PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI SE-GUGUS KRIDA MANDALA KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS
Skripsi diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh Destia Rinta Cahayani 1401411378
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau keseluruhannya. Pendapat/temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Tegal, 27 Mei 2015
Destia Rinta Cahayani 1401411378
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Hari, tanggal : 19 Mei 2015 Tempat
: Tegal
Mengetahui Koordinator UPP Tegal
Pembimbing
Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd.
Moh. Fathurrahman, S.Pd. M.Sn.
19630923 198703 1 001
19770725 200801 1 008
iii
PENGESAHAN Skripsi dengan judul Pengaruh Pemberian Penguatan Verbal terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas, oleh Destia Rinta Cahayani 1401411378, telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FIP UNNES pada tanggal 27 Mei 2015 PANITIA UJIAN
Ketua
Sekretaris
Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd.
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.
19560427 198603 1 001
19630923 198703 1 001
Penguji Utama
Drs. Sigit Yulianto, M.Pd. 19630721 198803 1 001
Penguji Anggota 1
Penguji Anggota 2
Drs. Utoyo, M. Pd.
Moh. Fathurrahman, S.Pd., M.Sn.
19620619 198703 1 001
19770725 200801 1 008
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. (QS. Al-Insyiroh: 5) Bukanlah aib jika mengalami suatu kegagalan, yang merupakan aib jika tidak berusaha bangkit dari kegagalan. Tetaplah menjadi diri sendiri dengan penuh keyakinan. (Penulis) Jadilah guru yang dapat memotivasi dan memberikan inspirasi kepada siswanya, karena hal terindah bagi guru adalah dapat melihat siswanya berhasil. (Penulis)
Persembahan Orang tuaku Bapak Hadi Waluyo dan Ibu Sri Haryati yang selalu menyemangatiku, memberikan kasih sayang yang tulus, dan mendoakan. Mba Tisna, Adib, Yona, dan Rio yang selalu mendoakan dan memotivasi.
v
PRAKATA Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pemberian Penguatan Verbal terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas”. Penulis menyadari bahwa dalam melaksanakan penelitian dan penyusunan skripsi, tidak lepas dari bimbingan, pengarahan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan studi di Universitas Negeri Semarang.
2.
Prof. Dr. Fakhruddin, M. Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin penelitian.
3.
Dra. Hartati, M. Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin penelitian.
4.
Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin penelitian.
5.
Moh. Fathurrahman, S. Pd. M. Sn., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi yang bermanfaat kepada penulis dalam penyusunan skripsi.
6.
Kepala SD Negeri di Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan vi
Kabupaten Banyumas yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 7.
Guru Kelas V SD Negeri di Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten
Banyumas
yang telah
memberikan
waktu
dan
bimbingannya dalam membantu penulis melaksanakan penelitian. 8.
Staf Guru, Karyawan, dan Siswa SD Negeri di Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas yang telah bersedia bekerjasama dalam penelitian.
9.
Semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam penyusunan skripsi. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.
Tegal, 27 Mei 2015
Penulis
vii
ABSTRAK Cahayani, Destia Rinta. 2015. Pengaruh Pemberian Penguatan Verbal terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas.Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing:Moh. Fathurrahman, S. Pd. M. Sn. Kata Kunci:motivasi belajar siswa, pemberian penguatan verbal. Motivasi belajar merupakan hal penting yang harus dimiliki siswa demi keberhasilan belajarnya. Motivasi Belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu penguatan verbal yang diberikan guru dalam pembelajaran. Perbedaan penguatan verbal yang diberikan oleh guru kemudian memunculkan motivasi belajar siswa yang berbeda-beda pula, seperti halnya motivasi belajar siswa di SD Negeri se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh pemberian penguatan verbal terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas. Metode dalam penelitian ini adalah ex post facto dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri seGugus Krida Mandala yang berjumlah 224 siswa, tetapi karena keterbatasan dana, waktu, dan tenaga, maka dalam penelitian ini digunakan sampel sebanyak 139 siswa yang ditentukan menggunakan rumus Proporsional Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket untuk pemberian penguatan verbal dan motivasi belajar siswa. Analisis data penelitian menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) nilai signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian penguatan verbal terhadap motivasi belajar siswa, (2) hasil R sebesar 0,442 yang artinya terjadi hubungan yang sedang antara pemberian penguatan verbal dan motivasi belajar siswa, (3) koefisien determinasi (R2) 0,195 menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen sebesar 19,5%. Hal ini menunjukkan bahwa 19,5% motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh pemberian penguatan verbal guru, sedangkan 80,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian.Bertitik tolak pada hasil penelitian, maka guru hendaknya memberikan penguatan verbal kepada siswa dengan baik sesuai dengan prinsip dan cara pemberian penguatan verbal, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil yang dicapai dapat lebih optimal.
viii
DAFTAR ISI Halaman JUDUL ................................................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..........................................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iii PENGESAHAN .................................................................................................. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................
v
PRAKATA .......................................................................................................... vi ABSTRAK ......................................................................................................... vii DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii BAB 1
PENDAHULUAN ..............................................................................
1
1.1
Latar Belakang ...................................................................................
1
1.2
Identifikasi Masalah ..........................................................................
8
1.3
Pembatasan Masalah ..........................................................................
8
1.4
Rumusan Masalah .............................................................................
9
1.5
Tujuan Penelitian ...............................................................................
9
1.6
Manfaat Penelitian .............................................................................
9
1.6.1
Manfaat Teoritis ................................................................................
9
1.6.2
Manfaat Praktis ..................................................................................
9
2
KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 11
2.1
Kajian Teori ....................................................................................... 11
2.1.1
Motivasi Belajar ................................................................................ 11
2.1.2
Teori-teori Motivasi ……………………........................................... 12
2.1.3
Bentuk-bentuk Motivasi Belajar ......................................................... 13
2.1.4
Faktor/unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .......................... 17
2.1.5
Fungsi Motivasi Belajar dalam Pembelajaran .................................... 18
2.1.6
Indikator Motivasi Belajar .................................................................. 19 ix
2.1.7
Pemberian Penguatan Verbal.............................................................. 21
2.1.8
Komponen Pemberian Penguatan Verbal ........................................... 25
2.1.9
Tujuan Pemberian Penguatan ............................................................. 26
2.1.10
Prinsip-prinsip Penggunaan Penguatan .............................................. 28
2.1.11
Cara/model Penggunaan Penguatan ................................................... 30
2.1.12
Penerapan dalam Pemberian Penguatan ........................................... . 34
2.1.13
Hubungan Pemberian Penguatan Verbal dengan Motivasi Belajar ... 36
2.2
Kajian Empiris ................................................................................... 37
2.3
Kerangka Berpikir .............................................................................. 42
2.4
Hipotesis Penelitian ............................................................................ 44
3
METODE PENELITIAN .................................................................. 45
3.1
Desain Penelitian ............................................................................... 45
3.2
Populasi ............................................................................................. 46
3.3
Sampeldan Teknik Sampling .............................................................. 47
3.4
Variabel dan Definisi Operasional Variabel ....................................... 49
3.4.1
Variabel Penelitian ............................................................................. 49
3.4.2
Definisi Operasional Variabel ............................................................ 50
3.5
Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 52
3.5.1
Angket ................................................................................................ 52
3.5.2
Dokumentasi ...................................................................................... 53
3.6
Instrumen Penelitian .......................................................................... 54
3.6.1
Validitas Instrumen ........................................................................... 58
3.6.2
Reliabilitas Instrumen ........................................................................ 60
3.7
Metode Analisis Data ......................................................................... 62
3.7.1
Analisis Deskriptif .............................................................................. 62
3.7.2
Uji Prasyarat Analisis ......................................................................... 63
3.7.3
Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) ................................................. 64
4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 69
4.1
Hasil Penelitian ................................................................................... 69
4.1.1
Gambaran Umum Objek Penelitian.................................................... 69
4.1.2
Deskripsi Responden ......................................................................... 71 x
4.1.2
Analisis Deskriptif .............................................................................. 72
4.1.3
Uji Prasyarat Analisis ......................................................................... 85
4.1.4
Hasil Analisis Akhir (Analisis Korelasi, Analisis Regresi Linier Sederhana, dan Koefisien Determinasi) ............................................. 87
4.2
Pembahasan ....................................................................................... 93
5
PENUTUP ......................................................................................... 102
5.1
Simpulan ............................................................................................ 102
5.2
Saran .................................................................................................. 102
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 105 LAMPIRAN ........................................................................................................ 108
xi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1
Populasi Penelitian ................................................................................ 47
3.2
Penarikan Sampel Siswa Kelas V ......................................................... 49
3.3
Skor Butir Soal pada Skala Likert ......................................................... 55
3.4
Populasi Siswa Uji Coba ...................................................................... 55
3.5
Penarikan Sampel Uji Coba .................................................................. 56
3.6
Kisi-kisi Angket Pemberian Penguatan Verbal (Uji Coba) .................. 57
3.7
Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar (Uji Coba) ...................................... 57
3.8
Interpretasi Koefisien Korelasi ............................................................. 66
4.1
Data Sampel Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 71
4.2
Deskripsi Data ....................................................................................... 72
4.3
Indeks Variabel Motivasi Belajar ......................................................... 80
4.4
Indeks Variabel Pemberian Penguatan Verbal ..................................... 83
4.5
Rekapitulasi Rata-Rata Indeks Variabel ............................................... 85
4.6
Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 86
4.7
Hasil Uji Linieritas ................................................................................ 87
4.8
Hubungan Variabel X dengan Variabel Y ............................................ 88
4.9
Nilai B Persamaan Regresi ................................................................... 89
4.10
Hasil Koefisien Determinasi ................................................................. 90
4.11
Hasil Uji Hipotesis ................................................................................ 91
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.1
Kerangka Berpikir ................................................................................. 44
3.1
Desain Penelitian .................................................................................. 46
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1
Daftar Nama Siswa Populasi Penelitian ................................................108
2
Daftar Nama Siswa Sampel Penelitian ..................................................112
3
Daftar Nama Siswa Sampel Uji Coba Angket .......................................116
4
Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa dan Pemberian Penguatan Verbal (Uji Coba) ..................................................................................117
5
Angket Uji CobaMotivasi Belajar Siswa dan Pemberian Penguatan Verbal .....................................................................................................119
6
Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa dan Pemberian Penguatan Verbal (setelah uji validitas dan reliabilitas) .........................................128
7
Angket Penelitian Pemberian Penguatan Verbal dan Motivasi Belajar Siswa ......................................................................................................130
8
Tabel Pembantu Analisis Hasil Uji Coba Angket..................................137
9
Output Uji Validitas Uji Coba Angket...................................................139
10
Rekapitulasi Uji Validitas Uji Coba Angket ..........................................148
11
Output Uji Reliabilitas Uji Coba Angket ...............................................150
12
Data Hasil Penelitian Pemberian Penguatan Verbal dan Motivasi Belajar Siswa ........................................................................................154
13
Rekapitulasi Skor Angket Pemberian Penguatan Verbal dan Motivasi Belajar Siswa ..........................................................................166
14
Hasil Uji Normalitas ..............................................................................170
15
Hasil Uji Linieritas .................................................................................171
16
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana .......................................................174
17
Surat Izin Penelitian ...............................................................................175
18
Surat Rekomendasi Permohonan Izin Riset ...........................................176
19
Surat Keterangan Pengambilan Data .....................................................178
20
Foto Penelitian ......................................................................................186 xiv
BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan akan membahas mengenai hal-hal yang mendasari penulis melakukan penelitian, antara lain latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan dasar yang memiliki peran besar untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Proses keberlangsungan pendidikan di sekolah dasar sangat bergantung pada guru. Guru sebagai pendidik harus mampu menyajikan suatu pembelajaran yang berkualitas untuk mengembangkan potensi peserta didiknya. Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi dan kompetensi guru SD/MI disebutkan dalam Kompetensi Pedagogik nomor 6 yaitu “Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.” Salah satu komponen penting untuk mengembangkan potensi peserta didik yaitu dengan memberikan kegiatan pembelajaran yang memotivasi peserta didik mencapai prestasi belajar secara optimal. Hal ini sejalan dengan pendapat Uno (2010: 27) yang menyatakan bahwa motivasi pada dasarnya dapat membantu siswa dalam menentukan hal-hal yang dijadikan penguat belajar, memperjelas tujuan yang hendak dicapai, 1
2 menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, dan menentukan ketekunan belajar. Sardiman (2004: 40) menyatakan bahwa “Seseorang akan berhasil dalam belajar, jika pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan motivasi. Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal: (1) mengetahui apa yang akan dipelajari; dan (2) memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari. Dengan berpijak pada ke dua unsur motivasi inilah sebagai dasar permulaan yang baik untuk belajar. Sebab tanpa motivasi, kegiatan belajar mengajar sulit untuk berhasil”. Dengan demikian motivasi siswa dalam pembelajaran sangat penting, hal tersebut sesuai dengan pendapat Sardiman (2004: 102) yang menyatakan bahwa fungsi motivasi adalah untuk mendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah perbuatan, untuk mencapai tujuan dan menyeleksi perbuatan yakni perbuatan mana yang akan dikerjakan. Mengingat pada besarnya peran motivasi dalam mencapai keberhasilan suatu pembelajaran, maka guru memiliki tugas untuk memberikan dorongan atau motivasi kepada siswa. Siswa melakukan kegiatan belajar karena adanya dorongan oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar ini dikatakan sebagai motivasi belajar (Dimyati dan Mudjiono 2006: 80). Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang bisa timbul dari diri sendiri (internal) dan dari luar (eksternal) untuk menggerakkan dan mengarahkan perilaku siswa.
3 Membekali peserta didik agar cerdas secara pengetahuan dan sosial merupakan peran guru di sekolah. Oleh karena itu, guru sebagai pengajar maupun pendidik memiliki peran besar terhadap siswa dan keberlangsungan kegiatan belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Uno (2006: 168) yaitu guru harus menguasai keterampilan dalam mengajar agar dapat mengelola proses pembelajaran dengan baik yang berimplikasi pada peningkatan kualitas lulusan sekolah dan diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, guru dapat mengoptimalkan perannya di kelas dengan menguasai keterampilan mengajar. Penguasaan keterampilan mengajar yang baik akan mempengaruhi tingkat keaktifan dan partisipasi siswa yang dapat menjadi motivasi belajarnya. Uno (2013: 33-4) pada penjelasan faktor-faktor lingkungan dalam motivasi menyatakan bahwa ganjaran atas suatu perbuatan, menguatkan motif yang melatarbelakangi perbuatan itu. Penguatan motif yang berasal dari luar disebut proses reinforcement. Teknik-teknik motivasi dalam pembelajaran salah satunya dapat dilakukan dengan pernyataan penghargaan secara verbal. Pernyataan verbal terhadap perilaku yang baik merupakan cara paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Dapat dikatakan bahwa pemberian penguatan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, salah satunya yaitu penguatan verbal. Guru memiliki peran terhadap motivasi yang dimiliki siswa, sehingga sudah semestinya guru menerapkan pemberian penguatan verbal untuk memotivasi siswanya. Motivasi siswa sebagai dorongan dalam kegiatan pembelajaran tidak timbul secara spontan,
4 siswa memerlukan stimulus berupa hal-hal yang menyenangkan dari guru. Respon siswa terhadap stimulan yang diberikan guru inilah yang akan menjadi motivasi bagi siswa untuk berperilaku lebih baik. Saidiman dalam Uno (2010: 168) menyatakan bahwa penguatan merupakan tingkah laku guru dalam merespon secara positif suatu tingkah laku tertentu siswa yang memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali. Pemberian penguatan bertujuan untuk: (1) meningkatkan perhatian siswa; (2) melancarkan atau memudahkan proses belajar; (3) membangkitkan dan mempertahankan motivasi; (4) mengontrol atau mengubah sikap yang mengganggu ke arah tingkah laku belajar yang produktif; (5) mengembangkan dan mengatur diri sendiri dalam belajar; (6) mengarahkan pada cara berpikir yang baik dan inisiatif pribadi. Dengan demikian, tujuan pemberian penguatan saling berkesinambungan, karena dengan adanya penguatan maka motivasi siswa dalam memahami pelajaran akan meningkat. Usman (2010: 80-1) menyatakan bahwa penguatan dalam pembelajaran terdiri dari dua jenis yaitu penguatan verbal dan penguatan non verbal. Penguatan verbal biasanya diungkapkan atau diutarakan dengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan, dan sebagainya, misalnya bagus; bagus sekali; betul; pintar; ya, seratus buat kamu!. Sedangkan penguatan non verbal merupakan penguatan yang berupa gerak isyarat, menggunakan pendekatan, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan, dan simbol atau benda.
