PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 30 PASAR LAKITAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Rapina Wisrawati1, Pebriyenni2, Hendrizal1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email:
[email protected] Abstract 1
The purpose of this research is to improve student learning outcomes through the fourth grade teacher is the model everyone is teacher here. Kind of research is a class act. Research done two cycles, each cycle consisting of two meetings and one final exam cycle. The subject of this research is class IV SDN 30 Pasar Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan academic year 2014/2015, amounting to 22 people. Research instruments used were observation sheet affective student learning outcomes, teacher observation sheet teaching activities, students test results, field notes, and documentation. Based on student learning outcomes in cycles I and II, the result of cognitive learning (knowledge) of students with an average of 71,81 in the first cycle increased to 84,09 in the second cycle, cognitive (understanding) in the first cycle by an average of 56,81 rose to 75,45 in the second cycle, and affective (responsibility) in the first cycle with an average of 53,97 increased to 85,22 in the second cycle. This means learning social studies using the model everyone is teacher here can improve learning outcomes of fourth grade students of SDN 30 Pasar Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan. Keyword: Learning outcomes, IPS, Everyone Is Teacher Here manusia
Pendahuluan
dapat
meningkatkan
mutu
suatu
kehidupan, dapat meningkatkan harkat dan
keharusan bagi semua manusia karena
derajat manusia itu sendiri di dalam
manusia lahir dalam keadaan yang tidak
lingkungan masyarakat.
Pendidikan
merupakan
mempunyai apa-apa dan tidak tahu apapun. Dengan
pendidikanlah
manusia
dapat
memilih kemampuan pengetahuan dan juga kepribadian yang selalu berkembang. Artinya, pendidikan sangat penting bagi setiap manusia, karena dengan pendidikan,
Pendidikan
adalah
proses
penerapan ilmu pengetahuan kepada siswa. Dalam
proses
diperlukan
pendidikan
adanya
tersebut
suatu
strategi
pembelajaran, penggunaan metode, media dan
model
pembelajaran
yang
tepat
sehingga dapat menciptakan suatu suasana
banyak siswa yang kurang memperhatikan
belajar
guru, dan sibuk dengan diri sendiri, seperti
yang
nyaman
dan
dapat
membangkitkan semangat belajar pada
tidur-tiduran,
siswa di semua bidang pelajaran, termasuk
sebangku, dan lain sebagainya. Siswa juga
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
kurang
Sosial (IPS) di Sekolah Dasar (SD). IPS
menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
merupakan suatu perpaduan antara ilmu
Sebagian siswa hanya menerima dan
sosial dengan kehidupan manusia yang
kurang mampu menjawab pertanyaan yang
mencakup ekonomi, geografi, sejarah,
dilontarkan guru kepadanya, sehingga
sosiologi,
pembelajaran belum optimal.
hukum,
dan
ilmu
politik.
Sebagaimana yang dijelaskan Depdiknas (dalam KTSP, 2006:575), “IPS di SD mengkaji tentang seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi
yang
berkaitan dengan isu sosial”. Peneliti melakukan observasi pada hari Jumat tanggal 13 Februari 2015 di kelas
IV
SDN
30
Pasar
Lakitan,
Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan. Pada saat itu guru memulai proses pembelajaran dengan bertanya kepada siswa
mengenai
materi
sebelumnya,
setelah itu guru memulai pembelajaran mengenai materi yang akan dipelajarinya yaitu Kompetensi Dasar (KD) 2.2 tentang mengenal
pentingnya
koperasi
dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Guru menjelaskan organisasi koperasi yaitu tentang pengurus, pengawas, dan rapat anggota pada siswa dengan metode ceramah, sedikit tanya jawab, dan tidak terlihat
guru
pembelajaran.
menggunakan Kemudian,
media di
saat
pembelajaran sedang berlangsung masih
berbicara
bertanggung
Berdasarkan
dengan
jawab
teman
dalam
wawancara
yang
peneliti lakukan dengan guru kelas IV yaitu Ibu Nurleli diperoleh informasi bahwa siswa yang memperhatikan guru pada saat
menjelaskan materi
hanya
sedikit, siswa lebih banyak melakukan aktivitas lain dari pada mendengarkan guru menjelaskan pelajaran, itu terlihat pada saat
proses
berlangsung.
pembelajaran Jumlah
siswa
sedang kelas
IV
adalah 22 orang, yang terdiri 8 orang perempuan
dan
14
orang
laki-laki.
Pengetahuan (C1) siswa tentang IPS masih tergolong rendah, hanya sekitar 9 (40,90%) siswa yang mampu menguasai materi, dan hanya 4 (18,18%) siswa yang paham (C2) dengan materi yang disampaikan oleh guru. Kemampuan siswa dalam merespon pembelajaran yaitu pada ranah afektif aspek tanggung jawab (A2) hanya 7 orang (31,81%). Pada daftar nilai Ulangan Harian (UH) 1 semester II tahun 2014/2015, pada
pembelajaran IPS kelas IV SDN 30 Pasar
pada Pembelajaran IPS dengan Model
Lakitan, Kabupaten Pesisir Selatan masih
Everyone Is Teacher Here
banyak siswa yang nilainya di bawah
Pasar Lakitan, Kabupaten Pesisir Selatan”.
Kriteria
Metodologi Penelitian
Ketuntasan
Minimal
(KKM),
di SDN 30
siswa yang belum tuntas ada 13 orang dari Jenis penelitian yang digunakan
22 orang siswa atau sekitar 59,09%, sedangkan yang tuntas 9 orang dari 22 orang siswa atau sekitar 40,90%. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 69,36, nilai tertinggi diperoleh 91, dan nilai terendah 50. KKM mata pelajaran IPS yang ditetapkan di SDN 30 Pasar Lakitan,
Dari data tersebut sangat jelas, ketuntasan
dari
apa
yang
diharapkan masih rendah dari tingkat ketercapaian
KKM.
Rendahnya
hasil
belajar siswa dalam pembelajaran IPS tidak dapat dibiarkan saja, tentu sudah kewajiban guru untuk menganalisis di mana letak kelemahan dan kekurangan baik dari proses pembelajaran, pemilihan metode, model, media maupun pendekatan yang digunakan, sehingga hasil belajar siswa
yang
Berdasarkan
diinginkan latar
belakang
(PTK).
Menurut
Kunandar
(2013:41),
“Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research), memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik
Kabupaten Pesisir Selatan adalah 70.
bahwa
peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas
meningkat. tersebut,
peneliti mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan memberikan solusi. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, yakni model Everyone Is Teacher Here. Oleh sebab itu, maka peneliti melakukan PTK dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV
dan benar”. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 30 Pasar Lakitan, Kabupaten Pesisir Selatan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 30 Pasar Lakitan pada tahun ajaran 2014/2015, dengan jumlah siswa 22 orang. Dari 22 orang tersebut, terdapat 14 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II, tahun ajaran
2014/2015.
Terhitung dari waktu perancanaan sampai penulisan
laporan
hasil
penelitian,
sedangkan pelaksanaan tindakan dimulai pada tanggal 22 April sampai 9 Mei 2015. Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 April dan hari Jumat tanggal 24 April 2015, serta dilaksanakan tes akhir siklus I pada hari Sabtu tanggal 25 April 2015. Sedangkan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 29 April dan hari Rabu tanggal 6 Mei 2013, dan juga
dilaksanakan tes akhir siklus II pada hari
observer
Sabtu tanggal 9 Mei 2015.
tindakan.
Penelitian ini dilakukan dengan mengacu
pada
disain
PTK
yang
b. Lembar afektif
setiap
kali
observasi siswa;
dilakukan
penilaian lembar
observasi
dirumuskan Suharsimi Arikunto (dalam
penilaian
Arikunto, dkk., 2010:16), yang terdiri dari
tanggung jawab siswa digunakan untuk
empat
mengamati sikap siswa selama proses
komponen, yaitu: perencanaan,
pelaksanaan
tindakan,
pengamatan/observasi,
dan
aspek
aspek
afektif
tingkat
pembelajaran IPS berlangsung.
refleksi.
c. Tes hasil belajar; tes yang diberikan
Indikator keberhasilan yang dicapai dalam
kepada siswa kelas IV SDN 30 Pasar
penelitian ini adalah 75%. Pencapaian
Lakitan adalah soal yang berbentuk 10
proses pembelajaran juga didukung dengan
soal objektif dan 5 soal esai. Materi tes
hasil belajar siswa dengan KKM yang
berhubungan dengan kompetensi dasar
telah ditetapkan yaitu 70.
yang dituntut dalam materi tersebut.
