun 2014. Tabel 4. Tingkat Pencapaian Kinerja Tujuan Strategis BPS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 Indikator Kinerja Tujuan (1) Persentase Konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS
Target Realisasi 2014 2014
Tingkat Capaian 2014
2013
2012
(4)
(5)
(6)
(2)
(3)
80,00%
89,60%
112,00% 100,12% 95,00%
85,00%
87,01%
102,36% 100,00% 107,64%
Jumlah Satker yang mempunyai situs web yang terhubung secara online
14
14
100,00% 100,00% 100,00%
Persentase pegawai berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata 1
60,00%
75,00%
125,00% 105,00% 100,00%
Persentase konsumen yang merasa puas dengan layanan data BPS
Rata-rata tingkat capaian
109,84% 101,28% 100,66%
BPS dalam menghasilkan dan menyajikan data statistik senantiasa berusaha untuk memperhatikan kepuasan konsumen, khususnya terhadap produk yang dihasilkannya. Untuk itu, BPS merasa perlu melaksanakan Survei Kebutuhan Data (SKD) yang digunakan sebagai bahan evaluasi guna Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
27
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
mengetahui kebutuhan konsumen terhadap data statistik, baik yang tersedia di BPS maupun belum. SKD juga ditujukan untuk memperoleh informasi tentang kualitas pelayanan yang diberikan oleh BPS. Hasil dari kegiatan SKD digunakan untuk menghitung Indeks Kepuasan Konsumen (IKK). IKK pada tahun 2014 ini dihitung sebagai kelanjutan dari penghitungan tahun sebelumnya, sehingga data yang disajikan dapat dibandingkan dengan data sebelumnya. Tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang ada di BPS Provinsi Kalimantan Tengah dirasa sangat penting sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat yang harus dilaksanakan secara terus menerus dan berkelanjutan oleh semua jajaran aparatur negara pada semua tingkatan, termasuk BPS Provinsi Kalimantan Tengah. 3.3
Analisis Pencapaian Kinerja Tahun 2014 Tujuan-1 Meningkatkan Berkualitas
Ketersediaan
Data
dan
Informasi
Statistik
yang
Sasaran 1.1 Tersedianya data dan informasi statistik ekonomi yang lengkap, akurat dan tepat waktu Tingkat pencapaian Sasaran-1.1 diukur melalu tiga (3) indikator. Indikator-indikator tersebut adalah (1) persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data statistik ekonomi makro, (2) persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik ekonomi makro dan (3) persentase publikasi statistik ekonomi makro yang rilis sesuai jadwal. Indikator
persentase
konsumen
yang
merasa
puas
dengan
kelengkapan data statistik ekonomi makro dan persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik ekonomi makro yang diperoleh dari survei kebutuhan data yang dilakukan oleh bidang IPDS dan diolah di BPS Pusat. Dari hasil survei tersebut menunjukkan bahwa persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data statistik ekonomi makro sebesar 81,60 persen dengan target 80 persen sehingga tingkat pencapaian indikator ini adalah 102 persen. Sedangkan persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik ekonomi makro Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
28
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
sebesar 92,64 persen dengan target 80 persen sehingga tingkat capaian indikator kinerja ini sebesar 115,80 persen. Indikator persentase publikasi statistik ekonomi makro yang rilis sesuai jadwal tingkat capaian indikator kinerjanya adalah 100 persen. BPS Provinsi Kalimantan Tengah sudah menyusun Advanced Release Calendar (ARC) atau senarai rencana terbit yang berisi jadwal terbit publikasi setiap tahunnya. ARC disusun sebagai komitmen BPS Provinsi Kalimantan Tengah kepada masyarakat pengguna data, swasta maupun instansi pemerintah dalam menyajikan data. Masalah/kendala yang dihadapi 1) Isian kuesioner dari beberapa perusahaan masih kurang lengkap, khususnya pada pertanyaan yang berkaitan dengan nilai produksi. Kewajaran isian perlu diperhatikan terutama konsistensi antara nilai produksi dengan pengeluaran dimana pengeluaran perusahaan yang cenderung besar dibandingkan nilai produksinya. 2) Respon rate/pemasukan dokumen dari kegiatan usaha/perusahaan masih di bawah 100 persen dan sering mengalami keterlambatan karena kondisi kebijakan perusahaan yang sulit mengeluarkan data. Strategi untuk mengatasi masalah/kendala 1) Mengatasi tidak konsistennya data lapangan dilakukan melalui kunjungan ulang untuk melakukan perbaikan terhadap isian dokumen. Pengawasan lapangan juga diintensifkan sehingga kesalahan pengisian oleh pencacah dapat segera diperbaiki di lapangan. 2) Peningkatan kemampuan SDM untuk semakin mampu menguasai substansi teknis statistik dan mampu menjelaskan serta berkoordinasi dengan para petugas lapangan. Mengikutsertakan staf dalam kursuskursus statistik. 3) Melakukan berbagai upaya untuk memberikan penjelasan kepada perusahaan tentang pentingnya data statistik, diantaranya dengan memasyarakatkan Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik, yaitu dengan mengirimkan leaflet dan data yang diperlukan oleh perusahaan. Selain itu juga dengan mensosialisasikan kegiatan BPS Provinsi Kalimantan Tengah melalui berbagai kegiatan baik di Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
29
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
lingkungan Pemda maupun di media cetak dan elektronik di Provinsi Kalimantan Tengah. Tabel 5. Tingkat Pencapaian Tersedianya Data dan Informasi Statistik Ekonomi Yang Lengkap, Akurat dan Tepat Waktu Indikator Kinerja (1)
Target Realisasi 2014 2014 (2)
(3)
Tingkat Capaian 2014
2013
2012
(4)
(5)
(6)
Ket (7)
Persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data statistik ekonomi makro
80,00%
81,60% 102,00%
na
na
IKU
Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik ekonomi makro
80,00%
92,64% 115,80%
na
na
IKU
100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
IKU
Persentase publikasi statistik ekonomi makro yang rilis sesuai jadwal
100,00%
Berkembangnya statistik di Provinsi Kalimantan Tengah tak lepas dari dukungan pemerintah dalam hal ini pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang selalu menjadikan data BPS sebagai data resmi pemerintah, sehingga menjadi acuan untuk berbagai kebutuhan baik perencanaan dan monitoring
maupun
evaluasi
hasil-hasil
pembangunan.
Gubernur
Kalimantan Tengah secara konsisten memberikan dukungan dalam pelaksanaan perstatistikan diantaranya dengan mengeluarkan surat edaran kepada perusahaan-perusahaan besar di Kalimantan Tengah agar lebih respon terhadap kegiatan yang dilakukan oleh BPS. Sasaran 1.2 Tersedianya data dan informasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat yang lengkap, akurat dan tepat waktu Tingkat pencapaian Sasaran-1.2 diukur melalu tiga (3) indikator. Indikator-indikator tersebut adalah (1) persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data statistik sosial dan kesejahteraan rakyat, (2) persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
30
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
sosial dan kesejahteraan rakyat dan (3) persentase publikasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat yang rilis sesuai jadwal. Indikator
persentase
konsumen
yang
merasa
puas
dengan
kelengkapan data statistik sosial dan kesejahteraan rakyat dan Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik sosial dan kesejahteraan rakyat yang diperoleh dari survei kebutuhan data yang dilakukan oleh bidang IPDS dan diolah di BPS Pusat. Dari hasil survei tersebut menunjukkan bahwa persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data statistik ekonomi makro sebesar 63,01 persen dengan target 80 persen sehingga tingkat pencapaian indikator ini adalah 78,77 persen. Sedangkan persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik ekonomi makro sebesar 71,23 persen dengan target 80 persen sehingga tingkat capaian indikator kinerja ini sebesar 89,04 persen. Selain kedua indikator tersebut tersedianya data dan informasi statistik sosial dan kesra, ditunjukkan dengan penyajian datanya dapat dilakukan sesuai dengan jadwal. Data kemiskinan, tingkat pengangguran, juga data kependudukan lainnya baik yang secara periodik semesteran maupun adhoc dapat diselesaikan sesuai jadwal. Masalah/kendala yang dihadapi 1)
Kendala yang dihadapi dalam pengumpulan data statistik sosial adalah tersebarnya wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dalam geografis yang sangat luas. Sehingga petugas harus menempuh perjalanan ketempat responden yang terletak di daerah yang sulit dijangkau.
Selain
itu,
terkendala
juga
karena
tidak
adanya
transportasi yang memadai dan harus carter kendaraan. Kondisi sulitnya beberapa daerah tersebut dapat memperlambat proses pemasukan dokumen. 2)
Response Rate cenderung menurun dari tahun ke tahun karena tidak ada pergantian sampel untuk sampel rumah tangga yang sudah pindah domisili ataupun meninggal dunia.
3)
Penyimpangan pencacahan yang mungkin terjadi karena kualitas petugas
dalam
memahami
konsep,
definisi
dan
SOP
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
dalam 31
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
pelaksanaan
pencacahan
yang
masih
kurang
sehingga
hasil
pencacahan kurang optimal. Tabel 6. Tingkat Pencapaian Tersediannya Data dan Informasi Statistik Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat Tingkat Capaian
Indikator Kinerja
Target 2014
Realisasi 2014
(1)
(2)
(3)
Persentase konsumen yang merasa puas dengan kelengkapan data statistik sosial dan kesejahteraan rakyat
80,00%
63,01%
78,77%
--
--
IKU
Persentase konsumen yang merasa puas dengan akurasi data statistik sosial dan kesejahteraan rakyat
80,00%
71,23%
89,04%
--
--
IKU
100,00%
100,00%
100,00% 100,00% 80,00%
IKU
Persentase publikasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat yang rilis sesuai jadwal
2014 (4)
2013 (5)
2012 (6)
Ket (7)
Strategi untuk mengatasi masalah/kendala 1) Mengoptimalkan segala prasarana dan sarana yang dimiliki BPS dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah untuk mengatasi kendala di lapangan termasuk kendala geografis. 2) Petugas direkrut dari masyarakat setempat, sehingga diharapkan dapat mengetahui kebiasaan masyarakat yang dicacah, juga lebih dekat secara geografis sehingga meminimalisir kesulitan dan dana yang dibutuhkan. Selain itu, diusahakan melakukan pencacahan secara terintegrasi misalnya pengawasan kegiatan susenas sekaligus pengawasan atau pencacahan survei lainnya. 3) Untuk menjaga terjadinya penyimpangan pencacahan maka dilakukan pelatihan sebelum dilakukan pencacahan lapangan agar setiap Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
32
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
petugas pencacah benar-benar memahami konsep, definisi dan SOP dalam pelaksanaan pencacahan. Fungsi pengawasan pada saat pencacahan dan pemeriksaan hasil pencacahan juga dilakukan sebelum dokumen dikirim ke BPS Kabupaten/Kota sehingga ada filter agar data yang diterima di BPS Kabupaten/Kota lebih semakin mendekati kondisi lapangan sesungguhnya. Sasaran 1.3 Meningkatkan metodologi sensus dan survei serta pemasukan data Tingkat pencapaian Sasaran-1.3 diukur melalu tiga (3) indikator. Indikator-indikator
tersebut
adalah
(1)
persentase
peta
wilayah
administrasi dan blok sensus yang mutakhir, (2) persentase konsumen yang merasa puas terhadap cakupan data dan (3) persentase pemasukan dokumen/response rate dari kegiatan survei statistik. Untuk menghasilkan data statistik yang berkualitas, maka sejak perencanaan awal harus dipersiapkan metodologi, konsep, juga kerangka sampel yang akan digunakan. Usaha meningkatkan metodologi sensus survei berarti urutan dan tahapan kegiatan harus berjalan sesuai jaringan atau alur kerja yang telah ditetapkan. Bila ada satu simpul kegiatan yang bermasalah maka akan menyebabkan kegiatan berikutnya mengalami hambatan. Updating peta wilayah administrasi dan blok sensus selalu dikerjakan setiap adanya perubahan wilayah administrasi setiap tahun sehingga tingkat capaian indikator persentase peta wilayah administrasi dan blok sensus yang mutakhir adalah 100 persen. Sedangkan Persentase
konsumen yang merasa puas terhadap cakupan data yang dihasilkan dari survei kebutuhan data (SKD) adalah 86 persen dengan target sebesar 80 persen sehingga tingkat capaikan kinerja indikator adalah 107.85 persen. Persentase pemasukan dokumen/response rate dari kegiatan survei statistik sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam memperoleh data. Untuk kegiatan survei dengan unit sampel rumahtangga dan perusahaan tingkat responnya sebesar 97 persen. Masih rendahnya kesadaran
responden
dalam
memberikan
informasi
dengan
benar
seringkali menjadi penyebab response rate rendah.
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
33
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Permasalahan/Kendala yang dihadapi 1)
Keterlambatan pemutahiran identitas dan peta wilayah, serta muatan blok sensus yang dijadikan dasar untuk penyusunan kerangka sampel. Demikian pula laporan perubahan wilayah, beberapa daerah belum melengkapi dengan sketsa peta, sehingga sulit dalam menentukan batas yang jelas untuk pembentukan peta digital.
