IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA KEGIATAN KEPRAMUKAAN MELALUI SISTEM AMONG DI SDN 4 CENDONO KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TAHUN PELAJARAN 2014/2015
JURNAL PENELITIAN
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh CHOIRUN NISA’ S811402032
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015
1
THE IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION IN BOY SCOUTING ACTIVITY THROUGH AMONG SYSTEM IN SDN 4 CENDONO OF DAWE SUB DISTRICT OF KUDUS REGENCY IN THE SCHOOL YEAR 2014/2015. Choirun Nisa’, Muhammad Akhyar1, Siti Sutarmi Fadhilah2, Magister of Education Technology of Postgraduate Program UNS ABSTRACT The objective of research was to find out: (1) the character education implantation planning pattern, (2) character education implantation pattern, (3) evaluation pattern of character education implantation in Boy Scout activity through Among system, (4) constraints and solution to dealing with the character education implantation implementation, and (5) the effectiveness of character education implantation implementation in Boy Scout activity through Among system in SDN 4 Cendono of Dawe Sub District of Kudus. This study was combined qualitative and quantitative research. The quantitative research was taken place in SDN 4 Cendono of Dawe Sub District of Kudus regency using 9-10 year students as the sample, consisting of 30 students. Techniques of collecting data used were interview, observation, and documentation as well as questionnaire. The data analysis was conducted using t-test analysis. The results of research were as follows. (1) The planning activity was conducted to develop Learning Implementation Plan (RPP) of Boy Scout extracurricular activity including: school name, standard competency, basic competency, indicator, learning objective, material, method, learning procedure, learning source, and assessment. (2) The implementation of Boy Scout activity in SDN 4 Cendono with Among system was conducted in 3 activity stages: preliminary, main and closing in which the character values were implanted such as religious, tolerant, and discipline. (3) Evaluation the Boy Scout builder conducted included four aspects: cognitive aspect, religious character, tolerance and discipline. Each aspect was assigned score 1-4. (4) The obstructions encountered in Boy Scout activity included: teacher’s incomprehensive understanding on character education concept. The attempt the school took was to improve the teachers’ understanding on character education through training activity or book reading. (5) The implementation of character education implantation in Boy Scouting activity through Among system in SDN 4 Cendono proved to improve the character of students effectively. Keywords: character education, Boy Scout, Among system PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sua
kemanusiaannya
dalam
bing,
mengajar,
melatih,
membim dan
tu proses atau usaha dari manusia
menanamkan nilai-nilai serta dasar-
dewasa
dasar
yang
telah
sadar
akan
pandangan
hidup
pada
2
generasi
muda,
agar
nantinya
menjadi manusia yang sadar dan
VI dan kegiatan seni seperti seni tari, lukis, batik dan kaligrafi.
bertanggung jawab akan tugas-tugas
Lee
(2012:2)
dalam
hidupnya sebagai manusia, sesuai
penelitiannya yang berjudul “Moral
dengan
and character education in Taiwan:
sifat
hakiki
dan
ciri-ciri
kemanusiaannya.
History and lessons to be drawn”.
Pentingnya pendidikan terse
Pendidikan moral dan karakter telah
but ditegaskan dalam UU Republik
menjadi subjek wajib di sekolah
Indonesia
Taiwan
sebagai
No.
20
berikut
Tahun
Pedidikan
2003
selama
beberapa
dekade.
adalah
Namun, sejak tahun 2004 kursus
usaha sadar dan terencana untuk
pendidikan moral dan karakter tidak
mewujudkan suasana belajar dan
lagi bagian dari kurikulum resmi
proses pembelajaran agar peserta
karena reformasi pendidikan.
didik secara aktif mengembangkan
Kegiatan penanaman karak
potensi dirinya untuk memiliki keku
ter dalam diri peserta didik tidak
atan
hanya
spiritual,
keagamaan,
pendi
melalui
kegiatan
kurikuler
dikan diri, kepribadian, kecerdasan,
(program pendidikan) saja, namun
akhlak
dapat
mulia
serta
keterampilan
melalui
kegiatan
ekstra
yang diperlukan dirinya, masyarakat,
kurikuler. Hal itu diperkuat dalam
bangsa dan Negara (Hasbullah, 2006:
pasal 3 UU no 20 Tahun 2003
304)
tentang sistem pendidikan nasional Kegiatan
pembelajaran
di
yang
menyebutkan
bahwa
fungsi
SDN 4 Cendono sudah berusaha
pendidikan nasional adalah mengem
melaksanakan sesuai harapan pada
bangkan potensi peserta didik.Selain
Undang-Undang
tahun
itu, juga terdapat dalam pasal 12
2003, yaitu di samping mentransfer
ayat (1b) yang menyatakan bahwa
ilmu pengetahuan juga menanamkan
“Setiap peserta didik pada setiap
norma-norma agama, norma budaya,
satuan pendidikan berhak mendapat
norma social, dan adat istiadat yang
kan
berlaku di lingkungannya. Hal itu
dengan bakat, minat, dan kemam
dapat dilihat pada kegiatan yang su
puannya”. Sehingga dalam hal ini pe
dah berlangsung setelah KBM, ada
nanaman karakter dalam diri peserta
kegiatan sholat dhuhur berjamaah,
didik dapat diperoleh dengan me
kegiatan qiroah bagi kelas IV, V dan
ngikuti kegiatan di luar jam sekolah
RI
no
20
pelayanan
pendidikan
sesuai
yang sesuai dengan bakat, minat,
3
dan
kemampuannya.