Jenis data dalam penelitian ini
Hal ini dilakukan untuk memperoleh
adalah data primer dan data sekunder.Data
data yang akurat atas kemampuan
primer diperoleh dari aktivitas guru dan
siswa menguasai pelajaran IPS.
lembar observasi
nilai
afektif siswa,
d. Dokumentasi/kamera merupakan salah
sedangkan data sekunder diperoleh dari
satu
nilai siswa.
penelitian
Teknik pengumpulan data dalam
alat
atau
instrumen
dalam
yang
berguna
untuk
mengabadikan
kegiatan-kegiatan
penelitian ini adalah observasi yang terdiri
penting guru dan siswa, sehingga
dari observasi aktivitas guru dan observasi
dengan
nilai
pencatatan
melengkapi data lapangan, khususnya
lapangan, dan dokumentasi. Peneliti juga
tentang kondisi dan situasi dalam
menggunakan instrument penelitian yaitu:
proses pelaksanaan pembelajaran IPS
a. Lembar Observasi Aktivitas Guru;
dengan menggunakan model Everyone
afektif
siswa,
tes,
observasi yang dilakukan terhadap
adanya
kamera
dapat
Is Teacher Here.
guru ketika pembelajaran berlangsung
Teknik
analisis
data
dalam
yang dapat memberikan data tentang
penelitian ini terdiri dari beberapa bagian,
aktivitas
yaitu:
guru
dalam
proses
pembelajaran. Data ini dapat dijadikan
a. Teknik Analis Data Aktivitas Guru
sebagai refleksi untuk perbaikan cara
Kegiatan guru dilihat dari kegiatan
mengajar. Lembar observasi diisi oleh
pembelajaran yang dilakukan guru yang
dibuat dalam bentuk lembar observasi
model Everyone Is Teacher Here. Analisis
guru. Di sini peneliti mengamati guru
terhadap
mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan
persentase yang didapatkan melalui lembar
inti, kegiatan penutup. Skor dari semua
observasi siswa. Rumus yang digunakan
aspek dalam aktivitas belajar dihitung
adalah:
dengan rumus oleh Sudjana (2009:133), Skor guru =
P
=
Jumlahskor yangdiperoleh x 100% Jumlahskor maksimal
respon
siswa
menggunakan
Jumlah siswa yang melakukanindikator x Jumlah siswa seluruhnya 100%
Keterangan: Kriteria taraf keberhasilan: P= Persentase siswa yang aktif dalam
80% -- 100% = Sangat Baik
indikator
70% -- 79%
= Baik
60% -- 69%
= Cukup
<59%
= Kurang
Dimyati dan Mudjiono (2009:125) menyatakan, penilaian aspek afektif siswa
Kegiatan guru mengelola proses pembelajaran dikatakan baik jika guru melakukan aspek yang diamati pada proses pembelajaran diperoleh persentase sama atau lebih besar 70%. Setelah didapatkan persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran
pada
setiap
menggunakan pedoman sebagai berikut: 1% -- 25%
= Sedikit sekali
26% --50%
= Sedikit
51% --79%
= Banyak
76%--100%
= Banyak sekali
c. Analisis Data Hasil Tes Belajar Siswa
pertemuan,
persentase tersebut dihitung rata-ratanya per siklus sehingga penilaian kegiatan guru
Untuk menentukan nilai rata-rata hasil belajar siswa dapat dihitung dengan rumus oleh Sudjana (2009:109) yaitu:
dalam mengelola kelas dilihat dari rata-rata persentase per siklus, jika telah mencapai 70%, maka aktivitas guru mengelola pembelajaran dianggap baik.
Analisis lembar observasi aspek belajar
siswa
dalam
∑ N
Keterangan: = Nilai rata-rata
b. Analisis Data Aspek Afektif Siswa
afektif
=
proses
pembelajaran IPS digunakan untuk melihat respon siswa dalam proses pembelajaran dan mendukung data tentang pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan
∑ = Jumlah nilai seluruh siswa N = Jumlah siswa
Hasil dan Pembahasan Hasil Penelitian a. Deskripsi Siklus I
Kegiatan
Pembelajaran
1) Analisis
Data
Hasil
Observasi
Aktivitas Guru Berdasarkan
persentase adalah
lembar
observasi
pelaksanaan
58,33%
pertemuan
dan
kedua
kegiatan
guru
meningkat
pada
dengan
persentase
aktivitas guru dalam pembelajaran siklus I
66,66%. Jadi dari persentase aktivitas guru
pertemuan 1 dan 2, dapat diperoleh
di atas memiliki rata-rata persentase yaitu
persentase aktivitas guru dalam mengelola
64,50% dapat dikatakan baik. Akan tetapi
pembelajaran. Artinya, dari analisis lembar
hal ini belum mencapai indikator yang
observasi dapat diungkap kegiatan yang
telah ditentukan, disebabkan guru belum
dilakukan
proses
terbiasa dalam mengajarkan pembelajaran
pembelajaran. Rangkuman aktivitas yang
dengan menggunakan model Everyone Is
dilakukan guru terlihat pada Tabel 1
Teacher Here.
peneliti
saat
berikut ini:
2) Analisi Data Hasil Belajar Siswa
Tabel 1: Persentase Aktivitas Guru dalam Pembelajaran IPS melalui Model Everyone Is Teacher Here pada Siklus I Pertemuan
Jumlah skor 1 14 2 16 Rata-rata
Persentase
Kategori
58,33% 66,66% 62,50%
Baik Baik Baik
pada
Ranah
Kognitif
Tingkat
Pengetahuan dan Pemahaman Tes hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS yang dilakukan pada saat ujian akhir siklus I dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
Dari analisis data di atas dapat dilihat bahwa pada pertemuan pertama Tabel 2: Rata-rata Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS melalui Model Everyone Is Teacher Here pada Siklus I No.
Nama Siswa
Siklus I Nilai
Pencapaian KKM ≥ 70
C1
C2
Rata-rata
Tuntas
Belum Tuntas √
1
Adi Bustami
80
20
50
-
2 3
Ahmad Raihan A. Angga Pratama
60 40
80 20
70 30
√ -
√
4 5
Aprizal Elpa Malisa
60 60
40 90
50 75
√
√ -
6 7
Fajrul Hadi Farhan Zulfikri
90 80
70 30
80 55
√ -
√
8
Ferdi Pratama
60
60
60
-
√
9
Jefri Waldi
70
40
55
-
√
10 11
Muhammad Hadid H. Nur Afika Musriani
60 40
60 40
60 40
-
√ √
12
Ogi Oksan
80
70
75
√
-
13 14
Putri Wanyuni Rafindo Pratama
100 60
90 20
95 40
√ -
√
15 16
Rahmat Hidayat Raihani Atha hiran
90 80
60 90
75 85
√
√ -
17 18
Rangga Nugrah K. Regina Mei Arvani
60 100
40 50
50 75
√
√ -
19 20
Sofi tri Saputri Tiara Putri Erwita
80 70
60 70
70 70
√ √
-
21 22
Vernandes Windri Avriani
80 80
60 90
70 85
√ √
-
1.580
1.250
12
10
Jumlah Rata-rata
64,31
Persentase (%)
13 (59,09%)
Dari tabel di atas dapat dilihat
bahwa
pada
siklus
I
8 (36,36%)
belum
pada
mencapai target indikator yang telah ditetapkan yaitu 75%. Sedangkan siswa tuntas
pada
soal
pengetahuan
sebanyak 13 orang (59,09%), sedangkan yang belum mencapai KKM 9 orang (40,90%).
Begitu
juga
pada
soal
pemahaman yang sudah mencapai KKM 8 (36,36%) orang siswa dan siswa yang belum tuntas 14 (63,63%) orang siswa.
