BAB II PANDANGAN UMUM TENTANG SIHIR A. Pengertian Sihir Sihir secara bahasa berasal dari kata sahara-yasharu-sihran, dari pembentuk kata aslinya, yaitu sihr, yang berarti menipu, menyihir dan tipu daya. Adapun sebagai bentuk pluralnya adalah ashaar dan sebagai bentuk dari isim fa'il (pelaku) adalah saahir yang sebagai bentuk jama’nya adalah saharah.1 Orang Arab menyatakan bahwa segala sesuatu yang halus dan tersembunyi dari pengambilannya (sebab terjadinya) disebut dengan istilah sihir. Oleh karenanya al-Azhari menyatakan bahwa sihir adalah suatu aktifitas yang berusah untuk mendekatkan diri kepada setan dan meminta bantuannya, sehingga segala sesuatu yang terjadi (keadaan) di mana mata telanjang melihat sesuatu sebagaimana yang ia lihat, padahal apa yang dilihatnya adalah tidak demikian itu. Artinya mata tersebut tertipu dari bentuk aslinya. Demikian juga dari bentukan kata tersebut lafadzh as-saharu mempunyai arti "akhir malam", yang identik dengan sebutan as-sahur, yaitu makanan yang disantap pada akhir malam, karena makanan ini tersembunyi dari tempat pengambilannya, sehingga segala sesuatu yang sebabnya tersembunyi disebut as-sihru. 2 Adapun menurut syariat, istilah sihir dapat dibagi menjadi dua macam : 1. Tali buhul dan mantera, yaitu bacaan-bacaan dan mantera-mantera yang digunakan sebagai sarana oleh tukang sihir agar dia dapat menjadikan setan sebagai pembantunya, sesuai dengan keinginannya
Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, Hida Karya Agung, Jakarta, 1990, hlm. 164
1
2
Abi al-Fadl Jamaluddin Muhammad Mukram Ibnu Mandzur al-Afriqy al-Mishri, Lisan al-‘Arab, Dar al-Fikr, Beirut, 1990, Jilid IV, hlm. 348
13
14
untuk mencelakai orang yang disihir. Tapi Allah sudah berfirman, "dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan ijin Allah". (al-Baqarah: 102) 2. Jampi-jampi dan obat-obatan yang dapat mempengaruhi badan, pikiran, kehendak dan kecenderungan orang yang disihir, sehingga dia melakukan sesuatu di luar kehendaknya sendiri. Akibatnya, seseorang bisa lengket kepada istrinya atau tertarik kepada wanita lain.3 Abu bakar Ibnu al-Arabi pakar tafsir dan hukum Islam bermazhab Maliki (w. 1148M), berpendapat bahwa sihir adalah “ucapan-ucapan yang mengandung pengagungan kepada selain Allah yang dipercaya oleh pengamalnya dapat menghasilkan sesuatu dengan kadar-kadarnya”. Pendapat pengarang kitab “Tafsir Ahkam al- Qur’an” itu tidak memberi peluang kepada seorang muslim bahkan ummat beragama untuk membenarkan penggunaan sihir dengan tujuan apapun. Ulama ini menilai sihir sebagai alat setan untuk memperdaya manusia.4 Sihir tergolong dalam kejahatan yang dikehendaki Allah SWT. Perwujudannya di dunia ini sebagai ujian dan cobaan, sekalipun di ridhai-Nya sebagai ilmu, akan tetapi Ia melarang manusia untuk melakukannya.5