5 Pemberian penguatan kepada siswa dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Salah satu pemberian penguatan yang sangat berpengaruh yaitu pemberian penguatan verbal. Dalam pembelajaran terkadang guru kurang menyadari rendahnya motivasi belajar siswa salah satunya dipengaruhi oleh pemberian penguatan verbal, sehingga perlu diketahui seberapa besar pengaruh pemberian penguatan verbal terhadap motivasi belajar siswa. Penguatan verbal merupakan respon guru terhadap perilaku dan prestasi siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan kata-kata dan kalimat pujian. Dengan pemberian penguatan verbal oleh guru kepada siswa, maka siswa akan merasa usahanya dihargai oleh guru dengan mendapat kata-kata dan kalimat pujian. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Djamarah (2010: 120) yang menyatakan bahwa penguatan verbal merupakan pujian dan dorongan yang diucapkan oleh guru untuk respon atau tingkah laku siswa. Ucapan tersebut dapat berupa kata-kata; bagus, baik, betul, benar, tepat, dan lain-lain. Dapat juga berupa kalimat; misalnya hasil pekerjaanmu baik sekali atau sesuai benar tugas yang kau kerjakan. Penguatan verbal sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam memahami pelajaran. Pemberian penguatan verbal sangat penting dilakukan oleh seorang guru dalam kegiatan pembelajaran, karena melalui pemberian penguatan verbal tersebut siswa juga akan berkompetisi dengan siswa yang lain agar dapat menjadi yang terbaik dan mendapatkan pujian yang menyenangkan dari guru. Tanpa menggunakan penguatan verbal juga dapat menjadikan situasi dan suasana kelas tidak kondusif dan membosankan. Dengan suasana seperti itu kesiapan, perhatian dan konsentrasi siswa cenderung lemah. Oleh karena itu, guru sebaiknya
6 menggunakan keterampilan memberi penguatan verbal agar siswa termotivasi, bergairah, lebih siap menerima materi pelajaran dan menciptakan suasana yang kondusif dalam belajar. Pemberian penguatan verbal oleh guru diharapkan kegiatan pembelajaran akan berhasil dan lebih efektif khususnya pembelajaran di Sekolah Dasar. Dengan pemberian penguatan verbal kepada siswa juga dapat menumbuhkan semangat dalam belajar. Agar penguatan dapat memberi pengaruh yang efektif, semua bentuk penguatan harus diberikan dengan memperhatikan siapa sasarannya dan bagaimana teknik pelaksanaannya. Oleh karena itu, perlu adanya peran guru dalam memberikan penguatan verbal yang tepat dan maksimal dalam pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan dan membangkitkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran, karena pemberian penguatan verbal sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Berdasarkan pernyataan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa, penguatan verbal yang diberikan guru pada siswa dilaksanakan bukan tanpa tujuan, melainkan penguatan tersebut untuk memotivasi siswa sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Pemberian penguatan verbal yang dilakukan secara berkesinambungan dan teratur akan memberikan pengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian Fadloil (2012) dengan judul ”Pengaruh Pemberian Penguatan oleh Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas X3 SMA Negeri 1 Tanggul Jember Tahun Ajaran 2011/2012”, yang hasilnya menyatakan variabel pemberian
7 penguatan oleh guru mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Uno (2013: 23) menyatakan bahwa seorang siswa dapat dikatakan memiliki motivasi belajar yang baik apabila memiliki ciri-ciri yang salah satunya yaitu adanya hasrat dan keinginan untuk belajar serta adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. Namun pada kenyataannya, kondisi yang terjadi di kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas menunjukkan bahwa siswa memiliki tingkat motivasi belajar yang berbeda-beda. Ada siswa yang memiliki tingkat motivasi belajar yang tinggi, ada pula yang rendah, bahkan terkadang dijumpai pula siswa yang kerap membolos sekolah karena kurangnya semangat atau motivasi untuk belajar. Selanjutnya, kondisi ini perlu disikapi secara bijak dan dicarikan solusi terutama oleh guru kelas. Terkait dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas, setelah penulis melakukan observasi, penulis menemukan beberapa masalah yang sering terjadi antara lain yaitu pelaksanaan kegiatan pembelajaran hanya berpusat pada guru, yaitu proses pembelajaran yang tidak banyak melibatkan siswa, sehingga pembelajaran membosankan dan beberapa siswa menjadi kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Terdapat siswa yang kurang memperhatikan proses pembelajaran dengan bermain sendiri dan mengobrol dengan siswa yang lain. Oleh karena itu, perlu adanya peran nyata guru dalam memberikan penguatan verbal untuk membangkitkan motivasi belajar siswa.
8 Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Penguatan Verbal terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas”.
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan
uraian
latar
belakang
di
atas,
penulis
dapat
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: (1)
Guru mendominasi kegiatan pembelajaran sehingga siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran.
(2)
Adanya motivasi dan antusias belajar siswa yang berbeda-beda dalam proses pembelajaran.
(3)
Adanya kebosanan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
(4)
Pengaruh pemberian penguatan verbal dengan motivasi belajar siswa yang masih belum dipahami guru.
1.3
Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup dan fokus masalah
yang akan diteliti yakni : (1)
Variabel yang diteliti adalah pemberian penguatan verbal dan motivasi belajar siswa.
(2)
Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas.
9
1.4
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka rumusan masalahnya
adalah bagaimana pengaruh pemberian penguatan verbal terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas?
1.5
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian menunjukkan hasil yang ingin dicapai dalam penelitian.
Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan penelitian, sehingga
diperoleh
tujuan
penelitian
yaitu
untuk
menganalisis
dan
mendeskripsikan pengaruh pemberian penguatan verbal terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas.
1.6
Manfaat Penelitian
1.6.1
Manfaat Teoretis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan bisa menambah kajian ilmu
pendidikan khususnya yang berkaitan dengan pemberian penguatan verbal dalam pembelajaran. 1.6.2
Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini memberikan manfaat bagi siswa, guru,
masyarakat, sekolah, dan penulis. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut:
10 1.6.2.1 Bagi siswa Diharapkan dengan pemberian penguatan verbal, siswa dapat termotivasi dan antusias untuk belajar, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajarnya. 1.6.2.2 Bagi guru Diharapkan guru dapatmelaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dengan memberikan penguatan verbal yang lebih maksimal agar siswa menjadi lebih termotivasi dan antusias untuk belajar lebih giat. 1.6.2.3 Bagi masyarakat Diharapkan masyarakat dapat menambah wawasan dan pengetahuan bahwa terdapat pengaruh pemberian penguatan verbal dalam pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa di sekolah. Semoga dengan hal ini, masyarakat dapat lebih memahami mengenai pentingnya penguatan verbal terhadap motivasi belajar siswa. 1.6.2.4 Bagi sekolah Diharapkan sekolah mendapatkan sumbangan pemikiran dalam upaya peningkatan motivasi belajar siswa dan memberikan masukan bagi sekolah untuk melakukan perbaikan terhadap pembelajaran, sehingga sekolah dapat menjadi lembaga yang dapat mencetak lulusan yang berkualitas. 1.6.2.5 Bagi Penulis Meningkatkan pengetahuan tentang keterampilan memberi penguatan verbal sehingga dapat menerapkan pemberian penguatan verbal yang lebih maksimal dalam proses pembelajaran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bagian ini dijelaskan tentang teoriyang digunakan sebagai pedoman kerja penulisan, kajian empiris (hasil penelitian yang relevan), kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Uraian selengkapnya mengenai kajian pustaka adalah sebagai berikut.
2.1
Kajian Teori Hal-hal yang akan dibahas di dalam kajian teori yakni : (1) motivasi
belajar; (2) teori-teori motivasi; (3) faktor/unsur yang mempengaruhi motivasi belajar; (4) fungsi motivasi belajar dalam pembelajaran; (5) indikator motivasi; (6) pemberian penguatan verbal, (7) komponen pemberian penguatan verbal; (8) tujuan pemberian penguatan; (9) prinsip-prinsip penggunaan penguatan; (10) cara/model penggunaan penguatan; (11) hubungan pemberian penguatan verbal dengan motivasi belajar siswa. Uraian selengkapnya sebagai berikut: 2.1.1 Motivasi Belajar Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan
yang
terdapat
dalam
diri
seseorang,
yang
menyebabkan
seseorangtersebut bertindak atau berbuat. Sardiman (2004: 102) menyatakan
11
bahwa “motivasi berpangkal dari kata “motif” yang dapat diartikan daya penggerak
yang
12
13 ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai”. Motivasi dan belajar adalah dua hal yang berkaitan erat dan saling mempengaruhi. Purwanto (1990: 85) mendefinisikan belajar adalah perubahan suatu perubahan tingkah laku, dimana perubahan tersebut bisa mengarah kepada tingkah laku yang baik, tapi ada kemungkinan mengarah ke tingkah laku yang buruk. Kemudian Uno (2006: 31) mendefinisikan motivasi belajar sebagai dorongan baik internal maupun eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi belajar adalah segala sesuatu yang menjadi kekuatan dan mendorong seseorang dalam kegiatan belajar untuk mencapai sesuatu yang ingin dicapai. Sehingga, ketika seseorang memiliki kebutuhan sebagai suatu perangsang, ia akan terdorong untuk memperoleh kebutuhan sebagai tujuan dalam usahanya tersebut. 2.1.2
Teori-teori Motivasi Purwanto (1990: 74-8) mengemukakan pendapatnya mengenai teori-teori
motivasi, yakni: teori hedonisme, teori naluri, teori reaksi yang dipelajari, teori daya pendorong dan teori kebutuhan.
14 (1)
Teori Hedonisme Teori ini menyatakan bahwa manusia pada hakikatnya adalah mahluk yang mementingkan kehidupan yang penuh kesenangan dan kenikmatan.
(2)
Teori Naluri Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok atau yang disebut juga sebagai naluri, adapun naluri tersebut yaitu: (1)naluri mempertahankan diri; (2) naluri mengembangkan diri; (3) naluri mempertahankan jenis.
(3)
Teori reaksi yang dipelajari Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak berdasarkan pada naluri-naluri, akan tetapi berdasarkan pola-pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat orang lain hidup. Oleh karena itu, teori ini disebut sebagai teori lingkungan kebudayaan.
(4)
Teori daya pendorong Daya pendorong sama halnya dengan naluri, akan tetapi hanya satu dorongan kekeuatan yang luas terhadap satu arah umum.
(5)
Teori kebutuhan Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan psikis maupun fisik.
2.1.3
Bentuk-bentuk Motivasi Belajar Dalam rangka memberikan motivasi kepada siswa, guru perlu teliti dan
hati-hati dalam menyampaikanya, sebab terkadang guru bermaksud memberikan
15 motivasi agar siswanya lebih semangat dan tekun dalam belajar, tapi yang terjadi siswa tidak termotivasi, karena motivasi yang diberikan kurang tepat. Menurut Sardiman (2007: 92-5) ada beberapa bentuk dan cara yang perlu diperhatikan guru dalam menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu:(1) memberi angka; (2) hadiah; (3) kompetisi atau persaingan; (4)ego involvement; (5) memberi ulangan; (6) mengetahui hasil; (7) pujian;(8) hukuman;(9) hasrat untuk belajar; (10) minat; (11) tujuan yang diakui. (1)
Memberi angka Angka merupakan simbol dari nilai yang dicapai siswa dalam kegiatan belajarnya. Meskipun angka atau nilai bukan satu-satunya tujuan, tapi dalam kenyataannya banyak siswa yang mengejar nilai ulangan yang baik, nilai rapot yang baik, bahkan nilai ujian akhir yang baik. Dengan kata lain yang menjadi motivasi yang sangat kuat bagi siswa.
(2)
Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi berprestasi. Sebagian siswa merasa senang dan bangga apabila dia diberikan hadiah atau nilai yang baik disekolah oleh guru mereka maupun orangtua.
(3)
Kompetisi atau persaingan Kompetisi dapat dijadikan sebagai sarana motivasi untuk mendorong belajar siswa. Kompetisi baik secara individual maupun kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
(4)
Ego involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga mau bekerja keras
16 dengan mempertaruhkan harga diri menjadi salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri. (5)
Memberi ulangan Siswa akan menjadi giat kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu memberi ulangan juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat disini adalah jangan terlalu sering memberikan ulangan, karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Selain itu guru juga harus terbuka dan memberitahukan kepada siswa kalau akan ulangan.
(6)
Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar, apalagi kalau terjadi kemajuan. Semakin mengetahui bahwa prestasi belajarnya meningkat maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar dengan harapan hasilnya yang meningkat.
(7)
Pujian Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan motivasi yang baik. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan
dan
mempertinggi
gairah
belajar
serta
akan
membangkitkan harga diri. (8)
Hukuman Hukuman merupakan reinforcement negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi sarana yang dapat menumbuhkan
17 motivasi. Oleh karena itu dalam memberikan hukuman guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman. (9)
Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesenjangan yaitu ada maksud dan keinginan untuk belajar. Hasrat untuk belajar pada diri siswa menjadi penilaian terhadap adanya motivasi belajar sehingga sudah semestinya hasilnya akan lebih baik.
