PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZED) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS VIII DI SMPN 2 KECAMATAN SULIKI Ajeng Rahma Sudarni1) , Gusmawetti2) , Rini Widyastuti1) 1) Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer 2) Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] Abstract This research is motivated by the low learning outcomes in subjects Information and Communication Technology class VIII SMP N 2 Suliki sub-district, where 63.41% of students get to learn the results below minimum completeness criteria (KKM). The purpose of this study was to determine the effect of the application of cooperative learning model of TAI (Team Assisted Individualized) on learning outcomes of students in the subjects of ICT in class VIII SMP N 2 Subdistrict Suliki. This type of research is experiment. The study population was all class VIII SMP N 2 Subdistrict Suliki. The sampling technique was randomly (random sampling). The sample in this research is class VIII.2 and VIII.5, VIII.2 class numbered 25 students as an experimental class that implements cooperative learning model of TAI and VIII.5 totaling 24 students as classroom control with conventional learning models. From the research it appears that the class that implements the type of cooperative learning model of TAI has an average value (75.00) higher than students who apply conventional learning (71.20). Of the t-test calculations obtained t_arithmetic = 0.204 and t_tabel = 0.173. Because t_arithmetic > t_tabel then the hypothesis can be accepted. Therefore we can conclude there is the effect of the application of cooperative learning model type TAI on learning outcomes of students on the subjects of ICT, so that learning by applying cooperative learning model of TAI can be used as an alternative for teachers to improve learning outcomes information and comunication technologi students. Keywords: TAI (Team Assisted Individualized), Experiment, learning outcomes kepada
Pendahuluan Pada dasarnya pendidikan merupakan
perserta
didik.
Perwujudan
masyarakat berkualitas tersebut menjadi
suatu upaya dalam mempersiapkan sumber
tanggung
daya manusia yang memiliki keahlian dan
dalam menyiapkan peserta didik menjadi
keterampilan sesuai tuntutan pembangunan
subyek yang makin berperan menampilkan
bangsa, dimana kualitas suatu bangsa
keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif,
sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan.
mandiri dan professional pada bidang
Pendidikan
masing-masing.
merupakan
suatu
proses
jawab
pendidikan,
Upaya
terutama
peningkatan
pemberian pengetahuan, pemahaman dan
kualitas pendidikan dapat tercapai secara
ketermpilan serta penanaman sikap positif
optimal, apabila dilakukan pengembangan
dan
perbaikan
terhadap
komponen
pendidikan itu sendiri.
tahun pelajaran 2015/2016 seperti yang terlihat pada tabel :
Pada dunia pendidikan saat ini kita
Tabel 1 Persentase Nilai Ketuntasan TIK
dihadapkan pada masalah yang kompleks
Semester 1 Siswa Kelas VIII SMP N 2
dimana
SULIKI Tahun Ajaran 2015/2016
sumber
daya
berkualitas
dan
tantangan
zaman.
manusia
mampu
yang
menghadapi
Berbagai
Kelas
Siswa yang tuntas
usaha
(≥75)
dilaksanakan secara berkelanjutan untuk meningkatkan
mutu
pendidikan
Jumlah Persentase (%)
dan
VIII.1
25
48.00%
mengadakan
VIII.2
25
16.00%
dan
prasarana
VIII.3
24
62.50%
penataran
guru,
VIII.4
25
36.00%
penyempurnaan kurikulum sekolah yang
VIII.5
24
20.83%
pengajaran
diantaranya
penyediaan
sarana
pendidikan,
meliputi
semua
bidang
studi
yang
diajarkan di sekolah. Berdasarkan hasil observasi tanggal 13 Januari 2015 di SMP N 2 Suliki terlihat bahwa guru masih menggunakan metode ceramah, pembelajaran berpusat pada guru atau Teacher Centered Learning. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, kurangnya perhatian siswa dalam proses pembelajaran,
menyebabkan
tidak
kondusifnya proses pembelajaran. Disamping itu penulis juga melihat masih rendahnya perhatian siswa dalam mengikuti
pembelajaran
karena siswa
kebanyakan lebih suka mengobrol dengan teman sebangkunya, mengerjakan tugas yang bukan mata pelajaran komputer, dan siswa sering minta izin keluar kelas dengan alasan bermacam-macam. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Suliki yang terdaftar pada
Berdasarkan Tabel 1 terlihat masih ada siswa yang belum tuntas. Hasil belajar TIK yang dicapai siswa masih ada yang dibawah
kriteria
ketuntasan
minimal
(KKM) TIK yang ditetapkan disekolah tersebut yaitu 75. Hasil
belajar
yang
demikian
kemungkinan disebabkan tidak pahamnya peserta dengan materi yang diajarkan dan terungkap
bahwa
pembelajaran
dalam
komputer
siswa
proses hanya
mendengar penjelasan dari guru, sehingga guru menjadi pusat informasi atau Teacher Centered Learning. Salah satu pembelajaran yang dapat mengatasi siswa
permasalahan
dan
memecahkan menerapkan
membantu masalah model
hasil
belajar
siswa
dalam
adalah
dengan
pembelajaran
Kooperatif
TAI (Team Assisted
tipe
Individualized).
