1
PENGARUH PERSEPSI HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA TRANSPORTASI LAUT (Studi Kasus KMP. Ambu-Ambu Jurusan Padang –Tuapejat)
JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)
OLEH: CARLILA KHAIRIAH 11090080
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015
2
3
Effect of Perceived Price, Service Quality and Brand Equity Purchase Decision Against Maritime Transport Services (Case Study KMP. Ambu-Ambu Department of Padang -Tuapejat) By: Carlila Khairiah,1 Hayu Yolanda Utami, SE. MBA,2 Rizky Natassia, SE, MM 3 Jl. Gunung Pangilun No. 1 Padang Sumatera Barat
[email protected] ABSTRACT This research is to measure the effect of price perception, Service Quality and Brand Equity Purchase Decision Against Maritime Transport Services (Case Study KMP. Ambu-Ambu Department of Padang -Tuapejat). This type of research is descriptive associative, descriptive research is a form of research that aims to describe the events or variables in the study, with the correlational approach and methods used quantitative methods. KMP research at the place Ambu-ambu. As for the respondents in this study as many as 80 customers. Data collection tool that is used is through questionnaires. Data analysis technique used is TCR (Achievement Level Respondents) with an average purchase decision variables, namely 3.7 and 73.1% TCR, TCR value perception of price with 73.83% and an average score of 3.692, average service quality -rata TCR variable that is 3.7 to 74%, the average brand equity variables: TCR 3.3 with 66%. The results showed that: (1) There is a positive and significant relationship between the perception of price on purchase decisions. This is evidenced from a regression coefficient of 2.217 with a value thitung 11,220> ttabel 1.66412. (2) There is a positive and significant relationship between the quality of service to the purchasing decision. This is evidenced from a regression coefficient of 0, 169 with a value thitung 2,851> ttabel 1.66412. (3) There is a positive and significant relationship between brand equity to the purchasing decision. This is evidenced from a regression coefficient of 0.153 with 3.667 thitung value> ttabel 1.66412. (4) There is a positive and significant relationship between the perception of price, service quality and brand equity jointly influence on purchase decisions on marine transportation services KMP Ambu-ambuTuapejat Padang majors. It is evident from that the values of F 120.728> Ftabel 2.72 and significant value 0,000 <α = 0.05. Based on these results, increasing the purchasing decisions can be achieved by increasing the perception variable indicator of price, quality of service and the brand equity. Researchers suggest to the company KMP Ambu-ambu brand equity should be considered including brand association by providing affordable prices for the medium and the discounts to loyal passengers (often) using the ship as well as complementary facilities at KMP Ambu-ambu. By doing so, the company should be able to provide the difference in price with other similar companies and privileges to passengers who frequently use KMP Ambu-ambu so always use KMP Ambu-ambu as transportation departments Padang-Tuapejat.
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2
4
ABSTRAK Carlila Khairiah (NPM : 11090080), Pengaruh Persepsi Harga, Kualitas Pelayanan dan Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Transportasi Laut (Studi Kasus KMP. Ambu-Ambu Jurusan Padang –Tuapejat), Skripsi, Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2015 Pembimbing l : Hayu Yolanda Utami, SE, MBA Pembimbing ll : Rizky Natassia, SE, MM Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Persepsi Harga, Kualitas Pelayanan dan Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Transportasi Laut (Studi Kasus KMP. Ambu-Ambu Jurusan Padang –Tuapejat). Jenis penelitian ini adalah deskriptif asosiatif, penelitian deskriptif merupakan salah satu bentuk penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa atau variabel-variabel dalam penelitian, dengan pendekatan korelasional dan metode yang digunakan metode kuantitatif. Tempat penelitian di KMP Ambu-ambu. Adapun yang menjadi responden pada penelitian ini sebanyak 80 konsumen. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah melalui angket. Teknik analisis data yang digunakan yaitu TCR (Tingkat Capaian Responden) dengan rata-rata variabel keputusan pembelian yaitu 3,7 dan TCR 73,1%, Persepsi harga dengan nilai TCR 73,83% dan skor rata-rata sebesar 3,692, Kualitas pelayanan rata-rata variabel yaitu 3,7 dengan TCR 74%, Ekuitas merek rata-rata variabel yaitu 3,3 dengan TCR 66%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi harga terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dari koefisien regresi sebesar 2,217 dengan nilai thitung sebesar 11,220 > ttabel sebesar 1,66412. (2) Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dari koefisien regresi sebesar 0, 169 dengan nilai thitung sebesar 2,851 > ttabel sebesar 1,66412. (3) Terdapat hubungan positif dan signifikan antara ekuitas merek terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dari koefisien regresi sebesar 0,153 dengan nilai thitung sebesar 3,667 > ttabel sebesar 1,66412. (4) Terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi harga, kualitas pelayanan dan ekuitas merek berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian pada jasa transportasi laut KMP Ambu-ambu jurusan Padang-Tuapejat. Hal ini dibuktikan dari bahwa nilai nilai Fhitung 120,728 > Ftabel 2,72 dan nilai signifikan 0,000 < 𝛼 = 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, meningkatkan keputusan pembelian dapat diupayakan dengan meningkatkan indikator dari variabel persepsi harga, kualitas pelayanan dan ekuitas merek tersebut. Peneliti menyarankan kepada pihak perusahaan KMP Ambu-ambu hendaknya diperhatikan Ekuitas merek diantaranya asosiasi merek dengan memberikan harga tiket yang terjangkau untuk kalangan menengah kebawah dan adanya potongan harga kepada penumpang yang loyal (sering) menggunakan kapal serta melengkapi fasilitas pada KMP Ambu-ambu. Dengan demikian pihak perusahaan harus mampu memberikan perbedaan harga dengan perusahaan lain yang sejenisnya dan keistimewaan kepada penumpang yang sering menggunakan KMP Ambu-ambu supaya selalu menggunakan KMP Ambuambu sebagai alat transportasi jurusan Padang-Tuapejat. Kata kunci: Persepsi Harga, Kualitas Pelayanan, Ekuitas Merek dan Keputusan Pembelian Jasa Transportasi Laut (Studi Kasus KMP. Ambu-Ambu Jurusan Padang –
