e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI KINERJA MANAJEMEN (STUDI KASUS PADA PDAM KABUPATEN BULELENG) Kadek Ratna Mustika Sari[1], Desak Nyoman Sri Werastuti[1], Anantawikrama Tungga Atmadja[2] Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail : {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Akuntansi pertanggungjawaban adalah bahwa setiap pusat pertanggungjawaban ini harus bertanggungjawab atas segala hal yang berada dibawah pengendaliannya. Fungsi Akuntansi Pertanggungjawaban yaitu sebagai alat penilaian kinerja dan memberikan atau menghasilkan arus balik sehingga operasi diwaktu yang dapat ditingkatkan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam mengendalikan dan mengevaluasi kinerja manajemen perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng sudah berjalan efisien dan efektif.Data dikumpulkan dengan metode observasi, kuesioner.Data diolah dengan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif, uji validitas dan reliabilitas. Hasil uji validitas instrument penelitian mempunyai taraf signifikansi lebih kecil dari 5 % yaitu 0,000, sehingga semuanya dinyatakan valid.Hasil uji reliabilitas ternyata semua data reliabel. Hasil kuesioner diketahui dari 20 item pernyataan dengan rata-rata skor 4,0, skor tertinggi 4,5dan skor terendah mencapai 3,6. Analisa akuntansi pertanggungjawaban, dari 14 item pernyataan semuanya mendapatkan respon yang baik.Analisa efisiensi penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan 3 item dengan respon yang baik.Analisa efektifitas dengan 3 item juga mendapatkan respon yang baik.Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam mengendalikan dan mengevaluasi kinerja manajemen perusahaan pada Perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng sudah berjalan secara efektif, dan efisien. Disarankan kepada pihak manajemen Perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng untuk memotivasi karyawan, bekerja sesuai tupoksi masing-masing, serta pengawasan lebih ditingkatkan. Kata Kunci: Akuntansi pertanggungjawaban, efisien, efektif. Abstract By accounting of responsibility is meant that each central of responsibility has to be responsible for all things under its control. The function of accounting of responsibility is as an instrument of assessment and it gives or produces feedback so that everything can be improved. This study was aimed at finding out the application of accounting of responsibility in controlling and assessing management performance in PDAM Kabupaten Buleleng in terms of efficiency and effectiveness. The data were collected using observation and questionnaire. The data were processed using descriptive qualitative and quantitative analysis, validity and reliability testing. The result of instrument validity testing showed that the instrument has a significance level of less than 5% (i.e., 0,000), so that all of the instruments are valid. The result of reliability testing showed that all data are reliable. From the result of questionnaire it was found that 20 items of statements have the average score of 4.0, the highest score being 4.5 and the lowest score being 3.6. The analysis of accounting of responsibility showed that out of 14 statement items, all get good responses. The analysis of efficiency of accounting of responsibility showed that 3 items have good responses. The analysis of effectiveness showed that 3 items also have
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) good responses. Based on the results of analysis it can be concluded that the application of accounting of responsibility in controlling and assessing the management performance of the PDAM Kabupaten Buleleng has been effective and efficient. It is suggested to the management of PDAM Kabupaten Buleleng to motivate the workers to work in accordance with their respective main tasks and functions and to improve control. Keywords: Accounting of Responsibility, efficient, effective
PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha semakin berkembang pesat, dengan teknologi yang semakin canggih sudah banyak digunakan untuk mendukung semua kegiatan perusahaan untuk tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Dalam usaha untuk mencapai tujuannya, maka setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan efektifitas maupun efisiensi kerja.Untuk memastikan bahwa perusahaan melaksanakan strateginya secara efektif dan efisien, manajemen melakukan suatu proses yang disebut dengan pengendalian. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen dan merupakan suatu sistem dalam akuntansi yang dihubungkan dengan pusat pertanggungjawaban. Fungsi Akuntansi Pertanggungjawaban yaitu sebagai alat penilaian kinerja dan memberikan atau menghasilkan arus balik sehingga operasi pada waktu yang akan datang dapat ditingkatkan lagi.Perusahaan PDAM menerapkan akuntansi pertanggungjawaban pada perusahaannya untuk menilai kinerja manajemen. Pada struktur organisasi perusahaan akan diteliti mengenai pemisahan fungsifungsi manajemen perusahaan, pelaksanaan desentralisasi, pendelegasian wewenang dari manajemen tingkat atas
kepada manajemen tingkat bawah yang masing-masing fungsi atau bagian dalam organisasi merupakan pusat-pusat pertanggungjawaban. Informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai penilaian kinerja manajer pertanggungjawaban. Topik ini penting untuk diangkat pada PDAM Kabupaten Buleleng karena Akuntansi Pertanggungjawaban merupakan suatu sistem akuntansi yang menerapkan suatu tanggungjawab untuk masing-masing pusat pertanggungjawaban pada tiap-tiap departemenyang ada dalam perusahaan. Penulis melakukan penelitian terhadap penerapan akuntansi pertanggungjawaban di Perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng dengan alasan “apakah akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan oleh perusahaan sudah berjalan efektif dan efisien, serta apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban dapat digunakan untuk menunjang aktivitas perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya”. Fenomena yang terjadi pada Perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng, dalam penerapan akuntansi pertanggungjawaban untuk menilai efektifitas dan efisiensi kinerja manajemen yaitu adanya perkembangan jumlah pelanggan setiap tahunnyaseperti pada tabel 1 berikut ini yaitu :
Tabel 1 Perkembangan Jumlah Pelanggan Tahun 2010 s/d Oktober 2014 TAHUN Desember 2010 2011 2012 2013 Oktober 2014
KU 195 194 192 196 195
SR 34.822 36.493 38.378 40.091 41.824
(Sumber : PDAM Kabupaten Buleleng)
JUMLAH PELANGGAN 35.017 36.687 38.570 40.287 42.019
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
Strategi perusahaan yang pertama yaitu “melaksanakan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas di segala bidang kegiatan”, oleh sebab itu penulis mempunyai kerangka berfikir bahwa untuk mencapai strategi diatas diperlukan penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban untuk menilai kinerja manajemen sehingga informasi dari akuntansi pertanggungjawaban akan menjadi bahan pengendalian untuk kelangsungan perusahaan yang lebih baik. Efisiensi dan efektifitas akan tercapai dan terlaksana dengan baik jika kinerja manajemen berfungsi dengan baik juga sesuai dengan tujuan perusahaan. Proses perencanaan pencapaian sasaran pelaksanaan dan pelaporan hasil pelaksanaan oleh manajemen yang bertanggungjawab, pada umumnya menggunakan istilah akuntansi pertanggungjawaban. Untuk dapat menerapkan akuntansi pertanggungjawaban secara baik, harus di penuhi beberapa hal yang merupakan syarat penerapan akuntansi pertanggungjawaban. Dengan demikian dalam konsep akuntansi pertanggungjawaban perilaku dan tindakan harus mendapat perhatian dari manajemen agar proses pengendalian khususnya biaya umum dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Salah satu bentuk pengendalian adalah dengan memperhatikan masalah operasional dengan anggaran keuangan sebagai pedukung kegiatan dengan melakukan penyususan rencana aggaran pada waktu yang lebih awal, melalui pembentukan pusat-pusat pertanggungjawaban. Berdasarkan uraian diatas sangat menarik untuk dikaji penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam mengendalikan dan mengevaluasi kinerja manajemen perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng apakah sudah berjalan efektif dan efisien ? METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kantor PDAM Kabupaten Buleleng yang beralamat di Jalan Melati No.10 Singaraja.Obyek penelitian adalah penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada PDAM Kabupaten Buleleng untuk menilai
