BAB III PANDANGAN GEREJA ADVENT TENTANG MESSIAH
A. Sejarah dan Perkembangan Gereja Advent Sebelum memaparkan gereja Advent ada baiknya jika lebih dahulu diketahui istilah gereja itu sendiri. Menurut H. Berkhof dan I.H. Enkar, istilah gereja asalnya dari bahasa portugis yaitu “gereja” yang berasal pula dari “eklesia” bahasa Yunani, yang berarti jemaat yang terpanggil keluar dari dunia untuk menjadi milik Tuhan.1 Sementara itu Wijaya Hadi Pranoto, mengatakan: Banyak orang mengira bahwa arti gereja adalah gedung atau bangunan yang dipakai tempat untuk beribadat. Pengertian itu tidak begitu salah. Gereja, menurut asal bahasanya ada yang menyebut dari bahasa Portugis: “igrea”, dan itu dari bahasa aslinya, bahasa Yunani: “eklesia”, yang berarti persekutuan orang-orang yang dipanggil keluar oleh Tuhan Yesus Kristus dari dosa. Karena itu gereja dapat disebut juga persekutuan orang-orang Kudus. Jadi gereja bukanlah gedung itu, tetapi persekutuannya dan setiap orang dalam persekutuan itu adalah warga gereja, bahakan dapat disebut sebagai gereja itu sendiri, karena setiap orang percaya ia senantiasa hidup di dalam persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus.2 Dalam hubungannya
dengan gereja Advent bahwa dalam agama
Nasrani terdapat aliran-aliran sebagai berikut: 1. Gereja Roma Katolik; 2. Gereja Kristen Ortodok timur; 3. Gereja Protestan;
1
H. Berkhof dan I.H. Enkar, Sejarah Gereja, BPK, 1962, hlm. 321
2
Wijaya Hadi Pranoto, Upacara Peribadatan Dan Peristiwa-Peristiwa Keagamaan Di Dalam Agama Kristen Protestan dalam buku Proyek pembinaan kerukunan hidup beragama, Tata Cara Peribadatan Dan Peristiwa Keagamaan, (sebuah laporan musyawarah antar umat beragama, 1980-1981). DEPAG RI, Jakarta, tt, hlm. 83-84.
40
41
4. Gereja Advent; 5. Gereja Advent hari ketujuh; 6. Gereja Kristen Scientisme; 7. Gereja Kristen Pantekosta; 8. Gereja saksi Yehowah; 9. Gereja Kristen Katolik Merdeka; 10. Gereja Kristen Mormons; 11. Gereja Presbyterians; 12. Gereja Anlikan; Qwaker; 13. Gereja Baptis; dan 14. Gereja Unitarian.3 Timbulnya gerakan Kristen itu di tengah-tengah bangsa Yunani karena sebagian besar sudah menyimpang dari ajaran Taurat. Orang-orang biasa menamakan agamanya dengan nama gereja Kristen, dan Gereja itu tidak boleh dipergunakan untuk agama-agama lain, karena Kristen sendirilah yang membentuk Gereja. Jadi wujud Gereja adalah pertama-tama; persekutuan dengan Kristus. Dengan tegas Gereja berarti perkumpulan orang-orang Nasrani yang taat dengan sepatuh-patuhnya kepada kekuasaan paus atau Pope di Roma. Demikian seterusnya, Gereja protestan, Gereja Rusia, Gereja Anglican dan lain-lain, berarti golongan Nasrani menurut
sekte-sekte itu
masing-masing.
3
H.M Arifin, Belajar Memahami Ajaran Agama-Agama Besar, CV. Sera Jaya, Jakarta, 1981, hlm. 123-172.