(10) Minat Minat bisa muncul karena adanya kebutuhan, maka dikatakan minat merupakan sarana motivasi yang pokok atau utama. Proses belajar mengajar dapat berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Adapun beberapa cara untuk memunculkan minat yaitu dengan membangkitkan adanya suatu kebutuhan, menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang telah lalu, memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik, dan menggunakan berbagai macam bentuk atau metode mengajar. (11) Tujuan yang diakui Tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, juga menjadi sarana motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang ingin dicapai maka akan timbul semangat untuk terus belajar demi menggapai tujuan yang dimaksud. Selain bentuk-bentuk di atas, tentunya masih banyak bentuk dan cara lain yang bisa dimanfaatkan oleh guru. Selanjutnya yang tidak kalah penting yaitu
18 guru mampu mengembangkan dan mengarahkan bentuk-bentuk motivasi tersebut, supaya hasil belajar yang diperoleh dapat bermakna. 2.1.4
Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Menurut Rifa’i dan Anni (2011: 162-8) “ada enam faktor yang didukung
oleh sejumlah teori psikologis dan penelitian terkait yang memiliki dampak terhadap motivasi belajar siswa”. Keenam faktor yang dimaksud yaitu: (1) sikap; (2) kebutuhan; (3) rangsangan; (4) afeksi; (5) kompetensi; (6) penguatan. Syah (2010: 129) mengutarakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa menjadi tiga macam, yakni: (1) faktor internal (faktor dari dalam siswa), yaitu keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa; (2) faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa; (3) faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran. Faktor-faktor tersebut dalam banyak hal sering saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Misalnya yaitu seorang siswa yang memiliki kemampuan tinggi (faktor internal) dan dapat dorongan positif dari orang tuanya (faktor eksternal) mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil pembelajaran. Selain faktor-faktor tersebut, ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa seperti yang disebutkan oleh Dimyati dan Mujiono (2006: 97-101), yaitu: (a) cita-cita atau aspirasi; (b) kemampuan siswa;(c) kondisi siswa, meliputi jasmani dan rohani; (d) kondisi lingkungan; (e)
19 unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran; (f) upaya guru dalam membelajarkan siswa. 2.1.5
Fungsi Motivasi Belajar dalam Pembelajaran Motivasi berhubungan dengan suatu tujuan. Hal ini dikarenakan bahwa
motivasi mengandung harapan yang akan diperoleh atas apa yang dilakukan oleh pelaku, dalam hal ini siswa. Dengan demikian, motivasi mempegaruhi adanya kegiatan, sehubungan dengan hal tersebut Sardiman (2007: 85) mengutarakan pendapatnya mengenai fungsi motivasi, yaitu: (a) pendorong siswa dalam berbuat, yaitu sebagai penggerak dalam setiap kegiatan yang akan dikerjakan; (b) penentu arah perbuatan, yakni motivasi dapat memberikan arah dalam kegiatan yang dikerjakan agar sesuai dengan rumusan tujuanya; (c) menyeleksi perbuatan, yaitu memilih dan menentukan perbuatan yang serasi dan harus dikerjakan agar dapat mencapai tujuan. Djamarah (2010: 122) mengungkapkan bahwa “Motivasi intrinsik maupun ektrinsik sama berfungsi sebagai pendorong, penggerak, dan penyeleksi perbuatan. Ketiganya menyatu dalam sikap terimplikasi dalam perbuatan. Dorongan adalah fenomena psikologis dari dalam yang melahirkan hasrat untuk bergerak dalam menyeleksi perbuatan yang akan dilakukan. Karena itulah dorongan atau penggerak maupun penyeleksi merupakan kata kunci dari motivasi dalam setiap perbuatan dalam belajar.” Sedangkan menurut Dimyati dan Mujiono (2002: 85-6) melihat pentingnya fungsi motivasi belajar menjadi dua, yaitu fungsi motivasi bagi siswa dan fungsi motivasi bagi guru. Pentingnya motivasi belajar bagi siswa yaitu: (1)
20 menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir; (2) menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya; (3) mengarahkan kegiatan belajar; (4) membesarkan semangat belajar; (5) menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan bekerja secara berkesinambungan. Sedangkan fungsi motivasi belajar bagi guru yaitu: (1) membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat belajar siswa sampai belajar; (2) mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas yang beraneka ragam; (3) meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, motivator, pemberi hadiah atau pendidikan; (4) memberi peluang guru untuk unjuk kerja rekayasa pedagogis. Dari fungsi-fungsi motivasi tersebut, dapat dikatakan bahwa peran motivasi dalam proses kegiatan belajar sangat penting sekali, hasil belajar akan optimal jika adanya motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil pula proses pembelajaran. Sehingga dengan adanya motivasi seorang siswa akan lebih giat lagi dalam proses pembelajarannya dan motivasi juga dapat mendorong usaha dan mencapai pestasi siswa. 2.1.6
Indikator Motivasi Belajar Motivasi dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan suatu kegiatan
tertentu. Saat siswa diberikan motivasi untuk belajar mereka mengekspresikan motivasi ini dengan banyak cara yang berbeda. Meskipun motivasi itu merupakan suatu kekuatan dorongan, namun tidaklah merupakan suatu substansi yang dapat
21 kita amati. Adapun yang dapat kita lakukan adalah mengidentifikasi indikatorindikator motivasi belajar itu sendiri. Menurut Sardiman (2007: 83) indikator motivasi yaitu: (1) tekun dalam menghadapi tugas; (2) ulet dan tidak mudah putus asa; (3) menerima pelajaran dengan baik untuk mencapai prestasi; (4) senang belajar mandiri; (5) senang, rajin dalam belajar dan penuh semangat; (6) berani mempertahankan pendapat bila benar; (7) suka mengerjakan soal-soal latihan. Uno (2007: 23) mengungkapkan bahwa motivasi belajar mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Adapun indikator tersebut adalah: (1) adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar; (5) adanya keinginan yang menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif. Indikator yang diuraikan Uno tersebut digunakan peneliti dalam penyusunan angket motivasi. Berdasarkan uraian di atas jelaslah indikator/ciri seorang siswa yang mempunyai motivasi tinggi adalah mereka sangat semangat untuk mencapai tujuannya dan tidak mudah menyerah, sebelum mendapatkan apa yang inginkan. Siswa mempertahankan pendapatnya, kalau ia sudah yakin dan dipandangnya cukup rasional. Bahkan lebih lanjut siswa harus juga peka dan responsif terhadap berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan pemecahannya.
22 2.1.7
Pemberian Penguatan Verbal Uno (2010: 167) mengatakan bahwa keterampilan mengajar guru
merupakan salah satu jenis keterampilan yang harus dikuasai guru. Dengan memiliki keterampilan mengajar, guru dapat mengelola proses pembelajaran dengan baik yang berimplikasi pada peningkatan kualitas lulusan sekolah. Sejalan dengan pendapat tersebut, Sa’ud (2010: 55) menjelaskan bahwa guru yang profesional adalah guru yang dapat melakukan tugas mengajarnya dengan baik. Dalam mengajar diperlukan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk kelancaran proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Keterampilan guru dalam proses belajar mengajar antara lain: (1) keterampilan membuka dan menutup pelajaran, (2) keterampilan menjelaskan, (3) keterampilan bertanya, (4) keterampilan memberi penguatan, (5) keterampilan menggunakan media pembelajaran, (6) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, (7) keterampilan mengadakan variasi. Keterampilan memberikan penguatan secara garis besar dapat dimaknai sebagai kemampuan guru dalam memberikan respon terhadap perilaku siswa dalam kegiatan belajar mengajar, agar siswa terdorong untuk meningkatkan perilaku positif tersebut. Pada dasarnya istilah penghargaan, hadiah, pujian yang sering disamaartikan dengan penguatan memiliki kedudukan sebagai bagian dalam keterampilan dalam memberi penguatan. Soemantri dan Permana (1998/1999: 272) menyatakan bahwa memberi penguatan merupakan suatu tindakan atau respons terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku tersebut
23 disaat yang lain. Kemudian tidak jauh berbeda dengan pendapat tersebut, Marno dan Idris (2010: 132) mendefinisikan penguatan sebagai responpositif yang diberikan guru kepada siswa atas perilaku positif yang dicapai dalam proses belajarnya, dengan tujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan perilaku tersebut. Pemberian penguatan oleh guru terhadap perilaku siswa akan mendorong siswa tersebut agar berbuat lebih baik lagi. Hamzah (2010: 168)menyatakan bahwa “Keterampilan memberikan penguatan merupakan keterampilan yang arahnya untuk memberikan dorongan, tanggapan, atau hadiah bagi siswa agar dalam mengikuti pelajaran merasa dihormati dan diperhatikan. Penghargaan mempunyai pengaruh positif dalam kehidupan manusia sehari-hari, yaitu mendorong seseorang memperbaiki tingkah laku serta meningkatkan kegiatannya atau usahanya.”Kemudian tidak jauh berbeda dengan pendapat tersebut Saidiman (1997) dalam Hamzah (2010: 168) mengatakan bahwa memberikan penguatan diartikan dengan tingkah laku guru dalam merespon secara positif suatu tingkah laku tertentu siswa yang memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali. Djamarah (2010: 118) mendefinisikan pemberian penguatan sebagai respon dalam proses interaksi edukatif berupa respon positif dan respon negatif. Respon positif adalah respon yang diberikan melalui hadiah, sedangkan respon negatif diberikan melalui hukuman. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mengubah tingkah laku seseorang. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Alma, dkk (2010: 39-40) yang menyatakan bahwa pemberian penguatan adalah respon positif terhadap suatu tingkah laku tertentu dari siswa yang memungkinkan
24 tingkah laku tersebut timbul kembali. Tidak jauh berbeda dengan pendapat tersebut, pengertian penguatan juga dikemukakan oleh Mulyasa (2011: 77) bahwa pemberian penguatan merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku tersebut. Sedangkan menurut Usman (2010: 82-3) keterampilan memberi penguatan merupakan segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun nonverbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi si penerima (siswa) atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun koreksi. Selain itu, penguatan adalah respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk mengganjar atau membesarkan hati siswa agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar. Darmadi (2012: 2) menyatakan bahwa pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara verbal dan non verbal. Penguatan verbal merupakan penghargaan yang dinyatakan dengan lisan, sedangkan penguatan non verbal dinyatakan dengan mimik, gerakan tubuh, pemberian sesuatu, dan lain sebagainya. Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak menyenangkan.
25 Selanjutnya, Sanjaya (2008: 164-5) menyatakan bahwa penguatan verbal adalah penguatan yang diungkapkan dengan kata-kata baik kata-kata pujian dan penghargaan atau kata-kata koreksi. Melalui kata-kata itu siswa akan merasa tersanjung dan berbesar hati sehingga ia akan merasa puas dan terdorong untuk lebih aktif belajar. Misalnya ketika diajukan sebuah pertanyaan kemudian siswa menjawab dengan tepat, maka guru memuji siswa tersebut dengan mengatakan: “bagus!” atau “tepat sekali”, “wah...hebat kamu”, dan lain sebagainya. Demikian juga ketika jawaban siswa kurang sempurna, guru berkata: “hampir tepat” atau “seratus kurang lima puluh”, dan lain sebagainya. Apa yang diungkapkan guru menunjukkan bahwa jawaban siswa masih perlu penyempurnaan. Sa’ud (2010: 65) memaknai penguatan verbal sebagai penguatan yang diutarakan dengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan, dan sebagainya. Misalnya: “pintar sekali”, “bagus”, “betul”, “seratus buat Nani”. Hal ini dilakukan guru dalam rangka memberikan umpan balik agar siswa dapat mempertahankan perilaku positif tersebut. Tidak jauh berbeda dengan pendapat tersebut, Hamzah (2010: 169) menyatakan bahwa penguatan verbal merupakan penguatan yang diberikan berupa kata-kata atau kalimat yang diucapkan guru. Contohnya
yaitu:
“baik”,
“bagus”,
“tepat”,
“saya
sangat
menghargai
pendapatmu”, “pikiranmu sangat cerdas”, dan lain-lain. Berdasarkan pendapat tersebut, secara garis besar penguatan verbal adalah segala kegiatan guru yang diungkapkan dengan kata atau kalimat berupa pujian, persetujuan, nasihat untuk memberikan dorongan kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga terjadi perubahan positif pada kegiatan belajar siswa dan dapat mendorong motivasi siswa.
26 2.1.8
Komponen Pemberian Penguatan Verbal Menurut Marno dan Idris (2008: 135) ada beberapa komponen dalam
memberikan penguatan yang perlu dipahami dan dikuasai oleh guru. Hal ini akan membuat guru menjadi bijaksana dan sistematis dalam pelaksanaannya. Penguatan verbal dapat diberikan dengan komentar guru berupa kata-kata pujian, dukungan, dan pengakuan sebagai penguatan tingkah laku dan kinerja siswa. Komentar tersebut merupakan balikan yang dapat dilakukan oleh guru atas kinerja ataupun perilaku siswa. Djamarah (2010: 120-2) mengemukakan bahwa komponen dalam memberikan penguatan verbal yang merupakan pujian dan dorongan yang diucapkan oleh guru untuk respon atau tingkah laku siswa yaitu: Ucapan yang berupa kata-kata, misalnya; “bagus”, “baik”, “betul”, “benar”, “tepat”, dan lainlain. Ucapan yang berupa kalimat, misalnya; “hasil pekerjaanmu baik sekali”, “sesuai sekali tugas yang kamu kerjakan”, dan sebagainya. Menurut Uno (2010: 169) penguatan verbal dapat dikelompokan menjadi dua bentuk. Adapun bentuk komponen penguatan verbal yaitu kata-kata dan kalimat. Komponen enguatan verbal berupa kata-kata merupakan penguatan yang diberikan kepada siswa berupa kata saja, hal ini dilakukan secara singkat, mudah dipahami sehingga siswa mudah dalam menangkap respon dari guru. Contoh: “baik”, “bagus”, dan “tepat”. Sedangkan komponen penguatan verbal berupa kalimat merupakan umpan balik yang diberikan guru berupa rangkaian kata atau
27 kalimat untuk memperjelas susunan kata-kata yang ada, sehingga siswa dapat mengerti kemampuan dan alasan mengapa guru memberikan penguatan tersebut. Contoh: “saya sangat menghargai pendapatmu”, dan “pikiranmu sangat cerdas”. Murni, dkk (2010: 123) menyatakan bahwa penguatan verbal dapat dinyatakan dalam dua bentuk, yakni: a. Kata-kata, seperti: “bagus”, “ya”, “tepat”, “betul”, “bagus sekali”, dan sebagainya. b. Kalimat, seperti: “pekerjaanmu bagus sekali”, “caramu memberi penjelasan baik sekali”, dan sebagainya. Hurlock (1990: 90) menyatakan bahwa apapun bentuk penguatan yang digunakan, pada dasarnya penguatan harus sesuai dengan perkembangan anak. Hal ini akan menimbulkan keefektivan dari penguatan itu sendiri.Maka dari itu untuk penguatan verbal seharusnya dilakukan sesuai tahap perkembangan siswa. Baik penguatan verbal berupa kata maupun kalimat sebaiknya disampaikan dengan tepat dan benar sesuai perkembangan bahasa anak dan usia. Secara garis besar dari uraian tersebut di atas komponen penguatan verbal terdiri dari kata dan kalimat. 2.1.9
Tujuan Pemberian Penguatan Dalam pemberian penguatan, perlu diketahui tujuan yang akan diperoleh.
Hal ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaannya guru tidak sekedar memberikan penguatan saja, akan tetapi mengetahui benar tujuan yang harus dicapai. Karena dengan tujuan itu sendiri akan menjadi arah bagi guru dalam melangkah. Secara garis besar pemberian penguatan sebagai respon positif bertujuan untuk mempertahankan serta meningkatkan perbuatan positif yang siswa lakukan dalam
28 kegiatan belajarnya, sehingga siswa akan termotivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah dicapainya. Secara terperinci Saidiman(1997) dalam Uno (2010: 168) menyatakan bahwa keterampilan memberikan penguatan bertujuan untuk: (1) meningkatkan perhatian siswa; (2)melancarkan atau memudahkan proses belajar; (3) membangkitkan dan mempertahankan motivasi; (4) mengontrol atau mengubah sikap yang mengganggu ke arah tingkah laku belajar yang produktif; (5) mengembangkan dan mengatur diri sendiri dalam belajar; (6) mengarahkan pada cara berpikir yang baik/divergen dan inisiatif pribadi. Selanjutnya menurut Marno dan Idris (2008: 133) menjelaskan bahwa “Pemberian penguatan apabila dilakukan dengan cara dan prinsip yang tepat dapat mengefektifkan pencapaian tujuan penggunaannya. Adapun tujuan penggunaan penguatan adalah: (a) meningkatkan perhatian siswa dalam proses belajar; (b) membangkitkan, memelihara, dan meningkatkan motivasi belajar siswa; (c) mengarahkan pengembangan berpikir siswa ke arah berpikir divergen; (d) mengatur dan mengembangkan diri anak sendiri dalam proses belajar; (e) mengendalikan serta memodifikasi tingkah laku siswa yang kurang positif serta mendorong munculnya tingkah laku yang produktif”. Pendapat tersebut diperkuat oleh Mulyasa (2010: 78) yang mengatakan bahwa penguatan bertujuan untuk meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pembelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan kegiatan belajar, dan membina perilaku yang produktif.
