PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, PARTISIPASI BELAJAR DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ANALISA RISET PASAR KELAS XI PEMASARAN SMK NEGERI 2 PADANG JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA-1)
LIZA OKTAVIA (11090107)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, PARTISIPASI BELAJAR DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PEMASARAN PADA MATA PELAJARAN ANALISA RISET PASAR DI SMK NEGERI 2 PADANG Oleh Liza Oktavia, Yosi Eka Putri, Sri Wahyuni Mahasiswa dan Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar JL. Gunung Pangilun. No 1 Padang Sumatera Barat Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh disiplin belajar, partisipasi belajar dan tingkat pendidikan orang tua secara parsial dan simultan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Analisa Riset Pasar kelas XI Pemasaran SMK N 2 Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Pemasaran yang berjumlah 81orang, pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan untuk penelitian berupa angket tertutup dan angket terbuka. Untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar, partisipasi belajar siswa dan tingkat pendidikan orang tua secara parsial dan simultan terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan analisa uji kelayakan model, uji asumsi klasik, regresi linear berganda, koefisien determinasi, uji t dan uji F. Hasil analisa data menunjukkan bahwa (1) Disiplin belajar siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar dimana diperoleh nilai koefisien sebesar 0,299 dan berpengaruh signifikan karena nilaithitung (4,132) > ttabel (1,664); (2) partisipasi belajar siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar dimana diperoleh nilai koefisien sebesar 0,794 dan berpengaruh signifikan karena thitung (6,334) > ttabel (1,664); (3) tingkat pendidikan orang tua berpengaruh positif dimana diperoleh nilai koefisien sebesar 0,845, dan berpengaruh signifikan karena thitung (3,063) > ttabel (1,664); (4) disiplin belajar, partisipasi belajar siswa dan tingkat pendidikan orang tua secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Hasil Belajar karena Fhitung (60,328) > dari Ftabel (3,11). Besarnya sumbangan variabel disiplin belajar, partisipasi belajar dan tingkat pendidikan orang tua secara simultan terhadap hasil Belajar siswa sebesar 0,702 artinya apabila disiplin belajar, partisipasi belajar dan tingkat pendidikan orang tua meningkat sebesar satu-satuan maka hasil belajar akan meningkat sebesar 70,2%, sedangkan sisanya 29,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. Abstract This study aimed to analyze the effect of the discipline of learning, learning participation and education level of parents partially and simultaneously against student learning outcomes in subjects Analisa Riset Pasar eleventh grade marketing at vocational high school N 2 Padang. This type of research is descriptive and associative. The population in this study were all students of class eleventh grade marketing at vocational, amounting 81orang, sampling using total sampling technique. Instruments used for research in the form of closed and open questionnaire. To determine the influence of the discipline of learning, students' participation and education level of parents partially and simultaneously against student learning outcomes by using a due diligence analysis model, the classical assumption test, multiple linear regression, determination coefficient, t test and F test results of data analysis show that (1) Discipline students' positive effect on learning outcomes which obtained coefficient value of 0.299 and a significant effect because nilai ttest (4.132) > ttable (1.664); (2) the participation of students' positive effect on learning outcomes which obtained coefficient value of 0.794 and a significant effect because ttest (6.334) > ttable (1.664); (3) the level of parents' education has positive influence which obtained coefficient value of 0.845, and a significant effect because ttest (3.063) > ttable (1.664); (4) the discipline of learning, students' participation and education level of parents simultaneously significant effect on learning outcomes because of Fcount (60,328) > Ftable (3,11). The amount of variable contribution discipline of learning, learning participation and education level of parents simultaneously on student learning outcomes of 0,702 means that if the discipline of learning, learning participation and education level of parents increased by one-unit of the learning outcomes will be increased by 70.2%, while the remaining 29.8% is influenced by other factors not included in this study.
