PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU POKOK BAHASAN WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA KELAS VII SMP N 5 SATU ATAP BUMIJAWA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Teknologi Pendidikan oleh Dede Cahyadi 1102409029
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flash Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Pokok Bahasan Wujud Zat dan Perubahnnya Kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa ” telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Hari
: Senin
Tanggal
: 3 Februari 2014 Semarang, 3 Februari 2014
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Wardi. M.Pd NIP. 196003181987031002
Drs. Budiyono, M. S NIP. 196312091987031002
Mengetahui, Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Dra. Nurussa’adah, M. Si NIP. 195611091985032 003 ii
PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada tanggal 5 Febuari 2014. Panitia : Ketua
Sekretaris
Drs. Hardjono, M.Pd NIP. 195108011979031007
Heri Triluqman BS, S. Pd NIP. 19820114 2005011001
Penguji I
Dra. Nurussa’adah, M. Si NIP. 195611091985032 003 Penguji II/Pembimbing I
Penguji III/Pembimbing II
Drs. Wardi. M.Pd NIP. 196003181987031002
Drs. Budiyono, M. S NIP. 196312091987031002
iii
PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dirujuk dalam skripsi ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Semarang, 3 Februari 2014
Dede Cahyadi NIM. 1102409029
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto :
Ketika kita berada dalam bahaya, saat itulah kita belajar mencintai diri kita sendiri (Fast & Forious 5)
Semuanya tak akan berjalan lancar jika apa yang kita jalankan tidak sesuai dengan keinginan hati kita (Dede Cahyadi) Persembahan : Kedua orang tuaku, adikkku, yang selalu memberikan kasih sayang sampai saat ini yang juga memberikan motivasi dan doa sampai selesai tersusunnya skripsi ini. SMP N 5 Satu Atap Bumijawa yang telah memberi ijin untuk mengadakan penelitian. BPMP
Kemdikbud
pengetahuan
Semarang
mengenai
yang
pengembangan
memberi media
pembelajaran Teman-teman seperjuangan TP’09 yang selalu memberi dukungan dan bantuan Almamaterku Teman-teman seperjuangan (Abbror, Afria, Ali, Arief, Imam, Rizki, Slamet, Ucup) yang selalu mendukung.
v
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahamat, hidayahNya, kesempatan serta kemudahan, sehingga penulis dapat bekerja keras serta mampu menyelesaika skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flash Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Pokok Bahasan Wujud Zat dan Perubahnnya Kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa” dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES dapat terselesaikan. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis ucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat : 1.
Prof. Dr. Fathur Rohman, M. Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi S1 di Universitas Negeri Semarang.
2.
Drs. Hardjono, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ijin dan rekomendasi untuk melaksanakan penelitian di SD LAB SCHOOL UNNES
3.
Dra. Nurrussa’adah, M.Si Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam penyusunan skripsi.
4.
Drs. Wardi M.Pd, Selaku Dosen Wali serta Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, selalu sabar membantu dan mengarahkan serta vi
memberikan masukan terhadap kesempurnaan skripsi ini. 5.
Drs. Budiono, M.S Dosen Pembimbing II yang telah memberi bimbingan, arahan, masukan terhadap kesempurnaan skripsi ini.
6.
Dra. Nurussa’adah, M.Si sebagai dosen Penguji, yang telah menguji skripsi ini dengan penuh keikhlasan dan ketulusan dalam memberikan pengarahan dan petunjuk.
7.
Muhaemin, S.Pd Kepala SMP N 5 Satu Atap Bumijawa atas ijin dan bantuan dalam penelitian skripsi ini.
8.
Agus Triarso, S.Kom, M.Pd Penguji Media, yang memberi bimbingan dan arahan dalam pembuatan media.
9.
Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang telah memberikan bekal kepadapenulis dalam penyusunan skripsi ini.
10. Arif Sucipto, S.Pd guru mata pelajaran IPA Terpadu SMP N 5 Satu Atap Bumijawa atas bantuan selama penelitian Serta Siswa-siswi kelas kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa atas partisipasinya dalam penelitian. 11. Keluarga besar TP’09 tanpa terkecuali atas dukungan dan kebersamaanya. 12. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil demi terselesaikannya skripsi ini. Sekecil apapun bantuan yang kalian berikan, semoga Tuhan pemilik semesta alam memberikan balasan yang berlipat. Semarang, 3 Februari 2014 Penulis vii
ABSTRAK Cahyadii, Dede (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flash Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Pokok Bahasan Wujud Zat dan Perubahannya Kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Dosen Pembimbing I: Drs. Wardi M.Pd. Dosen Pembimbing II: Drs. Budiono, MS Kata Kunci: IPA Terpadu, Media Pembelajaran Berbasis Flash, Pengembangan Berdasarkan hasil observasi pada guru mata pelajaran IPA Terpadu memperoleh hasil sebagai berikut. Dari 43 siswa di kelas VII, 15 diantaranya belum memenuhi syarat ketuntasan hasil belajar, siswa susah sekali mencerna pelajaran IPA Terpadu, dan keterbatasan kemampuan guru dalam membuat media. Mengantisipasi kendala tersebut dibutuhkan sebuah media pembelajaran baru yang menarik serta dapat merangsang imajinasi dan kreatifitas siswa, salah satunya adalah media pembelajaran berbasis flash. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan media pembelajaran berbasis flash dan seberapa efektif pengembangan media pembelajaran berbasis flash. Metode yang digunakan metode Research and Development. Tahapan dalam penelitian ini diawali dengan pengumpulan informasi, menganalisis kebutuhan, merancang, membuat media pembelajaran berbasis flash, setalah itu diterapkan dan dilakukan tes hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media yang dikembangkan telah memenuhi syarat dan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil uji efektifitas dengan menggunakan Uji t Satu Sampel diperoleh hasil yang baik, hasil perhitungan pada α = 5 % dengan db=41 diperoleh t tabel = 2,680. Didapat t hitung = 2,757 ≥ ttabel = 2,680. Karena t hitung ≥ ttabel maka hipotesis (Ho) diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis flash ini efektif digunakan dalam pembelajaran. Hendaknya guru membekali dirinya dalam memanfaatkan dan mengembangkan media pembelajaran agar suasana belajar lebih baik tanpa mengurangi esensi dalam menyampaikan materi pelajaran.
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii PENGESAHAN ............................................................................................ iii PERNYATAAN .............................................................................................iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v KATA PENGANTAR ...................................................................................vi ABSTRAK ................................................................................................... vii DAFTAR ISI ............................................................................................... viii DAFTAR TABEL .......................................................................................xvi DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvii DAFTAR BAGAN .......................................................................................xix DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................xxi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2
Rumusan masalah ..................................................................... 6
1.3
Tujuan penelitian ...................................................................... 7
1.4
Manfaat penelitian .................................................................... 7
1.5
Pembahasan Istilah .................................................................... 8
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1
Definisi Teknologi Pendidikan ............................................... 10
2.2
Kawasan Teknologi Pendidikan ............................................. 11
2.3
Hasil Belajar ............................................................................ 14 ix
2.4
Konsep Media Pembelajaran .................................................. 15
2.4.1
Definisi Media Pembelajaran .................................................. 15
2.4.2
Kedudukan Media Dalam Pembelajaran................................. 16
2.4.3
Manfaat Media Pembelajaran ................................................. 17
2.4.4
Klasifikasi Media Pembelajaran ............................................. 19
2.4.4.1 Media Visual ........................................................................... 20 2.4.4.2 Media Audio ............................................................................ 22 2.4.4.3 Media Audio-Visual ................................................................ 22 2.4.5
Langkah-Langkah Pengembangan Media Pembelajaran ........ 24
2.5
Hubungan Media Pembelajaran Dalam Teknolgi Pendidikan 25
2.6
Program Animasi Flash .......................................................... 26
2.7
Hakekat IPA Terpadu ............................................................. 28
2.7.1
Tujuan Pembelajaran IPA Terpadu ......................................... 30
2.7.2
Ruang Lingkup Pembelajaran IPA Terpadu ........................... 31
2.7.3
Sistematika Pembelajaran IPA Terpadu ................................. 32
2.7.4
Ruang Lingkup Materi atau Bahan Kajian di SMP ................ 32
2.8
Perangkat Lunak Pendukung Pengembangan ......................... 33
2.8.1
Adobe Flash CS6 .................................................................... 33
2.8.2
Audacity .................................................................................. 35
2.8.3
Cool Edit Pro .......................................................................... 36
2.9
Kerangka Berfikir ................................................................... 37
2.10
Hipotesis ................................................................................. 38
BAB 3 METODE PENELITIAN x
3.1
Jenis Penelitian........................................................................ 39
3.2
Prosedur Penelitian ................................................................. 41
3.2.1
Penelitian dan Pengumpulan Informasi SMP N Satu Atap Bumijawa.. .............................................................................. 41
3.2.2
Menganalisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa.................. 41
3.2.3
Merumuskan Tujuan Instruksional dengan Operasional dan Khas………….……………………………………………...42
3.2.4
Merumuskan Butir-Butir Materi Secara Terperinci yang Mendukung Tercapainya Tujuan ............................................ 45
3.2.5
Mengembangkan Alat Ukur Keberhasilan .............................. 45
3.2.6
Menulis Naskah Media ........................................................... 46
3.2.7
Produksi .................................................................................. 47
3.2.8
Validasi Ahli ........................................................................... 47
3.2.9
Revisi ...................................................................................... 48
3.2.10
Mengadakan Tes atau Uji Coba Produk ................................. 48
3.3
Populasi dan Sampel Sumber Data ......................................... 49
3.3.1
Populasi ................................................................................... 49
3.3.2
Sampel..................................................................................... 49
3.3.3
Teknik Sampel ........................................................................ 49
3.3.4
Instrumen Penelitian ............................................................... 49
3.4
Variabel Penelitian .................................................................. 50
3.4.1
Variabel Terikat ...................................................................... 50
3.4.2
Variabel Bebas ........................................................................ 50 xi
3.5
Metode Pengumpulan Data ..................................................... 50
3.5.1
Dokumentasi ........................................................................... 50
3.5.2
Observasi ................................................................................. 50
3.5.3
Angket ..................................................................................... 50
3.5.4
Tes ........................................................................................... 51
3.6
Metode Analisis Data .............................................................. 51
3.6.1
Analisis Uji Coba Perangkat Tes ............................................ 51
3.6.1.1 Deskriptif Presentase .............................................................. 51 3.6.1.2 Reliabilitas Instrumen ............................................................. 53 3.6.1.3 Validitas Instrumen ................................................................. 54 3.6.1.4 Uji Validitas Soal .................................................................... 54 3.6.1.5 Uji Reliabilitas Soal ................................................................ 55 3.6.1.6 Uji Tingkat Kesukaran Soal .................................................... 56 3.6.1.7 Daya Pembeda Soal ................................................................ 56 3.6.2
Analisis Data Awal ................................................................. 57
3.6.2.1 Uji Normalitas Data Awal ...................................................... 57 3.6.2.2 Uji Homogenitas Data Awal ................................................... 59 3.6.3
Analisis Data Akhir ................................................................. 60
3.6.3.1 Uji Normalitas Data Akhir...................................................... 60 3.6.3.2 Uji Homogenitas Data Akhir .................................................. 60 3.6.3.3 Uji t-Satu Pihak....................................................................... 60 3.6.3.4 Uji Kesamaan Rata-rata ......................................................... 61 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN xii
4.1
Hasil Analisis Data Penelitian ................................................ 63
4.1.1
Deskripsi SMP N 5 Satu Atap Bumijawa .............................. 63
4.1.1.1 Letak Geografis, Iklim, Cuaca, dan Kehidupan Sosial Masyarakat di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa ....................... 63 4.1.1.2 Filosofis Berdirinya SMP N 5 Satu Atap Bumijawa ............... 64 4.1.1.3 Jumlah Guru dan Murid SMP N 5 Satu Atap Bumijawa ........ 64 4.1.1.4 Kendala di SMP N 5 satu Atap Bumijawa ............................. 65 4.1.1.5 Keterkaitan Antara SMP N 5 satu Atap Bumijawa dengan Proses Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Flash ...... 68 4.1.2
Deskripsi Proses Pembuatan GBPM (Garis Besar Pengembangan Media Flash).................................................. 69
4.1.2.2 Analisis Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flash ...................................................................................... 69 4.1.2.1.1 Mata Pelajaran IPA Terpadu ................................................ 69 4.1.2.1.2 Analisis Pengguna ................................................................. 70 4.1.2.1.3 Materi ..................................................................................... 70 4.1.2.1.4 Media ..................................................................................... 71 4.1.2.1.5 Sarana Prasarana Pembelajaran .......................................... 71 4.1.2.1.6 Program Media Pembelajaran Berbasis Flash ..................... 72 4.1.2.2 Desain (Perancangan)Media Pembelajaran Berbasis Flash . 73 4.1.2.2.1 Desain Peta Materi ................................................................. 73 4.1.2.2.2 Desain GBIM (Garis Besar Isi Media) ................................... 73 4.1.2.2.3 Penyusunan Naskah ................................................................ 74 xiii
4.1.2.2.4 Desain Tampilan ..................................................................... 74 4.1.2.2.5 Desain Implementasi ............................................................... 74 4.1.3
Deskripsi Proses Produksi Media Berbasis Flash................... 75
4.1.3.1 Pra Produksi ........................................................................... 75 4.1.3.2 Produksi .................................................................................. 75 4.1.3.3 Pasca Produksi ....................................................................... 84 4.1.3.4 Validasi Media ........................................................................ 85 4.1.3.4 Hasil Keefektifan Uji Coba Media Pembelajaran Berbasis Flash .... 85 4.1.4
Implementation ( Penerapam) ................................................. 88
4.1.4.1 Uji Coba Produk ..................................................................... 88 4.1.4.2 Penerapan dalam Pembelajaran ............................................ 88 4.1.5
Evaluation (Penilaian) ........................................................... 89
4.1.6
Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ...................................... 90
4.1.6.1 Uji Validitas dan Reabilitas Butir Soal .................................. 90 4.1.6.2 Uji Taraf Kesukaran ............................................................... 91 4.1.6.3 Uji Daya Pembeda Soal .......................................................... 92 4.1.7
Hasil Pretest ............................................................................ 92
4.1.7.1 Uji Normalitas Data Pretest ................................................... 92 4.1.7.2 Uji Homogenitas Data Pretest ................................................ 93 4.1.8
Hasil Posttest .......................................................................... 94
4.1.8.1 Uji Normalitas Data Posttest .................................................. 94 4.1.8.2 Uji Homogenitas Data Posttest .............................................. 95 4.1.8.3 Uji t-Satu Pihak....................................................................... 96 xiv
4.2
Pembahasan ............................................................................. 97
4.2.1
Proses Penyusunan GBPM ..................................................... 97
4.2.2
Proses Produksi Media ............................................................ 97
4.2.3
Hasil Pengembangan Program Media Pembelajaran Berbasis Flash ....................................................................................... 98
4.2.4
Hasil Uji Kelayakan Program Media Pembelajaran Berbasis Flash Menurut Ahli Materi dan Ahli Media ......................... 105
4.2.5
Hasil Penilaian Media Pembelajaran Berbasis Flash Menurut Siswa ..................................................................................... 106
4.2.6
Uji Keefektifan Program Media Pembelajaran Berbasis Flash Berdasarkan Hasil Postest ..................................................... 107
4.2.7
Keefektifan Media Pembelajaran Berbasis Flash Berdasarkan Pengamatan ........................................................................... 108
BAB 5 PENUTUP 5.1
Simpulan ............................................................................... 110
5.2
Saran .................................................................................... 112
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 113 LAMPIRAN ................................................................................................ 116
xv
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Kata Operasional .......................................................................... 43
Tabel 3.2 Alat Pengukur Keberhasilan ......................................................... 46 Tabel 3.3 Garis Besar Program Media .......................................................... 47 Tabel 3.4 Tabel Populasi kelas VII ............................................................... 49 Tabel 3.5 Range Presentase dan Kriteria Kualitatif Program ....................... 52 Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Materi ............................................................ 85 Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Media ............................................................ 86 Tabel 4.3 Hasil Kelayakan Oleh Siswa ......................................................... 87 Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Validitas Butir Soal .............................................. 91 Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Reliabilitas Soal ................................................... 91 Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Tingkat Kesukaran Butir Soal ............................. 92 Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Daya Pembeda Butir Soal ................................... 92 Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Pretest ................................................. 93 Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest ............................................. 93 Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Posttest ............................................... 95 Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest ............................................ 95 Tabel 4.12 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Posttest ......................... 96
xvi
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Tampilan Interface Adobe Flash Profesional CS6 ..................... 33 Gambar 2.2 Tampilan Interface Audacity ....................................................... 36 Gambar 2.3 Tampilan Interface Cool Edit Pro............................................... 37 Gambar 4.1 Tampilan Adobe Flash Profesional CS6 ..................................... 72 Gambar 4.2 Tampilan Frame Background dan judul ..................................... 76 Gambar 4.3 Tampilan Script Stop ................................................................... 77 Gambar 4.4 Tampilan Frame Tujuan ............................................................. 78 Gambar 4.5 Tampilan Action Script Stop ....................................................... 78 Gambar 4.6 Tampilan Frame Materi .............................................................. 79 Gambar 4.7 Tampilan Folder Soal .................................................................. 80 Gambar 4.8 Tampilan Folder Kunci Jawaban ................................................ 80 Gambar 4.9 Tampilan Penskoran .................................................................... 82 Gambar 4.10 Tampilan Nilai Skor .................................................................. 82 Gambar 4.11 Tampilan Referensi ................................................................... 84 Gambar 4.12 Tampilan Tombol Keluar .......................................................... 84 Gambar 4.13 Halaman Pembuka Flash .......................................................... 99 Gambar 4.14 Menu Utama Media Flash ........................................................ 99 Gambar 4.15 SK dan KD .............................................................................. 100 Gambar 4.16 Menu Materi ............................................................................ 100 Gambar 4.17 Materi Pengertian Zat .............................................................. 101 Gambar 4.18 Materi Sifat Zat ....................................................................... 101 Gambar 4.19 Materi Perubahan Wujud ........................................................ 102 xvii
Gambar 4.20 Materi Adhesi - Kohesi ........................................................... 102 Gambar 4.21 Materi Meniskus Cekung - Cembung ..................................... 102 Gambar 4.22 Materi Gejala Kapilaritas ........................................................ 103 Gambar 4.23 Materi Tegangan Permukaan .................................................. 103 Gambar 4.24 Soal Evaluasi ........................................................................... 104 Gambar 4.25 Referensi ................................................................................. 104
xviii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kawasan Teknologi Pendidikan 1994 ........................................... 12 Bagan 2.2 Kedudukan Media Dalam Sistem Pembelajaran ........................... 16 Bagan 2.3 Kerucut Pengalaman E. Dale ........................................................ 23 Bagan 2.4 Hubungan Media Pembelajaran dalam Teknologi Pendidikan ...... 26 Bagan 2.5 Kerangka Berfikir........................................................................... 37 Bagan 3.1 Tahap Pengembangan Kombinasi Model Borg & Gall dan Model ADDIE ................................................................................ 40
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-Kisi Angket Untuk Ahli Materi ......................................... 117 Lampiran 2 Angket Untuk Ahli Materi......................................................... 118 Lampiran 3 Kisi-Kisi Angket Untuk Ahli Media ......................................... 121 Lampiran 4 Angket Untuk Ahli Media ......................................................... 122 Lampiran 5 Kisi-Kisi Angket Untuk Siswa .................................................. 125 Lampiran 6 Angket Untuk Siswa .................................................................. 126 Lampiran 7 Uji Kelayakan Produk oleh Ahli Media .................................... 129 Lampiran 8 Uji Kelayakan Produk oleh Ahli Materi .................................... 130 Lampiran 9 Uji Kelayakan Produk oleh Siswa ............................................. 131 Lampiran 10 Daftar Siswa ........................................................................... 132 Lampiran 11 Soal Uji Coba .......................................................................... 133 Lampiran 12 Kunci Jawaban Soal Uji Coba ................................................. 139 Lampiran 13 Hasil Uji Validitas Butir Soal .................................................. 140 Lampiran 14 Daftar Nama Siswa Kelompok Kontrol dan Eksperimen ....... 141 Lampiran 15 Uji Normalitas Kelas Kontrol Data Pretest ............................. 142 Lampiran 16 Uji Normalitas Kelas Eksperimen Data Pretest ...................... 143 Lampiran 17 Uji Homogenitas Data Prteset ................................................. 144 Lampiran 18 Tabel Nilai-nilar r Product Moment ........................................ 145 Lampiran 19 Nilai Persentil Untuk Distribusi F ........................................... 146 Lampiran 20 Luas di bawah kelengkungan normal standar dari 0 ke z ........ 149 Lampiran 21 Nilai Persentil untuk distribusi t .............................................. 150 xx
Lampiran 22 Daftar Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors ................................ 151 Lampiran 23 Soal Posstest ............................................................................ 152 Lampiran 24 Kunci Jawaban Soal Posttest ................................................... 156 Lampiran 25 Uji Normalitas Kelas Kontrol Data Posttest ........................... 157 Lampiran 26 Uji Normalitas Kelas Eksperimen Datan Posttest ................... 158 Lampiran 27 Uji Homogenitas Data Posttest ............................................... 159 Lampiran 28 Uji t Satu Pihak........................................................................ 160 Lampiran 29 GBIM ....................................................................................... 161 Lampiran 30 Flowchart Program Media Berbasis Flash .............................. 168 Lampiran 31 Naskah Media Pembelajaran Berbasis Flash .......................... 169 Lampiran 32 Surat Ijin Penelitian ................................................................. 201 Lampiran 33Surat Permohonan Bantuan Bimbingan Pengembangan Media Pembelajaran .............................................................................. 202 Lampiran 34 Surat Selesai Melakukan Penelitian ........................................ 203 Lampiran 35 Dokumentasi ............................................................................ 204
xxi
1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia, sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan semuanya berkaitan dalam suatu system pendidikan yang integral atau terpadu (Djamarah, 2005). Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri. kepribadian. kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Undang-undang sistem pendidikan no. 20 tahun 2003). Pendidikan adalah usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia, sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan semuanya berkaitan dalam suatu system pendidikan yang integral atau terpadu (Djamarah, 2005). Dengan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan dan inovatif, pengajar dapat meningkatkan potensi serta aktivitas belajar peserta didik. Hal ini merupakan tugas yang sangat penting bagi seorang pengajar sebagai motor penggerak berjalannya proses pembelajaran. Dalam pembelajaran tugas utama
1
2
seorang pengajar adalah mengajar, mendidik serta melatih peserta didik dalam mencapai kecerdasan kognitif, afektif serta psikomotorik yang optimal sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, seorang pengajar harus mempunyai keterampilan dan kemampuan dalam menguasai materi pelajaran, menyampaikan pelajaran serta melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan baik. Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, media, dan penerima pesan adalah komponenkomponen proses komunikasi. Dalam kegiatan pembelajaran pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran atau materi yang ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Berbagai macam sumber pesan diantaranya pengajar, peserta didik, orang lain, penulis buku, produser media dan sebagainya. Media pembelajaran atau media pendidikan merupakan saluran pesan tersebut sedangkan penerima pesannya adalah peserta didik bahkan pengajar itu sendiri. Sebuah pesan dituangkan oleh pengajar atau sumber lain ke dalam simbol-simbol komunikasi baik simbol verbal (kata-kata lisan ataupun tertulis) maupun simbol non-verbal atau visual. Proses penuangan pesan ke dalam simbolsimbol komunikasi itu disebut encoding. Dalam proses penyampaian pesan tersebut, pengajar sebagai fasilitator dapat menggunakan media pembelajaran. Salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang di
3
tata dan di ciptakan oleh guru (Azhar Arsyad, 2011). Maka dari itu, pemilihan media dalam proses belajar mengajar memiliki banyak jenisnya tinggal menyesuaikan antara tujuan pembelajaran dengan karakteristik media tersebut. Beragam jenis media yang ada tersebut mengalami perkembangan yang pesat terutama dari segi penyajian yang semakin hari semakin inovatif. Dewasa ini pengembangan media pembelajaran disesusaikan dengan kondisi pengajar dan peserta belajar, terutama respon dan kebutuhan peserta belajar. Peran media tidak hanya sebagai alat bantu menyampaikan pesan pengajar kepada siswa saja akan tetapi media pembelajaran diharapkan mampu menarik minat peserta belajar untuk mau memahami lebih jauh tentang isi materi yang disampaikan oleh guru atau pengajar. Perkembangan
media
pembelajaran
di
sekolah-sekolah
tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya sumber daya pengajar, fasilitas di sekolah, lingkungan tempat atau lokasi sekolah, dan lain-lain. Namun lokasi berdirinya sebuah sekolah sangat mempengaruhi kualitas media pembelajarannya. Di daerah perkotaan dapat dipastikan bahwa sebuah sekolah dapat memiliki fasilitisas lebih unggul dibandingkan dengan sekolah yang berada dipinggir kota atau pedesaan. Pada kenyataannya di area perkotaan berbagai fasilitas yang mendukung dalam pembuatan media pembelajaran mudah didapatkan. SMP Negeri 5 Satu Atap Bumijawa merupakan Sekolah Menengah Pertama Satu Atap yang berada di jalan dukuh Sawangan KM. 12, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes. Kondisi geografis dari SMP N 5 Satu Atap Bumijawa tepat di bawah Gunung
4
Slamet dengan akses jalan dari kecamatan Bumijawa yang menanjak, berkelok dan banyak jurang di tepi jalannya. Jika menuju ke SMP Satu Atap dengan menggunakan kendaraan sepeda motor dibutuhkan waktu hampir 1 jam dengan kondisi 60% jalan beraspal dan sisanya berbatu. Cuaca udara disana cukup dingin dan curah hujannya tinggi. Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru di SMP Negeri 5 Satu Atap Bumijawa, butuh perjuangan ekstra setiap berangkat dan pulang dari SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Banyak kendala yang di alami oleh tenaga pendidik, kondisi jalan yang berat untuk dilewati, jatuh dari motor, dan motor mogok ditengah jalan. Ada beberapa guru yang berasal dari kota yang jaraknya kurang lebih 40 KM, jam setengah 6 pagi harus sudah berangkat dari rumahnya agar sampai sekolah tidak terlambat. Sering ada guru yang tidak masuk mengajar karena sakit yang disebabkan oleh cuaca dingin di daerah tersebut. Dan salah satu kendala yang lebih berat yaitu siswa kurang antusisas dalam mengikuti pelajaran dan hasil belajar dari siswa masih banyak yang belum memenuhi syarat ketuntasan. Berdasarkan hasil observasi di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa diperoleh hasil sebagai berikut. Dari 43 siswa di kelas VII, 15 diantaranya belum tuntas hasil belajarnya, siswa susah sekali mencerna pelajaran IPA Terpadu, keaktifan siswa didalam kelas untuk mata pelajaran IPA Terpadu juga sangat kurang. Seringnya pembelajaran hanya menggunakan metode konvensional. Padahal ada fasilitas belajar yang menggunakan media lain yang menarik untuk pembelajaran
5
yang lebih interaktif. Padahal banyak cara untuk membuat media pembelajaran, tetapi dari keterbatasan kemampuan guru dalam pembuatan media. Berkaitan dengan hal tersebut, untuk meningkatkan proses pembelajaran yang diharapkan untuk memperbaiki hasil belajar maka diperlukan sebuah media yang menarik untuk menumbuhkan semangat, minat, serta mengaktifkan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Salah satu alternatif mengatasi masalah yang cocok untuk mata pelajaran IPA Terpadu yaitu dengan menggunakan media pembelajaran berbasis flash. Dengan menggunakan software flash kita dapat membangun dan membuat berbagai macam hal yang berhubungan dengan komputer gratis, seperti presentasi, multimedia, CD interaktif, animasi (animasi pada halaman web, film berbasis, iklan, dan sebagainya), slide show foto, dan masih banyak lainnya. Kelebihan dari flash adalah gambar ataupun animasi yang dihasilkan dari perangkat lunak ini adalah berupa vektor, sehingga gambar yang dihasilkan sangat halus bahkan saat diperbesar (zoom) sekalipun. Maka dari itu, peneliti akan mengangkat permasalahan itu dalam bentuk skripsi yang berjudul "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU POKOK BAHASAN WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA KELAS VII SMP N 5 SATU ATAP BUMIJAWA".