29 Dari pendapat tersebut, secara garis besar pemberian penguatan bertujuan untuk: (1)
meningkatkan motivasi dan atusias siswa dalam belajar,
(2)
mengontrol perilaku yang negatif,
(3)
menumbuhkan rasa percaya diri siswa, dan
(4)
memelihara iklim kelas yang kondusif.
2.1.10 Prinsip-prinsip Penggunaan Penguatan Meskipun pemberian penguatan sifatnya sederhana dan dapat berdampak positif pada siswa, terkadang pemberian penguatan juga dapat membuat siswa enggan belajarkarena penguatan yang diberikan tidak sesuai dengan yang dikehendaki dan perilaku siswa. Untuk itu guru harus memperhatikan prinsipprinsip dalam pemberian penguatan agar tidak terjadi kesalahan dalam penerapanya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Soemantri dan Permana (1998/1999: 277) yang menyatakan ada beberapa hal yang penting yang dapat dijadikan pedoman sebagai prinsip guru dalam memberikan suatu penguatan kepada siswa, adapun prinsip tersebut adalah: (1) dilakukan dengan hangat dan semangat; (2) memberikan kesan positif kepada peserta didik; (3) berdampak terhadap perilaku positif; (4) dapat bersifat pribadi atau kelompok; (5) hindari penggunaan respon negatif. Usman (2010: 84) menjelaskan bahwa terdapat tiga prinsip penggunaan penguatan dalam pembelajaran, yakni:
30 (a)
(b)
(c)
Kehangatan dan Keantusiasan Sikap dan gaya guru, termasuk suara, mimik, dan gerak badan, akan menunjukkan adanya kehangatan dan keantusiasan dalam memberikan penguatan. Kebermaknaan Penguatan hendaknya diberikan sesuai dengan tingkah laku dan penampilan siswa sehingga ia mengerti dan yakin bahwa ia patut diberi penguatan. Dengan demikian penguatan itu bermakna baginya. Menghindari Penggunaan Respons yang Negatif Walaupun teguran dan hukuman masih bisa digunakan, respons negatif yang diberikan guru berupa komentar, bercanda menghina, ejekan yang kasar perlu dihindari karena akan mematahkan semangat siswa untuk mengembangkan dirinya. Misalnya, jika seorang siswa tidak dapat memberikan jawaban yang diharapkan, guru jangan langsung menyalahkannya, tetapi bisa melontarkan pertanyaan kepada siswa lain. Sedangkan Sa’ud (2010: 66) mengatakan bahwa “Prinsip-prinsip
keterampilan memberi penguatan yaitu: (a) kehangatan dan antusias; (b) kebermaknaan; (c) menghindari respon yang negatif; (d) penguatan pada perseorangan; (e) penguatan pada kelompok siswa; (f) penguatan yang diberikan dengan segera; (g) penguatan yang diberikan secara variatif”. Tidak jauh berbeda dengan pendapat tersebut, Djamarah (2010: 123-4) mengungkapkan empat prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan penguatan kepada siswa, dengan harapan pemberian penguatan dapat dilakukan secara tepat, yaitu: (a)
(b)
Hangat dan antusias Kehangatan dan keantusiasan guru dalam pemberian penguatan kepada siswa memiliki aspek penting terhadap tingkah laku dan hasil belajar siswa. Kehangatan dan keantusiasan adalah bagian yang tampak dari interaksi guru dengan siswa. Hindari penggunaan penguatan negatif Walaupun pemberian kritik atau hukuman adalah efektif untuk dapat mengubah motivasi, penampilan, dan tingkah laku siswa, namun pemberian itu memiliki akibat yang sangat kompleks, dan secara psikologis agak kontraversial, karena itu sebaiknya dihindari. Banyak
31
(c)
(d)
akibat yang muncul yang tidak dikehendaki misalnya: siswa menjadi frustasi, menjadi pemberani, dan peristiwa akan terulang kembali. Penggunaan yang bervariasi Pemberian penguatan seharusnya diberikan secara bervariasi baik komponennya maupun caranya, dan diberikan secara hangat dan antusias. Pemberian penguatan juga akan bermanfaat bila arah pemberiannya bervariasi. Bermakna Agar setiap pemberian penguatan menjadi efektif, maka harus dilaksanakan pada situasi dimana siswa mengetahui adanya hubungan antara pemberian penguatan terhadap tingkah lakunya dan melihat, bahwa itu sangat bermanfaat. Selanjutnya, dalam pelaksanaannya menurut Soemantri dan Permana
(1998/1999: 276) guru harus pula memperhatikan hal-hal penting antara lain: (1) gunakan jenis penguatan secara bervariasi; (2) jangan menunda pemberian penghragaan, karena akan menjadi tidak berguna; (3) penguatanpun dapat diberikan kepada respons peserta didik yang salah, dalam arti menanggapi keberanian peserta didiknya. Dengan demikian, pemberian penguatan verbal dalam kegiatan pembelajaran oleh guru kepada siswa harus sesuai dengan prinsip penggunaan penguatan agar tujuan pemberian penguatan verbal dapat tercapai dengan baik sehingga motivasi dan antusias siswa dapat bertambah. 2.1.11 Cara Penggunaan Penguatan Djamarah (2010: 122-3) juga menyatakan bahwa guru dalam memberikan penguatan memiliki variasi model atau cara dalam menyampaikanya. Adapun keempat model tersebut adalah sebagai berikut. (1)
Penguatan seluruh kelompok Penggunaan penguatan kepada seluruh anggota kelompok dapat dilakukan guru secara terus-menerus seperti halnya pada pemberian
32 penguatan untuk individu. Misalnya komponen penguatan yang dapat digunakan: penguatan verbal, gestural, tanda dan kegiatan. (2)
Penguatan yang ditunda Penundaan penguatan sebenarnya kurang efektif bila dibandingkan dengan pemberian secara langsung. Tetapi penundaan tersebut dapat dilakukan dengan memberi penjelasan atau isyarat verbal, bahwa penguatan ditunda dan akan diberikan kemudian.
(3)
Penguatan partial Penguatan partial sama dengan penguatan sebagian atau tidak berkesinambungan. Hal ini diberikan untuk sebagian dari respon siswa dan digunakan untuk menghindari penggunaan penguatan negatif dan pemberian kritik.
(4)
Penguatan perorangan Penguatan perorangan merupakan pemberian penguatan secara khusus, misalnya menyebut kemampuan, penampilan, dan nama siswa yang bersangkutan, karena akan lebih efektif daripada tidak menyebut apapun. Sejalan dengan pendapat di atas, Usman (2010: 82) menyebutkan cara
menggunakan penguatan yaitu: (1) penguatan kepada pribadi tertentu, penguatan harus jelas kepada siapa ditujukan, sebab bila tidak, akan kurang efektif. Oleh karena itu, sebelum memberikan penguatan, guru terlebih dahulu menyebut nama siswa yang bersangkutan sambil menatap kepadanya; (2) penguatan kepada
33 kelompok, penguatan dapat pula diberikan kepada sekelompok siswa, misalnya apabila satu tugas telah diselesaikan dengan baik oleh satu kelas, guru membolehkan kelas itu bermain bola voli yang menjadi kegemarannya; (3) pemberian penguatan dengan segera, penguatan seharusnya diberikan dengan segera setelah muncul tingkah laku atau respons siswa yang diharapkan. Penguatan yang ditunda pemberiannya, cenderung kurang efektif; (4) variasi dalam penggunaan, jenis atau macam penguatan yang digunakan hendaknya bervariasi, tidak terbatas pada satu jenis saja karena hal ini akan menimbulkan kebosanan dan lama-kelamaan akan kurang efektif. Selanjutnya, Marno dan Idris (2008: 137-8) menjelaskan bahwa ada beberapa cara penggunaan penguatan yang perlu diperhatikan agar penguatan yang dilakukan dapat mencapai tujuan pemberian penguatan yang baik dan secara maksimal tujuan tersebut dapat tercapai sehingga dapat membangkitkan motivasi siswa, cara penggunaan tersebut yaitu sebagai berikut: (a)
(b)
Penguatan pada pribadi tertentu Penguatan harus jelas ditujukan kepada siswa tertentu. Oleh karena itu, pandangan guru harus tegas diarahkan kepada anak yang memperoleh penguatan, dan penguatan harus jelas ditujukan kepada siapa dan usahakan menyebut namanyaserta memandang kepadanya. Contohnya jika Ani menjawab dengan tepat pertanyaan guru, sebaiknya guru memandang Ani dan mengatakan “Ani, tepat jawabanmu”. Penguatan akan kurang berarti bagi Ani jika guru mengatakan “Ani,tepat jawabanmu”, sambil guru melihat ke luar kelas atau sedang menulis di papan tulis. Penguatan kepada kelompok Penguatan dapat juga diberikan kepada sekelompok siswa, misalnya jika satu tugas telah dilaksanakan dengan baik oleh satu kelas, guru dapat mengizinkan kelas tersebut untuk bermain basket yang memang menjadi kegemaran mereka. Atau jika ada satu atau sebagian kelompok kelas yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka guru dapat pula
34
(c)
(d)
mengatakan “Bapak senang sekali, kelompok A telah menunjukkan kemajuan yang pesat”. Penguatan yang tidak penuh Sering didapat jawaban yang diberikan anak atas pertanyaan guru sedikit mengandung kebenaran. Untuk itu, penguatan yang digunakan tentu penguatan yang tidak penuh. Teknik ini dapat dilakukan dengan mengatakan, “Jawabanmu ada benarnya, akan lebih sempurna kalau lebih rinci lagi”. Hal ini mengenai bagaimana teknik mengatakan tergantung konteks dan keadaan jawaban anak. Kesimpulannya, prinsip dalam penguatan tidak penuh adalah pengakuan guru atas jawaban yang sebagian salah. Variasi penggunaan Untuk menghindari ketidakbermaknaan, guru dapat menggunakan penguatan secara bervariasi. Penggunaan penguatan yang itu-itu saja dapat menjadi bahan tertawaan anak. Bahkan anak-anak ikut serta memberikan penguatan apabila teman lain menjawab dengan benar. Untuk menghindari lunturnya makna penguatan dan kemungkinan menjadi bahan tertawaan anak, guru dapat menvariasikan penggunaannya. Dan yang lebih penting untuk itu adalah menerapkan prinsip-prinsip penggunaannya secara matang. Alma, dkk (2010: 42-4) menjelaskan bahwa modus penggunaan penguatan
yaitu: (1) whole group reinforcement, komponen reinforcement dapat diterapkan guru pada seluruh kelas dari waktu ke waktu. Komponen yang digunakanbiasanya berupa tindakan verbal, token, gestural, dan aktivitas; (2) delayed reinforcement, komponen reinforcement langsung dapat diberikan guru dengan segera,biasanya penundaan dijembatani dengan pemberian keterangan bahwa reinforcement diberikan kemudian; (3) partial reinforcement, digunakan untuk menghindari reinforcement negatif dengan tidak mengkritik jawaban siswa yang salah, tetapi meminta siswa lain menjawab/memberi tanggapan, seandainya jawaban siswa yang kedua benar maka dikembalikan kepada siswa yang pertama untuk mengulangi jawaban yang benar kemudian diberi penguatan; (4) personalized reinforcement, sebaiknya diberikan langsung/segera pada siswa secara perorangan
35 karena kemampuannya. Dalam hal memberikan penguatan ini, terutama yang bersifat verbal atau gestural, dibutuhkan keberanian guru memandang muka murid. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa cara/model menggunakan penguatan oleh guru di dalam kegiatan pembelajaran yaitu dengan memberikan penguatan kepada kelompok siswa maupun siswa secara perorangan, penguatan diberikan dengan segera, dan penguatan dilakukan secara bervariasi agar tidak terjadi hal-hal yang dapat menghilangkan tujuan pemberian penguatan kepada siswa dalam proses pembelajaran. 2.1.12 Penerapan dalam Pemberian Penguatan Guru sebagai pengguna keterampilan memberikan penguatan dituntut ketepatan dalam memberikan kepada siswa. Hal ini dikarenakan apabila pemberian penguatan ini digunakan pada situasi atau waktu yang tidak tepat, maka hal ini akan mengakibatkan keefektifan penguatan tersebut hilang. Sebaliknya bila penggunaan penguatan digunakan secara tepat dalam proses belajar mengajar, maka hal ini akan menimbulkan pengaruh yang positif terhadap aktivitas belajar peserta didik. Menurut Djamarah (2010: 119) bahwa semua aspek yang terdapat pada pemberian penguatan dapat berpengaruh pada kelompok usia siswa manapun, tidak terbatas pada satu tingkat sekolah tertentu saja, baik untuk anak yang sudah dewasa maupun yang belum dewasa. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian penguatan ialah guru harus yakin, bahwa siswa akan menghargainya dan menyadari akan respon yang diberikan guru terhadap perilaku yang dilakukan
36 oleh siswa. Pemberian penguatan dapat dilakukan pada saat: (1) siswa memperhatikan guru, memperhatikan kawan lainya dan benda yang menjadi tujuan diskusi; (2) siswa sedang belajar, mengerjakan tugas dari buku, membaca, dan bekerja di papan tulis; (3) menyelesaikan hasil kerja (selesai penuh, atau menyelesaikan format); (4) bekerja dengan kualitas kerja yang baik (kerapian, ketelitian, keindahan, dan mutu materi); (5) perbaikan pekerjaan (dalam kualitas, hasil atau penampilan); (6) ada kategori tingkah laku (tepat, tidak tepat, verbal, fisik, dan tertulis); (7) tugas mandiri (perkembangan pada pengarahan diri sendiri, mengelola tingkah laku sendiri, dan mengambil inisiatif kegiatan sendiri). Selanjutnya sedikit berbeda dengan pendapat tersebut Wingkel (1986) dalam Uno (2010: 169) mengemukakan bahwa “Penguatan diberikan atas dasar bentuk perilaku siswa berupa: (a) perhatian kepada guru, kawan, atau objek diskusi; (b) tingkah laku belajar, membaca, pekerjaan di papan tulis; (c) penyelesaian hasil pekerjaan (PR); (d) kualitas pekerjaan atau tugas (kerapian, keindahan); (e)
perbaikan/ penyempurnaan tugas; (f) tugas-tugas mandiri”.
