PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMAN 1 TELUK KUANTAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI RIAU Rezali Yudistiranda1, Marsis2, Syofiani2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] ABSTRACT The motivated of this research by the lack of description essay writing skills, lack of understranding of the students’ essay description, lack of use of vocabulary, and learning techniques that do not vary. The porpose of this research was to determine the influence of contextual approach (CTL) on writing ability essay description students class XI Senior High School Number 1 Teluk Kuantan, Kuantan Singingi district, Riau. Used theory is a theory about writing by Tarigan and Semi, about essay description by Keraf and Semi, and about learning model (contextual teaching and learning/CTL) by Sanjaya. This research is a quantitative study, the experimental method. Hypothetical testing is done by using the t twith a confidence level α = 0.05. Obtarned as follows:
First, the approach appired CTL as evidence at a significance level 95% obtaired tarithmatic = 12,31, while ttable = 2,04 then tarithmatic> ttable . Second, learning outcomes at class experimental with higher difference 24,67 then the control class in writing essay description students class XI Senior High School Number 1 Teluk Kuantan, Kuantan Singingi district, Riau. Obtrained is tarithmatic = 8,5210, while ttable = 2,002 then tarithmatic> ttable . Key words: Essay description, influence of the contextual approach (CTL)
Di dalam pembelajaran bahasa
Pendahuluan
Indonesia,
Pendidikan adalah suatu proses
tercakup
komponen
empat
interaksi manusiawi antara pendidikan
keterampilan berbahasa yaitu keterampilan
dengan subjek didik untuk mencapai
menyimak,
tujuan
itu,
keterampilan membaca dan keterampilan
perkembangan atau perubahan yang ada
menulis (Tarigan, 1982:1). Salah satu
dalam kehidupan memang dilakukan untuk
keterampilan
meningkatkan
keterampilan
pendidikan.
Oleh
kualitas
karena
pendidikan.
keterampilan
berbicara,
berbahasa menulis.
adalah
Keterampilan
Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan
menulis sangat diperlukan di dalam dunia
pada semua tingkat perlu terus-menerus
pendidikan karena dengan keterampilan
dilakukan sebagai antisipasi kepentingan
menulis
masa depan.
menuangkan ide-idenya ke dalam tulisan
1
siswa
diharapkan
dapat
dan siswa yang terampil menggunakan
bidang studi bahasa Indonesia Bapak
kata-kata menjadi tulisan yang benar.
Amrizal
Menulis medium
merupakan
yang
salah satu
penting
Ahmad,
S.Pd.,
mengatakan
kemampuan menulis siswa tidak seperti
untuk
yang diharapkan karena masih banyak
mengekspresikan pikiran, pendapat dan
yang menulis karangan narasi bukan
perasaan seseorang kepada orang lain.
deskripsi.
Pentingnya pengajaran menulis itu dimuat
Salah satu strategi pembelajaran
dalam mata pelajaran bahasa Indonesia
yang dapat meningkatkan aspek menulis
Kurikulum
siswa
2013
SMA.
Mengingat
yaitu
pendekatan
kontekstual
pentingnya menulis, sudah seharusnya
(Contextual Teaching and Learning/CTL).
keterampilan menulis dikuasai siswa.
Pendekatan
Keterampilan salah
satu
aspek
menulis dari
sebagai
keterampilan
CTL
adalah
salah
satu
pendekatan
pembelajaran
yang
dikembangkan
dengan
agar
tujuan
berbahasa mempunyai peranan penting
pembelajaran berjalan dengan produktif
dalam kehidupan manusia. Keterampilan
dan bermakna bagi siswa adalah strategi
menulis yang diperlukan seorang penulis
pembelajaran
mencakup
menggunakan
Teaching and Learning) yang selanjutnya
ejaan, tanda baca, pembentukan kata,
disebut CTL. Strategi CTL fokus pada
pemilihan kata dan penggunaan kalimat
siswa sebagai pembelajar yang aktif, dan
efektif.
memberikan rentang yang luas tentang
keterampilan
Kenyataan di lapangan berdasarkan
kontekstual
(Contextual
peluang-peluang belajar bagi mereka yang
hasil diskusi dengan guru mata pelajaran
menggunakan
bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Teluk
akademik mereka
Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi
masalah-masalah kehidupan nyata yang
Riau, Ibu Muslimah, S.Pd., pada tanggal
kompleks.