42
Di antara Gereja-Gereja Nasrani di dunia ini, Gereja Katolik roma mempunyai hirarkhi kependetaan yang berbeda dengan lain-lainnya. Pendeta tertinggi yang mengepalai umat katolik sedunia disebut Santi Bapa atau paus the Pope. Paus mempunyai pembantu-pembantu sebagai menteri misalnya dalam bidang politik dan administrasi dinamakan Kardinal. Di bawah Paus ada pendeta-pendeta yang berpangkat Uskup (Bischop) dan di bawahnya lagi Pastur. Semua pendeta dan pembesar-pembesar Gereja
tersebut di atas
mempunyai upacara kehormatan, baik yang mengenai keagamaan maupun yang mengenai keduniawian. Paus bertempat di kota Roma, di istana Vatikan. Ia mengepalai Gereja katolik sebagai wakil yesus dan sebagai pengganti petrus besar sekali kekuasaannya . jika paus memutuskan atau memerintahkan sesuatu yang berhubungan dengan ajaran agama atau mengenai kelakuan orang, maka keputusan atau perintah itu harus ditaati oleh segenap umat Katolik, karena keputusan atau perintahnya dianggap tak mungkin salah. Memerintahkan dogmapun berhak penuh, dan inipun dianggap tak mungkin salah, misalnya ketetapan Paus IX pada tanggal 8 Desember 1854 tentang Siti Maryam, ibunda Yesus tidak terkena dosa asal.4 Konprensi-konprensi yang pernah diadakan untuk memecahkan masalah tritunggal antara lain: 1. Konprensi Niecea tahun 325. konprensi ini kedua di Konstantinopel pada tahun 381 M yaitu setelah 63 tahun Kaisar Konstantin dan Negara Roma
4
M. Mufti Sharif, Perbandingan Agama, hlm. 31.
43
timur resmi menganut Kristen. Pada konprensi ke dalam ini diputuskan bahwa, Tuhan anak dan roh Kudus sama-sama dengan Bapa dalam satu ketuhanan. Bahwa anak adalah putera yang azali dari Bapa dan roh Kudus memancar dari Bapa. 2. Konprensi ketiga diadakan di Chalcedon tahun 451. Dalam siding ini telah dapat dipersatukan seluruh faham, tetapi pada tahun 589 diadakan pula rapat konprensi keempat di Toledo, di situ diputuskan bahwa : Roh Kudus tidak hanya memancar dari Bapa tetapi juga dari Anak. Pendapat di atas itu disetujui oleh Gereja-gereja latin (yang muncul menjadi Roma Katolik) tetapi gereja Yunani yang mulanya diam saja akhirnya menentang keputusan tambahan Toledo dan menganggap bahwa putusan itu bid’Ah. Golongan-golongan yang terkenal yang masih tinggal hingga kini adalah: 1. Katholik: Gereja mereka dinamakan gereja Katolik atau Gereja Barat atau Latin atau Patriarch atau Rasuli. Arti katolik ialah jelata umum, sebab ia mengakui bahwa ia ibu dan guru gereja-gereja dan oleh karena ia sendiri yang menyebarkan agama Masehi di seluruh dunia. Dinamakan ia Gereja Barat atau Latin karena luas pengaruhnya terutama di Barat Latin, yaitu di negeri-negeri Italia, Belgia, Perancis, Spanyol dan Portugis sekalipun ia mempunyai pengikut di lainlain tempat. Dinamakan Gereja patriarch atau Gereja Rasuli, sahabat yang
44
terbesar serta tertua dari sahabat-sahabat dan Pope (Paus) di Roma adalah khalifah-khalifahnya. 2. Ortodok: Gereja ini dinamakan Gereja Roma ortodok atau gereja Yunani oleh karena kebanyakan pengikut-pengikutnya di Romawi timur dan negeri-negeri Timur seperti Rusia, Balkan dan Yunani. Pusat asalnya adalah Konstantinopel dan dari gereja Katolik di masa Michael Karolarius, Patriarch Konstantinopel tahun 1054 dan sekarang terdiri dari gereja – gereja merdeka. Gereja Katolik Roma tetap dikepalai oleh Paus dan berpusat di Roma. Gereja-gereja ini otonom, masing-masing gereja Ortodok mempunyai organisasi dan tidak berpusat pada satu kota atau seorang Patriarch saja, tetapi gereja ini terdiri dari beberapa gereja yang dipimpin oleh Patriarch atau Synode-synode. 3. Protestan: Gereja mereka dinamakan gereja Injil. Maksudnya dari nama ini menunjukkan bahwa pengikut-pengikutnya mengikuti Injil sematamata. Dengan nama ini mereka menentang gereja lain yang mengangap pengertian Injil adalah menurut pendapat orang-orang gereja dan tidak mengangap Injil itu satu-satunya sumber untuk agama Masehi, bahkan mereka menambahkan pada pelajaran-pelajaran yang tidak tercantum di dalamnya, yang ditambahkan oleh para Pope. Protestan tersiar di Jerman, Inggris, Denmark, Belanda, Swis, Norwegia, dan Amerika utara.
