PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI SIKAP SISWA PADA PELAJARAN EKONOMI (STUDI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GIANYAR )
Oleh I DESAK NYOMAN SERI ADNYANI ABSTRAK Penelitian ini menggunakan desain eksperimen post test only control group design yang bertujuan untuk meneliti pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan tipe STAD dengan sikap siswa terhadap prestasi belajar ekonomi pada kelas X SMA Negeri 1 Gianyar. Penelitian ini melibatkan 198 siswa sebagai sampel penelitian yang diambil secara random sampling. Data prestasi belajar diperoleh melalui tes prestasi belajar ekanomi dan data sikap siswa pada pelajaran ekonomi dikumpulkan dengan mengunakan kuesioner. Kedua instrumen telah divalidasi sebelumdikenakan pada sampel penelitian. Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis Varian (ANAVA) dua jalur dilanjutkan dengan uji Tukey. Berdasarkan analisis data, ditemukan sebagai berikut. (1) Terdapat perbedaan secara signifikan prestasi belajar ekonomi antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan tipe STAD dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. (FA=22,534 dengan P < 0,05). (2) Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dengan sikap siswa terhadap prestasi belajar ekonomi (FAB=129,909 dengan P < 0,05. (3) terdapat perbedaan secara signifikan prestasi belajar ekonomi antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional pada kelompok siswa yang memiliki sikap positif pada pelajaran ekonomi (Q = 20,124 dengan P < 0,05). (4) terdapat perbedaan secara signifikan prestasi belajar ekonomi antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe STAD dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional pada kelompok siswa yang memiliki sikap negatif pada pelajaran ekonomi(Q = -8,082 dengan P < 0,05). Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan tipe STAD mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, maka sikap siswa pada pelajaran ekonomi perlu dipertimbangkan. Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif, Sikap, dan Prestasi belajar.
1
ABSTRACT
This research applied experiment design of posttest – only control group, with the objective to determine the effect of cooperative learning model jigsaw type and STAD type as well as student’ attitude on economic learning on the students’ economic learning achievement at students of grade X of SMA N 1 Gianyar in academic year 2011/2012. This research involves 198 students as research subjects taken by using random sampling technique. Data on learning achievement were obtained through administering economic achievement test, and economic learning attitude data were collocted through conducting attitude questioner. Both instruments have been validated prior applied to the research samples. Next, the data obtained were analyzed by ANAVA ( Analysis of Variants) 2 ways with F test, which was followed by Tukey test. Based on data analysis, it was found as fallows . (1) There was a significant difference in the economic learning achievement between students who attended cooperative learning model jigsaw type and STAD type with those who attended conventional model ( FA = 22,534 with p < 0,05). (2) There was significant interaction effect between the implementation of learning model and students’ attitude on the students’ economic learning achievement (FAB = 129,909 with p < 0,05). (3) There was significant a difference in the economic learning achievement between students who attended cooperative model and those who attended conventional teaching model for students who had positive attitude (Q= 20,124 with p < 0,05). (4) There was a significant difference in the economic learning achievement between students who attended cooperative learning model and those who attended conventional teaching model for students who had negative attitude (Q = 8,082 with p < 0,05). Based on findings , it could be concluded that cooperative learning model has a great effect on the economic learning achievement . The implementation of cooperative learning model could increase the economic learning achievement. To get a better result the student’ attitude on economic learning should be taken into consideration . Key Words
: Cooperative Learning, Attitude, Learning Achievement
2
komponen pendidik merupakan titik
1. PENDAHULUAN Pendidikan
merupakan
strategis dalam upaya
indikator maju atau mundurnya suatu
pendidikan yang berkualitas.
bangsa dan dipandang sangat penting dalam
proses
menciptakan
Sesuai
pembangunan.
dengan
Undang Republik
Undang-
Indonesia No 20
Perwujudan masyarakat berkualitas
tahun 2003 tentang system Pendidikan
menjadi tanggung jawab pendidikan,
Nasional
terutama
mempersiapkan
pendidikan adalah upaya sadar dan
peserta didik menjadi subjek yang
terencana untuk mewujudkan suasana
makin berperan dalam menampilkan
belajar dan proses pembelajaran agar
keunggulan dirinya yang tangguh,
peserta
kreatif, mandiri, dan profesional pada
mengembangkan potensi dirinya untuk
bidang
memiliki
dalam
masing-masing.