25 Juni 2013. Berdasarkan informasi itu pemahaman
keterampilan
kemampuan-kemampuan untuk memecahkan
Berdasarkan uraian tersebut maka
menulis
penulis
tertarik
untuk
mengadakan
deskripsi siswa masih kurang. Masih
penelitian tentang “Pengaruh Pendekatan
banyak
dapat
Kontekstual (CTL) terhadap Kemampuan
membedakan antara paragraf deskripsi
Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas
dengan narasi, siswa hanya mencatat apa
XI SMAN 1 Teluk Kuantan, Kabupaten
yang diberikan oleh guru dan tidak
Kuantan Singingi, Riau”.
siswa
yang
tidak
memahami penjelasan karangan deskripsi. Ditambah dengan penjelasan dari guru 2
menyatakan “Populasi adalah keseluruhan
Metodologi Penelitian
ini
merupakan
penelitian
atau
totalitas
psikologis
yang
criteria
tertentu,
objek
kuantitatif. Metode yang digunakan untuk
dibatasi
mengumpulkan data pada penelitian ini
psikologis dapat merupakan objek yang
adalah
Sukardi
dapat ditangkap oleh panca indera manusia
(2003:190) menyatakan bahwa “Penelitian
dan memiliki sifat kongkrit.” Populasi
eksperimen merupakan salah satu metode
penelitian ini adalah semua siswa kelas XI
yang memerlukan persyaratan paling ketat,
SMAN 1 Teluk Kuantan Kabupaten
guna
penelitian
Kuantan Singingi Riau yang terdiri dari
khususnya untuk menetukan hubungan
delapan kelas, dengan jumlah siswa 234
sebab
causal-effect
yang terdaftar pada semester I tahun
relationship.” Sedangkan model penelitian
pelajaran 2013/2014. Jumlah keseluruhan
eksperimen adalah penelitian eksperimen
populasi dapat dilihat pada tabel 3.1
semu atau quasi eksperimental. Nazir
berikut :
metode
eksperimen.
mencapai
akibat
tujuan
atau
(2002: 73) mengemukakan bahwa “Metode
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XI SMAN 1 Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi Riau
eksperimen semu adalah penelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak
mungkin
mengadakan
No 1 2 3 4 6 7 8
kontrol/memanipulasikan semua variabel yang relevan. Harus ada kompromi dalam menetukan validitas internal dan eksternal sesuai dengan batasan-batasan yang ada”.
eksperimen
yang
yang diamati dan merupakan bagian dari
telah
populasi sehingga sifat dan karakteristik
diterapkan pendekatan CTL dan kelas
populasi
kontrol yang tidak diterapkan pendekatan
sampel.
Pada penelitian ini diambil dua
Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.
kelas untuk sampel, yaitu kelas eksperimen
himpunan
dan kelas kontrol. Penulis menggunakan
keseluruhan karakteristik dari objek yang Sedarmayanti
oleh
cuplikan yang ditarik dari populasi”.
Siswa Kelas XI SMAN 1 Teluk Kuantan,
diteliti.
dimiliki
sampel adalah “Beberapa bagian kecil atau
kemampuan menulis karangan deskripsi
adalah
juga
Sedarmayenti (2002:124) mendefinisikan
CTL untuk melihat apakah ada perbedaan
Populasi
Banyak Siswa (Orang) 35 34 34 34 32 32 32 234
Sampel adalah kelompok kecil
penelitian ini dilakukan pada dua kelas kelas
Kelas XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPA 3 XI IPA 4 XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPS 3 Jumlah
Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 1 Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi Riau
Berdasarkan jenis penelitian, maka
yaitu
oleh
objek
sistem acak (random sampling) dalam
(2002:121) 3
menentukan kelas eksperimen dan kelas
benar. Tes yang diberikan berbentuk
kontrol.
120)
subjektif yang berbentuk esai, yaitu:
mencampur
membuat karangan deskripsi sebanyak 4
subjek-subjek di dalam populasi sehingga
paragraf dengan tema yang ada pada
semua subjek dianggap sama. Maka, setiap
lembaran kertas masing-masing siswa
subjek
yaitu suatu gambar dalam waktu yang
Arikunto
mengemukakan
“Peneliti
berhak
kesempatan
(1998:
untuk
dipilih
memperoleh
menjadi
sampel”.
tersedia 60 menit.
Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih
Sedarmayenti
(2002:50)
baik diambil semua sehingga penelitiannya
menyatakan bahwa “Variabel terdiri dari
merupakan
konsep dan konstruk.” Variabel merupakan
penelitian
populasi.