2)
Adanya daerah yang meminta penggantian sampel, dengan alasan transportasi sulit dan area yang sulit dijangkau dan ada juga yang beralasan karena keamanan, bencana alam atau cuaca buruk.
Strategi untuk mengatasi masalah/kendala 1)
Mendorong pemutahiran kode dan nama wilayah dan muatan master file desa sesegera mungkin. Updating peta wilayah administrasi dan blok sensus dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data sensus atau survei sehingga terupdate secara berkala.
2)
Mengoptimalkan segala prasarana dan sarana yang dimiliki BPS Kabupaten/Kota
dengan
menyesuaikan
dengan
anggaran
yang
tersedia demi mendapatkan data sesuai target sampel yang sudah ditetapkan. Tabel 7. Tingkat Pencapaian Meningkatkan Metodologi Sensus dan Survei Serta Pemasukan Data Indikator Kinerja (1) Persentase peta wilayah administrasi dan blok sensus yang mutakhir
Target Realisasi 2014 (2)
2014 (3)
100,00% 100,00%
Persentase konsumen yang merasa puas terhadap cakupan data
80,00%
86,00%
Persentase pemasukan dokumen/response rate dari kegiatan survei statistik
100,00%
97,00%
Tingkat Capaian 2014 (4)
2013 (5)
Ket
2012 (6)
(7)
100,00% 100,00% 100,00%
IKU
107,95% 100,00% 105,58%
IKU
97,09%
--
--
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
IKU
34
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Tujuan-2 Meningkatkan Pelayanan Prima dalam Rangka Mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang Andal, Efektif dan Efisien Sasaran 2.1 Meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik BPS selaku instansi yang bertugas untuk mengumpulkan data, baik secara sensus maupun survei, wajib menyebarluaskan hasil kegiatan tersebut kepada masyarakat. Penyebarluasan hasil kegiatan BPS melalui unit PST sebagai penyedia layanan dalam bentuk buku/hardcopy dan dalam bentuk file/softcopy. Konsumen dapat juga memperoleh data dengan cara membeli buku/publikasi dalam bentuk hardcopy/softcopy yang tersedia. Jumlah judul publikasi statistik yang mempunyai ISSN/ISBN yang dapat diselesaikan yaitu sebanyak 24 judul dari 20 judul yang ditargetkan untuk tahun 2014 sehingga tingkat capaian kinerja indikator sebesar 120 persen. Tabel 8. Tingkat Pencapaian Analisis Statistik
Meningkatkan
Indikator Kinerja
Target 2014
Realisasi 2014
(1)
(2)
(3)
Jumlah judul publikasi statistik yang mempunyai ISSN/ISBN Jumlah fungsional statistisi dengan kualifikasi tingkat ahli
dan
Mengembangkan
Tingkat Capaian
Ket
2014
2013
2012
(4)
(5)
(6)
(7)
20
24 120,00%
100,00%
90,00%
IKU
2
2 100,00%
86,21%
80,00%
IKU
Permasalahan/Kendala yang dihadapi Berkaitan dengan reformasi birokrasi, BPS akan meningkatkan jumlah pejabat fungsional baik fungsional tertentu maupun umum. Sampai dengan akhir tahun 2014, sebagian besar staf/pegawai BPS masih
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
35
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
menduduki jabatan fungsional umum, sehingga produktifitas dalam pengembangan analisis statistik belum maksimal. Strategi untuk mengatasi masalah/kendala Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, BPS Provinsi Kalimantan Tengah terus mendorong semua staf untuk menjadi pejabat fungsional statistisi, antara lain melalui pembinaan-pembinaan, diklat fungsional, maupun sosialisasi oleh tim penilai jabatan fungsional. Sasaran 2.2 Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik Dengan mengusung visi BPS sebagai “Pelopor data statistik terpercaya untuk semua” maka penyebarluasan data kepada pemangku kepentingan
menjadi
ukuran
yang
sangat
penting.
Pada
sasaran
meningkatkan efektifitas dan efisensi diseminasi data digunakan indikator pengunjung yang datang mencari informasi baik tatap muka langsung ataupun melalui media komunikasi lainnya. Sejauh ini kepercayaan pemangku kepentingan terus meningkat, kondisi ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah pengunjung yang datang langsung ke BPS Provinsi Kalimantan Tengah atau melalui media komunikasi atau akses internet. Demikian pula hasil survei mengenai tingkat kepuasan konsumen terhadap layanan data di BPS Provinsi Kalimantan Tengah dari tahun ke tahun menunjukkan nilai yang konsisten antara target dan capaian.
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
36
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Tabel 9. Tingkat Pencapaian Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Diseminasi Data dan Informasi Statistik Target Realisasi 2014 2014
Indikator Kinerja (1)
(2)
Tingkat Capaian 2014
2013
2012
(4)
(5)
(6)
(3)
Ket (7)
Jumlah pengunjung 16.000 eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS
17.392
108,70% 104,90% 100,49% IKU
Jumlah pengunjung berulang yang menggunakan data BPS
18
9
50,00% 105,56% 108,50% IKU
Jumlah instansi pemerintah dan lembaga dalam dan luar negeri yang menerima publikasi BPS
50
103
206,00% 120,00%
86,05% IKU
Permasalahan/Kendala yang dihadapi 1) Masih panjangnya rentang waktu antara pengumpulan data dengan penyajian data, menjadi keluhan pengguna data karena informasi yang tersedia sudah kurang up to date untuk digunakan. 2) Dengan
adanya
undang-undang
Keterbukaan
Informasi
Publik
masyarakat menginginkan semua informasi harus bebas dan gratis. Sedangkan BPS dibatasi oleh Peraturan Presiden No. 54 tahun 2009 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak di instansi BPS. Strategi untuk mengatasi masalahan/Kendala 1) Berusaha
untuk
mempercepat
penerbitan
publikasi
sehingga
timeliness dari data dan informasi yang dihasilkan BPS Provinsi Kalimantan Tengah
tidak terlalu lama dan tepat waktu. BPS juga
memberikan janji kepada masyarakat perihal waktu penerbitan publikasi di awal tahun kepada pengguna data melalui advance release calendar yang ditampilkan di website BPS Provinsi Kalimantan Tengah, sehingga pengguna data memperoleh informasi jadual penerbitan publikasi BPS.
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
37
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
2) Melakukan penjelasan tentang PP No. 54 Tahun 2009, dimana BPS memiliki
kewajiban
dalam
memberikan
kontribusi
terhadap
pendapatan negara melalui PNBP. Namun demikian khusus untuk instansi pemerintah, bisa memperoleh publikasi resmi BPS dengan tarif nol rupiah. Sasaran 2.3 Meningkatkan Hubungan Dengan Pengguna Data Kemudahan akses adalah salah satu dimensi kualitas, untuk mengukurnya didekati dengan indikator hubungan dengan pengguna data, yaitu banyaknya tamu yang hadir untuk berdiskusi tentang data BPS. Selain itu kepuasan konsumen terhadap data dan informasi yang tersedia di BPS juga menunjukkan tingkat hubungan dengan pengguna data. Survei Kebutuhan Data secara periodik dilakukan setiap tahun, yang dilaksanakan pada bulan Mei-Juni, pada tahun 2014 dari survei tersebut diketahui persentase konsumen data yang merasa terpenuhi kebutuhan datanya sebesar 86 persen dengan target 70 persen sehingga pencapaian dari indikator ini melampaui target dengan tingkat capaian indikator ini sebesar 122,24 persen. Selain itu jumlah pengunjung yang datang ke Pelayanan Statistik Terpadu (PST) terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sebesar 1.216 orang dengan target 1.032 orang yang dicatat dalam aplikasi PST.
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
38
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Tabel 10. Tingkat Pencapaian Pengguna Data Indikator Kinerja (1)
Target Realisasi 2014 2014 (2)
(3)
Persentase konsumen data yang merasa terpenuhi kebutuhan datanya
70,00%
Banyaknya kunjungan tamu dari dalam dan luar negeri ke BPS
100
Jumlah pengunjung yang datang ke Pelayanan Statistik Terpadu
Meningkatkan
1.032
Hubungan
Tingkat Capaian 2014
2013
2102
(4)
(5)
(6)
86,00% 122,24%
88
Dengan
88,00%
1.210 117,25%
--
Ket (7)
--
IKU
104,90% 100,49%
--
114,00%
88,23%
IKU
Permasalahan/Kendala yang dihadapi 1)
Keterbatasan pengetahuan media massa baik cetak elektronik terhadap konsep-konsep statistik, seringkali menyebabkan terjadinya kesalahan
interpretasi
dalam
pemberitaan.
Kondisi
ini
dapat
berakibat pada kerancuan dan kesalahpahaman pada sebagian pengguna data BPS yang memperoleh informasi dari media massa. 2)
Jumlah SDM pada unit Pelayanan Statistik Terpadu (PST) yang memahami susbtansi kegiatan masih belum optimal, sehingga seringkali tidak dapat memberikan penjelasan yang memuaskan kepada pengguna data khususnya yang berkunjung ke PST.
3)
Banyak data BPS yang diragukan oleh konsumen dan stakeholder bahwa data yang dihasilkan oleh BPS Provinsi Kalimantan Tengah berkualitas.
Strategi untuk mengatasi masalah/kendala 1)
Melakukan sosialisasi secara berkesinambungan kepada insan pers pada setiap kegiatan yang melibatkan media massa, seperti pada saat pelaksanaan Press Release yang dilaksanakan oleh BPS Kalimantan Tengah setiap awal bulan.
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
39
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
2)
Mengoptimalkan SDM yang sudah ada dengan melakukan peningkatan kemampuan statistik (statistical capacity building) bagi pegawai. Kegiatan ini dilakukan secara mandiri pada setiap dua bulan satu kali yang dikemas dalam kegiatan qolloqium atau forum diskusi ilmiah.
3)
Melakukan kegiatan sosialisasi kepada para pengguna data, baik itu pemerintah maupun masyarakat, tentang standar metode-metode pengumpulan data yang dilakukan oleh BPS. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan para pengguna data bahwa proses pengumpulan data yang dilakukan oleh BPS telah dilakukan dengan metodologi berdasarkan kajian-kajian pengujian-pengujian yang sesuai dengan standar internasional.
Tujuan-3 Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Serta Sarana Kerja Sasaran 3.1 Meningkatnya Kualitas Pengolahan Data dan Informasi Statistik Penyebarluasan data dan informasi statistik sangat membutuhkan sarana teknologi informasi untuk menunjang kecepatan dan kemudahan mengakses data BPS. Sehingga masyarakat luas dapat memanfaatkan data dan informasi hasil sensus dan survei yang telah dilaksanakan. Keberadaan situs web dari seluruh satker BPS tentunya sangat membantu para pengguna data untuk memperoleh informasi yang relatif lebih lengkap. Pencapaian tujuan penguatan teknologi Informasi dan komunikasi diukur dengan indikator banyakya satker yang mempunyai situs web yang online sebagaimana disajikan pada tabel diatas. Pengolahan data memegang peranan penting dalam penyediaan data dan informasi statistik yang berkualitas. Teknologi informasi sudah menjadi kelaziman dalam proses diberbagai kegiatan. Pengembangan sistem pengolahan yang efektif terus diusahakan untuk menghasilkan data yang valid dan konsisten. Kecepatan melaporkan dari berbagai wilayah geografis juga perlu ditingkatkan, demikian pula SDM yang mengelola peralatan dan pengembangan sistem.
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
40
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Tabel 11.