Tuapej
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Jika dilihat dari sektor transportasi diihat pada saat ini, telah banyak bermunculan perusahaan penyedia jasa angkutan umum, salah satunya adalah jasa tranportasi laut kapal KMP Ambu-ambu yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa transportasi laut
Padang- Mentawai. Kapal KMP Ambuambu ini menyediakan jasa transportasi untuk jurusan Padang Mentawai yaitu Padang-Tuapajat, Padang-Siberut, dan Padang- Sikakap yang juga di layani oleh kapal pesaing lain seperti KMP Gambolo, Mentawai Fast, dan Sumber Rezeki. Untuk melihat pembagian pangsa pasar jasa transportasi kapal laut jurusan Padang-Tuapejat dan pesaing dapat ditunjukkan pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1. Market Share tahun 2014 jasa transportasi kapal laut jurusan Padang-Tuapejat dan pesaing. Tahun 2014
KMP Ambu-Ambu Jumlah MS Penumpang/ Tiket
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember JUMLAH
KMP Gambolo Jumlah MS Penumpang/ Tiket
39,69% 1096 43,69% 989 44,16% 1125 45,34% 1267 50,78% 1437 46,94% 1579 47,85% 1457 42,64% 1683 44,17% 1604 42,01% 1650 41,39% 1711 43,59% 1798 44,39 20998 17396 % Sumber: ASDP Kota Padang (2014) 1265 1369 1491 1543 1925 2016 2000 1814 1951 1802 1755 2067
KMP Sumber Rezeki Jumlah MS Penumpang/ Tiket
34,39% 31,57% 33,32% 37,23% 37,90% 36,76% 34,86% 39,56% 36,31% 38,47% 40,35% 37,92% 36,77 %
Dari tabel 1 memberikan indikasi bahwa keputusan konsumen dalam memilih pembeliaan jasa angkutan KMP Ambu-ambu di pelabuhan bungus terus meningkat dari bulan Januari-Juni 2014 dibandingkan dengan kapal angkutan lainya sehingga menarik untuk dilakuan penelitian. Untuk itu, berdasarkan uraian diatas secara teoritis menyatakan adanya hubungan Persepsi konsumen akan mempunyai keputusan pembelian dikarenakan orang mempunyai kesukaan dan kebiasaan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi konsumen terutama didukung oleh kemampuan seseorang untuk
429 423 415 352 234 481 396 412 459 481 396 463 4941
Mentawai Fast Jumlah MS Penumpang/
Total Konsumen
Tiket
13,46% 13,50% 12,29% 10,34% 6,17% 11,19% 9,47% 9,69% 10,39% 11,21% 9,34% 9,77% 10,44 %
397 352 345 241 195 219 327 345 403 356 378 413
12,46% 11,24% 10,22% 7,08% 5,14% 5,09% 7,82% 8,11% 9,12% 8,30% 8,92% 8,71%
3187 3133 3376 3403 3791 4295 4180 4254 4417 4289 4240 4741
3971
8,39%
47306
mendapatkan suatu barang atau jasa. Persepsi ketidakadilan harga mempengaruhi persepsi konsumen terhadap nilai produk, dan akhirnya berpengaruh terhadap keputusannya kepada pembelian tersebut (Schiffman dan Kanuk, 2004:161). Nasution (2004:50) berpendapat bahwa kualitas layanan merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu layanan. Bila penilaian yang dihasilkan merupakan penilaian yang positif, maka kualitas layanan ini akan berdampak pada terjadinya keputusan pembelian. Ekuitas merek yang di ukur melalui perspektif pelanggan banyak berhubungan dengan
2
psikologi dan perilaku konsumen, jadi dengan perilaku pengambilan keputusan pembelian dapat menentukan seberapa jauh persepsi ekuitas merek yang dimiliki oleh pelanggan terhadap suatu merek. (Rangkuti 2002 : 9). Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan yang diterapkan oleh KMP Ambu-ambu maka dari itu penulis tertarik melakukan penelitian dan mengangkat judul: “PENGARUH PERSEPSI HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA TRANSPORTASI LAUT (Studi Kasus KMP Ambu-Ambu Jurusan Padang –Tuapejat)” Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan adalah bahwa:
1. Adanya persaingan KMP sejenis jurusan PadangTuapejat. 2. Parkir kendaraan dan tempat barang yang kurang teratur. 3. Banyaknya penumpang gelap atau penumpang tidak memiliki tiket karena kurang pengawasan dari karyawan, ABK dan petugas yang menjaga pintu masuk. 4. Kurang disiplinnya pengawasan pintu-keluar masuk penumpang 5. Jarak tempuh yang jauh mengakibatkan lamanya perjalanan 6. Keberangkatan kapal yang tertunda akibat cuaca kurang bagus. Batasan Masalah Mengingat banyaknya masalah yang diuraikan pada identifikasi msalah diatas dan agar penelitian ini tidak
menyimpang dari tujuan yang ingin disajikan maka peneliti membatasi masalah yang akan dibuat. Adapun masalah yang akan peneliti bahas adalah bagaimana pengaruh persepsi harga, kualitas pelayanan dan ekuitas merek terdapap keputusan pembelian jasa transportasi laut KMP Ambu-ambu jurusan Padang-Tuapejat. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah: 1. Sejauhmana pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian konsumen mengunakan jasa transportasi laut KMP Ambu-ambu jurusan Padang-Tuapejat? 2. Sejauhmana pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian konsumen mengunakan jasa transportasi laut KMP Ambu-ambu jurusan Padang-Tuapejat? 3. Sejauhmana pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian konsumen mengunakan jasa transportasi laut KMP Ambu-ambu jurusan Padang-Tuapejat? 4. Sejauhmana pengaruh persepsi harga, kualitas pelayanan dan ekuitas merek secara bersamasama terhadap keputusan pembelian konsumen mengunakan jasa transportasi laut KMP Ambu-ambu jurusan Padang-Tuapejat?