efektifitas dan efisiensi kinerja manajemen.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di Perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng sebanyak 176 orang.Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2004:73). Disini peneliti menggunakan Metode Purposive Sampling menurut Sugiyono (2008:122) adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, jumlah sampel 45 orang. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif untuk mendapatkan pemaknaan sesuai dengan kajian budaya. Pengukuran validitas yang digunakan dengan melakukan korelasi bivariate antar masingmasing skor indikator dengan total skor konstruk (Ghozali, Imam. 2011). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70 ( Nunnally, dalam Imam Ghozali. 2011). Menurut 7 penelitian sebelumnya, diketahui bahwa sejumlah 3 peneliti yaitu Viyanti (2010), Sicilia Prang, Olivia (2013), dan Pratiwi Kusuma Wardhani (2013) menyatakan kesimpulan dengan hasil yang positif (memadai). Sedangkan sejumlah 4 peneliti yaitu Athena Adharawati (2010), Anggun Putri Anik (2013), Pratiwi Kusuma Wardhani (2013), dan Temmy D. Watung, David Saerang & Lidia Mawikere (2014) menyatakan kesimpulan dengan hasil yang masih negatif (belum memadai). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian terhadap 45 orang responden, dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 20 pernyataan diketahui rata-rata skor 4,0. Pernyataan no.3 yaitu memastikanperusahaan melaksanakan strategi secara efektif &efisien, mencapai rata-rata skor tertinggi 4,5. Sedangkan yang mencapai rata-rata skor terendah 3,6 adalah pernyataan no. 9 yaitu terciptanya pengendalian & pengukuran prestasi kerja. Uraian diatas dapat dilihat pada tabel 2.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
Tabel 2. Hasil Analisa Data No.
Pernyataan
1
Mengukur rencana & tindakan setiap pusat pertanggungjawaban Membuat kinerja karyawan menjadi tidak baik dalam mencapai 2* sasaran organisasi Memastikan perusahaan melaksanakan strategi secara efektif & 3 efisien 4 Mencapai target sesuai dengan sasaran 5* Menghambat dalam melaksanakan proses produksi Memotivasi karyawan untuk menampilkan kinerja yang efektif & 6 efisien 7 Penggunaan sumber daya yang hemat Karyawan merasa jenuh karena beban tanggungjawab yang 8* diberikan 9 Terciptanya pengendalian & pengukuran prestasi kerja 10 Terciptanya wewenang yang menimbulkan adanya tanggungjawab Menciptakan karyawan yang biasa saja, tidak berkompeten & 11* asalkan selalu hadir tiap hari kerja 12* Organisasi akan lebih rumit untuk dikendalikan 13* Tidak bisa menghasilkan barang/ jasa dengan cepat dan lancar Para ahli manajer pusat pertanggungjawaban dapat 14 mengembangkan kemampuan manajerial Meningkatkan rasa tanggungjawab & keputusan kerja para 15 manajer pusat pertanggungjawaban Mengukur kinerja manajemen dengan sistem akuntansi 16 pertanggungjawaban Pengendalian manajemen dengan sistem akuntansi 17 pertanggungjawaban 18 Memberi wewenang secara tegas & bertanggungjawab Penghambat proses perencanaan & pengendalian operasi aktivitas 19* organisasi 20* Bukan sebagai penilai kinerja manajemen
Rata-rata Skor 3,84 4 4,5 4 3,7 4,2 3,9 3,9 3,6 4,2 4,1 3,9 3,8 4,2 3,8 4 4,4 4,3 3,82 3,93
( Sumber : Hasil Pengolahan SPSS) Ket. : Tanda ( * ) pernyataan yang negatif
Pengukuran validitas yang digunakan dengan melakukan korelasi bivariate antar masing- masing skor indikator dengan total skor konstruk (Ghozali, Imam. 2011). Nilai koefisien korelasi (r) dinyatakan valid bila nilai signifikansinya kurang dari 5 % (0,05). Berdasarkan hasil analisis diketahui seluruh koefisien korelasi mempunyai taraf signifikansi lebih kecil dari 5 % yaitu 0,000.
Sehingga semuanya dinyatakan valid. Hal ini dapat diketahui pada tabel 3 Hasil Uji Validitas yaitu
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
Tabel 3. Hasil Uji Validitas No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 13 14
15
16 17 18 19 20
Koefisien Korelasi ( r ) Mengukur rencana & tindakan setiap pusat 0,814 pertanggungjawaban Membuat kinerja karyawan menjadi tidak baik 0,688 dalam mencapai sasaran organisasi Memastikan perusahaan melaksanakan 0,662 strategi secara efektif & efisien Mencapai target sesuai dengan sasaran 0,802 Menghambat dalam melaksanakan proses 0,624 produksi Memotivasi karyawan untuk menampilkan 0,816 kinerja yang efektif & efisien Penggunaan sumber daya yang hemat 0,856 Karyawan merasa jenuh karena beban 0,729 tanggungjawab yang diberikan Terciptanya pengendalian & pengukuran 0,875 prestasi kerja Terciptanya wewenang yang menimbulkan 0,741 adanya tanggungjawab Menciptakan karyawan yang biasa saja, tidak 0,741 berkompeten & asalkan selalu hadir tiap hari kerja Organisasi akan lebih rumit untuk dikendalikan 0,703 Tidak bisa menghasilkan barang/ jasa dengan 0,801 cepat dan lancar Para ahli manajer pusat pertanggungjawaban 0,768 dapat mengembangkan kemampuan manajerial Meningkatkan rasa tanggungjawab & 0,799 keputusan kerja para manajer pusat pertanggungjawaban Mengukur kinerja manajemen dengan sistem 0,802 akuntansi pertanggungjawaban Pengendalian manajemen dengan sistem 0,704 akuntansi pertanggungjawaban Memberi wewenang secara tegas & 0,785 bertanggungjawab Penghambat proses perencanaan & 0,634 pengendalian operasi aktivitas organisasi Bukan sebagai penilai kinerja manajemen 0,702 Pernyataan
( Sumber : Hasil Pengolahan SPSS )
Nilai Cronbach Alpha mencapai 0,957 yang sudah melebihi 0,70. Sehingga variabel dikatakan reliabel. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas sebagai berikut :
Sign
Ket.
0,000
Valid
0,000
Valid
0,000
Valid
0,000 0,000
Valid Valid
0,000
Valid
0,000 0,000
Valid Valid
0,000
Valid
0,000
Valid
0,000
Valid
0,000
Valid
0,000
Valid
0,000
Valid
0,000
Valid
0,000
Valid
0,000
Valid
0,000
Valid
0,000
Valid
0,000
Valid
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
,958
,961
N of Items 20
( Sumber : Hasil Pengolahan SPSS )
Analisa Akuntansi Pertanggungjawaban Tujuan dari penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap proses kinerja manajemen pada perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng, dari 45 responden ternyata secara kumulatif yang menyatakan setuju dan sangat setuju mencapai 55,60%. Hal ini berarti tujuan dari penerapan akuntansi pertanggungjawaban dapat mengukur rencana dan tindakan setiap pusat pertanggungjawaban manajemen pada perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng. Dampak dari penerapan akuntansi pertanggungjawaban untuk mengukur rencana dan tindakan setiap pusat pertanggungjawaban manajemen yaitu; 1) Tingkat capaian kinerja manajemen terukur dalam bentuk persentase atau nominal. Dalam mengevaluasi pengukuran kinerja manager pusat pertanggungjawaban ada tiga kriteria yang digunakan yaitu efisiensi, efektifitas dan ekonomis. Efisiensi adalah perbandingan, antara output yang dihasilkan dengan besarnya input yang digunakan. Sedangkan efektifitas adalah hubungan antara output suatu pusat pertanggungjawaban yang sasarannya harus dicapai. Dan ekonomis dimaksudkan sebagai penggunaan sumber dana seminimal mungkin; 2) Mudah dalam melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan perusahaan. Tujuan dari penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap proses kinerja manajemen pada perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng dapat menyebabkan kinerja karyawan menjadi tidak baik dalam mencapai sasaran organisasi. Secara kumulatif mencapai71,10%sangat setuju dan setuju penerapan