Tingkat Pencapaian Meningkatnya Kualitas Pengolahan Data dan Informasi Statistik
Indikator Kinerja (1) Persentase hasil pengolahan data yang dikirim ke BPS Pusat tepat waktu
Target 2014
Realisasi 2014
(2)
(3)
Tingkat Capaian
Ket
2014 (4)
2013 (5)
2012 (6)
(7)
100%
100%
100%
100%
100%
IKU
1
0
0%
0%
0%
IKU
Jumlah petugas fungsional pranata komputer dengan kualifikasi tingkat ahli
Permasalahan/Kendala yang dihadapi 1) Program pengolahan yang dikirim ke BPS Daerah banyak mengalami revisi, kadangkala data yang sudah dimasukkan ke media komputer dengan program versi sebelumnya tidak dapat digunakan pada versi terbaru. 2) Konsistensi data yang telah diolah masih terdapat perbedaan, misalnya kompilasi dari data kabupaten tidak sesuai dengan total data provinsi dan sebagainya. Strategi mengatasi masalah/kendala 1) Pengembangan sistem pengolahan data harus mengikuti standar yang telah ditentukan oleh BPS RI hingga program yang di instal di BPS Daerah lancar dan tidak mengakibatkan konflik dengan sistem lainnya. 2) Sebelum data dipublikasikan dibandingkan nilai sebaran data secara silang dari variabel-variabel yang ada, sehingga dapat dilihat kewajaran dan konsistensi data. Sasaran 3.2 Meningkatnya Kualitas Komunikasi BPS Pusat Dengan BPS Daerah Pada sasaran peningkatan kualitas komunikasi BPS Pusat dengan BPS Daerah digunakan indikator banyaknya tayangan secara langsung rilis Berita Resmi Statistik, sehingga secara bersamaan seluruh masyarakat dapat mengetahui perkembangan data dan informasi statistik tingkat nasional. Acara publikasi dilanjutkan dengan memaparkan indikator Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
41
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
daerah yang bersangkutan, kegiatan ini biasa dihadiri oleh pejabat dinas di daerah sehingga dapat dibahas permasalahan daerah. Tabel 12. Tingkat Pencapaian Peningkatan Kualitas Komunikasi BPS Pusat dengan BPS Daerah Indikator Kinerja (1)
Target Realisasi 2014 2014 (2)
(3)
Tingkat Capaian 2014 (4)
2013 (5)
2012 (6)
Ket (7)
Banyaknya tayangan secara langsung Berita Resmi Statistik data nasional oleh BPS Provinsi
16
17 106,25% 100,00% 100,00%
--
Banyaknya penggunaan video conference untuk rapat teknis dengan BPS Pusat
48
41
--
85,42%
92,30%
92,00%
Permasalahan/Kendala yang dihadapi Hubungan komunikasi saat pelaksanaan tayangan langsung Berita Resmi Statistik dan rapat teknis antara BPS Pusat dan BPS Provinsi kadangkadang terputus. Hal ini dikarenakan koneksi internet yang kurang baik. Strategi mengatasi masalah/kendala Melakukan koordinasi pengaturan bandwith dengan bidang/bagian di BPS Provinsi Kalimantan Tengah dengan membatasi akses internet serta pihak provider internet pada saat pelaksanaan video conference. Tujuan-4 Peningkatan Kapasitas SDM dan Penataan Kelembagaan Sasaran 4.1 Memperbaiki Sumber Daya Manusia Ketersediaan SDM yang mempunyai keahlian merupakan syarat terlaksananya kegiatan dengan baik. Sumber daya manusia yang kurang memadai baik dari sisi kuantitas maupun kualitas merupakan situasi yang agak memprihatinkan khususnya pada tingkat BPS Daerah. Berbagai
kebijakan diantaranya penempatan lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) ke BPS di daerah secara bertahap diharapkan mampu memenuhi kebutuhan SDM.
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
42
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Kemampuan teknis dan manajerial sangat mendukung kelancaran tugas, sehingga beberapa indikator untuk mengukur peningkatan kapasitas
SDM
dipilih
untuk
menunjukkan
tingkat
pencapaian
memperbaiki SDM. Pada periode tahun 2014, BPS melaksanakan pembinaan
pegawai
berupa
diklat
prajabatan
maupun
diklat
kepemimpinan yang dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan BPS. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengembangan SDM pada jajaran BPS, dimaksudkan untuk mewujudkan SDM yang berkualitas. Di samping menggunakan berbagai pelatihan
reguler
para
pegawai
juga
diberi
kesempatan
untuk
mengembangkan potensi dalam berbagai keterampilan. Pada tahun 2014, BPS melaksanakan pembinaan pegawai melalui pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan non formal ditempuh melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan BPS berupa kursus teknis statistik, computer maupun
administrasi,
selain
itu
beberapa
pelatihan
yang
diselenggarakan oleh lembaga lain di luar BPS.
Gambar 2. Penyematan Tanda Jasa Satya Lacana Karya Satya kepada Pegawai BPS
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
43
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Tabel 13. Tingkat Pencapaian Memperbaiki Sumber Daya Manusia Target
Realisasi
2014
2014
(1)
(2)
Persentase pegawai yang sudah pernah mengikuti diklat prajabatan Persentase pejabat yang sudah pernah mengikuti diklat kepemimpinan sesuai dengan eselon
Indikator Kinerja
Jumlah pegawai yang memangku jabatan fungsional tertentu Persentase pegawai yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional
Tingkat Capaian
Ket
(3)
2014 (4)
2013 (5)
2012 (6)
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
--
75,00%
75,00%
100,00%
89,33%
82,40%
--
3
3
100,00%
86,21%
65,00%
90,00%
137,92%
--
(7)
100,00% IKU
--
--
Selain itu BPS Provinsi Kalimantan Tengah juga memotivasi pegawai agar terus belajar dan melanjutkan studi baik melalui program tugas belajar dengan beasiswa maupun ijin belajar dengan biaya mandiri pada universitas-universitas yang terakreditasi. Sasaran 4.2 Meningkatkan Pengawasan dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur BPS Penilaian terhadap lembaga BPS oleh instansi pemerintah yang mempunyai wewenang pengawasan, menjadi perhatian pimpinan dan seluruh pegawai BPS. Pencapaian yang belum memuaskan menjadi pemicu untuk lebih sungguh-sungguh mencapai target yang diharapkan. Pencapaian yang meningkat yakni penilaian oleh Inspektorat Utama untuk Sistem AKIP dengan nilai absolut 51,02 persen atau peringkat kelima satker BPS Provinsi se-Indonesia.
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
44
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Dalam mendukung terciptanya pemerintahan yang bersih dan berwibawa dilakukan pengawasan terhadap penggunaan anggaran yang menjadi tanggung jawab BPS secara intensif guna mencegah pemborosan sumber daya. Tabel 14. Tingkat Pencapaian Meningkatkan Akuntabilitas Penggunaan Anggaran dan Pelaksanaan Kegiatan Tingkat Capaian
Indikator Kinerja
Target 2014
Realisasi 2014
2014
2013
2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Persentase BPS Kab/Kota yang menyusun Renstra, RK, Lakip dan PK
100,00%
100,00%
Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja BPS oleh Inspektorat Utama
60
51,02
Laporan monitoring pengadaan barang dan jasa
12
12
(7)
100,00% 100,00% 100,00%
85,03%
Ket
--
66,00%
--
--
100,00% 100,00%
--
--
Permasalahan/Kendala yang dihadapi 1) BPS yang merupakan instansi vertikal hingga wilayah kabupaten/kota, BPS Provinsi Kalimantan Tengah terdiri dari 15 satuan kerja (satker), kesalahan pada satu satker akan berdampak kepada BPS keseluruhan. 2) Sistem pelaporan yang hirarki dari satker BPS kabupaten/kota ke satker provinsi hingga satker Kantor Pusat BPS memerlukan waktu. Disisi lain tenggat waktu harus dipenuhi sehingga satker di tingkat lebih tinggi kekurangan waktu untuk mengevaluasi laporan. Strategi mengatasi masalah/kendala 1) Untuk mengatasi sempitnya tenggat waktu dan banyaknya satker yang laporannya harus dikompilasi maka diusahakan kertas kerja pembantu yang memuat berbagai informasi yang harus dimasukkan kedalam laporan sehingga memudahkan operator dan mempersingkat waktu pengisian. Selain itu, sistem koordinasi semakin ditingkatkan
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
45
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
baik ke subject matter maupun satker BPS Kabupaten/Kota sehingga mempercepat penyusunan laporan. 2) Menerapkan sistem pelaporan yang berbasis program online, dengan sistem ini memudahkan monitoring satker mana saja yang terlambat, sehingga dapat segera dibantu untuk segera menyelesaikan laporan. 3.4
Evaluasi Kinerja Bagian/Bidang Tahun 2014 Bagian Tata Usaha Sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja Bagian Tata Usaha BPS Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2014, ditetetapkan 4 (empat) tujuan dan sasaran strategis yaitu (a) terwujudnya program dan kegiatan berbasis kinerja; (b) terwujudnya layanan administrasi keuangan yang efektif dan efisien; (c) peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kerja dan (d) peningkatan sumber daya manusia dan peraturan hukum. Keempat tujuan dan sasaran strategis yang dituangkan dalam dokumen penetapan kinerja tahun 2014 dengan menentukan berbagi indikator kinerja sebagai acuan untuk dalam mengukur keberhasilan kinerja. Evaluasi kinerja dari keempat tujuan dan sasaran strategis Bagian Tata Usaha diuraikan berikut ini: a. Sasaran strategis yang pertama adalah terwujudnya program dan kegiatan berbasis kinerja. Pada sasaran strategis ini terdapat tiga indikator, indikator kinerja yaitu persentase BPS Kabupaten/Kota yang menyusun Renstra, RKT, Lakin dan PK. Evaluasi kinerja pada indikator ini tercapai 100 persen dimana seluruh BPS
BPS
Kabupaten/kota telah menyusun dokumen Lakin, PK, RKT dan Renstra ke BPS RI tepat waktu. tidak ada kendala yang berarti dalam memenuhi indikator kinerja ini. Indikator Kinerja yang kedua adalah Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja BPS oleh Inspektorat Utama. Pada indikator kinerja ini BPS Provinsi Kalimantan Tengah mentargetkan mendapatkan penilaian sebesar 60 point. Namun berdasarkan evaluasi dari Inspektorat Utama untuk Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja (SAKIP) BPS Provinsi Kalimantan Tengah hanya mencapai 51,02. Hal ini memang masih Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
46
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
belum mencapai target yang diharapkan atau hanya mampu mencapai 85,03 persen dari target yang ditetapkan. Namun demikian hasil penilaian SAKIP oleh Inspektorat Utama BPS RI terhadap SAKIP BPS Provinsi Kalimantan Tengah secara nasional masih cukup baik yaitu termasuk lima besar tertinggi dari BPS Provinsi di Indonesia. Sedangkan untuk Indikator Kinerja yang ketiga yaitu Monitoring Kegiatan anggaran tepat waktu, BPS Provinsi Kalimantan Tengah mampu memenuhi target capaian kinerja. Hasil monitoring kegiatan anggaran menunjukkan semua satker, baik satker BPS Provinsi maupun satker BPS Kabupaten/Kota Se Kalimantan Tengah dapat melaksanakan kegiatan anggaran sesuai dengan target waktu yang ditetapkan.
Gambar 3. Kepala BPS Provinsi Kalimantan Tengah (paling kiri) Menerima Penghargaan dari Kanwil DJPb Kalimantan Tengah
b. Sasaran
Strategis
yang
kedua
adalah
terwujudnya
layanan
administrasi keuangan yang efektif dan efisien. Bagian Tata Usaha BPS Provinsi Kalimantan Tengah berupaya untuk terus meningkatkan layanan administrasi keuangan yang efektif dan efisien. Dari 21 (dua puluh satu) indikator kinerja pada sasaran strategis ini, hasil evaluasi menunjukkan seluruh target indikator kinerja dapat tercapai dengan tingkat capaian keseluruhan sebesar 100 persen. Keberhasilan ini menunjukkan adanya kepatuhan dalam memenuhi jadual pelaporan berbagai dokumen administrasi keuangan, baik laporan-laporan yang dikelola oleh bendahara pengeluaran maupun bendahara penerimaan. Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
47
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Berbagai jenis laporan dalam mengukut kinerja pada sasaran strategis ini antara lain laporan realisasi anggaran, laporan daya serap anggaran, laporan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), laporan pengawasan anggaran, laporan bulanan bendahara pengeluaran, laporan bulanan bendahara penerimaan dan berbagai laporan lainnya. Capaian kinerja pada sasaran ini juga menunjukkan kepatuhan dalam pelaksanaan rekonsiliasi keuangan SAI satker ke KPPN maupun wilayah ke
kanwil
DJPb.
Demikian
juga
dengan
kepatuhaan
dalam
melaksanakan pelaporan SPI secara online ke BPS RI dapat dilaksanakan secara rutin dengan tepat waktu. Pencapaian yang cukup memuaskan pada sasaran strategis ini didukung oleh koordinasi yang baik antara Bagian Tata Usaha dan semua Bidang Teknis di BPS Provinsi Kalimantan Tengah sehingga proses administrasi keuangan dapat terlaksana dengan baik. Keberhasilan kinerja layanan administrasi keuangan ini juga terlihat dengan adanya apresiasi dari pihak eksternal BPS yaitu dari Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Tengah. Penghargaan tersebut yaitu sebagai satuan kerja yang mempunyai kinerja pelaksanaan anggaran terbaik tahun anggaran 2014 pada wilayah pembayaran KPPN Palangka Raya Kalimantan Tengah. Beberapa kriteria yang dijadikan acuan satuan kerja yang mempunyai kinerja pelaksanaan anggaran terbaik yaitu tepat waktu pengajuan SPM ke KPPN, daya Serap Anggaran tahun 2014 di atas 95%, pengajuan revisi ke Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Tengah secara efektif dan efisien dan Kepatuhan terhadap SOP dalam melakukan revisi ke Kanwil DJPB. c. Sasaran Strategis yang ketiga adalah peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana Kerja. Target dalam semua indikator kinerja pada sasaran strategis ini telah tercapai sebesar 100%. Kondisi sarana dan prasarana baik itu sarana teknologi dan informasi maupun operasional kendaraan roda dua dan empat telah terpelihara dengan baik. Administrasi BMN juga telah dilakukan dengan baik, rekonsiliasi baik itu rekon satker ke KPKNL maupun rekon wilayah ke DJKN telah dilakukan tepat waktu. Publikasi keluaran BPS Provinsi Kalimantan
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
48
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Tengah telah terdistribusikan dengan baik ke berbagai instansi yang memerlukan sehingga data-data yang dihasilkan oleh BPS Provinsi Kalimantan Tengah dapat dimanfaatkan oleh berbagai instansi tersebut. d. Sasaran strategis yang keempat adalah peningkatan sumber daya manusia dan peraturan hukum. Dalam Sasaran strategis ini rata-rata capaian kinerja mencapai lebih besar dari 100 % dari target yang telah ditetapkan. Seluruh pegawai BPS Provinsi telah mempunyai kartu pegawai secara elektronik, pemutakhiran sistem informasi pegawai telah dilakukan secara berkala dan tepat waktu, berbagai Surat Keputusan Kepala BPS Provinsi telah dihasilkan untuk berbagai kegiatan. Sosialisasi berbagai kegiatan dilakukan oleh BPS Provinsi Kalimantan Tengah baik itu melalui media masa dan elektronik maupun berbagai kegiatan di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah melebihi dari terget yang ditetapkan. Persentase capaian rata-rata indikator kinerja pada masing-masing sasaran strategis telah mencapai target yang ditentukan. Ada dua Sasaran Strategis yang capaian rata rata indikator kinerjanya di atas target yang ditentukan yaitu terwujudnya layanan administrasi keuangan yang efektif dan efisien dan peningkatan sumber daya manusia dan peraturan hukum. satu sasaran strategis yang targetnya sesuai dengan realisasi yaitu peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kerja. Dan satu sasaran strategis yang realisasinya di bawah target yaitu terwujudnya program dan kegiatan berbasis kinerja. Hal ini menjadi pemacu bagi BPS Provinsi Kalimantan Tengah untuk mencapai target yang ingin dicapai tahun 2015 terutama indikator kinerja Penilaian Akuntabilitas oleh Inspektorat Utama BPS RI.