Pendidikan
yang
dinyatakan
didik
bahwa
secara
kekuatan
aktif
spiritual
yang baik adalah pendidikan yang
keagamaan,
tidak hanya mempersiapkan siswanya
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia
untuk suatu profesi atau jabatan tetapi
serta keterampilan yang diperlukan
untuk
menyelesaikan
dirinya,
masalah
yang
kehidupan yang
baik
masalah-
dihadapinya
sehari-hari. dan
dalam
masyarakat,
bangsa
diri,
dan
Negara.
Pendidikan
berkualitas
pengendalian
Perkembangan dunia yang kian
bisa
pesat saat memasuki era globalisasi
terwujud apabila terdapat komponen-
yang
komponen pendidik yang berkualitas,
kehidupan, menjadi tantangan yang
oleh karenanya upaya peningkatan
demikian
3
meliputi
besar
berbagai
dalam
aspek
upaya
mempersiapkan
generasi
masa
pemerintah
dalam
depan,termasuk peserta didik yang
memperbaiki
memiliki
prestasi belajar
kompetensi
dan
rangka meningkatkan
siswa dan dapat
Multidimensional. Untuk menghadapi
menghasilkan generasi yang mampu
dinamika
bersaing
tersebut
dan
mengembangkan potensi yang dimiliki
perubahan
siswa
memenuhi
secara
optimal
diperlukan
perubahan paradigma dalam bidang pendidikan,
khususnya
dalam global
menghadapi sehingga
tuntutan
dapat
pembaharuan
pendidikan nasional.
dalam
Namun demikian semua usaha
pengelolaan pembelajaran baik di
tersebut
dalam kelas maupun di luar kelas.
menghasilkan out put yang sesuai
Perubahan-perubahan
dengan harapan. Guru masih harus
yang
telah
belum
bekerja
Departemen
Nasional
meningkatkan prestasi belajar siswa
kurikulum
khususnya pada pelajaran ekonomi
pendidikan, yang sampai saat ini kita
karena menemukan hambatan, bagi
kenal dengan KTSP yaitu Kurikulum
siswa pelajaran ekonomi sulit dan
Tingkat
membosankan,
dengan
pembaharuan
Satuan
Pendidikan,
untuk
juga
dilakukan oleh pemerintah, khususnya Pendidikan
keras
mampu
pelajaran
dapat
ekonomi
menyediakan buku pelajaran sesuai
dianggap pelajaran nomor dua setelah
dengan kurikulum, penerapan model
pelajaran IPA sehingga sebagian besar
pembelajaran yang lebih inovatif dan
siswa merasa malu dan merasa kurang
memberikan
guru
bergengsi memilih jurusan IPS pada
merupakan langkah-langkah kongkret
saat penjurusan, dan adanya tanggapan
pelatihan
pada
4
negatif dari orang tua siswa bahwa
umumnya adalah model pembelajaran
anak tamatan jurusan IPS memiliki
konvensional dengan metode ceramah
peluang yang terbatas untuk memilih
sehingga kurang merangsang aktivitas
jurusan pendidikan di jenjang yang
siswa, guru masih mendominasi dalam
lebih tinggi.