6
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah : 1.2.1
Bagaimana pengembangan GBBPM (Garis Besar Pembuatan Media) dalam
pengembangan
media
pembelajaran
berbasis
flash
dalam
pembelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya di kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa? 1.2.2
Bagaimanakah memproduksi program flash dalam pembelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya di kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa?
1.2.3
Bagaimanakah keefektifan program program flash dalam pembelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya di kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan: 1.3.1
Pengembangan GBBPM (Garis Besar Pembuatan Media) dalam pengembangan media pembelajaran berbasis flash dalam pembelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya di kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa.
7
1.3.2
Langkah-langkah memproduksi program media pembelajaran berbasis flash dalam pembelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya di kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa.
1.3.3
Keefektifan program flash dalam pembelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya di kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1
Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat menambah wacana baru tentang pengembangan media pembelajaran yang bermanfaat dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 5 Satu Atap Bumijawa. 1.4.2
Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan dan sarana dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah terhadap masalah-masalah yang dihadapi didunia secara nyata. b. Bagi Sekolah Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pihak sekolah dan upaya sosialisai penggunaan media pembelajaran menggunakan program flash dalam pembelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya di kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa.
8
c. Bagi Jurusan Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pihak jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan dalam upaya meningkatkan kemampuan dan kompetensi mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan.
1.5 Pembahasan Istilah Untuk mempertegas ruang lingkup permasalahan serta agar penelitian menjadi lebih terarah maka istilah - istilah dalam judul penelitian ini diberi batasan, yaitu: 1.5.1
Pengembangan
Menurut kamus besar bahasa indonesia pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan, pembangunan secara bertahap dan teratur, dan yang menjurus ke sasaran yang dikehendaki (Kamus Bahasa Indonesia 2008: 679). Dari pengertian diatas bahwa pengembangan adalah suatu perilaku untuk menjadikan sesuatu ke arah ang lebih baik. Dalam penelitian dimaksudkan dengan pengembangan media pembelajaran berbasis flash yang digunakan sebagai alternatif model pembelajaran. 1.5.2
Media Pembelajaran
Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan di antara batasan tersebut yaitu media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
9
Media pembelajaran itu sendiri adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. 1.5.3
Flash
Flash adalah program yang dapat membuat suatu animasi (animation) gambar yang bisa bergerak. 1.5.4
Pembelajaran IPA Terpadu Pokok Bahasan Wujud Zat dan Perubahannya
Sebagai mata pelajaran yang dijadikan materi pelajaran dalam pembuatan media pembelajaran berbasis flash. 1.5.5
SMP N Satu Atap
Sekolah Menengah Pertama yang penyelenggaraan dan pengelolaanya digabung dengan SD. Pengembangan SMP N Satu Atap berada di daerah-daerah yang terisolir, terpencil dan terpencar. (Pedoman Pelaksanaan SD-SMP Satap 2006) 1.5.6
SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
Sebagai tempat dilaksanakannya penelitian yang berada di Jalan Dukuh Sawangan KM 12 Desa Sigedong Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal .
10
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1
Definisi Teknologi Pendidikan Secara historis, bidang ini disebut baik sebagai “Teknologi Pendidikan”
maupun “Tekonologi Pembelajaran. Mereka yang setuju dengan istilah Teknologi Pembelajaran memiliki dua pendapat. Pertama, karena kata Pembelajaran lebih sesuai dengan teknologi. Kedua, karena kata pendidikan lebih sesuai untuk hal-hal yang berhubungan dengan sekolah atau lingkungan pendidikan. Banyak yang beranggapan bahwa istilah “Pembelajaran” tidak hanya mencakup pengertian pendidikan mulai TK hingga SLTA (K-12), melainkan juga mencakup situasi pelatihan (training). Menurut Knirk dan Gustafson (1986) kata “Pembelajaran” khususnya berkenaan dengan permasalahan belajar dan mengajar, sedangkan “Pendidikan” terlalu luas karena mencakup segala aspek pendidikan. Sebaliknya mereka yang setuju dengan istilah“Teknologi Pendidikan” berdalih bahwa karena pembelajaran (instruction) dianggap oleh banyak orang sebagai bagian dari pendidikan, maka sebaiknya dipakai istilah yang memberikan cakupan yang lebih luas (AECT, 1997; Saettler, 1990). Mereka ini beranggapan bahwa kata “Pendidikan” merujuk apda aneka ragam lingkungan belajar, termasuk belajar dirumah, di sekolah, di tempat kerja. Sedangkan kata “Pembelajaran” hanya merujuk pada hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan sekolah saja (Barbara,1994:3).
10
11
Definisi teknologi pendidikan selalu mengalami perkembangan dari tahun ke
tahun. Berdasarkan
definisi
AECT (the
Association
for
Educational
Communication and Technology) 1994, Teknologi Pembelajaran adalah ; Teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian proses dan sumber untuk belajar. Komponen definisinya adalah : teori dan praktek ; desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian; proses dan sumber; untuk keperluan belajar.
2.2
Kawasan Teknologi Pendidikan Menurut Barbara (1994: 28) Kawasan Teknologi Pendidikan dapat
digambarkan sebagai berikut : Kawasan Teknologi Pendidikan
12
PENGEMBANGAN
PEMANFAATAN
1. Teknologi Cetak 2. Teknologi Audiovisual 3. Teknologi Berbasis komputer 4. Teknologi Terpadu
1. Pemanfaatan Media 2. Difusi Inovasi 3. Implementasi dan Institutionalisasi 4. Kebijakan dan Regulasi
DESAIN
TEORI PRAKTEK
1. Desain Strategi Pembelajaran 2. Desain Pesan 3. Strategi Pembelajaran 4. Karakteristik pembelajaran
PENILAIAN
PENGELOLAAN
1. Analisis Masalah 2. Pengukuran Acuan Patokan 3. Evaluasi Formatif 4. Evaluasi Sumatif
1. Manajemen Proyek 2. Manajemen Sumber 3. Manajemen Sistem Penyampaian 4. Manajemen Informasi
Bagan 2.1. Kawasan Teknologi Pendidikan 1. Kawasan Desain Yang dimaksud dengan desain disini adalah proses untuk menentukan kondisi belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk. Kawasan desain paling tidak meliputi empat cakupan utama dari teori dan praktek, yaitu : (1) Desain Sistem Pembelajaran; (2) Desain Pesan; (3) Strategi Pembelajaran; (4) Karakteristik Pembelajar. 2. Kawasan Pengembangan Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Kawasan pengembangan berakar pada produksi media. Kawasan pengembangan mencakup banyak variasi teknologi yang digunakan dalam
13
pembelajaran. Kawasan pengembangan di dalamnya meliputi: (1) teknologi cetak; (2) teknologi audio-visual; (3) teknologi berbasis komputer; dan (4) teknologi terpadu. 3. Kawasan Pemanfaatan Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Sebagai subyek dan objek yang terlibat dalam pemanfaatan memiliki tanggung jawab untuk menyelaraskan antara pendidik dengan aktifitas yang spesifik, interaksi antara bahan, pendidik dan aktifitas pemebelajaran, memberikan penilaian serta penilaian atas hasil yang dicapai selama belajar. Pemanfaatan media adalah penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar. Proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan spesifikasi desain pembelajaran. Prinsip-prinsip pemanfaatan dikaitkan dengan karakterisistik pelajar, bahan pembelajaran, serta pola dan model pembelajaran (Barbara, 1994). Pada dasarnya pemanfaatan teknologi sangat bergantung pada proses difusi, serta pada upaya membangkitkan kesadaran, keinginan mencoba dan mengadopsi inovasi. Menurut Rogers, terdapat empat elemen utama yang beroperasi dalam proses difusi, yaitu : (1) bentuk atau karakter inovasi itu sendiri, (2) saluran komunikasi yang ada, (3) waktu, dan (4) sistem sosial yang berlaku. Adapun Langkah-langkah difusi menurut Rogers adalah : (1) pengetahuan; (2) persuasi atau bujukan; (3) keputusan; (4) implementasi; (5) dan konfirmasi. 4. Kawasan Pengelolaan
14
Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi Pembelajaran melalui : perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Secara singkat ada empat kategori dalam kawasan pengelolaan, yaitu: pengelolaan proyek, pengelolaan sumber, pengelolaan sistem penyampaian, serta pengelolaan informasi. 5. Kawasan Penilaian Penilaian merupakan proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar, mencakup : (1) analisis masalah; (2) pengukuran acuan patokan; (3) penilaian formatif; dan (4) penilaian sumatif. Dalam kawasan penilaian dibedakan pengertian antara penilaian program, proyek , produk. Penilaian program-evaluasi yang menaksir kegiatan pendidikan yang memberikan pelayanan secara berkesinambungan dan sering terlibat dalam penyusunan kurikulum.
2.3
Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2012 : 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar: (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2012 : 22). Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut: a. Ranah Kognitif
15
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian. b. Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai. c. Ranah Psikomotor Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati). Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah (Sudjana, 2012 : 22).
2.4
Konsep Media Pembelajaran
2.4.1
Definisi Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin yang adalah bentuk jamak dari
medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) dalam Azhar Arsyad (2009: 3) mengatakan bahwa “Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap”.
16
Arief Sadiman (2009: 7) menyatakan bahwa. “Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi”. Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa media adalah semua objek yang digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan pesan atau informasi agar pesan tersebut dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. 2.4.2
Kedudukan Media Dalam Pembelajaran Sebagaimana kita ketahui bahwa pembelajaran merupakan suatu system,
karena di dalamnya mengandung komponen-komponen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Komponen-komponen tersebut meliputi tujuan, materi, metode, media dan evaluasi. Masing-masing komponen saling berkaitan erat yang merupakan satu kesatuan yang dapat di gambarkan sebagai berikut :
Materi
Tujuan
Metode
Evaluasi
Media
Bagan 2.2 Kedudukan Media Dalam Sistem Pembelajaran
17
Berdasarkan Gambar di atas dapat di jelaskan bahwa proses perencanaan pembelajaran selalu di awali dengan perumusan tujuan intruksional khusus sebagai pengembangan dari tujuan intruksional umum. Usaha untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran di bantu oleh penggunaan alat bantu pembelajaran yang tepat dan sesuai karakteristik komponen penggunanya. Setelah itu guru menentukan alat dan melaksanakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat menjadi bahan masukan atau umpan balik kegiatan yang telah dilaksanakan, dan apabila ternyata hasil belajar siswa rendah, maka perlu mengidentifikasi bagian-bagian apa yang mengakibatkanya. Khusus dalam penggunaan media, apakah media yang di gunakan sudah di pandang tepat atau bahkan perlu ditinjau ulang sehingga tujuan pembelajaran benar-benar tercapai. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa betapa pentingya keberadaan atau kedudukan media pembelajaran. 2.4.3
Manfaat Media Pembelajaran Media pembelajaran mempunyai manfaat yang banyak sekali, antara lain
dapat memberikan penjelasan yang lebih konkrit karena materi dapat disajikan dengan logis dan jelas, baik meida pembelajaran berupa gambar, foto, miniatur, film, video, CD interaktif, komputer dan lain sebagainya. Selain itu dengan media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, dalam hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukan oleh Azhar Arsyad (2009: 25) “media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
18
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar”. Sudjana & Rivai (1992: 2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: 1. Pembelajaran
akan lebih menarik
perhatian
siswa sehingga
dapat
menumbuhkan motivasi belajar. 2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran. 4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemostrasikan, memerankan, dan lain-lain. Sementara Encyclopedia of Educational Recsearch dalam Hamalik (1994: 15) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut: 1. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme. 2. Memperbesar perhatian siswa. 3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
19
4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa. 5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup. 6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa. 7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar. Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapatlah disimpulkan bahwa media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. Selain itu, media pembelaran juga dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian
anak
sehingga
dapat
menimbulkan
motivasi
belajar
dan
memungkinkan siswa uintuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 2.4.4
Klasifikasi Media Pembelajaran Azhar Asyad (2009: 29) “Dalam perkembanganya media pembelajran
mengikuti perkembangan teknologi”. Teknologi yang
paling
tua yang
dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prisnsip mekanis. Kemudian lahir teknologi audio-visual yang menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran. “Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi mikroprosesor yang melahirkan pemakaian
20
komputer dan kegiatan interaktif”. (Seel & Richey, 1994 dalam Azhar Arsyad 2002: 29). Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media pembelajaran dapat dikelompokan ke dalam empat kelompok yaitu: media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio-visual, media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Pernyatatan lain mengenai klasifikasi media diungkapkan oleh Ardiani (2009) dikutip dari: (http://edu-articles.com/mengenal-mediapembelajaran/) bahwa “Media diklasifikasikan menjadi media visual, media audio, dan media audio-visual : 2.4.4.1 Media Visual Media visual dibagi menjadi 2, yaitu : a) Media Yang Tidak Diproyeksikan 1) Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa.
Misal
untuk
mempelajari
keanekaragaman
makhluk hidup,
klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman. 2) Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
21
3) Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol– simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah: gambar/ foto, sketsa diagram/ skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel sampai organisme. 4) Gambar/ chart: menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu Gambar mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam Gambar sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, berbasis, atau lambang verbal. 5) Grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan. b) Media Proyeksi 1) Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy/OHT) dan perangkat keras (Overhead projector/OHP). 2) Film bingkai/slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai
22
yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan
kelemahannya adalah biaya produksi dan peralatan lebih
mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide. 2.4.4.2 Media Audio Media visual dibagi menjadi 2, yaitu : a) Radio Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif. b) Kaset-Audio Kaset-audio adalah kaset pita yang sering digunakan di sekolah. Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan murah. 2.4.4.3 Media Audio-Visual Media visual dibagi menjadi 2, yaitu : a) Media video Media video merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
23
b) Media Komputer Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas. Edgar dale yang mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling kongkrit hingga hal yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut dikenal dengan nama kerucut pengalaman (cone of Experience), berikut gambarnya:
Bagan 2. 3. Kerucut Pengalaman E. Dale dikutip dari Arief Sadiman (dkk) (2007: 8)
24
Dan menurut Edgar Dale pula, secara umum media mempunyai kegunaan: 1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra. 3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. 4. Memungkinkan
anak
belajar
mandiri
sesuai
dengan
bakat
dan
pengalam
dan
kemampuan visual, auditori dan kinestiknya. 5. Memberi
rangsangan
yang
sama,
mempersamakan
menimbulkan persepsi yang sama. 2.4.5
Langkah-Langkah Pengembangan Media Pembelajaran Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas
tiga langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian. Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program media. Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkahlangkah yang harus diambil dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut: a. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa. b. Merumuskan tujuan intruksional (Instructional objective) dengan operasional dan khas. c. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan. d. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan.
25
e. Menulis naskah media. f. Mengadakan tes dan revisi.
2.5
Hubungan
Media
Pembelajaran
Dalam
Teknologi
Pendidikan Teknologi Pendidikan dikembangkan adalah untuk memecahkan persoalan belajar manusia atau dengan kata lain mengupayakan agar manusia (peserta didik) dapat belajar dengan mudah dan mencapai hasil secara opimal. Pemecahan masalah belajar tersebut terjelma dalam bentuk semua sumber belajar atau sering dikenal dengan komponen pendidikan yang meliputi: pesan, orang/manuisa, bahan, peralatan, teknik, dan latar/lingkungan. Pemecahan masalah tersebut ditempuh melalui proses analisis masalah, penentuan cara pemecahan, pelaksanaan, dan evaluasi yang tercemin dalam fungsi pengembangan media dalam bentuk riset-teori, desain, produksi, evaluasi, seleksi, logistik dan penyebarluasan/pemanfaatan. Agar semua fungsi ini berjalan dengan baik maka, perlu adanya koordinasi yang kegiatan tercemin dalam fungsi pengelolaan pendidikan yang meliputi pengelolaan organisasi dan pengelolaan personal. Pemanfaatan sumber belajar merupakan suatu kegiatan memfasilitasi kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh setiap pengembang sistem pendidikan. Adapun sumber belajar belajar itu sendiri meliputi semua sumber belajar yang dapat digunakan oleh pelajar baik secara terpisah mapun dalam bentuk gabungan, untuk memberikan fasilitas belajar. (AECT, 1986: 9)
26
Komponen-komponen sumber belajar adalah bahan dan peralatan. Walapun secara tidak eksplisit media tercantum sebagai komponen sumber belajar, tetapi kedua komponen tersebut sebenarnya adalah komponen media. Alat dan bahan yang kita kenal dengan software dan hardware tidak lain dan tidak bukan adalah media. (Sadiman, 1986:6). Dengan demikian dapat di simpulkan, media merupakan salah satu komponen dalam sumber belajar, dan sekaligus merupakan salah satu bentuk pemecahan belajar menurut teknologi pendidikan dengan melalui suatu perencanaan yang sistematis. Hubungan antara media dengan teknologi pendidikan tidak dapat di lepaskan. Penggunaan media dalam kegiatan pendidikan pembelajaran merupakan bagian dari teknologi pendidikan Jika di gambarkan dalam sebuah skema hubungan antra media pendidikan/pembelajaran dengan teknologi pendidikan akan tampak sebagai berikut (Sukiman, 2012: 25).
Pesan Orang
Teknologi Pendidikan
Bahan Peralatan
Media Pembelajaran
Teknik Latar
Bagan 2.4.Hubungan Media Pembelajaran dalam Teknologi Pendidikan (Sukiman, 2012:25)
2.6
Program Animasi Flash Multimedia interaktif dengan animasi komputer untuk pembelajaran
diantaranya media audio-visual untuk keperluan pembelajaran mulai ditekuni para
27
pengajar sejak tahun 1920-an, ketika itu teknologi film mulai berkembang pesat (Microsoft Corporation, 1999). Stimulus visual yang menyertai suara menjadikan pembelajaran konsep-konsep menjadi terjelaskan secara konkret. Komputer sebagai alat bantu pembelajaran telah lama dikenal dan dikembangkan. Istilah-istilah CAI (Computer-aided Intruction), CBL (Computeraided Learning), CBT (Computer-based Training) telah menjadi bagian dari kosa kata para ahli teknologi pembelajaran sejak tahun 1980-an. Perkembangan teknologi komputer yang memungkinkan penayangan informasi grafik, suara dan gambar dan teks yang memungkinkan dibuat audio visual yang bersifat interaktif. Multimedia adalah istilah teknik penyampaian informasi yang menggabungkan informasi berupa teks, grafik, citra, suara, gambar maupun video. Bahan-bahan
ajar
maupun
informasi
multimedia
juga
banyak
didistribusikan melalui compact disk(CD). Banyak multimedia dalam bentuk CD memerlukan program khusus untuk penayangan informasinya. Program khusus tersebut disertakan dalam CD untuk di pasang dikomputer pemakai. Kemudian dalam bentuk CD akan ditampilkan tayangan yang sudah di format dalam bentuk animasi. Materi yang sudah dibuat dalam format tayangan animasi, akan terkesan lebih hidup, konkrit karena sesuai dengan contoh yang ada dan menarik ditambah dengan efek suara dan gambar. Animasi flash secara tepat telah menjadi suatu teknologi pilihan untuk pembuatan animasi-animasi yang dinamis dan interaktif. Selain itu juga digunakan untuk pembuatan isi dari multimedia, pembuatan animasi untuk
28
kebutuhan halaman web, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti untuk kebutuhan proses pembelajaran. Beberapa factor yang mempunyai kontribusi besar pada teknologi yang membuat animasi flash menjadi popular adalah: (1) Format swf yang dapat mengompres film gambar dan suara, termasuk formatformat vector, dan scaleable grafik denga ukuran file yang sangat kecil; (2) Flash player mempunyaikemampuan streaming yang dapat menjalankan preloading image dan suara ke dalam cache browser pengunjung dan mempunyai kemampuan untuk men-stream animasi dan saat animasi dijalankan tanpa membuat pengunjung menunggu untuk melihat animasi tersebut sampai download selesai.
2.7
Hakekat IPA Terpadu Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar merupakan kurikulum hasil
refleksi, pemikiran, dan pengkajian ulang dari kurikulum yang telah berlaku sebelumnya. Kurikulum baru ini diharapkan dapat membantu mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan di masa depan. Standar kompetensi dan kompetensi dasar diarahkan untuk memberikan keterampilan dan keahlian bertahan hidup dalam kondisi yang penuh dengan berbagai perubahan, persaingan, ketidakpastian, dan kerumitan dalam kehidupan. Kurikulum ini disusun untuk menciptakan tamatan yang kompeten, cerdas dalam membangun integritas sosial, serta mewujudkan karakter nasional. Dalam implementasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, telah dilakukan berbagai studi yang mengarah pada peningkatan efisiensi dan
29
efektivitas layanan dan pengembangan sebagai konsekuensi dari suatu inovasi pendidikan. Sebagai salah satu bentuk efisiensi dan efektivitas implementasi kurikulum dikembangkan berbagai model implementasi kurikulum. Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) sampai dengan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Model pembelajaran ini pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik (Depdikbud, 1996:3). Pembelajaran ini merupakan model yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan (Beane, 1995:615). Melalui pembelajaran IPA terpadu, peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh (holistik), bermakna, otentik dan aktif. Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik. Pengalaman belajar yang lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual akan menjadikan proses belajar lebih efektif. Kaitan konseptual yang dipelajari dengan sisi bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang relevan akan membentuk skema kognitif, sehingga anak memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Perolehan
30
keutuhan belajar IPA, serta kebulatan pandangan tentang kehidupan, dunia nyata dan fenomena alam hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu dalam IPA dapat dikemas dengan tema atau topik tentang suatu wacana yang dibahas dari berbagai sudut pandang atau disiplin keilmuan yang mudah dipahami dan dikenal peserta didik. Dalam pembelajaran IPA terpadu, suatu konsep atau tema dibahas dari berbagai aspek bidang kajian dalam bidang kajian IPA. Misalnya tema lingkungan dapat dibahas dari sudut makhluk hidup dan proses kehidupan, energi dan perubahannya, dan materi dan sifatnya. Pembahasan tema juga dimungkinkan hanya dari aspek makhluk hidup dan proses kehidupan dan energi dan perubahannya, atau materi dan sifatnya dan makhluk hidup dan proses kehidupan, atau energi dan perubahannya dan materi dan sifatnya saja. Dengan demikian melalui pembelajaran terpadu ini beberapa konsep yang relevan untuk dijadikan tema tidak perlu dibahas berulang kali dalam bidang kajian yang berbeda, sehingga penggunaan waktu untuk pembahasannya lebih efisien dan pencapaian tujuan pembelajaran juga diharapkan akan lebih efektif. 2.7.1 Tujuan Pembelajaran IPA Terpadu Tujuan penyusunan Model Pembelajaran IPA Terpadu untuk SMP/MTs ini pada dasarnya untuk memberikan pedoman yang dapat dijadikan sebagai kerangka acuan bagi guru dan pihak terkait. Secara rinci, penyusunan model ini di antaranya bertujuan untuk: 1. memberikan wawasan bagi guru tentang apa, mengapa, dan bagaimana pembelajaran IPA terpadu pada tingkat SMP/MTs;
31
2. memberikan bekal keterampilan kepada guru untuk dapat menyusun rencana pembelajaran (memetakan kompentensi, menyusun silabus, dan menjabarkan silabus menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran) dan penilaian; 3. memberikan bekal kemampuan kepada guru agar memiliki kemampuan melaksanakan pembelajaran IPA terpadu; 4. memberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman bagi pihak terkait (misalnya kepala sekolah dan pengawas), sehingga mereka dapat memberikan dukungan terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu. 2.7.2 Ruang Lingkup Pembelajaran IPA Terpadu Ruang lingkup penyusunan Model ini meliputi pengertian IPA Terpadu, Karakteristik Pembelajarn IPA Terpadu, pelaksanaan pembelajaran IPA Terpadu dan penilaian di kelas sehingga dicapai tujuan yang diinginkan. Pembelajaran IPA secara terpadu harus menggunakan tema yang relevan dan berkaitan. Materi yang dipadukan sebaiknya masih dalam lingkup bidang kajian IPA. Tema yang dibahas disajikan dalam konteks IPA-lingkungan-teknologimasyarakat, yang melibatkan aktivitas peserta didik secara berkelompok maupun mandiri. Aktivitas peserta didik perlu ditunjang oleh media pembelajaran yang memadai, agar peserta didik dapat memahami tema secara komprehensif dan mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
32
2.7.3 Sistematika Pembelajaran IPA Terpadu Model Pembelajaran IPA Terpadu memuat beberapa keterpaduan antarKompetensi Dasar. Model ini juga mencakup apa dan bagaimana seorang guru di SMP/MTs mengembangkan dan melaksanakan model tersebut. Sistematika anduan pengembangan pembelajaran IPA Terpadu SMP/MTs terdiri atas bagianbagian sebagai berikut. Bab satu, merupakan pendahuluan yang memuat penjelasan tentang latar belakang serta pentingnya keberadaan panduan. Selain itu juga mengungkapkan tujuan serta sistematika sajian. Bab dua, berisi penjelasan tentang kerangka berpikir yang mencakup tentang pengertian, karakteristik, tujuan, konsep keterpaduan IPA, dan model keterpaduan berdasarkan topik. Bab tiga, berisi tentang strategi pelaksanaan pembelajaran IPA Terpadu, yang menjelaskan tahapan tentang perencanaan (meliputi pemetaan Kompetensi Dasar, pemilihan topik, penjabaran Kompetensi Dasar ke dalam indikator, penyusunan silabus, dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran), pelaksanaan pembelajaran (meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir serta tindak lanjut), dan penilaian. Bab empat, berisi tentang implikasi pembelajaran IPA Terpadu yang menjelaskan peran guru, siswa, serta sarana dan prasarana pembelajaran. 2.7.4 Ruang Lingkup Materi atau Bahan Kajian di SMP Adapun ruang lingkup pembelajaran IPA Terpadu menurut KTSP 2006 yaitu wujud zat dan perubahannya.