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
49
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
PERSENTASE CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS BAGIAN TATA USAHA Terwujudnya Program dan Kegiatan Berbasis Kinerja Terwujudnya Layanan Administrasi Keuangan yang efektif dan efisien Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sarana Prasarana Kerja Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Peraturan Hukum 0
20
40
60
80
100 120 140
RATA RATA REALISASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RATA RATA TARGET CAPAIAN INDIKATOR KINERJA
Gambar 4. Persentase Capaian Sasaran Strategis Bagian Tata Usaha
Dalam mencapai kinerja di atas masih ditemui beberapa kendala dan
permasalahan
serta
solusi
dalam
mengatasi
kendala
dan
permasalahan tersebut, antara lain: a. Jumlah sumber daya manusia (SDM) pada Bagian Tata Usaha masih kurang dari kondisi ideal, khususnya SDM pengelola anggaran. Hal ini menyebabkan kuantitas pekerjaan pada setiap pegawai menjadi berlebih. Untuk tetap mencapai target waktu penyelesaian setiap pekerjaan, beberapa kegiatan dilakukan di luar jam kerja atau menambah jam kerja. b. Perubahan peraturan pengelolaan anggaran yang dinamis dan seringkali mengalami perubahan. Kondisi ini menuntut waktu yang cukup banyak dalam penyesuaian pengelolaan anggaran untuk mengikuti perubahan peraturan tersebut. Agar pengelolaan anggaran dapat berjalan sesuai dengan perubahan peraturan, maka update peraturan secara berkala dilakukan baik melalui konsultasi ke BPS RI atau ke Kanwil DJPb maupun melalui media website.
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
50
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS) Evaluasi kinerja Bidang IPDS tahun 2014 didasarkan pada dua sasaran
strategis
yang
telah
ditetapkan
awal
tahun
yaitu
(1)
meningkatnya integrasi pengolahan data dan sistem informasi statistik dan (2) meningkatnya diseminasi data dan layanan statistik. Secara umum kinerja bidang IPDS cukup memuaskan selama tahun anggaran 2014 ditunjukkan dengan pencaipaian yang diukur berdasarkan indikator kinerja pada masing-masing sasaran strategis tersebut. Secara lebih rinci evaluasi kinerja bidang IPDS diuraikan sebagai berikut: a. Sasaran strategis yang pertama adalah meningkatnya Integrasi Pengolahan Data dan Sistem Informasi Statistik. Pada tahun 2014 terdapat 3 kegiatan pengolahan besar yang bersifat ad hoc yaitu Pengolahan Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian (SPP2013), Pengolahan Survei Struktur Ongkos Usaha Tani (SOUT) 2014 dan Pengolahan Pendataan Potensi Desa (PODES) 2014. Salah satu hambatan dalam pelaksanaan kegiatan pengolahan SPP2013 dan SOUT2014 yaitu pengiriman patch program pengolahan yang
mendekati
deadline
kegiatan
pengolahan.
Hal
tersebut
menyebabkan waktu untuk melakukan validasi cukup sempit. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan pemanggilan kasi/PJ IPDS serta kasi/PJ Statistik Produksi BPS Kabupaten/ Kota untuk bersama-sama melakukan validasi dan evaluasi data. Hal tersebut perlu dilakukan mengingat rentang pengiriman rule validasi akhir serta jadwal pengiriman data final yang terlalu dekat. Kerjasama yang baik anatara Seksi IPDS dan Seksi Statistik Produksi
BPS
Kabupaten/Kota sangat membantu kegiatan finalisasi pengolahan SPP2013 dan SOUT2014. Untuk pengolahan SOUT2014, kerjasama yang baik tersebut menunjukkan hasil yang sangat positif yaitu terpilihnya Kalimantan Tengah sebagai salah satu provinsi terbaik pada tahap editing coding sesuai dengan hasil evaluasi dari Subdit Integrasi Pengolahan Data BPS RI. Selain kegiatan ad hoc, masih terdapat kegiatan pengolahan yang bersifat rutin seperti pengolahan Survei Sosial Ekonomi Nasional
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
51
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
(SUSENAS) dan Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS). Dari seluruh kegiatan pengolahan rutin di tahun 2014, seluruhnya dapat diselesaikan sesuai
jadwal
yang telah ditentukan. Sedangkan
hambatan untuk kegiatan pengolahan rutin adalah pengiriman raw data
dari
BPS
Kabupaten/Kota
yang
mendekati
batas
akhir
pengiriman data ke BPS RI. Hal tersebut dikarenakan keterlambatan pemasukan dokumen, terutama untuk kegiatan SUSENAS sehingga waktu untuk proses kompilasi dan validasi di BPS Provinsi cukup terbatas. Untuk mencapai target pengiriman data ke BPS RI tepat waktu, proses kompilasi dilakukan di luar jam kantor.
Gambar 5. Persentase Penyelesaian Pekerjaan Rutin Menurut Selisih Hari Sebelum Batas Waktu Tahun 2014
Salah satu kegiatan penunjang pada setiap kegiatan survei maupun sensus adalah pemutakhiran wilayah administrasi. Kegiatan ini dilakukan melalui aplikasi MFD-Online. Pemutakhiran ini mencakup perubahan desa hingga muatan blok sensus. Pemutakhiran MFDOnline dilakukan oleh seluruh BPS Kabupaten/ Kota dengan periode pelaporan semesteran. Pada setiap akhir semester, baik BPS Kabupaten/Kota maupun BPS Provinsi membuat laporan berupa Berita Acara Perubahan dan dikirimkan ke Subdit Pengembangan Kerangka Sampel BPS RI. b.
Sasaran strategis yang kedua adalah meningkatnya Diseminasi Data dan Layanan Statistik Salah satu tugas BPS adalah menyebarluaskan data atau informasi yang dihasilkan kepada masyarakat. Salah satu bentuk diseminasi Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
52
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
data dilakukan melalui Pelayanan Statistik Terpadu (PST). Pada tahun 2014, terjadi peningkatan jumlah pengunjung PST yaitu sebanyak 1.082 pengunjung di tahun 2013 menjadi 1.210 pengunjung di tahun 2014. Kenaikan jumlah pengunjung tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang menggunakan data BPS. Sosialisasi mengenai keberadaan PST sebagai sarana penyebarluasan data dan informasi terus dilakukan baik secara langsung dalam forum rapat-rapat di pemerintah daerah maupun melalui leaflet.
Gambar 6. Persentase Jumlah Pengunjung PST Menurut Pendidikan Tahun 2012-2014
Selain PST, penyebarluasan informasi juga dilakukan melalui website. Kegiatan updating website dilakukan secara berkala sesuai dengan jadwal rilis indikator-indikator yang dihasilkan oleh BPS. Selain indikator statistik, di website juga ditampilkan juga seluruh publikasi yang diterbitkan selama tahun 2014 yaitu sebanyak 34 judul publikasi dalam bentuk read only. Jumlah pengunjung website pada tahun 2014 tercatat sebanyak 17.342 kunjungan. Dalam rangka mendukung Reformasi Birokrasi di BPS khususnya bidang Peningkatan Pelayanan Publik maka BPS Provinsi Kalimantan Tengah menyajikan Advance Release Calendar (ARC) atau senarai rencana terbit untuk semua jenis publikasi yang akan diterbitkan selama satu tahun. ARC tersebut ditampilkan di website BPS Provinsi Kalimantan Tengah dan telah dimulai sejak tahun 2012. ARC Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
53
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
merupakan janji BPS Provinsi Kalimantan Tengah kepada masyarakat mengenai jadwal rilis data maupun publikasi. Pada tahun 2014, jumlah publikasi yang diterbitkan dalam ARC sebanyak 34 judul dengan rincian sebanyak 33 judul rilis on time dan 1 judul rilis tidak on time. Hambatan dalam pelaksanaan ARC antara lain mundurnya pengiriman data final dari BPS RI. Salah satu cara mengatasi hambatan tersebut adalah dengan melakukan penundaan jadwal rilis publikasi tersebut di ARC. Penundaan tersebut dilakukan dengan cara mengirimkan surat pemberitahuan ke Subdit Publikasi dan Kompilasi Statistik BPS RI serta menambahkan keterangan tunda rilis di tabel ARC pada website. Seluruh kegiatan yang dilakukan BPS tidak akan dapat terlaksana dengan lancar tanpa adanya peralatan Teknologi Informasi yang mendukung.
Kegiatan
pemeliharaan
jaringan
komputer
serta
peralatan Teknologi Informasi (TI) merupakan salah satu faktor penting di BPS Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2014 dapat berjalan sesuai yang direncanakan. Kegiatan ini melibatkan pihak ketiga untuk pemeliharaan peralatan TI yang berlangsung selama 9 (sembilan) bulan dari April-Desember 2014. Selain itu, pada Bulan September 2014 Kepala Seksi Jaringan dan Rujukan Statistik BPS Provinsi serta kasi IPDS BPS Kabupaten/Kota mengikuti kegiatan Pelatihan Pengelola Teknologi Informasi di Bandung, dimana kegiatan ini diselenggarakan oleh BPS. Kegiatan tersebut sangat bermanfaat
untuk
meningkatkan
mengelola
peralatan
TI
yang
kemampuan dimiliki
BPS
pegawai Provins
dalam dan
Kabupaten/Kota se Kalimantan Tengah. Bidang Statistik Sosial Evaluasi kinerja bidang statistik sosial pada tahun 2014 berdasarkan 3 (tiga) sasaran strategis yang telah ditetapkan yaitu (1) tersedianya data dan informasi statistik kependudukan dan ketenagakerjaan yang lengkap, akurat dan tepat waktu, (2) tersedianya data dan informasi statistik kesejahteraan rakyat yang lengkap, akurat dan tepat waktu dan (3) tersedianya data dan informasi statistik ketahanan sosial yang lengkap, Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
54
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
akurat dan tepat waktu. Pencapaian keberhasilan kinerja Bidang Statistik Sosial diukur berdasarkan 18 indikator kinerja yang tertuang di dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014. Beberapa target telah mengalami perbaikan/review karena terdapat perubahan kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan perstatistikan secara nasional dari BPS RI. Evaluasi kinerja diuraikan sebagai berikut: a.
Sasaran strategis yang pertama adalah tersedianya data dan informasi statistik kependudukan dan ketenagakerjaan yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Evaluasi kinerja pada sasaran ini diukur berdasarkan 7 indikator kinerja. Dari 7 indikator kinerja pada seksi ini, 4 indikator kinerja berhasil mencapi 100 persen dari target yang ditetapkan, sedangkan 3 kegiatan lainnya belum mencapai 100 persen. Ketiga kegiatan tersebut yaitu: Sakernas tahunan (92,27 persen), Survei Monitoring Dampak Krisis/SMDK (96,75persen) dan terakhir Sakernas Triwulanan (97,01persen). Untuk kegiatan Survei Sektor Informal (SSI) 2014 tidak jadi dilaksanakan karena kebijakan BPS RI terkait efisiensi anggaran pada Tahun Anggaran 2014.
b.
Sasaran strategis yang kedua adalah tersedianya data dan informasi statistik kesejahteraan rakyat yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Evaluasi kinerja sasaran ini diukur pada 5 indikator kegiatan selama tahun 2014, hanya 2 kegiatan yang pencapaian targetnya mencapai 100 persen, sedangkan 3 kegiatan lainnya walaupun tidak mencapai 100 persen namun capaiannya di atas 95 persen. Tiga indikator kegiatan yang pencapaian targetnya tidak 100 persen adalah Susenas triwulanan (99,46persen), Susenas Modul Budaya dan Modal Sosial (98,38) dan Susenas Panel (95,93persen).
c.