Dengan demikian, guru dalam memberikan penguatan sebaiknya dilakukan dengan teliti dan berhati-hati dalam menentukan cara pemberian penguatan terhadap seorang siswa sebagai individu sebagai anggota kelompok kelas. Cara dan frekuensi pemberian penguatan akan berhubungan dengan kebutuhan individu,kepentingan, tingkah laku,dan kemampuan yang semuanya merupakan prinsip-prinsip yang sangat berarti dalam keterampilan penguatan ini. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pemberian penguatan verbal, keberhasilan pemberian penguatan verbal yang diuraikan oleh Djamarah
37 digunakan penulis dalam penyusunan angket pemberian penguatan verbal yang meliputi: (1) komponen penguatan verbal; (2) prinsip penggunaan penguatan verbal; (3) cara/model penggunaan penguatan verbal. 2.1.13 Hubungan Pemberian Penguatan Verbal dengan Motivasi Belajar Siswa Motivasi merupakan salah satu prasyarat yang amat penting dalam belajar. Segala fasilitas belajar yang lengkap dengan harapan supaya siswa dapat masuk sekolah dan belajar dengan penuh semangat. Tetapi semua itu akan sia-sia, jika siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar. Menurut Uno (2013: 29-37) semua anak memiliki motivasi, namun tidak semua anak termotivasi untuk bertinglah laku baik. Sebagian motivasi timbul dari diri siswa, dan sebagian lagi timbul dari luar. Motivasi internal dan eksternal bekerja besama-sama untuk membuat siswa menjadi orang yang bertanggung jawab. Motivasi dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri siswa (motivasi intrinsik) maupun dari luar siswa (motivasi ektrinsik). Dan daya penggerak itulah yang dapat menimbulkan kegiatan belajar mengajar itu sendiri sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Apabila mengharapkan motivasi selalu muncul atau datang dalam diri seseorang merupakan hal yang tidak mungkin, hal ini dikarenakan tingkat motivasi seseorang cenderung berubah-ubah. Selain itu banyak hal yang harus dipelajari oleh siswa setiap hari di sekolah. Pada dasarnya kegiatan belajar mengajar tidaklah selalu menarik, belum lagi banyaknya mata pelajaran yang harus dipelajari. Oleh karena itu perlu adanya penguatan salah satunya yaitu
38 penguatan verbal dari guru dalam pembelajaran. Ada banyak upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa, penguatan verbal merupakan unsur yang paling penting dalam proses pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Uno (2013: 34) yang menyatakan bahwa salah satu teknik motivasi dalam pembelajaran yaitu dengan pernyataan penghargaan secara verbal. Pernyataan verbal yang dilakukan dengan baik terhadap perilaku siswa merupakan cara paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Beberapa uraian tentang penguatan verbal dan motivasi di atas, bahwa hubungan penguatan verbal dengan motivasi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Jika motivasi sebagai ”penggerak” memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, maka penguatan verbal adalah unsur yang tidak kalah pentingnya. Penguatan verbal adalah bagian dari motivasi, artinya penguatan verbal merupakan salah satu atau bentuk dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa. Sedangkan motivasi sendiri dikatakan sebagai hasil dari penguatan verbal. Jadi hubungan antara penguatan verbal dengan motivasi belajar dapat dikatakan sebagai hubungan yang membutuhkan dan saling mengisi antara yang satu dengan yang lain, terjadi proses memberi dan menerima antara keduanya.
2.2
Kajian Empiris Ada beberapa penelitian terdahulu yang sudah dilakukan terhadap guru
dalam hal pemberian penguatan. Beberapa hasil penelitian yang mendukung pada penelitian ini diantaranya yaitu:
39 (1)
Penelitian yang dilaksanakan oleh Ach. Fadloil (2012) dari Universitas Jember yang berjudul “Pengaruh Pemberian Penguatan oleh Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas X.3 SMA Negeri 1 Tanggul Jember Tahun Ajaran 2011/2012”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pemberian penguatan oleh guru mempunyai pengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan uji F, dimana perolehan perhitungan F hitung > F tabel yaitu (11,547>2,922) dengan signifikansi 0,002. Nilai koefisien korelasi R sebesar 0,527 yang berarti bahwa pemberian penguatan oleh guru memiliki hubungan yang nyata dengan motivasi belajar siswa sebesar 52,7% berarti tingkat hubungan variabel X dan variabel Y cukup kuat. Koefisien determinasi (R square) sebesar 0,278 yang
berarti
bahwa
variabel
pemberian
penguatan
oleh
guru
mempengaruhi motivasi belajar siswa sebesar 27,8%. (2)
Penelitian yang dilaksanakan oleh Kurniawati (2014) dari Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul “Keterampilan Guru Memberi Penguatan Kepada Anak dalam Metode Pemberian Tugas di Kelompok B TK
Aba
Dukuh
Mantrijeron
Yogyakarta”.
Hasil
penelitian
ini
menunjukkan bahwa guru memberikan penguatan verbal untuk memberi pujian, dorongan, motivasi, membujuk anak, menasihati, dan menegur anak saat anak mengerjakan tugas. guru telah menerapkan pemberian penguatan verbal sebesar 100%. Guru yang telah menerapkan penguatan dengan mendekati 80%, penguatan sentuhan 40%, penguatan dengan
40 gerak/isyarat 100%, penguatan simbol/benda 40%, dan penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan 100%. (3)
Penelitian yang dilaksanakan oleh Tutik Wulidyawati (2013) dari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Variasi dan Fungsi Pemberian Penguatan dalam Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas V Sekolah Dasar Se-Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penguatan yang digunakan guru bahasa Jawa seKecamatan Ngampel bervariasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi pemberian penguatan dibagi menjadi dua yaitu penguatan positif dan negatif. Variasi yang dilakukan adalah (1) penguatan verbal
(2)
gabungan penguatan verbal dengan gerak/isyarat (3) gabungan penguatan verbal dengan pendekatan kepada anak (5) gabungan penguatan verbal dengan kegiatan. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa fungsi pemberian penguatan adalah untuk meningkatkan perhatian dan motivasi belajar siswa. (4)
Penelitian yang dilaksanakan oleh Novita Ardiyansari (2012), dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul “Hubungan Keterampilan Memberikan Penguatan Verbal dan Penguatan Non Verbal dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Se-Gugus II Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul Tahun Ajaran 2011/2012”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif dan signifikan penguatan verbal dan non verbal terhadap motivasi belajar siswa pada taraf signifikansi untuk penguatan verbal sebesar 37,052%
41 sedangkan untuk penguatan non verbal sebesar 57,348% dengan koefisien korelasi sebesar 0,944. (5)
Penelitian yang dilaksanakan oleh Fitri Lovita (2013), dari Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang yang berjudul “Pengaruh Penguatan Guru dan Perhatian Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMK Pekanbaru Riau”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara penguatan guru terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau, (2) terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau, (3) terdapat pengaruh yang signifikan antara penguatan guru dan perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau.
(6)
Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi Wahyu Nugraheni (2011) dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang berjudul “Pengaruh Pemberian Penguatan (Reinforcement) dan Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA N 1 Klego Boyolali Tahun 2010/2011”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:(1) Ada pengaruh yang signifikan pemberian penguatan (reinforcement) terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Klego Boyolali tahun 2010/2011. Terbukti dari hasil perhitungan diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel atau 0,553 > 0,312; (2) Ada pengaruh yang signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N
42 1Klego Boyolali tahun 2010/2011. Terbukti dari hasil perhitungan diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel atau 0,462 > 0,312; (3) Ada pengaruh yang signifikan antara pemberian penguatan (reinforcement) dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 Klego Boyolali tahun 2010/2011. Terbukti dari hasil perhitungan diperoleh F hitung lebih besar dari F tabel atau 13,54 > 3,26. (7)
Penelitian yang dilakukan oleh Elok Dwi Pertiwi (2013) dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember yang berjudul “Pengaruh Pemberian Penguatan Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Pakusari Tahun Ajaran 2012/2013”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian penguatan berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Pakusari.
(8)
Penelitian yang dilakukan oleh Lia Novitasari (2013) dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang berjudul “Pengaruh Pemberian Penguatan dan Belajar Mandiri Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan antara pemberian penguatan (reinforcement) dan belajar mandiri terhadap prestasi belajar mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi siswa kelas X Program
43 Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013. (9)
Penelitian yang dilaksanakan oleh Lawrence Weinstein dari Universitas Melbourne dan Vincent M. Colucci dari Universitas Maine yang diterbitkan pada tahun 1970 yang berjudul “Peningkatan Nilai Tambahan Melalui Penguatan Verbal”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah diberi penguatan verbal, siswa lebih cepat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Siswa yang mendapatkan lebih banyak pujian dapat lebih cepat dan banyak menjawab sehingga memperoleh poin 7, siswa yang mendapatkan pujian dengan jumlah yang sedang mendapatkan poin 3, dan siswa yang mendapatkan sedikit pujian mendapatkan poin 1.
(10) Penelitian yang dilaksanakan oleh Carlos J. Panahon dari Universitas Negeri Minnesota dan Brian K. Martens dari Universitas Syracuse yang diterbitkan pada 31 Mei 2012 yang berjudul “Perbandingan Kelompok yang Tidak Mendapatkan Penguatan dan Kelompok yang Mendapatkan Penguatan terhadap Prestasi Belajar Siswa”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa menurun apabila tidak diberi penguatan dalam proses pembelajaran, dan prestasi belajar siswa meningkat apabila diberi penguatan oleh guru dalam proses pembelajaran.
2.3
Kerangka Berpikir Guru sebagai seorang pendidik menginginkan kesuksesan dalam
pendidikan dan pengajaran bagi siswanya. Namun pada kenyataanya, yaitu dalam
44 proses pembelajaran guru terkadang mengalami suatu kegagalan. Kegagalan belajar siswa tidak sepenuhnya berasal dari diri siswa, tetapi bisa juga dari guru yang tidak berhasil memberikan motivasi dalam membangkitkan semangat siswa untuk belajar. Keberhasilan belajar siswa tidak lepas dari motivasi siswa yang bersangkutan, oleh karena itu pada dasarnya motivasi belajar merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan siswa. Pemberian penguatan verbal sebagai jalur alternatif yang memiliki kontribusi besar terhadap usaha dalam memotivasi belajar siswa menjadi pilihan bagi guru dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dengan memberikan penguatan verbal, siswa merasa dihargai segala prestasi dan juga usahanya. Penguatan verbal merupakan bagian dari perubahan tingkah laku siswa yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (Feed back) bagi si penerima (siswa) atas perbuatannya sebagai suatu tindakan dorongan ataupun koreksi. Pemberian penguatan verbal yang disampaikan secara lisan, dapat dilakukan oleh guru sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Pada prinsipnya pemberian penguatan verbal memiliki tujuan yaitu memberikan umpan balik agar siswa mampu memperthankan dan meningkatkan prestasi maupun tingkah laku yang positif. Semakin maksimal guru dalam memberikan motivasi melalui pemberian penguatan verbal kepada siswa, maka makin tinggi pula keberhasilan pembelajaran itu.
45 Jika pemberian penguatan verbal yang dilakukan guru dalam pembelajaran yang akan menjadi dasar langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran, serta dapat berimbas pada peningkatan motivasi belajar siswa, maka ada pengaruh yang terjadi antara pemberian penguatan verbal dengan motivasi belajar siswa di sekolah yang dapat dilihat dalam bagan di bawah ini:
Pemberian Penguatan Verbal
Motivasi Belajar (Y)
(X) Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
2.4
Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah pada suatu penelitian” (Sugiyono 2013: 64). Berdasarkan kerangka berpikir, maka penulis merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut. Ha : ada pengaruh yang signifikan antara pemberian penguatan verbal terhadap motivasi belajar siswa Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan antara pemberian penguatan verbal terhadap motivasi belajar siswa.
BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bagian metode penelitian berisi hal-hal yang berkaitan dengan metode yang digunakan pada penelitian ini. Hal-hal tersebut antara lain:(1) desainpenelitian; (2) populasi; (3) sampel dan teknik sampling; (4) variabel penelitian dan definisi operasional; (5) metode pengumpulan data; (6) instrumen penelitian; (7) metode analisis data. Uraian selengkapnya sebagai berikut.
3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian ex post facto. Sugiyono dalam Riduwan (2013: 50) mengemukakan bahwa ”penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau angka dalam statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013: 11). Penelitian ini menggunakan model analisis regresi. Model analisis regresi dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa variabel-variabel yang diteliti memiliki hubungan yang fungsional. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan antara 46
47 variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Penelitian ini meneliti tentang pengaruh pemberian penguatan verbal terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas.
(X)
(Y)
Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan: X:
pemberian penguatan verbal
Y:
motivasi belajar
3.2
Populasi Sugiyono (2013: 119) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Tidak jauh berbeda dengan pendapat tersebut, Sukardi (2014: 53) menyatakan bahwa populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas yang berjumlah 224 orang dengan rincian sebagai berikut:
48 Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian
No.
Nama Sekolah Dasar Negeri Se-Gugus Jumlah Siswa Krida Mandala Purwokerto Selatan kelas V 1. SD Negeri 1 Karangpucung 31 2. SD Negeri 2 Karangpucung 38 3. SD Negeri 3 Karangpucung 20 4. SD Negeri 4 Karangpucung 36 5. SD Negeri 5 Karangpucung 22 6. SD Negeri 1 Tanjung 20 7. SD Negeri 2 Tanjung 22 8. SD Negeri 3 Tanjung 35 Jumlah siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus 224 Krida Mandala Purwokerto Selatan Sumber: Data studi pendahuluan di SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas.
3.3
Sampel dan Teknik Sampling Sugiyono (2013: 120) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penulis tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penulis dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Menurut Sugiyono (2013: 122) teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
49 (a)
(b)
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik Probability Sampling antara lain: simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random, area (cluster) sampling (sampling menurut daerah). Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik Nonprobability Sampling meliputi: sampling sistematis, kuota, insidental, purposive, jenuh, snowball. Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik probability samplingbertipe simple random sampling, yakni penulis akan mengambil sampel dari anggota populasi dengan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam populasi tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan cara undian. Penulis menyediakan nama-nama siswa kemudian dilakukan undian seperti pada arisan. Nama yang keluar dijadikan sampel dalam penelitian. Pada penelitian ini jumlah populasi 224 dan ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan tabel Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan 5% sehingga diperoleh sampel sebesar 139 siswa. Dalam penelitian ini, sampel yang akan diambil berupa sampel proporsi karena populasi di setiap sekolah berbeda. Arikunto (2013: 182) berpendapat bahwa “Ada kalanya banyaknya subjek yang terdapat pada setiap wilayah tidak sama. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subjek dari setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding (proporsional) dengan banyaknya subjek pada masing-masing wilayah”. Pengambilan sampel tiap sekolah menggunakan rumus sebagai berikut: ni =
xn
50 Keterangan: ni
: sampel setiap sekolah
n
: jumlah sampel seluruhnya
Ni
: populasi setiap sekolah
N
: jumlah populasi seluruhnya
Riduwan (2013: 18)
Perhitungan pengambilan sampel setiap sekolah dalam penelitian ini disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 3.2 Penarikan Sampel Siswa Kelas V SD Negeri Gugus Krida Mandala
No.
Nama Sekolah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
SD N 1 Karangpucung SD N 2 Karangpucung SD N 3 Karangpucung SD N 4 Karangpucung SD N 5 Karangpucung SD N 1 Tanjung SD N 2 Tanjung SD N 3 Tanjung Jumlah Sumber: Data diolah.
Jumlah Populasi
Proporsi
Sampel
31 38 20 36 22 20 22 35 224
31/224 x 139 = 19,2 38/224 x 139=23,6 20/224x 139= 12,4 36/224 x 139 = 22,3 22/224 x 139= 13,7 20/224 x 139= 12,4 22/224 x 139 = 13,6 35/224 x 139 = 21,7
19 24 12 22 14 12 14 22 139
3.4
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.4.1
Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh penulis untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 63). Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yakni variabel independen dan variabel dependen.
51 3.4.1.1 Variabel Independen (X) Variabel independen sering disebut sebagai variabel bebas. Sugiyono (2013: 64) mengemukakan bahwa “variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu pemberian penguatan verbal dengan indikator yaitu: komponen penguatan verbal, cara/model penggunaan penguatan verbal, dan prinsip penggunaan penguatan verbal. 3.4.1.2 Variabel Dependen (Y) Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat. Menurut Sugiyono (2013: 64), “variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen yaitu motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri SeGugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas dengan indikator yaitu: adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya keinginan yang menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif. 3.4.2
Definisi Operasional Definisi operasional digunakan untuk menyamakan persepsi antara penulis
dengan pembaca terhadap variabel yang digunakan dalam penelitian, sehingga diharapkan dapat menghindari kekeliruan maksud dan tujuan yang ingin dicapai.