Akuntansi pertanggungjawaban menyebabkan kinerja karyawan menjadi lebih baik. Dampak yaitu; 1) Kinerja karyawan menjadi lebih terarah dan terukur; kejelasan tugas dan 2) tanggungjawab masingmasing karyawan dalam mencapai sasaran organisasi. 3) Kejelasan tugas dan tanggungjawab masing-masing karyawan dalam mencapai sasaran organisasi. Suatu organisasi juga harus ada perangkat-perangkat untuk memastikan bahwa tujuan strategis organisasi dapat tercapai untuk menjamin aktivitas yang sedang dilakukan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan organisasi. Tujuan dari penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap proses kinerja manajemen pada perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng mampu memastikan perusahaan melaksanakan strategi secara efektif dan efisien. Jika dikumulatifkan yang menyatakan sangat setuju dan setuju mencapai 86,60%.Dampak penerapan akuntansi pertanggungjawaban untuk melaksanakan strategi secara efektif dan efisien yaitu; 1) Tersedianya bahan-bahan pertimbangan yang lebih akurat disediakan oleh laporan akuntansi perusahaan. 2) Keputusan tentang strategi atau pengendalian lebih diambilalih oleh pihak manager yang bertangggungjawab terhadap pusat pertanggungjawaban pada perusahaan tertentu. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memberikan peran bagi manager untuk merencanakan pendapatan atau biaya yang menjadi tanggungjawab dan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) kemudian menyajikan informasi realisasi pendapatan dan biaya tersebut menurut manager yang bertanggungjawab. Tujuan dari penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap proses kinerja manajemen pada perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng mampu memotivasi karyawan untuk menampilkan kinerja yang efektif dan efisien. Secara kumulatifmencapai 83,20% pendapat sangat setuju dan setuju. Dampak penerapan akuntansi pertanggungjawaban untuk memotivasi karyawan untuk menampilkan kinerja yang efektif dan efisien yaitu; 1) target capaian perusahaan menjadi lebih mudah direalisasikan, 2) pengawasan kinerja karyawan menjadi lebih ringan atau mudah. Dampak penerapan akuntansi pertanggungjawaban dapat menyebabkan karyawan merasa jenuh karena beban tanggungjawab yang diberikan.Secara kumulatif66,70%sangat tidak setuju dan tidak setuju. Dampak yaitu; 1) Perpindakan (Turnover) karyawan bisa dihindari sehingga terciptanya saling kerja sama dengan baik untuk menuju tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin. 2) Tingkat kosentrasi kerja karyawan menjadi lebih lama. sehingga semua pekerjaan akan terlaksana dengan baik dan sesuai dengan target perusahaan. Dampak penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap proses kinerja manajemen pada perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng dapat menciptakan wewenang yang menimbulkan adanya tanggungjawab, yaitu; pembagian tugas diikuti dengan kewenangan, kejelasan kewenangan, memberikan dampak pada pihak manajemen untuk berkarya dengan lebih baik. Penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban terhadap proses kinerja manajemen pada perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng mampu membuat organisasi menjadi lebih mudah untuk dikendalikan. Secara kumulatif mencapai 62,30% berpendapat sangat setuju dan setuju. Dampak yaitu : adanya