PENDAHULUAN Pendidikan pada dasarnya adalah usaha menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan mendorong kegiatan belajar mereka. Belajar adalah istilah kunci (Key Term) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan. Proses pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari input, proses dan output. Input merupakan peserta didik yang akan melaksanakan aktivitas belajar, proses merupakan kegiatan dari belajar mengajar sedangkan output merupakan hasil dari proses yang dilaksanakan. Dari pelaksanaaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dewasa ini. Kualitas pendidikan yang baik terletak pada sumber daya manusia yang baik pula, dimana semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan harus berusaha mengembangkan potensi yang dimiliki. Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah menetapakan sebuah peraturan tentang masalah pendidikan di Indonesia, yang termuat dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional pasal 3, bahwa : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Dengan adanya undang–undang tersebut, maka dari waktu kewaktu bidang pendidikan
haruslah tetap menjadi prioritas. Salah satu tugas pokok sekolah adalah menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal. Seorang siswa dikatakan telah mencapai perkembangannya secara optimal apabila siswa dapat memperoleh pendidikan dan hasil belajar. Namun seperti kita ketahui, bahwa salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah mengenai rendahnya kualitas pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Indikator pendidikan saat ini belum menunjukkan peningkatan kualitas sesuai dengan harapan. Kualitas pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan salah satunya dapat dilihat melalui hasil belajar baik melalui nilai ulangan, nilai ujian tengah semester (UTS) maupun nilai akhir semester (UAS) dimana hasil belajar tersebut dapat menunjukkan sejauh mana tingkat penguasaan siswa terhadap mata pelajaran yang telah ditempuh. Secara umum, hasil belajar dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal). Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seseoran seperti disiplin belajar, partisipasi belajar, motivasi belajar, minat, intelegensi, bakat, kesehatan, kematangan, kesiapan mental, dan cara belajar. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang seperti tingkat pendidikan orang tua, perhatian orang tua, kurikulum sekolah, sarana dan prasarana sekolah, fasilitas belajar, pendapatan orang tua dan lingkungan sekolah.
Gambaran hasil belajar siswa berdasarkan nilai mid semester pada mata pelajaran analisa riset pasar kelas XI Pemasaran di SMK Negeri 2 Padang sebagai berikut : Tabel 1. Nilai MID Semester Mata Pelajaran Analisa Riset Pasar Siswa Kelas XI SMK N 2 Padang Tahun Ajaran 2014/2015 Siswa yang tuntas Siswa yang tidak tuntas No Kelas KKM Jumlah Jumlah % Jumlah % siswa 1. XI.A1 75 27 16 59,25 11 40,74 2. XI.A2 75 27 18 66,67 9 33,33 3. XI.A3 75 27 9 33,33 18 66,67 Sumber : Guru Mata Pelajaran Analisa Riset Pasar SMKN 2 Padang
Berdasarkan tabel 1 diatas, dapat dilihat bahwa nilai ulangan harian siswa masih banyak yang tergolong rendah dan begitu banyak siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu 75. Dari ketiga kelas pemasaran tersebut, terlihat jelas pada kelas XI.A3 dari 27 orang siswa terdapat 66,67% siswa yang tidak tuntas pada mata pelajaran analisa riset pasar, sementara dikelas XI.A1 terdapat 40,74 kasus ketidaktuntasan siswa pada mata pelajaran analisa riset pasar dan pada kelas XI.A2 terdapat 33,33% siswa yang tidak tuntas pada mata pelajaran analisa riset pasar. Hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran. Hasil belajar siswa dapat diperoleh dengan mengadakan evaluasi, dimana evaluasi itu merupakan bagian dari kegiatan belajar mengajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:220) hasil belajar adalah hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Sedangkan sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.Belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang penting sehingga mendapat hasil yang bermanfaat atau mendapat hasil yang lebih baik dan berguna bagi kehidupan. Untuk meraih hasil belajar yang baik, banyak sekali faktor yang perlu diperhatikan, karena didalam dunia pendidikan tidak sedikit siswa yang mengalami kegagalan. Untuk itu perlu diketahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor tersebut diantaranya yaiti faktor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal adalah faktor yang berasal dalam diri seseorang termasuk didalamnya disiplin belajar dan partisipasi belajar. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa termasuk tingkat pendidikan orang tua. Kedisiplinan merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa. Dengan tingkat kedisiplinan belajar siswa yang tinggi diharapkan siswa dapat memperoleh hasil belajar yang optimal. Disiplin dapat dikatakan sebagai kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-
nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, dan ketertiban, Nilai-nilai tersebut telah menjadi bagian prilaku dalam kehidupannya Tu’u, (2004:31). Disiplin merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa disiplin tidak aka nada kesepakatan antara guru dan murid yang mengakibatkan prestasi yang dicapai kurang optimal terutama dalam belajar. Dengan kesadaran yang tinggi dalam disiplin belajar, seorang siswa ditumbuhkan rasa tanggungjawab terhadap pentingnya belajar. Prilaku disiplin tidak akan tumbuh dengan sendirinya melainkan perlu kesadaran diri, latihan, kebiasaan dan juga adanya hukuman. Bagi siswa disiplin belajar juga tidak akan tercapai apabila siswa tersebut apabila siswa tersebut tidak mempunyai kesadaran diri. Siswa akan disiplin dalam belajar apabila siswa sadar akan pentingnya belajar dalam kehidupannya. Keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya disiplin diri siswa. Hal ini dapat dilihat pada siswa yang memiliki kedisiplinan yang tinggi akan belajar dengan baik dan teratur sehingga akan menghasilkan hasil belajar yang baik pula. Imron dalam Joni (2013:2) menyatakan bahwa orang-orang yang berhasil dalam bidangnya masing-masing pada umumnya mempunyai disiplin yang tinggi, sebaliknya orang yang gagal umumnya tidak mempunyai disiplin yang tinggi. Maksudnya apabila seorang siswa mempunyai disiplin yang tinggi maka nantinya siswa tersebut akan memperoleh hasil belajar yang baik dan begitu juga sebaliknya apabila seseorang siswa memiliki disiplin yang rendah maka siswa tersebut akan memperoleh hasil belajar yang kurang baik. Jadi dalam hal belajar, siswa akan berhasil jika dalam dirinya ada kemauan untuk belajar disiplin karena disiplin merupakan unsur yang penting dalam proses pembelajaran baik sebelum, selama ataupun setelah proses pembelajaran dikelas. Jadi dapat disimpulkan bahwa disiplin merupakan kadar atau derajad kepatuhan peserta didik terhadap peraturan-peraturan dan tata tertib sekolah untuk memperoleh kondisi belajar yang lebih baik dimana disiplin dijadikan sebagai control penguasaan diri yang dilakukan tanpa ada paksaan. Dengan demikian, disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar namun tanpa disiplin, tujuan pembelajaran akan sulit untuk dicapai. Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar adalah partisipasi belajar. Menurut Mulyasa dalam Febriyani (2013:22)‘’partisipasi siswa merupakan keterlibatan siswa dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran, dengan kata lain partisipasi merupakan keikutsertaan siswa secara aktif
dalam proses belajar mengajar di kelas yang merupakan wujud tingkah laku siswa secara nyata dalam kegiatan pembelajaran yang merupakan totalitas dari suatu keterlibatan mental dan emosional siswa sehingga mendorong mereka untuk memberikan konstribusi dan bertanggung jawab terhadap pencapaian suatu tujuan yaitu tercapainya hasil belajar yang memuaskan. Menurut Sukidin, Basrowi dan Suranto (2008:158) partisipasi merupakan suatu tingkat sejauh mana peran anggota melibatkan diri didalam kegiatan dan menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa partisipasi belajar merupakan keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran yang meliputi menerima respos, menanggapi suatu permasalahan dan menjawab permasalahan yang sedang dibahas. Partisipasi siswa dikelas akan mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri, dimana dengan partisipasi yang tinggi akan tercipta suasana pembelajaran yang efektif. Partisipasi siswa sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan, dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan akan tercapai semaksimal mungkin. Keterlibatan siswa merupakan syarat pertama dalam kegiatan belajar mengajar dikelas.Untuk terjadinya keterlibatan itu, siswa harus memahami dan memiliki tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar atau pembelajaran. Keterlibatan itupun harus memiliki arti penting sebagai bagian dari dirinya dan perlu diarahkan secara baik oleh sumber belajar. Partisipasi belajar merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, dimana proses belajar merupakan proses aktif sehingga seandainya siswa tidak turut serta dalam berbagai kegiatan belajar sebagai suatu proses tanggapan (respon) siswa terhadap stimulus guru, maka tidak mungkin siswa dapat mencapai hasil belajar secara optimal. Dengan kata lain, partisipasi siswa dalam pembelajaran menjadi syarat mutlak untuk mencapai hasil belajar yang dikehendakirendah. Menurut Surya (2009:173) belajar merupakan proses aktif sehingga seandainya siswa tidak turut serta dalam berbagai kegiatan pembelajaran maka tidak mungkin siswa dapat mencapai hasil belajar secara optimal dengan kata lain partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran menjadi syarat mutlak untuk mencapai hasil belajar yang dikehendaki, jadi semakin tinggi partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran maka akan semakin bagus hasil belajar yang diperoleh oleh siswa itu sendiri dan sebaliknya, jika partisipasi belajar siswa itu