B. Ayat- ayat Sihir Dalam Al- Qur’an Masalah sihir ternyata banyak juga dibicarakan dalam Al- Qur’an tidak kurang dari 24 surat menyinggung masalah ini. Lafadh-lafadh 3
Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin, Syarah Kitab Tauhid Al- Qaulul Mufid’ala Kitabit Tauhid, Darul Falah, 2003, hlm. 419. 4
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Lentera Hati, hlm. 288 5
Muhammad Isa Dawud, Dialog dengan Jin Muslim Pengalaman Spiritual, Pustaka Hidayah, hlm. 143
15
yang digunakan-pun beraneka ragam, mulai dari bentuk mashdar, isim (bentuk mufrad dan jama') serta isim maf'ul. Beberapa varian yang diungkap al-Qur'an dalam pembahasan tentang tema sihir, tentunya menyimpan rahasia. Di antara ayat-ayat al-Qur'an yang membahas sihir terdapat di berbagai surat dan isinya juga sangat beragam, karena terkait dengan situasi dan kondisi ketika al-Qur'an memaparkan tema sihir. Ayat-ayat tersebut adalah: 1. Bentuk mashdar a. Surat al-Baqarah: 102
ﻦ ن َوَﻟ ِﻜ ﱠ ُ ﺳَﻠ ْﻴﻤَﺎ ُ ن َوﻣَﺎ َآ َﻔ َﺮ َ ﺳَﻠ ْﻴﻤَﺎ ُ ﻚ ِ ﻋﻠَﻰ ُﻣ ْﻠ َ ﻦ ُ وَا ﱠﺗ َﺒﻌُﻮا ﻣَﺎ َﺗ ْﺘﻠُﻮ اﻟﺸﱠﻴَﺎﻃِﻴ ﻞ َ ﻦ ِﺏﺒَﺎ ِﺏ ِ ﻋﻠَﻰ ا ْﻟ َﻤَﻠ َﻜ ْﻴ َ ل َ ﺤ َﺮ َوﻣَﺎ ُأ ْﻧ ِﺰ ْﺴ س اﻟ ﱢ َ ن اﻟﻨﱠﺎ َ ﻦ َآ َﻔﺮُوا ُی َﻌﱢﻠﻤُﻮ َ ﺸﻴَﺎﻃِﻴ اﻟ ﱠ ﻦ ِﻓ ْﺘ َﻨ ٌﺔ َﻓﻠَﺎ َﺗ ْﻜ ُﻔ ْﺮ ُﺤ ْ ﺡﺘﱠﻰ َیﻘُﻮﻟَﺎ ِإ ﱠﻧﻤَﺎ َﻧ َ ﺡ ٍﺪ َ ﻦ َأ ْ ن ِﻣ ِ ت َوﻣَﺎ ُی َﻌﱢﻠﻤَﺎ َ ت َوﻣَﺎرُو َ هَﺎرُو ﻦ ْ ﻦ ِﺏ ِﻪ ِﻣ َ ﺟ ِﻪ َوﻣَﺎ ُه ْﻢ ِﺏﻀَﺎرﱢی ِ ﻦ ا ْﻟ َﻤ ْﺮ ِء َو َز ْو َ ن ِﺏ ِﻪ َﺏ ْﻴ َ ن ِﻣ ْﻨ ُﻬﻤَﺎ ﻣَﺎ ُی َﻔﺮﱢ ُﻗﻮ َ َﻓ َﻴ َﺘ َﻌﱠﻠﻤُﻮ ﺵ َﺘﺮَا ُﻩ ْ ﻦا ِ ﻋِﻠﻤُﻮا َﻟ َﻤ َ ﻀﺮﱡ ُه ْﻢ َوﻟَﺎ َی ْﻨ َﻔ ُﻌ ُﻬ ْﻢ َوَﻟ َﻘ ْﺪ ُ ن ﻣَﺎ َی َ ن اﻟﱠﻠ ِﻪ َو َی َﺘ َﻌﱠﻠﻤُﻮ ِ ﺡ ٍﺪ ِإﻟﱠﺎ ِﺏِﺈ ْذ َ َأ ﺴ ُﻬ ْﻢ َﻟ ْﻮ آَﺎﻧُﻮا َ ﺵ َﺮوْا ِﺏ ِﻪ َأ ْﻧ ُﻔ َ ﺲ ﻣَﺎ َ ﺧﻠَﺎ ٍﻗ َﻮَﻟ ِﺒ ْﺌ َ ﻦ ْ ﺧ َﺮ ِة ِﻣ ِ ﻣَﺎ َﻟ ُﻪ ﻓِﻲ اﻟْﺂ (102)ن َ َی ْﻌَﻠﻤُﻮ "Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syetan-syetan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir, padahal Sulaiman tidak kafir tidak mengerjakan sihir, hanya syetan-syetan itulah yang kafir (mengerjakan sihir) mereka mengajarkan sihir kepada sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babil,yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengerjakan sesuatu kepada seorangpun sebelum mengatakan : Sesungguhnya kamu hanya cobaan (bagimu) sebab itu janganlah kau kafir. Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang suami dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan ijin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat yang tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini
16
bahwa barangsipa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat. Dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui". b. Surat Yunus: 81