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui:
ini
1. Pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian konsumen mengunakan jasa transportasi laut KMP Ambuambu jurusan Padang-Tuapejat.
3
2. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian konsumen mengunakan jasa transportasi laut KMP Ambuambu jurusan Padang-Tuapejat. 3. Pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian konsumen mengunakan jasa transportasi laut KMP Ambuambu jurusan Padang-Tuapejat. 4. Pengaruh persepsi harga, kualitas pelayanan dan ekuitas merek secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian konsumen mengunakan jasa transportasi laut KMP Ambuambu jurusan Padang-Tuapejat.
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis : 2. Bagi ilmu pengetahuan : 3. Bagi travel KJW jurusan Pasaman-Padang: KAJIAN TEORI Perilaku Konsumen
Prilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan konsumen baik individu maupun organisasi dalam mendapatkan produk atau jasa untuk dikonsumsi, yang mana tindakan tersebut terdapat proses pengambilan keputusan yang mendahului tindakan mengkonsumsi. Perilaku konsumen ditinjau dari tingkat keterlibatan seseorang pada situasi pembelian. Pada keterlibatan yang berbeda akan menimbulkan perilaku berbeda pula. Keputusan Pembelian Keputusan pembelian adalah Prilaku pembelian seseorang dalam menentukan suatu pilihan suatu produk untuk mencapai kepuasan
sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen yang meliputi pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi terhadap alteternatif pembelian, keputusan pembelian, dan prilaku setelah pembelian. Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian Menurut Kotler (dalam Sumarwan dkk, 2011:186) terdapat lima tahap proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu yaitu sebagai berikut: Tahap pengenalan masalah, Tahap pencarian informasi, Tahap Evaluasi Alternatif, Tahap Keputusan Pembelian dan Tahap Prilaku Pasca Pembelian Hubungan Persepsi Harga Dengan Keputusan Pembelian. Persepsi ketidakadilan harga mempengaruhi persepsi konsumen terhadap nilai produk, dan akhirnya berpengaruh terhadap keputusannya kepada pembelian tersebut (Schiffman dan Kanuk, 2004:161). Hubungan Kualitas Layanan Dengan Keputusan Pembelian. Nasution (2004:50) berpendapat bahwa kualitas layanan merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu layanan. Bila penilaian yang dihasilkan merupakan penilaian yang positif, maka kualitas layanan ini akan berdampak pada terjadinya keputusan pembelian. Hubungan Ekuitas Merek Dengan Keputusan Pembelian. Ekuitas merek yang di ukur perspektif pelanggan banyak berhubungan dengan psikologi dan perilaku konsumen, jadi dengan
4
perilaku pengambilan keputusan pembelian dapat menentukan seberapa jauh persepsi ekuitas merek
yang dimiliki oleh pelanggan terhadap suatu merek. (Rangkuti 2002 : 9).
Kerangka Konseptual Persepsi Harga (X1) Kualitas Pelayanan (X2)
Keputusan pembelian (Y)
Ekuitas Merek (X2) Ekuitas merek (X3) Gambar 2 Kerangka Konseptual
Hipotesis Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis asosiatif (hubungan) sebagai kesimpulan sementara, yaitu: 1.
2.
3.
4.
Ho: Diduga persepsi harga tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Ha: Diduga persepsi harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Ho: Diduga kulitas pelayanan tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Ha: Diduga kulitas pelayanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Ho: Diduga ekuitas merek tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Ha: Diduga ekuitas merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Ho: Diduga persepsi harga, kulitas pelayanan dan ekuitas merek secara bersama-sama tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Ha: Diduga persepsi harga, kulitas pelayanan dan ekuitas merek secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen
METODOLOGI PENELITIAN Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif asosiatif. Menurut Sugiyono (2005:11) penelitian deskriptif “merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, menghubungkan dengan variabel yang lain”. Penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2005:12) yaitu
“adalah sebagai berikut: “Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.” Penelitian asosiatif merupakan penelitian untuk mengetahui hubungan antara dua variabel (atau lebih) tersebut. Di mana hubungan antara variabel dalam penelitian akan dianalisis dengan menggunakan ukuranukuran statistika yang relevan atas data tersebut untuk menguji hipotesis. Penelitian ini dilakukan di KMP Ambu-ambu Jurusan Padang-
5
Tuapejat. Penelitian dilakukan pada variabel kualitas pelayanan (X2) yang bulan Agustus sampai September 2015. digunakan dalam penelitian ini Dalam penelitian ini yang menjadi terbukti 20 item pertanyaan yang populasi penelitian ini adalah seluruh digunakan valid sebab nilai rhitung > nilai penumpang yang pernah menggunakan kritis (rtabel) 0,30 dan 19 item pernyataan KMP Ambu-ambu jurusan Padangyang tidak valid. 3) Uji validitas Taupejat baik satu kali perjalanan terhadap 13 item pertanyaan variabel maupun beberapa kali perjalanan. ekuitas merek (X3) yang digunakan Metode non probability sampling yang dalam penelitian ini terbukti 10 item digunakan adalah purposive sampling pertanyaan yang digunakan valid sebab yang digunakan menentukan kriteria nilai rhitung > nilai kritis (rtabel) 0,30 dan 3 khusus terhadap sampel (Siregar, item pernyataan yang tidak valid. 4) Uji 2014:148) kriteria sampel penelitian ini Validitas terhadap 15 item pertanyaan adalah minimal penumpang tiga kali variabel keputusan pembelian (Y) yang menggunakan KMP Ambu-ambu jurusan digunakan dalam penelitian ini Padang-Tuapejat. Penentuan jumlah terbukti 12 item pertanyaan yang sampel dalam penelitian ini formula yang digunakan valid sebab nilai rhitung > nilai diperkenalkan oleh Sekaran (2006:86) kritis (rtabel) 0,30 dan 3 item pernyataan yaitu jumlah sampel adalah jumlah yang tidak valid. 5) Uji reliabilitas variabel independen dan dependen Variabel Persepsi Harga (X1) nilai dikalikan dengan 15-20. Jadi dalam cronbach alpha 0,780, jika cronbach penelitian ini, variabel independen ada 3 alpha ≥ 0,60 maka instrumen reliable. 6) buah ditambah dengan1 buah variabel Uji reliabilitas Variabel Kualitas dependen, sehingga jumlah variabel Pelayanan (X2) nilai cronbach alpha keseluruhan menjadi 4 variabel. Jadi 0,772, jika cronbach alpha ≥ 0,60 maka jumlah sampel yang akan diambil adalah instrumen reliable. 7) Uji reliabilitas 4 x 20 = 80 sampel. Variabel Ekuitas Merek (X3) nilai Pengujian Instrumen 1) Uji cronbach alpha 0,886, jika cronbach validitas terhadap 3 item pertanyaan alpha ≥ 0,60 maka instrumen reliable. 8) variabel persepsi harga (X1) yang Uji reliabilitas Variabel Ekuitas Merek digunakan dalam penelitian ini (X3) nilai cronbach alpha 0,886, jika terbukti 3 item pertanyaan yang cronbach alpha ≥ 0,60 maka instrumen digunakan valid sebab nilai rhitung > nilai reliable. 9) Uji reliabilitas Variabel kritis (rtabel) 0,30 dan tidak ada Keputusan Pembelian (Y) nilai cronbach pernyataan yang tidak valid. 2) Uji alpha 0,.907, jika cronbach alpha ≥ 0,60 validitas terhadap 39 item pertanyaan maka instrumen reliable. HASIL DAN PEMBASAHAN Tabel 17. Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Pembelian (Y) Kriteria Pernyataan Varaibel
Indikator
Keputusan Pembelian
Pengenalan Masalah
No Item 1 2
SS
S
KS
TS
STS
N
Fi
%
Fi
%
Fi
%
Fi
%
Fi
%
3 12
3,8
38 39
48
34 8
43
4 21
5
1 0
1,3
80
0
80
15
49
10
26
Skor Rata-rata Indikator Pencarian Informasi
3 4 5
10 8 8
13 10 10
35 39 42
44 49 53
29 30 28
36 38 35
6 3 1
7,5 3,8 1,3
Skor Rata-rata Indikator
0 0 1
RataRata Skor
TCR
Kategori
3,475 3,525
69,5 70,5
Cukup
3,5
70
Cukup
Cukup
0
80
3,613
72,25
Cukup
0
80
3,65
73
Cukup
1,3
80
3,688
73,75
Cukup
3,65
73
Cukup
6
Evaluasi Alternatif
11 13
6 7
14 16
39 51
49 64
28 13
2 3
35 16
0 0
2,5 3,8
0
80
3,738
74,75
Cukup
0
80
3,925 3,831
78,5 76,63
Baik Baik
Skor Rata-rata Indikator Keputusan Pembelian
8 9 10
28 11 4
35
0 8
0
14 5
43 53 42
54 66 53
6 12 29
3 2 5
7,5 15 36
0 2 0
3,8 2,5 6,3
0
80
4,2
84
Baik
2,5
80
3,863
77,25
Baik
0
80
3,563 3,875
71,25 77,5
Cukup
3,8
80
3,438
68,75
Cukup
1,3
80
3,4
68
Cukup
3,419
68,38
Cukup
3,7
73,1
Cukup
Skor Rata-rata Indikator Prilaku Pasca Pembelian
11 12
10
45 35
56 44
28 19
4 17
35 24
3 1
5 21
Skor Rata-rata Indikator
Skor Rata-rata Variabel
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2015
Dari Tabel 17 diatas diperoleh informasi bahwa rata-rata variabel keputusan pembelian yaitu 3,7 dengan TCR 73,1%. Hal ini menunjukkan bahwa
keputusan pembelian berada pada kategori cukup karena berasa pada rentang skor 56-75,99%.
