JURNAL TEKNOLOGI KELAUTAN
Vol. 9, No. 2, Juli 2005: 82 - 91
Kajian Model Pengembangan Industri Galangan (Studi Kasus: PT. PAL Indonesia) Silvianita1, Imam Rochani2, dan Mas Murtedjo2 1) Alumni Jurusan Teknik Kelautan, FTK-ITS 2) StafPengajar Jurusan Teknik Keiautan, FTK-ITS Abstrak: Penelitian iai roerupakaa studi model pengembangan industri galangan, dengan studi kasus di PT PAL INDOESIA. Daiam anaiisanya digunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan software Expert Choice Version 9.0 yaitu untuk mengetahui priodtas kebijakan pengembangan. Hirarki yang dipakai terdiri dari empat level, dari hirarki ini dibuat kuisloner yang hasilnya menjadi input pada software Ecpert Choice. Berdasarkan basil analisa didapatkan prioritas dari toiok ukur pengembangan PT, PAL INDONESIA adalah:
Delivery rime (0.496), Building Cost (0.281) dan Kualitas Produk (0.222) dengan Consistency Ratio sebesar 0.07 dan Index Consistency sebesar 0.04Kata kuoci: The Analytic Hierarchy Process, Delivery Time. Building Cos, Consislency Ratio, Index Consistency.
1.
PENDAHULUAN
Surabaya dengan perkembangannya telah dikenal sebagai kota maritim yang mempunyai fasilitas pelabuhan besar yang mampu disinggahi kapalkapal besar. Sebagai pintu gerbang Jawa Timur dan Indonesia Timur, pelabuhan Tanjung Perak menempari posisi yang strategis. Di Surabaya juga terdapat galangan kapal besar di Indonesia (PT. PAL INDONESIA), bahkan terbesar di Asia Tenggara (Erick, 2004). Pemerintah melalui PT. PAL Indonesia mengungkapkan keinginaiuiya agar kawasan Nusantara yang dikenal sebagai negara kepulauan bisa saling berhubungan melalui sarana kapal. Saat ini PT.PAL INDONESIA telah mampu memproduksi berbagai jenis kapal dari ukuran kecil sampai dengan yang besar. Namun demildan persaingan antar industri perkapalan di Asia Tenggara maupun di dalam negeri senantiasa memngkat dari waktu ke waktu dalam proses produksinya baik secara kuantitatif maupun kualitatif-
Oleh karena itu, guna menunjang dan memenuhi komitmen pengembangan industri maritim nasional serta mengantisipasi persaingan global, telah dilaksanakan studi model pengembangan PT.PAL INDONESIA menuju pusat industri niaritim2.
TINJAUAN PUSTAKA
Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah suatu teknik untuk membantu dalam menyelesaikan sumber kerumitan dengan beragamnya kriteria. AHP menawarkan penyelesaian masalah keputusan yang melibatkaa seluruh sumber kerumiten, hal ini dimungkinkan karena AHP cukup meogandalkan pada intuisi sebagai input utamanya, namun intuisi hams datang dari pengambilan keputusan yang cukup mfonnasi dan memaharni masalah kepumsan yang dihadapi. Pada dasamya AHP adalah suatu teori umum tentang peagukuran. AHP digunakan untuk menemukan skala rasio baik dari perbandingan pasangan yang diskrit maupun kontinyu. Perbandingan-perbandingan ini dapat diambil dari ukuran aktual atau dari suatu skala dasar yang mencemmikan kekuatan perasaan dan preferensi relatif. AHP memiiiki perhatian
preferensi relatif. AHP memiliki pertiatian khusus teutang penyimpangan dari konsistensi, pengukuran dan pada ketergantungan di dalam dan diantara kelompok elemen stnikturaya (Saaty, 1988).
Software Version 9.0 untuk mengetahui prioritas tolok akin- pengembangan PT. PAL Indonesia.