Sasaran strategis yang ketiga adalah tersedianya data dan informasi statistik ketahanan sosial yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Evaluasi pencapaian kinerja pada sasaran ini diukur berdasarkan 6 indikator kegiatan, dengan pencapaian target 100 persen pada 4 indikator kegiatan, hanya 2 kegiatan yang pencapaian targetnya tidak mencapai 100 persen. Dua kegiatan yang tidak dapat mencapai
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
55
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
100 persen tersebut adalah Survei Pengukururan Tingkat Kebahagian (94,80 persen) dan Survei Perilaku Anti Korupsi (92,98 persen). Secara umum pada Bidang Statistik Sosial pada tahun 2014 terdapat 10 indikator kinerja dari jumlah keselurahan 18 indikator kinerja yang berhasil mencapai 100 persen capaian targetnya. Keberhasilan pencapaian ini didorong oleh semua aspek yang ada di BPS Provinsi Kalimantan Tengah maupun BPS Kabupaten/Kota se Kalimantan Tengah, mulai dari aspek dukungan administrasi dan anggaran, sarana dan pra saran pelatihan yang baik, pemilihan petugas lapangan yang berkualitas, pemilihan instruktur yang berkompeten, serta proses monitoring pelaksanaan kegiatan. Hambatan dan kendala yang menyebabkan 8 indikator kinerja tidak berhasil mencapai 100 persen capaian targetnya secara garis besar disebabkan oleh faktor metodologi (Survei Panel, sehingga sampel terpilih berlanjut setiap tahunnya) serta faktor responden bepergian (pada hari raya dan pada musim panen).
Pengaruh faktor
metodologi menyebabkan hambatan pencapaian di empat kegiatan yaitu Susenas Panel, SPAK, Sakernas Triwulanan
dan Sakernas
Tahunan. Kendala karena responden bepergian dan tidak dapat ditemui pada saat pencacahan menyebabkan hambatan pencapaian di empat kegiatan yaitu SPTK, Susenas Triwulanan, Susenas MSBP dan SMDK. Sedangkan fakor-faktor lainnya yang mempengaruhi pencapaian target kinerja pada bidang statistik sosial antara lain adalah faktor cuaca, budaya, iklim dan keadaan geografis. Namun demikian fakto-faktor penghambat tersebut masih dapat di atasi dengan adanya koordinasi yang baik pada saat pelaksanaan lapangan khususnya koordinasi antara BPS Kabupaten/Kota dengan BPS Provinsi Kalimantan Tengah. Bidang Statistik Produksi Evaluasi kinerja Bidang Statistik Produksi tahun 2014 diukur berdasarkan 3 (tiga) sasaran strategis yang telah ditetapkan pada awal tahun, yaitu (1) tersedianya data dan informasi statistik pertanian yang lengkap, akurat dan tepat waktu, (2) tersedianya data dan informasi Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
56
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
statistik industri yang lengkap, akurat dan tepat waktu dan (3) tersedianya data dan informasi statistik pertambangan, energi dan konstruksi yang akurat dan tepat waktu. Pencapaian ketiga sasaran strategis tersebut diukur berdasarkan berbagai indikator kinerja pada masing-masing sasaran, yang diuraikan sebagai berikut: a.
Sasaran strategis yang pertama adalah tersedianya data dan informasi statistik pertanian yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Evaluasi kinerja sasaran ini menunjukkan dari 15 indikator kinerja yang ditetapkan, ada 10 indikator kinerja yang pencapaian targetnya mencapai 100 persen, kemudian sejumlah 4 indikator pencapaiannya kurang dari 90 persen. Empat indikator kinerja tersebut adalah jumlah responden Survei Perkebunan Tahunan sebesar 76,5 persen, Survei Perusahaan Hak Penguasaan Hutan sebesar 81,13 persen, Survei Perusahaan Pembudidayaan Tanaman Kehutanan sebesar 86,6 persen. Untuk sampel pengumpulan data produktivitas/Survei
Ubinan
2014,
capaiannya
kurang
dari
separuhnya yaitu hanya sebesar 1.008 plot (38,4 persen) dari target 2.627 plot pada tahun 2014. Sedangkan untuk 1 indikator yaitu Jumlah responden Survei Perusahaan Hortikultura dan Penyusunan Indikator Pertanian tidak dapat terpenuhi dikarenakan sampel yang ditemui di lapangan hanya ada 1 perusahaan dan sebelum pencacahan sudah dikonfirmasi bahwa perusahaan tersebut sudah lama tutup/tidak beroperasi lagi. b.
Sasaran strategis yang kedua adalah tersedianya data dan informasi statistik industri yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Berdasarkan 5 indikator kinerja yang telah ditetapkan, ada 3 indikator kinerja yang pencapaian tahun 2014 mencapai 100 persen, yaitu Jumlah responden Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan, Jumlah responden Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan, Jumlah judul publikasi Statistik Industri. Adapun 2 indikator yaitu Jumlah responden Survei Industri Besar dan Sedang Tahunan pencapaiannya sebesar 60 perusahaan (89,55 persen) dari target 67 perusahaan,
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
57
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
dan Jumlah responden Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan mencapai 1.146 dokumen (95,5 persen) dari target 1.200 dokumen. c.
Sasaran strategis yang ketiga adalah tersedianya data dan informasi statistik pertambangan, energi dan konstruksi yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Data dan informasi Statistik Pertambangan, Energi dan Konstruksi diukur dalam 11 indikator kinerja. Pada tahun 2014, capaian indikator kinerja yang mencapai target sepenuhnya 100 persen ada sejumlah 6 indikator yaitu Jumlah responden Survei Penggalian Berbadan Hukum, Survei Penggalian Usaha RumahTangga, Survei Air Bersih, Survei Captive Power, Survei Konstruksi Tidak Berbadan Hukum dan Jumlah judul publikasi Statistik Pertambangan, Energi, dan Konstruksi. Sedangkan untuk
5
indikator
kinerja
lainnya,
ada
1
indikator
yang
pencapaiannya lebih dari 100 persen yaitu Updating Perusahaan Pertambangan dan Penggalian Berbadan Hukum, sedangkan 4 indikator lainnya kurang dari 95 persen. 4 Indikator tersebut adalah Jumlah responden Survei Pertambangan Non Migas (94,1 persen), Updating Direktori Perusahaan Konstruksi (90,4 persen), Jumlah responden Survei Konstruksi Triwulanan (87,5 persen) dan Jumlah responden Survei Konstruksi Tahunan (87,4 persen). Secara umum pencapaian kinerja Bidang Statistik Produksi pada tahun
2014
mengalami
peningkatan
dibandingkan
tahun-tahun
sebelumnya. Pencapaian kinerja pada tahun 2014 ini belum seluruh kegiatan sesuai dengan target yang ditetapkan, baik target volume maupun target waktu penyelesaian. Beberapa kendala yang dan permasalahan yang dialami dalam pencapaian target tersebut serta solusi yang dilakukan dapat diuraikan sebagai berikut: a.
Beberapa
data
statistik
produksi
yang
sumber
datanya
instansi/dinas untuk tahun 2014 dapat terpenuhi 100 persen walaupun
pemasukannya
belum
sepenuhnya
mematuhi
jadwal/tenggat waktu yang ditetapkan. Pemasukan data yang kurang
memenuhi
jadwal/tenggat
waktu
yang
ditetapkan
dikarenakan data tersebut harus dikumpulkan terlebih dahulu dari Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
58
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
bidang yang berbeda-beda atau menunggu rekapitulasi data dari kabupaten/kota sehingga memakan waktu cukup lama untuk mendapatkan isian dokumen yang diminta. Selain itu terkait kondisi intern dinas/instansi terkait sering terjadi penggantian petugas yang menangani pelaporan data, maka petugas dari BPS harus membangun kembali komunikasi dan hubungan yang baik dan terpadu dengan pejabat pengganti di dinas/instansi tersebut. b.
Pendataan perusahaan yang terpenuhi 100 persen bukan tanpa kendala. Upaya maksimal telah dilakukan oleh petugas pendata ditambah pengawasan dari BPS Kabupaten sampai dengan akhir tahun 2014 tetap dilaksanakan, sampai melibatkan supervisor dari BPS Provinsi untuk menjemput dokumen langsung dari perusahaan. Beberapa pemilik perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa pendataan dinilai kurang penting dan hanya merepotkan perusahaan sehingga pemilik perusahaan tidak antusias dan terkesan menghindar.
c.
Sulitnya mencari keberadaan perusahaan karena alamat yang tercantum pada direktori perusahaan tidak sesuai, bahkan ada perusahaan yang berada di luar kabupaten.
d.
Data yang bersumber dari perusahaan berbadan hukum terkesan sulit dipenuhi 100 persen umumnya disebabkan adanya keterbatasan kewenangan perusahaan cabang memberikan data. Pada beberapa perusahaan, dokumen survei harus dikirimkan dahulu ke kantor pusat dan pengembalian dari kantor pusat seringkali lewat dari jadwal yang ditentukan bahkan terkadang pada tahun berikutnya baru bisa diperoleh. Pada beberapa perusahaan kendalanya harus menunggu persetujuan dari kantor pusat untuk dapat mengisi datanya. Bahkan ada beberapa perusahaan yang menolak memberikan data terkait peraturan intern perusahaan.
e.
Pengumpulan data produktivitas/Survei Ubinan 2014 capaiannya masih sangat kecil. Penyebab utamanya adalah selain tidak adanya panen di Blok Sensus sampel, juga dikarenakan adanya gagal panen, terutama di subround 3 (September-Desember 2014) karena
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
59
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
pengaruh faktor cuaca/iklim yang ekstrim yaitu tingginya curah hujan yang terjadi terus-menerus mengakibatkan sebagian besar sawah tadah hujan tergenang dan mengakibatkan gagal panen termasuk di lokasi ubinan di beberapa kabupaten. Kondisi ini mengakibatkan sampel plot ubinan subround 3 maupun sampel carry over (limpahan target plot yang tidak terpenuhi) dari subround
1
dan
subround
2
(Januari-Agustus
2014)
yang
ditambahkan ke target sampel subround 3 2014 tidak terpenuhi. Selain itu karena terlambatnya pelaksanaan pemutakhiran rumah tangga disebabkan adanya penggantian sampel BS yang tidak ada panen tersebut ada beberapa sampel yang terlewat panen (sudah dipanen sebelum dilakukan ubinan). f.
Beban kerja yang cukup besar bagi petugas pendata dengan banyaknya responden perusahaan yang harus didatangi secara kontinyu sedangkan jadwalnya bersifat tahunan yang menumpuk pada pertengahan tahun, di samping itu sambil mengerjakan beban tugas/tanggung jawab lainnya.
g.
Untuk
Pengumpulan
data
produktivitas/Survei
Ubinan
2015,
pelaksanaannya sudah diperketat dengan beberapa hal yang harus dipenuhi oleh BPS Kabupaten/Kota. Apabila dalam pelaksanaan pemutakhiran rumah tangga ditemui kekurangan target sampel, maka harus segera diajukan BS pengganti atau BS tambahan, sedangkan proses pemutakhiran sendiri dimonitoring dari program entri pemutakhiran rumah tangga sampel Survei Ubinan 2015, sehingga ke depannya tidak ada lagi BPS Kabupaten/Kota yang terlambat melakukan pemutakhiran rumah tangga yang akan berakibat tidak terpenuhinya target karena terlewat panen/tidak ada panen. h.
Untuk kondisi perusahaan yang menolak didata, BPS sudah mensiasati dengan mengirimkan daftar nama perusahaan tersebut ke BPS RI lengkap dengan lampiran surat pernyataan dari perusahaan yang bersangkutan untuk dilakukan pendataan di kantor pusat langsung
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
60
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
oleh BPS RI, sedangkan untuk perusahaan yang bisa didata tetapi menunggu persetujuan/pengisian dari kantor pusat, tetap dijalin komunikasi yang baik dan intensif serta monitoring yang lebih ketat. i.
Sebagai bentuk timbal balik terhadap data yang telah diberikan oleh responden, pada akhir tahun 2014 telah dicetak leaflet Survei Tahunan Industri Besar dan Sedang Tahun 2015 yang menampilkan data hasil survei di seksi industri tahun 2014. Leaflet ini disebar ke kabupaten/kota dan akan dibagikan ke perusahaan (responden) saat melakukan pendataan tahun 2015. Selain itu, pengiriman dokumen ke BPS Kabupaten/Kota sudah dilakukan di awal tahun dengan harapan bisa segera dikirimkan ke perusahaan sehingga pemasukan dokumen nantinya bisa lebih cepat, selain itu juga akan diberikan piagam penghargaan khusus/plakat dari BPS untuk perusahaan yang sudah bersedia bekerja sama memberikan data tepat waktu.
j.