45
Adapun timbulnya agama Protestan itu adalah karena protes terhadap ajaran dan praktek gereja yang sudah berobah di abad pertengahan. Dan yang menjadi puncak pertikaian adalah tentang penghapusan dosa. Penjualan surat penghapusan dosa itulah yang menyebabkan mulainya reformasi. Surat penghapusan dosa itu memuat penghapusan hukuman sementara, yang akan diderita di dunia dan neraka; sesudah itu manusia akan diampuni dari kesalahannya. Mula-mula surat penghapusan dosa itu dijual pada waktu perang salib kepada mereka yang tidak dapat ikut perang sekedar membantu perang suci. Halangan tidak ikut perang itu diganti dengan surat penghapusan dosa. Sejak itulah menjadi kebiasaan bagi pendeta-pendeta menjual surat pengampunan dosa. Sudah barang tentu keserakahan beberapa pendeta itu menimbulkan amarah-orang-orang yang shalih. Salah seorang pendeta yang tidak setuju dengan penjualan surat pengampunan dosa ialah Martin Luther, seorang Pendeta merangkap Guru besar perguruan Tinggi di Wittenberk di Sachsen (Jerman). Puncak krisis pertikaian ini ialah para Paus X yang menganjurkan penjualan surat-surat pengampunan dosa secara besar-besaran di Jerman. Gerakan Luther ini dinamakan reformasi. Tokoh-tokoh lain yang sama besarnya dengan Luther adalah Zwingli (1484-1531) seorang Swis, dan Calfin (1509-1536) lahir di kota Noyon (Perancis Utara). Perbedaan antara Katholik dan protestan:
46
1. Protestan tidak mengenal tokoh-tokoh seperti paus dan para pendeta yaitu orang suci yang diibadati dan dapat menerima penebusan dosa. Sedangkan Katholik menganggap bahwa Paus dan pendeta berhak menerima penebusan dosa dengan pembayaran yang disukainya. 2. Katholik melarang imam-imamnya atau pendeta-pendetanya untuk kawin, sedangkan Protestan tidak. 3. Protestan tidak mengakui kekuasaan Paus, dengan demikian meniadakan instansi-instansi yang menyatukan itu, sedang kan Katholik mengorganisir gereja Katholik dan semua penganutnya tunduk kepada seorang imam (Paus) di Roma. 4. Antara orang biasa dan pendeta-pendeta dalam perjamuan suci (Misa suci) bagi kaum Protestan haknya sama, sedangkan Katholik tidak, yakni ada perbedaan. 5. Protestan memberikan kebebasan bagi pemeluk-pemeluknya untuk menafsirkan Bibel yang menjadi pengantar kebenaran walaupun sampai kepada hak-hak yang mengenai kepercayaan. Perbedaan-perbedaan ini makin lama makin kecil, terutama kepada ajaran lama tentang taqdir mendapat banyak bahasan. Di Inggris terdapat pula aliran gereja tersendiri yang dinamai Anglikan. Gereja-gereja ini mengakui jalan tengah antara katholik dan protestan. Gereja-gereja ini episkopal, yakni dipimpin oleh seorang Uskup, seperti yang terdapat dalam gereja Ortodok.
47
Raja-raja Inggris mula-mula memeluk agama Katholik dan menolak Protestan, tetapi setelah raja Henry VIII Tudor berselisih dengan Paus, karena Paus tidak mengijinkan raja Henry VIII untuk bercerai dengan permaisurinya yaitu ratu Katarina, maka ia melepaskan hubungan gereja Inggris dengan Roma. Sejak inilah yang menjadi kepala agama di Inggris bukan Paus, melainkan raja Inggris sendiri dan disebut agama Anglikan. Mula-mula susunan gereja dan ajaran gereja sama dengan agama Katholik, akan tetapi setelah dibawah pemerintahan raja Edward VI, banyaklah ajaran Protestan mempengaruhi agama Anglikan, terutama Protestan Calvin banyak yang masuk pengaruhnya.5 Demikianlah selayang pandang perkembangan gereja. Adapun dalam kaitannya dengan gereja Advent, ada yang mengatakan dengan istilah sekte gereja Advent. Berbicara istilah sekte bahwa kata sekte berasal dari kata kerja dalam bahasa latin yang berarti “mengikuti”. Oleh karena itu kata sekte dapat diartikan sebagai himpunan pengikut-pengikut dari seorang pemuka atau suatu ajaran tertentu. Demikianlah penegasan S. Van der Linde sebagaimana dikutip oleh HM. Arifin.6 Para ahli orentalis barat pada umumnya mempersamakan pengertian sekte ini dengan kata Arab “syiah”. Tetapi sebenarnya kata-kata syiah di kalangan ulama Islam diberi pengertian khusus untuk suatu golongan Islam yang mempunyai sikap dan pendirian yang fanatic mengikuti faham Ali, kholifah keempat dari khulafaurrasyidin secara turun temurun. 5
Muh Rifa’i, Perbandingan Agama, cet, 7, Wicaksana Semarang, 1983, hlm. 60. Cf Ilman Hadi Kusuma, Antropologi Agama, Bagian II (Pendekatan Budaya Terhadap Agama Yahudi, Kristen Katholik, Protestan dan Islam), PT Citra Aditya Bhakti, 1993, hlm. 87-168. 6
HM. Arifin, Belajar Memahami Ajaran Agama Besar, CV Serajaya, 1981, hlm. 144.
48
Adapun pengertian sekte dalam agama Kristen sebenarnya lebih daripada pengertian yang diberikan di atas, karena sekte-sekte dalam Kristen mempunyai system theologi serta peribadatan sendiri. Gerejanya masingmasing terpisah dan bercorak khusus. Seorang pengikut dari suatu sekte tidak boleh beribadat dalam gereja dari sekte lain. Sebenarnya yang terjadi dalam sekte-sekte Kristen, agamakah atau hanya aliran? Marilah kita lihat kenyataankenyataan sebagai berikut: Advent dalam dunia Kristen termasuk “sekte”. Sekte ini bila dilihat dari sejarah pertumbuhannya semula adalah pecahan dari gereja Kristen protestan. Oleh karena induknya tak kuasa lagi mengendalikan, anak tersebut makin lama makin lepas dari induknya dan tidak mau kembali kepadanya, meskipun induk telah berusaha keras agar ia kembali padanya. Dia telah membuat gereja tersndiri dengan ajaran kepercayaan dan keyakinan sendiri pula. Pendiri gereja Advent adalah William Millerr, bangsa Amerika Serikat (USA) yang hidup tahun 1782 – 1849 M. Ia adalah anak petani di suatu negara bagian USA yang dibesarkan dalam lingkungan orang kafir. Karena suatu kejadian yang berpengaruh pada jiwanya, maka Ia akhirnya masuk Kristen dari sekte Baptis. Setelah itu Ia memperdalam agamanya dengan mendalami al kitab (kitab-kitab perjanjian lama dan baru). Perhatiannya sangat tertarik pada ramalan nabi Daniel dan Yahya.