kejelasan antara tugas dan tanggungjawab terhadap setiap personalia yang ada, adanya kejelasan tingkat kinerja terhadap setiap unit dan personalia yang ada pada perusahaan. Dampak penerapan akuntansi pertanggungjawaban dapat menciptakan karyawan yang biasa saja, tidak berkompeten dan asalkan selalu hadir tiap hari kerja. Secara kumulatif yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju mencapai 68,80%. Dampak yaitu; 1) setiap karyawan selalu bekerja berdasarkan target atau suatu standar yang ada; 2) karyawan mampu berkarya lebih baik lagi untuk menunjang keberhasilan pada perusahaan. Penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban terhadap proses kinerja manajemen pada perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng, mampu membuat para ahli manajer pusat pertanggungjawaban untuk bisa mengembangkan kemampuan manajerialnya. Dampaknya yaitu; mampu untuk melaksanakan fungsi manajemen sebagai aktivitas-aktivitas perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Penerapan akuntansi pertanggungjawban terhadap proses kinerja manajemen pada perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng, mampu meningkatkan rasa tanggungjawab dan keputusan kerja para manajer pusat pertanggungjawaban. Dampaknya yaitu; 1) Karyawan akan bekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. 2) Kesadaran kerja karyawan meningkat. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap proses kinerja manajemen pada perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng mampu mengukur kinerja manajemen dengan sistem akuntansi pertanggungjawaban. Dampaknya yaitu; 1) Tingkat capaian kinerja manajemen terukur dalam bentuk persentase atau nominal. 2) Mudah dalam melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan perusahaan.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) Penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap proses kinerja manajemen pada perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng mampu melakukan pengendalian manajemen dengan sistem akuntansi pertanggungjawaban. Dampaknya yaitu: visi dan misi perusahaan lebih mudah tercapai karena program kegiatan lebih terarah serta efektif dan efisiensi akan tercapai. Secara kumulatif mencapai 77,70%sangat setuju dan setuju penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap proses kinerja manajemen pada perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng mampu memberikan wewenang secara tegas dan bertanggungjawab. Dampaknya yaitu mudah dalam pengawasan kinerja manajemen dan mudah dalam meminta pertanggungjawaban dari masing-masing wewenang yang diberikan. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap proses kinerja manajemen pada perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng adalah sebagai penilai kinerja manajemen. Secara kumulatif mencapai 64,40% sangat setuju dan setuju. Dampak penerapan akuntansi pertanggungjawaban sebagai penilai kinerja manajemen yaitu; 1) Mudah dalam mengukur kinerja karyawan. Hal ini dapat dikukur berdasarkan prestasi kerja atau kinerja adalah kontribusi yang dapat diberikan oleh suatu bagian pencapaian tujuan perusahaan oleh karena itu pengukuran atas kontribusi yang dapat diberikan oleh suatu bagian bagi pencapaian tujuan perusahaan. 2) Lebih mudah memberikan penghargaan secara adil untuk memberikan motivasi kepada karyawan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Analisa Efisiensi Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap proses kinerja manajemen pada perusahaan PDAM Kabupaten Buleneg mampu membuat penggunaan sumber daya menjadi hemat dalam proses produksi. Secara kumulatif mencapai 62,20% responden sangat setuju dan setuju.