itu,
yang beriman, bertakwa, berakhlak
peserta didik juga merasa senang
mulia, berjiwa patriotik, taat hukum,
dengan kegiatan yang mereka ikuti
disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai
sehingga
langsung
luhur bangsa, dan memiliki keca
mereka juga memperoleh pendidikan
kapan hidup sebagai kader bangsa
karakter melalui kegiatan di luar jam
dalam
sekolah.
Negara Kesatuan Republik Indonesia,
secara
Selain
tidak
Di setiap lembaga pendidi kan khususnya lembaga pendidikan
menjaga
dan
membangun
mengamalkan Pancasila, serta meles tarikan lingkungan hidup.
formal telah diwajibkan memiliki
Dengan
demikian
diharap
program pengembangan pribadi pe
kan setiap peserta didik yang me
serta didik guna menyokong keber
ngikuti
hasilan proses belajar. Salah satu
pramuka memiliki karakter yang se
program
suai dengan tujuan yang terdapat
adalah
yang
sering
dengan
diterapkan
mewajibkan
salah
dalam
kegiatan
ekstrakurikuler
Gerakan
Pramuka
dan
satu kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengikuti kegiatan Pramuka dengan
seluruh peserta didik dan menetap
sungguh-sungguh agar kegiatan ini
kan kegiatan ekstrakurikuler pilihan.
memberikan dampak yang baik bagi
Salah satu kegiatan ekstra
kepribadian peserta didik, terutama
kurikuler yang dapat menjadi wadah
dapat menumbuhkan karakter pe
bagi guru untuk menanamkan pen
serta didik. Kegiatan pramuka yang
didikan
kegiatan
dilaksanakan di SDN 4 Cendono di
ekstrakurikuler pramuka. Di dalam
mulai dari golongan siaga (S) mulai
kegiatan
ekstrakurikuler
usia 7-10 tahun, dan golongan peng
terdapat
pelatihan-pelatihan
karakter
adalah
pramuka yang
galang (G) mulai usia 11-15 tahun.
membentuk peserta didik menjadi
Program implementasi pendi
pribadi yang mandiri dan berbudi
dikan
pekerti luhur. Hal itu sesuai dengan
kepramukaan di SDN 4 Cendono
tujuan
yang
Kecamatan Dawe Kudus merupakan
tertuang dalam pasal 4 Undang-
program yang dilakukan oleh guru
Undang
gerakan
kegiatan
2010
dalam upaya untuk menanamkan
Pramuka
yang
pendidikan karakter kepada peserta
berbunyi Gerakan pramuka bertuju
didik dalam kegiatan ekstrakurikuler
an
pramuka. Nilai-nilai karakter yang
Gerakan
untuk
12
melalui
Tahun
Tentang
Nomor
pramuka
karakter
membentuk
setiap
pramuka agar memiliki kepribadian
ditanamkan
oleh
guru
dalam
4
kegiatan
ekstrakurikuler
pramuka
sistem
Among,
(5)
menguji
antara lain disiplin, religius, mandiri,
efektifitas pelaksanaan penanaman
kreatif, cinta tanah air, toleransi dan
pendidikan karakter dalam kegiatan
jujur.Untuk nilai karakter religius
pramuka melalui sistem Among.
dapat diterapkan dengan berdoa di awal dan di akhir kegiatan ekstra
METODE PENELITIAN
kurikuler. Sedangkan nilai karakter
Penelitian
ini
merupakan
mandiri, kreatif,cinta tanah air, tole
gabungan penelitian kualitatif dan
ransi,dan
kuantitatif.
selama
nilai
jujur
proses
ditanamkan
kegiatan
ekstra
kurikuler pramuka berlangsung.
Metode
kualitatif
digunakan untuk menemukan pola perencanaan penanaman pendidikan
Penanaman pendidikan ka
karakter,
pelaksanaan
pada peserta didik, dapat
karakter,
evaluasi
rakter
pendidikan dan
cara
dilaksanakan pada kegiatan pembe
mengatasi hambatan dalam kegiatan
lajaran formal/kurikuler dan pada
pramuka,
kegiatan ekstrakurikuler. Penanaman
kuantitatif digunakan untuk menguji
pendidikan karakter pada kegiatan
efektifitas pelaksanaan penanaman
ekstrakurikuler yang paling efektif
pendidikan karakter dalam kegiatan
adalah
pramuka melalui sistem Among di
kegiatan
pramuka
ekstrakurikuler
dengan
metode
sistem
Among.
sedangkan
metode
SDN 4 Cendono Kecamatan Dawe Kudus.