ﺢ ُ ﺼِﻠ ْ ن اﻟﱠﻠ َﻪ ﻟَﺎ ُی ﻄُﻠ ُﻪ ِإ ﱠ ِ ﺳ ُﻴ ْﺒ َ ن اﻟﱠﻠ َﻪ ﺤ ُﺮ ِإ ﱠ ْ ﺟ ْﺌ ُﺘ ْﻢ ِﺏ ِﻪ اﻟﺴﱢ ِ ل ﻣُﻮﺳَﻰ ﻣَﺎ َ َﻓَﻠﻤﱠﺎ َأ ْﻟ َﻘﻮْا ﻗَﺎ (81)ﻦ َ ﺴﺪِی ِ ﻞ ا ْﻟ ُﻤ ْﻔ َ ﻋ َﻤ َ c. Surat al- Maidah: 110.
ﻚ َ ﻚ ِإ ْذ َأ ﱠی ْﺪ ُﺗ َ ﻚ َوﻋَﻠﻰ وَاِﻟ َﺪ ِﺗ َ ﻋَﻠ ْﻴ َ ﻦ َﻣ ْﺮ َی َﻢ ا ْذ ُآ ْﺮ ِﻧ ْﻌ َﻤﺘِﻲ َ ل اﻟﱠﻠ ُﻪ یَﺎﻋِﻴﺴَﻰ ا ْﺏ َ ِإ ْذ ﻗَﺎ ﺤ ْﻜ َﻤ َﺔ ِ ب وَا ْﻟ َ ﻚ ا ْﻟ ِﻜﺘَﺎ َ ﻋﱠﻠ ْﻤ ُﺘ َ س ﻓِﻲ ا ْﻟ َﻤ ْﻬ ِﺪ َو َآ ْﻬﻠًﺎ َوِإ ْذ َ س ُﺗ َﻜﻠﱢ ُﻢ اﻟﻨﱠﺎ ِ ح ا ْﻟ ُﻘ ُﺪ ِ ِﺏﺮُو ﺦ ﻓِﻴﻬَﺎ ُ ﻄ ْﻴ ِﺮ ِﺏِﺈ ْذﻧِﻲ َﻓ َﺘ ْﻨ ُﻔ ﻦ َآ َﻬ ْﻴ َﺌ ِﺔ اﻟ ﱠ ِ ﻦ اﻟﻄﱢﻴ َ ﻖ ِﻣ ُ ﺨُﻠ ْ ﻞ َوِإ ْذ َﺗ َ وَاﻟ ﱠﺘ ْﻮرَا َة وَا ْﻟِﺈ ْﻧﺠِﻴ ج ا ْﻟ َﻤ ْﻮﺗَﻰ ُ ﺨ ِﺮ ْ ص ِﺏِﺈ ْذﻧِﻲ َوِإ ْذ ُﺗ َ ئ ا ْﻟَﺄ ْآ َﻤ َﻪ وَا ْﻟ َﺄ ْﺏ َﺮ ُ ﻃ ْﻴﺮًا ِﺏِﺈ ْذﻧِﻲ َو ُﺗ ْﺒ ِﺮ َ ن ُ َﻓ َﺘﻜُﻮ ﻦ َآ َﻔﺮُوا َ ل اﱠﻟﺬِی َ ت َﻓﻘَﺎ ِ ﺟ ْﺌ َﺘ ُﻬ ْﻢ ﺏِﺎ ْﻟ َﺒ ﱢﻴﻨَﺎ ِ ﻚ ِإ ْذ َ ﻋ ْﻨ َ ﻞ َ ﺳﺮَاﺉِﻴ ْ ﺖ َﺏﻨِﻲ ِإ ُ ِﺏ ِﺈ ْذﻧِﻲ َوِإ ْذ َآ َﻔ ْﻔ (110)ﻦ ٌ ﺤ ٌﺮ ُﻣﺒِﻴ ْﺳ ِ ن َهﺬَا ِإﻟﱠﺎ ْ ِﻣ ْﻨ ُﻬ ْﻢ ِإ "Ingatlah ketika Allah mengatakan : Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmatku kepadamu dan kepada ibumu di waktu aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian sesudah dewasa, dan ingatlah di waktu aku mengajar kamu menulis, hikmah, taurat dan injil, dan ingatlah pula di waktu kamu membentuk dari tanah suatu bentuk yang berupa burung dengan ijinku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnnya) dengan seijinku. Dan ingatlah di waktu aku menghalangi bani Israel dari keinginan mereka membunuh kamu dikala kamu mengemukakan kepada mereka keteranganketerangan yang nyata, lalu orang-orang yang kafir diantara mereka berkata : ini tidak lain melainkan sihir yang nyata". d. Surat al-An’aam: 7
ن ْ ﻦ َآ َﻔﺮُوا ِإ َ ل اﱠﻟﺬِی َ س َﻓَﻠ َﻤﺴُﻮ ُﻩ ِﺏَﺄ ْیﺪِی ِﻬ ْﻢ َﻟﻘَﺎ ٍ ﻚ ِآﺘَﺎﺏًﺎ ﻓِﻲ ِﻗ ْﺮﻃَﺎ َ ﻋَﻠ ْﻴ َ َوَﻟ ْﻮ َﻧ ﱠﺰ ْﻟﻨَﺎ (7)ﻦ ٌ ﺤ ٌﺮ ُﻣﺒِﻴ ْﺳ ِ َهﺬَا ِإﻟﱠﺎ
17
Dan kalau kami turunkan kepadamu tulisan diatas kertas, lalu mereka dapat memegannya dengan tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang yang kafir itu berkata : ini tidak lain hanyalah sihir". e. Surat Huud: 7
ﻋﻠَﻰ ا ْﻟﻤَﺎ ِء َ ﺵ ُﻪ ُ ﻋ ْﺮ َ ن َ ﺳ ﱠﺘ ِﺔ َأیﱠﺎ ٍم َوآَﺎ ِ ض ﻓِﻲ َ ت وَا ْﻟَﺄ ْر ِ ﺴ َﻤﻮَا ﻖ اﻟ ﱠ َ ﺧَﻠ َ َو ُه َﻮ اﱠﻟﺬِي ﻦ ت َﻟ َﻴﻘُﻮَﻟ ﱠ ِ ﻦ َﺏ ْﻌ ِﺪ ا ْﻟ َﻤ ْﻮ ْ ن ِﻣ َ ﺖ ِإ ﱠﻧ ُﻜ ْﻢ َﻣ ْﺒﻌُﻮﺛُﻮ َ ﻦ ُﻗ ْﻠ ْ ﻋ َﻤﻠًﺎ َوَﻟ ِﺌ َ ﻦ ُﺴ َﺡ ْ ِﻟ َﻴ ْﺒُﻠ َﻮ ُآ ْﻢ َأ ﱡی ُﻜ ْﻢ َأ (7)ﻦ ٌ ﺤ ٌﺮ ُﻣﺒِﻴ ْﺳ ِ ن َهﺬَا ِإﻟﱠﺎ ْ ﻦ َآ َﻔﺮُوا ِإ َ اﱠﻟﺬِی "Dan Dialah yang menciptakan langit dan Bumi dalam Enam masa, adalah Arsy-Nya (singgasana-Nya) di atas air, agar dia menguji siapakah diantara kamu yang lebih baik amalnya dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekkah) sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati niscaya orang-orang kafir itu akan berkata : Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata". f. Surat As-Shaffaat: 15