Tabel 18. Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Harga (X1) Kriteria Pernyataan Varaibel
Persepsi Harga
Indikator Persepsi Konsumen Tentang Harga
No Item
SS
1 2 3
S
KS
TS
STS
N
RataRata Skor
TCR
Kategori
Fi
%
Fi
%
Fi
%
Fi
%
Fi
%
14 22 3
18
52 33 38
65
4 8 34
5
8 17 4
10
2 0 1
2,5
80
3,85
77
Baik
0
80 80
75 69,5
Cukup
1,3
3,75 3,475 3,692
73,83
Cukup
28 3,8
41 48
10 43
21 5
Skor Rata-rata Indikator Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2015
Dari Tabel 18 diatas diperoleh skor rata-rata perindikator pada variabel persepsi harga adalah antara lain:
Cukup
persepsi kosumen tentang harga dengan nilai TCR 73,83% dan skor rata-rata sebesar 3,692.
Tabel 19. Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Pelayanan (X2) Kriteria Pernyataan Varaibel
Indikator
No Item 1
Kualitas Pelayanan
2 3
Bukti Fisik (tangible)
4 5 6 7 8 9
SS
S
KS
TS
STS
N
RataRata Skor
TCR
Kategori
Fi
%
Fi
%
Fi
%
Fi
%
Fi
%
36 26 28 31 24 8 25 3 28
45
30 37 34 35 36 55 38 44 37
38
12 14 18 13 17 13 16 28 12
15
2 2 0 1 3 4 1 5 1
2,5
0 1 0 0 0 0 0 0 2
0
80
4,25
85
Baik
1,3
80
4,063
81,25
Baik
0
80
4,125
82,5
Baik
0
80
4,2
84
Baik
0
80 80
4,013 3,838
80,25 76,75
Baik
0 0
80
0
80
4,088 3,563
81,75 71,25
Cukup
2,5
80
4,1
82
Baik
33 35 39 30 10 31 3,8 35
46 43 44 45 69 48 55 46
18 23 16 21 16 20 35 15
2,5 0 1,3 3,8 5 1,3 6,3 1,3
Baik Baik
7
0
10
0
45
28
56
4
35
3
5
3,8
80
Skor Rata-rata Indikator
3 11 8
11
Keandalan (reliability)
12 13
3,8 14 10
38 53 35
34 12 19
48 66 44
4 2 17
43 15 24
5 2,5 21
12 4
14 15
15 5
22 42
25 29
28 53
20 5
31 36
25 6,3
9 13 12
16 17 18
11 16 15
53 36 46
14 27 19
66 45 58
4 4 3
18 34 24
5 3,8
3,968
79,35
Baik
80 80
3,475 3,863
69,5 77,25
Cukup
2,5 1,3
80
3,4
68
Cukup
3,579
71,58
Cukup
1 0
1,3
80 80
66 71,25
Cukup
0
3,3 3,563 3,431
68,63
Cukup
0 0 0
5
Cukup
1,3
Skor Rata-rata Indikator Jaminan (assurance)
68,75
1 2 1
Skor Rata-rata Indikator Daya Tanggap (responsibility)
3,438
Empati (empathy)
19 20
18 7,5
48 47
13 22
60 59
5 5
16 28
0 0
6,3 6,3
Cukup
0
80
3,838
76,75
Baik
0
80
3,725
74,5
Cukup
0
80
3,838
76,75
Baik
3,8
76
Cukup
0
80
3,888
77,75
Baik
0
80
3,675
73,5
Cukup
3,781
75,63
3,7
74
Cukup Cukup
Skor Rata-rata Indikator
14 6
Baik
Skor Rata-rata Indikator
Skor Rata-rata Variabel Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2015
Dari Tabel 19 diatas diperoleh informasi bahwa rata-rata variabel kualitas pelayanan yaitu 3,7 dengan TCR 74%. Hal ini menunjukkan bahwa
kualitas pelayanan berada pada kategori cukup karena berada pada rentang skor 56-75,99%.