proses pembelajaran di kelas dimana
Dari
banyak
faktor
yang
guru
sebagai
sumber
utama
berpengaruh terhadap prestasi belajar,
pengetahuan siswa hanya menghafal
yang
konsep-konsep untuk menjawab soal
utama
pembelajaran
adalah menyangkut
proses metode
ulangan
harian,
ulangan
pembelajaran yang digunakan oleh
semester,
guru dalam mencapai keberhasilan
maupun ujian nasional tanpa melihat
pembelajaran. Pada umumnya model
secara nyata manfaat materi yang
pembelajaran ekonomi yang selama
diajarkan dalam kehidupan sehari-
ini dilaksanakan disekolah oleh para
hari, kondisi ini juga terjadi di SMA
guru
atas
Negeri 1 Gianyar sehingga dapat
anggapan bahwa ekonomi itu adalah
mempengaruhi hasil belajar ekonomi
seperangkat pengetahuan yang dapat
siswa
secara utuh disampaikan dari pikiran
ditunjukan dengan banyaknya siswa
guru ke pikiran siswa. Guru sudah
yang
merasa mengajar dengan baik, namun
remidial untuk mencapai ketuntasan
siswanya belum, dalam arti belum
minimum, sesuai dengan tuntutan
terjadi internalisasi konsep. Model
kurikulum KTSP. Kurikulum KTSP
yang biasa digunakan oleh guru pada
mempunyai
cenderung
didasarkan
5
ulangan
SMA
harus
akhir
tengah
Negeri
1
mengikuti
tujuan
semester
Gianyar
program
untuk
meningkatkan pengetahuan dengan
beberapa siswa yang aktif terlibat
menentukan KKM sama dengan atau
dalam diskusi dan yang lain sekedar
diatas
mendengarkan, masih banyak siswa
75
untuk
meningkatkan
keterampilan dan sikap.
yang enggan bertanya dan menjawab
Dari kegiatan wawancara yang
pertanyaan siswa cenderung hanya
dilakukan pada siswa kelas X SMA
mengandalkan informasi dari guru,
Negeri 1 Gianyar hampir 60% siswa
pola interaksi satu arah selama proses
beranggapan
pembelajaran masih sering dijumpai
negatif
terhadap
pelajaran ekonomi dengan alasan
menjadikan
proses
pembelajaran
pelajaran ekonomi sulit dan materinya
dirasakan monoton dan tidak menarik
banyak, guru juga kurang melakukan
Untuk membuat pembelajaran
inovasi dalam proses pembelajaran,
menjadi lebih menarik dan siswa lebih
ada
berpartisipasi
perasaan
kalau
jurusan
IPS
posisinya dibawah jurusan IPA. Proses pembelajaran ekonomi
dalam
proses
pembelajaran
serta
sekaligus
meningkatkan
prestasi
belajar
di SMA Negeri 1 Gianyar selama ini
ekonomi, model pembelajaran yang
di
tertentu
tepat untuk diterapkan adalah model
dominan
pembelajaran tipe Jigsaw dan model
dominasi
penyelesaian diselesaikan
oleh
siswa
tugas oleh
beberapa
orang
pembelajaran tipe STAD ( Students
dalam kelompok sementara yang lain
Teams Achievement Division). Model
sedikit punya andil dalam pembuatan
pembelajaran tipe Jigsaw dan tipe
tugas. Begitu pula apabila dilakukan
STAD
pembelajaran melalui kelompok hanya
pembelajaran dari model pembelajaran
6
merupakan
dua
tipe
kooperatif. Pembelajaran kooperatif
Pengaruh
adalah pembelajaran kelompok yang
Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw,
memiliki
tipe STAD dan Model Pembelajaran
keunggulan
yaitu
Penerapan
Model
pembelajaran lebih bermakna dalam
Konvensional
arti informasi yang diberikan guru
Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Sikap
dianalisis kembali oleh siswa.
Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Pada
Di
samping
pembelajaran
maka
faktor perlu
model
Terhadap
Prestasi
Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gianyar
juga
.
diperhatikan faktor dari dalam diri
2. METODE PENELITIAN
siswa itu sendiri yang berpengaruh
Penelitian ini dilakukan dalam
terhadap prestasi belajar ekonomi
bentuk
yaitu faktor sikap. Sikap merupakan
menggunakan rancangan penelitian
suatu kesiapan mental dan organ tubuh
posttest-only control group design
yang
emosional
dan rancangan ANAVA dua jalur.
untuk bereaksi secara konsisten, suka
Selanjutnya bila diketahui terdapat
atau
negatif
interaksi antara model pembelajaran,
terhadap suatu objek atau situasi yang
dengan sikap siswa terhadap prestasi
berhubungan dengan objek itu. Dalam
belajar ekonomi maka dilanjutkan
pendidikan, sikap merupakan salah
dengan uji Tukey. Populasi penelitian
satu faktor yang cukup berpengaruh
ini adalah seluruh siswa kelas X SMA
terhadap prestasi belajar siswa.
