Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
12 Pages
ISSN 2302-0164 pp. 16- 27
PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PENERAPAN PENGENDALIAN INTERN KAS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SABANG 1)
Reza Fauzan1, Muhammad Arfan2, Hasan Basri2 Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: This study aimed to test the effect of human resource capacity and organizational commitment to the implementation of the internal control of cash on the regional work units in the government of Sabang. The population in this study is numbered 28 RWU and 90 respondents comprising of the Head/Head/Head Office as Chairman and User Budget, Financial Administration Officer RWU (FAO-RWU) who examined the document and make a demand for payment of any cash disbursement books RWU, Treasurer expenditures, Treasurer receipt if the receipt of cash on the SKPD. Because the study population, the nature of this study is the census. The method of analysis used in this study is a multiple linear regression. The results of this study indicate (1) together variables of human resource capacity and organizational commitment affect the implementation of the internal control of cash. (2) partially human resource capacity variable effect on the implementation of the internal control of cash, and (3) partially variables influence organizational commitment towards the implementation of the internal control of cash. It can be seen from the value of the coefficient β1 = 0.449, coefficient β2 = 0.308, and R² value of 0.731. Keywords: Human Resource Capacity, Organizational Commitment, and Implementation of Internal Control of Cash
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kapasitas sumber daya manusia dan komitmen organisasi terhadap penerapan pengendalian intern kas pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Sabang. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 28 SKPD dan 90 orang responden yang terdiri dari Kepala Dinas/Kepala Badan/Kepala Kantor sebagai Pimpinan dan Pengguna Anggaran, Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPKSKPD) yang memeriksa dokumen permintaan pembayaran dan membuat buku atas setiap pengeluaran kas SKPD, Bendahara pengeluaran, Bendahara penerimaan jika ada penerimaan kas pada SKPD tersebut. Karena penelitian ini populasi maka sifat penelitian ini adalah sensus. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) secara bersama-sama variabel kapasitas sumber daya manusia dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap penerapan pengendalian intern kas. (2) secara parsial variabel kapasitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap penerapan pengendalian intern kas dan (3) secara parsial variabel komitmen organisasi berpengaruh terhadap penerapan pengendalian intern kas. Ini dapat dilihat dari nilai koefisien β1 = 0,449, nilai koefisien β2 = 0,308, dan nilai R2 sebesar 0,731. Kata Kunci: Kapasitas sumber daya manusia, komitmen organisasi, dan penerapan pengendalian intern kas
PENDAHULUAN
program pembangunan yang telah direncanakan
Kas merupakan komponen sumber daya
oleh pemerintah. Perubahan kas dipengaruhi
yang sangat penting di dalam melaksanakan
oleh dua aktivitas, yaitu penerimaan dan Volume 2, No. 2, Mei 2013 - 16
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pengeluaran kas. Penerimaan kas meliputi
intern kas, ini dapat dilihat dari temuan BPK
transaksi-transaksi
mengakibatkan
atas keterlambatan dalam penyetoran pajak dan
bertambahnya saldo kas tunai dan atau rekening
tidak menyiapkan buku kas oleh bendahara
bank milik entitas pemerintah daerah, baik yang
pengeluaran. Ini sebagai akibat dari masih
berasal dari pendapatan tunai, penerimaan
kurangnya kapasitas sumber daya manusia
piutang,
penerimaan
sebagai aparatur keuangan pemerintah dalam
pinjaman, maupun penerimaan lainnya. Kas
menerapkan pengendalian intern kas yang
sangat
mengikuti
yang
penerimaan
berperan
transfer,
didalam
menentukan
standar
pengendalian
intern
kelancaran kegiatan pemerintah. Oleh karena
pemerintah. Untuk menerapkan pengendalian
itu pemerintah harus dapat merencanakan dan
intern kas yang baik, maka kualitas sumber
mengendalikan uang kas agar tercipta suatu
daya manusia dan komitmen organisasi yang
jumlah uang kas yang optimal, dalam arti
melaksanakan fungsi pengendalian intern kas
keseimbangan terus menerus antara jumlah kas
sangatlah penting. Penerapan pengendalian
yang
untuk
intern kas sangat tergantung pada kemampuan
membiayai kegiatan pemerintah. Sangatlah
dan kemauan dari sumber daya manusia
penting bagi pemerintah untuk menyusun
tersebut. Secanggih apapun sistem dibangun,
anggaran kas sebagai alat dalam merencanakan
apabila sumber daya manusia (SDM) yang
dan mengendalikan kas.
mendukungnya tidak kompeten, maka dapat
tersedia
dengan
kebutuhan
Sumber Daya Manusia dalam suatu
dikatakan sistem tersebut akan mubazir atau
organisasi merupakan penentu yang sangat
setidaknya tidak akan memberikan manfaat
penting bagi keefektifan berjalannya kegiatan
yang optimal.
didalam organisasi. Sumber daya manusia mempunyai
peranan
penting
baik
secara
SDM pada unit kerja pemerintah terutama SDM aparatur yang terlibat dalam pengelolaan
perorangan ataupun kelompok, dan sumber
keuangan
daerah
daya manusia merupakan salah satu penggerak
memiliki
komitmen
utama atas kelancaran jalannya penerapan
penerapan pengendalian intern kas. Hal ini
Pengendalian
kas,
profesional
yang
tinggi
dan dalam
bahkan
maju
disebabkan karena tanpa sumber daya manusia
ditentukan
oleh
yang profesional dan tidak memiliki komitmen
keberadaan sumber daya manusianya. Salah
yang tinggi maka penerapan pengendalian
satu cara yang ditempuh oleh SKPD dalam
intern kas perlu dipertanyakan. Sumber daya
meningkatkan kinerja pegawainya, misalnya
manusia di subbag keuangan SKPD yang ada,
dengan
masih
mundurnya
Intern
harus
pemerintahan
melalui
pendidikan,
pelatihan,
kurang
memiliki
latar
belakang
pemberian kompensasi yang layak, pemberian
pendidikan akuntansi dan pelatihan-pelatihan
motivasi, dan menciptakan lingkungan kerja
untuk menjamin fungsi akuntansi berjalan
yang kondusif (Guritno dan Waridin, 2005:63).
dengan baik belum dilaksanakan.
Selain masih lemahnya pengendalian 17 -
Volume 2, No. 2, Mei 2013
Komitmen organisasi dari para anggota
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala akan sangat berpengaruh terhadap pengendalian
pengendalian intern kas yang memadai sebagai
intern kas, karena dengan komitmen yang tinggi
salah satu tindakan preventif terhadap adanya
akan
penyelewengan
berdampak
terhadap
penerapan
pengendalian intern kas yang baik pula, sebaliknya
bagi
individu
atau
dan
penyalahgunaan
dana
pembangunan.
aparatur
keuangan dengan komitmen organisasi rendah
KAJIAN KEPUSTAKAAN
akan mempunyai perhatian yang rendah pada
Hubungan Kapasitas Sumber Daya Manusia dengan Penerapan Pengendalian Intern Kas Pengendalian intern merupakan alat bantu
pencapaian tujuan organisasi dan cenderung berusaha memenuhi kepentingan pribadi.
yang
Komitmen organisasi yang kuat di dalam diri individu akan menyebabkan individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi sesuai
dengan
tujuan
dan
kepentingan
organisasi (Angle dan Perry, 1981; Porter, L. et al. 1974) serta akan memiliki pandangan positif dan lebih berusaha berbuat yang terbaik demi kepentingan organisasi (Porter, L. et al. 1974). Komitmen yang tinggi menjadikan individu peduli dengan nasib organisasi dan berusaha menjadikan organisasi ke arah yang lebih baik. Penerapan
pengendalian
intern
kas
akan
berjalan dengan baik apabila kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan komitmen organisasi yang dimiliki tinggi. Sebaliknya pengaruh kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan komitmen organisasi yang dimiliki rendah akan berdampak pada penerapan pengendalian intern kas yang buruk. Pemerintah daerah khususnya aparatur keuangan pemerintah daerah mempunyai tugas melaksanakan tugas umum pemerintahan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset kota sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Mengingat peranannya yang sangat penting didalam pengelolaan
membantu
mengendalikan
Dinas
pimpinan yang
dalam
dipimpinnya.
