KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK KONSTRUKTIVISME SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN
JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
RAHMADANI YUNINGSIH NPM 09080148
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2013
KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK KONSTRUKTIVISME SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN Rahmadani Yuningsih1, Lira Hayu Afdetis Mana2, Indriani Nisja3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh empat fenomena, yaitu (1) teknik pembalajaran menulis yang bervariaif tidak dimunculkan, (2) masih rendahnya kemampuan siswa dalam mengembangkan gagasan atau ide menjadi suatu karangan, dan (3) minat dan motivasi siswa masih rendah dalam menulis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis karangan argumentasi dengan teknik konstruktivisme siswa kelas X SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian yang dituntut banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, dan serta penampilan dari hasilnya. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan yang berjumlah 40 orang. Data penelitian ini diarahkan dengan tes menulis siswa. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan hal-hal sebagai berikut; Pertama, penerapan teknik konstruktivisme siswa kelas X SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan tergolong baik. Kedua, secara umum nilai rata-rata kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan adalah 73 dengan kualifikasi lebih dari cukup. Relevan dengan simpulan penelitian, direkomendasikan dua hal. Pertama, kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan perlu ditingkatkan lagi. Kedua, teknik konstruktivisme hendaknya didayagunakan secara fungsional dalam pembelajaran menulis karangan argumnetasi.
KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK KONSTRUKTIVISME SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN Rahmadani Yuningsih1, Lira Hayu Afdetis Mana2, Indriani Nisja3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research is motivated by four phenomena, namely (1) techniques writing bervariaif not appear, (2) low ability students in developing the idea or ideas into an essay, and (3) interest and motivation of students is still low in writing. This study aimed to describe the argument essay writing skills with constructivism technique class X SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan. This research is quantitative using descriptive method, which required a lot of research that uses numbers, ranging from data collection, interpretation of data, and as well as the appearance of the results. The subjects were students of class X SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan. Samples were students of class X SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan totaling 40 people. The data of this study aimed to test the students' writing. Based on the results of the study concluded the following matters; First, the application of constructivism technique class X SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan tongue quite well. Second, in general the average value of the argument essay writing skills class X SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan is 73 with more than enough qualifications. Conclusions relevant to the study, recommended two things. First, the ability to write essays arguing tenth grade students of SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan needs to be increased again. Second, the techniques should be utilized functionally constructivism in learning to write an argument essay. Key Words: Argument Essay and Constructivism
pandangan
PENDAHULUAN
Pembelajaran
bahasa
Indonesia mencakup empat aspek keterampilan
berbahasa,
misalnya
terhadap
sesuatu
memberikan
argumen
dalam menjawab soal-soal esai.
yaitu
Pembinaan
keterampilan
mendengarkan, berbicara, membaca
menulis dilatih secara formal di
dan menulis. Bentuk keterampilan
sekolah. Hal ini dapat dibuktikan
berbahasa
adalah
karena kegiatan menulis terdapat
keterampilan menulis. Menurut Semi
dalam Kurikulum Tingkat Satuan
(2003:47),
Pendidikan (KTSP). Dalam KTSP
yang
terakhir
argumentasi
adalah
tulisan yang bertujuan meyakinkan
SMA/MA
atau membujuk pembaca tentang
Standar Kompetensi ke-12, terdapat
kebenaran pendapat atau pernyataan
rumusan
penulis. Melalui tulisan argumentasi
informasi melalui penulisan paragraf
pembaca diyakini dengan pemberian
dan teks pidato. Kompetensi Dasar
pembuktian,
yang dibahas dalam penelitian ini
alasan,
atau
ulasan
secara objektif dan meyakinkan. Tulisan
adalah
kelas
X
yaitu
KD
12.1
semester
II
mengungkapkan
yaitu
menulis
argumentasi
gagasan untuk mendukung suatu
menuntut siswa untuk bisa berpikir
pendapat dalam bentuk paragraf
kritis. Melalui tulisan argumentasi
argumentasi.
siswa dapat mengungkapkan hasil
Berdasarkan observasi dan
daya pikirannya terhadap sesuatu
wawancara yang dilakukan pada
yang dianggapnya benar dengan
tanggal 27 November 2012 dengan
menggunakan data berupa fakta.