Negeri 1 Gianyar. Sampel diambil
terkendali
tidak
secara
suka,
positif
Berdasarkan uraian di atas,
eksperimen
dengan
dengan teknik random sampling. Pada
dalam penelitian ini akan diungkapkan
tahap
7
pertama
untuk
mengetahui
kesetaraan kelas dalam penelitian ini,
dan dua kelas yaitu : kelas X6 dan
dilakukan uji kesetaraan kelas dengan
kelas X7 sebagai kelas kontrol dengan
menggunakan
pembelajaran
nilai
TPA
mata
konvensional.
pelajaran IPS yang diperoleh siswa
Selanjutnya
dengan
uji-t.
kuesioner sikap siswa diambil 27%
Berdasarkan hasil perhitungan uji
kelompok siswa yang memiliki sikap
kesetaraan
positif dan 27% kelompok siswa yang
menggunakan
kelas
seperti
yang
setelah dilakukan tes
didapatkan semua kelas setara. Untuk
memiliki
sikap
kelas Sampel dipilih enam kelas
jumlah
sampel
secara random melalui teknik undian.
kelompok 42 orang.
negatif
sehingga
masing-masing
Dari enam kelas yang diambil melalui
Data yang dikumpulkan dalam
teknik undian, ternyata yang terpilih
penelitian ini meliputi: (1) sikap
adalah kelas X1, kelas X2, kelas X3,
siswa terhadap pelajaran ekonomi;
kelas X5, kelas X6 dan kelas X7.
dan (2) prestasi belajar ekonomi.
Setelah diperoleh enam kelas sebagai
Untuk mengumpulkan data tersebut
sampel, dilanjutkan dengan memilih
diperlukan satu macam tes yaitu tes
secara random dua kelas yaitu : kelas
untuk
X1 dan kelas X2 sebagai kelompok
ekonomi dari aspek pemahaman dan
eksperimen
penerapan konsep-konsep ekonomi,
dengan
pembelajaran
mengukur
kooperatif tipe jigsaw, dua kelas yaitu
satu
kelas X3 dan kelas X5
sebagai
tentang
kelompok
dengan
pelajaran ekonomi.
eksperimen
pembelajaran kooperatif tipe STAD
8
kuesioner sikap
prestasi
belajar
yaitu
kuesioner
siswa
terhadap
Dalam
penelitian ini dikaji
mengikuti
model
empat Hipotesis sebagai berikut. 1)
kooperatif
tipe
Terdapat perbedaan prestasi belajar
kelompok
siswa
ekonomi
model
yang
kelompok
signifikan
siswa
yang
antara
mengikuti
pembelajaran STAD yang
pembelajaran
dengan mengikuti
Konvensional
pada siswa yang miliki sikap positif.
model pembelajaran kooperatif tipe
4) Terdapat perbedaan prestasi belajar
Jigsaw, dan kelompok siswa yang
ekonomi
mengikuti
model
kelompok
kooperatif
tipe
kelompok
siswa
model
pembelajaran STAD yang
signifikan
siswa
yang
antara
mengikuti
dengan
model pembelajaran kooperatif tipe
mengikuti
Jigsaw, dan kelompok siswa yang
Konvensional
mengikuti
model
pada siswa kelas X SMA Negeri 1
kooperatif
tipe
Gianyar.
kelompok
siswa
2) Terdapat Pengaruh Interaksi antara
model
model pembelajaran dengan sikap
pada siswa yang memilki sikap negatif
siswa
pembelajaran
yang
terhadap
prestasi
pembelajaran STAD yang
pembelajaran
dengan mengikuti
Konvensional
belajar
ekonomi pada siswa kelas X SMA
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Negeri 1 Gianyar. Bertitik
tolak
dari
kriteria
3) Terdapat perbedaan prestasi belajar pengujian ekonomi
yang
signifikan
hipotesis
yang
telah
antara diuraiakan di atas, diperoleh hasil uji
kelompok
siswa
yang
mengikuti hipotesis secara keseluruhan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe menggunakan
analisis
Varians
Jigsaw, dan kelompok siswa yang (ANAVA) Dua jalur adalah sebagai
9
berukut. Hipotesis pertama, hasil uji
Hipotesis
kedua,
hasil
uji
hipotesis pertama menyatakan bahwa
hipotesis kedua terdapat Pengaruh
terdapat perbedaan prestasi belajar
Interaksi antara model pembelajaran
ekonomi
antara
dengan sikap siswa terhadap prestasi
mengikuti
belajar ekonomi pada siswa kelas X
model pembelajaran kooperatif tipe
SMA Negeri 1 Gianyar. Adanya
Jigsaw, dan kelompok siswa yang
interaksi antara model pembelajaran
mengikuti
model
dengan sikap belajar terhadap prestasi
kooperatif
tipe
kelompok
siswa
yang
kelompok
model
signifikan
siswa
yang
pembelajaran STAD yang
pembelajaran
dengan
belajar ekonomi, di mana siswa yang
mengikuti
memiliki
sikap
belajar
positif
Konvensional
memperoleh prestasi belajar yang
pada siswa kelas X SMA Negeri 1
lebih baik dibandingkan siswa yang
Gianyar, dilihat dari hasil analisisnya
memiliki sikap belajar negatif
menunjukkan bahwa ada perbedaan
Hipotesis
ketiga,
hasil
uji
rata-rata skor prestasi belajar ekonomi
hipotesis ketiga terdapat perbedaan
Sehingga secara keseluruhan prestasi
prestasi
belajar ekonomi siswa yang mengikuti
signifikan antara kelompok siswa
model pembelajaran kooperatif
tipe
yang mengikuti model pembelajaran
STAD dan Jigsaw lebih baik daripada
kooperatif tipe Jigsaw, dan kelompok
prestasi belajar ekonomi siswa yang
siswa
mengikuti
pembelajaran kooperatif tipe STAD
model
pembelajaran
konvensional.
belajar
yang
dengan mengikuti
10
ekonomi
mengikuti
kelompok model
siswa
yang
model
yang
pembelajaran
Konvensional pada siswa yang miliki
pembelajaran kooperatif tipe STAD
sikap positif.
dengan
Hipotesis keempat, hasil uji
kelompok
mengikuti
model
hipotesis keempat Terdapat perbedaan
Konvensional
prestasi
memilki sikap negatif
belajar
ekonomi
yang
siswa
yang
pembelajaran
pada
siswa
yang
signifikan antara kelompok siswa
Hasil perhitungan analisis ANAVA
yang mengikuti model pembelajaran
dua jalur dalam penelitian ini dapat
kooperatif tipe Jigsaw, dan kelompok
disajikan dalam Tabel 4.20 berikut.
siswa
yang
mengikuti
model
Tabel 3.1 Rangkuman (ANAVA ) Analisis Varians Dua Jalur Sumber Varians
JK
Db
RJK
Fhitung
Ftabel
Antar A
Signifikan 1208.456845
2
604.2284
22.5343**)
3,07
Antar B
Signifikan 820.125
Interaksi AB Dalam Perlakuan Total
Keterangan
1
820.125 30.58603**)
3,92 Signifikan
6966.726732
6
3483.363 129.9098**)
3271.273268 12266.58185
122
2,17
26.81372
analisis varians dua-jalur diperoleh
4. PENUTUP
harga
FA(hitung)
sebesar
22,534
Berdasarkan
hasil
hipotesis,
dalam
sedangkan harga Ftabel dengan dbA
penelitian ini diperoleh simpulan
= 2, dbdalam = 122, = 0,05 adalah
sebagai berikut (1) Dari hasil
3,07. Ini berarti Ho ditolak dan Hi
pengujian
11
diterima. Jadi terdapat perbedaan
terhadap prestasi belajar ekonomi.