rendah maka hasil belajar yang akan diperoleh juga akan rendah. Menurut Djamarah (2000:162) mengungkapkan bahwa setiap peserta didik memiliki kesempatan untuk ikut berpartisipasi memberikan sumbangan pikiran dalam proses pembelajaran dimana partisipasi belajar merupakan salah satu aktivitas dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar, jadi semakin tinggi tingkat partisipasi peserta didik selama proses pembelajaran maka semakin bagus hasil belajar yang akan diperolehnya namun sebaliknya, jika tingkat partisipasi peserta didik kurang dalam pembelajaran maka hasil belajar yang akan diperoleh juga kurang baik. Selain disiplin belajar dan partisipasi belajar faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar adalah tingkat pendidikan orang tua. Ihsan (2005:1) pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan. Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara dalam Ihsan (2005:5) pendidikan umumnya berartindaya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan, batin, karakter, pikiran/intelek).Sementara menurut GBHN Tahun 1973 disebutkan bahwa pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Menurut Ihsan (2005:22) jenjang pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi. Menurut Umar (2000:76) jenjang pendidikan formal merupakan rangkaian pendidikan yang telah baku mulai dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Dapat disimpulkan bahwasannya tingkat pendidikan orang tua berdasarkan jenjang pendidikan yang telah ditempuh melalui pendidikan formal disekolah berjenjang dari tingkat pendidikan yang paling rendah sampai tingkat pendidikan yang paling tinggi yaitu dari SD, SMP, SMA sampai Perguruan tinggi. Pendidikan dasar adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan keterampilan, menumbuhkan sikap dasar yang diperlukan dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah. pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk sekolah Menengah atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah menengah
kejuruan (SMK) dan Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang sederajat (Undangundang No.20 Tahun 2003 pasal 18 tentang sistem pendidikan Nasional). Sedangkan Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, Megister, spesialis dan doktor yang diselenggrakan oleh pendidikan tinggi Menurut Zahara dalam reskia (2014:86) keberhasilan pendidikan seorang anak terutama menyangkut pencapaian hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh bagaimana cara orang tua mengarahkan anaknya untuk belajar, orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih tau bagaimana cara membimbing anak dalam belajar. Orang tua yang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi memungkinkan untuk lebih percaya diri pada kemampuan mereka dalam membantu anak-anak mereka belajar. Menurut Abdurrahman (2010:28), tinggi rendahnya tingkat pendidikan orang tua mempengaruhi pendidikan anak, hal ini dikarenakan pendidikan orang tua berpengaruh terhadap cara orang tua membimbing dan mendidik anak dengan demikian semaakin tinggi tingkat pendidikaan orang tua maka akan semakin bagus hasil belajar yang akan diperoleh anak. Menurut Munandar (2011:18) menyatakan bahwa pengaruh tingkat pendidikan orang tua merupakan faktor utama dalam peningkatan belajar siswa. Tingginya pendidikan orang tua berarti juga kesejahteraan, demikian masalah lain seperti pendidikan anak-anak mereka, sopan santun danperilaku mereka dalam keluarga yang menjadi tanggungannya. Oleh karena itu hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: apakah ada pengaruh positif dan signifikan baik secara parsial maupun simultan antara disiplin belajar, partisipasi belajar dan tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran analisa riset pasar kelas XI Pemasaran di SMK Negeri 2 Padang. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh baik secara parsial maupun simultan dari dsiplin belajar, partisipasi belajar dan tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran analisa riset pasar kelas XI Pemasaran di SMK Negeri 2 Padang.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMK N 2 Padang. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 09 sampai tanggal 14 bulan Agustus tahun 2015.
Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai maka jenis penelitian ini berupa deskriptif dan asosiatif. Menurut Siregar (2010:234) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau halhal lain yang sudah disebutkan yang hasilnya akan dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Sedangkan penelitian asosiatif menurut Siregar (2013:15) adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas XI SMK Negeri 2 Padang. Berdasarkan penjelasan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin belajar , partisipasi belajar siswa dan tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar siswa serta untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah diajukan. Menurut Sugiyono (2012:81) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Selain itu Arikunto (2012:112) juga mengemukakan mengenai sampel yaitu apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI pemasaran yang terdaftar pada SMK N 2 Padang Tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 81 orang siswa. Data yang digunakan dalam penelitian adalah primer dan data sekunder. Menurut Siregar (2013:37) data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama, Dalam hal ini data yang diperoleh adalah berupa karakteristik disiplin belajar, partisipasi belajar dan data tingkat pendidikan orang tua oleh siswa kelas XI Pemasaran SMK N 2 Padang, sedangkan data data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya. Atau data yang diperoleh dari pihak kedua yang diperoleh secara lansung dari objek penelitian yakni dari guru mata pelajaran berupa data hasil belajar siswa seperti nilai ujian tengah semester siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah dari siswa kelas XI Pemasaran SMK N 2 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016. Adapun Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner dan dokumentasi. Menurut Arikunto (2010:194) angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal–hal yang ia ketahui, Sedangkan Dalam
teknik dokumentasi peneliti menyelidiki benda–benda yang tertulis seperti nilai ulangan siswa yang diperoleh dari dokumentasi guru mata pelajaran. Penyusunan angket atau kuesioner berpedoman kepada skala likert yang berguna untuk menyatakan besar persetujuan responden terhadap pernyataan-pernyataan yang diberi bobot penilaian positif dan negatif. Pengujian instrument penelitian menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Menurut Ghozali (2011:52) uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidak valitnya hasil kuisioner, Untuk melihat validitas instrumen dalam penelitian ini, peneliti melihat nilai corrected item-total correlation dengan menggunakan bantuan program SPSS. Apabila nilai corrected itemtotal suatu butir pernyataan lebih besar daripada nilai kritis (0,361) maka pernyataan tersebut dikatakan valid, namun jika nilai corrected item-total pernyataan tersebut lebih kecil dibandingkan dengan nilai kritis (0,361) maka item pernyataan tersebut dikatakan tidak valid. Sedangkan uji reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis deskriptif dan induktif. Menurut Ghozali (2011:19) statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata–rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum dan range, sedangkan yang termasuk kedalam teknik analisis induktif adalah uji kelayakan model, uji asumsi klasik, regresi linear berganda, koefisien determinasi dan uji hipotesis. Uji kelayakan model yang digunakan dalam penelitian adalah Uji Maximum Likelihood (ML) dan uji Ramsey. Uji Likelihood berfungsi untuk mendeteksi adanya masalah variabel yang tidak penting di dalam model sedangkan uji ramsey untuk melihat apakah model yang kita gunakan sudah tepat atau layak. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Uji normalitas berfungsi untuk untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel peganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji multikolinearitas berfungsi untuk untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas ( independen). Uji hateroskedastisitas bertujuan untuk untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan
lainnya. sedangkan uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan peganggu antara periode sekarang dengan kesalahan peganggu dengan periode yang sebelumnya. Teknik analisa data selanjutnya adalah analisis regresi berganda yang bertujuan untuk melihat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t dan uji F, uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat, sedangkan uji F menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. PEMBAHASAN Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji t (parsial) dan uji F (simultan). Dapat dilihat pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah: 1. Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial disiplin belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Analisa Riset Pasar kelas XI Pemasaran di SMK N 2 Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan nilai thitung (4,132) > nilai ttabel (1,664), sehingga Ho1 ditolak Ha1 diterima. Peningkatan disiplin belajar siswa sebesar satu satuan akan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran analisa riset pasar kelas XI Pemasaran di SMK Negeri 2 Padang hal ini dikarenakan Nilai koefisien disiplin belajar (b1) sebesar 0,299. Artinya apabila disiplin belajar meningkat sebesar satu satuan maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran analisa riset pasar kelas XI Pemasaran juga akan meningkat sebesar 0,299 satuan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa diperoleh TCR tertinggi untuk variabel disiplin belajar terlihat pada indikator tepat waktu dalam belajar dengan rata-rata skor jawaban 4,09 dengan TCR sebesar 81,73% dan termasuk kategori baik artinya siswa sebenarnya tepat waktu dalam belajar akan tetapi kadarnya masih tidak terlalu tinggi. Namun disisi lain tidak meninggalkan kelas saat pelajaran tergolong cukup baik dengan rata-rata skor 3,77 dengan TCR sebesar 75,31 artinya siswa tidak meninggalkan kelas saat pelajaran berlangsung namun hal tersebut belum maksimal sehingga hasil belajar yang diperoleh tentu tidak optimal. 2. Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial partisipasi belajar siswa
berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Analisa Riset Pasar kelas X Pemasaran di SMK N 2 Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan nilai thitung (6,334) > nilai ttabel (1,664), sehingga Ho2 ditolak Ha2 diterima. Peningkatan partisipasi belajar sebesar satu satuan akan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran analisa riset pasar kelas XI Pemasaran di SMK Negeri 2 Padang hal ini dikarenakan Nilai koefisien disiplin belajar (b₂) sebesar 0,794 Artinya, apabila partisipasi belajar meningkat sebesar satu satuan maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran analisa riset pasar kelas XI Pemasaran juga akan meningkat sebesar 0,794 satuan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh partisipasi belajar terhadap hasil belajar siswa diperoleh TCR tertinggi untuk variabel partisipasi belajar terlihat pada indikator menjawab dengan rata-rata skor jawaban 3,87 dengan TCR sebesar 77,45% dan termasuk kategori baik artinya siswa kelas XI Pemasaran di SMK Negeri 2 Padang sudah menunjukkan partisipasi aktifnya dalam belajar dengan berusaha mejawab pertanyaan guru dengan cukup baik. Nilai TCR terendah pada variabel partisipasi belajar terdapat pada indikator dengan rata-rata skor 3,64 dengan TCR sebesar 72,84 artinya siswa sudah menunjukkan partisipasi yang cukup baik dalam proses pembelajaran dengan aktif bertanya kepada guru namun usaha tersebut belum maksimal sehingga hasil belajar yang diperoleh tentu tidak optimal. 3. Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial tingkat pendidikan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Analisa Riset Pasar kelas XI Pemasaran di SMK N 2 Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan nilai thitung (3,063) > nilai ttabel (1,664), sehingga Ho3 ditolak Ha3 diterima. Peningkatan tingkat pendidikan orang tua sebesar satu satuan akan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran analisa riset pasar kelas XI Pemasaran di SMK Negeri 2 Padang hal ini dikarenakan Nilai koefisien disiplin belajar (bз) sebesar 0,845. Artinya apabila tingkat pendidikan orang tua meningkat sebesar satu satuan maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran analisa riset pasar kelas XI Pemasaran juga akan meningkat sebesar 0,845 satuan. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar siswa diperoleh tingkat pendidikan ayah
yang paling banyak adalah tamatan SMA, sedangkan untuk pendidikan ibu yang paling banyak juga tamatan SMA. Jadi dapat disimpulkan tingkat pendidikan orang tua siswa di SMK Negeri 2 Padang yang paling banyak adalah tamatan SMA. 4. Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui disiplin belajar, partisipasi belajar, dan tingkat pendidikan orang tua secara simultan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Analisa Riset Pasar kelas XI Pemasaran di SMK N 2 Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan nilai Fhitung (60,328) > dari Ftabel (3,11), sehingga H04 ditolak dan Ha4 diterima, artinya disiplin belajar, partisipasi belajar dan tingkat pendidikan orang tua secara bersamasama berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran analisa riset pasar kelas XI Pemasaran di SMKN 2 Padang. Hasil analisa koefisien determinasi menunjukkan nilia Rsquare sebesar 0,702. Hal ini berarti 70,2% hasil belajar siswa pada mata pelajaran Analisa Riset Pasar kelas XI Pemasaran di SMK N 2 Padang ditentukan oleh disiplin belajar, partisipasi belajar, dan tingkat pendidikan orang tua, sedangkan sisanya 29,8% ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan: 1. Disiplin belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Analisa Riset Pasar kelas XI Pemasaran di SMK N 2 Padang, dimana disiplin belajar memiliki nilai koefisien sebesar 0,299 artinya apabila disiplin belajar meningkat satu satuan maka hasil belajar siswa juga akan meningkat sebesar 0,299 satuan dan nilai koefisien tersebut signifikan karena nilai thitung (4,132) > nilaittabel (1,664). 2. Partisipasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Analisa Riset Pasar kelas X Pemasaran di SMK N 2 Padang, dimana nilai koefisien variabel partisipasi belajar sebesar 0,794 artinya apabila partisipasi belajar siswa meningkat sebesar satu satuan maka hasil belajar siswa juga akan meningkat sebesar 0,794 satuan, nilai koefisien tersebut signifikan karena nilai thitung (6,334) > nilaittabel (1,664). 3. Tingkat pendidikan orang tua berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Analisa Riset Pasar kelas XI Pemasaran di SMK N 2 Padang, dimana nilai koefisien tingkat pendidikan orang tua
sebesar 0,845 artinya apabila tingkat pendidikan orang tua meningkat sebesar satu satuan maka hasil belajar siswa juga akan meningkat sebesar 0,845 satuan, nilai koefisien tersebut signifikan karena nilai thitung (3,063) > nilaittabel (1,664). 4. Disiplin belajar, partisipasi belajar, dan tingkat pendidikan orang tua secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Analisa Riset Pasar kelas XI Pemasaran di SMK N 2 Padang, dimana Hasil analisa menunjukan nilai Fhitung (60,328) > Ftabe(3,11) sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya 70,2 % hasil belajar siswa pada mata pelajaran analisa riset pasar kelas XI Pemasaran di SMK N 2 Padang ditentukan oleh disiplin belajar, partisipasi belajar dan tingkat pendidikan orang tua, sedangkan 29,2 % ditentukan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan kedalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas yang telah peneliti uraikan, maka penulis dapat menyarankan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa, maka untuk meningkat hasil belajar siswa diharapkan, siswa lebih meningkatkan kedisiplinannya selama proses pembelajaran. Siswa harus mematuhi dan tidak menentang peraturan yang belaku baik peraturan sekolah maupun peraturan yang dibuat oleh guru didalam kelas, selain itu, siswa juga harus meningkatkan ketekunannya dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh guru mata pelajaran. 2. Partisipasi belajar merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, jadi untuk meningkatkan hasil belajars iswa, diharapkan siswa lebih aktif selama proses pembelajaran. Siswa harus melatih dirinya untuk bertanya kepada guru terkait dengan materi pembelajaran yang belum bisa dipahami, selain itu siswa juga diharapkan agar terbiasa untuk aktif dalam mengemukakan pendapat serta tetap fokus selama proses pembelajaran. 3. Agar hasil belajar siswa pada mata pelajaran Analisa Riset Pasar meningkat, siswa harus meningkat kedisiplinannya karena dengan menanamkan rasa disiplin dalam diri maka dalam proses pembelajaran siswa akan terbiasa untuk selalu patuh dan tidak menentang peraturan yang berlaku serta siswa akan selalu tepat waktu dalam belajar, disamping itu, siswa juga dituntut untuk ikut berpartisipasi aktif dalam selama proses
pembelajaran berlangsung, karena dengan adanya keterlibatan siswa didalam kelas akan menciptakan suasana kelas yang efektif, aktif dan kreatif dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan akan tercapai semaksimal mungkin. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. 2010. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta. Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :Rieneka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :Rineka Cipta Febriyani, Elly. 2013. Pengaruh Partisipasi siswa dalam pembelajaran dikelas dan Lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar Akuntansi Kelas XI Man Tempel.Skripsi. Ihsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta Joni.
2013. Pengaruh Disiplin Belajar dan Komunikasi Interpersonal Keluarga Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII SMP N 13 Padang. Journal UNP, 1-2
Febriyani, Elly. 2013. Pengaruh Partisipasi siswa dalam pembelajaran dikelas dan Lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar Akuntansi Kelas XI Man Tempel.Skripsi. Munandar. 2011. Ilmu Sosial Dasar. Bandung. Refika Aditama Reskia, Sri. 2014. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SDN INPRES 1 Birobuli. Elementary School Of Education EJournal, 2 (2), 86 Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT BumiAksara. Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta :Rineka Cipta. Surya,
Hendra. 2009. Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
Sukidin, Basrowi & Suranto. 2008. Manejemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :Insan Cendekia. Tu’u. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Belajar. Jakarta :Grasindo. Umar. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta