PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SD NEGERI 34 KURANJI PADANG Irma Suryani1,Wince Hendri2, Erwinsyah Satria1. 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail: Irmasuryani
[email protected]
Abstract The purpose of this action research is to increase interest and learning outcomes of students in fourth grade elementary school Negeri 34 Padang Kuranji using Brain Based Learning approach . Research is action research with the planning, implementation , observation , and reflection . The research instrument used is the observation sheet student interest , teacher observation sheet activities , sheets and sheet test questionnaire interests of student learning outcomes . The results showed that the percentage of student interest in the learning cycle I noticed a 44.73 % increase in cycle II 81.57 % , the percentage interest of students asked in the first cycle increased 55.26 % 78.94 % in the second cycle , the percentage interest of the students answered 55.25 % in the first cycle increased 84.20 % in the second cycle , the percentage interest of the students working on assignments in the first cycle increased 49.99 % 86.84 % in the second cycle . Average science learning outcomes of students in the first cycle is 70.94 with 57.89 mastery learning percentage increased to 83.15 % with 89.47 % the percentage of mastery learning on the second cycle . Based on the research that has been done can be concluded that by using Brain Based Learning approach can increase interest and student learning outcomes . It is therefore recommended to teachers in learning science can use Brain Based Learning approach as one approaches the process of learning science in elementary school . Keywords: Learning Science , Brain Based Learning Approach , interest and Learning Outcomes .
yang harus dimiliki oleh setiap manusia.
Pendahuluan Kemajuan
Ilmu
pengetahuan
Pendidikan dapat menentukan kemajuan
semakin
suatu bangsa. Pendidikan akan mengubah
pendidikan
siswa kearah yang lebih baik, seperti
secara umum. Masalah pendidikan bagi
membentuk kepribadian, keterampilan, dan
masyarakat pada umumnya sesuatu yang
perkembangan intelektual siswa.
teknologi
disegala
bidang
meningkat,
termasuk bidang
sangat penting atau menarik dibicarakan.
Sekolah Dasar (SD) pada dasarnya
Pendidikan merupakan kebutuhan utama
merupakan lembaga pendidikan enam tahun 1
bagi anak-anak usia 6-12 tahun. Pendidikan
mengerjakan latihan. Peneliti melihat ketika
di SD dimaksudkan untuk memberikan bekal
belajar siswa tidak berani bertanya jika ia
kemampuan dasar kepada siswa berupa
belum memahami pembelajaran tersebut.
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
Siswa ada yang bercanda, meribut dengan
bermanfaat bagi diri mereka sendiri sesuai
teman sebangkunya, dan bahkan ada siswa
dengan
serta
yang telah bersiap-siap keluar kelas sebelum
mampu
guru mengakhiri pembelajaran. Hal ini
melanjutkan ke jenjang pendidikan sekolah
membuktikan bahwa kurangnya minat siswa
menengah
dalam
tingkat
mempersiapkan
perkembangannya, mereka
pertama.
untuk
Sekolah
merupakan
pembelajaran
IPA
lembaga pendidikan yang mempunyai tugas
mengakibatkan
untuk
didik
siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil
yang
belajar Mid Semester 1 IPA siswa pada
mengantarkan
mengembangkan
peserta
segala
potensi
dimilikinya dan memperoleh pembelajaran. Berdasarkan
hasil
rendahnya
yang
hasil
belajar
lampiran I halaman 85, dari 19 orang siswa
observasi
bahwa hanya 8 orang siswa yang nilainya
pelaksanaan proses pembelajaran di Sekolah
berada di atas KKM sedangkan 11 orang
Dasar Negeri 34 Kuranji Padang pada
siswa yang lain berada di bawah Kriteria
tanggal 9 September 2013, pembelajaran IPA
Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah
yang disampaikan guru masih menggunakan
ditetapkan oleh sekolah SD Negeri 34
metode yang konvensional. Maksudnya,
Kuranji Padang.
pembelajaran masih terpusat pada guru
Kriteria
Ketuntasan
Minimum
(Teacher Centered) dan interaksi yang terjadi
(KKM) di SD Negeri 34 Kuranji Padang
masih satu arah yaitu hanya dari guru ke
khususnya untuk mata pelajaran IPA adalah
siswa, sementara siswa hanya mendengarkan,
72, sehingga dapat dilihat dari Nilai Mid
mencatat,
yang
siswa kelas IV SD Negeri 34 Kuranji Padang
Sehingga
pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014,
monoton,
yang mana nilai Mid semester siswa tertinggi
siswa
yaitu 83 dan terendah 50, rata-rata nilai IPA
dan
diinstruksikan pembelajaran membosankan
menunggu oleh
apa
guru.
menjadi dan
membuat
mengantuk.
seluruh siswa yaitu 67,95, sehingga siswa
Berdasarkan observasi juga di peroleh
yang mendapat nilai di atas KKM yaitu 8
informasi bahwa minat belajar siswa masih
orang atau 42.10% sedangkan siswa yang
rendah, siswa banyak yang malas, dan malu
nilainya di bawah KKM yaitu 11 orang atau
dalam belajar. Baik dalam bertanya maupun
57.90%.
menjawab pertanyaan guru, serta malas
Menurut Depdiknas (2006:1) “Ilmu
memperhatikan pelajaran dan juga malas
Pengetahuan Alam berhubungan dengan cara 2
mencari tahu tentang alam secara sistematis,
materi pelajaran akan masuk ke memori
sehingga IPA bukan hanya penguasaan
jangka panjang atau dengan kata lain, siswa
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta –
akan lebih lama mengingat materi yang
fakta, konsep – konsep, atau prinsip – prinsip
diajarkan
saja tetapi juga merupakan suatu proses
pembelajaran untuk penyeimbangan otak kiri
penemuan”.
dan otak kanan dapat dilakukan dengan
tersebut.
Dalam
proses
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah
menggunakan musik, video, warna, dan lain
istilah yang digunakan yang merujuk pada
sebagainya. Maka pendekatan ini sangat
rumpun ilmu dimana objeknya adalah benda-
memungkinkan
benda alam dengan alam dengan hukum-
meningkatkan minat belajar siswa (Jensen,
hukum yang pasti dan umum berlaku kapan
2008 :33).
pun dan dimanapun.
digunakan
untuk
Dalam menerapkan pendekatan Brain
Berdasarkan uraian pengertian IPA di
Based Learning, ada beberapa hal yang harus
atas, bahwasanya dapat disimpulkan bahwa
diperhatikan karena akan sangat berpengaruh
mata pelajaran IPA perlu diberikan kepada
pada proses pembelajaran, yaitu lingkungan,
semua siswa mulai dari SD untuk membekali
gerakan dan olahraga, musik, permainan,
siswa dengan kemampuan berpikir logis,
peta pikiran (mind map), dan penampilan
analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta
guru. Selain itu pendekatan Brain Based
kemampuan
Learning
tersebut
bekerja
diperlukan
memiliki
sama. agar
kemampuan
Kompetensi siswa
dapat
menurut
mempunyai
memperoleh,
Jensen
(2008:484)
beberapa
tahap-tahap
pembelajaran yang lebih komplek yaitu tahap
mengelola, dan memanfaatkan informasi
pra pemaparan,
untuk bertahan hidup pada keadaan yang
akuisisi, elaborasi, inkubasi dan memasukkan
selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
memori,
Brain Based Learning merupakan
persiapan,
verifikasi
keyakinan,
serta
inisiasi dan
dan
tahap
pengecekan perayaan
dan
pembelajaran yang disesuaikan cara kerja
integrasi. Dari tahap-tahap yang ada pada
otak, dimana pembelajaran ini berguna untuk
pendekatan Brain Based Learning ini tampak
menyeimbangkan antara otak kiri dengan
sekali
otak kanan. Otak kiri berfungsi untuk
dikemas
pengetahuan
kanannya
pendekatan ini dapat berpengaruh besar
berfungsi dalam berimajinasi dan memicu
dalam proses pembelajaran yang dapat
emosi. Sehingga dengan penyeimbangan
meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
sedangkan
otak
antara kedua belahan otak, pelajaran akan lebih
menyenangkan.
Dengan
bahwa
proses
sedemikian
pembelajarannya rupa
sehingga
Sesuai dengan ungkapan Slameto
demikian
(2010:180). Minat adalah suatu rasa yang 3
lebih suka ketertarikan pada suatu hal atau
pendekatan Brain Based Learning di
aktivitas, tampa ada yang menyuruh. Minat
kelas IV SDNegeri 34 Kuranji Padang.