45,45%
Ranah
Afektif
Tanggung
Jawab.
siswa yang memperoleh nilai di atas KKM adalah 12 orang (54,54%) hal ini belum
54,54 %
3) Analisis Data Hasil Belajar Siswa
mencapai indikator keberhasilan, karena
yang
1.415
Data hasil observasi ini didapatkan melalui lembar skala sikap siswa dan digunakan untuk melihat tanggung jawab dan perkembangan hasil belajar siswa yang terjadi
selama
berlangsung.
proses
Hasil
pembelajaran
analisis
observer
terhadap observasi siswa dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:
Tabel 3: Data Ketuntasan Penilaian Hasil Belajar IPS Siswa pada Ranah Afektif Siklus I Pertemuan ke Siklus I Rata-rata Nilai Siswa yang Tuntas Siswa yang Belum Tuntas Jumlah % Jumlah % 1 8 36,36% 14 63,63% 47,72 2 10 45,45% 12 54,54% 60,22 Rata-rata 40,90% 59,08% 53,97
Berdasarkan Tabel 3 di atas hasil belajar pada ranah afektif dalam merespon pembelajaran
IPS
dilihat
dari
aspek
Tabel 4: Persentase Aktivitas Guru dalam Pembelajaran IPS melalui Model Everyone Is Teacher Here pada Siklus II
tanggung jawab belum mencapai hasil yang baik, karena rata-rata nilai hasil
Pertemuan
Jumlah Skor
Persenta se
belajar siswa pada siklus I pertemuan 1
1
19
79,16%
hanya 47,72, dan pada pertemuan 2 rata-
2
22
91,66%
rata nilai siswa hanya 60,22. Jadi rata-rata ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I adalah 53,97. b. Deskripsi
Berdasarkan Kegiatan
Pembelajaran
Data
Hasil
Observasi
Berdasarkan
lembar
observasi
aktivitas guru dalam pembelajaran siklus II pertemuan 1 dan 2, dapat diperoleh persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran. Artinya, dari analisis lembar observasi dapat diungkap kegiatan yang peneliti
saat
proses
pembelajaran. Rangkuman aktivitas yang dilakukan peneliti terlihat pada Tabel 4 di bawah ini:
bahwa
85,41%
Tabel
4
persentase
di
atas,
aktivitas
pembelajaran memiliki rata-rata persentase 85,41%. Hal ini diasumsikan bahwa
Aktivitas Guru
dilakukan
diketahui
Sangat Baik Sangat Baik
peneliti sebagai guru dalam mengelola
Siklus II 1) Analisis
Persentase aktivitas guru siklus II
Kategori
kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti memiliki kategori “ sangat baik”. 2) Analisi Data Hasil Belajar Siswa pada
Ranah
Kognitif
Tingkat
Pengetahuan dan Pemahaman Tes hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS yang dilakukan pada saat ujian akhir siklus II dapat dilihat pada Tabel 5 berikut:
Tabel 5: Rata-rata Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS melalui Model Everyone Is Teacher Here pada Siklus II No.
Nama Siswa
Siklus II Nilai C1
1 Adi Bustami 2 Ahmad Raihan A. 3 Angga Pratama 4 Aprizal 5 Elpa Malisa 6 Fajrul Hadi 7 Farhan Zulfikri 8 Ferdi Pratama 9 Jefri Waldi 10 Muhammad Hadid H. 11 Nur Afika Musriani 12 Ogi Oksan 13 Putri Wahyuni 14 Rafindo Pratama 15 Rahmat Hidayat 16 Raihani Atha hiran 17 Rangga Nugrah K. 18 Regina Mei Arvani 19 Sofi tri Saputri 20 Tiara Putri Erwita 21 Vernandes 22 Windri Avriani Jumlah
80 80 80 90 90 100 80 80 80 80 70 80 100 80 80 100 70 100 100 100 60 70 1.850
Rata-rata Persentase
84,09 21 (95,45%)
Dari Tabel 5 di atas, dapat terlihat bahwa persentase ketuntasan hasil belajar siswa
pada
akhir
siklus
II
secara
keseluruhan baik sekali dan rata-rata nilai tes secara keseluruhan sudah mencapai KKM yang ditetapkan. Sedangkan hasil dari ranah kognitif tingkat pengetahuan (C1) dari
C2 60 70 70 70 80 70 40 90 60 70 60 80 100 60 80 90 80 90 100 80 70 90 1.660 75,45 17 (77,27%)
Ratarata 70 75 75 80 85 85 60 85 70 75 65 80 100 70 80 95 75 95 100 90 65 80 1.755
Pencapaian KKM ≥ 70 Tuntas Belum Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 3 (86,36%) (13,63%)
79,77
71,81 (59,09%) meningkat menjadi 84,09 (95,45%)
dan
ranah
kognitif
tingkat
pemahaman (C2) dari 56,81 (36,36%) meningkat menjadi 75,45 (77,27%). Dalam target ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh peneliti pada indikator keberhasilan ketuntasan belajar secara klasikal yaitu 75%
dari
jumlah
siswa,
sedangkan
ketercapaian ketuntasan belajar pada siklus
Data
hasil
observasi
ini
II ini sudah mencapai target ketuntasan
didapatkan melalui lembar skala sikap
belajar yaitu sebanyak 19 0rang siswa
siswa dan digunakan untuk melihat
(86,36%), dan rata-rata nilai tes akhir
tanggung jawab dan perkembangan
siklus II yaitu 79,77 telah mencapai KKM
hasil belajar siswa yang terjadi selama
yang ditetapkan yaitu 70.
