Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) Berbantuan Media Grafis terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus Srikandi Denpasar 1 2 3 Ni Wayan Nunik Rithayanti , I Komang Ngurah Wiyasa , I.G.A. Agung Sri Asri 1,2,3
Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia 1
2
e-mail :
[email protected] ,
[email protected] ,
[email protected]
3
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) berbantuan media grafis dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus Srikandi Denpasar. Menggunakan teknik random sampling mendapatkan SDN 10 Sumerta sebagai kelompok eksperimen berjumlah 33 siswa dan SDN 13 Kesiman sebagai kelompok kontrol berjumlah 32 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, rancangan penelitian yang digunakan adalah Non Equivalent Control Group Design.Data hasil belajar IPS dikumpulkan dengan instrumen berupa tes pilihan ganda biasa berjumlah 30 butir soal yang valid dan reliabel. Data dianalisis dengan metode analisis statistik ujit. Rata-rata hasil belajar IPS siswa kelas V yang mengikuti pembelajaran PAKEM berbantuan media grafis lebih dari siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional (83,03 > 76,09). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan PAKEM berbantuan media grafis dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional siswa kelas V SD Gugus Srikandi Denpasar. Ini terlihat dari hasil t-test ( thit = 6,222 > ttabel = 2,000 ) dengan db = 63 ( Ʃn-2 = 65 – 2 = 63 ) dan taraf signifikansi 5%. Dapat disimpulkan bahwa pendekatan PAKEM berbantuan media grafis berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Gugus Srikandi Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014. Kata kunci : IPS, PAKEM, media grafis, hasil belajar. Abstract The objective of this study is to determine the significant differences between students‟ learning outcomes of social subject with used PAKEM method which assist by Graphic Media with students who use the conventional teaching. The population of this study is conducted to the fifth grade students of SD Gugus Srikandi Denpasar. The used random sampling technic and the result is SD N 10 Sumerta as the experiment class with 33 student and SD N 13 Kesiman as the control class with 32 student. This study is a quasy experiment with the design of the study is a non-Equivalent control group design. The result data of learning social subject was collected by multiple choice tests that consist of 30 questions which valid and reliable. The collected data was analyzed by t-test. On the average the social learning outcomes of the fifth grade student who learned with using PAKEM method which assist by Graphic Media is more than students who learned with using Conventional Learning (83,03 > 76,09).The result showed there were significant differences in learning outcomes of students who learned social subject with using PAKEM method which assist by Graphic Media with students who learned with using Conventional Learning of the fifth grade students of SD Gugus Srikandi Denpasar. It shown from the result of the test ( thit = 6,222 > ttabel = 2,000 ) with db = 63 ( Ʃn-2 = 65 – 2 = 63 ) with standard of the significant is 5%. Therefore, PAKEM method which assist by Graphic Media has affects to the social learning result of fifth grade students of SD Gugus Srikandi Denpasar in academic year 2013/2014. Keywords: Social, PAKEM method, Graphic media, the result of the study
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) PENDAHULUAN Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan kumpulan dari semua proses yang memungkinkan seseorang mampu mengembangkan seluruh kemampuan (potensi) yang dimilikinya, sikap-sikap dan bentuk-bentuk prilaku yang bernilai positif dimasyarakat tempat individu yang bersangkutan berada (Sukardjo dan Komarudin, 2009:9). Pendidikan menjadi pilar utama dalam mewujudkan perubahan manusia ke-arah yang positif. Hal tersebut berarti bahwa pendidikan harus menjadi skala prioritas yang utama bagi manusia agar manusia mempunyai arah dan tujuan yang jelas mengenai apa yang akan dikerjakan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sekolah. Melalui kegiatan pembelajaran, siswa-siswi SD dibekali dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang bisa dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari yang dalam hal ini adalah mata pelajaran yang tercantum dalam kurikulum SD/MI. Salah satu mata pelajaran yang ada di SD adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SD yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial (Mendiknas, 2006: 17). Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS anak diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga Negara yang cinta damai. Mata Pelajaran IPS merupakan suatu ilmu yang sangat penting bagi
kehidupan manusia yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tapi pada kenyataannya banyak siswa yang belum memahami manfaat IPS dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan siswa menganggap bahwa materi IPS terlalu banyak hafalan yang harus diingat sehingga siswa menjadi kurang aktif dalam proses pembelajaran. Kondisi seperti ini dapat dilihat di SD Gugus Srikandi. Secara umum proses pembelajaran IPS yang berlangsung di SD Gugus Srikandi khususnya pada siswa kelas V sudah bagus, namun cendrung masih ada proses pembelajaran yang kurang menarik dan menyenangkan karena kurangnya pemanfaatan media sehingga siswa tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa hanya duduk dan mendengarkan penjelasan guru tanpa memahami materi yang sedang dipelajari. Pada saat inilah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai tidak dapat terlaksana dengan optimal. Menyikapi hal ini, pemerintah dan pihakpihak terkait telah melakukan banyak hal untuk memperbaiki kondisi yang ada. Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan mensosialisasikan strategi pembelajaran dan model-model pembelajaran inovatif serta penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran yang diharapkan mampu melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Salah satu pendekatan pembelajaran yang inovatif adalah pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM). PAKEM merupakan pendekatan yang berorientasi untuk menggali dan mengembangkan potensi terbesar siswa dengan metodologi pembelajaran yang mengedepankan keaktifan anak, mendorong kreatifitas, efektif dalam pencapaian target dan kualitas, serta
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
menyenangkan dalam proses pembelajarannya (Asmani,2011:5-6). Sejalan dengan hal tersebut Jauhar (2011:150) menjelaskan PAKEM merupakan pendekatan pembelajaran (approach to teaching) yang digunakan bersama model dan metode tertentu serta pelbagai media pembelajaran yang disertai penataan lingkungan sedemikian rupa agar proses pembelajaran menjadi aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dengan demikian, para siswa merasa tertarik dan mudah menyerap pengetahuan dan ketrampilan yang diajarkan. Selain itu, PAKEM juga memungkinkan siswa melakukan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan sikap, pemahaman, dan ketrampilannya sendiri dalam arti tidak semata-mata ‟disuapi‟guru. (Jauhar,2011:150). Sementara, guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar, termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Tujuan PAKEM adalah membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir tahap tinggi, berpikir kritis dan berpikir kreatif. (Jauhar,2011:5). Berpikir kritis adalah suatu kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalah, menarik kesimpulan, memberi keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah. Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (orginality), ketajaman pemahaman (insight) dalam mengembangkan sesuatu (generating). Kemampuan memecahkan masalah merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dalam proses pembelajaran PAKEM siswa diajak untuk membangun sebuah konsep dari pengalaman-pengalaman yang pernah dialami siswa dalam lingkungan sehari-hari. Dengan PAKEM siswa sadar
akan potensinya, berusaha untuk menggali serta mengembangkan semaksimal mungkin potensi tersebut, dan menerapkan kemampuannya demi pengembangan masyarakat, bangsa dan negara. Suatu tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan apabila strategi pembelajaran sesuai dengan materi yang diberikan oleh seorang guru. Dengan demikian pemilihan sebuah strategi pembelajaran merupakan bagian penting dalam merencanakan pembelajaran agar terjadi interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, maupun siswa dengan sumber belajar lainnya. Sehingga harus dipahami kelebihan pendekatan yang di gunakan dalam melaksanakan pembelajaran adapun kelebihan atau keunggulan PAKEM menurut Iru dan Arihi, (2012:80) adalah sebagai berikut: a) pembelajaran yang mengembangkan kecakapan hidup. b) dalam PAKEM siswa belajar bekerja sama. c) siswa bisa menghasilkan karya kreatif. d) mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses. e) menghargai potensi semua siswa. Selain dengan menerapkan pendekatan yang sesuai dalam pembelajaran dibutuhkan juga sarana, fasilitas dan sumber belajar yang dapat menunjang pembelajaran sehingga dapat berjalan efektif. Maka dari itu munculah inisiatif untuk memfasilitasi peserta didik dengan media grafis, seperti bagan, grafik, poster, gambar, peta, dan sebagainya. Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium atau media berasal dari bahasa Latin “medium” yang berarti “di antara”, suatu istilah yang menunjukkan segala sesuatu yang membawa informasi antara sumber dan penerima (Jauhar, 2011:95). Dengan demikian, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan bahan pembelajaran sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
siswa dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Salah satu media pembelajaran yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran adalah media grafis. Media grafis adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambargambar, tulisan-tulisan, atau symbol visual yang lain dengan maksud untuk mengihktisarkan, menggambarkan, dan merangkum suatu ide, data atau kejadian (Daryanto, 2011:17-18). Fungsi umum media grafis adalah untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Adapun fungsi khususnya adalah untuk menarik perhatian, memperjelas ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan jika tidak digrafiskan. Jenis-jenis media grafis yang lazim digunakan dalam pembelajaran antara lain peta, atlas, sketsa, bagan, grafik, gambar, poster, kartun dan karikatur. Dari berbagai jenis media grafis diatas, media grafis yang digunakan dalam penelitian ini adalah, media gambar, peta, poster, dan bagan.
mengalami proses pembelajaran, peserta didik mengalami perubahan. Perubahan itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Perubahan disebabkan karena peserta didik mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses pembelajaran. Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Sebagaimana yang dikemukakan Agung, (2005:74) bahwa „hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak mengajar atau tindak belajar‟. Menurut Sudjana (2011:3) menyatakan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jadi hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
Dengan menerapkan hal diatas diharapkan dalam pembelajaran menumbuhkan semangat belajar sehingga terjadi interaksi siswa yang kreatif dan hasil belajar yang diharapkan tercapai optimal. Karena berhasil atau tidaknya pembelajaran sangat dipengaruhi oleh capaian hasil belajar siswa setelah melalui proses pembelajaran. Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu „hasil‟ dan „belajar‟. Pengertian hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional ( Purwanto, 2013:44). Dalam siklus input-proses-hasil, hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan input akibat perubahan oleh proses. Begitu pula dalam kegiatan pembelajaran, setelah
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu factor individual, dan factor social. Faktor yang ada dalam organisme disebut factor individual yang terdiri dari : (1) kematangan, (2) kecerdasan, (3) latihan dan pengembangan, (4) motivasi dan sifat pribadi seseorang. Selain factor individual masih ada factor lain yang mempengaruhi hasil belajar, yakni factor social. Faktor social adalah semua hal yang berada dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor-faktor tersebut adalah : (1) keadaan keluarga, (2) guru dan cara mengajar, (3) alat peraga, (4) lingkungan dan kesempatan, (5) motivasi social. Berdasarkan pernyataan diatas, jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh seseorang (siswa) setelah mengalami interaksi proses
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
pembelajaran yang dilakukan dengan sengaja dan bertujuan yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif dan psikomotoris. Untuk aspek kognitif dinilai dengan tes hasil belajar sedangkan untuk aspek afektif dan psikomotor dinilai melalui penilaian karakter dan keaktifan siswa. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yaitu hasil belajar atau penguasaan yang dicapai oleh siswa setelah mengalami proses interaksi pembelajaran mata pelajaran IPS yang dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh siswa dan kualitas pengajaran IPS yang biasanya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Dalam penelitian ini dikhususkan hanya meneliti hasil belajar pada ranah kognitif saja. Berdasarkan paparan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) berbantuan media grafis dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional siswa kelas V SD Gugus Srikandi Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014. METODE Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) berbantuan media grafis terhadap hasil belajar siswa pelajaran IPS. dengan memanipulasi variabel bebas pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) berbantuan media grafis dan variabel terikat yaitu hasil belajar IPS yang tidak dapat dikontrol secara ketat sehingga jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasy eksperiment).