Selain itu AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang multi-objektif dan multi-kriteria yang berdasar pada perbandingan preferensi dari setiap elemen daiam hirarld. Jadi, model mi mempakan suatu model peogambilan keputusan yang komprehensif. Dalam proses studi im dilakukan batasan-batasan sebagai berikut: a. Pengembangan industri maritim yang
Stniktur hirarki yang dibuat dalam model pengembangan PT. PAL INDONESIA terdiri atas: tujuan , pelaku, tugas dan tolok ukur bisa dilihat pada Gambar 4.1. Sedangkan penentuan tolok ukur prioritas berdasarkan nilai vektor prioritas dari masing-masing pelaku dapat dilihat pada Gambar 4.2. Berdasarkan basil olahan data dengan menggunakan Expert Choice Professional Software Version 9.0 diperoleh nilai vector prioritas seperti ditunjukkan dalam TabelI.
dimaksud dalam Studi ini adalah PT.
PAL INDONESIA yang mempakan pu-
4. BASIL PENGOLAHAN DATA
sat industri maritim di kawasan timur Indonesia-
b. Faktor yang ditmjau dalam Tugas Akhir ini adalab faktor internal dari PT. PAL INDONESIA yaitu pada Divisi Peraasaran & Penjualan, Teknologi, Logistik, Kapal Niaga, Kapal Perang, Pemeliharaan & Perbaikan, Rekayasa Umum, Akuntansi, SDMc. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam model keputusan ini tidak melibatkan faktorfaktor ekstemal. d. Teori pengambilan keputusan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytic Hierarchy Process (AHP).
Tabel I. Nilai Vektor Prioritas dan Consistency Ratio dari Pelaku No. 1. 2.
3. 4. 5. 6.
3. METODOLOGI Pada studi ini diperlukan data primer dan data sekunder. data primer dilakukan secara kombinasi yaitu melaiui survey lapangaa dan wawancara/interview dengan menggunakan kuisioner yang ditujukan untuk mengetahui persepsi karyawan PT. PAL INDONESIA terhadap pengembangan PT. PAL INDONESIA itu sendiri. Untuk pengumpulan data sekunder dilakukan melalui penelusuran data yang ada di PT. PAL INDONESIA. Setelah semua kuisioner terkumpu! dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan software SPSS Version 10.0. Setanjutnya dianalisis melalui pendekatan "•Analityc Hierarchy Process (AHP)" dengan menggunakan Expert Choice Professional
7. 8.
9.
Pelaku
Vektor Prioritas Lokal 0.043
Divisi Pemasaran & Penjualan 0.116 Divisi Teknologi 0.135 Divisi Logistik 0.163 Divisi Kapal Niaga 0.092 Divisi Kapal Perang 0.137 Divisi Pemeliharaan & Perbaikan 0.113 Divisi Rekayasa Umum 0.047 Divisi Akuntansi 0.155 Divisi SDM CI: 0.1305 RI: 1.45 Consistency Ratio: 0.09
Level 1; Tujuan
Gambar 4.1. Model Hierarki Pengembangan PT, PAL Indonesia
Level 1 : Tujuan
Level 2: Pelaku
Level 3 : Tugas
Level 4: TolokTsQou-
Gambar 4.2.3. fweatasn Tahiti Ukur Prioritas Mcaunit Persepsi Divni Pemasaran dan Penjualan
Level I : Tujuan