Dengan adanya pergantian penanggung jawab/kepala seksi di lingkungan seksi statistik produksi kabupaten/kota, perlu adanya pembinaan
sebagai
pembekalan
dalam
melakukan
berbagai
kegiatan rutin di bidang statistik produksi. Selain itu, guna meningkatkan response rate dan menghindari tingkat kejenuhan dari perusahaan/responden, sangat perlu integrasi survei dengan subject matter yang lain. Bidang Statistik Distribusi Kegiatan di bidang statistik distribusi pada tahun 2014 meliputi kegiatan-kegiatan yang survei yang menghasilkan data berupa statistik harga (harga konsumen, harga perdagangan besar, harga produsen dan harga konsumen perdesaan), statistik keuangan (keuangan pemerintah daerah, keuangan BUMD dan lembaga keuangan), statistik perdagangan (ekspor, impor, pola distribusi perdagangan dan lain-lain) dan statistik jasa (pariwisata, transportasi, komunikasi dan teknologi informasi dan lain-lain). Evaluasi terhadap capaian dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan di bidang statistik distribusi mengacu pada tiga sasaran
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
61
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
strategis yang telah ditetapkan pada awal tahun 2014. Pencapaian pada masing-masing sasaran strategis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Sasaran strategis yang pertama adalah tersedianya data dan informasi statistik harga konsumen dan harga perdagangan besar yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Kegiatan statistik pada sasaran ini meliputi kegiatan Survei Harga Konsumen, Survei Harga Perdagangan Besar dan Survei Indeks Kemahalan Konstruksi. Kegiatan-kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan capaian 100 persen, atau sesuai target yang telah ditetapkan. Survei Harga Konsumen merupakan survei yang menghasilkan produk berupa angka indeks harga konsumen atau inflasi yang rutin dirilis
setiap
bulannya.
Survei
Harga
Perdagangan
Besar
menghasilkan data Indeks Harga Perdagangan Besar yang masih disajikan pada level IHPB nasional. Sedangkan Survei Indeks Kemahalan Konstruksi adalah kegiatan survei yang menghasilkan angka IKK yang dapat membandingkan perbandingan tingkat kemahalan konstruksi antarkabupaten/kota. Sistem pelaksanaan lapangan dan pelaporan pada survei-survei tersebut telah terbangun dengan baik sehingga bisa menghasilkan capaian sesuai yang telah ditargetkan. Output yang berupa publikasi yang dihasilkan dari statistik harga konsumen dan harga perdagangan besar ini selain berupa publikasi Berita Resmi Statistik (BRS) Indeks Harga Konsumen yang dirilis setiap awal bulan, juga berupa dua buah buku publikasi tahunan, yaitu buku Publikasi Statistik Harga Konsumen Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2013 dan Publikasi Indeks Harga Konsumen Kota Palangka Raya dan Kota Sampit Tahun 2013, yang telah dirilis tepat waktu. b. Sasaran strategis yang kedua adalah tersedianya data dan informasi statistik keuangan dan harga produsen yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Kegiatan statistik keuangan dan harga produsen mencakup beberapa jenis survei yaitu Survei, Statistik Badan Usaha dan Pasar Modal, Survei Statistik Keuangan Pemerintah Daerah,
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
62
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Survei Statistik Lembaga Keuangan, Survei Harga Produsen dan Survei Harga Pedesaan. Realisasi kegiatan statistik keuangan dan harga produsen pada tahun 2014 ini telah mencapai 100 persen atau sesuai dengan target sampel yang ditetapkan. Namun demikian, khusus untuk survei statistik keuangan mengalami
permasalahan ketepatan waktu
pelaporannya, karena adanya kesulitan responden dalam pengisian kuesioner, serta harus adanya persetujuan dari kantor pusat. Output berupa publikasi selain BRS Nilai Tukar Petani (NTP) yang dirilis setiap awal bulan, juga berupa dua buah buku publikasi yang telah dirilis sesuai target yang ditetapkan, yaitu Publikasi Nilai Tukar Petani Provinsi kalimantan Tengah Tahun 1999-2013 dan Publikasi Harga Produsen Gabah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2013. c. Sasaran strategis yang ketiga adalah tersedianya data dan informasi statistik niaga dan jasa yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Kegiatan statistik niaga dan jasa mencakup beberapa jenis survei yaitu Pendataan Dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang, Pendataan Dokumen Pemberitahuan Impor Barang dan Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi,
Pendataan Angkutan Udara,
Pendataan Angkutan Laut, Pendataan Angkutan Darat, Survei Penggunaan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Survei Perusahaan Informasi dan Komunikasi, Survei Perusahaan Jasa Akomodasi Tahunan (VHT-L), Survei Perusahaan Jasa Akomodasi Tahunan (VHT-S), Survei Inbound-Outbound Tourist (VIOT), Survei Perusahaan Restoran (VREST), Survei Perusahaan Obyek Wisata (VOW) dan Survei Wisatawan Nusantara. Realisasi pada kegiatan statistik niaga dan jasa pada umumnya sesuai dengan target yang telah ditentukan, kecuali untuk kegiatan Survei Triwulanan Kegiatan Usaha (STKU) yang realisasinya sebanyak 239 responden dari target sebanyak 252 responden atau mencapai 94,84 persen. Hal ini disebabkan adanya beberapa sampel yang non respon atau menolak untuk dilakukan pendataan ini, disamping juga secara metodologi survei yang bersifat triwulanan ini tidak
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
63
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
diperbolehkan
adanya
pergantian
sampel,
sehingga
beberapa
perusahaan yang tutup juga tidak dapat dilakukan pergantian sampel. Untuk kegiatan Survei Perusahaan Jasa Akomodasi Tahunan (VHT-L) capaiannya melebihi target yang ditetapkan sebelumnya. Walaupun secara umum realisasi kegiatan di bidang statistik distribusi telah sesuai dengan target yang ditetapkan, namun dalam pelaksanaan kegiatannya masih ditemukan beberapa kendala dan permasalahan. Beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi serta solusi yang dilakukan diantaranya: a.
Adanya kejenuhan pada beberapa responden untuk survei yang bersifat rutin dan sudah lama berlangsung, seperti Survei Harga Konsumen,
Survei
Harga
Perdagangan
Besar,
Survei
Harga
Perdesaan dan Survei Harga Produsen. Hal ini bisa berakibat pada penurunan kualitas data berupa banyaknya “data tidur” yang disebabkan jawaban responden yang tidak sesuai dengan data yang sebenarnya. Untuk mengatasi kendala tersebut dilakukan dengan melakukan pergantian/rotasi responden survei harga dengan mencari responden yang setara dan lebih kooperatif, selain dengan pendekatan yang lebih intensif untuk beberapa responden tertentu yang tidak dimungkinkan pergantian
sampel. Disamping itu
dilakukan evaluasi data tidur pada Survei Harga Konsumen dan Survei Harga Perdesaan yang dapat dijadikan panduan bagi petugas pencacah di lapangan b.
Beban kerja petugas yang cukup besar, baik untuk kegiatan rutin mingguan, dua mingguan, bulanan, tahunan maupun adanya kegiatan-kegiatan ad hoc juga memunculkan kejenuhan dari sisi petugas pendata di lapangan, sehingga dapat menurunkan kualitas hasil pencacahan lapangan. Untuk mengurangi kejenuhan petugas pencacah Survei Harga Konsumen, solusi yang diambil diantaranya melakukan
rotasi
petugas
atau
pertukaran
wilayah
tugas
pencacahan, mengubah sistem pencacahan dengan dibuat secara tim untuk membangun kebersamaan dan tanggung jawab diantara petugas,
mengadakan
briefing
atau
pertemuan
rutin
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
untuk
64
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
memberikan motivasi dan diskusi mengenai permasalahan di lapangan, serta mengintensifkan pengawasan di lapangan c.
Adanya penumpukan jadual kegiatan yang bersifat tahunan pada pertengahan tahun dan terkonsentrasi di satu daerah (khususnya Kota Palangka Raya), sehingga dengan keterbatasan SDM yang dimiliki BPS Kabupaten/Kota menyebabkan berkurangnya kualitas pendataan
dan
waktu
penyelesaian
kegiatan
tersebut
juga
melampaui tenggat waktu yang diberikan. Untuk mengatasi permasalahan penumpukan tugas khususnya di BPS Kota Palangka Raya pada waktu-waktu tertentu, pegawai di BPS Provinsi Kalimantan Tengah ditugaskan untuk membantu kegiatan-kegiatan yang ada di BPS Kota Palangka Raya, agar target kegiatan dapat diselesaikan tepat waktu. d.
Beberapa responden pada kegiatan statistik keuangan masih memiliki kendala dalam pengisian kuesioner terutama yang berkaitan dengan laporan keuangannya, karena adanya beberapa prosedur tertentu, misalnya terkait laporan keuangan daerah yang masih harus menunggu pengesahan sidang paripurna, koperasi yang belum melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan adanya beberapa laporan keuangan yang berada di kantor pusat. Solusi terhadap kendala yang dihadapai pada survei statistik keuangan, yaitu
dengan
pencarian
melakukan
data
berbagai
pembanding
upaya
keuangan
kunjungan
ulang,
desa
Badan
ke
Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) dan penggantian responden koperasi yang lebih kooperatif dan memiliki pembukuan yang lebih rapi. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Evaluasi kinerja Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik pada tahun 2014 dapat diuraikan berdasarkan pada 3 (tiga) sasaran strategis yang ditetapkan pada awal tahun 2014. Evaluasi terhadap ketiga sasaran strategis tersebut diuraikan sebagai berikut: a.
Sasaran Strategis yang pertama adalah tersedianya data dan Informasi Neraca Produksi Sasaran strategis ini dicapai melalui Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
65
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
pelaksanaan survei sebanyak 3 (tiga) survei tahunan, 1 (satu) survei triwulanan dan penyusunan 1 (satu) judul publikasi. Survei tahunan yang dilaksanakan yaitu Survei Penyediaan dan Penggunaan Jasa (SPPJ); Survei Khusus Koefisien Input (SKKI); dan Survei Khusus Sektoral (SKS). Jadwal pelaksanaan pada Bulan Juni-Juli-2014, namun direvisi menjadi Bulan Oktober 2014 berdasarkan Surat Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS RI nomor 07200.355. Sedangkan survei yang dilaksanakan triwulanan adalah Survei Triwulanan Kegiatan Usaha (STKU). Target responden keempat survei tersebut adalah sebanyak 670 responden dan dapat terealisasi sebanyak 674 responden atau 100,6 persen. Hanya Survei Khusus Sektoral (SKS) yang realisasinya tidak 100 persen yaitu terealisasi 99,44 persen atau 179 responden dari 180 responden yang ditargetkan. Terdapat 1 (satu) responden yang sampai dengan akhir pencacahan tidak mengembalikan kuesioner meskipun kunjungan sudah dilakukan berulang kali. Sementara 2 (dua) survei lainnya terealisasi diatas 100 persen (SKKI realisasi 102,35 persen; SPPJ realisasi 103,53 persen), dikarenakan adanya penambahan sampel yang dilakukan dengan mempertimbangkan besaran kegiatan ekonomi sebagai bahan masukan dalam perbaikan estimasi PDRB. Meskipun target pemasukan dokumen secara kuantitas dapat dicapai, namun masih perlu peningkatan dalam kualitas data yang dikumpulkan termasuk
ketepatan
jadwal
waktu pelaksanaan
terutama untuk survei triwulanan yang seringkali realisasinya melebihi jadwal yang telah ditetapkan. Kendala yang dihadapi terutama adalah karena kesibukan responden dan keterbatasan kewenangan pemberian data oleh responden. Kondisi tersebut diatasi dengan memberikan pemahaman pentingnya data yang dikumpulkan dan jadwal pelaksanaan survei yang sangat singkat. Sehingga secara perlahan, realisasi dokumen yang terlambat berkurang, dan pada pengumpulan data triwulan III-2014 (Oktober 2014) realisasi dokumen tepat waktu 100 persen. Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
66
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Penyusunan publikasi merupakan output rutin yang dilakukan tahunan, sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kegiatan yang dilakukan. Publikasi yang dihasilkan dalam mewujudkan Sasaran Strategis 1 adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan Tengah 2009-2013 yang dirilis tanggal 1 April 2014. Beberapa penyempurnaan yang dilakukan dalam penyusunan publikasi ini adalah pembuatan template tabel dan grafik dilakukan lebih awal sehingga target waktu penyusunan dapat dipenuhi yaitu 2 (dua) minggu sebelum rilis sudah diserahkan draftnya ke Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik dan dapat dirilis tepat waktu. b.