prestasi belajar ekonomi yang
Interaksi yang terjadi antara model
signifikan
antara
siswa
pembelajaran
mengikuti
model
pembelajaran
siswa untuk menunjukkan bahwa
kooperatif tipe jigsaw, siswa yang
model pembelajaran kooperatif tipe
mengikuti
jigsaw,
model
yang
pembelajaran
dan
model
sikap
belajar
pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan siswa
kooperatif tipe STAD lebih tepat
yang
digunakan siswa yang memiliki
mengikuti
model
pembelajaran konvensional.
sikap
positif,
sedangkan
model
konvensional
lebih
(2) Hasil uji analisis varians dua-
pembelajaran
jalur menunjukan harga FAxB(Hitung)
tepat
sebesar
memiliki sikap rendah. Ini berarti
FAB(Tabel)
129,909. yang
FAB(Hitung)
berarti
>
terdapat
bahwa
digunakan
model
siswa
yang
pembelajaran
perbedaan yang signifikan hasil
kooperatif tipe jigsaw dan model
belajar ekonomi antara siswa yang
pembelajaran kooperatif tipe STAD
mengikuti
sudah dikenal
model
pembelajaran
memiliki
banyak
kooperatif tipe jigsaw, siswa yang
keunggulan dibandingkan dengan
mengikuti
pembelajaran
model pembelajaran konvensional.
kooperatif tipe STAD dan siswa
(3) Hasil perhitungan dengan uji
yang mengikuti model pembelajaran
Tukey (Tukey’s HSD Test) diperoleh
konvensional
ada
perbedaan prestasi belajar ekonomi
pengaruh interaksi antara model
siswa yang memiliki sikap belajar
pembelajaran
positif antara siswa yang mengikuti
model
yang
dan
berarti
sikap
belajar
12
model pembelajaran kooperatif tipe
mengikuti
model
jigsaw
kooperatif
tipe jigsaw dan siswa
dengan
mengikuti
siswa
model
yang
pembelajaran
pembelajaran
yang mengikuti model pembelajaran
konvensional sebesar 20,124 (Qhitung
kooperatif
= 20,124) dan perbedaan prestasi
jika dibandingkan dengan prestasi
belajar
belajar
ekonomi
siswa
yang
tipe STAD lebih baik
ekonomi
siswa
yang
memiliki sikap belajar positif antara
mengikuti
model
pembelajaran
siswa
konvensional Y A1B1
= 90,571 >
yang
mengikuti
model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan
Y A 2B1 = 89,571 > Y A3B1 = 75,75
siswa yang mengikuti (4).
Hasil
perhitungan
model pembelajaran konvensional dengan uji turkey (Tukey’s HSD sebesar 19,229 (Qhitung = 19,229), Test) diperoleh perbedaan prestasi sedangkan
perbedaan
prestasi belajar
belajar
ekonomi
siswa
ekonomi
siswa
yang
yang memiliki sikap negatif antara siswa
memiliki sikap belajar positif antara yang siswa
yang
mengikuti
mengikuti
model
model pembelajaran
kooperatif
tipe
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw jigsaw dengan
dengan
siswa
yang
siswa yang mengikuti mengikuti
model
pembelajaran
model pembelajaran kooperatif tipe konvensional sebesar -8,082 (Qhitung STAD sebesar 0,889 (Qhitung = = -8,082) dan perbedaan prestasi 0,889), pada siswa yang memiliki belajar sikap
belajar
positif,
ekonomi
siswa
yang
ternyata memiliki sikap negatif antara siswa
prestasi belajar ekonomi siswa yang yang
13
mengikuti
model
pembelajaran STAD
kooperatif
dengan
mengikuti
siswa
model
tipe
konvensional dimana ditunjukkan
yang
Y A1B 2 = 74,381 < Y A2 B 2 = 74,286 <
pembelajaran
Y A3B 2 =83,409.