proses pembelajaran berlangsung. Hasil
3) Analisis Data Hasil Belajar Siswa pada
Ranah
Afektif
Tanggung
Jawab.
analisis observer terhadap observasi siswa dapat dilihat pada Tabel 6 berikut:
Tabel 6: Data Ketuntasan Penilaian Hasil Belajar IPS Siswa pada Ranah Afektif Siklus II Pertemuan ke Siklus II Rata-rata Nilai Siswa yang Tuntas Siswa yang Belum Tuntas Jumlah % Jumlah % 1 18 81,81% 4 18,18% 82,95 2 21 95,45% 1 4,54% 87,50 Rata-rata 88,63% 11,36% 85,22 Berdasarkan Tabel 13 di atas dapat disimpulkan bahwa pada siklus II afektif
aktivitas guru dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini:
tingkat tanggung jawab siswa dalam pembelajaran IPS melalui model Everyone Is Teacher Here memiliki rata-rata nilai 85,22 dan persentase 88,63%. Terlihat dari 22 orang siswa, yang tuntas 18 orang dan
Tabel 7: Rata-rata Persentase Aktivitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II Aspek
Siklus I Pertemu Pertemu an 1 an 2
tidak tuntas 4 orang. Sehingga pada siklus II ini, afektif tingkat tanggung jawab siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan.
Pembahasan
Aktivitas guru dalam mengelola pembelaja ran Rata-rata persentase persiklus
58,33%
66,66%
Siklus II Perte Pertemu muan an 2 1 79,16 91,66% %
62,49%
85,41%
1. Aktivitas Guru Kegiatan peneliti dalam mengelola
Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat
dari
dikemukakan bahwa pada siklus I. Rata-
siklus I ke siklus II. Persentase rata-rata
rata pada persentase pada siklus I adalah
pembelajaran
terjadi
peningkatan
sebanyak
62,49%.
Dengan
demikian
kategori pada siklus I ini dapat dikatakan
afektif meningkat sebesar 31,52 (40,91%).
baik. Hal ini disebabkan karena guru baru
Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa
mencoba model Everyone Is Teacher Here.
hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 30
Pada
siklus
II
ini
mengalami
Pasar Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan
peningkatan yaitu 85,41%. Hal ini juga
meningkat melalui model Everyone Is
disebabkan karena guru sudah mampu
Teacher Here. Berdasarkan hasil penelitian
menguasai
di
pembelajaran
dalam
ternyata
Teacher
model
Everyone
Here.
pembelajaran IPS dapat meningkatkan
2. Hasil Belajar Siswa
hasil belajar siswa.