33
2.8
Perangkat Lunak Pendukung Pengembangan
2.8.1
Adobe Flash CS6 Adobe Professional CS6 telah membuktikan dirinya sebagai program
animasi duadimensi berbasis vector dengan kemampuan professional. Dalam perkembangannya, Adobe Flash selalu melakukan banyak penyempurnaan pada setiap versinya. Adobe Flash Professional CS6 menghadirkan fitur- fitur baru yang menjadikan flash semakin diakui sebagai program yang handal.
Gambar 2.1 Tampilan Interface Adobe Flash Profesional CS6 Dalam menggunakan program Adobe Flash CS6 terlebih dahulu menganalisis kebutuhan saistemnya. Analisis kebutuhan sistem dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya: a. Analisis Kebutuhan Sistem Fungsional, diantaranya: 1. Sistem harus dapat menampilkan tampilan lembar untuk menggambar.
34
2. Sistem harus dapat digunakan untuk menggambar. 3. Sistem harus dapat menampilkan pilihan warna. 4. Sistem harus dapat menyimpan file dalam bentuk gambar. 5. Sistem harus dapat menampilkan info dan fungsi tombol. b. Analisis Kebutuhan Sistem Non-Fungsional, diantaranya: 1. Perangkat Lunak Perangkat lunak yang diperlukan untuk membuat aplikasi ini antara lain: a. Microsoft Windows XP atau Windows 7 sebagai Sistem Operasi. b. Adobe Flash Professional CS6 sebagai software untuk membuat aplikasi. c. Java ™ Runtime Environment 1.6 (biasanya sudah tersedia di OS/ Included). 2. Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk membuat aplikasi ini adalah sebuah komputer dengan spesifikasi : 2. Intel Pentium 4 atau AMD Athlon 64 processor 3. 2GB RAM (3GB disarankan) 4. 3.5GB free HD space (tidak dapat menginstal pada perangkat penyimpanan removable flash) 5. Monitor 1024x768 display (1280x800 disarankan) 6. DVD-ROM driv 3. Brainware Aplikasi ini dapat digunakan oleh siapa saja, terutama pengguna gadget (user public).
35
2.8.2
Audacity Audacity adalah sebuah aplikasi editor audio digital. Audacity dalam
kategori percuma opensource. Audacity bersifat cross platform, dan dibuat dengan menggunakan wx Widgets untuk menyediakan GUI yang hampir sama pada beberapa OS yang berbeda. Audacity dibuat oleh Dominic Mazzoni, setelah lulus sebagai siswa di Carniege Mellon University. Audacity ini mempunya berbagai fungsi berkenaan audio contoh yang paling basik sesuai dengan pemateri penjumlahan dan pengurangan bilangan 2 angka adalah merakam suara, mempercepatkan tempo, meninggikan pitch suara, tambahkan bass pada musik, memotong-motong lagu. mengedit existing data (lagu yang sudah jadi), membuat lagu baru dengan menggunakan sistem track, dapat di tambahkan effect, tremolo, distortion, menghilangkan noise. Pengembangan media pembelajaran berbasis flash sangat memerlukan adanya suara yang jelas dan menarik dari setiap karakter tokoh yang ada, dengan adanya software ini memudahkan dalam mengedit pitch, mengatur suara jadi rendah atau tinggi, mengatur tempo dan menghilangkan suara sumbang pengisi suara.
36
Gambar 2.2 Tampilan Interface Audacity 2.8.3
Cool Edit Pro Cool Edit Pro merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk mengolah
file berupa suara atau biasa disebut sound editor. Misalkan software ini dapat mengkombinasi beberapa lagu menjadi satu, dapat membuat sound effect, dapat diolah menjadi file bereksistensi .wav, .mp3. Pengembangan media pembelajaran berbasis flash dan juga sound effect yang berguna untuk memberi perhatian lebih siswa pada materi yang disajikan. Sound atau suara ini perlu diolah atau diedit menggunakan perangkat lunak ini.
37
Gambar 2.3 Tampilan Interface Cool Edit Pro
2.9
Kerangka Berfikir Identifikasi Masalah Kebutuhan Karakteristik Siswa Penyusunan GBPM Produksi Program Flash Di uji ahli materi dan media Uji Kefektifan (Hasil Belajar)
Bagan 2.5. Kerangka berfikir Hasil belajar pelajaran IPA terpadu untuk kelas VII SMP N Satu Atap Bumijawa masih kurang dari KKM dan penyampaian materi tergolong belum optimal.
Sehingga
perlu
adanya
media
pembelajaran
yang
mampu
memvisualisasikan konsep materi pelajaran dengan baik. Melihat identifikasi masalah kebutuhan karakteristik siswa tersebut maka peneliti terlebih dahulu
38
menyusun GBPM (Garis Besar Pembuatan Media) dalam rangka melakukan desain atau rancangan pembuatan program media flash, kemudian barulah program media pembelajaran berbasis flash diproduksi. Setelah program media pembelajaran berbasi flash diproduksi, media harus diuji terlebih dahulu oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi yang dimaksud adalah guru mata pelajaran IPA Terpadu SMP N 5 Satu Atap Bumijawa yaitu Bapak Eko Sucipto, S.Pd. Sedangkan ahli media yang dimaksud adalah Bapak Agus Triarso, S.Kom.M.pd dari BPM (Balai Pengembangan multimedia) Semarang, hal ini bertujuan memberikan penilaian, masukan, kritik dan saran agar kualiatas media menjadi lebih baik. Kemudian media pembelajaran diuji keefektifannya kepada siswa kelas siswa SMP kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa.
2.10 HIPOTESIS Berdasarkan kajian teori diatas maka hipotesis penelitian ini adalah : 1. Ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang pembelajarannya menggunakan media pembelajaran berbasis flash lebih baik daripada yang tidak menggunakan media pembelajaran flash. 2. Kelas yang pembelajarannya menggunakan media pembelajaran berbasis flash hasil belajarnya lebik baik daripada kelas yang tidak yang tidak menggunakan media pemblajaran berbasis flash. 3. Kelas yang pembelajarannya menggunakan media pembelajaran berbasis flash siswanya lebih aktif daripada kelas yang tidak yang tidak menggunakan media pemblajaran berbasis flash.
39
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Research And Development (Penelitian dan Pengembangan). Model pengembangan yang menjadi acuan peneliti yaitu Model Borg & Gall dan ADDIE. Model research and development ini di kombinasikan karena di sesuaikan dengan langkah-langkah dalam proses penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti. Pada model Borg & Gall langkah yang diambil adalah research and information. Research and information digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Kemudian pada model ADDIE langkah-langkah yang diambil sama seperti aslinya yang mencakup aspek Analyze (analisis), Design (perancangan), Development (pengembangan), Implementation (penerapan), dan Evaluation (penilaian). Berikut bagan model pengembangan yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis flash :
39
40
Research and information collection
Analysis
Design
Development
Implementation
Evaluation Bagan 3.1 Tahap Pengembangan Kombinasi Model BORG & GALL dan Model ADDIE Berdasarkan bagan diatas, hasil dari tahap penelitian dan pengumpulan informasi serta tahap analisis deskripsi pembelajaran, tugas yang harus di pelajari dan tujuan instruksional disajikan sebagai input (masukan) pada tahap desain, dimana deskripsi dan tujuan tersebut diubah menjadi spesifik/pengkhususan untuk pembelajaran. Selanjutnya, spesifik desain tersebut disajikan sebagai tahap input pada tahap pengembangan, dimana akan digunakan untuk menuntun pada pemilihan atau pembuatan materi dan kegiatan dalam pembelajaran. Pada tahap penerapan terlebih dahulu dilakukan uji coba produk setelah di validasi oleh para ahli, guru, materi, kegiatan dan siswa disatukan untuk menggunakan prodak yang didapat dari hasil pengembangan. Setelah prodak
41
digunakan/diterapkan kemudian di evaluasi untuk melihat apakah tujuan dapat tercapai dan masalah yang sesungguhnya dapat diselesaikan. Jika prodUk membuat penggunanya merasa kesulitan dan dibingungkan, maka proses pengembangannya harus di ulang.
3.2 Prosedur Penelitian 3.2.1
Penelitian dan Pengumpulan Informasi Tentang SMP N 5 Satu Atap Bumijawa Penelitian dan pengumpulan informasi merupakan penelitian awal tentang
SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Pada penelitian awal ini hal yang dilakukan adalah melakukan penelitian tentang beberapa faktor, mulai dari letak geografis, iklim, cuaca, kehidupan sosial masyarakat sekitar, filosofis tentang berdirinya SMP N 5 Satu Atap Bumijawa, guru, hasil positif setelah didirikan SMP N 5 Satu Atap Bumijawa, kendala, dan keterkaitan antara SMP N 5 Satu Atap Bumijawa dengan proses pembuatan media pembelajaran berbasis flash. 3.2.2
Menganalisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa
yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Jika kita mengharapkan siswa dapat memahami materi wujud zat dan perubahannya dengan baik dan benar, sementara mereka belum mengenal semua itu, maka perlu dilakukan pemahaman terhadap wujud zat dan perubahannya. Setelah kita menganalisis kebutuhan siswa, maka kita juga perlu menganalisis karakteristik siswanya, baik menyangkut kemampuan pengetahuan
42
atau keterampilan yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Cara mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan yang lainnya. Langkah ini dapat disederhanakan dengan cara mengenalisa topik-topik materi ajar yang dipandang sulit dan karenanya memerlukan bantuan media. Pada langkah ini sekaligus pula dapat ditentukan ranah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, termasuk rangsangan indera mana yang diperlukan (audio, visual, gerak atau diam). Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa SMP N 5 Satu Atap Bumijawa adalah sebagai berikut : Siswa SMP N 5 Satu Atap Bumijawa diharapkan sudah memahami materi wujud zat dan perubahannya setelah pemeberian materi berlangsung (secara konvensional). Namun dalam kenyataannya tidak sesuai dengan harapan. dengan demikian terjadi kebutuhan bagaimana meningkatkan sikap siswa untuk memahami materi wujud zat dan perubahannya. Adanya kebutuhan tersebut seyogyanya menjadi dasar pijakan dalam membuat media pembelajaran, sebab dengan dorongan kebutuhan inilah media dapat berfungsi dengan baik. dan media yang digunakan siswa, haruslah relevan dengan kemampuan yang dimiliki siswa. 3.2.3
Merumuskan Tujuan Instruksional (Instuctional Objective) dengan Operasional dan Khas Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, ada beberapa
ketentuan yang harus diingat, yaitu:
43
1. Tujuan instruksional harus berorientasi kepada siswa. Artinya tujuan instruksional itu benar-benar harus menyatakan adanya prilaku siswa yang dapat dilakukan atau diperoleh setelah proses belajar dilakukan. 2. Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja yang operasional, artinya kata kerja itu menunjukkan suatu prilaku/perbuatan yang dapat diamati atau diukur. Beberapa contoh dari kategori kata operasional adalah sebagai berikut : Kata Kerja Operasional
Kata Kerja tidak Operasional
Mengidentifikasikan
Mengerti
Menyebutkan
Memahami
Menunjukkan
Menghargai
Memilih
Menyukai
Menjelaskan
Mempercayai
Menguraikan
Dan lain-lain
Merumuskan Menyimpulkan Mendemostrasikan Membuat Menghitung Menunjukkan Menemukan Membedakan, dll Tabel 3.1. Kata Operasional Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok yang dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree). Penjelasan dari masing-masing komponen tersebut sebagai berikut:
44
A=
Audience adalah menyebutkan sasaran/audien yang dijadikan sasaran pembelajaran
B=
Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan atau yang dapat dilakukan setelah pembelajaran berlangsung
C=
Condition adalah menyebutkan kondisi yang bagaimana atau dimana sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya
D=
Degree adalah
menyebutkan
batasan
tingkatan
minimal
yang
diharapkan dapat dicapai.
Berikut Rumusan Pembelajarannya : Setelah mengikuti pembelajaran tentang wujud zat dan perubahannya berbasis (C) flash, siswa kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa dapat memahami dengan (A)
(B)
baik dan benar. (D) Siswa kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa dapat memahami tentang (A)
(B)
wujud zat dan perubahannya dengan baik dan benar. (D)
45
3.2.4
Merumuskan
Butir-Butir
Materi
Secara
Terperinci
yang
Mendukung Tercapainya Tujuan Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang abstrak. Rumusan butir-butir materi dari rumusan tujuan pembelajaran di atas adalah : 1. Memahami wujud zat dan perubahannya. 2. Memahami bagian proses terjadinya perubahan wujud zat. 3.2.5
Mengembangkan Alat Pengukur Keberhasilan Alat pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih dahulu
sebelum naskah program ditulis. Dan alat pengukur ini harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang disajikan. Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media, ketika melakukan tes uji coba dari program media yang dikembangkannya. Misalkan alat pengukurnya tes, maka siswa nanti akan diminta mengerjakan materi tes tersebut. Kemudian dilihat bagaimana hasilnya. Apakah siswa menunjukkan penguasaan
46
materi yang baik atau tidak dari efek media yang digunakannya atau dari materi yang dipelajarinya melalui sajian media. Jika tidak maka dimanakah letak kekurangannya. Dengan demikian, maka siswa dimintai tanggapan tentang media tersebut, baik dari segi kemenarikan maupun efektifitas penyajiannya. Berikut
gambaran alat pengukur keberhasilan dari media yang
dikembangkan: Rumusan Tujuan
Rumusan Materi
Siswa kelas VII SMP N 5
Materi proses Wujud
-Sebutkan apa saja yang
Satu Atap Bumijawa dapat
zat dan perubahannya
menyebabkan wujud zat
memahami materi proses
Alat Pengukur (Tes)
dan perubahannya
terjadinya wujud zat dan perubahannya Siswa dapat menyebutkan
Macam – macam
Sebutkan macam –
macam – macam
wujud zat dan
macam wujud zat dan
pencemaran ligkungan
perubahannya
perubahannya
Tabel 3.2. Alat Pengukur Keberhasilan 3.2.6
Menulis Naskah Media Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media
rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita sebut naskah program media. Naskah program media maksudnya adalah sebagai penuntun kita dalam memproduksi media. Artinya menjadi penuntut kita dalam mengambil gambar
47
dan merekam suara. Karena naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu diambil oleh kamera atau bunyi dan suara yang harus direkam. Namun demikian, sebelum naskah ditulis, maka terlebih dahulu disusun garis-garis besar program media (GBPM) dan rancangan isi medianya. Berikut Garis-garis Program Media (GBPM) Topik
Tujuan
Tujuan Khusus
Umum
Pokok-pokok
Keterangan
Materi
Memahami
Siswa dapat
> Siswa dapat
> proses
>. Sumber:
materi
memahami
memahami
terjadinya
LKS IPA
proses
materi proses
materi proses
wujud zat dan
terpadu
terjadinya
terjadinya
terjadinya wujud
perubahannya
kelas VII
wujud zat
wujud zat dan
zat dan
>Macam-
semester 1
dan
perubahannya
perubahannya
macam wujud
perubahann
> Siswa dapat
zat dan
ya
memahami
perubahannya
> Alat:
macam – macam
Adobe flash
wujud zat dan
CS6
perubahannya Tabel 3.3. Garis Besar Program Media (GBPM) 3.2.7
Produksi Setelah pembuatan naskah dan desain disusun dengan matang adalah
pembuatan produk multimedia pembelajaran interaktif. Tahap produksi media meliputi: pemrogaman dasar, pembuatan grafis, pembuatan animasi, pembuatan audio, pemrogaman lengkap. Dari tahapan ini terbentuklah produk awal. 3.2.8
Validasi Ahli
48
Produk yang telah dibuat kemudian diperiksa oleh para ahli yaitu ahli media dan ahli materi untuk memberikan penilaian berupa masukan, kritik atau saran terhadap kualitas program sebelum diuji cobakan. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman, dalam penelitian ini adalah ahli media dan ahli materi. Ahli materi adalah Bapak Eko Sucipto, S.Pd selaku guru mapel IPA terpadu di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Sedangkan pengkaji media adalah staf ahli media Bpk. Agus Triarso, S.Kom, M.Pd dari Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan (BPMP) Semarang. 3.2.9
Revisi Hasil validasi oleh para ahli kemudian dianalisis untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan yang masih ada. Bila produk masih ada kelemahan, maka pengembang akan melakukan perbaikan atau revisi. Tahap ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas program berdasarkan masukan, kritik atau saran perbaikan ahli media dan ahli materi. 3.2.10 Mengadakan Tes atau Uji Coba Produk Produk yang sudah divalidasi oleh para ahli selanjutnya akan diuji cobakan sebagai bahan pertimbangan
untuk
menilai program yang dibuat.
Subjek uji coba lapangan yang dipilih dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Subjek uji coba melakukan pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis flash ini, kemudian diminta memberikan penilaian terhadap program.
49
3.3 Populasi dan Sampel Sumber Data 3.3.1
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester 1
SMP N 5 Satu Atap Bumijawa Tahun ajaran 2013. Berikut jumlah siswa kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa: No
Kelas
Jumlah Siswa
1
VII A
23
2
VII B
20
Jumlah
43
Tabel 3.4. Persebaran Populasi Siswa Kelas VII 3.3.2
Sampel Dalam penelitian ini digunakan studi sampel berjumlah 2 kelas yang
berjumlah 43 orang, yaitu kelas eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah dimatching sesuai dengan nilai pre-test, maka kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 3.3.3
Teknik Sampel Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik Simple
Random Sampling. Teknik ini digunakan karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan terpaduan strata yang ada dalam populasi tersebut. 3.3.4
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Test,
lembar pengamatan, lembar angket, dan lembar wawancara dari penggunaan
50
media berbasis flash yang dijadikan media untuk mata pelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya.
3.4 Variabel Penelitian Terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen). 3.4.1
Variabel terikat Variable terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam
pembelajaran mata pelajaran IPA terpadu. 3.4.2
Variabel bebas Variable bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan
media berbasis flash mata pelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya.
3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1
Dokumentasi Digunakan untuk memperoleh data awal yang dievaluasi oleh peneliti,
yaitu tentang pungumpulan data nama peserta didik kelas VII dan hasil belajar siswa sebelumnya yaitu nilai ulangan akhir semester gasal yang digunakan untuk menguji homogenitas populasi. 3.5.2
Observasi Pengamatan yang digunakan untuk mengetahui bagaimana proses
pelaksanaan pembelajaran yang ada di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. 3.5.3
Angket
51
Angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang respon peserta didik terhadap penggunaan media berbasis flash yang dijadikan media untuk mata pelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya. 3.5.4
Test Tes diberikan kepada kedua kelas, baik kelas eksperimen dan kelas kontrol
pada akhir pembelajaran. Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Bentuk tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda mengenai pokok wujud zat dan perubahannya. Tes yang diujikan berupa post-test.
3.6 Metode Analisis Data 3.6.1
Analisis Uji Coba Perangkat Tes Adapun analisis perangkat tes tersebut adalah sebagai berikut :
3.6.1.1 Deskriptif Persentase Setelah data diperoleh, selanjutnya adalah menganalisis data tesebut. Penelitian ini lebih menitikberatkan pada bagaimana mengembangkan media pembelajaran sehingga data dianalisis dengan sistem deskriptif persentase. Untuk menganalisis data hasil checklist dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mengkuantitatifkan hasil checking sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dengan memberikan skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya. 2) Membuat tabulasi data. 3) Menghitung persentase dari tiap-tiap sub variabel dengan rumus: P(s) = S/N x 100%
52
P(s) = persentase sub variable S = jumlah skor tiap sub variabel N = jumlah skor maksimum 4) Dari persentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke dalam tabel supaya pembacaan hasil penelitian menjadi mudah. Untuk menentukan kriteria kualitatif dilakukan dengan cara: a) Menentukan persentase skor ideal (skor maksimum) = 100%. b) Menentukan persentase skor terendah (skor minimum) = 20%. c) Menentukan range = 100-20= 80. d) Menentukan interval yang dikehendaki = 5 (tidak baik, kurang baik, cukup baik dan sangat baik). e) Menentukan lebar interval (80/5 = 16). Berdasarkan perhitungan di atas, maka range persentase dan kriteria kualitatif dapat ditetapkan sebagaimana dalam tabel berikut. No
Interval
Kriteria
1
85% ≤ skor ≤ 100%
Sangat Baik
2
69% ≤ skor ≤ 84%
Baik
3
53% ≤ skor ≤ 68%
Cukup
4
37% ≤ skor ≤ 52%
Kurang Baik
5
20% < skor 36%
Tidak Baik
Tabel 3.5 Range Persentase dan Kriteria Kualitatif Program
53
Sedangkan untuk menganalisis data dari angket dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a) Angket yang telah diisi responden, diperiksa kelengkapan jawabannya, kemudian disusun sesuai dengan kode responden. b) Mengkuantitatifkan jawaban setiap pertanyaan dengan memberikan skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya. c) Membuat tabulasi data. d) Menghitung persentase dari tiap-tiap sub variable dengan rumus yang digunakan dalam perhitungan persentase skor checklist. Dari persentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke dalam tabel di atas. 3.6.1.2 Reliabilitas Instrumen Reliabilitas instrumen merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat konsistensi suatu instrumen, artinya apabila digunakan untuk mengukur berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui reliabilitas instrument menggunakan rumus dalam buku (Sugiyono, 2007:361) dengan menggunakan microsoft excel. Klasifikasi reliabilitas soal adalah sebagai berikut : 0,80
54
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan di dapat r=0.950 berdasarkan klasifikasi reliabilitas soal maka di peroleh reliabilitas dengan tingkat konsistensi suatu instrument sangat tinggi. Adapun untuk membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai r hitung dan nilai r tabel diperoleh 0.950 >0.423. Karena r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka item instrumen dinyatakan reliabel (Muhidin dan Maman, 2007:41). Lampiran 23. 3.6.1.3 Validitas Instrumen Sedangkan untuk menghitung validasi item instrument menggunakan rumus korelasi produk moment dalam (Arikunto, 2006:170) dengan Microsoft excel. Hasil
yang
diperoleh
dari
masing-masing
perhitungan
tersebut
dikonsultasikan dengan nilai dalam tabel harga kritik dari r produk moment pada α = 5% atau interval kepercayaan 95%. Jika indeks korelasi atau harga rxy ≥ r tabel, maka butir instrumen yang tidak valid akan dibuang dan tidak dapat dipakai sebagai instrumen dalam penelitian (Arikunto, 2006:170). Hasil keseluruhan Lampiran 20. 3.6.1.4 Uji Validitas Soal Menurut Sugiyono (2007: 348), instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Validitas butir soal dapat diketahui melalui uji coba perangkat tes. Nilai hasil uji coba tes dianalisis dengan menggunakan korelasi product moment, rumus yang digunakan adalah
55
(Arikunto, 2010: 213) Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara X dengan Y X = skor tiap butir soal Y = skor total N = jumlah subjek/peserta didik yang diteliti 3.6.1.5 Uji Reliabilitas Soal Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan dan ketepatan hasil (Arikunto, 2009: 86). Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Rumus yang digunkaan untuk mencari reliabilitas soal bentuk pilihan ganda adalah rumus KR 20 (Kuder Richardson), yaitu:
(Sugiyono, 2007: 359) Keterangan: k = jumlah item dalam instrumen = proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1 = 1-pi = varians total Rumus varians total, yaitu
56
( Arikunto, 2009: 110) Keterangan: = jumlah skor total = jumlah kuadrat skor total n
= banyak subyek pengikut tes
3.6.1.6 Uji Tingkat Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Rumus yang digunakan untuk menganalisis tingkat kesukaran soal adalah
sebagai berikut: Kriteria tingkat kesukaran soal adalah: 0 ≤ P ≤ 0,30
soal sukar
0,30 < P ≤ 0,70 soal cukup (sedang) 0,70 < P ≤ 1
soal mudah
(Rusilowati, 2008: 17)
3.6.1.7 Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal (Arikunto, 2009: 211) adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Untuk mengetahui daya pembeda bentuk soal pilihan ganda digunakan rumus sebagai berikut:
57
Keterangan: DP = daya pembeda soal BA = jumlah jawaban benar pada kelompok atas BB = jumlah jawaban benar pada kelompok bawah N = jumlah peserta tes Kriteria daya pembeda soal adalah 0,00 ≤ D ≤ 0,20
: soal sukar
0,20 < D ≤ 0,40
: soal cukup baik
0,40 < D ≤ 0,70
: soal baik
0,70 < D ≤ 1,00
: soal baik sekali
(Rusilowati, 2008: 19) 3.6.2
Analisis Data Awal Analisis tahap awal digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas
berangkat dari kondisi yang sama, maka perlu dilakukan uji kesamaan dua varians. Data yang digunakan pada analisis tahap awal adalah nilai ulangan terakhir bab sebelumnya. 3.6.2.1
Uji Normalitas Data Awal Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini menggunakan uji Lilliefors dikarenakan data yang diperoleh berupa data tunggal dan jumlah sampelnya kurang dari 30 yaitu 25 orang per kelas. Langkah uji Lilliefors sebagai berikut.
58
(1) Menentukan hipotesis : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. : sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal. (2) Berikut adalah prosedur untuk pengujian hipotesis nol yaitu: (a) Pengamatan
dijadikan bilangan baku
dengan menggunakan rumus:
.
(b) Untuk tiap bilangan baku dapat menggunakan daftar distribu-si normal baku, kemudian dihitung peluang
(c) Selanjutnya dihitung proporsi dengan
. Jika proporsi ini dinyatakan oleh
(d) Hitung selisih (e)
yang lebih kecil atau sama , maka
kemudian tentukan harga mut-laknya.
adalah harga paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.
(f) Menentukan
yang diambil dari tabelLilliefors pada taraf
signifikan 0,05. = (g) Bandingkan
dengan nilai
.
(3) Menentukan simpulan Berdasarkan perbandingan diterima jika
dengan .
.
59
ditolak jika
.
(Sudjana, 2005: 466-468).
3.6.2.2
Uji Homogenitas Data Awal Uji kesamaan dua varians atau homogenitas digunakan untuk menguji
apakah sebaran data tersebut homogen atau tidak, yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Jika kedua kelompok atau lebih mempunyai varians sama besarnya, maka tidak perlu dilakukan lagi uji homogenitas karena data sudah dianggap homogen. Dikarenakan hanya terdapat dua varians maka uji homogenitasnya menggunakan uji F (uji Fisher). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: (1) Menentukan hipotesis : kedua varians sama (
)
: kedua varians tidak sama (2) Menentukan taraf signifikan (3) Cari
(4) Menghitung
dengan menggunakan rumus:
dengan rumus:
Dengan menggunakan tabel F didapatkan (5) Menentukan kriteria pengujian Jika
, maka
(Sudjana, 2005: 249-250).
.
yaitu: diterima (homogen).
60
3.6.3
Analisis Data Akhir
3.6.3.1 Uji Normalitas Data Akhir Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Asumsi bahwa populasi berdistribusi normal membantu menyelesaikan persoalan dengan mudah dan lancar, yaitu untuk mengetahui apakah data hasil penelitian dianalisis dengan memakai statistika parametrik atau non-parametrik. Jika populasi berdistribusi normal dan instrumen terukur maka dapat diselesaikan dengan parametrik. Hipotesis yang digunakan sama seperti analisis data awal. Perbedaanya terdapat pada nilai yang digunakan menggunakan nilai hasil posttest. 3.6.3.2 Uji Homogenitas Data Akhir Pada uji homogenitas data akhir langkah-langkahnya sama seperti uji homogenitas data awal. Perbedannya terdapat nilai yang dipakai menggunakan nilai hasil posttest 3.6.3.3 Uji t-Satu Pihak Untuk mengetahui bahwa hasil belajar siswa dari kelas yang diberi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran eksperimen terbimbing dengan pemberian animasi flash lebih baik dibanding dengan kelas yang diberi pembelajaran eksperimen terbimbing regular/ pembelajaran konvensional , diuji dengan menggunakan uji t pihak kanan, yaitu, Ho : µ1 ≤ µ2 Ha : µ1 > µ2
61
µ1 = rata-rata data kelompok eksperimen µ2 = rata-rata data kelompok kontrol rumus yang digunakan adalah uji-t sample related yang digunakan adalah
Keterangan: : rata-rata nilai pada kelas eksperimen : rata-rata nilai pada kelas kontrol n1
: jumlah siswa kelas eksperimen
n2
: jumlah siswa kelas kontrol
r
: korelasi antara dua sampel
S1
: simpangan baku kelas eksperimen
S2
: simpangan baku kelas kontrol
S1 2
: varians baku kelas eksperimen
S2 2
: varians baku kelas kontrol
dengan:
3.6.3.4 Uji Kesamaan Rata-rata Untuk menguji efektivitas penggunaan model pembelajaran eksperimen terbimbing dengan pendekatan historical introduction terhadap ketuntasan KKM, maka digunakan uji t-tes:
62
dengan
Keterangan: = nilai rata-rata sampel n = banyaknya sampel = KKM SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
63
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis Data Penelitian 4.1.1 Deskripsi SMP N 5 Satu Atap Bumijawa 4.1.1.1 Letak Geografis, Iklim, Cuaca, dan Kehidupan Sosial Masyarakat di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Satu Atap Bumijawa merupakan Sekolah Menengah Pertama Satu Atap yang berada di jalan dukuh Sawangan KM. 12 Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes. Jarak dari pusat kota ±40 KM. Kondisi geografis dari SMP N 5 Satu Atap Bumijawa tepat di bawah Gunung Slamet (±10 KM dari puncak Gunung Slamet), dan dukuh sawangan merupakan pedukuhan tertinggi di Kabupaten Tegal. Akses jalan dari kecamatan Bumijawa yang menanjak, sempit, berkelok dan banyak jurang di tepi jalannya. Jika menuju ke SMP Satu Atap dengan menggunakan kendaraan sepeda motor dibutuhkan waktu hampir 1 jam dengan kondisi 60% jalan beraspal dan sisanya berbatu. Udara di sekitar SMP N 5 Satu Atap Bumijawa cukup dingin, berkabut dan curah hujannya tinggi, pada siang hari banyak ditemukan penduduk sekitar memakai jaket dan penutup kepala. Guru yang mengajar di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa jika mengajarpun menggunakan pakaian rangkap, bahkan ada yang memakai jaket lebih dari satu.
63
64
Mayoritas penduduk disana adalah petani sayuran, maka tidak heran jika menuju ke dukuh sawangan banyak terdapat tanaman sayuran dan bongkar muat kendaraan membawa sayuran. 4.1.1.2 Filosofis Berdirinya SMP N 5 Satu Atap Bumijawa Sebelum dibangun SMP N 5 Satu Atap Bumijawa angka kelulusan usia pendidikan dasar yang melanjutkan dari SD ke SMP sampai dengan tahun pelajaran 2008-2009 hanya mencapai 10% untuk dukuh sawangan dan sekitarnya. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, antara lain: a.
Letaknya terpencil, jauh dari kecamatan.
b.
Jarak dukuh Sawangan Desa Sigedong ke SMP terdekat yaitu SMP N 3 Bumijawa cukup jauh, sekitar 10 KM.
c.
Tidak adanya angkutan umum, adanya angkutan sayuran.
d.
Letak geografis yang berbukit, kondisi jalan menanjak, sempit, berkelok, dan banyak jurang di tepi jalannya.
e.
Sebenarnya kebanyakan masyarakat di dukuh sawangan tergolong mampu, tetapi kesadaran masyarakat akan pendidikan sangatlah kurang.
f.
Masyarakat sekitar yang lebih mementingkan faktor ekonomi daripada faktor pendidikan. Dalam hal ini masyarakat sekitar memilih anaknya untuk membantu orang tuanya bercocok tanam.
g.
Jika ada yang sekolah, masyarakat lebih memilih anaknya untuk sekolah yang berasrama di pondok pesantren dari pada di Sekolah Formal.
4.1.1.3 Jumlah Guru dan Murid SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
65
Kepala Sekolah SMP N 5 Satu Atap Bumijawa yaitu Bapak Muhaemin, S.Pd. Jumlah Guru di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa semuanya 12 orang dan 2 orang Staf TU. SMP N 5 Satu Atap Bumijawa Terdiri dari 5 Kelas, yaitu kelas 7 dan 8 maing-masing 2 kelas dan 1 kelas untuk kelas 9. Kelas 7 berjumlah 43 siswa, kelas 8 berjumlah 49 siswa, dan kelas 9 berjumlah 34 siswa. 4.1.1.4 Kendala di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
Ada beberapa kendala yang di dapat pada penelitian di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa, antara Lain : 1. Pendanaan Kendala utama bagi operasional SMP N 5 Satu Atap Bumijawa adalah kurangnya dana. Situasi ini antara lain menimbulkan berbagai kendala dalam hal: a. Gedung dan fasilitas sekolah: Kurangnya fasilitas gedung seperti ruang guru, perpustakaan, ruang kelas atau lapangan untuk kegiatan olah raga, dll. b. Kesejahteraan dan kualitas guru: Karena dari 12 guru, 9 diantaranya masih berstatus guru honorer, sedangkan biaya operasional menuju ke SMP N 5 Satu Atap Bumjiwa cukup tinggi. 2. Kurangnya Fasilitas Sekolah Banyak fasilitas yang belum dimiliki SMP N 5 Satu Atap Bumijawa, anatara lain: belum adanya laboratorium, tempat ibadah, lapangan olahraga, perpustakaan, alat praktek untuk mata pelajaran yang ada materi prakteknya. Oleh karena itu jika ada materi praktek tidak bisa diajarkan secara maksimal oleh guru.
66
3. Guru SMP N 5 Satu Atap Bumjiwa memiliki 12 guru, dari segi kualitas, para guru tersebut masih memiliki kualifikasi di bawah yang disyaratkan, karena banyak guru honorer itu sendiri belum memiliki ijazah minimum untuk mengajar karena banyak di antaranya masih kuliah. Selain itu, terjadi ketidakcocokan antara kualifikasi guru dengan mata pelajaran yang mereka ajar. Sebagai contoh, seorang staf TU diminta untuk mengajar Bahasa Jawa. Komitmen guru untuk memberikan pendidikan berkualitas di SMP N 5 Satu Atap Bumjiwa juga relatif rendah, terutama disebabkan oleh faktor geografis SMP N 5 Satu Atap Bumjiwa
terletak di daerah pelosok dan
kebanyakan guru bukan berasal dari daerah SMP N 5 Satu Atap Bumjiwa. Dari beberapa guru sering jatuh sakit dan tidak kuat dengan kondisi cuaca di Dukuh Sawangan yang sangat dingin. 4. Model Pembelajaran Dari segi kemampuan dalam mengelola pembelajaran di kelas juga di nilai masih kurang, karena motode yang digunakan oleh guru masih belum maksimal, metode yang di pakai kebanyakan metode konvensional dan hanya mengandalkan buku panduan mata pelajaran seperti LKS, ada bebarapa guru yang menggunakan media pembelajaran powerpoint tetapi dari segi tampilan kurang menarik sehingga dalam proses pembelajaran terlihat kurang menarik dan kurang adanya terobosan untuk guru menggunakan metode lain dan menggunakan media dalam pembelajaran di kelas.
67
5. Siswa Tantangan-tantangan yang dihadapi oleh guru dan kepala sekolah SMP N 5 Satu Atap Bumjiwa antara lain adalah: a. Angka kehadiran Siswa Banyak siswa yang tidak masuk sekolah karena mereka harus membantu orang tua melakukan tugas-tugas rumah tangga atau bekerja dilahan orang tua mereka. b. Pernikahan Dini Setiap tahunnya ada beberapa siswa yang mengundurkan diri karena dinikahkan orang tuannya. Kebanyakan yang mengundurkan diri adalah siswa perempuan. 6. Motivasi siswa Para guru dan kepala sekolah sama-sama mengungkapkan keprihatinan mengenai rendahnya motivasi serta perhatian siswa di dalam kelas. Kurangnya motivasi ini disebabkan oleh beragam alasan seperti: a. Masalah di rumah (pekerjaan rumah tangga, membantu pekerjaan orang tua). b. Kurangnya keterlibatan dan bimbingan dari orang tua. c. Kurangnya sarana pendukung. Sebagai contoh: karena tidak ada sinyal dan laboratorium komputer di sekolah, ketika siswa diperkenalkan pada pelajaran komputer, mereka hanya dapat mempelajari teorinya dan membayangkan seperti apa komputer itu dan bagaimana mengoperasikannya. d. Pengaruh negatif dari pihak lain terutama dari anak-anak putus sekolah dan mereka yang sudah bekerja di kota. Pengaruh ini sering membuat siswa
68
melalaikan tanggung jawab sekolah. 4.1.1.5 Keterkaitan Antara SMP N 5 Satu Atap Bumijawa dengan Proses Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Flash Setelah melakukan penelitian awal dan pengumpulan informasi di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa peneliti banyak memperoleh hal yang menarik. Salah satu hal yang yang membuat peneliti tertarik ketika mewawancarai dengan salah satu guru yaitu guru mata pelajaran IPA Terpadu memperoleh hasil sebagai berikut. Dari 43 siswa di kelas VII, 15 diantaranya belum memenuhi syarat ketuntasan hasil belajar, dan siswa susah sekali mencerna mata pelajaran IPA Terpadu. Keaktifan siswapun di kelas untuk mata pelajaran IPA Terpadu juga sangat kurang. Dalam proses pembelajarannya kebanyakan hanya menggunakan LKS dan buku panduan dari guru saja. Guru hanya sekali atau dua kali menggunakan media powerpoint tetapi guru tersebut masih belum bisa membuat secara maksimal, cara penyajiannya kurang menarik dan keterbatasan waktu akhirnya
dalam
proses
pembelajaran
seringnya
pembelajaran
hanya
menggunakan metode konvensional. Berkaitan dengan hal tersebut, untuk meningkatkan proses pembelajaran yang diharapkan untuk mengubah hasil belajar maka diperlukan sebuah media yang menarik untuk menumbuhkan semangat, minat, serta mengaktifkan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Salah satu alternatif mengatasi masalah yang cocok untuk mata pelajaran IPA Terpadu maka peneliti bermaksud membuat media pembelajaran berbasis flash.
69
Dengan membuat media pembelajaran berbasis flash diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dialami guru mata pelajaran IPA Terpadu dalam proses pembelajaran. Materi yang digunakan dalam membuat pembelajaran berbasis flash yaitu wujud zat dan perubahannya. Materi tersebut disesuaikan dengan waktu peneliti dalam melakukan penelitian di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa.
4.1.2
Deskripsi Pembuatan GBPM (Garis Besar Pengembangan Media Flash)
4.1.2.1 Analisis Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis flash Tahapan analisis kebutuhan mendasari dalam membuat sebuah program atau media. Tujuan dilakukannya analisis adalah untuk mendapatkan data pendukung pengembangan media. Analisis kebutuhan dilakukan peneliti pada saat observasi awal penelitian. Berdasar hasil dari observasi awal tersebut peneliti memperoleh data berupa : 4.1.2.1.1
Mata Pelajaran IPA Terpadu
Pada saat observasi awal untuk mengetahui apa yang dibutuhkan di lapangan dalam pembelajaran, peneliti memperoleh hasil bahwa ketika guru menyampaikan matari pelajaran di dalam kelas ada beberapa mata pelajaran yang mengalami kesulitan dalam menyampaikan materinya di kelas. Mata pelajaran tersebut adalah mata pelajaran IPA Terpadu. Dampaknya siswa merasa jenuh karena guru mengajar dengan menerangkan materi dan cara-cara menghitung yang ada dengan cara
70
konvensional, sehingga pelajaran tidak dapat diterima dengan baik. Siswa menjadi tidak suka terhadap mata pelajaran IPA Terpadu dan mengganggap bahwa IPA Terpadu itu pelajaran yang susah dan membosankan. Selain itu guru juga kesulitan membuat alat peraga atau media pembelajaran sehingga kesulitan dalam memberikan contoh visual kepada siswa. Mengantisipasi kendala tersebut, dibutuhkan sebuah media pembelajaran baru yang menarik serta dapat merangsang imajinasi, penunjang pembelajaran dan kreatifitas siswa, salah satunya adalah media pembelajaran berbasis
flash pada
mata pelajaran IPA Terpadu 4.1.2.1.2
Analisis Pengguna
Peneliti mengembangakan media berbasis flash mata pelajaran IPA Terpadu untuk dapat digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi di kelas, untuk itu media ini dikembangkan dengan memperhatikan penggunannya. Guru mampu mengoprasikan laptop atau komputer, LCD dan Sound di kelas untuk pembelajaran serta kemudahan bagi guru dalam mengoprasikan media berbasis flash di kelas. Peneliti melakukan pengembangan media pembelajaran berbasis flash untuk siswa SMP kelas VII dengan penyajian materi secara singkat, mudah dipahami, dan jelas. Sehingga media pembelajaran berbasis flash mata pelajaran diharapkan dapat merubah pandangan siswa terhadap pelajaran IPA Terpadu yang membosankan dan membingungkan. 4.1.2.1.3
Materi
71
IPA Terpadu menjadi nilai rata-rata siswa yang rendah bila dibandingkan dengan nilai mata pelajaran yang lain. Media pembelajaran berbasis flash dibuat sesuai dengan melihat Silabus, RPP serta buku pelajaran yang digunakan oleh guru di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Buku Pelajaran yang digunakan adalah Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII Semester 1 karangan TIM NEW STAR penerbit CV.Media Karya Putra. 4.1.2.1.4
Media
Tahap analisis media peneliti mendapatkan informasi dari Bapak Eko Sucipto, S.Pd. bahwa untuk pokok bahasan wujud zat dan perubahannya belum ada media pembelajarannya. Guru mengajar dengan menerangkan materi dengan LKS yang ada dengan cara konvensional, sehingga pelajaran tidak dapat diterima dengan baik. Selain itu guru juga kesulitan membuat alat peraga atau media pembelajaran sehingga kesulitan dalam memberikan contoh visual kepada siswa. Hal ini menghasilkan pemahaman yang abstrak bagi siswa dan kurang bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa merasa jenuh. 4.1.2.1.5
Sarana Prasarana Pembelajaran
Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa diperoleh hasil data SMP N 5 Satu Atap Bumijawa terdapat sarana dan prasarana yang memadai seperti LCD, komputer, laptop dan sound. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dengan sarana yang ada sangat memungkinkan media pembelajaran berbasis flash mata pelajaran IPA Terpadu yang dikembangkan peneliti dapat diterapkan.
72
4.1.2.1.6
Program Media Pembelajaran Berbasis flash
Dalam pengamatan peneliti, pembuatan program media pembelajaran berbasi flash dibutuhkan sebuah software pada komputer yang mampu untuk menjalankan produk pembelajaran ke dalam sebuah perangkat komputer atau laptop. Adobe Professional CS6 telah membuktikan dirinya sebagai program animasi duadimensi berbasis vector dengan kemampuan professional. Dalam perkembangannya, Adobe Flash selalu melakukan banyak penyempurnaan pada setiap versinya. Adobe Flash Professional CS6 menghadirkan fitur-fitur baru yang menjadikan flash semakin diakui sebagai program yang handal.
Gambar 4.1 Tampilan Adobe Flash Profesional CS6 Peneliti menggunakan program Adobe Flash Profesional CS6 dikarenakan tingkat ketersesuaian dengan subjek penelitian dan ketermudahan dalam pengoperasiannya.
73
4.1.2.2 Design (Perancangan) Media Pembelajaran Berbasis flash Pembuatan desain didasarkan pada hasil observasi awal dalam kegiatan analisis kebutuhan dimana meliputi penyusunan peta materi, penyusunan GBIM, penyusunan naskah dan desain tampilan. Rancangan media pembelajaran untuk pmbelajaran IPA Terpadu ini masih bersifat konseptual dan akan mendasari proses pengembangan berikutnya. 4.1.2.2.1
Desain Peta Materi
Merupakan bagan atau alur kompetensi dari materi pokok wujud zat dan perubahannya. Pembuatan peta materi dilakukan dengan cara menguraikan secara terperinci materi pokok wujud zat dan perubahannya kedalam bentuk pokok bahasan, topik, sub topik dan sub-sub topik. Akan tetapi peneliti menitik beratkan pada pokok bahasan wujud zat dan perubahannya. Materi ini ditujukan untuk kelas VII SMP semester 1 mata pelajaran IPA Terpadu. Materi diambil atau dipilih menyesuaikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang disusun. 4.1.2.2.2
Desain GBIM (Garis Besar Isi Media )
GBIM merupakan petunjuk yang dijadikan pedoman dalam menulis naskah. GBIM dibuat dengan mengaju pada tahap analisis kebutuhan. GBIM berisi pokok-pokok media yang akan ditampilkan dalam produk media pembelajaran berbasis flash wujud zat dan perubahannya. GBIM berisi mengenai Kompetensi Dasar, Indikator, desain tampilan disesuaikan dengan materi pokok bahasan wujud zat dan perubahannya sehingga tercipta ketersesuaian dengan isi materi dan tujuan pembelajaran. Penyusunan GBIM merujuk pada silabus dan
74
RPP yang dimiliki oleh guru. Gambaran secara jelas mengenai garis besar isi media terlampir pada lampiran 29. 4.1.2.2.3
Penyusunan Naskah
Dalam penyusunan naskah program media pembelajaran berbasis flash, peneliti menggunakan format dari balai Pengembangan Multimedia (BPM) Semarang. BPM dipilih karena balai ini berasal dari Pustekom (Pusat Teknologi Komputer) yang merupakan lembaga khusus di Indonesia dalam bidang multimedia. Naskah dibuat berdasarkah langkah-langkah yang ditetapkan. Lampiran naskah terlampir 31. 4.1.2.2.4
Desain Tampilan
Desain tampilan pada produk media pembelajarana berbasis flash peneliti menggunakan Tool yang di sediakan di Adobe Flash Profesional CS6, mengkreasikan karakter background dan fasilitas yang ada di Adobe Flash Profesional CS6 yang di sesuaikan dengan materi pokok bahasan wujud zat dan perubahnnya sehingga tercipta ketersesuaian dengan isi materi dan tujuan pembelajaran. 4.1.2.2.5
Desain Implementasi
Penggunaan media pembelajaran berbasis flash dilakukan dengan model pembelajaran secara kalsikal atau kelompok. Proses pembelajaran dilakukan dalam ruang kelas yang tersedia laptop, LCD dan sound.
75
4.1.3
Deskripsi Produksi Media Berbasis Flash Tahap produksi ini adalah mengubah naskah menjadi sebuah program
yang berisi teks, suara, gambar, animasi. Dalam hal ini program adalah sebuah produk media pembelajaran berbasis flash. Sebelum dilakukannya penerapan langsung dalam pembelajaran program media pembelajaran berbasis flash di cek dan di validasi. Proses produksi media pembelajaran berbasis flash dibagi menjadi tiga tahap yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi. 4.1.3.1 Pra Produksi Tahap ini dimulai dengan mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi produk multimedia pembelajaran interaktif. Berikut merupakan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi komputer/ laptop, Software Adobe flash CS6, microphone, software pendukung seperti, Cool Edit Pro (Editing suara), Audacity (rekaman suara) dan naskah media pembelajaran berbasis flash. Persiapan dimulai dengan menginstalnya ke dalam komputer/laptop. Setelah software utama telah selesai terinstal, kemudian dilanjutkan software pendukung untuk menambah suara agar lebih menarik. 4.1.3.2 Produksi Dalam membuat media ini peneliti menggunakan Adobe Flash Professional CS6 dengan actionscript 3, peneliti akan menerangkan berdasarkan framenya. Dalam hal ini peneliti membuat 17 frame. 1. Frame 1, Tampilan Pembuka
76
Membuat background, dengan cara membuat segiempat dengan rectangle tool yang ada pada toolbar, dengan ukuran sesuai dengan resolusi background 1200x800, Pada toolbar color pilih option linear gradient dengan perpaduan ungu dan putih. Pada tampilan background ditambahkan gambar-gambar guna mempertegas judul dari media flash yang dibuat. Untuk judul kita buat text biasa yang dibuat animasi motion tween. Dan sebuah tombol untuk melanjutkan ke frame selanjutnya. Action script untuk tombolnya sebagai berikut: on (release) { _root.gotoAndPlay("nama"); }
Gambar 4.2 Frame Background dan judul 2. Frame 2-5 Membuat Tampilan Menu Utama Untuk menampilkan menu peneliti menggunakan motion tween dari frame 2 sampai frame 5, pada frame 5 animasi akan berhenti karena terdapat script stop();,
77
Gambar 4.3 Script Stop Ada 4 tombol menu yang nantinya akan diarahkan ke frame masingmasing. Script ditempatkan pada masing-masing tombol. on (release) { gotoAndPlay("sk dan kd"); } on (release) { gotoAndStop("materi"); } on (release) { gotoAndStop("evaluasi"); } on (release) { gotoAndStop("referensi"); }
78
3. Frame 6, Tujuan Pada properties beri label pada frame ini denagn name “SK dan KD”
Gambar 4.4 Frame Tujuan Beri action scrip stop(); Lalu tulis tujuan dan standar kompetensi menggunakan text tool sesuai tampilan berikut :
Gambar 4.5 Action Script Stop 4. Frame 7-14, Materi Materi berupa movie clip yang berisi tentang pengertian zat, sifat zat, perubahan wujud zat, adhesi dan kohesi, meniskus cekung cembung, gejala kapilaritas, tegangan permukaan, pembuatan tombol sama seperti membuat tombol sebelumnya hanya mengubah scriptnya saja
79
Gambar 4.6 Frame Materi 5. Frame 15 Evaluasi Untuk evaluasi dibuatkan movie clip sendiri, dalam movie clip tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan berupa pilihan ganda, berikut langkah-langkah membuat evaluasi: a. Membuat form “masukan nama” untuk memunculkan nama pada akhir evaluasi beserta nilai dari evaluasinya. Caranya hampir sama pada frame 1 b. Membuat soal dan jawaban berdasarkan file external, kita buat folder “soal_txt”
80
Gambar 4.7 Folder Soal .txt c. Dalam folder tersebut kita buat file .txt yang berisi soal jawaban, dengan nama soal1, soal2 dan seterusnya. Serta kunci-1, kunci-2, dst.
Gambar 4.8 Folder Kunci Jawaban .txt d. Format penulisan text untuk soal, missal kita buat soal1.txt berisi kode berikut: nomor_soal="1" soal="Zat padat dapat berubah wujud menjadi zat cair melalui proses . ."
81
pilihan_a="Menguap" pilihan_b="Membeku" pilihan_c="Melebur" pilihan_d="Menyublim" _root.pilihan_e="Bukan semua" loadMovie("gambar_soal/gb-1.jpg","gambar_soal"); e. Format untuk kunci jawaban, missal kita buat file kunci-2.txt if (milih == "c") { skor2 = 20; benar2 = 1; salah2 = 0; } else { skor2 = 0; benar2 = 0; salah2 = 1; } f. Selanjutnya kita kembali ke flash, buat 7 dynamic text, yang pertama untuk skor
82
Gambar 4.9 Penskoran g. Diakhir frame movie clip kita buat untuk memunculkan tampilan nilai skor evaluasi
Gambar 4.10 Tampilan Nilai Skor Script untuk memunculkan skor akhir stop(); namanya=nama; milih="zz";
83
skor=skor1+skor2+skor3+skor4+skor5+skor6+skor7+skor8+skor9+sko r10; benar=benar1+benar2+benar3+benar4+benar5+benar6+benar7+benar 8+benar9+benar10+benar11+benar12+benar13+benar14+bernar15+b enar16+benar17+benar18+benar19+benar20; salah=salah1+salah2+salah3+salah4+salah5+salah6+salah7+salah8+s alah9+salah10+salah11+salah12+salah13+salah14+salah15+salah16+ salah17+salah18+salah19+salah20; ping_a._visible=0; ping_b._visible=0; ping_c._visible=0; ping_d._visible=0; ping_e._visible=0; if(skor>= 75){ komentar="Selamat Kamu Lulus"; }else { komentar="Nilai kamu masih kurang belajar lagi ya..!!"; } 6. Frame 16, Referensi pada properties beri label pada frame ini dengan name
“referensi”.
Berikan action scrip stop(); Lalu tulis tujuan dan standar kompetensi menggunakan text tool sesuai tampilan berikut:
84
Gambar 4.11 Frame Referensi 7. Frame 17 tombol keluar Untuk yang terakhir adalah tombol keluar, yang disertai konfirmasi apakan user benar-benar ingin keluar atau tidak.
Gambar 4.12 Frame Tombol Keluar 4.1.3.3 Pasca Produksi Tahap dimana animasi media pembelajaran berbasis flash yang sudah jadi dibakar ke dalam CD agar mudah digunakan pada perangkat keras yang tersedia di lapangan seperti komputer/laptop.
85
4.1.3.4 Validasi Media Tahap validasi dilakukan oleh beberapa ahli sebelum peneliti menerapkan langsung pada proses pembelajaran di kelas. Validasi program dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Untuk ahli materi dilakukan oleh guru mata pelajaran IPA Terpadu di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa yaitu Bapak Eko Sucipto, S.Pd, sedangkan ahli media dilakukan oleh pengembang media Balai Pengembangan Media Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (BPM Kemdikbud) Semarang yaitu Bapak Agus Triarso, S.Kom, M.Pd. 4.1.3.5 Hasil Keefektifan Uji Coba Media Pembelajaran Berbasis Flash Hasil penelitian diperoleh dari uji coba produk dan penilaian hasil pretest serta posttest. Uji coba produk diperoleh hasil melalui angket oleh ahli materi dan ahli media. Sedangkan hasil prestest dan posttest diperoleh dari nilai soal yang diberikan kepada siswa. 1. Hasil Penilaian Ahli Materi Ahli materi dalam penelitian ini adalah Bapak Eko Sucipto S.Pd selaku guru mata pelajaran IPA Terpadu SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Setelah melihat dan mencoba media pembelajaran berbasis flash IPA Terpadu wujud zat dan perubahannya diperoleh hasil validasi sebagai berikut : No.
Variabel
Skor Max
Skor
Persentase
Ket
1.
Aspek Isi
35
32
91,43%
2.
Aspek 65 63 96,92% Tampilan Hasil Produk Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Materi
Sangat Baik Sangat Baik
86
Berdasarkan hasil angket validasi ahli materi di atas diperoleh hasil 91,43% untuk aspek isi dan kefektifan produk. Sedangkan untuk aspek tampilan hasil produk diperoleh hasil 96,92% dari total nilai maksimum 100%. Dapat disimpulkan bahwa konten media pembelajaran berbasis flash IPA Terpadu wujud zat dan perubahannya sangat baik. Hasil selengkapnya terdapat pada lampiran 8. 2. Hasil Penilaian Ahli Media Ahli media dalam penelitian ini adalah Bapak Agus Triarso, S.Kom, M.Pd selaku pengembang media Balai Pengembangan Media Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (BPM Kemdikbud) Semarang. Setelah melihat dan mencoba media pembelajaran berbasis flash IPA terpadu wujud zat dan perubahannya diperoleh hasil : No. 1. 2. 3.
Variabel
Skor Max
Skor
Persentase
Efisiensi 20 16 80% Tampilan 50 41 82% Hasil Produk Kualitas 50 40 80% teknis dan Kefektifan Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Media
Ket Baik Baik Baik
Berdasarkan penilaian ahli media di atas dapat diartikan bahwa pengkaji media menyebutkan bahwa dari aspek media pembelajaran berbasis flash memiliki kategori baik dengan 80%. Dari aspek tempilan hasil program dengan 82% berkategori baik. Sedangkan aspek ketiga mengenai kualitas teknis dan kefektifan dinyatakan baik dengan 80%.
87
Kesimpulan dari data diatas bahwa media pembelajaran berbasis flash IPA Terpadu wujud zat dan perubahannya dikatakan baik dari segi kualitas media. Aspek tampilan program dinyatakan baik dan aspek kefektifan dinyatakn baik. Sehingga media pembelajaran berbasis flash IPA Terpadu wujud zat dan perubahannya sudah dinyatakan layak untuk dapat diterapkan dalam proses pembalajaran. Hasil selengkapnya terdapat pada lampiran 7. 3. Hasil Angket Siswa Angket untuk siswa sangat perlu dikarenakan siswa merupakan objek utama dalam penelitian ini. Angket untuk siswa diberikan kepada siswa kelas 7B sebanyak 20 siswa. Kelas 7B sebagai kelas eksperiman dalam pemakaian media pembelajaran berbasis flash. Angket diberikan dan di pandu pengisiannya setelah siswa selesai menggunakan media pembelajaran berbasis flash. Berikut merupakan hasil dari angket yang dilakukan siswa. No.
Variabel
Persentase
1.
Hasil Produk
97,66%
Ket
Sangat Baik 2. Keefektifan 98,28% Sangat Produk Baik Tabel 4.3 Hasil Kelayakan Oleh Siswa Berdasarkan tabel hasil penilaian angket siswa kelas 7B di atas yang meliputi tampilan program menurut rata-rata penilaian siswa dalam kategori sangat baik atau dengan persentase 97,66%. Sedangkan dari aspek keefektifan produk dinilai dengan 98,28% kategori sangat baik.
88
Melalui deskripsi tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis flash wujud zat dan perubahannya ini efektif membantu siswa dalam belajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 9. 4.1.4
Implementation (Penerapan) Pada tahap penerapan ini terbagi menjadi dua tahapan yaitu tahap uji coba
produk dan tahap penerapan langsung dalam pembelajaran. 4.1.4.1 Uji Coba Produk Uji coba media pembelajaran ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui setiap detail kekurangan dan kelemahan dari program yang telah jadi, untuk melihat keefektifan program tersebut bila digunakan oleh sasaran didik yang dituju. Uji coba media pembelajaran berbasis flash dilakukan pada kelas 7. Pada saat uji coba produk, proses pembelajaran di kelas diawali dengan guru memberikan pengantar materi pokok bahasan wujud zat dan perubahannya kepada siswa. Setelah dirasa cukup, guru mulai membuka media pembelajaran berbasis flash di depan kelas untuk menarik perhatian siswa sekaligus menyampaikan materi-materi pada pokok bahasan wujud zat dan perubahannya yang berbasis flash sehingga lebih melekat pada ingatan siswa, mengurangi kejenuhan siswa, mengurangi ketakutan siswa terhadap IPA Terpadu serta mengurangi verbalisme. Setelah media pembelajaran berbasis flash selesai dibuka, guru menguatkan kembali pemahaman siswa dengan mengulas pokok-pokok materi yang ditayangkan sebelumnya. 4.1.4.2 Penerapan dalam Pembelajaran
89
Pada tahapan ini media pembelajaran berbasis flash telah mulai diterapkan dalam pembelajaran pada 20 siswa di kelas 7B dengan menggunakan program ini secara random sampling. 4.1.5
Evaluation (Penilaian) Tahap ini merupakan fase untuk mengetahui apakah produk yang
dihasilkan dalam hal ini adalah media pembelajaran berbasis flash mata pelajaran IPA Terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya kelas 7 semester 1 dapat meningkatkan antusisas serta prestasi belajar atau tidak. Teknik untuk mengetahui media pembelajaran berbasis flash ini dapat meningkatkan prestasi belajar atau tidak dilakukan dengan penghitungan dengan metode pretest posttest design. Metode ini dilakukan dengan memberikan soal prestest sebelum penerapan media pembelajaran berbasis flash. Setelah itu nilai tersebut dibandingkan dengan nilai postest dimana siswa telah menggunakan media pembelajaran berbasis flash. Sehingga melalui hasil tersebut didapatkan kefektifan program multimedia pembelajaran interaktif. Proses evaluasi ini juga menentukan pengambilan keputusan yang di ambil berdasarkan atas data yang lengkap, benar, dan akurat mengenai hal-hal yang terkait dengan permasalahan. Bebarapa kemungkinan keputusan yang diambil yaitu: (1) Dilanjutkan, karena menunjukkan manfaat yang sangat positif terhadap media pembelajaran yang diujicobakan. (2) Dilanjutkan
dengan
melakukan
penyempurnaan seperlunya.
perubahan,
penambahan
atau
90
(3) Dihentikan, karena dari hasil evaluasi media pembelajaran ktersebut menunjukkan tidak adanya manfaat. 4.1.6 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian Untuk mendapatkan instrumen yang baik dalam penelitian, instrumen penelitian terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa dan hasilnya di analisis dengan uji validitas dan uji reliabilitas. 4.1.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Soal Alat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan instrumen bentuk tes objektif (pilihan ganda). Sebelum instrumen digunakan untuk pengambilan data, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen di lapangan untuk mengetahui apakah soal dalam instrumen pengambil data layak digunakan sebagai pengumpul data yaitu dengan dilakukan uji validitas,dan reliabilitas. Hasil uji coba soal instrumen penelitian terdiri dari 25 item soal yang di dapat dari kisi-kisi instrumen setelah diuji cobakan pada 20 siswa kelas VIII A dan dianalisis menggunakan uji validitas korelasi point biserial, dari 25 soal didapati soal yang valid sebanyak 20 soal sedangkan yang tidak valid sebanyak 5 soal yaitu soal nomor 11, 12, 15, 19 dan 20. Pada ke 5 soal yang tidak valid ini mempunyai nilai rbis< rtabel yaitu dengan rtabel 0,444. Hasil uji coba tersebut selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13 dan terangkum dalam tabel berikut:
91
0,444
Butir soal r hitung r tabel Kriteria 1 0.699 Valid 2 0.589 Valid 3 0,814 Valid 4 0,484 Valid 5 0,559 Valid 6 0,540 Valid 7 0,538 Valid 8 0,548 Valid 9 0,656 Valid 10 0,508 Valid 11 0,093 Invalid 12 0,093 Invalid 13 0,567 Valid 14 0,627 Valid 15 0,205 Invalid 16 0,606 Valid 17 0,752 Valid 18 0,630 Valid 19 0,071 Invalid 20 0,196 Invalid 21 0,645 Valid 22 0,470 Valid 23 0,498 Valid 24 0,570 Valid 25 0,522 Valid Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Validitas Butir Soal
r tabel r 11 KRITERIA 0.444 0.898 RELIABEL Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Reliabilitas Soal
4.1.6.2 Uji Taraf Kesukaran Taraf kesukaran didefinisikan sebagai persentase subjek yang menjawab benar butir soal tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien indeks butir soal pada lampiran 13 dan terangkum dalam tabel berikut ini :
92
No. 1 2 3
Butir Soal 8, 13, 16, 21, 22 2, 3, 5, 6, 9, 17, 18, 23, 24, 25 1, 4, 7, 10, 11, 12, 14, 15, 19, 20
Kriteria Sukar Sedang Mudah
Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Tingkat Kesukaran Butir Soal 4.1.6.3 Uji Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Hasil daya pembeda tersebut selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13 dan terangkum dalam tabel berikut ini : No. Butir Soal 1 11, 12, 15, 19, 20 2 4, 5, 6, 7, 9, 10, 14, 21, 22, 24 3 1, 2, 3, 8, 13, 16, 17, 18, 23, 25
Kriteria Jelek Cukup Baik
Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Daya Pembeda Butir Soal
4.1.7
Hasil Pretest Pada pelaksanaan penelitian untuk menentukan kelas eksperimen dan
kelas kontrol sebagai sampel penelitian maka terlebih dahulu dilakukan pre test untuk kedua kelas yaitu kelas VII A dan kelas VII B dengan syarat kedua kelas harus berdistribusi normal dan homogen atau memiliki tingkat varians yang sama. 4.1.7.1 Uji Normalitas Data Pretest Data dari hasil pretest harus di uji normalitas dahulu untuk mengetahui kelas yang berdistribusi normal yaitu dengan menggunakan uji Lilliefort. Uji normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors ini dilakukan untuk mengetahui kenormalan suatu data yang berupa data tunggal. Hasil uji normalitas kelas VII A
93
dan VII B dapat dilihat pada lampiran 15,16 dan terangkum dalam tabel berikut ini: Kelas VII A VII B
L hitung 0,166 0,112
Dk 0,050 0,050
L tabel 0,185 0,190
Keterangan Normal Normal
Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Data Pretest Berdasarkan tabel di atas untuk kelas VIIA diperoleh hasil Lhitung = 0,166 dan Ltabel = 0,185, jadi Lhitung < Ltabel . Sehingga Ho diterima dan dapat diambil kesimpulan bahwa data tersebut normal. Sedangkan kelas VII B diperoleh L
hitung
= 0,112 dan L tabel = 0,190, jadi Lhitung < Ltabel . Sehingga Ho diterima dan dapat diambil kesimpulan bahwa data tersebut normal. 4.1.7.2 Uji Homogenitas Data Pretest Uji homogenitas dengan menggunakan uji Fisher (F) dilakukan pada dua varians yang berbeda untuk mengetahui sebaran data tersebut homogen atau tidak. Hipotesis statistiknya adalah : : kedua varians sama (
)
: kedua varians tidak sama Hasil perhitungan data awal uji homogenitas diperoleh : Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians merupakan uji untuk mengetahui apakah kedua sampel yang akan menjadi sampel penelitian yaitu menjadi kelas ekperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang sama (homogen) atau berbeda antara kelas VII A dengan VII B. Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada lampiran 17 dan terangkum dalam tabel berikut ini:
94
Kelas VIIA dan VIIB
Dk 0,05
Fhitung 0,813
Ftabel 2,130
Keterangan Homogen
Tabel 4.9. Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Dari tabel di atas uji kesamaan dua varians kemampuan awal (pretest) diperoleh Fhitung
4.1.8
Hasil Posttest Setelah peserta didik diberikan perlakuan dengan metode pembelajaran
dengan menggunakan media pembelajaran berbasis flash untuk kelas eksperimen dan metode pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol maka dilakukan post test untuk mengetahui kemampuan peserta didik setelah dilakukan pembelajaran dengan dua metode tersebut. Data dari hasil posttest juga harus dianalisis dengan uji normalitas dan uji homogenitas atau uji varians sebagai prasyarat untuk melakukan selanjutnya yaitu uji-t. 4.1.8.1 Uji Normalitas Data Posttest Dalam uji normalitas ini data dari kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dimasukkan dalam tabulasi, yang kemudian dikelompokkan berdasarkan jawaban siswa. Berdasarkan uji normalitas data posttest dengan
95
menggunakan rumus Lilliefors Hasil uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 25, 26, dan terangkum dalam tabel berikut ini: Kelas L hitung Dk L tabel VII A 0,117 0,050 0,185 VII B 0,189 0,050 0,190 Tabel 4.10. Hasil Uji Normalitas Data Posttest
Keterangan Normal Normal
Berdasarkan tabel di atas untuk kelas VIIA diperoleh hasil Lhitung = 0,117 dan Ltabel = 0,185, jadi Lhitung < Ltabel . Sehingga Ho diterima dan dapat diambil kesimpulan bahwa data tersebut normal. Sedangkan kelas VII B diperoleh L
hitung
= 0,189 dan L tabel = 0,190, jadi Lhitung < Ltabel . Sehingga Ho diterima dan dapat dikatakan bahwa kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal. 4.1.8.2 Uji Homogenitas Data Posttest Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians merupakan uji untuk mengetahui apakah kedua sampel penelitian yaitu kelas ekperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang sama (homogen) atau berbeda. Uji homogenitas dengan menggunakan uji Fisher (F) dilakukan pada dua varians yang berbeda untuk mengetahui sebaran data tersebut homogen atau tidak. Hipotesis statistiknya adalah : : kedua varians sama (
)
: kedua varians tidak sama Hasil perhitungan data awal uji homogenitas diperoleh : Kelas VIIA dan VIIB
Dk 0,05
Fhitung 1,083
Ftabel 2,130
Tabel 4.11. Hasil Homogenitas Data Post Test
Keterangan Homogen
96
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai signifikasinya lebih dari 0,050 yaitu 2,130. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kontrol homogen. Yang berarti kedua kelas tersebut mempunyai karakteristik yang sama.. = 1,083, maka
Dikarenakan
maka
diterima dan dapat
diambil kesimpulan bahwa data tersebut homogen (varians sama).Hal ini berarti bahwa kedua data sampel tersebut mempunyai tingkat variasi yang sama atau mempunyai kemampuan yang sama pula. Hasil analisis data secara selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 27. 4.1.8.3
Uji t-Satu Pihak
Uji perbedaan dua rata-rata atau juga disebut t-test digunakan untuk mengetahui apakah antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan akhir yang sama atau berbeda. Uji perbedaan dua rata-rata data akhir (post test) kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh dengan uji t-test dan hasilnya dapat dilihat pada lampiran 28 dan terangkum dalam tabel berikut ini: Kelas Eksperimen Kontrol
Ratarata 78,250 71,087
thitung
ttabel
2,757
2,680
Db
Keterangan
41
Tidak berbeda
Tabel 4.12. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Posttest Berdasarkan tabel di atas ttabel dicari dengan menggunakan derajat kepercayaan 0,05 dan db = 41 sehingga diperoleh t
tabel
= 2,680. Dikarenakan
thitung = 2,757, maka thitung > ttabel 2,757 > 2,680. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dan dapat diambil kesimpulan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih baik dari nilai rata-rata kelas kontrol.
97
4.2
Pembahasan
4.2.1
Proses Penyusunan GBPM (Garis Besar Pengembangan Media) Bahan ajar yang telah dikembangkan dalam penelitian ini adalah bahan
ajar pada materi wujud zat dan perubahannya. Bahan ajar tersebut dikemas dalam bentuk media pembelajaran berbasis flash. Langkah awal dalam pembuatan media pembelajaran tersebut adalah analisis kebutuhan. Kegiatan analisis kebutuhan ini menganalisis kompetensi yang bersumber dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran IPA terpadu kelas VII dan sekaligus menentukan judul bahan ajar yang akan di buat. Langkah ke dua dalam pengembangan bahan ajar berbasis flash adalah merumuskan
tujuan
instruksional,
merumuskan
butir-butir
materi,
mengembangkan alat keberhasilan, menulis naskah media dan pembuatan garis besar pengembangan media.
4.2.2
Proses Produksi Media Flash Setelah GBPM tersusun maka langkah selanjutnya adalah proses
pembuatan media. Dalam proses pembutan media peneliti harus menentukan model media yang tepat agar media yang di buat dapat berguna secara efektif. Model yang digunakan dalam media ini adalah drill and practice. Model drill and practicedianggap cocok karena memiliki ciri-ciri : (1)dilakukan setelah penyajian materi, (2) tidak menyajikan materi baru, (3) dapat dilakukan secara sekaligus dengan pemberian balikan, (4) dapat menunjang berbagai keterampilan (5) dapat diberikan dalam berbagai tingkatan kesulitan sesuai kebutuhan siswa. Kemudian
98
selain model peneliti juga menentukan tipe media yang dibuat, dan tipe yang cocok dengan model drill and practice adalah tipe Hierarki seperti yang diungkapkan oleh arief sadiman, dkk. Setelah
media
selesai
dibuat
tahap
tahap
selanjutnya
media
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan di uji oleh ahli media dan ahli materi (guru mata pelajaran IPA terpadu kelas VII semester 1). Langkah ke tiga adalah validasi bahan ajar IPA terpadu berbasis flash oleh ahli media dan guru mata pelajaran sebagai ahli isi. Setelah beberapa kali perbaikan bahan ajar kemudian di validasi dengan pengisian lembar evalusi media pembelajaran. Penentuan dosen ahli yang memvalidasi bahan ajar adalah sesuai dengan saran dosen pembimbing. Dari lembar evalusi media pembelajaran dapat diketahui semua kekurangan dari media yang harus di perbaiki dari segi tampilan, tata letak, suara dan isi.
4.2.3
Hasil Pengembangan Program Media Pembelajaran Berbasis Flash Media pembelajaran berbasis flash merupakan pembelajaran berbentuk
animasi grafik atau teks grafik berbasis vektor yang memiliki kemampuan file suara, video maupun file gambar dari aplikasi lain. Dalam hal ini peneliti mengambil materi IPA Terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya untuk kelas VII SMP semester 1. Cara pengoperasian media pembelajaran berbasis flash cukup mudah dan tidak memerlukan ketrampilan khusus, karena langkah-langkah yang dilakukan
99
tidak berbeda dengan memainkan game house berformat .fla atau .swf pada umumnya yang di mainkan di komputer/laptop. Media pembelajaran berbasis flash menampilkan presentasi berbentuk flash yang di dalamnya terdapat beberapa pilihan menu. Sebelum masuk ke menu utama terlebih dahulu muncul tampilan pembuka yang berisi judul materi pelajaran, sasaran kelas yaitu kelas VII semester 1, gambar-gambar yang berhubungan dengan isi materi pelajaran dan tombol untuk menuju ke menu utama jika di klik dengan pointer.
Gambar 4.13 Halaman Pembuka Flash
Pada menu utama terdapat 4 sub menu yaitu : SK dan KD, materi, evaluasi, dan referansi. Tampilan menu utama di buat sederhana yang bertujuan agar siswa mudah memahami alur pelajaran yang di bawakan pada media pembelajaran flash ini.
100
Gambar 4.14 Menu Utama Media Flash Menu SK dan KD menjelaskan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa dalam mengikuti materi wujud zat dan perubahannya. Standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa yaitu memahami wujud zat dan perubahnnya, sedangkan kompetensi dasarnya yaitu siswa menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Gambar 4.15 SK dan KD Pada menu materi terdapat beberapa sub materi pelajaran wujud zat dan perubahnnya. Pilihan sub menu materi yang terdapat pada materi ada 7, yaitu
101
pengertian zat, sifat zat, perubahan wujud, adhesi-kohesi, meniskus cekungcembung, gejala kapilaritas dan tegangan permukaan.
Gambar 4.16 Menu Materi
Materi pada media pembelajaran berbasis flash ini dijelaskan secara singkat tetapi tidak mengurangi bobot dan isi materi yang terdapat pada buku LKS yang digunakan guru mata pelajaran. Setiap materi yang di tampilkan berisi tentang penjelasan secara singkat, sound dan gambar/ animasi yang bertujuan agar siswa ketika mengikuti pelajaran dapat mudah memahami maksud dari isi materi yang diterangkan.
Gambar 4.17 Materi Tentang Pengertian Zat
102
Gambar 4.18 Materi Tentang Sifat Zat
Gambar 4.19 Materi Tentang Perubahan Wujud
Gambar 4.20 Materi Tentang Adhesi-Kohesi
103
Gambar 4.21 Materi Tentang Meniskus Cekung-Cembung
Gambar 4.22 Materi Tentang Gejala Kapilaritas
Gambar 4.23 Materi Tentang Tegangan Permukaan
104
Setelah semua materi disampaikan menu selanjutnya yaitu evaluasi tentang hasil pemahaman materi yang terlah diikuti oleh siswa. Evaluasi pada media pembelajaran flash ini menggunakan model pilihan ganda dengan jumlah 20 soal.
Gambar 4.24 Soal Evaluasi Setelah semua materi disampaikan dan evaluasi sudah dikerjakan, maka menu terakhir yang ditampilkan adalah Referensi berupa, daftar pustaka dalam pembuatan program.
Gambar 4.25 Referensi Media Pembelajaran Berbasis Flash
105
4.2.4
Hasil Uji Kelayakan Program Media Pembelajaran Berbasis Flash Menurut Ahli Materi dan Ahli Media Berdasarkan data dari penilaian yang diperoleh pada proses pembuatan
media pembelajaran berbasis flash, bisa diketahui bahwa produk media pembelajaran berbasis flash dinyatakan bisa dilakukan uji kelayakan di dalam proses pembelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahnnya. Hal ini bisa dilihat dari data yang diperoleh pada saat proses penilaian terhadap ahli materi dan ahli media. Berdasarkan data hasil yang di peroleh dari pengujian produk media pembelajaran berbasis flash oleh ahli materi dikatakan valid dan bisa diujikan untuk menilai kelayakannya di dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran berbasis flash ini bisa dikatakan valid karena dari hasil pengujian, hasil persentase aspek isi 91,43 %. Hal ini diartikan bahwa program yang dibuat telah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Ini sesuai dengan teori Purnawati (Jambiekspress:2009) bahwa dalam pertimbangan dalam memilih media perlu melihat ketepatan dengan tujuan pembelajaran artinya media dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Sehingga dalam pemanfaatan media pembelajaran sejalan dengan tujuan atau standart kompetensi yang diharapkan. Sedangkan dari variabel ketepatan materi hasil produk diperoleh hasil 96,92% Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Daryanto (2010:56) bahwa materi pembelajaran yang terkandung didalamnya harus sesuai dengan kurikulum
106
dan mengandung banyak manfaat. Ini dapat diartikan materi yang tersaji sudah jelas dan tepat sesuai dengan apa yang diajarkan oleh guru mata pelajaran. Sedangkan berdasarkan pada hasil pengujian media pembelajaran berbasis flash oleh ahli media, hasil persentase nilai total dari tiga variabel diperoleh hasil 80% untuk variable efisiensi dari skor maksimal yaitu 100%. variabel tampilan hasil program memperoleh hasil 82%. Hal ini sesuai dengan teori Daryanto (2010:53) yang menyatakan bahwa multimedia pembelajaran harus memiliki lebih dari satu media yang konvergen. Sedangkan dari variabel kualitas teknis dan kefektifan program memperoleh hasil 80%. Hasil tersebut sesuai dengan teori yang dinyatakan Sadiman (2002) bahwa dalam pengembangan media harus diperhatikan karekteristik pengguna dalam mengembangkan media karena dalam mengembangkan media untuk siswa SD berbeda dengan siswa SMP. Kesimpulan dari beberapa deskripsi data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran berbasis flash wujud zat dan perubahannya dari segi kualitas efisiensi, aspek tampilan program dan aspek kefektifan dinyatakan baik. Sehingga media pembelajaran berbasis flash wujud zat dan perubahnnya sudah dinyatakan layak untuk dapat diterapkan dalam proses pembalajaran.
4.2.5
Hasil Penilaian Media Pembelajaran Berbasis Flash Menurut Siswa Berdasarkan pada data hasil uji kelayakan media pembelajaran berbasis
flash pokok bahasan wujud zat dan perubahannya, dengan dua kriteria sebagai acuan penilaian, produk tersebut bisa dikatakan layak. Hal tersebut dikarenakan
107
pada proses uji kelayakan yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran dengan responden siswa kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa, persentase yang diperoleh dari skor total penilaian diperoleh hasil 84% yang terdiri dari variabel hasil produk sebesar 97,66%. Hasil ini sesuai dengan teori Sadiman (2003) yaitu media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa. Sedangkan variabel kefektifan diperoleh sebesar 98,28%. Hasil tersebut sesuai dengan teori Daryanto (2010:53) mengenai fungsi multimedia pembelajaran yaitu mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri. . Berdasar deskripsi mengenai kalayakan program, program yang dibuat termasuk kedalam kategori baik dan bisa dikatakan layak untuk bisa digunakan di dalam proses pembelajaran. Responden setuju bahwa media pembelajaran berbasis flash pokok bahasan wujud zat dan perubahannya menarik, tidak membosankan, tidak membuat takut pada pelajaran IPA terpadu dan mudah digunakan.
4.2.6
Uji Keefektifan Program Media Pembelajaran Berbasis Flash Berdasarkan Hasil Posttest Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa, penerapan pembelajaran
dengan menggunakan media berbasis flash dapat meningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat perbedaan rata-rata hasil skor posttest pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol seperti disajikan pada tabel 4.9. Pada table 4.9
108
dapat dilihat hasil uji t-satu pihak yaitu uji t pihak kanan pada kelas eksperimen mendapat nilai rata-rata kelas 78,250. Sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata kelas 71,087. Dari hasil analisis Tabel 4.9 , diperoleh bahwa thitung sebesar 2,757 dan ttabel sebesar 2,680. Dari uji t tersebut, diketahui bahwa thitung> ttabel, maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan media berbasis flash lebih baik dari pada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.
4.2.7
Keefektifan
Media
Pembelajaran
Berbasis
Flash
Berdasar
Pengamatan Pengamatan dalam pembelajaran dilakukan untuk mengetahui bagaimana respon siswa sebagai objek dalam mempelajarai media pembelajaran berbasis flash pokok bahasan wujud zat dan perubahannya. Proses pengamatan dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional kurang kondusif dimana siswa merasa tidak semangat dan mudah bosan dengan pelajaran IPA terpadu, siswa lebih banyak diam ketika di ajak memberikan contoh dan diberi pertanyaan oleh guru, ini menyebabkan banyak siswa yang tidak kondusif. Sedangkan pada kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran berbasis flash terlihat adanya
109
perbedaan. Siswa lebih memperhatikan materi pelajaran, kelas lebih kondusif, dan siswa lebih aktif ketika diajak memberikan contoh dan diberi pertanyaan oleh guru pada media pembelajaran IPA terpadu. Sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan perilaku siswa dalam belajar sebelum dan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran interaktif.
110
BAB 5 PENUTUP
5.1
Simpulan Berdasarkan hasi penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1
Setelah melakukan pengumpulan informasi tentang SMP N 5 Satu Atap Bumijawa melakukan analisis berupa anilisis pasar, analisis pengguna, analisis materi/kurikulum, analisis program, anlisis sarana melalui pengamatan serta wawancara dengan guru,siswa.Setelah melakukan analisis, materi yang akan dikembangkan mengenai wujud zat dan perubahnnya. Materi yang ditentukan tadi dibuat rancangan program (GBPM) dengan merancang peta kompetensi, peta materi, GBIM (Garis Besar Isi Media), dan naskah media pembelajaran berbasis flash berdasarkan masukan dari ahli materi dan ahli media. Proses selanjutnya masuk kedalam proses produksi mengembangkan atau membuat media pembelajaran berbasis flash dengan menggunakan software Adobe Flash CS6. Media pembelajaran berbasis flash yang sudah jadi tersebut kemudian di uji oleh ahli media dan ahli materi untuk mengetahui kelayakan media melalui angket pertanyaan. Setelah dinyatakan layak baru media pembelajaran berbasis flash diterapkan dalam pembelajaran. Media pembelajaran berbasis flash yang sudah jadi dicopykan pada
110
111
komputer/laptop, kemudian dilakukan uji coba produk pada kelas lain. Setelah selesai melakukan uji coba produk, peneliti mengujikan pada kelas eksperimen untuk dipraktekkan dalam proses pembelajaran dengan metode random sampling. Setelah diterapan dalam pembelajaran diperoleh keefektifan dari media pembelajaran berbasis flash pokok bahasan wujud zat dan perubahannya dengan membandingkan hasil belajar pretest dan postest. Selain diuji keefektifan produk berdasar hasil belajar, peneliti juga memperkuat hasil peneltian dengan mendeskripsikan hasil observasi pada saat pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis flash, sehingga keefektifan dari pengembangan Media pembelajaran berbasis flash tersebut akan lebih valid. 5.1.2
Media pembelajaran berbasis flash yang dikembangakan sudah dikatakan efektif digunakan dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan beberapa hasil analisis angket dari ahli materi, ahli media dan siswa yang menilai bahwa media pembelajaran berbasis flash memiliki kriteria sangat baik.
5.1.3
Keefektifan program media pembelajaran berbasis flash ini juga didukung dengan perbandingan hasil pretest dan posttest yaitu ttabel dicari dengan menggunakan derajat kepercayaan 0,05 dan db = 41 sehingga diperoleh t tabel
= 2,680. Dikarenakan thitung = 2,757, maka thitung > ttabel 2,757 > 2,680.
Berdasar hasil tersebut maka terdapat perbedaan efektifitas pembelajaran sebelum menggunakan media pembelajaran berbasis flash dengan pembelajaran setelah menggunakan media pembelajaran berbasis flash.
112
5.2
Saran Berdasarkan simpulan di atas , maka disarankan:
5.2.1
Hasil angket kemandirian dan minat belajar siswa berada pada katagori cukup, pada penelitian sejenis disarankan melakukan penelitian dalam jangka waktu yang lebih lama sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal.
113
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Arsyad, Azhar.2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Arsyad, Azhar.2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Azwar, Saifuddin. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR. Barbara, B & Richey Rita C. 1994. Teknologi Pembelajaran Definisi dan Kawasannya. Jakarta : Unit Percetakan UNJ. Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. PT. Rineka Cipta: Jakarta. Fungsi, Fitur Audacity http://4techna.blogspot.com/2012/07/fungsi-fitur-dantutorial-menggunakan.html Hamalik, Oemar. 2005 Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara. Hasan, M. Iqbal. 2010. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). Jakarta: Bumi Aksara. Haryono, Anung. 1987. Pengembangan Program Media Instruksional. Semarang: Pustekom dan IKIP Semarang. Keppres No.
80
tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah. Dalam Lampiran I Bab III Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dengan swakelola, pada sub bab A Ketentuan Umum, butir 2.c. Keputusan Presiden No. 16 Tahun 1994 J.O. Keppres No. 24 Tahun 1995 Pasal 34. Ayat 1, 2 dan 5, tentang Penyelenggaraan Pembukuan. Langkah–langkah
Pengembangan
Media
http://meretasmasadepan.blogspot.com/2011/03/langkah-langkahpengembangan-media.html [diakses pada 26 Maret 2013 pukul 20.22 WIB] Mantra, Ida Bagus. 2004. Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
114
Memahami
Prinsip
Dasar
Peneltian
Pengembangan
http://www.teknologipendidikan.net/2011/04/12/memahami-lebih-dalamprinsip-dasar-penelitian-pengembangan.html Mengenal
Media
Pembelajaran
http://edu-articles.com/mengenal-
mediapembelajaran.html Model-model
pengembangan
R
&
D
http://berbahasa-
bersastra.blogspot.com/2011/10/metode-penelitian-research-and.html Moleong, Lexy. 2007. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Panduan
Block Grant
tahun 2006 , Pelaksanaan Pengembangan SD-SMP
Satu Atap. Pengertian Adobe Flash CS6 http://www.adobe.com. Pengertian Flash http://allknowledgeofthisworld.blogspot.com/2011/05/flash.html Pengertian IPA Terpadu http://suheriradovic.blogspot.com/2011/04/pengertianipa-terpadu.html Peraturan Pemerintah No : 19 Tahun 2005, Standar Pendidikan Nasional. Pramono, Andi. Presentasi multimedia dengan macromedia Flash. Yogyakarta : Andi Offset, 2004. Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sadiman, Arif. 2007. Media Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sadiman, Arif. 2009. Media Pendidikan, Pengertian, Hakikat, Pengembangn, Pemanfaatan. Jakarta; Raja Grafindo Persada. Sagala, syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sells, B, Barbara & Richey C. Rita. 1994. Teknologi Pembelajaran. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdikarya Offest. Sudjana dan Ahmad Rifa’i. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
115
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta. Pedagogia. Tim IKIP,1980. Peran dan Signifikansi Pendidikan. TIM NEW STAR. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII Semester 1. CV.Media Karya Putra. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No : 20 tahun 2003.
116
L A M P I R A N
117
Lampiran 1 KISI – KISI INSTRUMEN UNTUK AHLI MATERI Judul Penelitian
Mata Pelajaran Pokok Bahasan Kelas/Semester Satuan Pendidikan No Variabel 1.
Aspek Pendidikan
2.
Ketepatan materi
: Pengembangan pembelajaran berbasis flash pada mata pelajaran Ipa terpadu pokok bahasan perubahan zat dan wujudnya untuk kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa : Ipa terpadu : Perubahan zat dan wujudnya : VII/I : SMP N 5 Satu Atap Bumijawa Sub Variabel Jumlah No. Bentuk Item Item Instrumen a. Kesesuaian media 7 1 Checklist dengan kompetensi b. Ketepatan materi 2,3 Checklist c. Isi produk media 6 Checklist d. Sistematika dan 8 Checklist kronologi materi jelas a. Tujuan pembelajaran 4,5 Checklist mudah dipahami b. Ketepatan dalam 7 Checklist penggunaan bahasa c. Kesesuaian gambar, 9 Checklist animasi, audio,cerita, dan setting tempat sesuai dengan konten pembelajaran d. Kesesuaian soal 10 Checklist dengan materi
118
Lampiran 2 ANGKET MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU POKOK BAHASAN PERUBAHAN ZAT DAN WUJUDNYA UNTUK KELAS VII DI SMP N 5 SATU ATAP BUMIJAWA
UNTUK AHLI MATERI
Nama
: ..........................................
Jabatan
: ..........................................
Nama Instansi : .......................................... Petunjuk 1. Isi nama, jabatan dan nama Instansi pada kolom yang disediakan 2. Angket ini adalah tindak lanjut dari pembuatan
media pembelajaran
Berbasis flash pada mata pelajaran IPA terpadu pokok bahasan perubahan zat dan wujudnya kelas VII di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa 3. Berikanlah pendapat anda sejujur-jujurnya 4. Berikan tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan jawaban anda Keterangan : SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
KS
: Kurang Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
119
No.
Aspek yang dinilai
Kesesuaian multimedia interaktif 1
dengan pencapaian tujuan pembelajaran
2. 3
Kejelasan isi materi pelajaran Keutuhan materi dari awal hingga akhir Kemudahan pemahaman materi
4
oleh siswa dengan menggunakan multimedia interaktif Kesesuaian materi multimedia
5
interaktif yang disajikan dengan tingkat kebutuhan siswa
6
Pola pengembangan yang digunakan dalam multimedia interaktif berpengaruh pada pemahaman siswa
7
Kesesuaian penggunaan bahasa dalam multimedia interaktif
8
Tingkat keefektifan pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif
9
Kemenarikan gambar pada masingmasing tampilan
10
Kesesuain soal latihan dengan isi materi
Kriteria 1
2
3
4
Keterangan
120
A. Komentar dan Saran ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………
B. Kesimpulan Program ini dinyatakan : 1. Layak untuk diproduksi tanpa revisi 2. Layak untuk diproduksi dengan revisi sesuai sasaran 3. Tidak layak diproduksi (Mohon diberi tanda lingkaran pada nomor sesuai dengan kesimpulan Bapak)
Ahli Materi
Arif Sucipto, S.Pd
121
Lampiran 3
KISI – KISI INSTRUMEN UNTUK AHLI MEDIA Judul Penelitian
Mata Pelajaran Pokok Bahasan Kelas/Semester Satuan Pendidikan
: Pengembangan pembelajaran berbasis flash pada mata pelajaran Ipa terpadu pokok bahasan perubahan zat dan wujudnya untuk kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa : Ipa terpadu : Perubahan zat dan wujudnya : VII/I : SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
No.
Variabel
Sub Variabel
1
Aspek Efisiensi
a. Alur kerja media
2.
Tampilan Program
b. Pengoperasian media c. Pemahaman isi materi a. Kesesuaian dengan karakter siswa SMP kelas VII b. Ketepatan dalam penggunaan bahasa c. Kemenarikan desain, Kesesuaian gambar dan efek animasi, audio, komposisi warna, kejelasan teks dalam media pembelajaran, kesesuaian peletakan menumenu dalam tampilan
Jumlah Item 4
No. Item 1
Bentuk Instrumen Checklist
10
2,3 4 5,6
Checklist Checklist Checklist
7, 8
Checklist
9, 10, 11, 12, 13,14
Checklist
9 3.
Kualitas Teknis, Keefektifa n Program
a. Kejelasan suara dan daya dukung musik
15
Checklist Checklist
b. Produk tidak membosankan c. Materi dalam media sesuai dengan tujuan pembelajaran d. Ketetapan evaluasi pada menu latihan d. kreativitas
16 17
Checklist Checklist
18
Checklist
19, 20, 21, 22, 23
Checklist
122
Lampiran 4
ANGKET MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU POKOK BAHASAN PERUBAHAN ZAT DAN WUJUDNYA UNTUK KELAS VII DI SMP N 5 SATU ATAP BUMIJAWA
UNTUK AHLI MEDIA
Nama
: ..........................................
Jabatan
: ..........................................
Nama Instansi : .......................................... Petunjuk 1. Isi nama, jabatan dan nama Instansi pada kolom yang disediakan 2. Angket ini adalah tindak lanjut dari pembuatan
media pembelajaran
Berbasis flash pada mata pelajaran IPA terpadu pokok bahasan perubahan zat dan wujudnya kelas VII di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa 3. Berikanlah pendapat anda sejujur-jujurnya 4. Berikan tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan jawaban anda Keterangan : SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
KS
: Kurang Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
123
No
Pernyataan
Jawaban SS
S
KS
TS
STS
Aspek Efisiensi 1.
Alur kerja program media mudah dipahami
2.
Program media mudah digunakan dalam pengoperasiannya
3.
Program sederhana dalam pengoprasiannya
4.
Materi pelajaran dalam progam media mudah dipahami Aspek Tampilan Program
5.
Tampilan sesuai dengan karakter siswa kelas VII SMP
6.
Pemilihan animasi dan karakter sesuai
7.
Menggunakan bahasa Indosesia yang baik dan benar
8.
Bahasa mudah di pahami oleh siswa kelas VII SMP
9.
Kemenarikan desain dalam program program media menarik
10.
Kesesuaian gambar dan efek animasi dalam program media
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
menarik 11.
Penyajian audio dalam program media dapat memperjelas materi
12.
Komposisi warna dalam program media menarik
13.
Kejelasan teks dalam program media interaktif
14.
Peletakan menu-menu dalam program media sudah tepat
Aspek Kualitas Teknis, Keefektifan Program 15.
Suara dapat didengarkan dengan baik dan sudah tepat
16.
Media pembelajaran flash tidak membosankan
17.
Materi yang di bawakan sesuai dengan tujuan pembelajaran
21.
Ketetapan evaluasi pada menu latihan
22
Originalitas dari program flash ini baik
23.
Keseluruhan program tersaji secara sistematis dan padat
124
Kritik dan Saran : …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ……………………………………… Semarang, Oktober 2013
125
Lampiran 5 KISI – KISI INSTRUMEN UNTUK SISWA
Judul Penelitian
Mata Pelajaran Pokok Bahasan Kelas/Semester Satuan Pendidikan
:Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flash Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Materi Perubahan Zat dan Wujudnya untuk Siswa Kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa : IPA terpadu : Perubahan zat dan wujudnya : VII / 1 : SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
No
Variabel
Sub Variabel
1.
Aspek Hasil Program
a. Kejelasan dan ketepatan konten b. Ketepatan dan kejelasan tampilan produk media pembelajaran animasi flash c. Ketepatan bahasa a. Kepraktisan dalam penggunaan b. Ketepatan dalam penggunaan bahasa c. Kemampuan produk media menimbulkan minat belajar IPA terpadu
2.
Efektifitas bagi siswa
d. Kemampuan produk untuk memperjelas dan mempermudah peserta dalam belajar e. Penggunaan produk memungkinkan peserta didik untuk belajar mandiri sesuai kemampuan dan minat siswa f. Penggunaan produk media memungkinkan siswa mengatasi kesulitan belajar
Jumlah Item 7
13
No. Item 1, 2
Bentuk Instrumen Checklist
3,4,5
Checklist
6, 7 8
Checklist Checklist
9
Checklist
10, 11, 12
Checklist
13,
Checklist
15
Checklist
16
Checklist
126
Lampiran 6
ANGKET MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU MATERI PERUBAHAN ZAT DAN WUJUDNYA UNTUK SISWA KELAS VII SMP N 5 SATU ATAP BUMIJAWA UNTUK SISWA Nama Kelas Petunjuk
: .......................................... : ..........................................
5. Isi nama, jabatan dan nama instansi pada kolom yang disediakan 6. Angket ini adalah tindak lanjut dari pembuatan media pembelajaran Interaktif berbasis flash pada mata pelajaran IPA terpadu materi perubahan zat dan wujudnya untuk siswa Kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa 7. Berikanlah pendapat anda sejujur-jujurnya 8. Berikan tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan jawaban anda Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
No
Pernyataan
Jawaban SS
Aspek Hasil Produk 1.
Isi produk program media pembelajaran interaktif berbasis flash sesuai dengan bahan ajar di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
S
KS
TS
STS
127
2.
Tampilan program menarik
3.
Penyajian animasi menarik dan mudah dipahami
4.
Tampilan
suara/audio
jelas
dan
menambah pemahaman materi 5.
Media pembelajaran Interaktif berbasis flash menarik dan materinya mudah di pahami
6.
Bahasa/Perintah dalam media sederhana dan mudah dipahami
7.
Bahasa dalam media jelas dan sesuai SS
Aspek Keefektifitasan Bagi Siswa 8
Media pembelajaran interaktif berbasis flash perubahan zat dan wujudnya praktis
9.
Bahasa yang digunakan dalam media pembelajaran interaktif berbasis flash perubahan zat dan wujudnya mudah dimengerti saya
11.
Program media pembelajaran interaktif berbasis
flash
perubahan
zat
dan
wujudnya menimbulkan minat saya untuk belajar IPA terpadu 12.
Program media pembelajaran interaktif berbasis
flash
perubahan
zat
dan
wujudnya dapat memperjelas saya dalam belajar 13.
Program media pembelajaran interaktif berbasis
flash
perubahan
zat
dan
wujudnya dapat memudahkan saya dalam belajar
S
KS
TS
STS
128
14.
Program media pembelajaran interaktif berbasis
flash
perubahan
zat
dan
wujudnya dapat meningkatkan motivasi dan gairah belajar saya 15.
Program media pembelajaran interaktif berbasis
flash
perubahan
zat
dan
wujudnya memungkinkan saya belajar secara mandiri 16.
Program media pembelajaran interaktif berbasis
flash
wujudnya dapat
perubahan
zat
dan
mempermudah saya
dalam mengatasi kesulitan belajar
129
Lampiran 7 VALIDASI AHLI MEDIA
Jadi: No 1 2 3 4 5
Interval 85% ≤ skor ≤ 100% 69% ≤ skor ≤ 84% 53% ≤ skor ≤ 68% 37% ≤ skor ≤ 52% 20% < skor 36%
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik
Aspek Efisiensi = 80% (Baik) Aspek Tampilan Program = 82% (Baik) Aspek Kualitas Teknis Kefektifan program 80% (Baik)
130
Lamipran 8 Uji Kelayakan Prodak Oleh Ahli Materi
Jadi: No 1 2 3 4 5
Interval 85% ≤ skor ≤ 100% 69% ≤ skor ≤ 84% 53% ≤ skor ≤ 68% 37% ≤ skor ≤ 52% 20% < skor 36%
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik
Aspek Isi = 91,43 % (Sangat Baik) Aspek Tampilan Ketepatan Materi = 96,92% (Sangat Baik)
131
Lampiran 9
Uji Kelayakan Produk Menurut Siswa
No 1 2 3 4 5
Interval 85% ≤ skor ≤ 100% 69% ≤ skor ≤ 84% 53% ≤ skor ≤ 68% 37% ≤ skor ≤ 52% 20% < skor 36%
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik
Jadi: Aspek
Hasil
Prodak = 97,66% (Sangat Baik) Aspek Keefektifan Bagi 98,28
Baik)
Siswa
=
(Sangat
132
Lampiran 10
DAFTAR SISWA UJI COBA KELAS VIIIA NO
NAMA
1
ANIS SAVITRI
2
ABDUL KHAMID
3
AKHMAD ABDUL ROFIK
4
AKHMAD KHANIF MAALI
5
INAYATUN NISA
6
IRZI MUBAROK
7
KHULASOH
8
KHUSNAENI
9
LAELATUL QODRIAH
10
LATIFUL UMAM
11
M. DIDI JAPARUDIN
12
M. MUJIB DOANA
13
M. ZAENUL HASAN
14
MAPROKHATUL UMROH
15
MAR’ATUN NADIRAH
16
MASRURI
17
NAERU SAFAAH
18
RIKHAYATI
19
RIYAN ANTON
20
RUKOYAH
133
Lampiran 11 Nama : Kelas : Nomor : SOAL UJI COBA Mata Pelajaran : IPA TERPADU Pokok Bahasan : Wujud Zat dan Perubahannya Kelas/Semester : VII/I Satuan Pendidikan : SMP Waktu : 45 Menit PETUNJUK! 1. Tulislah nama, kelas dan nomor presensi siswa! 2. Kerjakan semua soal dibawah ini! 3. Kerjakan soal yang kamu anggap mudah terlebih dahulu! 4. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d sesuai dengan jawaban yang kamu anggap paling benar! SOAL! 1. Perubahan wujud yang diakibatkan suatu zat melepaskan kalor adalah.... a. Menguap b. Mencair c. Mendidih d. membeku 2. Dalam suatu zat, partikel-partikelnya bergetar pada tempatnya dan tarik menarik satu sama lainnya dengan kuat. Zat ini mungkin adalah.... a. Gas b. Uap c. Zat padat d. Zat cair 3. Berikut ini adalah manfaat kapilaritas, kecuali...... a. Naiknya minyak tanah melaui sumbu kompor b. Merembesnya air hujan ke dalam dinding rumah c. Naiknya air dari akar ke daun melaui pembuluh kayu d. Sifat menghisap air pada kain
134
4. Adanya tegangan pada zat cair disebabkan oleh.... a. Kohesi saja b. Adhesi saja c. Kohesi dan adhesi d. Bukan oleh adhesi dan kohesi 5. Manakah peristiwa berikut ini yang tidak ada hubungannya dengan tegangan permukaan.... a. Nyamuk berjalan diatas permukaan air b. Gabus terapung diatas permukaan air c. Pembentukan tetesan pada zat cair d. Mencuci dengan air panas menghasilkan cucian yang lebih bersih 6. Perbedaan antara kayu dengan air antara lain..... a. Partikel kayu teratur, partikel air kurang teratur b. Partikel kayu tidak teratur, partikel air teratur c. Partikel kayu sangat berdekatan, partikel air berjauhan d. Partikel kayu berjauhan, partikel air sangat berjauhan 7. Deretan dibawah ini yang termasuk kelompok zat padat adalah.... a. awan, garam, dan alkohol b. uap air, elpiji, dan udara c. emas, garam, dan tembaga d. bensin, alkohol, dan spritus 8. zat padat dapat berubah wujud menjadi zat cair melalui proses..... a. menguap b. membeku c. melebur d. menyublim 9. Berikut ini yang letak molekul-molekulnya berjauhan dan tidak teratur adalah.... a. Gas b. Air c. Kayu
135
d. Batu 10. Zat adalah.... a. Sesuatu yang memiliki bentuk tetap b. Sesuatu yang memiliki bentuk berubah-ubah c. Sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa d. Sesuatu yang menempati ruang 11. Permukaan air dalam gelas tampak cekung, sebab..... a. Kohesi air sama dengan adhesi air dengan gelas b. Adhesi air dengan gelas lebih besar daripada kohesi air c. Kohesi air lebih kecil daripada adhesi air dalam gelas d. Kohesi air lebih besar daripada adhesi air dalam gelas 12. Menikus air raksa yang terdapat pada tabung reaksi, terjadi karena.... a. Kohesi > adhesi b. Kohesi < adhesi c. Kohesi = adhesi d. Kohesi ≥ adhesi 13. Contoh perubahan wujud zat dari cair menjadi padat adalah..... a. kapur barus yang hilang b. air membeku menjadi es c. terjadinya salju d. lilin yang terbakar 14. Adhesi adalah.... a. Gaya tarik menarik antar molekul yang tidak sejenis b. Gaya tarik menarik antar molekul benda yang berlebihan c. Kecepatan dari gerak brown d. Kemampuan molekul meninggalkan tempatnya 15. perhatikan pernyataan berikut! 1. Memanaskan zat cair 2. Menyemburkan zat cair 3. Mempersempit permukaan zat cair 4. Meniupkan udara diatas permukaan zat cair
136
5. Menambah tekanan pada permukaan zat cair Pernyataan yang benar, dalam mempercepat penguapan zat cair adlah, kecuali.... a. 1 dan 2 b. 1 dan 4 c. 2 dan 4 d. 3 dan 5 16. Dibawah ini merupakan suatu zat, kecuali...... a. Udara b. Minyak c. Debu d. Sinar lampu 17. Gas mempunyai sifat mudah dimampatkan daripada zat padat / zat cair disebabkan…… a. Mempunyai gaya kohesi lemah b. Mempunyai jarak antar molekul yang berjauhan c. Tidak dapat dilihat d. Jarak antar molekulnya berdekatan 18. Tinta dapat melekat pada buku tulis. Hal ini menunjukkan bahwa… a. Kohesi tinta > adhesi tinta dan buku tulis b. Kohesi tinta < adhesi tinta dan buku tulis c. Terjadi reaksi kimia d. Tinta membeku dan membekas di buku tulis 19. Air tidak membasahi daunt alas, karena….. a. Kohesi antara molekul-molekul air dengan kohesi antara molekulmolekul daun talas lebih besar dari pada adhesi antara molekulmolekul air dan molekul-molekul daun talas b. Kohesi antara molekul air dengan kohesi antara molekul-molekul daun talas lebih kecil dari pada adhesi antara molekul-molekul air dan molekul-molekul daun talas
137
c. Adehsi antara molekul-molekul air dengan adhesi antara molekulmolekul dan talas lebih kecil dari pada kohesi antara molekul-molekul air dan kohesi antara molekul-molekul daun talas sendiri d. Adhesi antara molekul-molekul air dan molekul daun talas lebih besar dari pada kohesi antara molekul-molekul daun talas 20. Gejala yang menunjukkan bahwa durian terdiri atas partikel-partikel yang sangat kecil adalah…. a. Warna daging bijinya kuning b. Dagingnya bijinya lunak halus c. Bau durian tercium disekitarnya d. Duri kulitnya sangat runcing 21. Salah satu sifat partikel zat padat adalah….. a. Letak partikel-partikelnya sangat berdekatan dan tersusun teratur b. Letak partikel-partikelnya sangat berdekatan dan tidak teratur c. Partikel-partikelnya dapat bergerak bebas d. Gaya tarik menarik antar partikelnya sangat lemah 22. Air dapat membasahi kaca, hal ini karena…. a. Gaya adhesi > gaya kohesi b. Gaya adhesi < gaya kohesi c. Gaya adhesi = gaya kohesi d. Air berwujud zat cair 23. Perhatikan pernyataan berikut! 1. Naiknya minyak tanah pada kompor 2. Meresapnya air pada dinding tembok 3. Naiknya air tanah melalui pipa dragon Yang termasuk gejala kapilaritas adalah…… a. 1 dan 3
c. 1 saja
b. 1 dan 2
d. 2 dan 3
24. Dari pernyataan tentang partikel dalam zat manakah yang paling tepat…. a. Pada besi letak partikel-partikelnya berdekatan dan teratur b. Pada air letak partikel-partikelnya berdekatan dan tidak teratur
138
c. Pada udara letak partikelnya berjauhan dan teratur d. Pada air raksa letak partikelnya berjauhan dan teratur 25. Saat merebus air dipegunungan lebih cepat mendidih dari pada di pantai, hal ini disebabkan karena……. a. Tekanan udara di pegunungan lebih rendah dari pada di pantai b. Tekanan udara di pegunungan lebih tinggi dari pada di pantai c. Air dipegunungan lebih jernih daripada di pantai d. Air dipantai lebih banyak mengandung kapur
139
Lampiran 12
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA 1. D 2. C 3. B 4. C 5. A 6. A 7. C 8. C 9. A 10. C
11. B 12. B 13. B 14. A 15. D 16. D 17. C 18. B 19. A 20. B
21. A 22. A 23. B 24. A 25. B
140
Lampiran 13 HASIL UJI VALIDITAS BUTIR SOAL
141
Lampiran 14
DAFTAR NAMA SISWA KELOMPOK KONTROL DAN EKSPERIMEN Kelas Eksperimen (VIIB)
Kelas Kontrol (VIIA) NO
NAMA
NO
NAMA
1
AHMAD ABDUL ROZAK
1
AHMAD ALIFUDIN
2
AHMAD ANDRIK NILHAKI
2
AKHMAD MUKHDOR
3
ANIYATUL AMALIAH
3
ANA MINATUL MAULA
4
ARUM NISFI LAILI
4
BAYANUL FAKHRUROKI
5
DIANA FILKHOTUL NADIA
5
FATIKHATUL ILMI
6
FATIMATU NADIAH
6
ITA PURNAMA SARI
7
ILMIATUN NAFIAH
7
LILIS SANTIKA
8
KHOLISOH
8
MUFLIKHATUL KHASANAH
9
LAELATUL FADILAH
9
MUFLIKHUDIN
10
M. ARIS MUNANDAR
10
MUKHAMAD NURHASANI
11
MALIKHATUL FIKRI
11
NURKHAYATI
12
MIFTAKHUDIN
12
NURUL KHAKIKI
13
MUHAMAD JAMALUDIN
13
ROBIATUL ADAWIAH ZAIN
14
MUHAMAD LUTFI
14
SITI MARJUKOH
15
MUSLIKHATUN
15
SOPIROH
16
NUR LAILATUL KHOTIJAH
16
ULFIATUL LAELA
17
NURUL FIKIA
17
UMI NAFISAH
18
RIFKI MUNTAHAR
18
VINA SYAHILA
19
RIFKI MUSHADI
19
ZAITUN
20
S. JAMILATUL KHASANAH
20
ZAKIATUR RIZQI
21
SITI AISYAH
22
SOLIHIN
23
TIKA SILMIA
142
Lampiran 15
Uji Normalitas Kelas Kontrol data Pretest
143
Lampiran 16
Uji Normalitas Kelas Eksperimen Data Pretest
144
Lampiran 17
Uji Homogenitas Data Pretest
145
Lampiran 18
Tabel Nilai-nilai r Product Moment N 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Taraf signif 5% 1% 0,997 0,999 0,950 0,990 0,878 0,959 0,811 0,917 0,754 0,874 0,707 0,834 0,666 0,798 0,6323 0,765 0,602 0,735 0,576 0,708 0,553 0,684 0,532 0,661 0,514 0,641 0,497 0,623 0,482 0,606 0,468 0,590 0,456 0,575 0,444 0,561 0,433 0,5499 0,423 0,537 0,413 0,526 0,404 0,515 0,396 0,505 0,388 0,496
N 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Taraf signif 5% 1% 0,381 0,487 0,374 0,478 0,367 0,470 0,361 0,463 0,355 0,456 0,349 0,449 0,344 0,442 0,339 0,436 0,334 0,430 0,329 0,424 0,325 0,418 0,320 0,413 0,316 0,408 0,312 0,403 0,308 0,398 0,304 0,393 0,301 0,389 0,297 0,384 0,294 0,380 0,291 0,376 0,288 0,372 0,284 0,368 0,281 0,364 0,279 0,361
N 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 125 150 175 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Taraf signif 5% 1% 0,266 0,345 0,254 0,330 0,244 0,317 0,235 0,306 0,227 0,296 0,220 0,286 0,213 0,278 0,207 0,270 0,202 0,263 0,195 0,256 0,176 0,230 0,159 0,21 0,148 0,194 0,138 0,181 0,113 0,148 0,098 0,128 0,088 0,115 0,080 0,105 0,074 0,097 0,070 0,091 0,065 0,086 0,062 0,081
N = jumlah pasangan yang digunakan untuk menghitung r Sumber: Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI . Jakarta: PT. Bumi Aksara.