Selanjutnya jika subjeknya lebih dari 100
suatu
diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau
merupakan abstraksi yang dibentuk dengan
lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:
cara menggenerelasasikan hal-hal khusus,
Pertama, kemampuan peneliti dilihat dari
sedangkan konstruk merupakan konsep
waktu, tenaga, dan dana. Kedua, sempit
yang dapat diamati dan diukur. Maka pada
luasnya pengamatan. Ketiga, resiko yang
penelitian ini ada dua variabel yaitu (1)
ditanggung oleh peneliti. Adapun teknik
variabel bebas pada penelitian ini adalah
yang dilakukan dalam pengambilan sampel
jenis perlakuan yang diberikan dalam
yaitu dengan cara undian menggunakan
pembelajaran karangan deskripsi, dan (2)
kertas kecil yang telah ditulis dengan
variabel terikat pada penelitian ini adalah
nomor kelas, satu nomor untuk setiap
hasil belajar menulis karangan deskripsi
kelas. Kemudian kertas digulung dan
siswa kelas XI SMA Negeri 1 Teluk
diambil dua gulungan kertas. Kemudian
Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi,
ditentukan kembali mana kelas eksperimen
Riau,
dan mana kelas kontrol dengan cara yang
kontekstual (CTL).
sama. Jadi terpilihlah kelas XI IPA 2
objek
dari
setelah
Penelitian
penelitian,
dilakukan
ini
konsep
pendekatan
bertujuan
untuk
sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA
melihat hasil belajar siswa kelas XI SMAN
4 sebagai kelas kontrol.
1 Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan
Instrumen penelitian adalah siswa
Singingi, Riau, maka digunakan data
ditugaskan menulis karangan deskripsi
kuantitatif yang disajikan dalam bentuk
berdasarkan ciri-ciri karangan deskripsi,
angka-angka atau bilangan.
yaitu harus ditulis dengan menggunakan
Adapun
sumber
data
yaitu:
penjelasan panca indera, bersifat logis dan
pertama, data primer yang bersumber dari
menggunakan kalimat yang baik dan
kelas eksperimen dengan menggunakan 4
pendekatan CTL dan kelas kontrol dengan
menugaskan siswa untuk menulis karangan
menggunakan pembelajaran konvensional.
deskripsi sesuai dengan topic atau gambar
Kedua, data sekunder bersumber dari guru
yang ada pada lembaran jawaban siswa.
bidang studi bahasa Indonesia.
Keenam, guru merefleksikan hasil kerja
Teknik pengumpulan data pada
siswa
penelitian ini dilakukan dengan cara yang
Dalam
proses
saja
yang
kurang dalam
penulisan karangan deskripsi.
berbeda untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
apa
Sedangkan pada kelas kontrol, guru
pembelajaran
membuka pembelajaran dengan berdoa.
peneliti bertindak sebagai guru. Pada kelas
Guru menjelaskan metode pembelajaran
eksperimen, guru membuka pembelajaran
dengan
dengan berdoa. Guru melakukan Tanya
karangan deskripsi. Guru menugaskan
jawab dengan siswa mengenai karangan
siswa untuk membuat karangan deskripsi
deskripsi, untuk mengetahui sejauh mana
sesuai dengan tema yang telah ada pada
kemampuan
lembar jawaban siswa. Guru mengawasi
siswa
tentang
karangan
metode
konvensional
deskripsi. Kemudian guru memberikan
kerja
tugas menulis karangan deskripsi (tes
mengumpulkan tugas siswa dan menutup
awal) dengan memberikan lembar jawaban
pembelajaran dengan berdoa.
yang
telah
ada
gambar
yang
akan
siswa.
terhadap guru
guru
Pada pemberian nilai skor mentah
dideskripsikan siswa. Selanjutnya,
Selanjutnya,
tentang
menerapkan
hasil
karangan siswa harus
memperhatikan kesesuaian ciri-ciri tulisan
pendekatan CTL pada kelas eksperimen
deskripsi,
yaitu: Pertama, guru mengembangkan
objek, membentuk imajinasi pembaca,
pemikiran siswa dengan cara mengajarkan
pilihan kata yang menggugah, kesesuaian
siswa untuk menemukan sendiri apa itu
penggunaan
pengertian
Menganalisis
karangan
deskripsi
dan
yaitunya
indera
perincian
(Semi,
hasil
tentang
1990:43). eksperimen
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan
menggunakan tes awal dan tes akhir
keterampilan siswa. Kedua, guru mengajak
dengan melihat Mean, modus, median,
siswa untuk menolong siswa lainnya yang
varians, dan simpangan baku masing-
belum
karangan
masing tes, kemudian melihat perbedaan
deskripsi. Ketiga, guru mengembangkan
nilai antara tes awal dan tes akhir. Cara
sifat ingin tahu siswa tentang karangan
penilaian dapat dilihat pada tabel 3.4
deskripsi
yang
akan
dengan keterangan rumus sebagai berikut:
Keempat,
guru
memberikan
karangan
deskripsi.