Tabel 20. Distribusi Frekuensi Variabel Ekuitas Merek (X3) Kriteria Pernyataan Varaibel
Indikator
Kesadaran Merek
No Item 1 2
SS
S
KS
TS
STS
n
RataRata Skor
TCR
Kategori
Fi
%
Fi
%
Fi
%
Fi
%
Fi
%
20 4
25
18 26
23
28 36
35
8 8
10
6 6
7,5
80
3,48
69,5
Cukup
7,5
80
3,18
63,5
Cukup
3,33
66,5
Cukup
5
33
45
10
Skor Rata-rata Indikator 3 Asosiasi Merek
4
Ekuitas Merek
5
9 14 15
11 18 19
21 26 31
26 33 39
29 9 13
36 11 16
15 25 18
19 31 23
6 6 3
80
3,15
63
Cukup
7,5
80
3,21
64,3
Cukup
3,8
80
3,46
69,3
Cukup
3,28
65,5
Cukup
7,5
Skor Rata-rata Indikator 6 Persepsi Kualitas
7 8
9 5 24
11 6,3 30
24 31 19
30 39 24
22 19 35
28 24 44
19 20 2
24 25 2,5
6 5 0
7,5
80
3,14
62,8
Cukup
6,3
80
3,14
62,8
Cukup
0
80
3,81
76,3
Baik
3,36
67,3
Cukup
80
3,1
62
Cukup
80
3,35
67
Cukup
3,23
64,5
3,3
66
Cukup Cukup
Skor Rata-rata Indikator Loyalitas Merek
9 10
5 3
6,3 3,8
18 40
23 50
38 21
48 26
18 14
23 18
Skor Rata-rata Indikator
Skor Rata-rata Variabel Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2015
1 2
1,3 2,5
8
Dari Tabel 20 diatas diperoleh informasi bahwa rata-rata variabel Ekuitas merek yaitu 3,3 dengan TCR 66%. Hal ini menunjukkan bahwa
Ekuitas merek berada pada kategori cukup karena berada pada rentang skor 56-75,99%.
Tabel 21. Hasil Uji Log Likelihood Redundant Variables: X1 F-statistic Log likelihood ratio
125.8959 78.16152
Probability Probability
0.000000 0.000000
8.127797 8.128296
Probability Probability
0.005609 0.004358
13.44708 13.03311
Probability Probability
0.000453 0.000306
Redundant Variables: X2 F-statistic Log likelihood ratio Redundant Variables: X3 F-statistic Log likelihood ratio
Sumber: Olahan Data Primer, 2015
Dari tabel 21 diatas dapat dilihat bahwa nilai dari masing-masing X hitung loglikelihood ratio adalah persepsi harga (X1) sebesar 78.16152, kualitas pelayanan (X2) sebesar 8.128296 dan ekuitas merek (X3) sebesar 13.03311.
Sedangkan nilai X tabel chi square dengan df=1, α sebesar 0,05 adalah sebesar 3.841, dimana menunjukkan X hitung > X tabel, dengan demikian berarti tolak Ho yang berarti menolak menghilangkan variabel X.
Tabel 22. Hasil Uji Ramsey RESET Ramsey RESET Test: F-statistic Log likelihood ratio
0.170472 0.181631
Probability Probability
0.680871 0.669976
Sumber: Olahan Data Primer, 2015
Berdasarkan tabel 22 diatas diketahui nilai F-statistic sebesar 0.170472 lebih kecil dari pada nilai Ftabel yaitu sebesar 3.841 pada α = 0,05. Hal ini
menunjukan bahwa nilai Fhitung < Ftabel yang menyatakan bahwa spesifikasi model benar atau tepat.
Tabel 23. Uji Normalitas Descriptive Statistics N
Skewness
Statistic Unstandardized Residual Valid N (listwise)
Sumber: Olahan Data Primer, 2015
80 80
Statistic .034
Kurtosis
Std. Error .269
Statistic .636
Std. Error .532
9
𝐽𝐵 = 80 0,00019 + 0,23285 𝐽𝐵 = 18,6432
Berdasarkan tabel 23 diatas nilai Jerque-Bera (JB) ≤ X2 tabel maka nilai residual terstandardisasi dinyatakan berdistribusi normal. Untuk menghitung nilai statistic jerque - beran (JB) digunakan dengan rumus berikut: 𝑆2
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh nilai statistik Jerque-Bera sebesar 8,496 sedangkan nilai X2 tabel dengan nilai df : 80 dan derajat kebebasan 0.05 adalah 101,879 Karena nilai statistik Jeque-Bera (JB) (18,6432) < nilai X2 tabel (101,879). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
𝐾−3 2
𝐽𝐵 = 𝑛 6 + 𝐽𝐵 0,0342 = 80 6 0,636 − 3 2 + 24
24
Tabel 24. Uji Multikolinieritas Coefficients
Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
B
a
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics T
Sig.
Tolerance
VIF
(Constant)
1.754
3.497
.501 .617
Persepsi Harga
2.217
.198
.700 11.220 .000
.586
1.707
Kualitas Pelayanan
.169
.059
.180
2.851 .006
.573
1.744
Ekuitas Merek
.153
.042
.189
3.667 .000
.863
1.159
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Olahan Data Primer, 2015
Dari tabel 24 diatas menunjukkan bahwa masing-masing variabel bebas (independent) memiliki nilai TOL (Tolerence) diatas 0,1 dan dengan melihat nilai VIF (Variance Infloating Factor) dibawah 10. Dimana TOL variabel persepsi sebesar 0,586 dan VIF sebesar 1,707, TOL variabel kualitas pelayanan
sebesar 0,573 dan VIF sebesar 1,744 dan TOL variabel ekuitas merek sebesar 0,863 dan VIF sebesar 1,159. Nilai konstanta sebesar 1,754 sedangkan koefisien regresi persepsi harga (Xı) sebesar 2,217, kualitas pelayanan (X2) sebesar 0,169 dan ekuitas merek (X3) sebesar 0,153.