salah seorang guru bahasa Indonesia
Fakta tersebut bertujuan untuk dapat
Ibu Sri Marlina, S.Pd. di SMA
meyakinkan
orang
lain
atas
Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan,
pendapat
yang
akan
ditemukan kendala yang dialami
dikemukakan. Kemampuan menulis
dalam pengajaran menulis. Selama
argumentasi dipandang perlu karena
ini pembelajaran menulis karangan
dalam
kegiatan
siswa
argumentasi
sering
mengemban
untuk
sekolah, siswa diberi materi menulis
kebenaran
mengajukan
akademis tugas
pendapat
atau
karangan
sudah
diajarkan
argumentasi
di
kemudian
siswa diberi tugas untuk membuat
mengembangkan
karangan argumentasi baik secara
gagasannya dalam menulis karangan
langsung
argumentasi, mampu menimbulkan
atau
dengan
jalan
ide
atau
melanjutkan tulisan yang ada. Hal
motivasi
tersebut menyebabkan siswa kurang
khususnya menulis argumentasi, dan
mampu
memberikan kesempatan yang luas
atau
mengembangkan
gagasan
ide menjadi suatu karangan.
Kesimpulan
tersebut
diperkuat
pada
dimunculkan.
Oleh
tidak
karena
itu,
siswa
untuk
membangun
pengetahuan mereka sendiri.
dengan adanya fakta bahwa teknik pembelajaran yang variatif
siswa dalam menulis
Dalam konstruktivisme, guru berperan
sebagai
mediator
dan
fasiliator yang membantu agar proses
suasana belajar mengajar tentang
belajar
keterampilan
dengan baik. Proses belajar mengajar
menulis
menjadi
mengajar
siswa
membosankan dan siswa merasa
bukanlah
jenuh mengikuti proses pembelajaran
memindahkan pengetahuan guru ke
tersebut.
siswa, melainkan suatu kegiatan
faktor
lain
yang
sekadar
berjalan kegiatan
mempengaruhi keterampilan menulis
yang
memungkinkan
argumentasi yaitu minat dan motivasi
membangun
siswa masih rendah dalam menulis.
melalui serangkaian kegiatan yang
sendiri
siswa
pengetahuan
Berdasarkan realita di atas,
dapat dilakukan oleh siswa. Selama
guru mata pelajaran bahasa Indonesia
proses belajar berlangsung guru lebih
perlu menerapkan teknik pengajaran
aktif
yang efektif. Salah satu teknik yang
pertanyaan
yang
merangsang
dapat membantu siswa dan guru
pemikiran-pemikiran
siswa,
dalam
menciptakan persoalan, dan memberi
menulis
argumentasi,
karangan
yaitu
menggunakan
dengan teknik
kesempatan
memberi
kepada
mengungkapkan
pertanyaan-
siswa untuk
gagasan
dan
konstruktivisme. Penggunaan teknik
konsepnya. Dari semua itu, yang
konstruktivisme
untuk
terpenting adalah menghargai dan
dalam
menerima pemikiran siswa apapun
mempermudah mengungkapkan
bertujuan siswa
dan
adanya sambil menunjukkan apakah
100, maka diambil 10-15% atau 20-
pemikiran itu benar atau salah.
25%. Jadi sampel penelitian ini
Berdasarkan peneliti
tertarik
kemampuan
hal
tersebut
berjumlah 40 orang (15%x jumlah
untuk
meneliti
populasi
menulis
argumentasi
karangan
dengan
perkelas).
Variabel
penelitian ini hanya satu, yaitu
teknik
kemampuan
menulis
konstruktivisme siswa kelas X SMA
argumentasi
Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan
konstruktivisme siswa kelas X SMA
dengan
karangan teknik
Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan. Data penelitian ini adalah skor
METODE Penelitian penelitian
ini
merupakan
mentah atau nilai tes hasil menulis
dengan
siswa. Instrumen penelitian yang
kuantitatif
menggunakan
metode
deskriptif.
digunakan
dalam
penelitian
ini
Data penelitian ini dikumpulkan pada
adalah tes unjuk kerja. Data yang
hari kamis tanggal 14 Maret 2013.
terkumpul dianalisis melalui tahap-
Populasi penelitian ini adalah siswa
tahap berikut. Pertama, memeriksa
kelas X SMA Negeri 1 Basa Ampek
hasil pekerjaan siswa sesuai dengan
Balai Tapan yang terdaftar pada
aspek yang dinilai (hasil pemikiran
tahun 2012/2013. Jumlah siswa kelas
yang kritis dan logis, mengemukakan
X tersebut sebanyak 256 siswa yang
fakta yang dapat diuji kebenarannya,
tersebar dalam enam kelas. Teknik
bersifat
pengambilan
dalam
mempengaruhi orang lain). Kedua,
teknik
mencatat skor yang diperoleh siswa.
random
sampling.