mengerti
mengenai
ditulis
Kelima,
siswa. contoh guru 5
a. Mean
e. Simpangan baku Mean adalah nilai rata-rata.
Menurut
Sudjana
Untuk mendapatkan simpangan baku
(2005:67)
dari data yang terkumpul digunakan
menentukan Mean digunakan rumus
rumus yang dikemukakan oleh sudjana
sebagai berikut:
(2005:93). Untuk mencari simpangan baku diambil harga akar dari varians, dengan rumus:
Keterangan: = Mean atau nilai rata-rata = Frekuensi untuk nilai xi
Keterangan:
xi = menyatakan niai ujian
= Varians
b. Modus (Mo)
= Simpangan Baku
Modus adalah suatu fenomena yang
f. Perbedaan
banyak terjadi (Sudjana, 2005:77).
nilai
antara
sebelum
diterapkan pendekatan CTL dengan setelah
c. Median Median adalah menentukan letak data setelah data itu disusun menurut urutan
diterapkan
CTL
menentukan
dan
dapat
besarnya
diketahui
dengan ,maka standar
deviasi perbedaan nilai antara variabel
nilainya (Sudjana, 2005:78).
X dan Y (Sudjono, 2001:289) dengan
Diketahui n=10 (genap), maka rumus
rumus :
yang digunakan: SDD = Dengan diperolehnya SDD, lalu
d. Varians dicari
Varians adalah pangkat dua dari
standar
eror
dari
Mean
perbedaan nilai antara variabel X dan
simpangan baku (Sudjana, 2005:93),
Y,
dengan rumus sebagai berikut:
menggunakan
rumus
sebagai
berikut: SEMD = Keterangan:
Langkah berikutnya mencari
= Varians
harga t0 dengan menggunakan rumus:
= Frekuensi
t0 =
= Nilai tengah MD =
= Mean 6
untuk menentukan
(1) Melakukan teknik analisis data dengan menggunakan
analisis
(e) Mengambil harga mutlak yang terbesar
perbedaan
dari harga mutlak selisih itu diberi symbol L0, L0 = maks |F(Zi) – S(Zi)|
rumus t-test. Dengan analisis data ini penulis melakukan dua uji, yaitu:
(f) Perbandingan nilai L0 dengan kritis
1. Uji Prasyarat
yang diperoleh dari daftar nilai kritis
a. Uji Normalitas
untuk uji liliefors pada taraf α= 0.05.
Uji
normalitas dilakukan terhadap
masing-masing
kelompok
kriterianya adalah terima H0 bahwa
data
data hasil belajar berdistribusi normal jika L0 ≤ Ltabel.
menggunakan Uji Liliefors. Untuk pengujian Hipotesis ini Sudjana (2002: 466-467)
mengemukakan
b. Uji Homogenitas Variansi
langkah-
Uji homogenitas variansi bertujuan
langkah Uji Liliefors sebagai berikut:
untuk melihat data hasil belajar kedua
(a) Data X1, X2, X3,……., Xn diperoleh
sampel mempunyai variansi homogen atau
dan disusun dari data yang terkecil
tidak. Untuk mengujinya dilakukan uji F.