Pengendalian intern diharapkan dapat menjamin tersedianya berbagai macam informasi yang akurat, yang sangat berguna bagi pemerintah Daerah dalam proses pengambilan keputusan, dan pejabat yang berwenang dapat merasa terjamin akan setiap keputusan yang diambilnya karena informasi yang tersedia akurat. Oleh karena itu, pemerintahan perlu memiliki suatu pengendalian intern
yang
memadai, salah satunya adalah pengendalian intern kas. Karena kas adalah harta pemerintah Daerah yang mempunyai sifat cair (likuid), mudah
dicuri,
dipindahkan
serta
disalahgunakan. Tujuan pengendalian intern hanya akan dapat tercapai bila semua prosedur, metode dan cara yang menjadi unsur dari pengendalian
intern
tersebut
benar-benar
berjalan sebagaimana mestinya. Sehubungan dengan itu pengertian pengendalian intern dapat dijabarkan sebagai suatu proses. Selain itu pengendalian dilaksanakan oleh orang-orang, bukan semata-mata manual dan kebijakan formulir, akan tetapi orang-orang pada setiap tingkatan organisasi. Pengendalian intern dapat memberikan jaminan secara wajar, bukan
anggaran daerah maka perlu adanya suatu Volume 2, No.2, Mei 2013
- 18
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala jaminan mutlak kepada Kepala Dinas dan
kapasitas Sumber Daya Manusianya. Penerapan
Kepala Daerah. Oleh karena itu data akuntansi
Pengendalian Intern kas adalah hasil kerja yang
yang diperoleh dari suatu sistem kegiatan
dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok
akuntansi harus didukung oleh pengendalian
orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
intern yang kuat sehingga data akuntansi
wewenang dan tanggung jawab masing-masing
tersebut dapat terpercaya. Dalam hal ini maka
dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi
sangat diperlukan kapasitas
yang
sumber daya
manusia yang baik. Kapasitas mempunyai
bersangkutan
secara
legal,
tidak
melanggar hukum dan sesuai dengan moral sumber
peranan
daya
Walaupun sistem pengendalian intern kas
perorangan ataupun kelompok, dan kapasitas
yang dibangun sudah baik tetapi sumber daya
sumber daya manusia merupakan salah satu
manusianya tidak memiliki kapasitas untuk
penggerak utama atas kelancaran jalannya
melaksanakannya, maka akan menimbulkan
penerapan Pengendalian Intern kas, bahkan
hambatan
maju mundurnya pemerintahan ditentukan oleh
pengendalian intern kas yang ada dan akhirnya
keberadaan sumber daya manusianya. Untuk itu
penerapan pengendalian intern kas bisa jadi
setiap
dan
kualitasnya
buruk.
sebagai
pemahaman
pegawai
mengatur
perlu
keberadaan
baik
maupun etika (Prawirosentono, 1999).
secara
SKPD
penting
manusia
memperhatikan pegawainya
dalam
pelaksanaan
Selain
penerapan
itu,
terhadap
rendahnya tugas
dan
usaha meningkatkan kinerja yang baik (Triyana,
fungsinya serta hambatan di dalam penerapan
2006:2). Keberhasilan suatu organisasi sangat
pengendalian intern kas juga dapat berdampak
dipengaruhi
daya
pada keterlambatan penyelesaian tugas yang
manusianya. Setiap organisasi akan selalu
harus diselesaikan. Oleh karena itu maka untuk
berusaha
keberhasilan
oleh
untuk
kapasitas
sumber
meningkatkan
kinerja
dalam
suatu
pelaksanaannya
pegawainya, dengan harapan apa yang menjadi
tersebut manajemen harus dapat menempatkan
tujuan pemerintah akan tercapai. Salah satu cara
unsur SDM yang profesional sesuai dengan
yang
kedudukan dan fungsinya tanpa menghilangkan
ditempuh
oleh
SKPD
dalam
meningkatkan kinerja pegawainya, misalnya dengan
melalui
pendidikan,
pelatihan,
pemberian kompensasi yang layak, pemberian motivasi, dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif (Guritno dan Waridin, 2005:63). Sukses tidaknya seorang pegawai yang sebagai aparatur keuangan akan dapat diketahui apabila SKPD yang bersangkutan menerapkan pengendalian intern kas yang sebagaimana mestinya yang tentunya dipengaruhi oleh 19 -
Volume 2, No. 2, Mei 2013
segi-segi norma, etika serta moral.
Hubungan Komitmen Organisasi dengan Penerapan Pengendalian Intern Kas Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam
suatu
ditentukan
bidang oleh
profesionalisme,
dan
pekerjaan
banyak
tingkat
kompetensi,
juga
komitmennya
terhadap bidang pekerjaan yang ditekuninya (Amilin dan Dewi, 2008). Keberhasilan suatu
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala organisasi sangat dipengaruhi oleh komitmen
moral dan menerima nilai yang ada serta tekad
organisasinya. Pegawai dengan komitmen yang
dari dalam diri untuk mengabdi pada organisasi
tinggi dapat diharapkan akan memperlihatkan
(Supriyono, 2004:601).
penerapan
pengendalian
yang
Wiener (1982) mendefinisikan komitmen
optimal. Seseorang yang bergabung dalam
organisasi sebagai dorongan dari dalam diri
organisasi pada sebuah SKPD dituntut adanya
individu untuk berbuat sesuatu agar dapat
komitmen dalam dirinya. Sebagai definisi yang
menunjang
umum, Luthans (2002) mengartikan komitmen
dengan
organisasional sebagai sikap yang menunjukkan
kepentingan
“loyalitas” pegawai dan merupakan proses
kepentingan sendiri. Komitmen akan membuat
berkelanjutan
anggota
organisasi lebih produktif (Luthans, 2002).
organisasi mengekspresikan perhatian mereka
Komitmen yang tinggi menjadikan individu
kepada kesuksesan dan kebaikan organisasinya.
peduli dengan nasib organisasi dan berusaha
bagaimana
intern
kas
seorang
Komitmen mencakup juga keterlibatan kerja.
keberhasilan
tujuan
dan
organisasi
lebih
sesuai
mengutamakan
organisasi
dibandingkan
menjadikan organisasi kearah yang lebih baik.