Desain eksperimen semu yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Equivalent Control Group Design. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus Srikandi Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014, yang banyaknya 684 orang siswa terdiri dari 8 sekolah. Untuk pengambilan sampel menggunakan teknik Random Sampling. Didapatkan SD N 10 Sumerta yang banyaknya 33 orang siswa sebagai kelompok eksperimen dan SD N 13 Kesiman yang banyaknya 32 orang siswa sebagai kelompok kontrol. Untuk pengumpulan data digunakan metode tes. Tes yang digunakan untuk menilai hasil belajar IPS adalah tes objektif berupa tes pilihan ganda biasa dengan 4 pilihan jawaban yang jumlahnya 30 butir soal valid dan reliabel. Untuk uji prasyarat analisis menggunakan uji normalitas sebaran data dengan uji Chi-Kuadrat, uji homogenitas varians menggunakan uji F, dan uji hipotesis menggunakan uji-t polled varians. Dalam proses analisis data menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil setelah perhitungan diperoleh rata-rata nilai hasil belajar IPS yaitu kelompok eksperimen yang dibelajarkan dengan menerapkan pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) berbantuan media grafis adalah 83.03 dengan varian 20.53 dan standar deviasi 4.53. Sedangkan rata-rata nilai hasil belajar IPS untuk kelompok kontrol yang dibelajarkan dengan menerapkan pembelajaran konvensional adalah 76.09 dengan varian sebesar 19.82, dan standar deviasi 4.45. Dan data tersebut
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
menunjukkan bahwa kelompok eksperimen yang dibelajarkan dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) berbantuan media grafis memiliki nilai ratarata lebih tinggi daripada kelompok kontrol yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional. Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varians. Uji normalitas data dilakukan pada dua kelompok data, meliputi data kelompok eksperimen yang dibelajarkan dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) berbantuan media grafis dan data kelompok kontrol yang dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui sebaran data skor akhir hasil belajar IPS yang digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji normalitas sebaran data dilakukan dengan menggunakan Chi Kuadrat (X2) pada taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan db = k-1. Untuk IangkahIangkah uji Chi-Kuadrat (X2) kelompok eksperimen yang dibelajarkan dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) berbantuan media grafis diuraikan seperti berikut ini: terlihat bahwa x2hit=6.36 dan X2tab dengan taraf signifikansi 5% diperoleh (α = 0,05) dan derajat kebebasan (db) = 5 diperoleh x2tabel(0,05,5) = 11.07, karena x2tabel = 11.07 > x2hit=6.36 berarti sebaran data nilai akhir hasil belajar IPS kelompok eksperimen yang dibelajarkan dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) berbantuan media grafis berdistribusi normal. Untuk kelas yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional terlihat bahwa x2hit=2.03 dan X2tab dengan taraf signifikansi 5% diperoleh (α = 0,05) dan
derajat kebebasan (db) = 5 diperoleh x2tabel(0,05,5) = 11.07, karena x2tabel = 11.07 > x2hit=2.03 ini berarti sebaran data nilai akhir hasil belajar IPS kelompok kontrol yang dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional berdistribusi normal. Uji homogenitas varian ini dilakukan berdasarkan data nilai hasil belajar IPS yang meliputi data kelompok eksperimen yang dibelajarkan dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) berbantuan media grafis dan data kelompok kontrol yang dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Jumlah kelompok eksperimen adalah 33 dan jumlah kelompok kontrol adalah 32. Uji homogenitas varian menggunakan uji F. Kriteria pengujian jika Fhitung < Ftabel maka sampel homogen. Pengujian dilakukan pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan untuk pembilang n1 – 1 (33 1=32) dan derajat kebebasan untuk penyebut n2 – 1 (32-1=31). Hasil uji homogenitas varians menunjukkan hasil bahwa Fhitung = 1.03 < Ftabel =1.68. lni berarti bahwa varians antar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah homogen. Hipotesis penelitian yang diuji adalah Ha: terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) berbantuan media grafis dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional siswa kelas V SD Gugus Srikandi Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014. H0: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) berbantuan media grafis dengan siswa
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
yang mengikuti pembelajaran konvensional siswa kelas V SD Gugus Srikandi Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014.