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu
2. Untuk
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu
minat
di luar diri, semakin kuat untuk dekat
pembelajaran IPA dengan menggunakan
hubungan tersebut, semakin besar minat”.
pendekatan Brain Based Learning di
Hasil belajar siswa juga dapat dilihat
mendeskripsikan siswa
dalam
peningkatan
bertanya
pada
kelas IV SDNegeri 34 Kuranji Padang.
dari kemampuan siswa dalam mengingat
3. Untuk
mendeskripsikan
peningkatan
pembelajaran yang telah disampaikan guru
minat siswa dalam menjawab pada
selama proses pembelajaran dan bagaimana
pembelajaran IPA dengan menggunakan
siswa
pendekatan Brain Based Learning di
tersebut bisa menerapkan dalam
kehidupan sehari-harinya serta mampu untuk
kelas IV SDNegeri 34 Kuranji Padang.
memecahkan masalah yang ada.
4. Untuk
Hasil belajar merupakan tolak ukur
mendeskripsikan
peningkatan
minat siswa dalam mengerjakan tugas
yang digunakan untuk menentukan tingkat
pada
keberhasilan siswa dalam memahami konsep
menggunakan pendekatanBrain Based
dalam
Learningdi kelas IV SDNegeri 34
belajar.
Apabila
sudah
terjadi
perubahan tingkah laku seseorang, maka
pembelajaran
IPA
dengan
Kuranji Padang.
seseorang sudah dikatakan berhasil dalam
5. Untuk
mendeskripsikan
belajar. Menurut Sudjana (2011:3), “Hasil
hasil
belajar
menggunakan pendekatan Brain Based
siswa
pada
hakikatnya
adalah
perubahan tingkah laku yang mencakup bidang
kognitif
(C1
pengetahuan,
C6
analisis),
afektif,
kognitif
IPA
dengan
Learning.
C2
Metode Penelitian
pemahaman, C3 penerapan, C4 sintesis, C5 evaluasi,
belajar
peningkatan
1. Jenis Penelitian
dan
Jenis
penelitian
yang
digunakan
psikomotoris”.
peneliti adalah PTK (Penelitian Tindakan
Tujuan Penelitian
Kelas).
Wardani
bahwa,
“PTK
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah
diuraikan,
maka
penelitian
ini
minat
adalah
menjelaskan
penelitian
yang
dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
bertujuan: 1. Untuk
(2003:14)
sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan mendeskripsikan siswa
dalam
peningkatan
untuk
memperbaiki
kinerjanya
sebagai
memperhatikan
seorang guru sehingga hasil belajar siswa
pembelajaran IPA dengan menggunakan
2014.meningkat”. Ada empat tahap prosedur penelitian yang dikemukakan oleh Arikunto, 4
dkk.
(2012:16)
yaitu:
perencanaan,
a) Siswa mau memperhatikan pembelajaran
pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan,
meningkat pada kriteria baik menjadi
dan refleksi.
75% atau lebih.
2. Lokasi penelitian
b) Siswa mau bertanya dalam pembelajaran
Penelitian ini dilakukan di Kelas IV
meningkat pada kriteria baik menjadi
SD Negeri 34 Kuranji Padang, Jalan Rimbo
75% atau lebih.
Tarok yang terdiri dari 6 kelas dan 10 gedung yang
terletak
di
kelurahan
c) Siswa
Kuranji,
mau
menjawab
pertanyaan
meningkat pada kriteria baik
kecamatan Kuranji. Penelitian ini dilakukan
menjadi
75% atau lebih.
pada semester genap tahun ajaran 2013/2014,
d) Siswa mau mengerjakan tugas yang
pada bulan Januari sampai Februari yaitu dari
diberikan guru meningkat pada kriteria
tanggal 3 Januari 2014 sampai 3 Februari
baik menjadi 75% atau lebih.
Dalam
penelitian
ini
e) Hasil belajar kognitif siswa meningkat
peneliti
melebihi di atas KKM.
menggunakan beberapa instrumen untuk
Hasil dan Pembahasan
mengumpulkan data, yaitu: lembar observsi
Siklus I
aktivitas guru, lembar observasi minat siswa,
1.
lembar angket minat siswa dan tes hasil
Setiap siklus terdiri dari dua kali
belajar.
pertemuan pada setiap pertemuan dilakukan
Setelah data diperoleh kemudian di
observasi terhadap minat siswa oleh seorang
analisis dengan menelaah data yang tersedia dari
berbagai
sumber.
observer. Selanjutnya data yang diperoleh
Selanjutnya
dirata-ratakan dan terlihat pada tabel 1:
didiskusikan hasil analisa data tersebut bersama
observer
untuk
Tabel 1. Rata-rata Persentase Minat Siswa Kelas IV pada Siklus I Rata-rata
melanjutkan
kelebihan dan memperbaiki kelemahannya pada
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
siklus
selanjutnya.