konvensional sebesar -8,167 (Qhitung Berdasarkan temuan tersebut, = -8,167), sedangkan perbedaan dapat disimpulkan bahwa sikap belajar prestasi belajar ekonomi siswa yang berpengaruh terhadap prestasi belajar memiliki sikap negatif antara siswa ekonomi. yang
mengikuti
Agar
diperoleh
prestasi
model belajar yang maksimal maka dalam
pembelajaran
kooperatif
tipe pembelajaran bahasa Ekonomi sikap
Jigsaw
dengan
siswa
yang siswa harus dipertimbangkan.
mengikuti
model
pembelajaran Berkenaan
dengan
hasil
diperoleh,
serta
kooperatif tipe STAD sebesar 0,084 penelitian
yang
(Qhitung = 0,084) pada siswa yang mempertimbangkan
implikasi
memiliki sikap negatif, ternyata penelitian di atas, maka beberapa prestasi belajar ekonomi siswa yang saran yang dapat diajukan adalah mengikuti
model
pembelajaran sebagai berikut. Pertama, Untuk guru,
kooperatif
tipe jigsaw dan siswa dalam usaha memperoleh hasil belajar
yang
mengikuti
pembelajaran STAD
tidak
model
kooperatif lebih
Ekonomi
yang
optimal,
sebaiknya
menyiapkan
guru
tipe
baik
perangkat
jika pembelajaran seperti RPP dan LKS
dibandingkan
dengan
prestasi lebih
belajar
ekonomi
siswa
awal,
yang pembelajaran
mengikuti
model
melaksanakan
berdasarkan
masalah
pembelajaran dengan
14
memberikan
waktu
lebih
banyak kepada siswa yang dalam
bukan sekedar ikut-ikutan, belajar
berdiskusi, Kedua, Untuk lembaga dan
dengan kontekstual dan bermakna
pengelola. Sudah saat untuk merubah
sangat penting bagi siswa karena di
paradigma bahwa sekolah yang baik
luar kelas yang akan dihadapi adalah
adalah sekolah yang memiliki gedung
masalah-masalah nyata yang perlu
yang
pemecahan bukan hanya
mewah,
pengelola
sekolah
harusnya
merubah
paradigma
menjadi
paradigma
belajar
memadai
baik
kualitas
itu
Mengandalkan
yang
konsep-konsep
saja
tetapi lebih banyak dibutuhkan sikap
maupun
matang dan pengalaman.
kuantitasnya, sekolah memiliki guruguru profesional. Oleh karena itu
DAFTAR PUSTAKA
pengelola sekolah terutama Kepala
Ahmadi, Abu. 1998. Psikologi Umum. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Sekolah dan Komite Sekolah supaya Asri Budiningsih. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.
menyiapkan anggaran yang cukup guna terus menerus meninngkatkan
Aswan.2000. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta. Rineka Cipta.
sarana-prasarana yang memadai untuk memperoleh hasil belajar siswa yng
Arikunto, optimal. Ketiga, Untuk siswa, dalam
S. 1998. Prosedur Penelitian. Yogyakarta. Rineka Cipta
menyongsong era global sumber daya Aswar, Saifuddin. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Aswar, Saifuddin.2006. Psikologi Inteligensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
manusia menjadi satu-satu pilihan untuk dapat tetapbertahan dan eksis di negeri sendiri. Belajar haruslah benarbenar menjadi suatu kebutuhan hidup
15
Bahri,
Djamarah Syaiful. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta. Rineka Cipta.
tes/Instrumen” Materi Ajar (Tidak diterbitkan). Singaraja. UNDIKSHA Singaraja.
Bajeggiarta, I Made. 2007.Pengaruh Pembelajaran Inovatif Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Inteligensi Dan Motivasi Belajar (Studi Eksperimen Pada Siswa SMK N 5 Denpasar). Tesis. Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja.