kriteria pengujian adalah H0 ditolak jika thit t(1 ) , di mana t (1 ) di dapat dari tabel distribusi t pada taraf signifikan ( ) 5% dengan derajat kebebasan dk = (n1 + n2 - 2) dan Ha ditolak jika t hit t (1 ) .
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t-test , dengan
Tabel 1. Tabel Uji Hipotesis Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Varians
N
Db
t hitung
t tabel l
20.53
33
63
6.222
2.000
19.82
32
Berdasarkan tabel 1, terlihat thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu 6.222 > 2,000. D e n g a n h a s i l t e r s e b u t m ak a d a p a t disimpulkan H0: tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara siswa yang yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) berbantuan media grafis dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional siswa kelas V SD Gugus Srikandi Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014, ditolak dan Ha: terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) berbantuan media grafis dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional siswa kelas V SD Gugus Srikandi Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014, diterima. Hal ini berarti bahwa siswa yang dibelajarkan menggunakan Pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan (PAKEM) Berbantuan Media Grafis hasil belajar pada ranah kognitifnya lebih baik daripada siswa yang
Kesimpulan Ha diterima
dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini disebabkan karena Pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan (PAKEM) berbantuan Media Grafis merupakan model pembelajaran yang secara penuh melibatkan seluruh siswa. Dalam proses pembelajaran PAKEM, pembelajaran yang aktif menuntut guru aktif dalam memantau kegiatan belajar siswa, memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang, mempertanyakan gagasan siswa, sedangkan siswa dituntut aktif dalam membangun konsep bertanya, bertanya, bekerja, terlibat, dan berpartisipasi menemukan dan memecahkan masalah, mengemukakan gagasan, mempertanyakaan gagasan. Jauhar, (2011:151) mengungkapkan karakteristik pendekatan PAKEM sebagai berikut ; a) Berpusat pada siswa (student-centered); b) Belajar yang menyenangkan (joyfull learning); c) Belajar yang berorientasi pada tercapainya kemampuan tertentu (competency-based learning); d) Belajar secara tuntas (mastery learning); e) Belajar secara berkesinambungan (continuous learning.
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
Pembelajaran yang kreatif menuntut guru kreatif dalam mengembangkan kegiatan yang menarik dan beragam, membuat alat bantu belajar, memanfaatkan lingkungan, mengelola kelas dan sumber belajar, merencanakan proses dan hasil belajar, sedangkan siswa dituntut kreatif dalam merancang sesuatu, menulis/mengarang. Pembelajaran yang efektif menuntut guru efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan siswa dituntut untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Pembelajaran yang menyenangkan berarti siswa senang dalam proses pembelajaran karena kegiatannnya menarik, menantang, dan meningkatkan motivasi, mendapat pengalaman secara langsung, kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan masalah semakin meningkat, tidak membuat siswa takut, dan guru senang karena mampu mengkondisikan anak agar mampu : berani mencoba/berbuat, berani bertanya, berani memberikan gagasan/pendapat, berani mempertanyakan gagasan orang lain. Peneliti dalam proses penelitian mempunyai tanggung jawab yang besar dalam merealisasikan peran diatas. Gambaran PAKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan selama pembelajaran. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut. Cara mengimplementasikan PAKEM mencakup berbagai kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan untuk menunjang Pembelajaran PAKEM selama proses perlakuan pada kelompok eksperimen adalah media Grafis. Media grafis adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan titik-titik, garisgaris, gambar-gambar, tulisan-tulisan, atau symbol visual yang lain dengan maksud untuk mengihktisarkan, menggambarkan,