Penelitian
Minat
ini
(%)
dilanjutkan ke siklus II, jika peningkatan Minat
dan
hasil
mencapai
indikator
penelitian
ini
belajar
1, Memperhatikan
siswa
belum
keberhasilan
maka
pembelajaran
siklus
2. Bertanya
dilanjutkan
ke
persentase
berikutnya. Jika telah mencapai indikator
3. Menjawab Pertanyaan
keberhasilan maka penelitian ini dihentikan. Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah 5
44,73
55.26 55,25
4. Mengerjakan Tugas
49,99
Rata-rata
51,30
Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat di
sedangkan ketercapaian ketuntasan belajar
ketahui bahwa: Rata-rata persentase minat
pada siklus I ini belum mencapai target
siswa dalam memperhatikan pembelajaran
ketuntasan belajar yaitu dengan persentase
pada siklus I adalah 44,73% tergolong dalam
57,89%, dan peneliti ingin meningkatkannya
kategori rendah. Rata-rata persentase minat
pada siklus
siswa yang bertanya pada siklus I adalah
ketuntasan belajar secara klasikal
55,26% tergolong kategori rendah. Rata-rata
Siklus II
persentase minat siswa yang menjawab pada
1. Data Hasil Observasi Minat Siswa
II
untuk mencapai target
siklus I adalah 55,25% tergolong kategori
Hasil data yang diamati observer
rendah. Rata-rata persentase minat siswa
terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran
mengerjakan tugas pada siklus I adalah
pada siklus II ini dengan rata-rata sebagai
49,99%.
berikut:
2. Data Hasil Belajar
Tabel 3. Rata-rata Persentase Minat Siswa Kelas IV pada Siklus II Rta-rata Minat persentase (%) 1. Memperhatikan 81,57 pembelajaran
Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2. Ketuntasan dan Rata-rata Hasil Belajar Siswa Kelas IV Siklus I Uraian Nilai Jumlah siswa yang ikut tes
19
Jumlah siswa yang tuntas
11
Jumlah siswa tidak tuntas
8
Persentase siswa yang
2. Bertanya
57,89%
78,94
3. Menjawab Pertanyaan
84,20
4. Mengerjakan Tugas Rata-rata
86,84 82,89
tuntas belajar Rata-rata skor tes
70,94
Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat di ketahui bahwa: Rata-rata persentase minat
Berdasarkan Tabel 2 di atas, terlihat
siswa dalam memperhatikan pembelajaran
bahwa persentase ketuntasan tes hasil belajar
pada siklus II adalah 81,57% tergolong
Siswa secara keseluruhan masih tergolong
dalam kategori sangat tinggi. Rata-rata
rendah
secara
persentase minat siswa yang bertanya pada
keseluruhan belum mencapai KKM yang
siklus II adalah 78,94% tergolong kategori
ditetapkan. Dalam target ketuntasan belajar
tinggi. Rata-rata persentase minat siswa yang
yang ditetapkan oleh peneliti pada indikator
menjawab pada siklus II adalah 84,20%
keberhasilan
secara
tergolong kategori sangat tinggi. Rata-rata
klasikal yaitu 72% dari jumlah Siswa,
persentase minat siswa mengerjakan tugas
dan
rata-rata
ketuntasan
nilai
tes
belajar
6
pada siklus II adalah 86,84% tergolong
Tabel 5. Peningkatan Minat belajar siswa dari siklus I ke siklus II Indikator Rata-rata Persentase Peningkata n (%) Siklus Siklus I (%) II (%) 36,84 I 44,73 81,57
kategori sangat tinggi. 2. Data Hasil Belajar Siswa Berikut ini hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Ketuntasan dan Rata-rata Hasil Belajar Siswa Kelas IV Siklus II Uraian Nilai Jumlah siswa yang 19 ikut tes Jumlah siswa yang 17 tuntas Jumlah siswa yang 2 tidak tuntas Persentase 89,47% ketuntasan hasil belajar siswa Rata-rata skor tes 83,15
III
55,25
84,20
28,35
IV
49,99
86,84
36,85
Rata-rata
51,30
82,89
31,59
ini sudah baik
dibandingkan siklus sebelumnya yaitu 82,89 %. Di sini siswa telah melaksanakan semua yang telah direncanakan dan siswa sudah memperhatikan
siswa dengan persentase ketuntasan hasil
pembelajaran,
bertanya,
menjawab dan sudah mau mengerjakan
belajar siswa secara keseluruhan 89,47%
tugas.