Tujuan penelitian ini adalah
Sampel penelitian ini adalah
untuk menemukan: (1) Pola perenca
peserta
naan penanaman pendidikan karak
tahun sebanyak 30 orang. Teknik pe
ter dalam kegiatan pramuka melalui
ngumpulan data adalah wawancara,
sistem Among. (2) Pola pelaksanaan
observasi, dokumentasi dan angket.
penanaman
karakter
Analisis data dalam penelitian ini
melalui
adalah uji t-test yang diolah dengan
dalam
pendidikan
kegiatan
pramuka
didik
sistem Among. (3) Pola evaluasi pe
program SPSS.
nanaman pendidikan karakter dalam
HASIL
kegiatan pramuka melalui sistem
PEMBAHASAN
Among, (4) Hambatan dan cara me
1. Pola
ngatasinya
dalam
penanaman
pendidikan
pada
kegiatan
pelaksanaan
pramuka
karakter melalui
yang
berusia
PENELITIAN perencanaan
pendidikan
9-10
DAN
penanaman
karakter
dalam
kegiatan pramuka melalui sistem Among
5
Pelaksanaan
kegiatan
disusun bersama dan disyahkan
pramuka di SDN 4 Cendono dila
oleh Dinas Pendidikan Kabupaten
kukan untuk penanaman nilai-
Kudus.
nilai karakter. Pendidikan karakter
Perencanaan
kegiatan
dalam kegiatan pramuka sudah
pramuka di SDN 4 Cendono dilak
termasuk
karena
sanakan setiap akhir tahun pela
yang
jaran. Kegiatan perencanaan di
menjadi tuntunan moral adalah
lakukan untuk membuat Rencana
dasa dharma yang semua isinya
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
menunjukkan karakter yang harus
ekstrakurikuler pramuka. Penyusu
dimiliki dan diterapkan dalam diri
nan RPP tersebut dilakukan oleh
peserta didik.
guru
dalam
di
dalamya,
kegiatan
pramuka
Pembina
ekstrakurikuler
Dalam kegiatan pramuka di
pramuka. Komponen RPP ekstra
awali dengan kegiatan perenca
kurikuler pramuka hampir sama
naan.
perencanaan
dengan
RPP
adalah rangkaian kegiatan mene
seperti
nama sekolah, standar
tapkan hal-hal yang akan dikerja
kompetensi,
kan pada waktu yang akan datang
indikator, tujuan pembe lajaran,
berdasarkan fakta-fakta dan pemi
materi, metode, langkah-langkah
kiran yang matang dalam rangka
pembelajaran,
pencapaian tujuan yang diingin
serta penilaian. Yang membeda
kan. Perencanaan juga merupakan
kan RPP ekstrakurikuler pramuka
pedoman dan acuan bagi para
dengan RPP Mata pelajaran adalah
pelaksana kegiatan, agar kegiatan
adanya komponen syarat-syarat
yang ada dapat berjalan sesuai
Kecakapan Umum (SKU).
Kegiatan
dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan bersama. Perencanaan
kegiatan
untuk
membahas
pelajaran
kompetensi
sumber
pelaksanaan
pendidikan
pramuka di SDN 4 Cendono dilaku kan
2. Pola
mata
dasar,
belajar,
penanaman
karakter
dalam
kegiatan pramuka melalui sistem Among
tentang
Kegiatan pramuka di SDN 4
materi, jadwal pelaksanaan, keang
Cendono dilaksanakan setiap hari
gotaan pramuka, Pembina pramu
Sabtu selama 2-3 jam pelajaran.
ka tempat pelaksanaan pelatihan
Namun apabila peserta didik akan
serta
digunakan
mengikuti lomba seperti pesta
mengacu pada KTSP yang telah
siaga, para guru menambah jam
metode
yang
6
latihan kegiatan pramuka menjadi
oleh guru kelas.Para guru kelas di
3-4 kali seminggu atau sesuai
SDN 4 Cendono sudah memiliki
dengan kebutuhan. Hal itu dila
sertifikat
kukan dengan tujuan untuk me
tersebut diperlukan untuk men
ningkatkan kemampuan peserta
jadi bukti bahwa para guru sudah
didik tentang pramuka. Sehingga
memiliki kompetensi dalam mem
pada saat mengikuti lomba para
bina kegiatan pramuka. Namun
peserta didik dapat memperoleh
apabila diperlukan pihak sekolah
prestasi yang membanggakan.
juga mengundang Pembina pramu
Kegiatan pramuka di SDN 4 Cendono sistem
yang
menggunakan
Among
dilaksanakan
pramuka.