Sasaran Strategis yang kedua adalah tersedianya data dan Informasi Neraca Konsumsi. Sasaran strategis ini dicapai melalui pelaksanaan 5 (lima) survei tahunan, 2 (dua) survei triwulanan dan penyusunan 1 (satu) judul publikasi. Survei yang dilaksanakan tahunan yaitu Updating Direktori LNPRT dijadwalkan Bulan JanuariMaret 2014; Survei Khusus Studi Penyusunan Stok Kapital (SKSSK); Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori (SKSPPI); Survei Penyusunan Matriks PMTB dijadwalkan pada Bulan April-Mei 2014; dan Survei Matriks Arus Komoditas (SMAK) dijadwalkan pada Bulan April-Agustus 2014. Namun pada akhirnya semua jadwal survei direvisi berdasarkan Surat Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS RI nomor 07200.355 menjadi Bulan Oktober 2014. Sedangkan survei yang dilaksanakan triwulanan adalah Survei Khusus Konsumsi Rumah Tangga (SKKRT) Triwulanan dan Survei Khusus Lembaga Non Profit melayani Rumah Tangga Triwulanan (SKLNPT). Target responden ketujuh survei tersebut adalah sebanyak 1.180 responden dan dapat terealisasi sebanyak 1.182 responden atau 100,2 persen. Meskipun realisasi yang dicapai dalam pelaksanaan survei tersebut sangat memuaskan karena realisasi semua survei bisa mencapai 100 persen, bahkan dua survei yaitu SKSSK dan SKSPPI realisasinya diatas 100 persen (SKSSK realisasi 102,00 persen; Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
67
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
SKSPPI realisasi 102,00 persen), namun kualitas data dari surveisurvei tersebut masih perlu ditingkatkan. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain keterlambatan dalam pengembalian kuesioner dan belum tersedianya data dari responden sesuai dengan format kuesioner data yang dibutuhkan. Publikasi yang dihasilkan dalam mewujudkan Sasaran Strategis 2 adalah
Produk Domestik
Regional
Bruto (PDRB) Menurut
Penggunaan Provinsi Kalimantan Tengah 2009-2013 yang dirilis tanggal 1 April 2014. Penyempurnaan juga
dilakukan dalam
penyusunan publikasi ini yaitu dengan membuat template tabel dan grafik lebih awal sehingga target waktu penyusunan dapat dipenuhi dan publikasi dapat dirilis tepat waktu. Selain itu, Berita Resmi Statistik Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan juga dirilis setiap triwulan yaitu setiap tanggal 5 bulan Februari, Mei, Agustus dan November 2014 sebagai upaya penyediaan data dan informasi neraca produksi dan neraca konsumsi. c.
Sasaran
Strategis
yang
ketiga
adalah
Meningkatkan
dan
mengembangkan Analisis Statistik Lintas Sektor. Sasaran stategis ini dicapai melalui pelaksanaan Survei Tendensi Konsumen (STK) dan penyusunan publikasi sebanyak 8 (delapan) judul. STK dilaksanakan untuk memperoleh Indeks Tendensi Konsumen (ITK) dengan
melakukan
pencacahan
setiap
triwulan
dengan
menggunakan daftar sampel dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas). Target responden STK sebanyak 800 responden dan terealisasi 744 responden atau 93 persen. Sebanyak 56 responden tidak dapat diperoleh datanya (non response). Hal ini disebabkan karena metodologi Sakernas yang mengharuskan sampel panel, sehingga tidak diperkenankan adanya pergantian sampel jika responden sudah tidak berada dalam wilayah pencacahan. Upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi kondisi tersebut melalui berkoordinasi dengan Bidang Statistik Sosial dalam mengawal penetapan sampel Sakernas di awal tahun. Hasil Survei Tendensi Konsumen (STK) tersebut disajikan dalam Berita Resmi Statistik
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
68
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Indeks Tendensi Triwulanan yang dirilis setiap triwulan yaitu setiap tanggal 5 bulan Februari, Mei, Agustus, dan November 2014 dan dalam publikasi Indeks Tendensi Konsumen Kalimantan Tengah 2014 yang dirilis pada 15 Desember 2014. Publikasi yang disusun dalam mewujudkan sasaran strategis 3 ada sebanyak 8 (delapan) judul publikasi, bertambah tiga judul jika dibandingkan tahun 2013. Penambahan tiga judul publikasi tersebut terkait dengan pelaksanaan Sensus Pertanian 2013 dan sebagai upaya untuk lebih memperkaya analisis data-data rutin yang dihasilkan BPS. Kendala yang dihadapi dalam penyusunan publikasi adalah perubahan data dari subject matter yang terjadi saat mendekati jadwal rilis dan penggunaan software Indesign yang relatif baru sehingga memerlukan waktu untuk mempelajarinya. Selain melaksanakan kegiatan yang telah tertuang dalam Penetapan Kinerja, Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik pada 2014 ditargetkan untuk menyelesaikan perubahan tahun dasar sebagai dasar estimasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari sisi lapangan usaha dan pengeluaran. Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak tahun 2011 dan akan dilakukan rilis perdana pada 5 Februari 2015. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan ini antara lain rekonsiliasi angka PDRB tahunan dengan tahun dasar 2010 tahun 2008-2014. Rekonsiliasi dilakukan secara langsung sebanyak empat kali, melalui video conference sebanyak tujuh kali serta melalui media email. Selain angka tahunan, juga dilakukan estimasi PDRB triwulanan untuk data tahun 2008-2014. Hasil yang dicapai sampai dengan tahun 2014 adalah telah diperolehnya angka PDRB tahunan dari 2008-2013 yang telah dilakukan rekonsiliasi dengan diskrepansi yang telah ditetapkan maksimal dua persen baik total maupun per sub kategori lapangan usaha. Angka PDRB triwulanan akan dilakukan rekonsiliasi pada bulan Februari 2015. Kegiatan penyusunan PDRB tahun dasar 2010 tidak hanya dilakukan di level provinsi, kabupaten/kota juga menyiapkan penyusunan Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
69
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
PDRB tahun dasar 2010 baik dari sisi lapangan usaha maupun pengeluaran. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan pembinaan PDRB dengan materi yang disampaikan pemateri dari BPS RI. PDRB kabupaten/kota tahun dasar 2010 akan dipublikasikan pada tahun 2015. Tahapan yang sedang dilakukan pada 2014 adalah estimasi PDRB dari sisi lapangan usaha. Kendala yang dihadapi dalam penyusunan PDRB tahun dasar 2010 adalah tidak seluruhnya data yang harus di input dalam Lembar Kerja (LK) tersedia baik di BPS maupun di dinas/badan/instansi terkait, sehingga perlu dilakukan penghitungan dengan menggunakan indikator yang dianggap tepat. Kegiatan lain yang juga dilakukan Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik tahun 2014 adalah Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU). Pendanaan kegiatan ini berasal dari Bank Indonesia Perwakilan Palangka Raya melalui mekanisme Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Target responden survei ini sebanyak 400 responden dan teralisasi sebanyak 398 responden atau 99,50 persen. Kendala yang dihadapi dalam pendataan SKDU antara lain jadwal pencacahan yang relatif singkat, kurang dari 2 minggu dan kesibukan responden sehingga seringkali penyelesaian pendataan melebihi dari deadline yang telah ditetapkan.
Gambar 7. Kegiatan Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik tahun 2014
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
70
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Selama 2014, pembinaan dan pelatihan yang dilakukan lebih banyak dibandingkan selama 2013. Pembinaan tersebut dilakukan dengan pemateri
dari
BPS
RI.
Namun
adanya
pergantian
penanggung
jawab/kepala seksi di lingkungan neraca wilayah dan analisis statistik kabupaten/kota, masih diperlukan adanya pembinaan sebagai pembekalan dasar dalam penyusunan PDRB dan kegiatan rutin di bidang neraca wilayah dan analisis statistik. Selain itu, dalam penyediaan data dasar penyusunan PDRB masih terkendala oleh rendahnya respon rate dan tingkat kejenuhan dari responden. Hal ini terkait dengan kebutuhan data dari berbagai sektor ekonomi dan deadline kegiatan, sehingga perlunya integrasi survei dengan subject matter yang lain. Upaya yang dilakukan adalah memaksimalkan komunikasi dengan memanfaatkan media sosial dan media elektronik, selain berupa kunjungan dalam rangka pengawasan sekaligus diskusi tentang penyusunan PDRB di level kabupaten/kota. 3.5
Akuntabilitas Keuangan Tahun 2014 Akuntabilitas Keuangan Menurut Kewenangan Realisasi
penyerapan
anggaran
Wilayah
BPS
Provinsi/Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah sampai dengan Desember 2014 mencapai 94,78 persen atau sebesar Rp.50.827.985.463,- dari total pagu anggaran sebesar Rp.53.626.031.000. Berdasarkan kewenangannya, terlihat bahwa penyerapan anggaran pada BPS Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 95,31 persen atau sebesar Rp.16.435.597.779,- dari total pagu anggaran sebesar Rp.17.244.938.000,- dan penyerapan anggaran pada BPS Satker Kabupaten/Kota sebesar 94,53 persen atau Rp.34.392.387.684 dari total pagu anggaran sebesar Rp.36.381.093.000. Pada tahun anggaran 2014, pagu anggaran BPS Provinsi Kalimantan Tengah beberapa kali berubah yang juga berakibat pada perubahan pagu anggaran BPS Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah.
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
71
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Tabel 15. Realisasi sampai dengan Desember 2014 Dirinci Menurut Kewenangan No.
Kewenangan
Pagu 2014
Realisasi s/d Juni 2014
Realisasi s/d Desember 2014
Penyerapan Anggaran
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(5)
17.244.938.000
7.514.586.659
16.435.597.779
95,31
1
BPS Provinsi
2
BPS Kabupaten/ 36.381.093.000 Kota
12.641.784.463 34.392.387.684
94,53
53.626.031.000
20.120.428.470 50.827.985.463
94,78
Total
Akuntabilitas Keuangan Menurut Program Penyerapan anggaran BPS Provinsi Kalimantan Tengah untuk Program Dukungan Manajemen dan pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS (DMPTTL) adalah sebesar Rp.6.739.411.064,- atau 92,67 persen dari total pagu anggaran Program DMPTTL Rp.7.272.842.000,-. Penyerapan anggaran Program DMPTTL pada BPS Satker Kabupaten/Kota sebesar 94,42 persen Rp.24.350.326.300,-
atau
dari
total
pagu
anggaran
sebesar
Rp.25.789.517.000,-. Tabel 16. Histori Revisi Anggaran BPS Provinsi Kalimantan Tengah Revisi DIPA
Tanggal
Keterangan
Pagu (Rupiah)
(1)
(2)
(3)
(4)
1
10 Januari 2014
Revisi Administrasi Nama Pejabat Penanda Tangan SPM
22.162.080.000
2
7 April 2014
Penambahan Pagu Anggaran BPS Provinsi Kalimantan Tengah dalam rangka penambahan kegiatan Survei Konsumsi 11 Bahan Pokok (662)
22.182.708.000
3
28 April 2014
Pengurangan pagu anggaran BPS Provinsi dalam rangka revisi antar satker anggaran kegiatan BPS kabupaten/kota yang ditampung dalam anggaran BPS Prov Kalteng
19.528.336.000
4
15 Juli 2014
Pengurangan pagu anggaran BPS Provinsi dalam rangka penghematan anggaran
17.187.068.000
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
72
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Revisi DIPA
Tanggal
Keterangan
Pagu (Rupiah)
(1)
(2)
(3)
(4)
5
10 Oktober 2014
Penambahan pagu anggaran dalam rangka penambahan anggaran PNBP kegiatan kerjasama dengan BI Provinsi Kalimantan Tengah
17.269.938.000
6
5 November 2014
Revisi DIPA penambahan akun belanja modal dan akun perjalanan paket meeting di Program PPIS
17.269.938.000
7
24 Desember 2014
Revisi pengurangan pagu anggaran dalam rangka penyelesaian pagu minus belanja pegawai BPS Kab Pulang Pisau (BPS Provinsi mensubsidi BPS Kabupaten Pulang Pisau)
17.244.938.000
Untuk Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA) penyerapan anggaran pada BPS Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 99.95 persen atau Rp.1.526.665.000,- dari total pagu Rp.1.527.427.000,-. Untuk penyerapan Program PSPA BPS Satker Kabupaten/Kota sebesar 98,88
persen atau Rp.2.211.701.063,- dari total pagu anggaran sebesar Rp.2.236.849.000,-. Untuk Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS), Penyerapan anggaran BPS Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebesar Rp.8.169.521.715,- atau 94,74 persen dari total pagu anggaran Program PPIS Rp.8.444.669.000,-. Penyerapan anggaran pada BPS Satker Kabupaten/Kota sebesar 93,72 persen atau Rp 7.830.360.321,- dari total pagu anggaran sebesar Rp.8.354.727.000,-. Akuntabilitas Keuangan Menurut Jenis Belanja Apabila ditinjau berdasarkan jenis belanja, dapat terlihat bahwa penyerapan anggaran BPS Provinsi Kalimantan Tengah untuk belanja pegawai (51) adalah sebesar Rp.5.328.371.750,- atau 92,04 persen dari total pagu anggaran belanja pegawai (51) sebesar Rp.5.789.368.000,- . Untuk belanja barang (52) adalah sebesar Rp.9.422.617.029 atau 96,45 persen
dari
total
pagu
anggaran
belanja
barang
(52)
sebesar
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
73
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Rp.9.769.629.000,- . Realisasi belanja modal (53) adalah sebesar Rp.1.684.609.000,- atau 99,92 persen dari total pagu anggaran belanja modal (53) sebesar Rp.1.685.941.000,-. Namun jika ditinjau berdasarkan kewenangannya, maka untuk BPS Satker Kabupaten/Kota, penyerapan anggaran belanja pegawai (51) adalah sebesar Rp.19.883.531.593,- atau 94.66 persen dari total pagu anggaran belanja pegawai (51) sebesar Rp.21.004.534.000,-. Realisasi Belanja barang (52) adalah sebesar Rp.11.855.124.528,- atau 93,38 persen
dari
total
Rp.12.695.719.000,-
pagu
anggaran
belanja
barang
(52)
sebesar
.Realisasi belanja modal (53) adalah sebesar
Rp.2.653.731.563,- atau 98,99 persen dari total pagu anggaran belanja modal (53) sebesar Rp.2.680.840.000,-. Tabel 17. Realisasi sampai dengan Desember 2014 Dirinci Menurut Program No.