rancangan penelitian
ini
digambarkan
sebagai berikut :
Berdasarkan identifikasi masalah dan
Tabel 2: rancangan penelitian
batasan masalah yang telah dikemukakan
Kelas
Perlakuan
Tes akhir
maka rumusan masalah dalam penelitian
Eksperimen
X
T1
pengaruh
Kontrol
-
T2
penerapan model pembelajaran kooperatif
Keterangan :
tipe TAI (Team Assisted Individualized)
X : Perlakuan yang diberikan pada kelas
ini
adalah
terhadap
“Bagaimana
hasil
belajar
siswa
pada
pembelajaran TIK dikelas VIII SMP N 2 Kecamatan Suliki ?” Sesuai
dengan
untuk
pembelajaran kooperatif tipe TAI. : Tes akhir yang diberikan kepada kelas
rumusan
masalah,
maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah
eksperimen, berupa penerapan model
mengetahui
pengaruh
eksperimen berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian. : Tes akhir yang diberikan kepada kelas
penerapan model pembelajaran kooperatif
kontol
tipe TAI (Team Assisted Individualized)
diberikan selama penelitian.
terhadap
Menurut
hasil
belajar
siswa
pada
berdasarkan
materi
sugiyono
yang
(2009:117)
pembelajaran TIK dikelas VIII SMP N 2
“populasi adalah wilayah generalisasi yang
Kecamatan Suliki.
terdiri atas objek atau subjek yang
Metodologi
ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian
dan kemudian ditarik kesimpulan”. Menurut
Sugiyono
(2009:18)
ini tergolong dalam penelitian eksperimen
menyatakan “sampel adalah sebagian dari
(eksperimental
populasi yang diambil sebagai sumber data
eksperimen
reseach). adalah
Penelitian
penelitian
yang
dan dapat mewakili seluruh populasi”.
dimaksud untuk melihat akibat dari suatu tindakan atau perlakuan, caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok
pembanding
yang
diberi
Dalam pengambilan
penelitian sampel
ini
teknik
penulis
memilih
teknik random sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel
perlakuan (arikunto, 2006:3).
dimana semua individu dalam populasi Rancangan penelitian yang digunakan
baik secara sendiri-sendiri atau bersama-
adalah randomized control group only
sama diberi kesempatan yang sama untuk
design.
dipilih menjadi anggota sampel.
Menurut
Lufri
(2005:70)
Arikunto (2011: 118) menyatakan
dilakukan untuk mengetahui validitas,
bahwa “variabel adalah objek penelitian
reliabilitas, daya pembeda soal dan taraf
atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
kesukaran. Analisis data pada penelitian
penelitian”. Berdasarakn kutipan tersebut,
dengan menggunakan uji t, sebelum
variabel adalah segala sesuatu yang akan
dilakukan analisis data, maka dilakukan uji
menjadi
normalitias dengan uji liliefors dan uji
objek
pengamatan
peneliti.