Hal ini disebabkan karena antara
Penerapan pengendalian intern kas akan
keterlibatan kerja dengan komitmen organisasi
berjalan
sangat erat hubungannya. Keterlibatan kerja
organisasi yang dimiliki pimpinan tinggi.
sebagai derajat kemauan untuk menyatukan
Sebaliknya pengaruh komitmen organisasi yang
dirinya dengan pekerjaan, menginvestasikan
dimiliki pimpinan rendah akan berdampak pada
waktu,
penerapan pengendalian intern kas yang buruk.
kemampuan
pekerjaan, sebagai
dan
bagian
dan
energinya
untuk
menganggap
pekerjaannya
utama
kehidupannya
dari
dengan
baik
apabila
komitmen
METODE PENELITIAN
Populasi Penelitian
(Mardiana, 2004:177). Semakin kuat komitmen, semakin kuat
Populasi dalam penelitian ini berjumlah
kecenderungan seseorang untuk diarahkan pada
28 SKPD dan 90 orang responden yang terdiri
tindakan sesuai dengan standar (Imronudin,
dari Kepala Dinas/Kepala Badan/Kepala Kantor
2004:4) dalam Rachmawati (2009). Komitmen
sebagai Pimpinan dan Pengguna Anggaran,
organisasi yang kuat akan mendorong individu
Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-
berusaha keras mencapai tujuan organisasi
SKPD) yang memeriksa dokumen permintaan
(Angle dan Perry, 1981; Porter et al., 1974).
pembayaran dan membuat buku atas setiap
Komitmen
dan
pengeluaran kas SKPD, Bendahara pengeluaran,
dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran
Bendahara penerimaan jika ada penerimaan kas
(goal) yang ingin dicapai oleh organisasi.
pada
Komitmen organisasi bisa tumbuh disebabkan
responden tersebut adalah karena dianggap
karena individu memiliki ikatan emosional
memiliki
terhadap organisasi yang meliputi dukungan
Sumber
menunjukkan
keyakinan
SKPD
tersebut.
tanggung Daya
Alasan
jawab
Manusia
atas dan
pemilihan
Kapasitas Komitmen
Volume 2, No.2, Mei 2013
- 20
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Organisasi terhadap penerapan Pengendalian
dengan
menggunakan
Intern Kas. Penelitian ini dilakukan pada 28
pertanyaan terstruktur) yang disebarkan pada
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
responden
Lingkungan Pemerintah Kota Sabang karena
pelaksanaan pengendalian intern kas.
yang
kuesioner
berhubungan
(daftar
dengan
Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut telah
Skala pengukuran variabel ini adalah
menerapkan sistem pengendalian intern. Karena
skala interval dengan menggunakan skala likert
penelitian ini populasi maka sifat penelitian ini
5 poin dengan memberikan nilai pada setiap
adalah sensus.
jawaban. Bentuk ini disajikan dalam nilai
Teknik Pengumpulan Data
variabel
Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer, pengumpulan datanya dilakukan dengan
Y
berdasarkan
variabel,
konsep
variabel, indikator, skala pengukuran serta bobot nilainya.
cara :
Wawancara Penulis
2.
mengadakan
wawancara
langsung dengan responden
Variabel Independen (X) Terdapat dua variabel independen dalam
penelitian ini, yaitu:
Mengedarkan kuesioner
1. Kapasitas Sumber Daya Manusia (X1)
Mengedarkan angket pertanyaan dalam
Individu
bentuk kuesioner. Agar lebih efektif,
kemampuan,
kuesioner
maupun
disebarkan
dengan
cara
baik
dalam
tingkatan
organisasi/kelembagaan,
sistem
untuk
melaksanakan
diantar langsung oleh peneliti kepada
fungsi-fungsi atau kewenangannya untuk
responden
yang
mencapai tujuannya secara efektif dan
berwenang yang terdapat pada masing-
efisien (Laporan akhir studi GTZ &
masing Satuan Kerja Perangkat Daerah
USAID/CLEAN Urban (2001)). Skala
(SKPD) di Lingkungan Pemerintah
pengukuran variabel ini adalah skala
Kota Sabang.
interval dengan menggunakan skala likert
yaitu
pejabat
5 poin dengan memberikan nilai pada Operasional Variabel
setiap jawaban.