Model Pengembangan PT. PAL INDONESIA Menuju Pusat Industri Maritim di Kawasan Timur
Divisi Teknologi
Level 2 : Pelaku
0.116 Level 3 : Tugas Peccacaaaaa Deaiw & Engine^i®^ :; 0^
..'^:/"
Penelitian
&
Pengembangan 0,017
Pei^embangan Sistem Infonnasi 0.011
Pelaksanaan Strategi 0.012
Integrated
Logistic Support 0.031
Gambar 4.2.b. Penentuan Tolok Ukur Prioritas Menurut Peraqisi Divisi Tdtnologi
86
Jumal Tdwologi KdaiH&n Vol. 9, No. 2, JuS 2995: S2 - 91
Level 1 : Tujuan
Model Pengembangan PT. PAL INDONESIA Menuju Pusat Industri Maritim di Kawasan Timur Indonesia
Gambar 4.2-c. PeoentuaB Tolok Ukur Prioritas Menunit Persepsi Divisi Logistik
Level 1 ; Tujuan
Model Pengembangan PT. PAL INDONESIA Menuju Pusat Industri Maritim di Kawasan Timur
Gambar 4.2.d. PeDentuan Tolok Ukur Prioritas Menunit Persepsi Divisi Kapal Niaga
86
Gambar 4.2.e. Peieotuan Totok Vkur Prioritas Menurut Persepsi Divisi Kapal Perang
Level 1 : Tiijuan
Model Pengembangan PT. PAL INDONESIA Menuju Pusat Industri Maritim di Kawasan Timur
Level 2 : Pelaku
Divisi Pemeliharaan & Perbaikan 0.137
Level 3 : Tiigas ^erenc. Pemeliharaal & Perbaikan 0.024
Pemasaran& Penjualan 0.012
Melafcsanafaan:'
•-^w^^,^
_ • imi '-
Pelaksanaan Pembai^unan 0.024
Peng. Peiak. Pembai^urian 0.031
Gambar 4.2.f. Penentuan Tolok Uhur Prioritas Mennrut Persepsi Divisi Pemeliharaan & Perbaikan
Gambar 4.2.1 Penentuan Tolok Ukur Prioritas Menurut Persepsi Divisi Pembinaan Organisasi &
Setelah semua prioritas lokal dijabarkan diatas, maka berikutnya menghasilkan suatu prioritas global. Prioritas-prioritas lokal dan
prioritas global dari masalah pengembangan PT. PAL INDONESIA seperti ditunjukkan
dalam
tabel
4.2
berikut
ini:
Tabel 4.2. Prioritas Lokal dan Prioritas Global dari masalab Pengembangan PT. PAL INDOffESIA
Pelaku Bobot Tugas Bobot A B C CI Rt CR
Divl 0.043 Tgs3 0.341 0.662 0-224 0.114 0.0058 0.58 0.01
Div2 0.116 Tgsl 0.390 0.682 0.119 0.199 0.058 0.58 0.1
Div4 0.163 Tgs4 Tgs3 0.240 0.347 0.149 0.358 0.480 0.572 0.371 0.070 0.0406 0.0 0.58 0.58 0.07 0-0 Div3
0.135
Keterangan Keterangan:: Divisi i : Divisi Divisi Pemasaran Pemasaran & &Penjualan Penjualan Tugas 3 . Pemasaran & Penjualan Divisi 2 : Divisi Teknologi Tugas I . Perencanaan Design & Engineering Divisi 3 ; Divisi Logistik Tugas 4 - Perencanaan Kebutuhan Dana Divisi 4 •. Divisi Kapal Niaga Tugas 3 . Meiaksanakan [PP Tugas 2 : Pengendalian Biaya & investasi
Div5 0.092 Tgs5 0.300 0.709 0.134 0.157 0.0 0.58 0.0
Div6 0.137 Tgs3 0.339 0.493 0.389 0-117 0.0 0.58 0.0
Div7 0.113 Tgs5 0.258 0.722 0.130 0.148 0.0 0.58 0.0
DivS Div9 Prioritas 0.047 0.155 Global Tgs2 Tgs5 0.393 0.418 0.660 0.676 0.496 0.156 0.096 0.281 0.185 0.228 0.222 0.0 0.0522 0.0406 0.58 0.58 0.58 0.0 0.09 0.07
