KARNAVAL ADVENT! (ADVENTIST CARNIVALS!)
Lloyd & Leola Rosenvold
Dan Beberapa Tulisan tentang Pandangan Adventisme tentang Musik, Drama dan Teater
Penerjemah: Ni Ketut Mirahayuni
Daftar Isi Halaman 1. Karnaval Advent (Adventist Carnivals): Lloyd & Leola Rosenvold . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3
2. Gereja Perayaan Menuntun Kepada Pemisahan (Celebration Leads to Separation): Vance Ferrell . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
221
3. Buku Pegangan Pelatihan Gereja Perayaan (A Celebration Training Manual): Vance Ferrell . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
239
4. Nasihat-Nasihat Tentang Gereja Perayaan (Counsels on The Celebration Church) : Pilgrims Rest . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
276
4. Teater dan Hiburan-Hiburan Duniawi Sejenis (The Theater and Similar Worldly Amusements): Vance Ferrell . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
324
5. Pembalasan Setimpal Yang Terbesar Bagi Advent! —Pertunjukan, Kemanjaan, Hiburan (Adventism's Biggest Nemesis !--Entertainment, Indulgence, and Amusement: www.temcat.com . . . . . . . . . . . .
359
6. Falsafah Musik Masehi Advent Hari Ketujuh— Tuntunan (A Seventh-day Adventist Philosophy of Music – Guidelines): Pertemuan Tahunan General Konferens Masehi Advent Hari Ketujuh, 13 Oktober 2004. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
399
2
KARNAVAL ADVENT! (ADVENTIST CARNIVALS!)
Lloyd & Leola Rosenvold “Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke rumah TUHAN, Allahmu, dan berteriaklah kepada TUHAN. Wahai, hari itu! Sungguh, hari TUHAN sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa.” Yoel 1:14,15.
Kenangan penuh kasih untuk Lloyd Rosenvold
(Sumber: www.temcat.com) 3
Daftar Isi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Siapakah Berpihak Kepada Tuhan? . . . . . . . . Patung Anak Lembu Emas . . . . . . . . . . . . . . . Baal-peor . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kesesatan Serupa Karnaval Pasca-1844 . . . . Karnaval Advent . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Drama, Teater dan Musik . . . . . . . . . . . . . . . . Alat-alat Musik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Musik Kristen Dunia. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pilihan Advent . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kebudayaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Petunjuk-Petunjuk Bagi Perubahan . . . . . . . . Jurang Pemisah Generasi . . . . . . . . . . . . . . . Kesaksian-Kesaksian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Sebuah Kontras . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Begitu Banyak Kesamaan . . . . . . . . . . . . . . . Kasih Sentimental . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kasih, Kasih . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kasih: Sejati dan Palsu . . . . . . . . . . . . . . . . . . Ujian Bagi Kasih . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Perayaan dan Pekabaran Malaikat Ketiga. . . . Pemisah yang Besar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Teguran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Hadapi Kejahatan dengan Tegas . . . . . . . . . . Orang-orang Tuhan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Sulit Memadamkan Api Kebakaran . . . . . . . . . Ekor Harimau (Buah Simalakama) . . . . . . . . . Perayaan: Hubungan dengan Vatikan . . . . . . Biang Keladi dalam Kesesatan . . . . . . . . . . . . Saudara-saudara kita yang Kekasih . . . . . . . .
4
Halaman 5 8 15 23 29 43 50 55 59 73 81 89 96 103 106 116 125 137 141 149 164 167 177 181 185 188 195 211 218
Bab 1 SIAPAKAH YANG BERPIHAK KEPADA TUHAN? BANYAK tulisan orang-orang percaya yang prihatin telah membahas buah pikir yang keliru tentang apa yang dikenal dengan “Perbaktian Advent Gaya Perayaan (celebration-style). Tulisan-tulisan tersebut telah memusatkan perhatian kepada hal-hal permukaan, dan metodologi yang aneh dan musik dari satu bentuk “perbaktian” baru dengan ketukan musik seperti musik rock, gerakan badan berputar-putar, dsb. Dalam buku ini, sementara kita akan membahas penyimpangan-penyimpangan yang disebut-sebut ini, kita juga hendak menunjukkan kepada mereka yang secara lugu diperdaya oleh hal-hal berlebihan ini. Dan bahkan gerakan yang halus dan berbahaya ini semakin menjauh dari kebenaran dan telah menyelinap di dalam fanatisme perayaan. Tiang-tiang Injil yang kekal dan pekabaran malaikat ketiga telah dinodai dan bahkan hilang di dalam sukaria Pentakostalisme yang merayap masuk ke dalam Adventisme dalam fenomena perayaaan tersebut. Lebih daripada itu, kami hendak menunjukkan bahwa fenomena ini bukanlah sesuatu yang sama sekali baru. Fenomena ini dapat dilacak kembali baik pada sejarah gereja kuno maupun modern. Perayaan (Celebration) di masa kini adalah episode kelima dari peristiwa sejenisnya yang telah menerobos masuk ke dalam umat Tuhan. Pengulangan sejarah dari lima 5
jenis kesesatan yang serupa adalah satu titik yang sangat penting dalam memahami dan bergulat dengan kesesatan ini. Pada halaman-halaman ini sebagian orang Advent mungkin untuk pertama kalinya akan mempelajari kebenaran yang mengejutkan bahwa sukaria perayaan ini seutuhnya berasal dari rencana-rencana Kepausan dalam Konsili Vatikan Kedua yang diadakan tahun 1962. Tetaplah ikuti. Yang menyedihkan, beberapa saudara kekasih, para administratur gereja, tampaknya benarbenar mengabaikan bahaya yang melekat di dalam pergerakan yang menjauh dari kebenaran ini, dan bahkan jikalaupun ada yang merasakan bahayanya, sejauh ini mereka tampaknya segan untuk berdiri teguh bagi kebenaran pada jam-jam kritis ini. Para nabi di zaman dahulu mempertaruhkan reputasi mereka dan hidup mereka dengan berdiri teguh melawan kesesatan. Ellen White juga, ketika berhadapan dengan fanatisme, mengambil posisi yang jelas dan tegas, dan dalam kuasa Roh Kudus menyelamatkan gereja dari banyak bencana. Di manakah para Pinehas masa kini untuk menghentikan gelombang pasang ini? Di manakah Yoshua, Josia, Nehemia, Ezra, Elia, Yohanes Pembaptis di zaman kita yang akan mengatakan dengan berani, “Fanatisme tidak boleh bergerak sejauh ini ataupun lebih jauh lagi!” Sebagaimana di masa lalu, bukankah panggilan pada jam-jam ini seharusnya: “Siapakah yang berpihak kepada Tuhan?” 6
Marilah kita merenungkan masalah ini bersama-sama dengan terang sejarah yang kudus dan nasihat-nasihat dari Firman Tuhan, dan kemudian berdiri teguh dan pantang menyerah demi kebenaran dalam hari-hari yang penuh pencobaan sesaat sebelum penutupan pintu kasihan. Pada bab berikut kita mulai dengan kesesatan pertama dari lima kesesatan serupa yang telah menjangkiti umat Tuhan.
7
Bab 2 PATUNG ANAK LEMBU EMAS Karnaval Advent? Ya, anda membacanya dengan benar. Bagaimana mungkin? Bukankah umat Tuhan seharusnya baik dan tenang jauh dari keduniawian, kekacauan, kebisingan dan kesembronoan? Ya, anda benar, namun dalam satu pertemuan 90 tahun yang lalu (tahun 1900) pelayanan perbaktian MAHK menjadi begitu sembrono, begitu demonstratif, begitu bising dan duniawi sehingga hamba Tuhan mengandaikan acara tersebut seperti sebuah karnaval bagi Setan dan para malaikatnya. Baca 2 Selected Messages, 36. Pembahasan lebih lanjut tentang ini ada dalam bab selanjutnya. Apakah itu sebuah karnaval? Tentulah ini harus dihubungkan dengan kata “carnal” atau “bersifat daging atau jasmani.” Periksalah sebuah kamus besar dan anda akan menemukan bahwa salah satu ilustrasi terbaik untuk sebuah karnaval adalah perayaan Mardi Grass yang kasar dan gaduh yang dipraktekkan di beberapa kota dan negara sesaat sebelum hari Lent (yaitu 40 hari sebelum Paskah, ketika orang-orang berpuasa dari kesukaan mereka). Para peserta dianggap menyambut suatu perbaktian kudus untuk merayakan kematian dan kebangkitan Yesus. Namun pada saat Mardi Gras, mereka membuang seluruh larangan jauh-jauh, dan terlibat dalam nafsu sukaria jasmani, musik yang liar, kegembiraan dan bahkan percabulan! 8
Di Horeb Bangsa Israel telah diselamatkan dari perbudakan Mesir dan telah mengalami perjalanan yang penuh bahaya dan pembebasan yang ajaib melintasi Laut Merah. Mereka sekarang berkemah di kaki Gunung Sinai (Horeb), dan sebagai tanggapan atas perintah Tuhan melalui Musa, bangsa ini telah berjanji untuk menaati seluruh perintah Yehovah. Mereka juga telah mengalami guntur, kilat dan asap yang mengagumkan dan hebat ketika Tuhan mengumumkan Sepuluh FirmanNya dalam pendengaran mereka. Pemerintahan Tuhan atau Gereja Tuhan sedang berjalan menuju suatu organisasi dan sekaranglah saatnya bagi umat itu untuk merenungkan pengalaman yang penuh tanda-tanda tersebut yang telah mereka lalui dan berketetapan untuk memenuhi janji yang mereka ucapkan beberapa hari sebelumnya: "Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan" (Keluaran 19:8). Musa dan Yoshua Naik ke Atas Gunung Musa dan Yoshua mendaki Gunung Sinai untuk menerima perintah selanjutnya dari Tuhan. Sementara mereka pergi, sebuah perkembangan yang sangat mengejutkan terjadi di perkemahan. Tahun 1900, yang telah disebutkan sebelumnya, bukanlah pertama kalinya orang-orang yang mengaku sebagai umat Tuhan terlibat dalam sebuah roh sukaria dan perayaan karnaval. Tanpa kehadiran Musa dan Yoshua, suatu roh karnaval menguasai bangsa itu. Marilah kita melihat 9
ke dalam tulisan-tulisan ilham sementara kita kembali ke sekitar tahun 1462 SM untuk merenungkan kesesatan bangsa Israel di Horeb sebagaimana digambarkan dalam Patriarch and Prophets, hlm. 315-317 (Para Nabi dan Bapa): Sementara Musa tidak bersama mereka, itu adalah saat penantian dan ketegangan bagi bangsa Israel… Mereka menunggu dengan penuh harap agar ia kembali.. Hari demi hari, minggu demi minggu berlalu, dan ia tidak kembali... Masa penantian ini adalah saat bagi mereka untuk merenungkan hukum Tuhan yang telah mereka dengar, dan mempersiapkan hati mereka untuk menerima penjelasan lebih lanjut yang hendak diberikanNya kepada mereka… Namun mereka tidak melakukannya, dan segera saja mereka menjadi ceroboh, tidak peduli, dan tanpa aturan… Mereka tidak sabar segera berangkat menuju Tanah Perjanjian—tanah yang penuh susu dan madu. Hanya dengan syarat penurutanlah maka tanah yang baik itu dijanjikan kepada mereka, namun mereka telah melupakannya. Ada beberapa yang menyarankan agar kembali saja ke Mesir, namun baik maju ke Kanaan ataupun kembali ke Mesir, orang banyak ini memutuskan untuk tidak menunggu Musa lebih lama lagi. Jemaat Menuntut Dewa-dewa Bangsa itu menginginkan suatu patung untuk mewakili Tuhan, dan dan berjalan di depan mereka untuk menggantikan Musa... Dalam ketidakhadiran Musa, wewenang kepemimpinan diserahkan kepada 10
Harun, dan kerumunan besar orang-orang berkumpul di sekitar kemahnya, dengan tuntutan, “Buatlah ilahilah bagi kami, yang akan berjalan di depan kami.” Harun seharusnya cukup berani untuk menghadapi kegaduhan orang banyak tersebut, namun ketika ia hanya menunjukkan penolakan yang lemah, keributan meningkat. Hiruk pikuk membabi buta yang tak beralasan tampaknya menguasai orang banyak. Ada beberapa orang yang tetap setia kepada perjanjian mereka dengan Tuhan, namun sebagian besar orang bergabung dalam kesesatan. Sebagian kecil orang yang berusaha mengutuk pembuatan patung sebagai pemujaan berhala, dikecam dan diperlakukan kasar, dan dalam kebingungan dan sukaria itu mereka akhirnya kehilangan nyawa mereka. Harun khawatir akan keselamatannya sendiri; dan bukannya berdiri dengan teguh demi kehormatan Tuhan, ia menyerah kepada tuntutan orang banyak. Harun begitu takut ketika ia menyaksikan bahwa orang-orang itu bahkan membunuh mereka yang melawan, maka ia memutuskan untuk bergabung dengan mereka. Ia meminta perhiasan emas mereka, dan dengan bahan itu “ia membuat patung anak lembu, meniru dewa-dewa Mesir” yang kepadanya mereka dapat mencari “petunjuk rohani.” Sebuah Hari Perayaan Melihat betapa puasnya mereka dengan seni patungnya, ia melangkah dua langkah lagi dan membangun sebuah altar bagi “dewa emas” mereka 11
dan mengundang orang-orang untuk mengadakan pesta besar untuk memuji dewa-dewa mereka, dan melakukan persembahan korban pada hari berikutnya. Pengumuman itu disampaikan oleh para peniup sangkakala dari satu kelompok ke kelompok yang lain di seluruh perkemahan. “Dan mereka bangun pagi-pagi pada keesokan harinya, dan mempersembahkan korban bakaran, dan membawa korban perdamaian; dan orang-orang duduk untuk makan dan minum, dan bangkit untuk bersukaria.” Dengan pura-pura menyelenggarakan “pesta bagi Tuhan,” mereka melibatkan diri dalam kerakusan dan sukaria tak bermoral. Di Horeb terjadi kerakusan, musik, tari-tarian dan ketidakbermoralan yang berpadukan kegembiraan seperti karnaval. Dan yang lebih buruk lagi, mereka melakukan semua ini dalam ketelanjangan yang tidak bermoral. Bacalah Keluaran 32:25: ”bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang -sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka.” Tuhan melihat semua itu dari surga dan segera menyuruh Musa dan Yoshua turun gunung untuk membereskan kesesatan ini. Tuhan yang sejati telah menyatakan bahwa bukanlah Dia yang dimuliakan dan dipuji dalam “kegaduhan yang gila dan kebingungan.” Tuan yang lain sedang disembah: “Iblis-iblis dalam rupa manusia hadir di sana.” Lihat 2 Selected Messages, 37. Musik yang mengiringi perayaan mereka di sekeliling patung anak lembu emas itu begitu keras dan 12
serak sehingga Yoshua, ketika ia menuruni gunung bersama Musa, mengira bahwa itu adalah “suara keributan perang.” Namun Musa berkata, Bukan! “Itu adalah kebisingan suara mereka yang bernyanyi!” Mereka bernyanyi, menari, mereka berpesta, mereka bersukaria di sekeliling patung anak lembu emas! “Para pemimpin” bangsa itulah yang memimpin seruan “Inilah allahmu, O Israel!’ Lihat Review and Herald, vol. 5, 493. Peristiwa yang memalukan ini dicatat di dalam Keluaran 32. Loh-loh Batu Dipecahkan Ketika Musa berada cukup dekat untuk mengenali patung anak lembu emas dan tari-tarian itu, ia menghempaskan loh-loh batu berisikan hukum yang diberikan Tuhan di Gunung Horeb, dan memecahkannya. Maka ia menandakan bahwa di dalam upacara perayaan kuno tersebut, hukum Tuhan dan perjanjian yang kudus telah dilanggar oleh bangsa itu. Mengapa? Mengapa Tuhan mengizinkan kesesatan sedemikian berkembang di dalam gerejaNya sebagaimana peristiwa patung anak lembu emas tersebut? Dengarkanlah perkataan Tuhan: Tuhan bisa saja meniadakan gerakan itu sejak awal mulainya; namun Ia menanggungnya hingga tiba kepada puncaknya sehingga Ia dapat memberi mereka sebuah pelajaran dalam penghukuman atas kesesatan dan pengkhianatan. Patriarchs and Prophets, 318 (Para Nabi dan Bapa). 13
Patung Anak Lembu Emas Modern Apakah ada “patung-patung anak lembu emas” di tengah-tengah kita di zaman sekarang ini? Inilah pertanyaan yang perlu kita jawab, karena Tulisan Ilham menyatakan bahwa itu ada: Betapa sering, di zaman kita ini, cinta kepada pelesiran diselubungi oleh “bentuk-bentuk kesalehan!” Sebuah agama yang membolehkan manusia, sementara memelihara tata upacara perbaktian, membaktikan diri mereka kepada kepuasan cinta diri dan sensual, yang memberi kepuasan yang sama bagi orang banyak saat ini sebagaimana di zaman Israel. Dan di sana terdapat Harun yang tidak berpendirian, yang sementara menduduki jabatan kewenangan di dalam gereja, akan menyerah kepada keinginan orang-orang yang tidak dikuduskan, dan oleh karenanya mendorong mereka berdosa. Ibid,. 317. Gunung Sinai adalah contoh catatan pertama dari perbaktian serupa perayaan di antara umat Tuhan yang terorganisir, namun itu bukanlah fanatisme yang terakhir. Betapa drastis akibatnya! Pada bab-bab selanjutnya kita akan mempelajari empat episode selanjutnya sebagai perbandingan dari sejarah perjalanan umat Tuhan yang sejati.
14
Bab 3 BAAL-PEOR Bangsa Israel telah berkemah di kaki Gunung Sinai selama beberapa tahun sementara bangsa itu terorganisir dan Kemah Suci dibangun, dsb. Akhirnya, perintah turun, Engkau telah berkemah di gunung ini cukup lama; maka berjalanlah ke utara. Maka mereka meninggalkan Horeb (Sinai) dan berangkat menuju Kadesh di perbatasan Kanaan dalam waktu hanya sebelas hari perjalanan jauhnya (Ulangan 1:2). Beberapa orang menganggap bijaksana untuk mengirimkan mata-mata (satu mata-mata mewakili setiap suku) menyusup ke dalam Kanaan untuk melihat apakah mereka benar-benar dapat menguasai tanah itu, dan Tuhan mengizinkan mereka melakukan keinginan mereka. Lihat Patriarchs and Prophets, 387 (Para Nabi dan Bapa). Setelah hampir enam minggu mereka kembali, dan sepuluh dari mata-mata itu, atau sebagian besar, membawa laporan jahat yang menyurutkan semangat. Hanya dua, yaitu Kaleb dan Yoshua, membawa semangat yang baik. “Kita dapat menguasai tanah itu!” kata mereka bertahan. Pada dasarnya semua orang bersungut-sungut bersama dengan sepuluh mata-mata itu dan tidak ingin melanjutkan perjalanan. Tuhan mengabulkan permintaan mereka, namun Ia mengatakan kepada mereka bahwa semua orang dewasa yang bersungutsungut yang berumur kira-kira di atas dua puluh tahun (ketika mereka meninggalkan Mesir) tidak akan 15
pernah masuk ke Tanah Perjanjian. Mereka harus berjalan memutar kembali ke padang belantara selama empat puluh tahun untuk mengembara dan mati. Maka, setelah hampir empat puluh tahun menyeberangi Laut Merah, dan setelah melintasi padang pasir dan menyusuri perbatasan Edom, mereka kembali berkemah di dekat Tanah Perjanjian di sisi timur Sungai Yordan. Musa memberikan petunjuknya yang terakhir kepada bangsa ini (lihat Kitab Ulangan) sebelum mereka menyeberangi Yordan masuk ke Tanah Perjanjian. Lembah Sitim Setelah memperoleh wilayah Bashan yang berharga, sementara bangsa Israel berdiam di lembah Sitim yang indah, mereka merasa percaya diri dan nyaman. Kita kembali kepada Buku Patriarchs and Prophets (Para Nabi dan Bapa), kali ini ke halaman 453-456 untuk membaca kisahnya: Lembah yang teduh ini memiliki iklim tropis; di sini tumbuh tanaman sitim atau akasia, yang menjadi nama lembah tersebut, “Lembah Sitim.” Di sinilah bangsa Israel berkemah, dan di lembah akasia di tepi sungai mereka mendapatkan perhentian yang memuaskan. Dalam kenyamanan, namun keresahan manusiawi mereka, perkumpulan di lembah Sitim yang indah dekat dengan Yordan itu terbit rasa penuh ingin tahu dan mulai memperoleh gagasan oikumene terhadap agama-agama orang-orang kafir di seki16
tar mereka. Hamba Tuhan menggambarkannya dengan begitu hidup: Di tengah-tengah bangsa-bangsa di sekitar mereka yang menarik ini, mereka berhadapan dengan kejahatan yang lebih mematikan daripada segerombolan pasukan bersenjata yang perkasa atau binatang-binatang buas di padang belantara. Bangsa itu, yang begitu berlimpah dengan kekayaan alam, telah dinodai oleh penduduknya. Pemujaan Baal secara terbuka, alah yang terkemuka, pemandangan yang paling merosot dan bengis terus menerus dilakukan. Pada setiap sisi terdapat tempat-tempat bagi kekafiran dan ketidakbermoralan, nama-nama yang menyiratkan keburukan dan kemerosotan bangsa itu. Bangsa-bangsa itu memberikan pengaruh yang kotor kepada bangsa Israel. Pikiran mereka menjadi terbiasa dengan pikiran-pikiran buruk yang terusmenerus diungkapkan; kenyamanan hidup mereka dan kediaman mereka memberi akibat yang merendahkan moral; dan hampir tidak disadari oleh mereka, bahwa mereka menjauh dari Tuhan dan masuk ke dalam keadaan di mana mereka dengan mudah dapat jatuh ke dalam perangkap pencobaan. Pada awalnya, hanya terjadi pertemuan kecil antara orang Israel dan tetangga kafir mereka, tetapi setelah beberapa waktu kemudian perempuan-perempuan Midian mulai menyelinap ke dalam kemahkemah bangsa Israel. Kemunculan mereka tidak menimbulkan keterkejutan, dan begitu tenangnya renca17
na mereka dijalankan, sehingga Musa tidak diberitahu tentang masalah ini. Tujuan perempuan-perempuan ini, sehubungan dengan orang Ibrani, adalah untuk membujuk mereka untuk melanggar hukum Tuhan, menarik perhatian mereka ke dalam tata upacara dan kebiasaan kafir, dan menggiring mereka kepada penyembahan berhala. Motif-motif ini dengan sangat hati-hati disembunyikan di balik jubah persahabatan, sehingga mereka tidak dicurigai, bahkan oleh para penjaga bangsa tersebut sekalipun. Festival Serupa Karnaval Besar Akhirnya nabi sesat Bileam menasihatkan raja kafir Balak “untuk mengumumkan sebuah pesta penyembahan berhala untuk menghormati dewa-dewa berhala mereka, dan ia akan membujuk bangsa Israel untuk hadir, sehingga mereka akan dihibur dengan musik.” Lihat Spiritual Gifts, vol. 4, 49. Bileam merencanakan sebuah pertunjukan serupa karnaval bagi bangsa Israel! Atas saran Bileam, sebuah festival besar demi penghormatan kepada dewa-dewa mereka diselenggarakan oleh raja Moab, dan itu direncanakan dengan rahasia sehingga Bileam dapat membujuk bangsa Israel untuk menghadirinya. Ia dipandang oleh mereka sebagai nabi Tuhan, dan oleh karenanya tidak terlalu sulit baginya untuk mencapai tujuannya. Sejumlah besar orang Israel bergabung bersamanya menyaksikan perayaan tersebut. Mereka masuk ke dalam wilayah terlarang, dan terperangkap di dalam perangkap 18
Setan. Terpikat oleh musik dan tari-tarian, dan terbujuk oleh keindahan busana kafir mereka, mereka membuang kesetiaan mereka kepada Yehovah. Sementara mereka bersatu dalam kegembiraan dan pesta, pemanjaan dengan anggur menutupi kesadaran mereka dan menghancurkan batasan pengendalian diri mereka. Nafsu telah memuncak; dan karena menodai hati nurani mereka dengan kekotoran, mereka terbujuk untuk tunduk kepada berhala-berhala. Mereka mempersembahkan korban di hadapan altar kafir dan mengambil bagian dalam upacara yang paling hina. Tidak lama kemudian racun menyebar, seperti infeksi yang mematikan, ke seluruh perkemahan Israel. Mereka yang telah mengalahkan musuh dalam peperangan kini dikalahkan oleh tipu muslihat perempuan kafir. Bangsa ini tampaknya telah terlena. Para pemimpin mereka adalah orang-orang yang pertama-tama melanggar, dan begitu banyak orang bersalah sehingga kesesatan menjadi masalah bangsa. “Israel bergabung dengan Baalpeor.” (Perkataan “Baal-peor” dianggap oleh kalangan terpelajar mewakili perbaktian kepada Baal di gununggunung yang dikenal di masa lalu sebagai Peor. Nama ini tidak lagi digunakan secara geografis, namun terkenal dalam sejarah kudus sebagai tempat kesesatan bangsa Israel di tepi timur sungai Yordan.) Kegembiraan dan perayaan serupa karnaval dengan minum-minum, dan tarian-tarian dan musik segera menggiring bukan saja kepada perzi19
nahan badani melainkan juga kepada perzinahan rohani, karena bangsa Israel bergabung dengan bangsa kafir dalam penyembahan dan pesta pora berhala. Hukuman bagi Israel Tuhan menunjukkan ketidaksenanganNya dengan mengirimkan sebuah bala ke atas bangsa Israel. Sementara puluhan ribu orang mati karena bala di Baal-peor, umat itu menangis dengan sangat dan bertobat. Pengobatan alami untuk bala itu tidak kita ketahui, namun, “penghukuman dikenakan kepada Israel atas dosa mereka di Sitim, menghancurkan orangorang yang sebelumnya telah selamat dari kutukan yang dikenakan atas bangsa yang besar itu hampir empat puluh tahun sebelumnya, “Mereka akan mati di padang belantara.” Betapa ini sebuah dosa karnaval yang mengerikan, yang terjadi hanya sesaat sebelum umat Tuhan, bangsa Israel, hendak menyeberangi Yordan masuk ke Tanah Perjanjian! Sebagaimana halnya, patung anak lembu emas, sekali lagi para pimpinan bangsa itu dan orang-orang utama mereka yang pertama-tama bergabung dengan pesta pora dari festival penuh dosa tersebut. Begitu banyak orang-orang awam mengikuti teladan mereka sehingga itu menjadi kesesatan bangsa. Namun, masih ada orang-orang yang setia, baik pimpinan maupun umatnya. “Pemimpin yang sudah lanjut usia itu [Musa] dipenuhi dengan perasaan amarah.” Di samping Musa, Kaleb, Yoshua, Eleazar, Pinehas, dan 20
tidak diragukan lagi banyak pemimpin dan orang awam lainnya dari bangsa Israel yang tetap berdiri teguh. Baal-peor Modern Tandingan? Sekali lagi umat Tuhan beristirahat di perbatasan Kanaan—kali ini di Kanaan surgawi. Dapatkah kita menemukan bukti Baalpeor tandingan di dalam gereja Tuhan di masa kini? Tampaknya jawabannya adalah “Ya!” Sementara kita berdiri di tepi Yordan rohani, sementara kita berada dalam masa yang melelahkan sesaat sebelum seruan nyaring dan akhir dari segala sesuatu yang ada di bumi, bukankah jelas bahwa banyak di antara kita telah menjadi ingin tahu dan bersahabat dalam roh dan ajaran dengan perasaan dan allah-allah dari gereja-gereja nominal di sekitar kita? Tentulah, tidak ada satupun dari kita akan melangkah sejauh bersekutu secara ekumene dengan gereja-gereja duniawi dalam roh penyembahan yang serupa karnaval sebagaimana yang terjadi di Baal-peor? Bukankah demikian? Untuk jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan ini, coba pertimbangkan bab-bab berikut ini. Bagaimana Bala Ekumene Berhenti Imam Pinehas, penuh dengan kemarahan, mengikuti salah satu pemimpin dengan teman perempuan Midiannya ke dalam tendanya, dan membunuh keduanya dengan tombaknya. Bala ini berhenti ketika tindakan berani ini dilakukan. Karena tindakan 21
keberaniannya ini Pinehas mendapat kehormatan dari Tuhan. Akankah di zaman kita ada seorang Pinehas yang akan menghentikan bala ekumenisme dan persaudaraan dengan gereja-gereja yang telah jatuh dan perbaktian gelap yang diajarkan mereka kepada kita! Kita akhiri catatan tentang episode serupa karnaval yang terekam di dalam sejarah kudus gereja Tuhan yang terorganisir. Ada tiga lagi. Tetaplah membaca.
22
Bab 4 KESESATAN SERUPA KARNAVAL PASCA-1844 Dari pengalaman di Baal-peor kita melompat ke abadabad sejarah hingga tiba di tahun 1844 ketika gereja modern kita masih berupa embrio. Seperti pengalaman patung anak lembu emas yang terjadi menjelang awal perjalanan bangsa Israel kuno ke Kanaan, demikianlah, segera setelah tahun 1844, terjadi sebuah perkembangan yang sangat mengejutkan di dalam sejarah gereja mula-mula. Kita mengizinkan Ellen White sendiri memberikian rincian kisah ini kepada kita: Periode kekecewaan setelah lewat saat di tahun 1844, muncul kefanatikan dalam berbagai bentuknya… Mereka tampak serupa dengan yang telah anda perbuat, dan membingungkan pikiran mereka sendiri dan pikiran banyak orang dengan pernyataan-pernyataan yang indah. Namun orang-orang ini adalah saudara-saudara kekasih kita, dan kita rindu untuk menolong mereka. Saya datang ke pertemuan-pertemuan mereka. Ada banyak kegembiraan, dengan kebisingan dan kebingungan. Orang tidak dapat mengetahui lagu apa yang sedang dimainkan dengan alat-alat musik itu. Sebagian tampaknya seperti mendapat khayal, dan jatuh ke lantai. Yang lain melompat, menari dan berteriak. Mereka menyatakan bahwa tubuh daging mereka disucikan, dan mereka siap untuk menerima pengangkatan. 23
Hal ini mereka katakan berulang-ulang. Saya membawa kesaksian saya dalam nama Tuhan, membawa teguran Tuhan terhadap pemandangan seperti ini. Maka sebagian orang yang bergabung dengan gerakan-gerakan ini dibawa kembali kepada pikiran mereka yang waras, dan melihat tipuan terhadap mereka. Beberapa orang ini adalah orang-orang yang jujur dan baik, namun mereka mengira bahwa daging yang dikuduskan tidak dapat berdosa, dan oleh karenanya mereka telah masuk perangkap Setan. Mereka bertahan kukuh dalam gagasan mereka sehingga mereka mencela nasihat Tuhan. Mereka sungguhsungguh bertobat, dan beberapa kemudian adalah orang-orang yang benar-benar handal. Namun ada orang-orang yang bahkan kemudian berjalan dalam kemurungan. Kita tidak dapat membuat mereka merasakan bahwa mereka layak bekerja bagi Gurunya, yang nasihatNya telah mereka cela dengan amat sangat. Sebagai akibat dari gerakan fanatik seperti yang telah saya gambarkan, orang-orang tidak bertanggung jawab bagi dirinya sendiri dan dalam beberapa hal telah kehilangan akal mereka. Mereka tidak dapat menyelaraskan kegembiraan dan kegaduhan dengan pengalaman masa lalu yang amat berharga; mereka ditekan melampaui kemampuan mereka untuk menerima pekabaran yang salah; ditunjukkan kepada mereka bahwa kecuali mereka melakukan hal ini, maka mereka akan hilang; dan sebagai akibatnya pikiran mereka menjadi tidak 24
seimbang, dan sebagian menjadi gila. Hal-hal ini menjadi kehinaan bagi kebenaran, dan menghalangi penyampaian pekabaran terakhir tentang belas kasihan kepada dunia. 2 Selected Messages, 34-35: ”Pengaruh yang serupa [yang masuk ke dalam kesesatan serupa karnaval di tahun 1900] masuk setelah tahun 1844. Pertunjukan yang serupa dilakukan. Manusia menjadi bersukaria, dan dikuasai oleh suatu kuasa yang dianggap sebagai kuasa Tuhan. 2 Selected Messages, 37. Perhatikan betapa cepatnya setelah pergerakan Advent (yang menjadi gereja MAHK kita) memulai perjalanannya ke Kanaan surgawi, beberapa dari kita menari-nari di sekeliling “seekor anak lembu emas!” Betapa anehnya bahwa anggota-anggota jemaat dimanjakan melalui jenis musik, tarian dan teriakan yang sama, baik dalam Israel kuno maupun modern! Setiap kali hal itu terjadi dengan berbagai kesalahan ajaran yang mengikutinya, dan gaya perbaktian yang serupa meskipun tidak persis sama. “Saudara-saudara Kita yang Kekasih” Maka beberapa dari “Saudara-saudara kita yang kekasih” terperangkap di era pasca tahun 1844 dalam pertunjukan yang serupa dengan yang terjadi di Indiana di tahun 1900, yang oleh Ellen White secara jelas disebut sebagai sebuah karnaval bagi Setan. Mereka tertipu oleh kegembiraan, kebisingan, 25
musik yang membingungkan, lompatan, tari-tarian dan teriakan. Pada saat itu, beberapa bahkan memperoleh khayal palsu dan jatuh ke lantai! Tidak seorangpun dapat menolak bahwa saudarasaudara yang telah tertipu ini adalah penganut neo-Pantekosta pada zamannya! Bukankah demikian? Bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap orang-orang yang demikian, yang terperangkap dalam tipuan atau dalam neoPantekostalisme? Haruskah kita membanting pintu di depan mereka, meninggalkan mereka sendirian hilang dalam penipuan? Tidak! Ellen White berbicara tentang mereka, bahkan sementara mereka masih di bawah pengaruh tipuan, sebagai “saudara-saudara kita yang kekasih,” kita harus “rindu untuk menolong mereka!” Di hadapan kita juga ada contoh berharga dari Musa, yang setelah pelanggaran bangsa Israel dalam pembuatan patung anak lembu emas, memohon kepada Tuhan demi “saudara-saudaranya yang kekasih.” Demi menyelamatkan mereka, ia bahkan rela namanya dihapuskan dari buku kehidupan! Haruskah Kita Menghadiri Pertemuan-pertemuan Mereka? Ellen White menjelaskan: “Saya datang ke pertemuan-pertemuan mereka”—mengapa? Bukan untuk “merayakan” bersama mereka, melainkan demi tujuan yang lebih tinggi. “Saya membawa kesaksian saya dalam nama Tuhan, menyampaikan teguranNya 26
atas peristiwa-peristiwa ini.” Tentulah, inilah satu-satunya alasan bahwa kita sekarang ini harus mempertimbangkan untuk menghadiri pertemuan-pertemuan seperti itu! Kecuali jikalau kita hendak menegur mereka dan memperingatkan mereka akan bahaya di hadapan mereka, kita tidak akan memiliki perlindungan dari para malaikat surga. Satusatunya jalan kita dapat menolong saudara-saudara kita yang telah tertipu adalah menyatakan kebenaran dengan kasih, menegur kesalahan mereka dan menunjukkan bahayanya kepada mereka. Tidak ada alasan lain kita bergabung bersama mereka dalam praktek-praktek kafir mereka. Sebagaimana peristiwa patung anak lembu emas di Sinai, para fanatik setelah tahun 1944 juga terlibat dalam ketelanjangan, baik pria maupun wanita. Sensualitas adalah akibatnya. Lihat Keluaran 32:25; dan Maranatha, 234. Beberapa Akibatnya Melalui kesaksian berupa teguran dan peringatan dari Ellen White, segera setelah 1844, beberapa jiwa menjadi sadar, dan dibawa kembali kepada pikiran mereka yang waras, dan kemudian menjadi “pria dan wanita yang paling handal!” (Inilah penghiburan bagi kita dalam pergumulan kita untuk menolong saudara-saudara kita yang sekarang ini telah terperangkap masuk ke dalam penipuan.) Orang-orang yang lain menjadi murung dan tetap tertekan bahkan setelahnya karena telah sangat menghina Guru mereka. 27
Tampaknya mereka tidak mampu menjadi saksi yang kuat bagi kebenaran. Ada juga yang telah “ditekan melampaui kemampuan mereka untuk menerima” perbaktian serupa karnaval yang salah ini, tidak mampu mengatasi tekanan antara “kegembiraan dan keributan” yang baru ini dengan pengalaman mereka sebelumnya bersama Tuhan yang sangat berharga. Pikiran mereka menjadi begitu tidak seimbang sehingga mereka menjadi gila. Jika sekali kita memberikan pikiran kita kepada penguasaan Setan, kita juga dapat dibawa ke dalam tipuannya dan kehilangan hidup kekal, seperti kegilaan kita dalam hidup ini! Nabiah kita menulis: “Semakin sedikit pertunjukan [serupa karnaval] ini ada, akan semakin baik keadaannya “bukan saja bagi para pelakunya” melainkan juga bagi ”umat secara umum.” 2 Selected Messages, 35. Bab berikutnya akan membahas kesesatan karnaval yang terjadi di Indiana dan kesesatan kelima.
28
Bab 5 KARNAVAL ADVENT Di Konferens Indiana, sekitar tahun 1900, terjadi sebuah perkembangan yang hampir tak dapat dipercaya di dalam gereja kita! Beberapa gereja kita di Indiana menyembah “Tuhan” dalam “suatu suasana kegaduhan,” dengan drum, kelakuan-kelakuan yang berisik, dll. Hamba Tuhan menyatakan bahwa sebagai pengganti kehadiran Roh Kudus dalam perbaktian yang gaduh tersebut, agen-agen setan berbaur dengan keributan dan kegaduhan, dalam sebuah karnaval!” Ya, “sebuah karnaval!” Di dalam karnaval itu, penginjil konferens, dan ketua Konferens Indiana adalah yang terutama mempromosikan fanatisme tersebut. Dan sebagian besar pendeta konferens bergabung bersama mereka. Lebih bermanfaat bagi kita untuk membahas episode tahun 1900 sehubungan dengan perkembangan masa kini di dalam gereja kita. Karena dengan menggambarkan perbaktian yang tidak khidmat seperti karnaval di Indiana, Ellen White menggunakan kesempatan itu untuk menubuatkan dan menekankan, bahwa jenis perbaktian yang gaduh dan berasal dari setan yang sama akan masuk ke dalam pertemuan-pertemuan perkemahan dan berulang “sesaat sebelum penutupan pintu kasihan!” Supaya atmosfer karnaval itu dibuang keluar dari pertemuan-pertemuan perkemahan kita, bukankah itu pertama-tama 29
harus masuk ke dalam gereja-gereja, sekolah-sekolah, staf kependetaan kita, dll? Tahun 1900 dan 1900-an Marilah kita sekarang membaca dari tulisan-tulisan ilham. Kita menemukan bahwa keadaan di dalam dunia dan di dalam gereja menunjukkan bahwa kita sekarang hidup di masa “sesaat sebelum penutupan pintu kasihan.” Maka, nubuatan berikut ini harusnya mendapatkan perhatian kita yang paling seksama. Dalam sebuah surat yang ditulis kepada Saudara Haskell yang telah menghadiri pertemuan-pertemuan di Indiana, dan telah menceritakan pertemuan tersebut kepada Ellen White, Ellen White menulis: Perbaktian dengan Suasana Kegaduhan Tidak mungkin bagi kita untuk memperkirakan berapa besar pekerjaan yang hendak diselesaikan Tuhan kita melalui sarana yang disiapkanNya untuk melaksanakan pemikiran dan tujuanNya. Segala sesuatu yang telah anda gambarkan terjadi di Indiana, Tuhan telah menunjukkannya kepada saya akan terjadi sesaat sebelum penutupan pintu kasihan. Segala yang tidak suci akan dinyatakan. Akan ada teriakan, dengan drum, musik dan tari-tarian. Akal sehat makhluk-makhluk yang bernalar akan menjadi begitu kacau sehingga mereka tidak dapat dipercaya untuk membuat keputusan yang benar. Dan inilah yang mereka sebut gerakan oleh Roh Kudus. 30
Roh Kudus tidak pernah menyatakan dirinya melalui cara-cara seperti itu, dalam suasana kegaduhan. Ini adalah karangan Setan untuk menutupi cara-cara liciknya untuk menghentikan pengaruh kebenaran yang murni, tulus, mulia, mengangkat martabat dan menguduskan pada masa kini. Lebih baik tidak pernah menggabungkan penyembahan kepada Tuhan dengan musik daripada menggunakan alat-alat musik untuk melakukan pekerjaan yang di bulan Januari lalu disampaikan kepada saya akan dilakukan di dalam pertemuan-pertemuan perkemahan kita. Kebenaran pada masa kini tidak membutuhkan hal-hal seperti ini dalam pekerjaan mempertobatkan jiwa-jiwa. Suasana kegaduhan mengejutkan akal sehat dan menyesatkan hal-hal yang jikalau dilakukan dengan benar mungkin akan menjadi berkat. Kuasa-kuasa agen-agen setan berbaur dengan kegaduhan dan kebisingan, menjadi sebuah karnaval, dan ini disebut sebagai pekerjaan Roh Kudus. 2 Selected Messages, 36. Sejarah Masa Lalu Akan Berulang Ketika pertemuan perkemahan selesai, kebaikan yang seharusnya telah dilakukan dan yang seharusnya hendak dilakukan melalui penyampaian kebenaran yang kudus tidak tercapai. Mereka yang mengambil bagian dalam apa yang disebut sebagai kebangunan rohani menerima kesan yang menyesatkan mereka. Mereka tidak dapat mengatakan apa yang mereka ketahui sebelumnya tentang prinsip-prinsip Alkitab. 31
Tidak boleh ada dukungan kepada perbaktian seperti ini…. Saya tidak akan menceritakan seluruh peristiwa sejarah yang menyakitkan; terlalu banyak. Tetapi bulan Januari yang lalu Tuhan menunjukkan kepada saya bahwa teori-teori dan cara-cara yang salah akan dibawa ke dalam pertemuan-pertemuan perkemahan kita, dan bahwa sejarah masa lalu akan berulang. Saya merasa sangat tertekan. Saya diperintahkan untuk mengatakan bahwa pada pertunjukan-pertunjukan ini, iblis dalam wujud manusia hadir, bekerja dengan segala kelicikan yang dapat digunakan oleh Setan untuk menjadikan kebenaran sesuatu yang menjijikkan bagi orang yang berakal sehat; dan musuh sedang mencoba mengatur segala sesuatunya sehingga pertemuan-pertemuan perkemahan, yang sebelumnya telah menjadi sarana untuk membawa kebenaran pekabaran malaikat ketiga ke hadapan orang banyak, akan kehilangan kekuatan dan pengaruhnya. 2 Selected Messages, 37. Teriakan Bukanlah Bukti Kekudusan Cara penyelenggaraan pertemuan-pertemuan di Indiana, dengan kebisingan dan kebingungan, tidak menuntun mereka kepada pemikiran cerdas dan penuh perenungan. Tidak ada sesuatupun dalam pertunjukan seperti ini yang akan meyakinkan dunia bahwa kita memiliki kebenaran. Suara bising dan teriakan semata bukanlah bukti dari kekudusan, 32
atau turunnya Roh Kudus. Pertunjukan anda yang liar hanya menciptakan kejijikan di dalam pikiran orang-orang yang tidak percaya. Semakin sedikit pertunjukan seperti ini, semakin baik bagi para pelakunya dan bagi umat pada umumnya. 2 Selected Messages, 35. Perhatikan bahwa gaya perbaktian yang dirancang oleh Setan, dengan musik keras dan “teoriteori dan cara-cara yang salah” akan dibawa masuk ke dalam pertemuan-pertemuan perkemahan kita,”sesaat sebelum pintu kasihan ditutup,” dan bahwa “sejarah masa lalu [mengacu kepada pengalaman-pengalaman pasca 1844 dan di Indiana] akan terulang.” Dan sekali lagi para pendukung dari perbaktian seperti Pantekosta yang palsu ini akan menyebut “pertunjukan-pertunjukan mereka yang kasar ini” sebagai “gerakan oleh Roh Kudus,” akan tetapi Tuhan berkata bahwa ini adalah “seperti gigitan beracun si ular beludak.” Kesesatan Serupa Karnaval Yang Kelima Apakah pengalaman-pengalaman ini terulang di saat ini? Apakah ada bukti-bukti sekarang ini tentang kefanatikan serupa karnaval yang kelima di dalam gereja? Pembaca yang budiman, ya, kita memilikinya! Ramalan-ramalan di dalam nubuatan ini bahkan sekarang sedang digenapi! Dimulai di tahun 1980an layanan perbaktian seperti yang digambarkan oleh Ellen White terjadi di Indiana sebagai sebuah karnaval kini muncul di tengah-tengah kita, dan di tahun 33
1990-an jumlahnya berlipat dengan cepat di hadapan mata dan telinga kita sendiri! Gereja-gereja ini menyebut dirinya gereja-gereja MAHK gayaPerayaan (Seventh-day Adventist Celebration-style churches)! Jika kita berbicara tentang perayaan berlebihan sebagai sebuah “karnaval,” pembaca harus mengingat bahwa kita bukanlah yang pertama-tama menggunakan kata tersebut. Ellen White sendiri yang menyebutkan nama itu bagi gerakan-gerakan fanatik serupa di zamannya—bahkan untuk gerakan-gerakan yang dikatakannya akan terulang “sesaat sebelum penutupan pintu kasihan.” Lihat 2 Selected Messages, 36. Anggota-anggota jemaat yang prihatin telah lama menyatakan perasaan was-was terhadap masuknya ekumenisme, Teologia Baru dan ajaran-ajaran lain dari aliran Injili. Namun yang paling mengejutkan adalah masuknya beberapa sentimen spiritualistik dan aksi-aksi serupa Pantekosta ke dalam pelayan-an perbaktian kita akhir-akhir ini! Ketika sebuah video dipertontonkan kepada orang-orang MAHK yang saleh dan sungguh-sungguh tentang apa yang terjadi di dalam pelayanan gereja tersebut, mereka akan terperanjat dalam ketidakpercayaan! Mungkinkah bahwa sebuah kelompok musik rock yang sesungguhnya, dengan segala kegaduhan dan kekacauannya, dan dengan hentakan-hentakan musiknya yang mendorong tubuh ke dalam suasana sensual, benar-benar digunakan untuk mengi34
ringi apa yang disebut lagu-lagu gospel (Injil) di dalam pelayanan perbaktian gereja MAHK? Di bawah pengaruh musik tersebut, beberapa dari jemaat mengangkat tangannya ke atas dan mengayunkan badannya ke depan dan ke belakang sebagaimana yang dilakukan di dalam gereja-gereja pantekosta. Beberapa jemaat bertindak seolah-olah mereka sedang menghadiri sebuah karnaval daripada berada di sebuah pelayanan perbaktian yang kudus. Anggota-anggota jemaat yang prihatin secara terbuka mempertanyakan berapa besar dukungan harus diberikan kepada gereja-gereja setempat yang memiliki musik gaduh dan liar, drama duniawi dll, praktek-praktek yang telah dikatakan berlawanan dengan tulisan-tulisan Kesaksian. Selain ini, mereka mengajarkan “teori-teori yang salah!” Baru-baru ini kami mendengar tentang sebuah gereja yang mapan, yang menghabiskan $40.000 untuk memodel ulang dan melebarkan mimbar mereka menjadi sebuah “panggung” yang akan memungkinkan pertunjukan teatrikal dan di atasnya musik rock dapat dipertunjukkan sama seperti gereja-gereja “kekudusan”! Haruskah dukungan finansial diberikan kepada proyek-proyek sedemikian dan kepada pendetanya? Waktu Cerita Anak dalam Sebuah Gereja Perayaan Waktu cerita anak yang telah kami saksikan dalam video, biasanya berupa sebuah drama, dengan anak-anak yang menjadi pemainnya, dan/atau berlari35
an selama dalam cerita tersebut, bermain “petak umpet” dll di dalam bait suci. Meskipun bacaan berikut hanya sedikit membahas tentang anak-anak kecil berlari-larian, bermain, berbicara dan menunjukkan kelakuannya selama pelayanan perbaktian dewasa, prinsip ini tentu saja dapat berlaku bagi kekacauan dan kegiatan-kegiatan dalam gereja perayaan: Tempat yang seharusnya kudus, di mana keteduhan yang kudus seharusnya berada, dan di mana seharusnya ada keteraturan, kerapian dan kerendahhatian yang sempurna, dijadikan sebagai Babel yang sempurna dan sebuah tempat di mana kebingungan, kekacauan, dan kesembronoan berada. Ini cukup untuk mengusir Tuhan keluar dari perkumpulan kita dan menyulut murkaNya, dan Ia tidak akan senang pergi dengan tentara Israel untuk berperang melawan musuh-musuh kita. 2 Selected Messages, 257. Format perayaan (musik, drama dll) tidak menyumbang kepada “keteduhan yang kudus,” melainkan lebih menyerupai “sebuah Babel yang sempurna” yang penuh dengan kekacauan. Sebuah Pesan Rekaman Bagian berikut ini diambil dari sebuah pesan rekaman yang diberikan oleh seorang pendeta MAHK gereja perayaan kepada seorang jemaat MAHK untuk mempromosikan gereja-gereja gaya perayaan: Kami menerima surat-surat dan telepon dari banyak orang, yang mengatakan bahwa anda dapat 36
menjadi anggota Gereja Perayaan dan melakukan apa saja yang anda inginkan! Dan, anda tahu tidak? Anda dapat… Kami harus membiarkan orang berada dalam dosa, dan mengasihi mereka, dan menolong mereka untuk memahami bahwa dosa itu merusak. Saya tidak tahan dengan kaum tradisional! Saya muak dan lelah dengan kaum tradisional… saya datang ke gereja-gereja [bukan MAHK] lain. Saya tidak perlu ke sana untuk belajar tentang ajaran. Tetapi saya perlu ke sana untuk belajar hal-hal lain, saya datang ke gereja lain pada suatu hari, dan saya berbakti kepada Tuhan untuk pertama kalinya dalam hidup saya! [Ia telah menjadi seorang pendeta MAHK selama 21 tahun.] Itulah pengalaman perbaktian yang paling menyenangkan di dalam kehidupan saya… Dalam jangka waktu tertentu, saya telah mempelajari gereja-gereja lain dan mencoba ini dan itu… Saya menggunakan Alkitab versi New English Bible; saya sudah tidak menggunakan versi King James sejak bertahun-tahun. Saya menolak untuk membaca apapun dalam versi King James. Kami menggunakan drum… Kami memiliki banyak pemain drum—12 atau 15 orang sejak bulan April… Dan ini berjalan baik!... Saya datang ke gereja lain [bukan MAHK] dan maju dan mereka menumpangkan tangan ke atas saya. Maka sekarang saya melakukannya… Kami memainkan musik, banyak musik, dan drama! Air meninggi, dan kami meminta orang-orang untuk berdiri dan melambaikan tangannya: mereka adalah ombak laut! Oh, suasananya liar! Indah sekali! Itu 37
adalah ombak laut! Doktor-doktor dari Loma Linda! Indah sekali! Para dokter! Dan Ketua [Konferens] berdiri di lorong di antara bangku. Dan juga para hadirin mengagumkan sekali! Mereka baru saja turun kepada para serdadu! Whoosh!... Itu luar biasa. Ia [ketua konferens] berkata kepada saya kemudian, “Saya tidak akan pernah melupakan ini!” Betapa amat ceroboh! Tidak heran hamba Tuhan berkata bahwa perbaktian seperti ini hanya menghasilkan “kekacauan!” Ke dalam Pertemuan-pertemuan Perkemahan Kita Barangkali ada yang akan bertanya, apakah pekabaran dan gaya serupa karnaval ini telah masuk ke dalam pertemuan-pertemuan perkemahan kita sebagaimana diramalkan oleh Ellen White? Tentu saja sudah! Di dalam pertemuan perkemahan, di dalam perkemahan pemuda yang besar di musim panas ini (1990) dan juga di perkemahan “remaja,” kami melihat bahwa nubuatan ini digenapi! Dalam sebuah rekaman video—suatu cara jurnalisme yang tidak bisa bohong—kami menyaksikan ini dengan mata kepala kami sendiri! Kami hampir tidak dapat percaya dengan apa yang kami lihat dan kami dengar! Sebuah tanda besar yang menutupi seluruh pintu masuk ke tenda orang muda bertuliskan: "Outrageous Youth Celebration" (Perayaan Kaum Muda yang Memalukan”). Dan memang benar ini adalah gambaran yang akurat tentang apa yang berlangsung di dalam! Itu benar-benar memalukan! Sebagaimana dika38
takan dalam nubuatan, “segala sesuatu yang kasar dipertunjukkan.” Ellen White mengatakan bahwa akan ada “teriakan, dengan drum, musik keras dan tari-tarian.” Ini mengakibatkan “suasana kegaduhan,” dan “keributan yang membingungkan!” Hal yang paling menyedihkan dari semua itu adalah bahwa kami diberitahu bahwa beberapa dari pimpinan pemain alat musik di atas panggung adalah pendeta-pendeta konferens! Selama perbaktian tersebut kita dapat segera memahami mengapa “akal sehat dari makhluk yang bernalar [akan] menjadi bingung” sehingga mereka tidak akan dapat “mengatakan apa yang sebelumnya telah mereka ketahui tentang prinsip-prinsip Alkitab!” Apa? Bukankah pertemuan-pertemuan perkemahan kita adalah tempat dimana prinsip-prinsip Alkitab seharusnya ditekankan secara lebih tegas ke dalam pikiran orang-orang muda kita? Ya, seharusnya demikian. Namun, yang menyedihkan, sebagaimana dikatakan dalam nubuatan dalam 2 Selected Messages, orang-orang muda ini, ketika meninggalkan pertemuan perkemahan itu pasti tidak dapat dipercaya untuk dapat membuat keputusan yang benar! (Kami tidak mengetahui berapa banyak pertemuanpertemuan perkemahan lain yang menggenapi nubuatan ini di musim panas yang lalu. Kami juga tidak mengetahui berapa banyak pertemuan tahun-tahun sebelumnya yang menggenapinya.) Kami hanya mengetahui bahwa banyak sekolah dan universitas, 39
perkemahan junior dan perkemahan pemuda, mengadakan kegiatan-kegiatan serupa karnaval. Kemah Remaja di Pertemuan Perkemahan Sebuah program teater musik yang panjang dan besar dan terkadang keras—sebuah drama— dilakonkan di dalam kemah remaja di pertemuan perkemahan (1990), di mana banyak remaja yang menjadi penonton ikut mengambil bagian. Sebuah pertunjukan drama seperti ini tentu saja akan mengganggu secara rohani dan membingungkan para remaja. Sebagai orang percaya yang melihat kegiatan seperti ini, ia hanya dapat “menghela nafas dan menangis” karena segala kekejian yang dilakukan di dalam gereja kita! Lihat Testimonies, Vol. 5, 210. Sebuah Fenomena Sedunia Sementara di tahun 1900 kegiatan karnaval Advent hampir terbatas pada satu konferens saja (Indiana), di tahun 1980-an dan 1990-an, ada ratusan jemaat Advent di Amerika Utara yang menonjolkan pertunjukan karnaval yang lengkap, atau melakukan berbagai aspek dari format perayaan. Ini benar, bukan hanya di Amerika Serikat dan Kanada, melainkan di luar negeri juga! Menurut laporan-laporan gereja, ini segera menjadi sebuah fenomena sedunia.
40
Peringatan-peringatan dari Kitab Suci Baik Alkitab maupun Roh Nubuat memperingatkan kesesatan ini. Ketika berbicara tentang hari-hari terakhir, Yesus berkata: “Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin”–Matius 24:11-12. Dan Paulus berkata: “Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti rohroh penyesat dan ajaran setan-setan, oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka”—I Timotius 4:1-2. Bukankah ayat-ayat ini gambaran dari perkembangan yang terjadi saat ini? Sebuah Peringatan yang Nyata Di samping Alkitab, betapa bersyukur kita kepada nabi akhir zaman kita! Peringatan dari Tuhan melaluinya adalah begitu jelas. Kita bahkan telah diberi contohnya sehingga kita dapat mengetahui dan mengenali kesesatan yang serupa dengan kefanatikan di tahun 1900, dan menolaknya! Tuhan tidak akan mengizinkan sesuatu yang berbahaya seperti fanatisme perayaan ini masuk ke tengah-tengah gerejaNya yang sisa tanpa terlebih dahulu memperingatkan umatNya:
41
“Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hambaNya, para nabi”—Amos 3:7. Menunggu Putusan Keempat peristiwa sebelumnya menyebabkan kejengkelan Tuhan yang amat sangat. Seluruhnya diilhami oleh Setan. Kita tidak boleh lupa bahwa kita telah diperingatkan bahwa kesesatan kelima yang serupa juga akan diilhami oleh Setan. Lihat 2 Selected Messages, 36. Sejarah kesesatan Perayaan masa kini masih sedang dituliskan. Putusan akhir masih belum ditentukan.
42
Bab 6 DRAMA, TEATER DAN MUSIK Program-program Gereja Perayaan sangat bergantung kepada praktek dan penggunaan teater dan drama. Para sponsor mereka mengaku memuliakan Tuhan dengan cara itu. Namun Tulisan Ilham mengatakan bahwa pertunjukan teater tidak memuliakan Tuhan, dalam keadaan terbaiknya sekalipun. Kita membaca: Pekerjaan di kota-kota besar harus dilakukan mengikuti petunjuk Kristus, bukan mengikuti petunjuk pertunjukan teater. Pertunjukan teater tidak memuliakan Tuhan, namun penyampaian kebenaran dalam kasih Kristuslah yang memuliakan Tuhan. Testimonies, Vol. 9, 142. Dapatkah Tuhan Yesus menerima pertunjukanpertunjukan teater sebagai pelayanan yang dilakukan bagiNya? Dapatkah Yesus dipermuliakan melaluinya? Tidak. Semua jenis pekerjaan ini dilakukan untuk melayani pemimpin yang lain. Manuscript Release 909, 3. Dunia sedang dikerumuni oleh kesalahankesalahan dan dongeng-dongeng. Hal-hal baru dalam wujud drama sensasional terus menerus bermunculan untuk memikat pikiran; dan teori-teori yang tidak masuk akal berlimpah ruah, yang menghancurkan kemajuan moral dan rohani. Gospel Workers, 281. Tuhan telah menyatakan bahwa: Ada banyak pertunjukan-pertunjukan teater di dunia kita, na43
mun [bahkan] teater yang paling teratur sekalipun adalah tanpa Tuhan. Manuscript Release, 909, 5. Sekalipun dalam bentuknya yang paling terpuji, pertunjukan drama dan teater tidak memiliki berkat Tuhan ke atasnya. Bukannya menjadi sebuah berkat, “Segala jenis pekerjaan ini dilakukan untuk melayani pemimpin yang lain.” Musik Bagaimanakah seharusnya kita berbakti kepada Tuhan dengan musik? Jelas sekali dinyatakan bahwa “Roh Kudus tidak berurusan dengan kebingungan dari kebisingan dan berbagai bunyi-bunyian” (2 Selected Messages, 37), sebagaimana terjadi di dalam pertemuan-pertemuan Indiana. Betapapun bagusnya perkataan itu, musik yang menyentuh bagian fisik dari seseorang akan selalu menang atas katakata. Pengaruhnya begitu mendominasi. Tuhan tidak meninggalkan gerejaNya yang sisa tanpa nasihat mengenai musik, kebisingan dan kebingungan. Sebagian orang mengira bahwa semakin keras mereka bernyanyi, semakin banyak musik yang mereka buat; tetapi kebisingan bukanlah musik. Bernyanyi yang baik adalah bagaikan musik burung-burung —merdu dan lembut. Evangelism, 510. Bukan Bergemuruh ataupun Tak Terjinakkan Kedamaian Kristus bukanlah sesuatu unsur yang bergemuruh yang tidak dapat dijinakkan 44
yang dinyatakan dengan suara-suara keras dan gerakan-gerakan tubuh. Kedamaian Kristus adalah kedamaian yang cerdas, dan tidak menjadikan mereka yang memilikinya menunjukkan tanda-tanda kefanatikan dan ekstravagansa (pertunjukan). Itu bukan suatu dorongan yang ngelantur, melainkan suatu pancaran dari Tuhan. Faith and Works, 87-88: Ketika umat percaya berbicara tentang kebenaran sebagaimana yang ada pada Yesus, mereka menyatakan ketenangan yang kudus dan bernalar, bukannya suatu topan kekacauan. 2 Selected Messages, 36. Tuhan kita merindukan agar di dalam perbaktian kepadaNya terdapat keteraturan dan disiplin, bukan kegembiraan dan kebisingan… Kita hendaknya tenang dan diam, dan merenungkan kebenaran-kebenaran wahyu. Kegembiraan bukanlah sesuatu yang sesuai dengan pertumbuhan kasih karunia, kesucian dan kekudusan roh yang sejati. 2 Selected Messages, 35. Bagaimanakah mungkin para pemimpin dan orang awam dalam gereja-gereja tipe Perayaan itu mengabaikan semua nasihat yang begitu jelas diberikan oleh Tuhan kepada kita? Bagaimana mungkin mereka terus mempertunjukkan sikap bergemuruh dan tak dapat dijinakkan dengan “gerakan-gerakan tubuh” dalam musik, teater dan drama mereka? Pertunjukan-pertunjukan ini tidak menyerupai kedamaian dan sukacita yang melampaui pengertian yang dikatakan di dalam Kitab Suci. Sesungguhnya 45
dalam kelima episode kefanatikan, musik dunia telah memainkan peranan yang utama. Dalam Roh Nubuat kita berulang kali diperintahkan untuk memainkan “musik surgawi yang murni” (Amazing Grace, 251). Musik yang kaya dan agung (The Seventh-day Adventist Bible Commentary, vo1. 7, 988), “menimbulkan sukacita dan bermelodi” (The Great Controversy, 542). Sesungguhnya dahulu Lucifer memimpin paduan suara surga dengan lagulagu pujian sukacita yang mulia dan bermelodi bagi Tuhan dan AnakNya yang kekasih. Sejak kejatuhannya, gantinya musik yang indah, ia menjadi sponsor bagi musik yang keras, serak, aneh dan tidak menyenangkan. Lihat Spirit of Prophecy, vol. 1, 62. Sejak bertahun-tahun kita telah diberkati dengan nyata dengan musik organ yang agung dan suara yang khidmat yang mengingatkan kepada penderitaan dan kematian Anak Allah di Golgota, sebagaimana dinyatakan dalam oratorio yang indah dalam “Crucifixion” yang digubah oleh Sir John Stainer berpuluh tahun yang lalu. Musiknya yang mengagumkan dan penuh inspirasi ini tidak dapat dilawankan dengan “musik” gembel dalam karnaval perayaan. Kita hanya dapat memperbandingkannya. Saat ini kita menikmati mendengar musik dari rekaman-rekaman musik yang indah oleh paduan suara acapella Pacific Union College dari dua generasi sebelumnya. Melodi yang indah dan harmoni yang sempurna mengangkat pikiran kita ke surga dalam pujian dan doa kepada Tuhan. Betapa berkebalikannya 46
dengan musik Perayaan yang ada saat ini yang kita dengar dari lembaga-lembaga pendidikan sekarang—dengan kelompok seperti musik rock, kelompok rap, musik opera dengan aktor-aktor yang memainkan penyihir, dll. Para malaikat pasti sudah melipat sayapnya dan menangis, ketika mereka mendengar “kebisingan” aneh yang tidak menyenangkan yang menghipnotis dan diulang-ulang yang saat ini disebut musik! Bisakah orang Kristen yang sejati memberikan pengaruh atau dukungan materi bagi kegiatan-kegiatan serupa karnaval ini? Tuhan menasihatkan bahwa “Tidak boleh ada dukungan diberikan kepada perbaktian seperti ini.” 2 Selected Messages, 37. Tentu saja ini termasuk menghadiri pertemuan-pertemuan mereka dan juga memberikan dukungan finansial bagi mereka. Ingatlah: “Tidak boleh ada dukungan diberikan kepada perbaktian seperti ini.” Akankah Kita Mendengarkan Peringatan Tuhan? Format serupa karnaval dalam perbaktian Perayaan Modern dapat dilacak kembali jauh kepada zaman lampau. Seandainya orang-orang percaya di Indiana memperhatikan pelajaran-pelajaran dari catatan Israel kuno dan pelajaran-pelajaran dari pengalaman pasca-1844, mereka tidak akan pernah terjebak dalam fanatisme serupa karnaval mereka sendiri di tahun 1900. Demikian juga, seandainya gereja kita saat ini memperhatikan peringatan-peringatan tentang semua 47
pengalaman dari orang percaya sebelumnya, sebagaimana yang terjadi di tahun 1900, saat ini kita tidak akan masuk ke dalam fanatisme seperti gereja-geraja Perayaan di tahun 1900. Maukah kita? Saudara-saudara, inilah saatnya bagi kita untuk bangun dan memperhatikan semua pelajaran dan peringatan dari sejarah kita, supaya kita tidak membuat kesalahan dan kekeliruan yang lebih mengerikan dibandingkan dengan para pendahulu kita. Kefanatikan yang serupa adalah kejahatan, baik yang terjadi di sekeliling patung anak lembu emas di Horeb, di Baal-peor, segera setelah tahun 1844, di Indiana tahun 1900, ataupun di tahun 1990-an! Biarlah umat Tuhan bertindak sedemikian sehingga dunia akan melihat bahwa orang-orang MAHK adalah orang-orang cerdas dan penuh perenungan, yang imannya didasarkan atas landasan yang lebih pasti, bukan kepada kegaduhan yang membingungkan. Mereka adalah orang-orang yang lapar akan roti kehidupan. Jangan menawari mereka batu. 2 Selected Messages, 24. Kita harus menawari orang-orang dunia dengan roti kehidupan. Tawarilah mereka penerangan dan pertobatan bukannya kegaduhan karena kekacauan dan kebisingan yang keras! Nasihat Selanjutnya tentang Teater Dalam pembahasan sebelumnya, pekabaran diberikan bahwa segala pertunjukan teater sehubung48
an dengan penyampaian kebenaran masa kini harus dilarang. Orang-orang yang menganggap bahwa mereka memiliki pekerjaan yang indah, berusaha menggunakan cara-cara yang aneh dan asing dalam bentuk gerakan-gerakan tubuh. Terang yang diberikan kepada saya adalah, “Jangan berikan persetujuan kepada hal ini.” Pertunjukan-pertunjukkan ini, yang memiliki ciri-ciri teater, tidak boleh mendapat tempat di dalam penyampaian pekabaran yang khidmat yang dipercayakan kepada kita. Musuh kita akan memperhatikan dari dekat, dan akan mengambil setiap kesempatan dalam keadaankeadaan itu untuk merendahkan kebenaran melalui pengenalan akan pertunjukan-pertunjukan yang kurang sopan tersebut. Tidak satupun dari pertunjukan ini boleh didukung. Kebenaran-kebenaran yang berharga yang diberikan kepada kita harus dikatakan dalam segala kekhidmatan dan keagungannya yang suci. Manuscript Release 1377, 1.
49
Bab 7 ALAT-ALAT MUSIK Sebagian orang menganggap bahwa bacaan dalam 2 Selected Messages, 36-37 adalah kutukan terhadap penggunaan alat-alat musik di dalam pelayanan perbaktian. Kita semua harus menyadari bahwa ini tidaklah benar. Cara memainkan alat-alat musik, “hentakan” tarian dan “kebisingan” dalam peristiwa Indianalah yang dikutuk oleh Ellen White. Barangkali surat berikut ini, yang ditulis oleh Saudari S.N. Haskell, yang menghadiri beberapa pertemuan di Indiana bersama suaminya, dapat membantu menjelaskan apa masalah dengan musik mereka: Nada-nada Tarian dan Firman yang Kudus “Di sini terdapat dua drum besar, dua tamborin, sebuah biola bas yang besar, dua biola kecil, sebuah seruling dan dua komet (alat musik) dan sebuah organ dan beberapa penyanyi. Mereka memiliki buku nyanyian “Garden of Spices” dan memainkan nada-nada tarian bagi firman yang kudus. Mereka tidak pernah menggunakan buku Hymn (Lagu Sion), kecuali ketika Saudara Breed atau Saudara Haskell berbicara, barulah mereka membuka dan menutup dengan satu lagu dari buku Hymn, tetapi semua lagu lainnya adalah dari buku yang lain. Mereka berseru “Amin” dan “Puji Tuhan,” “Mulialah Tuhan” sama seperti perbaktian Bala Keselamatan. Ini membuat jiwa seseorang merasa tertekan. Ajaran-ajaran yang disampaikan ber50
hubungan dengan sisanya. Domba-domba yang malang ini benar-benar kebingungan.” Laporan Nyonya S. N. Haskell kepada Sara McFnterfer, 12 September 1900. (Dari Music-Its Role, Qualities, & Influence, 13). Orang-orang ini memainkan “nada-nada tarian untuk mengiringi Firman yang kudus!” Dan seperti halnya musik rock modern saat ini, mereka memainkannya dengan keras. Begitu kerasnya sehingga menyebabkan perasaan tertekan dan kebingungan, seperti halnya musik rock yang kita lihat dan dengar di dalam rekaman video yang dimainkan dalam gereja-gereja Perayaan. Perhatikan bahwa menurut surat Nyonya Haskell, di Indiana mereka memilih sebuah buku nyanyian bukan Advent yang “spicy” (berbumbu) kecuali pada saat perwakilan General Konferens berbicara—maka kemudian mereka akan membuka dan menutup dengan buku hymnal Advent yang biasa. Ini mengingatkan kami kepada seorang pendeta, yang pada tahun ini (1990) mencoba memperkenalkan format Perayaan ke dalam gerejanya. Ia menggunakan lagu-lagu nyanyian khas Perayaan yang ditayangkan ke layar. Namun, ia menjelaskan kepada seorang istri pendeta bahwa ia selalu menggunakan satu lagu dari buku Hymnal untuk menenangkan orang-orang konservatif di dalam jemaatnya. Sikap-sikap seperti ini belum banyak berubah sejak peristiwa Indiana, bukan? Baik lagu-lagu hymnal digunakan hanya untuk memberi kesan kepada pendeta-pendeta yang berkunjung, atau untuk menenangkan anggota-anggota 51
yang konservatif di masa sekarang ini, hal itu tidak ada bedanya. Musik dalam peristiwa Indiana di tahun 1900 dapat dibandingkan cirinya dengan musik gereja Bala Keselamatan. Namun musik Perayaan seperti rock di masa kita ini tidak berasal dari Bala Keselamatan. Melainkan, seperti yang akan kita lihat nanti, itu berasal dari musik rock modern duniawi dan musik country barat, yang semuanya berasal dari musik jazz yang dimainkan di tempat-tempat yang tenar keburukannya di New Orleans. Betapa memalukan, karena mengizinkan bentuk-bentuk musik seperti itu menggantikan musik gereja yang agung. Sesaat Sebelum Penutupan Pintu Kasihan Janganlah sampai kita mengabaikan nubuatan penting ini (2 Selected Messages, 36-37), dengan peringatan melawan penggunaan musik tarian dunia ke dalam pelayanan perbaktian kita, dengan alasan hanya menggunakan alat-alat musiknya saja, seperti drum, dll, seolah-olah masalahnya demikian. Bagian pokok sesungguhnya yang harus menjadi perhatian kita adalah penggunaan secara tidak tepat dari alatalat musik tersebut di dalam gereja-gereja Perayaan. Ketukan dan hentakan tarian yang keras dan membingungkan itu menjadi pelanggaran-pelanggaran saat ini—“Sesaat sebelum penutupan pintu kasihan!” Bukan suatu perulangan yang persis dari tahun 1900, Bukan! Melainkan prinsip-prinsip musik setanlah yang sedang diulang! 52
Setelah Tuhan kita memberikan sebuah khayal tentang kegaduhan Indiana, Ellen White berkata bahwa lebih baik tidak menyembah Tuhan dengan musik, daripada menggunakan alat-alat musik untuk melakukan pekerjaan tersebut sebagaimana yang ditunjukkan kepadanya di dalam khayal tentang apa yang telah terjadi di Indiana, dan bahwa itu akan terjadi kembali di dalam pertemuan-pertemuan perkemahan kita “sesaat sebelum pintu kasihan ditutup.” Telah disarankan dalam sebuah artikel Adventist Review, tanggal 1 November 1990, bahwa karena tentangan terhadap “drum” maka gereja-gereja Perayaan sebaiknya menghilangkan penggunaan drum. Namun masalahnya adalah jauh lebih dalam daripada itu! Semasih ada synthethizer, gitar bass, gitar amplifier, dll, bahkan bila drum ditiadakan sekalipun, hentakan musik rock masih dapat berdentam keras dan jelas! Tetap masih ada musik serupa musik rock, “musik tarian yang mengiringi Firman yang kudus.” Ada Cara yang Benar dan Cara yang Salah Alat-alat musik itu sendiri tidak “benar” ataupun “salah.” Bahkan drum dan cymbal mendapat tempat yang tepat dalam musik marching, orkestra dll. Cymbal, harpa dan tamborin juga digunakan di masa lalu dalam Alkitab. Banyak orang mengutip sedikit ayatayat Alkitab dalam usaha untuk mempertahankan pilihan musik mereka. Tidak ada cara kita dapat meng53
ambil contoh suatu rekaman audio dari halamanhalaman Kitab Suci sehingga kita dapat mendengar dengan tepat bagaimana alat-alat musik yang disebutkan di dalam Alkitab dimainkan pada masa itu. Namun marilah kita mengingat bahwa semua alat musik dapat dimainkan dengan cara yang “benar” dan juga cara yang “salah!” Dan cara penggunaan yang “salah” dari alat-alat musik inilah yang menjadi bagian dari nubuatan dalam Selected Messages di zaman kita. Sebagaimana disampaikan di atas, kita tidak boleh mengizinkan diri kita sendiri, melalui pendapatpendapat tentang berbagai alat musik, untuk mengabaikan pekabaran peringatan ini. Penerimaan ataupun penolakan kita terhadap pekabaran ini akan berakibat kekal! Dua bab berikutnya akan menjawab pertanyaan, apakah pilihan musik adalah sebuah tuntunan yang aman?