52 3.4.2.1 Pemberian Penguatan Verbal Pemberian penguatan verbal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemberian penguatan verbal yang baik dilakukan dengan menggunakan komponen
pemberian
penguatan
verbal,
sesuai
dengan
prinsip-prinsip
penggunaan penguatan verbal, dan cara penggunaan penguatan verbal yang tepat karena antara komponen, prinsip, dan cara ini saling berkesinambungan pelaksanaannya. Berdasarkan latar belakang tersebut dan juga adanya ketentuan pemberian penguatan verbal yang baik agar tujuan pemberian penguatan verbal dapat tercapai, secara operasional pemberian penguatan verbal dalam penelitian ini adalah respon siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas terhadap pemberian penguatan verbal yang dilakukan oleh guru pada saat pembelajaran berlangsung yang meliputi: (1) komponen pemberian penguatan verbal; (2) prinsip-prinsip pemberian penguatan verbal; (3) cara pemberian penguatan verbal. 3.4.2.2 Motivasi Belajar Motivasi belajar mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.Oleh karena itu, secara operasional motivasi belajar dalam penelitian ini adalah respon siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas terhadap motivasi belajarnya, yang meliputi: (1) adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar;
53 (5) adanya keinginan yang menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif.
3.5
Teknik Pengumpulan data Dalam menghimpun dan mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam
penelitian ini, teknik yang di gunakan adalah: 3.5.1
Angket Metode ini digunakan untuk pengumpulan data berbentuk pertanyaan
secara tertulis kepada responden (siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan) untuk dijawab menggunakan angket tertutup. Angket dalam penelitian ini untuk memperoleh data dari variabel pemberian penguatan verbal dan variabel motivasi belajar siswa. Pertanyaan yang disajikan untuk memperoleh data dari variabel pemberian penguatan verbal meliputi komponen penguatan verbal, prinsip-prinsip penggunaan penguatan verbal, dan cara/model penggunaan penguatan verbal. Pertanyaan yang disajikan untuk memperoleh data dari variabel motivasi belajar siswa meliputi: (1) adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar; (5) adanya keinginan yang menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif. Jenis angket yang digunakan dalampenelitian ini yaitu angket tertutup dengan skala likert 4. Menurut Sugiyono (2013: 136) yang dimaksud dengan skala likert yaitu “skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
54 seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial dan dengan skala likert, variabel yang akan diukur, dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun itemitem instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan”. 3.5.2 Dokumentasi Dokumentasi dari asal katanya dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Arikunto (2010: 274) berpendapat bahwa dokumentasi digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa, catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Menurut Riduwan (2013: 43) dokumentasi bertujuan untuk “memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturanperaturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yang relevan dengan penelitian”. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi untuk mengumpulkan data berupa daftar nama siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas, daftar nama guru kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida Mandala Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas, dan foto penelitian.
3.6
Instrumen Penelitian Menurut Riduwan (2013: 69), “instrumen pengumpulan data adalah alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh penulis dalam kegiatannya mengumpulkan
55 data”. Sedangkan menurut Sugiyono (2013: 102) “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.” Jadi, dapat disimpulkan instrumen penelitian adalah pedoman tertulis mengenai soal yang dipersiapkan untuk mendapatkan informasi dari objek yang diteliti. Jumlah instrumen yang digunakan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket/kuosioner. Penelitian ini menggunakan dua angket. Angket pertama digunakan untuk mengukur variabel X yaitu pemberian penguatan verbal, sedangkan angket kedua digunakan untuk mengukur variabel Y yaitu motivasi belajar. Angket dibuat dengan menentukan indikator terlebih dahulu yang kemudian dirumuskan ke dalam kisi-kisi angket uji coba (lampiran 4). Setelah kisi-kisi dibuat selanjutnya menyusun angket yang akan digunakan (lampiran 5). Angket yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk checklist dengan tingkatan-tingkatan nilai untuk setiap alternatif jawaban menggunakan skala likert. Responden diminta untuk memberi tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.Keterangan mengenai alternatif jawaban tersebut sebagai berikut: (1)
Selalu, berarti selalu dilakukan setiap hari dan tidak pernah tidak dilakukan.
(2)
Sering, berarti sering dilakukan dan kadang-kadang tidak dilakukan.
(3)
Jarang, berarti dilakukan tetapi lebih banyak tidak dilakukan.
(4)
Tidak pernah, berarti tidak pernah dilakukan sama sekali.
56 Dalam menginterpretasi data, penulis menggunakan skor pada setiap item pernyataan. Skor untuk setiap item pernyataan dalam angket dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.3 skor untuk setiap butir soal pada SkalaLikert
Jawaban
Skor Pernyataan Positif
Skor Pernyataan Negatif
4 3 2 1
1 2 3 4
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
Sebelum melakukan pengambilan data, instrumen yang telah disusun diuji cobakan terlebih dahulu kepada 32 siswa dalam populasi di luar sampel penelitian (lampiran 3). Adapun populasi siswa uji coba didapat dari hasil pengurangan jumlah populasi penelitian tiap sekolah dengan sampel siswa tiap sekolah, sehingga populasi uji coba adalah 85 siswa. Rinciannya sebagai berikut. Tabel 3.4 Populasi Uji Coba
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Sekolah Dasar SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 3 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 5 Karangpucung SD Negeri 1 Tanjung SD Negeri 2 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung Jumlah Sumber: Data diolah.
Populasi Siswa Uji Coba 31 – 19 = 12 38 – 24 = 14 20 – 12 = 8 36 – 22 = 14 22 – 14 = 8 20 – 12 = 8 22 – 14 = 8 35 – 22 = 13 85 Siswa
Penentuan sampel uji coba angket juga menggunakan rumus proporsional random sampling. Berikut perhitungan populasi sampel siswa uji coba
57 berdasarkan rumus proporsional random sampling. Tabel 3.5 Penarikan Sampel Uji Coba
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Sekolah Dasar
SD N 1 Karangpucung SD N 2 Karangpucung SD N 3 Karangpucung SD N 4 Karangpucung SD N 5 Karangpucung SD N 1 Tanjung SD N 2 Tanjung SD N 3 Tanjung Jumlah Sumber: Data diolah.
Jumlah Populasi Siswa Uji Coba 12 siswa 14 siswa 8 siswa 14 siswa 8 siswa 8 siswa 8 siswa 13 siswa 85 siswa
Sampel Siswa Uji Coba 12 / 85 x 32 = 4,51 = 5 14 / 85 x 32 = 5,27 = 5 8 / 85 x 32 = 3,01 = 3 14 / 85 x 32 = 5,27 = 5 8 / 85 x 32 = 3,01 = 3 8 / 85 x 32 = 3,01 = 3 8 / 85x 32 = 3,01 = 3 13 / 85 x 32 = 4,89 = 5 32 siswa
Instrumen uji coba berupa angket pemberian penguatan verbal dan motivasi belajar.Angket uji coba variabel pemberian penguatan verbal terdapat 35 item soal yang terdiri item pernyataan positif dan item pernyataan negatif. Angket uji coba variabel motivasi belajar terdapat 36 item soal yang terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan negatif. Angket uji coba variabel pemberian penguatan verbal dan variabel motivasi belajar diuji cobakan kepada siswa di luar sampel namun termasuk dalam populasi penelitian. Kisi-kisi angket uji coba variabel pemberian penguatan verbal dan variabel motivasi belajar adalah sebagai berikut:
58 Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Pemberian Penguatan Verbal (Uji Coba)
Dimensi Pemberian Penguatan Verbal (X) Komponen Penguatan Verbal
Indikator Soal
No. Item Pertanyaan Pertanyaan Positif Negatif
Jumlah Item
Kata penguatan 1,2,3,4,33 5,6 13 yang disampaikan guru Kalimat penguatan 7,8,9,10 11,12 yang disampaikan guru Prinsip Hangat dan antusias 13,32 14 11 Penggunaan Hindari penggunaan 15 16 Penguatan penguatan negatif Verbal Bermakna 17,27 28 Penggunaan yang 18,34 19 bervariasi Model/cara Penguatan seluruh 20, 26 21 11 Penggunaan kelompok Penguatan Penguatan yang 22,30 29 Verbal ditunda Penguatan partial 23 35 Penguatan 24,31 25 perorangan Total 23 12 35 Sumber: Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. (Halaman: 118-24) Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar (Uji Coba)
Dimensi Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil
Indikator Ulet Tidak mudah putus asa Mau belajar dari kesalahan
No. Item Jumlah Pernyataan Pernyataan Item Positif Negatif 1, 4, 5 2, 3, 6 6
59
Dimensi Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar Adanya harapan dan cita-cita masa depan
Indikator Dari dalam individu Dari luar individu Belajar penuh semangat
No. Item Jumlah Pernyataan Pernyataan Item Positif Negatif 8, 9, 10, 11 7, 12 6
14, 16, 18
13, 15, 17
Berusaha menjadi lebih baik Keyakinan mencapai tujuan belajar Adanya Penghargaan 20, 21, 22, 19, 23 penghargaan verbal 24 dalam belajar Penghargaan non verbal Adanya Keinginan 26, 28, 30 25, 27, 29 keinginan yang mendalami materi menarik dalam secara mandiri belajar Tekun dalam menghadapi tugas Memperhatikan penjelasan dari guru Adanya Lingkungan 31, 34 32, 33, 35, lingkungan sekolah 36 belajar yang Lingkungan kondusif keluarga Lingkungan masyarakat Total 19 17 Sumber: Uno, Hamzah. B. 2013. Teori Motivasi dan Pengukurannya.
6
6
6
6
36 Jakarta:
Bumi Aksara. Halaman (23) 3.6.1
Validitas Instrumen Instrumen yang baik harus lolos uji validitas. Uji validitas menunjukkan
tingkat keandalan suatu instrumen. Arikunto (2010: 211) ”Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara
60 tepat”. Untuk mengetahui validitas angket maka angket harus diuji coba terlebih dahulu. Instrumen tersebut diujicobakan pada siswa di luar sampel penelitian tetapi masih dalam satu populasi. Data hasil uji coba angket kemudian ditabulasikan untuk mengetahui perolehan skor guna menghitung hasil uji coba (lampiran 8). Dalam menghitung validitas hasil uji coba penulis menggunakan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 17. Dalam pengujian validitas item angket uji coba pemberian penguatan verbal dan angket uji coba motivasi belajar, diketahui n=32 maka r tabel pada taraf kesalahan 0,05 sebesar 0,361. Dalam perhitungan validitas hasil uji coba penulis menggunakan program SPSS versi 17. Langkah-langkah dalam menghitung uji validitas melalui program SPSS menurut Priyatno (2010: 118-9) yaitu “pilih Analyze – Correlate – Bivariate. Pada kotak dialog Bivariate Correlations, semua variabel dimasukkan ke kotak Variables. Pada Correlation Coefficients pilih Pearson dan pada Test of Significance pilih Two-tailed”. Untuk hasil output uji validitas dapat dibaca pada lampiran 9. Dalam pengujian validitas item angket uji coba, diketahui n = 32 dengan dk = n-2 maka r tabel pada taraf kesalahan 0,05 sebesar 0,361. “Suatu item dikatakan valid yaitu manakala nilai dari rhitung> rtabel” (Priyatno, 2010: 120). Oleh karena itu, nilai rhitung dari masing-masing item pada output Correlations dibandingkan dengan nilai rtabel agar diketahui item yang valid. Rekap hasil perhitungan uji validitas terdapat pada lampiran 10.
61 Berdasarkan rekap hasil perhitungan uji validitas, terdapat beberapa item yang valid dan yang tidak valid. Dari 35 item pada angket penguatan verbal yang telah diuji cobakan, terdapat 27 item pernyataan yang valid, yaitu item nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23, 24, 26, 27, 30, 31, 32, 33, 34, 35.. Sementara itu, terdapat 8 item yang tidak valid, yaitu item nomor 5, 11, 14, 21, 22, 25, 28, 29. Sedangkan pada angket motivasi belajar, dari 36 item yang telah diuji cobakan terdapat 24 item yang valid yaitu nomor 2, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 13, 16, 18, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35.. Sementara item yang tidak valid ada 10, yaitu nomor 1, 3, 8, 10, 12, 14, 15, 17, 19, 23, 32, 36. 3.6.2
Reliabilitas Instrumen Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto 2010: 221). Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan konsisten jika pengukuran tersebut diulang (Priyatno 2010: 97). Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan metode Cronbach Alpha. pengujian reliabilitas ini menggunakan software Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 17. Langkah-langkah uji reliabilitas yaitu pilih Analyze – Scale – Reliability Analiysis. Pada kotak dialog Reliability Analyze, item-item yang valid dimasukkan pada kotak items. Selanjutnya pada Statistics, pada bagian Descriptives for pilih Scale if item deleted. Kemudian
62 Continue, pada Model pilih Alpha lalu OK. Hasil perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada output Reliability Statistics dilihat angka pada Cronbach’s Alpha (Priyatno, 2010: 121-2). Output hasil perhitungan reliabilitas terdapat pada lampiran 11. Sebelum melakukan perhitungan dengan menu tersebut, data yang dimasukkan harus dipastikan hanya data item yang valid saja. Menurut Sekaran dalam Priyatno (2010: 98), “Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik”. Dari pendapat di atas dapat diambil keputusan jika r11> 0,6 maka reliabel, sedangkan jika r11< 0,6 maka tidak reliabel. Dalam penelitian ini, perhitungan dari 27 item penguatan verbal yang valid didapatkan Cronbach’s Alpha sebesar 0,935. Dapat diketahui bahwa data hasil uji coba angket penguatan verbal dinyatakan lolos uji reliabel, karena dapat dibuktikan dengan (0,935 > 0,6). Sedangkan dari 24 item motivasi belajar yang valid didapatkan Cronbach’s Alpha sebesar 0,882, maka diketahui bahwa data hasil uji coba angket motivasi belajar dinyatakan lolos uji reliabel. Hal ini dibuktikan dengan (0,882> 0,6). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka reliabilitas angket dinyatakan baik karena lebih dari 0,8. Dengan demikian 27 item pada angket penguatan verbal dan 24 item angket motivasi belajar yang telah valid dan reliabel digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini.