Ada beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini :
2. Komitmen Organisasi (X2)
Variabel Dependen (Y)
Menurut Mitchell (1992)
Variabel dependen dari penelitian ini
organisasional adalah suatu orientasi nilai
adalah penerapan pengendalian intern kas.
terhadap kerja yang menunjukkan bahwa
Variabel ini diukur dengan menggunakan
individu
indikator unsur pengendalian intern menurut
pekerjaannya,
Arens dan Lubblecke (2001). Pengumpulan
kepuasan
data mengenai variabel dependen ini diperoleh
memberikan status bagi individu. Yang
1.
21 -
Volume 2, No. 2, Mei 2013
sangat
memikirkan
pekerjaan
hidup,
Komitmen
dan
memberikan pekerjaan
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala menjadi indikator komitmen organisasi
tidak dimasukkan dalam penelitian ini (error
adalah bekerja keras,
term / ) dihitung dengan cara = 1 – R2.
menyenangkan,
menerima tugas, menemukan nilai-nilai, bangga,
inspirasi, memilih organisasi,
tempat
kerja,
dan
peduli.
Hasil Pengujian secara Parsial
Skala
a. Pengaruh kapasitas sumber daya manusia
pengukuran variabel ini adalah skala
terhadap penerapan pengendalian intern
interval dengan menggunakan skala likert
kas
5 poin dengan memberikan nilai pada
Hasil
penelitian
terhadap
kapasitas
sumber daya manusia (X1) diperoleh nilai β1 =
setiap jawaban.
0,449, dengan demikian Ha : β1 ≠ 0 yaitu 0,449 ≠
Metode Analisis Secara matematis model regresi linear berganda
dalam
penelitian
ini
dapat
diformulasikan sebagai berikut :
Berdasarkan
hasil
perhitungan
menunjukkan bahwa secara parsial variabel kapasitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap penerapan pengendalian intern kas
Y = α + ß 1 X 1 + β2 X 2 + ε
pada SKPD-SKPD di Lingkungan Pemerintah
Keterangan : Y
0.
Kota Sabang.
= Penerapan Pengendalian Intern Kas
b. Pengaruh komitmen organisasi terhadap
α
= konstanta
penerapan pengendalian intern kas
X1
= Kapasitas Sumber Daya Manusia
Hasil
X2
= Komitmen Organisasi
organisasi (X2) diperoleh nilai β2 = 0,308,
ß 1 , β2
= Koefisien regresi
dengan demikian Ha : β1 ≠ 0 yaitu 0,308 ≠ 0.
ε
= Error
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa
HASIL PEMBAHASAN Analisis
regresi
determinasi.
secara
parsial
terhadap
variabel
komitmen
komitmen
organisasi berpengaruh terhadap penerapan digunakan
untuk
memperoleh nilai-nilai koefisien regresi dan koefisien
penelitian
Koefisien
pengendalian intern kas pada SKPD-SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Sabang.
regresi
Berdasarkan persamaan dan hasil output
digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
olah data di muka dapat diketahui hasil-hasil
independen terhadap variabel dependen baik
penelitian sebagai berikut:
secara parsial maupun secara bersama-sama, sedangkan
koefisien
digunakan
untuk
determinasi
2
1. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,855
(R )
menunjukkan bahwa derajat hubungan
besarnya
(korelasi) antara variabel independen
pengaruh variabel independen terhadap variabel
dengan variabel dependen sebesar 85,5%.
dependen secara bersama-sama (simultan).
Artinya kapasitas sumber daya manusia
Untuk mengetahui pengaruh variabel lain yang
dan komitmen organisasi mempunyai
mengetahui
Volume 2, No.2, Mei 2013
- 22
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala hubungan
terhadap
penerapan
pengendalian intern kas sebesar 85,5%. 2
2. Koefisien determinasi (R ) sebesar 0,731
intern kas dianggap rendah jika kapasitas sumber daya manusia dan komitmen organisasi dianggap konstan atau tetap.
artinya penerapan pengendalian intern kas sebesar 73,1% dipengaruhi oleh
Tabel 1. Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Kapasitas
kapasitas sumber daya manusia dan
Sumber Daya Manusia dan Komitmen
komitmen organisasi, sedangkan 26,9%
Organisasi
terhadap
Pengendalian Intern Kas
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak 3. Koefisien regresi (β) : a. Koefisien regresi kapasitas sumber daya manusia sebesar 0,449 artinya setiap
kenaikan
100%
Koefisien Regresi
Variabel
dimasukkan dalam penelitian ini.
Penerapan
Kapasitas Sumber Daya Manusia (X1) Komitmen Organisasi (X2)
0,449 0,308
Sumber: Data primer tahun 2012 (Hasil olahan)
kapasitas
sumber daya manusia maka secara
Konstanta (α1)
: 1,492
relatif akan meningkatkan penerapan
Koefisien korelasi (R)
: 0,855
pengendalian
Koefisien determinasi (R2) : 0,731
intern
kas
sebesar
44,9%. Jadi dengan adanya kapasitas sumber
daya
berpengaruh
manusia
terhadap
akan
penerapan
pengendalian intern kas.