sampai yang terbesar. Data X1, X2,
Dalam hal ini akan diuji H0 :
X3,……., Xn dijadikan bilangan baku Z1,
Z3,…….,
Z2,
Zn
=
dimana δ1 dan δ2 adalah simpangan baku
dengan
dari masing-masing kelompok. Rumus
menggunakan rumus:
yang digunakan untuk menguji hipotesis ini menurut Sudjana (2005:249) adalah:
Dengan catatan:
F=
S = Simpangan Baku
Kriteria pengujiannya adalah terima H0
= Skor rata-rata
jika Fhitung <
dan ditolak
= Skor dari setiap soal H0 jika Fhitung
(b) Dengan menggunakan daftar distribusi normal
baku
dihitung
peluang
2. Uji Hipotesis
F(Zi)=P(Z≤Zi)
Untuk menentukan apakah terdapat
(c) Menghitung jumlah proporsi skor baku
perbedaan hasil belajar siswa dari kedua
yang lebih kecil atau sama Zi yang
kelompok sampel tersebut, dilakukan uji
dinyatakan
perbedaan rata-rata. Pasangan hipotesis
dengan
S(Zi)
dengan
menggunakan rumus:
yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: (a) Pengujian
(d) Menghitung selisih antara F(Zi) dengan
eksperimen
S(Zi) kemudian harga mutlaknya 7
hipotesis
untuk
kelas
H0 :
: Tidak terdapat perbedaan
= nilai rata-rata kelompok kontrol
yang signifikan antara hasil belajar menulis
karangan
sebelum
dan
deskripsi
sesudah
=
siswa
diterapkan
= variansi hasil belajar kelompok eksperimen
yang signifikan antara hasil belajar karangan
sebelum
dan
deskripsi
sesudah
= variansi hasil belajar kelompok
siswa
kontrol
diterapkan
Kriteria
pendekatan CTL (b) Pengujian
Terima H0 jika ttabel > thitung atau thitung <
hipotesis
untuk
kelas
t(1-α) dengan dk = (n1 + n2 - 2) dan peluang (1 - ½ α) untuk harga t lainnya
eksperimen dan kelas kontrol H0 :
kelompok
= jumlah siswa kelompok kontrol
: Terdapat perbedaan
menulis
siswa
eksperimen
pendekatan CTL H0 :
jumlah
:Tidak terdapat perbedaan
H0 ditolak.
yang signifikan antara hasil belajar
Hasil dan Pembahasan
menulis karangan deskripsi siswa
Pada bagian ini dideskripsikan
yang diajar dengan yang tidak diajar
proses pembelajaran dan pengambilan data
pendekatan CTL
baik di kelas eksperimen maupun di kelas
H0 :
: Terdapat perbedaan yang
kontrol. Dalam proses pengambilan data,
signifikan antara hasil belajar menulis
penulis bertindak sebagai guru baik di
karangan deskripsi siswa yang diajar
kelas eksperimen maupun di kelas kontrol.
dengan yang tidak diajar pendekatan
Kegiatan
CTL
menyampaikan SK, KD, indikator, tujuan
Jika data hasil belajar kedua kelas sampel
berdistibusi
pembelajaran,
diawali
dan
konsep
dengan
tentang
dan
karangan deskripsi. Pada kelas XI IPA 2
mempunyai variansi homogeny, maka uji
sebagai kelas eksperimen dengan jumlah
statistik yang digunakan menurut Sudjana
siswa 34 orang dan kelas XI IPA 4 sebagai
(2005:239) adalah:
kelas kontrol dengan jumlah siswa 34
t
=
normal
ini
dengan
S
orang, di SMA Negeri 1 Teluk Kuantan,
=
Kab. Kuantan Singingi, Riau. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan didapatkan hasil tes awal Keterangan: =
nilai
dan tes akhir pada kelas eksperimen di rata-rata
kelompok
peroleh thitung =
eksperimen
dengan derajat
kebebasan db = n-1 = 30-1. untuk taraf 8
signifikan 5% ttabel = 2,04. maka thitung lebih
daripada menulis surat pribadi kedinasan
besar daripada ttabel atau
.
siswa sebelum menggunakan pembelajaran
disimpulkan
kontekstual pada siswa kelas VII SMP
Dengan
demikian,
dapat
Negeri 2 Pariaman.
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
Kedua,
menulis karangan deskripsi yang signifikan
penelitian
Nurul
Aldy
antara sebelum dan sesudah diterapkan
(2012) berjudul “Pengaruh pendekatan
pendekatan CTL di kelas eksperimen.
kontekstual (CTL) terhadap kemampuan
Kemudian berdasarkan uji t diperoleh thitung
menulis karangan argumentasi siswa kelas
dengan taraf kepercayaan α=
X SMA Negeri 1 Kecamatan Akabiluru
=
0.05 ttabel = 2,002. oleh karena itu, thitung >
Kabupaten
ttabel H0 = ditolak dan H1 diterima, yang
Berdasarkan
menyatakan hasil belajar menulis karangan
disimpulkan:
deskripsi
dengan
pendekatan CTL siswa kelas X SMA N 1
pendekatan CTL lebih baik daripada hasil
Kecamatan Akabiluru Kabupaten Lima
belajar menulis karangan deskripsi siswa
Puluh Kota mampu menulis karangan
yang tidak diajar pendekatan CTL pada
argumentasi lebih baik. (2) hasil belajar
siswa kelas XI SMA Negeri 1 Teluk
pada kelas eksperimen lebih baik daripada
Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi,
kelas kontrol dalam menulis karangan
Riau, tahun pelajaran 2013/2014.