(15)ﻦ ٌ ﺤ ٌﺮ ُﻣﺒِﻴ ْﺳ ِ ن َهﺬَا ِإﻟﱠﺎ ْ َوﻗَﺎﻟُﻮا ِإ "Mereka berkata : ini tidak lain, hanya sihir yang nyata". g. Surat Az-Zukhruf : 30
(30)ن َ ﺤ ٌﺮ َوِإﻧﱠﺎ ِﺏ ِﻪ آَﺎ ِﻓﺮُو ْﺳ ِ ﻖ ﻗَﺎﻟُﻮا َهﺬَا ﺤﱡ َ َوَﻟﻤﱠﺎ ﺟَﺎ َء ُه ُﻢ ا ْﻟ "Tatkala sampai kepada mereka kebenaran, mereka berkata: ini adalah sihir dan sesungguhnya kami mengingkarinnya". h. Surat al-Ahqaf: 7
ﺤ ٌﺮ ْﺳ ِ ﻖ َﻟﻤﱠﺎ ﺟَﺎ َء ُه ْﻢ َهﺬَا ﺤﱢ َ ﻦ َآ َﻔﺮُوا ِﻟ ْﻠ َ ل اﱠﻟﺬِی َ ت ﻗَﺎ ٍ ﻋَﻠ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ءَایَﺎ ُﺗﻨَﺎ َﺏﱢﻴﻨَﺎ َ َوِإذَا ُﺗ ْﺘﻠَﻰ (7)ﻦ ٌ ُﻣﺒِﻴ "Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat kami yang terang (Qur’an) maka berkata orang-orang yang menyangkal kebenaran, setelah sampai kepadanya : ini sihir yang terang". i. Surat al-Qomar: 2
18
(2)ﺴ َﺘ ِﻤ ﱞﺮ ْ ﺤ ٌﺮ ُﻣ ْﺳ ِ ن َی َﺮوْا ءَا َی ًﺔ ُی ْﻌ ِﺮﺽُﻮا َو َیﻘُﻮﻟُﻮا ْ َوِإ "Jika mereka melihat suatu ayat (tanda kekuasaan Allah), mereka berpaling (dari padanya) dan berkata : Ini sihir terus menerus". j. Surat Ash-Shaf: 6
ﺼ ﱢﺪﻗًﺎ ِﻟﻤَﺎ َ ل اﻟﱠﻠ ِﻪ ِإَﻟ ْﻴ ُﻜ ْﻢ ُﻣ ُ ﻞ ِإﻧﱢﻲ َرﺳُﻮ َ ﺳﺮَاﺉِﻴ ْ ﻦ َﻣ ْﺮ َی َﻢ یَﺎ َﺏﻨِﻲ ِإ ُ ل ﻋِﻴﺴَﻰ ا ْﺏ َ َوِإ ْذ ﻗَﺎ ﺡ َﻤ ُﺪ َﻓَﻠﻤﱠﺎ ْ ﺳ ُﻤ ُﻪ َأ ْ ﻦ َﺏ ْﻌﺪِي ا ْ ل َی ْﺄﺗِﻲ ِﻣ ٍ ﺸﺮًا ِﺏ َﺮﺳُﻮ ﻦ اﻟ ﱠﺘ ْﻮرَا ِة َو ُﻣ َﺒ ﱢ َ ي ِﻣ ﻦ َی َﺪ ﱠ َ َﺏ ْﻴ (6)ﻦ ٌ ﺤ ٌﺮ ُﻣﺒِﻴ ْﺳ ِ ت ﻗَﺎﻟُﻮا َهﺬَا ِ ﺟَﺎ َء ُه ْﻢ ﺏِﺎ ْﻟ َﺒ ﱢﻴﻨَﺎ "Ingatlah, ketika anak maryam berkata : Hai Bani Israel, sesungguhnya aku Rasul Allah kepadamu, serta membenarkan apa yang sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang rasul, yang akan datang kemudianku, namanya Ahmad (Muhammad). Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan mereka berkata : Ini sihir yang nyata". k. Surat al-Muddatstsir: 24
(24)ﺤ ٌﺮ ُی ْﺆ َﺛ ُﺮ ْﺳ ِ ن َهﺬَا ِإﻟﱠﺎ ْ ل ِإ َ َﻓﻘَﺎ "Lalu ia berkata: Ini tidak lain, hanya sihir yang diterimannya (dari ahli sihir)". l. Surat al-Anbiya': 3
ن َ ﺸ ٌﺮ ِﻣ ْﺜُﻠ ُﻜ ْﻢ َأ َﻓ َﺘ ْﺄﺗُﻮ َ ﻞ َهﺬَا ِإﻟﱠﺎ َﺏ ْ ﻇَﻠﻤُﻮا َه َ ﻦ َ ﺠﻮَى اﱠﻟﺬِی ْ ﺳﺮﱡوا اﻟﱠﻨ َ ﻟَﺎ ِه َﻴ ًﺔ ُﻗﻠُﻮ ُﺏ ُﻬ ْﻢ َوَأ (3)ن َ ﺼﺮُو ِ ﺤ َﺮ َوَأ ْﻧ ُﺘ ْﻢ ُﺗ ْﺒ ْﺴ اﻟ ﱢ "Sedang hati mereka lalai. Mereka merahasiakan perkataan (yaitu orang-orang yang aniaya (katanya): (Muhammad) ini, tidak lain, hanya manusia seumpama kamu. Adakah patut kamu mendatangi sihir, sedang kamu melihatnya ?". m. Surat Asy- Syu'ara: 49
ف َ ﺴ ْﻮ َ ﺤ َﺮ َﻓَﻠ ْﺴ ﻋﻠﱠ َﻤ ُﻜ ُﻢ اﻟ ﱢ َ ن َﻟ ُﻜ ْﻢ ِإﻧﱠ ُﻪ َﻟ َﻜﺒِﻴ ُﺮ ُآ ُﻢ اﱠﻟﺬِي َ ن ءَا َذ ْ ﻞ َأ َ ل ءَا َﻣ ْﻨ ُﺘ ْﻢ َﻟ ُﻪ َﻗ ْﺒ َ ﻗَﺎ (49)ﻦ َ ﺟ َﻤﻌِﻴ ْ ﺹﱢﻠ َﺒ ﱠﻨ ُﻜ ْﻢ َأ َ ف َوَﻟُﺄ ٍ ﺧﻠَﺎ ِ ﻦ ْ ﺟَﻠ ُﻜ ْﻢ ِﻣ ُ ﻦ َأ ْی ِﺪ َی ُﻜ ْﻢ َوَأ ْر ﻄ َﻌ ﱠ ن َﻟُﺄ َﻗ ﱢ َ َﺗ ْﻌَﻠﻤُﻮ