dan merangkum suatu ide, data atau kejadian (Daryanto, 2011:17-18). Fungsi umum media grafis dalam penelitian ini adalah untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan, untuk menarik perhatian, memperjelas ide, mengilustrasikan fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan jika tidak digrafiskan. Kelebihan pemanfaatan Media Grafis yang dirasakan peneliti selama proses penelitian adalah bentuknya sederhana, ekonomis, bahan mudah diperoleh, dapat menyampaikan rangkuman, mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, tanpa memerlukan peralatan khusus dan mudah penempatannya, sedikit memerlukan informasi tambahan, dapat membandingkan suatu perubahan, dapat divariasi antara media satu dan yang lainnya. Berbeda dengan pembelajaran IPS yang menggunakan pembelajaran konvensional, selama proses pembelajaran siswa terlihat kurang kreatif dan aktif. Kenyataan ini terlihat karena pembelajaran masih menggunakan metode seperti ceramah dan diskusi kelas dengan sintak yang masih belum jelas dan tertata. Siswa hanya mendengarkan penjelasakan guru secara seksama dan mencatat materi yang dipaparkan oleh guru lalu menyelesaikan soal-soal latihan dari guru. Pembelajaran seperti itu membuat siswa cepat bosan dan cenderung putus asa dalam menyelesaikan soal-soal dari guru, siswa pun menjadi pasif, karena dominasi guru dalam pembelajaran melumpuhkan keinginan siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri, sehingga siswa hanya menjadi pendengar yang cenderung membuat siswa jenuh, kurang inisiatif dan selalu bergantung pada guru. Hasil penelitian ini telah membuktikan hipotesis yang diajukan, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan hasil
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
belajar IPS antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) berbantuan media grafis dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional siswa kelas V SD Gugus Srikandi Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014. Ini diperkuat oleh penelitian Sari (2010), yang menyatakan bahwa penerapan Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) dapat meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas III SD Negeri 3 Ubud dengan hasil analisis data menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran Matematika dengan PAKEM dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik simpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) berbantuan media grafis dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional siswa kelas V SD Gugus Srikandi Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian yang menunjukkan thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu 6.222 > 2.000 dan didukung oleh perbedaan skor rata – rata yang diperoleh antara siswa yang mendapat treatment pendekatan pembelajaran, aktif, kreatif, efektif, menyenangkan (PAKEM) berbantuan media grafis yaitu 83.03 dan siswa dengan pembelajaran konvensional yaitu 76.09, oleh karena itu hipotesis alternatif diterima, yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan hasil
belajar IPS antara siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan pembelajaran, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) berbantuan media grafis dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat diajukan beberapa saran yang dapat diajukan yaitu ; (1) Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan mampu dilaksanakan dalam pembelajaran dikelas guna menciptakan suatu pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa tanpa merasa bosan. Siswa secara tidak langsung merasakan dan memahami materi apa yang telah didapat dengan belajar aktif, kreatif, efektif, tetapi tetap menyenangkan serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS. (2) Bagi guru, hasil penelitian ini diharapakan dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan profesionalitas guru dalam mengelola dan mengeksplorasi pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPS. (3) Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat mengembangkan kreatifitas guru dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan penggunaan metode pembelajaran dan strategi pembelajaran yang tepat dan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam merancang program pembelajaran. (4) Bagi Peneliti Lain penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain yang menemui permasalahan yang sama untuk dijadikan salah satu reverensi demi ketuntasan penelitian selanjutnya.
DAFTAR RUJUKAN. Agung, A.A Gede. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) Asmani, Jamal Ma‟mur. 2010. 7 Tips Aplikasi PAKEM. Jogjakarta: Diva Press. Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Iru, La dan Arihi, La Ode Safiun. 2012. Pendekatan, Metode, Strategi, dan Model-model Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo. Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi PAIKEM. Jakarta: Prestasi Pustaka. Mendiknas. 2011. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Mendiknas Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.