telah mendapat nilai yang mencapai atau
Tabel 6. Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II Persentase Ketuntasan Siklus Hasil Belajar Siswa I 57,89% II 89,47% 31,58% Peningkatan
melebihi nilai KKM yang ditetapkan di sekolah yaitu 72. Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa telah mencapai target yang dinginkan yaitu minimal 72 atau melebihi KKM dari siswa yang mengikuti tes hasil belajar memperoleh nilai > 72. Hal ini
Pada siklus I rata-rata persentase
yang
ketuntasan belajar siswa mencapai 57,89%
dilakukan oleh guru berdasarkan analisa pada
dengan rata-rata nilai 70,94. Sedangkan pada
siklus I.
siklus II persentase ketuntasan belajar siswa
Peningkatan minat dan hasil belajar siswa
23,68
51,30%. Pada siklus II
bahwa dari 19 siswa yang mengikuti tes, 17
tindakan
78,94
lihat rata-rata persentase pada siklus I adalah
hasil belajar siswa di atas, dapat dilihat
perbaikan
55,26
Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat di
Berdasarkan persentase ketuntasan
dikarenakan
II
dapat
dilihat
dari
mencapai 89,47% dengan rata-rata nilai
perbandingan
83,15. Dengan minat siswa sudah menjadi
aktivitas dan hasil belajar siswa pada siklus I
subjek belajar, yaitu mengalami pengalaman
dengan siklus II. 7
belajarnya sendiri serta berperan aktif dalam
70,94 pada siklus I, meningkat 83,15
proses
pada siklus II.
pembelajaran.
meningkatnya
Sehingga
dengan
siswa
dalam
minat
pembelajaran IPA,
Saran Sehubungan dengan hasil penelitian
hasil belajar atau nilai
yang diperoleh, maka peneliti memberikan
IPA siswa juga meningkat.
saran
Kesimpulan
dilakukan
maka
peneliti
1. Bagi guru, pelaksanaan pembelajaran melalui
1. Minat belajar siswa pada siklus I yaitu
siklus
2. Bagi siswa, diharapkan minat dalam mengikuti proses pembelajaran, jika
dikatakan sudah meningkat yang berada kategori
Minat
Siswa
siswa berminat akan dapat menunjang
Sangat
penguasaan terhadap materi pelajaran.
Tinggi.
3. Untuk penelitian selanjutnya,
2. Minat bertanya siswa pada siklus I
pelaksanaan
sebesar 55,26% meningkat pada siklus II
waktu, dan melakukan peregangan
Minat Siswa Tinggi.
seperti senam otak agar pembelajaran
3. Minat belajar siswa pada siklus I yaitu menjawab
sedangkan pada siklus II
tidak terpaku.
55,25%,
Daftar Pustaka
meningkat
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
sebesar 84,20 %. Dari perbandingan kedua
siklus
dengan
Learning lebih efektif menggunakan
meningkat yang berada pada kategori
siswa
pembelajaran
agar
menggunakan pendekatan Brain Based
sebesar 78,94%, hal ini sudah dikatakan
minat
Based
pembelajaran.
II
meningkat sebesar 81,57%. Hal ini
pada
Brain
alternatif variasi dalam pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I mencapai pada
pendekatan
Learning dapat dijadikan salah satu
untuk indikator I minat memperhatikan
sedangkan
pembelajaran
sebagai berikut:
dapat
menyimpulkan sebagai berikut:
44,73%,
pelaksanaan
dengan pendekatan Brain Based Learning
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dalam
tersebut
terdapat
peningkatan, hal ini berarti minat belajar
Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: BNSP.
siswa pada pembelajaran IPA sudah meningkat yang berada pada kategori
Jensen Erik. 2008. Braind Based Learning (Pembelajaran Berbasis Kemampuan Otak). Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Minat Siswa Sangat Tinggi. 4. Rata-rata hasil belajar kognitif yang berupa tes hasil belajar IPA siswa mengalami peningkatan dari rata-rata 8
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wardani, IGAK, Kuswaya Wihardit, Noehi Nasoetion. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
9