Tabel 25. Hasil Uji Autokorelasi b
Model Summary Model 1
R .909
R Square a
.827
Adjusted R Square .820
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
2.72825
a. Predictors: (Constant), Ekuitas Merek, Persepsi Harga, Kualitas Pelayanan b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Olahan Data Primer, 2015
1.956
10
Dari tabel 25 diatas hasil uji Durbin Watson (DW) menunjukkan nilai sebesar 1,956. Nilai tersebut jika dibandingkan dengan tabel dengan menggunakan derajat kepercayaan 5%, jumlah sampel 80 dan variabel bebas/independen (k) = 3 maka nilai Durbin-Watson dL sebesar 1,5600 dan dU 1,7153. Berdasarkan Tabel di Tabel 26. Hasil Uji Heteroskedastisitas
atas, nilai DW 1,956 lebih besar dari batas atas dL 1,5600 dan kurang dari (4-du)=(4-1,7153)=2,2847, maka dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi positif dan negatif. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa data tersebut layak untuk diuji lebih lanjut.
Coefficients
a
Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Persepsi Harga Kualitas Pelayanan Ekuitas Merek
Std. Error
Beta
4.223
2.192
T
Sig.
1.926
.058
.154
.124
.177
1.241
.218
-.076
.037
-.296
-2.054
.043
.059
.026
.265
2.261
.027
a. Dependent Variable: abresid
Sumber: Olahan Data Primer, 2015
Berdasarkan hasil analisis tabel 26 di atas gejala heteroskedastisitas ditunjukkan oleh nilai signifikansi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut residual. Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai Alpha atau (Sig > 0,05), maka dipastikan hasil uji di atas tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas. Berdasarkan data di atas di dapat nilai signifikan variable persepsi harga (X1) 0,218 > 0,05 tidak terjadi gejala heteroskedastisitas, variabel kualitas pelayanan (X2) 0,043 < 0,05 terjadi gejala heteroskedastisitas, variabel ekuitas merek (X3) 0,027 < 0,05 terjadi gejala heteroskedastisitas.
Tabel 27. Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
1.754
3.497
Persepsi Harga
Standardized Coefficients Beta
T
Sig. .501
.617
2.217
.198
.700
11.220
.000
Kualitas Pelayanan
.169
.059
.180
2.851
.006
Ekuitas Merek
.153
.042
.189
3.667
.000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Olahan Data Primer, 2015
Dari tabel 27 diatas bahwa nilai konstanta (a) sebesar 1,754 sedangkan koefisien regresi persepsi harga (bı Xı) sebesar 2,217, kualitas
pelayanan (b2 X2) sebesar 0,169 dan ekuitas merek sebesar (b3 X3) sebesar 0,153. Model persamaan regresi linear berganda yang dapat dituliskan
11
dari hasil tersebut adalah sebagai berikut: Y= a + bı Xı + b2 X2 + b3 X3
Y= 1,754 + 2,217X1 + 0,169X2 + 0,153X3
Tabel 28. Hasil Koefisien determinasi (R2) Model Summary Model 1
R .909
Adjusted R Square
R Square a
.827
Std. Error of the Estimate
.820
2.72825
a. Predictors: (Constant), Ekuitas Merek, Persepsi Harga, Kualitas Pelayanan
Sumber: Olahan Data Primer, 2015
Berdasarkan hasil pada tabel 28 diatas hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel model summary diperoleh hasil nilai R Square sebesar 0,827 yang artinya 82% perubahan pada variabel dependen (keputusan pembelian)
dapat dijelaskan oleh variabel independen (persepsi harga, kualitas pelayanan dan ekuitas merek ) sedangkan sisanya sebesar 18% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Tabel 29. Hasil Uji t Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
1.754
3.497
Persepsi Harga
2.217
.198
Kualitas Pelayanan
.169
Ekuitas Merek
.153
Standardized Coefficients Beta
T
Sig. .501
.617
.700
11.220
.000
.059
.180
2.851
.006
.042
.189
3.667
.000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Olahan Data Primer, 2015
Dari tabel 29 di atas dapat dilihat pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah: 1) Untuk variabel persepsi harga diperoleh nilai thitung sebesar 11,220 > ttabel sebesar 1,66412 dengan nilai signifikan 0,000 < 𝛼 = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel persepsi harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. 2) Untuk variabel kualitas pelayanan
diperoleh nilai thitung sebesar 2,851 > ttabel sebesar 1,66412 dengan nilai signifikan 0,006 < 𝛼 = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel kulitas pelayanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. 3) Untuk variabel ekuitas merek diperoleh nilai thitung sebesar 3,667 > ttabel sebesar 1,66412 dengan nilai signifikan 0,000 < 𝛼 = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat
12
dikatakan bahwa ekuitas merek berpengaruh secara positif dan
signifikan pembelian.