Depdiknas. 2002. Pendekatan Kontekstual (Kontextual Teaching and Learning/CTL). Jakarta: Dirjen Dikdas dan Dikmen Direktorat pendidikan Lanjutan 2002. Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti.
Budiadnyana, Putu.2004. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Bermodul yang Berwawasan SMK Terhadap Hasil belajar Biologi ( Eksperimen pada Siswa Kelas II SMA di Singaraja) Disertasi. Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ermawati,
Candiasa. 2007.Statistik Multivariat disertai Petunjuk Analisis dengan SPSS. Singaraja: Undiksha Singaraja. Dantes,
Frieda Ulfah. 2002. Pembelajaran kooperatif. Makalah. Jakarta. Dirjen Dikdasmen-Direktorat Diklanper.
Hamalik. 1995. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru. Aglessindo. Hamalik, Oemar. 2002. Perencanaan pengajaran Berdasarkan pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Angkasa.
Nyoman.1997. Motivasi Berprestasi dan Harapan Terhadap Sains dan Teknologi di kalangan Siswa Kelas I SMU Negeri 2 Singaraja. Laporan penelitian Terpublikasikan. Singaraja. Lembaga Penelitian IKIP Negeri Singaraja.
Idris,
Dantes, Nyoman. 2007. “Beberapa cara Validasi Butir/Perangkat
Koyan,
16
H.M Noor. 2000. Sebuah Tinjauan Teoritis tentang Inovasi pendidikan di Indonesia. Jurnal Pendidikan dan kebudayaan No. 026Desember. I
Wayan.2002. Pengaruh Metode Pembelajaran
Kooperatif dan penalaran Verbal Terhadap Hasil Belajar pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Studi Eksperimen pada Siswa SMU Negeri di Singaraja. Laporan Penelitian. Singaraja: IKIP Negeri Singaraja. Koyan,
Lie,
Pascasarjana IKIP Negeri Singaraja. Riduwan.2003. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Cetakan Kedua, Alfabeta. Sanjaya
I Wayan.2007.Statistika Terapan (Teknik Analisis Data Kuantitatif). Buku Ajar. Singaraja. Program Pascasarjana Undiksha.
Sardiman.1988. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Radjagrafindo Persada.
Anita. 2002.Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT Gramadia Widiasarana Indonesia.
Slavin, Robert E. 1986. Using Student Team Learning. Baltimore : John Hopkins University press.
Mueller, Daniel. 1986. Measuring Social Attitudes. New York: Teacher College Press. H.3.
Slavin,Robert E. 1995. Cooperative learning. Allyn and Bacon. London
Nurkancana & Sumartana. 1992. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usada Nasional. Puger,
I
Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Cetakan ke 1, Kencana.
Slavin,Robert E. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek. Bandung: Nusa Media.
Gusti Ngurah. 2004. Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Silogisme Terhadap Prestasi Belajar Biologi pada Siswa Kelas III SMP Negeri Seririt (Eksperimen pada Pokok Bahasan Reproduksi Generatif Tumbuhan Angiospermae.) Tesis. Program
Sudibyo, Elok. 2002. Beberapa Model Pengajaran dan Strategi Belajar dalam Pembelajaran IPA Fisika. Makalah. Jakarta: Dikdasmen-Direktorat Diklanper. Sudjana. 1992. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
17
Sudjana 2000. Desain dan Analisis Eksperimen. Bandung: Tarsito. Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Suprayekti. 2004. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdiknas. Sutrisno Hadi. 2000. Statistika Jilid 2. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Syaodih. 1980. Sikap Belajar Siswa Aktif dan Motivasi dari Guru dengan Prestasi Belajar. Titik Rostiah & Setyabudi Hastuti. 2002. Diskusi dan Presentasi Model-model Belajar. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Wartawan, I Wayan. 2004. Pembinaan Kualitas Pembelajaran Fisika Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II SMU Negeri 2 Singaraja. Dalam Jurnal IKA, Vol. 2 No.1 Mei 2004. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja.
18