diperoleh melalui tes hasil belajar di akhir
Is
penggunaan
melaksanakan model Everyone Is Teacher
Data mengenai hasil belajar siswa
Here
dalam
Kesimpulan Berdasarkan
hasil
analisis
dari
siklus. Dalam hal ini terlihat perbedaan
penelitian yang diperoleh, maka dapat
peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa
disimpulkan
pada siklus I dan siklus II seperti tertera
dengan menggunakan model Everyone Is
pada Tabel 8 di bawah ini:
Teacher Here pada kelas IV di SDN 30
Tabel 8:
Pasar Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan
Aspek Ran ah kog nitif C1 C2 Ran ah afek tif
atas,
Tang gung jawa b
Peningkatan Nilai Hasil Belajar Ranah Kognitif (Pengetahuan dan Pemahaman) dan Ranah Afektif (Tanggung Jawab) Siswa dalam Pembelajaran IPS dengan Model Everyone Is Teacher Here pada Siklus I dan Siklus II
Siklus Pembelajaran Siklus I Siklus II Rata% Rata% rata rata Nilai Nilai 71,81 59,0 84,0 95,4 9% 9 5% 56,81 36,3 75,4 77,2 6% 5 7% 53,97 40,9 85,2 81,8 0% 2 1%
Peningkatan Ratarata Nilai 12,27 18,64 31,52
bahwa
pembelajaran
IPS
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Maka diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Model Everyone Is Teacher Here dapat meningkatkan
hasil
belajar
kognitif
(pengetahuan) siswa kelas IV SDN 30 Pasar Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan
%
36,36 % 40,91 % 40,91 %
dengan rata-rata nilai pada siklus I 71,81 tuntas 13 orang. Pada siklus II memperoleh rata-rata 84,09 tuntas 21 orang. Dengan demikian hasil belajar ranah kognitif (pengetahuan)
siswa
mengalami
peningkatan sebesar 12,28. Kenaikan peningkatan yang tejadi pada hasil belajar dari siklus I ke siklus II
b. Model Everyone Is Teacher Here dapat
pada ranah kognitif tingkat pengetahuan
meningkatkan
dan pemahaman sebesar 12,27 (36,36%)
(pemahaman) siswa kelas IV SDN 30
dan 18,64 (40,91%), sedangkan pada ranah
Pasar Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan
hasil
belajar
kognitif
dengan rata-rata nilai pada siklus I 56,81
3. Bagi
guru,
hendaknya
pelaksanaan
tuntas 8 orang. Pada siklus II memperoleh
model Everyone Is Teacher Here dapat
rata-rata 75,45 tuntas 17 orang. Dengan
dijadikan salah satu alternatif dalam
demikian hasil belajar ranah kognitif
pelaksanaan
(pemahaman)
sebagai
siswa
mengalami
peningkatan sebesar 18,64.
hasil
belajar
afektif
(tanggung jawab) siswa kelas IV SDN 30 Pasar Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan dengan rata-rata nilai pada siklus I 53,97 tuntas 8 orang. Pada siklus II memperoleh rata-rata 85,22 tuntas 18 orang. Dengan demikian (tanggung
hasil
belajar
jawab)
ranah
siswa
afektif
mengalami
peningkatan sebesar 31,25.
Sehubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh, maka disarankan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan model Everyone Is Teacher Here sebagai berikut: 1. Bagi peneliti lain yang merasa tertarik dengan model Everyone Is Teacher Here agar dapat melakukan penelitian melalui model Everyone Is Teacher Here dengan menggunakan materi lain. 2. Bagi kepala sekolah, hendaknya dapat memotivasi dan membina guru untuk model
Everyone
Is
Teacher Here dalam pembelajaran di sekolah terutama pada pembelajaran IPS.
model
yang
untuk
pembelajaran menyenangkan
IPS
dan dapat
menciptakan
yang
aktif
serta
dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Bagi
pembaca
diharapkan
dapat
menambah pengetahuan dan wawasan tentang
pelaksanaan
pembelajaran
dengan model Everyone Is Teacher Here pada pembelajaran IPS.
Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Saran
menggunakan
suatu
digunakan
c. Model Everyone Is Teacher Here dapat meningkatkan
pembelajaran
Debayor, Akmal. 2011. “Model Pembelajaran Everyone”. Tersedia di http://akmal mr.blogspot.com/2011/03/model/pe mbelajaran/strategi/everyone.html. Diakses tanggal 05 Januari 2015. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BSNP. Desfitri, Rita, dkk. 2008. “Peningkatan Aktivitas, Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII2 MTsN Model Padang melalui Pendekatan Kontekstual”. Padang: Jurusan PMAT dan IPA FKIP Universitas Bung Hatta. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Gunawan, Rudy. 2011. Pendidikan IPS. Bandung: Alfabeta.
Hernawan, Asep. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Huda,
Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kunandar. 2013. Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembang Profesi Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Gramedia. Pebriyenni. 2009. Pembelajaran IPS II (Kelas Tinggi). Padang: Kerjasama Dikti Departemen Pendidikan Nasional dan PGSD FKIP Universitas Bung Hatta. Permendikbud Nomor 66 2013. 2013. Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Permendikbud. Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas. Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Taufik, Taufina dan Muhammadi. 2011. Mozaik Pembelajaran Inovatif. Padang: Sukabina Press.