terhadap
keputusan
Tabel 30 Hasil Uji F b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
Df
Mean Square
2695.855
3
898.618
565.695
76
7.443
3261.550
79
F 120.728
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), Ekuitas Merek, Persepsi Harga, Kualitas Pelayanan b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Olahan Data Primer, 2015
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dapat dilihat pada tabel 30 di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung 120,728 > Ftabel 2,72 dan nilai signifikan 0,000 < 𝛼 = 0,05, berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel persepsi harga, kualitas pelayanan dan ekuitas merek secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan sampel sebanyak 80 orang penumpang yang menggunakan jasa transportasi laut KMP Ambu-ambu jurusan Padang - Tuapejat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian konsumen mengunakan jasa transportasi laut KMP Ambu-ambu jurusan Padang-Tuapejat, dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 2,217 satuan dengan diperoleh nilai thitung sebesar 11,220 > ttabel sebesar 1,66412 dan nilai signifikan 0,000 < 𝛼 = 0,05, berarti Ha diterima dan H0
ditolak. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang bertanda positif menunjukkan persepsi harga ditingkatkan sebesar 1 satuan akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 2,217 satuan, dengan asumsi variabel konstan. 2. Variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian konsumen mengunakan jasa transportasi laut KMP Ambu-ambu jurusan Padang-Tuapejat. Dilihat dari nilai nilai koefisien regresi sebesar 0,169 satuan dengan nilai thitung sebesar 2,851 > ttabel sebesar 1,66412 dan nilai signifikan 0,000 < 𝛼 = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang bertanda positif menunjukkan kualitas pelayanan meningkat sebesar 1 satuan akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,169 satuan, dengan asumsi variabel konstan. 3. Variabel ekuitas merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian konsumen mengunakan jasa transportasi laut KMP Ambu-ambu jurusan Padang-Tuapejat. Dilihat dari
13
nilai nilai koefisien regresi sebesar 0,153 satuan dengan nilai thitung sebesar 3,667 > ttabel sebesar 1,66412 dan nilai signifikan 0,0028 < 𝛼 = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang bertanda positif menunjukkan ekuitas merek meningkat sebesar 1 satuan akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,153 satuan, dengan asumsi variabel konstan. 4. Secara bersama-sama variabel persepsi harga, variabel kualitas pelayanan dan variabel ekuitas merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian konsumen mengunakan jasa transportasi laut KMP Ambu-ambu jurusan Padang-Tuapejat. Dimana diperoleh nilai Fhitung 120,728 > Ftabel 2,72 dan nilai signifikan 0,000 < 𝛼 = 0,05, berarti H0 ditolak dan Ha diterima. 5. Variabel persepsi harga, variabel kualitas pelayanan dan variabel ekuitas merek mampu menjelaskan variabel keputusan pembelian sebesar 82,7 satuan dan selebihnya sebesar 17,3 satuan dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
Saran Berdasarkan pada hasil penelitian, penulis mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan keputusan pembelian dan dijadikan masukan serta pertimbangan yang ditujukan kepada: 1. Kepada PT.ASDP Indonesia ferry (persero) Cabang Padang, Berdasarkan nilai tingkat capaian responden terendah yang berada pada variabel ekuitas merek dimana
nilai TCR sebesar 66% dengan skor rata-rata sebesar 3,3 yang terdiri dari indikator Kesadaran Merek (brand awareness), Asosiasi Merek (brand association), Persepsi Kualitas (perceived quality) dan Loyalitas Merek (brand loyalty). Penulis menyarankan untuk lebih meningkatkan ekuitas merek dari KMP Ambu-ambu agar dapat lebih ditingkatkan sehingga ekuitas merek kapal tersebut tidak terbelakang dari kapal-kapal pesaing lain. 2. Kepada penumpang hendaknya dalam memilih jasa angkutan harus memperhatikan keselamatan, kenyamanan serta adanya jaminan asuransi kepada penumpang sehingga penumpang merasa nyaman dalam perjalanan dan selamat sampai tujuan. 3. Kepada peniliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas hal yang sama pada tempat lain.
Keterbatasan Penelitian 1. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah pengunaan kuesioner yang bersifat abstrak dan belum terstruktur karna tidak diadopsi dari penelitian terdahulu. Penulis mengharapkan agar penelitian selanjutnya untuk memperhatikan hal tersebut agar penelitian yang dilakukan mencapai kesempurnaan. 2. Keterbatasan kedua yaitu R Square sebesar 82% sedangkan sisanya sebesar 18% dipengaruhi oleh variabel lain. Maka diharapkan untuk penelitian selanjutnya agar menambah variabel independen atau variabel bebas agar penelitian mencapai kesempurna
14
DAFTAR PUSTAKA Rangkuti, Freddy. (2002). The Power of Brand: Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek (Plus Analisis Kasus dengan SPSS). PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Schiffman, Leon G dan Kanuk, Leslie Lazar. (2007). Prilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia. Pustaka Utama. Nasution. (2004). Manajemen Jasa Terpadu. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia. Sumarwan, Ujang, dkk. (2011). Riset Pemasaran dan Konsumen. Bogor: PT Penerbit IPB Press. Sugiyono. (2005). Statistik Untuk Penelitian. Cetak Kelima. Bandung: CV. Alvabeta\Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Siregar, Syofyan. (2014). Statistik Deskriptif Untuk Penelitian:Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Rajawali Pers. Sekaran,
Uma. (2006). Metode Penelitian Untuk Bisnis. Buku I dan II. Edisi 4. Surabaya: Selemba Empa
15