Divisi 5 : Divisi Kapal Perang Tugas 5 Pengawasan Peiaksanaan Divisi 6 : Divisi Pemelih Tugas 3 . Melaltsanakal Divisi 7 : Divisi Rekaya; Tugas 5 : Pengawasan P( Pemhai Divisi 8 : Divisi Akuntar Divisi 9 : Divisi SDM
90
Jurnal Teknologi Kelaalan VoL 9, JVo. 2, Jufi 21W5; 82 - 91
Tugas2 : PCTgeadalian Biaya & Investasi Divisi 9 : Divisi SDM Tugas 5 : Sistem Infonnasj Manajemen
A
B
: Delivery Time
: Building Cost
C : Kualitas Produk Setelah bobot prioritas dari masing-masing tolok ukur diketafaui yaitu Delivery Tune sebesar 0.496, Building Cost sebesar 0.281dan Kualilas Produk sebesar 0.222 selanjuteya ditakukan analisa sensitivitasAnalisis sensitivitas digunakan untuk mengetahui sejauh nmoa tingkat sensidvitas data terfaadap perubahan yang dilakukan pada tolok ukur. Pada analisis sensitivitas
dilakukan
bd)erapa
skenario
untuk
mendapatkan adanya perobahaa mutan prioritas. Pada penelitian ini analisis sensitivitas diiakukan pada Divisi 4 (Kapal Niaga) yang mempimyai bobot leibesar yaitu 16.3%. Skenario yang digunakan untuk mengetahui perobahan prioritas sebesar 5%, 10% dan 15%.
Tabel 4.3. Tabei Sensitivitas Skenario Perubahan
Besar Bobot Prioritas Sensitivitas Divisi DT(1) BC(2) Kf(3) DT BC KP 4
0%
0.163 0.496 0.281 0.222 0.00 0-00 0.00
5% 10%
0.213 0.492 0.282 0.226 0.01 0.00 0.02 0-267 0.486 0.284 0-230 0.02 0.01 0.04
15%
0,315 0.482 0.285 0-233 0.03 0.01 0.05
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
mesldpun dilakukaa beberapa perubahan
sebesar 5%, 10% dan 15% ternyata unitan
prioritas tetap sama yaitu delivery time, building cost dan kualitas produk.
Grafik Sensitivitas
TotehUhur
Grafik 4.3. Grafik Sensitivitas
90
5. KESIMPULAN Berdasarkan basil analisa dan pembahasan pada bagian empat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu dan model hirarki didapatkan prioritas utama untuk diperbaiid dan ditingkatkan adalah Delivery Time mempunyai prioritas yang paling besar yaitu sebesar 0.496 dilaiyutkan Building Cost sebesar 0-281 dan yang terakhir adalah Kualitas Produk sebesar 0.222. DAFTARPUSTAKA Dinas Perindustrian Surabaya (2001), Data Kumulatif Industri Kecil, Menengah dan Besai di Kota Surabaya Berdasarkan Keiompok Industri, Surabaya.
Edck, A.M. (2004). PT. PAL Indonesia Kian Mendunia, Madmn, No. 307, Agustus. Gasparesz, Fella (2004). Koosep Pengembangan Wisata Babari Serneoanjung Nusamwe Berdasarkaa AHP. Tesis Program Pasca Sarjana, Program Studi Teknik Mana|emen Pantai, FTK-ITC, Surabaya. Saaly, Thomas L. (1988). The Analytic Hierarchy Process. Umted States of America: Pittsburg universitySoesilo, Indroyono (2002). Iptek Untuk Kelautaa. Lembaga Infonnasi dan Studi Pembangunan Indonesia, Jakarta. Sugiyono (2003), Stadstika Untuk Penelitian. CV.Alfabeta, Bandung. Supomo, Heri (1997), Pengukuran Jam Orang Uotuk Pekerjaan Out Fitting di PT. PAL Surabaya- Tugas Akhir Jurusan Teknik Perkapalan. FTK-ITS, Surabaya-