Berdasarkan
hasil
output
komputer
melalui program SPSS dari nilai Coefficients di atas, maka persamaan regresi linear berganda
b. Koefisien regresi komitmen organisasi
diperoleh sebagai berikut :
sebesar 0,308 artinya setiap 100% pengaruh komitmen organisasi maka secara
relatif
akan
meningkatkan
penerapan pengendalian intern kas sebesar 30,8%, Jadi dengan adanya komitmen berpengaruh
Y = 1,492 + 0,449 X1 + 0,308 X2 + Ɛ
organisasi terhadap
Hasil Pengujian secara Bersama-sama Untuk pengaruh secara bersama-sama
akan
dapat dilakukan dengan melihat nilai koefisien
penerapan
regresi. Berdasarkan hasil pengujian pengaruh
pengendalian intern kas.
kapasitas sumber daya manusia dan komitmen
4. Konstanta sebesar 1,492, mempunyai arti
organisasi terhadap penerapan pengendalian
jika variabel kapasitas sumber daya
intern kas secara bersama-sama diperoleh nilai
manusia
organisasi
koefisien β1 = 0,449, nilai koefisien β2 = 0,308,
besarnya
dan nilai R2 sebesar 0,731. Dengan demikian
penerapan pengendalian intern kas adalah
hipotesis Ha diterima (β1, β2 ≠ 0) dan menolak
1,492 pada satuan skala likert. Dengan
H0. Sehingga dapat dinyatakan bahwa kapasitas
kata lain bahwa penerapan pengendalian
sumber daya manusia dan komitmen organisasi
dianggap
23 -
dan
komitmen
konstan,
maka
Volume 2, No. 2, Mei 2013
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala secara bersama-sama mempengaruhi penerapan
terdiri
pengendalian
73,1%
Penatausahaan Keuangan (PPK), Bendahara
sementara 26,9% dipengaruhi oleh variabel lain
Pengeluaran, dan Bendahara Penerimaan pada
yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
masing-masing
Pengaruh sebesar 73,1% menunjukkan bahwa
melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
intern
kas
sebesar
pengaruh yang erat karena nilai koefisien 2
determinasi R = 0,731 lebih besar dari 0,5. Jika dilihat dari koefisien korelasi (R) sebesar 0,855 menunjukkan
bahwa
derajat
hubungan
(korelasi) antara variabel independen dengan variabel dependen sebesar 85,5%.
dari
Pengguna
SKPD
Anggaran,
diharapkan
Pejabat
mampu
1. Pemisahan tugas yang cukup 2. Otorisasi yang pantas atas transaksi dan aktivitas 3. Dokumen dan catatan yang memadai 4. Pengendalian fisik atas aktivitas dan catatan 5. Pengecekan
independen
atas
Pembahasan Hasil Hipotesis
pelaksanaannya. Arens and Lubblecke
Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia
(2001)
dan
Komitmen
Organisasi
terhadap
Apabila hal tersebut dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya maka akan memberi
Penerapan Pengendalian Intern Kas Hasil yang diperoleh dari pengujian
dampak yang baik bagi penerapan pengendalian
secara bersama-sama mendukung hipotesis,
intern kas Pemerintah Kota Sabang di masa
artinya kapasitas sumber daya manusia dan
yang akan datang.
komitmen
organisasi
secara
bersama-sama
berpengaruh terhadap penerapan pengendalian
Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia
intern kas. Pengaruh yang diberikan oleh kedua
terhadap Penerapan Pengendalian Intern Kas
variabel tersebut sangat besar. Tetapi juga masih
Hasil pengujian secara parsial, diperoleh
terdapat faktor lain yang menentukan penerapan
nilai koefisien regresi (β1) kapasitas sumber
pengendalian
adanya
daya manusia sebesar 0,449, artinya setiap
kapasitas sumber daya manusia dan komitmen
100% peningkatan kapasitas sumber daya
organisasi dalam pengelolaan keuangan daerah
manusia maka secara relatif akan meningkatkan
dapat memberikan suatu perubahan yang baik
penerapan pengendalian intern kas sebesar
di masa yang akan datang demi perbaikan
44,9%.
penerapan pengendalian intern kas pemerintah
penelitian
yang
pernah
dilakukan
oleh
Kota Sabang.
Indriasari
dan
Nahartyo
(2008)
yang
intern
kas.