Ketiga, menentukan nilai masing-
proposional
rondom
masing siswa dengan menggunakan
sampling yaitu penarikan sampel
rumus persentase. Penentuan nilai
secara acak berdasarkan proporsi
berdasarkan perhitungan persentase
jumlah siswa perlokal. Hal ini sesuai
dengan
dengan
Arikunto
menurut Abdurahman dan Ratna
(2002:112) yang menyatakan bahwa
(2003:264). Keempat, menafsirkan
apabila subjek penelitian kurang dari
kemampuan
penelitian proposional Teknik
sampel ini
adalah
pernyataan
mengajak
menggunakan
menulis
dan
rumus
karangan
argumentasi siswa berdasarkan rata-
memperoleh skor 9 berjumlah 4
rata
orang
hitung
(M).
Kelima,
(10%).
Siswa
yang
mengklafikasi tingkat penguasaan
memperoleh skor 8 berjumlah 7
menulis karangan argumentasi siswa
orang
berdasarkan
memperoleh skor 7 berjumlah 11
membuat
skala
10.
histogram
Keenam,
kemampuan
(17,5%).
orang
(27,5%).
Siswa Siswa
yang yang
menulis karangan argumentasi siswa
memperolehskor 6 berjumlah 6 orang
dari masing-masing indikator yang
(15%). Siswa yang memperoleh skor
dinilai.
5 berjumlah 11 orang (27,5%). Siswa
Ketujuh,
membahas
dan
menyimpulkan hasil analisis data.
yang memperoleh skor 4 berjumlah 1 orang (2,5%).
HASIL PENELITIAN Perolehan
skor
secara
PEMBAHASAN
lengkap untuk indikator A, yaitu
Berdasarkan hasil penelitian
siswa yang memperoleh skor 3
yang telah dilakukan, maka dapat
berjumlah 8 orang (20%), siswa yang
diambil kesimpulan nilai rata-rata
memperoleh skor 2 berjumlah 15
siswa. Untuk indikator A (hasil
orang
yang
pemikiran yang kritis dan logis)
memperoleh skor 1 berjumlah 2
tergolong cukup (C) dengan mean
orang (42,5). Untuk indikator B,
(M) 59% berada pada rentangan (56-
yaitu siswa yang memperoleh skor 3
65%). Hal ini disebabkan adanya
berjumlah 15 orang (37,5%), siswa
sebanyak 17 orang (42,%). Untuk
yang memperoleh skor 2 berjumlah
indikator B (mengemukakan fakta
23
yang
(37,5%),
orang
(57,5%),
siswa
siswa
yang
dapat
diuji
kebenarannya)
memperoleh skor 1 berjumlah 2
tergolong baik (B) dengan mean (M)
orang (5%). Untuk indikator C, yaitu
(77%) berada pada rentangan(76-
siswa yang memperoleh skor 3
85%).
berjumlah 20 orang (50%), siswa
adanya sebanyak 2 orang (5%) yang
yang memperoleh skor 2 berjumlah
tingkat
20 orang (50%). Untuk gabungan
standar minimal. Untuk indikator C
ketiga indikator, yaitu siswa yang
(bersifat
Hal
tersebut
kemampuannya mengajak
disebabkan dibawah dan
mempengaruhi orang lain) tergolong baik (B) dengan mean (M) (83%) berada pada rentangan (76-85%). Pada indikator C siswa yang tingkat kemampuannya lebih dari cukup (LDC) ada 20 orang (50%). Untuk gabungan ketiga indikator tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan mean (M) (73%) berada pada rentang(6675%). KESIMPULAN Hasil penelitian kemampuan menulis
karangan
argumentasi
dengan teknik konstruktivisme siswa kelas X SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan tahun ajaran 2012/2013, dapat disimpulkan bahwa secara umum rata-rata keterampilan menulis karangan argumentasi dengan teknik konstruktivisme siswa kelas X SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Tapan nilainya di atas KKM yaitu tergolong lebih dari cukup (LDC), tingkat penguasaannya (73%) dan berada pada rentangan (66-75%).
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman dan Ellya Ratna. 2003. “Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia”. (Buku Ajar). Padang: FBSS. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas, 2006. Kurikulum 2006 Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas Semi, M Antar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.