19
"Berkata Fir’aun: Adakah kamu terus beriman sebelum aku ijinkan kepadamu ? sesungguhnya Musa itu pembesar kamu, yang mengajarkan sihir kepadamu, nanti akan kamu ketahui siksaku yang akan menimpamu Demi, akan kupotong tanganmu dan kakimu balik bertimbal (tangan kanan dan kaki kiri) dan akan kusalib kamu sekaliannya". n. Surat An-Naml: 13
(13)ﻦ ٌ ﺤ ٌﺮ ُﻣﺒِﻴ ْﺳ ِ ﺼ َﺮ ًة ﻗَﺎﻟُﻮا َهﺬَا ِ َﻓَﻠﻤﱠﺎ ﺟَﺎ َء ْﺗ ُﻬ ْﻢ ءَایَﺎ ُﺗﻨَﺎ ُﻣ ْﺒ "Tatkala sampai kepada mereka mujizat-mujizat kami yang terang mereka berkata : ini sihir yang terang". Beberapa ayat tersebut menunjukkan betapa sistematisnya al-Qur'an, periodisasi yang dipaparkan sangat kental sekali. Penggunaan
kalimat
sihir
dengan
bentuk
aslinya
(sihr)
menunjukkan bahwa persoalan sihir adalah benar adanya. Sihir yang mencuat pasca pemerintahan Sulaiman adalah menunjukkan bahwa sihir adalah tidak asing lagi, karena pendahulu-pendahulu kita sudah mengenal sihir dengan baik. Oleh karenanya ketika para nabi pasca Sulaiman yang datang kepada umatnya dengan segala ajaran dan mu'jizatnya dikatakan sebagai sihir, karena mereka adalah ingkar terhadap kebenaran yang dibawa para nabi. Hal tersebut dapat dilihat ketika nabi Musa, Isa dan Muhammad diutus kepada kaumnya masing-masing. Kesemua kaumnya yang ingkar akan mengatakan bahwa risalah yang dibawa dan mu'jizatnya tak lain adalah sihir belaka.6
2. Bentuk fi'il madli (past tense) Surat al-A'raf: 116
6
Baca Q.S: as-Shaffaat: 15, az-Zukhruf: 30 dan al-Ahqaf: 7
20
ﺤ ٍﺮ ْﺴ ِ ﺳ َﺘ ْﺮ َهﺒُﻮ ُه ْﻢ َوﺟَﺎءُوا ِﺏ ْ س وَا ِ ﻦ اﻟﻨﱠﺎ َ ﻋ ُﻴ ْ ﺤﺮُوا َأ َﺳ َ ل َأ ْﻟﻘُﻮا َﻓَﻠﻤﱠﺎ َأ ْﻟ َﻘﻮْا َ ﻗَﺎ (116)ﻋﻈِﻴ ٍﻢ َ Redaksi al-Qur'an yang menggunakan bentuk lampau adalah karena menceritakan peristiwa masa silam, dan penyebutannya hanya terbatas. Ini mengindikasikan bahwa sihir akan hidup dari masa ke masa tidak terbatas pada masa lalu. Oleh karenanya dengan penyebutan bentuk lampau, diharapkan umat akan mempelajari, merenungkan dan mengambil hikmah dari sihir dengan segala aspek yang melingkupinya. 3. Bentuk isim fa'il a. Surat Thaha: 63, 69 dan 70
ﺤ ِﺮ ِهﻤَﺎ ْﺴ ِ ﺽ ُﻜ ْﻢ ِﺏ ِ ﻦ َأ ْر ْ ﺨ ِﺮﺟَﺎ ُآ ْﻢ ِﻣ ْ ن ُی ْ ن َأ ِ ن ُیﺮِیﺪَا ِ ﺡﺮَا ِ ن َﻟﺴَﺎ ِ ن َهﺬَا ْ ﻗَﺎﻟُﻮا ِإ (63)ﻄﺮِی َﻘ ِﺘ ُﻜ ُﻢ ا ْﻟ ُﻤ ْﺜﻠَﻰ َ َو َی ْﺬ َهﺒَﺎ ِﺏ "Mereka berkata: "Sesungguhnya dua orang ini adalah benar-benar ahli sihir yang hendak mengusir kamu dari negeri kamu dengan sihirnya dan hendak melenyapkan kedudukan kamu yang utama".
ﺢ ُ ﺡ ٍﺮ َوﻟَﺎ ُی ْﻔِﻠ ِ ﺹ َﻨﻌُﻮا َآ ْﻴ ُﺪ ﺳَﺎ َ ﺹ َﻨﻌُﻮا ِإ ﱠﻧﻤَﺎ َ ﻒ ﻣَﺎ ْ ﻚ َﺗ ْﻠ َﻘ َ ﻖ ﻣَﺎ ﻓِﻲ َیﻤِﻴ ِﻨ ِ َوَأ ْﻟ (69)ﺚ َأﺗَﻰ ُ ﺡ ْﻴ َ ﺡ ُﺮ ِ اﻟﺴﱠﺎ "Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang".