Sertifikat
ka dari luar sekolah, misalnya untuk menjadi pembina tamu. Dalam kegiatan pramuka
dengan pemberian contoh dan
guru
tauladan oleh Pembina pramuka
yaitu mendidik, mengajar, mem
yang disebut yahda untuk Pem
bimbing, mengarahkan, melatih,
bina laki-laki dan bunda untuk
menilai, dan mengevaluasi. Hanya
Pembina perempuan. Pemberian
saja dalam melatih dan mendidik
contoh dan tauladan disesuaikan
pramuka
dengan
Dalam
kreatifitas dan menciptakan sua
sistem Among peserta didik diberi
sana yang menyenangkan. Guru
kesempatan untuk bisa mengem
membimbing peserta didik dalam
bangkan
bakatnya,
memahami materi yang diberikan
dan kemampuannya serta cita-
dalam kegiatan pramuka untuk
citanya sehingga pendidik diharap
menanamkan
kan memberikan contoh dan mem
ter.
berikan dorongan dan dapat me
namankan nilai karakter religious
lindungi serta mengayomi anak
pada
didiknya. Pemberian contoh oleh
ngajarkan tentang gerakan wudlu
guru
serta niat yang dibaca pada saat
Guru
sistem
Among.
pribadinya,
misalnya Pembina
tentang
wudlu.
memberikan
contoh pada peserta didik tentang
bertugas
sebagai
dituntut
untuk
pendidikan
Misalnya materi
pedidik
ketika wudlu.
ber
karak
guru Guru
me me
wudlu. Kegiatan
yang
dilaksana
bacaan niat wudlu dan gerakan
kan oleh guru pembina dalam
wudlu.
kegiatan
pramuka
di
SDN
4
Pelaksanaan kegiatan pra
Cendono antara lain adalah ber
muka di SDN 4 Cendono dibina
sikap dan berperilaku yang me
7
nunjukkan rasa cinta kasih kepa
pembukaan,
da para peserta didik. Pembina
apersepsi dan motivasi. Dengan
pramuka membantu peserta didik
berdoa
untuk
mengembangkan
ngembangkan karakter religious
kepribadiannya, bakatnya dan ke
yang dimiliki peserta didik.Untuk
mampuannya dengan baik.
kegiatan inti dilaksanakan selama
Pelaksanaan
kegiatan
60 menit. Dalam kegiatan inti
Cendono
pembina
dapat
pramuka
di
dilaksanakan rencana
SDN
4
berdasarkan
pelaksanaan
berdoa,
pembina
presensi,
pramuka
pramuka
me
memberikan
pada
materi berdasarkan RPP yang te
pembe
lah dipersiapkan. Sebagai contoh
lajaran (RPP). Dalam RPP tersebut
untuk
dijelaskan
tentang
pramuka meminta peserta didik
kompetensi,
kompetensi
dasar,
untuk
Syarat-syarat
kecakapan
umum
wudlu (mengembangkan karakter
(SKU), indikator, tujuan pembe
toleransi), kemudian peserta didik
lajaran,
metode
memperagakan cara wudlu (me
langkah-langkah
ngembangkan karakter religious),
materi
pembelajaran,
ajar,
standar
materi
wudlu.
menyimak
bacaan
niat
pembelajaran, sumber belajar dan
pembina
penilaian.
kegiatan
hadiah misalnya permen, permen
pramuka di SDN 4 Cendono ber
tersebut boleh dimakan peserta
dasarkan pada RPP yang telah di
didik apabila sudah dapat mengu
persiapkan sebelumnya. Penyusu
capkan doa sebelum makan (me
nan RPP tersebut bertujuan untuk
ngembangkan
memudahkan dalam memberikan
dan
materi kepada peserta didik serta
akhir
mempermudah pelaksanaan kegi
menit dengan memberikan evalu
atan pramuka karena dalam RPP
asi, refleksi, tindak lanjut dan di
dijelaskan
akhiri dengan doa bersama (me
Pelaksanaan
tentang
langkah-
langkah pembelajaran pramuka. Pelaksanaan
kegiatan
pramuka
Pembina
memberikan
karakter
disiplin
Untuk
kegiatan
religious).
dilaksanakan
selama
15
ngembangkan karakter religious). 3. Pola
evaluasi
penanaman
pramuka di SD N 4 Cedono terdiri
pendidikan
karakter
dalam
dari 3 tahap yaitu kegiatan awal,
kegiatan pramuka melalui sistem
kegiatan inti dan kegiatan akhir.
Among
Untuk kegiatan awal dilakukan
Evaluasi atau penilaian kegi
selama 15 menit yang meliputi
atan pramuka di SDN 4 Cendono
8
dilaksanakan secara langsung dan
diketahui
tidak
yang
konsep atau kognitif yang dimiliki
dilakukan secara langsung berupa
peserta didik. Berdasarkan data
soal lisan yang diberikan oleh
dokumen
Yahda dan Bunda diakhir kegiatan
jukkan bahwa setelah dilakukan
pramuka.
penilaian
kegiatan pramuka dengan meng
secara tidak langsung dilakukan
gunakan sistem Among, penilaian
melalui
konsep atau pengetahuan peserta
langsung.