PROGRAM/PROVINSI/ KABUPATEN/KOTA
Pagu 2014
Realisasi s/d Juni 2014
(1)
(2)
(3)
(4)
1
7.272.842.000
BPS Kabupaten/Kota
3
Penyerapan Anggaran TA. 2014 (5)
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas-tugas lainnya BPS BPS Provinsi
2
Realisasi s/d Desember 2014 (5)
2.936.817.555
25.789.517.000
6.730.476.114
92,54
9.952.144.893 24.289.959.115
94,19
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS BPS Provinsi
1.527.427.000
238.160.000
1.526.665.000
99,95
BPS Kabupaten/Kota
2.236.849.000
1.120.473.084
2.211.701.063
98,88
Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik BPS Provinsi
8.444.669.000
4.330.452.360
8.163.284.715
96,67
BPS Kabupaten/Kota
8.354.727.000
1.542.380.578
7.808.170.521
93,46
7.505.429.915 16.420.425.829
95.22
Total BPS Provinsi Total BPS Kabupaten/Kota Total BPS Provinsi/ Kabupaten/Kota
17.244.938.000
36.381.093.000 17.244.938.000
7.505.429.915
94,31
53.626.031.000 36.381.093.000 12.614.998.555
94,60
Namun jika ditinjau berdasarkan kewenangannya, maka untuk BPS Satker Kabupaten/Kota, penyerapan anggaran belanja pegawai (51) adalah sebesar Rp.19.826.701.908,- atau 94.39 persen dari total pagu anggaran belanja pegawai (51) sebesar Rp.21.004.534.000,-. Realisasi Belanja barang (52) adalah sebesar Rp.11.829.397.228,- atau 93,18 persen
dari
total
pagu
anggaran
belanja
barang
(52)
sebesar
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
74
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Rp.12.695.719.000,- .Realisasi belanja modal (53) adalah sebesar Rp.2.653.731.563,- atau 98,99 persen dari total pagu anggaran belanja modal (53) sebesar Rp.2.680.840.000,-. Tabel 18. Realisasi sampai dengan Desember 2014 Dirinci Menurut Belanja No.
Jenis Belanja
(1)
(2) Belanja Pegawai (51)
1
BPS Provinsi
2
BPS Kabupaten/Kota Belanja Barang (52) BPS Provinsi
BPS Kabupaten/Kota 3 Belanja Modal (53) BPS Provinsi BPS Kabupaten/Kota Total BPS Provinsi Total BPS Kabupaten/Kota Total BPS Provinsi /Kabupaten/Kota
PenyeRealisasi s/d Realisasi s/d rapan Juni 2014 Desember 2014 Anggar an (4) (5) (5)
Pagu 2014 (3)
5.789.368.000
2.325.736.391 5.328.371.950
92,04
21.004.534.000
8.306.158.821 19.883.531.593
94,66
9.769.629.000
4.950.690.268 9.422.617.029
96,45
12.695.719.000
3.215.152.558 11.855.124.528
93,38
1,685,941,000
238,160,000 1,684,609,000
99.92
2,680,840,000
1,120,473,084 2,653,731,563
98.99
17.244.938.000
7.514.586.659 16.435.597.779
95,31
36.381.093.000
20.156.371.122 34.392.387.684
94,53
53.626.031.000
27.670.957.781 50.827.985.463
94,78
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
75
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
BAB IV PENUTUP
4.1
Tinjauan Umum Pelaksanaan tugas dan fungsi BPS Provinsi Kalimantan Tengah menunjukkan keberhasilan, dari keempat tujuan strategis yang telah ditetapkan
dengan
rata-rata
pencapaian
sebesar
109,84
persen.
Sedangkan indikator kinerja sasaran, dari 10 sasaran strategis tingkat pencapaiannya 99,38 persen walaupun masih ada yang di bawah target. Tingkat
Pencapaian
Kinerja
Tujuan
Strategis
BPS
Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2014 hampir semua di atas target, besarnya target yang direncanakan untuk tahun 2014 berdasarkan pada rata-rata beberapa tahun sebelumnya dan untuk tahun 2014 terlihat jauh melampaui target, sehingga target perlu direvisi dari perjanjian kinerja yang telah ditandatangani di awal tahun 2014. Dalam
hal
pengelolaan
anggaran,
dari
perencanaan
hingga
pelaporan, BPS Provinsi Kalimantan Tengah tidak hanya mengerjakan dan mengawasi anggaran satker BPS Provinsi saja tapi juga membina dan mengawasi satker BPS Kabupaten/Kota. Walaupun dengan beban kegiatan yang berat dan jangka waktu yang terbatas, BPS Provinsi Kalimantan Tengah memperoleh apresiasi dari Dirjen Perbendaharaan Kantor Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah atas pelaporan keuangan terbaik wilayah KPPN Palangka Raya periode tahun anggaran 2014. Selain itu kegiatan statistik yang dilaksanakan BPS harus mampu memenuhi standar manajemen mutu. Standarisasi tersebut dimaksudkan agar dapat diketahui alur proses kegiatan dalam penyusunan data dan informasi statistik secara jelas dan transparan. Dengan semangat reformasi statistik, maka pelayanan dan pengembangan informasi statistik tidak
hanya
menghasilkan
keragaman
data
tetapi
juga
harus
mengutamakan kualitas data. Jaminan kualitas menjadikan BPS lebih kredibel dan akuntabel ditingkat nasional, regional, maupun internasional.
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
76
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
4.2
Permasalahan dan Kendala Utama Secara
umum,
beberapa
penyebab
atau
kendala
yang
mengakibatkan tidak tercapainya target sasaran dan tujuan yang ditetapkan, diantaranya adalah kendala yang bersifat non teknis, seperti masalah koordinasi, kerjasama internal maupun eksternal dan kondisi geografis. Selain itu juga terjadi kendala yang bersifat teknis yang berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia, seperti masih sulitnya mendapatkan tenaga mitra statistik yang berkualitas di beberapa Kabupaten karena belum memenuhi standar yang ditetapkan. Beberapa masalah atau kendala utama yang dijumpai dalam mencapai kinerja yang telah ditetapkan oleh BPS Provinsi Kalimantan Tengah antara lain: 1)
Cakupan survei yang luas Kebutuhan data yang lengkap dan rinci dapat dipenuhi melalui survei yang mempunyai cakupan yang luas, namun hal ini berakibat pada banyaknya
pertanyaan
yang
diajukan.
Karena
wawancara
membutuhkan waktu yang lama dan menyebabkan responden kelelahan dan jenuh sehingga jawaban yang diberikan menjadi tidak akurat. 2)
Kejenuhan responden Beberapa survei tidak mengalami pergantian responden dari tahun ke tahun sehingga terjadi kejenuhan pada responden yang berakibat pada pemberian data dari responden yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Hal lain yang dapat menyebabkan kejenuhan pada responden adalah adanya penumpukan beberapa jenis survei pada responden yang sama.
3)
Penolakan responden terhadap survei BPS Penolakan ini umumnya pada survei-survei dengan responden perusahaan berbdan hukum. Beberapa alasan responden antara lain karena tidak mendapat ijin pemberian data oleh kantor pusat atau karena tidak adanya kewenangan responden dalam pemberian data.
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
77
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
4)
Padatnya kegiatan survei pada waktu-waktu tertentu Kondisi ini umumnya dihadapi pada survei-survei harga, dimana terjadi penumpukan beberapa jenis survei pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada saat hari raya. Hal ini menyebabkan beban kerja petugas pencacah pada waktu-waktu tersebut menjadi sangat tinggi, sehingga dapat berpengaruh pada kualitas data yang dihasilkan.
5)
Metodologi survei Beberapa survei dengan sistem panel dimana responden dari tahun ke tahun atau dari triwulan ke triwulan tidak berubah dan tidak diperkenankan melakukan penggantian sampel apabila responden tidak dapat di temui karena berbagai alasan. Hal ini menyebabkan respon rate yang tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
6)
Perubahan wilayah administrasi yang cepat Perubahan wilayah administrasi yang cepat berpengaruh terhadap kerangka sampel yang telah disusun, sehingga harus disesuaikan dengan kondisi terakhir supaya data dan informasi yang disajikan dapat mengikuti wilayah administrasi yang baru.
7)
Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) Mulai dari perencanaan hingga penyajian dan penyebarluasan data dibutuhkan sumber daya yang berkualitas, sehingga data yang disajikan lengkap, akurat dan tepat waktu. Namun demikian salah satu kendala yang dihadaoi oleh BPS Provinsi Kalimantan Tengah adalah masih kurangnya jumlah sumber daya manusia. Hal ini dialami tidak hanya pada bidang teknis tetapi juga pada bagian Tata Usaha yang
bertanggung
jawab
terhadap
pelaksanaan
administrasi,
khususnya pengelolaan administrasi keuangan. 8)
Keterbatasan anggaran Karena keterbatasan anggaran menyebabkan BPS kurang dapat menyesuaikan kebutuhan sarana dan prasarana terutama untuk mengikuti kecepatan pemekaran wilayah. Demikian pula sarana komunikasi dan transportasi yang belum memadai khususnya di daerah dengan kondisi geografis yang sulit.
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
78
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
4.3
Saran Tindak Lanjut Terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja BPS Provinsi Kalimantan Tengah guna peningkatan kinerja BPS Provinsi Kalimantan Tengah mendatang, yaitu: 1)
Ketersediaan data yang akurat, mutakhir dan tepat waktu Keberhasilan pembangunan sangat tergantung pada data dan informasi statistik yang akurat, mutakhir dan tepat waktu. Data yang berkualitas tersebut selain bermanfaat untuk perencanaan, juga diperlukan untuk memantau dan mengevaluasi hasil pembangunan.
2)
Sajian data yang sederhana dan mudah dipahami Data statistik tidak hanya diperlukan oleh pemerintah namun juga digunakan masyarakat luas untuk berbagai keperluan yang beragam. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan penyajian data dan informasi yang sederhana dan mudah dipahami para pengguna.
3)
Data yang beragam dan rinci Perkembangan ekonomi dan sosial budaya membutuhkan data statistik yang lengkap baik untuk memenuhi keperluan pemerintah maupun lembaga swasta dan dunia usaha. Tuntutan masyarakat tersebut sangat wajar dan menjadi tantangan dan peluang BPS untuk menyediakan data untuk kepentingan bangsa.
4)
Data berskala regional, mikro dan spesifik Peran serta swasta dalam pembangunan semakin meningkat di samping kebijakan otonomi daerah, kondisi tersebut memerlukan data berskala mikro pada tingkat wilayah kecil dan bersifat spesifik. Ketersediaan data yang dibutuhkan lembaga swasta dan pemerintah daerah merupakan tantangan untuk menghasilkan data dan informasi yang relevan.
5)
Pembenahan catatan administrasi Pemanfaatan
data
sekunder
yang
bersumber
dari
catatan
administrasi perlu dioptimalkan hingga dapat menjadi informasi statistik yang penting. Pembenahan catatan administrasi baik pada pemerintah maupun lembaga swasta dan dunia usaha merupakan
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
79
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
tantangan untuk dapat diwujudkan agar hasilnya dapat dimanfaatkan secara maksimal. 6)
Percepatan tenggang waktu penyajian Besaran sampel dan banyaknya dokumen yang diolah merupakan salah satu masalah yang dihadapi dalam setiap kegiatan statistik. Dengan demikian percepatan tenggang waktu penyajian merupakan tantangan yang perlu dipecahkan.
7)
Sistem informasi statistik yang andal Kesenjangan informasi statistik antara pusat dan daerah saat ini masih sangat terasa, sehubungan dengan adanya kesenjangan ini perlu disusun sistem informasi statistik yang andal. Penataan jaringan
informasi
menjangkau
statistik
keseluruh
yang
daerah
dikembangkan
dalam
rangka
hendaknya
penyebarluasan
informasi statistik. 8)
Peningkatan koordinasi Perlunya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi untuk berbagai kegiatan statistik. Dalam kaitan ini maka data yang dihasilkan dapat dibandingkan selain konsep dan definisi yang dapat dipadukan.
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
80
LAMPIRAN
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
82
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
83
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
84
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
85
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
86
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
87
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
88
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
89
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
90
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
91
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
92
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
93
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
94
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
95
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
96
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
97
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
98
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
99
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
100
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
101
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
102
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
103
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
104
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
105
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
106
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
107
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
108
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
109
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
110
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
111
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
112
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
113
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
114
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
115
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
116
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
117
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
118
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
119
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
120
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
121
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
122
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
123
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
124
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
125
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
126
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
127
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
128
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
129
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
130
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2014
131