63
3.7
MetodeAnalisis Data Analisis data merupakan kegiatan mengolah data setelah data dari seluruh
responden atau sumber data yang lain terkumpul. Metode analisis data dalam penelitian ini meliputi: 3.7.1
Analisis Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan
atau memberi gambaran objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono 2013:199). Dalam menganalisis data dengan statistik deskriptif, data yang akan dianalisis berupa data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono 2013: 6). Data dalam penelitian ini berupa skor angket pemberian penguatan verbal dan skor angket motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri SeGugus
Krida
Mandala
Kecamatan
Purwokerto
Selatan
Kabupaten
Banyumas.Analisis deskriptif dilakukan terhadap dua variabel, yaitu sebagai berikut: 3.7.1.1 Analisis Deskriptif Variabel Pemberian Penguatan Verbal Analisis deskriptif variabel pemberian penguatan verbal dilakukan dengan analisis indeks. Analisis indeks digunakan untuk mengetahui persepsi umum responden mengenai sebuah variabel yang diteliti. Jika instrumen menggunakan skala jawaban 4, maka nilai indeks dihitung dengan rumus: Nilai indeks= ((%F1x1) + (%F2x2) + (%F3x3)+ (%F4x4)) / 4
Keterangan:
64 F1 = Frekuensi responden yang menjawab 1 F2 = Frekuensi responden yang menjawab 2 F3 = Frekuensi responden yang menjawab 3 F4 = Frekuensi responden yang menjawab 4 (Ferdinand 2006: 292) 3.7.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Motivasi Belajar Analisis deskriptif variabel motivasi belajar juga dilakukan dengan analisis indeks untuk mengetahui persepsi umum responden mengenai sebuah variabel yang diteliti (Ferdinand 2006: 292). 3.7.2
Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis yang digunakan pada penelitian ini meliputi uji
normalitas dan uji linearitas. Berikut uraian selengkapnya. 3.7.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Penulis menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 17 untuk menghitung normalitas data dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov. Langkah-langkah uji normalitas data dengan bantuan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 17 adalah sebagai berikut: ubah data ke dalam bentuk unstandardized residual. Setelah data diubah, langkah selanjutnya yaitu pilih menu Analyze Non-parametric Test 1-Sample K-S. Kemudian akan muncul kotak dialog dengan nama One-Sample Kolmogorov-Smirnov test. Masukkan variabel Unstandardized Residuals ke kotak Test Variable List. Pada
65 Test Distribution centang (√) Normal. Langkah terakhir yakni klik OK untuk mengakhiri perintah. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada output tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov test pada nilai Asymp. Sig. (2-Tailed). Data normal jika sig> α, untuk taraf signifikan (α) 5%. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut: “Jika signifikansi lebih dari 0,05, maka data berdistribusi normal” (Priyatno 2010: 71). 3.7.2.2 Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan.Pengujian linearitas dilakukanmenggunakan bantuan program SPSS versi 17. Langkah-langkah uji linieritas, yaitu: pilih Analyze, lalu klik Compare Means, dan pilih Means. Muncul kotak dengan nama Means, masukkan variabel penguatan verbal (X) ke kotak Independet List dan variabel motivasi belajar (Y) ke kotak Dependet List. Selanjutnya, klik Options, pada Statistik for First Layer, pilih Test of Linearity, kemudian klik Continue. Langkah terakhir adalah klik OK untuk mengakhiri perintah. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada outputANOVATable pada kolom Sig.baris Linearity. Dasar pengambilan keputusan uji linearitas menurut Priyatno (2010: 73), yaitu: Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan linier, apabila nilai signifikansinya kurang dari 0,05 (Sig < 0,05). 3.7.3
Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis)
66 Teknik pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi sederhana dan koefisien determinasi. Analisis regresi digunakan untuk memprediksi hubungan antara pemberian penguatan verbal dengan motivasi belajar siswa. Koefisien determinasi digunakan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh yang terjadi antara pemberian penguatan verbal terhadap motivasi belajar siswa serta mengetahui persentase pengaruh yang terjadi antara pemberian penguatan verbal dengan motivasi belajar siswa. 3.7.3.1 Analisis Regresi Sederhana Regresi sederhana adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil dengan kata lain regresi dapat diartikan sebagai usaha memperkirakan perubahan (Riduwan 2013: 147). Penulis menggunakan program SPSS versi 17 untuk menghitung analisis regresi sederhana. Langkah-langkah analisis regresi yaitu: Klik Analyze – Regression – Linier. Masukkan variabel motivasi belajar (Y) ke kotak Dependent dan variabel pemberian penguatan verbal (X) pada kotak Independent lalu klik OK (Priyatno 2010: 56-8). Pengambilan keputusan pada analisis regresi sederhana meliputi beberapa hal sebagai berikut: (1)
Analisis Korelasi Menurut Priyatno (2012: 75) pengambilan keputusan tentang hubungan
atau korelasi variabel X terhadap variabel Y yaitu melihat koefisien korelasi pada
67 output kedua (Model Summary) kolom R. Jika angka pada kolom R mendekati 1, maka
hubungan
variabel
X
terhadap
variabel
Y
adalah
kuat
dan
sebaliknya.Menurut Sugiyono (2011: 242) interpretasi koefisien korelasi ada 5 macam dengan ketentuan dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut: Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi
No. 1. 2. 3. 4. 5.
(2)
Angka Koefisien 0,00- 0,199 0,20- 0,399 0,40- 0,599 0,60- 0,799 0,80- 1,000
Kriteria sangat rendah Rendah Sedang Kuat sangat kuat
Persamaan Regresi Sederhana Untuk memperoleh harga a dan b pada persamaan regresi linier sederhana
dapat dilihat pada Output Coefficient pada Unstandarlized Coefficients B: Constant dan pemberian penguatan verbal. (Priyatno 2010: 76).Selanjutnya persamaan regresi ditulis dengan menggunakan rumus: Y=a+bX Keterangan : Y=subjek variabel terikat yang diproyeksikan X= variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu yang diprediksikan a= nilai konstanta harga Y jika X = 0 b= nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y Harga a dan b dapat juga dihitung dengan rumus berikut ini:
68
b
(3)
=
(
)
a
=
Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi yang
dikalikan dengan 100%. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel X mempunyai sumbangan atau ikut menentukan varabel Y. Pada penelitian ini, untuk menghitung besarnya koefisien determinasi dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 17. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: pilih menu Analyze Regression Linear. Masukkan variabel penguatan verbal ke kotak Independent dan variabel motivasi belajar ke kotak Dependent, kemudian klik OK untuk mengakhiri perintah. Besar koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel Model Summaryb kolom R Square.Persentase koefisien determinasi dapat ditentukan dengan rumus :
KP = r2 x 100%
Keterangan: KP = nilai koefisien determinan r2
=nilai koefisien korelasi
3.7.3.2 Uji Hipotesis Pengambilan keputusan tentang signifikansi pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat dilihat pada output keempat (Coefficients) pada kolom t hitung. Jika nilai t hitung > nilai t tabel, maka H0 ditolak, Ha diterima. Artinya, ada
69 pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y (Priyatno 2012: 75). Selain itu, signifikansi pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat juga dilihat pada outputCoefficientskolom Sig. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada output ANOVA kolom Sig. Dasar pengambilan keputusan uji hipotesis, yaitu: jika Sig> 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Namun, jika Sig< 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis serta hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan penulis, maka simpulan dari penelitian ini yaitu besarnya pengaruh pemberian penguatan verbal terhadap motivasi belajar siswa tergolong sedang dengan koefisien R sebesar 0,442. Kontribusi variabel X terhadap variabel Y sebesar 19,5% sedangkan 80,5% ditentukan oleh faktor lain. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pemberian penguatan verbal dengan motivasi belajar. Semakin tinggi pemberian penguatan verbal guru kepada siswa maka motivasi belajar siswa semakin tinggi. Oleh karena itu, semakin tinggi pemberian penguatan verbal guru diharapkan dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa Kelas V SD Negeri Se-Gugus Krida MandalaKecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas.
5.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut. 5.2.1 1)
Bagi Guru Guru hendaknya memberikan penguatan verbal secara variatif kepada 103
104 siswa di setiap pembelajaran, untuk menghindari kejenuhan di dalam suasana kelas dalam situasi pembelajaran. 2)
Guru hendaknya memberikan penguatan verbal disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, untuk siswa kelas rendah berbeda dengan siswa kelas tinggi yang sudah terbiasa dengan pemberian penguatan-penguatan verbal yang monoton saja seperti: sudah bagus, baik sekali, sangat baik, dan lain-lain. Guru harus lebih kreatif dapat dengan memberikan pujian berupa “Ani hebat sekali telah mendapatkan nilai seratus pasti Ani belajar dengan sungguh-sungguh, kalian jangan mau kalah sama Ani yang mendapatkan nilai seratus” atau dapat dengan membangkitkan semangat siswa dengan memberikan pepatah seperti “Tidak ada orang hebat yang malas untuk belajar”.
3)
Guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan memberi penguatan yang bervariasi seperti penghargaan dengan tanda bintang, smile atau senyum, dan hadiah.
4)
Guru hendaknya melakukan kegiatan pembelajaran diselingi dengan menyanyi, memberikan yel-yel atau jargon, menggunakan gambar agar siswa melaksanakan kegiatan belajar di kelas dengan penuh variasi kegiatan yang menyenangkan sehingga siswa semangat mengikuti pembelajaran.
5.2.2 1)
Bagi Kepala Sekolah Kepala sekolah hendaknya memfasilitasi guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, dengan menyediakan peralatan atau media
105 pembelajaran, contohnya gambar yang menarik dan sesuai dengan pelajaran, kertas untuk membuat tanda penghargaan berupa bintang atau smile. 2) Kepala
sekolah
hendaknya
berkomunikasi
dengan
guru
dalam
perkembangan motivasi belajar siswa, sehingga dapat mengambil tindakan bagi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah danmemperbaiki upaya meningkatkan motivasi siswa.
106
DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari. et al. 2010. Guru Profesional. Bandung: Alfabeta. Ardiyansari, Novita. 2012. Hubungan Keterampilan Memberikan Penguatan Verbal dan Penguatan Non Verbal dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Se-Gugus II Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta. , 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Darmadi, Hamid. 2012. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Fadloil, Ach. 2012. Pengaruh Pemberian Penguatan oleh Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas X.3 SMA Negeri 1 Tanggul Jember Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Universitas Jember. Fathurrohman, Pupuh dan Sutikno, Sobry. 2014. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama. Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Universitas Diponegoro. Hurlock, Elizabeth B. 1990. Child Development: Psikologi Perkembangan Anak Jilid 2. Alih Bahasa: dr. Med. Meitasari Tjndrasa. Jakarta: Erlangga. Kasmadi, dan Sunariah, Nia Siti. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta. Kurniawati. 2014. Keterampilan Guru Memberi Penguatan Kepada Anak dalam Metode Pemberian Tugas di Kelompok B TK Aba Dukuh Mantrijeron Yogyakarta. Jurnal. Universitas negeri Yogyakarta.
107 Lovita, Fitri. 2013. Pengaruh Penguatan Guru dan Perhatian Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMK Pekanbaru Riau. Skripsi. Universitas Negeri Padang. Marno, dan Idris. 2010. Strategi dan Metode Pengajaran: Menciptakan Keterampilan Mengajar yang Efektif dan Edukatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Munib, Achmad. 2011. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang; UNNES Press. Murni, Wahid, dkk. 2010. Keterampilan Dasar Mengajar. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Nugraheni, Pratiwi Wahyu. 2011.Pengaruh Pemberian Penguatan (Reinforcement) dan Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA N 1 Klego Boyolali Tahun 2010/2011. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Novitasari, Lia. 2013. Pengaruh Pemberian Penguatan dan Belajar Mandiri Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Panahon, Carlos J dan Martens, Brian. K. 2012. Perbandingan Kelompok yang Tidak Mendapatkan Penguatan dan Kelompok yang Mendapatkan Penguatan terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal. Universitas Negeri Minnesota dan Universitas Syracuse. Pertiwi, Elok Dwi. 2013. Pengaruh Pemberian Penguatan Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Pakusari Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Universitas Jember. Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: MediaKom. Purwanto, M. Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Rifa’i, Achmad dan Anni, Catharina Tri. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press.
108 Sa’ud, Udin Syaefudin. 2010. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2006. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.Bandung: Kencana. Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Soemantri, Mulyani dan Permana, Johar. 1998/1999.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. , 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Uno, Hamzah. B. 2010. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. . 2013. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Usman, Moh. Uzer. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Weinstein, Lawrence dan Colucci, Vincent. M. 1970. Peningkatan Nilai Tambahan Melalui Penguatan Verbal. Jurnal. Universitas Melbourne dan Universitas Maine. Wulidyawati, Tutik. 2013. Variasi dan Fungsi Pemberian Penguatan dalam Pembelajaran Bahasa Jawa kelas V Sekolah Dasar Se-Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
109 Lampiran 1 DAFTAR NAMA SISWA POPULASI PENELITIAN
SD Negeri 1 Karangpucung No. Nama Siswa No. Nama Siswa 1. Fika Avisya Putri 17. Muhammad Bintang Araka 2. Muhammad Ryanur R. A. 18. Muhammad Rizqy M. S 3. Aditya Trilaksono 19. Muhamad Solihin 4. Bayu Aji Nugroho 20. Novia Fitri Listyana 5. Daffa Ainun Nadhif 21. Nur Annisa 6. Dea Ananda Salfani 22. Nur Arif Ramadani 7. Diyan Cahyaningrum 23. Paskhalis Adiel G 8. Evita Serafika Dyah P. 24. Rafi Abyaz Hanif 9. Ezra Hafizh Cahya G. 25. Rifqi Muhi Andiyana 10. Fadilla Aminata Z 26. Wahyu Alip Iguh P. 11. Fikri Arya Rizki N 27. Az Zahra Ramadani 12. Galuh Putra Pradeska 28. Zahra Dwi Karunia 13. Ginda Raya R. 29. Ismi Azizah 14. Hafidzal Yuko N. 30. Aathifah sabiya Laura R. 15. Kandela Intan Utami 31. Salfara Sadreani Arifin 16. Muhammad Rafie Faisal SD Negeri 2 Karangpucung No. Nama Siswa No. Nama Siswa 1. Ajeng Satya A. 20. Muh. Albaihaqi Naufal 2. Bagas Syaeful I. 21. Muh. Andrean D. 3. Cindi Ayuningtyas 22. Nasywa Aulia H. 4. Cindy Alfianita 23. Puput Purwati 5. Damar Galih 24. Putri Cahya 6. Dandi Setya B. 25. Putri Latih 7. Dinda Primas R. 26. Rafi Anggara 8. Dwi Puspitasari 27. Rafiko Dwi 9. Fadhilah 28. Rayhan Malika 10. Fathan Rira R. 29. Reza Andika 11. Firdiansyah Nesa 30. Salwa Aufiya 12. Iqbal Yanuar 31. Shahifah Nur F. 13. Karina Khusnul K. 32. Tegar Catur P. 14. Kenza Dilis A. 33. Venna Sherlyta 15. Laura Satriani 34. Zulfa Putri Y. 16. Mega Safitri 35. Andhika Rian Eka 17. Melianisa H. 36. Ar Rafli Dwi 18. Melisa Nur Fadia 37. Gilang Mahendra 19. Melita Amelia 38. Anandita Norma K. M.
110 SD Negeri 3 Karangpucung Nama Siswa No. Nama Siswa Naufal Ramadani 11. Ahviq Dimas M Faisal Adi Satrio 12. Yesika Afrilia Cesarani Tegar Bramantyo 13. Keti Yuniar Niken Ayu P. 14. Delia Mega R. Natan Nael Suherman 15. Serli Ananta Rizki Moh Zidni 16. Yuan Okan Ringga A. Ega Oktrian Saputra 17. Dimas Oki Nugroho Kharisma Nikmah R. 18. Desi Ika Natasya A. Windi Sania 19. Trio Wanda Putra Diva Jaya M. 11. Yogi Nefriansyah SD Negeri 4 Karangpucung No. Nama Siswa No. Nama Siswa 1. Eko Cahyono 19. Isti Nurlaeli 2. Aji Tegar Hamdani 20. Kamal Abdul Haq 3. Aryo Bagus Pambudi 21. Neni Damayanti 4. Dea Susilawati 22. Nia Setiawati 5. Firman Sarif 23. Nur Malikul Khusna 6. Nanda Setyowati 24. Ridho Muhamad Arbi 7. Airifti Nafisa 25. Safina Nur Fajri A. 8. Defanda Setyo Satrio 26. Shinta Okta Fianingrum 9. Destin Dwi Pangesti 27. Silvia Ayu Aprilia 10. Egi Pindi Setiawan 28. Syahrani Melani Putri 11. Enjela Putri Pradana 29. Uswatun Khasanah 12. Feri Ardianto 30. Verdi Cahyo Nugroho 13. Feri Saputra 31. Wahrudin 14. Frans Deni Setiawan 32. Yoga Pambudi 15. Ibnu Tri Subekti 33. Muhammad Ariq Hilal 16. Irvan Herdiansah 34. Andre Firmansyah 17. Efti Herawati 35. Aris Saktian Karunia 18. Muhammad Faisal N. H 36. Cindy Cahya Lisnaeni SD Negeri 5 Karangpucung No. Nama Siswa No. Nama Siswa 1. Sageta Angga Mardika 12. Iman Setiawan 2. Hani Widya Wati 13. Kinanti Nur Afifah 3. Adi Widodo 14. Rifki Kurniawan 4. Dwi Yunitasari 15. Tenti Pratini 5. Gilang Ardiansyah 16. Vallentina Adinda 6. Yoga Farda Nugroho 17. Susi Ambarwati 7. Achmad Muzaki 18. Abdul Majid 8. Adi Nugroho 19. Andika Bagas 9. Bima Satria Y. 20. Khansa Herbas 10. Christina V. 21. Fajri Rakha No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
111 11.