B. Paham dan Ajaran Gereja Advent Ajaran gereja Advent dapat dipaparkan sebagai berikut:
49
1. Gereja Advent menolak diadakannya sitem kependetaan maupun rahib atau Domine (pendeta) karena tidak terdapat dalam ajaran-ajaran al kitab. 2. Gereja Advent tidak punya pensaksian (syahadat) tertentu. Hal demikian sama dengan yang terdapat agama Hindu di India. 3. Gereja Advent mempercayai bahwa manusia setelah mati akan mendapatkam kekekalan jiwa; jiwa (roh) mereka akan berhenti lebih dahulu dalam suatu alam kubur sampai hari kebangkitan datang. Menurut gereja Roma Katholik dan Protestan; bahwa roh manusia setelah meninggal langsung menghadap Tuhan. 4. Sebagian dari aliran Advent menganggap bahwa kekekalan jiwa (roh) itu hanya diberikan kepada mereka yang beriman saja, sedang orang-orang kafir akan dibinasakan pada hari pengadilan terakhir. 5. Oleh karena itu Advent menganggap bahwa neraka sebagai tempat hukuman manusia di alam akherat itu tidak ada, karena orang-orang kafir telah dihancurkan pada saat pengadilan terakhir itu. 6. Gereja Advent melarang tembakau (untuk dirokok atau untuk sugi dan sebagainya). Melarang meminum khomr/wiski, dan memakan daging babi. 7. Gereja Advent mengajarkan untuk menjauhkan hidup keduniawian dan jasmani harus disiksa (disalupkan). Di samping ajaran gereja Advent sebagaimana keterangan di atas bahwa ada pula gereja Advent hari ke tujuh. Gereja ini adalah ciptaan seorang Amerika Serikat yang bernama White. Mula-mula ia memeluk agama Kristen baptis hari ke tujuh, yang memprsucikan hari Sabbath (sabtu). Kemudian
50
masuk Advent sebagai pengikut Miller, tetapi karena kecewa terhadap ramalan Miller, maka ia menciptakan gereja baru lagi dengan nama tersebut di atas pada tahun 1844 M. Adapun paham dari aliran tersebut antara lain sebagai berikut: 1.
Aliran ini menolak hari minggu sebagi hari ke 7 dan sebagai hari suci, sebaliknya menetapkan hari sabtui (Sabbath) sebagi hari yang ke 7 itu. Hari suci bukan hari minggu, hari minggu adalah hari terkutuk.
2.
Paus adalah anti Kristus, karena menolak waktu semaunya saja. Karena mensucikan hari minggu itu maka banyak timbul bencana akibat dosa dalam sepanjang sejarah manusia, misalnya kota Babilon roboh (wahyu, 14) melambang akan runtuhnya gereja Roma Katholik dengan Pausnya, karena kedurhakaanya terhadap hari Sabbath itu. Hanya orang-orang Advent saja yang selamat karena patuh kepada hukum Taurat dengan sabbathnya. Contoh lain dikemukakan bahwa kegagalan Miller karena satu hal saja, yakni menganalogikan (menyamakan) segala sesuatu kepada duniawi. Padahal ada kata “kamah” (dalam Ibrani 8:5) yang bersifat rohaniah itu sebagai lambang pensucian hari atas kemah duniawi untuk menjauhkan kejahatan yang ditimbulkan oleh perayaan-perayaan hari minggu dan menimbulkan dosa karena mininggalkan hari Sabbath itu.
3.
Tak perlu ada pendeta/imam, cukup dengan ketua-ketua jemaah yang dipilih.
4.
Tidak boleh melakukan pembaptisan kepada anak-anak kecil.
5.
Perjamuan hanya dengan meminum anggur yang tidak bercampur alkohol.