Variabel dalam penelitian ini adalah:
homogenitas.
a. Variabel bebas yaitu variabel yang diperkirakan berpengaruh terhadap variabel lain. Variabel bebas dalam
Hasil dan Pembahasan Tabel 3 Data hasil tes akhir siswa
penelitian ini adalah pembelajaran TIK
yang
diterapkan
dengan
Kelas
Skor
Skor
Siswa
Maks
Min
Eksperimen
25
95
45
75,00
Kontrol
24
90
50
71,20
metode TAI pada kelas eksperimen dan
pembelajaran
konvensional
pada kelas kontrol, dan
̅
Jumlah
b. Variabel terikat yaitu gejala yang timbul
akibat
yang
Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal
bebas.
(KKM) di SMPN 2 Kecamatan suliki
Maka yang menjadi variabel terikat
untuk pembelajaran TIK kelas VIII adalah
pada
75,
diberikan
perlakuan
oleh
variabel
penelitian
ini
adalah
penerapan konsep dan aktivitas
maka
hasil
akhir
siswa
dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
belajar siswa kelas VIII SMP N 2
Tabel 4 Persentase Ketuntasan Belajar
Suliki.
Siswa
Menurut Sugiyono (2014:102) instrumen penelitian
adalah
suatu
digunakan
mengukur
alat
yang
fenomena
alam
maupu sosial yang diamati secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Tes yang akan diberikan kepada siswa berupa tes uraian yang disusun sesuai dengan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung. Tes uji coba
N o
Kelas
jumlah
1 2
Eksperimen Kontrol
25 24
Persentase ketuntasan Tuntas >75 Jumlah Tuntas 16 64,00% 12 50,00%
Dari tabel 4 terlihat persentase ketuntasan belajar siswa kelas eksperimen dari 25 orang siswa adalah 64,00% dan dikelas kontrol dari 24 orang siswa persentase 50,00%.
ketuntasan
siswa
adalah
Berdasarkan hasil tes akhir, maka
Uji
homogenitas
bertujuan
untuk
analisis data dilakukan dengan langkah-
melihat apakah data hasil belajar kedua
langkah sebagai berikut :
kelas sampel homofen atau tidak. Untuk menguji homogenitas variansi
a. Uji normalitas data
digunakan SPSS 16.0 dengan hasil
Uji normalitas tes akhir pada kedua kelas sampel didapatkan harga Sig untuk taraf nyata α = 0,05 seperti terlihat pada
sebagai berikut : Tabel 6 hasil uji homogenitas tes akhir kelas sampel
tabel : Tabel 5 hasil uji normalitas kelas eksperimen dan kontrol Kelas
Nilai rata-
Kelas
̅
a
Sig
Eksperimen
75,00
0,05
0,204
Kontrol
71,20
Sig
rata Eksperimen
75,00
0,099
Kontrol
71,20
0,173
Berdasarkn tabel 5 terlihat bahwa kedua kelas eksperimen dan kontrol memiliki nilai signifikan yaitu kelas eksperimen = 0,099 dan kelas kontrol 0,173. Untuk
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan nilai signifikan kelas eksperimen dan kontrol yaitu 0,204. Nilai Sig yang didapatkan 0,204 > 0,05 berarti Ho diterima dan dapat disimpulkan kedua kelas bervariansi homogen.
menentukan normalitas dari data tersebut
Dari hasil normalitas dan uji
cukup membaca pada nilai signifikansi,
homogenitas yang telah dilakukan dapat
jika signifikansi kurang dari 0,05, maka
disimpulkan bahwa hasil belajar kedua
kesimpulannya data tidak berdistribusi
kelas sampel berdistribusi normal dan
normal. Tetapi jika nilai signifikansi lebih
mempunyai variansi yang homogen.
dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal, kedua kelas eksperimen dan
c. Uji hipotesis
kontrol mempunyai signifikan lebih besar
Untuk pengujian hipotesis digunakan
0,05. Jadi dapt disimpulkan bahwa nilai
uji t. Nilai t hitung didapatkan dari tabel
kedua kelas berdistribusi normal
independent sampels t test yaitu 0,204
b. Uji homogenitas
Tabel 7 hasil uji hipotesis kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas
Α
T
T tabel
mandiri dan meningkatkan pemahaman
hitung Eksperimen
0,05
0,204
mendorong siswa untuk bisa belajar
0,173
materi pembelajaran dan juga karena model pembelajaran kooperatif tipe TAI
Kontrol Dari tabel 7 dapat dilihat nilai t
ini belum ada digunakan sebelumnya oleh
hitung kelas eksperimen dan kelas kontrol
guru mata pelajaran TIK di SMPN 2
yaitu 0,204. Berdasarkan tabel tersebut
Kecamatan Suliki sehingga siswa merasa
nilai t tabel = 0,173 dan t hitung = 0,204.
tertarik dalam mengikuti pembelajaran.