Dampak penerapan akuntansi pertanggungjawaban untuk penggunaan sumber daya yang hemat yaitu; Kualitas produk dan jasa dapat dijaga atau ditingkatkan sesuai dengan standar perusahaan. Perancangan standar yang efektif memerlukan kombinasi antara pengalaman, penilaian dan kapasitas prediksi dari semua personel yang mempunyai tanggungjawab untuk menentukan kebijakan harga dan kuantitas produk. Penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban terhadap proses kinerja manajemen pada perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng tidak bisa menghasilkan barang/jasa dengan cepat dan lancar, ternyata mencapai 60,00% responden sangat tidak setuju dan tidak setuju, berarti penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban terhadap proses kinerja manajemen pada perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng mampu menghasilkan barang/jasa dengan cepat dan lancar. Dampaknya yaitu pendapatan atau laba perusahaan dapat ditingkatkan. Hal ini dapat mempengaruhi bagian-bagian dari pusat pertanggungjawaban seperti; 1) Pusat Biaya adalah pusat pertanggungjawaban dimana manajernya diberi wewenang untuk mengendalikan biaya. 2) Pusat Pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban dimana manajernya diberi wewenang untuk mengendalikan pendapatan pusat pendapatan. 3) Pusat Investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang bertugas untuk mengatur investasi guna mencapai laba yang seoptimal mungkin. 4) Pusat Laba adalah pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biayabiaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban menghambat proses perencanaan dan pengendalian operasi aktivitas organisasi, jawaban responden dari sangat tidak setuju dan setuju secara kumulatif mencapai 60,00%. Berarti fungsi dari penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap proses
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) kinerja manajemen pada perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng mampu memperlancar proses perencanaan dan pengendalian operasi aktivitas organisasi.Dampak penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang mampu memperlancar proses perencanaan dan pengendalian yaitu tingkat kesalahan atau kekeliruan terhadap proses kinerja manajemen dapat dihindari. Analisa Efektifitas Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Tujuan dari penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap proses kinerja manajemen pada perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng adalah mencapai target sesuai dengan sasaran perusahaan.Dampaknya yaitupenghematan biaya, waktu, tenaga kerja, dan bahan serta pemeliharaan. Tujuan dari penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap proses kinerja manajemen pada perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng mampu memperlancar dalam melaksanakan proses produksi. Secara kumulatif mencapai 64,20%sangat setuju dan setuju . Dampaknya yaitu keberhasilan perusahaan dapat dijaga sehingga pelanggan dapat dipertahankan. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap proses kinerja manajemen pada perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng mampu menciptakan pengendalian dan pengukuran prestasi kerja. Dampaknya yaitu terciptanya sistem kerja yang sportif dan meningkatkan semangat kerja karyawan. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan; 1) Penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam mengendalikan dan mengevaluasi kinerja manajemen perusahaan pada Perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng sudah berjalan secara efektif hal ini dibuktikan dengan pencapaian target yang sesuai dengan sasaran atau tujuan dari perusahaan tersebut, dalam melaksanakan proses produksi menjadi terasa lebih mudah, serta terciptanya