argumentasi siswa kelas X SMA N 1
siswa
Hasil dilakukan
yang
penelitian
peneliti
diajar
relevan
sebelumnya
Lima
Puluh
analisis
data
Kota.” dapat
(1) dengan diterapkan
Kecamatan Akabiluru Kabupaten Lima
yang
Puluh Kota.
yaitu:
Pertama, penelitian Novi Junaidi Igayana
Sehubungan dengan hal tersebut
(2011) berjudul “Keefektifan pendekatan
ternyata, penerapan pembelajaran CTL di
kontekstual dalam pembelajaran menulis
kelas
surat pribadi siswa kelas VII SMP Negeri
pembelajaran
2 Pariaman.” Berdasarkan analisis data
pengamatan penulis selama melaksanakan
dapat disimpulkan: (1) hasil belajar siswa
penelitian di kelas eksperimen dan kelas
menulis surat pribadi kedinasan yang
kontrol, terjadi perbedaan aktivitas belajar
diajar dengan menggunakan pendekatan
siswa. Pada kelas eksperimen terlihat siswa
kontekstual lebih baik daripada hasil
mencari
belajar menggunakan ekspositoris, dan (2)
menukar informasi tersebut di dalam kelas.
hasil menulis surat pribadi kedinasan siswa
Sedangkan pada kelas kontrol siswa hanya
setelah
mengamati guru memberikan materi tanpa
diajar
pendekatan
dengan
kontekstual
menggunakan lebih
efektif 9
eksperimen yang
informasi
memberikan baik.
Dari
kemudian
hasil hasil
saling
terjadi komunikasi antar siswa mengenai
pembuktian pada taraf signifikansi 95%
materi yang diberikan.
diperoleh thitung = 12,31, sedangkan ttabel =
Berdasarkan kendala yang penulis
2,04 maka thitung
> ttabel . Kedua, hasil
temukan selama penelitian, kelemahan
belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi
pembelajaran
sebagai
daripada kelas kontrol dengan selisih
berikut: (1) kesulitan dalam mengontrol
24,67 dalam menulis karangan deskripsi
siswa yang belajar di dalam kelompok dan
siswa kelas XI SMA Negeri 1 Teluk
ketika melaksanakan pencarian data dan
Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi,
(2) kurang efisiensi dalam menggunakan
Riau, diperoleh thitung =
waktu
ttabel = 2,002 maka thitung > ttabel .
kontekstual
selama
proses
ini
pembelajaran
, sedangkan
berlangsung, karena tidak semua siswa
Daftar Pustaka
menyelesaikan tugas pada waktu yang
Aldy, Nurul. 2012. “Pengaruh Pendekatan Kontekstual (CTL) Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kecamatan Akabiluru Kabupaten Lima Puluh Kota”, Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta.
tepat. Meskipun dalam penelitian ini terdapat kendala dalam pelaksanaanya, akan tetapi secara umum penerapan pembelajaran kontekstual pada siswa XI SMA Negeri 1 Teluk
Kuantan,
Kabupaten
Kuantan
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Singingi, Riau, tahun pelajaran 2013/2014 dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Igayana, Novi Junaidi. 2011. “Keefektifan Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pariaman”, Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta.
Kesimpulan Berdasarkan
analisis
dan
pembahasan data yang telah dilakukan, maka
didapat
hasil
sebagai
berikut:
Pertama, dengan diterapkan pendekatan
Nazir, M. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
CTL siswa kelas XI SMA Negeri 1 Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi,
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Riau, mampu menulis karangan deskripsi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan kontekstual (CTL), dibuktikan
Sedarmayenti, dkk. 2002. Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju.
dengan hasil nilai rata-rata yang diperoleh sebelum pendekatan kontekstual (CTL) adalah 44,83 dan setelah pendekatan kontekstual (CTL) adalah 74,17. Sebagai 10
Semi, M. Atar. 1990. Menulis Kreatif. Padang: Angkasa Raya. Sudjana. 2005. Metode Bandung: Tarsito.
Tarigan, Henry Guntur. 1982. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Statistika.
Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
11