Penilaian
Sedangkan kegiatan
(pengamatan)
observasi
terhadap
sikap
peserta didik.
didik
dari
di
hasil
penilaian
lapangan
mengalami
menun
peningkatan.
Dari beberapa pertanyaan yang
Penilaian
yang dilakukan
diberikan oleh Pembina, peserta
oleh pembina pramuka di SDN 4
didik sudah dapat menjawabnya
Cendono meliputi empat aspek
dengan baik.
yaitu
aspek
karakter
konsep
religious,
(kognitif), karakter
Hasil pada
penilaian
kegiatan
kognitif
ekstrakurikuler
toleransi, dan karakter disiplin.
pramuka Siaga RPP 1, skor terting
Untuk setiap aspek dinilai ber
gi peserta didik siaga adalah 20,
dasarkan
skor terendah peserta didik siaga
kriteria
yang
telah
ditentukan sebelumnya kemudian
adalah
diberi skor (nilai) sesuai dengan
adalah 16,40. Dari semua peserta
kriteria yang ada. Skor yang dibe
didik siaga putera dan puteri yang
rikan kepada peserta didik adalah
sedang diteliti dan diobservasi
1,2,3
ada 30 orang pramuka siaga, per
dan
penilaian
4.
Misalnya
karakter
untuk
religious,
12, dan
sentase
yang
skor
diperoleh
rata-rata
adalah
peserta didik diberi nilai 4 jika
82%. Padahal harapan ketuntasan
selalu senang melakukan, diberi
minimal
nilai 3 jika mau melakukan, diberi
ekstrakuri kuler pramuka penca
nilai 2 jika kadang-kadang mela
paian hasil dari konsep/ kognitif
kukan, diberi nilai 1 jika tidak
adalah 85 dengan
mau melakukan.
85%
Pelaksanaan pramuka
dengan
kegiatan menggunakan
(KKM) pada
oleh
persentase
sebab itu kegiatan
pertama ini, dalam belum
kegiatan
hal
konsep
bisa mencapai harapan
sistem Among di SDN 4 Cendono
ketuntasan atau belum
tuntas,
memberikan dampak positif ter
maka perlu dilakukan tindakan
hadap peserta didik. Hal itu dapat
peningkatan/treatment pada kegi
9
atan
ekstrakurikuler
pramuka
pada
kegiatan
ekstrakurikuler
pramuka Siaga adalah 20 dan skor
berikutnya. Setelah kegiatan pramuka dilaksanakan
dengan
sistem
terendah adalah 11. Skor tertinggi hasil penilaian karakter toleransi
Among, terjadi peningkatan nilai
awal
hasil penilaian
kurikuler pramuka Siaga adalah
konsep/kognitif,
skor tertinggi peserta didik siaga
putera
peserta
didik
siaga
dan siaga puteri adalah
kegiatan
ekstra
20 dan skor terendah adalah 13. Hasil
putera dan puteri adalah 20, skor terendah
pada
disiplin
penilaian
akhir
karakter
pada
ekstrakurikuler
kegiatan
pramuka
Siaga,
adalah 19,00.
diperoleh skor tertinggi peserta
Persentase nilai konsep/kognitif
didik siaga putera dan puteri
mencapai 97%. Pada
adalah 20, skor terendah peserta
17, skor rata-rata
ekstrakurikuler pencapaian
kegiatan
pramuka
hasil
dari
RPP II
konsep/
didik
siaga
adalah
tertinggi hasil penilaian karakter
kognitif sudah memenuhi KKM
religius
pramuka
ekstrakurikuler
yaitu
85%
sehingga
18. Skor
akhir
kegiatan
pramuka
adalah
dinyatakan tuntas.
adalah 18. Skor tertinggi hasil
kegiatan
penilaian
pramuka
di
pada
SDN
4
dan
skor
Siaga
kegiatan pramuka pada RPP II Kegiatan
20
pada
terendah
penilaian karakter toleransi akhir pada
kegiatan
ekstrakurikuler
Cendono juga dilaksanakan untuk
pramuka Siaga adalah 20 dan skor
mengetahui tuntas dan tidaknya
terendah adalah 18.
atau
berkarakter
dan
belum
Penanaman pendidikan ka
berkarakternya peserta didik siaga
rakter
yang mengikuti pramuka. Peserta
kegiatan ekstrakurikuler
didik siaga dikatakan berkarakter
ka belum dapat dikatakan tuntas
apabila penilaian karakter peserta
atau peserta didik pramuka siaga
didik mencapai nilai 85.
belum
Hasil disiplin
penilaian
awal
pada
dalam
penilaian
berkarakter
awal pramu
maksimal.
karakter
Dari jumlah 30 orang peserta
kegiatan
didik siaga dengan usia 9 – 10
Siaga,
tahun yang diamati oleh peneliti,
skor tertinggi peserta didik siaga
yang memenuhi standar minimal
putera dan puteri adalah 20, skor
berkarakter disiplin hanya ada 14
terendah
siaga
orang
hasil
sedangkan 16 orang yang lainnya
penilaian karakter religius awal
belum tuntas, hal ini dibuktikan
ekstrakurikuler
adalah
9.
pramuka
peserta Skor
didik tertinggi
dapat
dikatakan
tuntas,
10
hasil persentasenya hanya
84%
pendidikan
karakter
melalui
bila dibandingkan KKM karakter
sistem Among di SDN 4 Cendono
baik
antara lain berasal dari guru dan
(B).