Dengan
Hasil
penelitian
ini
mendukung
Penerapan pengendalian intern kas pada
menyimpulkan bahwa secara parsial kapasitas
Pemerintah Kota Sabang dilakukan oleh seluruh
sumber daya manusia berpengaruh positif
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Dalam
terhadap
hal penerapan pengendalian intern kas pada
pelaporan keuangan pemerintah daerah. Logis
bagian akuntansi /sub bagian keuangan yang
dari temuan ini adalah ketika seseorang
keterandalan
dan
ketepatwaktuan
Volume 2, No.2, Mei 2013
- 24
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala memiliki kapasitas yang dibutuhkan untuk
maka
melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang
penerapan pengendalian intern kas sebesar
menjadi tanggung jawabnya maka ia akan
30,8%. Penelitian ini mendukung penelitian
menyelesaikan pekerjaan/tugasnya dengan baik
sebelumnya yang dilakukan oleh Rachmawati
dan lebih cepat.
(2009) yang menyebutkan bahwa komitmen
Penelitian
mendukung
relatif
akan
meningkatkan
berbagai
organisasi berpengaruh signifikan terhadap
literatur yang menjelaskan tentang tujuan dari
kinerja pegawai bidang keuangan PEMDA
sumber
memberikan
Kabupaten Sukoharjo. Komitmen organisasi
keyakinan yang memadai mengenai pencapaian
dari para anggota akan sangat berpengaruh
tujuan pemerintah daerah yang tercermin dari
terhadap
diterapkannya
kas.
dengan komitmen yang tinggi akan berdampak
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008,
terhadap penerapan pengendalian intern kas
yang menyebutkan bahwa untuk mencapai
yang baik pula, sebaliknya bagi individu atau
pengelolaan keuangan daerah yang efektif,
aparatur keuangan dengan komitmen organisasi
efisien, transparan dan akuntabel, pimpinan
rendah akan mempunyai perhatian yang rendah
wajib
pada
daya
ini
secara
manusia
yaitu
pengendalian
melakukan
intern
pengendalian
atas
pengendalian intern kas,
pencapaian
tujuan
karena
organisasi
dan
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dengan
cenderung berusaha memenuhi kepentingan
menerapkan
pribadi.
Sistem
Pengendalian
Intern
Pemerintah. Penerapan pengendalian intern kas sangat
tergantung
pada
kemampuan
dan
kemauan dari sumber daya manusia tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Secanggih apapun sistem dibangun, apabila
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan
sumber daya manusia yang mendukungnya
mengenai pengaruh kapasitas sumber daya
tidak kompeten, maka dapat dikatakan sistem
manusia dan komitmen organisasi terhadap
tersebut akan mubazir atau setidaknya tidak
penerapan
akan memberikan manfaat yang optimal. SDM
diambil
pada unit kerja pemerintah terutama SDM
menunjukkan:
aparatur
1.
yang terlibat dalam
pengelolaan
pengendalian kesimpulan.
Kapasitas
intern
Hasil
sumber
daya
kas
dapat
penelitian
ini
manusia
dan
keuangan daerah harus profesional dalam
komitmen organisasi secara bersama-sama
penerapan pengendalian intern kas.
berpengaruh
terhadap
penerapan
pengendalian intern kas pada SKPD-SKPD Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Penerapan Pengendalian Intern Kas Hasil pengujian secara parsial terhadap
di Lingkungan Pemerintah Kota Sabang. 2.
Secara parsial, kapasitas sumber daya manusia
dan
komitmen
variabel X2 diperoleh nilai β2 = 0,308 artinya
berpengaruh
setiap 100% peningkatan komitmen organisasi
pengendalian intern kas.
25 -
Volume 2, No. 2, Mei 2013
terhadap
organisasi penerapan
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Keterbatasan
Saran
1. Penelitian ini dilakukan hanya di satu
Saran
wilayah Provinsi Aceh, yaitu Kota Sabang
untuk
SKPD
di
Lingkungan
Pemerintah Kota Sabang
sehingga hasil penelitian belum dapat
Dalam upaya peningkatan penerapan
digeneralisir ke semua objek. Dengan kata
pengendalian intern kas peneliti memberi
lain validitas eksternal dari hasil penelitian
beberapa saran :
ini masih rendah.