pengendalian dan pengukuran prestasi kerja yang lebih baik. Prestasi kerja adalah kontribusi yang dapat diberikan oleh suatu bagian pencapaian tujuan perusahaan oleh karena itu pengukuran atas kontribusi yang dapat diberikan oleh suatu bagian bagi pencapaian tujuan perusahaan. Sehingga penerapan akuntansi pertanggungjawaban berdampak positif bagi perusahaan, 2) Penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam mengendalikan dan mengevaluasi kinerja manajemen perusahaan pada Perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng sudah berjalan secara efisien hal ini dibuktikan dengan adanya penggunaan sumber daya yang hemat, menghasilkan barang atau jasa dengan cepat dan lancar dalam proses produksinya, serta dalam proses perencanaan dan pengendalian operasi aktivitas organisasi menjadi lebih baik. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memberikan peran bagi manajer untuk merencanakan pendapatan atau biaya yang menjadi tanggungjawab dan menyajikan informasi realisasi pendapatan dan biaya tersebut menurut manajer yang bertanggungjawab. Dengan demikian dampak penerapan akuntansi pertanggungjawaban dapat mencerminkan nilai yang dibuat oleh setiap manajer dalam menggunakan berbagai sumber daya untuk melaksanakan peran manajer tersebut dalam mencapai tujuan perusahaan. Saran Perusahaan PDAM harus lebih memotivasi karyawan untuk menampilkan kinerja yang efektif dan efisien. Serta lebih menekankan lagi rasa kerjasama antar personalia dengan sistem kerja yang sportif. Kepada Pimpinan Perusahaan PDAM Kabupaten Buleleng beserta seluruh karyawan agar lebih dapat melaksanakan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing secara lebih profesional sehingga seluruh kegiatan di dalam perusahaan dapat berjalan dengan lebih baik dan lancar. Pihak manajer pusat pertanggungjawaban harus lebih mengawasi bawahan dalam hal kinerjanya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
DAFTAR PUSTAKA Adharawati, Athena. 2010. Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dengan anggaran Sebagai Alat Pengendalian Biaya. Skripsi FE. Universitas Diponegoro. Semarang. Dominiak, Louderback.1997 .Managerial Accounting.South Westren College: International Thomson Publishing. Edmonds, Thomas P., Cindy Edmonds, Bor – Yi Tsay. 2000. Fundamental Managerial Accounting Concepts. Irwin : McGraw – Hill, Inc. Hansen & Mowen.2005 .Management Accounting, Buku 2, Edisi ke-7 Salemba Empat, Jakarta. Hongren Charles T. 2005 .Akuntansi Manajemen, Alih Bahasa M. Badjuri dan Kusnaedi, BPFE UGM Yogyakarta. Hansen & Mowen.2005 .Management Accounting, Edisi Ke-7, Salemba Empat,Jakarta. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Edisi 5. Universitas Diponegoro. Gitosudarmo. 1986. Pengantar Bisnis. Edisi Kedua PBFE. Jakarta. Kusuma Wardhani, Pratiwi. 2013. Analisa Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Kinerja Pusat Biaya Pada PT. Sarana Pembangunan Palembang Jaya Unit Usaha BRT Trans Musi. Skripsi FE. Universitas Tridinanti. Nawawi. 1993. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Gajah Mada Press. Putri Anik, Anggung. 2013. Evaluasi Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi. Jurnal
EMBA. Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 1667-1676. Robert N.Anthony, Vijay Govindarajan. 2002 .Management Control System,Salemba Empat, Jakarta. Sugiyono.2002 . Metode Penelitian Bisnis. Edisi Ke-4, CV. Alfa Beta, Bandung. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Edisi ke-4, CV. Alfa Beta. Bandung. Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Suharsini.1998 .Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi RevisiKe-2, Rineka Cipta, Jakarta. Sicilia Prang, Olivia. 2013. Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dengan anggaran Sebagai Alat Pengendalian Untuk Penilaian Kinerja Pada PT. Pelayaran Nasional Indonesia Cabang Bitung. Jurnal EMBA. Vol.1 No.4 Desember 2013 Hal. 1016-1024. Siegel, Gary. Helene Ramanauskas – Marconi. 2005. Behavioral Accounting.Ohio : South – Western Publishing, Co. Sigar, Stevy, Inggrianti Elim. 2014. Penerapan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Kinerja Pada PT. Bank Sulut Cabang Tondano. Jurnal EMBA. Vol.2 No.1 Maret 2014, Hal. 499-509.
Siregar, Baldric. Bambang Suripto. Dody Hapsoro. Eko Widodo Lo. Frasto Biyanto. 2013. Akuntansi Manajemen. Salemba Empat Stevy Sigar, I.Elim. Penerapan Informasi Akuntansi. Jurnal EMBA Vol.2 No.1 Maret 2014, Hal. 4.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) Viyanti. 2010. Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Manjemen Terhadap Penilaian Prestasi Kerja. Skripsi FE. Universitas Indonesia. Depok. Watung, Temmy D. David P.E. Saerang, Lidia Mawikere. 2014 . Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban. Jurnal EMBA 1539 Vol.2 No. 2 Juni 2014, Hal 1539-1449. Welsch, Hilton, dan Gordon. 2000. Anggaran, Perencanaan dan Pengendalian Laba. Jakarta: Salemba Empat. Faustino, Cordoso, Gomes. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Andi. Yogyakarta.