51
Dalam usaha menyiarkan agamanya, kaum Advent di Indonesia juga menyelenggarakan zending yang tangguh yang berpusat di Bandung, mereka mendirikan rumah sakit besar dengan nama RS Advent di kota Bandung, sedang ditempat-tempat lain diadakan kantor-kantor pertemuan yang biasanya diberi nama “al kitab” dengan kepustakaannya. Mereka berdakwah secara door to door (dari pintu ke pintu rumah); biasanya dengan menjual bukubuku. Pengikut Advent membentuk organisasi yang tersusun menjadi: “majelis umum” yang mempunyai perwakilan di daerah-daerah yang disebut “divisi sedang devisi terdiri pada “perhimpunan” yang dibagi lagi menjadi “jema’at-jema’at” yang di pimpin oleh “ketua-ketua”.7
C. Konsep Messiah Dalam Pandangan Gereja Advent Menurut kepercayaan Kristen bahwa yesus akan datang lagi untuk kedua kalinya ke dunia. Oleh karenanya maka dalam umat Kristen memperingati hari “kenaikan Yesus ke surga” harus sadar bahwa kehidupan mereka kini adalah dalam “masa kesadaran Allah” yaitu suatu masa tenggang waktu antar kepergian dan kedatangan Yesus kembali kedunia. Dalam masa tenggang ini maka gereja harus mengingatkan akan datangnya kerajaan Allah. Menurut al kitab kedatangan Yesus yang kedua kalinya adalah sesuai dengan janjinya (Yah, 14:3, Wahyu, 22;7, 12) dan janji malaikat (Kis, 1:11). Maksud kedatangannya itu ialah untuk menghukum orang yang tak percaya 7
HM. Arifin, Memahami Agama-Agama Besar, Cet. 1, CV. Serajaya, Jakarta, 1981, hlm. 146-148.
52
karena dosanya dan untuk menjemput orang-orang yang percaya kepadanya. Tanda-tanda kedatangannya yang kedua kalinya ini akan didahului oleh adanya para juru selamat palsu, porak porandanya dunia, keadaan alam semesta yang berubah dalam kegelapan dan sebagainya.8 Menarik untuk dicatat adalah sikap kritis pandangan W. Montgomery Watt: W. Montgomery Watt dalam analisisnya ia memaparkan: problemanya bagi orang Kristen yang berpikiran saintifis adalah apakah dalam kebangkitan – kembali Jesus (the resurrection of Jesus) itu ada beberapa campur tangan terhadap proses-proses alam. Tidak seperti kelahiran Anak Perawan, kebangkitan – kembali Jesus ini dari pertama sudah punya tempat sentral dalam ajaran Kristen. Tugas pertama, bagaimanapun juga, adalah mengevaluasi buktinya. Pertama bisa dicatat bahwa orang-orang yang hidup sezaman dengan Jesus percaya bahwa bagi orang yang mati mungkin dibangkitkan kembali. Sudah ada satu atau dua contoh dalam Perjanjian Lama, dan Jesus sendiri diyakini telah membangkitkan Lazarus dan janda putra Naim. Ini menunjukkan bahwa orang-orang yang hidup pada zaman itu kurang kritis terhadap bukti tersebut ketimbang seorang penyelidik modern, dan lebih bersedia menggunakan dengan baik model kebangkitan kembali itu. Point lainnya, bagaimanapun juga, bahwa kebangkitan kembali Jesus itu bukanlah semata-mata kehidupan kembali (resusciation) – diikuti dengan kematian pada satu saat kemudian – melainkan secara erat berhubungan dengan kenaikannya ke langit untuk duduk di sisi kanan Tuhan, yang merupakan satu kejadian simbolis. Namun kebangkitan kembali itu juga memiliki sisi fisk dalam badan Yesus menghilang. Bisa dipastikan bahwa kaum Kristen maupun lawan-lawan mereka, Yahudi dan Romawi, tidak tahu di mana kira-kira mayat Jesus. Kaum Kristen tidak dapat menyeru sebagaimana yang mereka lakukan sandainya mereka tahu; lawan-lawan merekapun sudah menemukan mayat itu, seandainya mereka sanggup melakukannya, agar dapat menolak klaim-klaim Kristen. Ada yang mengatakan bahwa seseorang telah mencuri mayat itu dan kemudian melemparkannya untuk burung-burung pemakan bangkai, namun cerita ini amat meragukan.9
8 9
Hilaman Hadi Kusuma, Op. Cit, hlm. 157.
W. Montgomery Watt, Islam and Christianity Today, terj. Islam dan kristen Dewasa Ini, Gaya Media Pratama, Jakarta,1991, hlm. 150-151.
53
Kata Yesus, dalam perspektif agama Nasrani, disebut dengan berbagai predikat yaitu: 1. Yesus. 2. Manusia (orang) 3. Allah 4. Anak Daud 5. Anak Allah 6. Anak Manusia 7. Mesias 8. Hamba Allah 9. Gembala Baik 10. Penyembuh/Tabib Ilahi 11. Penyelamat 12. Nabi 13. Raja 14. Pengantin 15. Roti Hidup 16. Terang Dunia 17. Pintu 18. Pokok Anggur 19. Jalan, Kebenaran Hidup 20. Akulah Kebangkitan dan Hidup 21. Hakim
54
22. Anak Domba 23. Yesus Sang Rasul 24. Pengantara 25. Imam Agung 26. Terkasih, Tunggal, Terpilih 27. Yang akan Datang 28. Amin 29. Alfa dan Omega, Awal dan Akhir 30. Kepala 31. Citra Allah 32. Yang Sulung 33. Bintang Timur Cemerlang 34. Kurios, Gusti Junjungan 35. Sang Firman atau Sang Sabda10 Yesus menyebut diri-Nya utusan Allah (Surah 61 : 6), dan juga firman Allah (kalimat) dan Roh-Nya (ruh min hu) (Surah 4 : 17 (169)). Tentang Yesus dikatakan bahwa Ia dikuatkan oleh Roh Kudus (Surah 2 : 87; 2 : 253; 5 : 110). Ia juga mengaku diri-Nya seorang Nabi (Surah 19 : 30). Ia bernama Nuh, Abraham (Ibarahim) dan Musa adalah para Nabi dengan siapa Allah membuat perjanjian (Surah 33 : 7). Ia juga disebut Mesias (Al-Masih) (Surah 3 : 45; 4 : 157; 171, 172), walaupun dalam Qur’an gelar ini aslinya agaknya tidak mengandung arti al-kitabiyah. Ia disebut tidak lain daripada seorang
10
St. Darmawijaya, Gelar-gelar Yesus, Kanisius, tt, hlm. 9-10.
55
hamba atau abdi (abd) Allah (Surah 4 : 172; 43 : 59). Ia hanya seorang pesuruh, yang seperti Maryam, ibu-Nya, makan biasa (Surah 5 : 75). Sama seperti Nuh, Abraham dan Musa, ia salah satu Nabi yang agung (bnd. 33 : 7; 2 : 253). 11 Dalam hubungannya Yesus Kristus sebagai Messiah bahwa Cita-cita gereja Advent adalah mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali yang akan mendirikan kerajaan 1000 tahun. Harapan tersebut mengambil landasan daripada khotbah Yesus yang memberitahukan bahwa kedatangan raja itu telah dekat; waspada dan berdo’alah. Kecuali itu dalam yahya bab 1-15 : 8, diceritakan tentang akan datangnya kerajaan sorga itu. Iblis dan setan yang
berbentuk naga yang
dicampakkan kedalam lubang dalam, lalu lubang tersebut ditutup dan dipateri supaya tidak menyesatkan segala bangsa sehingga genap 100 tahun, setelah itu ia dilepaskan lagi. Orang-orang yang
beriman memegang kekuasaan
menghukumkan. Berbahagialah orang yang masuk dalam kebangkitan yang pertama itu, mereka tidak akan mati lagi. Mereka jadi imam dari Allah dan Yesus Kristus bersama-sama dengannya seribu tahun lamanya. Digambarkan oleh Advent bahwa di dalam kerajaan seribu tahun di mana Yesus menjadi raja, tidak ada kejahatan, aman, adil makmur dan sebagainya.12 Dalam paham gereja Advent hari ketujuh, kedatangan Yesus kedua kali tak usah dihitunghitung tapi lebih baik dinantikan dengan mempersiapkan diri masing-masing
11 Anton Wessels, Memandang Yesus Gambar Yesus Dalam Berbagai Budaya, terj. Evie J. Item, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1990, hlm. 38. 12
H.M. Arifin, Op. Cit, hlm. 145.
56
dengan cara antara lain menjauhkan diri dari duniawi, tidak makan daging babi, tidak minum alkohol, melaramg minum tembakau, tetapi dianjurkan menderitakan jasmani dan sebagainya.13 Miller, orang yang berwatak pesimis telah melihat kenyataankenyataan hidup di dunia yang kacau balau penuh dosa ini sebagai pertanda telah mendekatnya kerajaan 1000 tahun itu, lalu mencari tanda-tanda tentang kapan Yesus Kristus datang kembali ke dunia. Dengan ramalan-ramalan nujum yang didasarkan atas kitab Daniel 8-14 yakni tentang terjadinya kebakaran dunia pada akhir zaman dalam 2.300 malam dan pagi. Sesudah waktu mana rumah suci dimuliakan, yang dihubungkan dengan surat Petrus, 3:10 yang menyatakan segala kebenaran di dunia akan hangus terbakar seluruhnya, yakni dianggap sebagai periode pensucian sampai terciptanya alam baru. Kemudian ia mempersamakan arti kata “malam dan pagi” dalam kitab kejadian dengan masa satu tahun. Akhirnya dihubungkan dengan katakata 70 minggu yang disebut dalam kitab Daniel 9, 23, 25 yang diartikan 70 tahun, hingga jumlahnya diperkirakan 490 tahun. Perkiraan tersebut dihubungkan dengan tahun 457 SM bertepatan dengan perintah perbaikan Baik Allah Yarusalem 490 tahun – 457 tahun: tahun 33 M yang merupakan tahun kematian/kebangkitan Yesus Kristus. Masa sesudah 2300 tahun dari 457 SM berarti jatuh pada tahun 1843 M. dalam tahun inilah, menurut Miller, terjadi tahun kedatangan Yesus Kristus sebagai pengantin yang harus disambut dengan upacara meriah.
13
Ibid, hlm. 147-148.
57
Akhirnya dengan perhitungan-perhitungannya yang jelimet ditemukan bahwa tanggal 21 Maret 1844 atau di antaranya, akan terjadi hari turunnya pengantin tersebut, di saat mana akan datang hari kebangkitan pertama dan disusul dengan kerajaan 1000 tahun, kemudian setelah itu terjadi hari kebangkitan kedua. Akhirnya baru terjadi pengadilan terakhir atas seluruh manusia. Perhitungan Miller ternyata meleset, kemudian tanggal tersebut diundurkan sampai 22 Oktober 1844 (ditambah ½ tahun yang diambil dari al kitab) bahwa pengantin itu akan dating pada waktu tengah malam, (jadi ½ malam sama dengan ½ tahun). Ramalan yang ke II pun gagal. Akibatnya banyak pengikut Miller pada saat itu murtad. Demikianlah contoh dari cara mempropagandakan ideology yang didasarkan atas kebenaran al kitab, yang ternyata gagal itu. Dengan kegagalannya inilah maka semua gereja Kristen mengutuknya sekeraskerasnya
sebagai
orang
yang
mempermainkan
menyalahgunakannya untuk nujum dan sebagainya.14
14
M. Arifin, Op. Cit, hlm 145-146.
al
kitab
dan