Peserta didik yang
memenuhi standar minimal ber
peserta didik.
karakter religius hanya 14 orang
Kendala yang berasal dari
dapat dikatakan tuntas, sedang
guru adalah: pemahaman guru
kan
tentang
16
orang
lainnya
belum
konsep pendidikan
ka
tuntas, hal ini dibuktikan hasil
rakter yang masih belum menye
persentasenya sebesar 86% dan
luruh,
dapat
didik
karakter belum dapat disosiali
religius.
sasikan pada semua guru dengan
dikatakan
sudah
peserta
berkarakter
Peserta
didik
standar
yang
memenuhi
minimal
baik
program
sehingga
pendidikan
mereka
belum
berkarakter
memahaminya, guru belum dapat
toleransi ada 16 orang dapat di
memilih nilai-nilai karakter yang
katakan
sesuai dengan materi yang di
tuntas,
sedangkan
14
orang lainnya belum tuntas, hal
ampunya.
ini
karakter
dibuktikan
dari
hasil
Selain umum,
nilai-nilai
dalam
materi
persentasenya sebesar 85%, yang
juga terdapat nilai-nilai karakter
berarti
yang perlu dikembangkan guru
peserta
dikatakan
didik
berkarakter
dapat toleransi
pengampu.
Nilai-nilai
karakter
karena nilai KKM mencapai 85%,
materi kegiatan tersebut belum
setelah kegiatan pramuka dilak
dapat digali dengan baik untuk di
sanakan dengan sistem Among
kembangkan dalam proses pem
terjadi peningkatan penilaian ka
ajarkan.
rakter peserta didik. Dari jumlah
kompetensi yang memadai untuk
30 orang peserta didik siaga usia
mengintegrasikan nilai-niai karak
9-10 tahun yang diamati oleh
ter pada materi pramuka yang
peneliti, 30 orang peserta didik
diampunya.
telah tuntas atau berkarakter, hal
dijalankan, sementara pelatihan
itu
masih sangat terbatas diikuti guru
dibuktikan
dengan
hasil
Guru
belum
memiliki
Program
sudah
persentase yang mencapai 99%.
menyebabkan keterbatasan mere
4. Hambatan dan cara mengatasi
ka dalam mengintegrasikan nilai
pelaksanaan penanaman pendidi
karakter
kan
diampunya. Guru belum dapat
karakter
pada
kegiatan
pramuka melalui sistem Among Kendala dalam
yang
pelaksanaan
dihadapi penanaman
pada
materi
yang
menjadi teladan atas nilai-nilai karakter masalahan
yang yang
dipilihnya. paling
Per berat
11
adalah peran guru untuk menjadi
peserta
didik
teladan dalam mewujudkan nilai-
kreatif.
Upaya
nilai
oleh
karakter
berpikir
yang
dilakukan
secara
khusus
nilai
karakter
menanamkan dan mem berikan
materi pelajaran dan nilai-nilai
kepercayaan kepada peserta didik
karakter umum di sekolah.
untuk menyele saikan tugasnya
sesuai
dengan
Pihak sekolah melakukan
guru
dapat
supaya
hambatan
anggotanya.
dihadapi
oleh
guru dalam pelaksanaan kegiatan pramuka
bisa
memimpin
5. Efektifitas pelaksanaan penana
menggunakan
man pendidikan karakter pada
sistem Among. Salah satu upaya
kegiatan pramuka melalui sistem
yang dilakukan sekolah adalah
Among
dengan puan
dengan
dengan
sendiri, diberi tanggung jawab
beberapa upaya untuk mengatasi yang
adalah
meningkatkan
guru
pendidikan
kemam
khususnya pramuka
tentang
dan
Berdasarkan
analisis
deskriptif diperoleh jumlah nilai
juga
kognitif sebelum melalui sistem
meningkatkan pemahaman guru
Among sebesar 492 dan setelah
tentang
melalui system Among sebesar
pendidikan
karakter
melalui kegiatan pelatihan atau
570,
dengan membaca buku.
kognitif sebesar 78 atau sebesar
Upaya lain yang dilakukan sekolah
adalah
meningkatkan
ada
peningkatan
nilai
15,85%
setelah
melalui
sistem
among.