146
Lampiran 19 NILAI PERSENTIL UNTUK DISTRIBUSI F ( Bilangan dalam daftar menyatakan FP ; baris atas untuk p = 0,05 dan baris bawah untuk p = 0,01 ) v2 = dk penyebut 1
v1 = dk pembilang DIATAS 11 12 14 16 20
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
161 4,052
200 4,999
216 5,403
225 5,625
230 5,764
234 5,859
237 5,928
239 5,981
241 6,022
242 6,056
243 6,082
244 6,106
245 6,142
246 6,169
248 6,208
249 6,234
24
2
18,51 98,49
19,00 99,01
19,16 99,17
19,25 99,25
19,30 99,30
19,33 99,33
19,36 99,34
19,37 99,38
19,38 99,38
19,39 99,40
19,40 99,41
19,41 99,42
19,42 99,43
19,43 99,44
19,44 99,45
19,45 99,46
3
10,13 34,12
9,55 30,81
9,28 29,46
9,12 26,71
9,01 26,24
8,94 27,91
8,86 27,67
8,84 27,49
8,81 27,34
8,78 27,23
8,76 27,13
8,74 27,05
8,71 26,92
8,69 26,83
8,66 26,69
8,64 26,60
4
7,71 21,20
6,94 18,00
6,59 16,69
6,39 15,96
6,26 15,52
6,16 15,21
6,09 14,98
6,04 14,80
6,00 14,66
5,98 14,54
5,93 14,45
5,91 14,37
5,87 14,24
5,84 14,15
5,80 14,02
5,77 13,93
5
6,61 16,26
5,79 13,27
5,41 12,06
5,19 11,39
5,05 10,97
4,95 10,67
4,68 10,45
4,82 10,27
4,78 10,15
4,74 10,05
4,70 9,96
4,68 9,89
4,64 9,77
4,60 9,63
4,56 9,55
4,53 9,47
6
5,99 13,74
5,14 10,92
4,76 9,76
4,53 9,15
4,39 8,75
4,28 8,47
4,21 8,26
4,15 8,10
4,10 7,98
4,06 7,67
4,03 7,79
4,00 7,72
3,96 7,60
3,92 7,52
3,67 7,39
3,84 7,31
7
5,59 12,25
4,74 9,55
4,35 8,45
4,12 7,85
3,97 7,46
3,87 7,19
3,79 7,00
3,73 6,84
3,68 6,71
3,63 6,62
3,60 6,54
3,57 6,47
3,52 6,35
3,49 6,27
3,44 6,15
3,41 6,07
8
5,32 11,26
4,46 8,65
4,07 7,59
3,64 7,01
3,69 6,63
3,58 6,37
3,50 6,19
3,44 6,03
3,39 5,91
3,34 5,82
3,31 5,74
3,28 5,67
3,23 5,58
3,20 5,48
3,15 5,36
3,12 5,28
9
5,12 10,58
4,26 8,02
3,66 6,99
3,63 6,42
3,46 6,06
3,37 5,80
3,29 5,62
3,23 5,47
3,16 5,35
3,13 5,26
3,10 5,18
3,07 5,11
3,02 5,00
2,96 4,92
2,93 4,80
2,90 4,73
10
4,96 10,04
4,10 7,56
3,71 6,55
3,48 5,99
3,33 5,64
3,22 5,39
3,14 5,21
3,07 5,06
3,02 4,95
2,97 4,85
2,94 4,76
2,91 4,71
2,86 4,60
2,82 4,52
2,77 4,41
2,74 4,33
11
4,84 9,65
3,98 7,20
3,59 6,22
3,36 5,67
3,20 5,32
3,09 5,07
3,01 4,88
2,95 4,74
2,90 4,63
2,86 4,54
2,82 4,46
2,79 4,40
2,74 4,29
2,70 4,21
2,65 4,10
2,61 4,02
2,57 3,94
2,53 3,86
2,50 3,80
12
4,75 9,33
3,88 6,93
3,49 5,95
3,26 5,41
3,11 5,06
3,00 4,82
2,92 4,65
2,85 4,50
2,80 4,39
2,76 4,30
2,72 4,22
2,69 4,18
2,64 4,05
2,60 3,98
2,54 3,86
2,50 3,78
2,46 3,70
2,42 3,61
2,40 3,56
13
4,67 9,07
3,80 6,70
3,41 5,74
3,18 5,20
3,02 4,86
2,92 4,62
2,84 4,44
2,77 4,30
2,72 4,19
2,67 4,10
2,63 4,02
2,60 3,96
2,55 3,85
2,51 3,78
2,46 3,67
2,42 3,59
2,38 3,51
2,34 3,42
2,32 3,37
14
4,60 8,86
3,74 6,51
3,34 5,56
3,11 5,03
2,96 4,69
2,85 4,46
2,77 4,28
2,70 4,14
2,65 4,03
2,60 3,94
2,56 3,86
2,53 3,80
2,48 3,70
2,44 3,62
2,39 3,51
2,35 3,43
2,31 3,34
2,27 3,26
2,24 3,21
15
4,54 8,68
3,68 6,36
3,29 5,42
3,06 4,89
2,90 4,56
2,79 4,32
2,70 4,14
2,64 4,00
2,59 3,89
2,55 3,80
2,51 3,73
2,48 3,67
2,43 3,58
2,39 3,48
2,33 3,36
2,29 3,29
2,25 3,20
2,21 3,12
2,18 3,07
16
4,49 8,53
3,63 6,23
3,24 5,29
3,01 4,77
2,85 4,44
2,74 4,20
2,66 4,03
2,59 3,89
2,54 3,78
2,49 3,69
2,45 3,61
2,42 3,55
2,37 3,45
2,33 3,37
2,28 3,25
2,24 3,18
2,20 3,10
2,16 3,01
2,13 2,96
17
4,45 8,40
3,69 6,11
3,20 5,18
2,96 4,67
2,81 4,34
2,70 4,10
2,62 3,93
2,55 3,79
2,50 3,68
2,45 3,59
2,41 3,52
2,38 3,45
2,33 3,35
2,29 3,27
2,23 3,16
2,19 3,08
2,15 3,00
2,11 2,92
2,08 2,86
18
4,41 8,28
3,55 6,01
3,16 5,09
2,93 4,58
2,77 4,25
2,66 4,01
2,58 3,85
2,51 3,71
2,46 3,60
2,41 3,51
2,37 3,44
2,34 3,37
2,29 3,27
2,25 3,19
2,19 3,07
2,15 3,00
2,11 2,91
2,07 2,83
2,04 2,78
4,38
3,52
3,13
2,90
2,74
2,63
2,55
2,48
2,43
2,38
2,34
2,31
2,26
2,21
2,15
2,11
2,07
2,02
2,00
147
19
8,18
5,93
5,01
4,50
4,17
3,94
3,77
3,63
3,52
3,43
3,36
3,30
3,19
3,12
3,00
2,92
2,84
2,76
2,70
20
4,35 8,10
3,49 5,85
3,10 4,94
2,87 4,43
2,71 4,10
2,60 3,87
2,52 3,71
2,45 3,56
2,40 3,45
2,35 3,37
2,31 3,30
2,28 3,23
2,23 3,13
2,16 3,05
2,12 2,94
2,08 2,86
2,04 2,77
1,99 2,69
1,98 2,63
21
4,32 8,02
3,47 5,78
3,07 4,67
2,84 4,37
2,68 4,04
2,57 3,81
2,49 3,65
2,42 3,51
2,37 3,40
2,32 3,31
2,28 3,24
2,25 3,17
2,20 3,07
2,15 2,99
2,09 2,88
2,05 2,80
2,00 2,72
1,96 2,63
1,93 2,58
22
4,30 7,94
3,44 5,72
3,05 4,82
2,82 4,31
2,66 3,99
2,55 3,76
2,47 3,59
2,40 3,45
2,35 3,35
2,30 3,26
2,26 3,18
2,23 3,12
2,18 3,02
2,13 2,94
2,07 2,83
2,03 2,75
1,98 2,67
1,93 2,58
1,91 2,53
23
4,28 7,88
3,42 5,66
3,03 4,76
2,80 4,26
2,64 3,94
2,53 3,71
2,45 3,54
2,38 3,41
2,32 3,30
2,28 3,21
2,24 3,14
2,20 3,07
2,14 2,97
2,10 2,89
2,04 2,78
2,00 2,70
1,96 2,62
1,91 2,53
1,88 2,48
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
v1 = dk pembilang 11 12 14 16
20
24
30
40
50
4,26 7,82
3,40 5,61
3,01 4,72
2,78 4,22
2,62 3,90
2,51 3,67
2,43 3,50
2,36 3,36
2,30 3,25
2,26 3,17
2,22 3,09
2,18 3,03
2,13 2,93
2,09 2,85
2,02 2,74
1,98 2,66
1,94 2,58
1,89 2,49
1,86 2,44
25
4,24 7,77
3,38 5,57
2,99 4,68
2,76 4,18
2,60 3,86
2,49 3,63
2,41 3,46
2,34 3,32
2,28 3,21
2,24 3,13
2,20 3,05
2,16 2,99
2,11 2,89
2,06 2,81
2,00 2,70
1,96 2,62
1,92 2,54
1,87 2,45
1,84 2,40
26
4,22 7,72
3,37 5,53
2,89 4,64
2,74 4,14
2,59 3,82
2,47 3,59
2,39 3,42
2,32 3,29
2,27 3,17
2,22 3,09
2,18 3,02
2,15 2,96
2,10 2,86
2,05 2,77
1,99 2,66
1,95 2,58
1,90 2,50
1,85 2,41
1,82 2,36
27
4,21 7,68
3,35 5,49
2,96 4,60
2,73 4,11
2,57 3,79
2,46 3,56
2,37 3,39
2,30 3,26
2,25 3,14
2,20 3,06
2,16 2,98
2,13 2,93
2,08 2,83
2,03 2,74
1,97 2,63
1,93 2,55
1,88 2,47
1,84 2,38
1,80 2,33
28
4,20 7,64
3,34 5,45
2,95 4,57
2,71 4,07
2,56 3,76
2,44 3,53
2,36 3,36
2,29 3,23
2,24 3,11
2,19 3,03
2,15 2,95
2,12 2,90
2,06 2,80
2,02 2,71
1,96 2,60
1,91 2,52
1,87 2,44
1,81 2,35
1,78 2,30
29
4,18 7,60
3,33 5,52
2,98 4,64
2,70 4,04
2,54 3,73
2,43 3,50
2,35 3,33
2,28 3,20
2,22 3,08
2,18 3,00
2,14 2,92
2,10 2,87
2,05 2,77
2,00 2,68
1,94 2,57
1,90 2,49
1,85 2,41
1,80 2,32
1,77 2,27
30
4,17 7,56
3,32 5,39
2,92 4,51
2,69 4,02
2,53 3,70
2,42 3,47
2,34 3,30
2,27 3,17
2,21 3,06
2,16 2,98
2,12 2,90
2,09 2,84
2,04 2,74
1,99 2,66
1,93 2,55
1,89 2,47
1,84 2,38
1,78 2,28
1,78 2,24
32
4,15 7,50
3,30 5,34
2,00 4,46
2,67 3,97
2,51 3,66
2,40 3,42
2,32 3,25
2,25 3,12
2,19 3,01
2,14 2,94
2,10 2,86
2,07 2,80
2,02 2,70
1,97 2,62
1,91 2,51
1,86 2,42
1,82 2,34
1,76 2,25
1,74 2,20
34
4,13 7,44
3,28 5,29
2,88 4,42
2,65 3,93
2,49 3,61
2,38 3,38
2,30 3,21
2,23 3,08
2,17 2,97
2,12 2,89
2,06 2,82
2,05 2,76
2,00 2,68
1,95 2,58
1,89 2,47
1,84 2,38
1,80 2,30
1,74 2,21
1,71 2,15
36
4,11 7,38
3,26 5,25
2,80 4,38
2,63 3,89
2,48 3,58
2,36 3,35
2,28 3,16
2,21 3,04
2,15 2,94
2,10 2,86
2,06 2,78
2,03 2,72
1,89 2,62
1,93 2,54
1,87 2,43
1,82 2,35
1,78 2,26
1,72 2,17
1,69 2,12
38
4,10 7,35
3,25 5,21
2,85 4,34
2,62 3,86
2,46 3,54
2,35 3,32
2,26 3,15
2,19 3,02
2,14 2,91
2,09 2,82
2,05 2,75
2,02 2,69
1,96 2,59
1,92 2,51
1,85 2,40
1,80 2,32
1,76 2,22
1,71 2,14
1,67 2,08
40
4,08 7,31
3,23 5,18
2,84 4,31
2,61 3,83
2,45 3,51
2,34 3,29
2,25 3,12
2,18 2,99
2,12 2,88
2,07 2,80
2,04 2,73
2,00 2,66
1,95 2,58
1,90 2,49
1,84 2,37
1,79 2,29
1,74 2,20
1,69 2,11
1,68 2,05
42
4,07 7,87
3,22 5,15
2,83 4,29
2,59 3,80
2,44 3,49
2,32 3,26
2,24 3,10
2,17 2,96
2,11 2,86
2,06 2,77
1,99 2,70
1,94 2,61
1,89 2,54
1,82 2,46
1,78 2,35
1,73 2,25
1,68 2,17
1,64 2,08
1,60 2,02
v2 = dk penyebut 24
148
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
v1 = dk pembilang 11 12 14 16
20
24
30
40
50
4,06 7,24
3,21 5,12
2,82 4,26
2,58 3,78
2,43 3,46
2,31 3,24
2,23 3,07
2,16 2,94
2,10 2,84
2,05 2,75
2,01 2,68
1,98 2,62
1,92 2,52
1,88 2,44
1,81 2,32
1,76 2,24
1,72 2,15
1,66 2,06
1,63 2,00
46
4,05 7,21
3,20 5,10
2,81 4,24
2,57 3,76
2,42 3,44
2,30 3,22
2,22 3,05
2,14 2,92
2,09 2,82
2,04 2,73
2,00 2,66
1,97 2,60
1,91 2,50
1,87 2,42
1,80 2,30
1,75 2,22
1,71 2,13
1,65 2,04
1,62 1,98
48
4,04 7,19
3,19 5,08
2,80 4,22
2,56 3,74
2,41 3,42
2,30 3,20
2,21 3,04
2,14 2,90
2,08 2,80
2,03 2,71
1,99 2,64
1,96 2,58
1,90 2,48
1,86 2,40
1,79 2,28
1,74 2,20
1,70 2,11
1,64 2,02
1,61 1,96
50
4,03 7,17
3,18 5,08
2,79 4,20
2,36 3,72
2,10 3,11
2,29 3,18
2,20 3,02
2,13 2,88
2,07 2,78
2,02 2,70
1,98 2,62
1,95 2,56
1,90 2,16
1,85 2,39
1,78 2,26
1,71 2,18
1,69 2,10
1,63 2,00
1,60 1,91
55
4,02 7,12
3,17 5,01
2,78 4,16
2,51 3,68
2,38 3,37
2,27 3,15
2,18 2,98
2,11 2,83
2,05 2,75
2,00 2,66
1,97 2,59
1,93 2,53
1,88 2,43
1,83 2,35
1,76 2,23
1,72 2,15
1,67 2,00
1,61 1,96
1,58 1,90
60
4,00 7,08
3,15 4,98
2,76 4,13
2,52 3,65
2,37 3,31
2,23 3,12
2,17 2,95
2,10 2,82
2,01 2,72
1,99 2,03
1,95 2,56
1,92 2,50
1,86 2,40
1,81 2,32
1,75 2,20
1,70 2,12
1,63 2,03
1,59 1,93
1,56 1,87
65
3,99 7,04
3,14 4,95
2,75 4,10
2,51 3,62
2,36 3,34
2,24 3,09
2,15 2,93
2,08 2,79
2,02 2,70
1,98 2,61
1,94 2,54
1,90 2,47
1,85 2,37
1,80 2,30
1,74 2,18
1,68 2,09
1,63 2,00
1,57 1,90
1,54 1,84
70
3,98 7,01
3,13 4,92
2,74 4,08
2,50 3,60
2,35 3,29
2,32 3,07
2,14 2,91
2,07 2,77
2,01 2,67
1,97 2,59
1,93 2,51
1,89 2,45
1,84 2,35
1,79 2,28
1,72 2,15
1,67 2,07
1,62 1,98
1,56 1,88
1,54 1,82
80
3,96 6,96
3,11 4,88
2,72 4,04
2,48 3,58
2,33 3,25
2,21 3,04
2,12 2,87
2,05 2,74
1,99 2,61
1,95 2,55
1,91 2,48
1,88 2,44
1,82 2,32
1,77 2,24
1,70 2,14
1,65 2,03
1,60 1,94
1,54 1,84
1,51 1,78
100
3,94 6,90
3,09 4,82
2,70 3,98
2,46 3,51
2,30 3,20
2,19 2,99
2,10 2,82
2,03 2,65
1,97 2,59
1,92 2,51
1,88 2,43
1,85 2,36
1,79 2,28
1,75 2,19
1,68 2,06
1,63 1,98
1,57 1,89
1,51 1,79
1,48 1,73
125
3,92 6,84
3,07 4,78
2,68 3,94
2,44 3,47
2,29 3,17
2,17 2,95
2,08 2,79
2,01 2,65
1,95 2,56
1,90 2,47
1,86 2,40
1,83 2,33
1,77 2,23
1,72 2,15
1,65 2,03
1,60 1,94
1,55 1,85
1,49 1,75
1,45 1,68
150
3,91 6,81
3,06 4,75
2,67 3,91
2,43 3,44
2,27 3,13
2,16 2,92
2,07 2,76
2,00 2,62
1,94 2,53
1,89 2,44
1,85 2,37
1,82 2,30
1,76 2,20
1,71 2,12
1,64 2,00
1,59 1,94
1,54 1,82
1,47 1,72
1,44 1,66
200
3,89 6,76
3,04 4,74
2,65 3,88
2,41 3,41
2,26 3,11
2,14 2,90
2,05 2,73
1,98 2,60
1,92 2,50
1,67 2,44
1,83 2,34
1,80 2,28
1,74 2,17
1,69 2,09
1,62 1,97
1,57 1,88
1,52 1,79
1,45 1,69
1,42 1,62
v2 = dk penyebut 44
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
v1 = dk pembilang 11 12 14 16 20
24
30
40
50
400
3,86 6,70
3,02 4,68
2,62 3,83
2,39 3,36
2,23 3,06
2,12 2,85
2,03 2,69
1,96 2,55
1,90 2,16
1,85 2,37
1,81 2,29
1,78 2,23
1,72 2,12
1,67 2,04
1,60 1,92
1,54 1,84
1,49 1,74
1,42 1,64
1,38 1,57
1 1
1000
3,85 6,68
3,00 4,62
2,61 3,80
2,38 3,34
2,22 3,04
2,10 2,62
2,02 2,68
1,95 2,53
1,89 2,43
1,84 2,34
1,80 2,26
1,76 2,20
1,70 2,09
1,65 2,01
1,58 1,89
1,53 1,81
1,47 1,71
1,41 1,64
1,36 1,54
1 1
2000
3,84 6,64
2,99 4,60
2,60 3,78
2,37 3,32
2,21 3,02
2,09 2,80
2,01 2,64
1,94 2,51
1,88 2,41
1,83 2,32
1,79 2,24
1,75 2,18
1,69 2,07
1,64 1,99
1,57 1,87
1,52 1,79
1,46 1,69
1,40 1,59
1,35 1,52
1 1
v2 = dk penyebut
Sumber: Sudjana 2005: 493 – 496.