54
Bab 8 MUSIK KRISTEN DUNIA Bagaimanakah proses terbentuknya pilihan-pilihan musik dalam gereja-gereja Kristen di dunia? Sejarah singkat tentang musik Kristen populer mungkin dapat membantu sebelum kita membahas jenis musik yang dipilih oleh beberapa kalangan Advent. Selama berabad-abad musik Kristen adalah musik yang paling statis, agung, khidmat dan membangkitkan rasa hormat. Namun segera setelah pergantian abad, musik syncopated (musik dengan pemberian tekanan pada ketukan lemah bukan pada ketukan keras seperti pada umumnya) dengan hentakan seperti jazz mulai pelan-pelan masuk ke dalam musik kudus. Telah diketahui umum bahwa musik jazz bermula dari rumah-rumah bordil di New Orleans sekitar tahun 1900. Ketika musik sinkopatik menjadi diterima secara umum di dalam gereja-gereja duniawi, maka kemudian nada musik country barat dengan gitarnya diperkenalkan ke dalam gereja-gereja Protestan. Iblis begitu berhasil dengan ini, kemudian ia memperkenalkan “musik rock gospel” ke dalam pelayanan-pelayanan perbaktian rohani. Semua jenis musik ini yang kemudian menjadi pilihan orang-orang yang menghadiri perbaktian di gereja, dapat dengan tepat disebut “musik tarian yang mengiringi Firman yang kudus,” sebagaimana digambarkan oleh Nyonya Haskell tentang krisis Indiana. 55
Profesor H. Lloyd Leno Sekitar 15 tahun yang lalu, Lloyd Leno, seorang asisten profesor di bidang musik di Walla College, menulis serangkaian artikel tentang musik gereja dalam Review and Herald. Salah satu artikelnya yaitu “Music and Morality” (Musik dan Moralitas) melacak perkembangan musik tak bermoral dari jazz New Orleans ini, melalui berbagai tahap boogie-woogie, swing dan akhirnya rock yang dikatakannya sebagai “percampuran antara ritme negro, blues dan country barat” (Review and Herald, 26 Februari 1976). Ia mengutip kata-kata ini dari buku Rock From the Beginning (Musik rock sejak awal mulanya), yang diterbitkan oleh Simon & Schuster, tahun 1970. Profesor Leno menunjukkan dari buku sumber yang sama bahwa rangsangan seksualitas adalah tujuan utama yang hendak dicapai melalui kegaduhan kebisingan musik rock, yang disebabkan sebagian besar oleh “hentakan” dari drum, gitar, dan perulangan bagian-bagian musik. Bagian yang manapun dari “musik gospel” yang digunakan, semuanya memiliki kesamaan dengan sinkopatik dan hentakan yang merangsang goyangan badan dan tanggapan sensual. Kata-kata, istilah-istilah rohani sekalipun, hanyalah aksesori lemah bagi melodi serupa tarian yang memasuki pikiran dan menguasai jutaan orang.
56
Gospel yang Ditarikan Dua tahun yang lalu, kami mendengar seorang muda penggubah musik dan penyanyi musik gospel barat dari Washington State diwawancarai dalam berita televisi. Ia tampaknya sangat konservatif. Namun ketika pembawa acara menanyakan apakah ia pernah menggubah musik tarian, jawabannya adalah, “Oh, semua musik saya dapat ditarikan!” Jelaslah, tujuannya adalah untuk mendapatkan jenis musik yang mengayun dengan hentakan dan menempelkan katakata setengah rohani, dan ini menjadikannya musik “gospel” modern. Tujuan Utama Sebaliknya, seorang pembaca yang menulis kepada editor Adventist Review beberapa tahun yang lalu mengatakan, “tujuan utama perbaktian kita, termasuk musik kita, adalah untuk memuliakan Tuhan.” Tentulah musik country barat, atau “musik rock gerejani” yang berorientasi seksual yang berawal dari rumah percabulan tidak akan memuliakan Tuhan sama sekali. Ini hanyalah memuliakan allah dunia ini! Maka kita telah melacak sejarah singkat pembentukan pilihan-pilihan musik dan orang-orang yang pergi ke gereja memperolehnya dari perkenalan musik “gospel” modern ke dalam pelayanan perbaktian mereka.
57
Pembelaan Terhadap Perayaan Sungguh mengherankan ketika beberapa saudara kita yang melayani mencoba membela bahwa musik rock gereja Perayaan semata-mata hanyalah “masalah pilihan.” Apakah mereka menyadari bahwa mereka sesungguhnya mengatakan bahwa mereka memilih musik yang berkembang dari masa lalu yang tidak terhormat? Mereka mengatakan bahwa orangorang yang menentang jenis musik yang “liar” ini yang mereka sebut sebagai musik yang “hidup”, hanyalah mengungkapkan “sebuah pilihan pribadi” semata. Para pembela ini perlu membaca artikel Review and Herald oleh Profesor H. Lloyd Leno yang disebutkan di atas. Sekarang kita akan mempelajari sejarah dan terbentuknya pilihan-pilihan musik orang MAHK.
58
Bab 9 PILIHAN ADVENT Sehubungan dengan tipe-tipe musik yang berbedabeda, dapatkah kita selalu memilih tipe yang kita pilih, dan menjamin bahwa kita telah membuat pilihan yang “benar”? Barangkali beberapa pertanyaan lain akan membantu menjawabnya. Apakah hati nurani selalu menjadi penuntun yang aman, atau dapatkah hati nurani terkadang seolah terbakar oleh cap besi panas (lihat 1 Timotius 4:2: “oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.”)? Bagaimanakah pilihan-pilihan kita terbentuk? Apakah itu didasarkan kepada kehendak Tuhan sebagaimana dinyatakan dalam FirmanNya? Musik Advent Kita bertanya, bagaimana bisa terjadi, bahwa musik seperti rock, yang serupa karnaval dan serupa tari-tarian dapat diterima dan dipilih, tampaknya seperti tiba-tiba, oleh banyak jemaat dan pendeta Advent yang terlibat dalam perbaktian Perayaan? Musik duniawi serupa karnaval tidak diperkenalkan ke dalam gereja kita seutuhnya secara mendadak! Jikalau demikian, iblis pasti telah ketakutan karena itu tidak akan dapat bertahan! Sesungguhnya, orang-orang Advent tidak terlalu jauh ketinggalan dari gereja-gereja lain dalam membuat perubahan pada pilihan-pilihan musik mereka. Beberapa puluh tahun yang lalu Setan mencoba 59
orang-orang Advent dengan memperkenalkan ke dalam pelayanan perbaktian mereka musik “gospel barat” yang digunakan oleh gereja-gereja duniawi. Setelah awal yang sederhana di dalam Adventisme, gospel barat dipopulerkan melalui trio penyanyi dan pemain gitar dari Inggris yang melakukan perjalanan keliling ke pertemuan-pertemuan perkemahan kita di awal tahun 1960-an. Bagi beberapa anggota gereja, pada saat itu hal tersebut adalah sebuah perkembangan yang amat mengejutkan. Namun bagi orang-orang yang berpikiran duniawi, yang telah membentuk pilihan-pilihan mereka dengan memasukkan ke dalam pikiran programprogram televisi, dll, ini adalah peristiwa sangat diterima. Di tahun 1950-an televisi menjadi tersedia. Sementara selama bertahun-tahun teater telah dihindari oleh banyak orang MAHK, televisi membawa teater dan musik duniawi ke dalam rumahrumah banyak anggota gereja kita. Sebagaimana bangsa Israel di Lembah Sitim, para pemirsa menjadi terbiasa dengan pemandangan penyembahan berhala dan ketidakbermoralan. Pikiran mereka menjadi terbiasa dengan pikiran-pikiran hina dan musik hina yang dilihat dan didengar melalui layar TV. Bukankah ini juga menyumbang dan mempercepat pilihan-pilihan duniawi yang terbentuk pada orangorang Advent? Betapa memalukan! Kembali kepada sejarah musik MAHK, segera setelah diperkenalkan dalam pertemuan perkemahan, 60
musik gospel gaya barat diterima oleh sebagian besar gereja. Maka musik duniawi ini, yang dipinjam dari gereja-gereja dari Babel dengan musik yang dapat ditarikan, mulai membentuk pilihan-pilihan musik Advent. Banyak kelompok musik dan pemain gitar segera bermunculan di berbagai tingkatan. Rekaman dan kaset berlimpah ruah, ratusan dijual di toko-toko buku Advent, dan semakin lama semakin efektif dalam membentuk pilihan para ibu dan ayah dan orang muda Israel, melalui musik yang jelas-jelas dikutuk oleh Tulisan Ilham. (Musik baru ini menggantikan musik konservatif dengan begitu cepat sehingga kita amat sulit membeli sebuah kaset atau rekaman Advent gaya lama di toko-toko buku kita.) Berbicara tentang salah satu dari kelompok penyanyi gaya barat ini, beberapa tahun yang lalu, surat berikut ini kepada editor dicetak dalam Adventist Review. Dalam satu rangkaian acara penginjilan akhirakhir ini, sebuah kelompok penyanyi mengambil bagian, menyanyikan lagu-lagu, lama dan baru, dengan gaya yang khas. Pada satu malam, suami dan saya duduk di belakang kelompok orang yang “tampak jelas bukanlah anggota jemaat. Tampaknya mereka menikmati musik tersebut, dengan goyangan badan yang nyata dan ketukan kaki, khususnya pada lagu yang lebih hidup. Sebelum saya bertobat sebagai orang dewasa, ketukan yang saya dengar adalah jenis yang saya dan teman-teman saya akan langsung bergoyang dan berayun di lantai dansa dan saya juga, 61
pada malam itu menanggapinya. Saya dan orangorang yang bukan anggota gereja tidak sendirian; ada banyak orang, termasuk seorang wanita petugas yang berdiri di dekat saya, menanggapi dengan cara yang sama… Maka masalah tentang musik adalah sebuah keprihatinan. Saya akan menjadi sangat kesulitan untuk menjelaskan perbedaan antara musik yang dinyanyikan oleh kelompok ini dan musik dari kelompokkelompok populer masa kini. Kata-katanya mungkin berbeda, namun ketukannya nyata-nyata sama. Jikalau kita menggunakan dan membenarkan metode ini untuk menarik orang banyak dan menyerukan kepada bukan anggota jemaat, tampaknya kita telah tiba di suatu tempat di mana kita lebih mementingkan jumlah, bukan kualitas. Kendati telah ada seruan (seperti surat ini) dari orang-orang yang setia, orang-orang Advent konservatif yang terkejut, kelompok-kelompok liberal duniawi yang adalah kelompok yang terbesar, terkuat dan sangat vokal, menyukainya, menyambutnya, dan menang! Sebuah Pengalaman Pribadi Ketika musik barat masih agak baru di dalam Adventisme, di dalam gereja kami, divisi orang muda, dengan membawa gitar diundang untuk menyanyikan satu lagu persembahan. Musik yang dimainkan adalah jenis yang dapat ditarikan, dan orang-orang muda mengetukkan jari kaki, menggoyangkan badan, dll. 62
Jelaslah, mereka sangat menikmatinya. Setelah itu, ketika orang dewasa masuk dalam kelas Sekolah Sabat, seorang wanita yang agak lanjut usia berkata kepada kami, “Saya bertanya-tanya, perlu waktu berapa lama agar kita terbiasa dengan jenis musik itu?” Kami merasa tertahan untuk menjawabnya dan balik bertanya, “Oh, apakah kita harus menjadi terbiasa dengan jenis musik itu?” Benteng yang Teguh Sekitar dua dekade lalu, para pendukung musik modern yang hendak membela sikap mereka, menyebarkan sebuah cerita dalam Adventisme bahwa nada bagi lagu hymn Martin Luther yaitu “A Mighty Fortress,” (Benteng yang Teguh) asalnya digubah sebagai sebuah lagu toko bir Jerman. Kami meneliti hal ini dengan seksama dengan sejumlah orang ternama di bidang musik gerejani di AS, dan penelitian mereka pribadi menunjukkan bahwa pernyataan tentang toko bir ini benar-benar tidak berdasar. Musik Duniawi Menang Masih mengikuti contoh dari gereja-gereja duniawi, beberapa tahun kemudian, musik rock ringan mulai diterima di beberapa gereja dan sekolahsekolah gereja. tidak lama kemudian, meskipun tidak dapat dipercaya, di beberapa kalangan Advent, musik rock gospel yang lebih keras “dinikmati” oleh beberapa orang muda kita. Bentuk-bentuk musik MAHK berkembang menjadi semakin keras dan ke63
ras dan lebih cenderung bersandar kepada gaya musik rock hingga sekarang ini sudah dimainkan dengan lantang di dalam gereja-gereja Perayaan, beberapa bahkan mempertunjukkan musik “rap” yang jahat dalam pelayanan perbaktian rohani. Dalam beberapa gereja, tampaknya tidak mungkin berhenti. Beberapa bahkan sudah benar-benar mengikuti musik gereja-gereja Babel. Aduh! Bukankah telah dipersiapkan dengan baik jalan bagi suatu penerimaan yang agak tergesa-gesa, yang tidak berbeda dengan musik liar seperti di Indiana? Khususnya di antara orang muda yang pilihan kepada musik rock gospel atau barat telah terbentuk karena telah dimainkan selama bertahun-tahun di dalam divisi Sekolah Sabat, di sekolah-sekolah kita, dalam perkemahan junior dan remaja dll. Drum Beberapa gereja Advent selama bertahuntahun telah menggunakan gitar bass elektrik yang dihubungkan dengan sistem amplifier dan speaker untuk memperoleh efek “drum” di dalam gereja mereka, musik gospel barat dimainkan dengan keras! Sekitar dua puluh tahun yang lalu kami berbakti di sebuah Gereja Advent, di mana pemuja musik modern memperkenalkan efek drum di dalam pelayanan jam khotbah dengan memasang di mimbar sebuah bak mandi dari logam (iron washtub) anti karat berbentuk bulat dan diletakkan terbalik. Sebuah senar diikatkan ke bagian alas dari bak yang telah 64
dibalik, yang satu ujungnya diikatkan kepada sebuah tongkat yang panjang. Tekanan pada senar bervariasi yang disebabkan oleh senar yang bergerak, diletakkan menghadap ke pinggiran bak mandi tersebut. Dengan membetot senar tersebut, dihasilkan suara serupa suara drum. Ya, ini terjadi di bait suci Tuhan selama pelayanan perbaktian Sabat dua puluh tahun yang lalu! Kami pribadi menyaksikan pertunjukan ini lebih dari sekali dan bahkan kemudian pikiran kami secara alami teringat kepada pernyataan dalam 2 Selected Messages, tentang “drum” di dalam pelayanan perbaktian kita “sesaat sebelum penutupan pintu kasihan.” Sejak saat itu, beberapa orang kita telah lulus dari bak mandi dan menggunakan drum yang sesungguhnya! Musik yang Terbaik Kami tidak bermaksud melalui pernyataan-pernyataan ini bahwa seluruh musik Advent telah mengarah kepada kecenderungan-kecenderungan “yang salah.” Telah ada dan selalu ada musik di dalam Adventisme yang berkualitas terbaik, seperti musik yang direkomendasikan melalui Firman Tuhan untuk digunakan di dalam pelayanan perbaktian kita. Sementara masih banyak dari antara kita yang menolak musik gereja yang bermelodi tarian (ini adalah benar dalam beberapa gereja duniawi juga), ada sebuah bagian besar orang yang telah bertumbuh di dalamnya dan bahkan tidak cukup mengetahui tentang 65
musik kudus yang sesungguhnya sehingga tidak dapat mengenalinya ketika mendengarkannya. Mereka memilih jenis musik yang menyentuh kodrat kita yang lebih rendah, kodrat fisik kita, ya, bahkan kondrat sensual kita. Orang-orang seperti ini mungkin juga hanya sedikit suka mempelajari Firman Tuhan dan Roh Nubuat secara mendalam. Mereka [orang-orang muda yang mengaku percaya kepada kebenaran] memiliki telinga yang peka kepada musik, dan Setan mengetahui organ apa yang mendorong untuk menghidupkan, memikat dan menggiurkan pikiran sehingga Kristus tidak dirindukan [dipilih]. Testimonies, vol. 1, 497. Bagaimana Cara Agar Kita Kehilangan Orang Muda Salah satu editor dalam Adventist Review tanggal 1 November 1990 menyerukan pelayanan perbaktian gereja yang lebih hidup untuk dapat menahan orang-orang muda dan yang lain di dalam gereja yang suka kepada program-program yang lebih hidup. Di masa-masa awal gereja, kita memiliki masalah yang serupa, ketika para orangtua menyediakan, dan mengizinkan musik yang lebih hidup mengiringi lagu-lagu kudus, karena lagu-lagu itu “tidak menyenangkan selera mereka.” Ellen White menyayangkan keadaan tersebut sebagai berikut: Hal-hal kekal sangat sedikit membebani orang muda. Malaikat-malaikat Tuhan menangis ketika mereka menuliskan dalam kitab perkataan dan 66
perbuatan orang-orang yang mengaku Kristen. Para malaikat terbang di sekeliling dan di tempattempat tinggi. Orang-orang muda berkumpul; ada bunyi suara dan musik instrumental. Orang-orang Kristen berkumpul di sana, tetapi apakah yang kamu dengar? Nyanyian, pendek-pendek dan sembrono, yang cocok untuk ruang dansa. Lihatlah para malaikat yang suci mengumpulkan terang mereka semakin dekat ke sekeliling mereka, dan kegelapan menyelimuti mereka yang berada di tempat itu. Para malaikat pergi dari sana. Kesedihan tampak pada wajah mereka. Lihatlah, mereka menangis. Ini saya lihat berulang-ulang kali di antara orang-orang pemelihara hari Sabat, dan khususnya di ______. Musik telah mengisi jam-jam yang seharusnya digunakan untuk berdoa. Musik adalah berhala yang disembah oleh banyak pemelihara hari Sabat. Setan tidak berkeberatan kepada musik jikalau ia dapat menjadikan musik sebagai saluran yang melaluinya ia mendapatkan pintu masuk ke dalam pikiran orang-orang muda. Segala sesuatu yang sesuai dengan tujuannya untuk membelokkan pikiran dari Tuhan dan mengisi waktu yang seharusnya digunakan untuk pelayanan bagi Tuhan. Ia bekerja melalui sarana-sarana yang akan memberikan pengaruh paling kuat untuk memegang sejumlah terbesar orang dalam ketergila-gilaan yang menyenangkan, sementara mereka menjadi lemah karena kuasanya. Ketika digunakan untuk sesuatu yang baik, musik adalah berkat; akan tetapi musik seringkali 67
dibuat menjadi agen-agen Setan yang paling menarik untuk menjadi perangkap jiwa-jiwa. Ketika disalahgunakan, musik menggiring orang-orang yang tidak disucikan kepada kebanggaan, kesiasiaan dan kebodohan. Ketika dibiarkan mengambil alih perbaktian dan doa, musik adalah kutukan yang mengerikan. Orang-orang muda yang berkumpul untuk bernyanyi, dan kendati mereka orang-orang Kristen, seringkali menghina Tuhan dan iman mereka melalui percakapan yang sembrono dan pilihan musik mereka. Musik kudus tidak menyenangkan selera mereka. Saya dituntun kepada ajaran yang jelas dari Firman Tuhan, yang telah diabaikan oleh mereka yang tidak memperhatikan. Dalam penghakiman, semua perkataan ilham ini akan mengutuk mereka yang tidak memperhatikannya. Testimonies, vol. 1505-506. Pada hari itu juga orang-orang muda memilih memainkan dan menyanyikan “lagu-lagu pendek yang sembrono yang cocok untuk ruang dansa.” Maka musik musik “dibuat menjadi agen-agen Setan yang paling menarik untuk menjadi perangkap jiwajiwa.” Menurut kutipan ini, jenis musik yang mudah diikuti tarian bahkan tidak boleh dimainkan dan dinyanyikan di dalam “kediaman” orang MAHK apalagi di dalam pelayanan perbaktian gereja atau pertemuan-pertemuan rohani! Ellen White mengatakan bahwa pilihan pribadi mereka sekalipun, tidak akan mencegah mereka dari kutukan dalam penghakiman. Mereka telah “mengabaikan” dan tidak mem68
perhatikan ajaran Firman Tuhan yang jelas (termasuk KesaksianNya) yang tersedia bagi mereka. Mereka tidak akan punya alasan! Dan saat ini, kita mengetahui pimpinan-pimpinan gereja yang mendorong musik “yang lebih hidup” untuk orang-orang muda kita! Apa berikutnya? Pertemuan Sosial Lainnya Berbicara tentang pertemuan sosial lainnya, Ellen White menulis: Pemandangan dari pertemuan seperti itu ditunjukkan kepada saya, dimana berkumpul orang-orang yang mengaku percaya kepada kebenaran. Satu orang duduk di tempat alat musik, dan lagu-lagu dituangkan sedemikian sehingga membuat para malaikat yang menyaksikan menangis. Ada kegembiraan, ada tertawa yang keras, ada antusiasme yang berlebihan, dan sejenis ilham; namun sukaria itu sedemikian sehingga hanya Setanlah yang dapat menciptakannya. Ini adalah antusiasme dan ketergilagilaan yang bagi mereka yang mengasihi Tuhan akan merasa malu karenanya. Ini mempersiapkan para peserta bagi pikiran dan tindakan yang tidak kudus. Counsels to Parents, Teachers and Students, 339. Tolong perhatikan bahwa melalui penggunaan musik duniawi, Setan dapat “menciptakan,” “kegembiraan,” “tertawa,” “antusiasme,” “ilham,” dan “sukaria!” Sementara itu Setan sedang menciptakan di dalam pilihan orang-orang muda ini, 69
dan “ketergila-gilaan” kepada satu jenis musik yang pada suatu saat mereka akan “menjadi malu” karenanya. Mungkin kita bertanya, Apakah orang-orang yang lebih tua yang setuju, mendukung, dan membela jenis musik ini akan kurang bertanggung jawab dalam penghakiman dibandingkan dengan orang-orang muda yang mengambil bagian di dalamnya? Apakah mereka akan berdiri terdiam di hadapan Hakim seluruh bumi ketika Ia bertanya, “ Di manakah kawanan orangorang mudamu yang indah?” Tentulah, menyenangi hiburan duniawi seperti itu bagi orang muda bukanlah cara yang tepat untuk memelihara mereka agar tetap di dalam gereja! ini mungkin menyebabkan mereka mempertahankan keanggotaan dan kehadiran mereka di dalam gereja di bumi, namun apakah nama mereka akan dipertahankan di dalam buku kehidupan Anak Domba ketika tiba saatnya bagi penghakiman berlangsung di surga? Apakah itu Masalah Pilihan? Apakah pilihan kita antara musik gereja yang tenang atau musik rock adalah pilihan yang harus dibuat antara “benar” dan “salah?” Atau apakah itu hanya masalah pilihan sebagaimana yang disebutkan dalam Adventist Review, 1 November 1990? Sekali lagi kita akan menjawabnya dengan pertanyaan: Bagaimanakah pilihan dari beberapa anggota jemaat Advent ter70
bentuk? Melalui pelajaran Firman Tuhan dan mempraktekkannya? Kami kira tidak demikian! Ada tempat bagi pilihan hanya di dalam wilayah “benar.” “Benar” didasarkan atas Firman yang diilhamkan. “Benar” menjadi pilihan kita hanya dengan melihat yang “benar” dan Penciptanya Yesus Kristus! Karena prinsip kekalnya adalah “dengan melihat kita akan diubahkan.” Protes Dibutuhkan Bukankah kita harus mengangkat suara kita dengan protes keras terhadap serbuan keduniawian dan fanatisme ke tengah-tengah kita ini? Kita bukan saja perlu “menghela nafas dan menangis,” tetapi kita perlu memprotes! Kita perlu menyadarkan anggota-anggota gereja pada kenyataan bahwa kita sedang hidup di jam kritis—“sesaat sebelum penutupan pintu kasihan!” Kita perlu memohon kepada “saudara-saudara kita terkasih” yang telah terjerat dalam Perayaan yang berlebihan, untuk menghentikan mereka dari ketergesa-gesaan menuju kehancuran; menuju penggunaan musik yang memuliakan Tuhan dan bukan Setan; musik yang tidak memiliki persamaan dengan sarang kejahatan New Orleans, atau dengan musik swing barat dari Nashville, Tennessee, atau musik rock atau rap umum yang sedang meluas seperti api kebakaran yang liar di seluruh dunia! Semoga umat Tuhan mengembangkan sebuah pilihan bagi hal-hal itu yang menuntun pikiran mereka 71
kepada tema-tema surgawi dan menjauh dari segala hal yang rendah dan sensual. Semoga pilihan-pilihan kita didasarkan atas nasihat ilahi berikut: “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” Filipi 4:8.
72
Bab 10 KEBUDAYAAN Ketika seorang Amerika bertobat menjadi Advent saat ini, ia meninggalkan sebagian dari kebudayaannya, seperti pemeliharaan hari Minggu, menonton teater, makan babi, dll. Ketika seorang Indian Amerika menerima keyakinan Advent, apakah kita membawa mereka ke dalam gereja bersama dengan tarian hujan kafir mereka yang mereka persembahkan kepada dewa hujan mereka? Beberapa orang menggunakan obatobatan bius (peyote) dalam ritual kafir mereka untuk menyenangkan dewa-dewa mereka. Bagaimana dengan tempat-tempat terpencil di daerah Pasifik dimana pemburuan kepala dan kanibalisme adalah budaya alamiah, apakah gereja kita di tahun-tahun yang lalu demi pertumbuhan gereja atau alasan yang lain menerima perilaku budaya mereka—pilihan mereka—sebagai bagian dari Adventisme? Tidak pernah terjadi. Juga tidak boleh terjadi! Orang-orang Kulit Hitam dan Hispanik Tentang budaya orang-orang MAHK kulit hitam dan Hispanik, editor Adventist Review, tanggal 1 November 1990 menyatakan bahwa di manapun mereka hidup di dunia ini, bahwa pelayanan perbaktian gereja mereka menyerupai gaya Perayaan, dan oleh karenanya mereka bertumbuh (dalam hal jumlah pengunjung gereja), dan jikalau “gereja-gereja kulit putih” tidak “melakukan sesuatu yang dramatis dengan amat 73
segera,” mereka akan terus kehilangan “anggota-anggota mereka, khususnya orang-orang muda.” Dalam pandangan editor ini, ini terjadi karena gereja-gereja kulit putih biasanya tidak “sehidup” gereja-gereja etnis tersebut. Sementara kita merasa pasti bahwa saudarasaudara etnis kita tidak layak dicap dengan Perayaan, namun kita akhir-akhir ini melihat sebuah rekaman video yang disponsori secara resmi selama Sekolah Sabat, menampilkan berbagai jemaat MAHK di Afrika. Dalam segala jenis gereja yang ditampilkan, musik mereka begitu kasar, mudah diikuti tari-tarian, keras, dan orang-orang berlaku sebagaimana musik mendikte untuk menari di lorong di antara bangku gereja. keseluruhan video tampak seperti pertunjukan serupa karnaval besar! Ketika rekaman itu selesai, kami merasa seolah bait suci telah dicemarkan. Itu sesungguhnya mengejutkan! Hampir sama seperti tarian-tarian Afrika asli duniawi yang dapat dilihat dan dengar dalam sebuah cuplikan berita TV. Setahun yang lalu, satu kelompok penyanyi yang dalam perjalanan pulang mampir ke gereja kami di Idaho untuk mengisi sebuah acara malam hari. Kami kecewa karena mereka menggunakan lagu-lagu jenis Perayaan. Jikalau ini adalah contoh dari kelompok-kelompok etnis di seluruh dunia, maka editor dari Adventist Review mungkin saja benar.
74
Tahun-tahun Yang Lalu Akan tetapi tidak demikian halnya di tahuntahun yang lalu! Di masa lalu kami berbakti dengan saudara-saudari kita kulit hitam yang kekasih di dalam gereja mereka dan kami tidak menemukan musik liar dan bergoyang jenis Perayaan ini. Para pendengar dan pemusiknya khusuk, tenang dan sangat hormat. Benar, mereka memenuhi udara dengan banyak “amin” dan “ya saudara” dll, ketika salah satu dari kami berkhotbah dalam jam perbaktian mereka, namun itu adalah memuliakan Tuhan dan pekabaran dari FirmanNya, bukan sebuah pertunjukan pribadi. Kami juga ingat menghadiri pertemuan General Konferens di mana kelompok-kelompok Amerika Tengah (Hispanik) menampilkan acara musik. Semuanya sangat indah, hormat dan bebas dari olah raga badan dan goyangan pinggul seperti yang tampak dalam pertunjukan musik rock. Jikalau beberapa dari mereka telah mengambil warisan Perayaan yang sembrono dalam tahun-tahun terakhir ini, marilah kita semuanya berdoa bagi mereka dan tidak mendorong mereka untuk melangkah lebih jauh ke dalam Perayaan! Kami tidak berpikiran sejalan dengan pandangan editor tersebut dalam hal sarannya untuk memulihkan gereja-gereja kulit putih. Pertobatan yang sejati dari para anggotanya adalah obat yang sejati. Ketika pertobatan terjadi dalam Adventisme, bukankah bangsa-bangsa yang berbeda-beda di dunia harus diajari bahwa mereka tidak boleh lagi 75
mempertahankan cara-cara dan jalan-jalan budaya apapun yang tidak beriman? Bukankah kita menunjukkan kepada mereka cara yang lebih baik bagaimana menyembah Tuhan dengan kemuliaan dan martabat? Atau apakah kita mengikuti contoh dari gereja Roma yang ada di hadapan kita dalam hal ini? Romanisme dan Kekafiran Kita akan bertanya, apakah orang-orang Advent harus mengikuti praktek gereja Roma yang telah selama berabad-abad menyerap ritual-ritual kafir dari budaya Afrika dan Maya dll ke dalam liturgi gereja mereka? Gereja Roma menemukan bahwa itu lebih menguntungkan bagi pertumbuhan gereja jikalau mereka memasukkan bersama dengan anggota jemaat mereka yang baru percaya sebagian dari budaya kafir mereka. Pertumbuhan gereja mereka sangat pesat melalui metode ini. Di zaman Konstantin, pemeliharaan hari Minggu kafir dibawa masuk ke dalam gereja Kristen. Orang-orang kafir yang bertobat bergerombol masuk ke dalam gereja ketika mereka mengetahui bahwa mereka tidak diharuskan untuk mengubah pilihan mereka tentang hari kudus dari hari Minggu ke Sabat hari ketujuh. Bukankah Adventisme di masa lalu mengajarkan orang-orang yang baru bertobat dari budaya kafir untuk meninggalkan bentuk-bentuk penyembahan kafir? Apakah kita sekarang, di tahun76
tahun belakangan ini, sesaat sebelum penutupan pintu kasihan mengizinkan praktek-praktek budaya kafir tersebut berkembang? Budaya Surga Ketika orang-orang muda bergabung dengan gereja kita, bukankah mereka diharuskan untuk meninggalkan musik rock dan segala tari-tarian dan kegiatan-kegiatan lain yang berjalan bersama dengan subkultur Amerika modern? Jikalau kita tidak dapat menahan orang-orang muda kita di dalam gereja tanpa memasukkan budaya duniawi masa kini ke dalam gereja bersama mereka, kita mungkin perlu bertanya: Apakah orang-orang muda MAHK kita yang berpikiran duniawi yang menolak meninggalkan kebiasaan-kebiasaan duniawi mereka, adalah jenis anggota-anggota gereja yang dicari Tuhan? atau apakah Tuhan hendak mengubah pilihan-pilihan orang muda sehingga mereka akan menyembah Dia dalam roh dan kebenaran? Dan cocok bagi musik surgawi dan pelayanan perbaktian gereja di tanah surgawi? Budaya surga adalah apa yang ingin kita pelajari, kita latih dan kita pilih. Tari-tarian Beberapa pembela kegiatan “menari” dalam Perayaan membenarkan gerakan-gerakan tubuh mereka yang berputar-putar dengan menunjuk kepada beberapa peristiwa dalam Perjanjian Lama, seperti misalnya 77
Miriam dan Daud menari, dll. Tidak satupun dari kita, ataupun para pembela tarian-tarian rohani, hidup di zaman Alkitab, sehingga tidak satupun dari kita dapat menilai secara tepat tarian macam apa yang dilakukan. Kita tidak bermaksud masuk ke dalam pertengkaran tentang hal ini. Menari disebutkan di dalam Alkitab sehubungan dengan kekejian besar. Seperti ketika bangsa Israel menari di sekeliling patung anak lembu emas; banyak dari mereka dihukum dengan kematian. Tarian di Baal-peor juga dihukum oleh Tuhan. Di Gunung Karmel, para imam Baal menari dengan sia-sia kepada dewa-dewa mereka, namun Elia menaikkan doa sederhana kepada Tuhan di surga, dan doanya dijawab. Kita semua dapat membaca penolakan ilahi tentang menari pada peristiwa pasca-1844 dan Indiana tahun 1900 yang telah kita bahas sebelumnya. Kita telah diberitahu oleh hamba Tuhan bahwa peristiwa karnaval kelima (yang pada masa hidupnya masih belum terjadi) akan juga mendapat penolakan dari Tuhan. Tarian dan Tata Pelayanan Perbaktian Kita tidak menemukan catatan Alkitab bahwa menari pernah diatur sebagai bagian dari tata pelayanan perbaktian baik dalam catatan Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Baik tarian maupun musik keras dalam segala bentuknya tidak pernah menjadi bagian dari tata perbaktian dari para 78
pionir kita yang mendirikan gereja kita di bawah tuntunan Roh Kudus. Kita juga tidak menemukan nasihat apapun yang menunjukkan bahwa tarian perbaktian akan ditemukan di bumi yang baru. Kita menemukan bahwa orang-orang kudus yang lemah dan cacat di dalam kehidupan sekarang ini akan mampu dengan sukacita besar “melompat seperti rusa” (Yesaya 35;6) ketikat tubuh mereka dijadikan baru. Bisa jadi bahwa beberapa “tarian” yang dicatat di dalam Perjanjian Lama adalah perayaan sukacita besar karena berkat istimewa yang diterima dan sama sekali bukan bagian dari perbaktian ilahi yang biasa. Namun kita tentu saja rela membiarkan masalah “tarian” Alkitab hingga saat penebusan, ketika kita dapat mengetahui lebih banyak tentang sejarah masa lalu yang sesungguhnya. Kita mengetahui bahwa Roh yang sama yang menuntun para nabi dalam Alkitab untuk menuliskan Kitab Suci, yang menuntun nasihat-nasihat yang telah dituliskan oleh nabi modern kita kepada umatNya yang sisa. Roh Kudus tidak menentang dirinya sendiri. Dalam tulisan-tulisannya, kita mengetahui bahwa tarian yang bergemuruh dan suara musik keras yang serak tidak mendapat tempat di dalam pelayanan perbaktian kita! Apapun pilihan-pilihan jemaat, subkultur modern Amerika tentang musik rock dan rap sama sekali tidak mungkin digunakan di dalam pelayanan perbaktian di gereja kita dengan berkat Tuhan! Akan tetapi kita harus ingat bahwa alat-alat musik yang sama, yang dimainkan 79
secara benar dapat digunakan untuk memuji dan memuliakan Tuhan, tetapi alat-alat musik, yang digunakan seperti dalam kelompok musik rock, hanya dapat memuliakan Setan! Marilah kita rela mengizinkan Firman Tuhan untuk menuntun kita menjauh dari budaya duniawi, dan masuk ke dalam budaya surgawi.
80
Bab 11 PETUNJUK-PETUNJUK BAGI PERUBAHAN Para pembela gaya perbaktian Perayaan mengaku bahwa pelayanan-pelayanan perbaktian Advent telah menjadi membosankan dan mati (khususnya bagi orang muda), dan kita perlu perubahan—yang dimaksud adalah—perubahan kepada gaya Perayaan. Beberapa orang menginginkan perubahan—akan tetapi apakah petunjuk bagi mereka? Tentulah, mengadakan sebuah perubahan di dalam pelayanan perbaktian kita adalah sangat tepat, sepanjang bahwa kita dituntun oleh prinsip-prinsip ilham yang sesuai dengan rencana Tuhan bagi perbaktian Advent. Pertobatan: Kebutuhan Kita Terbesar Kita semua setuju bahwa pelayanan perbaktian gereja tidak perlu dan seharusnya tidak mati atau tak bernyawa atau membosankan. Akan tetapi, perubahan-perubahan permukaan saja sama sekali tidak akan menyembuhkan kehidupan rohani seseorang. Musik yang hidup tidak menjamin bahwa orang-orang Kristen yang sehat, semangat dan hidup akan bernyanyi, dalam buku Evangelism, Tuhan memberikan nasihat yang merupakan perubahan yang sejati yang kita perlukan: Musik adalah diterima oleh Tuhan hanya jikalau hati disucikan dan dijadikan lembut dan kudus melaluinya. Namun banyak yang suka kepada musik tidak mengetahui bagaimana membuat melodi 81
di dalam hatinya bagi Tuhan. Hati mereka telah pergi “mengikuti berhala-berhala mereka.” Evangelism, 512. Musik menjadi penghinaan bagi Tuhan. Pertunjukan bukanlah agama atau pengudusan. Tidak ada yang lebih menghina dalam pandangan Tuhan daripada pertunjukan dengan alat-alat musik dan mereka yang mengambil bagian di dalamnya tidak dikuduskan, tidak membuat melodi di dalam hati mereka bagi Tuhan. Persembahan yang paling indah dan diterima di hadapan Tuhan adalah hati yang dijadikan rendah hati melalui penyangkalan diri, dengan meninggikan surga dan mengikut Yesus. Kita tidak memiliki waktu saat ini untuk mencari hal-hal yang hanya memuaskan panca indra. Pencarian hati yang mendalam dibutuhkan. Dengan tangisan dan pengakuan hati yang remuk kita perlu mendekat kepada Tuhan sehingga Ia akan mendekat kepada kita. Ibid., 510. Tuhan telah menyatakan kepada saya bahwa ketika hati dipulihkan dan dikuduskan, dan anggota-anggota gereja mengambil bagian dari kodrat ilahi, suatu kuasa akan keluar dari gereja, yang percaya kepada kebenaran, yang akan menghasilkan melodi di dalam hati. Maka pria dan wanita tidak akan bergantung kepada musik instrumen mereka namun kepada kuasa dan kasih karunia Tuhan, yang akan memberikan mereka kepenuhan sukacita. Ada pekerjaan yang harus diselesaikan dalam mem82
bersihkan sampah-sampah yang telah dibawa masuk ke dalam gereja. Ibid., 521. Perubahan yang sesungguhnya dibutuhkan oleh umat kita adalah pertobatan; kerelaan untuk mengambil salib setiap hari dan mengikut Yesus. Pengalaman seperti ini akan menghidupkan seluruh pelayanan perbaktian gereja kita! Perubahan-perubahan Menampilkan kata-kata nyanyian dan pujian ke layar sebagaimana dilakukan dalam gereja-gereja Perayaan sehingga semua orang dapat membacanya bukanlah suatu larangan, sepanjang kata-kata, dan juga musik yang mengiringinya mengikuti petunjuk ilahi. Mereka yang menjadikan nyanyian sebagai bagian dari perbaktian khotbah harus memilih nyanyian dengan musik yang sesuai dengan keadaan, bukan nada perkabungan, melainkan melodi yang riang namun khidmat. Evangelism, 508. Kelas-kelas kecil yang diadakan pada pertengahan minggu (yang oleh gereja-gereja lain disebut “kelompok sel”) juga dapat memberi manfaat. Namun ini bergantung kepada bagaimana kelas-kelas ini dilaksanakan. Jikalau pelajaran Alkitab atau buku-buku yang dicetak oleh gereja-gereja duniawi bagi “kelompok sel” mereka digunakan oleh umat kita, kelas-kelas kecil dapat menghasilkan bahaya yang tidak terhitung. Tetapi jikalau Alkitab atau Roh Nubuat digunakan sebagai dasar kelas-kelas tersebut, hasil yang besar dapat terjadi. 83
Semua jawaban bagi masalah-masalah pribadi yang muncul dalam pembahasan, harus didasarkan atas Firman Tuhan, dan bukan kepada “saya kira begini;” atau “saya kira begitu”—atau bahkan atas pendapat psikiatri duniawi. Jikalau kita tidak menggunakan ilham sebagai tuntunan kita, hikmat dunia dapat menuntun kita kepada kehancuran. Tuhan telah menyediakan di dalam FirmanNya jawaban bagi segala kelemahan yang menghadang kita. Marilah kita mencari nasihatNya dengan bertelut dengan Alkitab terbuka di hadapan kita. Kesimpulan Tidak ada penolakan kepada perubahan-perubahan yang tepat, didasarkan kepada Firman Tuhan, untuk dilakukan di dalam pelayanan perbaktian kita untuk menambah minat dan variasi. Namun ketika perubahan-perubahan, sebagaimana yang disebutkan di atas, dibawa masuk sebagai sebuah rencana diamdiam sebagai batu loncatan untuk memperkenalkan perbaktian gaya Perayaan ke dalam gereja, ini akan mengakibatkan hilangnya kepercayaan para pendukung. Dan pendekatan ini telah digunakan dalam usaha untuk mendukung Perayaan. Tuntunan Haruskah perubahan dalam gaya perbaktian kita, cenderung menyebabkan kita menjadi lebih duniawi atau seperti Kristus? Yang harus digunakan hanyalah tuntunan bagi perubahan-perubahan yang akan 84
menyebabkan kita bertumbuh ke dalam citra Juruselamat kita yang kekasih. The North Pacific Union Conference Gleaner pada tanggal 5 November 1990 menerbitkan sebuah surat berisikan petunjuk yang ditulis oleh Don Reiber, seorang pendeta pensiun. Pengalamannya sebagai pendeta bertahun-tahun menjadikan ia memenuhi syarat untuk berbicara tentang topik ini: Tentang Perubahan Artikel baru-baru ini tulisan Don Jacobsen dalam Gleaner menyerukan toleransi terhadap perubahan yang terjadi di dalam gereja kita adalah sangat tepat. Perubahan-perubahan dapat menyebabkan goncangan, bahkan ancaman, namun hampir tidak dapat dihindarkan. Kita mungkin perlu bertanya, “Haruskah kita berusaha menghindarinya?” Saya kira tidak. Mengapa? Sebab kemandekan dan kepuasan diri adalah disebabkan oleh ketiadaan perubahan. Cara yang lebih bijaksana adalah menuntunnya daripada menentangnya. Prinsip-prinsip berikut tampaknya dapat menjadi tuntunan yang memadai: 1. Dalam pelayanan perbaktian kita, kita perlu membedakan antara hal yang kudus dan yang sekuler. Hagai 2:12-15 menunjukkan bahwa halhal yang sekuler tidak dikuduskan hanya karena berhubungan dengan sesuatu yang kudus, namun hal yang kudus dapat dicemari oleh adanya kontak dengan yang sekuler. 85
"Beginilah firman TUHAN semesta alam itu: Tanyakanlah pengajaran kepada para imam. Andaikata seseorang membawa daging kudus dalam punca bajunya, lalu dengan puncanya itu ia menyentuh roti atau sesuatu masakan atau anggur atau minyak atau sesuatu yang dapat dimakan, menjadi kuduskah yang disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tidak!" Berkatalah pula Hagai: "Jika seseorang yang najis oleh mayat menyentuh semuanya ini, menjadi najiskah yang disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tentu!" Maka berbicaralah Hagai, katanya: "Begitu juga dengan umat ini dan dengan bangsa ini di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, dan dengan segala yang dibuat tangan mereka; dan yang dipersembahkan mereka di sana adalah najis." Hagai 2:12-15. Satu wilayah—dan ada wilayah yang lain juga— di mana prinsip ini harus digunakan sebagai tuntunan adalah musik. Musik rock adalah sekuler pada asal mula dan pendekatannya. Menambahkan peristilahan Kristen kepadanya tidak menjadikannya kudus atau layak untuk perbaktian. 2. Terdapat sebuah perbedaan antara hiburan rohani dan perbaktian. Hiburan adalah bukan tujuan perbaktian dan bukan pula bagian yang terpenting dalam perbaktian. Ini bukan mengatakan bahwa perbaktian tidak boleh menghibur. Namun perbaktian harus lebih daripada itu. Hiburan rohani mungkin menyebabkan anda 86
“merasa senang,” tetapi perbaktian harus menyebabkan anda merasa seperti “melakukan perkara yang menyenangkan.” Ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya. 3. Hati yang dikondisikan oleh hiburan terus menerus yang tersedia di TV tampaknya tidak akan dapat dihibur oleh sebuah panggilan untuk mengambil salib pribadi yang dikatakan Yesus harus dibawa oleh setiap pengikutnya setiap hari. Panggilan untuk keluar dan memisahkan diri, panggilan untuk membawa buah-buah, panggilan untuk bertobat mungkin juga memiliki nilai hiburan yang rendah bagi sebuah hati yang demikian dan dianggap sebagai hal yang membosankan. Peningkatan jumlah pengunjung gereja bukanlah kriteria utama untuk menilai keberhasilan sebuah pelayanan perbaktian. Kehidupan yang diubahkan yang berani berdiri teguh melawan latar belakang masyarakat sekuler adalah salah satu kriterianya. Paulus memperingatkan dalam 2 Timotius 4:3-4 bahwa kodrat manusia akan menanggapi secara antusias kepada pelayanan-pelayanan perbaktian yang menjamin mereka tentang kasih dan penerimaan Tuhan, namun juga mengizinkan mereka melakukan apa yang mereka anggap benar di mata mereka sendiri. “Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya un87
tuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.” 2 Timotius 4:3-4. Don Reiber Saudara Reiber telah mengatakan semuanya. Kami tidak perlu berkomentar lagi.
88
Bab 12 JURANG PEMISAH GENERASI Ada banyak keprihatinan di dalam gereja kita bahwa begitu banyak orang muda tampaknya sangat sedikit berminat dalam hal-hal rohani dan mengaku bosan dengan pelayanan perbaktian tradisional kita. Segera setelah “menyatakan janji baptisan,” banyak yang cenderung meninggalkan gereja. Beberapa orang dewasa mencoba menemukan alasannya. Dalam Australian Record, tanggal 17 Maret 1990 seorang pemimpin orang muda menyalahkan kekurangan dan keresahan orang-orang muda karena berbagai faktor termasuk ketenangan musik kudus dalam pelayanan perbaktian kita: Perhatikan gabungan antara organ, piano dan lagu hymne yang dinyanyikan di sebagian besar gereja setiap minggu. Berapa banyak lagu hymne yang dituliskan di abad ini? Berapa banyak orang muda akan memilih jenis musik ini secara teratur? Ia menyimpulkan bahwa, demi orang-orang muda, suatu perubahan harus dilakukan ke arah musik yang lebih hidup. Kita bertanya-tanya apakah orangorang muda atau orang tua yang bosan dengan musik kudus dan yang memilih musik yang ‘hidup” atau musik rock, akan merasa senang jikalau mereka mendengar suara malaikat bernyanyi. Pasti mereka tidak dapat berharap mendengarkan musik rock modern dari surga! 89
Nasihat dari Dunia Kedokteran Ilmu kedokteran menawarkan beberapa penerangan tentang topik musik rock secara khusus. Dalam jurnal asosiasi kedokteran Amerika terbitan 22 September 1989, Journal of the American Medical Association (JAMA), terdapat artikel "Special Communication" on "Adolescents and Their Music" (Komunikasi Khusus tentang Orang Muda dan Musik Mereka) yang membahas secara mendalam tentang efek sosial dari musik terhadap orang-orang muda, dan peranan musik yang menyebabkan mereka terpisah dari orang-orang yang lebih tua. Peranan Musik Rock Musik telah lama diketahui sebagai kekuatan komunikatif yang besar yang mempengaruhi sikap, suasana hati, emosi dan perilaku. Antropolog A. P. Merriam dalam bukunya The Anthropology of Music (Antropologi Musik) berkata, “Arti penting musik, sebagaimana dinilai melalui kehadirannya di segala tempat adalah luar biasa… barangkali tidak ada kegiatan budaya manusia lain yang sedemikian merasuk dan yang mencapai, membentuk dan seringkali mengontrol begitu banyak perilaku manusia.” Ilmuwan perilaku manusia mengetahui peranan musik dalam pembentukan tabiat dan perilaku manusia. Dan mereka mengakui dalam artikel JAMA bahwa “Penyamaan identitas diri dengan musik rock, khususnya gaya-gaya yang ditolak oleh orang 90
dewasa, berfungsi untuk memisahkan orang-orang muda dari masyarakat orang dewasa.” Penyebab Mendasar Para ilmuwan menyimpulkan bahwa musik rock adalah penyebab paling utama dari jurang pemisah generasi! Tolong dicatat bahwa mereka tidak menyatakan bahwa keterasingan itu disebabkan oleh tuntutan orangtua dan/atau gereja melainkan musik rock itu sendiri menghasilkan jurang pemisah. Ini sangat membukakan mata. Jikalau kita harus menyimpulkan bahwa musik gereja yang tenang telah menyebabkan pengasingan orang-orang muda MAHK, kita barangkali telah menempatkan “kereta di depan kudanya!” (atau melakukan sesuatu yang mustahil). Artikel musik dalam Journal of the American Medical Association secara singkat menyimpulkan kebalikannya, yaitu, bahwa “keterasingan orang muda” sangat erat hubungannya dengan “keterlibatan mereka secara total ke dalam subkultur musik rock.” Di samping musik yang keras dan serak, musik rock juga memiliki ciri “gerakan pinggul memutar [dan] gerakan seksual yang aneh dan terang-terangan” dari para penyanyinya. Pikirkan betapa pengaruh duniawi dan berbahaya dari semua ini kepada sikap sosial dan rohani orang muda kita! Artikel penelitian JAMA akan cenderung menunjukkan bahwa penyembuhan yang disarankan oleh pemimpin orang muda Australia tersebut terhadap keterasingan orang muda sesungguhnya adalah penyebab 91
utama dari keterasingan mereka. Musik rock hanya cenderung untuk memperburuk keadaan. Keduniawian Menarik Keduniawian Berapapun usianya, setiap orang yang mengambil bagian dalam makanan harian televisi dan hiburan duniawi, termasuk musik rock, tidak akan mendapati Sekolah Sabat dan pelayanan perbaktian gereja dengan musik kudusnya, dengan Alkitab dan Roh Nubuat sebagai dasar pelajaran yang mendalam dan tulus, sebagai sesuatu yang menarik. Tentu saja hal-hal ini akan membosankan, karena hal-hal yang rohani hanyalah dipahami secara rohani. Orang-orang yang keduniawian akan mengasingkan diri mereka, melalui kedekatan dengan musik duniawi, dll, dari sukacita perbaktian kepada Tuhan yang sejati, hingga pada suatu waktu mereka akan menyerah kepada Tuhan dan mengizinkan Dia mengubah hati duniawi mereka. Haruskah kita terkejut jikalau orang-orang berpikiran duniawi tersebut “keluar dari pintu belakang” gereja kita? Maka, tentu saja, jikalau kita membuka gereja kita kepada hiburan duniawi yang mereka pilih, akankah kita mengharapkan bahwa sebagian dari mereka sudah akan siap untuk masuk melalui pintu depan lagi? Dan bahkan membawa serta beberapa teman pencinta musik rock yang bukan Advent? Mereka mungkin mendapati bahwa pelayanan “perbaktian” yang demikian adalah menghibur. 92
Oleh karena itu, melengkapi gereja kita dengan musik rock sesungguhnya bukanlah pemecahan atas dilema yang sesungguhnya. Musik rock dalam situasi apapun, dan dengan kata-kata apapun, hanya akan memperdalam keterasingan orang muda dari kebenaran dan kerohanian yang sesungguhnya. Pertobatan yang Mudah Jikalau sebuah gereja tidak menuntut penyangkalan diri, tidak ada salib, kita dapat mengharapkan banyak hal-hal duniawi akan ditambahkan ke dalam gereja asalkan terdapat banyak hiburan. Roh Nubuat menyatakan bahwa, Agama diri sendiri menjadikan pertobatan yang mudah. Alkitab dibelokkan. Tuhan dihempaskan dari takhtaNya, dan diri sendiri didewakan… Ini adalah jalan lebar yang baru yang dijadikan pengganti sebagai perbaikan dari gerbang yang lurus dan jalan yang sempit… Arti penting kebenaran telah hilang dari pandangan sementara pendapat manusia menjadi sangat penting. Maka pengalaman menjadi murah… Agama digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan-tujuan yang mementingkan diri sendiri. Manuscript Release 1341, 271. Apakah mengherankan jikalau gereja-gereja Perayaan mengaku begitu banyak “pertobatan yang mudah”? Seorang muda yang benar-benar bertobat yang mati bagi dirinya dan bagi dosa, akan tertarik kepada musik kudus yang baik, Firman Tuhan, dan 93
Kesaksian Roh Kudus. Ia akan mencintai kebenaran dan membenci kejahatan. Apakah Jurang Pemisah Generasi Menyempit? Keterasingan orang muda dari orang-orang dewasa mungkin sedikit menyempit, karena lebih banyak orang dewasa, termasuk orangtua, mulai memilih beberapa bentuk musik rock, karena mereka sendiri bertumbuh mendengarkan musik rock. Bukan hanya orang muda yang menghadiri pelayanan perbaktian serupa karnaval. Banyak orang dewasa, termasuk orang-orang dewasa yang lebih tua, tampaknya menikmati pertunjukan perayaan yang dangkal. Barangkali rumah-rumah Advent kita harus lebih banyak dipersalahkan karena menyebabkan orang muda menjadi kenal dengan musik serupa rock di TV, video, dll. Apakah masuk akal jikalau kita berharap untuk menyembuhkan sebuah infeksi dengan cara menempelkan si pasien dengan dosis lebih besar dari bakteri yang sama ganasnya dengan penyebab infeksi? Kita akan menantang administratur gereja kita untuk menghadapi masalah ini dengan tegas karena tanggung jawab besar mereka terhadap pertumbuhan rohani orang-orang muda kita, dan menghadapi kenyataan bahwa menyambut musik rock di dalam gereja kita bukanlah penyembuh bagi keterasingan orang muda kita, melainkan penyebab yang sesungguhnya! 94
Ada Cara yang Lebih Baik Daripada menyediakan lebih sedikit musik kudus dan petunjuk ilahi, Alkitab mengatakan kepada kita bahwa orang-orang muda kita memerlukan lebih banyak nasihat ilahi. Firman Tuhan adalah pengobatan yang sejati bagi keterasingan. “Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firmanMu.”Mazmur 119:9.
95
Bab 13 KESAKSIAN-KESAKSIAN Untuk mendukung keabsahannya, para pendukung gerakan Perayaan menunjuk kepada kepopulerannya, pertambahan jumlahnya, dan banyaknya orang yang sebelumnya telah meninggalkan gereja yang tampaknya kembali ke gereja melalui perbaktian gaya Perayaan. Ini diumumkan oleh administratur sebagai “sarana penginjilan” modern dalam Adventisme (lihat Adventist Review, 1 November 1990). Sejumlah besar kesaksian-kesaksian dicetak di dalam berbagai majalah gereja seperti majalah Recorder, Gleaner, Adventist Review, dll, dengan semangat menceritakan pengalaman-pengalaman penuh kuasa yang dialami pribadi-pribadi dalam pelayanan perbaktian gaya Perayaan. Beberapa orang mengaku bahwa jenis perbaktian karnaval ini telah menyelamatkan kehidupan rohani mereka! Yang lain menghubungkan laporan yang hangat tersebut bahwa Perayaan telah menjadi sarana untuk membawa mereka kembali kepada persekutuan gereja MAHK. Banyak yang mengaku bahwa sejalan dengan kenikmatan dari pelayanan perbaktian jenis baru ini, kehidupan mereka telah berubah sama sekali, dll. Apakah semua kesaksian ini menjadi bukti bahwa sistem perbaktian ini adalah benar dan baik? Diilhamkan oleh Tuhan? Sama sekali tidak! 96
Pengaruh Kesaksian-kesaksian Meskipun demikian, kesaksian-kesaksian ini memberi pengaruh yang besar kepada beberapa orang. Beberapa orang yang telah meneliti metode yang digunakan, telah menolak sistem ini karena tidak diilhamkan oleh Tuhan. Namun, ketika mereka berhadapan dengan laporan yang begitu hangat, mereka mulai goyah. “Baiklah, jikalau ini menghasilkan hal-hal yang demikian bagi jiwa-jiwa, barangkali ini tidak apa-apa! Apakah ini penalaran yang masuk akal? Setan mampu mengilhami sebuah perubahan dalam gaya hidup, dan menimbulkan semangat keagamaan untuk mencapai tujuan-tujuannya. Namun buah-buah yang sejati dari Roh hanya akan muncul jikalau Roh Kudus mengatur kehidupan. Hanya Kristus yang dapat memampukan orang untuk mati bagi dirinya dan bagi dosa, dan mengalami pertobatan. Dan hanyalah pertobatan-pertobatan yang sejati yang akan menghasilkan kesaksian-kesaksian yang sejati! Kita akan melihat hari yang sangat mengejutkan ketika “Setan sendiri akan bertobat, di hadapan tata aturan modern dari segala sesuatu. Ia akan tampak dalam tabiat seorang malaikat terang” (lihat The Great Controversy, 588 (Kemenangan Akhir), seperti Yesus sendiri! Di akhir zaman, iblis akan melakukan begitu banyak kebaikan sehingga “jika dimungkinkan, ia akan menipu orangorang pilihan sekalipun.” Ia akan menyembuhkan 97
orang dari penyakit tubuhnya, dan menjadikannya seolah-olah ia dapat, atau telah menyembuhkan kelemahan rohani mereka juga. Ia akan melakukan semua ini dengan begitu efektifnya sehingga seluruh dunia akan berseru: “Kristus telah datang! Kristus telah datang! Tetapi apakah kesaksiankesaksian mereka dapat dipercaya? Tidak! Karena kristus yang mereka saksikan dengan begitu semangat adalah kristus palsu! Kesaksian-kesaksian: Indiana-1900 Tentang peristiwa tahun 1900, sama seperti saat ini, para peserta tanpa ragu dapat memberikan laporan yang hangat tentang hal-hal yang indah yang mereka alami dalam pertemuan-pertemuan serupa karnaval tersebut. Mereka mungkin telah memberi kesaksian tentang perbaktian gereja yang membosankan yang sebelumnya mereka hadiri; dan bagaimana sekarang mereka menikmati dan memilih musik yang lebih hidup! Mereka mungkin telah menambahkan, “Kami tidak memilih lagi-lagi dalam buku Hymns and Tunes (Hymne dan Nada); kami memilih lagulagu baru dari buku Garden of Spices!" Selanjutnya, mereka memuji dan menganjurkan ajaran-ajaran (palsu) mereka! Mereka sekarang memiliki “tubuh kudus,” kata mereka, dan membual bahwa oleh karenanya, mereka bisa hidup tanpa berdosa! Mereka akan “berbicara dengan bebas tentang kesempurnaan dalam daging.” 2 Selected Mes98
sages, 32. Betapa kesaksian-kesaksian positif dan cerah yang mereka sampaikan! Ellen White bersaksi demikian: Saya telah diberi petunjuk sehubungan dengan pengalaman-pengalaman yang lalu dari saudara-saudara di Indiana, dan ajaran yang mereka berikan kepada gereja-gereja. Melalui pengalaman dan ajaran ini, musuh telah bekerja untuk menggiring jiwa-jiwa kepada kehancuran. 2 Selected Messages, 31-32. Ketika pengalaman serupa karnaval yang sama terulang di dalam pertemuan-pertemuan perkemahan kita “sesaat sebelum penutupan pintu kasihan,” dan mereka tidak mengajarkan kebenaran, maka tidak ada bedanya bagi iblis apakah manusia mengajarkan tubuh kudus, atau titik ekstrim lainnya, dan memberi kesaksian bahwa mereka tidak perlu berhenti berbuat dosa, karena menurut mereka, Yesus mengasihi dan menerima mereka apa adanya! Kesaksian-kesaksian: Pasca-1844 Dalam kesesatan serupa karnaval di berbagai tempat, segera setelah 1844, terdapat kesaksiankesaksian dan ajaran-ajaran palsu yang serupa. “Mereka mengaku [atau bersaksi] bahwa mereka disempurnakan; bahwa tubuh, jiwa dan roh adalah kudus” (2 Selected Messages, 34). Dengarkan kesaksian-kesaksian mulia mereka: “Tubuh kita disucikan, kita siap untuk diangkat atau diubahkan” (Ibid.). Kesaksian ini “mereka ulangi dan ulangi lagi” (Ibid.), 99
kata Ellen White. Juga, “Mereka mengatakan bahwa mereka di luar kuasa pencobaan.” Maranatha, 234. “Saya menyampaikan kesaksian saya,” kata Ellen White, “di dalam nama Tuhan, dengan teguranNya kepada peristiwa-peristiwa ini” (2 Selected Messages, 34). Orang-orang yang tertipu ini bahkan mengatakan bahwa mereka mengadakan pertemuan-pertemuan dengan para pria dan wanita dalam keadaan bertelanjang! Namun marilah kita mengizinkan Ellen White menyampaikan ini: Pria dan wanita, yang mengira dituntun oleh Roh Kudus, mengadakan pertemuan-pertemuan dalam keadaan bertelanjang. Mereka berbicara tentang tubuh kudus. Mereka mengatakan bahwa mereka di luar kuasa pencobaan, dan mereka bernyanyi dan berteriak, dan membuat segala macam pertunjukan yang gaduh.. Setan sedang membentuk pekerjaan itu, dan sensualitas adalah hasilnya. Tujuan Tuhan dihinakan. Kebenaran, kebenaran yang kudus dihempaskan ke dalam debu oleh agen-agen manusia. Maranatha, 234. (Marilah kita mengingat kembali bahwa para peserta perayaan di Horeb juga menari-nari dalam keadaan bertelanjang di sekeliling patung anak lembu emas.) Pasca-1844, “mereka bernyanyi, mereka berteriak, dan membuat segala macam pertunjukan yang gaduh;” dan “mereka berbicara tentang tubuh kudus.” Maka kembali “pengalaman-pengalaman” palsu dan “ajaran-ajaran” palsu digabungkan. Dan sekali lagi Ellen White menulis: “Saya menyampaikan 100
kesaksian saya dan menyatakan bahwa gerakangerakan fanatik ini, bunyi-bunyian yang gaduh, adalah diilhami oleh roh Setan.” Ia juga berkata: “Tuhan memberi saya sebuah pekabaran bagi kefanatikan ini, karena prinsip-prinsip kebenaran Alkitab yang indah sedang direndahkan… pertunjukan-pertunjukan ini tidak mengubah tabiat kebenaran yang tidak pernah salah, namun Setan bekerja untuk menipu dan memperdaya jiwa-jiwa yang jujur.” Manuscript Release 1525, 4-5. Kesaksian-kesaksian yang diberikan oleh orangorang ini, baik lisan maupun tertulis, pastilah telah memberi pengaruh besar kepada kejahatan karena mereka mengundang orang-orang lain untuk menerima kepastian keselamatan seperti mereka, dan bergabung dengan mereka dalam kesenangan dan kesukariaan! Namun apakah hasil dari kefanatikan ini? Kita membaca bahwa ”sensualitas adalah hasilnya. Tujuan Tuhan dihinakan. Kebenaran, kebenaran yang kudus, dihempaskan ke dalam debu.” Maranatha, 234. Standar Bagaimanakah dengan kesaksian-kesaksian? Kita mungkin bertanya, haruskah kita mengizinkan kesaksian-kesaksian yang cerah bahkan mereka yang mengaku telah mengalami kehidupan yang berubah, membutakan pemahaman rohani kita? 101
Kita mengakui dengan tegas bahwa Tuhan tidak menunjuk kita menjadi hakim-hakim untuk menghakimi keabsahan pertobatan tiap-tiap pribadi. Ini bukanlah tugas kita. Tetapi Tuhan Sendiri telah meminta setiap orang untuk menilai dari buahnya. “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka,” kata Kristus. Namun, buah-buah haruslah dihakimi, bukan oleh standar manusia, melainkan oleh standar yang digariskan dalam Firman Tuhan. Segala pengakuan, segala kesaksian, segala pengalaman dan ajaran, harus diuji dengan Firman Tuhan yang tidak pernah salah melalui tuntunan ilham—agar tidak kita akan tertipu dan kehilangan hidup kekal! Firman Tuhan, Alkitab, adalah dasar iman kita. Jikalau kita tidak menanamkan kaki kita di atas dasar ini, jikalau kita tidak mendasarkan iman kita “Dari setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah,” kita akan ditipu oleh Setan ketika ia datang dalam kemuliaan, yang mengaku sebagai Kristus. Manuscript Release 1366, 17.
102
Bab 14 SEBUAH KONTRAS Kita semua mengetahui bahwa Yesus akan segera datang. Namun sementara kita menunggu, gerakan Perayaan menciptakan kegembiraan, dan kegembiraan besar, pembelokan, sebuah roh karnaval! Marilah kita membandingkan roh karnaval ini dengan roh orang-orang yang setia yang di tahun 1844 menunggu Yesus datang. Segala kefanatikan lenyap dari antara mereka. Mereka jauh dari segala kegembiraan. Mereka tidak menunjukkan semangat kegembiraan atau perayaan. Sebaliknya, mereka menunjukkan roh kekhidmatan, persiapan hati— pencarian yang rendah hati ke dalam hati mereka apakah masih ada dosa-dosa yang harus mereka buang. Dipenuhi dengan pengharapan dan keberanian dan sukacita kudus, sebelum beristirahat setiap malam, mereka memastikan bahwa setiap dosa yang mereka ketahui telah mereka akui. Kita telah membaca tentang kelompok pra-1844, kita sekarang melihat bahwa roh Perayaan saat ini dan roh orang-orang kudus yang menunggu di tahun 1844 adalah sama sekali berkebalikan! Seperti gelombang pasang, gerakan ini menyapu daratan. Dari kota ke kota, dari desa ke desa, dan ke wilayah-wilayah pedesaan terpencil gerakan ini masuk, sehingga orang-orang yang menunggu Tuhan sepenuhnya bangkit. Sebelum 103
pengumuman ini, kefanatikan lenyap, seperti embun pagi sebelum matahari terbit. Orang-orang percaya sekali lagi memperoleh posisinya, dan pengharapan dan penghiburan menghidupkan hati mereka. Pekerjaan ini bebas dari segala hal yang ekstrim yang telah dinyatakan ketika ada kegembiraan manusia tanpa pengaruh yang mengatur dari firman dan Roh Tuhan. Ini serupa dalam wataknya dengan bangsa Israel dengan perasaan malu kembali kepada Tuhan pada dan menuruti pekabaran pertobatan dari hamba-hambaNya. Pekerjaan ini membawa ciri yang menandai pekerjaan Tuhan dalam setiap zaman. Ada sedikit sukacita, namun lebih kepada pencarian di dalam hati yang dalam, pengakuan dosa, dan meninggalkan dunia. Persiapan untuk bertemu dengan Tuhan adalah beban dari roh-roh yang menderita. Ada doa-doa yang terus menerus, dan pengasingan sepenuhnya bagi Tuhan. The Story of Redemption, 370. Orang-orang dari kelompok yang tenang ini, melalui sikap-sikap penuh keberanian haruslah menjadi “ciri-ciri yang menandai pekerjaan Tuhan dalam setiap zaman.” Sementara para penyembah Tuhan yang sejati mungkin memiliki sedikit saja sukacita,” mereka akan dipenuhi oleh “pengharapan dan keberanian” ketika mereka menyembah Tuhan dalam keindahan kekudusannya! Marilah kita membandingkan pengalaman 1844 yang seharusnya menjadi pola bagi kita yang sedang 104
menunggu Yesus segera datang, dengan kegembiraan Perayaan “hura-hura” yang digambarkan dalam bab berikut. Pola manakah yang harus kita pilih?
105
Bab 15 BEGITU BANYAK PERSAMAAN Enam ribu orang menyambut Paulau dalam acara Perayaan. Acara pada malam itu dibuka dengan musik rock bagi Tuhan dengan hentakan musik keras dan gembira dan diakhiri dengan orang-orang berjalan ke depan untuk membuat keputusan bagi Yesus Kristus.” “Perayaan” di Des Moines, Iowa ini dimulai tanggal 26 September 1990, dan diumumkan dalam Des Moines Register dengan judul ”Kegiatan Seminar Lima Hari Des Moines Katakan Ya.” Pembicaranya adalah Luis Paulau, seorang pendeta bergaya Baptis. “Hura-hura” Ekumene Kegiatan kampanye tipe-Perayaan ini adalah usaha ekumene dengan “180 gereja terdaftar berpartisipasi dalam acara tersebut. Dikatakan, ada “sebuah semangat kerjasama baru di antara gereja-gereja di wilayah Des Moines, baik gereja-gereja umum maupun injili… Ada kemauan dari gereja-gereja tersebut untuk bekerja bersama-sama yang belum pernah kita miliki sebelumnya… Ini bukanlah akhir; ini adalah awal dari kerjasama yang lebih luas di antara gerejagereja.” “Dua layar lebar yang menyajikan gambar siaran langsung dengan ukuran yang lebih besar dari ukuran sesungguhnya melaporkan tentang apa yang terjadi dan kata-kata dari nyanyian yang dinyanyikan oleh 106
orang-orang yang hadir.” Ini bukan acara perbaktian. Ini adalah perayaan kegembiraan dan sukacita,’ kata pembawa acara Dan Owens di awal acara. …”Santai saja. Ini adalah rumah sukacita. Kenakan apa saya yang anda inginkan, sepanjang itu tidak menyalahi hukum.” Pada hari Minggu Dan Owens dan pemimpin lagu Dave Wacker diilhami “untuk memimpin orangorang melakukan “gelombang lambaian tangan seperti dalam stadion olah raga sebagai bagian dari hura-hura untuk memulai acara tersebut. Ini adalah bagian dari teori Paulau bahwa untuk menjangkau orang banyak, pekabaran injil massal tidak boleh terlalu “gerejawi.” Kutipan-kutipan di atas diambil dari The Des Moines Register antara tanggal-tanggal 26 September dan 1 Oktober 1990. Kutipan dari koran ini bukan saja menggambarkan perilaku dan suasana serupa karnaval dari “Perayaan” yang khas, melainkan juga menggambarkan bahwa sebagian besar gereja-gereja hari Minggu mendukung pelayanan perbaktian tipe Perayaan. Perayaan Des Moines bukan sendirian; Perayaan ekumene telah menyebar luas. Tentulah setiap orang Advent yang mengerti akan mengetahui di dalam berita koran dari Iowa tersebut suatu penggambaran yang hampir tepat tentang beberapa hal yang dapat ditemukan di dalam pelayanan perbaktian Perayaan “Advent.” Hampir seperti sebuah duplikat!
107
Dipinjam Dari Gereja-gereja Babel? Gereja-gereja MAHK tentu saja bukan yang pertama mendukung perbaktian tipe perayaan. Kenyataannya gereja Pantekosta telah “merayakan” dalam perbaktian gaya karnaval selama puluhan tahun. Katolik, Baptis, Metodis, dll mendahului MAHK. Kita mungkin punya pertanyaan yang masuk akal: Apakah kita pergi ke gereja-gereja Babel yang memelihara hari Minggu—ke gereja-gereja dunia yang telah jatuh— untuk belajar metode mereka bagaimana mengambil bagian dalam roh ekumene dunia, pada saat-saat seperti ini: “Sesaat sebelum penutupan pintu kasihan?” Jawabannya adalah “Ya!” Kita memang telah pergi ke sana! Kenyataannya para pemimpin Advent dengan format perbaktian ini dengan terbuka mengakui bahwa mereka pergi ke gereja-gereja hari Minggu, termasuk Pantekosta, untuk mempelajari metode mereka, dan mereka terus pergi ke sana untuk belajar. Gereja-gereja yang telah Jatuh Jikalau kita berbicara tentang gereja-gereja Babel yang telah jatuh di dalam buku ini, kita menunjuk, bukan kepada anggota-anggota gereja tersebut secara pribadi-pribadi yang “mungkin adalah orangorang yang jujur namun tertipu, dan yang, pada saat seruan nyaring, akan menanggapi suara Tuhan memanggil mereka: “Keluarlah darinya, hai umatKu!” Kami di sini menunjuk kepada sistem-sistem ajaran yang salah dan roh setan dalam perbaktian yang 108
diselenggarakan dan didukung oleh gereja-gereja yang telah jatuh yang segera akan menjadi “tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci.” Wahyu 18:2. Apakah gereja-gereja seperti ini yang kita rindukan untuk ditandingi, diserupai, diikuti, dan ditiru? Atas nama pertumbuhan gereja atau alasan apapun lainnya, apakah kita ingin bergabung dengan mereka dalam perayaan dalam keadaan jatuh dan serupa karnaval? Anggota-anggota macam apakah yang akan ditambahkan ke dalam gereja kita melalui metodemetode duniawi seperti itu? Sampai sejauh manakah sebagian dari kita ingin menjadi populer? Untuk sesuai dengan putriputri Babel yang berbakti pada hari matahari yang dikuduskan? Semoga kita tidak pernah lupa bahwa “dibandingkan dengan berjuta-juta orang ataupun sedunia, umat Tuhan, sebagaimana selalu demikian sebelumnya, adalah “sekawanan kecil” (The Acts of the Apostles, 590); yang tidak pernah benarbenar populer di mata dunia ataupun gereja-gereja duniawi. Menurut nubuatan ini, umat Tuhan yang sejati akan menjadi “kotor dan keji di bumi: “Kami Kaujadikan kotor dan keji di antara bangsa-bangsa.” (Ratapan 3:45). “kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini.” (1 Ko109
rintus 4:13). Umat Tuhan pada akhirnya dianggap hanya layak untuk kematian! Sebuah Ilustrasi yang Tepat Bertahun-tahun yang lalu seorang anak lelaki berusia dua belas atau tiga belas tahun diambil dari sebuah sekolah umum di pedesaan yang mempunyai murid enam orang pindah ke sekolah gereja di kota besar. Ketika ia berjalan memasuki ruangannya pada hari pertama sekolah, anak-anak mulai mengganggu dia dan melihat ke kakinya! Ia mengenakan sepatu boot koboi berwarna merah mengkilat dengan garis-garis putih dan dan hitam pada bagian ujungnya dan celana jeans Levis. Anakanak kota ini bertingkah seolah mereka belum pernah melihat sepatu boot atau levis sebelumnya! Sementara mereka memelototinya, tampaknya kakinya menjadi semakin besar dan besar dan besar! Ia tidak dapat menyembunyikannya! Pada jam istirahat yang segera tiba, sebagian besar anak-anak mengolok-olok dia, dan berkata, “O, ini dia Si Tex tua.” (Tex=Texas). Dan mereka memainkan permainan. Permainan yang baru baginya. Permainan yang ia tidak tahu cara memainkannya! Sekali lagi ia sangat dirugikan. Ia tidak diterima. Ia berbeda! Salah satu gurunya yang memiliki Ford 1936 panel yang bagus bolak-balik mengantar anak-anak ke rumah mereka masing-masing. Sementara waktu berlalu, anak lelaki dan gurunya “berbicara tentang mobil” 110
bersama. Setidaknya ia memiliki kesamaan dengan gurunya—cintanya kepada mobil. Pada suatu hari setelah memberitahu anak-anak untuk duduk dan menunggu dia dengan tenang, sang guru masuk ke dalam rumah sebentar. Segera, Tex, yang pernah mengendarai sebuah truk tua di tanah pertanian mulai membual: “Saya bisa nyetir,” katanya. Sekarang anak-anak mulai tertarik. “Kamu bisa?” tanya mereka. Akhirnya ada sesuatu yang dapat dilakukannya yang tidak dapat mereka lakukan! Namun segera mereka menantang: “Kalau kamu bisa, mengapa kamu tidak menyetir mobil ini, Tex?” Ia melihat bahwa gurunya meninggalkan kunci di dalam mobil, maka ia menyelinap ke kursi supir. Akhirnya, ia menjadi pusat perhatian! Karena ia pernah melihat gurunya menyalakan mobil, ia melakukannya. Tetapi mobil Ford ini tidak bereaksi seperti truk tua yang lamban di pertanian. Ketika ia melepaskan kopling, mobil itu melesat cepat dengan bunyi berderit! Dalam beberapa detik ia meluncur. Tetapi aduh! Brak! Bum! Ia telah meluncur ke bagian belakang sebuah mobil lain! Mobil panel indah milik sang guru menjadi penyok, lampu depan pecah, spatbornya bengkok. Mengapa? Mengapa Tex melakukan hal itu? Hanya karena ia ingin populer. Ia ingin seperti anak-anak laki lainnya, diterima oleh orang banyak. Pada saat itu ia tidak menyadari bahwa lebih baik berpegang kepada kebenaran—berpegang kepada apa yang diketahuinya benar, daripada menjadi populer dengan meng111
kompromikan prinsip-prinsip yang benar. Tex telah mengajari kita, sebagaimana dalam kisahnya, bahwa pada saat itu ia rela melakukan apa saja—berkompromi dengan apa saja—agar dianggap sebagai bagian dari orang banyak. Ia mau saja berjalan tanpa alas kaki, telanjang, atau melakukan apa saja, asal diterima. Penerapan Apakah ada pelajaran bagi orang-orang gereja kita melalui pengalaman bocah pertanian ini? Bukankah kita sama relanya untuk mengkompromikan prinsip-prinsip demi kepopuleran? Memang benar bahwa suatu umat yang memegang kebenaran dan mempraktekkan kebenaran yang murni akan diolok-olok oleh dunia dan oleh gereja-gereja duniawi. Mereka mungkin dipelototi, atau disebut sebuah sekte. Mereka pasti tidak diterima; mereka mungkin berbeda! Dan yang lebih buruk lagi, mereka mungkin akan mengalami aniaya! Di lain pihak, dengan memilih jalan duniawi, bukankah ini memungkinkan sebuah jemaat menjadi begitu populer sehingga pertumbuhan keanggotaan mereka akan meningkat pesat, bahkan seperti mobil Ford panel melesat cepat dan berlari dengan berderit? Namun kemudian, sama seperti Tex dan teman-temannya yang sangat terguncang ketika mobil Ford itu ringsek, demikianlah juga jemaat-jemaat menjadi sangat terguncang ketika gereja-gereja mengalami penyucian terakhir; ketika Tuhan mengirimkan ma112
laikat-malaikatNya untuk memisahkan lalang dari gandum. Bencana yang tiba-tiba akan memukul sebagaimana lalang ditiup terpisah dari umat Tuhan yang sisa. Pada saat itu tampaknya tidak ada keinginan lagi untuk menjadi sama dengan gereja-gereja Babel yang telah jatuh! Seperti Gigitan Beracun Ular Beludak itu Banyak orang MAHK sekarang ini membuat pilihan secara sadar apakah menerima atau menolak tipe Perayaan yang berlebihan itu. Mereka pertamatama harus bertanya kepada diri mereka sendiri, Haruskah kita bergabung dengan sebuah sistem perbaktian yang pada suatu hari akan termasuk ke dalam kelompok gereja-gereja yang di dalam Alkitab disebut sebagai “kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis”? Suara nabi kita harus diizinkan berbicara kembali sebagaimana ia berkomentar tentang perbaktian tipe karnaval ini: “Agen-agen Setan berbaur dengan kegaduhan dan kebisingan dalam sebuah karnaval.” “Iblis dalam wujud manusia hadir, bekerja keras dengan segala cara yang dapat digunakan Setan.” “Setan akan menjadikan musik sebuah perangkap dalam cara musik itu dilakukan.” “Setan bekerja di tengah-tengah kegaduhan dan kebingungan dari musik seperti itu… Ia menjadikan akibatnya seperti gigitan beracun dari ular beludak itu.” 2 Selected Messages, 36-38. Pertumbuhan gereja jenis manakah yang kita minta jikalau kita memperkenalkan metode113
metode perbaktian setan seperti yang digambarkan di atas? Segala Burung Yang Najis dan Yang DIbenci Hamba Tuhan dengan jelas memberitahu kita bahwa bacaan dalam Wahyu 18 berlaku bagi gereja-gereja yang telah jatuh: Saya melihat bahwa sejak Yesus meninggalkan Bilik Suci di Bait Suci Surga dan memasuki tirai kedua, gereja-gereja telah dipenuhi dengan segala burung yang najis dan yang dibenci. Saya melihat kekejian dan kejahatan besar di dalam gereja-gereja; namun anggota-anggotanya mengaku orang Kristen. Pengakuan mereka, doa-doa mereka, dan bujukan-bujukan mereka adalah kejengkelan di mata Tuhan. Early Writings, 274. Jikalau setiap yang mengaku umat atau jemaat Tuhan menggunakan metode-metode, perasaan-perasaan dan praktek-praktek setan yang sama dengan yang digunakan oleh gereja-gereja yang telah jatuh, bukankah kutukan dalam Wahyu 18 akan menimpa mereka juga? Bacalah ini: Dunia tidak boleh diperkenalkan ke dalam gereja, dan dikawinkan kepada gereja, membentuk satu ikatan kesatuan. Melalui sarana ini gereja akan benar-benar menjadi merosot, dan sebagaimana dikatakan dalam Wahyu, “tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci.” Testimonies to Ministers, 265; lihat juga Review and Herald, vol. 3, 233. 114
Berbicara kepada kita sebagai “anggota-anggota gereja secara pribadi” Ellen White menulis: Saat ini kewajiban umat Tuhan yang memelihara perintahNya untuk berjaga dan berdoa, mempelajari Kitab Suci dengan rajin, menyembunyikan Firman Tuhan di dalam hatinya, supaya mereka tidak berdosa kepadaNya dalam pikiran berhala dan praktek-praktek yang menghina, dan oleh karenanya gereja Tuhan menjadi rendah moralnya seperti gereja-gereja yang telah jatuh yang dalam nubuatan dikatakan dipenuhi dengan segala burung yang najis dan yang dibenci. Ibid., vol 2, 138. Kita mungkin bertanya, Apakah kita orang-orang dewasa akan rela seperti Tex untuk mengkompromikan prinsip-prinsip demi menerima penerimaan dari gereja-gereja populer? Bukankah lebih menyenangkan mencari penerimaan Tuhan? Kita tidak pernah boleh, atas nama pertumbuhan gereja atau alasan lain apapun, rela menjual jiwa-jiwa kita ke tangan Setan! Ajaran-ajaran yang Salah Sejauh ini kita telah membahas “metode-metode yang salah” dalam perbaktian. Sekarang kita akan membahas teori-teori dan ajaran-ajaran yang menipu yang sebelumnya dikatakan oleh Ellen White sebagai bagian dari kesesatan yang akan terjadi “sebelum penutupan pintu kasihan.” Yang menonjol dari ajaranajaran ini adalah kasih sentimental atau palsu, sebuah ajaran yang paling menipu. 115
Bab 16 KASIH SENTIMENTAL Tipuan-tipuan halus dari perbaktian tipe Perayaan bukan saja dalam bentuk atau musiknya, melainkan dukungan dan pelaksanaan dari kasih yang sentimental atau palsu! Strategi akhir zaman Setan adalah penemuan tiruan dari kasih yang sejati, konsep “kasih, kasih” yang terdengar merdu, yang telah dipilihnya untuk digunakan sebagai dasar atau landasan dari kebangunan rohani palsu. Maka ia akan berusaha untuk memerangkap jiwa-jiwa, membelokkan orang-orang pilihan, bersama-sama dengan seluruh dunia! Apakah itu kasih sentimental? Di awal pelajaran seperti ini, pertama-tama perlu kita bedakan dengan jelas antara kasih yang sejati dan kasih palsu. Semua orang perlu memahami dengan jelas perbedaan antara keduanya. Tabiat kasih Tuhan terdiri atas dua sifat: belas kasihan dan keadilan. Lihat The Great Controversy, 465-466. Jikalau di dalam kehidupan kita atau di dalam penyampaian kita tentang Injil, kita memisahkan kedua kualitas ini satu dari yang lain, kita menghancurkan konsep kasih ilahi yang sejati. Dengan perkataan lain, ketika kita mengakui belas kasihan Tuhan dan mengabaikan keadilanNya (hukumNya), akibatnya bukanlah kasih yang sejati, 116
melainkan sebuah kasih yang sentimental yang menghasilkan penyampaian injil yang palsu! Kasih Sentimental Kita semua membaca prinsip kasih sentimental ini dari tulisan-tulisan ilham. Pertama dari The Great Controversy, 558 (Kemenangan Akhir): Tetapi Alkitab ditafsirkan dengan suatu cara yang menyenangkan hati yang tidak diperbaharui, sementara kebenaran-kebenarannya yang khidmat dan vital dianggap tidak berperanan. Kasih dimengerti sebagai sifat Tuhan, namun itu direndahkan menjadi sentimentalisme yang lemah, yang tidak membedakan antara yang baik dan yang jahat. Keadilan Tuhan, kebencianNya kepada dosa, tuntutan hukumNya yang kudus, semuanya dikesampingkan. The Great Controversy; 558. Yang berhubungan dengan bahaya-bahaya yang telah disebutkan sebelumnya adalah bahaya meremehkan keadilan Tuhan. Kecenderungan mimbar modern adalah memisahkan keadilan ilahi dari kebajikan ilahi, menenggelamkan kebajikan ke dalam sebuah sentimen (perasaan) daripada meninggikannya ke dalam sebuah prinsip. Prisma teologia baru menghancurkan apa yang telah digabungkan oleh Tuhan. Ibid., 465-466. “Tidak Efisien dan Tanpa Kuasa” Kenyataannya, jikalau di dalam ajaran-ajaran kita, “kita menghancurkan apa yang telah digabungkan 117
oleh Tuhan”—belas kasihanNya dan keadilanNya— Injil yang kita kabarkan bukan saja palsu, melainkan juga disebut “tidak efisien dan tanpa kuasa.” Kembali kita melihat dalam tulisan ilham: Hukum dan Injil berjalan bergandengan. Yang satu adalah melengkapi yang lain. Hukum tanpa iman dalam Injil Kristus tidak dapat menyelamatkan si pelanggar hukum. Injil tanpa hukum adalah tidak efisien dan tanpa kuasa. Hukum dan Injil adalah satu keutuhan yang sempurna… Keduanya bergabung—Injil Kristus dan hukum Tuhan— menghasilkan kasih dan iman yang tanpa kepurapuraan. Our High Calling, 141. Betapa sebuah tanggung jawab! Haruskah kita menyebabkan orang percaya bahwa mereka telah selamat kekal sementara mereka tidak selamat? Apakah ketika kita menawarkan Injil kepada mereka, kita telah “mengeluarkan keadilan ilahi—hukum Tuhan—dari kasih dan belas kasihanNya? Sementara menekankan pada belas kasihan dan kasihNya, kita telah gagal memberi tahu orang-orang apa yang harus mereka lakukan, melalui kasih dan kuasa Kristus, untuk bisa selamat. “Orang-orang yang bertobat” ini mungkin sekarang bersantai dan menikmatinya sekarang, sambil percaya bahwa mereka selamat, namun ketika pintu kasihan ditutup, mereka akhirnya menyadari bahwa mereka sesat, mereka mungkin akan berbalik kepada si penipu yang mengajari mereka kasih sentimental sembari menuduh: “Karena kesalahanmu aku jadi hilang! Sudah terlambat sekarang, sekarang aku baru 118
menyadari bahwa injil yang kamu ajarkan kepadaku ‘tidak efisien dan tanpa kuasa’ untuk menyelamatkanku! Aku membutuhkan kedua aspek tabiat Tuhan yang menjadi satu kesatuan—kasih Kristus dan keadilanNya sebagaimana dinyatakan di dalam hukumNya.” Hukum dan Injil Meskipun telah nyata kebenaran-kebenaran dari Firman yang diilhamkan, beberapa orang MAHK terus mengajarkan injil palsu “kasih, kasih” yang dipinjam dari gereja-gereja Babel! Bertahun-tahun yang lalu bahkan Ellen White dihimbau oleh beberapa saudara, bahwa di dalam pertemuan-pertemuan ia harus berbicara lebih sedikit tentang hukum dan membahas lebih banyak tentang topik kasih. Sikap ini begitu meluas sehingga Ellen White menanggapinya di luar negeri di Skandinavia lama: Saudara E menyarankan bahwa akan menyenangkan orang banyak kalau saya berbicara lebih sedikit mengenai kewajiban [hukum] dan lebih banyak membahas kasih Yesus. Namun saya ingin berkata sebagaimana Roh Tuhan mengesankan kepada saya. Tuhan mengetahui secara terbaik apa yang dibutuhkan umat ini. 3 Selected Messages, 64. Kami diberitahu bahwa orang-orang di negerinegeri ini akan senang dengan pembicaraan kami jikalau kami membahas kasih Yesus. Tentang hal ini mereka tidak pernah lelah, namun kita dalam bahaya kehilangan jemaat kita apabila kita membahas perta119
nyaan-pertanyaan yang lebih keras tentang kewajiban dan hukum Tuhan. Ada sebuah pengalaman palsu terjadi di mana-mana… Kasih Yesus di dalam hati akan menuntun kepada ketaatan kepada seluruh hukumnya. Namun kasih yang hanya diucapkan di bibir, adalah sebuah khayalan; ia tidak akan menyelamatkan satu jiwapun. Banyak orang menolak kebenaran Alkitab, sementara mereka mengaku memiliki kasih yang besar kepada Yesus; namun rasul Yohanes mengatakan, “Jikalau seseorang berkata, aku mengenal dia, namun tidak memelihara perintah-perintahnya, ia adalah seorang penipu, dan kebenaran tidak ada padanya.”… "Jikalau kamu mengasihi Aku,” kata Juruselamat kita, “kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Historical Sketches, 188-189. Betapa benar kata-kata ilhamnya, “Sebuah khayalan tidak akan menyelamatkan satu jiwapun.” Namun, khayalan kadangkala dianggap sebagai keselamatan bahkan dalam gereja-gereja yang mengaku MAHK sekalipun! Agama Yang Enak-Enak (Goody-Goody) Sekarang kita menyampaikan penilaian Ellen White tentang dogma “kasih-kasih”: Agama yang ‘enak-enak’ ini, yang meremehkan dosa dan yang selamanya berpegang pada kasih Tuhan bagi orang berdosa, mendorong orang berdosa untuk percaya bahwa Tuhan akan menyelamatkan dia sementara ia masih terus berbuat 120
dosa dan ia mengetahui bahwa itu adalah dosa. Inilah cara yang dilakukan banyak orang yang mengaku percaya kepada kebenaran masa kini. Kebenaran dipisahkan dari kehidupan mereka, dan inilah sebabnya mengapa kebenaran tidak memiliki kuasa untuk meyakinkan dan mempertobatkan jiwa. Harus ada penekanan kepada syaraf, dan roh dan otot untuk meninggalkan dunia, kebiasaankebiasaannya, praktek-prakteknya dan gaya-gayanya. 3 Selected Messages, 155. Tidak diragukan lagi semua telah mengetahui “agama yang enak-enak ini.” Namun kita akan berharap bahwa tidak ada satupun dari kita menerimanya di dalam kehidupan kita! Banyak yang meremehkan dosa, hukum Tuhan dan ketaatan, bukan secara terbuka, melainkan dengan mengabaikan hukum dan bertambah-tambahnya dosa, sementara terus menerus menekankan kasih Tuhan kepada orang berdosa! Melalui metode ini, orang-orang berdosa diyakinkan bahwa mereka dapat selamat di dalam dosa mereka, dan ini tentu saja, tidak mungkin. Ia [Setan] telah menyatakan bahwa kematian Kristus menjadikan ketaatan kepada hukum menjadi tidak perlu dan mengizinkan orang-orang berdosa diterima oleh Tuhan yang kudus tanpa harus meninggalkan dosanya. Ia telah menyatakan bahwa standar Perjanjian Lama diturunkan dalam Injil dan bahwa manusia dapat datang kepada Kristus, bukan untuk diselamatkan dari dosa-dosa mereka 121
melainkan di dalam dosa-dosa mereka. Faith and Works, 90. Kita benar-benar harus meninggikan Kristus dan kasihNya, namun kita pada saat yang sama harus mengatakan kepada orang berdosa, bahwa “harus ada penekanan kepada syaraf, dan roh dan otot untuk meninggalkan dunia, kebiasaan-kebiasaannya, praktek-prakteknya dan gaya-gayanya" (3 Selected Messages, 155), karena tidak ada ketetapan yang dibuat untuk menyelamatkan manusia di dalam dosa-dosa mereka. Maka, “hukum-hukum Tuhan dan iman kepada Yesus [Injil] keduanya adalah penting, sangat penting, dan harus diberikan dengan kekuatan dan kuasa yang sama. 3 Selected Messages, 184. Hukum membawa orang kepada Kristus, dan Kristus menunjukkan mereka kembali kepada hukum. Our High Calling, 138 Hukum mengacu kepada Injil, sementara Injil mencerminkan kemuliaannya pada hukum. Manuscript Release, 1321, 1. Sebuah Pekabaran yang Seimbang Ada keharusan untuk berpegang kepada kasih Yesus Kristus; ini adalah mendasar. Namun ini bukanlah satu-satunya yang harus disampaikan. Standar besar bagi tabiat—hukum kudus Tuhan, dengan segala perintah-perintah yang khidmat, harus disampaikan dengan tegas. The Ellen G. White 1888 Materials, 781. 122
Setiap pembahasan yang diberikan haruslah tentang tabiat praktis yang akan menunjukkan kepada orang berdosa tentang betapa jahatnya dosa dalam hubungannya dengan hukum Tuhan. Ibid., 782. Dapatkah khotbah-khotbah, ajaran-ajaran dan lirik-lirik musik dalam gereja-gereja Perayaan lulus dari ujian ini? Betapa benar bahwa begitu banyak orang saat ini memberi penekanan yang terlalu banyak kepada pekerjaan Kristus “bagi” kita di kayu salib, dan kasihNya kepada orang-orang berdosa, sementara mengabaikan untuk memberi penekanan yang seimbang kepada apa yang ingin dilakukanNya “di dalam” hati orang-orang berdosa dengan persetujuan dan kerjasama mereka untuk melayakkan mereka bagi rumah di surga. Pengamatan kami bertahun-tahun adalah bahwa setiap pekabaran kasih dirancang bagi pertumbuhan gereja, bagi kebangunan dan reformasi, untuk mengembalikan orang-orang yang telah keluar dari gereja, yaitu, tanpa diikuti dengan pekabaran tentang “kematian bagi diri sendiri,” adalah sama sekali bukan pekabaran kasih yang sejati. Mungkinkah ada kasih yang sejati di dalam hati manusia sebelum diri sendiri dan kepentingan diri sendiri mati? Cinta diri bukanlah kasih yang sejati. Banyak orang mau menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka, namun mereka tidak mau mati bagi diri sendiri atau meninggalkan dosa-dosa mereka! 123
Betapa menyedihkan ketika para pengkhotbah, para guru, dan para pendukung sebuah injil yang sepotong-sepotong akan mengetuk pintu pesta perjamuan kawin yang telah tertutup, dan berseru: Tuhan, Tuhan, kami telah mengasihi Engkau, dan mengajarkan kasihMu di dalam gereja-gerejaMu dan di jalanjalan, bukalah pintu bagi kami!” Namun sebaliknya, mereka akan mendengar perkataan yang paling menyedihkan yang pernah dikatakan kepada manusia. “Aku tidak pernah mengenal engkau; enyahlah dari hadapanKu.” Karena “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku.” Yohanes 14:21. Kasih, Kasih Apakah kasih sentimental itu? Untuk memberi penekanan, kami mengulangi sekali lagi: kasih yang palsu adalah memberikan penekanan sangat khusus kepada kasih dan belas kasihan Tuhan, sementara sedikit ataupun tidak ada pembahasan atau penekanan diberikan kepada hukum dan peranannya dalam membawa manusia kepada Kristus, supaya manusia dapat diselamatkan melalui jalan yang ditentukan oleh Tuhan: dari dosa-dosa mereka!
124
Bab 17 KASIH, KASIH Istilah “kasih, kasih” sebagaimana yang kita gunakan di sini adalah menunjuk kepada kasih sentimental atau palsu yang digambarkan oleh Ellen White dalam bab sebelumnya, yang muncul saat ini di banyak gereja Kristen. Dalam bab ini kami ingin menyatakannya secara jelas melalui catatan, bahwa di dalam buku ini kami tidak tidak sedang berusaha untuk mengurangi penghargaan kepada kasih yang sejati. Adventisme telah selalu menganggap kasih seperti kasih Kristus sebagai sebuah kebenaran utama. Kasih adalah ajaran Alkitab yang mendasar, di dalam Alkitab disebutkan ratusan kali. Dan Ellen White, dalam tulisan-tulisannya menyebutkan sekitar 30.000 kali tentang kasih (love) dan kata sinonimnya, yaitu charity (kasih). Penyimpangan dari Kebenaran Di zaman Israel kuno, Setan menggunakan penerapan hukum secara legalistis sebagai tipuannya yang terbesar. Maka ia memperdaya hampir seluruh bangsa selama ratusan tahun. “Sutera” yang digunakannya untuk memintal jaringnya untuk menangkap jiwa-jiwa yang tidak waspada adalah penekanan yang amat banyak kepada hukum Tuhan yang kudus, sementara mengabaikan Injil keselamatan sebagaimana yang dinyatakan dalam pelayanan bait suci. Ia dengan 125
cerdiknya memilih sebagai benang suteranya, ketaatan kepada hukum, sesuatu yang benar dan patut di dalam dirinya sendiri, namun dengan penekanan yang salah, ia dapat memilinnya menjadi sebuah kesalahan besar! Penyimpangan dari kebenaran adalah metode penipuan Setan yang paling berhasil! Karena penipuan ini telah begitu banyak dibukakan, ia sekarang harus berbalik memberi penekanan sebaliknya. Di zaman kita sekarang, Setan masih memintal jaring-jaring, tetapi sekarang ia menggunakan benang kebenaran dengan sifat yang berbeda. Bagi zaman kita, ia dengan trampil memilih kualitas sutera “kasih, kasih” yang bermulut manis sementara ia memintal sebuah jaring yang akan memungkinkannya menerkam orang-orang Kristen yang tidak waspada dan menggenggam mereka dengan erat. Lagi-lagi, ia memilih sebuah kebenaran, kebenaran yang indah, dan memilinnya menjadi kesalahan melalui penekanan yang salah. Sebagian besar dunia Kristen tampaknya telah terperangkap di dalam jaringnya. Di manamana orang mendengar penekanan kepada “kasih, kasih.” Dan jikalau hukum disebutkan dalam konteks apapun, tuduhan datang segera, “Oh, itu adalah legalisme belaka.” Sedihnya, ini tampaknya menjadi sikap bahkan di dalam gereja-gereja MAHK! Anggota-anggotanya tampaknya dengan kegembiraan yang bodoh mengabaikan definisi ilahi tentang istilah legalisme. Lihat The Seventh-day Adventist Bible Commentary, vol. 6, 1077 126
Jikalau seseorang menyebutkan kepada orang Advent tentang bahaya-bahaya perbaktian tipe Perayaan, sikap “kasih, kasih” seringkali menjadi begitu jelas. Meskipun kesalahan dan bahaya Perayaan begitu jelas, begitu besar kesalahannya, namun banyak orang Advent dengan segera menjawab, “oh, tetapi mereka benar-benar saling mengasihi satu sama lain!” Dan dari nada suara mereka, pikiran ini dinyatakan, bahwa sesungguhnya tidak ada apapun yang membuat perbedaan sama sekali! Tidak ada yang lebih penting! Marilah kita mempertimbangkan keadaan ini. Berbicara tentang hadirin dalam Perayaan, roh persekutuan yang ramah dan perhatian yang tampak jelas satu sama lain dan kepada para tamu, memang sesungguhnya satu kualitas yang terpuji. Prinsip inilah seharusnya dipelihara dan dilakukan oleh setiap orang. Perhatikan yang berikut ini: “Perayaan dimulai di halaman parkir dengan para penyambut yang menyambut setiap orang, dan bahkan membawakan payung jikalau hari hujan! Dan sebelum orang-orang tiba di dalam, di pintu depan seseorang menyambut mereka… Seorang pendeta awam, Colton menyebutkan bahwa …’Kami menerima setiap orang yang datang, dan mengundang mereka mengambil bagian dalam persekutuan kami.’”Adventist Review, 1 November 1990. Tidak seorangpun akan memiliki kesan bahwa mereka berhenti mencurahkan perhatian kepada orang lain. Namun pertunjukan seperti itu, meskipun terpuji, belum tentu merupakan indikasi kerohanian 127
yang dalam. Berikutnya kita akan mengamati bahwa perhatian-perhatian sosial ini bukanlah ujian yang dinasihatkan oleh tulisan Ilham kepada kita untuk membedakan antara kasih yang sejati dan yang palsu. Ada banyak pria dan wanita—bahkan orang yang tidak beriman sekalipun—yang bisa menunjukkan sikap “minat penuh kasih” kepada orang lain, untuk tujuan keuntungan duniawi—baik sosial maupun finansial. Kasih Pura-pura Izinkanlah kami memberi ilustrasi dari sebuah sumber sekuler: bertahun-tahun yang lalu seorang pemilik industri mengembangkan suatu sikap yang membuat para karyawannya melakukan pekerjaan sebanyak mungkin. Ia menggambarkan metodenya yang berslogan “Perbanyaklah pujian.” Dengan perkataan lain, curahkan kemanisan sikap kepada karyawan dan pujilah mereka meskipun pujian itu sesungguhnya tidak pantas. Melalui kemurahan hati sosial ini, ia berhasil menjadikan pekerja-pekerja lebih senang dan meningkatkan keberhasilan bisnisnya. Selama bertahun-tahun kerajaan industrinya menjadi berkembang, namun pada akhirnya ia mati dengan kegagalan bisnis di tangannya. Teorinya dibangun di atas pasir. Akan tetapi, seorang pendukungnya mengambil slogan itu dan membangun sebuah sistem psikologi tentang bagaimana memenangkan sahabat dan mempengaruhi orang, didasarkan atas slogan yang ditemukan oleh sang industriawan. Ia menulis banyak buku dan mengadakan seminar-seminar dan orang yang 128
hendak hadir harus membayar banyak. Para pemimpin bisnis dan salesman bergerombol untuk mempelajari sistemnya dengan keinginan untuk meningkatkan pendapatan finansial. Menarik ketika mempelajari lebih banyak tentang dia melalui seorang sahabat keluarga kami, yang adalah seorang karyawannya. Sahabat ini menceritakan bahwa orang itu tidak mampu melakukan teori-teorinya dalam praktek pribadi. Ia adalah pribadi yang sangat pemarah dan tidak punya kasih. Teori “kasih, kasih-”nya bukanlah kasih seperti Kristus yang panjang sabar, yang tentu akan bertahan di dalam segala keadaan apapun. “Kasih”nya adalah sebuah kepura-puraan! Bertahun-tahun kemudian kami mengenal seorang profesional yang telah menjadi seorang instruktur bersertifikat untuk memberi seminar tentang “Bagaimana Memenangkan Sahabat dan Mempengaruhi Orang.” Sementara tidak diragukan lagi ia terkadang menunjukkan sikap yang menarik ketika ia menghendakinya, dalam pekerjaannya sebagai perawat administratif, ia pada umumnya adalah seorang yang kasar dan tidak mudah bekerja sama. Kehidupan pribadinya tidak sesuai dengan keahliannya sebagai seorang ahli dalam sistem kasih pura-pura, yang adalah dasar dari seluruh sistem yang disampaikannya. Itu semuanya adalah polesan saja. Bagian yang paling menyedihkan adalah terlalu sering “kasih pura-pura” ini yang didukung oleh keduniawian menemukan jalannya masuk ke da129
lam gereja Tuhan dengan bertopeng sebagai kasih yang sejati. Kita mengenal orang-orang yang dapat berbicara terbuka tentang “kasih, kasih” namun ketika demi tujuan tertentu mereka dengan mudah mengorbankan seorang saudara sampai hancur. Kita telah menggunakan beberapa ilustrasi di atas untuk menunjukkan bahwa kualitas kasih sosial dapat dipertunjukkan bahkan oleh orang tidak beriman sekalipun, yang didasarkan oleh motif pribadi, bahkan bahkan motif kepentingan diri sendiri. Maka, kualitas sosial seperti ini bukanlah sebuah “ujian,” yang dapat membuktikan bahwa prinsip-prinsip gereja-gereja Perayaan adalah seluruhnya benar dan baik hanya karena anggota-anggotanya menunjukkan “kasih” kepada sesamanya! Dalam keadaan tertentu, dunia juga melakukan hal yang sama, dan dengan penguasaan yang sama. Sungguh, kualitas sosial dapat dipraktekkan secara sangat terpisah dari kasih yang sejati. Kasih, Penerimaan dan Pengampunan Dari penyambutan di halaman parkir dan pintu depan gereja, kita menuju ke pelayanan perbaktian itu sendiri. Dalam gereja-gereja Perayaan, khotbah-khotbah para pendetanya, tanda-tanda di sekeliling yang mengesankan, dan kata-kata dalam lagu-lagu mereka semuanya menekankan tema (atau ajaran) tentang “kasih, penerimaan, dan pengampunan.” Inilah pekabaran yang segera dijanjikan kepada setiap orang yang melangkah masuk ke pintu-pintu mereka! 130
Sementara semuanya ini adalah tema-tema yang bagus sekali, yang tidak boleh diabaikan, sebuah masalah timbul ketika injil kasih, penerimaan, dan pengampunan selalu diberi penekanan, sementara hukum, ketaatan dan perubahan gaya hidup yang sesungguhnya diabaikan dan dikesampingkan. Keyakinan umum di dalam gereja-gereja Perayaan tampaknya adalah bahwa Gereja MAHK di masa lalu telah menyebabkan banyak anggotanya keluar, khususnya orang muda, melalui kebijakan memberi tahu mereka “apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan.” Mereka menuduh gereja memiliki roh legalisme, tanpa kasih. Kegagalan ini mereka yakini harus mereka koreksi. Maka mereka menekankan pandangan yang sebaliknya, yaitu, bahwa semua harus diberi tawaran “kasih, penerimaan dan pengampunan” sama seperti mereka—tanpa perubahan hati, yang sesungguhnya adalah lawan dari ajaran Yesus, yang mengajarkan bahwa kita harus dilahirkan kembali untuk dapat melihat kerajaan surga. Dilahirkan kembali melibatkan perubahan hati! “Tuhan mengasihi kamu apapun keadaanmu,” mereka mengulang-ulang terus menerus, yang tentu saja, ini benar. Namun mereka gagal untuk juga mengajarkan kepada umatnya bahwa meskipun Ia juga mengasihi kamu sebagaimana keadaanmu, “Ia tidak dapat membawa kamu hidup bersama Dia di surga tanpa hatimu mengalami suatu perubahan; perubahan yang mensyaratkan baik persetujuan manusia maupun kerjasamanya! Semoga kita diingatkan bahwa 131
hamba Tuhan menyebut tawaran kasih palsu ini sebagai “agama yang enak-enak” ("goody-goody religion"). Agama yang enak-enak ini yang meremehkan dosa dan selamanya menekankan kasih Tuhan kepada orang berdosa, mendorong orang berdosa untuk percaya bahwa Tuhan akan menyelamatkan dia sementara ia terus berbuat dosa, sekalipun ia mengetahui bahwa itu adalah dosa. 2 Selected Messages, 155. Ellen White menulis kepada seorang istri dokter: Saudaraku, Tuhan mengasihani dan mengasihimu. Namun Ia tidak mengasihi langkah tindakanmu yang berdosa, yang menyesatkan orang lain. Manuscript Release 1341, 4. Ilustrasi Lain Di beberapa gereja Perayaan, para pengunjung ditawari keanggotaan langsung—“mereka apa adanya.” Biarlah kami memberi ilustrasinya. Kami mendengar seorang pendeta perayaan menceritakan kejadian ini dalam rekaman. Seorang tamu di gerejanya membawa anak perempuannya yang telah lama meninggalkan gereja untuk hadir dalam perbaktian. Tampaknya ia telah meninggalkan gereja Advent selama bertahun-tahun dan pergi ke dalam dunia. Pendeta itu berkata kepada anak perempuan ini, ‘tanda tangan saja pada kartu biru ini,” yang langsung akan menjadikannya anggota dari gereja itu. Namun ia memprotes bahwa kehidupan pribadinya belum siap. “Saya harus 132
membereskan segala sesuatu sebelum saya mendaftar keanggotaan di suatu gereja.” Pendeta ini menghimbau, “Kamu tidak mendengarkan saya. Tanda tangani saja kartu itu. Itu saja yang perlu kamu lakukan.” Ia memaksakan agar perempuan ini bergabung dalam Gereja MAHK-nya sementara ia masih harus membereskan beberapa masalah pribadinya. Tampaknya perempuan ini lebih hati-hati daripada si pendeta, tidak ingin tampak sebagai anggota yang bertobat sementara ia sesungguhnya masih hidup dalam dosa. Tampaknya bahwa standarnya bahkan lebih tinggi daripada pendeta tersebut. Ellen White mengatakan bahwa itu bukanlah kasih yang sejati “yang menganjurkan orang berdosa untuk percaya bahwa Tuhan akan menyelamatkan dia sementara ia masih terus berbuat dosa dan mengetahui bahwa itu adalah dosa.” 3 Selected Messages, 155. Pendeta yang sama juga berkata, “Kami menerima surat-surat dan telepon dari orang banyak, yang mengatakan bahwa anda bisa menjadi anggota gereja perayaan itu, dan melakukan apa saja yang anda inginkan! Dan anda tahu tidak? Anda bisa… Kami harus membiarkan orang berdosa, dan mengasihi mereka, dan membantu mereka untuk memahami bahwa itu adalah merusak.” Namun, sementara waktu berlalu, tampaknya khotbah tentang hukum sedikit saja atau tidak dibahas, malah tidak sama sekali! Sesungguhnya pekabaran mereka yang disampaikan kepada orang-orang yang telah meninggalkan gereja tampaknya adalah 133
“Datanglah apa adanya dan nikmatilah persekutuan kami, dan kami tidak akan mengatakan kepadamu apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.” Pelajaran Alkitab Para pendeta mereka akan mengatakan kepada kita bahwa mereka mengadakan pembahasan tentang ajaran dalam kelas-kelas kecil di pertengahan minggu. Namun, kita mungkin bertanya, berapa persenkah anggota mereka yang menghadiri kelas-kelas kecil ini? Tentunya jauh dari 100 %. Di samping itu, berapa banyak kelas kecil bertemu untuk mempelajari perlunya ketaatan kepada hukum Tuhan? Bukankah sebagian besar pertemuan ini dirancang untuk membahas topiktopik sosial? (Kami bahkan mengetahui kelas-kelas Sekolah Sabat menurun menjadi sekadar diskusi sosial.) Para pendeta pionir kita adalah murid-murid Firman Tuhan yang mendalam dan mengilhami para pendengar mereka agar demikian. Namun dalam khotbah-khotbah dari pendeta-pendeta Perayaan yang kami dengar, kami tidak menemukan kedalaman kebenaran-kebenaran Alkitab yang sesungguhnya. Seorang pendeta Perayaan yang menonjol mengeluh dalam sebuah rekaman, ketika menanggapi pertanyaan yang diajukan kepadanya tentang kelas-kelas kecilnya, bahwa ia mengalami kesulitan untuk membawa anggotanya tertarik mempelajari Alkitab. Mereka lebih suka bertemu untuk membahas masalah-masalah pribadi yang disampaikan orang-orang yang hadir. 134
Di dunia, berbagai jenis kelompok pendukung (support groups) saat ini sedang populer, di mana para anggotanya mendiskusikan masalah-masalah sosial, pribadi satu sama lain. Kelompok-kelompok pendukung di gereja dapat dengan mudah menurun menjadi kelompok serupa. (Banyak dari sikap-sikap perbaktian gaya Perayaan di atas nyata dalam artikel-artikel yang diterbitkan akhir-akhir ini dalam Adventist Review dan majalah resmi lainnya, khususnya Adventist Review edisi tanggal 1 November 1990.) Kita telah menetapkan dari tulisan Ellen White bahwa kegiatan-kegiatan perayaan dapat diserupakan dengan sebuah “karnaval,” kita mungkin bertanya, Berapa besar minat kepada pelajaran Alkitab yang sesungguhnya yang dapat diperoleh dari peserta perayaan di jalan-jalan New Orleans di puncak acara perayaan Karnaval Mardi Grass? Oh, berapa banyak minat kepada pelajaran Alkitab dapat diperoleh dari para peserta perayaan dalam karnaval-karnaval kecil keliling yang mengunjungi kota-kota kecil di Amerika? Para peserta perayaan seperti itu tidak berminat kepada pelajaran Alkitab yang sesungguhnya. Mereka ada di sana semata-mata demi kebisingan, kegembiraan, kesenangan dan pelesiran; dan membuat hati nurani mereka dicekik oleh kegembiraan. “Mata berkilat-kilat, pipi memerah, hati nurani tidur.” Testimony to Ministers, 83.
135
“Hal yang Paling Baik” Kita telah menyebutkan dalam bab ini bahwa sikap “kasih, kasih” bukanlah kasih yang sejati, meskipun orang banyak menyambutnya, menyukainya, dan diperdaya olehnya. Melalui nabiNya, Tuhan mengatakan kepada kita bahwa “hal yang terbaik [hal yang paling mengasihi] yang dapat disampaikan kepada orang berdosa adalah kebenaran tentang tuntutan hukum Tuhan yang mengikat.” Faith and Works, 96-97; Signs of the Times, vol. 2, 398. Seandainya kita dapat menyadari kebenaran dari pernyataan ilham ini! Ia [si penipu ulung] memikat akal budi melalui penyampaian tema-tema yang mengangkat; ia menyenangkan khayalan dengan pemandangan-pemandangan yang menggairahkan; dan ia meyakinkan perhatian orang melalui penggambarannya yang memikat tentang kasih. The Great Controversy, 554 (Kemenangan Akhir). Marilah kita waspada! Karena tujuan Setan meyakinkan jiwa-jiwa yang tidak waspada masuk dalam jaring kasihnya dan mengikat mereka dengan ketat, bukan untuk mengasihi mereka, melainkan memegang mereka erat-erat hingga ia dapat menghabisi mereka! Dua bab berikutnya akan menyatakan kontras antara kasih yang sejati dan yang palsu. Dan juga menunjukkan ujian yang sejati sehingga kita dapat menguji setiap pekabaran “kasih” untuk mengetahui apakah itu benar atau salah.
136
Bab 18 KASIH: SEJATI DAN PALSU Dalam sebuah surat yang panjang kepada seorang dokter MAHK yang ternama di zaman itu, hamba Tuhan membandingkan kasih yang sejati dan palsu. Kita akan membahas dua paragraf dari surat ini, yang diterbitkan dalam Manuscript Release 55, 21. Saya tidak boleh bersekutu dengan kejahatan, atau menutupinya dengan sebuah jubah kasih yang palsu. Kasih dalam Alkitab bukanlah sentimentalisme, melainkan kasih dalam perbuatan yang aktif. “Mereka mengobati luka puteri umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera” (Yeremia 6:14; 8:11), ini disebut kasih. Bersekutu bersama, menyebut dosa sebagai kekudusan dan kebenaran, disebut kasih; tetapi itu adalah palsu. Hal-hal yang palsu dan salah ada di dunia ini, dan kita harus meneliti hati kita dengan seksama sehingga kita mengetahui apakah kita memiliki kasih yang sejati. Kasih yang sejati tidak akan menciptakan ketidakpercayaan, dan pekerjaan jahat. Ia tidak akan menumpulkan pedang roh sehingga tidak mampu melaksanakannya. Mereka yang hendak menutupi kejahatan di balik kasih yang palsu, berkata kepada orang berdosa, “Kamu akan baik-baik saja.” Syukur kepada Tuhan bahwa ada kasih yang tidak tercemar; ada kebijaksanaan 137
yang datang dari atas, yang pertama-tama ditandai dengan kemurnian, kemudian kedamaian, dan tanpa kemunafikan, dan buah-buah kebenaran adalah ditaburkan oleh mereka yang menyebarkan damai. Inilah gambaran dari kasih yang lahir dan bertumbuh dari surga. Kasih mengasihi orang berdosa namun membenci dosa, dan akan memperingatkan orang itu dengan setia akan bahayanya, menunjuk kepada Anak Domba Allah yang menanggung dosa-dosa dunia. Dosa tidak boleh ditutupi, melainkan harus dibersihkan. Kasih yang lahir dari surga adalah kuasa yang tidak memaksa, dan kasih bisa didapat hanya melalui hubungan yang hidup dengan Tuhan. Apakah anda ingin menggerakkan hati manusia, maka anda harus masuk ke dalam kontak yang nyata dengan Tuhan yang adalah kasih. Tuhan pertamatama harus memegang anda jikalau anda hendak memegang orang lain. Kedua paragraf ini berisikan banyak informasi penting yang membandingkan kasih yang sejati dan yang palsu. Marilah kita mempertimbangkan apakah butir-butir dalam pertanyaan-pertanyaan di bawah ini berhubungan dengan apa yang diajarkan dan dipraktekkan dalam gereja-gereja Perayaan: 1. Apakah orang-orang berdosa diberitahu bahwa jika mereka hendak diselamatkan mereka harus “membersihkan” dosa-dosa dari hati mereka? Atau apakah dosa-dosa dan kejahatan diabaikan, atau 138
ditutupi, dengan mantel indah atau jaket kasih sentimental “kasih, kasih”? 2. Apakah manusia ditawari “penerimaan dan pengampunan” (damai, damai) ketika mereka sesungguhnya belum berdamai dengan Tuhan? Apakah mereka melalui tindakan dan perkataan diberikan jaminan palsu bahwa “Kamu akan baik-baik saja”? Korah dan para pendukungnya (Lihat Bilangan 16) berusaha menenangkan hati nurani orang-orang berdosa ketika mereka mengumumkan bahwa “seluruh jemaat adalah kudus, semuanya.” Sesungguhnya Korah menyebut sebuah jemaat yang sangat jahat dan pemberontak sebagai yang kudus. Tuhan menyatakan ketidaksenanganNya dengan menghancurkan Korah dan pengikutnya di depan mata bangsa tersebut. 3. Apakah orang-orang berdosa diperingatkan akan bahayanya bagi mereka jikalau mereka meneruskan berbuat dosa? Atau apakah pedang Roh begitu tumpul sehingga keadilan Tuhan tidak dapat diajarkan? Kasih yang sejati tidak akan menumpulkan pedang Roh—baik sisi Injilnya maupun sisi hukumnya—karena tujuan dari pedang bersisi dua yang tajam ini adalah untuk menyadarkan orang berdosa dan menunjukkan Juruselamat mereka, sehingga mereka bisa bertobat dan menemukan keselamatan yang sejati dari dosa-dosa mereka. Kita masing-masing perlu menguji diri kita sendiri dengan prinsip-prinsip dalam bagian ini. Penjelasan tentang kasih yang sejati yang ada dalam bagian 139
ini adalah sangat indah. Janganlah kita ditemukan bersalah karena mengajarkan atau menghidupkan suatu kesalahan dan sikap yang merupakan kasih yang sentimental atau kasih palsu. Kasih yang lahir dari surga adalah kuasa yang tidak memaksa yang datang langsung dari Tuhan Sendiri dan harus dicerminkan kepada orang lain di dalam tabiat dan ajaran-ajaran kita. Kita harus selalu ingat bahwa tujuan Setan dalam menangkap jiwa-jiwa dalam jaring “kasih, kasih” dan mengikat mereka kuat-kuat, bukanlah untuk mengasihi mereka, melainkan untuk menggenggam mereka erat-erat hingga ia dapat menghabisi mereka! Janganlah kita pernah ditemukan bersalah karena menjadi agen Setan untuk membantu dia mengikatkan tali kesalahan di sekeliling korban-korbannya.
140
Bab 19 UJIAN BAGI KASIH Kita telah mencatat bahwa keramahan, persahabatan dll bukanlah ujian untuk membedakan antara kasih yang sejati dan yang palsu. Yesus menjelaskan bahwa ketaatan kepada perintah Tuhan adalah ujian bagi kasih: "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu…. Barangsiapa memegang perintahKu dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh BapaKu dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diriKu kepadanya."... Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firmanKu dan BapaKu akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firmanKu; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari padaKu, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.” Yohanes 14:15, 21, 23-24. Segala hal lain yang disebut kasih hanyalah penampilan luar dari Farisi-isme. Paulus menulis: Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat. Roma 13:10. “Kegenapan” berarti “menyelenggarakan, menghasilkan,” (Kamus Webster). Maka menurut definisi 141
Paulus, kasih haruslah menyelenggarakan atau melakukan perkataan dari hukum Tuhan. Ellen White Mendefinisikan Ujian bagi Kasih Sementara kita tidak boleh menghakimi hati, Tuhan telah memberikan kita sebuah cara sehingga kita dapat menguji pekabaran orang lain: Tidak akan ada orang berkata, “Berilah saya Kristus, tetapi jauhkan hukum-hukum Tuhan, saya tidak mau mendengar apapun tentang hukum-hukum Tuhan.”[Saya tidak mau mendengar apapun tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan]… Kita berada dalam harihari terakhir yang berbahaya, dan Kristus telah berkata bahwa guru-guru palsu akan muncul di dunia, dan menipu banyak orang dengan ajaranajaran jahat mereka. Maka bagaimanakah kita bisa mengetahui yang benar daripada yang palsu?— “Dari buahnyalah kamu akan mengetahuinya.” Apakah mereka mengajarkan ketaatan kepada hukum Tuhan, atau apakah mereka mengajarkan manusia untuk melanggar perintah-perintahNya? Review and Herald, vol. 2, 402. Ingatlah, bahwa kita dapat mengajarkan kepada orang lain bahwa mereka tidak perlu menuruti perintah-perintah Tuhan hanya dengan mengatakan bahwa mereka tidak perlu pusing dengan “yang harus” dan “yang tidak boleh” dilakukan, atau hanya dengan mengabaikan ketentuan-ketentuan Tuhan dan tidak memperhatikannya. Sesungguhnya ujiannya adalah: 142
“Apakah mereka mengajarkan ketaatan kepada hukum Tuhan”—“ketaatan yang rendah hati”? Atau, melalui perkataan dan perbuatan mereka, “Apakah mereka mengajarkan manusia untuk melanggar perintahperintahNya?” Ibid. Dibutuhkan: Hati yang Disucikan Tuhan telah mengirimkan pekabaran ini: Apa yang kita inginkan adalah kesucian; apa yang kita inginkan adalah kasih. Bukan sentimentalisme mabuk kasih, melainkan kami menginginkan iman yang bekerja dengan kasih dan menyucikan jiwa. Manuscript Release 900.23, 8. Tuhan menginginkan kasihNya dinyatakan sehingga bukan saja akan menarik perhatian orangorang berdosa kepada DiriNya, melainkan juga menyatakan kerinduanNya untuk mengubah hati yang memberontak menjadi hati yang taat dan akan layak untuk tinggal bersama dengan Dia di surga. Tuhan menginginkan untuk memberi kita kasihnya, kasih ilahi yang bekerja melalui iman dan ketaatan dan menyucikan jiwa-jiwa kita dari dosa. Karena itu, Tuhan mengirimkan perkataanNya untuk menyadarkan kita akan perlunya penyesalan dan pertobatan; perlunya perubahan hati. Tidak ada jalan lain bagi kita untuk mampu melewati ujian bagi kasih! Sadarlah dan Bertobatlah Pekabaran dari Tuhan adalah ditujukan kepada semua orang: orang-orang yang menanggung beban 143
kesedihan, beban rasa bersalah, orang yang kesepian, mereka yang bermasalah dalam rumah tangga, orang yang telah meninggalkan gereja, hingga orangorang biasa di jalanan atau di bangku-bangku gereja. pekabaranNya adalah: “Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” Kisah 2:38. “Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan.” Kisah 3:19-20. Gereja-gereja Perayaan menyampaikan undangan: Datanglah seorang, datang semua. Bersenang-senanglah; bersukacitalah bersama kami, dan terimalah kasih Tuhan, keselamatanNya dan pengampunan penuh dariNya”—semuanya tanpa menyebut hukum atau pertobatan! Tetapi Yesus berkata: “Tidak! KataKu kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.” Lukas 13:3. Untuk dapat menerima karunia hidup yang kekal, kita harus dimampukan untuk melewati ujian kasih tersebut. Kita Menginginkan Khotbah-khotbah Yang Lama Ellen White setuju dengan Petrus dan Yesus. Ia menulis petunjuk-petunjuk yang sangat positif tentang perlunya pertobatan: Tidak ada keselamatan tanpa pertobatan. Review and Herald, vol. 2, 436. 144
Agama Kristus berarti lebih dari sekedar pengampunan dosa; ini berarti membersihkan dosa-dosa kita, dan mengisi kekosongan itu dengan kasih karunia Roh Kudus. Christ Object Lessons, 419-420. Tuhan menghendaki agar hamba-hambaNya saat ini mengabarkan ajaran-ajaran Injil yang lama, kesedihan karena dosa, pertobatan dan pengakuan. Kita menginginkan khotbah-khotbah yang lama. Evangelism, 179. O betapa suatu kebenaran yang mulia! Tuhan sedang menunggu untuk mengampuni semua orang yang datang kepadaNya dengan pertobatan. Kabarkanlah itu. Notebook Leaflets, 133. Satu-satunya cara kita dapat “mengabarkan” Injil yang lama kepada orang-orang berdosa adalah dengan mengabarkan kasih Tuhan bersama dengan hukumNya, yang membukakan dosa-dosa yang harus disadari oleh orang-orang berdosa. “justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa,” kata Paulus (Roma 7:7). Khotbah-khotbah seperti itu akan jauh lebih efektif untuk membawa keselamatan kepada dunia dibandingkan segudang khotbah yang mengajarkan pandangan-pandangan populer yang baru tentang injil tanpa hukum, yang secara bebas dihiasi dengan nada-nada yang ceria dan lirik-lirik menarik dan berulang-ulang. Apa yang kita perlukan sekarang adalah “ajaran-ajaran injil yang lama,” “khotbah-khotbah yang lama!” Nasihat-nasihat dari hamba Tuhan ini ditulis bagi semua gereja MAHK, termasuk yang 145
bergaya Perayaan. Apa yang kita perlukan sekarang adalah suatu perubahan hati yang, melalui kuasa kasih Tuhan di dalam hati kita, kita akan dapat menuruti perintah-perintah Tuhan. Hanya Tuhan yang Dapat Mengampuni Orang Berdosa Tentulah kita perlu mengasihi dan menerima semua orang sebagaimana adanya mereka—ke tengahtengah kita sebagai pencari kebenaran. Tuhan juga berbuat demikian. Namun sementara kita dapat memaafkan orang yang melanggar kita secara pribadi, hanya Tuhan yang sesungguhnya dapat mengampuni orang-orang berdosa! Dapatkah manusia menjanjikan demi Tuhan bahwa mereka diampuni, seolaholah manusia dapat membenarkan mereka? Hal itu adalah hak istimewa atau prerogatif Tuhan, dan kita disuruh mengajarkan kepada manusia bahwa “Tuhan hanya akan menerima penyerahan yang tidak berpura-pura” (The Upward Look, 197); dan bahwa “seorang manusia dijadikan kudus dan layak bagi Tuhan hanya ketika hatinya yang tidak bersih dijadikan bersih oleh kasih karunia Kristus” Review and Herald, vol. 5, 379. Sementara kita melihat ke dalam cermin ilahi, yaitu hukum Tuhan, kita melihat dosa yang berlimpah, dan keadaan sesat kita sendiri sebagai pelanggar hukum. Namun melalui pertobatan dan iman kita dibenarkan di hadapan Tuhan, dan melalui kasih karunia ilahi kita dimampukan untuk 146
menjadi taat kepada perintah-perintah Tuhan. The Sanctified Life, 81. Semata-mata keterlibatan dalam pelayananpelayanan dan peraturan-peraturan agama tidak menjadikan orang berdosa seorang Kristen. Seorang yang jahat tidak menjadi benar hanya karena berkumpul bersama orang-orang yang takut akan Tuhan. Manusia dijadikan kudus, dan layak bagi Tuhan, hanya ketika hatinya yang tidak bersih dijadikan bersih oleh kasih karunia Kristus, melalui iman, dan melalui ketaatan kepada perkataan dan kebenaran dan pembenaran. Pekerjaan reformasi dan pemulihan harus terjadi di dalam setiap hati. Mereka yang telah memiliki terang besar dan banyak kesempatan istimewa mungkin menyatakan pekerjaan-pekerjaan yang baik, meskipun mereka tidak bertobat dan menolak untuk diselamatkan melalui cara yang ditentukan oleh Tuhan. namun pekerjaan-pekerjaan baik ini tidak memulihkan jiwa-jiwa dari kerusakan. Hanya mereka yang menerima terang kebenaran Tuhan, memilih untuk menurutiNya, akan dipulihkan dari kerusakan akibat dosa. Review and Herald vol. 5, 379. Gereja-gereja Perayaan mungkin menawarkan “penerimaan dan pengampunan” tanpa syarat, namun bacaan-bacaan sebelumnya menyatakan kepada kita bahwa satu-satunya penerimaan dan pengampunan sejati yang ditawarkan oleh Tuhan datang melalui pertobatan dan perubahan hati yang tulus, yang hanya Tuhan dapat membuatnya di dalam hati yang 147
berserah. Tidak ada penerimaan melalui pembenaran sampai manusia memilih untuk menuruti perintah-perintah Tuhan. Ringkasan di atas mengajarkan kepada kita bahwa meskipun jiwa-jiwa yang tidak bertobat dapat menunjukkan perbuatan baik atau yang disebut pekerjaan-pekerjaan kasih, hingga mereka diselamatkan melalui cara yang ditentukan oleh Tuhan, mereka tidak memiliki iman yang bekerja oleh kasih dan memurnikan jiwa-jiwa mereka dari kerusakan. Ketaatan yang rendah hati adalah buah dari penyesalan dan pertobatan yang telah dialami, dan karena telah dipulihkan dan diisi dengan kasih Tuhan, barulah kemudian kasih yang sejati dapat dinyatakan. Kasih yang dikatakan oleh Yesus: "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” (Yohanes 14:15).
148
Bab 20 PERAYAAN DAN PEKABARAN MALAIKAT KETIGA Masih ada satu masalah ajaran yang perlu disampaikan. Gereja-gereja perayaan gagal menghadirkan ujian kebenaran dari pekabaran malaikat ketiga. Sekali lagi kita membaca dari 2 Selected Messages, dimana dinubuatkan bahwa hal-hal berlebihan serupa karnaval akan dibawa masuk ke dalam pertemuan-pertemuan perkemahan kita sesaat sebelum pintu kasihan ditutup. Pada bacaan berikut ini, Ellen White menyatakan keprihatinan yang besar tentang kesalahan dalam penyampaian pekabaran malaikat ketiga oleh gereja-gereja serupa karnaval: Tetapi bulan Januari yang lalu Tuhan menunjukkan kepada saya bahwa teori-teori dan cara-cara yang salah akan dibawa ke dalam pertemuan-pertemuan perkemahan kita, dan bahwa sejarah masa lalu akan berulang. Saya merasa sangat tertekan. Saya diperintahkan untuk mengatakan bahwa pada pertunjukanpertunjukan ini, iblis dalam wujud manusia hadir, bekerja dengan segala kelicikan yang dapat digunakan oleh Setan untuk menjadikan kebenaran sesuatu yang menjijikkan bagi orang yang berakal sehat; dan musuh sedang mencoba mengatur segala sesuatunya sehingga pertemuan-pertemuan perkemahan, yang sebelumnya telah menjadi sarana untuk membawa kebenaran pekabaran 149
malaikat ketiga ke hadapan orang banyak, akan kehilangan kekuatan dan pengaruhnya. Pekabaran malaikat ketiga harus disampaikan secara lurus. Pekabaran ini harus bebas dari karangan teoriteori manusia yang buruk dan murahan, yang disiapkan oleh bapa segala penipu, dan menyamar sebagai ular yang cemerlang yang digunakan Setan sebagai sarana untuk menipu orangtua pertama kita. Maka Setan mencoba menempelkan segelnya pada pekerjaan di mana Tuhan seharusnya tampak dalam kemurnian. 2 Selected Messages, 37. “Sesaat sebelum penutupan pintu kasihan,” ketika “sejarah masa lalu diulang kembali,” Setan bekerja dengan segala tipu daya dari kodrat jahatnya, bukan hanya memperkenalkan “metode-metode” (gaya) perbaktian serupa karnaval ke dalam gerejagereja dan pertemuan-pertemuan perkemahan kita, melainkan juga “menempelkan segel” kesalahan pada pekabaran malaikat ketiga—salah satu ajaran utama kita! Adalah menjadi tujuan Setan sekarang untuk menciptakan teori-teori baru untuk membelokkan pikiran dari pekerjaan yang sesungguhnya dan pekabaran yang sejati di zaman ini. 3 Selected Messages, 410. Kontroversi Perayaan Banyak anggota Advent dan pimpinannya yang bertahan bahwa perdebatan tentang gereja-gereja Perayaan bukanlah masalah ajaran. Seperti yang telah 150
disebutkan sebelumnya, mereka mengatakan bahwa perdebatan hanyalah seputar masalah gaya perbaktian. Maka, menurut mereka, anggota-anggota harus dibiarkan memilih dan diberi toleransi lebih besar. Namun, menurut kutipan di atas (2 Selected Messages) gaya perbaktian ini disebut oleh Ellen White sebagai “metode yang salah.” Kita harus bertanya, Haruskah “gaya” yang salah menjadi pilihan? Diluar perdebatan masalah “gaya,” kita mengetahui bahwa dalam fanatisme pasca-1844 dan 1900, perbaktian gaya karnaval tidak berdiri sendiri. Metodemetode yang salah diikuti dengan ajaran-ajaran yang salah seperti teori tubuh kudus, dll. Ajaran-ajaran yang Salah Berbicara tentang zaman kita, Ellen White menubuatkan bahwa akan masuk juga ke dalam pertemuan-pertemuan perkemahan kita “teori-teori yang salah”! Suatu “teori yang salah” tentang sebuah topik Alkitab adalah ajaran yang salah! Ia mengatakan selanjutnya bahwa di dalam suasana serupa karnaval ini, pekabaran malaikat ketiga (pekabaran yang terpenting dalam Adventisme saat ini) dapat dibebani lebih lanjut oleh temuan-temuan buruk yang murahan dari teoriteori manusia, yang disiapkan oleh bapa segala penipuan, dan menyamar sebagai ular cerdik yang digunakan Setan ketika ia menipu Hawa di Taman Eden. (Tolong perhatikan sekali lagi, bahwa sementara kita berbicara tentang Perayaan sebagai ”sebuah karnaval,” Ellen White sendirilah memberi nama itu untuk 151
gerakan kefanatikan yang serupa di zamannya—sesungguhnya penyimpangan yang dikatakannya akan berulang di zaman kita! Selanjutnya, ia juga menyebut gaya perbaktian ini sebagai “fanatisme.”) Pekabaran Malaikat Ketiga Marilah kita mengadakan sedikit pelajaran tentang pekabaran malaikat ketiga itu sendiri. Apakah kebenaran-kebenaran yang terkandung di dalam pekabaran malaikat ketiga yang harus disampaikan saat ini dalam kemurnian dan “lurus” di dalam gereja-gereja dan pertemuan-pertemuan perkemahan kita? Kristus dan pembenaranNya haruslah diangkat dan dimuliakan. Injil kekal tentang kasih Tuhan harus dikabarkan. Halaman demi halaman harus ditulis tentang kasih, belas kasihan dan pembenaran dari Tuhan.Tidak ada satu penapun yang dapat menuliskan seluruhnya! Namun di sini kita akan membahas bagian dari pekabaran tiga malaikat yang telah diabaikan, bukan saja oleh gereja-gereja Perayaan, melainkan juga oleh banyak orang-orang Advent lainnya—hukum Tuhan dikesampingkan dari sinar yang memancar terang dari salib! Beberapa hal yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya akan kita bahas sekarang dalam terang pekabaran malaikat ketiga. Kebenaran yang mulia tentang kasih, penerimaan dan pengampunan Tuhan belumlah Injil kekal yang lengkap. Ada banyak lagi, jauh lebih banyak tentang pekabaran malaikat ketiga, dan orang-orang perlu mendengarkan seluruhnya! 152
Adalah baik jika pekabaran malaikat ketiga dikumandangkan seluruh bagiannya, sebab orangorang perlu mengetahui seluruhnya. The Ellen White 1888 Materials, 367. Jikalau kita mengumumkan pekabaran malaikat ketiga dengan “seluruh bagiannya,” kita tidak akan terpikat untuk menyampaikan kasih yang sentimental, karena kewajiban kita untuk menuruti hukum seharusnya menjadi beban dari pekabaran belas kasihan terakhir kepada dunia. The Seventhday Adventist Bible Commentary, vol. 1, 1104. Kita menyadari bahwa orang-orang yang secara salah menyamakan ketaatan dengan legalisme mungkin berusaha merendahkan kita dengan menyebut kita sebagai legalis karena kita mengutip bacaan seperti ini. Kita hanya menekankan jenis ketaatan yang sama dengan ketaatan Yesus dan seluruh nabinabi sesuai dengan hukum kudus Tuhan, dan yang dikatakan secara jelas dalam Tulisan Ilham “menjadi beban dari pekabaran terakhir belas kasihan Tuhan.” Dalam belas kasihanlah Tuhan menginginkan agar manusia mengetahui bahwa sudah menjadi kewajiban mereka untuk taat. Tuhan ingin menyelamatkan manusia dari hukuman karena ketidaktaatan. Maka, malaikat yang menyampaikan Injil kekal adalah menyampaikan hukum Tuhan; karena injil keselamatan membawa manusia kepada penurutan akan hukum, sehingga tabiat mereka dibentuk sesuai dengan keserupaan ilahi. 2 Selected Messages, 106. 153
Ketaatan bukan hanya ujian bagi kasih, ketaatan adalah syarat untuk masuk ke surga: Injil yang harus dikabarkan kepada segala bangsa, suku, bahasa dan kaum menyampaikan kebenaran secara jelas, yang menunjukkan bahwa ketaatan adalah syarat untuk memperoleh hidup yang kekal. The Seventh-day Adventist Bible Commentary, vol. 7, 972. Apakah kita mendengar gereja-gereja tipe karnaval secara jelas menekankan ketaatan kepada hukum Bapa sebagai syarat bagi keselamatan? Jikalau kita memiliki roh dan kuasa pekabaran malaikat ketiga, kita harus menyampaikan hukum dan injil bersama-sama, karena keduanya berjalan bergandengan. Review and Herald, vol. 2, 330. Pekabaran malaikat ketiga adalah pengumuman tentang perintah-perintah Tuhan dan iman kepada Yesus. The Ellen G. White 1888 Materials, 217 Kita harus mengabarkan tentang Dia [Yesus] dalam kedudukanNya yang sejati datang untuk mati [di kayu salib] untuk memuliakan hukum Tuhan dan menghormatinya… pekabaran yang menyelamatkan jiwa, yaitu pekabaran malaikat ketiga, adalah pekabaran yang harus diberikan kepada dunia. Perintah-perintah Tuhan dan iman kepada Yesus adalah keduanya penting, sangat penting, dan harus disampaikan dengan kekuatan dan kuasa yang sama. Ibid., 430 154
Dalam menyampaikan pekabaran malaikat ketiga, hukum dan injil bukan saja harus disampaikan bersama, melainkan juga harus “diberi kekuatan dan kuasa yang sama.” Saudara Henry Baasch mengilustrasikan keseimbangan ini sebagai berikut: “Jikalau drum bass [dalam sebuah orkestra] menenggelamkan melodi, musik itu dirampas dari keindahannya.” Sebuah Pekabaran Kasih Injil dan hukum, sebagaimana disampaikan dalam pekabaran malaikat ketiga, keduanya bersinar dengan kasih dan belas kasihan Kristus. Peringatan tentang binatang buas dan patungnya dalam Wahyu 14, meskipun itu berisikan peringatan “ancaman yang paling mengerikan yang pernah disampaikan kepada makhluk fana” (lihat The Great Controversy, 449 (Kemenangan Akhir), adalah sebuah pekabaran kasih dari Tuhan, yang diberikan dalam belas kasihan kepada segala bangsa. Jikalau saja kita bisa menyadari kebenaran yang agung ini, kita tidak akan begitu enggan untuk menyampaikannya ke seluruh dunia. Sebuah pertanyaan timbul, Apakah kita cukup mengasihi manusia di dunia sehingga kita menyampaikan kepada mereka pekabaran peringatan belas kasihan Tuhan yang terakhir sebagaimana yang telah dituliskan Tuhan dalam Wahyu 14? Atau apakah kita meyakinkan diri kita sendiri bahwa kita “mengasihi” orang-orang terlalu berlebihan sehingga kita tidak perlu menyampaikan sebuah pekabaran “ancaman yang begitu mengerikan” kepada mereka? 155
Ancaman yang paling mengerikan yang pernah disampaikan kepada makhluk fana ini terdapat dalam pekabaran malaikat ketiga. Pastilah dosa itu begitu mengerikan, sehingga turun kutukan Tuhan yang bercampur dengan belas kasihan. Manusia tidak boleh ditinggalkan dalam kegelapan tentang masalah penting ini; peringatan tentang dosa ini harus diberikan kepada dunia sebelum datangnya hukuman Tuhan, sehingga semua orang mengetahui mengapa mereka harus tertimpa hukuman, dan masih memiliki kesempatan untuk menyelamatkan diri… Ini akan mengarahkan perhatian dunia. Dalam masalah kontes ini, seluruh dunia Kristen akan dibagi menjadi dua kelas besar—mereka yang memelihara perintah Tuhan dan iman kepada Yesus, dan mereka yang menyembah binatang buas dan patungnya dan menerima tanda binatang. The Great Controversy, 449-450 (Kemenangan Akhir). Kemuliaan Tuhan Semua orang yang menyembah binatang buas dan patungnya harus dihukum. Banyak orang Kristen telah menganggap Bapa kita di surga seperti orangtua yang terlalu memberi hati sehingga meremehkan dosa. “Mereka gagal menyadari bahwa ketika orangorang berdosa harus dihukum, dalam pelaksanaan “ancaman yang paling mengerikan” terhadap dosa dan orang-orang berdosa, kemuliaan Tuhan dinyatakan. Perhatikan: 156
Adalah kemuliaan Tuhan yang penuh belas kasihan, panjang sabar, kebaikan, kemurahan dan kebenaran. Tetapi keadilan yang ditunjukkan dengan menghukum orang berdosa [karena kekejiannya] adalah sesungguhnya kemuliaan Tuhan sebagai manifestasi dari belas kasihanNya. Review and Herald vol. 5, 23. Sebuah Ilustrasi Kita bisa bersyukur karena kasih Tuhan bukanlah seperti orangtua yang terlalu memberi hati. Sebagai ilustrasi, marilah kita mengandaikan bahwa ada orangtua yang merasa bahwa ia begitu besar mengasihi anaknya sehingga ia mengizinkan anaknya selalu melakukan apa saja yang disukainya, dan gagal mendisiplinkannya. Dengan mengabaikan hukum kesehatan, ia memberikan apa saja dan segala sesuatu yang ingin dimakan. Maka, anak ini bertumbuh dengan sakit-sakitan dan boros dan dengan kepribadian dan tabiat yang begitu menjijikkan sehingga ia hidup sebagai pribadi yang mementingkan diri sendiri dan buruk. Ia menyebabkan setiap orang di sekitarnya menjadi susah, dan ia berakhir di penjara, di mana kemudian ia mengakhiri hidupnya. Apakah orangtuanya menunjukkan kasih yang sejati? Bukankah orangtuanya yang bertanggung jawab atas kehidupan yang buruk dan kematian anaknya dalam usia muda? Bukankah orangtua yang ceroboh ini menyalahgunakan keegoisannya sendiri sebagai kasih karena ia gagal menerapkan hukum ketika 157
dibutuhkan, atau memperingatkan anaknya akan akibat yang mengerikan dari ketidaktaatan dan pemanjaan dirinya? Tuhan tidak memaksa kita untuk menurut. Kita bebas memilih, namun Tuhan memperingatkan kita tentang akibat dari ketidaktaatan. Bukankah kita, yang memahami pekabaran malaikat ketiga, memiliki tanggung jawab serupa terhadap orang-orang di dunia sebagaimana orangtua kepada anaknya? Seseorang yang gagal untuk memperingatkan orang lain tentang dosa dan akibatnya, sekarang mungkin dianggap sebagai orang yang paling penuh kasih dan sabar, seperti imam Eli kepada anak-anaknya. Namun pada akhirnya akan terlihat bahwa adalah orang-orang yang dengan setia menyampaikan peringatan “pekabaran yang paling mengancam yang pernah disampaikan kepada makhluk fana,” yang benar-benar mengasihi sesamanya. Mereka yang menolak untuk menerima peringatan tentang dosa dan ketidaktaatan ini pada akhirnya akan diketahui sebagai orang yang paling tidak mengasihi—yang paling jahat dari yang jahat! Bagaimanakah kita dapat memuliakan Tuhan jikalau kita dengan egois berdiam diri dan gagal memberikan peringatan ini kepada orang lain, sementara kita menghibur mereka dengan nada-nada yang menarik, kebisingan, dan khotbah-khotbah kosong? Tawaran persahabatan, kasih, penerimaan dan pengampunan yang ramah belumlah cukup!
158
Hanya Orang-orang Itu Saja Betapa khidmatnya perenungan, dalam jam-jam terakhir dari sejarah bumi ini, “hanya orang-orang itu saja” yang akan dimeteraikan (lihat Yehezkiel 9) yang sekarang ini, bukannya merayakan, melainkan mengeluh dan menangis karena dosa-dosa mereka dan karena kekejian dan kejahatan yang telah terjadi di negeri ini—dan lebih khususnya karena dosa-dosa yang dilakukan di dalam gereja Tuhan. Lihat Testimonies, vol. 5, 210. Hari pembalasan Tuhan ada di atas kita. Meterai Tuhan akan diletakkan “pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana.".. Perbuatan kita akan menentukan apakah kita akan menerima meterai Tuhan yang hidup atau dimusnahkan oleh senjata pemusnah. Ibid., 212. Seruan Nyaring Malaikat Ketiga Tuhan tidak menginginkan agar kita melupakan bahwa ujian dari pekabaran malaikat ketiga adalah masalah Sabat versus Minggu. Pemelihara hari Sabat atau pemelihara hari Minggu akan menjadi tanda perbedaan antara umat Tuhan yang sejati dan dunia yang jahat. Meskipun berbagai “suara,” melalui teori-teori dan metode-metode salah mereka, mungkin merampok kemurnian dan kuasa pekabaran malaikat ketiga, ketika Tuhan memberikan hujan akhir ke atas hamba159
hambaNya yang setia, jujur dan telah dimeteraikan, meskipun jumlahnya sedikit, mereka akan menurut perintah Tuhan dan memberikan seruan nyaring kepada dunia dengan suara keras yang penuh kuasa. Kasih yang palsu akan diungkapkan pada hari itu dengan senyata-nyatanya! Kendati ini berakibat pada aniaya yang kejam bagi diri mereka sendiri, orang-orang kudus tanpa gentar namun penuh kasih dan kejelasan, mengungkapkan dosa-dosa Babel, dan memanggil orang-orang yang berhati jujur untuk keluar darinya sehingga mereka dapat selamat dari bala dan hukuman Tuhan. sebagian orang Advent tidak akan ragu untuk masuk ke bangunan yang terbakar dan membangunkan penghuninya yang tertidur, dan memperingatkan mereka akan bahayanya, namun begitu banyak yang ragu menyambut peringatan yang memiliki akibat kekal itu! Pekabaran belas kasihan Tuhan yang terakhir kepada dunia yang hendak musnah pada akhirnya akan disampaikan. Melalui curahan Roh KudusNya dalam kuasa hujan akhir, seluruh bumi akan diterangi dengan kemuliaanNya, kasihNya, kebenaranNya, dan keadilanNya. Ini mensyaratkan bahwa kebenaran hukum kasih Tuhan dan belas kasihanNya yang besar harus dinyatakan secara jelas sehingga segala bangsa di dunia akan dapat membuat sebuah keputusan yang cerdas bagi kebenaran atau kesalahan.
160
Raungan yang Keras Orang-orang yang tidak setia di dalam gerejagereja juga akan membuat sebuah “seruan nya-ring.” Namun seruan mereka adalah raungan yang nyaring karena protes dan kemarahan kepada me-reka yang menyampaikan pekabaran seruan nya-ring yang sejati. Sebagai “saudara sebelumnya” mereka akan bergabung dalam menganiaya (lihat The Great Controversy, 608) terhadap “kelompok kecil yang berdiri di dalam terang” (lihat Testimon-ies, vol. 5, 209). Tetapi, aduh, orang-orang yang tidak setia ini, dalam semangat ekumene mereka, akan meneruskan persekutuan dan kekaguman mereka kepada gerejagereja yang telah jatuh, sampai pada akhirnya, Yesus dengan sedih akan berkata kepada mereka, “Enyahlah daripadaKu, engkau yang melakukan kejahatan.” Maka akan genaplah tulisan Yohanes dalam Wahyu 3:9: “Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.” Berkomentar tentang ayat ini, Ellen White menulis: Tuhan menunjukkan kepada saya bahwa kelompok ini adalah orang-orang yang mengaku Advent, yang telah jatuh, dan “menyalibkan Anak Allah sekali lagi bagi diri mereka, dan meletakkan kehinaan ke atasnya secara terbuka.” Dan dalam 161
“jam-jam pencobaan,” yang akan datang, yang akan membukakan setiap tabiat yang sejati seseorang, mereka akan mengetahui bahwa mereka akan hilang selamanya, dan karena dikuasai oleh penderitaan jiwanya, mereka akan tersungkur di kaki orang-orang kudus. Ellen G. White: The Early Years, 125. Orang-orang Advent yang tidak setia pada akhirnya akan menyadari bahwa mereka telah hilang! Dan meskipun kemudian mereka mungkin mengakui bahwa mereka telah berbakti di jemaat yang salah—jemaat Setan—itu sudah terlambat! Terlambat mereka menyadari bahwa pengakuan mereka sebelumnya sebagai seorang Advent adalah sebuah kebohongan! Dalam keputusasaan yang amat sangat mereka tersungkur di kaki orang-orang kudus. Marilah kita disadarkan saat ini sementara pintu kasihan masih dibukakan dan masih ada waktu untuk bertobat. Dan jikalau kita masih berbakti di jemaat Setan, keluarlah sekarang dan kembalilah ke dalam terang penuh pekabaran malaikat ketiga. Segera akan tiba masanya yang dikatakan oleh hamba Tuhan ketika manusia dalam kedudukan rendah di dalam masyarakat akan mengumumkan pekabaran malaikat ketiga dalam segala bagiannya dengan sebuah seruan nyaring dan dengan kuasa dan kemuliaan besar! Lihat Review and Herald, vol. 3, 275. 162
Banyak orang akan tampak bergegas-gegas ke sana ke mari, yang didorong oleh Roh Tuhan untuk membawa terang kepada orang lain. Kebenaran, Firman Tuhan, adalah seperti api di dalam tulang mereka, memenuhi mereka dengan kerinduan yang membakar untuk menerangi orangorang yang duduk di dalam kegelapan. Banyak orang, bahkan di antara orang-orang yang tidak berpendidikan, sekarang mengabarkan firman Tuhan. Anak-anak didorong oleh Roh Kudus untuk maju dan mengumumkan pekabaran dari surga. Roh Kudus dicurahkan ke atas semua orang yang menyambutnya, dan meninggalkan semua karangan manusia, aturan-aturan mengikat dan metodemetode larangannya, mereka akan mengumandangkan kebenaran dengan kekuatan kuasa Roh Kudus. Banyak orang akan menerima iman dan bergabung dengan bala tentara Tuhan. Evangelism, 700.
163
Bab 21 PEMISAH BESAR Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, kita dapat mengantisipasi bahwa di akhir zaman, sesaat sebelum Yesus datang, dua kelompok akan berkembang dan menjadi dewasa di dalam gereja MAHK: Sebuah kehidupan baru turun dari surga dan menguasai seluruh umat Tuhan. Namun perpecahan akan terjadi di dalam gereja. Dua kelompok akan terbentuk. Gandum dan lalang tumbuh bersama bagi penuaian. Pekerjaan akan semakin mendalam dan semakin tulus menjelang akhir masa. Dan semua orang yang bekerja bersama dengan Tuhan akan bergumul dengan tulus bagi iman yang pernah membebaskan orang-orang kudus. Mereka tidak akan dapat dipalingkan dari pekabaran saat ini, yang telah menerangi bumi dengan kemuliaannya. Tidak ada yang perlu dipergumulkan kecuali kemuliaan Tuhan. Satu-satunya batu karang yang akan berdiri adalah Batu Karang yang Teguh. Kebenaran di dalam Yesus adalah perlindungan dalam hari-hari penuh kesalahan ini. 2 Selected Messages, 114. Bagian lain dalam Roh Nubuat menunjukkan bahwa kedua kelompok akan menjadi semakin nyata berbeda sementara menjadi semakin dewasa. Anggota-anggota gereja akan memiliki apakah tabiat-tabi164
at seperti Kristus, ataukah hanya semakin memburuk sebagaimana lalang yang nyata. Salah satu pemicu yang dapat mempercepat penggambaran kedua kelompok ini adalah hasutan Perayaan. Mendukung konsep ini, tulisan berikut oleh Saudara Bob Trefz tampaknya sangat tepat bagi kita: Pemisah yang Sangat Menentukan: Titik pemisah yang sangat menentukan di dalam MAHK terjadi di antara mereka yang dengan antusias menerima gerakan Perayaan dan mereka yang dengan teguh menentangnya. Titik pemisahan ini adalah ajaran mendasar Yesus: penyangkalan diri. Orang-orang yang telah menolak prinsip penyangkalan diri dan penyaliban diri di dalam kehidupan Kristen, dan telah membiasakan diri mereka sendiri kepada pemanjaan diri, betapapun halusnya, mendapati jiwa mereka menyambut dimensi duniawi dari gerakan Perayaan dengan persetujuan yang penuh semangat. Mereka yang telah menerima prinsip penyangkalan diri Kristus dan penyaliban diri, terkejut oleh perkembangan yang terjadi di sekeliling mereka dalam gerakan Perayaan. Dunia disapu oleh pemanjaan diri. Kebudayaan yang melingkupi kita sepenuhnya dipenuhi olehnya. Orang-orang yang telah minum atau menerima prinsip pemanjaan diri ini akan menemukan diri mereka bersukaria dengan prospek agama 165
dan pelayanan perbaktian Perayaan yang tidak lagi menentang keduniawian dan pemanjaan diri, namun yang menyambutnya dan menggabungkannya sebagai satu bagian mendasar di dalam pelayanan kepada Tuhan. Freedom's Ring, vo1.1,No. 3. Ke dalam kelompok manakah kita termasuk? Akankah kepada Tuhan, sehingga kita akan ditemukan di dalam kelompok yang “akan bergumul dengan tulus demi iman yang pernah dikaruniakan kepada orang-orang kudus.” 2 Selected Messages, 114.
166
Bab 22 TEGURAN Ketika ajaran-ajaran yang salah diajarkan atau dosa-dosa dipraktekkan secara terbuka di dalam gereja, maka diperlukan teguran terhadap dosa dan orang-orang yang berbuat dosa. Yesaya memerintahkan kepada setiap anggota gereja Tuhan, “Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!” Yesaya 58:1. Paulus memberi garis besar kepada Timotius muda tentang kewajibannya: “Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.” 2 Timotius 4:2. Nasihat yang membangun kadangkala berbentuk teguran. Teguran yang diberikan dalam kasih bukanlah untuk kepentingan diri sendiri, namun didasarkan atas Alkitab. Yesus berkata kepada jemaat Laodikea: “Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar.” Sebaliknya, kritikan cenderung berasal dari kasih kepada diri sendiri, seolah-olah berkata, “Kamu salah, lihatlah aku, aku benar; aku tahu lebih baik daripada kamu.” Kritik yang merusak tidak pernah dianjurkan. Namun teguran yang memba167
ngun bukan saja tepat, melainkan kadang adalah suatu keharusan! “Para pengikut Kristus yang setia dan rendah hati” akan menderita “penderitaan jiwa… yang disampaikan dalam bentuk ratapan, dan tangisan, teguran dan peringatan” (Lihat Testimonies, vol. 5, 210) kepada saudara mereka yang kekasih, namun mereka akan sering dilawan dan/atau dianiaya karena tidak setuju terhadap masuknya fanatisme seperti gaya Perayaan dan kesalahan lain ke dalam gereja. Anggota-anggota yang tulus yang mengikuti nasihat-nasihat Alkitab di atas dalam memohon kepada gereja kadangkala dimarahi dengan keras oleh orang-orang yang percaya bahwa kedudukan yang tinggi dalam gereja Tuhan adalah kualifikasi pokok untuk memberi teguran. Mereka menyebut orang-orang yang menolak kesalahan sebagai pemecah belah, “skismatik” atau pengeritik, dan mereka ditegur karena protes mereka. Apakah yang ditulis dalam nasihat-nasihat ilham? Saat ini, sebagai mana di zaman dahulu, penyampaian sebuah kebenaran yang menegur dosa dan kesalahan kadangkala akan menyebabkan perlawanan. “Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak.” Yohanes 3:20. Sebagaimana orang bisa melihat, bahwa posisi mereka tidak memperoleh dukungan dari Alkitab, banyak yang memutuskan untuk mem168
pertahankannya dengan segala resiko, dan dengan roh yang dengki mereka menyerang tabiat dan motif dari orang-orang yang membela kebenaran yang tidak populer. Kebijakan yang sama telah dilakukan dalam segala zaman. Elia diumumkan sebagai pembuat kekacauan di Israel, Yeremia sebagai seorang pengkhianat, Paulus sebagai pengotor bait suci. Dari waktu itu hingga sekarang, orang-orang yang setia kepada kebenaran telah dituduh penghasut, bidat atau skismatik. Banyak orang yang terlalu tidak percaya kepada perkataan nubuatan akan menerima tanpa mempertanyakan lagi tuduhan terhadap orang-orang yang berani menegur dosa-dosa zaman itu. Roh ini akan semakin meningkat. The Great Controversy, 458-459 (Kemenangan Akhir). Orang-orang yang menolak kesalahan dan kesesatan bisa berharap untuk memperoleh perlawanan. Maka, orang-orang yang menuduh dan mengeritik mereka yang menegur kesalahan harus merenungkan secara mendalam peribahasa kuno berikut: Tidak ada orang yang lebih pengeritik daripada orang yang mengeritik orang-orang yang dituduh pengeritik. Nasihat bagi Kita Semua Nasihat Yehezkiel 33, biasanya dijadikan bagian dari tugas yang dibebankan kepada pendeta muda dalam upacara pengurapan mereka, bukan hanya berlaku bagi pendeta saja. Nasihat ilahi dari mulut Tuhan adalah bagi semua orang percaya. Perhatikanlah: 169
Di manapun ada kesempatan, setiap orang yang telah menerima terang kebenaran akan memiliki tanggung jawab yang khidmat dan menakutkan yang sama sebagaimana nabi Israel, yang kepadanya firman Tuhan ini disampaikan: “Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari padaKu, peringatkanlah mereka demi namaKu. Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! -- dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu. Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu.” Yehezkiel 33:7-9. Penghalang besar baik bagi penerimaan maupun bagi penyampaian kebenaran adalah kenyataan bahwa ini meliputi ketidaknyamanan dan celaan. Inilah satu-satunya alasan perlawanan kepada kebenaran yang oleh pendukungnya tidak pernah dapat disangkal. Namun ini tidak menghalangi para pengikut Kristus yang setia. Mereka tidak menunggu sampai kebenaran itu menjadi populer. Karena diyakinkan oleh kewajiban mereka, mereka langsung menerima salib, dengan rasul Paulus menghitung “Sebab penderita170
an ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami” (2 Korintus 4:17); dan satu lagi, “Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah” (Ibrani 11:26). The Great Controversy, 459-460. Bukankah kita sekarang hidup di masa yang disebutkan oleh hamba Tuhan dalam Testimonies, vol. 5, 210-211, sesaat sebelum pintu kasihan ditutup? Bacalah bagian-bagian yang menenangkan ini: Perintahnya adalah: “Pergilah ke tengah-tengah kota, ke tengah-tengah Yerusalem, dan meteraikanlah di dahi orang-orang yang berkeluh kesah dan yang menangis karena segala kekejian yang dilakukan di tengah-tengah negeri itu.” Keluh kesah, tangisan dari orang-orang yang telah berbicara tentang firman kehidupan; mereka telah menegur, menasihati, dan memohon. Beberapa orang yang telah meremehkan Tuhan lalu bertobat dan merendahkan hati mereka di hadapanNya. Namun kemuliaan Tuhan telah meninggalkan Israel; meskipun banyak yang meneruskan bentuk-bentuk agama itu, kuasa dan kehadiran Tuhan tidak ada lagi. Menyambut saat datangnya murka Tuhan dalam penghakiman, para pengikut Kristus yang setia dan rendah hati ini akan dibedakan dari orang-orang di dunia karena kesedihan jiwa mereka yang mendalam, yang dinyatakan dalam ratapan dan tangisan, 171
teguran dan peringatan. Sementara orang lain berusaha menutupi kejahatan yang ada, dan memaafkan kekejian besar yang terjadi di mana-mana, mereka yang memiliki semangat bagi kehormatan Tuhan dan kasih bagi jiwa-jiwa tidak akan berdiam diri supaya diterima oleh orang banyak. Jiwa saleh mereka tertekan dari hari ke hari dengan pekerjaan dan percakapan tidak kudus dari orang-orang yang tidak benar. Mereka tidak berdaya untuk menghentikan topan kekejian yang melanda, sehingga mereka dipenuhi oleh duka cita dan kekhawatiran. Mereka berduka di hadapan Tuhan karena melihat agama diremehkan di rumah-rumah orangorang yang pernah memiliki terang yang besar. Mereka meratap dan jiwa mereka sedih karena kebanggaan diri, ketamakan, mementingkan diri sendiri dan tipuan dalam segala bentuknya ada di dalam gereja. Roh Tuhan, yang mendorong pertobatan, diinjak-injak, sementara hamba Setan menang. Tuhan dihinakan, kebenaran dibuat tidak berdaya. Kelompok yang tidak merasa bersedih karena kemerosotan kerohanian mereka sendiri apalagi berduka karena dosa-dosa orang lain, akan ditinggalkan tanpa meterai dari Tuhan. Testimonies, vol. 5, 210-211. Tolong perhatikan bahwa orang-orang yang adalah hamba-hamba Tuhan yang sejati akan “dibedakan dari orang-orang lain di dunia melalui “perayaan serupa karnaval? Tidak! Tidak! Namun, sebaliknya, melalui “kesedihan jiwa mereka yang mendalam, 172
yang dinyatakan dalam ratapan dan tangisan, teguran dan peringatan.” Memukul Keledai Ada suatu ciri yang tertanam mantap di dalam kodrat manusia daging, yaitu bahwa ketika manusia tidak menyukai suatu pekabaran dari Tuhan, dan karena mereka tidak mampu menyerang Tuhan secara langsung, mereka menyerang atau memfitnah para jurukabar Tuhan. Sejarah sekuler maupun rohani penuh dengan contoh-contoh seperti ini. Kemarahan manusia menyebabkan Yesaya digergaji berkeping-keping karena membawa pekabaran teguran dari Tuhan. Yohanes dipenggal kepalanya. Yesus disalib karena menjadi saksi kebenaran. Keledai Bileam menghadapi halangan yang diletakkan oleh seorang malaikat dan Bileam dalam kemarahannya memukul keledai itu. Raja Yoyakim tidak suka akan pekabaran yang dikirimkan oleh Tuhan melalui nabi Yeremia dan oleh karenanya ia berangkat untuk memotong gulungan berisikan pekabaran itu sedikit demi sedikit dengan pisau rautnya dan membakarnya ke dalam api. Lihat Yeremia 36:23: “Setiap kali apabila Yehudi selesai membacakan tiga empat lajur, maka raja mengoyak-ngoyaknya dengan pisau raut, lalu dilemparkan ke dalam api yang di perapian itu, sampai seluruh gulungan itu habis dimakan api yang di perapian itu.” Di zaman modern, orang-orang berkedudukan tinggi yang murka telah meneruskan serangan 173
mereka kepada orang-orang yang membawa pekabaran-pekabaran Tuhan, dan kadangkala bahkan kepada sarana-sarana yang digunakan untuk mencetak pekabaran-pekabaran tersebut, seperti mesin mimeograf! Di tahun-tahun terakhir ini, pita kaset, kaset perekam, video dan mesin fotokopi telah ditambahkan ke dalam daftar “musuh-musuh.” Manusia telah jauh lebih maju daripada memukul keledai Bileam sampai “memukul” mesin-mesin elektronik secara verbal di zaman modern kita ini. (Di lain pihak, barangkali si pemukul keledai tidak membuat kemajuan sama sekali!). Jikalau tidak dapat membunuh pekabarannya; bunuh atau fitnah saja jurukabarnya! Pelajaran ini sangat jelas bagi kita semua. Marilah kita menerima perkataan yang diilhamkan oleh Roh Kudus untuk menasihati dan menegur dosa. Janganlah kita mengizinkan akar-akar kejahatan dari kepahitan untuk tumbuh dan mengotori diri kita sendiri dan orang lain hanya karena pekabaran-pekabaran Tuhan tidak menyenangkan kita. Marilah kita mengingat bahwa segala permohonan kita kepada ”saudara-saudara kita yang kekasih yang telah diperdaya oleh kefanatikan akan didasarkan kepada kebaikan yang penuh kasih dan kebenaran. ”Melalui inilah semua orang akan mengetahui bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi satu sama lain.” Demikianlah ajaran Yesus. Semoga semua nasihat dan teguran sungguh-sungguh dipenuhi dengan kasih Yesus, dan disampaikan dengan air mata dalam kata-kata kita, sebagaimana 174
teguran yang diberikan oleh Yesus di bukit Zaitun ketika Ia menangisi Yerusalem. Kita harus menegur dosa, karena kita mengasihi Tuhan, dan mengasihi jiwa-jiwa yang bagi mereka Kristus telah mati. Signs of the Times, vol. 1, 407 Sedikit Orang yang Setia Terpujilah Tuhan, masih ada anggota-anggota dan gereja-gereja Advent yang belum menerima fanatisme Perayaan, meskipun beberapa orang menginginkan agar gereja-gereja Advent mengikuti format Perayaan. Kita telah mempelajari salah satu pendukung utama Perayaan yang telah mengatakan bahwa orang-orang yang melawan gaya-gaya Perayaan harus “dianiaya” jika perlu. Perlu dicatat sekali lagi bahwa dalam peristiwa patung anak lembu emas ada orang-orang yang tetap setia. Sedikit orang yang berani melawan penyembahan berhala yang diajukan, namun mereka membayar kesetiaan mereka, dengan aniaya, dan akhirnya kematian. Sejarah dapat berulang! Ada orang-orang yang tetap setia kepada perjanjian mereka dengan Tuhan, namun lebih banyak orang yang bergabung dalam kesesatan. Sejumlah kecil orang yang berusaha menegur pembuatan patung tersebut sebagai penyembahan berhala, dilawan dan diperlakukan kasar, dan dalam kebingungan dan kegembiraan mereka akhirnya kehilangan nyawa mereka. Patriarchs and Prophets, 316-317. 175
Sebagaimana di zaman dahulu, demikianlah juga dalam kesesatan di masa kini, sedikit orang yang setia akan tetap setia kepada Tuhan mereka. Beberapa orang mungkin akan berani “berseru kuatkuat, janganlah tahan-tahan, … beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!” Yesaya 58:1. Tuhan akan memiliki bala tentara di akhir zaman, yaitu orang-orang yang setia yang hatinya begitu dipenuhi oleh kasih kepada jiwa-jiwa, sehingga mereka tidak akan gentar menegur kesalahan!
176
Bab 23 HADAPI KEJAHATAN DENGAN TEGAS Dalam hari-hari penutupan pekabaran kita, ketika kesesatan karnaval berulang kembali, kesesatan-kesesatan ini harus dihadapi sebagaimana nabi Tuhan menghadapinya dalam sejarah kita sebelumnya— dengan tegas! Saya diperintahkan bahwa fanatisme yang serupa dengan yang kita hadapi setelah lewat masa di tahun 1844 akan datang kembali di antara kita di hari-hari penutupan pekabaran, dan bahwa kita harus menghadapi kejahatan ini sama tegasnya sebagaimana kita telah menghadapinya dalam pengalaman-pengalaman kita sebelumnya. 1 Selected Messages, 221. Dalam krisis pasca 1844 dan 1900, Tuhan menggunakan nabiNya di zaman modern ini sebagai sarana untuk menegur kaum fanatik ini, dan membuka mata umatNya yang setia. Lihat 2 Selected Messages, 27. Pengalaman-pengalaman Masa Lalu untuk Mempersiapkan Masa Depan Ellen White ingin membukakan sejarah peristiwa-peristiwa serupa karnaval di hadapan anggota gereja, karena pengalaman-pengalaman masa lalu akan mempersiapkan umat Tuhan untuk dapat ber177
sikap tegas dalam menghadapi fanatisme ketika itu terjadi lagi. Fanatisme akan Muncul Kembali Saya telah mempelajari bagaimana mengusahakan agar pengalaman-pengalaman di masa-masa awal ini dicetak kembali, sehingga lebih banyak orang memperoleh informasi, karena saya telah lama mengetahui bahwa fanatisme akan menjelma kembali, dalam cara-cara yang berbeda. Kita harus memperkuat kedudukan kita dengan berpegang kepada Firman Tuhan, dan dengan menghindarkan dari segala keanehan dan perbuatan-perbuatan yang asing yang sangat mudah dan cepat diikuti dan dilakukan oleh sebagian orang. Jikalau kita mengizinkan kekacauan masuk ke dalam anggota jemaat kita, kita tidak akan bisa memulai pekerjaan kita sebagaimana seharusnya… Kita tidak boleh mengizinkan unsur-unsur kegembiraan menonjolkan diri di antara kita sedemikian sehingga menghancurkan pengaruh kita kepada mereka yang hendak kita jangkau dengan kebenaran. Kita memerlukan waktu bertahun-tahun untuk menghilangkan kesan yang tidak menyenangkan, yang telah diperoleh orang-orang tidak percaya tentang Adventisme melalui pengetahuan mereka tentang perbuatan-perbuatan unsur-unsur fanatisme yang aneh dan jahat di antara kita di masa-masa awal keberadaan kita sebagai umat yang diasingkan. 2 Selected Messages, 44. 178
Ia Telah Mati Namun Terus Berbicara Saat ini Ellen White beristirahat di dalam kubur. Namun hamba-hamba Tuhan, masih dapat menghadapi fanatisme-fanatisme saat ini dengan menggunakan nasihat-nasihatnya yang dipenuhi Roh yang masih hidup. Kesaksian-kesaksiannya tidak akan pernah mati! Kadangkala pertanyaan muncul, Bagaimana seandainya Saudara White harus mati? Saya jawab, buku-buku yang telah ditulisnya tidak akan mati. Buku-buku tersebut adalah saksi hidup tentang apa yang telah difirmankan Tuhan melalui Kitab Suci. Letter 55, 1905, hlm. 2. (Kepada Elder O. A. Olsen, 30 January 1905.) Manuscript Release 250, 3. Tulisan-tulisan Saya Akan Selalu Berbicara Sepanjang Masa Terang berlimpah diberikan kepada umat kita di hari-hari terakhir ini. Apakah hidup kita akan selamat atau tidak, tulisan-tulisan saya akan terus menerus berbicara, dan pekerjaannya akan maju sepanjang masa. Tulisan-tulisan saya disimpan di dalam file di kantor, dan meskipun saya tidak akan hidup terus, perkataan-perkataan ini yang telah diberikan oleh Tuhan kepada saya akan memiliki kehidupan dan akan berbicara kepada orangorang. 1 Selected Messages, 55.
179
Bahkan Lebih Vital Hari Ini Tuhan kita membuktikan apa yang dapat dilakukanNya melalui sarana-sarana yang lemah. Kehidupan yang dipeliharaNya akan saya gunakan bagi kemuliaanNya. Dan, ketika dianggapNya tepat untuk mengistirahatkan saya, pekabaran-pekabaranNya bahkan akan menjadi kekuatan yang semakin vital dibandingkan dengan sarana ringkih yang melaluinya pekabaran tersebut disampaikan, semasa hidupnya. Manuscript 122, 1903. ("The Time of the End," 9 Oktober 1903) Manuscript Release 652. Tuhan telah memerintahkan kepada kita, “Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!" 2 Tawarikh 20:20. Betapa menyedihkan bahwa begitu banyak dari pekabaran-pekabaran yang tegas dari nabi kita, yang menegur kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa modern kita, telah ditolak dan tidak dihargai saat ini oleh sejumlah besar anggota kita. Marilah kita tidak melupakan bahaya dari ketidakpercayaan kepada ilham, karena ketika meninggalkan iman kepada Kesaksian-kesaksian (Testimonies), satu hal yang pasti adalah: Orang-orang MAHK yang berdiri di bawah panji-panji Setan akan pertama-tama meninggalkan iman mereka kepada peringatan dan teguran yang terdapat di dalam Kesaksian-kesaksian (Testimonies) dari Roh Tuhan. 3 Selected Messages, 84. 180
Bab 24 ORANG-ORANG TUHAN Tuhan ingin menggunakan manusia sebagai alat-alatNya untuk menegur kesalahan-kesalahan dan dosadosa. Kendati terdapat perlawanan terhadap kebenaran, “Tuhan akan memunculkan orang-orang yang akan membawa kepada banyak orang pekabaran bagi zaman ini.” Testimonies to Ministers, 107. “Pekabaran-pekabaran yang paling mengejutkan akan disampaikan oleh orang-orang yang ditunjuk oleh Tuhan.” Testimonies, vol. 9, 137. Tetapi Tuhan hanya dapat menggunakan orangorang yang akan berdiri teguh dan tidak tergoyahkan bagi kebenaran: Tuhan tidak dapat menggunakan orangorang, yang di masa-masa berbahaya, ketika kekuatan, keberanian, dan pengaruhnya diperlukan, menjadi takut berdiri teguh bagi yang benar. Ia memanggil orang-orang yang akan melaksanakan peperangan dengan setia melawan yang salah, memerangi prinsip-prinsip dan kuasa-kuasa, melawan pemimpin-pemimpin kegelapan di dunia ini, melawan kejahatan rohani di tempat-tempat tinggi. Kepada orang-orang seperti inilah Tuhan akan menyampaikan perkataan: Baiklah, hambaKu yang baik dan setia.” Tuhan memanggil orang-orang seperti Elia, Natan, Yohanes Pembaptis—orang-orang yang 181
akan membawa pekabaran dengan kesetiaan, apapun akibatnya; orang-orang yang akan berbicara tentang kebenaran dengan berani, meskipun mereka harus mengorbankan segala yang mereka miliki. Prophets and Kings, 142. Kesesatan-kesesatan dan dosa-dosa tidak boleh dibiarkan tanpa ditegur: Ketika manusia membahayakan pekerjaan dan maksud Tuhan melalui perbuatan mereka sendiri yang salah, akankah mereka tidak mendengar suara teguran? Jikalau hanya masalah pelaku kesalahan saja, dan akibat perbuatannya tidak lebih luas daripada dirinya, ia sendiri akan menerima perkataan peringatan; namun ketika perbuatannya membahayakan maksud tujuan kebenaran, dan jiwa-jiwa menjadi berada dalam keadaan bahaya karenanya, Tuhan menuntut bahwa peringatan yang sama luasnya dengan kerusakan itu harus dilakukan. Kesaksian tidak dapat dihalangi. Perkataan teguran dan peringatan, “demikianlah Tuhan berfirman,” akan datang dari agen-agen yang ditunjuk oleh Tuhan; karena perkataan-perkataan itu tidak berasal dari sarana manusiawi; melainkan dari Tuhan, yang telah menunjuk mereka untuk melakukan pekerjaan itu. 2 Selected Messages, 153. Saat ini, dihadapkan dengan kesesatan-kesesatan yang begitu luas, dalam keadaaan kemerosotan kerohanian, ada kebutuhan mendesak akan para Nehemia-Nehemia dan Ezra-Ezra yang setia dan jujur—orang-orang yang tidak akan ragu menyebut 182
dosa sebagai dosa, dan orang-orang yang tidak akan mundur untuk mempertahankan kemuliaan Tuhan. Mereka yang terbebani pekerjaan Tuhan, tidak akan menjadi tenang dan menutupi kejahatan-kejahatan yang ada dengan jubah kasih yang palsu. Orang-orang yang pemberani dan penuh semangat dibutuhkan untuk membukakan dosa-dosa zaman sekarang ini. Kekejian tidak boleh dimaafkan dan diampuni. Orang-orang yang memimpin gereja Tuhan yang mengikuti kebiasaan-kebiasaan dan praktek-praktek dunia, tidak boleh dipuji dan diagungkan… Kekejaman kepada beberapa orang seringkali terbukti menjadi belas kasihan bagi banyak orang. Namun kita harus berhati-hati menyatakan Roh Kristus, dan bukan melalui cara-cara kita yang tergesa-gesa dan keras. Kita harus menegur dosa, karena kita mengasihi Tuhan dan mengasihi jiwa-jiwa yang bagi merekalah Kristus telah mati. Signs of the Times, vol. 1, 407 Pastilah, segala kutipan di atas, menggambarkan jenis orang-orang yang dipanggil Tuhan untuk membawa “pekabaran-pekabaran yang mengejutkan” yang diperlukan untuk melawan kesesatan Perayaan yang ada di tengah-tengah kita. Tuhan memanggil orang-orang yang memiliki kesetiaan yang teguh. Orang-orang yang bermuka dua tidak akan berguna bagiNya di masa-masa gawat. Ia menginginkan orang-orang yang menunjukkan 183
pekerjaan yang salah dan berkata, “Ini tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.” 2 Selected Messages, 153. Semoga kita, masing-masing dan semuanya, adalah termasuk orang-orang yang setia kepada panggilan Tuhan, yang akan mempertahankan kesetiaan yang teguh, dan yang, dengan kasih yang sejati kepada jiwa-jiwa, dalam nama Tuhan, akan menegur dan menasihati api fanatisme yang sedang membara!
184
Bab 25 SESULIT MEMADAMKAN API KEBAKARAN Ketika berbicara secara khusus tentang fanatisme serupa karnaval di Indiana di tahun 1900, tentang kesulitan dalam memusnahkan kesesatan-kesesatan seperti itu, Ellen White menyatakan: Fanatisme, sekali dimulai dan diabaikan, adalah sama sulitnya dengan memadamkan sebuah api kebakaran yang telah melahap sebuah bangunan… Banyak gerakan-gerakan seperti itu akan muncul pada saat ini, ketika pekerjaan Tuhan harus berdiri terangkat tinggi, murni dan tidak dipalsukan dengan takhayul dan dongeng. Kita harus tetap waspada, untuk memelihara hubungan yang dekat dengan Kristus, sehingga kita tidak akan tertipu oleh sarana-sarana Setan. 2 Selected Messages, 35. Bukankah orang-orang yang telah masuk ke dalam jenis perbaktian karnaval dan/atau mempertahankannya melalui pengaruh mereka, bertanggung jawab bagi penyebarannya yang begitu pesat—sama liarnya dengan api kebakaran di hutan yang kering kerontang? Tuhan telah menyatakan bahwa fanatisme serupa karnaval, ketika dibiarkan tumbuh dan menyebar, dapat memberi akibat yang sama terhadap gerejagereja kita, sebagaimana api yang diabaikan. Sekali api kebakaran itu menyala di dalam sebuah bangunan dan memiliki kesempatan untuk menyebar di dalam185
nya, maka api itu tidak akan mudah dipadamkan. “Banyak gerakan serupa itu akan muncul di masa kini.” Bisa saja beberapa orang dalam kedudukan administratif gereja mulai menyadari bahwa ada bahayabahaya dalam perbaktian jenis ini. Sebagian orang mungkin bahkan berusaha untuk mematikan api tersebut. Namun dapatkah api-api Perayaan ini dengan mudah dimusnahkan? Apakah orang-orang muda kita, yang masih sangat mudah terpengaruh dan yang akan menjadi pemimpin-pemimpin di masa depan, sedemikian diindoktrinasi dengan tipe perbaktian ini sehingga tidak ada pengekangan terhadap kemajuannya? Apakah tidak ada petugas-petugas pemadam kebakaran yang pemberani di Israel? Kesalahan Sulit Diperbaiki Betapa khidmat pemikiran bahwa, “Pikiran yang pernah dikuasai oleh kesalahan tidak akan pernah dapat berkembang secara bebas menurut kepada perbaikan. Teori-teori lama akan menuntut pengakuan… gagasan-gagasan takhayul akan masuk ke dalam pikiran, bercampur dengan yang benar, dan gagasan-gagasan ini selalu memberi pengaruh yang merusak.” Review and Herald, vol. 5, 88 Hamba-hamba Tuhan perlu menggunakan pemadam api berupa teguran dari Firman Tuhan sesegera mungkin sebelum fanatisme sempat menguasai pikiran, atau menyebar dari satu pikiran kepada yang lain, dan mendapat pengakuan. Sebagaimana ditun186
jukkan dalam bab selanjutnya, bahaya-bahaya yang tidak biasa perlu segera dibahas melalui cara-cara yang tidak biasa.
187
Bab 26 EKOR HARIMAU (BUAH SIMALAKAMA) Pada saat ini, setidaknya beberapa dari saudara-saudara administrasi gereja kita yang kekasih, melalui penerimaan mereka tampaknya kehilangan kata-kata tentang jalan apa yang terbaik yang harus ditempuh sehubungan dengan gereja-gereja Perayaan. Tampaknya seolah-olah mereka seperti seseorang yang memegang ekor harimau dalam ungkapan "tiger by the tail" (ekor harimau; artinya serupa dengan perumpamaan ‘buah simalakama’). Jikalau ia melepaskan binatang itu, mungkin binatang itu akan berbalik dan memangsanya. Demikian juga, jikalau ia mencoba bertahan dan bertempur dengan harimau tersebut, ia mungkin juga akan dimangsanya. Apakah para pimpinan gereja kita benar-benar sedang memegang ekor “harimau” Perayaan? Marilah kita mengizinkan mereka untuk mengatakan masalah mereka dalam perkataan yang disampaikan oleh salah seorang editor Adventist Review: Kepantasan konsep gereja Perayaan adalah sebuah masalah penting bagi gereja sekarang ini. Jikalau gereja harus mengutuk gerakan-gerakan Perayaan pada saat gerakan ini masih dalam tahap awalnya, Adventisme akan kehilangan ribuan orang anggotanya, terutama orang-orang muda dan anggota-anggota lama, yang telah menemukan bahwa gereja-gereja Perayaan sedikit lebih segar daripada 188
pelayanan perbaktian gereja yang normal. Dan Adventisme akan kehilangan apa yang tampaknya sebagai sarana penginjilan terbaiknya untuk mendorong pertambahan pengunjung gereja dan keterlibatan oleh orang-orang Anglo (kulit putih) di seluruh Amerika Utara. Akan tetapi jikalau gereja harus menggunakan segala aspek dalam gereja-gereja Perayaan seketika dan seutuhnya, Adventisme akan berdiri terasing dari banyak anggota tradisional yang percaya bahwa gereja-gereja Perayaan adalah Pantekostalisme yang menyelinap masuk dan merupakan arena bermain si iblis. Adventist Review, 1 November 1990. Dengan perkataan lain, jika para administratur gereja harus menekan harimau Perayaan; mereka khawatir akan kehilangan sejumlah besar (ribuan) penganut perayaan yang jatuh cinta kepada kegiatankegiatan (karnaval) serupa pantekosta. Di lain pihak, jikalau mereka menyambut format Perayaan “seketika dan seutuhnya,” mereka menyadari bahwa mereka pasti akan kehilangan dukungan yang handal (termasuk dukungan finansial yang paling handal) dari orang-orang beriman mula-mula atau “tradisional” yang menerima segala keyakinan sebagaimana yang disampaikan kepada para pionir. Sesungguhnya, mereka seharusnya menyadari bahwa mereka akan kehilangan dukungan dari orangorang Advent mula-mula baik ketika gereja memutuskan untuk menerima “harimau” Perayaan 189
sedikit demi sedikit, maupun sekaligus seluruhnya. Orang-orang Advent di masa lalu menerima seutuhnya nasihat-nasihat Tuhan melalui Ellen White tentang sikap apa yang seharusnya kita ambil terhadap kegiatan-kegiatan serupa karnaval dari format-format “pantekostalisme yang menyelinap.” Selanjutnya, anggota-anggota yang setia ini juga menerima sepenuhnya nasihat-nasihatnya bahwa kita dapat menduga dan menemukan fanatisme serupa karnaval muncul di antara umat Tuhan “sesaat sebelum penutupan pintu kasihan.” Dan mereka akan cenderung menganggap kegembiraan Perayaan saat ini sebagai kegenapan dari peran tersebut. Seorang Simson Modern? Kita tidak pernah tahu apakah pernah ada manusia yang bertarung dengan seekor harimau dengan memegang ekornya dan tetap selamat, namun kita tahu bahwa ada seorang manusia yang memegang ekor puma (sejenis harimau dari Amerika Selatan) dan selamat. Ada dua bersaudara “manusia gunung” yang hidup berdampingan. Mereka memiliki reputasi karena kekuatan besar dan panjang akal mereka. Mereka seperti Simson modern. Kegiatan mereka telah melegenda. Kami mengenal salah satu dari dua bersaudara ini, yang kita sebut Archie. Istri dan puterinya adalah orang Advent yang berbakti di gereja kami. 190
Kami bisa mengingat postur tubuhnya yang kekar dan pundaknya yang bidang. Ketika masih muda, Archie sendirian di hutan pada suatu hari ketika seekor harimau gunung (cougar) menghadangnya. Cougar ada banyak di wilayah tersebut, dan terjadilah pertempuran! Dalam pertempuran itu Archie sempat memegang ekor harimau tersebut. Segera ia menendang dengan keras dengan sepatu bootnya yang berat ke arah organ tubuh sensitif dari kucing betina tersebut. Karena sangat kesakitan, binatang itu sesaat terhenyak dan menjadi lemah. Karena tidak ada bantuan orang lain dan tidak bersenjata, Archie mulai menarik binatang buas tersebut ke perkemahan penebangan kayu untuk mendapatkan bantuan seseorang. Jikalau ia melepaskan harimau ini, binatang yang lapar ini mungkin akan membunuhnya. Sehingga setiap kali kucing besar ini tampaknya memperoleh cukup kekuatan kembali, ia menendangnya lagi dengan sepatu bootnya untuk mengancam dan melemahkan binatang tersebut. Maka, ia menyeret binatang yang berat itu ke tempat perkemahan dan seorang teman kemudian menembak binatang itu dengan senapan. Jikalau pembaca merasa bahwa serangan menyakitkan yang berulang-ulang kepada harimau tersebut adalah kekejaman terhadap binatang, kita harus mengingat bahwa kucing yang kelaparan itu bermaksud hendak membunuh dan memangsa manusia dan Archie berperang demi keselamatan hidupnya! Ia tidak 191
punya pilihan! (Kita mengingat Daud dan Simson dalam kisah Alkitab yang masing-masing dengan tangan kosong melawan binatang-binatang buas). Harimau Perayaan Kita tidak pernah bermaksud mengatakan bahwa harus ada keserupaan yang persis antara perlakuan kepada harimau gunung tersebut dengan apa yang harus dilakukan tentang fanatisme Perayaan. Namun peristiwa harimau gunung tersebut benar-benar memberi ilustrasi bahwa ada saat-saat ketika metode-metode yang keras yang tidak biasa harus digunakan untuk menangani keadaan-keadaan berbahaya yang tidak biasa! “Harimau” perayaan tidak boleh diseret ke dalam perkemahan sebagaimana yang dilakukan Archie kepada “harimau”-nya; melainkan bahwa harimau itu harus dibawa keluar perkemahan dan ditolak “seketika dan seutuhnya”! Tunggu dan Lihat Akan tetapi, saat ini, beberapa administratur gereja tampaknya telah memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa terhadap “harimau” tersebut. Mereka telah mengambil sikap “tunggu dan lihat”! Dari ilustrasi pelajaran dari Archie dan si singa gunung, kita mudah memahami bahwa kebijakan “tunggu dan lihat” bisa menjadi sebuah kesalahan yang fatal. Berhadapan dengan “harimau” Perayaan, siapakah yang berani “tunggu dan lihat”?—Apakah kita akan berhenti lalu “tunggu dan lihat” kalau ada sebuah api kebakaran 192
yang menguasai sebuah bangunan? Atau apakah kita akan sesegera mungkin memanggil petugas pemadam kebakaran? Langkah yang Jelas Langkah yang paling jelas yang harus diambil oleh saudara-saudara kita yang kekasih adalah meninggalkan “arena bermain iblis,” dan sesegera mungkin menerima nasihat-nasihat ilahi dari jurukabar Tuhan kepada umat yang sisa. Janganlah mengambil bagian ataupun mendukung dengan cara apapun kesesatan Perayaan. Sebaliknya, bergabunglah dengan Ellen White dalam teguran yang jelas kepada orang-orang yang memberi dukungan kepada pelayanan-pelayanan Perayaan karnaval, dan kemudian biarkan Tuhan mengambil alih konsekuensi dari kehilangan keanggotaan. Dari waktu ke waktu para pemimpin Israel kuno mengetahui perlunya bertanya kepada umat, “Siapakah yang berpihak kepada Tuhan?” dan setiap kali tentu saja ada akibat dan kehilangan anggota. Sekarang ini, bukankah kita memerlukan seorang Simson modern di tengah-tengah kita? Seseorang yang kuat secara rohani dan dapat melakukan perbuatanperbuatan yang gagah berani? Seseorang yang akan berdiri teguh bagi kebenaran dan kebenaran semata? Mengapa para administratur meneruskan untuk tidak berpendirian, atau “tunggu dan lihat,” dan takut untuk mengikuti nasihat jurukabar Tuhan dan 193
kemudian mengizinkan Tuhan mengatasi akibatakibatnya? Dalam kasus Archie, ia berperang dengan harimau gunung tersebut dengan kekuatan manusianya sendiri. Namun gereja kita menghadapi musuh yang jauh lebih besar dalam pertempuran dengan “harimau” karnaval. Hanya jalan Tuhan dan kekuatan Tuhanlah yang cukup kuat untuk mengatasi Setan dan agen-agennya dalam fanatisme Perayaan. Setelah membaca bab berikutnya, tidak diragukan lagi seluruh orang MAHK akan sangat terguncang, dan akan memutuskan bahwa “harimau” Perayaan harus segera dimusnahkan!
194
Bab 27 PERAYAAN: HUBUNGAN DENGAN VATIKAN Ketika Paus Yohanes XXIII meresmikan Konsili Vatikan Kedua di tahun 1962 (Konsili adalah sidang resmi para uskup dan wakil beberapa gereja yang diundang dengan tujuan merumuskan suatu ajaran atau disiplin gereja Katolik Roma), hampir tidak ada dunia Protestan (termasuk MAHK) yang bermimpi bahwa konsili tersebut, yang berlangsung selama empat tahun, akan mengubah struktur gereja-gereja mereka— bahkan termasuk gereja-gereja Advent! “Apa?” mungkin anda berseru, “Apakah urusannya Konsili Vatikan dengan orang-orang MAHK?” Kami menjawab, “ Sangat banyak.” Sekitar sepuluh tahun setelah konsilli tersebut berakhir, seorang imam Katholik Roma menyusun sebuah buku setebal lebih dari 1000 halaman yang berisikan berbagai dokumen dan keputusan-keputusan resmi yang dihasilkan selama konsili monumental tersebut, namun entah karena alasan apa, sebagian besar dari kita tidak mengetahui tentang buku tersebut hingga akhir-akhir ini.* Dari membaca buku tersebut, banyak hal yang mengejutkan diungkapkan, seperti kenyataan bahwa di awal 1960-an Roma telah merencanakan secara terinci tentang kelahiran, promosi, dan pertumbuhan dari perbaktian “gaya Perayaan”!, dan ini telah berkembang dan maju seba195
gaimana yang telah direncanakan—pada hampir tiga dekade yang lalu! Buku yang berisikan dokumen-dokumen dari Konsili Vatikan II ini dapat dibeli dari Wm B. Eerdmans Publishing Co., 255 Jefferson Avenue S.E., Grand Rapids, MI 49503-4570. Nomor teleponnya adalah 1800-253-7521. Mintalah edisi tahun 1975. Biayanya adalah $9.95 termasuk ongkos kirim. Pastikan anda meminta Volume I.(Tambahan: di Indonesia dokumen Konsili Vatican II edisi bahasa Indonesia dapat dibeli di toko buku rohani Katolik). Sebuah pelayanan penerbitan Advent milik orang awam, yaitu Biblical Studies Institute (Lembaga Pendidikan Alkitab), yang editornya adalah Bob Trefz,* telah meringkaskan dengan tepat beberapa penggunaan kata “perayaan” sebagaimana diambil dari Volume I dokumen Konsili Vatikan II. Saudara Trefz beberapa waktu yang lalu menghitung berapa kali kata “Celebration” (Perayaan) dan kata-kata yang berhubungan, seperti “celebrant” (penganut perayaan), dll, digunakan di dalam bagian liturgi sendiri dari dokumen Vatikan II Volume I tersebut. Coba tebak? Ia menghitung lebih dari 500 kali! Dengan izin dari Saudara Trefz, kita akan mengutip beberapa paragraf dari analisis interpretatifnya. Namun pertama-tama izinkan kami berkomentar, bahwa ketika kita melihat masa lalu, akan menjadi jelas bahwa tujuan utama Vatikan II adalah untuk memudahkan penggabungan seluruh dunia Kekristenan, yang akan termasuk orang-orang MAHK ke dalam 196
gereja Roma. Kita memulai penelitian kita dengan mendaftar delapan butir berikut dari analisis ringkasan Trefz: Reformasi Tata Ibadah dan Promosi Sarana Utama Reklamasi (Pengakuan Hak) Atas Gereja-Gereja 1. Jadikan gereja-gereja terbiasa dengan peristilahan Perayaan dan konsep-konsep Perayaan. Setiap fungsi gereja menjadi sebuah Perayaan, mulai dari komuni/ekaristi (perjamuan kudus) hingga pemakaman. 2. Jadikan gereja-gereja terbiasa dengan sebuah gaya pelayanan Perayaan yang diperbaharui. Ini berarti pengurangan larangan, peningkatan secara pesat dalam keikutsertaan jemaat secara verbal (bersahut-sahutan), dan, harus ada banyak isyarat tubuh, sikap dan gerakan tubuh. 3. Dalam perbaktian Perayaan, promosikan dialog antara pemimpin perayaan (pendeta atau imam) dan jemaat sebagai “tanda-tanda luar dari Perayaan yang sama” dan untuk “melahirkan dan membantu perkembangan persatuan antara pemimpin perayaan dan jemaat.” 4. Gunakan sebanyak mungkin variasi dalam pelayanan perbaktian Perayaan untuk mendorong partisipasi aktif dan sukarela. 5. Adakan pelayanan Perayaan lagu atau musik sebagai Perayaan-perayaan yang paling efektif, dengan menggunakan lagu-lagu rohani popu197
ler [yang sangat revolusioner sekitar 25 tahun yang lalu] dan hubungkan musik dengan berbagai budaya dan temperamen atau perangai orang-orang. 6. Perpendek jarak antara Perayaan Ekaristi dan Perjamuan Tuhan [segera disebut Perayaan Komuni di gereja-gereja lain]; didiklah orangorang bahwa pelayanan perbaktian ini menjadi dasar bagi kesatuan dan persaudaraan Kristen. 7. Tunjukkan hubungan pertalian yang tak terpisahkan antara Perayaan Ekaristi sebagai dasar dari segala persatuan dan Perayaan Hari Tuhan [Minggu]. 8. Adakan setiap usaha yang diperlukan untuk mempromosikan pemeliharaan hari Minggu, termasuk berhenti bekerja. Tentang nomor (2) dan (5) di atas, kita menemukan bahwa gerakan melambaikan tangan dan mengayunkan tubuh diserasikan dengan musik, sebagaimana dilakukan dalam gereja-gereja Perayaan, telah direncanakan dalam Vatikan II. Pada halaman 84 dari dokumen Vatikan II tersebut, Vatikan menekankan bahwa Perayaan, di samping menjadi sebuah “partisipasi internal” (atau batin) harus juga menjadi “eksternal” atau tampak secara lahiriah; yaitu bahwa itu harus meliputi kegiatan-kegiatan tubuh dan suara-suara dalam lagu. Konsep menyediakan dan memasukkan budaya dan tradisi kelompok-kelompok etnis ke dalam tata ibadah gereja, sebagaimana disebutkan 198
dalam Adventist Review, 1 November 1990, juga berasal dari Vatikan II. Kita menemukan bahwa dokumen-dokumen Vatikan, volume I, halaman 13, menyarankan untuk mengadaptasi tata ibadah dan memasukkan “temperamen atau perangai dan tradisi-tradisi orang-orang” dari berbagai budaya etnik. Apakah keserupaan dengan konsep Advent dan konsep Vatikan hanyalah sebuah kebetulan? Adalah menakutkan jika kita menyadari bahwa kedelapan butir yang dirumuskan oleh Roma dalam Vatikan II sekarang hampir seluruhnya telah diterapkan. Roma telah berhasil dalam menanamkan format-format Perayaan di gereja-gereja Protestan di seluruh dunia, dan dalam beberapa gereja MAHK juga! Dan ini hanya memerlukan beberapa dekade yang pendek saja! Dengan mempromosikan liturgi yang kurang lebih bersifat universal, stragegi Roma adalah untuk memperkuat ekumenismenya di kalangan kaum Protestan (yang disebutnya sebagai “saudarasaudara yang memisah”) yang pada saatnya, ia akan mengambil alih seluruh gereja-gereja, menaungi mereka di bawah sayapnya, sehingga akhirnya Paus akan menjadi satu “gembala” dari seluruh dunia Kekristenan! Satu Gembala Roma Menurut dokumen tersebut, adalah jelas bahwa tujuan Roma bahwa seluruh gereja-gereja harus dikumpulkan bersama dalam ekumene di bawah 199
satu pemimpin, yaitu paus Roma. Sebagaimana digambarkan dalam halaman 515 dari Dokumen tersebut, secara khusus disebutkan bahwa tujuan mereka adalah bahwa konsep mereka harus diperkenalkan ke dalam seluruh lembaga pendidikan tinggi. Perkataan ‘seluruh’ akan meliputi juga lembaga-lembaga dan universitas-universitas Advent. Jikalau seluruh denominasi Kristen harus menerima format perbaktian yang sama, betapa mudahnya mengatakan “karena kita semuanya adalah satu dalam praktek, mengapa kita tidak bersatu sebagai satu kesatuan?” Dan demikianlah akan terjadi bahwa “seluruh dunia akan heran kepada binatang buas itu.” Lihat Wahyu 13. Tetapi tentu saja, akan ada “kelompok kecil yang berdiri di dalam terang” (lihat Testimonies, vol. 5, 209), “umat sisa yang diremehkan” yang tidak akan menerima gagasan seperti itu dan kita mengetahui bahwa perlawanan mereka akan menyebabkan aniaya yang besar terhadap mereka. Kalangan Injili dan Pantekosta adalah yang pertama-tama menyambut gagasan Perayaan Roma. Pada gilirannya, orang-orang Advent, mempolakan format perayaan mengikuti gereja-gereja Protestan. Diakui secara terbuka oleh para pimpinan kita bahwa mereka telah mencari dari kalangan Pantekosta, “kekudusan,” atau belajar dari gereja-gereja Protestan tentang ilmu pengetahuan baru perbaktian Perayaan—semua atas nama “pertumbuhan gereja!” MAHK haruslah dimasukkan da200
lam rencana keseluruhan dari “pengakuan hak” atas seluruh Kekristenan kembali ke dalam gereja Roma. Keturunan Pewaris dari Para Rasul Kita berbelok sejenak dari pembahasan tentang Dokumen Vatikan untuk menunjukkan bahwa Adventisme tidak berasal dari Katolisisme. Kita bukanlah “offshoot” (cabang yang menyimpang) yang berasal dari sana. Adventisme telah dipanggil keluar oleh Tuhan dari segala umat. Gereja yang sisa hanyalah pengumpulan semua umat Tuhan yang setia dari seluruh penjuru dunia. Kita bukanlah orang-orang Katolik yang melenceng. Kita adalah umat Tuhan, dan orang-orang Advent yang sejati tidak akan pernah dapat “diklaim kembali” oleh Roma. Kita adalah keturunan rohani dari gereja rasul-rasul yang “lari ke padang belantara” selama 1260 tahun sementara cabang besar dari gereja para rasul, yaitu kuasa kepausan, berayun ke atas umat manusia. Kita bersimpati besar kepada orang-orang Katolik Roma yang setia yang telah diajarkan bahwa gereja mereka adalah keturunan langsung dari gereja para rasul yang murni yang dibangun oleh Kristus. Mereka tidak menyadari bahwa gereja mereka sesungguhnya adalah “offshoot” (cabang yang menyimpang) dari gereja para rasul dan telah melenceng jauh dari ajaran-ajaran gereja yang murni. Daripada menerima kesalahan mereka, kita perlu membantu sahabatsahabat Katolik kita dengan hati-hati untuk menemu201
kan jalan mereka kepada kebenaran dari pekabaran malaikat ketiga. Taman Doa Banyak orang Advent mungkin tidak menyadari fakta bahwa upacara “Taman Doa” yang digunakan dalam beberapa gereja Perayaan Advent berasal langsung dari Katolikisme Roma karismatik. Trefz mengutip sebuah buku dari seorang pejabat Roma, The Pentecostal Movement in the Catholic Church, ditulis oleh Edward D. O'Connor, C.S.C., yang pada halaman 117 menuliskan tentang upacara “Taman Doa” dengan segala rinciannya termasuk berjalan dari satu orang kepada orang berikutnya selama berdoa dan menumpangkan tangan. Upacara ini tampak hampir identik dengan apa yang digunakan dalam beberapa jemaat Perayaan MAHK. Apakah ini juga berasal dari Katolikisme? Kegembiraan Karismatik Pelayanan perbaktian perayaan bermaksud untuk menimbulkan kegembiraan para pesertanya ke dalam keadaan pikiran yang emosional. Kemudian, ketika pengaruh-pengaruh karismatik dimasukkan, diperkuat dengan bentuk-bentuk musik hipnotis yang berulang-ulang, dengan lampu-lampu sorot yang kadangkala digunakan, ini menimbulkan kegembiraan semakin tinggi. Ini memudahkan terjadinya perubahan pengalaman dan ajaran. Orang-orang yang berada dalam keadaan 202
kegembiraan hipnotis akan melakukan dan mempercayai hampir apa saja yang disarankan oleh pemimpin kelompoknya. Dengarkanlah ini: Setan merencanakan cara ini beribu-ribu tahun yang lalu. Kita membaca dari tulisan klasik Alexander Hislop berjudul Two Babylons (Dua Babel) pada halaman 67 sebagai berikut ini tentang misteri-misteri Babel dan Mesir kuno: Segala sesuatu adalah sedemikian terencana bagaikan angin keras yang menghembus ke atas orang-orang baru menuju puncak tertinggi dari kegembiraan mereka, sehingga, setelah menyerahkan diri mereka secara tidak langsung kepada sang imam, mereka akan siap untuk menerima apa saja. Setelah para calon untuk inisiasi (upacara pengesahan sebagai anggota) melakukan pengakuan, dan mengatakan sumpah yang disyaratkan, “benda-benda aneh dan mengagumkan muncul,” kata Wilkinson. Kadangkala tempat di sekeliling mereka berada seolah telah diguncang; kadangkala tempat itu tampak menjadi terang benderang oleh terang dan api yang menyala-nyala, dan kemudian ditutupi oleh kegelapan yang hitam, kadangkala dengan kilat dan guntur, kadangkala dengan suara-suara dan raungan yang mengerikan; kadangkala penampakan yang mengerikan mengejutkan para hadirin yang gemetar. Tentulah ekses Perayaan yang terlihat dalam gereja-gereja Advent, meskipun tidak meniru pertunjukan kafir kuno tersebut, mereka benar-benar menggunakan prinsip-prinsip hipnotis yang serupa, 203
yang dapat sama-sama menawannya bagi pikiranpikiran yang ringkih/mudah terpengaruh, “mempersiapkan [mereka] untuk menerima apa saja.” Pekabaran Tiga Malaikat Dalam bab-bab sebelumnya kita telah membahas bagaimana perbaktian gaya Perayaan telah mengaburkan dan membelokkan pekabaran malaikat ketiga. Di sini kita akan melihat beberapa masalah yang berkenaan dengan seluruh pekabaran tiga malaikat. Pekabaran malaikat pertama mengumumkan bahwa penghakiman pemeriksaan sudah dekat! Gereja-gereja Perayaan tidak mengajarkan apapun tentang penghakiman yang sudah dekat! Pekabaran malaikat kedua adalah seruan untuk keluar dari Babel dan memisahkan diri dari gereja-gereja dan kesalahan-kesalahan Babel. Dalam gerakan Perayaan, para pemimpinnya, bukannya memisahkan diri dari Babel, melainkan telah masuk ke dalam gereja-gereja Babel untuk belajar dari mereka metode-metode Perayaan dan pertumbuhan gereja (belum lagi berbagai kesalahan yang telah mereka adopsi). Gerakan Perayaan, yang bermula demikian kemudian digunakan oleh orangorang Advent sebagai sebuah “sarana penginjilan” ekumene! Para pemimpin kita memuji aliran Perayaan sebagai “sarana penginjilan kita yang terbaik!” Lihat Adventist Review 1 November 1990. Mereka tampaknya telah melupakan bahwa sarana penginjilan 204
yang terbaik adalah kebenaran di bawah tun-tunan dan kuasa pertobatan dari Roh Kudus. Dari format Perayaan, jelaslah bahwa gereja perayaan amat jauh dari tujuan pekabaran malaikat kedua. Tentu saja, aliran Perayaan dimanfaatkan oleh Roma (Babel modern)* untuk tujuan yang memang telah ditentukan demikian pada saat pembentukannya—yaitu ekumenisme! Kepausan mungkin menganggap aliran Perayaan sebagai sarana penginjilan mereka yang terbaik untuk mendorong pertumbuhan mereka—akan tetapi haruskah kita juga menganggap demikian? Katolikisme menggunakan aliran Perayaan sebagai sebuah kendaraan untuk mengumpulkan seluruh gereja bersama-sama menjadi satu—di bawah kepemimpinannya! Para pembaca mungkin telah memperhatikan bahwa Petrus dalam suratnya yang pertama (lihat 1 Petrus 5:13) menyebut “gereja [kawanmu yang terpilih] yang di Babilon.” Para peneliti Alkitab yakin bahwa ia sesungguhnya menunjuk kepada gereja di kota Roma, karena diragukan bahwa sesungguhnya ada gereja Kristen yang nyata pada puing-puing kota Babel kuno. Maka, kita memberi dukungan bagi pengacuan kepada Katolik Roma modern yang di masa Kekristenan awal dianggap bersinonim dengan Roma. Ketika bekerja di the U.S. Array dalam Perang Dunia II, sebagian dari kita diberi Kitab Perjanjian Baru militer Roma Katolik yang resmi, yang berisikan catatan kaki. Mengacu kepada Wahyu 14:8, 205
catatan kaki tentang “Babilon: Dalam kalangan Yahudi dan Kristen, Babilon adalah sebuah sinonim bagi Roma.” Kitab Perjanjian Baru militer ini berisikan imprimatur (surat izin dari uskup untuk mencetak dan menerbitkan buku) dari Uskup Brooklyn dan juga berisikan ucapan sambutan dari Presiden USA, Franklin D. Roosevelt. Pekabaran malaikat ketiga meliputi segala seruan untuk menyembah Tuhan pada hari Sabat Alkitab—Sabat hari ketujuh. Sebaliknya, menurut dokumen-dokumen Vatikan II, konsep Perayaan didirikan untuk pada akhirnya mempengaruhi setiap orang untuk merayakan hari Roma—pada hari Minggu! Di seluruh dokumen-dokumen Konsili Vatikan II, dijelaskan bahwa berbagai fungsi-fungsi tata ibadah dan perayaan-perayaan seharusnya memusatkan perhatian kepada hari Minggu sebagai Hari Tuhan. ini tampaknya menjadi “garis pemisah tegas” dari rencana keseluruhan. (lihat Vatican II, Volume 1, halaman 28-30.) Penyembahan Matahari Modern? Selama bertahun-tahun beberapa orang Advent, barangkali secara tidak sadar, telah mengkondisikan diri mereka sendiri kepada perbaktian hari Minggu ekumene, sementara mereka bergabung secara ekumene dengan gereja-gereja hari Minggu dalam perbaktian Hari Minggu Paskah. Perbaktian (biasanya di tempat terbuka) dimulai ketika matahari terbit di ufuk timur, sebagaimana orang-orang 206
kafir telah melakukannya selama berabad-abad! Orang-orang Advent yang prihatin selama bertahun-tahun telah mempertanyakan praktek ini! Terlebih lagi, ketika kita mengadakan perayaan perjamuan suci, buku Hymn Advent kita yang baru berisikan sebuah lagu (nomor 403) yang dinyanyikan oleh orang-orang yang merayakan perjamuan suci, "When I fall on my knees, with my face to the rising sun, 0 Lord, have mercy on me." (“Ketika aku bertelut, dengan muka menghadap matahari terbit, O Tuhan, kasihanilah aku.” Ini benar-benar terjadi, meskipun ada penjelasan dari orang-orang yang membela bahwa itu “dianggap” berdasarkan budaya orang kulit hitam. Apakah yang akan dipikirkan oleh para pionir kita jikalau mereka bangkit dari tempat tidur debu pada pagi hari Sabat perjamuan suci berikutnya dan mendengar jemaat yang berani menyanyikan lagu seperti itu di dalam sebuah gereja Advent? Ekaristi Sementara kita bertanya-tanya apa yang akan dipikirkan para pionir kita tentang lagu hymn tersebut, kita akan bertanya-tanya apa yang dipikirkan mereka tentang Hymn nomor 402. Bait kedua, berbicara tentang Kristus, secara spesifik menyebutkan bahwa “"His broken body in our stead IS here, in this memorial bread" (“TubuhNya yang terpecah-pecah sebagai pengganti kita ADA di sini, di dalam roti tanda peringatan ini”). Umat Advent percaya bah207
wa roti yang dipecah-pecah hanyalah “melambangkan” tubuh Kristus yang dipecah-pecah. Dalam perayaan Ekaristi Katolik Roma, ketika imam mengangkat hosti dalam misa, mereka percaya bahwa ia sesungguhnya mengubah roti/hosti menjadi tubuh Kristus yang sesungguhnya. Tujuan Vatikan adalah bahwa pada suatu hari kelak seluruh gereja-gereja akan merayakan misteri ekaristi Roma. Ketika rintangan-rintangan yang menghalangi perjamuan suci Kristiani yang sempurna telah ditaklukkan, kesatuan seluruh umat Kristen pada akhirnya akan dipulihkan dan bersinar, karena semua orang dipanggil menjadi satu umat tunggal yang baru, yang mengaku satu Yesus, Juruselamat dan Tuhan kita, mengaku satu iman, merayakan satu misteri ekaristi. Vatican Council II, Volume 1, 515. Paus Paulus VI dalam ensikliknya (surat edaran) yang terkenal, "Credo of the People of God” (Pengakuan Iman Umat Tuhan), yang diumumkan secara resmi pada tanggal 30 Juni 1968, menyatakan bahwa “ kepercayaan tentang “transubstantiation” (ajaran bahwa dalam kesempatan Ekaristi, ketika roti dan anggur diberkati, hakekat roti dan anggur menjadi hakekat tubuh dan darah Kristus, sehingga Kristus hadir di atas altar), yang telah kita bahas dalam bagian tentang Ekaristi sebelumnya, adalah “sejalan dengan iman Katolik.” Maka bait kedua dari lagu Hymn nomor 402 adalah dogma Katolik dan sama sekali tidak sesuai dengan iman MAHK 208
sebagaimana telah diberikan kepada para pioner dan diajarkan dalam gereja melalui pelayanan Roh Kudus. Kita hanya dapat bertanya-tanya, apa yang akan dipikirkan oleh para pionir Advent tentang lagu tersebut? Lebih penting lagi, apa yang kita pikirkan tentang hal ini? Haruskah kita menggunakannya dalam perbaktian kita? Mengikuti Jejak Romanisme Hampir seabad yang lalu hamba Tuhan memperingatkan bahwa beberapa orang di dalam General Konferens bahkan telah “mengikuti jejak Romanisme” Lihat Testimonies to Ministers, 362. Sebelumnya ia telah memperingatkan tentang kesalahan-kesalahan kepausan: Gereja-gereja yang merosotlah yang telah mengurangi jarak antara dirinya dengan Kepausan. Signs of the Times, vol. 3, 99. Kita menyimpulkan dari bukti-bukti yang terdapat dalam dokumen-dokumen Vatikan II dan dalam peringatan-peringatan Ellen White, bahwa gereja-gereja Perayaan di zaman kita ini telah benar-benar secara drastis mengurangi jarak antara dirinya dengan kekuatan kepausan. Himbauan Kami Orang Advent berhutang rasa syukur kepada Saudara Trefz dalam peranannya sebagai orang yang pertama-tama mengingatkan kita akan bahaya yang terdapat dalam hubungan antara Vatikan II 209
dengan paham Perayaan. Peringatan telah diberikan. Para penjaga dinding-dinding Zion telah meniupkan sangkakala dengan keras dan jelas! Sekarang harus dilihat apakah para pimpinan Advent dan orangorang awam yang telah ditipu oleh prinsip-prinsip Perayaan Roma, akan mendengarkan peringatanperingatan yang jelas tersebut, atau apakah mereka akan terus berjalan di jalur Perayaan yang telah mereka pilih. Tujuan dari seluruh program yang dikeluarkan dari Konsili Vatikan II adalah menjadikan seluruh dunia kagum kepada binatang buas itu—manusia yang berdiam di tepi Sungai Tiber yang menginginkan untuk memimpin tata pemerintahan dunia baru yang akan datang. Ia kemudian akan mempengaruhi seluruh dunia untuk menghormati sabat kepausan—hari Minggu! Ini akan mempersiapkan jalan bagi Wahyu 13 untuk digenapi. Semoga Tuhan menolong umatNya! Kita menutup bab ini dengan perkataan berikut: ROMA BERKATA “RAYAKAN!” DAN SELURUH GEREJA-GEREJA BERKATA “AMIN!” Freedom's Ring, Vol.1, No. 3.
210
Bab 28 BIANG KELADI DALAM KESESATAN Sekali lagi, sebagaimana dalam fanatisme mula-mula, kita menemukan bahwa di dalam Perayaan saat ini dan kesesatan yang berhubungan dengan itu, beberapa administratur yang berbakat telah mengambil bagian yang penting sebagai pemimpin dan promosinya. Semua ini telah diramalkan: Orang-orang yang bertalenta dan berkedudukan memuaskan, yang sebelumnya bersukacita di dalam kebenaran, menggunakan kuasa-kuasa mereka untuk menipu dan menyesatkan jiwa-jiwa. The Great Controversy, 608. Tidak ada keutamaan kedudukan, kehormatan, atau hikmat dunia, tidak ada kedudukan dalam jabatan kudus, yang akan menghindarkan manusia dari mengorbankan prinsip ketika mereka hanya berpegang kepada hati mereka yang penuh kecurangan. Orang-orang yang telah dipandang berharga dan saleh telah membuktikan diri sebagai biang keladi dalam kesesatan dan contoh-contoh dalam sikap acuh tak acuh dan penyalahgunaan belas kasihan Tuhan… Mereka pernah menjadi hambahamba Tuhan yang setia, yang dikasihi dengan kehadiran dan tuntunanNya; namun mereka menjauh dari Tuhan dan memimpin orang lain kepada kesalahan. Testimonies, vol. 5, 212 211
Kesaksian-kesaksian (Testimonies) telah menubuatkan bahwa sesaat sebelum saat penutupan, beberapa orang yang sebelumnya “dipandang berharga dan saleh” di dalam gereja, yang telah memiliki “kedudukan dalam jabatan kudus,” akan terbukti sebagai “biang keladi dalam kesesatan.” Kita tidak bergembira ketika mengutip bacaan ini, namun apakah yang dapat kita perbuat? Tuhan mengilhamkan kepada hambaNya untuk mencatat perkataan ini sebagai sebuah peringatan bagi kita! Peringatan ini harus diserukan. Kita semua harus mengetahui apa yang telah dituliskan menjadi peringatan bagi kita sehingga kita dapat waspada untuk mengenali bahaya-bahaya halus dari manapun asalnya. Dari Patung Anak Lembu Emas Hingga Perayaan Kadangkala orang-orang berbuat kesalahan ketika para pejabat gereja memimpin dalam kesesatan. Ellen White menunjukkan bahwa manusia pada zaman ini memiliki kelemahan yang sama sebagaimana manusia ketika patung anak lembu emas disembah di Horeb, dan bahwa “masih ada HarunHarun yang lembek” yang tidak akan mengambil sikap teguh melawan kesesatan. Marilah kita membaca kesaksian yang diilhamkan: Betapa sering, di zaman kita sendiri, cinta akan kesenangan disamarkan dalam “suatu bentuk kesalehan!” Sebuah agama yang mengizinkan manusia, sementara memelihara ritual perbaktian, 212
mempersembahkan dirinya kepada kepuasan sensual atau egois, yang sama memuaskannya bagi orang-orang banyak saat ini sebagaimana halnya di zaman Israel. Dan masih ada Harun-Harun yang lembek, yang, sementara memegang jabatan otoritas di dalam gereja, akan menyerah kepada keinginan-keinginan yang tidak kudus, dan oleh karenanya mendorong mereka dalam dosa. Patriarchs and Prophets, 317 (Para Nabi dan Bapa). Atas dasar sejarah kudus dan peringatan-peringatan dari Roh Nubuat, kita seharusnya tidak terkejut jikalau kita mendapati bahwa beberapa pimpinan gereja yang terkemuka “terbukti sebagai biang keladi dari kesesatan,” dan bahwa sebagian terbesar (banyak orang) akan merasa puas pada zaman ini sebagaimana orang-orang di zaman dahulu kepada “kepuasan yang sensual dan egois” atas nama pelayanan perbaktian keagamaan. Indiana Bagaimanakah cara mematahkan jeratan kesesatan Perayaan di dalam gereja? Ada satu pelajaran penting bagi kita dalam hal ini sehubungan dengan peristiwa Indiana. Di Indiana, para pejabat Konferenslah yang memimpin para pendeta dan jemaatnya ke dalam fanatisme. Dan baru setahun kemudian, setelah Ketua Konferens mendengar Ellen White menegur secara terbuka karnaval tipe-Perayaan, maka ia menanggapi himbauan Roh Kudus. Pada 213
Pertemuan General Konferens, ia bertobat dan membuat pengakuan secara terbuka: Saya sangat, sangat menyesal akan apa yang telah saya lakukan yang telah merusak pekerjaan Tuhan, dan menggiring orang-orang ke jalan yang salah. Saya telah memohon kepada Tuhan untuk mengampuni saya, dan saya mengetahui bahwa Ia telah melakukannya. Sebagai delegasi dan perwakilan dalam pekerjaan Tuhan di dunia, sekarang saya meminta anda untuk memaafkan saya atas dosa-dosa saya, dan saya meminta doa anda bagi kekuatan dan hikmat untuk berjalan benar di masa mendatang. Saya telah memutuskan, dengan pertolongan Tuhan, untuk bergandengan tangan dengan sukacita bersama anda di dalam kerajaan Tuhan. Ellen G. White: The Early Elmshaven Years, 107. Melalui peristiwa sejarah ini, kita mengetahui bahwa baru setelah biang keladi kesesatan Indiana secara terbuka mengumumkan dosa besarnya, maka kekuatan fanatisme dapat dipatahkan. Ini harus menjadi pelajaran besar bagi kita saat ini! Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, beberapa orang bertobat setelah kesesatan 1844: sebagian bertobat setelah tahun 1900; dan tentulah sebagian dapat dan akan bertobat di tahun 1990-an. Bukankah pengakuan-pengakuan dari para pimpinan kita akan memiliki akibat yang sama besarnya?
214
Bagaimana Dengan Zaman Kita? Kesesatan Perayaan Indiana (1900) tidak berhenti sampai pejabat tertinggi di dalam Konferens— yaitu Presidennya—mengakui dan menanggalkan keseluruhan rencana. Kita berdoa bahwa sesuatu yang serupa akan terjadi sekarang ini. Namun saat ini fanatisme karnaval Perayaan telah mendunia! Akankah ini menuntut penolakan terbuka dari pejabat-pejabat tertinggi di dalam gereja, baik mereka yang secara pribadi telah mempromosikan kesesatan ini ataupun yang tidak, agar secara terbuka mengerem atau menghentikan fanatisme Perayaan tersebut? Jikalau para biang keladi kesesatan saat ini tidak mendengarkan seruan untuk berubah, haruskah “sedikit orang-orang yang setia” menyatakan kesaksian mereka pada tingkat “akar rumput”? Sebuah Hari yang Menyedihkan Betapa menyedihkan kelak di kemudian hari ketika Tuhan membalaskan kepada semua orang yang menolak untuk bertobat dan mengakui kesesatan mereka. Dalam The Great Controversy kita membaca: Orang-orang bertalenta dan berkedudukan menyenangkan, yang pernah bersukacita di dalam kebenaran, menggunakan kuasa-kuasa mereka untuk menipu dan menyesatkan jiwa-jiwa. Mereka menjadi musuh-musuh yang paling sengit dari orangorang yang sebelumnya adalah saudara-saudara 215
mereka. Ketika para pemelihara hari Sabat dihadapkan kepada pengadilan untuk menjawab iman mereka, orang-orang yang telah sesat ini adalah agen-agen Setan yang paling efisien untuk memberikan gambaran yang salah dan menuduh mereka, dan dengan laporan-laporan palsu dan sindiran-sindiran untuk menggiring para pemimpin untuk melawan mereka. The Great Controversy, 608. Perbuatan jahat tidak akan dimaklumiNya lebih lama lagi, dan di dalam murkaNya Ia menangani mereka tanpa belas kasihan. Dengan segan Tuhan menarik kehadiranNya dari orang-orang yang telah diberkati dengan terang besar dan orang-orang yang telah merasakan kuasa Firman untuk melayani orang lain. Mereka dahulu adalah hamba-hambaNya yang setia, yang dikasihi dengan kehadiran dan tuntunanNya; namun mereka menjauh dari Dia dan memimpin orang-orang ke dalam kesalahan. Testimonies, vol. 5, 212. Bacaan selanjutnya: Orang-orang berbalik kepada para pendeta mereka dengan kebencian yang pahit dan mencela mereka, dan berkata: “Kamu tidak pernah memperingatkan kami. Kamu mengatakan kepada kami bahwa seluruh dunia akan dipertobatkan, dan berseru, Damai, damai, untuk mendiamkan setiap ketakutan yang muncul. Kamu tidak pernah memberitahu kami tentang jam ini; dan orang-orang yang memperingatkan kami tentang hal ini kamu nyatakan sebagai orang-orang fanatik dan jahat, 216
yang akan menghancurkan kami.” Namun saya melihat para pendeta tidak dapat lolos dari murka Tuhan. penderitaan mereka sepuluh kali lipat lebih besar daripada penderitaan umat mereka. Maranatha, 271. Semoga para pejabat organisasi MAHK, pendeta, dan semua orang, mendengarkan seruan Tuhan hari ini untuk bertobat dan mengaku, sebelum tragedi-tragedi yang mengerikan ini mengenai mereka. Kami benar-benar berharap dan berdoa bahwa para pimpinan dalam kesesatan pada saat ini akan menjadi bertobat dan meninggalkan berhala fanatik mereka sementara hari-hari pintu kasihan masih ada.
217
Bab 29 SAUDARA-SAUDARA KITA YANG KEKASIH Mengapa kami telah menuliskan secara gamblang dan mengutip bacaan-bacaan yang begitu keras tentang seruan dari tulisan pena Ellen White tentang kesesatan saat ini di tengah-tengah kita? Itu karena kita masih menganggap bahwa orang-orang yang telah diperdaya oleh ekses Perayaan adalah “saudarasaudara kita yang kekasih.” Ellen White menyebut orang-orang yang telah diperdaya setelah tahun 1844 dengan kefanatikan ekstrim mereka sebagai “saudara-saudara kekasih”nya. Lihat 2 Selected Messages, 35. Ia mengatakan: Para pria dan wanita ini bukanlah orangorang jahat, tetapi mereka tertipu dan tersihir. Di masa lalu, mereka telah diberkati dengan suatu kesadaran bahwa mereka memiliki pengetahuan tentang kebenaran, dan mereka telah melakukan banyak perbuatan baik. Manuscript Release 1525, 4 Sejarah yang kudus menunjukkan bahwa tidak semua peserta dari empat peristiwa sebelumnya pada dasarnya orang-orang yang jahat dan korup sama sekali. Banyak dari mereka yang pada dasarnya baik dan bermaksud baik yang telah diselewengkan oleh agen-agen Setan dalam wujud manusia. Di kemudian hari mereka bertobat. Bahkan Harun terseret ke 218
dalam fanatisme di Horeb, namun kemudian ia bertobat. Maka marilah kita mengasihani jiwa-jiwa ini, yang pada saat ini dipercaya oleh antusiasme Perayaan. Bahkan mereka barangkali sangat “terpedaya dan tersihir,” namun demikian, mereka adalah “saudara-saudara kita yang kekasih,” yang sebagian dari mereka mungkin telah melakukan banyak kebaikan bagi Tuhan di masa lalu. Yesus masih mengasihi mereka dan merindukan pertobatan mereka! Sebuah Seruan Gereja-gereja Perayaan di tengah-tengah kita adalah sesungguhnya sebuah tanda zaman, yang menunjukkan bahwa akhir dari segala sesuatu adalah di hadapan kita. Kami menyerukan kepada semua orang yang telah terpedaya oleh sukaria Perayaan, atau mereka yang berada di dalam lembah keputusan—yang masih bertanya-tanya apakah harus menerima atau menolak format Perayaan, untuk mempelajari kembali perkembanganperkembangan sejarah dari lima peristiwa kesesatan tipe Perayaan (Sinai, Baal-peor, pasca-1844, Indiana 1900, dan sekarang 1990-an) dan kemudian memperhatikan peringatan-peringatan Ilham untuk menjauhi keikutsertaan di dalam kesesatan akhir yang telah diberitahukan kepada kita yang akan terjadi “sesaat sebelum penutupan pintu kasihan.” Sahabat, saat itu adalah sekarang! 219
Penutup Kami menutup buku ini dengan pekabaran kasih yang tulus yang diambil dari pena hamba Tuhan dan kami adaptasi sebagai berikut: Janganlah menganggap [kami] musuh anda karena [kami] mengatakan kebenaran kepadamu; janganlah biarkan perkataan yang [kami] telah tuliskan menakut-nakuti anda, melainkan biarlah perkataan itu memperbaiki, menguatkan, dan mengangkat anda. [Kami] menghormati dan mengasihi anda [semua], dan karena alasan inilah [kami] memohon kepada anda untuk memperhatikan pekabaran yang telah diberikan Tuhan [melalui Kesaksian-kesaksianNya] bagi anda. Jangan meremehkan suara Roh Kudus. Tuhan menginginkan anda untuk memiliki kebebasan di dalam Dia, dan dengan menempatkan dirimu di dalam tanganNya anda akan berkelimpahan dalam perbuatan baik, dan mewakiliNya ke hadapan dunia. Salam penuh kasih, E. G. White. Letter 67, 1896; Manuscript Release 1306, 12 Betapa sebuah renungan penuh berkat: Bersama dengan Kristus orang-orang yang selamat dapat merayakan penebusan mereka sepanjang kekekalan! Inilah PERAYAAN YANG SESUNGGUHNYA!
220
GEREJA PERAYAAN MENUNTUN KEPADA PEMISAHAN (Celebration Leads to Separation)
Vance Ferrell
PILGRIMS REST HCR 77, BOX 38A – BEERSHEBA SPRINGS, TN 37305 USA
221
Ketika para pimpinan gereja membentuk sebuah gereja Perayaan, mereka membangun sebuah rumah dengan separuh jalan menuju ke dunia. Tidak lama lagi banyak orang di dalam rumah tersebut yang secara pribadi-pribadi yang keluar ke dalam dunia, —atau sebagai sebuah kelompok, mereka akan keluar dan membentuk sebuah jemaat yang independen. Begini ceritanya. PELARIAN KEDUA DARI GEREJA MILWAUKIE— Cara terbaik bagi seorang presiden konferens untuk menghancurkan sebuah jemaat setempat adalah dengan mengizinkan gereja tersebut menjadi sebuah gereja Perayaan. Di akhir tahun 1980-an, Gereja MAHK Hidup Baru Milwaukie (terletak di sisi selatan Portland, Oregon) adalah gereja Perayaan yang utama dalam Adventisme. Sesungguhnya, ini adalah pusat pelatihan bagi para pendeta tentang pola perbaktian yang penuh sensasi ini. General Konferens mendorong presiden-presiden konferens setempat di seluruh Amerika Utara untuk mengirimkan para pendeta mereka yang paling liberal, agar mereka dapat belajar bagaimana menyelenggarakan pertemuan-pertemuan semi-Pantekosta—dengan harapan untuk membawa lebih banyak orang dan dompet mereka ke dalam denominasi. Bahkan Adventist Review menerbitkan sebuah artikel tentang gereja tersebut dan pendeta seniornya, 222
David Snyder. Sebuah fotonya yang besar terpampang, dengan komentar-komentar pujian tentang pekerjaan pionirnya memimpin gereja kepada suatu pengalaman perbaktian umun yang baru dan lebih tinggi. Ketika para pendeta tiba di Milwaukie, mereka menjalani sebuah program reorientasi, yang diselenggarakan oleh Snyder. Sekitar 8-12 pendeta dilatih dalam suatu waktu tertentu. Seorang teman saya berkunjung ke sana pada suatu hari dan mendengarkan acara pelatihan pada hari itu. Satu alasan kunci mengapa para pimpinan gereja begitu percaya kepada pendekatan gereja Perayaan pimpinan Snyder adalah karena ketika ia memulai gaya perbaktian baru ini, keanggotaan gereja bertambah sangat pesat. Tetapi alasan yang sesungguhnya adalah kenyataan bahwa di sana terdapat sejumlah orang-orang liberal, di wilayah Portland, yang sebelumnya telah keluar dari gereja. Snyder sekarang menawarkan mereka Adventisme pura-pura, yang dicampur dengan keduniawian, dan mereka berperanan di sana. Kehadiran pengunjung meningkat hingga 1200 orang. Kenyataan ini menarik perhatian General Konferens; karena ia sedang lapar, bukan akan mencari cara-cara untuk memelihara standar-standar dan ajaran-ajaran, melainkan akan “pertumbuhan gereja”—segala sesuatu untuk meningkatkan keanggotaan. Namun pada suatu hari, dalam kemarahannya, Snyder pada akhirnya memberi nasihat yang buruk di 223
hadapan para pimpinan gereja setempat—dan mereka menjadi begitu terkejut akan apa yang mereka dengar sehingga mereka menyurati kantor konferens bahwa ia harus pergi. Ketika Snyder mengundurkan diri, ia segera bergabung dengan gereja pemelihara hari Minggu dan menjadi wakil pendeta. Gereja Hidup Baru ditinggalkan dalam kekacauan. Banyak anggota memilih keluar mengikuti dia menjadi pemelihara hari Minggu, sejumlah orang memutuskan keluar dari gereja; dan orangorang yang tinggal bertahan telah menjadi begitu terbiasa dengan teatrikal dan pertunjukan semi-Pantekostalisme, sehingga mereka berada dalam keadaan rohani yang sangat buruk. Yang tertinggal di sana adalah band musik rock di panggung depan dan para penyanyinya. Yang memperburuk lagi, presiden konferens sebelumnya telah mengatur sejumlah besar uang untuk dipinjamkan kepada Gereja Hidup Baru. Mereka sebelumnya telah menyewa sebuah gereja Perayaan pemelihara hari Minggu yang besar, dan sekarang ingin memiliki bangunan gereja sendiri. Namun ketika Snyder pergi, tidak ada cukup banyak anggota yang tertinggal—dan mereka tidak ingin melanjutkan proyek tersebut ataupun mengembalikan uang konferens. (Menarik untuk diperhatikan bahwa Snyder dalam banyak tugasnya telah dituntun oleh Dave Galloway, pendeta dari gereja pemelihara hari Minggu yang disewanya. Snyder, seperti pendeta-pendeta gereja Perayaan yang berhasil pada umumnya, juga 224
menghadiri gereja-gereja hari Minggu untuk belajar cara-cara “baru yang lebih baik” untuk menarik dunia kepada pertemuan-pertemuan. Galloway pada saat itu telah pensiun dan sekarang ada di fakultas seminari Protestant bagian timur). Di tahun 1993, Mike Galeotti (seorang pendeta dari MAHK New York), menggantikan Snyder sebagai pendeta senior dari Gereja Hidup Baru Milwaukie. Pada saat ia tiba, keanggotaan gereja hanya 300 orang, tetapi ia menggunakan cukup banyak kegairahan Perayaan untuk membawa kembali hingga keanggotaan berjumlah 450 hingga 500. Namun Galeotti juga mulai berdebat dengan pimpinan-pimpinan gereja setempat. Masalah-masalah yang ada mungkin timbal balik; karena akibat dari kesalehan adalah ketenangan dan kedamaian, sedangkan pelayanan perbaktian Milwaukie adalah sebaliknya. Kehidupan duniawi dan pertunjukan Sabat yang bising menimbulkan pertentangan dan kebesaran diri pribadi. Pada kedatangannya, Galeotti menyesuaikan diri dengan tepat dengan beberapa anggotanya, karena ia mengenakan cincin kawin dan mengurapi majelis perempuan yang mengenakan anting-anting atau perhiasan telinga. Di awal tahun 1997, Don Livesay, presiden Konferens Oregon, mendengar laporan-laporan tentang sejauh mana Galeotti telah membawa Gereja Hidup Baru ke dalam Pantekostalisme. Ia mendengar bahwa orang-orang mengalami tertawa kudus, 225
menjadi korban sembelihan di dalam roh, dan berbahasa lidah,--dan bahwa anggota-anggotanya semakin menginginkan pernyataan-pernyataan seperti itu. Gereja Hidup Baru terpecah tentang perkara ini, dan banyak yang keluar. Hingga pada akhirnya, kehadiran di gereja menurun hingga sekitar 200-250 orang. Galeotti dan wakilnya, Angelo Nannochio, secara terbuka mengakui bahwa, pada setiap pelayanan, yang menjadi perhatian mereka adalah agar “roh” menuntun mereka dan jemaat kemanapun roh ini menghendakinya. Kemudian, pada satu Sabat, Galeotti berkhotbah, yang di dalamnya ia menyatakan bahwa “ajaran tentang Sabat sebagai meterai dari Tuhan adalah kebohongan yang daripadanya gereja harus bertobat.” Ia juga menyatakan bahwa gereja-gereja pemelihara hari Minggu adalah juga “umat yang sisa.” Hari Selasa berikutnya, Galeotti dipanggil rapat ke kantor konferens. Ini kemudian diikuti dengan pertemuan dengan komite staff pada tanggal 11 Februari. Galeotti dengan terbuka mengakui pendirian bukan-Advent-nya, dan ia menyampaikan pengunduran diri sehari kemudian. Pada hari Sabat, 14 Februari, Gereja Perayaan Hidup Baru diorganisir kembali oleh konferens. Pada pertemuan itu, ditemukan bahwa hanya sekitar 70 anggota lama yang masih ingin tinggal di denominasi ini! Sisanya telah terbang dalam kudeta tersebut. 226
Elden Walter menjadi pendeta pengganti sementara. Jikalau ia tetap memelihara musik jazz dan lambaian tangan, kehadiran akan bertambah—hingga timbul krisis dan kepergian massal berikutnya. Inilah apa yang menjadi kecanduan bagi umat dan apa yang mereka tuntut saat ini. Galeotti dan lebih dari 100 pengikutnya sekarang berbakti setiap minggu sebagai jemaat independen. Berkomentar tentang pengalaman ini, Konferens Oregon tampaknya belum belajar,--karena Livesay berkata, “Kami pasti mengukung pelayanan perbaktian Perayaan, tetapi kami merasa tidak nyaman dengan gaya yang telah diterapkan oleh Gereja Hidup Baru.” Aliran Perayaan adalah pintu masuk menuju kesesatan, namun pimpinan gereja belum menemukan faktanya! Di Oregon, mereka masih ingin mendukungnya. KEPERGIAN DARI GEREJA DAMASCUS ROAD— Ketika penulis kuliah di SDA Seminary di Washington, D.C. di akhir tahun 1950-an, Gereja MAHK Damascus di Maryland adalah salah satu dari jemaat penting di wilayah itu. Beberapa bulan yang lalu, kami mempersiapkan sebuah penelitian tentang jemaat yang keluar dari gereja itu. Karena bagian dari kisah ini adalah bagaimana gereja-gereja Perayaan melesat jauh dari denominasi ini, kami akan menyebutkannya kembali secara singkat. 227
Di tahun 1992, Richard Fredericks meninggalkan jabatannya sebagai associate profesor di bidang agama di Columbia Union College, untuk menjadi pendeta senior bagi Gereja Damascus. Pada saat itu, gereja hanya dihadiri oleh 100 orang. Fredericks mengubahnya menjadi gereja Perayaan. Ini dilakukan dengan persetujuan dari pimpinan gereja yang ingin mengetahui apakah metode-metode semiPantekosta, yang digunakan oleh sejumlah gereja besar Protestan di Amerika, dapat digunakan oleh orang-orang Advent untuk membawa lebih banyak anggota yang bukan Advent. Ini adalah keputusan yang tidak bijaksana; karena para pimpinan kita rela untuk menjadikan pertambahan keanggotaan sebagai prioritas yang lebih tinggi dibandingkan dengan mempertahankan standar dan praktek keyakinan yang mula-mula. Pantekostalisme purapura bukanlah jalan untuk membawa orang ke surga. Adalah malang sekali ketika denominasi melupakan alasan keberadaan mereka. Gereja MAHK dibentuk untuk menyampaikan pekabaran terakhir tentang ketaatan kepada hukum Tuhan, melalui iman di dalam kasih karunia Kristus yang memberi kuasa. Betapa jauhnya kita telah jatuh pada hari-hari terakhir ini! “Injil, bukan pemeliharaan hukum, menentukan apa yang disebut dengan ‘umat Tuhan yang sisa’, kata Fredericks dalam salah satu khotbahnya. Dalam lima tahun, gereja pimpinan Fredericks telah bertumbuh menjadi 600 anggota! Para pimpinan 228
menjadi yakin bahwa pendekatan Perayaan adalah baik. Sebagaimana di tempat lainnya, gereja Fredericks ini memiliki drama-drama pendek (skit), drum, dan satu band kecil di depan yang memainkan musik “kontemporer”, lambaian tangan, dan berbagai pertunjukan lainnya. Namun dalam kenyataannya, yang sesungguhnya terjadi adalah bahwa orang-orang Advent liberal dari seluruh penjuru Washington D.C. mulai datang ke gereja Fredericks. Sebagaimana dengan gereja-gereja Perayaan di tempat lain, hampir tidak ada orang bukan Advent yang bergabung dengan gereja; sebaliknya, yang hadir adalah anggota-anggota gereja yang telah keluar masuk dari jemaat-jemaat setempat. Perpindahan anggota dari gereja-gereja Advent di sekitarnya bukanlah sebuah “pertumbuhan gereja” yang sesungguhnya. Namun sesuatu yang lebih subversif juga terjadi. Mengumpulkan orang-orang liberal ini ke dalam satu gereja dan memberikan mereka sejumlah ”kebebasan” dari standar-standar, sebagaimana yang ditawarkan Harun dalam perbaktian gereja di gurun Sinai,--orangorang liberal ini segera menginginkan kebebasan lebih banyak lagi. Dan, sebagaimana dalam pertumbuhan jumlah gereja-gereja Perayaan, Fredericks adalah jenis pendeta yang memimpin mereka ke dalamnya. Dalam proses memimpin jemaatnya ke dalam pertunjukanpertunjukan semi-Pantekosta ini, Fredericks telah mengeraskan hatinya dan hati jemaatnya melawan 229
nasihat Alkitab—Roh Nubuat. Mereka bahkan mempersiapkan diri untuk mengambil jarak bahkan lebih jauh lagi dari standar dan keyakinan Advent. Di tahun 1995, dengan persetujuan konferens, Gereja Damascus berganti nama menjadi Gereja Damascus Road (Jalan Damaskus). Segera setelah itu, mereka memulai perusahaan mereka sendiri yang terpisah dan membuat rencana untuk membangun sebuah gereja baru—yang menjadi milik perusahaan mereka. Konferens Potomac menentukan tanggal 27 Oktober 1997 sebagai batas akhir bagi jemaat itu untuk membubarkan perusahaan mereka (yaitu Damascus Road Community Church, Inc.). ketika ini tidak ditepati, Fredericks dipecat pada tanggal 27 Oktober, dan sebagian besar anggotanya mengikutinya. Pada tanggal 5 November 1997, sebuah kontrak ditandatangani untuk membeli properti seluas 225 are seharga $620.000. Karena persembahan setiap Sabat rata-rata berjumlah $65.000, Fredericks dan majelis merasa mereka aman untuk menyetujui kontrak tersebut. Gereja non-denominasi yang baru ini berlokasi sekitar 30 mil di sebelah utara Washington, D.C., sekarang ini memiliki pengunjung mingguan sekitar 400 orang. Aliran Perayaan telah amat merugikan Konferens Potomac,--namun tidak seorangpun di kantor konferens yang tampaknya belajar! Herbert H. Broeckel, presiden konferens, menyatakan bahwa ga230
ya perbaktian “inovatif” oleh Fredericks tersebut akan berlanjut! Seolah menjadi tanda bagi kenyataan bahwa apa yang tertinggal dalam Gereja Damascus, setelah sebagian besar anggotanya meninggalkan gereja bersama dengan Fredericks, akan terus menjadi liberal dalam perbaktian dan teologianya,--David Newman, mantan editor majalah Ministry dan pendeta baru dari gereja konferens di Damascus, menamai ulang gereja ini dengan Damascus Grace Fellowship Church (Gereja Persekutuan Kasih Karunia Damaskus)! Meskipun ini adalah gereja milik konferens, ini bukan disebut gereja MAHK, melainkan “Persekutuan Kasih Karunia”! KELUAR DARI GEREJA GRACE PLACE—Dalam laporan ini kami membahas secara singkat tentang hilangnya sebuah gereja di Colorado. Sebagai pendeta muda, Clay Peck telah dilatih di bawah tuntunan Richard, dan pandangan liberalnya telah sepenuhnya dipelajarinya. Karena kebutuhan Konferens Rocky Mountains, pada tanggal 14 September 1996, ia dan para liberal di Colorado bagian utara mendirikan sebuah gereja Perayaan di Berthoud, Colorado, sekitar 40 mil di sebelah utara Denver. Jemaatnya berbakti di sebuah auditorium sekolah menengah setempat. Mereka menamai gereja ini Grace Place, dan mulai melaksanakan perbaktian Perayaan yang mereka sebut dengan “gaya perbaktian kontemporer.” 231
Peck melakukan kontak telepon mingguan dengan Richard, dan dengan seksama mengikuti polanya dalam pembentukan perusahaan independen yang akan menguasai aset-aset gereja di masa depan. Karena marah terhadap perkembangan ini, konferens mengirimnya ke Andrews pada musim semi tahun 1997, sehingga para teolog di sana dapat meneliti pandangan-pandangannya. Akan tetapi, dengan komentar bahwa mereka dan banyak pimpinan dan pekerja gereja yang percaya sama seperti dia, mereka mengirimnya kembali ke Colorado. Pada tanggal 30 Oktober 1997, Review menerbitkan sebuah artikel yang sangat memuji gereja Perayaannya yang indah ini. Tiga hari kemudian, pada tanggal 2 November, Komite Eksekutif memungut suara untuk menghentikan Grace Place dan melepaskan jabatan Peck. Krisis muncul, bukan karena teologi atau perbaktian gereja yang modernistik, melainkan karena kenyataan bahwa gereja Peck tidak mengirimkan seluruh persepuluhannya kepada konferens; dan mereka menolak untuk menyerahkan perusahaan mereka. Kepemimpinan Konferens Rocky Mountain masih tidak memahami akan akar penyebab masalah ini. Presiden konferensnya telah berkata bahwa Adventisme “harus memiliki jemaat yang berbakti secara kreatif dan baru,” dan ia hendak membantu mendirikan lebih banyak gereja Perayaan di dalam wilayah konferensnya! 232
GEREJA BRIDGE CITY MENINGGALKAN DENOMINASI—Bob Bretsch, seorang pendeta senior yang sangat berhasil di Gereja Union College, menjadi pendeta bagi 1450 anggota Gereja Sunnyside di Portland, Oregon. Sejak 1992 hingga 1997, ia menjabat di sana. Sunnyside adalah gereja terbesar di konferens terbesar di Uni Pasifik Utara. Ketika Bretsch tiba di Sunnyside di tahun 1992, ia mendapati suatu jemaat Advent yang berpendidikan sangat baik namun tradisional. Dalam beberapa tahun, ia mengubahnya secara dramatis, dengan memperkenalkan “pelayanan perbaktian kontemporer” (yaitu Perayaan), tempat makan (bar) di lantai bawah, dan tarian Yahudi Mesianik. Gaya tarian ini, yang dilakukan dalam Pesta Protestan tahunan dalam Perayaan Tabernakel setiap musim gugur di Yerusalem, adalah serupa dengan tari ‘square dancing’ (sejenis tarian berbaris berpasang-pasangan), namun lebih hidup. Dengan segala gerakan berputar-putar, tubuh yang menari-nari, ini memberi penampilan sensual yang menyenangkan bagi penonton duniawi. Sementara pimpinan gereja duduk dan tidak melakukan apa-apa, Bretsch memenangkan sejumlah besar anggota melalui perbaktian yang liar ini. Ingatlah bahwa sebagian besar pimpinan adalah orang-orang yang sangat mendukung apa yang terjadi di Gereja Milwaukie, dan gereja ini telah ambruk pada saat Bretsch menjadi pendeta di Sunnyside. 233
Sejumlah anggota, yang disebut oleh Bretsch sebagai “kelompok 60,” mengeluh kepada kantor konferens, menyatakan bahwa Bretsch tidak teratur dalam pembayaran persepuluhan dan membayar empat pendeta pembantu langsung dari dana gereja setempat (yang dilarang oleh kebijakan denominasi). Sekali lagi, sejauh terkait dengan konferens, masalah ini adalah kontrol denominasi,--bukan masalah-masalah seperti teologi, tari-tarian, atau pelayanan perbaktian teatrikal. Pada tanggal 29 Mei Bretsch dipecat oleh konferens. Beberapa minggu kemudian, pada tanggal 1 Juli, ia diminta untuk menjadi pendeta di sebuah gereja yang baru dibentuk yaitu Bridge City Community Church. Duff Gorle dan Marc Schelske, pendeta pembantu di Sunnyside bersama Bretsch, juga bergabung sebagai staf. Sekitar 600 orang hadir di gereja ini. Berbeda dengan sebagian besar gereja-gereja yang terpecah dalam laporan ini, kelompok yang masih bertahan di Sunnyside memutuskan untuk meninggalkan Aliran Perayaan dan mengembalikan gereja ke dalam bentuk perbaktian tradisional. KEPERGIAN GEREJA HIDUP BARU DI WASHINGTON—Erich Bahme adalah pendeta senior di gereja MAHK Woodinville, Washington, tidak jauh dari Seattle. Sebagaimana halnya gereja-gereja yang memisahkan diri dalam laporan ini, pandangan tentang ajaran bukanlah yang menjadi masalahnya. Gereja234
gereja setempat boleh mempercayai hampir semua yang mereka inginkan dan berbeda dalam hal gaya perbaktian, sepanjang mereka mengakui otoritas konferens. Namun ketika seorang pemimpin lagu bukan Advent memimpin pelayanan perbaktian dan tidak semua uang persepuluhan dikirimkan kepada konferens; ini menjengkelkan kepemimpinan. Karena berbagai masalah ia diberhentikan oleh Konferens Washington pada bulan Mei 1996. Namun, saat itu telah amat terlambat. Ia telah sepenuhnya memenuhi pikiran jemaatnya dengan perbaktian modernis dan teologi liberal. Dengan membawa bersamanya 98% dari anggotanya, Bahme memulai New Life Christian Fellowship of Congregational Seventh-day Adventists (Persekutuan Hidup Baru Jemaat MAHK),--satu-satunya dari lima gereja dalam laporan ini yang masih menggunakan nama “MAHK.” Dengan 60 anggota dan sejumlah 180 pengunjung, badan yang baru ini memiliki rata-rata kehadiran 140 orang. Gereja baru ini memiliki toko buku dan mendanai konser-konser. SEBAGIAN ANGGOTA GEREJA MEDFORD KELUAR—Dari tahun 1990 hingga 1996, Chad McComas bekerja sebagai pendeta senior dari Gereja MAHK Medford, Oregon yang beranggotakan 600 orang. Ia telah menjadi pendeta di konferens itu sejak 1976. ketika ia bermasalah dengan konferens tentang masalah-masalah bukan ajaran, ia digantikan oleh seorang pendeta senior di bulan Desember 1996, namun tidak 235
menyerahkan surat resmi pengunduran diri hingga tanggal 30 Mei 1997. Setelah mengundurkan diri, ia tetap berada di Medford dan memulai sebuah lembaga untuk membantu orang-orang kecanduan. Tanggal 5 Juli 1997, adalah hari Sabat pertama bagi Set Free Christian Fellowship (Persekutuan Kristen Yang Membebaskan) yang baru dibentuk. Lebih dari 60 orang menghadiri perbaktian perdana tersebut. Gereja ini memfokuskan untuk membantu orang-orang memulihkan diri dari berbagai jenis kecanduan, dan telah membuka sebuah pusat rawat inap. THE EVANGELICAL SABBATH ASSOCIATION(ESA, Asosiasi Sabat Penginjilan)—Satu bagian penting dalam laporan ini adalah kenyataan bahwa kelima jemaat yang berpisah ini adalah anggota dari sebuah organisasi yang baru dibentuk, Evangelical Sabbath Association (ESA). Don Ashlock, seorang pebisnis dari Portland, Oregon, memimpin pendirian organisasi ini, yang mencari keanggotaan dari setiap kelompok Advent independen yang liberal di Amerika Serikat. ESA mengatakan bahwa organisasi ini “didedikasikan untuk memperlengkapi, melayani, dan memberi kekuatan pada pelayanan-pelayanan Perayaan Sabat yang berdasarkan kasih karunia.” ESA adalah serupa dengan Willow Creek Association (WCA) dari gereja-gereja Perayaan Protestan, karena memang didasarkan atas lembaga ini. Sesungguhnya, ESA didirikan dalam Konferensi Kepemimpin236
an Willow Creek di tahun 1997. (WCA memiliki lebih dari 2200 gereja sebagai anggota, dari 70 denominasi dan 15 negara, yang menyelenggarakan berbagai lokakarya dan konferensi.) KESIMPULAN—Sekali kanker diizinkan untuk menguasai, ia dapat menyebar. Di akhir tahun 1970-an, kita telah melaporkan gereja-gereja Perayaan yang dimulai atas desakan General Konferens. Sebagai akibatnya—Aliran Perayaan—yang adalah pra-Pantekostalisme yang hampir nyata—sekarang menjadi mode di banyak gereja-gereja lokal kita. Namun, sekali diberi pola perbaktian yang bukan Advent, anggota-anggota yang lesu tergoda untuk membuang pengawasan denominasi. Richard Fredericks, pendeta pemberontak dari Damascus, Maryland, berkata bahwa ia telah dibanjiri dengan pertanyaan-pertanyaan dari pendeta dan jemaat yang tertarik untuk mengikuti tindakan serupa. Eric Bahme, pendeta independen dari Woodinville, Washington, mengatakan bahwa ia menerima email setiap hari dari seluruh Amerika Utara dan di tempat lain di ladang dunia—dari orang-orang yang menginginkan untuk membuat transisi serupa menuju jemaat-jemaat yang independen. Bahme mengatakan bahwa ia pribadi mengetahui 15-18 pendeta senior (tidak termasuk orang-orang dalam laporan ini) “yang tampaknya akan berhenti atau mengundurkan diri untuk dapat memulai gereja-gereja baru.” 237
Dengan mempromosikan pelanggaran yang sedemikian menyolok terhadap standar-standar kita seperti pelayanan gereja gaya perayaan, para pimpinan denominasi menabur pemberontakan melawan standar-standar Alkitab-Roh Nubuat, dan mereka sekarang menuai hasil yang pahit—pemberontakan melawan pengawasan gereja. Minggu lalu, tidak jauh dari sini, sebuah seminar antar-konferens diselenggarakan oleh denominasi, tentang bagaimana menjangkau “Generasi Muda.” Pimpinan gereja Advent membahas perlunya caracara baru yang inovatif untuk menjangkau anakanak dari kelompok ‘baby boomers” (generasi muda pasca perang Vietnam)—penampilan yang berbeda, pertemuan-pertemuan yang berbeda, majalah-majalah yang berbeda, Alkitab-Alkitab yang berbeda, khotbah-khotbah yang berbeda, himbauan-himbauan yang berbeda, kurikulum sekolah yang berbeda, dan kegiatan-kegiatan luar sekolah yang berbeda.—Segala sesuatu untuk meningkatkan keanggotaan liberal di dalam gereja. Maka kita menunggu pendekatan-pendekatan yang lebih liberal yang akan diterapkan di masa depan. Para pimpinan gereja sedang mengipasi api yang pada akhirnya akan menguasai banyak gereja-gereja lokal mereka.
238
BUKU PEGANGAN PELATIHAN GEREJA PERAYAAN (A Celebration Training Manual)
Vance Ferrell
PILGRIMS REST HCR 77, BOX 38A – BEERSHEBA SPRINGS, TN 37305 USA
239
Menurut halaman judul, “Creative Sabbath Morning Alternatives: Revitalizing Sabbath School and Church” diterbitkan oleh Konferens MAHK Uni Pasifik di tahun 1991 dan “disetujui untuk digunakan di seluruh wilayah MAHK Divisi Amerika Utara oleh Pelayanan Gereja Divisi Amerika Utara.” Dokumen setebal 49 halaman ini berisikan 3 halaman di bagian depan, 34 halaman isi, dan 2 halaman referensi dan 10 halaman lembaran survei. Dokumen ini bisa diperoleh di Departemen Pelayanan Gereja, PO Box 5005, Westlake Village, CA 91359. Dokumen ini adalah buku pegangan (manual) pelatihan bagi para pendeta Advent, yang menunjukkan kepada mereka bagaimana memperkenalkan polapola perbaktian perayaan hari Sabat pagi ke dalam gereja mereka. Berikut ini intisari singkat dari apa yang akan anda temukan dalam dokumen tersebut. Segala sesuatu yang dikutip dalam tulisan berikut ini berasal dari buku pegangan pelatihan tersebut, kecuali bagian di dalam kurung yang dicetak miring, yang adalah komentar penulis. Jangan lupa bahwa buku tuntunan untuk perubahan perbaktian di gereja ini diterbitkan di tahun 1991, sebelum tumbangnya beberapa pimpinan perayaan dan munculnya “church planting” (penanaman atau pendirian gereja, atau nama lain Celebrationism, atau aliran perayaan). 240
(Hlm. 1) Pendahuluan… (hlm. 3-4) Tujuan dari buku kecil ini adalah untuk menjajagi makna dan mekanisme revitalisasi (atau memberi kehidupan baru) bagi pelayanan perbaktian kita. Kami akan … menyurvei komentar-komentar oleh Ellen White dan beberapa pimpinan gereja masa kini tentang pekerjaan Roh Kudus, melihat gaya perbaktian, berbicara tentang kreatifitas, membahas musik gereja, mempertimbangkan bahan-bahan untuk acara Sabat pagi yang berhasil, memperhatikan beberapa jemaat Advent di Amerika Utara yang telah menjadi model bagi revitalisasi, membahas gagasan-gagasan khusus yang mungkin akan anda terapkan di dalam gereja anda, menyediakan sejumlah sumber dan terbitan, termasuk bantuan perencanaan dan lembar kerja… [Tujuan utamanya adalah aliran gaya perayaan (celebrationism; cara untuk melakukannya adalah dengan mencoba sesuatu yang baru dan berbeda. Gereja-gereja “model” melakukan itu; ujian bagi keberhasilannya adalah pertambahan pengunjung. Daftar sumber sepenuhnya terdiri atas buku-buku dan perlengkapan-perlengkapan non-Advent; lembar kerja disediakan untuk membantu anda untuk secara radikal mengubah gereja anda di dalam jemaat setempat tanpa harus bertanggung jawab atas perubahan tersebut.] (Hlm. 5) Perbaktian yang Memberi Hidup Baru… Program-program gereja yang memberi hidup baru 241
berarti bahwa gereja itulah yang mengalami hidup baru [mengubah anggota jemaatnya]. Program ini mengundang anggota jemaat untuk keluar dari wilayah kerohanian yang nyaman dan mengikut Tuhan dengan iman ke dalam wilayah baru… “Wilayah baru” bisa berarti mengkaji kembali pandangan-pandangan yang selama ini dianut tentang siapakah Tuhan itu, seperti apakah Tuhan itu, dan jenis-jenis “anggota keluarga” yang layak masuk ke dalam rumah Tuhan… [Mengubah apa yang dipikirkan oleh para anggota jemaat tentang dasar-dasar keyakinan: bagaimana Tuhan menginginkan kita hidup dan berbakti, meluaskan pemahaman kita tentang jenis musik yang diterima oleh Tuhan, ajaran perayaan yang khusus bahwa kita diselamatkan di salib dan dosa tidak lagi menjadi masalah. Kita semua sekarang diterima oleh Tuhan, apapun kegiatan-kegiatan kita saat ini.] “Wilayah baru” dapat juga berarti mencoba gaya-gaya baru dan bentuk-bentuk perbaktian, atau setidaknya, menjadikannya tersedia bagi orang lain. Kita mungkin merasakan bahwa “wilayah baru” ini terkadang sulit dan mengancam. Seseorang seringkali harus melalui padang belantara menuju tanah perjanjian. [Ketika seorang Advent mula-mula untuk pertama kalinya masuk ke dalam sebuah gereja perayaan dan berhadapan dengan ledakan band musik dan hadirin yang menggerakkan tangan, sebuah Suara mengatakan kepadanya untuk menjauh dari tempat 242
itu. Tetapi, menurut buku pegangan pelatihan ini, ia harus menerima ini sebagai “wilayah baru” dan kehidupan “padang belantara,” menuju pengalaman ke tanah perjanjian.] (Hlm. 10) Para pimpinan Advent masa kini memandang kepada perbaktian… Sebuah falsafah perbaktian meliputi: unsur-unsur visual, unsur-unsur drama, aktifitas dan partisipasi, pujian terus menerus. Perayaan meliputi tiga fungsi aktif: mengingat, ucapan syukur, dan doa persembahan. Orang-orang yang berbakti memusatkan pada perayaan akan kehadiran Tuhan dan kemenangan Kristus.. Enam unsur selalu hadir dalam sebuah jemaat yang dinamis dan bertumbuh, demikian laporan dari Monte Sahlin, koordinator pelayanan orang dewasa di MAHK Divisi Amerika Utara: 1. Seorang pendeta dengan ketrampilan relasi yang kuat yang mampu membangun sebuah tim pemimpin awam dan menuangkan ke dalam anggota tanggung jawab akan misi. 2. Persekutuan yang gembira, mendukung dan melibatkan. 3. Gaya perbaktian pribadi dengan partisipasi gerakan daripada tata ibadah yang biasa dalam Adventisme konvensional. 4. Musik Kristen dalam pengungkapan masa kini. 5. Strategi kelompok kecil yang berjalan aktif.
243
6. Pelayanan permanen bertarget gantinya programprogram jangka pendek dan kegiatan-kegiatan dan acara-acara... (Hlm. 11) Darcy Smith adalah mahasiswa jurusan Komunikasi tahun ketiga di Columbia Union College ketika ia menulis “How to Have an Exciting Youth Sabbath School Program” (Church Ministries Worker, Juli-September 1990) (Bagaimana Mengadakan Program Sekolah Sabat Pemuda yang Menggembirakan). Tampaknya bahwa prinsip-prinsip bagi sekolah Sabat pemuda yang menggembirakan dapat menjadikan sekolah Sabat lebih menarik. 1. Tindakan—suasana pelibatan yang merangsang. 2. Variasi dalam gaya, format dan isi acara. 3. Struktur. Sekolah Sabat yang baik membutuhkan unsur-unsur yang memberi kelangsungan minggu demi minggu. 4. Partisipasi—sebuah program dari anggota untuk anggota. 5. Guru-guru yang antusias, tidak menghakimi, dan manusiawi, yang akan berbicara jujur dan melakukan persiapan yang baik. 6. Diskusi—tentang topik-topik relevan masa kini. 7. Suasana—kreatif dan bersahabat. 8. Bersaksi melalui cara-cara yang segar dan inovatif. 9. Musik—banyak musik, dari berbagai jenis pilihan dan format. [Tujuan dari format “perayaan,” yang dimulai sekitar tahun 1987, adalah untuk mempersatukan 244
baik orang konservatif maupun liberal ke dalam pelayanan perbaktian gaya perayaan dengan “variasi yang luas” dari kegiatan dan musik, mulai dari lagu hymn (lagu Sion) hingga musik ultra band. Metode “pendirian gereja,” (church planting) yang dimulai sekitar tahun 1995 dan sekarang sedang berlangsung, adalah untuk mendirikan gereja-gereja perayaan yang baru. Melalui cara ini, orang-orang konservatif tidak akan terganggu dan akan terus mendukung denominasi.] (Hlm. 12). Unsur-unsur dalam Perbaktian yang Efektif… [Bab ini adalah tentang “kreatifitas.”] Dalam sebuah seminar pelatihan, Experiencing Renewal through Worship (Mengalami Pembaruan melalui Perbaktian), pimpinan Divisi Pasifik Selatan [Australasia], Departemen Pelayanan Gereja menggali tentang proses kreatifitas: proses atau pengalaman kreatif memiliki beberapa tahap atau karakteristik yang tidak perlu konkrit. Tahap-tahap tersebut adalah : 1. Keinginan untuk menciptakan atau menjadi kreatif. 2. Tenaga yang tidak bisa diam; kebosanan positif atau frustrasi ringan. 3. Pembentukan pemikiran dan tenaga kepada suatu masalah atau gagasan. 4. Tenaga terus menerus dengan keinginan semakin besar untuk menjadi kreatif. 5. Pemisahan yang santai atau “biarkan saja,” yang juga dikenal dengan istilah “inkubasi.” 245
6. Produk kreatif yang meledak bebas dari suatu kenyataan. 7. Perasaan yang lengkap dan berbahagia karena menyadari bahwa anda telah melahirkan sesuatu yang tidak ada sebelumnya. Hampir seperti anak kecil yang keheranan atas apa yang telah anda ciptakan. [Dengan perkataan lain, “Betapa agung saya ini, karena apa yang telah saya lakukan.” Dari apa yang telah anda baca sejauh ini, apakah anda merasakan sesuatu tentang hubungan yang sejati dengan Kristus, jiwa yang rendah hati, ketaatan kepada hukum Tuhan, dan meninggalkan dosa-dosa pribadi?] (Selanjutnya dari Australia:) Penghalangpenghalang kreatifitas [alasan-alasan mengapa seseorang takut terhadap aliran perayaan]: • Takut gagal. • Keasyikan dengan keteraturan—tidak boleh ada hal-hal yang berubah atau dilakukan secara berbeda. • Mencari satu jawaban yang benar, bukannya jawaban-jawaban alternatif. • Keasyikan dengan tradisi dan aturan-aturan—kita selalu melakukannya dengan cara ini. Praktis (saya seorang yang realistis)—tidak ada cita-cita. • Kreatifitas adalah sembrono—perbaktian dan suatu roh kreatifitas tidak dapat bersatu. • Jangan bodoh, kita tidak kreatif—kita tidak dapat memberi gagasan-gagasan baru dan kreatif. 246
[Pesan pentingnya di sini adalah berhentilah bertindak berdasarkan prinsip, aturan dan norma, dan melakukan “segala sesuatu secara berbeda” menjadi standar baru dari pemikiran anda. Jangan takut akan hal-hal ekstrim yang akan anda temui.] [Yang tercampur di dalam semua perkara ini adalah konsep bahwa apapun yang akan anda lakukan secara berbeda dalam sekolah Sabat atau perbaktian gereja adalah dituntun oleh Roh Kudus.] (Hlm. 13) Ada satu hal yang perlu diingat tentang gaya perbaktian, bahwa ini semua hanyalah gaya. Sebuah gaya bukanlah sebuah standar moral atau prinsip etika, namun hanyalah sebuah cara untuk melakukan sesuatu yang menyatakan pilihan-pilihan dan pribadipribadi. [Cara berpikir seperti ini akan termasuk menyajikan segelas kecil minuman keras kepada anggota jemaat sebagai bagian dari pelayanan itu. Ini hanyalah sekedar gaya, tidak ada moral di sini.]… Tidak ada suatu gaya perbaktian yang lebih kudus atau lebih mulia daripada gaya yang lain. Sesungguhnya, keterlibatan kita dalam satu gaya perbaktian tertentu membawa resiko mengubah perbaktian menjadi peristiwa pemandangan yang statis… [Adalah berbahaya jikalau anda tetap setia pada Adventisme mula-mula, dan tidak berubah?] 247
Bukanlah gaya perbaktian yang menjadikan suatu acara perbaktian menjadi pengalaman yang memuaskan, memotivasi dan sepenuh hati. Adalah roh yang dirasakan oleh jemaat. Sebuah roh yang kudus. Roh Kudus. [Satu bahaya lagi disampaikan di sini: Jikalau anda tidak berubah, anda mungkin mendukakan Roh Kudus.] Roh Kudus menjadikan sebagian orang-orang Advent menjadi nervous (tidak tenang). Gagasan tentang “Perbaktian yang dipenuhi Roh” atau jemaat “digerakkan oleh Roh” mungkin memberi kesan yang tidak nyaman dari suatu pertunjukan penuh semangat yang tidak terencana dan tidak teratur. [Orang-orang ini mencoba membawa kita ke dalam aliran Pantekosta sementara menyebutnya pekerjaan Roh Kudus.] …Apakah yang diinginkan oleh sebuah jemaat selain dipenuhi oleh Roh kreatif, pemberi kehidupan dan aktif, Roh kasih, Roh kebenaran? Sebuah jemaat yang dipenuhi oleh Roh ini akan segera melihat pertumbuhan dalam kelompoknya dan kehidupan baru dalam acara-acaranya. Ini tidak dapat dihentikan. [Perhatikan bahwa ujian apakah ini pelayanan yang dipenuhi oleh Roh Kudus adalah bukan apakah ini menuntun kepada meninggalkan dosa dan ketaatan yang lebih mendalam kepada hukum Tuhan, melainkan pertambahan pengunjung. BERHENTI248
LAH di sini dan bacalah Great Controversy hlm. 461-478 (Kemenangan Akhir), bab ini menubuatkan tentang bagaimana “kebangunan rohani modern” yang palsu akan terjadi di hari-hari terakhir.] Namun kembali kepada gaya perbaktian. Karena gaya-gaya ini bukanlah masalah benar atau salah, maka gaya perbaktian apapun memungkinkan bagi persekutuan yang hidup dan bertumbuh… Roh kehidupan dan kreatifitas—Roh Kudus—menyebabkan perubahan di sini. [Sekali lagi, kehadiran Roh Kudus disamakan dengan “kreatifitas” (yaitu melakukan segala sesuatu secara berbeda)—bukannya kehidupan yang saleh dan bersih.]… (Hlm. 17). Karena jemaat adalah sarana utama bagi musik dalam perbaktian, lagu hymne (Sion) jemaat menjadi unsur yang signifikan dalam musik perbaktian. Heise [seorang Advent Australia] menawarkan sejumlah saran praktis tentang penggunaan hymne: • Rencanakanlah lagu-lagu hymne sebulan atau kuartal sebelumnya… • Jangan terikat pada harapan tradisional tentang 2 atau 3 lagu hymne setiap Sabat pagi. • Cobalah pola-pola yang lain.. • Aturlah agar pemimpin lagu dan penyanyi solo menyanyikan bait-bait dengan suara latar oleh jemaat. • Gunakan variasi alat musik dan harmoni yang beragam. 249
• Nyanyikan bait-bait dengan atau tanpa alat musik. • Gunakan nada bergantian bagi lagu hymne atau kata-kata baru bagi nada-nada yang telah dikenal. Penggunaan perubahan kunci yang teliti akan membawa suatu hymne ke puncak yang tinggi.. • Pemusik gereja… harus menjadi transisi perubahan. • Pertimbangkan penggunaan layar proyeksi [untuk menampilkan kata-kata dari nyanyian di layar.] [Selalu adakan perubahan. Dalam suasana seperti ini, pikiran menjadi kacau dan menginginkan lebih banyak hal-hal baru.]… (Hlm. 19). Pimpinan perbaktian mungkin mempertimbangkan beberapa cara berikut untuk menyampaikan Alkitab secara efektif dalam pelayanan perbaktian: … Gunakan Alkitab terjemahan modern. “Masalah dalam Versi King James atau Versi Authorized adalah terlalu banyak Kutipan-kutipan yang telah dikenal,” tulis Frederick Buechner. “Masalah dalam Kutipankutipan yang telah dikenal adalah bahwa kutipan tersebut begitu dikenal sehingga anda tidak akan mendengarkannya”…”Jikalau anda melihat ke jendela, anda melihat tanda bekas lalat, debu, kaca retak akibat lemparan bola,” demikian kesimpulan Buechner. “Jikalau anda melihat melalui sebuah jendela, anda akan melihat dunia di luar sana. Hal seperti inilah menjadi perbedaan antara orang-orang yang melihat Alkitab sebagai Holy Bore [Kebosanan yang Suci, perkataan 250
Buechner] dan orang-orang yang melihatnya sebagai Firman Tuhan akan berbicara dari kedalamannya.” [Masalah dengan beberapa pimpinan kita adalah bahwa mereka terus menerus makan dari buku-buku “agama” bukan-Advent.] (Hlm. 22) Model-model revitalisasi (memberi hidup baru). [Sekarang anda akan belajar bagaimana Hyveth Williams memulainya: Ia rela mengatakan dan melakukan hal-hal berbahaya, dan ini menarik perhatian banyak orang. Pertumbuhan gereja yang menjadi hasilnya menjadikannya kesayangan bagi pimpinan gereja yang ingin segera melihat kerumunan banyak orang di dalam gereja-gereja kita. Tidak ada standar-standar dan keyakinan-keyakinan, namun jumlah adalah tujuannya.] [Berikut ini ditulis ketika Hyveth masih berada di Boston:] Gereja Temple Boston: Ketika Hyveth Williams memulai masa jabatannya sebagai pendeta di Gereja MAHK Temple Boston pada tanggal 1 September 1989, ia menyampaikan sebuah tantangan…[sedikit anggota hadir]… Di awal tahun 1990, gereja yang diperbaharui selesai. Lebih dari 700 orang menghadiri perayaan pembukaannya. [Berikut ini dua inovasinya: Setiap sebulan sekali mengadakan “sarapan pagi” hari Sabat dan menggunakan salah satu bagian pada hari Sabat pagi untuk berbicara tentang “masalah-masalah masa kini.”] 251
1. Sarapan Pagi dan Doa Bersama Pendeta, diadakan setiap Sabat pertama setiap bulan dari pukul 9.00-10.00 pagi.. Pendeta mengatur acara sesuai dengan tema musim atau hari raya/liburan. 2. Gereja Belajar. Gereja tidak mengadakan acara Sekolah Sabat tradisional. Pada setiap hari Sabat ketika tidak ada acara Sarapan Pagi dan Doa, pendeta mengadakan pelajaran tentang tema tertentu atau buku Alkitab [Kami telah mencetak traktat yang berisikan beberapa konsep yang mengejutkan yang disampaikan oleh Hyveth. Ia bukan saja berani dengan pelayanan perbaktian gereja, ia juga berani dalam hal ajaran.] Kelas Masalah-masalah Masa Kini. [Untuk ini, dalam jam pelayanan perbaktian gereja, ia menjalin Alkitab dengan pembahasan tentang berita sekuler.] Dengan menggunakan pelajaran-pelajaran sekolah Sabat sebagai titik tolak untuk membahas masalah-masalah masa kini… (Hlm. 23) Pusat Perayaan, sebuah perkembangan dari Gereja Azure Hills di California selatan, menawarkan sebuah contoh spektakuler dari jemaat yang bertumbuh dinamis. [Ini adalah gereja Dan Simpson. Pertumbuhannya yang pesat menggetarkan pimpinan Konferens California Selatan, namun yang dilakukannya hanyalah menarik orang-orang Advent dari gereja seki252
tarnya dan menurunkan standar. Tidak ada pertambahan dari keanggotaan konferens secara keseluruhan. Kita sebelumnya telah menerbitkan traktat dengan kisah saksi mata.] Di bawah kepemimpinan Pendeta Dan Simpson, Gereja Azure Hills bertumbuh dari jumlah pengunjung 500 orang di tahun 1985 menjadi lebih dari 1000 di tahun 1988. Tahun berikutnya lebih dari 500 anggota Azure Hills, bersama Pendeta Simpson, bekerja sukarela membentuk jemaat inti yang baru di Colton— Pusat Perayaan MAHK. Di musim gugur 1990 gereja yang baru ini telah memiliki keanggotaan 850, dengan hampir 1500 anggota dan pengunjung yang hadir. [Sejumlah besar pengunjung selalu berpindah-pindah dari gereja-gereja Advent di wilayah sekitarnya, yang ingin mendengar dan melihat ledakan terbaru suara dan pemandangan di “gereja Simpson.” Akhirnya, gereja menjadi layu ketika orang-orang lelah dengan sesuatu yang baru itu. Perhatikanlah alinea di atas yang menyebut ini sebagai sebuah “contoh spektakuler dari jemaat yang bertumbuh dinamis.” Sayangnya, inilah yang dilihat oleh sebagian pimpinan sebagai ideal bagi kita semua; karena kami di sini mengutip dari penerbitan resmi Konferens Uni Pasifik, yang disetujui oleh Divisi Amerika Utara.] 9.45 pagi—pelayanan kebaktian untuk remaja dan orang muda. Ini adalah “pelayanan yang memenuhi kebutuhan mereka, berbicara kepada mereka, dan 253
menyanyikan nyanyian-nyanyian mereka,” kata Simpson. Untuk ini, gereja menggunakan sebuah band Kristen masa kini dengan drum, synthetizers, dan gitar listrik. Pendeta senior berkhotbah hampir setiap minggu “karena orang-orang muda adalah sama pentingnya dengan orang-orang dewasa di dalam jemaat.” 11.00 pagi—“Acara paling tradisional kita,” kata Simpson. Namun bukan tradisional dalam artian kata tradisional itu sendiri. “Sebagai gantinya musik organ dan lagu hymne (lagu Sion), setiap perbaktian menghadirkan secara langsung (hlm. 24) musik Kristen dengan kata-kata ditampilkan di layar yang sangat besar,” menurut Steve Daily, pendeta kampus La Sierra University di Riverside, California. “lagu pujian dan perayaan mendominasi pelayanan ini… Ada perasaan terlibat dan partisipasi dalam pelayanan-pelayanan ini yang tidak biasa dalam perbaktian Advent.” Dengan mengacu kepada partisipasi jemaat yang bersemangat dan hidup ini, Ketua Konferens California bagian Timur Selatan menggambarkannya sebagai “sebuah gereja kulit Hitam dengan pengunjung kulit Putih”… [Poin kunci yang menjadikan pelayanan perbaktian ini berbeda dari pelayanan perbaktian Advent biasa adalah sebagaimana tampak dalam daftar berikut:] 1. Gunakan musik segar, masa kini dan relevan. [Lagu Sion zaman dulu tidak lagi relevan.] 254
2. Sediakan dana untuk alat-alat musik dan peralatan suara untuk memperoleh kualitas dalam perbaktian. [“Kualitas” artinya sama dengan kelompok taritarian.] 3. Beri penekanan pada persiapan; 4. gunakan waktu untuk berlatih [drama pendek, band dan penyanyi solo/tunggal] dan pasangkan peralatan [panggung, peralatan band, dll.]. 5. Biarkan perbaktian mengalir dan membangun dalam keakraban dengan menyanyikan sejumlah lagu-lagu dalam urutan yang telah direncanakan dengan baik. 6. Dorong tiap-tiap orang untuk berbakti sebagai seorang pribadi yang utuh, dengan tubuh, pikiran dan roh. Ini dinyatakan melalui angkat tangan, berdiri, berlutut, bernyanyi, tepuk tangan, mengutip ayat Alkitab, berdoa, dll. 7. Silakan berbakti dalam keadaan apapun. [Kemudian, dalam gambaran tentang Gereja Milwaukie pimpinan Snyder, butir-butir yang sama juga disebutkan.] Pusat Perayaan menggunakan drama secara efektif untuk mendorong pengalaman perbaktian. Steve Bottroff, direktur pelayanan kreatif [nama yang indah bagi ‘permainan akting”] melakonkan sebuah bacaan kisah dengan permainan pemeran yang menggunakan akting untuk menggambarkan emosi dan gagasan dalam bacaan itu. 255
[Sementara ia membaca sesuatu, beberapa orang dengan diam-diam berjalan, melompat, menggerakkan tangan dan mulut mereka. Segala sesuatunya kelihatan tolol; penonton melihat dengan penuh perhatian]. [Sekarang kita membahas tentang gereja ke mana Divisi Amerika Utara memerintahkan konferens setempat mengirimkan pendeta-pendeta mereka untuk pelatihan teknik pelayanan perbaktian perayaan. Majalah Review menayangkan foto pendetanya satu halaman penuh, dengan kisah kualitasnya yang menonjol. Bertahun-tahun sebelumnya, Snyder telah belajar tentang teater di sebuah universitas di luar. Di Gereja Milwaukie, ia adalah pahlawan gereja perayaan dan instruktur utama—hingga pada suatu hari, dalam kemarahan, ia mengatakan hal-hal tertentu di hadapan dewan majelis yang benar-benar mengejutkan mereka. Mereka memecatnya dalam dua tahun setelah penerbitan buklet yang kita resensi ini. Ia segera pindah ke gereja Protestan; dan semenjak itu, ia menjadi pendeta dari sebuah gereja pemelihara hari Minggu. Apakah ini menyatakan sesuatu kepada anda tentang orang-orang yang memuja-muja aliran perayaan dan menghinakan apa yang disebut “legalisme”? Mereka bukan orang-orang Advent yang sejati.] Gereja Milwaukie. Gereja MAHK Perayaan Hidup Baru di Milwaukie, di pinggiran kota Portland, Oregon, adalah gereja Advent pertama yang menggu256
nakan nama “celebration” atau perayaan. Kehadiran pada hari Sabat pagi telah meningkat dari sekitar 140 orang di tahun 1982 menjadi lebih dari 1200 orang di tahun 1990; sekitar setengah dari pengunjung adalah berusia 20-an dan 30-an. Ketika pendeta senior gereja Milwaukie, David Snyder, pindah ke sana di tahun 1982, ia memutuskan untuk menjangkau ribuan mantan orang Advent di kota yang tidak ke gereja dengan memusatkan pada dua masalah utama: “pelayanan perbaktian yang tidak memenuhi kebutuhan rohani” dan “sikap legalistis yang kuat” yang tampaknya dinyatakan oleh banyak orang Advent sekitarnya. [Ia menjangkau sejumlah besar mantan orang Advent yang tidak mau berurusan dengan makanan, pakaian, perhiasan, standar-standar lainnya, atau dengan Roh Nubuat. Snyder membawa masuk sangat sedikit orang bukan Advent; karena pelayanan perbaktiannya yang diadakannya pada hari Sabat adalah identik dengan gereja perayaan hari Minggu.] “Tantangan saya kepada majelis gereja adalah untuk melihat setiap aspek metodologi kami sehubungan dengan misi kita,” kata Snyder. “Saya menyarankan agar kita mengabaikan segala sesuatu yang bersifat tradisional, yang telah kehilangan makna dan keefektifannya.” Snyder mengganti formalitas yang kaku dengan “lingkungan yang gembira dan hangat dari perayaan yang kudus”… Orang-orang yang menghadiri gereja ini [hlm 25] melihat “Kasih, Penerimaan dan 257
Pengampunan” tercetak di halaman depan buletin gereja… Musik adalah unsur penting dalam perbaktian di Milwaukie. “Kami memiliki satu kelompok musik yang memimpin setiap kali keluarga Allah berkumpul bersama,” tulis seorang anggota. “Pelayanan mereka adalah bagian yang penting dalam perbaktian kami.” Di samping penyanyi pemimpin lagu, Milwaukie menggunakan gitar, keyboard, piano, dan seperangkat drum.. Dan ada tepuk tangan. “Kami di sini untuk merayakan, dan perayaan tidak akan pernah membosankan.” [Apakah yang mereka rayakan? Ajaran bahwa mereka diselamatkan di kayu salib dalam sebuah pendamaian yang telah selesai tuntas, dan tidak ada lagi yang harus mereka lakukan kecuali menerimanya. Dosa-dosa mereka secara otomatis diampuni, bahkan dosa-dosa yang masih terus dilakukan. Mengapa anda dan saya tidak merayakan? Kita bersukacita bahwa kita memiliki Yesus dan berada di dalam Dia. Namun kita mengetahui betul bahwa pertempuran belum berakhir. Kita harus berkumpul dekat di sisiNya; memegang tanganNya erat-erat; dan melindungi diri kita terus menerus, jikalau tidak kita akan meninggalkan sisiNya. Sebelumnya, kita diperbudak oleh dosa. Sekarang kita bebas di dalam Kristus, namun dalam kebebasan kita, selalu ada bahaya jikalau menjauh dari sisiNya dan ditangkap kembali oleh musuh. Para penganut perayaan hidup di tingkat yang berbeda. Kekuatan mereka adalah setrum emosio258
nal yang mereka alami dalam perbaktian. Mereka menghabiskan waktu untuk berusaha percaya bahwa mereka pantas merayakan sesuatu! Dan “usaha” ini menuntut musik band dan lambaian tangan. Sebaliknya, kita memiliki sesuatu yang sangat nyata untuk menjadi bersukacita. Di dalam kehidupan ini, anda adalah bebas di dalam (ketaatan kepada) hukum melalui Kristus atau diperbudak kepada dosa (di luar Kristus). Orang-orang yang meremehkan ketaatan, dengan iman di dalam Kristus, kepada sepuluh hukum adalah orang-orang yang hidup dalam surga orang-orang bodoh.] Altar Doa menjadi bagian dari pelayanan di mana para anggota maju dan berlutut di depan gereja. Semua orang yang lain dalam jemaat juga berlutut dan kelompok musik menyanyikan “Seseorang berdoa bagimu.” Pendeta menutup saat berdoa ini dengan doa jemaat yang pendek dan kemudian orang-orang kembali ke tempat duduk mereka. [Gereja Simpson menyebut kegiatan mingguan ini sebagai “Taman Doa.” Di dalam kegiatan ini, sebagian orang maju dan bertelut dan berdoa sementara pendeta dan dua orang lainnya dengan diam berjalan di antara mereka, meletakkan tangan di atas kepala mereka satu per satu. Sebagaimana di dalam gereja Katolik, ada kebutuhan yang tinggi akan persetujuan oleh imam manusia; orang-orang ini diajarkan bahwa penerimaan oleh Tuhan adalah bersifat otomatis dan tidak berhubungan dengan perubahan dalam 259
pikiran, perkataan, dan perilaku. Mereka percaya saja bahwa imam mereka selalu benar, bahwa mereka selamat, karena hati nurani mereka tidak mengatakan mereka demikian]… Milwaukie mendapat dukungan kuat dari Konferens Oregon… “Saya pribadi memberkati pelayanan Gereja Milwaukie,” lajut Jacobsen. [Don Jacobsen adalah ketua Konferens pada saat itu dan mencoba memaksakan setiap gereja di dalam konferensnya kepada aliran perayaan. Banyak orang-orang percaya yang terbaik meninggalkan gereja, suatu keadaan yang masih tetap hingga saat ini. Jacobsen telah meminjamkan sejumlah besar uang kepada Gereja Milwaukie untuk membangun sebuah gereja baru. Segera setelah Snyder dipecat, seluruh proyek bangunan buyar, karena sebagian besar anggotanya keluar. Tidak jelas apakah konferens pernah memperoleh uangnya kembali. Ber-tahun-tahun yang lalu, kami menerbitkan traktat-traktat, yang menunjukkan ketidakdewasaan emosional Dan Simpson; perubahan Snyder yang begitu cepat menjadi pendeta pemelihara hari Minggu; dan yang belakangan, khotbah luar biasa Hyveth Williams. Namun merekalah orang-orang yang menjadi pemula gerakan perayaan di dalam gereja kita. Pria dan wanita yang kuat adalah orangorang yang membaca Alkitab dan Roh Nubuat; dan dalam kasih karunia Kristus yang memberi 260
kekuatan, mereka menuruti apa yang mereka baca. NAMUN orang-orang seperti itu saat ini DIANGGAP sebagai fanatik dan legalis, yang dianggap sebagai PENGHALANG bagi gereja untuk mencapai takdir mulianya.] (Hlm. 29) Sekolah Sabat yang Memberi Hidup Baru… Satu gereja memindahkan sekolah Sabat mereka dari dalam ruangan gereja ke “Ruang di samping perapian” dengan menyediakan minuman hangat dan dingin dan sarapan pagi, dan menyalakan api pemanas di musim dingin. Setengah jam pertama (9.00-9.30) adalah saat persekutuan. Kelompok memberi variasi sekolah Sabat mereka dengan diskusi masalah-masalah gereja, topik-topik Alkitab, dan presentasi tamu ahli. [Saya jamin bahwa jikalau gereja setempat menggunakan waktu sekolah Sabat untuk membaca Roh Nubuat bersama-sama, mereka tidak akan termasuk dalam buku pegangan pelatihan seperti ini.] ..(Hlm. 30) Beberapa gereja mencampurkan gaya-gaya musik, menggunakan musik gospel, klasik, dan musik Kristen masa kini. Musik menjadi bagian yang amat penting dalam pelayanan perbaktian dalam beberapa gereja sehingga pelayan musik adalah anggota staf yang digaji. Lebih banyak gereja yang menggabungkan musik dan menyanyi, sepanjang perbaktian, dan menggabungkan berbagai alat musik untuk mengiringi nyanyian. 261
[Menghibur anggota adalah keinginannya; pekerjaan misi terlupakan.] Menghidupkan kembali Pelayanan Perbaktian… Banyak gereja-gereja menampilkan di layar bacaan Alkitab, panggilan untuk berbakti, dan lagu-lagu pujian di depan gereja dengan menggunakan OHP atau proyektor slide. [Mereka menonton televisi di rumah di waktu luang mereka; maka mereka menjadi merasa lebih kerasan karena ini dirangsang di gereja, tanpa harus pusing membawa Alkitab.]… Orang-orang muda mengambil bagian dalam drama dalam jam cerita anak, kadang menggunakan kostum dan efek suara. Untuk Taman Doa, atau Altar Doa, pendeta mengundang anggota jemaat dengan beban doa khusus untuk maju dan berlutut di altar [seperti dalam Gereja Katolik]. Beberapa gereja juga menggunakan lebih banyak waktu untuk doa syafaat… Beberapa gereja merayakan Perjamuan Kasih (Agape feast) dengan buah-buahan, roti, keju, kacang, dan makanan sederhana lainnya, bersama dengan pelayanan perjamuan suci… (Hlm. 31) Sebuah jemaat di pinggiran kota menggunakan hari Sabat menjelang peringatan Hari Bumi sebagai satu kesempatan diskusi tentang masalah lingkungan dan tanggung jawab orang Kristen untuk memelihara bumi... Acara Lab Sabat, dalam satu jemaat, 262
jatuh setiap hari Sabat terakhir setiap bulan. Sabat ini memberi waktu untuk mencoba menemukan gagasan perbaktian atau perubahan dalam format tradisional… Seorang pendeta terkadang menggunakan alat bantu audiovisual—layar proyeksi dan slides belakang untuk khotbahnya… kalender tahunan tata ibadah yang dimodifikasi berfungsi sebagai dasar dari perencanaan dalam sejumlah gereja Advent [“Kalender gereja setahun” berisikan sejumlah topik yang telah diatur sebelumnya, digunakan dalam banyak gereja Protestan yang besar. Ini menolong para pendeta untuk tidak belajar Alkitab terlalu banyak, menyuruh orang lain merencanakan apa yang harus mereka khotbahkan dari minggu ke minggu.] … Satu gereja yang tidak memiliki tata ibadah pelayanan yang tertentu, mencetak dan mengirimkan buletinnya kepada setiap anggota seminggu sebelumnya. Ketika mencoba sesuatu yang baru, mereka secara diplomatis menyebutnya “Petualangan dalam Perbaktian”… Untuk memenuhi berbagai kebutuhan jemaat, sejumlah gereja menggunakan jam awal pelayanan kebaktian gereja untuk puji-pujian atau gaya perbaktian “perayaan,” dan pelayanan perbaktian tradisional diadakan pada pukul 11. (Hlm. 32) Perbaktian.
Melaksanakan
263
Perubahan
dalam
[Anda akan ingin membaca bagian ini dengan seksama. Di sini bagaimana mereka berencana bagaimana mengubah gereja anda.] Bagaimana seorang pendeta atau pimpinan gereja setempat mengusahakan untuk menerapkan perubahan besar di dalam acara perbaktian sebagian besar bergantung kepada struktur administrasi dan kepribadian lembaga gereja setempat. [Dengan perkataan lain, penerimaan anggota jemaat, khususnya orang-orang yang memegang jabatan kunci di gereja.] Pada bagian berikut ini anda akan mendapatkan salinan dari sebagian dari buku pegangan pelatihan yang lengkap. Di bagian belakang buku pegangan ini terdapat 10 halaman “lembar kerja,” yang digunakan untuk mengindoktrinasi anggota untuk menerima pelayanan gereja model baru. Yang terdapat di halaman tersebut adalah: 1. Lembar kerja pertama halaman pertama 2. Faksimile yang telah dipotong dari dua halaman pertama dari daftar 40 buku yang harus dibeli oleh para pimpinan gereja dan pendeta untuk membantu mereka “memperbaiki” pola-pola perbaktian setempat. Hanya enam dari buku tersebut yang diterbitkan oleh denominasi kita. 3. Satu salinan yang telah dikurangi dari halaman judul buku pegangan pelatihan, yang berjudul Creative Sabbath Morning Alternatives: Revitalizing 264
Sabbath School and Church (Alternatif-alternatif Sabat Pagi yang Kreatif: Menghidupkan Kembali Sekolah Sabat dan Gereja).Perhatikan bahwa ini didukung penuh oleh Divisi Amerika Utara. Sayangnya, ruang di sini sangat terbatas untuk menerbitkan kembali banyak dari pertanyaan-pertanyaan dalam lembar kerja tersebut, maka saya memutuskan untuk mengetik ulang tiga halaman pertama, berisikan 17 pertanyaan, yang dirancang untuk mendorong anggota gereja yang telah loyo untuk menyerahkan pelayanan mereka kepada Pantekostalisme. Formulanya: Mulailah dengan membuat mereka merasa tidak puas dengan apa yang mereka miliki. Kemudian isyaratkan bahwa orang yang tidak menginginkan perubahan adalah tolol dan mungkin bodoh. LEMBAR KERJA I 1. Apakah anda puas jika kualitas pengalaman perbaktian gereja anda tetap seperti keadaannya saat ini hingga Yesus datang: a. Ya. b. Mungkin. c. Tidak yakin. d. Tidak. 2. Bandingkan gereja anda dengan sebuah tubuh, bagian tubuh manakah yang kuat? Lemah? Sehat? Sakit? 3. Jikalau harus melihat diri sendiri secara realistis, pandangan jemaat saya adalah: a. rabun dekat. b. 20/20. c. rabun jauh. d. buta. 265
4. Tentang hasil survei yang menyatakan empat keinginan orang dalam pengalaman sekolah Sabat (di halaman 1), saya: a. setuju, b. akan mengatur kembali, c. melihat secara berbeda. 5. Seberapa pentingkah mengetahui kebutuhan untuk melaksanakan kelas-kelas sekolah Sabat yang tradisional, persekutuan, pelajaran, tindakan sosial, dan bermanfaat ganda? Kelas manakah yang memenuhi kebutuhan anda? 6. Apakah yang terjadi jikalau sebuah gereja setempat hanya mengizinkan satu jenis pengalaman kelas sekolah Sabat? 7. Pikirkan tentang pengalaman kelas sekolah Sabat yang paling memuaskan anda: a. Apakah itu kelas anak-anak, remaja, atau dewasa? b. Kualitas apakah yang dimiliki guru yang menyebabkan kelas tersebut berharga? c. Bagaimana anda didorong untuk berpartisipasi di dalam kelas? d. Manfaat apakah yang anda alami yang menyebabkan anda tetap datang? e. Bagaimanakah pengalaman itu mempengaruhi hubungan anda dengan Tuhan? LEMBAR KERJA 2 1. Dalam skala 1 (tidak bermakna) hingga 10 (bermanfaat), bagaimanakah anda menilai pengalaman 266
2.
3.
4.
5. 6. 7.
anda keseluruhan dalam gereja ketika anda: a. anak-anak. b. remaja. c. orang muda, d. dewasa. [Pertanyaan tentang Survei Value Genesis, yang dilakukan sebelumnya oleh Konferens Uni Pasifik.] Saudara dan Saudarai Quo [berarti “status quo”] tidak mengerti tentang apa perselisihan ini. Mereka suka hal-hal di gereja sebagaimana sebelumnya. ”Kami puas,” kata mereka. ”Mengapa harus berubah ?” Mengapa setiap jemaat harus memikirkan perubahan dalam pengalaman sekolah Sabat dan perbaktian ? Bagaimanakah perasaan anda tentang usaha-usaha gereja utuk melayani orang-orang yang memiliki kebutuhan rohani yang berbeda dengan anda? Dalam pengalaman anda, kapankah kesempatan untuk berbeda menjadi hal-hal yang ekstrem? Apakah harga yang akan kita bayarkan jikalau kita gagal mengizinkan variasi? Apakah harga yang akan kita bayarkan jikalau kita gagal untuk berkoordinasi dalam persekutuan bersama? [Perhatikan bahwa tiga pertanyaan sebelumnya adalah tentang kebutuhan besar akan variasi dan perbedaan untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda sementara pertanyaan ini dan selanjutnya adalah tentang kebutuhan untuk bersatu dan semua orang membuat perubahan yang sama bersama-sama.] 267
8. [Pertanyaan tentang Survei Value Genesis.] 9. Ketika saya memikirkan keadaan gereja saya, saya merasa seperti: a. sapi jantan di sebuah toko keramik, b. bersyukur, c. seorang penjelajah yang memerlukan peta, d. seorang tukang yang memerlukan ketrampilan, e. sebuah layang-layang yang memerlukan angin, f. boneka beruang yang memerlukan pelukan. 10. Sementara saya mengantisipasi untuk bekerja melalui bagian selanjutnya dari Buku Panduan ini, saya merasa seperti hendak mengatakan: a. mari kita lakukan. b. siapa yang memerlukan ini? c. ya ampun! d. kita memerlukan ini. e. masalah, masalah, masalah! f. akhirnya! Anda mungkin merasa bahwa saran-saran berikut berguna pada saat anda hendak melaksanakan perubahan dalam format sekolah Sabat dan perbaktian: Mungkin suatu gagasan yang baik untuk memulai dengan mendirikan kelompok-kelompok fokus untuk membahas kebutuhan perbaktian jemaat dan memikirkan gagasan-gagasan baru. Anda mungkin ingin melibatkan komite perbaktian, dewan sekolah Sabat, atau majelis dalam pembahasan ini. [Di akhir tahun 1990-an, pendeta menerima petunjuk perayaan ini di gereja perayaan. Seka268
rang ini, konferensnya mengirim dia ke Gereja Willow Creek pimpinan Bill Hybels, di Illinois, untuk pelatihan. Kembali ke gerejanya, ia mulai dengan memberitahukan kepada orang-orang kunci di gerejanya bahwa mereka memiliki “kebutuhan dalam perbaktian.” Kemudian diadakan pertemuan perencanaan kelompok, dan di dalamnya ia dengan hati-hati menyampaikan gagasan yang diajarkan kepadanya; anggota jemaatnya mengira mereka sendirilah yang mengembangkan itu.] Ketika anda mengadakan rencana-rencana khusus bagi perubahan di dalam format sekolah Sabat dan perbaktian, anda mungkin perlu bekerja sama dengan komite perbaktian, dewan sekolah Sabat, atau para majelis, atau membentuk kelompok kerja yang ditugaskan untuk proses revitalisasi perbaktian di dalam gereja anda. Anda mungkin memilih untuk melaksanakan seluruh program baru sekaligus atau melalui program bertahap dalam perubahan perbaktian. Sepanjang proses, tetaplah informasikan kepada majelis gereja tentang rencana perbaktian yang baru. Ingatlah bahwa perubahan akan menjadi lebih sulit bagi sebagian orang dibandingkan dengan orang lain. Anda mungkin mempersiapkan anggota jemaat dengan mengumumkan dan menjelaskan rencana perubahan sebelum dimulai. Bantulah anggota jemaat untuk memahami proses kerjasama yang melaluinya rencana ini diadakan. Juga jelaskan mengapa anda dan para pimpinan gereja lain percaya bahwa perubahan 269
ini diperlukan. Jangan merasa terancam oleh pertanyaan ataupun ragu untuk menjawabnya selengkap mungkin. [Beruntunglah, pendeta mengetahui bahwa ia didukung oleh ketua konferens; setiap anggota yang mengeluh tidak akan menerima simpati di kantor konferens. Mengapa ketua konferens ada di sisi pendeta? Ia harus demikian, jika tidak, ia tidak akan dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi. Sesungguhnya, jikalau ia terlalu suka melawan terhadap kebijakan akhir-akhir ini, ketua Uni (yang memimpin pertemuan anggota konferens setiap dua tahunan) dapat mengusahakan agar ia diganti dalam pemilihan berikutnya.] (Hlm. 33) Tentang Kritik. Dengan berbagai macam orang yang menjadi anggota sebuah gereja, tampaknya tidak mungkin suatu rencana perbaktian akan memuaskan semua orang pada saat yang sama. Dan jika perubahan sulit dilakukan, ini terjadi terutama dengan sesuatu yang bersifat pribadi dan tertanam dalam kebiasaan perbaktian seseorang. Bersiaplah bahwa beberapa anggota menjadi tidak senang tentang perubahan yang anda lakukan, dan bersiaplah mendengarkannya… Kritik yang membangun dapat membantu anda memperbaiki program. Kritik yang merusak akan menggelincirkan gereja anda dari tujuannya, memecah belah jemaat, melemahkan semangat anda, dan menggoda anda untuk mencari jenis pekerjaan 270
lain. Anda akan menangani kritik dengan baik jikalau anda mengetahui dengan jelas tujuan jemaat anda… Cara terbaik untuk menghadapi masalah kritik adalah: 1. Dengarkan. 2. Yakinkan mereka bahwa anda tidak melakukan sesuatu yang tidak selaras dengan prinsip dan teologi MAHK. 3. Ingatkan mereka bahwa Tuhan memiliki gereja dengan berbagai macam kepribadian dan talenta. Tekankan bahwa anda mencoba menciptakan suatu jalan bagi segala jenis manusia untuk datang bersama untuk menyembah Kristus dengan cara yang bermakna bagi mereka. 4. Tekankan bahwa kita berkumpul bersama untuk mengalahkan dosa dan kematian, bukan bertengkar masalah gaya perbaktian. Alasan kita untuk berkumpul bersama adalah Yesus. 5. Katakan kepada semua pengeritik tentang segala sisi permasalahan bahwa gereja anda memiliki lebih dari satu jemaat dan bahwa itu gereja membutuhkan semuanya. 6. Setelah tiba pada satu titik, jalankan rencana anda dan berikan pengeritik kesempatan—mungkin 6 bulan atau lebih—untuk menjadi terbiasa. 7. Jikalau kritikan tetap ada kemudian, dan anda tidak menganggap itu sah atau membangun, belajarlah untuk mengabaikannya. Pusatkan perhatian pada komentar yang mendukung dan kritik yang membangun. 271
(Hlm. 34) Pertumbuhan Berkelanjutan. [Ini adalah bab dan halaman terakhir dalam teks utama dari buku panduan tersebut.] Membangun kehidupan baru dalam perbaktian adalah awal dari perjalanan rohani yang menggembirakan, yang akan memuaskan kita. Sebagai seorang pemimpin perbaktian, anda harus mengetahui kebutuhan dan keinginan jemaat dan masyarakat anda…. Kehidupan baru dalam perbaktian adalah petualangan dari suatu masyarakat bersama-sama untuk menciptakan sesuatu kebaikan… Bekerja bersama mencapai tujuan menantang yang sama untuk membangun masyarakat dan persekutuan. [Kata khusus di sini adalah ‘masyarakat.” Bentuk perbaktian yang baru ini akan membantu menyatukan gereja Advent setempat dengan masyarakat di sekitarnya.] Bagian ini adalah akhir dari teks dalam buku pegangan pelatihan. Sisa teks terdiri atas: 1. Sumber-sumber [hlm. 35-36], dua halaman berisikan daftar 40 buku untuk pelajaran lanjutan, 6 dari daftar itu adalah terbitan denominasi kita (halaman pertamanya dikutip dalam pelajaran ini. 2. 10 halaman survei, yang dirancang untuk memenangkan keanggotaan dalam jemaat setempat untuk menerima perubahan-perubahan mendatang. 272
Tujuan tersembunyi dari pimpinan gereja adalah untuk menjadikan gereja-gereja setempat lebih menarik bagi orang-orang di masyarakat dengan sedikit atau tanpa pengalaman Kekristenan. Ini dilakukan dengan mengadakan pelayanan yang meniru kegembiraan dan kebaruan serupa acara televisi malam hari, juga dengan mengajari pendatang baru bahwa setiap orang segera diterima di dalam Kristus, apa adanya, dengan implikasi bahwa mereka dapat tetap tinggal seperti itu. Ini mungkin tidak dikatakan secara terbuka. Namun gagasan ini dinyatakan bahwa pengampunan dosa atau perubahan standar, perilaku atau keyakinan tidak penting, dengan penekanan pada penerimaan dan pengampunan; sedikit atau tidak ada penyebutan akan sesuatu yang harus dilakuan sekarang atau kemudian. Ajaran seperti ini pada dasarnya mengubah kita menjadi gereja Baptis pemelihara Sabat dengan kehendak bebas. Pelayanan perbaktian gaya perayaan amat terkenal karena penekanan yang amat kuat pada emosi, tanpa adanya ajaran khusus tentang Bait Suci, standar, makanan, dll, ataupun Roh Nubuat. Ketika pada mulanya diperkenalkan ke dalam gereja setempat, beberapa pimpinan kunci dibujuk; dan dari sejak itu selanjutnya, ini disebut dengan “rencana gereja lokal.” Prinsip dasar aliran perayaan adalah bahwa pelayanan perbaktian gereja dengan kegembiraan yang mengerjapkan mata adalah sama berterimanya di mata Tuhan sebagaimana perbaktian 273
yang jinak lainnya. Dalam pandangan mereka, hiburan demi hiburan semata-mata adalah cara hidup yang baik. Pantekostalisme Advent (meskipun tidak pernah disebut demikian) bukan saja dipandang lengkap, melainkan juga adalah cara yang lebih tinggi untuk menyembah Tuhan. Ini sesungguhnya adalah hedonisme (yaitu aliran etika yang menekankan bahwa tujuan dari segala tindak-tanduk manusia adalah kesenangan). Selalu ada beberapa anggota kunci dalam setiap gereja setempat yang ingin memuaskan konferens dan mendukung setiap proyek atau kampanye. Dan biasanya ada sejumlah orang yang tidak perduli apa yang terjadi. Pimpinan divisi memutuskan, pada pertengahan tahun 1990-an, untuk beralih kepada “pendirian gereja” (church planting) karena sejumlah yang cukup besar anggota pada akhirnya meninggalkan gereja dan mendirikan jemaat perayaan yang sama sekali baru untuk menghindarkan konflik dengan gereja setempat. Apa yang pada akhirnya mereka capai adalah gereja-gereja Advent yang “tampak serupa” dengan gereja-gereja Protestan dan Pantekosta,--tanpa ajaran atau standar yang berbeda (kecuali Sabat; dan kita sekarang hanyut menuju pelayanan perbaktian Minggu pagi). Di akhir tahun 1980an, seorang ahli pertumbuhan gereja mengatakan dalam sebuah pertemuan para pimpinan gereja kita di Atlanta bahwa telah menjadi kenyataan umum bahwa satu-satunya denominasi dengan pertumbuhan 274
yang pesat adalah gereja-gereja dengan ajaranajaran yang berbeda yang MENUNTUT suatu jenis PENGORBANAN.
275
NASIHAT-NASIHAT TENTANG GEREJA PERAYAAN (Counsels on The Celebration Church)
PILGRIMS REST 1288 Myerstown Rd. BEERSHEBA SPRINGS, TN. 37305
276
(Tulisan ini pertama kali dikumpulkan dan diterbitkan di tahun 1990, dan nasihat ini menjadi lebih penting bagi kita di masa kini dibandingkan sebelumnya!) Dalam pelajaran ini kita akan membahas beberapa topik penting, yang merupakan bagian utama dalam pelayanan perbaktian gaya perayaan model baru, yang semakin pesat memasuki gereja-gereja MAHK di wilayah kita. Aspek-aspek utama dalam pola perayaan akan meliputi hal-hal berikut: 1. Musik yang biasanya keras, dan diikuti dengan pukulan drum yang keras dan nada gitar yang meliuk-liuk. 2. Penekanan pada hiburan daripada perbaktian. Drama-drama pendek yang baru, dan pertunjukan drama musikal adalah panggung utama pada saat perbaktian. 3. Suasana kegembiraan didukung dengan tepuk tangan selama pertunjukan musik dan jemaat bernyanyi, dan tepukan tangan setelah masingmasing pertunjukan—termasuk setelah khotbah dan bahkan pengumuman-pengumunan biasa. 4. Angkat tangan dan ayunan tubuh oleh pembawa acara dan hadirin selama kegiatan yang diiringi musik. Dalam pelajaran berikut ini kami akan memberikan pernyataan-pernyataan tegas untuk menuntun anda 277
sehingga anda dan majelis gereja anda dapat membuat keputusan yang bijaksana ketika pendeta anda, yang didukung oleh ketua konferens, mencoba untuk mendorong anda untuk menggunakan pelayanan perbaktian gaya perayaan di dalam gereja anda. Ini adalah sebuah keputusan penting, karena sekali anda mengubah pelayanan hari Sabat pagi ke dalam hiburan jenis Pantekosta ini, akan menjadi sulit untuk membalikkan keputusan ini di kemudian hari. Dan keputusan anda mungkin dapat berakibat pada anak-anak dan orang-orang yang terkasih di tahun-tahun mendatang. Kita hidup di zaman ketika pria, wanita dan anak-anak mencari kegembiraan. Setelah satu tingkatan menjadi biasa, mereka mencari sesuatu yang lebih menggairahkan, hingga banyak orang berakhir pada alkohol dan obat-obatan, penyembahan iblis dan kegilaan. Dalam keheningan hati dan penurutan yang penuh dedikasi, kita akan menguasai jiwa-jiwa kita. Yang berharga dalam hidup ini bukanlah melihat berapa banyak hiburan yang akan kita dapatkan bagi diri kita sendiri yang malang ini; melainkan hidup bagi Tuhan dan pelayanan bagi manusia yang diperlukan di hari-hari terakhir ini. Di sinilah kita akan menemukan kebahagiaan yang sejati. Pada dasarnya, pelayanan perbaktian perayaan menarik orang-orang yang penuh rasa ingin tahu; menarik para pencari hiburan, dan menjadi benih di dalam jiwa untuk hidup bagi diri sendiri. 278
MENGANGKAT TANGAN Pada titik ini, perlu dibahas satu butir khusus: Bagaimana dengan mengangkat tangan? Hampir tidak ada apapun tentang hal ini di dalam Roh Nubuat, sehingga tentulah ini bukan sesuatu yang penting. Para pendeta perayaan menyatakan bahwa gerakan ini adalah Alkitabiah, dan mengutip 1 Timotius 2:8 sebagai acuannya. Ini karena ayat ini menonjolkan topik ini. Begini bunyi ayatnya: “Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci [dalam bahasa Inggris: lifting up holy hands], tanpa marah dan tanpa perselisihan.”—1 Timotius 2:8. Beginilah ayat sesudahnya: “Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal.”—1 Timotius 2:9. 1 Timotius 2:8-9 mengajarkan kita: (1) Ketika engkau datang kepada Tuhan dalam doa yang paling tulus, memohon pertolongan, adalah baik untuk mengangkat tanganmu bersama dengan permohonan melalui perkataanmu. Sebaliknya, janganlah itu sematamata suatu bentuk—semata-mata untuk mengangkat tanganmu ketika orang lain sedang berdoa, dan menganggap ini adalah sesuatu yang harus dilakukan. Adalah ketulusan hati yang harus mendorong tangan ke atas, bukan formalitas untuk mengangkat ta279
ngan ketika berdoa. Ini adalah akibat dari doa yang tulus, bukan suatu penyebab untuk berdoa tulus. Ini adalah sebuah gerakan tangan yang tidak disadari yang menyertai doa. Janganlah pernah ini direndahkan menjadi bentuk semata-mata; sesuatu yang selalu dilakukan karena harus dilakukan, atau sesuatu yang dilakukan sebagai bukti di mata orang lain bahwa anda sangat tekun dalam doa anda. Jikalau anda melakukan yang sedemikian, ini adalah sama dengan mengubah hal yang menyertai suatu pengalaman yang indah bersama Tuhan—menjadi sesuatu yang serupa dengan program acara. (2). Tidak ada sesuatupun dalam ayat tersebut tentang mengangkat tangan ketika orangorang bermain gitar dan drum dan bersenandung melalui mikropon, atau ketika anda ikut bernyanyi bersama jemaat. Ayat ini berbicara tentang doa yang tulus kepada Tuhan. Di zaman kita ini, mengangkat tangan telah menjadi sarana yang digunakan oleh kelompok-kelompok keagamaan tertentu untuk memperdalam kegairahan mereka dalam pertemuan-pertemuan keagamaan. Tetapi ini bukanlah yang dipikirkan oleh Paulus. Ini bukanlah suatu tanda untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa anda sedang bersenang-senang. Ayat ini bukanlah tentang hal tersebut! Anda harus berlutut di hadapan Tuhan dan memohon bantuan dariNya. Anda barangkali akan melakukan ini sendirian, sehingga biarlah ketulusan hatimu yang mengangkat tanganmu, bukan formalitas atau keharusan, atau 280
kenyataan bahwa anda berada dalam suatu kelompok dengan orang lain yang mungkin akan dilihat orang. Ayat berikutnya setelah 1 Timotius 2:8 memberikan petunjuk tentang kesederhanaan dari dandanan wanita. (Ayat-ayat sesudahnya adalah juga menarik.) Gereja-gereja perayaan tampaknya berhenti pada perkataan “menadahkan tangan yang suci” (lifting up holy hands) di ayat 8, namun menutup mata tentang peristiwanya (berdoa) ketika itulah yang seharusnya dilakukan, sebagaimana dikatakan pada bagian pertama ayat tersebut, dan jenis doa (doa yang bersungguhsungguh) pada bagian akhir dari ayat tersebut, dan nasihat yang diberikan dalam ayat-ayat selanjutnya. Dalam sebuah pelayanan perbaktian, adanya wanita yang mengenakan kosmetik dan perhiasan permata, sementara wanita-wanita lainnya berdiri di hadapan jemaat dengan mengayunkan badannya maju dan mundur untuk ditonton oleh jemaat—tidaklah selaras dengan prinsip-prinsip yang dinyatakan dalam 1 Timotius 2:9-12. Pelayanan perbaktian Pantekosta seperti itu sepenuhnya bertentangan dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan dalam ayat-ayat tersebut. MUSIK DAN PERTUNJUKAN TEATRIKAL “Tidaklah mungkin memperkirakan terlalu besar pekerjaan yang akan diselesaikan Tuhan melalui saranasarana yang dimaksudkanNya untuk melaksanakan 281
pikiran dan tujuanNya. Hal-hal yang anda gambarkan telah terjadi di Indiana, Tuhan telah menunjukkan kepada saya akan terjadi sebelum penutupan pintu kasihan. Segala hal yang kasar akan dipertunjukkan. Akan terjadi teriakan, dengan drum, musik dan tari-tarian. Hati nurani makhluk yang bernalar akan menjadi begitu kacau sehingga mereka tidak dapat dipercaya untuk membuat keputusan-keputusan yang benar. Dan ini mereka sebut dengan gerakan oleh Roh Kudus. “Roh Kudus tidak pernah menyatakan diriNya dalam metode-metode seperti itu, dalam kegaduhan bunyi-bunyian. Ini adalah karangan Setan untuk menutupi metode-metode rancangannya agar kebenaran untuk masa kini yang murni, tulus, mengangkat, memuliakan, dan menguduskan menjadi tidak berpengaruh. Lebih baik tidak pernah menyembah Tuhan dengan dipadukan dengan musik daripada menggunakan alat-alat musik untuk melakukan pekerjaan yang pada bulan Januari yang lalu disampaikan kepada saya bahwa itu akan dibawa ke dalam pertemuan-pertemuan perkemahan kita. Kebenaran untuk masa kini tidak memerlukan sesuatu seperti ini dalam pekerjaan mempertobatkan jiwa-jiwa. Kegaduhan bunyi-bunyian mengejutkan hati nurani dan menyimpangkannya, yang jikalau dilakukan dengan benar mungkin akan menjadi berkat. Kuasa-kuasa agenagen setan bergabung dengan keributan dan kebi282
singan, untuk mengadakan karnaval, dan ini mereka sebut dengan pekerjaan Roh Kudus. “Ketika pertemuan perkemahan berakhir, kebaikan yang seharusnya dilakukan dan yang mungkin seharusnya telah dilakukan oleh penyampaian kebenaran yang kudus tidak tercapai. Orang-orang yang mengambil bagian dalam acara yang disebut kebangunan rohani itu menerima kesan, yang menyeret mereka menjauh. Mereka tidak dapat mengatakan apa yang sebelumnya telah mereka ketahui tentang prinsip-prinsip Alkitab. “Tidak boleh ada dukungan kepada jenis perbaktian ini. Pengaruh yang sama masuk setelah waktu berjalan di tahun 1844. Penyampaian yang sama dilakukan. Orang-orang menjadi bersemangat, dan dikuasai oleh suatu kuasa yang mereka anggap sebagai kuasa Tuhan... Saya tidak akan menceritakan seluruh sejarah yang menyakitkan itu; itu terlalu banyak. Tetapi bulan Januari yang lalu Tuhan memperlihatkan kepada saya bahwa teori-teori dan metode-metode yang salah akan dibawa masuk ke dalam pertemuan-pertemuan perkemahan kita, dan bahwa sejarah masa lalu akan berulang. Saya merasa sangat tertekan. Saya diperintahkan untuk mengatakan bahwa dalam pernyataan-pernyataan ini, iblis dalam bentuk manusia hadir, bekerja dengan segala kecerdikan yang dapat dilakukan oleh Setan untuk menyebabkan kebenaran menjadi menjijikkan kepada orang-orang yang berperasaan; bahwa musuh sedang mencoba mengatur 283
perkara-perkara sehingga pertemuan-pertemuan perkemahan, yang sebelumnya selalu menjadi sarana penyampaian kebenaran pekabaran malaikat ketiga ke hadapan orang banyak, akan kehilangan kuasa dan pengaruhnya. “Pekabaran malaikat ketiga harus diberikan secara lurus. Ia harus dibebaskan dari segala temuan yang murahan dan buruk dari teori-teori manusia, yang dipersiapkan oleh bapa segala kebohongan, dan disamarkan sebagaimana ular yang cemerlang telah digunakan oleh Setan sebagai sarana untuk menipu orangtua pertama kita. Maka Setan mencoba memberikan segelnya ke atas pekerjaan di mana Tuhan seharusnya dapat dinyatakan dalam kemurnian. “Roh Kudus tidak berurusan dengan kekacauan bunyi-bunyian dan suara-suara sebagaimana yang tampak di hadapan saya bulan Januari yang lalu. Setan bekeja di tengah-tengah kegaduhan dan kekacauan dari musik seperti itu, yang jikalau diselenggarakan dengan benar, akan menjadi suatu pujian dan kemuliaan bagi Tuhan. Ia menjadikan efeknya seperti gigitan beracun ular beludak tersebut. “Hal-hal yang telah terjadi di masa lalu akan terjadi di masa depan. Setan akan menjadikan musik sebagai perangkap, melalui bagaimana musik itu diselenggarakan. Tuhan memanggil umatNya, yang memiliki terang di hadapan mereka dalam Firman dan dalam Kesaksian-Kesaksian, untuk dibaca dan dipertimbangkan dan diperhatikan. Pe284
tunjuk yang pasti dan jelas telah diberikan sehingga semua orang akan mengerti. Namun keinginan yang gatal untuk memulai sesuatu yang baru memunculkan ajaran-ajaran yang aneh, dan sebagian besar merusak pengaruh hal-hal yang seharusnya menjadi kuasa bagi kebaikan jikalau mereka memegang teguh awal kepercayaan mereka dalam kebenaran yang telah diberikan oleh Tuhan”—2 Selected Messages, 36-38. “Tidak ada sesuatupun dari pertunjukan-pertunjukan ini yang akan meyakinkan dunia bahwa kita memiliki kebenaran. Kebisingan dan teriakan semata bukanlah bukti kekudusan, atau turunnya Roh Kudus. Pertunjukan-pertunjukan liarmu hanya menciptakan kejijikan di dalam pikiran orangorang yang tidak percaya. Semakin sedikit pertunjukan seperti itu, semakin baik bagi si pelaku dan bagi orang banyak secara umum. “Kefanatikan, sekali dimulai, dan dibiarkan tidak diawasi, adalah sama sulitnya dengan memadamkan api kebakaran yang telah menguasi sebuah bangunan. Orang-orang yang telah masuk ke dalamnya dan mempertahankan kefanatikan ini, mungkin jauh lebih baik terlibat dalam pekerjaan sekuler; karena melalui tindakan mereka yang tidak konsisten mereka tidak mempermuliakan Tuhan dan membahayakan umatNya. Banyak gerakan seperti itu akan muncul di masa kini, ketika pekerjaan Tuhan seharusnya berdiri terangkat, murni, tidak dikhianati dengan takhayul dan do285
ngeng-dongeng. Kita harus berjaga-jaga, untuk mempertahankan hubungan yang dekat dengan Kristus, sehingga kita tidak akan diperdaya oleh sarana-sarana Setan. “Tuhan menghendaki agar dalam pelayananNya terdapat keteraturan dan disiplin, bukan kegairahan dan kekacauan. Kita saat ini tidak dapat menggambarkan dengan tepat peristiwa yang akan dilakukan di dunia kita di masa depan; tetapi kita mengetahui, bahwa inilah saatnya ketika kita harus berjaga dalam doa; karena hari besar Tuhan sudah dekat. Setan sedang memamerkan kekuatannya. Kita perlu berpikir dan tenang, dan merenungkan kebenaran-kebenaran wahyu. Kegembiraan tidak mendukung bagi perkembangan dalam kasih karunia, kemurnian yang sejati dan kekudusan roh. “Tuhan menginginkan agar kita berurusan dengan kebenaran yang kudus. Ini sendiri akan meyakinkan para penyangkal. Pekerjaan yang masuk akal dan tenang harus dilakukan, untuk meyakinkan jiwajiwa tentang keadaan mereka, untuk menunjukkan kepada mereka pembangunan tabiat yang harus dilaksanakan jikalau sebuah bangunan akan dibangun bagi Tuhan. Pikiran yang terjaga haruslah diajar dengan sabar jikalau mereka memahami dengan benar dan menghargai dengan tepat kebenaran-kebenaran Firman. “Tuhan memanggil umatNya untuk berjalan dalam ketenangan dan kekonsistenan yang kudus. Mereka harus sangat berhati-hati untuk tidak salah 286
dalam menyampaikan dan tidak menghormati ajaranajaran kebenaran yang kudus melalui pertunjukanpertunjukan yang aneh, melalui kekacauan dan keributan”—2 Selected Messages, 35-36. “Kita mungkin melihat keteraturan yang berbeda dari segala sesuatu jikalau sejumlah orang menyediakan dirinya sepenuhnya bagi Tuhan, dan kemudian membaktikan talenta mereka kepada pekerjaan sekolah Sabat, selalu bertambah dalam pengetahuan, mendidik diri mereka sendiri sehingga mereka akan mampu mengajar orang lain tentang apa metode terbaik untuk digunakan dalam bekerja; tetapi para pekerja tidaklah mencari metode-metode untuk diterapkan dalam pekerjaan yang melaluinya mereka dapat pamer, menghabiskan waktu dalam pertunjukanpertunjukan teatrikal dan musik, karena ini tidak memberi manfaat bagi siapapun. Tidak baik mendidik anak-anak untuk berpidato dalam acara-acara khusus. Mereka harus dimenangkan bagi Kristus, dan gantinya menggunakan waktu, uang dan usaha untuk membuat suatu pertunjukan, biarlah segala usaha digunakan untuk mengumpulkan hasil panenan.” Fundamentals of Christian Education, 253. “Perkara-perkara yang berlebihan yang telah dibawa masuk ke dalam perbaktian harus dihindarkan dengan tegas… Musik diterima oleh Tuhan hanya ketika hati dikuduskan dan menjadi lembut dan kudus melalui sarananya. Namun banyak orang-orang yang suka akan musik tidak tahu bagaimana mem287
buat melodi di dalam hatinya kepada Tuhan. Hati mereka ditujukan kepada ‘berhala-berhala mereka.’ “Ketika orang yang mengaku Kristen mencapai standar yang tinggi di mana ia memiliki kesempatan istimewa untuk mencapainya, kesederhanaan Kristus akan dipelihara dalam segala perbaktian mereka. Bentuk-bentuk dan upacara-upacara dan penampilan-penampilan musik bukanlah kekuatan gereja. Namun perkara-perkara ini telah mengambil alih tempat yang seharusnya dimiliki oleh Tuhan, bahkan sama seperti perbaktian di dalam orang Yahudi di masa lalu. “Tuhan telah menunjukkan kepada saya bahwa ketika hati dibersihkan dan disucikan, dan anggotaanggota gereja mengambil bagian dari watak ilahi, suatu kuasa akan terjadi di dalam gereja, yang percaya akan kebenaran, sehingga menimbulkan melodi di dalam hati. Pria dan wanita kemudian tidak akan bergantung kepada musik instrumental mereka, namun kepada kuasa dan kasih karunia Tuhan, yang akan memberikan sukacita yang sepenuhnya. Ada pekerjaan yang harus dilakukan dalam membersihkan sampah yang telah dibawa masuk ke dalam gereja. “Pekabaran ini bukanlah hanya bagi gereja di ___ melainkan bagi setiap gereja lainnya yang telah mengikuti teladannya.”—Evangelism, 512. “Yang diperlihatkan di hadapan saya adalah bahwa jikalau Saudara___ mau mendengarkan nasehat dari saudara-saudaranya, dan tidak tergesa-gesa 288
di jalan yang ia lakukan dalam membuat kesalahan besar untuk menyelamatkan jemaat yang besar, ia akan memiliki pengaruh bagi kebaikan, dan pekerjaannya akan memberi lebih banyak akibat yang baik. Ia harus menghentikan dalam pertemuan-pertemuannya segala sesuatu yang memiliki keserupaan dengan pertunjukan teatrikal; karena penampilan luar seperti itu—tidak memberi kekuatan kepada pekabaran yang dibawanya… Ia tidak boleh begitu bergantung kepada acara musik. Bagian ini dalam pelayanannya dilakukan lebih mirip dengan suatu konser dalam sebuah teater, daripada pelayanan lagu-lagu dalam pertemuan rohani.”—Evangelism, 501. “Ada orang-orang yang pergi ke titik ekstrim sebaliknya, menjadikan emosi rohani lebih menonjol, dan pada acara-acara khusus menyatakan semangat yang tinggi. Agama mereka tampaknya lebih merupakan suatu stimulus (rangsangan) daripada iman yang teguh di dalam Kristus. “Pendeta-pendeta yang sejati mengetahui nilai pekejaan Roh Kudus di dalam hati manusia. Mereka puas dengan kesederhanaan dalam pelayanan rohani. Gantinya mengadakan banyak lagu-lagu populer, mereka memberikan perhatian utama kepada pelajaran Firman Tuhan, dan memuji Tuhan dari hati mereka. Dengan mengatasi penampilan luar, mereka menghargai perhiasan roh yang tenang dan lembut. Di dalam mulut mereka tidak ditemukan kesalahan.”—Evangelism, 502. 289
“Hati banyak orang di dunia ini dan juga di dalam anggota gereja lapar akan roti kehidupan dan dahaga akan air keselamatan. Mereka tertarik dengan pelayanan lagu-lagu, namun mereka tidak merindukannya dan bahkan akan doa. Mereka ingin mengetahui Kitab Suci. Apakah yang dikatakan oleh Tuhan kepada saya? Roh Kudus bekerja di dalam pikiran dan hati, menarik mereka kepada roti kehidupan. Mereka melihat segala sesuatu di sekitar mereka berubah. Perasaan manusia, gagasan-gagasan manusia tentang apa arti sebuah agama, telah berubah. Mereka datang untuk mendengarkan Firman sebagaimana tertulis.”— Evangelism, 501. “…menyanyi tidak boleh dibiarkan untuk mengalihkan pikiran dari jam-jam perbaktian. Jikalau ada sesuatu bagian yang harus diabaikan, biarlah itu adalah bagian menyanyi. –Evangelism, 506 “Menyanyi tidak selalu harus dilakukan oleh sedikit orang. Sesering mungkin, biarlah seluruh jemaat bernyanyi. Evangelism, 507. “Menyanyi tidak selalu harus dilakukan hanya oleh sedikit orang. Semua yang hadir harus didorong untuk bergabung dalam pelayanan lagulagu. Evangelism, 507. “Musik telah mengisi jam-jam yang seharusnya dibaktikan untuk berdoa. Musik adalah berhala yang disembah oleh banyak orang yang mengaku pemelihara hari Sabat. Setan tidak berkeberatan dengan musik jikalau ia dapat menggunakannya menjadi saluran untuk memperoleh jalan masuk ke 290
dalam pikiran orang muda. Segala sesuatu yang mendukung tujuannya untuk mengalihkan pikiran dari Tuhan dan menggunakan waktu yang seharusnya dibaktikan untuk pelayananNya. Ia bekerja melalui sarana-sarana yang menyebabkan pengaruh yang terkuat untuk menguasai sejumlah besar orang dalam keterpikatan yang menyenangkan, sementara mereka dilumpuhkan oleh kuasanya.”— 1 Testimonies, 506. “Pekerjaan di kota-kota besar harus dilakukan sesuai dengan aturan Kristus, bukan sesuai dengan aturan pertunjukan teater. Pertunjukan teater tidak memuliakan Tuhan, namun penyampaikan kebenaran dalam kasih Kristuslah yang memuliakan Tuhan.”—9 Testimonies, 142. “Janganlah membiarkan usaha-usahamu mengikuti cara dunia, melainkan mengikuti cara Tuhan. Pertunjukan luar tidak akan melakukan pekerjaan seperti yang dikehendaki Tuhan untuk membangkitkan kelas-kelas yang lebih tinggi kepada keyakinan bahwa mereka telah mendengar kebenaran. Biarlah pendengar-pendengarmu memahami bahwa anda menyelenggarakan pertemuan Minggu malam bukan untuk menghibur perasaan mereka dengan musik dan hal-hal lain, melainkan untuk menyampaikan kebenaran dalam segala kekhidmatannya, sehingga itu akan datang kepada mereka sebagai sebuah peringatan, membangkitkan mereka dari tidur seperti mati dalam pemanjaan diri. Ia adalah kebenaran yang je291
las, seperti pedang bermata dua, memotong di dua arah… “Orang-orang yang dalam pekerjaan mereka bagi Tuhan bergantung kepada perencanaan duniawi untuk memperoleh keberhasilan akan memperoleh kegagalan. Tuhan memanggil agar ada perubahan dalam cara bekerjamu. Ia menginginkan agar anda melaksanakan pelajaran-pelajaran yang telah diberikan melalui kehidupan Kristus. Maka cetakan Kristus akan tampak dalam seluruh pertemuan yang engkau selenggarakan.”—Evangelism, 148. “Alat-alat musik telah menghabiskan waktu yang seharusnya dibaktikan untuk berdoa. Musik, ketika tidak disalahgunakan, adalah berkat yang besar; namun ketika digunakan secara salah, ia menjadi kutukan yang mengerikan. Musik menggembirakan, namun tidak memberikan kekuatan dan keberanian yang hanya dapat ditemukan oleh orang Kristen di dalam takhta kasih karunia ketika mereka dengan rendah hati menyampaikan keinginannya dan dengan seruan dan tangisan yang kuat memohon kekuatan surgawi agar dilindungi melawan pencobaan yang kuat dari si jahat. Setan menggiring orang-orang muda kepada perangkap. O, apakah yang dapat saya katakan untuk membimbing mereka mematahkan kuasa ketergila-gilaan ini! Ia adalah pemikat yang trampil, yang memancing dan membujuk mereka kepada kekalahan. Dengarkanlah petunjuk-petunjuk dari Kitab Il292
ham dari Tuhan. Saya melihat bahwa Setan telah membutakan pikiran-pikiran orang muda sehingga mereka tidak dapat memahami kebenaran-kebenaran firman Tuhan.”—1 Testimonies, 497. KEGEMBIRAAN “Keberhasilan kita akan bergantung kepada pelaksanaan pekerjaan dalam kesederhanaan sebagaimana Kristus melaksanakannya, tanpa pertunjukan teatrikal.” Evangelism, 139. “Saya memiliki amaran kepada orang-orang yang bertanggung jawab atas pekerjaan kita. Janganlah mendukung orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan ini yang mengira bahwa mereka harus menyampaikan pekabaran yang kudus dan khidmat ini dalam gaya teatrikal. Tidak satu titik atau goresanpun dari sesuatu yang teatrikal itu harus dibawa masuk ke dalam pekerjaan kita. Pekerjaan Tuhan haruslah memiliki cetakan surgawi yang kudus. Biarlah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyampaikan pekabaran bagi masa kini membawa kesan ilahi. Janganlah biarkan watak teatrikal diizinkan, karena ini akan merusak kekudusan pekerjaan itu. “Saya diperintahkan bahwa kita akan mendapati berbagai jenis pengalaman dan bahwa manusia akan berusaha untuk membawa pertunjukan-pertunjukan asing ke dalam pekerjaan Tuhan. Kita telah menemukan hal-hal seperti ini di banyak tempat. Dalam pekerjaan-pekerjaan awal saya, amaran diberikan bahwa 293
segala pertunjukan teatrikal dalam hubungannya dengan penyampaikan kebenaran masa kini haruslah dilarang dan tidak didukung. Orang-orang, yang mengira mereka memiliki pekerjaan yang indah, lalu mencoba menggunakan cara yang asing dan menyatakan keganjilan dalam gerakan-gerakan tubuh. Terang yang disampaikan kepada saya adalah, “Jangan dukung ini.” Pertunjukan-pertunjukan ini yang berselera teatrikal, tidak boleh mendapatkan tempat dalam pengumandangan pekabaran kudus yang dipercayakan kepada kita.” Evangelism, 137-138. “Beberapa orang pendeta membuat kesalahan dengan menganggap bahwa keberhasilan bergantung kepada penarikan jemaat yang besar melalui pertunjukan lahiriah, dan menyampaikan pekabaran kebenaran dalam gaya teatrikal. Tetapi ini menggunakan api yang biasa sebagai gantinya api kudus yang dinyalakan oleh Tuhan. Tuhan tidak dipermuliakan melalui cara bekerja seperti ini. Bukan melalui pengumuman-pengumuman yang mengejutkan dan pertunjukan mahal maka pekerjaanNya diselesaikan, melainkan dengan mengikuti metode-metode Kristus. ’Bukan oleh kekuatan, bukan oleh kuasa, melainkan oleh RohKu, demikianlah firman Tuhan semesta alam.’ Ini adalah kebenaran yang jelas, yang seperti pedang bermata dua, memotong di dua arah, membangkitkan kehidupan rohani orang-orang yang mati dalam pelanggaran dan dosa-dosa. Manusia akan mengenali Injil ketika disampaikan kepada mereka dengan ca294
ra yang selaras dengan tujuan-tujuan Tuhan.” Evangelism, 136. “Musuh akan melihat dari dekat dan akan mengambil setiap keuntungan dari keadaan-keadaan untuk merendahkan kebenaran melalui penggunaan pertunjukan-pertunjukan yang tidak sopan. Tidak satupun dari pertunjukan-pertunjukan ini boleh didukung. Kebenaran-kebenaran yang berharga yang diberikan kepada kita haruslah dikatakan dengan kekhidmatan dan dengan perasaan kekaguman yang suci.”—Evangelism, 138. “Kita tidak boleh mendukung suatu roh antusiasme yang bergiat sesaat, namun segera sirna, meninggalkan kekecewaan dan perasaan tertekan. Kita membutuhkan roti kehidupan yang turun dari surga untuk memberikan kehidupan bagi jiwa-jiwa. Pelajarilah Firman Tuhan. Jangan dikuasai oleh perasaan. Semua orang yang bekerja di ladang anggur Tuhan harus belajar bahwa perasaan bukanlah iman. Selalu berada dalam keadaan terangkat tidak diperlukan. Namun yang dituntut adalah bahwa kita memiliki iman yang teguh dalam Firman Tuhan sebagai tubuh dan darah Kristus. “Orang-orang yang melakukan pekerjaan Tuhan di kota-kota harus menutup dan mengunci pintupintunya dengan rapat terhadap kegembiraan dan kefanatikan. Firman Tuhan adalah penyucian dan pembenaran kita, karena ini adalah makanan rohani. Mempelajari Firman berarti memakan daun-daun dari pohon kehidupan. Tidak ada yang lebih mengangkat 295
bagi hamba-hamba Tuhan daripada mengajarkan Kitab Suci sebagaimana Kristus mengajarkannya. Firman Tuhan berisikan makanan ilahi, yang memuaskan selera akan makanan rohani.”—Evangelism, 138139. “Orang-orang yang memegang kebenaran-kebenaran Firman yang besar, agung dan memuliakan harus menyatakan roh yang mendalam, tulus dan terus menerus, namun tenang dan penuh dengan akal budi yang nalar, dan mulut-mulut penyangkal dapat dibungkam. Jangan mendukung gelombang kefanatikan yang akan merusak sebuah pekerjaan yang telah dimulai sebagaimana mestinya, dan dilaksanakan dengan Firman Tuhan ada di tanganmu.”—Evangelism, 136. “[Di dalam pertemuan-pertemuan kita] kita membahas topik-topik yang melibatkan manfaat-manfaat kekal, dan kita tidak boleh meniru dunia dalam hal apapun. Kita harus mengikuti dari dekat jejak langkah Kristus. Ia adalah bagian yang memuaskan dan dapat memenuhi segala keinginan dan kebutuhan kita.”— Evangelism, 139. “Jangan pernah menurunkan kebenaran ke suatu tingkat yang rendah demi memperoleh pertobatan, namun berusahalah mengangkat orang-orang yang penuh dosa dan rusak kepada standar hukum Tuhan yang tinggi.”—Evangelism, 137.
296
DRAMA “Dunia sedang dikerumuni oleh kesalahan-kesalahan dan dongeng-dongeng. Hal-hal baru dalam bentuk drama-drama sensasional terus muncul untuk memikat pikiran, dan teori-teori yang tidak masuk akal yang merusak kemajuan moral dan rohani. Pekerjaan Tuhan membutuhkan orang-orang dengan intelek, orang-orang yang penuh pemikiran, orangorang yang cakap dalam memahami Kitab Suci, untuk menghadapi arus pasang perlawanan yang masuk. Kita tidak boleh mendukung keangkuhan, pikiran sempit, dan ketidakkonsistenan, meskipun ditutupi dengan pakaian kesalehan. Orang-orang yang memiliki kuasa kebenaran yang menyucikan di dalam hati mereka akan menyatakan pengaruh yang besar. Mengetahui bahwa pendukung-pendukung kesalahan tidak dapat menciptakan ataupun menghancurkan kebenaran, mereka bisa bersikap tenang dan bertimbang-rasa. “Tidak cukup bagi para pendeta kita untuk memiliki pengetahuan tentang kebenaran bagian permukaan saja. Perkara-perkara yang ditangani oleh orang-orang yang telah menyalahgunakan kuasa-kuasa yang diberikan oleh Tuhan untuk merobek-robek kebenaran terus menerus muncul untuk diperiksa.”—4 Testimonies, 415. “Banyak hiburan-hiburan yang populer di dunia saat ini, bahkan yang mengaku hiburan Kristiani, cenderung memiliki akhir yang sama dengan 297
hiburan kafir. Sesungguhnya hanya sedikit saja di antaranya yang tidak digunakan oleh Setan untuk menghancurkan jiwa-jiwa. Melalui drama ia telah bekerja selama berabad-abad untuk menggairahkan nafsu dan memuliakan yang jahat. Opera, dengan pertunjukan yang memikat dan musik yang membingungkan, pesta topeng, tari-tarian, meja kartu, digunakan oleh Setan untuk menghancurkan batasan-batasan prinsip dan membuka pintu bagi pemanjaan sensual. Dalam setiap pertemuan kesenangan di mana keangkuhan dikembangkan atau selera dimanjakan, di mana seseorang digiring untuk melupakan Tuhan dan kehilangan pandangan akan minat-minat kekekalan, di sana Setan mengikatkan rantainya di sekeliling jiwa-jiwa.”— Patriarchs and Prophets, 459-460 (Para Nabi dan Bapa). “Sebagai gantinya memanjakan diri dalam penggambaran puitis dan penyampaian yang penuh khayalan, yang mungkin menyenangkan indra dan memberi makan imajinasi, namun yang tidak akan menyentuh pengalaman sehari-hari, Paulus, melalui penggunaan bahasa sederhana, berusaha memberi penerangan kepada hati tentang kebenaran-kebenaran yang amat penting. Penyampaian yang penuh khayalan dapat menyebabkan kegembiraan perasaan, namun terlalu sering kebenaran yang disampaikan melalui cara ini tidak memberi makanan yang penting untuk menguatkan dan melindungi orang percaya bagi pertempuran kehidupan. Kebu298
tuhan-kebutuhan mendesak, aniaya saat ini, dari jiwa-jiwa yang bergumul—ini semua harus dipenuhi dengan petunjuk yang praktis dan masuk akal dalam prinsip-prinsip Kekristenan yang mendasar.”—Acts of the Apostles, 252 (Kisah Para Rasul). “Penyampaian yang penuh khayalan adalah bukan roti kehidupan; ia tidak dapat menyelamatkan jiwa dari dosa… Kebenaran-kebenaran yang disampaikanNya, sebagaimana yang terdapat dalam Perjanjian Lama dan Baru, harus kita sampaikan sekarang sebagai perkataan dari Tuhan yang hidup.”—1 Selected Messages, 160. “Orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan di New York tidak boleh menganggap bahwa hal-hal yang aneh harus dibawa masuk dan dicampurkan ke dalam pekerjaan mereka, sebagai bukti dari ciri adikodrati (supernatural) dari pekerjaan itu, yang menjadikannya sebagai tanda bahwa itu berasal dari Tuhan. Pekerjaan mereka haruslah berbicara kepada orang banyak dalam iman yang penuh percaya dan rendah hati, meminta nasihat Tuhan, bukan menuruti gagasan-gagasan mereka sendiri, tidak mempercayai perkara-perkara khayalan untuk membangkitkan indra perasa orang-orang yang mati dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa. Sistem kebenaran yang terdapat dalam Firman Tuhan dapat membuat kesan sebagaimana yang diharapkan oleh Guru Besar kita akan berkesan kepada akal budi.”—Evangelism, 136.
299
HIBURAN “Ini adalah sebuah pelajaran bagi semua orang dalam pengalaman rohani mereka. Betapa sejumlah kekhawatiran akan dihilangkan jikalau orang-orang hanya percaya kepada Tuhan. Roti kehidupan harus diberikan kepada jiwa-jiwa yang membutuhkan. Dan betapa suatu pekerjaan sering diselesaikan tentang perkara tersebut. Ada pertemuan-pertemuan yang panjang untuk merancang rencana-rencana, menemukan metode-metode baru. Ada usaha-usaha terus menerus untuk menampilkan hiburan-hiburan untuk menarik orang-orang ke dalam gereja atau sekolah Sabat. Seperti para murid Yesus, para pekerja mengajukan pertanyaan, Haruskah kami pergi ke desa dan membeli? Apakah pekerjaan yang harus dilakukan? Datanglah kepada Yesus. Iman dan doa yang rendah hati akan menyelesaikan lebih banyak daripada pertemuan-pertemuanmu yang berlama-lama.”—Testimonies to Ministers, 345. “Ia [Setan] adalah seorang penipu dalam artian yang sesungguhnya, seorang pemikat yang trampil. Ia memiliki banyak jaring yang dipintal halus, yang tampaknya tidak berbahaya, namun telah dipersiapkan secara trampil untuk mengikat orang muda dan orang yang tidak waspada. Pikiran alamiah cenderung kepada kesenangan dan pemuasan diri. Adalah kebijakan Setan untuk meme300
nuhi pikiran dengan keinginan ataupun hiburan-hiburan duniawi…”—Counsels to Teachers, 325. “Anda perlu waspada terhadap kecenderungan bagi pertunjukan dan hiburan.”—Medical Ministry, 167. “Apakah ciri dari pengalaman rohani dari orangorang yang mengambil bagian dalam pekerjaan sekolah Sabat? Terang kebenaran telah bersinar di dalam pikiran dan hati guru-guru dan orang-orang terpelajar, sehingga mereka dapat menyampaikannya kepada orang yang berada di luar Kristus. Pekabaran keselamatan haruslah diberikan kepada orang-orang yang belum membuka hati mereka untuk menerima karunia surgawi. Kebenaran harus memperoleh perhatian dari orang-orang yang tampak acuh tak acuh. Jikalau semua orang merasakan terbeban bagi jiwa-jiwa yang bagi merekalah Kristus telah mati, betapa mendalamnya minat dalam setiap agen yang dipekerjakan bagi keselamatan jiwa-jiwa! Betapa sedikit pikiran-pikiran kita terhadap pemanjaan diri sendiri, terhadap pamer pakaian, dan terhadap pencarian kesenangan. Betapa sedikit uang yang akan dihabiskan untuk pertunjukan dan kesenangan jikalau saja kita menyadari pentingnya menanamkan sarana kita dalam pekerjaan Tuhan, yang membutuhkan setiap keping uang yang tidak digunakan untuk kebutuhan yang sesungguhnya.”—Counsels on Sabbath School Work, 67. “Rencana Musa di padang gurun untuk mengumpulkan sarana adalah sangat berhasil. Tidak ada 301
paksaan yang diperlukan. Musa tidak membuat pesta besar. Ia tidak mengundang orang-orang ke acara sukaria, tari-tarian, dan hiburan pada umumnya. Ia juga tidak menyelenggarakan lotere atau apapun yang cemar untuk memperoleh sarana untuk membangun Kemah Suci Tuhan di padang gurun. Tuhan memerintahkan Musa untuk mengundang anak-anak Israel untuk membawa persembahan mereka. Musa akan menerima pemberian-pemberian dari setiap orang yang memberi dengan sukarela dari hatinya. Persembahan sukarela ini berjumlah begitu besar sehingga Musa mengumumkan bahwa jumlahnya sudah mencukupi. Mereka harus menghentikan hadiah-hadiah mereka; karena mereka telah memberikan dengan berlimpah, lebih banyak daripada yang dapat mereka gunakan. “Godaan-godaan Setan berhasil pada orangorang yang mengaku pengikut Kristus pada titik pemanjaan kesenangan dan selera. Dengan mengenakan pakaian malaikat terang, ia mengutip Kitab Suci untuk membenarkan godaan-godaan yang ditempatkannya di hadapan manusia untuk memanjakan selera, dan kesenangan-kesenangan duniawi, yang memuaskan keinginan hati dagingnya. Orang-orang yang mengaku pengikut Kristus menjadi lemah dalam kuasa moral, dan terpesona oleh suap yang digelarkan di hadapan mereka, dan ia memperoleh kemenangan. “Bagaimanakah Tuhan memandang gereja-gereja yang dipelihara dengan cara seperti ini? Kristus 302
tidak dapat menerima persembahan-persembahan ini, karena tidak diberikan melalui kasih dan perbaktian kepadaNya, melainkan karena penyembahan berhala diri sendiri. Tetapi apa yang tidak akan dilakukan oleh banyak orang karena kasih kepada Kristus, mereka akan melakukannya karena cinta akan kemewahan yang memuaskan selera, dan karena cinta akan hiburan-hiburan duniawi yang memuaskan hati jasmani ini.”—Counsels on Stewardship, 203-204. “Umat Tuhan adalah sarana-sarana pilihanNya bagi perluasan gerejaNya di muka bumi. Mereka harus mencari nasihat Tuhan, hiburan-hiburan dan pertunjukan-pertunjukan duniawi tidak boleh mendapat tempat dalam kehidupan orang Kristen. “Mengikuti jalan Tuhan adalah kekuatan bagi umatNya. Iman dalam karunia Anak Allah yang Tunggal haruslah dinyatakan. Ini akan memberi kesan kepada pikiran orang-orang dunia. Ia yang mengambil posisi berpisah dari dunia, dan bertempur untuk menjadi satu dengan Kristus, akan berhasil dalam menarik jiwa-jiwa kepada Tuhan. Kasih karunia Kristus akan begitu nyata di dalam kehidupannya sehingga dunia akan mengetahui bahwa ia telah bersama-sama dengan Yesus, dan telah belajar daripadaNya.”— Fundamentals of Christian Education, 514. “Seluruh isi surga tertarik kepada keselamatan manusia dan siap untuk mencurahkan ke atas manusia karunia-karunia yang bermanfaat jikalau manusia menurut kepada syarat-syarat yang ditentukan oleh 303
Kristus: “Keluarlah dari antara mereka, dan asingkanlah dirimu, demikian perkataan Tuhan, dan jangan sentuh yang tidak kudus.’ “Orang-orang yang memegang tanggung jawab di sanitarium haruslah sangat waspada bahwa hiburan-hiburan tidak akan menjadi cirinya, karena merendahkan standar Kekristenan, membawa lembaga ini turun ke tingkat yang sama dengan yang lain dan melemahkan kuasa kesalehan yang sejati di dalam pikiran orang-orang yang berhubungan dengannya. Pertunjukan-pertunjukan teatrikal atau duniawi tidak mendasar bagi kemakmuran sanitarium atau bagi kesehatan para pasiennya. Semakin banyak mereka memiliki hiburan seperti ini, semakin sedikit mereka akan dipuaskan kecuali sesuatu yang sejenis akan terus menerus diadakan. Pikiran ada dalam keadaan demam atau resah bagi sesuatu yang baru dan menggairahkan, hal-hal yang tidak boleh dialami. Dan jikalau hiburan-hiburan ini sekali saja diizinkan, maka akan itu diharapkan lagi, dan pasien kehilangan kesenangan akan pengaturan sederhana untuk menghabiskan waktu mereka. Namun istirahatlah, bukan kegembiraan, yang dibutuhkan oleh banyak pasien. “Segera setelah pertunjukan-pertunjukan ini diperkenalkan, penolakan terhadap menonton teater hilang dari pikiran banyak orang, dan permintaan agar adegan-adegan yang bernada tinggi dan tak bermoral harus dilakonkan di teater merubuhkan penghalang terakhir. Orang-orang yang mengizinkan kelas hiburan ini di sanitarium lebih baik mencari hikmat dari Tuhan, 304
untuk menuntun jiwa-jiwa yang malang, lapar dan haus kepada Pancuran sukacita dan kedamaian, dan kebahagiaan. “Ketika seseorang telah menjauh dari jalan yang benar, akan sulit untuk kembali. Pembataspembatas telah dipindahkan, perlindungan telah dipatahkan, salah langkah ke arah yang salah mempersiapkan jalan bagi yang lain… Penyimpangan yang paling kecil dari pekara yang benar dan prinsip akan menggiring kepada pemisahan dari Tuhan dan mungkin berakhir dalam kesesatan. Apa yang pernah dilakukan sekali, kita akan siap secara alamiah untuk melakukannya kembali; dan meneruskan langkah yang pernah diambil, baik yang benar maupun salah, adalah lebih mudah daripada memulai dari awal. Dibutuhkan waktu dan tenaga lebih sedikit untuk merusak jalan kita di hadapan Tuhan daripada membentuk kebiasaan tabiat-tabiat kesalehan dan kebenaran. Apapun yang telah menjadi kebiasaan seseorang, baik yang memberi pengaruh baik maupun buruk, itu akan sulit diabaikannya.”—4 Testimonies, 577-578. “Keinginan akan kegembiraan dan hiburan yang menyenangkan adalah godaan dan sebuah perangkap bagi umat Tuhan, dan khususnya bagi orang muda. Setan terus menerus mempersiapkan bujukan untuk memikat pikiran dari pekerjaan khidmat untuk bersiap bagi peristiwa-peristiwa di waktu dekat. Melalui keagenan duniawi, ia menyediakan kegembiraan terus menerus untuk membu305
juk orang-orang yang tidak waspada untuk bergabung dalam kesenangan-kesenangan duniawi. Ada pertunjukan-pertunjukan, ceramah-ceramah, dan berbagai jenis hiburan tanpa akhir yang diperhitungkan untuk menggiring kepada kesenangan kepada dunia; dan melalui persatuan dengan dunia ini, iman menjadi dilemahkan.”— Counsels to Teachers, 325. “Hiburan-hiburan sosial kita tidak boleh diatur oleh kebiasaan duniawi, melainkan oleh Roh Kristus dan ajaran firmanNya.”—Ministry of Healing, 352-353. “Anda memandang penampilan sebagai sarana besar untuk mengangkatmu kepada keberhasilan. Ini adalah sebuah tipuan. Anda berusaha membuat suatu penampilan yang sama sekali tidak sesuai dengan pekerjaan yang telah diberikan Tuhan kepadamu, penampilan yang membutuhkan sejumlah besar uang untuk tetap memeliharanya.”— Medical Ministry, 167. “Ia [Setan] terjaga lebar, sibuk terlibat dalam menggiring dunia dalam perangkapnya, dan melalui keagenan duniawi ia memelihara kegembiraan yang menyenangkan terus menerus untuk menarik orangorang yang tidak waspada yang mengaku percaya kepada kebenaran agar bersatu dengan keduniawian. Keinginan mata, keinginan akan kegembiraan dan hiburan yang menyenangkan, adalah godaan dan perangkap bagi umat Tuhan. Setan memiliki banyak jaring berbahaya yang dipintal halus, yang 306
dibuat seolah tidak berbahaya, namun melaluinya ia dengan trampil bersiap untuk memikat umat Tuhan. Ada pertunjukan-pertunjukan, ceramah-ceramah, dan berbagai jenis usaha tanpa akhir yang muncul terus menerus dan diperhitungkan untuk menggiring umat Tuhan untuk mencintai dunia dan hal-hal yang ada di dunia.”—1Testimonies, 551. “Mereka tidak mencari tuntunan standar ilahi dalam doa, untuk belajar apa yang dikatakan Kristus tentang buah yang harus dikeluarkan dari pohon Kristiani. Mereka tidak mengetahui bahwa pertunjukanpertunjukan ini adalah benar-benar pesta Setan, yang dipersiapkan untuk menghindarkan jiwa-jiwa dari menerima panggilan pernikahan Anak Domba, dan mencegah agar mereka tidak menerima jubah putih tabiat, yaitu pembenaran oleh Kristus. Mereka menjadi bingung apa perbuatan yang benar yang harus mereka lakukan sebagai orang Kristen. Mereka tidak ingin dianggap berdiri sendirian, dan secara alamiah cenderung mengikuti teladan orang lain. Maka, mereka dipengaruhi oleh orang-orang yang tidak pernah mengalami sentuhan ilahi di dalam hati atau pikirannya.”—Counsels to Teachers, 341. “Ada bentuk-bentuk rekreasi yang sangat bermanfaat baik bagi pikiran maupun tubuh. Pikiran yang diterangi dan mampu memilah akan menemukan banyak sarana hiburan dan perubahan, dari sumbersumber yang bukan saja aman melainkan juga memberi tuntunan. Rekreasi di alam terbuka, perenung307
an akan karya-karya Tuhan di alam, akan memberi manfaat tertinggi.”—4 Testimonies, 653. “Sebagian orang mungkin akan menghimbau bahwa jikalau ajaran agama dijadikan menonjol, sekolah-sekolah kita akan menjadi tidak populer; bahwa orang-orang yang tidak seiman dengan kita tidak akan menirunya. Baiklah; biarlah mereka pergi ke sekolah-sekolah lain, di mana mereka akan menemukan sebuah sistem pendidikan yang sesuai dengan selera mereka. Adalah menjadi tujuan Setan melalui pertimbangan-pertimbangan ini untuk mencegah dicapainya tujuan pendirian sekolah kita. Terhalang oleh sarana ini, para pimpinan sekolah beralasan untuk mengikuti cara dunia dan meniru rencana dan kebiasaannya. Banyak yang telah menunjukkan kekurangan hikmat dari atas dengan bergabung dengan musuh-musuh Tuhan dan kebenaran dengan cara memberikan pertunjukan-pertunjukan duniawi kepada para muridnya. Dengan melakukan ini mereka membawa ke atas diri mereka ketidaksetujuan Tuhan, karena mereka telah salah mengarahkan orang muda dan melakukan pekerjaan Setan. Mereka harus berhadapan dengan pekerjaan ini, dengan segala akibatnya, dengan mengabaikan Tuhan.—6 Testimonies, 142-143. “Ketika Tuhan menuntut agar kita berbeda dan istimewa, bagaimanakah mungkin kita menginginkan kepopuleran atau berusaha meniru kebiasaan dan praktek-praktek duniawi? “Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persa308
habatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.” Yakobus 4:4. “Merendahkan standar untuk memperoleh kepopuleran dan pertambahan jumlah, dan kemudian menjadikan pertambahan ini sebagai pekerjaan yang memberi sukacita, menunjukkan kebutaan yang besar. Jikalau jumlah adalah bukti keberhasilan, Setan mungkin akan mengakui kehebatannya; karena di dalam dunia ini para pengikutnya adalah mayoritas. Adalah tingkat kuasa moral yang meliputi sebuah sekolah yang menjadi ujian bagi kemakmurannya. Adalah kebajikan, kecerdasan, dan kesetiaan orang-orang yang menjadi bagian dari sekolah kita, bukan jumlahnya, yang seharusnya menjadi sumber sukacita dan rasa syukur. Maka, apakah sekolah-sekolah kita harus menjadi dipertobatkan kepada dunia dan mengikuti kebiasaan dan gayanya? “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Roma 12:1-2. “Manusia akan mengusahakan setiap cara untuk membuat agar perbedaan antara orang 309
MAHK dan pemelihara hari pertama semakin tidak menonjol. Sekelompok orang dipertemukan dengan saya yang membawa nama orang-orang MAHK, yang menyarankan bahwa panji atau tanda, yang menjadikan kita umat yang berbeda seharusnya tidak dikibarkan secara mencolok; karena menurut mereka ini bukanlah kebijaksanaan yang bijaksana untuk memperoleh keberhasilan dalam lembaga kita. Namun ini bukanlah saatnya untuk menurunkan warna kita dan menjadi malu dengan iman kita. Panji yang berbeda ini, yang digambarkan dalam perkataan, “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus,” haruslah disampaikan kepada dunia hingga saat penutupan pintu kasihan. Sementara usaha-usaha harus ditingkatkan untuk memajukan di wilayah-wilayah yang berbeda, iman kita tidak boleh ditutupi demi memperoleh perlindungan. Kebenaran harus datang kepada jiwa-jiwa yang hendak binasa; dan jikalau kebenaran ditutupi dengan jalan apapun, Tuhan tidak dipermuliakan, dan darah jiwajiwa akan menuntut tanggung jawabmu. “Sepanjang orang-orang yang berhubungan dengan lembaga-lembaga kita berjalan dengan rendah hati dengan Tuhan, makhluk-makhluk cerdas surga akan bekerja sama dengan mereka; namun biarlah semua orang mengingat kenyataan bahwa Tuhan telah berkata, “Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati.” 1Samuel 2:30. Tidak boleh ada sesaatpun kesan yang diberikan kepada setiap orang de310
mi keuntungannya diri menyembunyikan iman dan ajarannya dari orang-orang yang tidak percaya di dunia, karena takut bahwa ia tidak akan dipandang tinggi jikalau prinsip-prinsipnya diketahui. Kristus menuntut dari semua pengikutNya, pengakuan iman yang terbuka dan jantan. Setiap orang harus menunjukkan pendiriannya, dan menjadi sebagaimana Tuhan merancang dia seharusnya, suatu pemandangan kepada dunia, kepada malaikat, dan kepada manusia. Seluruh alam semesta memandang dengan minat yang tak terkatakan untuk melihat penutupan pekerjaan dari pertentangan besar antara Kristus dan Setan. Setiap orang Kristen harus menjadi terang, tidak disembunyikan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, namun meletakkannya pada sebuah lilin, sehingga terang dapat memancar kepada setiap orang yang ada di dalam rumah tersebut. Jangan pernah, karena pengecut atau kebijakan duniawi, membiarkan terang Tuhan ditempatkan di latar belakang. “Meskipun dalam berbagai hal lembaga-lembaga sekolah kita telah berayun ke arah penyesuaian dengan dunia, meskipun langkah demi langkah mereka maju ke arah dunia, mereka itu adalah tawanan dari pengharapan. Nasib belum terjalin rapi dalam mata jala pekerjaannya sehingga lembaga-lembaga ini perlu tetap tidak berdaya dan dalam ketidakpastian. Jikalau mereka mendengarkan suaraNya dan mengikuti jalanNya, Tuhan akan membenahi dan menerangi mereka, dan membawa mereka kembali ke tempat 311
yang benar yang berbeda dengan dunia. Ketika manfaat bekerja dengan prinsip-prinsip Kristiani diketahui, ketika diri sendiri disembunyikan di dalam Kristus, kemajuan yang semakin besar akan diperoleh; karena setiap pekerja akan merasakan kelemahan manusia pribadinya; ia akan memohon hikmat dan kasih karunia Tuhan, dan akan menerima pertolongan ilahi yang dijanjikan dalam setiap keadaan mendesak.”—6 Testimonies, 143-145. “Anda telah berada dalam keadaan ketidakpastian dan ketidakpercayaan, dan telah seringkali memilih masyarakat yang berada dalam kegelapan, orang-orang yang digunakan oleh Setan untuk mencerai-beraikan dari Kristus. Anda dapat hidup di antara orang-orang yang paling korup, dan tetap tidak ternoda, tidak bercela, jikalau Tuhan dalam pemeliharaanNya menuntunmu. Akan tetapi berbahaya bagi orang-orang yang hendak memuliakan Tuhan untuk mencari kesenangan dan hiburan bersama dengan orang-orang yang tidak takut kepadaNya. Setan selalu menyelimuti dengan kegelapan; dan jikalau orang-orang yang mengakui Kristus pergi tanpa dihalangi ke dalam kegelapan ini, mereka menggoda iblis untuk mencobai mereka.”—2 Testimonies, 222. TEPUK TANGAN “Salah satu cacat dalam tabiat (raja) Saul adalah kesenangannya akan pujian. Sifat ini telah memberi pe312
ngaruh kepada tindakan dan pemikirannya; segala sesuatu ditandai oleh keinginannya akan pujian dan pengangkatan diri sendiri. Standar benar salahnya adalah standar rendah dari tepuk tangan yang populer. Tidak ada seorangpun yang aman dengan hidup untuk menyenangkan orang lain, dan tidak mencari pertama-tama pujian dari Tuhan. Ambisi Saul adalah menjadi yang pertama dalam pemandangan manusia.”—Patriarchs and Prophets, 650 (Para Nabi dan Bapa). “Saya telah diperlihatkan bahwa kewaspadaan besar harus dilakukan, bahkan jika perlu mengangkat beban tekanan dari pria dan wanita, karena jikalau tidak, mereka akan bersandar kepada hikmatnya sendiri dan gagal menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya tempat bergantung. Tidak aman untuk berbicara tentang pujian orang-orang atau memuji kemampuan seorang pendeta Kristus. Pada hari Tuhan, banyak orang akan ditimbang dan ditemukan kurang karena pujian. Saya memperingatkan saudarasaudara untuk tidak pernah memuji orang lain karena kemampuan mereka, karena mereka tidak akan dapat menanggungnya. Diri sendiri amat mudah diangkat, dan sebagai akibatnya, orang akan kehilangan keseimbangannya. Saya mengatakan kembali kepada saudarasaudara: Jikalau anda menginginkan jiwamu bersih dari darah semua orang, jangan pernah merayu, jangan pernah memuji usaha-usaha dari makhluk fana ini; karena itu akan menjadi kehancurannya. 313
Tidak aman, melalui perkataan dan perbuatan, untuk mengangkat seorang saudara atau saudari, betapapun tanggapannya tampak rendah hati. Jikalau ia benar-benar memiliki roh yang rendah hati dan sederhana, yang sangat dihargai oleh Tuhan, tolonglah mereka agar tetap mempertahankannya. Ini tidak akan dilakukan dengan mencela mereka ataupun mengabaikan penghargaan kepada nilai kegunaan mereka. Namun hanya sedikit yang dapat menanggung pujian tanpa menjadi terluka. “Beberapa pendeta yang berkemampuan yang sekarang mengkhotbahkan kebenaran, menyukai pujian. Tepuk tangan merangsang mereka, sebagaimana segelas anggur terhadap seorang pemabuk. Tempatkanlah pendeta ini di jemaat yang kecil yang tidak menjanjikan kegembiraan khusus dan yang tidak mendorong oposisi, maka mereka akan kehilangan minat dan semangat, dan tampak tidak bersemangat dalam pekerjaannya seperti seorang pemabuk ketika ia kehilangan uang dirhamnya. Orang-orang ini akan gagal menjadi pekerja-pekerja yang nyata dan praktis hingga mereka belajar untuk bekerja tanpa kegembiraan akan tepuk tangan.”—3 Testimonies, 185-186. “Saya meminta anda untuk mempelajari kembali salib Kristus. Jikalau semua orang yang berbangga hati dan sombong, yang hatinya merindukan tepuk tangan manusia dan ingin tampak berbeda dari sesamanya, dapat menilai dengan benar nilai Anak Allah, ditolak, dihinakan, diludahi, oleh orang-orang yang de314
mi mereka ia datang untuk menebus, betapa tidak berharganya segala kemuliaan yang dapat diberikan manusia.”—4 Testimonies, 375. “Kerajaan Allah tidak datang dengan pertunjukan lahiriah, melainkan melalui kelembutan dalam ilham perkataanNya, melalui pekerjaan Roh Kudus di dalam hati, persekutuan jiwa dengan Dia yang adalah kehidupannya. Pernyataan terbesar dari kuasanya adalah tampak di dalam kodrat manusia dibawa kepada kesempurnaan tabiat Kristus.” Ministry of Healing, 36. “Kekayaan atau kedudukan tinggi, peralatan yang mahal, arsitektur atau perlengkapan, bukanlah perkara mendasar bagi kemajuan pekerjaan Tuhan; bukan pula keberhasilan yang mendapatkan tepuk tangan dari manusia dan menjadi kesombongan. Pertunjukan dunia, betapapun mengesankan, tidak berharga di mata Tuhan. Ini semua hanya berharga jikalau menyatakan Tuhan. Produksi seni yang terbaik tidak memiliki keindahan yang dapat dibandingkan dengan keindahan tabiat, yang adalah buah dari pekerjaan Roh Kudus di dalam jiwa,”—Ministry of Healing, 37. “Semua ini adalah sangat berkebalikan dengan kehidupan Yesus. Di dalam kehidupan itu, tidak ditemukan ada pertentangan yang ribut, tidak ada perbaktian yang suka pamer, tidak ada tindakan untuk mendapatkan tepuk tangan. Kristus tersembunyi di dalam Tuhan, dan Tuhan dinyatakan dalam tabiat AnakNya. Yesus menginginkan agar pikiran 315
orang-orang diarahkan kepada pernyataan Tuhan ini, dan penghormatan diberikan kepadaNya.”— Desire of Ages, 261. “Yesus tidak mencari kekaguman atau tepuk tangan dari manusia. Ia tidak memerintah bala tentara apapun.”—Ministry of Healing, 197. “Di dalam hari Yesus, di mana bertakhta keselarasan yang sempurna dengan Tuhan, terdapat kedamaian yang sempurna. Ia tidak pernah bergembira karena tepuk tangan, ataupun patah semangat karena celaan ataupun kekecewaan. Di tengah-tengah pertentangan dan perlakuan yang paling kejam, Ia masih memiliki semangat yang tinggi. Akan tetapi banyak orang yang mengaku pengikut-pengikutNya memiliki hati yang susah dan cemas, karena mereka takut mempercayakan diri mereka kepada Tuhan. Mereka tidak menyerah sepenuhnya kepadaNya; karena mereka takut akan segala konsekuensi yang akan menjadi akibat dari penyerahan itu. Kecuali mereka benar-benar melakukan penyerahan ini, mereka tidak akan menemukan kedamaian.”— Desire of Ages, 330. “Sejauh mungkin, Ia menutup pintu bagi penggoda. Tidak ada keuntungan ataupun kesenangan, tepuk tangan ataupun kekecewaan yang dapat membujuk Dia untuk bertindak salah. Ia bijaksana untuk mengenali kejahatan, dan kuat untuk menolaknya.”—Desire of Ages 72.
316
“Mereka selamanya mencoba untuk mempertahankan kedudukan, untuk memperoleh tepukan tangan, untuk mendapatkan pujian karena melakukan beberapa pekerjaan besar yang tidak dapat dilakukan oleh orang lain. Namun keyakinan kualitas dari kehidupan mereka yang beradab terganggu karena berhubungan dengan orang-orang yang sederhana dan tidak beruntung. Mereka salah mengira alasannya sama sekali. Alasan mengapa mereka menghindari segala kewajiban yang tidak begitu disetujui adalah karena sifat mementingkan diri sendiri yang sangat tinggi. Diri sendiri yang berharga adalah pusat dari segala tindakan dan motif mereka. “Tidak ada rasa takut untuk menyakiti hati, tidak ada keinginan bagi persahabatan ataupun tepukan tangan, yang dapat menggiring Paulus untuk menahan perkataan yang diberikan Tuhan kepadanya sebagai petunjuk, peringatan ataupun teguran bagi mereka. Dari hamba-hambaNya saat ini Tuhan menuntut keberanian dalam menyampaikan firman dan dalam melakukan perintahNya. Pendeta Kristus tidak boleh menyampaian kepada orang-orang hanya kebenaran-kebenaran yang sangat menyenangkan, sementara menahan kebenaran-kebenaran lain yang mungkin menyebabkan rasa sakit.”— Acts of the Apostles, 394 (Kisah Para Rasul). “Baik pemikiran maupun tindakan adalah perlu jikalau anda hendak mencapai kesempurnaan tabiat. Sementara berhubungan dengan dunia, anda harus selalu waspada bahwa anda tidak terlalu bersema317
ngat mencari tepukan tangan dari manusia dan mengharapkan pendapat mereka. Berjalanlah dengan berhati-hati jikalau anda dapat berjalan dengan selamat; tanamkanlah kasih karunia kerendahhatian, dan gantungkanlah jiwamu yang tidak berdaya kepada Kristus. Dalam segala hal, anda akan menjadi hamba-hamba Tuhan. di tengah-tengah kekacauan dan pencobaan di dalam kerumunan dunia, melalui kemanisan yang sempurna, anda menjaga kebebasan jiwa.”—4 Testimonies, 568. “Kebergantungan kepada diri sendiri harus dikalahkan. Kecintaan akan tepukan tangan harus dipandang sebagai sebuah perangkap. Selalu ada bahaya dalam membuat kekeliruan yang besar melalui kesombongan hikmat dan kemampuan diri sendiri.”—Testimonies to Ministers, 250-251. “Kecuali jikalau pendeta dengan berani menyatakan kebenaran yang utuh, kecuali ia akan memiliki mata yang diarahkan kepada kemuliaan Tuhan dan bekerja di bawah tuntunan Kapten agung keselamatannya, kecuali ia bergerak maju, tanpa bergantung kepada kekecewaan dan tanpa dicemari oleh tepukan tangan, ia akan dipandang sebagai penjaga yang tidak setia.”—5 Testimonies, 263. “Kita ada dalam bahaya besar ketika kita menerima pujian dari satu sama lain, ketika kita masuk ke dalam satu perserikatan untuk saling mengangkat satu sama lain; beban besar orang-orang Farisi adalah memperoleh pujian manusia; dan Kristus 318
mengatakan kepada mereka bahwa hanya itulah balasan yang akan pernah mereka terima.”—5 Testimonies, 133. “Musuh sedang membeli jiwa-jiwa saat ini dengan amat murah. ‘Engkau telah menjual dirimu dengan cuma-cuma,’ demikian bahasa Alkitab. Seseorang menjual jiwanya demi tepukan tangan dunia, yang lain demi uang; seseorang untuk memanjakan nafsu dasar, yang lain untuk hiburan duniawi. Tawar menawar ini terjadi setiap hari. Setan menawar darah Kristus dan membeli orangorang dengan murah, meskipun harga yang tak terbilang yang telah dibayarkanNya untuk menebus mereka.”—5 Testimonies, 133. “Banyak orang yang selalu siap untuk merayu dan memuji seorang pendeta yang cakap dalam berbicara.”—4 Testimonies, 376. “Segala nilai dan kebesaran dalam kehidupan ini berasal dari hubungan dengan surga dan kehidupan kekal di masa depan. Lengan Tuhan yang kekal melingkari jiwa-jiwa yang berpaling kepadaNya meminta pertolongan, betapapun lemahnya jiwa ini. Perkaraperkara yang berharga di bukit-bukit akan musnah; namun jiwa yang hidup bagi Tuhan, tidak digoyahkan oleh kekecewaan, tidak dipalingkan oleh tepukan tangan, akan tinggal selamanya dengan Dia. Kota Tuhan akan membuka pintu gerbangnya untuk menerima dia yang bekerja bersama ketika berada di bumi untuk bersandar kepada Tuhan bagi tuntunan dan hikmat, bagi penghiburan dan pengharapan di 319
tengah-tengah kehilangan dan penderitaan. Nyanyian para malaikat akan menyambut dia di sana, dan baginya pohon kehidupan akan memberikan buahnya.”—4 Testimonies, 328. PENGGONCANGAN “Saya melihat beberapa orang, dengan iman yang kuat dan seruan yang penuh penderitaan, memohon kepada Tuhan. wajah mereka pucat dan ditandai dengan kecemasan mendalam, yang menunjukkan pergumulan batin mereka. Keteguhan dan ketulusan yang besar dinyatakan dalam wajah mereka; keringat besar-besar menetes dari dahi mereka. Wajah-wajah mereka bersinar dengan tanda persetujuan dari Tuhan, dan lagi pandangan yang khidmat, tulus dan cemas yang sama akan tampak pada wajah mereka. “Malaikat-malaikat jahat berkerumun di sekeliling, menekan kegelapan ke atas mereka untuk menutupi Yesus dari pandangan mereka, sehingga mata mereka dapat diarahkan kepada kegelapan yang menyelimuti mereka, dan oleh karenanya mereka akan digiring agar tidak percaya kepada Tuhan dan mengeluh melawan Dia. Satu-satunya keamanan bagi mereka adalah tetap mengarahkan mata mereka ke atas. Para malaikat Tuhan telah menjaga umatNya, dan sementara suasana penuh racun dari malaikat jahat menekan di sekeliling orang-orang yang cemas ini, para malaikat surga terus menerus mengepakkan sayap 320
mereka di atas mereka untuk menghalau kegelapan yang pekat ini. “Sementara orang-orang yang berdoa ini meneruskan seruan tulus mereka, terkadang sinar terang Yesus datang kepada mereka, untuk menghibur hati mereka dan menerangi wajah mereka. Saya melihat beberapa orang tidak mengambil bagian dalam pekerjaan yang penuh penderitaan dan permohonan ini. Mereka tampak tidak perduli dan sembrono. Mereka tidak melawan kegelapan di sekeliling mereka, dan kegelapan itu menutupi mereka seperti awan yang tebal. Para malaikat Tuhan meninggalkan mereka dan pergi menolong orang-orang yang berdoa dan tulus. Saya melihat para malaikat Tuhan bergegas membantu semua orang yang bergumul dengan segala kekuatan mereka untuk melawan malaikat jahat dan yang mencoba menolong dirinya sendiri dengan berseru kepada Tuhan terus menerus. Akan tetapi malaikat-malaikat Tuhan meninggalkan orang-orang yang tidak berusaha untuk menolong dirinya sendiri, dan saya tidak dapat melihat mereka lagi. “Saya menanyakan arti dari penggoncangan yang telah saya lihat ini dan saya ditunjukkan bahwa ini semua disebabkan oleh karena kesaksian yang lurus yang ditimbulkan oleh nasihat Saksi Yang Benar kepada jemaat Laodikea. Ini akan memberi akibat pada hati si penerimanya, dan akan menuntun dia untuk meninggikan standar dan mencurahkan 321
kebenaran yang lurus. Sebagian orang tidak akan membawa kesaksian yang lurus ini. Mereka akan bangkit melawannya, dan inilah yang akan menyebabkan suatu penggoncangan di antara umat Tuhan. “Saya melihat bahwa kesaksian dari Saksi yang Benar itu tidak setengahpun diperhatikan. Kesaksian yang khidmat yang kepadanya bergantung nasib gereja telah dianggap enteng, jikalau bukan diabaikan sama sekali. Kesaksian ini harus menyebabkan pertobatan yang mendalam; semua orang yang benar-benar menerimanya akan menurutinya dan disucikan. “Kata malaikat, ‘Dengarlah!” Segera saya mendengar sebuah suara seperti banyak alat musik yang berbunyi dalam alur yang sempurna, manis dan selaras. Musik ini mengatasi segala musik yang pernah saya dengar, yang tampak penuh dengan belas kasihan, kesabaran, dan sukacita kudus dan mengangkat. Musik ini menggetarkan seluruh tubuh dan jiwa saya. Kata malaikat itu, “Lihatlah!” Perhatian saya kemudian mengarah kepada sekelompok orang yang pernah saya lihat, yang sedang digoncang dengan amat kuat. Saya ditunjukkan orang-orang yang sebelumnya saya pernah lihat menangis dan berdoa dalam penderitaan roh. Jumlah para malaikat penjaga di sekeliling mereka telah dilipatgandakan, dan mereka mengenakan persenjataan dari kepala hingga kaki mereka. Mereka bergerak dalam keteraturan yang pasti, seperti sepasukan tentara. Wajah mereka menyatakan pertentangan yang hebat yang telah mereka alami, 322
dan pergumulan yang penuh penderitaan yang telah mereka lewati. Namun wajah mereka, yang ditandai dengan beberapa penderitaan batin, sekarang bersinar dengan terang dan kemuliaan surga. Mereka telah memperoleh kemenangan, dan ini memancarkan dari mereka rasa syukur yang paling dalam dan sukacita yang suci kudus.”—Early Writings, 269-271.
323
TEATER DAN HIBURAN-HIBURAN DUNIAWI SEJENIS (The Theater and Similar Worldly Amusements)
VANCE FERRELL
PILGRIMS REST HCR 77, BOX 38A – BEERSHEBA SPRINGS, TN 37305 USA
324
Selama ribuan tahun, hiburan duniawi meliputi pertunjukan-pertunjukan teater. Pertunjukan ini berupa pertunjukan langsung yang disaksikan oleh penonton. Selama masa hidupnya, Ellen White menulis banyak pernyataan yang mengutuk teater dan kehadiran kita dalam pertunjukan teater. Anda akan membaca pernyataan-pernyataan tersebut dalam tulisan ini. Segera setelah kematiannya, dua bentuk pertunjukan teater baru dimulai: gambar bergerak (film) dan kemudian drama radio. Keduanya bertumbuh pesat, melampaui teater tradisional, hingga di tahun 1950-an ketika satu variasi teater yang baru menggantikan sebagian besar dari keduanya: televisi. Kotak teater rumah tangga yang kecil ini sekarang telah menjadi raksasa di bidang drama, dan di tahun-tahun terakhir ini telah menghasilkan TV kabel, TV satelit, dan film-film video yang diputar dari perekaman video. Apapun bentuknya: komedi, tragedi, kekerasan, atau sebaliknya, pertunjukan ini adalah masih teater yang telah berumur tua. Dan ini dikutuk oleh Tuhan surgawi. Bagaimanakah kita sendiri harus bersikap terhadap teater, baik berupa film-film, televisi, pertunjukan drama langsung, TV kabel atau kaset video yang memutar ulang film-film lama? Demi kebaikan anda, sekarang dan sepanjang kekekalan yang akan datang, anda harus membaca tulisan ini dengan seksama dan merenungkan implikasi atau akibat-akibatnya. Jangan tergesa-gesa mengabaikannya seolah ini hanya memi325
liki akibat kecil saja. Anda harus menyelamatkan jiwa atau hilang sama sekali. Dan pengaruh anda akan sangat mempengaruhi masa depan orang lain di rumah, khususnya istri, suami, anak-anak atau orangtua dan juga siapapun yang berkunjung ke rumah anda. “Saya diperintahkan untuk berbicara kepadamu bahwa anda tidak mengetahui betapa dekatnya krisis akan segera tiba. Ini setahap demi setahap telah mencuri dari kita, seperti seorang pencuri. Matahari bersinar di langit, mengitari lintasannya sebagaimana biasanya, dan langit masih mengumandangkan kemuliaan Tuhan; manusia melakukan pekerjaannya seperti biasa, makan dan minum, bercocok tanam dan membangun, kawin dan mengawinkan; para pedagang masih terlibat dalam jual beli; percetakan masih menerbitkan bahan-bahan bacaan; manusia saling sikut satu sama lain, berusaha mencari tempat tertinggi; pencinta kenikmatan masih mengunjungi teater, pacuan kuda, neraka judi dan kegembiraan puncak masih berlangsung; akan tetapi jam-jam pintu kasihan akan segera ditutup, dan setiap kasus hendak diputuskan secara kekal. Hanya ada sedikit orang yang percaya dengan hati dan jiwa bahwa kita harus memenangkan surga dan menghindari neraka; namun mereka menunjukkan iman melalui perbuatan mereka. “Tanda-tanda kedatangan Kristus segera digenapi. Setan melihat bahwa ia hanya memiliki waktu yang singkat untuk bekerja, dan ia telah memerintahkan agen-agennya untuk bekerja untuk 326
mendorong unsur-unsur dunia, sehingga manusia bisa tertipu, tersihir, terpesona dan tetap dikuasai hingga hari belas kasihan berakhir, dan pintu belas kasihan akan ditutup untuk selamanya.”— Counsels to Teachers, hlm. 413-414. “Di zaman yang penuh dengan kejahatan ini, kita harus mengetahui bahwa krisis besar terakhir sudah dekat. Ketika pelanggaran terhadap hukum Tuhan hampir universal, ketika umatNya ditekan dan dianiaya oleh sesama manusia sendiri, Tuhan akan maju. "—Christ's Object Lessons, hlm. 178. “Banyak orangtua mengusahakan kebahagiaan anak-anak mereka dengan pemuasan akan cinta hiburan. Mereka mengizinkan anak-anak mereka terlibat dalam olah raga, dan hadir dalam pestapesta kesenangan, dan menyediakan bagi mereka uang untuk digunakan dengan bebas untuk pamer dan pemuasan diri. Semakin besar keinginan akan kesenangan dimanjakan, menjadi semakin besarlah keinginan itu. Minat orang-orang muda akan lebih terserap kepada kesenangan, hingga mereka menjadikannya tujuan hidup yang besar. Mereka membentuk kebiasaan-kebiasaan bodoh dan pemanjaan diri sehingga hampir tidak mungkin bagi mereka untuk menjadi orang-orang Kristen yang teguh. “Bahkan gereja, yang seharusnya menjadi tiang dan landasan kebenaran, ternyata mendorong cinta kesenangan yang egois. Ketika uang harus dikumpulkan untuk tujuan-tujuan rohani, sarana apakah yang dipilih gereja? Bazar, pesta makan malam, 327
pasar malam, bahkan lotere, dan sarana serupa. Seringkali tempat yang diasingkan untuk perbaktian kepada Tuhan dinodai dengan pesta pora dan minum-minum, jual beli, dan sukaria. Penghormatan kepada rumah Tuhan dan perbaktian kepadaNya direndahkan di dalam pikiran orang-orang muda. Batasan-batasan penahanan diri menjadi lemah. Cinta diri, selera, suka pamer, lebih menonjol, dan menjadi semakin kuat karena dimanjakan. “Mengejar kenikmatan dan hiburan berpusat di kota-kota. Banyak orangtua yang memilih tinggal di kota demi anak-anak mereka yang menganggap dapat memberi mereka lebih banyak keuntungan, ternyata mengalami kekecewaan, dan terlambat untuk bertobat dari kesalahan mereka yang mengerikan. Kota-kota sekarang ini segera menjadi Sodom dan Gomora. Banyak liburan-liburan yang mendorong kemalasan. Olah raga yang penuh sukaria, pertunjukan teater, pacuan kuda, perjudian, minuman keras, dan sukaria, merangsang setiap nafsu menjadi kegiatan nyata yang semakin kuat. Orang-orang muda diseret oleh arus populer. Mereka yang belajar menyukai hiburan itu sendiri adalah sedang membuka pintu kepada banjir pencobaan. Mereka menyerah kepada kegirangan sosial dan keriangan tanpa pikir, dan keterlibatan mereka dengan para pencinta kesenangan memiliki efek beracun ke dalam pikiran mereka. Mereka dibawa dari satu bentuk bujukan ke bentuk yang lain, hingga mereka kehilangn baik keinginan 328
maupun kemampuan untuk hidup secara berguna. Sikap rohani mereka membeku; kehidupan rohani mereka menjadi gelap. Segala kemampuan yang agung di dalam jiwa, segala yang menghubungkan manusia kepada dunia rohani, dihinakan. “Adalah benar bahwa sebagian orang mungkin melihat kebodohan mereka dan kemudian bertobat. Tuhan mungkin mengampuni mereka. Tetapi mereka telah melukai jiwa mereka sendiri, dan membawa kepada diri mereka kehancuran seumur hidup. Kuasa untuk membedakan (discernment), yang seharusnya selalu dijaga agar tetap awas dan peka untuk membedakan antara yang benar dan salah, telah amat rusak. Mereka tidak cepat mengetahui suara tuntunan Roh Kudus, atau membedakan sarana-sarana Setan. Terlalu sering pada saat berbahaya mereka jatuh kepada pencobaan, dan dibawa menjauh dari Tuhan. Akhir dari kehidupan yang cinta kesenangan adalah kehancuran bagi dunia mereka sekarang ini dan dunia mendatang. “Kepedulian, kekayaan, kenikmatan, semuanya digunakan oleh Setan dalam permainan kehidupan bagi jiwa manusia. Peringatan telah diberikan, “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” 1 Yohanes 2:15, 16. Ia yang 329
membaca hati manusia seperti membaca sebuah buku berkata, "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.” Lukas 21:34. Dan rasul Paulus dengan Roh Kudus menuliskan, “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” 1 Timotius 6:9, 10.” –Christ's Object Lessons, hlm. 54, 56. “Sementara mereka mengaku orang Kristen, mereka menganjurkan kepada para pasien mereka, permainan kartu, menari, dan menonton teater, yang kesemuanya memiliki kecenderungan kepada kejahatan, atau, setidaknya, memiliki penampilan kejahatan, dan secara langsung bertentangan dengan ajaran-ajaran Kristus dan para rasulNya.”—1 Testimonies, hlm. 490. “Mereka menganjurkan …menari dan bermain kartu, dan menyarankan untuk menonton teater dan tempat-tempat hiburan duniawi sedemikian, yang secara langsung berlawanan dengan ajaranajaran Kristus dan para rasul.”—1 Testimonies, hlm. 554. 330
“Saya ditunjukkan keadaan dunia ini, yang semakin cepat memenuhi cawan kejahatannya, kekerasan dan kejahatan dalam segala bentuknya sedang memenuhi dunia kita, dan Setan sedang menggunakan setiap sarana untuk membuat kejahatan dan menjadikan sifat buruk populer. Orangorang muda yang berjalan di jalanan dikelilingi oleh berita dan pesan kejahatan dan dosa, yang dihadirkan dalam bentuk novel atau dimainkan dalam sebagian teater. Pikiran mereka dididik untuk terbiasa dengan dosa. Jalan yang ditempuh oleh perilaku tidak bermoral dan menghina terpampang di hadapan mereka dalam berita-berita harian, dan segala sesuatu yang dapat menimbulkan keingintahuan dan membangkitkan nafsu kebinatangan dibawa di hadapan mereka dalm kisah-kisah yang menggembirakan dan menegangkan. “Buku-buku yang berasal dari akal pikiran yang telah rusak meracuni pikiran ribuan orang di dunia. Dosa tidak tampak sangat besar. Mereka mendengar dan membaca begitu banyak kejahatan dan keburukan yang menghinakan sehingga hati nurani yang sebelumnya peka, yang akan menghindari kengerian sekarang, menjadi begitu kelu sehingga ia terbiasa dengan perkataan dan perbuatan rendah dan hina orang-orang yang rakus”—3 Testimonies, hlm. 471472. “Roh kesembronoan berjalan bersama pekerjaan badut dan pemain-pemain teater; namun kesemuanya di bawah martabat seorang manusia 331
yang dipilih sebagai …jurubicara bagi Tuhan.”—4 Testimonies, hlm. 320. “Di dalam rumah-rumah orang Kristen, harus dibangun kubu pertahanan melawan pencobaan. Setan menggunakan segala sarana untuk membuat kejahatan dan menjadikan sifat buruk populer. Kita tidak bisa berjalan di jalan-jalan perkotaan tanpa menemukan pesan-pesan yang menyala tentang kejahatan yang dihadirkan dalam sebagian novel atau dimainkan di sebagian teater. Pikiran mereka dididik untuk terbiasa dengan dosa. Jalan yang ditempuh oleh perilaku tidak bermoral dan menghina terpampang di hadapan mereka dalam berita-berita harian, dan segala sesuatu yang dapat menimbulkan keingintahuan dan membangkitkan nafsu kebinatangan dibawa di hadapan mereka dalam kisah-kisah yang menggembirakan.”—Bible Echo, 15 Oktober 1894. “Kita berada di dunia ini,” kata mereka, “dan kita tidak dapat keluar darinya.” Namun, wahai para orangtua, kita bisa memperoleh jalan yang baik untuk keluar dari dunia ini, jikalau kita mau memilih demikian. Kita dapat menghindari untuk melihat banyak kejahatan yang berlipat begitu cepat di hari-hari terakhir ini. Kita dapat menghindar dari mendengar banyak kekejian dan kejahatan yang ada.”—Notebook Leaflets, Education, Nomor 1. “Banyak dari hiburan-hiburan yang populer di dunia sekarang ini, bahkan yang populer bagi mereka yang mengaku Kristen, cenderung memiliki tujuan 332
yang sama dengan hiburan kafir. Sesungguhnya hanya sedikit saja dari antara jenis hiburan itu yang tidak diperhitungkan oleh Setan untuk menghancurkan jiwajiwa. Melalui drama ia telah bekerja selama berabad-abad untuk membangkitkan nafsu dan memanjakan kehinaan. Opera dengan pertunjukannya yang mempesona dan musik yang membingungkan, pesta topeng, tari-tarian dan meja kartu, digunakan oleh Setan untuk menghancurkan batasan-batasan prinsip dan membukakan pintu kepada pemuasan sensual. Dalam setiap perkumpulan demi kesenangan, di mana kebanggaan dikembangkan dan selera dimanjakan, di mana orang digiring untuk melupakan Tuhan dan kehilangan minat kepada kekekalan, di sanalah Setan mengikatkan rantainya di sekeliling jiwa.”—Patriarch and Prophets, hlm. 707. “Orang-orang Kristen yang sejati tidak akan menginginkan masuk ke tempat hiburan apapun atau terlibat dalam segala pengalihan yang ke atasnya dia tidak bisa memintakan berkat Tuhan. Ia tidak akan ditemukan di dalam teater, gedung biliar, atau tempat bowling. Ia tidak akan bersatu dengan para penari waltz yang bersukaria atau melibatkan diri dalam kesenangan mempesona yang akan mengusir Kristus dari dalam pikirannya. “Kepada orang-orang yang memohon pengalihan seperti ini, kami menjawab, kami tidak dapat memanjakan mereka dalam nama Yesus dari Nazaret. Berkat Tuhan tidak akan dicurahkan ke atas jam333
jam yang dihabiskan di dalam teater atau taritarian. Tidak akan ada orang Kristen yang menginginkan bertemu dengan kematian di tempat seperti itu. Tidak akan ada orang yang menginginkan ditemukan di sana pada saat Kristus datang.”—Review, 28 February 1882. “Di banyak keluarga rohani, menari dan bermain kartu adalah hiburan keluarga. Ada anggapan bahwa hal-hal ini adalah hiburan di dalam rumah tangga, yang mungkin dapat dinikmati dengan aman di bawah pengawasan orangtua. Namun dari sinilah kesukaan akan kenikmatan yang menyenangkan ini ditanamkan, dan apa yang dianggap tidak berbahaya di dalam rumah tidak lama lagi akan menjadi berbahaya di luar. Namun perlu dipastikan apakah ada kebaikan dari hiburan seperti ini, karena tidak memberi semangat kepada tubuh dan istirahat kepada pikiran. Permainan ini tidak menanamkan di dalam jiwa perasaan kudus atau kebajikan. Sebaliknya, permainan-permainan ini menghancurkan segala kelegaan bagi pikiran yang serius dan bagi pelayanan rohani. Benar bahwa ada kontras yang besar antara pesta-pesta kelas masyarakat yang lebih tinggi dan kerumunan di dalam rumah-rumah dansa yang rendah dan tak bermoral. Namun semuanya itu melangkah masuk ke jalan yang tidak bermoral.”—Review, 28 Februari 1882. “Setan telah menemukan banyak cara untuk memboroskan sarana-sarana yang telah diberikan Tuhan. Permainan kartu, taruhan, judi, pacuan ku334
da, dan pertunjukan-pertunjukan teater kesemuanya adalah penemuannya, dan ia telah menggiring banyak orang untuk menjalankan hiburan-hiburan ini dengan semangat seolah-olah mereka sedang memenangkan bagi diri mereka sendiri hadiah hidup kekal yang amat berharga. Manusia mengeluarkan sejumlah besar dana demi mengikuti kesenangan-kesenangan terlarang ini; dan akibatnya adalah, kuasa yang diberikan Tuhan kepada mereka, yang telah dibayar lunas dengan darah Anak Allah, dihinakan dan dirusak. Kuasa-kuasa fisik, moral, dan mental yang diberikan kepada hamba-hamba Tuhan, yang sesungguhnya adalah milik Kristus, dengan semangat digunakan untuk melayani Setan, dan untuk memalingkan manusia dari kebenaran dan kekudusan. “Segala sesuatu dirancang sehingga memungkinkan untuk mengalihkan pikiran dari sesuatu yang murni dan agung, dan hampir mencapai garis pembatasnya yaitu saat penduduk bumi menjadi sama rusaknya seperti penduduk dunia sebelum air bah.”—Counsels on Stewardship, hlm. 134-135. “Jikalau kita melihat potret hari-hari sebelum air bah, dan kemudian mengalihkan perhatian kita kepada kebiasaan dan praktek-praktek masyarakat saat ini, kita akan melihat bahwa bumi kita segera matang bagi bencana pada akhir zaman. Manusia telah merusak bumi dengan perbuatan dosa mereka. Setan memainkan permainan kehidupan bagi jiwa-jiwa manusia. Mereka yang melakukan perkataan Kristus 335
akan mengetahui bahwa mereka harus berjaga dan berdoa terus menerus supaya mereka tidak digiring kepada pencobaan.”—Counsels in Stewardship, hlm. 135. “Marilah kita berdiri jauh dari segala kerusakan, ketidakbermoralan, dan festival-festival gerejagereja ini, yang memiliki pengaruh merendahkan moral bagi orang muda dan tua. Kita tidak berhak mengenakan jubah kekudusan ke atas kegiatan-kegiatan ini, hanya karena sarana ini harus digunakan untuk tujuan-tujuan gereja. Persembahan seperti itu adalah cacat dan berpenyakit, dan membawa kutukan Tuhan. Itu adalah harga jiwa-jiwa. Mimbar mungkin saja membela festival-festival, tari-tarian, lotere, perayaan-perayaan, dan pesta-pesta mewah, untuk memperoleh sarana bagi tujuan-tujuan gereja; namun marilah kita tidak mengambil bagian dalam hal-hal seperti ini; karena jika demikian, ketidaksenangan Tuhan akan menimpa kita. Kita tidak ingin menghimbau nafsu selera atau memuaskan hiburan daging sebagai suatu bujukan kepada orangorang yang mengaku pengikut Kristus agar memberikan sarana mereka, yang telah dipercayakan oleh Tuhan kepada mereka. Jikalau mereka tidak memberi dengan sukarela, karena kasih kepada Kristus, maka persembahan itu tidak akan diterima oleh Tuhan,”—Counsels on Stewardship, 201-202. “Dalam pertemuan-pertemuan orang-orang yang mengaku Kristen, Setan melemparkan pakaian rohani di atas kesenangan-kesenangan yang menipu 336
dan sukaria yang najis agar nampak kudus, dan hati nurani banyak orang dibungkam karena sarana dikumpulkan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran gereja. Orang-orang memberi bukan demi kasih kepada Tuhan; melainkan demi kasih kepada kesenangan, dan pemuasan selera karena pertimbangan yang egois, mereka akan menyumbangkan uang mereka.”—Counsels on Stewardship, 202-203. “Dengan setiap jiwa yang benar-benar bertobat, hubungan dengan Tuhan dan dengan hal-hal kekekalan akan menjadi topik kehidupan. Tetapi di manakah, di dalam gereja-gereja populer saat ini, terdapat roh pengasingan kepada Tuhan? Orang-orang yang baru bertobat tidak meninggalkan kebanggaan dan cinta dunia mereka. Mereka tidak lagi rela menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Yesus yang lemah lembut dan rendah hati, dibandingkan dengan sebelum pertobatan mereka. Agama telah menjadi olah raga bagi orang tak setia dan skeptis karena begitu banyak orang yang membawa namanya mengabaikan prinsip-prinsipnya. Kuasa kesalehan telah hilang dari banyak gereja. Piknik, teater gereja, pasar keramaian gereja, rumah-rumah mewah, pamer pribadi, telah mengusir pikiran-pikiran tentang Tuhan. Tanah dan harta benda dan pekerjaan duniawi menguasai pikiran, dan hal-hal yang menjadi minat kekekalan hampir tidak mendapat perhatian. “Meskipun terdapat kemerosotan iman dan ketidaksalehan yang meluas, ada pengikut-pengikut 337
Kristus yang sejati di dalam gereja-gereja ini. Sebelum kunjungan penghakiman Tuhan yang terakhir ke atas bumi ini; akan ada di antara umat Tuhan sebuah kebangunan rohani kesalehan mula-mula yang belum pernah disaksikan sejak zaman para rasul. Roh dan kuasa Tuhan akan dicurahkan ke atas anak-anakNya. Pada waktu itu banyak orang akan memisahkan diri mereka dari gereja-gereja di mana kasih kepada dunia telah menggantikan kasih kepada Tuhan dan firmanNya. Banyak orang, baik pendeta maupun jemaat, dengan sukacita menerima kebenaran-kebenaran agung yang telah diperintahkan Tuhan untuk dikabarkan pada masa kini untuk mempersiapkan suatu umat bagi kedatangan Tuhan yang kedua kali. Musuh jiwa-jiwa ingin menghalangi pekerjaan ini; dan sebelum masa gerakan seperti itu tiba, ia akan berusaha untuk memperkenalkan tiruannya.” Great Controversy, 463-464. “Orang-orang muda harus dikontrol dengan prinsip yang tegas, sehingga mereka dapat meningkatkan kuasa secara benar yang telah diberikan Tuhan kepada mereka. Namun orang muda mengikuti dorongan yang begitu besar dan begitu buta, tanpa mengacu kepada prinsip, sehingga mereka selalu berada dalam bahaya. Karena mereka tidak selalu dapat memiliki tuntunan dan perlindungan dari orangtua dan para penjaga, mereka perlu dilatih untuk bersandar kepada diri sendiri dan menguasai diri. Mereka harus diajar untuk berpikir dan bertindak berdasarkan prinsip kehati-hatian. 338
“Orang-orang yang terlibat dalam belajar harus memiliki istirahat. Pikiran tidak boleh selalu diarahkan kepada pemikiran yang tertutup, karena mesin mental yang halus akan menjadi lelah. Tubuh dan juga pikiran harus melakukan gerak badan. Namun ada kebutuhan besar untuk bertarak dalam hal hiburan, sebagaimana dalam kegiatan lainnya. Dan watak dari hiburan-hiburan ini harus dipertimbangkan secara seksama dan menyeluruh. Setiap orang muda harus bertanya kepada dirinya sendiri: Apakah pengaruh dari hiburan-hiburan ini terhadap kesehatan tubuh, mental dan moral? Apakah pikiran akan menjadi begitu terpesona sehingga melupakan Tuhan? Haruskah saya berhenti memiliki kemuliaan Tuhan di hadapan saya? “Permainan kartu harus dilarang. Pengenalan terhadapnya dan kecenderungannya adalah berbahaya. Pangeran dari kuasa-kuasa kegelapan memimpin di dalam ruangan-ruangan judi dan di manapun kartu dimainkan. Malaikat-malaikat iblis adalah tamu-tamu akrab di tempat-tempat ini. Tidak ada sesuatupun yang memperkuat daya pikir, tidak ada sesuatupun yang menyimpan gagasan berharga untuk masa depan. Percakapan berkisar tentang hal-hal remeh dan merendahkan. Terdengar olok-olok tak pantas, perkataan rendah dan menghina, yang merendahkan dan menghancurkan martabat manusia yang sejati. Permainanpermainan ini adalah pelibatan orang muda yang paling tak berperasaan, tak bermanfaat dan berbahaya. Orang-orang yang terlibat dalam permain339
an kartu menjadi semakin bergembira dan segera melepaskan segala kesukaan akan pekerjaan yang berguna dan mengangkat martabat. Keahlian dalam memainkan kartu akan segera menggiring kepada keinginan untuk menggunakan pengetahuan ini dan menggunakannya demi keuntungan pribadi. Sejumlah kecil uang dipertaruhkan, dan kemudian semakin besar, hingga rasa dahaga akan judi diperoleh, yang menggiring kepada kehancuran yang pasti. Berapa banyak hiburan yang jahat ini telah menggiring kepada setiap praktek dosa, kepada kemiskinan, ke penjara, kepada pembunuhan dan kepada tiang gantungan! Namun demikian, banyak orangtua yang tidak melihat lembah kehancuran yang mengerikan yang sedang membuka mulut lebar-lebar siap menelan kaum muda kita. “Salah satu tempat kesenangan yang paling berbahaya adalah teater. Bukannya menjadi sekolah moralitas dan kebajikan, sebagaimana yang sering diakui demikian, teater adalah tempat percabulan yang paling banyak diminati. Kebiasaan jahat dan kecenderungan penuh dosa diperkuat dan didukung oleh pertunjukan-pertunjukan ini. Lagu-lagu yang rendah, gerakan-gerakan, ungkapan dan sikap yang kotor, merendahkan imajinasi dan menghina moral. Setiap orang muda yang biasa mendatangi pertunjukan seperti itu akan menjadi rusak prinsipnya. Tidak ada pengaruh di bumi kita ini yang lebih berkuasa untuk meracuni imajinasi, menghancurkan kesan-kesan rohani, dan menumpulkan kesukaan 340
akan ketenangan dan kenyataan yang akan kesenangan hidup tenang daripada hiburan teater. Kesukaan akan kisah-kisah semakin meningkat dengan setiap pemanjaan, seperti keinginan kepada minuman beracun memperkuat untuk semakin menggunakannya. Satu-satunya jalan yang aman adalah menghindari teater, sirkus, dan setiap tempat hiburan yang meragukan. “Ada bentuk-bentuk rekreasi yang sangat bermanfaat baik bagi pikiran maupun tubuh. Sebuah pikiran yang dicerahkan dan mampu membeda-bedakan akan menemukan sarana yang berlimpah bagi hiburan dan istirahat, dari sumber-sumber yang bukan saja sederhana, melainkan juga mendidik. Rekreasi di alam terbuka, perenungan akan pekerjaan Tuhan di alam, akan memberi manfaat yang terbesar. “Tuhan kita yang agung, yang kemuliaanNya bersinar dari surga, dan yang tangan ilahiNya memegang jutaan dunia-dunia, adalah Bapa kita. Kita hanya perlu mengasihi Dia, percaya kepadaNya, sebagaimana anak kecil dalam iman dan kepercayaan, dan Ia akan menerima kita sebagai anak-anakNya, dan kita akan menjadi pewaris segala kemuliaan dunia kekal yang tak terucapkan. Segala yang lemah akan dituntunNya dalam penghakiman, yang lemah akan diajarNya menurut jalanNya. Jikalau kita menurut kepada kehendakNya, belajar dengan sukacita dan rajin pelajaran-pelajaran tentang pemeliharaanNya yang baik, maka kelak Ia akan berkata, “AnakKu, pulanglah ke istana surgawi yang telah Aku persiapkan bagimu.”—4 341
Testimonies, hlm. 651-653. “Umat Tuhan haruslah memiliki pikiran yang siap sedia, segera mengetahui dan menyediakan diri mereka bagi setiap kesempatan untuk memajukan pekerjaan Tuhan. Mereka membawa sebuah pekabaran. Melalui pena dan suara mereka harus menyuarakan perkataan peringatan. Hanya sedikit yang akan mendengarkan; hanya sedikit yang akan memiliki telinga untuk mendengar. Setan dengan segala akalnya telah mengusahakan banyak cara untuk memegang orang-orang di bawah pengaruhnya. Ia menyebabkan mereka lemah dalam organ-organ melalui pemuasan selera yang salah dan pemanjaan kesenangan duniawi. Minuman keras yang beracun; tembakau, teater dan pacuan kuda—semuanya ini dan banyak kejahatan lainnya mematikan kepekaan manusia, dan menyebabkan banyak orang menutup telinga bagi masuknya belas kasihan Tuhan.”—Temperance, hlm. 252-253. “Musuh kebenaran memiliki segala jenis kenikmatan yang disediakan bagi orang muda dalam segala keadaaan kehidupan; dan semua ini tidak semata-mata diadakan di kota-kota yang bising, namun di setiap titik yang dihuni manusia. Setan suka menjadikan orang-orang muda di dalam jajarannya sebagai tentara-tentara. Musuh besar ini mengetahui betul dengan bahan apa ia harus berhadapan; dan ia telah memamerkan kebijakan batinnya dalam merancang kebiasaan-kebiasaan dan kenikmatan bagi orang muda, yang akan memisahkan perhatian mereka dari 342
Yesus. Berbagai hiburan di dalam masyarakat telah menjadi kehancuran bagi ribuan dan puluhan ribu orang-orang yang, jikalau saja bukan karena daya tarik-daya tarik itu, pastilah telah menjadi anakanak yang taat, menghormati orangtua mereka, benar, murni dan agung dalam tujuan hidup dan tabiatnya.”—Youth Instructor, 5 Januari 1887. “Jikalau Kristus hadir di tengah-tengah kerumunan orang-orang yang terserap di dalam permainan dan hiburan-hiburan yang sembrono, akankah melodi suaraNya yang khidmat akan terdengar dalam berkat, yang berkata, “Damailah rumah ini?” Bagaimanakah Juruselamat dunia ini akan menikmati pemandanganpemandangan kegirangan dan kebodohan?”—Review, 13 Oktober 1874. “Keangkuhan dan ambisi tidak pernah terpuaskan, tetapi orang-orang yang benar-benar bijaksana akan menemukan kesenangan yang mendasar dan mengangkat dalam sumber-sumber sukacita yang telah ditempatkan Tuhan dalam jangkauan semua orang.”—Patriarchs and Prophets, hlm. 50. “Adalah hak istimewa dan kewajiban orangorang Kristen untuk berusaha menyegarkan roh mereka dan mengembalikan kebugaran tubuh mereka dengan rekreasi yang murni, dengan tujuan untuk menggunakan kuasa-kuasa tubuh dan mental mereka demi kemuliaan Tuhan. Rekreasi kita tidak boleh menjadi pemandangan keriangan yang bodoh, dalam bentuk yang tidak masuk akal. Kita dapat mengadakannya dengan cara sedemikian untuk mem343
beri manfaat dan mengangkat orang-orang yang ada bersama kita, dan memberi kualitas yang lebih baik bagi kita—dan bagi mereka agar lebih berhasil dalam melakukan tugas-tugas yang melibatkan kita sebagai orang Kristen. Agama Kristus memberi pengaruh menyenangkan dan mengangkat.”—Messages to Young People, hlm. 364. “Pertunjukan-pertunjukan, teater, dan segala hiburan yang merendahkan moral seperti itu, mengambil uang dari negara itu, dan kemiskinan semakin meningkat. Orang-orang miskin menggunakan sisa uang terakhir mereka untuk lotere, berharap memperoleh hadiah, dan kemudian mereka harus mengemis makanan untuk bertahan hidup, atau menjadi kelaparan. Banyak orang mati kelaparan, dan banyak yang bunuh diri.”—Fundamentals of Christian Education, hlm. 318. “Jiwa-jiwa yang malang ini terlibat dalam pengejaran liar akan kesenangan duniawi dan kekayaan di bumi. Mereka tidak mengetahui apapun yang lebih baik. Akan tetapi pertandingan, teater, pacuan kuda, tidak akan memuaskan jiwanya. Manusia tidak diciptakan untuk dipuaskan dengan jalan ini, menghabiskan uang mereka untuk sesuatu yang bukan makanan. Tunjukkanlah kepada mereka betapa kemuliaan surga yang kekal itu adalah lebih tinggi daripada sukacita dan kesenangan dunia yang cepat berlalu. Berusahalah untuk meyakinkan mereka tentang kebebasan dan pengharapan dan istirahat dan kedamaian yang ada di dalam Injil. “Tetapi ba344
rangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya." Kata Yesus.” Yohanes 4:14.”—Evangelism, hlm. 267-268. “Dunia ini dikerumuni oleh kesalahan dan dongengan. Hal-hal baru dalam wujud drama-drama sensasional semakin bertambah untuk memikat pikiran, dan teori-teori yang tidak masuk akal berlimpah yang menghancurkan kemajuan moral dan rohani. Pekerjaan Tuhan memerlukan orang-orang dengan penalaran, orang-orang yang berpikir, orang-orang yang memahami Kitab Suci, untuk menghadapi arus pasang perlawanan yang menyerang masuk.”—4 Testimonies, hlm. 415. [Di dalam kutipan berikut ini, cobalah mengganti dengan kata “rumah tangga” bagi “sanitarium” dan “anggota keluarga” bagi pasien.”] “Seluruh isi surga memperhatikan keselamatan manusia dan bersiap untuk mencurahkan bagi manusia karunia-karunia yang bermanfaat jikalau saja manusia menerima syarat yang telah ditetapkan Kristus: ‘Keluarlah daripada mereka, dan asingkanlah dirimu, perintah Tuhan, dan jangan sentuh hal-hal najis.’ “Orang-orang yang bertanggung jawab atas sanitarium haruslah sangat dijaga sehingga hiburanhiburan bukan menjadi watak yang menurunkan standar Kekristenan, yang menurunkan tingkat lembaga ini seperti yang lain dan melemahkan kuasa kesalehan yang sejati di dalam pikiran orangorang yang berurusan dengannya. Pertunjukanpertunjukan teater atau duniawi bukanlah hal yang 345
pokok bagi kesejahteraan sanitarium ataupun kesehatan para pasiennya. Semakin banyak mereka memiliki jenis hiburan ini, semakin sedikit mereka akan puas kecuali jika hiburan sejenis ini terus menerus disediakan. Pikiran akan selamanya menginginkan sesuatu yang baru dan menyenangkan, yang sesungguhnya tidak boleh dimilikinya. Dan sekali hiburan-hiburan ini diizinkan, hiburan ini akan diminta lagi, dan para pasien akan kehilangan minat kepada cara-cara sederhana untuk mengisi waktu. Namun, sesungguhnya yang dibutuhkan para pasien adalah istirahat, bukannya kegembiraan. “Segera setelah hiburan-hiburan ini diperkenalkan, penolakan akan tontonan teater hilang dari pikiran banyak orang, dan seruan bahwa pemandangan-pemandangan moral dan bernada tinggi yang harus dilakonkan di teater menghancurkan penghalang terakhir. Orang-orang yang mengizinkan jenis hiburan ini masuk ke dalam sanitarium akan lebih baik mencari hikmat dari Tuhan untuk menuntun jiwa-jiwa yang malang, lapar dan haus ini kepada Sumber air sukacita, dan kedamaian, dan kebahagiaan. “Ketika ada pembelokan dari jalan yang benar, maka akan sulit untuk berbalik kembali. Penghalang-penghalang telah disingkirkan, perlindungan telah dipatahkan. Satu langkah ke dalam arah yang salah akan mempersiapkan jalan bagi yang selanjutnya. Segelas anggur dapat membuka pintu 346
pencobaan, yang akan menggiring kepada kebiasaan mabuk. Satu perasaan dendam yang dituruti akan membuka jalan bagi serangkaian perasaan marah, yang berakhir pada pembunuhan. Pembelokan yang terkecil dari kebenaran dan prinsip akan menggiring kepada pemisahan dari Tuhan dan akan berakhir dalam kesesatan. Apa yang pernah kita lakukan, secara alamiah akan siap untuk dilakukan kembali; dan meneruskan berjalan di satu jalan tertentu, baik yang benar maupun yang salah, akan lebih mudah daripada memulai dari awal. Diperlukan lebih sedikit waktu dan usaha untuk merusak jalan kita di hadapan Tuhan, daripada menanamkan tabiat kesalehan dan kebenaran. Apapun yang telah menjadi kebiasaan seseorang, baik yang berpengaruh baik atau jahat, ia akan sulit untuk mengabaikannya.”—4 Testimonies, hlm. 577, 578. “Ada pandangan umum adalah bahwa pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan tenaga fisik adalah merendahkan, namun manusia dapat melibatkan dirinya memilih pertandingan-pertandingan kriket, baseball, atau tinju, tanpa menganggapnya merendahkan. Setan bersenang hati ketika melihat manusia menggunakan kuasa-kuasa fisik dan mentalnya dalam hal-hal yang tidak mendidik, yang tidak berguna, yang tidak membantu mereka menjadi berkat bagi orang-orang yang membutuhkan bantuan mereka. Sementara orang-orang muda menjadi semakin ahli dalam pertandingan yang tidak memiliki nilai 347
yang sesungguhnya bagi diri mereka sendiri ataupun bagi orang lain, Setan memainkan pertandingan kehidupan jiwa-jiwa mereka, mengambil dari mereka talenta yang telah diberikan Tuhan kepada mereka, dan menggantikannya dengan sifat-sifat jahatnya. Adalah usaha Setan untuk menggiring manusia untuk mengabaikan Tuhan. Ia berusaha untuk memanjakan dan menyerap pikiran mereka seluruhnya sehingga Tuhan tidak akan mendapat tempat di dalam pemikiran mereka. Ia tidak menginginkan agar orang-orang mengetahui Pencipta mereka, dan ia juga senang jika ia dapat mengadakan pertandingan-pertandingan dan pertunjukan-pertunjukan teatrikal yang begitu membingungkan pikiran orang muda sehingga Tuhan dan surga menjadi terlupakan. “Salah satu perlindungan yang paling aman melawan kejahatan adalah pekerjaan yang berguna, sementara kemalasan adalah salah satu kutukan yang terbesar, karena akan menyebabkan sifat buruk, kejahatan dan kemiskinan. Orang-orang yang selalu sibuk, yang melakukan tugas-tugas harian mereka dengan sukacita, adalah anggota-anggota masyarakat yang berguna. Ketika melaksanakan berbagai tugas yang ada di hadapan mereka, mereka menjadikan hidup mereka berkat bagi diri mereka sendiri dan bagi orang lain. Bekerja dengan rajin menghindarkan diri mereka dari perangkap dia yang “mencari-cari tangan-tangan yang malas untuk disuruh melakukan kejahatan.’”—Counsels to Teachers, hlm. 348
274-275. “Saya diperintahkan untuk berbicara kepadamu bahwa anda tidak mengetahui betapa dekatnya krisis akan segera tiba. Ini setahap demi setahap telah mencuri dari kita, seperti seorang pencuri. … pencinta kenikmatan masih menonton teater, pacuan kuda, neraka judi dan kegembiraan puncak masih berlangsung; akan tetapi jam-jam pintu kasihan akan segera ditutup, dan setiap kasus hendak diputuskan secara kekal. Hanya ada sedikit orang yang percaya dengan hati dan jiwa bahwa kita harus memenangkan surga dan menghindari neraka; namun mereka menunjukkan iman melalui perbuatan mereka. Tanda-tanda kedatangan Kristus segera digenapi. Setan melihat bahwa ia hanya memiliki sedikit waktu untuk bekerja, dan ia telah menempatkan agen-agen iblisnya untuk bekerja dan mengaduk-aduk unsur-unsur dunia, sehingga banyak orang akan tertipu, tersihir, dan tetap sibuk dan terpesona hingga hari belas kasihan selesai, dan pintu kasihan akan ditutup untuk selamanya. “Kerajaan-kerajaan di dunia ini belum menjadi kerajaan-kerajaan Tuhan kita dan KristusNya. Janganlah anda menipu diri sendiri; waspadalah, dan bergerak cepat, karena malam segera tiba, dan tidak ada seorangpun yang bekerja. Jangan mendorong pelajar-pelajar yang datang kepadamu, agar terbebani oleh pekerjaan menyelamatkan sesama manusia, lalu mengikuti dari satu pendidikan ke pendidikan lainnya. Jangan memperpanjang 349
waktu untuk memperoleh pendidikan menjadi bertahun-tahun. Melalui pelajaran ini mereka menganggap bahwa masih ada cukup banyak waktu, dan rencana ini terbukti menjadi perangkap bagi jiwa-jiwa mereka. Banyak orang bersiap secara lebih baik, lebih memiliki pembedaan rohani dan pengetahuan akan Tuhan, dan lebih mengetahui tuntutan Tuhan, ketika mereka baru masuk ke satu pendidikan dibandingkan ketika telah lulus. Mereka menjadi diilhami oleh suatu ambisi menjadi orang terpelajar, dan terdorong untuk menambah pendidikan mereka hingga mereka menjadi terpesona. Mereka menjadikan buku-buku mereka sebagai berhala, dan rela mengorbankan kesehatan dan kerohanian demi untuk memperoleh suatu pendidikan. Mereka membatasi waktu untuk berdoa, dan gagal untuk memperbaiki kesempatan yang telah dimiliki untuk berbuat baik, dan tidak menyampaikan terang dan pengetahuan. Mereka gagal menerapkan pengetahuan yang telah mereka peroleh, dan tidak maju dalam ilmu pengetahuan memenangkan jiwa-jiwa. Pekerjaan misionaris menjadi semakin tidak diminati, dan sementara nafsu untuk menjadi sempurna dalam pengetahuan buku meningkat secara tidak umum. Dalam mengejar pendidikan mereka, mereka memisahkan diri dari Tuhan yang empunya hikmat. Sebagian orang memuji mereka karena kemajuan mereka dan mendorong mereka untuk meraih satu gelar ke gelar yang lain, meskipun mereka menjadi sema350
kin kurang layak untuk melakukan pekerjaan Tuhan sesuai dengan cara petunjuk Kristus dibandingkan dengan ketika sebelum mereka masuk pendidikan tersebut.” –Fundamentals of Christian Education, hlm. 354-356. “Banyak orang yang merasa bahwa mereka akan masuk surga, sedang dibutakan oleh dunia. Gagasan-gagasan mereka tentang pendidikan rohani dan disiplin rohani adalah kabur, hanya bersandarkan pada kemungkinan-kemungkinan. Ada banyak orang yang tidak memiliki pengharapan intelek, dan beresiko besar ketika mempraktekkan hal-hal yang telah diajarkan oleh Yesus untuk tidak mereka lakukan, dalam makan, minum, dan berpakaian, mengikatkan diri mereka sendiri kepada dunia dengan berbagai cara. Mereka masih harus belajar pelajaran-pelajaran sungguh-sungguh yang mendasar bagi pertumbuhan dalam kerohanian, untuk keluar dari dunia dan terpisah. Hati terbelah; pikiran daging menginginkan kompromi, keserupaan dengan dunia dalam berbagai hal begitu besar sehingga perbedaan dari dunia hampir tidak dapat dikenali. Uang, uang Tuhan, dihabiskan untuk berpenampilan sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan dunia; pengalaman rohani dicemari dengan keduniawian; dan bukti-bukti pemuridan—keserupaan dengan Kristus dalam penyangkalan diri dan memikul salib—tidak dapat dikenali oleh dunia atau oleh alam semesta surga. “Tidak pernah pendidikan yang tepat dapat dibe351
rikan kepada orang muda di negeri ini, atau di negeri manapun, kecuali jikalau mereka dipisahkan dengan jarak yang jauh dari kota-kota. Kebiasaan dan praktek-praktek di dalam kota-kota tidak sesuai untuk pikiran orang muda bagi pintu masuk kebenaran. Minuman keras, merokok dan berjudi, pacuan kuda, menonton teater, penekanan besar diberikan pada hari-hari liburan,--kesemuanya adalah sejenis penyembahan berhala, persembahan ke hadapan altar-altar berhala.”—Life Sketches, hlm. 350-351. “Amat mengerikan gambaran yang ditunjukkan di hadapan saya, yang memberi kesan dengan hidup di dalam pikiran saya adalah petunjuk yang diberikan sehubungan dengan itu. Malaikat yang berdiri di sisi saya mengumumkan bahwa pemerintahan Tuhan yang tertinggi dan kekudusan hukumNya harus dinyatakan kepada orang-orang yang secara terus menerus menolak untuk taat kepada Raja segala raja. Orang-orang yang memilih untuk tetap tidak setia harus didatangi dalam belas kasihan dengan penghakiman, sehingga, jikalau dimungkinkan, mereka dapat dibangunkan untuk menyadari akan keberdosaan perbuatan mereka.”—9 Testimonies, hlm. 91-93. “Kota-kota sekarang ini segera menjadi seperti Sodom dan Gomora. Liburan-liburan ada dalam berbagai jenis; kegembiraan dan kesenangan yang membingungkan menarik ribuan orang dari tugas-tugas kehidupan yang teratur. Olah ragaolah raga yang menarik—menonton teater, pacuan 352
kuda, judi, dan minuman keras dan sukaria— merangsang setiap nafsu menjadi perbuatan. “Orang-orang muda diseret oleh arus populer. Orang-orang yang belajar untuk menyukai hiburan itu sendiri membuka pintu bagi banjir pencobaan. Mereka menyerahkan diri mereka kepada masyarakat kegirangan sosial dan sukaria tanpa pikir. Mereka digiring dari satu bentuk pemisahan ke bentuk lainnya, hingga mereka kehilangan baik keinginan maupun kemampuan bagi sebuah kehidupan yang berguna. Aspirasi rohani mereka membeku, kehidupan rohani mereka menjadi gelap. Seluruh kemampuan jiwa yang agung, segala yang menghubungkan manusia dengan dunia rohani, dihinakan.”—9 Testimonies, hlm. 89-90. “Kitab Suci menggambarkan keadaan dunia sesaat sebelum kedatangan Kristus kedua kali… Dari zaman ke zaman Tuhan telah menunjukkan cara kerjaNya. Ketika sebuah krisis terjadi, Ia telah menyatakan DiriNya dan telah maju untuk merintangi pelaksanaan rencana-rencana Setan. Dengan bangsabangsa, keluarga-keluarga, dan pribadi-pribadi Ia seringkali mengizinkan suatu masalah mencapai suatu krisis, sehingga campur tanganNya dapat terlihat jelas. Kemudian Ia telah menyatakan bahwa ada Tuhan di Israel yang akan memelihara hukumNya dan mempertahankan umatNya. “Di dalam dunia sebelum air bah, agen-agen manusia membawa segala bentuk sarana dan praktek yang menyebabkan hukum Tuhan tidak diperhatikan. 353
Mereka mengesampingkan wewenang Tuhan karena mencampuri rencana-rencana mereka. Sebagaimana di zaman sebelum air bah, demikianlah zaman yang ada di hadapan kita ketika Tuhan harus menyatakan kuasa mahabesarNya. Di zaman yang penuh dengan kejahatan ini, kita akan mengetahui bahwa krisis besar terakhir sudah di ambang pintu. Ketika perlawanan kepada hukum Tuhan hampir universal, ketika umat Tuhan ditekan dan dianiaya oleh sesama manusia, Tuhan akan maju. “Setan tidak tidur; ia terjaga lebar untuk menjadikan perkataan nubuatan yang pasti menjadi tidak berpengaruh. Dengan ketrampilan dan kuasa penipuannya ia membuat tiruan dari kehendak Tuhan yang nyata dalam FirmanNya. Selama bertahun-tahun Setan telah menguasai pikiran manusia melalui kecanggihan halus yang telah dirancangnya untuk menggantikan tempat bagi kebenaran. Di saat-saat yang berbahaya ini, orang-orang yang berbuat benar, dalam takut akan Tuhan, akan memuliakan namaNya dengan mengulangi perkataan Daud: “Waktu untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN; mereka telah merombak Taurat-Mu. Mazmur 119:126. “Ketika berada di Loma Linda, Kalifornia, 16 April 1906, hadir di hadapan saya suatu pemandangan yang sangat indah. Dalam sebuah khayal di malam hari, saya berdiri di suatu ketinggian, yang dari sana saya dapat melihat rumah-rumah tergoncang seperti rumput tertiup angin. Bangunan-bangunan, besar dan 354
kecil, berjatuhan ke tanah. Tempat-tempat kesenangan, teater-teater, hotel-hotel, dan rumah-rumah orang kaya diguncang dan hancur. Banyak kehidupan musnah, dan udara dipenuhi dengan teriakan orang-orang yang terluka dan ketakutan. “Malaikat pemusnah Tuhan sedang bekerja. Sekali sentuh, dan gedung-gedung, yang dibangun dengan megah sehingga manusia menganggapnya aman dari segala bahaya, segera menjadi onggokan sampah. Tidak ada jaminan keamanan di tempat manapun. Saya hanya dapat merasakan di setiap bencana kengerian pemandangan yang lewat di hadapan saya yang tidak dapat saya lukiskan. Tampaknya bahwa panjang sabar Tuhan telah habis dan hari penghakiman telah tiba. “Malaikat yang berdiri di sisi saya kemudian memberi penerangan kepada saya bahwa hanya sedikit saja yang memiliki pengertian tentang kejahatan yang ada di dunia kita sekarang ini, dan khususnya kejahatan di kota-kota besar. Ia menyatakan bahwa Tuhan telah menentukan satu waktu ketika Ia akan menumpahkan murkaNya kepada para pelanggar yang terus menerus mengabaikan hukumNya. “Hari Tuhan semakin dekat dengan langkah diam-diam; namun orang-orang yang dianggap besar dan berhikmat tidak akan mengetahui tandatanda kedatangan Kristus atau akhir dunia. Kejahatan melimpah, dan kasih banyak orang telah menjadi dingin mengeras. “Ada ribuan demi ribuan, jutaan demi jutaan 355
orang yang sekarang membuat keputusan bagi kehidupan kekal atau kematian kekal. Manusia yang terserap dalam menghitung uang, manusia yang menemukan kesenangan di meja judi, manusia yang suka memanjakan selera yang salah, pencinta hiburan, pengunjung teater dan ruang dansa, tidak mengindahkan kekekalan mereka. Beban seluruhnya dalam kehidupan mereka adalah: Apa yang akan kami makan? Apa yang akan kami minum? Dan dengan apakah kami akan berpakaian? Mereka tidak berjalan menuju ke surga. Mereka dituntun oleh kesesatan besar, dan bersamanya mereka akan musnah. “Kecualli kita memahami arti penting saatsaat yang segera berlalu menuju kekekalan, dan bersiap-siap untuk berdiri pada hari besar Tuhan, kita akan menjadi penatalayan yang tidak setia. Para penjaga harus mengetahui waktu malam hari. Segala sesuatu harus dikenakan dengan kekhidmatan yang harus disadari oleh setiap orang yang percaya kepada kebenaran bagi masa kini. Mereka harus bertindak dengan mengacu kepada hari Tuhan. Penghakiman Tuhan akan segera turun ke atas dunia, dan kita perlu bersiap-siap menyambut hari besar itu. “Waktu kita adalah berharga. Namun kita hanya tinggal memiliki beberapa hari saja bagi belas kasihan di mana kita bersiap untuk kehidupan kekal di masa depan. Kita tidak punya waktu untuk dihabiskan dalam pergerakan yang sembrono. Kita 356
harus dengan rasa takut segera belajar firman Tuhan. “Adalah benar bagi masa kini sebagaimana masa ketika Kristus ada di atas bumi, bahwa setiap usaha untuk memasukkan Injil ke wilayah musuh akan dihadapi dengan perlawanan sengit oleh balatentaranya yang besar. Pertentangan yang ada di hadapan kita akan menjadi yang paling mengerikan yang pernah ada. Namun, meskipun Setan dinyatakan sama kuatnya dengan manusia yang bersenjata, kekalahannya akan lengkap, dan setiap orang yang bersekutu dengan dia dalam lebih memilih kesesatan daripada kesetiaan, akan musnah bersamanya. “Roh Tuhan sekarang sedang ditarik dari dunia. Bencana angin topan, badai, prahara, api dan banjir, bencana-bencana di laut dan di darat, terjadi silih berganti terus menerus. Ilmu pengetahuan berusaha menjelaskan semuanya ini. Tandatanda semakin kuat di sekitar kita, yang mengatakan semakin dekatnya kedatangan Anak Allah, akan menjadi pekerjaan yang sejati. Manusia tidak dapat mengetahui para malaikat penjaga yang menahan empat penjuru mata angin yang tidak akan bertiup hingga seluruh hamba Tuhan dimeteraikan; namun ketika Tuhan memerintahkan para malaikatNya untuk melepaskan mata angin tersebut, akan terjadi peristiwa perselisihan yang tidak dapat diceritakan dengan pena. 357
“Orang-orang yang acuh tak acuh terhadap peringatan Kristus saat ini: “Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.” Wahyu 3:16. Ungkapan ‘memuntahkan engkau dari mulutKu’ berarti bahwa Ia tidak mempersembahkan doa-doa anda atau pernyataan-pernyataan kasih anda kepada Tuhan. Ia tidak dapat menyetujui apapun ajaran anda tentang firmanNya atau pekerjaan rohani anda. Ia tidak dapat menyampaikan perbuatan-perbuatan agama kita dengan permohonan agar kasih karunia diberikan bagi kita. ”Jikalau saja tirai digulung, jikalau saja anda mengetahui tujuan-tujuan Tuhan dan penghakiman yang akan ditimpakan ke atas dunia yang terhukum ini, jikalau saja anda dapat melihat sikap anda sendiri, anda akan ketakutan dan gemetar bagi jiwamu dan bagi jiwa-jiwa sesamamu. Doadoa yang sungguh-sungguh dari kesedihan yang menghancurkan hati akan naik ke surga. Anda akan menangis di antara bangku-bangku gereja dan mimbar, mengakui kebutaan rohani dan kemerosotan anda.”—6 Testimonies, hlm. 4-6-408. Tidak ada keamanan di dunia ini kecuali berpegang terus kepada Yesus dan penurutan yang setia dan rendah hati kepada FirmanNya yang telah tertulis. Semoga, dengan pertolongan Tuhan, tulisan ini disusun khususnya untuk menolong anda. Sekarang ini, mohonlah bantuan kepada Tuhan untuk membuat perubahan yang dibutuhkan. 358
PEMBALASAN SETIMPAL YANG TERBESAR BAGI ADVENT!— PERTUNJUKAN, KEMANJAAN, HIBURAN
(Adventism's Biggest Nemesis!— Entertainment, Indulgence, and Amusement)
www.temcat.com Letters-A2, Oktober 2006
“Berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati.“ Wahyu 18:7.
359
• • • • • • • • • • • •
ISI Topik yang Paling Dibenci …………………. Retreat dan Kekalahan …………………….. Sindrom Pertunjukan Advent ……………… Perkemahan dan Retreat: Sejarah Singkat Perubahan yang tragis ……………………… Kutukan Meroz ………………………………. Memutus Kabel Roh Kudus dan Perlindungan Malaikat ................................. Kekristenan vs Keduniawian ....................... Di Dalam Rumah ......................................... Perangkap Pencarian Kesenangan ............. Akankah Malaikat Mencatat, “Satu Hari Telah Hilang?” ……………………………….. Tidak seorangpun akan mengapung ke surga di atas tempat tidur pemanjaan diri … Jikalau kamu tidak mengalahkan seluruhnya —Kamu akan BINASA! ................................
360
361 364 366 367 377 382 384 388 390 391 393 395
•
Topik yang paling dibenci
Ada satu topik yang dibandingkan dengan topik lainnya dalam Adventisme yang dapat menyulut serangan-serangan yang paling kejam terhadap orang yang menyampaikannya. Saya perhatikan bahwa ketika bahan tentang topik ini disebarkan, diterbitkan, atau ditempatkan di internet, surat-surat yang bernada paling marah dan tersinggung mulai masuk. Orang-orang tampaknya menjadi berbusa mulutnya setiap kali wilayah ini disentuh. Rasionalisme (mencari alasan yang sesuai dengan akal budi) dan Pembenaran-Diri tumpah dalam bentuk semburan kata-kata kemarahan yang disampaikan baik secara anggun maupun kasar dengan pandangan mata membelalak dan marah. Tidak ada topik yang akan segera memberi anda cap Farisi, tanpa kasih, antisosial, dll, dibandingkan dengan ketika anda berbicara tentang topik kebenaran pemberian Tuhan yang satu ini. Ada prinsipprinsip tertentu yang secara tegas ditetapkan di dalam Roh Nubuat—prinsip-prinsip yang tidak meninggalkan keraguan sama sekali di mana Tuhan berpihak dalam perkara-perkara ini. Inilah beberapa alasan mengapa begitu banyak orang di dalam denominasi ini berusaha segala cara untuk menolak, menyangkal, menuduh dan menertawakan Kesaksian-Kesaksian Roh Kudus. Dari pengumandangan suara nubuatan yang pertama kali di kalangan orang Advent, telah ada tanggapan yang kompak seperti ketika kucing-kucing yang disiksa lalu berteriak nyaring 361
ketika beberapa syaraf kasarnya terpukul oleh Pedang Roh. Mengapa orang-orang berusaha sedemikian lama dan ajaib dan menghindarkan diri mereka dari suara teguran Roh Nubuat? Alasannya adalah jelas dan nyaring bagi setiap orang yang berusaha mengangkat penutup matanya dan melihatnya. Di zaman Nyonya White, ada banyak orang yang memegang “kesaksian-kesaksian” dengan sepenuh hati! Hingga— hingga Nyonya White menyampaikan amaran kepada mereka secara pribadi! Kemudian, tiba-tiba kemilau itu sirna dan muncullah ribuan kritik dan rasionalisasi (yaitu mencari alasan yang sesuai dengan akal budi) tentang mengapa Ellen White tidak dapat dipercaya. Kita tidak lagi menerima kesaksian-kesaksian melalui kotak surat dengan nama kita tercantum di sana, namun siapapun yang mendengar dan membacanya seringkali mendapatkan tonjokan yang tidak menyenangkan dari Roh Kudus tepat pada titik yang paling parah dari kebanggaan diri pribadi kita. Akibatnya adalah sama: lusinan dan lusinan alasan dan pembenaran diri mengapa ‘kesaksian-kesaksian itu’ harus diabaikan. Wilayah yang saya perhatikan terutama mendapat reaksi keras adalah selera; dan ini benar-benar wilayah yang besar. Namun ketika anda menggabungkan nasihat-nasihat yang jelas tentang selera dan hiburan, olahraga, permainan, dan pertunjukkan, saya yakin bahwa 99 94/100% orang-orang di luar sana yang meremehkan, menfitnah dan meng362
abaikan Roh Nubuat (atau menjadikannya tidak berpengaruh), memiliki masalah-masalah dalam kehidupan mereka sehubungan dengan wilayah-wilayah tersebut. Banyak orang yang benar-benar membahas perkara ini memodifikasi dan melunakkan pembahasannya. Sangat sulit bagi seseorang atau pelayanan yang sumber dukungannya bergantung kepada sumbangan sukarela untuk benar-benar berbicara dengan tegas tentang berhala-berhala yang dipelihara dalam Adventisme. Saya kira kita semua memerlukan lebih banyak roh dari para nabi di zaman dahulu, untuk berbicara tentang KEBENARAN meskipun manusia mau ataupun tidak mau mendengar dan mencari dukungan dari Tuhan dan bukan dukungan manusia. Saya memiliki beban yang besar untuk mencoba dan menyuarakan sebuah seruan untuk bangun. Saya berharap bahwa ada seseorang atau bahkan dua, akan berpaling, membuang semua sampah dan mencari Kegenapan yang Sejati di dalam Tuhan, kegenapan yang tidak hanya menunggu hingga kelak tiba di surga. Karena bagi orang-orang yang akan melepaskan SEGALANYA di atas altar—surga dimulai sejak saat ini— bagi orang-orang yang menolak untuk menyerahkan SEGALANYA, surga tidak akan pernah terjadi! “Namun kita tidak pernah dapat membuktikan Sukacita KasihNya— Hingga SEGALANYA kita letakkan di altar; Karena segala kesukaan ditunjukkanNya, dan Sukacita dilimpahkanNya 363
Semuanya bagi orang yang MAU Turut dan Percaya !”
•
Retreat dan Kekalahan
Kita mengetahui contoh dari Yesus dan para muridNya dalam Markus 6:31: “Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.” O berapa banyak orang pada saat ini menggunakan contoh ini untuk membenarkan segala jenis hiburan, pertunjukan, pemanjaan ataupun sekedar ‘bermalas-malasan.’ Marilah kita melihat lebih dekat apa yang terjadi di zaman Yesus dan para muridNya. Bacalah ayat ini dengan seksama dan anda akan melihat sebuah gambaran tentang para pekerja yang setia yang kelelahan setelah mereka bekerja memenuhi kebutuhan orang banyak yang kelaparan akan Firman yang Hidup. Mereka baru saja menerima kabar tentang kematian tragis Yohanes Pembaptis, dan pertanyaan-pertanyaan dan keprihatinan tentulah ada di dalam pikiran mereka. Yesus perlu untuk membawa mereka ke suatu lingkungan yang tenang dan sunyi, jauh dari kerumunan orang banyak dan dari para mata-mata Sanhedrin yang selalu hadir sehingga Ia dapat berbicara tentang keprihatinan mereka, dan menjawab pertanyaan mere364
ka dan—menggunakan Kitab Suci—untuk menguatkan iman mereka. Anda akan memperhatikan juga bahwa Yesus berkata “beristirahat’, Ia tidak berkata: “kamu perlu memanjakan seleramu, kamu perlu pertunjukan dan membuang segala batasan dalam permainanpermainan bodoh dan kelakuan yang tolol untuk sementara. Kamu perlu berkelakar dan menyenangkan diri dalam pembicaraan ramah tamah agar pikiranmu untuk sementara lepas dari agama.” Tidak sama sekali tidak demikian! Sebaliknya, mereka sesungguhnya hendak menerima tuntunan rohani yang serius sehingga mereka akan dapat kembali kepada pekerjaan mereka melayani orang-orang lain dengan kebugaran rohani yang telah disegarkan kembali. Mereka tidak boleh terkena bahaya-bahaya pemanjaan diri yang menyebabkan mereka tidak layak bagi pekerjaan mereka dan membuka lusinan pintu bagi pencobaan sehingga Setan dapat berjalan masuk ke dalam kehidupan mereka. Yesus berkata agar kita datang ke tempat yang sunyi; yaitu tempat di alam, jauh dari gangguangangguan buatan manusia, juga jauh dari kemewahan dan pemanjaan kesenangan. Mereka akan duduk di atas rumput di sisi gunung, mendengarkan suara angin yang melintasi pepohonan, tidur di bawah bintang-bintang dan alam di sekeliling mereka akan mengarahkan pikiran mereka kepada Tuhan pencipta alam. Ia tidak membawa mereka ke tempat-tempat peristirahatan di mana terdapat makanan yang 365
enak-enak, kenyamanan dan lingkungan yang mewah yang akan memalingkan langkah rohani mereka dan mengganggu kesederhanaan kesalehan mereka yang sejati.
•
Sindrom Pertunjukan Advent
Ada sebuah gejala yang menyedihkan dalam Adventisme yang sangat berkembang di masa sekarang ini. Kita memiliki pelayanan-pelayanan yang didukung dengan baik dari kantong-kantong orang-orang Advent, namun yang dihasilkan dari pelayanan-pelayanan tersebut di dunia ini adalah pertunjukan Adventisme. Temukanlah cara untuk menghibur orang-orang Advent dan berilah mereka acara-acara untuk menonton dan pertemuan-pertemuan dan ‘retreat-retreat’, maka anda akan mendapatkan banyak dana dukungan. Anda bahkan bisa berkhotbah sedikit, yang penting bahwa anda tidak mulai menyampaikan secara langsung Firman Tuhan dengan otoritas. Anda juga bisa menghibur orang-orang Advent dan mendapatkan banyak dukungan jikalau anda memikirkan beberapa gagasan tentang nubuatan dan menyebutnya ‘terang baru’. Tidak penting seberapa jelas gagasan anda mungkin telah disampaikan sebelumnya di dalam Roh Nubuat, anda tetap akan mendapatkan kelompok pendukung yang besar yang akan memberikan uang mereka—tetapi ingatlah, jikalau anda mengadakan ‘hal-hal baru’ yang aneh yang disebarkan setiap bulan, atau jikalau anda menyampaikan Alkitab 366
secara apa adanya, konsep-konsep Roh Nubuat, itu tidak cukup menghibur, dan anda segera harus bekerja untuk menyambung hidup. Bahkan ketika diadakan pelayanan masyarakat atau kerja bakti, ini harus diikuti dengan ‘pesta pizza’ atau pemanjaan yang serupa. Jikalau orang-orang miskin dibantu, maka orang-orang atau orang muda yang memberikan ‘bantuan’ harus mendapatkan imbalan yang besar sesudahnya. Sesungguhnya, sebagaimana yang dikatakan Yesus kepada orang-orang Farisi, “mereka telah memperoleh imbalannya”, maka surga tidak akan pernah memberikan imbalan kepada mereka. Hati saya merasa berat ketika saya mendengar sekelompok pendeta membawa keluarga mereka, dengan biaya dari gereja, ke taman-taman hiburan duniawi, tetapi saya tidak merasa demikian jikalau mereka dapat menyebarkan buku-buku! Akhir-akhir ini saya mendengar orang-orang Advent bergegas pergi ke taman-taman hiburan untuk mendapatkan tiket dengan harga khusus. Apakah yang ditunjukkan oleh buku surgawi tentang bagaimana sarana dari Tuhan digunakan oleh orang-orang yang mengaku Advent pada masa kini?
•
Perkemahan dan Retreat: Sejarah Singkat Perubahan yang Tragis
Masing-masing dari kita yang memiliki mata rohani, dan telah berjalan di bumi yang tua ini selama se367
tengah abad atau lebih, telah melihat banyak perubahan yang telah terjadi. Menyedihkan, hampir seluruh perubahan itu telah mengikis nilai-nilai rohani dari suatu umat yang sebelumnya dikenal sebagai “Orang-orang yang Memegang Alkitab”. Kenyataannya, bahkan seseorang yang berusia 20 tahun pada saat ini, jikalau mereka memiliki mata rohani, akan dapat melihat hal-hal yang semakin merosot ke arah dunia dan kecepatannya semakin pesat. Saya ingin membawa anda melihat kembali sekilas tentang bagaimana perkemahan di masa lalu dan akan datang. Sebagaimana kita semua mengetahui, banyak konferens daerah memiliki ‘tempat-tempat perkemahan’ atau tempat-tempat peristirahatan untuk menyelenggarakan ‘retreat’ dan pertemuan-pertemuan lainnya. Bukanlah gagasan yang buruk bahwa suatu wilayah di alam dimiliki oleh orang-orang kita dan sebuah perkemahan sederhana didirikan tanpa banyak biaya. Saya hendak menggambarkan bagaimana keadaan perkemahan di masa lalu. Bayangkan tentang wilayah berhutan yang sepi di tepi sebuah danau kecil. Ada pantai yang dibatasi dengan tali, dermaga kayu dengan perahu dayung dan sepasang kano di tepi air. Bangunan pertemuan utama, yang juga adalah tempat memasak dan menyajikan makanan, adalah bangunan berstruktur seperti gudang dengan banyak jendela. Tempat duduk kayu sederhana dan meja-meja menjadi tempat duduknya. 368
Kemah untuk anak-anak laki-laki dan anak-anak perempuan berjauhan, dengan kemah anak laki-laki adalah yang terjauh di perkemahan. Pada perkemahan Yunior dan pemuda, orang-orang dewasa yang bertugas sebagai pendamping ikut di dalam kemah anakanak muda. Fasilitas kebersihan berada di luar rumah dan pompa air dengan tangan digunakan untuk mendapatkan air untuk masak dan ‘menyegarkan’ tangan dan muka di pagi hari. Mandi dilakukan ketika kami berenang. Ada sebuah bangunan yang lebih kecil, lagi-lagi hanya memiliki meja dan kursi sederhana di dalamnya, dimana diajarkan seni kerajinan tangan. Pembuatan keranjang, melukis di papan, kerajinan dengan bahan kulit dan kadangkala pembuatan alat dari tembaga adalah beberapa kerajinan yang tersedia. Segala kegiatan diawasi dengan cara yang masuk akal namun menyenangkan. Tidak ada permainan kasar ataupun kedunguan yang masuk dan merusak segala kegiatan tersebut. Ada tiga tempat ‘pertemuan’: masing-masing memberi kenangan manis ketika saya mengenangnya. Pertama adalah tempat pertemuan utama, tidak jauh dari pantai, di mana kami berdiri dalam lingkaran di sekeliling bendera untuk mengadakan kebaktian pagi. Kami harus berada di sana tepat waktu dan berpakaian pantas. Penampilan kami diinspeksi dan kemudian juga kerapian kemah tempat tidur kami. Sebuah lagu dinyanyikan dan doa dilayangkan kemudian kami berjalan menuju ruang makan untuk sarapan pagi. 369
Tempat kedua adalah daerah ‘api unggun’. Lokasinya ke arah pantai kira-kira di tengah-tengah antara kemah anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan, adalah tempat terbuka dengan tempat api unggun di tengah-tengahnya. Di sekelilingnya terdapat batang-batang kayu di atur melingkar untuk tempat duduk. Menjelang matahari terbenam kami berkumpul di sana dan menyanyikan lagu-lagu sementara kami menyalakan dan memandang ke arah api unggun. Tidak ada makanan di sini karena kami tidak disarankan ngemil (makan di antara jam-jam makan), namun kisah-kisah yang berharga dan alam dan misi dibacakan dan diceritakan dan kemudian kami berdoa dan setelah itu kami menuju tempat istirahat untuk tidur malam. Tidak pernah ada kelakar yang bodoh, humor-humor yang tidak benar digunakan dalam perkemahan api unggun pada masa itu. Tempat ketiga adalah tempat kudus. Tempat ini hanya digunakan pada waktu sekolah Sabat, perbaktian gereja, dan pertemuan-pertemuan kudus. Di belakang jalan perkemahan terdapat wilayah yang agak terbuka di dalam hutan. Tempat-tempat duduk sederhana dari papan menjadi kursinya, dan sebuah mimbar kayu yang cocok dengan lingkungannya. Langit dan cabang-cabang pohon yang tinggi adalah satusatunya atap dan bisikan angin sejuk meniup dedaunan adalah musik pengiring kami. Betapa menyenangkan ketika kami mengangkat suara dalam lagu pujian dan mendengarkan Firman Tuhan yang kudus dalam suasana alam yang damai ini. 370
Segala kegiatan direncanakan, terjadual, dan diawasi, dan segala acara mempunyai tujuan yang baik bagi semua. Selama seminggu, berenang, bermain perahu, membuat kerajinan, dan pertemuan-pertemuan membuat kami bergembira dan sibuk sembari menghirup udara segar dan bergerak badan dengan mempersiapkan tempat makanan dan memasak makanan dan anak laki-laki membersihkan sekitar perkemahan, menyediakan kayu bakar dan menyiapkan api unggun di malam hari. Sebagai hadiah istimewa, satu kelompok kadangkala dibawa ke danau yang lain di mana kami membuat api unggun dan tidur di bawah bintangbintang. Seingat saya tidak pernah ada permainanpermainan yang tidak berguna, kisah-kisah yang tidak benar, atau perilaku yang tolol dalam perkemahan-perkemahan, namun kita semua sangat senang. Pada hari Sabat, kita tidak pernah berenang, bermain perahu ataupun membuat kerajinan. Makanan telah disiapkan pada hari Jumat dan tidak ada kegiatan memasak atau pekerjaan di dapur yang tidak perlu. Sekolah Sabat dan kebaktian gereja dilakukan pada pagi hari, sementara di sore hari kami berjalan di alam. Para penasihat yang adalah juga pencinta alam akan mengajarkan kami banyak pengetahuan berguna tentang burung-burung, binatang-binatang, tanaman dan pepohonan. Sekarang mari kita melompat maju satu dekade dan mengunjungi sebuah ‘retreat’ akhir pekan. Dalam ‘retreat ini sebuah tempat peristirahatan disewa 371
untuk tujuan ini. Ini adalah perkemahan orang dewasa dan keluarga sehingga kegiatan-kegiatannya tidak dijadual atau diawasi sedemikian ketat, namun masih ada kebaikan tertentu. Pekerjaan dibagi-bagi dan beberapa kegiatan dijadualkan. Hari Sabat berjalan tenang dan dipelihara dengan benar dengan pesta rohani yang sesungguhnya dalam sekolah Sabat dan kebaktian gereja. Namun kemudian ada banyak perubahan. Sebagian kegiatan sekarang berada di dalam ruangan dan tidak diadakan pertemuan di luar ruangan. Permainan-permainan seperti kartu, pingpong, biliar dan bola disertakan dan tidak ada pelajaran tentang alam atau berjalan di alam. Olah raga, permainan tim dan pengisi waktu yang tidak berguna sekarang ini diadakan. Pertemuan pada malam hari diadakan di dalam ruangan, dan meskipun ada beberapa kisah yang berguna dan lagu-lagu Kristen, juga terdapat kegiatankegiatan duniawi yang tidak bermakna dan kelakar dan kisah-kisah tolol untuk ditertawakan. Kisahkisah fiktif dan bahkan cerita-cerita hantu diceritakan. Di siang hari, anak-anak gadis berkumpul di ruangan anak-anak lelaki di mana lagu-lagu “parade hit’ dimainkan. Standar sopan santun sangat memburuk. Sekarang marilah kita melihat dunia Advent masa kini. Perkemahan gaya lama yang sederhana yang dimiliki oleh konferens di masa saya bertum372
buh remaja telah lama dijual. Sebuah tempat bergaya peristirahatan menjadi gantinya. Halaman yang terawat, dan alam, meskipun masih ada, sudah pasti dibatasi. Semua pertemuan dan perkumpulan diadakan di dalam ruangan. Kegiatan di luar ruangan adalah berenang dan bermain perahu dan ini bisa terjadi pada hari Sabat seperti halnya pada hari lain. Ada sekelompok orang yang dibayar untuk melakukan pekerjaan di dalam perkemahan dan mengatur segala sesuatunya, namun mereka tidak melakukannya dengan mudah. Banyak orang muda “Advent” dan bahkan orang dewasa yang hadir dalam retreat di sini tampaknya menikmati “bersaing dalam berkelakuan buruk”, dengan mencoba mengolok-olok satu sama lain dengan perilaku tolol yang merusak. Orang-orang yang bertugas di bagian perawatan bangunan ini harus mengurusi peralatan yang pecah, pintu-pintu yang rusak, dinding, dan bahkan lubang pada plafon! Keributan dan kegaduhan menguasai keadaan. Hampir seluruh kisah-kisah berisikan kelakarkelakar tolol, hal-hal remeh, dan percakapan tanpa makna. Musik populer dimainkan melalui pengeras suara, bahkan lagu-lagu dengan kata-kata yang menghina dan merendahkan terdengar dan beberapa orang bahkan bersenang-senang dengan menari-nari. Permainan-permaian menjadi pengisi waktu yang tidak berguna di mana tidak ada sesuatu yang berguna yang dipelajari atau dicapai. Perca373
kapan-percakapan rohani melibatkan orang-orang yang mencoba memaksakan pandangan-pandangan, yang bagi orang-orang yang bahkan hampir tidak mengenal ajaran-ajaran Alkitab dan Roh Nubuat sekalipun, akan segera mengenalinya sebagai ajaran yang palsu dan menyimpang; konsep-konsep yang mendukung dan mendorong sukaria dan omong kosong yang terjadi dalam retreat tersebut. Bahkan jikalaupun seseorang menginginkannya, tidak mungkin ia dapat mencari kesenangan dalam pencarian hati yang mendalam dan mencari pembaharuan kekuatan rohani dalam suasana seperti itu. Salah satu alasan ini menjadi tidak mungkin adalah karena Roh Kudus tidak akan hadir dalam perkumpulan-perkumpulan yang dikuasai oleh kegembiraan dan keriangan yang bergemuruh. Kami diberitahu bahwa perkumpulan-perkumpulan ini adalah karnaval bagi Setan dan para malaikatnya. Sekarang marilah kita masuk ke dalam acara puncaknya—sebuah film yang telah disiapkan oleh Pendeta untuk mengajar orang-orang yang setia pada hari Sabtu malam. Dan apakah bagian ini? Apakah ini adalah dokumenter alam? Apakah ini adalah presentasi dan himbauan tentang kebutuhan di ladang-ladang misi? Atau barangkali setidaknya sebuah kisah Alkitab atau biografi yang memberi inspirasi? Ingatlah bahwa ada banyak anak-anak yang hadir di sini dan kehidupan mereka dapat dengan mudah dipengaruhi oleh kebaikan atau keburukan dari apa yang mereka saksikan dalam perkumpulan seperti ini. 374
Jadi, apakah isinya? Sebuah fantasi aliran sesat fiktif yang tidak boleh ditonton oleh setiap orang Kristen! Sesuatu yang mendukung gagasan spiritisme dan tidak memiliki perkataan kebenaran sama sekali. Anak-anak yang menontonnya kemudian mengeluh tentang betapa “takutnya” mereka dan betapa mereka sekarang dilanda mimpi-mimpi yang mengerikan dari pemandangan dan bunyi-bunyi yang menjadi kesenangan iblis ini. Saya ingin menyuarakan peringatan yang jelas di sini bagi siapa saja yang bertanggung jawab mengadakan pertunjukan pada suatu pertemuan seperti ini, dan ya, mereka yang bertanggung jawab akan apa yang dilihat dan didengar di dalam keluarga mereka. Tuhan tidak terhibur ketika fiksi, fantasi, ketololan ataupun jenis pertunjukan duniawi lainnya dinyalakan di hadapan anak-anak dan orang muda. Para pimpinan dan Pendeta yang melakukan ini pada suatu hari kelak akan berharap bahwa mereka tidak pernah dilahirkan. Yesus berkata dengan jelas: "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya!” Matius 18:6, 7. Perkataan ini adalah salah satu dari pengumuman yang paling keras di dalam Alkitab dan ini keluar 375
dari bibir Juruselamat kita yang penuh kasih! Hanya dalam pekabaran malaikat ketiga kita dapat melihat kembali peringatan yang mengerikan ini. Apakah yang diperingatkan di sini? Yaitu menyebabkan anak-anak atau orang-orang yang lemah untuk menjadi tertipu, bingung, putus asa, atau kehilangan iman mereka melalui apa yang kita katakan atau lakukan kepada mereka. Film rohani ini akan memiliki akibat jangka panjang. Iblis memiliki kerja lapangan dalam peristiwa ini, dan para malaikatnya memaksakan gagasan-gagasan dan konsep-konsep tentang sampah rohani ke dalam pikiran semua orang, muda dan tua yang menontonnya. Tidak ada seorangpun yang kebal terhadap akibat-akibat ini, dan bagi sebagian orang, menonton ini mungkin dapat menuntun ke arah aliran sesat dan spiritisme hingga mereka tergulung dengan tanpa harapan oleh ilmu sihir dan spiritisme. Jiwa-jiwa akan binasa, yang dapat dapat dilacak dari mana sumbernya, yaitu menonton film dalam perkumpulan gereja. Apakah ia mengetahui atau tidak, apakah ia mengakui atau tidak, pakaian pendeta ini bernodakan darah dari jiwa-jiwa dan kutukan Tuhan ada di atas kepalanya. Tanpa pertobatan penuh dan sungguh-sungguh, dengan mengaku dan meninggalkan dosa-dosa seperti itu, dan mencari segala cara untuk melawan pengaruh dari apa yang telah dilakukannya, ia telah binasa. Apakah saya menghakimi? Ya, benar, sesungguhnya demi376
kian—dan saya menggunakan perkataan yang persis diucapkan oleh Yesus untuk melakukannya!
•
Kutukan Meros
Mengapa, oh mengapa, tidak ada orang yang bangkit berbicara dan memprotes pertunjukan hiburan yang jahat ini?” Mengapa oh Mengapa, setidaknya para orangtua tidak segera menjauhkan anak-anak mereka dari pemandangan setan ini? Mengapa semuanya duduk di sana, seperti seseorang yang hadir menggambarkan keadaannya, ‘Seperti seekor rusa yang terpana oleh terang lampu sorot mobil yang datang mendekat’? Sementara duduk di sana terpana dan menonton sampah ini; mereka mengizinkan pikiran anak-anak mereka digelapkan dan dinodai olehnya, dan dilumpuhkannya? Ada satu kisah yang menarik di dalam Alkitab, sebuah nama dari sekelompok orang yang hanya muncul sekali saja di seluruh tulisan Alkitab: Meros. Meskipun kata Ibrani ini hanya muncul sekali, namun Roh Nubuat berbicara banyak tentang kisah ini, yang muncul dalam 52 referensi dalam E.G. White CD-ROM. Beginilah kalimatnya: "Kutukilah kota Meros!" firman Malaikat TUHAN, "kutukilah habis-habisan penduduknya, karena mereka tidak datang membantu TUHAN, membantu TUHAN sebagai pahlawan." Hakim 5:23. 377
Tampaknya Meros adalah tempat di mana hidup sekelompok orang pada zaman Hakim-Hakim Israel kuno. Pada saat kritis, mereka sama sekali tidak melakukan apa-apa. Apa alasannya tidak kita ketahui, namun mereka dengan puasnya “tidak mau terlibat.” Ada banyak cara Roh Nubuat menggunakan ayat ini, berikut ini beberapa contohnya: untuk memperingatkan bahwa orang-orang yang tidak setia untuk memuliakan Tuhan baik di dalam rumah dan masyarakat mereka, pada Hari Penghakiman akan binasa, untuk membangunkan orang-orang yang dengan puasnya mendengar kebutuhan misi dan tidak melakukan apa-apa untuk membantu, orangorang yang telah mengetahui kebutuhan para pekerja misionaris kesehatan dan tidak berminat untuk membantu, dll. Berikut ini adalah sebuah contoh: “Penurutan adalah syarat; kecuali jika engkau menurut, maka engkau akan berada dalam keadaan lebih buruk daripada tempat yang netral. Kecuali engkau dilimpahi dengan berkat Tuhan, engkau akan memperoleh kutukanNya. Tuhan menuntutmu untuk menjadi rela dan penurut, dan Tuhan berkata bahwa engkau akan makan dari hasil negeri ini. "Kutukilah kota Meros!" firman Malaikat TUHAN, "kutukilah habishabisan penduduknya, karena mereka tidak datang membantu TUHAN, membantu TUHAN sebagai pahlawan." Setan dan para malaikatnya sedang berada di wilayah itu untuk menentang setiap langkah ma378
ju yang diambil oleh umat Tuhan, maka pertolongan dari setiap orang adalah diperlukan.” 2T 165. Ini seharusnya mengejutkan kita demi jiwa-jiwa kita, jikalau kita masih memiliki kehidupan rohani untuk bisa merasa terkejut. Perhatikan di sini bahwa jikalau kita tidak memperoleh berkat Tuhan, maka kita mendapatkan kutukanNya. Tidak ada tempat di tengahtengah. Kita tidak perlu melakukan kejahatan pemberontakan yang kejam untuk mendapatkan kutukan Tuhan—yang perlu kita lakukan adalah dengan puas diri menolak untuk menghidupkan terang yang telah kita terima. Berikut ini kutipan yang lain: “Sebagai ilustrasi dari kegagalanmu untuk mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan, sebagaimana yang telah menjadi kesempatan istimewamu, saya mengacu kepada perkataan ini: "Kutukilah kota Meros!" firman Malaikat TUHAN, "kutukilah habis-habisan penduduknya, karena mereka tidak datang membantu TUHAN, membantu TUHAN sebagai pahlawan." Hakim 5:23. Apakah yang telah dilakukan oleh Meros? Tidak ada. Dan inilah dosa mereka. Mereka tidak datang membantu bagi Tuhan melawan kekuatan yang perkasa.” Setan ingin menghancurkan segala jejak umat yang sisa pemelihara Sabat dari bumi ini. Ia hadir dalam setiap pertemuan dan ketika orangorang memberinya kesempatan untuk melangkah masuk satu inci, ia menghasut kita dan masuk satu mil demi kepentingannya menguasai jiwa-jiwa kita. 379
Dan kita, seperti Meros di masa lalu, duduk dengan diam-diam dan tidak melakukan apa-apa— MENGAPA? Saya akan mengatakan kepada anda bahkan orang-orang yang teliti sekalipun, yang mengetahui bahwa perkara-perkara ini adalah salah, namun tidak melakukan apa-apa untuk menentangnya—itu karena jauh sebelum acara ini, Setan telah mengambil alih pikiran orang-orang yang hadir. Peperangan telah selesai—dan kalah dalam apa yang disebut dengan “pilihan-pilihan kecil’. (Oh, itu hanya senang-senang saja. Saya tidak mau kelihatan terlalu serius dan anti-sosial, tentulah itu agak konyol, namun tidak bisa serius setiap saat.’) Kompromi, pembelaan diri dan merasionalkan, peremehan dan kesia-siaan telah mengambil alih dan segalanya telah habis untuk itu. Anda akan berkata, “Betapa beraninya anda berbicara demikian?” Karena, jikalau tidak—orangorang yang setia akan segera mempelajari keadaan, memprotes, dan meninggalkan tempat itu sebelum film itu diketahui atau diputarkan. Meros tidak mau menjadi orang yang berbicara lantang dan menanggung cemoohan dari para pencinta kesenangan. Apakah kenyataan bahwa orang lain melakukannya memberi kita alasan pembenaran untuk duduk lumpuh tidak dapat berbuat apaapa? "Kutukilah kota Meros!" firman Malaikat TUHAN, "kutukilah habis-habisan penduduknya, karena mereka tidak datang membantu TUHAN, membantu TUHAN 380
sebagai pahlawan." Saudariku, janganlah mengizinkan terdapat kecacatan padamu karena perbuatan salah orang lain. Pada hari Tuhan anda tidak akan berani menjadikan suatu alasan dari kelalaianmu dalam membentuk sebuah tabiat surgawi, dengan alasan bahwa orang lain tidak menunjukkan kesetiaan dan kerohanian. Kelalaian yang sama yang anda temukan pada orang lain adalah terdapat di dalam dirimu. Dan bagaimanapun, kenyataan bahwa orang lain adalah orang-orang berdosa menjadikan dosa-dosamu begitu menyedihkan.” 2T 395. Kompromi yang diketahui, bahkan dalam “perkara-perkara yang tampaknya kecil,” akan mengizinkan Setan untuk segera melemparkan penutup matanya ke arah mata rohani kita; Roh Kudus harus mundur dan kita dihipnotis dan digiring, dan seperti “rusa yang terpana oleh lampu sorot mobil,” kita hanya bisa berdiri lumpuh menunggu tertabrak. Dan para pembaca yang kekasih, Setan tidak pernah menginjak rem! Ketika ia dapat menumpulkan kepekaan rohani kita, ia menabrak langsung ke arah kita dengan bujukan dan pencobaan dan banyak orang tidak dapat pulih darinya. Di masa mendatang takhayul-takhayul Setan akan muncul dalam bentuk-bentuk baru. Kesalahan-kesalahan akan ditampilkan dengan cara yang menyenangkan dan penuh bujuk rayu. Teori-teori yang salah, yang dibungkus dengan pakaian terang, akan ditampilkan ke hadapan umat Tuhan. Maka Setan akan mencoba untuk menipu, jikalau 381
memungkinkan, bahkan umat pilihan sekalipun. Pengaruh-pengaruh yang paling menggoda akan dikeluarkan; pikiran-pikiran akan dihipnotis.” Mar 59. Jikalau bahkan satu orang saja memprotes acara malam itu, bahkan satu orangtua saja berbicara dan segera membawa anak-anak mereka menjauh dari tempat itu, orang-orang lain akan segera mengikuti! Setidaknya bagi sebagian orang pengaruh mantra itu mungkin dapat dipatahkan, namun Setan telah merancang rencananya dengan baik; “rusa”-nya sudah siap dibunuh.
•
Memutuskan Kabel Roh Kudus dan Perlindungan Malaikat
“Amaran saya kepada anda adalah: Jangan pernah lagi mau mendengarkan tanpa protes kepada penyimpangan akan kebenaran… Saya telah diperintahkan untuk memperingatkan umat kita; karena banyak yang berada dalam bahaya karena menerima teori-teori dan karangan-karangan yang menyerang tiang-tiang dasar iman kita.” 1SM 196. “Saya ditunjukkan akan perlunya bagi orangorang yang percaya untuk mengetahui bahwa kita sedang memiliki pekabaran belas kasihan yang terakhir, untuk memisahkan diri dari orang-orang yang setiap hari minum kesalahan-kesalahan baru. Menurut saya, baik orang muda maupun orang tua tidak boleh menghadiri pertemuan-pertemuan mereka; karena 382
adalah salah untuk mendukung mereka sementara mereka mengajarkan kesalahan yang adalah racun yang mematikan bagi jiwa dan mengajarkan ajaranajaran hukum manusia. Pengaruh dari pertemuanpertemuan seperti itu adalah tidak baik. Jikalau Tuhan telah membebaskan kita dari kegelapan dan kesalahan seperti itu, kita harus berdiri teguh dalam kebebasan di mana Tuhan telah membebaskan kita dan bersukacita dalam kebenaran. Tuhan tidak senang dengan kita ketika kita pergi mendengarkan kesalahan, tanpa dipaksa harus pergi; kecuali jika Tuhan mengirimkan kita kepada pertemuan-pertemuan itu di mana kesalahan-kesalahan dipaksakan kepada orangorang oleh kuasa kehendak, Tuhan tidak akan memelihara kita. Para malaikat mundur dari perlindungannya bagi kita, dan kita ditinggal sendirian berjuang melawan musuh, menjadi digelapkan dan dilemahkan olehnya dan kuasa para malaikat jahatnya; dan terang di sekeliling kita menjadi tercemar oleh kegelapan. Saya melihat bahwa kita tidak punya waktu lagi untuk mendengarkan dongeng-dongeng.” EW 124. Tulisan di atas dituliskan untuk memperingatkan orang-orang yang menghadiri pertemuan rohani di mana ajaran-ajaran yang salah disampaikan— betapa lebih buruk hadir di situ di mana tidak ada nilai rohani, dan bahkan malahan hiburan yang dipertunjukkan? Dapatkah kita berharap untuk mempertahankan jiwa-jiwa kita dalam keadaan kemur383
nian dan kesiapannya bagi surga dalam lingkungan seperti itu?
• Kekristenan vs Keduniawian “Ada perbedaan antara rekreasi dan pelesiran. Rekreasi, dalam artian yang sesungguhnya, re-kreasi, cenderung untuk menguatkan dan membangun. Sembari memanggil kita keluar sejenak dari kegiatan dan pekerjaan sehari-hari, rekreasi memberi kesegaran pikiran dan tubuh dan oleh karenanya memungkinkan kita untuk kembali dengan kebugaran yang baru untuk pekerjaan kehidupan kita yang sungguh-sungguh. Sebaliknya, pelesiran adalah dicari demi kesenangan dan seringkali dilakukan secara berlebihan; pelesiran menyerap tenaga yang dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berguna dan oleh karenanya menjadi penghambat bagi keberhasilan hidup yang sesungguhnya. Terdapat kontras yang nyata antara perkumpulan oleh para pengikut Kristus untuk menikmati rekreasi Kristiani dan perkumpulan-perkumpulan duniawi demi kesenangan dan pelesiran. Gantinya doa dan pembicaraan tentang Kristus dan perkara-perkara kudus, dari bibir-bibir orang duniawi akan terdengar tertawa yang bodoh dan percakapan yang remeh. Keinginan mereka adalah menikmati hari baik bersama. Hiburan mereka dimulai dalam kebodohan dan berakhir dengan kesia-siaan. Ada kebutuhan yang besar akan pertarakan dalam hiburan-hiburan, sebagai384
mana halnya dengan perkara-perkara lainnya. Dan watak dari hiburan-hiburan ini harus dipertimbangkan secara seksama dan mendalam.” AH 512. Perhatikan bahwa tertawa yang konyol dan percakapan remeh dan menikmati “hari baik” adalah tanda dari keduniawian! Ya, bahkan ini terdapat di dalam sekolah-sekolah, gereja-gereja, dan pertemuan-pertemuan perkemahan Advent, ini adalah tanda dari keduniawian. Orang-orang Kristen yang sejati tidak akan memanjakan diri dalam perilaku ini. Perhatikan contoh berikut: Di bulan April 1900, sebuah acara liburan ditentukan di sekolah Avondale bagi para pekerja Kristen. Acara pada hari itu adalah menyelenggarakan sebuah pertemuan di kapel pada pagi hari, dan saya dan orang-orang lain berbicara kepada para mahasiswa, meminta perhatian mereka kepada apa yang telah dilakukan oleh Tuhan dalam pembangunan sekolah ini, dan kepada kesempatan-kesempatan istimewa mereka sebagai mahasiswa. Setelah pertemuan, sisa hari itu digunakan oleh para mahasiswa dalam berbagai permainan dan olah raga, yang sebagiannya adalah sembrono, tidak sopan, dan fantastis… “Saya ditunjukkan bahwa dalam hiburan-hiburan yang diselenggarakan di sekolah pada sore hari itu, musuh telah memperoleh kemenangan, dan para guru telah ditimbang dan ditemukan kurang. Saya merasa sangat tertekan dan terbeban ketika memikirkan bahwa orang-orang yang menduduki jabatan yang bertanggung jawab telah membukakan pintu, 385
mengundang musuh untuk masuk; karena mereka melakukan hal ini dengan mengizinkan pertunjukan yang telah terjadi… para mahasiswa didukung dalam acara yang akibatnya tidak mudah untuk dihapuskan. Tidak ada ujung dari jalan kepada hiburan-hiburan yang sia-sia, dan setiap langkah yang diambil, adalah langkah yang tidak pernah dilewati oleh Kristus… Seandainya saja mata mereka telah diberi salep obat mata surgawi, mereka tentulah akan menyadari bahwa mereka tidak boleh mengizinkan pertunjukan itu terjadi pada sore hari itu, tanpa menghina Tuhan.” CT 349. Apakah yang dipikirkan oleh Tuhan tentang kejadian itu? “Petunjuk ini disampaikan (pada pertemuan pagi hari) di hadapan mahasiswa sebagai kewajiban tertinggi para mahasiswa; namun dihapuskan dengan hiburan-hiburan yang masuk sesudahnya, dengan kesan yang telah dibuat, sama saja dengan mengatakan, “Kami tidak menginginkan jalanMu, Oh Tuhan; kami menginginkan jalan kami sendiri; kami ingin mengikuti hikmat kami sendiri.” CT 349. “Pada malam hari, saya menjadi saksi bagi sebuah pertunjukan yang dilakukan di halaman sekolah. Para mahasiswa yang terlibat dalam pertunjukan fantastis yang dapat disaksikan, melakonkan pikiran musuh, sebagian dengan perilaku yang amat tidak menarik. Beberapa hal dipertunjukkan di hadapan saya di mana para mahasiswa bermain pertandingan tenis dan kriket. Kemudian saya diberi instruksi ten386
tang watak dari hiburan-hiburan seperti ini. Hiburan-hiburan ini ditunjukkan kepada saya sebagai satu jenis penyembahan berhala, seperti berhala-berhala bangsa-bangsa. “Di sana hadir lebih dari sekedar penonton yang dapat terlihat. Setan dan para malaikatnya hadir di sana, membuat kesan ke dalam pikiran-pikiran manusia. Para malaikat Tuhan, yang melayani orangorang yang akan mewarisi keselamatan, juga hadir, bukan untuk mendukung, melainkan untuk menentang. Mereka menjadi malu karena pertunjukan seperti itu harus diselenggarakan oleh orang-orang yang mengaku anak-anak Tuhan. Kekuatan musuh memperoleh kemenangan, dan Tuhan menjadi tidak dipermuliakan. Ia yang memberi hidupNya untuk memperbaiki, memberi kuasa dan menguduskan manusia, sekarang sedang berduka karena pertunjukan itu.” CT 350. “Ketika mendengar sebuah suara, saya berpaling untuk melihat siapa yang berbicara kepada saya. Dan dengan martabat dan kekhidmatan Seseorang berkata, “Apakah perayaan ini bagi peringatan pembukaan sekolah? Apakah ini persembahan syukur yang engkau bawa kepada Tuhan atas berkat-berkat yang telah dilimpahkanNya kepadamu? Dunia dapat menerimanya sebagai persembahan yang layak bagi acara peringatan ini. Para guru membuat kesalahan yang telah dilakukan berulang-ulang. Mereka harus belajar hikmat dari pengalaman di masa lalu. Dunia yang sembrono dan tidak bertuhan dapat menawarkan 387
berlimpah persembahan seperti ini, dengan cara yang jauh lebih pantas.” Berpaling kepada para guru, Ia berkata, “Engkau telah membuat kesalahan yang akibatnya akan sulit dihapuskan. Tuhan Allah Israel tidak dipermuliakan di dalam sekolah ini. Jikalau pada saat ini Tuhan akan mengizinkan hidupmu berakhir, banyak yang akan binasa, terpisah selamanya dari Tuhan dan orang-orang yang benar.” CT 351. Perhatikan dalam kutipan ini kata “Seseorang’ dalam huruf besar; ini berarti bahwa Yesus Sendirilah yang berbicara! Begitu banyak orang yang membela perkumpulan-perkumpulan demi pemanjaan dan hiburan yang sia-sia akan berkata, “Oh, tetapi Yesus menginginkan agar kita bahagia dan bersenang-senang’, akan tetapi di sini jelas bahwa Ia tidak menginginkan pemanjaan seperti ini di dalam kehidupan umatNya.
• Di dalam Rumah Kita hidup di zaman di mana kebodohan dan kesiasiaan ada di mana-mana dan hiburan-hiburan duniawi mengelilingi kita seperti rawa-rawa. Para orangtua cenderung ‘begitu sibuk’ dengan pekerjaan dan acara-acara sosial sehingga anak-anak mereka ditinggalkan sendirian. Sangat mudah bagi orangtua untuk mengizinkan anak-anak mereka menghabiskan waktu dengan video, video games (playstation), dan TV karena semua ini menjauhkan 388
mereka dari para orangtuanya yang kemudian dapat mengikuti keinginan-keinginan diri mereka sendiri yang egois. Suka atau tidak suka, kita bertanggung jawab dan harus menjawab kepada Tuhan atas teladan dan pelatihan yang kita berikan atau gagal kita berikan kepada anak-anak kita. Tidak ada pekerjaan atau acaraacara sosial yang dapat menghapuskan tanggung jawab ini. Perhatikan apa yang dikatakan Ellen White tentang prioritas ketika para tamu datang berkunjung ke rumahnya: “Saya mulai mengajarkan kepada anak-anak saya tentang kasih Yesus ketika mereka masih bayi. Saya tidak dapat memberikan pekerjaan melatih anakanak saya ke tangan para pelayan. Mereka adalah pertimbangan-pertimbangan pertama saya. Ketika para tamu datang, saya mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus mengizinkan saya mengatur tugas-tugas kecil anak-anak saya terlebih dahulu, atau menyediakan hiburan yang pantas bagi mereka. Adalah kewajiban bagi setiap orangtua untuk melakukan sebagaimana yang dilakukan oleh Abraham; karena ia tidak mengkhianati kepercayaan yang kudus yang diberikan kepadanya. Jikalau anda mengizinkan anakanak anda bertumbuh dalam pemberontakan melawan wewenang anda, mereka akan memperoleh suatu pelatihan yang akan menyebabkan mereka memberontak melawan wewenang Tuhan. RH, 1 Maret 1892. 389
Diperlukan perencanaan dan usaha orangtua, guru-guru dan pimpinan gereja untuk menyediakan kesibukan bagi orang muda dan anak-anak yang akan memberi pengaruh yang menguduskan ke dalam kehidupan mereka. Kegiatan-kegiatan yang mendukung pengetahuan akan Alkitab, penghargaan kepada alam dan ketrampilan-ketrampilan praktis mungkin memerlukan perencanaan dan persiapan yang lebih banyak, namun akan memberi hasil yang besar dalam pembentukan tabiat. Kebahagiaan yang sejati berasal hanya dari melakukan sesuatu yang berguna sebagai orang Kristen, kegaduhan dan kebodohan adalah kegiatan tandingan iblis yang murahan. “Para orangtua lebih baik membakar semua dongeng-dongeng kosong pada zamannya, dan novel-novel yang masuk ke dalam rumahnya. Ini adalah belas kasihan bagi anak-anak mereka. Jikalau anda mendukung mereka untuk membaca kisah-kisah ini, buku-buku ini akan seperti mantra. Buku-buku ini membingungkan dan meracuni pikiran. Saya melihat bahwa kecuali para orangtua menjadi sadar akan keuntungan kekal bagi anakanak mereka, mereka pasti akan binasa karena kelalaian mereka.” Surat 252, 1906. (Betapa lebih besar akibat dari film-film daripada buku-buku?)
• Perangkap Pencarian Kesenangan Di manapun dalam Adventisme saat ini, kita melihat contoh-contoh kemewahan dan pemanjaan diri. Ke390
sederhanaan menu makanan dan lingkungan tampaknya benar-benar telah menjadi seni yang hilang. Kegiatan-kegiatan orang Advent hampir seluruhnya didasarkan atas suatu bentuk hiburan. Lima puluh tahun yang lalu, sebagian anak-anak usia sekolah Advent mengetahui isi Alkitab mereka lebih baik daripada banyak pendeta saat ini. Kehidupan yang mudah, liburan-liburan duniawi, hiburan, perayaan-perayaan dan pesta-pesta telah mengambil korban yang mengerikan pada Adventisme. Sesaat sebelum bangsa Israel masuk ke Kanaan, Bileam diminta oleh raja Balak untuk mengutuk bangsa Israel. Ia tidak mampu melakukannya, namun kemudian raja memberitahukan kepada Bileam bagaimana caranya agar bangsa Israel mengutuk dirinya sendiri! Ya, sementara mereka menjawab undangan untuk menghadiri “hari-hari raya,” roh perayaan, pesta pora dan pesiar bersama-sama dengan musik bernada berat dan sensual dan arak-arakan dan kegirangan merasuki pikiran orang-orang Israel menjauh dari pelayanan kepada Tuhan, dan menggiring kepada binasanya ribuan jiwa—tepat di perbatasan Tanah Perjanjian. Apakah menurut anda sebagian dari orang-orang yang jatuh kepada penyembahan berhala dan sensualitas pada masa kini benar-benar merencanakan untuk melakukan itu? Tidak, mereka hanya mencaricari alasan dan membenarkan “hal-hal kecil” hingga “seperti rusa terpana sorotan lampu mobil”, mereka terperangkap oleh Setan yang siap menghancurkan 391
mereka. Orang-orang itu telah kehilangan jiwa mereka, sahabat; mereka kehilangan kekekalan demi kesenangan-kesenangan duniawi yang singkat. • Akankah Malaikat Mencatat, “Satu Hari Telah Hilang?” “Setelah satu hari pencarian kesenangan berakhir, di manakah kepuasan dari si pencari kesenangan? Menjadi pekerja-pekerja Kristen, yang telah ditolong untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, lebih tinggi dan lebih murni? Apakah yang akan mereka lihat jikalau mereka melihat catatan yang ditulis oleh malaikat? Satu hari telah hilang! Bagi jiwa-jiwa mereka satu hari telah hilang, satu hari telah hilang dalam pelayanan Kristus, karena tidak ada kebaikan yang dicapai. Mereka mungkin masih memiliki hari-hari lain namun tidak akan pernah hari yang telah diboroskan dengan percakapan bodoh dan murahan, tentang pemudi-pemudi dengan pemuda-pemuda, dan pemuda-pemuda dengan pemudi-pemudi. Tidak akan pernah ada kesempatan yang sama ditawarkan kepada mereka lagi. Mereka lebih baik mengerjakan jenis pekerjaan yang paling berat pada hari liburan tersebut. Mereka tidak menggunakan hari liburan mereka secara benar, dan dalam kekekalan mereka akan menghadapi penghakiman sebagai satu hari yang telah digunakan secara salah.” AH 473. 392
“Orang muda biasanya berperilaku seolaholah jam-jam pintu kasihan yang berharga, sementara belas kasihan masih berlangsung, adalah hari liburan besar dan mereka ditempatkan di dunia semata-mata untuk hiburan bagi diri sendiri, untuk dimanjakan dengan kegembiraan yang terus menerus. Setan telah membuat usaha khusus untuk menggiring mereka untuk menemukan kebahagiaan dalam hiburan-hiburan duniawi dan untuk membenarkan diri mereka sendiri dengan berusaha menunjukkan bahwa hiburan-hiburan ini adalah tidak berbahaya, tidak berdosa, dan bahkan baik bagi kesehatan. Ia (Setan) mengatakan bahwa jalan kekudusan itu sulit, sementara kesenangan duniawi bertaburan bunga-bunga. Dalam warna yang palsu dan memikat, ia menampilkan dunia dengan segala kesenangannya di hadapan orang muda. Namun kesenangan-kesenangan di bumi akan segera berakhir, dan apa yang ditabur, itulah yang harus dituai. Ia dalam segala hal adalah penipu, seorang pemikat yang trampil. Ia memiliki banyak jaring yang dirajut dengan halus, yang tampaknya tidak berbahaya, namun yang dengan trampil dipersiapkan untuk menjerat orang muda dan orang yang tidak waspada.” AH 523.
•
Tidak seorangpun akan mengapung ke surga di atas tempat tidur pemanjaan diri 393
Bagaimana dengan anda? Liburan-liburan duniawi semakin besar dan semakin menggila setiap tahun dan orang-orang Advent bahu membahu dengan dunia dalam pemanjaannya. Pikirkan berapa banyak sarana yang disia-siakan oleh umat Tuhan dalam hiburan-hiburan dan pemanjaan yang egois. Orang-orang Advent telah diberi tugas oleh Tuhan; tugas yang harus kita lakukan adalah untuk memperingatkan sebuah dunia yang mendekati kebinasaannya dan kebutuhan untuk berdiri benar di hadapan Tuhan sementara belas kasihan masih ada. Segala waktu dan sarana yang digunakan oleh orang-orang yang mengaku umat Tuhan dalam kemewahan, pemanjaan diri dan hiburan harus dipertanggungjawabkan dalam penghakiman. Bagaimanakah Yesus harus mempertimbangkan kemauan egois kita terhadap pemanjaan selera, menyenangkan tamutamu kita, atau memuaskan kecenderungan-kecenderungan kita! Ini adalah sebuah perangkap bagi kita jikalau kita berusaha untuk memamerkan atau mengizinkan anak-anak kita, di bawah pengawasan kita, melakukan hal yang serupa. Ketika penghakiman dimulai, dan kitab-kitab dibuka, sisi kekalahan kita akan ditunjukkan dalam pemandangan kita— kebaikan yang mungkin telah anda lakukan dengan dana yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang mementingkan diri sendiri sepenuhnya. Dengan harga sebatang permen sebuah buku misionaris dapat dibeli untuk membawa terang kepada satu jiwa dalam kegelapan; dengan harga sebuah 394
pesta untuk pemanjaan diri sendiri seluruh isi rak buku dapat dibeli dan dikirimkan kepada orang-orang yang lapar akan kesempatan istimewa untuk menerima terang yang kita biarkan berdebu pada rak-rak perpustakaan kita.
• Jikalau kamu tidak mengalahkan seluruhnya—Kamu akan BINASA! Kesia-siaan, ketololan dan kegembiraan tidak pernah menjadi warisan yang sah dalam Adventisme; bukan warisan setiap orang Kristen yang sejati. Perkumpulan-perkumpulan untuk hiburan, pesta pora dan kegirangan telah selalu menjadi bagian dari pemandangan kafir. Para malaikat Tuhan tidak pernah ada di sana kecuali untuk mencatat kutukan bagi orang-orang yang memanjakan diri di sana. Di manakah roh misionaris yang pernah menjadi ciri terkenal Adventisme sebelumnya? Apakah roh ini telah punah sebagaimana halnya burung do-do? Apakah ada orang-orang di hari-hari ini yang mendorong anak-anak mereka untuk menyangkal diri dari pemanjaan mereka dan berkorban demi membantu menyebarkan terang kebenaran? Diperlukan pengorbanan untuk menjadi seorang Kristen sejati, satu pengorbanan diri yang utuh akan selalu menuntun orang untuk berdiri bersama-sama dengan orangorang tebusan di Laut Kaca. 395
Bagaimana tentang berbicara dan memprotes kegiatan-kegiatan yang salah di dalam perkumpulanperkumpulan kita? Meros adalah sebuah kutukan— karena tidak melakukan apa-apa. Mereka bisa saja ‘orang-orang yang baik’, mereka bisa saja tidak pernah ditemukan melakukan kesalahan besar. Namun keputusan yang mereka buat pada saat kritis itu adalah telah dibuat jauh sebelumnya. Pengabaian terhadap tuntutan Tuhan, ketidakpedulian akan kemuliaan Tuhan, kelambanan dan kecerobohan dalam pelayanan kepada Tuhan telah menyebabkan mereka timpang dan tidak aktif ketika suatu tindakan diperlukan. Sebuah kisah nyata kami dengar dari negara menarik Rumania. Di sana di sebuah desa telah bertumbuh sebuah jemaat Advent yang kecil dan menyenangkan, yang anggota-anggotanya berasal dari gereja Katolik Ortodoks. Para imam dan Uskup memutuskan untuk menghancurkan kelompok sesat ini, dan setelah memperoleh dukungan dari penguasa setempat, mereka memerintahkan agar semua orang Advent menghadiri sebuah pertemuan yang diselenggarakan di Gereja Ortodoks. Seluruh orang Advent datang ke pertemuan itu dan Uskupnya memarahi mereka dalam waktu lama. Ia mengutuk mereka dengan kutukan yang sangat keras. Ia memukul pikiran mereka sehingga karena dipengaruhi oleh bagaimana mereka diperlakukan di masa lalu, ia menyebabkan mereka gemetar di hadapannya. 396
Ia memerintahkan agar mereka berbaris, dan mereka menurut; ia memerintahkan agar mereka bertelut dan mereka menurut. Kemudian ia memerintahkan mereka untuk bertobat, mengakui kesesatan mereka dan memohon untuk kembali ke Gereja Ortodoks. Mereka baru hendak melakukannya ketika seorang perempuan, yang bertubuh kecil namun beriman besar bergegas ke arah mereka dan berteriak, “Orangorang ini bukan Tuhan! Apakah anda semua akan berdoa kepada seorang Uskup? Bangkitlah!” Seperti kejutan listrik perkataan itu menghantam orang-orang Advent yang gemetar dan mantra itu terlepas. Mereka melompat dari bertelut dan mengabaikan Uskup yang marah tersebut, kembali ke tempat duduk mereka. Uskup itu kehilangan kata-kata tidak tahu apa yang harus dilakukan, namun orang banyak berteriak bahwa mereka akan membunuh perempuan kecil itu dan seluruh orang Advent. Tampaknya bahwa darah martir akan mengalir sekali lagi, ketika para pejabat, yang telah diminta oleh para imam untuk melayani tujuan-tujuan mereka, berlari menyelamatkan perempuan dan orang-orang percaya itu, mengawal mereka dengan selamat sampai di rumah. Uskup itu diperingatkan oleh para pejabat untuk tidak lagi melecehkan orang Advent. Sahabat, Tuhan tidak dapat bertempur untuk Meros, namun jikalau kita memiliki keberanian seperti perempuan kecil itu untuk berbicara bagi Tuhan melawan kesalahan, Ia akan menghormati dan memberkati kita. Kita perlu menghindarkan dari situasi397
situasi di mana Tuhan tidak dilayani dan dipermuliakan dan jikalau kita, melalui sikap tanpa kompromi, mendapati diri kita di suatu tempat di mana kesalahan akan menguasai, kita harus datang meminta pertolongan Tuhan! Bagaimana jikalau kita bahkan harus menumpahkan darah kita karena berdiri bagi kebenaran—betapa itu jauh lebih baik daripada kutukan Meros yang memalukan!
398
FALSAFAH MUSIK MASEHI ADVENT HARI KETUJUH: TUNTUNAN
(A Seventh-day Adventist Philosophy of Music – Guidelines ) Tuntunan ini telah disetujui dan disahkan melalui pemungutan suara oleh Pertemuan Tahunan General Konferens Masehi Advent Hari Ketujuh pada tanggal 13 Oktober 2004.
399
Tuhan telah memintalkan musik ke dalam serat tubuh ciptaanNya. Ketika Ia menjadikan segala sesuatu, “pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai”— Ayub 38:7. Kitab Wahyu menggambarkan surga sebagai tempat yang penuh dengan pujian yang tanpa hentinya, dengan nyanyian pujian kepada Tuhan dan Anak Domba terdengar dari semua penghuninya.— Wahyu 4:9-11; 5:9-13; 7:10-12; 12:10-12; 14:1-3; 15:24; 19:1-8. Karena Tuhan menjadikan manusia dalam citraNya, kita memiliki kecintaan dan penghargaan kepada musik bersama-sama dengan seluruh makhluk ciptaanNya. Sesungguhnya, musik dapat menyentuh dan menggerakkan kita dengan suatu kuasa yang mengatasi kata-kata atau hampir segala jenis komunikasi.1 Dan musik yang terbaik dan termurni dapat mengangkat keberadaan kita ke dalam kehadiran Tuhan di mana malaikat-malaikat dan makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang tidak jatuh menyembahNya dalam nyanyian. Akan tetapi dosa telah membinasakan Penciptaan. Citra ilahi telah dinodai dan hampir terhapuskan; dalam segala aspek, dunia ini dan pemberian-pemberian Tuhan datang kepada kita dengan percampuran antara yang baik dan jahat. Musik tidak bersifat netral secara moral dan rohani. Sebagian musik mungkin menggerakkan kita kepada pengalaman manusia yang tertinggi, sebagian mungkin digunakan oleh pangeran kegelapan untuk menghina dan merendahkan kita, un400
tuk merangsang nafsu, keinginan, keputusasaan, kemarahan dan kebencian. Hamba Tuhan, Ellen G. White, terus menerus menasihati kita untuk mengangkat pandangan kita dalam musik. Ia mengatakan: “Musik, ketika tidak disalahgunakan, adalah berkat yang besar; namun ketika digunakan secara salah, ia adalah kutukan yang mengerikan.”2 “Jikalau digunakan secara benar, … [musik] adalah karunia dari Tuhan yang berharga, yang dirancang untuk mengangkat pikiran kepada perkara-perkara yang mulia dan tinggi, yang mengilhami dan mengangkat jiwa-jiwa.”3 Tentang kuasa nyanyian, ia menuliskan: “Kuasa nyanyian adalah salah satu cara yang paling efektif untuk memberi kesan kepada hati tentang kebenaran rohani. Betapa sering bagi jiwa yang amat tertekan dan menuju keputusasaan, ingatannya melayang kepada beberapa perkataan dari Tuhan,--beban yang telah lama terlupakan dari sebuah nyanyian di masa kanakkanak,—dan pencobaan menjadi kehilangan kuasanya, kehidupan memiliki arti baru dan tujuan baru, dan keberanian dan sukacita dibagikan kepada jiwa-jiwa yang lain! … Sebagai bagian dari pelayanan perbaktian keagamaan, nyanyian adalah sebuah tindakan penyembahan sebagaimana halnya berdoa. Sesungguhnya banyak doa berbentuk nyanyian… Ketika Penebus kita menuntun kita ke ambang pintu Tuhan, disirami oleh kemuliaan Tuhan, kita mungkin menangkap tema-tema pujian dan ucapan syukur dari paduan suara surgawi di se401
keliling takhta surga; dan ketika gema suara nyanyian para malaikat terdengar di dalam rumah-rumah dunia kita, banyak hati akan ditarik mendekat kepada penyanyi-penyanyi surgawi. Persekutuan surgawi dimulai di atas bumi. Di sinilah kita belajar nada pujiannya.”4 Sebagai umat MAHK, kita percaya dan mengabarkan bahwa Yesus akan segera datang kembali. Dalam pengumuman pekabaran tiga malaikat sedunia di dalam Wahyu 14:6-12, kita memanggil semua orang untuk menerima injil yang kekal, untuk menyembah Tuhan Allah Sang Pencipta, dan untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan yang segera. Kita menantang semua orang untuk memilih yang baik dan bukan yang jahat, untuk berkata “Tidak” kepada “kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan kegenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus”—Titus 2:12-13. Kami percaya bahwa Injil mempengaruhi segala bidang kehidupan. Maka kami berpendapat bahwa, mengingat potensi musik yang amat besar bagi kebaikan atau kejahatan, kita tidak boleh bersikap acuh tak acuh terhadapnya. Sementara menyadari bahwa selera musik sangat bervariasi dari satu orang ke orang lain, kami percaya bahwa Alkitab dan tulisan-tulisan Ellen G. White memberi saran tentang prinsipprinsip yang dapat memberitahukan pilihan kita. 402
Dalam dokumen ini, ungkapan “musik kudus” —yang kadangkala disebut dengan musik keagamaan—adalah musik yang memusatkan kepada Tuhan dan tentang perkara-perkara Alkitab dan Kristen. Sebagian besar musik ini digubah dan ditujukan untuk pelayanan perbaktian, pertemuan penginjilan, atau perbaktian pribadi dan mungkin juga meliputi musik nyanyian dan musik instrumental. Namun, tidak semua musik kudus/keagamaan dapat diterima oleh seorang Advent. Musik kudus tidak boleh menimbulkan pikiran tentang hal-hal duniawi atau mengundang penyesuaian dengan pola perilaku duniawi dalam berpikir maupun bertindak. “Musik sekuler” adalah musik yang digubah untuk situasi selain pelayanan perbaktian atau perbaktian pribadi. Musik ini berbicara tentang masalah-masalah kehidupan yang umum dan perasaan-perasaan manusia yang mendasar. Ini berasal dari diri kita sendiri, yang menyatakan tanggapan roh manusiawi terhadap kehidupan, kasih, dan dunia di mana Tuhan telah menempatkan kita. Musik ini dapat mengangkat ataupun merendahkan secara moral. Meskipun musik ini tidak secara langsung memuji dan mengagumi Tuhan, musik ini dapat memiliki tempat yang sah di dalam kehidupan orang Kristen. Dalam pemilihannya, prinsipprinsip yang dibahas dalam dokumen ini harus diikuti. Prinsip-prinsip Penuntun bagi Orang Kristen Musik yang dinikmati oleh orang Kristen harus diatur oleh prinsip-prinsip berikut : 403
1. Segala musik yang didengarkan oleh orang Kristen, ditampilkan atau digubah, apakah musik kudus ataupun musik sekuler, akan memuliakan Tuhan: “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” 1 Korintus 10:31. Ini adalah prinsip Alkitab yang terutama. Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan standar ini akan melemahkan pengalaman kita dengan Tuhan. 2. Segala musik yang didengarkan oleh orang Kristen, ditampilkan atau digubah, apakah itu musik kudus ataupun musik sekuler, haruslah yang termulia dan yang terbaik: “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.’ Filipi 4:8. Sebagai pengikut-pengikut Yesus Kristus yang berharap dan menunggu untuk bergabung dalam paduan suara surgawi, kita memandang kehidupan di dunia ini sebagai sebuah persiapan bagi, dan suatu rasa awal dari kehidupan yang akan datang. Pada kedua landasan inilah—memuliakan Tuhan dalam segala hal dan memilih yang termulia dan terbaik—bergantung semua prinsip-prinsip lain yang disebutkan di bawah ini bagi pilihan musik orang Kristen. 3. Musik ini ditandai dengan kualitas, keserasian, kepantasan dan keaslian. Musik membantu perkem404
4.
5.
6.
7.
8.
9.
bangan kepekaan rohani, psikologis dan sosial kita, dan pertumbuhan kecerdasan kita. Musik ini menyentuh baik daya nalar maupun perasaan kita dan mempengaruhi tubuh secara positif. Musik ini bersifat menyeluruh. Musik ini menyatakan kreatifitas yaitu bahwa musik ini digubah dari melodi yang bermutu. Jika diselaraskan,5 musik ini menggunakan harmoni dengan cara yang artistik dan menarik, dan menggunakan ritme yang melengkapinya. Musik vokal menggunakan lirik-lirik (kata-kata) yang secara positif merangsang kemampuan kecerdasan dan perasaan dan kuasa kehendak kita. Lirik-liriknya berpusat pada hal-hal positif dan mencerminkan nilai-nilai moral; mendidik dan mengangkat; dan berhubungan dengan teologi Alkitab yang benar. Unsur-unsur musik dan lirik harus bekerja sama secara selaras untuk mempengaruhi pikiran dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai Alkitab. Musik ini mempertahankan keseimbangan yang benar antara unsur-unsur rohani, intelektual dan perasaan. Kita harus memahami dan mengakui sumbangan berbagai budaya dalam penyembahan kepada Tuhan. Bentuk-bentuk musik dan alat-alat musik bervariasi dalam keluarga besar MAHK di seluruh dunia, dan musik yang berasal dari satu budaya mungkin terdengar aneh bagi seseorang yang berasal dari budaya yang berbeda. 405
Pemilihan musik MAHK berarti memilih yang terbaik dan di atas segalanya mendekatkan kita kepada Pencipta dan Tuhan kita dan memuliakan Dia. Marilah kita bangkit kepada tantangan bagi pandangan musik alternatif yang sehat dan, sebagai bagian dari pekabaran nubuatan keseluruhan, kita memberikan sumbangan musik yang khas Advent sebagai saksi kepada dunia tentang suatu umat yang menunggu kedatangan Kristus yang segera. Catatan kaki: 1
2
“Musik adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mengesankan kepada hati tentang kebenaran rohani” (Education, hlm. 168). Testimonies, vol. 1, hlm. 497. Nyonya White juga mengatakan bahwa di masa depan, “sesaat sebelum penutupan pintu kasihan,” “akan ada teriakan, dengan drum, musik dan tari-tarian. Akal manusia yang rasional akan menjadi begitu dikacaukan sehingga mereka tidak akan dapat dipercaya lagi untuk membuat keputusan yang benar. Dan inilah yang mereka sebut dengan digerakkan oleh Roh Kudus. Roh Kudus tidak pernah menyatakan dirinya dalam metode-metode seperti itu, dalam suatu kegaduhan bunyi-bunyian. Ini adalah temuan Setan untuk menutupi metodemetode aslinya untuk menyebabkan kebenaran yang murni, tulus, mengangkat, memuliakan dan 406
3 4 5
menguduskan bagi masa kini menjadi tidak berpengaruh” (1SM 37). Education, hlm. 167 Education, hlm. 168 Kami mengakui bahwa di dalam beberapa budaya keserasian tidaklah sepenting di dalam budaya lainnya.
407