Hasil
analisis
secara
kompetensi guru dengan mengi
kualitatif
kutsertakan guru dalam kegiatan
dengan uji T. Secara statistik,
pelatihan kegiatan pramuka.
hasil t hitung penilaian kognitif
Selain
hambatan
yang
sebesar
ini
7,778
juga
dibuktikan
dengan
nilai
berasal dari guru, hambatan juga
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05
berasal dari diri peserta didik.
dengan
Peserta didik yang masih muda
sebesar 2,60. Dengan demikian
dengan usia rata-rata 7-10 tahun
maka
belum
pendidikan kognitif pada kegiatan
dapat
berpikir
secara
peningkatan pelaksanaan
rata-rata penanaman
mandiri, sehingga setiap kegiatan
kepramukaan
nya dilaksanakan menurut arahan
Among terbukti efektif meningkat
dari para guru. Para peserta didik
kan nilai kognitif peserta didik.
cenderung pasif dalam mengikuti
Jumlah
melalui
nilai
sistem
karakter
kegiatan pramu ka. Padahal dalam
sebelum melalui sistem Among
kegiatan
sebesar 1527 dan setelah melalui
pramuka
diharapkan
12
among sebesar 1784, yang berarti
Tanya
terjadi peningkatan sebesar 257
didik hanya mendengarkan materi
atau sebesar 16,83%. Hasil analisis
dari guru dan akan menjawab
kualitatif
dibuktikan
pertanyaan yang diberikan oleh
dengan nilai t hitung penilaian
guru. Sehingga terkadang peserta
karakter sebesar 7,306 dengan
didik merasa takut bila tidak bisa
nilai signifikansi sebesar 0,000 <
menjawab
0,05 dengan peningkatan rata-rata
belum memahami materi yang
sebesar 8,367. Dengan demikian
sedang diajarkan.
maka
ini
juga
pelaksanaan
jawab,
penanaman
dimana
peserta
pertanyaan
karena
Manfaat kegiatan pramuka
pendidikan karakter pada kegia
dengan
tan kepramukaan melalui sistem
Among juga dirasakan oleh para
Among di SDN 4 Cendono ter
peserta
bukti
kegiatan pramuka, peserta didik
efektif
meningkatkan
karakter peserta didik. Hasil
didik
yang
sistem
mengikuti
menjadi lebih mandiri, bertang dari
gungjawab, suka menolong, rasa
pramuka
sosialnya bertambah, disiplinnya
sistem
semakin kuat dan punya kete
Amongyang diselenggarakan guru
rampilan. Penanaman pendidikan
di
karakter yang dilaksanakan oleh
pelaksanaan dengan
yang
menggunakan
dicapai
kegiatan
menggunakan
SDN
4
kompetensi
Cendono yang
terlihat
ditunjukkan
guru
dalam
kegiatan
oleh peserta didik. Pemahaman
juga
dapat
diimplementasikan
peserta didik untuk materi yang
oleh
sedang
kehidupan
diajarkan
semakin
oleh
meningkat.
guru
Hal
itu
terlihat dari peningkatan prestasi belajar
yang diperoleh
peserta
karakter
pramuka
didik
dalam
sehari-hari,
seperti
religious,
karakter
toleransi dan karakter disiplin.
peserta
didik.
Simpulan Penerapan system Among
1. Kegiatan perencanaan dilakukan
dalam kegiatan pramuka di SDN 4
untuk
Cendono
memberikan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dampak bagi guru salah satunya
ekstrakurikuler pramuka meliputi:
adalah peningkatan kemampuan
nama
guru dalam menggunakan sistem
kompetensi,
Among dalam kegiatan pramuka.
indikator,
Metode yang diterapkan oleh guru
materi, metode, langkah pembe
adalah
juga
metode
ceramah
membuat
sekolah,
standar
kompetensi
tujuan
Rencana
dasar,
pembelajaran,
dan
13
lajaran,
sumber
belajar
dan
penilaian.
terhadap karakter peserta didik meliputi empat aspek yaitu aspek
2. Pelaksanaan kegiatan pramuka di
kognitif,
SDN 4 Cendono menggunakan
toleransi
sistem
aspek diberi skor 1 s/d 4.
Among
dilaksanakan
karakter dan
disiplin.
Setiap
dengan pemberian contoh dan
4. Kendala
tauladan oleh pembina Pramuka
kegiatan
yang disebut dengan Yahda untuk
Cendono berasal dari guru dan
pembina
peserta
untuk
laki-laki Pembina
Pelaksanaan
dan
Bunda
perempuan.
kegiatan
pramuka
yang
religius,
dihadapi
pramuka didik.
di
dalam SDN
Kendala
4
yang
berasal dari guru adalah pema haman
guru
tentang
konsep
terdiri dari 3 tahap kegiatan yaitu
pendidikan karakter yang masih
kegiatan awal, kegiatan inti dan
belum menyeluruh, Guru belum
kegiatan
memiliki
penutup
dimana
di
kompetensi
yang
setiap kegiatan ditanamkan nilai-
memadai untuk mengintegrasikan
nilai karakter seperti religious,
nilai-niai karakter. Upaya
toleransi dan disiplin. Pelaksanaan
dilakukan sekolah adalah dengan
kegiatan
meningkatkan kemampuan guru
pramuka
di
SDN
4
Cendono dilaksanakan pada se
khususnya
tiap hari Sabtu selama 2-3 jam
pramuka dan juga meningkatkan
pelajaran
peserta
pemahaman guru tentang pendi
didik akan mengikuti lomba maka
dikan karakter melalui kegiatan
latihan ditambah sebanyak 3-4
pelatihan atau dengan membaca
kali
buku.