1. Para Pejabat Pengelolaan Keuangan pada
2. Instrumen dan daftar pertanyaan yang
masing-masing SKPD khususnya Pengguna
digunakan dalam penelitian ini sebagian
Anggaran,
Pejabat
besar dikembangkan sendiri oleh peneliti,
Keuangan,
Bendahara
selebihnya
Bendahara Penerimaan hendaknya memiliki
mengadopsi
Pemerintah
Nomor
dari
60
Peraturan
Tahun
2008,
Penatausahaan Pengeluaran,
kemampuan dan SDM yang berkualitas.
dikembangkan dari instrumen Mitchell
2. Apabila pegawai yang bukan berasal dari
(1992) dan Laporan akhir studi GTZ dan
disiplin ilmu akuntansi ditempatkan sebagai
USAID/CLEAN Urban (2001). Peneliti
PPK dan Pembantu PPK pada SKPD
berusaha menyesuaikan dengan kondisi
hendaknya dapat diberikan pembekalan
yang ada dan telah melakukan beberapa
yang cukup mengenai dasar-dasar akuntansi.
kali perbaikan namun tetap
memiliki
kelemahan-kelemahan. 3. Keterbatasan
masing SKPD hendaknya lebih disiplin
yang
dirasa
cukup
mengganggu dalam penelitian ini adalah model
yang
3. Para Kepala SKPD dan PPK pada masing-
digunakan.
Model
dalam bekerja dan mampu menerapkan pengendalian intern kas
yang
digunakan dalam penelitian ini bukanlah model yang telah teruji di dalam penelitian
Saran untuk Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
sebelumnya. Model penelitian ini dibangun
peneliti
atas dugaan yang kuat akan hubungan
selanjutnya peneliti memberi beberapa saran
variabel yang dihipotesiskan.
yaitu :
4. Kurangnya pemahaman dari responden terhadap
pertanyaan-pertanyaan
kuisioner
serta
keseriusan
sikap
dalam
dalam
kepedulian
menjawab
dan
semua
selanjutnya.
1. Menambah
seperti
2. Mempertimbangkan variabel-variabel lain
subjektivitas
penerapan
dapat
responden
sekretaris pada setiap SKPD.
yang
responden
perbaikan
pembantu PPK, pembantu Bendahara, dan
pertanyaan-pertanyaan yang ada. Masalah dari
jumlah
Untuk
diduga
berpengaruh
pengendalian kebijakan
terhadap
intern
pemerintah
kas,
mengakibatkan hasil penelitian ini rentan
misalnya
dalam
terhadap biasnya jawaban responden.
melakukan penerapan pengendalian intern kas melalui peraturan perundang-undangan Volume 2, No.2, Mei 2013
- 26
Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala yang berlaku atau peraturan kepala daerah.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Amilin & Dewi, 2008. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia. Volume 12, No. 1. Hal: 13-24. Angle, H.L. and J.L. Perry, 1981. An Empirical Assessment of Organizational Commitment and Organizational Effectiveness. Administrative Science Quarterly 26. Hal: 114. Arens & Lubblecke, 2001. Auditing Pendekatan Terpadu, Alih Bahasa oleh Amir Abdi Jusuf, Rudi Tambunan Edisi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Guritno, B. dan Waridin, 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja. Jurnal Riset Bisnis Indonesia. Vol 1, No 1. Hal : 63-74. Indriasari, D. dan Ertambang Nahartyo, 2008. Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Berpengaruh Terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah Kota Palembang). The 1 Accounting Conference Faculty of Economics. Universitas Indonesia, Depok. Tanggal: 7-9 November. Luthans, F., 2002. Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill. Inc. Mardiana, T., 2004. Pengaruh Karakteristik individu Karakteristik Pekerjaan Dan Pengalaman Kerja Terhadap Komitmen Organisasi (Studi Empiris Pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Telaah Bisnis. Vol. 5, No. 2. Hal:
27 -
Volume 2, No. 2, Mei 2013
175-191. Mitchel T.R., 1992. People in Organization: in Introduction to Organization Behavior. Tokyo: MC Graw Hill Book Comp. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Porter, L. et al., 1974. Organizational commitment, job satisfaction and turnover among psychiatric technicians. Journal of Applied Psychology 59 (5). Hal: 603-609. Prawirosentono, S., 1999. Kebijakan Kinerja Pegawai. Yogyakarta: BPFE. Rachmawati, S., 2009. Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Bidang Keuangan pada PEMDA Kabupaten Sukoharjo. Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah. Supriono, R.A., 2004. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Keinginan Sosial Terhadap Hubungan antara Partisipasi Penganggaran dengan Kinerja Manajer. Kumpulan Materi Simposium Nasional Akuntansi VII. Denpasar. Tim GTZ-USAID/CLEAN Urban. Januari 2001. Pengembangan Kapasitas bagi Pemerintahan Daerah-Suatu Kerangka Kerja bagi Pemerintah dan Dukungan Donor. Laporan Akhir: Studi Pengkajian Kebutuhan Pengembangan Kapasitas bagi Pemerintah Daerah dan DPRD. www.gtzsfdm.or.id Triyana. C., 2006. Visionary Leadership. Jakarta: Bumi Aksara. Wiener, Y., 1982. Commitment in Organizational A Normative View. Academy of Management Review. Vol. 7, No. 3. Hal: 418-428.