Jadi t hitung > t tabel maka Ho ditolak.
Terlihat bahwa siswa yang mendapatkan
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
nilai diatas KKM > 75 berjumlah 16 orang
menggunakan
model
siswa.
kooperatif
TAI
tipe
pembelajaran (Team
Assisted
Individualized) lebih baik dari pada hasil belajar
menggunakan
pembelajaran
konvensional.
Pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajran konvensional hasil belajarnya lebih rendah dibandingkan dengan kelas eksperimen dengan jumlah siswa yang
Berdasarkan hasil analisis data
tuntas KKM >75 sebanyak 12 orang siswa.
didapatkan presentase ketuntasan siswa
Hal ini berarti hasil belajar TIK dengan
kelas eksperimen mencapai 64,00% dan
menggunakan
kelas
kooperatif tipe TAI lebih baik dari hasil
kontrol
50,00%,
maka
dapat
model
disimpulkan bahwa : terdapat pengaruh
belajar
penerapan model pembelajaran Kooperatif
pembelajaran konvensional.
tipe TAI (Team Assisted Individualized)
TIK
yang
pembelajaran
menggunakan
Kesimpulan
terhadap hasil belajar siswa pada mata Berdasarkan penelitian yang telah
pelajaran TIK dikelas VIII SMP N 2
dilakukan,
Kecamatan Suliki.
maka
dapat
disimpulkan
bahwa: Hasil belajar TIK siswa yang Setelah
dilakukan
analisis
data
dan
pengujian hipotesis terhadap hasil belajar siswa, maka diperoleh bahwa ketuntasan siswa pada kelas eksperimen lebih baik dari siswa kelas kontrol. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe
TAI
(Team
Assisted
Individualized) pada kelas eksperimen
pembelajarannya
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih baik
dari
siswa
yang
menggunakan
pembelajaran konvensional. Dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yaitu 75,00 dan rata-
rata
kelas
kontrol
assisted
menggunakan
individualized
untuk
pembelajaran konvensional yaitu 71,20.
meningkatkan hasil belajar siswa
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil
pada mata pelajaran TIK di SMP
belajar TIK siswa yang pembelajarannya
Negri 1 amurang timur.
menggunakan
model
pembelajaran
Made,
wena
baik
Pembelajaran
dibandingkan dengan hasil belajar TIK
Kontemporer.
siswa yang menggunkan pembelajaran
Aksara
kooperatif
tipe
TAI
lebih
Strategi
(2009).
Inovatif Malang
:
Buku
Huda, miftahul M.Pd (2011) Cooperative
konvensional.
Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Sudjana, Nana. (2011). Penilaian Hasil Proses
Daftar Pustaka
Belajar
Mengajar.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto,Suharsimi.
Prosedur
(2011).
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Handbook Of Cooperative
Jakarta: Rineka Cipta.
Learning, Yogyakarta : Istana
Depdiknas. 2008 Panduan Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta : Depdiknas. Hamalik, Oemar.(2008). Kurikulum Dan Pembelajaran.
Jakarta:
Bumi
Aksara Isjoni
(2010).
Cooperative
(efektifitas
belajar
Learning kelompok).
Bandung : Alfabeta. Istarani & Muhammad ridwan S,Ag, MA (2014).
50
Tipe
Pembelajaran
Kooperatif. Medan : CV. Media Persada. Lufri.
2005.
Buku
Ajar
Metodologi
Penelitian. Padang : Universitas Negeri Padang. (2013).
Penerapan
model
pembelajaran
kooperatif
Team
Lisnawati,
Sharon, Shlomo, Ph.D(2014) The
Media