149
Lampiran 20 Luas di bawah lengkungan normal standar dari 0 ke z. (Bilangan dalam badan daftar menyatakan desimal). z
0
1
2
3
4
5
6
7
0 8
0,0 0,1 0,2 0,3 0,4
0000 0398 0793 1179 1554
0040 0438 0832 1217 1591
0080 0478 0871 1255 1628
0120 0517 0910 1293 1664
0160 0557 0948 1331 1700
0199 0596 0987 1368 1736
0239 0636 1062 1406 1772
0279 0675 1064 1443 1808
0319 0714 1103 1480 1844
0359 0754 1154 1517 1879
0,5 0,6 0,7 0,8 0,9
1915 2258 2580 2881 3159
1950 2291 2612 2910 3186
1985 2324 2642 2939 3212
2019 2357 2673 2967 3238
2054 2389 2704 2996 3264
2088 2422 2734 3023 3289
2123 2454 2764 3051 3315
2157 2486 2794 3078 3340
3190 2518 2823 3106 3365
2224 2549 2852 3133 3389
1,0 1,1 1,2 1,3 1,4
3413 3643 3849 4032 4192
3438 3665 3869 4049 4207
3461 3686 3888 4066 4222
3485 3708 3907 4082 4236
3508 3729 3925 4099 4251
3531 3749 3944 4115 4265
3554 3770 3962 4131 4279
3577 3790 3980 4147 4292
3599 3810 3997 4162 4306
3621 3830 4015 4177 4319
1,5 1,6 1,7 1,8 1,9
4332 4452 4554 4641 4713
4345 4463 4564 4649 4719
4357 4474 4573 4656 4726
4370 4484 4582 4664 4732
4382 4495 4591 4671 4738
4394 4505 4599 4678 4744
4406 4515 4607 4676 4750
4418 4525 4616 4693 4756
4429 4535 4625 4699 4761
4441 4545 4633 4706 4746
2,0 2,1 2,2 2,3 2,4
4772 4821 4861 4893 4918
4778 4826 4864 4896 4920
4783 4830 4868 4898 4822
4788 4834 4871 4901 4925
4793 4834 4875 4904 4927
4798 4842 4878 4906 4929
4803 4846 4881 4909 4931
4808 4850 4884 4911 4932
4812 4854 4887 4913 4934
4817 4857 4890 4916 4936
2,5 2,6 2,7 2,8 2,9
4938 4953 4965 4974 4981
4940 4955 4966 4975 4982
4941 4956 4967 4976 4982
4943 4957 4968 4977 4983
4945 4959 4969 4977 4984
4946 4960 4970 4978 4984
4948 4961 4971 4979 4985
4949 4962 4972 4979 4985
4951 4963 4973 4980 4986
4952 4964 4974 4981 4986
3,0 3,1 3,2 3,3 3,4
4987 4990 4993 4995 4997
4987 4991 4993 4995 4997
4987 4991 4994 4995 4997
4988 4991 4994 4996 4997
4988 4992 4994 4996 4997
4989 4992 4994 4996 4997
4989 4992 4994 4996 4997
4989 4992 4995 4996 4997
4990 4993 4995 4996 4997
4990 4993 4995 4997 4998
3,5 3,6 3,7 3,8 3,9
4998 4998 4999 4999 5000
4998 4998 4999 4999 5000
4998 4999 4999 4999 5000
4998 4999 4999 4999 5000
4998 4999 4999 4999 5000
4998 4999 4999 4999 5000
4998 4999 4999 4999 5000
4998 4999 4999 4999 5000
4998 4999 4999 4999 5000
4998 4999 4999 4999 5000
z
=_xlfn.NORM.DIST(D5,$D$31,$D$32,TRUE)
9
150
Lampiran 21 Nilai persentil untuk distribusi t = dk (Bilangan dalam badan daftar menyatakan tp )
tp
v
t0,995
t0,99
t0,975
t0,95
t0,925
t0,90
T0,75
t0,70
t0,60
t0,50
1 2 3 4
63,66 9,92 5,84 4,60
31,82 6,96 4,54 3,75
12,71 4,30 3,18 2,78
6,31 2,92 2,35 2,13
3,08 1,89 1,64 1,53
1,376 1,061 0,978 0,941
1,000 0,816 0,765 0,741
0,727 0,617 0,584 0,569
0,325 0,289 0,277 0,271
0,158 0,142 0,137 0,134
5 6 7 8 9
4,03 3,71 3,50 3,36 3,25
3,36 3,14 3,00 2,00 2,82
2,57 2,45 2,36 2,31 2,26
2,02 1,94 1,90 1,86 1,83
1,48 1,44 1,42 1,40 1,38
0,920 0,906 0,896 0,889 0,883
0,727 0,718 0,711 0,700 0,703
0,559 0,583 0,549 0,546 0,543
0,267 0,265 0,263 0,262 0,261
0,132 0,131 0,130 0,130 0,129
10 11 12 13 14
3,17 3,11 3,06 3,01 2,98
2,76 2,72 2,68 2,65 2,62
2,23 2,20 2,18 2,16 2,14
1,81 1,80 1,78 1,77 1,76
1,37 1,36 1,36 1,35 1,34
0,879 0,876 0,873 0,870 0,868
0,700 0,697 0,695 0,694 0,692
0,542 0,540 0,539 0,538 0,537
0,280 0,200 0,259 0,259 0,258
0,129 0,129 0,128 0,128 0,128
15 16 17 18 19
2,95 2,92 2,90 2,88 2,86
2,60 2,58 2,57 2,55 2,54
2,13 2,12 2,11 2,10 2,09
1,75 1,75 1,74 1,73 1,73
1,34 1,34 1,33 1,33 1,33
0,866 0,865 0,863 0,862 0,861
0,691 0,690 0,689 0,698 0,638
0,536 0,535 0,534 0,534 0,533
0,258 0,258 0,257 0,257 0,257
0,128 0,128 0,128 0,127 0,127
20 21 22 23 24
2,84 2,83 2,82 2,81 2,80
2,53 2,52 2,51 2,50 2,49
2,09 2,08 2,07 2,07 2,08
1,72 1,72 1,72 1,71 1,71
1,32 1,32 1,32 1,32 1,32
0,860 0,859 0,858 0,858 0,857
0,687 0,686 0,686 0,685 0,685
0,533 0,532 0,532 0,532 0,531
0,257 0,257 0,256 0,256 0,256
0,127 0,127 0,127 0,127 0,127
25 26 27 28 29
2,79 2,78 2,77 2,76 2,76
2,48 2,48 2,47 2,47 2,46
2,06 2,06 2,05 2,05 2,04
1,71 1,71 1,70 1,70 1,70
1,32 1,32 1,31 1,31 1,31
0,856 0,856 0,856 0,855 0,854
0,648 0,684 0,684 0,683 0,683
0,531 0,531 0,531 0,530 0,530
0,256 0,256 0,256 0,256 0,256
0,127 0,127 0,127 0,127 0,127
30 40 60 120 00
2,75 2,70 2,66 2,62 2,58
2,46 2,42 2,39 2,36 2,33
2,04 2,02 2,00 1,98 1,06
1,70 2,68 1,67 1,66 1,645
1,31 1,30 1,30 1,29 1,28
0,854 0,851 0,848 0,845 0,842
0,683 0,681 0,679 0,677 0,674
0,530 0,529 0,527 0,526 0,524
0,256 0,255 0,254 0,254 0,253
0,127 0,126 0,126 0,126 0,126
Sumber:Statistical Tables for Biological, Agricultural and Medical Research. Fsher. R.a. dan Yates. F Table III. Oliver & Boyd Ltd. Edinburgh
151
Lampiran 22
Daftar Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors Ukuran
Taraf Nyata ()
Sampel
0,01
0,05
0,10
0,15
0,20
n=4
0,417
0,381
0,352
0,319
0,300
5
0,405
0,337
0,315
0,299
0,285
6
0,364
0,319
0,294
0,277
0,265
7
0,348
0,300
0,276
0,258
0,847
8
0,331
0,285
0,261
0,244
0,233
9
0,311
0,271
0,249
0,233
0,223
10
0,294
0,258
0,239
0,224
0,215
11
0,284
0,249
0,230
0,217
0,206
12
0,275
0,242
0,223
0,212
0,199
13
0,268
0,234
0,214
0,202
0,190
14
0,261
0,227
0,207
0,194
0,183
15
0,257
0,220
0,201
0,187
0,177
16
0,250
0,213
0,195
0,182
0,173
17
0,245
0,206
0,289
0,177
0,169
18
0,239
0,200
0,184
0,173
0,166
19
0,235
0,195
0,179
0,169
0,163
20
0,231
0,190
0,174
0,166
0,160
25
0,200
0,173
0,158
0,147
0,142
30
0,187
0,161
0,144
0,136
0,131
n > 30
1,031 n
0,886 n
0,805 n
0,768 n
0,736 n
Sumber: Conover,. W.J., Practical Nonparametric Statistics, John Wiley & Sons, Inc., 1973.
152
Lampiran 23 Nama : Kelas : Nomor : SOAL POSTEST Mata Pelajaran : IPA TERPADU Pokok Bahasan : Wujud Zat dan Perubahannya Kelas/Semester : VII/I Satuan Pendidikan : SMP Waktu : 45 Menit PETUNJUK! 5. Tulislah nama, kelas dan nomor presensi siswa! 6. Kerjakan semua soal dibawah ini! 7. Kerjakan soal yang kamu anggap mudah terlebih dahulu! 8. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d sesuai dengan jawaban yang kamu anggap paling benar! SOAL! 1. Deretan dibawah ini yang termasuk kelompok zat padat adalah.... a. awan, garam, dan alkohol b. uap air, elpiji, dan udara c. emas, garam, dan tembaga d. bensin, alkohol, dan spritus 2. zat padat dapat berubah wujud menjadi zat cair melalui proses..... a. menguap b. membeku c. melebur d. menyublim 3. Dalam suatu zat, partikel-partikelnya bergetar pada tempatnya dan tarik menarik satu sama lainnya dengan kuat. Zat ini mungkin adalah.... a. Gas b. Uap c. Zat padat d. Zat cair
153
4. Berikut ini adalah manfaat kapilaritas, kecuali...... a. Naiknya minyak tanah melaui sumbu kompor b. Merembesnya air hujan ke dalam dinding rumah c. Naiknya air dari akar ke daun melaui pembuluh kayu d. Sifat menghisap air pada kain 5. Adanya tegangan pada zat cair disebabkan oleh.... a. Kohesi saja b. Adhesi saja c. Kohesi dan adhesi d. Bukan oleh adhesi dan kohesi 6. Manakah peristiwa berikut ini yang tidak ada hubungannya dengan tegangan permukaan.... a. Nyamuk berjalan diatas permukaan air b. Gabus terapung diatas permukaan air c. Pembentukan tetesan pada zat cair d. Mencuci dengan air panas menghasilkan cucian yang lebih bersih 7. zat padat dapat berubah wujud menjadi zat cair melalui proses..... a. menguap b. membeku c. melebur d. menyublim 8. Perbedaan antara kayu dengan air antara lain..... a. Partikel kayu teratur, partikel air kurang teratur b. Partikel kayu tidak teratur, partikel air teratur c. Partikel kayu sangat berdekatan, partikel air berjauhan d. Partikel kayu berjauhan, partikel air sangat berjauhan 9. Berikut ini yang letak molekul-molekulnya berjauhan dan tidak teratur adalah.... a. Gas b. Air c. Kayu
154
d. Batu 10. Menikus air raksa yang terdapat pada tabung reaksi, terjadi karena.... a. Kohesi > adhesi b. Kohesi < adhesi c. Kohesi = adhesi d. Kohesi ≥ adhesi 11. Zat adalah.... a. Sesuatu yang memiliki bentuk tetap b. Sesuatu yang memiliki bentuk berubah-ubah c. Sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa d. Sesuatu yang menempati ruang 12. Contoh perubahan wujud zat dari cair menjadi padat adalah..... a. kapur barus yang hilang b. air membeku menjadi es c. terjadinya salju d. lilin yang terbakar 13. Adhesi adalah.... a. Gaya tarik menarik antar molekul yang tidak sejenis b. Gaya tarik menarik antar molekul benda yang berlebihan c. Kecepatan dari gerak brown d. Kemampuan molekul meninggalkan tempatnya 14. Perubahan wujud yang diakibatkan suatu zat melepaskan kalor adalah.... a. Menguap b. Mencair c. Mendidih d. membeku 15. Dibawah ini merupakan suatu zat, kecuali...... a. Udara b. Minyak c. Debu d. Sinar lampu
155
16. Gas mempunyai sifat mudah dimampatkan daripada zat padat / zat cair disebabkan…… a. Mempunyai gaya kohesi lemah b. Mempunyai jarak antar molekul yang berjauhan c. Tidak dapat dilihat d. Jarak antar molekulnya berdekatan 17. Tinta dapat melekat pada buku tulis. Hal ini menunjukkan bahwa… a. Kohesi tinta > adhesi tinta dan buku tulis b. Kohesi tinta < adhesi tinta dan buku tulis c. Terjadi reaksi kimia d. Tinta membeku dan membekas di buku tulis 18. Gejala yang menunjukkan bahwa durian terdiri atas partikel-partikel yang sangat kecil adalah….. a. Warna daging bijinya kuning b. Dagingnya bijinya lunak halus c. Bau durian tercium disekitarnya d. Duri kulitnya runcing 19. Perhatikan pernyataan berikut! Naiknya minyak tanah pada kompor Meresapnya air pada dinding tembok Naiknya air tanah melalui pipa dragon Yang termasuk gejala kapilaritas adalah…… a. 1 dan 3
c. 1 saja
b. 1 dan 2
d. 2 dan 3
20. Saat merebus air dipegunungan lebih cepat mendidih dari pada di pantai, hal ini disebabkan karena……. a. Tekanan udara di pegunungan lebih rendah dari pada di pantai b. Tekanan udara di pegunungan lebih tinggi dari pada di pantai c. Air dipegunungan lebih jernih daripada di pantai d. Air dipantai lebih banyak mengandung kapur
156
Lampiran 24
KUNCI JAWABAN SOAL POSTTEST 1. B 2. A 3. D 4. D 5. C 6. B 7. B 8. B 9. B 10.B
11. C 12. C 13. C 14. B 15. C 16. A 17. A 18. A 19. C 20. B
157
Lampiran 25
Uji Normalitas Kelas Kontrol Data Posttest
158
Lampiran 26
Uji Normalitas Kelas Eksperimen Data Postest
159
Lampiran 27 Uji Homogenitas Data Posttest
160
Lampiran 28 Uji t Satu Pihak
161
Lampiran 29
Garis Besar Isi Media JenjangPendidikan SMP
Format Sajian : Tutorial ………………………... GARIS-GARIS BESAR ISI MEDIA PROGRAM MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
Tema/Mata Pelajaran Topik/Judul Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media No (1) 1
: : : : :
Zat dan wujudnya/ IPA terpadu Memahami wujud zat dan perubahannya Dede cahyadi Eko sucipto Agus Triarso, S. Kom, M. Pd
KompetensiDasar (2) Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya, penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator (3)
Tes (4) Siswa dapat menjelaskan apa itu zat dan wujudnya
-
Mendeskripasikan zat dan wujudnya
-
Membedakan sifat zat berdasarkan ciri-cirinya
Siswa dapat membedakan sifat zat berdasarkan ciricirinya
-
Menyelidiki perubahan wujud suatu zat
Siswa dapat mengamati perubahan wujud zat
Membedakan adhesi dan kohesi pada kehidupan sehari-hari berdasarkan pengamatan
Siswa dapat Membedakan berdasarkan pengamatan
-
Siswa dapat mengamati dan membedakan meniskus pada permukaan air dan air raksa
-
Mengamati meniskus
adhesi
dan
kohesi
162
pada permukaan zat cair
-
Mengamati peristiwa kapilaritas pada pipa kapiler yang diameternya berbeda dan dalam peristiwa kehidupan sehari-hari
Siswa dapat mengamati peristiwa kapilaritas pada pipa kapiler yang diameternya berbeda dan gejala kapilaritas dalam peristiwa kehidupan sehari-hari
-
Siswa dapat mengamati tegangan permukaan yang disebabkan adhesi dan kohesi pada kehidupan seharihari
Mengamati tegangan permukaan yang disebabkan adhesi dan kohesi
163
No (5) 1 2 3 4 5 6 7
POKOK-POKOK MATERI (6) Pengertian zat Sifat zat Perubahan wujud zat Adhesi dan kohesi Meniskus cekung dan cembung Gejala kapilaritas Tegangan permukaan
-
-
SUB FORMAT SAJIAN INTERAKTIF (7) (8) Disajikan dalam bentuk tutorial yang Reaktif menarik dengan memberikan efek background,suara,gambar dan panduan yang terarah. Adanya uji kompetensi pada tiap akhir sub bahasan yang akan mengasah pemahaman siswa pada materi
164
N O
TEKS
AUDIO
(9) (10) (11) 1 Pengertia Pengertia n zat n zat
MEDIA GAMBAR/FOTO (12)
SUMBER ANIMASI/VID EO (13)
(14) IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit CV.Media karya putra Tim penyusun new star www.google.com
2
Sifat zat
Sifat zat
IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit CV.Media karya putra Tim penyusun new star http://dtp-physic-lovers.blogspot.com/
165
3
4
Perubaha n wujud Zat
Adhesi dan kohesi
Perubaha n wujud zat
Adhesi dan kohesi
Animasi perubahan wujud zat di klik akan muncul keterangan perubahan wujud zat yang dimaksud
IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit CV.Media karya putra Tim penyusun new star
Terdapat animasi berupa contoh adhesi dan kohesi
IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit CV.Media karya putra Tim penyusun new star
www.google.com
http://dtp-physic-lovers.blogspot.com/
166
5
6
Menisku s cekung dan cembung
Menisku s cekung dan cembung
Gejala Gejala kapilarita kapilarita s s
IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit CV.Media karya putra Tim penyusun new star www.google.com
Animasi pada gejala pipa kapiler yang diisi air dan yang diisi air raksa
IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit CV.Media karya putra Tim penyusun new star http://www.indismart.com/files/flash/wujudZatCS3c_Revisi1. swf
167
7
Teganga n permuka an
Teganga n permuka an
IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit CV.Media karya putra Tim penyusun new star http://wawanfisika.wordpress.com/2010/09/30 /kohesi-dan-adhesi/
168
Lampiran 30 FLOWCHART POGRAM MPI TOPIK “PERUBAHAN ZAT DAN WUJUDNYA” OPENING
START
A
SK & KD
B
Materi
C
A
A YES
NO
B
MENU UTAMA
Evalusi
D
NO
C
E
A
A
YES
Referensi
E
YES
NO
D
YES
NO
E
END
169
Lampiran 31
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: OPENING
Tampilan 1. Background berwarna putih 2. Text “ Media Pembelajaran Interaktif” berwarna biru 3. Text “ Wujud zat dan Perubahannya” berwarna hitam 4. Text “Kelas VII Semester gasal” berwarna biru 5. Button “Klik tombol untuk mulai” jika di klik go to menu utama 6. Gambar Pada Background merupakan contoh dari Zat Cait, Zat Padat dan Gas
NO SLIDE : 1
Animasi / Video 1. Jika Button di sorot akan bergerak
HAL : 1
Narasi / Audio Musik Pembuka
170
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: MENU UTAMA
Tampilan 1. Background berwarna ungu 2. Text “wujud zat dan perubahannya” dan “kelas VII semester 1” berwarna putih 3. Button ”SK dan KD” jika di klik go to nama slide Standar kompetensi dan Kompetensi dasar 4. Button “Materi” jika diklik go to nama slide materi 5. Button “Evaluasi” jika diklik go to name slide evaluasi 6. Button “Referensi” jika diklik go to name slide daftar pustaka 7. Navigasi yang aktif exit
NO SLIDE : 2
Animasi / Video
HAL : 2
Narasi / Audio
Button akan berubah Wujud zat dan warna menjadi blur ketika diklik
perubahnnya
171
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: SK & KD
Tampilan 1. Background sesuai dengan tampilan 2. Tulisan “Standar kompetensi” dan “Kompetensi dasar” berwarna hitam 3. Teks penjelasan berwarna biru 4. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
NO SLIDE : 3
Animasi / Video 1. Navigasi apabila disorot akan berubah warna
HAL : 3
Narasi / Audio Musik lanjutan
172
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: MATERI
Tampilan
NO SLIDE :
Animasi / Video
1. Backgound sesuai dengan Button apabila tampilan disorot akan berubah 2. Tulisan Teks berwarna hitam warna 3. Button “pengertian zat” go to name slide pengertian zat 4. Button “Sifat zat” go to name slide sifat zat 5. Button “Perubahan wujud zat” go to name Perubahan tiap zat 6. Button “Adhesi-Kohesi” go to name slide Adhesi-kohesi 7. Button “meniskus cekung dan cembung” go to name slide meniskus cekung dan cembung 8. Button :gejala kapilaritas” go to name slide gejala kapilaritas 9. Button “tegangan permukaan” go to name slide “Tegangan permukaaan”
HAL :
Narasi / Audio Musik Pengiring
173
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: PENGERTIAN ZAT
Tampilan
NO SLIDE :
Animasi / Video
1. Background sesuai dengan Button apabila tampilan disorot akan berubah 2. Tulisan warna “Materi”,”Pengertian Zat” dan “Teks tampilan” berwana hitam. Kecuali menempati ruang, memiliki massa dan padat, gas, cair berwarna merah 3. Terdapat gambar es batu, air, dan balon udara untuk memberikan contoh 4. Button “ “ go to name slide “MATERI” 5. Button “ “ go to name slide “ Sifat zat 6. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
HAL :
Narasi / Audio Pengertian zat
174
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: SIFAT ZAT
NO SLIDE :
Tampilan
Animasi / Video
1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks tampilan berwarna hitam 3. Terdapat tabel perbedaan antara zat padat, zat cair dan gas 4. Button “ “ go to name slide “Pengertian zat” 5. Button “ “ go to name slide “ Perubahan wujud” 6. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
1. Animasi molekul zat padat 2. Animasi molekul zat cair 3. Animasi molekul gas
HAL :
Narasi / Audio Sifat zat
175
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: PERUBAHAN WUJUD
NO SLIDE :
HAL :
Tampilan
Animasi / Video
Narasi / Audio
1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Jika tulisan “mencair”, ”membeku”,”menyublim, “mengkristal”,“menguap” , dan “mengembun” diklik akan muncul penjelasan dibwah tulisan keterangan 4. Button “ “ go to name slide “Sifat zat” 5. Button “ “ go to name slide “ Adhesi - kohesi” 6. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
1. Animasi zat zair “air” 2. Animasi zat padat “kubus” 3. Animasi gas “uap udara” 4. Jika tulisan “mencair”, ”membeku”,”menyublim , “mengkristal”,“menguap ”, dan “mengembun” diklik akan berubah warna menjadi biru
Keterangan perubahan wujud zat
176
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: ADHESI KOHESI
Tampilan 1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam kecuali tulisan ”tidak sejenis” dan “sejenis” berwarna merah 3. Button “ “ go to name slide “Perubahan wujud” 4. Button “ “ go to name slide “Meniskus cembung - cekung” 5. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
NO SLIDE :
Animasi / Video 1. Animasi contoh Adhesi “pemotong plester” 2. Animasi kohesi “air kran yang menetes”
HAL :
Narasi / Audio Penjelasan adhesi dan kohesi
177
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: MENISKUS CEMBUNG CEKUNG
NO SLIDE : HAL :
Tampilan
Animasi / Video
1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam kecuali tulisan ”air” dan “air raksa” berwarna merah 3. Button “ “ go to name slide “Adhesi dan kohesi” 4. Button “ “ go to name slide “ Gejala kapilaritas” 5. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
1. Gambar gelas ukur yang diisi air sebagai contoh dari meniskus cekung 2. Gambar gelas ukur yang diisi air raksa sebagai contoh dari meniskus cembung
Narasi / Audio Penjelasan meniskus cekung dan cembung
178
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: GEJALA KAPILARITAS NO SLIDE :
Tampilan
Animasi / Video
1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Button “ “ go to name slide “Meniskus cekung dan cembung” 4. Button “ “ go to name slide “ Contoh Gejala kapilaritas sehari-hari” 5. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
1. Contoh gejala kapilaritas pada air, jika di klik pada tombol simulasi air akan bergerak naik 2. Contoh gejala kapilaritas pada air, jika di klik pada tombol simulasi air akan bergerak naik
HAL :
Narasi / Audio Penjelasan dari gejala kapilaritas
179
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE : TEGANGAN PERMUKAAN
Tampilan 1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Button “ “ go to name slide “ Contoh Gejala Kapilaritas sehari-hari” 4. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
Animasi / Video 1. Gambar binatang diatas air 2. Gambar air diatas daun talas
NO SLIDE :
HAL :
Narasi / Audio Penjelasan dari Tegangan Permukaaan
180
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: EVALUASI
Tampilan 1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
NO SLIDE : 1
Animasi / Video 1. Button apabila disorot akan bergerak
HAL :
Narasi / Audio
181
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: EVALUASI
NO SLIDE : 2
Tampilan
Animasi / Video
1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Setiap jawaban soal merupakan tombol, jika diklik langsung next slide 4. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
1. Button apabila disorot akan berganti warna
HAL :
Narasi / Audio
182
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: EVALUASI
Tampilan 1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Setiap jawaban soal merupakan tombol, jika diklik langsung next slide 4. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
NO SLIDE : 3
Animasi / Video 1. Button apabila disorot akan berganti warna
HAL :
Narasi / Audio
183
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: EVALUASI
NO SLIDE : 4
Tampilan
Animasi / Video
1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Setiap jawaban soal merupakan tombol, jika diklik langsung next slide 4. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
1. Button apabila disorot akan berganti warna
HAL :
Narasi / Audio
184
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: EVALUASI
NO SLIDE : 5
Tampilan
Animasi / Video
1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Setiap jawaban soal merupakan tombol, jika diklik langsung next slide 4. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
1. Button apabila disorot akan berganti warna
HAL :
Narasi / Audio
185
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: EVALUASI
NO SLIDE : 6
Tampilan
Animasi / Video
1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Setiap jawaban soal merupakan tombol, jika diklik langsung next slide 4. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
1. Button apabila disorot akan berganti warna
HAL :
Narasi / Audio
186
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: EVALUASI
NO SLIDE : 7
Tampilan
Animasi / Video
1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Setiap jawaban soal merupakan tombol, jika diklik langsung next slide 4. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
1. Button apabila disorot akan berganti warna
HAL :
Narasi / Audio
187
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: EVALUASI
NO SLIDE : 8
Tampilan
Animasi / Video
1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Setiap jawaban soal merupakan tombol, jika diklik langsung next slide 4. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
1. Button apabila disorot akan berganti warna
HAL :
Narasi / Audio
188
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: EVALUASI
NO SLIDE : 9
Tampilan
Animasi / Video
1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Setiap jawaban soal merupakan tombol, jika diklik langsung next slide 4. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
1. Button apabila disorot akan berganti warna
HAL :
Narasi / Audio
189
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: EVALUASI
NO SLIDE : 10
Tampilan
Animasi / Video
1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Setiap jawaban soal merupakan tombol, jika diklik langsung next slide 4. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
1. Button apabila disorot akan berganti warna
HAL :
Narasi / Audio
190
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: EVALUASI
NO SLIDE : 11
Tampilan
Animasi / Video
1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Setiap jawaban soal merupakan tombol, jika diklik langsung next slide 4. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
1. Button apabila disorot akan berganti warna
HAL :
Narasi / Audio
191
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: EVALUASI
NO SLIDE : 12
Tampilan
Animasi / Video
2. Background sesuai dengan tampilan 3. Teks penjelasan berwarna hitam 4. Setiap jawaban soal merupakan tombol, jika diklik langsung next slide 5. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
2. Button apabila disorot akan berganti warna
HAL :
Narasi / Audio
192
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: EVALUASI
NO SLIDE : 13
Tampilan
Animasi / Video
1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Setiap jawaban soal merupakan tombol, jika diklik langsung next slide 4. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
1. Button apabila disorot akan berganti warna
HAL :
Narasi / Audio
193
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: EVALUASI
NO SLIDE : 14
Tampilan
Animasi / Video
1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Setiap jawaban soal merupakan tombol, jika diklik langsung next slide 4. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
1. Button apabila disorot akan berganti warna
HAL :
Narasi / Audio
194
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: EVALUASI
NO SLIDE : 15
Tampilan
Animasi / Video
1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Setiap jawaban soal merupakan tombol, jika diklik langsung next slide 4. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
1. Button apabila disorot akan berganti warna
HAL :
Narasi / Audio
195
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: EVALUASI
NO SLIDE : 16
Tampilan
Animasi / Video
1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Setiap jawaban soal merupakan tombol, jika diklik langsung next slide 4. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
1. Button apabila disorot akan berganti warna
HAL :
Narasi / Audio
196
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: EVALUASI
Tampilan 1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Muncul Tulisan selamat kamu mendapatkan nilai 4. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
NO SLIDE : 17
Animasi / Video
HAL :
Narasi / Audio
197
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: EVALUASI
Tampilan a. Background sesuai dengan tampilan b. Teks penjelasan berwarna hitam c. Muncul Tulisan selamat kamu mendapatkan nilai d. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
NO SLIDE : 18
Animasi / Video
HAL :
Narasi / Audio
198
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: EVALUASI
Tampilan 1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Muncul Tulisan selamat kamu mendapatkan nilai 4. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
NO SLIDE : 20
Animasi / Video
HAL :
Narasi / Audio
199
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: EVALUASI
Tampilan 1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Muncul Tulisan selamat kamu mendapatkan nilai 4. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
NO SLIDE : 21
Animasi / Video
HAL :
Narasi / Audio
200
JUDUL
: WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA
NAMA SLIDE
: REFERENSI
Tampilan 1. Background sesuai dengan tampilan 2. Teks penjelasan berwarna hitam 3. Navigasi utama yang aktif close menuju menu utama, dan close keluar dari aplikasi
NO SLIDE :
Animasi / Video
HAL :
Narasi / Audio
201
Lampiran 32 Surat Ijin Penelitian
202
Lampiran 33 Surat Permohonan Bantuan Bimbingan Pengembangan Media Pembelejaranan
203
Lampiran 34 Surat Selesai Melakukan Penelitian
204
Lampiran 35 Dokumentasi
Gambar 1. Guru Mengajar dengan Media Flash
205
Gambar 2. Siswa Mengikuti Pelajaran dengan baik
206
Gambar 3. Peneliti ketika melakukan penelitian di SMP Satu Atap Bumijawa
Gambar 4. Lokasi SMP Satu Atap Bumijawa berdampingan dengan SD N SIGEDONG 3
207
Gambar 5. Halaman Depan SMP N 5 Satu Atap Bumijawa