(70)ن َوﻣُﻮﺳَﻰ َ ب هَﺎرُو ﺠﺪًا ﻗَﺎﻟُﻮا ءَا َﻣﻨﱠﺎ ِﺏ َﺮ ﱢ ﺳﱠ ُ ﺤ َﺮ ُة َﺴ ﻲ اﻟ ﱠ َ َﻓُﺄ ْﻟ ِﻘ "Lalu tukang-tukang sihir itu tersungkur dengan bersujud, seraya berkata: "Kami telah percaya kepada Tuhan Harun dan Musa". b. Surat al-Syu'ara': 34
(34)ﻋﻠِﻴ ٌﻢ َ ﺡ ٌﺮ ِ ن َهﺬَا َﻟﺴَﺎ ﺡ ْﻮَﻟ ُﻪ ِإ ﱠ َ ل ِﻟ ْﻠ َﻤَﻠ ِﺈ َ ﻗَﺎ
21
"Fir`aun berkata kepada pembesar-pembesar yang berada di sekelilingnya: Sesungguhnya Musa ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai". Inilah kebesaran al-Qur'an, untuk membuktikan bahwa sihir adalah ada, maka redaksi yang digunakan adalah menggunaka kalimat sahir saharah (plural) untuk menyebut pelaku dari sihir (tukang/ ahli sihir). Oleh karenanya ada atau tidaknya sihir tergantung pada pelaku/ praktisi sihir, sehingga mati hidupnya ilmu sihir tergantung pada peminat atau pencinta sihir. Jadi kalau ada yang terkena sihir, pasti ada pelakunya.
4. Bentuk isim maf'ul a. Surat al-Hijr: 15
(15)ن َ ﺴﺤُﻮرُو ْ ﻦ َﻗ ْﻮ ٌم َﻣ ُﺤ ْ ﻞ َﻧ ْ ت َأ ْﺏﺼَﺎ ُرﻧَﺎ َﺏ ْ ﺳ ﱢﻜ َﺮ ُ َﻟﻘَﺎﻟُﻮا ِإ ﱠﻧﻤَﺎ “tentulah mereka berkata: "Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang-orang yang kena sihir". b. Surat al-Isra': 47 dan 101
ل ُ ﺠﻮَى ِإ ْذ َیﻘُﻮ ْ ﻚ َوِإ ْذ ُه ْﻢ َﻧ َ ن ِإَﻟ ْﻴ َ ﺴ َﺘ ِﻤﻌُﻮ ْ ن ِﺏ ِﻪ ِإ ْذ َی َ ﺴ َﺘ ِﻤﻌُﻮ ْ ﻋَﻠ ُﻢ ِﺏﻤَﺎ َی ْ ﻦ َأ ُﺤ ْ َﻧ (47)ﺴﺤُﻮرًا ْ ﺟﻠًﺎ َﻣ ُ ن ِإﻟﱠﺎ َر َ ن َﺗ ﱠﺘ ِﺒﻌُﻮ ْ ن ِإ َ اﻟﻈﱠﺎِﻟﻤُﻮ "Kami lebih mengetahui dalam keadaan bagaimana mereka mendengarkan sewaktu mereka mendengarkan kamu, dan sewaktu mereka berbisik-bisik (yaitu) ketika orang-orang zalim itu berkata: "Kamu tidak lain hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir".
ل َ ﻞ ِإ ْذ ﺟَﺎ َء ُه ْﻢ َﻓﻘَﺎ َ ﺳﺮَا ِﺉﻴ ْ ل َﺏﻨِﻲ ِإ ْ ﺳ َﺄ ْ ت ﻓَﺎ ٍ ت َﺏ ﱢﻴﻨَﺎ ٍ ﺴ َﻊ ءَایَﺎ ْ َوَﻟ َﻘ ْﺪ ءَا َﺗ ْﻴﻨَﺎ ﻣُﻮﺳَﻰ ِﺗ (101)ﺴﺤُﻮرًا ْ ﻚ یَﺎﻣُﻮﺳَﻰ َﻣ َ ﻇ ﱡﻨ ُ ن ِإﻧﱢﻲ َﻟَﺄ ُ ﻋ ْﻮ َ َﻟ ُﻪ ِﻓ ْﺮ "Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mu`jizat yang nyata, maka tanyakanlah kepada Bani Israil, tatkala Musa datang kepada mereka lalu Fir`aun berkata
22
kepadanya: "Sesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang kena sihir". c. Surat al-Syu'ara': 153
(153)ﻦ َ ﺤﺮِی ﺴﱠ َ ﻦ ا ْﻟ ُﻤ َ ﺖ ِﻣ َ ﻗَﺎﻟُﻮا ِإ ﱠﻧﻤَﺎ َأ ْﻧ "Mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang kena sihir". Ayat tersebut menunjukkan bahwa dalam proses sihir, elemen yang tidak kalah penting adalah obyek sebagai yang kena sihir, sehingga orang yang terkena sihir akan melihat bahkan merasakan bahwa sesuatu yang dilihat adalah benar-benar ada dan hidup
atau
mati
serta
merasakan.
Demikianlah
al-Qur'an
menjelaskan bahwa tidak sedikit orang yang terkena sihir, sehingga apa yang dikatakan bagi mereka yang ingkar karena belum mengetahui apa yang dimaksud dengan risalah kenabian dan mu'jizat, maka orang-orang tersebut mengatakan bahwa mereka terkena sihir, karena dianggap tidak masuk akal dan bersifat hanya tipuan belaka.
5. Bentuk kata tanya a. Surat Yunus: 77
(77)ن َ ﺡﺮُو ِ ﺢ اﻟﺴﱠﺎ ُ ﺤ ٌﺮ َهﺬَا َوﻟَﺎ ُی ْﻔِﻠ ْﺳ ِ ﻖ َﻟﻤﱠﺎ ﺟَﺎ َء ُآ ْﻢ َأ ﺤﱢ َ ن ِﻟ ْﻠ َ ل ﻣُﻮﺳَﻰ َأ َﺗﻘُﻮﻟُﻮ َ ﻗَﺎ "Musa berkata: "Apakah kamu mengatakan terhadap kebenaran waktu ia datang kepadamu, sihirkah ini?" padahal ahli-ahli sihir itu tidaklah mendapat kemenangan". b. Surat Ath-Thuur 52 : 15
(15)ن َ ﺼﺮُو ِ ﺤ ٌﺮ َهﺬَا َأ ْم َأ ْﻧ ُﺘ ْﻢ ﻟَﺎ ُﺗ ْﺒ ْﺴ ِ َأ َﻓ "Apa sihirkah (yang kamu lihat) ini atau tiadakah kamu melihatnya".
23
Ayat mencoba mendialogkan dengan pelaku sejarah atau umat sekarang tentang keberadaan sihir, karena sihir mempunyai sifat mengelabui dan menipu mata, sehingga apa yang dilihat adalah seolah-olah benar adanya padahal jauh dari realitas. Oleh karenanya al-Qur'an memberikan pertanyaan (lafadh sihir dalam bentuk pertanyaan) kepada umat supaya membedakan mana yang sihir dan mana yang disebut dengan kebenaran.
C. Macam-Macam Sihir Di dunia ini ada dua bagian kehidupan.dua bagian kehidupan itu saling bertolak belakang. Bagian pertama ialah kehidupan yang berada dalam kebenaran dan bagian yang lainnya ialah kehidupan dalam kemungkaran. Kedua bagian itu tak akan dapat dipertemukan sampai kelak hari kiamat, sebab di alam ini ada setan, iblis dan jin. Golongan makhluk itulah yang menciptakan kemungkaran, kesesatan dan segala yang terjelek di muka bumi ini. Oleh karena ada kemungkaran itulah sehingga ada permainan bahaya yang dinamakan sihir. 7 Ada beberapa macam sihir, di antaranya ada yang kufur dan ada yang tidak kufur. Sihir yang mempergunakan bantuan setan dan pembicaraan ahli perbintangan jelas-jelas termasuk kufur. Sedang sihir yang mempergunakan ketangkasan tangan, dan tipuan mata, seperti permainan sulap, siasat dan yang sejenisnya maka ini tidak termasuk kufur, walaupun permainannya hukumnya haram. 8 Menurut Ar-Raghib Sihir itu terbagi empat macam: Pertama, sihir dalam bentuk penipuan, khayalan yang tidak ada hakikatnya, seperti apa yang dikerjakan oleh tukang sulap, dengan 7 Firmansyach Maulana H, Merambah Dunia Ghaib Menurut Pandangan Ajaran Agama Islam, Putra Pelajar, Surabaya, 2003, hlm. 132 8 Muhyiddin Abdul Hamid, Obati Dirimu dari Sihir, Dengki, dan Kerasukan Setan, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 2002, hlm. 92-93
24
mengelabui mata terhadap apa yang dilakukannya karena begitu halus gerakan tangannya, seperti yang dikerjakan tukang fitnah dengan katakata yang dihiasi kebohongan kepada orang yang mendengarnnya. Allah berfirman tentang hal itu dalam surat al-A’raf: 116 dan Thaha: 66 yang artinya: “….mereka menyihir mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut serta mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan)”. “Terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka”. Kedua, sihir dengan meminta bantuan setan. Caranya dengan melakukan sesuatu yang dapat mendekat kepadanya, seperti firman Allah: “Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu turun ? mereka turun kepada setiap pendusta lagi yang banyak dosa” (Q.S: asy-Syura: 221-222). Ketiga adalah apa yang dianut oleh tukang sihir Aghtam mereka mengira
bahwa
dengan
kekuatannya,
mereka
mampu
berbuat
sekehendak hatinya seperti menjadikan manusia menjadi keledai padahal tidak terbukti atau tidak ada hasilnya. Keempat kadang-kadang digambarkan tentang kebaikan sihir itu maka dikatakan: “Sesungguhnya dalam keterangan itu benar-benar ada sihir. Dan kadang-kadang digambarkan detail kerjanya hingga dokterdokter mengatakan, alam ini sihir. Mereka meracuni makanan itu dengan sihir dari segi sihir itu halus dan melunakkan pengaruhnya”.9 Menurut Ibnu Katsir sihir ada delapan macam yaitu : 1. Sihir para pendusta dan sihir bangsa Kasydan, bangsa penyembah planet
tujuh
yang
selalu
bergerak
dari
porosnya,
mereka
berkeyakinan bahwa planet tersebut pengatur alam semesta dan
9 Shalah A. Fattah al-Khalidy, Kisah-Kisah Al-Qur’an Pelajaran Orang-Orang Dahulu, Gema Insani Press, Jakarta, 2000, hlm. 34-35
25
dialah yang bisa, mendatangkan Nabi Ibrahim kepada mereka untuk membatalkan keyakinan dan pemikiran mereka. 2. Sihir hipnotis, pemilik tenaga dalam dan pengolahan batin. 3. Meminta bantuan terhadap roh bumi yang jahat yaitu dari bangsa jin. 4. Sihir tipuan, hayalan dan permainan mata serta sulapan yang asanya adalah tipuan terhadap penglihatan sehingga mata tersibukkan melihat satu benda dan tidak memperhatikan yang lainnya. 5. Hasil karya yang menakjubkan dan karya artistik seperti seorang penunggang kuda di atas kudanya, di tangannya ada terompet, setiap satu jam terompet tersebut dibunyikan tanpa disentuh oleh siapapun. Sihir seperti ini sekarang banyak sekali, karena perkembangan teknologi. 6. Menggunakan ramuan obat-obatan khusus dari jenis makanan dan minyak,dan kita tidak mengingkari bahwa ramuan tersebut memberi pengaruh sebagaimana kekuatan magnetik. 7. Sihir untuk memikat hati dengan cara tukang sihir mengaku bahwa mengetahui nama yang agung lalu jin membantunya dan mentaati kemauannya dala banyak hal. 8. Menfitnah dan namimah dan melakukan pendekatan dengan caracara licik, seperti ini banyak terjadi di masyarakat. 10 Sihir memang sangat kental dengan penyakit, yang kadang bersifat kodrati dan kadang berasal dari kehendak jahat, supernatural dari para penyihir. Sedangkan dukun sungguh mempunyai pengetahuan dalam tindakan pertolongan pertama dan perawatan dengan tanaman untuk penyakit-penyakit ini. Para penyihir ini mewakili konspirasi sangat besar dengan makhluk-makhluk yang tidak jelas, tetapi sungguhsungguh jahat yang berusah merusak peradaban manusia dengan menyerang 10
kesehatan
anggota-anggotanya.
Meraka
mempunyai
Jamal Ash- Shawali, Peredam Makar Setan, Darul Haq, Jakarta, 2001, hlm. 69-70
26
berbagai bentuk sebagai manusia, binatang, burung (khususnya burung hantu) atau bola api. Oleh karena itu manusia dapat menjadi penyihir kalau dilahirkan dengan dua hati, yang satu baik dan yang lain jahat. Akhirnya untuk melawan konspirasi kuasa jahat tersebut, manusia yang lemah dan kurang pengetahuan akan upacara agama mencari bantuan dari kelompok dukun, karena kelompok ini mempunyai pengetahuan, perlengkapan-perlengkapan dan keberanian untuk melawan penyihir. Para penyihir menyebabkan penyakit dengan dua jalur, yang pertama adalah mencuri hati si korban atau menembakkan objek-objek itu dari tubuhnya.11
D. Pendapat Para Ulama Tentang Sihir Sihir tenung maupun guna-guna adalah merupakan suatu perbuatan jahat dan pengaruhnya sangat berbahaya bagi kehidupan jasmani, maupun kehidupan jiwa. 12 Banyak kaum muslimin yang berbeda pendapat dalam masalah sihir, yaitu berkaitan dengan pertanyaan: apakah sihir benar-benar ada dan berpengaruh kepada orang yang disihir, ataukah itu hanya khayalan saja bukan hakikatnya dan bukan punya pengaruh apa-apa ?. Imam ath-Thabari berpendapat bahwa sihir tidak mempunyai hakikat dan hanya merupakan khayalan dan penipuan saja. Ia berkata, itu adalah tipuan dan pembodohan yang dilakukan oleh tukang sihir hingga yang disihir itu mengkhayalkan sesuatu yang berbeda dengan 11
Memang pada hakekatnya sihir menurut dari bahasa arab mempunyai beberapa arti sebagai berikut, yaitu: 1). Tipuan-tipuan dan khayal-khayak atau gambaran-gambaran yang hakekatnya tidak ada sama sekali, sama sekali, sebagaimana yang biasa dikerjakan oleh para tukang sulap saja, 2). Sesuatu yang dihasilkan oleh para ahlinya dengan pertolongan atau bantuan setan dengan jalan memuaskan maksudnya, dengan mneyembahnya, merendahkan diri atau menghaturkan sesaji yang menjadi syarat-saratnya, 3). Setiap sesautu yang halus dan tersembunyi tempat pengambilannya. Baca Umar Hasyim, Setan Sebagai Tertuduh, Bina Ilmu, Surabaya, 1985, hlm. 142 12
Firmansyach Maulana H. op. cit., hlm. 231.
27
keadaan aslinya. Seperti fatamorgana, ditampakkan padanya seolah-olah itu adalah air padahal tidak ada air, seperti orang yang melihat sesuatu dari jauh kemudian ternyata berbeda dengan yang sebanrnya, atau seperti seorang yang naik perahu yang berjalan dengan cepat maka tampak olehnya bahwa apa yang terlihat oleh matanya berjalan dengan cepat maka tampak olehnya bahwa apa yang terlihat oleh matanya seperti pohon-pohon dan gunung-gunung selalu mengikutinya. 13 Sedangkan Ibnu Katsir lebih menekankan pada pengaruh sihir itu sendiri, yaitu bahwa sihir hanya sebatas pada penghayalan. Hal ini menurutnya hanya merusak pada aspek lahiriyah, maka bila sihir ini dipelajari boleh-boleh saja, karena termasuk dari ilmu baik dan jahat, yang bisa saja menjadikan seseorang kafir ataupun iman. Walaupun lebih terkenal sihir ini bagian kufur. Dan turunnya keberadaanya sihir ini merupakan ujian, yang dikehendaki Allah SWT.14 Al-Maziry berpendapat sihir sesuatu yang benar-benar ada dan bila dipelajari membuat orang jadi kufur dan dapat memisahkan seseorang dari pasangannya (istrinya). Menurut Ibnu Qudamah bahwa sihir itu mempunyai wujud (ada) diantaranya ada yang bisa membunuh, membuat sakit, membuat seseorang tidak mampu menggauli istrinya, dan ada yang menceraikan seorang suami dengan istrinya.15 Sihir memang tindakan yang sangat membahayakan dan tidak ada manfaatnya bagi siapapun. Bagi setiap mukmin, praktek sihir untuk dihindari serta tidak boleh diyakini bagaimana proses dan apapun hasilnya.
13
Shalah A. Fattah al-Khalidy, op. cit., hlm. 36
14
Ibnu Katsir, Tafsir Al- Qur’an Al- Adhim, Maktabah al-Nur al-Ilmiyah, Beirut, hlm. 143
15 Wahid Abdul Salam Baly, Ilmu Sihir dan Penangkalnya Tinjauan Al- Qur’an, Hadits dan Ulama, Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 1996, hlm.25-26
28