dan
apabila
seminggu
atau
sesuai
kebutuhan.
tentang
yang
Kendala
pendidikan
yang
dihadapi
peserta didik adalah peserta didik
3. Evaluasi yang dilakukan Pembina
cenderung pasif dalam mengikuti
pramuka adalah dengan memberi
kegiatan pramuka. Upaya dalam
uji pada SKU. Penilaian kegiatan
mengatasi hambatan yang diha
pramuka
Cendono
dapi oleh peserta didik adalah
dilaksanakan secara langsung dan
dengan menanamkan dan mem
tidak
yang
berikan
dilakukan secara langsung berupa
peserta
soal lisan yang diberikan oleh
saikan tugasnya sendiri, diberi
Yahda dan Bunda diakhir kegiatan
tanggung
pramuka. Penilaian secara tidak
memimpin anggotanya.
di
SDN
langsung.
langsung
4
Penilaian
dilakukan
kepercayaan didik
untuk
jawab
kepada menyele
supaya
bisa
melalui
5. Pelaksanaan penanaman pendidi
kegiatan observasi (pengamatan)
kan kognitif dan karakter pada
14
kegiatan
kepramukaan
melalui
hami permasalahan yang dihadapi
sistem Among di SDN 4 Cendono
peserta
terbukti
membangun
efektif
meningkatkan
didik
maka
dapat
program-program
karakter peserta didik. Hal ini
yang dapat mendorong terwujud
dibuktikan
nya
adanya
peningkatan
Inovasi
dalam
metode
nilai kognitif sebesar 78 atau
pendidikan. Dalam hal ini kepala
sebesar 15,85% setelah melalui
sekolah, guru dan komite mem
sistem among dan juga hasil t
punyai
hitung penilaian kognitif sebesar
mendidik peserta didik, bertang
7,778 dengan nilai signifikansi
gungjawab sepenuhnya terhadap
sebesar
kelancaran pendidikan di sekolah.
0,000
peningkatan
<
0,05
rata-rata
dengan
posisi
penting
dalam
sebesar
2,60. Peningkatan karakter setelah
Saran
melalui sistem Among sebesar
1. Sekolah
257 atau sebesar 16,83% dan t
Untuk lebih meningkatkan
hitung penilaian karakter sebesar
kompetensi guru khususnya tentang
7,306 dengan nilai signifikansi
kegiatan
sebesar
dengan
Among melalui kursus yang lebih
sebesar
tinggi
0,000
peningkatan
<
0,05
rata-rata
8,367.
pramuka serta
dengan
lebih
sistem
memfasilitasi
dalam kegiatan pramuka 2. Guru
Implikasi Kebijakan
Para guru hendaknya lebih
1. Perkembangan
Iptek
dan
mengetahui dan memahami tentang
pengaruh globalisasi berdampak
strategi,
pada
menciptakan
Among yang harus diterapkan untuk
perkembangan
mencapai kompetensi dasar yang
dunia pendidikan yang semakin
ditargetkan. Diharapkan guru agar
pesat, guru dituntut berfikir maju
lebih
dan
menggunakan sistem Among dalam
pentingnya
keseimbangan
profesional
dalam
bidang
pendekatan
kreatif
dan
tugasnya masing-masing, untuk
kegiatan pramuka.
itu
3. Peserta didik
Pendidikan
Pendidikan dicapai
teknis
untuk
Formal guru
dan perlu
meningkatkan
Kinerjanya. didik
inovatif
kepada
sistem
dalam
peserta
didik untuk selalu ikut aktif dalam kegiatan pramuka yang dilaksanakan
2. Kedekatan guru pembina dengan peserta
Diharapkan
dan
perlu
oleh sekolah.
terus
dibangun, karena dengan mema
15
DAFTAR PUSTAKA Hidayatullah, Furqon. 2010. Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka. Imam Gozali. 2005. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro. Hasbullah. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo. Lee,
Chi-Ming. 2012. Moral And Character Education In Taiwan: History And Lessons To Be Drawn. (Unpublished). Birmingham: School of Education University of Birmingham
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Kesuma, Triatna, dan Permana. 2011. Pendidikan Karakter; Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudrajat, Akhmad. 2010. “Konsep Pendidikan Karakter”. http://akhmadsudrajat.wordpr ess.com/2010/09/15/konseppendidikan-karakter /. Diambil pada tanggal 24 September 2014. __________2011. Panduan Penulisan Tesis, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta. _________, UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 _________, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka pasal 4
16