Denis Imanuel S.
22. Hanif Fahmi SD Negeri 1 Tanjung No. Nama Siswa No. Nama Siswa 1. Anindya Silvana 11. Naja Esa Danti 2. Catur Ahmad T. 12. Naafi Dwiana Pratiwi 3. Esya Ela Saputri 13. Nabila Varrera O. 4. Fausi N. 14. Raikhan Alif M. 5. Ika Uji Apriyani 15. Rafli Gusti Setya P. 6. Imel Tri Andriyani 16. Violant Bilma I. N. 7. Luqman Kusuma R. 17. Wulan Dita Putri 8. Muhammad Reza K. 18. Zahra Gisha Aulya 9. Muhammad Zaki Z. 19. Dhiya Ulhaq R. 10. Novanda Santosa P. 20. Baron Elang Shetura SD Negeri 2 Tanjung No. Nama Siswa No. Nama Siswa 1. Ardianto 12. Maizar Dewantara 2. Ferry Septiyanto 13. Marintin Dwi M. 3. Muhammad Bahrul Ulum 14. Muna Rantika 4. Rifki Hidayatulloh 15. Nadia Cahyaningrum 5. Rahmat Saiful Alim 16. Rayna Najma Zahiyah 6. Alda Sisi Nuraeni 17. Rizky Gayuh Pambudi 7. Amel Cahyani 18. Tsani Nurrokhim R. 8. Bayu Satrio Aji 19. Wanda Ciptaningsih 9. Eka Febri Saputra 20. Nisa Anida 10. Yusuf Saputra 21. Asnan Mustaqim 11. Khikmah Dwi Lestari 22. M. Syahrin Sabirin SD Negeri 3 Tanjung No. Nama Siswa No. Nama Siswa 1. Sri Widiastuti 19. Fendi Eko Prasetyo 2. Irfan Alamsyah 20. Friska Herliana A. 3. Putra Afdul Nur P. 21. Hafies Ndaru Arief W. 4. Rino Wijaya 22. Ikmal Wahyu Nugroho 5. Dion Nurchidayat 23. Ilyas Ananda Syaputra 6. Hikmah Salsabila 24. Laily Latif Nurrohmah 7. Hannah Dwi Ambarwati 25. Nisa Alya Salsabila 8. Monica Indah Suciyanti 26. Nurul Amin 9. Adenna Khansa Nabila 27. Radella Rahma Sabani 10. Adittia Nur Cahyo 28. Ridho Jafar Sidik M. 11. Afifah Febiliana 29. Salshabila Atmanefia N. 12. Agung Ramadani 30. Satria Wibawa Laksono 13. Alifah Falah R. 31. Tegar Rizqi Dwitama 14. Arya Mukti 32. Vitto Dwi Nugroho 15. Arzeti Ika Febrianti 33. Wardani Irsyad Fauzi N. 16. Dewi Rosida 34. Waridatun Nida
112 17. 18.
Dhamar Bagus K. Diva Intan N.
35.
Putra Heri Pebrian
113 Lampiran 2 DAFTAR NAMA SISWA SAMPEL PENELITIAN
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nama Siswa Nur Arif Ramadani Wahyu Alip Iguh P. Daffa Ainun Nadhif M. Rizqy M. S. Fadilla Aminata Z Zahra Dwi Karunia Rifqi Muhi Andiyana Muhammad Bintang Araka Ginda Raya R. Dea Ananda Salfani Az Zahra Ramadani Fikri Arya Rizki N Hafidzal Yuko N. Aditya Trilaksono Muhammad Ryanur R. A. Aathifah sabiya Laura R. Ismi Azizah Galuh Putra Pradeska Nur Annisa Fadhilah Anandita Norma K. M. Karina Khusnul K. Rafiko Dwi Melianisa H. Nasywa Aulia H. Rafi Anggara Firdiansyah Nesa Rayhan Malika Melita Amelia Tegar Catur P. Gilang Mahendra Fathan Rira R. Melisa Nur Fadia Puput Purwati Shahifah Nur F. Bagas Syaeful I. Salwa Aufiya Reza Andika
Asal Sekolah SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung
114 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
Andhika Rian Eka Cindy Alfianita Mega Safitri Dinda Primas R. Putri Cahya Yuan Okan Ringga A. Niken Ayu P. Keti Yuniar Faisal Adi Satrio Tegar Bramantyo Dimas Oki Nugroho Yesika Afrilia Cesarani Ega Oktrian Saputra Yogi Nefriansyah Natan Nael Suherman Trio Wanda Putra Diva Jaya M. Aji Tegar Hamdani Shinta Okta Fianingrum Isti Nurlaeli Nur Malikul Khusna Enjela Putri Pradana Uswatun Khasanah Ridho Muhamad Arbi Nia Setiawati Muhammad Faisal N. H Eko Cahyono Ibnu Tri Subekti Defanda Setyo Satrio Frans Deni Setiawan Kamal Abdul Haq Egi Pindi Setiawan Firman Sarif Feri Saputra Aris Saktian Karunia Wahrudin Silvia Ayu Aprilia Dea Susilawati Muhammad Ariq Hilal Dwi Yunitasari Denis Imanuel S. Fajri Rakha Tenti Pratini Abdul Majid
SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 3 Karangpucung SD Negeri 3 Karangpucung SD Negeri 3 Karangpucung SD Negeri 3 Karangpucung SD Negeri 3 Karangpucung SD Negeri 3 Karangpucung SD Negeri 3 Karangpucung SD Negeri 3 Karangpucung SD Negeri 3 Karangpucung SD Negeri 3 Karangpucung SD Negeri 3 Karangpucung SD Negeri 3 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 5 Karangpucung SD Negeri 5 Karangpucung SD Negeri 5 Karangpucung SD Negeri 5 Karangpucung SD Negeri 5 Karangpucung
115 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126
Yoga Farda Nugroho Hanif Fahmi Iman Setiawan Susi Ambarwati Christina V. Bima Satria Y. Andika Bagas Achmad Muzaki Khansa Herbas Wulan Dita Putri Esya Ela Saputri Luqman Kusuma R. Novanda Santosa P. Muhammad Reza K. Anindya Silvana Imel Tri Andriyani Naja Esa Danti Violant Bilma I. N. Rafli Gusti Setya P. Nabila Varrera O. Nisa Anida Khikmah Dwi Lestari Ferry Septiyanto Marintin Dwi M. Alda Sisi Nuraeni Rahmat Saiful Alim Wanda Ciptaningsih Nadia Cahyaningrum Nurul Amin Friska Herliana A. Nisa Alya Salsabila Vitto Dwi Nugroho Ilyas Ananda Syaputra Dewi Rosida Hikmah Salsabila Rino Wijaya Satria Wibawa Laksono Monica Indah Suciyanti Arya Mukti Agung Ramadani Laily Latif Nurrohmah Ridho Jafar Sidik M. Irfan Alamsyah Dhamar Bagus K.
SD Negeri 5 Karangpucung SD Negeri 5 Karangpucung SD Negeri 5 Karangpucung SD Negeri 5 Karangpucung SD Negeri 5 Karangpucung SD Negeri 5 Karangpucung SD Negeri 5 Karangpucung SD Negeri 5 Karangpucung SD Negeri 5 Karangpucung SD Negeri 1 Tanjung SD Negeri 1 Tanjung SD Negeri 1 Tanjung SD Negeri 1 Tanjung SD Negeri 1 Tanjung SD Negeri 1 Tanjung SD Negeri 1 Tanjung SD Negeri 1 Tanjung SD Negeri 1 Tanjung SD Negeri 1 Tanjung SD Negeri 1 Tanjung SD Negeri 2 Tanjung SD Negeri 2 Tanjung SD Negeri 2 Tanjung SD Negeri 2 Tanjung SD Negeri 2 Tanjung SD Negeri 2 Tanjung SD Negeri 2 Tanjung SD Negeri 2 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung
116 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139
Alifah Falah R. Hannah Dwi Ambarwati Afifah Febiliana Adenna Khansa Nabila Tegar Rizqi Dwitama Muna Rantika Eka Febri Saputra Tsani Nurrokhim R. Maizar Dewantara Yusuf Saputra Baron Elang Shetura Hafies Ndaru Arief W. Rizky Gayuh Pambudi
SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 2 Tanjung SD Negeri 2 Tanjung SD Negeri 2 Tanjung SD Negeri 2 Tanjung SD Negeri 2 Tanjung SD Negeri 1 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 2 Tanjung
117 Lampiran 3 DAFTAR NAMA SISWA UJI COBA ANGKET PENELITIAN
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Siswa Desi Ika Natasya Amalia Serli Ananta Delia Mega Rafiah Laura Satriani Efita Serafika Dyah P. Paskhalis Adiel Gunawan Fika Afisya Putri Muhamad Sholihin Iqbaal Yanuaar Dandi Setya B. Venna Sherlyta Cindy Alfianita Vallentina Adinda Kinanti Nur Afifah Radella Rahma Sabani Difa Intan Nur Fadillah Adittia Nur Cahyo Rayna Najma Zahiyah Efti Herawati Syahrani Melani Putri Safina Nur Fajri Ade k. Aryo Bagus Pambudi Sri Widiastuti Dyan Cahyaningrum Wardani Irsyad Fauzi N. Airifti Nafisa Adi Nugroho M. Syahrin Sabirin Bayu Satrio Aji Naafi Dwiana Pratiwi Fausi Naharussurur Catur Ahmad T.
Asal Sekolah SD Negeri 3 Karangpucung SD Negeri 3 Karangpucung SD Negeri 3 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 2 Karangpucung SD Negeri 5 Karangpucung SD Negeri 5 Karangpucung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 2 Tanjung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 1 Karangpucung SD Negeri 3 Tanjung SD Negeri 4 Karangpucung SD Negeri 5 Karangpucung SD Negeri 2 Tanjung SD Negeri 2 Tanjung SD Negeri 1 Tanjung SD Negeri 1 Tanjung SD Negeri 1 Tanjung
118 Lampiran 4 KISI-KISI ANGKET UJI COBA PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL
Dimensi
Komponen Penguatan Verbal
Prinsip Penggunaan Penguatan Verbal
Model/cara Penggunaan Penguatan Verbal
Total
Indikator
Kata penguatan yang disampaikan guru Kalimat penguatan yang disampaikan guru Hangat dan antusias Hindari penggunaan penguatan negatif Bermakna Penggunaan yang bervariasi Penguatan seluruh kelompok Penguatan yang ditunda Penguatan partial Penguatan perorangan
No. Item Pertanyaan Pertanyaan Positif Negatif 1*, 2*, 3*, 5, 6* 4*, 33* 7*, 8*, 9*, 11, 12* 10* 13*, 32* 15*
14 16*
17*, 27* 18*, 34*
28 19*
20*, 26*
21
22, 30*
29
23* 24*, 31* 23
35* 25 12
Jumlah Item 13
11
11
35
119 KISI-KISI ANGKET UJI COBA MOTIVASI BELAJAR
Dimensi
Indikator
Adanya hasrat dan Ulet keinginan untuk Tidak mudah putus berhasil asa Mau belajar dari kesalahan Adanya dorongan Dari dalam individu dan kebutuhan Dari luar individu dalam belajar Adanya harapan Belajar penuh dan cita-cita masa semangat depan Berusaha menjadi lebih baik Keyakinan mencapai tujuan belajar Adanya Penghargaan verbal penghargaan Penghargaan non dalam belajar verbal Adanya keinginan Keinginan yang menarik mendalami materi dalam belajar secara mandiri Tekun dalam menghadapi tugas Memperhatikan penjelasan dari guru Adanya Lingkungan sekolah lingkungan belajar Lingkungan yang kondusif keluarga Lingkungan masyarakat Total
No. Item Jumlah Item Pernyataan Pernyataan Positif Negatif 1, 4*, 5* 2*, 3, 6* 6
8, 9*, 10, 11*
7*, 12
6
14, 16*, 18*
13*, 15, 17
6
20*, 21*, 22*, 24*
19, 23
6
26*, 28*, 30*
25*, 27*, 29*
6
31*, 34*
32, 33*, 35*, 36
6
19
17
36
120 Lampiran 5 ANGKET UJI COBA PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL NAMA
:
NO. ABSEN
:
KELAS
:
SEKOLAH
:
Petunjuk pengisian angket: 1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan! 2. Tulislah nama, kelas, dan nomor absen adik-adik terlebih dahulu! 3. Bacalah angket ini dengan seksama dan jawablah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya! 4. Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang disediakan! 5. Setelah angket selesai dijawab, kumpulkan di depan kelas! 6. Atas kesediaannya mengisi angket ini, saya ucapkan terima kasih! 7. Pilihan jawaban: a. Selalu
: selalu dilakukan setiap hari.
b. Sering
: sering dilakukan dan kadang-kadang tidak dilakukan
c. Jarang
: jarang dilakukan dan sering tidak dilakukan.
d. Tidak pernah
: tidak pernah dilakukan sama sekali.
ANGKET PENGUATAN VERBAL No. 1.
2.
Pernyataan Saat saya mengerjakan tugas dengan baik, bapak/ibu guru berkata “hebat”. Bapak/ibu guru berkata “ya/benar/tepat” apabila saya menjawab pertanyaan dengan benar.
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
121 No. 3.
4. 5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Pernyataan Bapak/ibu guru berkata “pintar/pandai” apabila saya mendapat nilai yang bagus. Apabila saya mengerjakan PR, bapak/ibu guru berkata “rajin”. Saat saya mengerjakan soal dengan salah, bapak/ibu guru berkata “bodoh”. Bapak/ibu guru hanya diam saja apabila saya mengerjakan soal dengan benar. Ketika saya berhasil mendapat nilai yang baik saat ulangan, bapak/ibu guru berkata “Kamu hebat/nilai kamu bagus sekali!” Bapak ibu guru memberikan nasihat dengan berkata “Belajar yang rajin ya!” kepada saya. Bapak/ibu guru berkata “Ya pendapatmu/jawabanmu bagus dan tepat sekali!” saat saya dapat mengutarakan pendapat/menjawabpertanyaan. Ketika saya berhasil menjawab soal/pertanyaan dengan benar, bapak/ibu guru berkata “Jawabanmu benar/tepat sekali!” Saat saya tidak mengerjakan PR, bapak/ibu guru berkata “dasar anak malas” Saat saya dapat mengerjakan tugas dengan benar, bapak/ibu guru hanya diam saja tidak memberikan pujian kepada saya. Bapak/ibu guru memberikan nasehat kepada siswa dengan nada lemah lembut.
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
122 No.
Pernyataan
14.
Bapak/ibu guru memberikan nasehat dengan membentakmbentak. Saat siswa melakukan kesalahan, bapak/ibu guru membenarkan dengan berkata “tidak apa-apa, lain kali tidak boleh begitu ya”. Bapak/ibu guru marah sambil berkata keras saat saya tidak dapat mengerjakan soal. Saya merasa senang apabila mendapatkan ucapan terimakasih setelah membantu bapak/ibu guru. Saat saya mendapat nilai bagus, bapak/ibu guru memberikan ucapan selamat dan mengajak siswa lain untuk memberikan tepuk tangan. Bapak/ibu guru hanya diam saja ketika saya dapat mengerjakan soal di depan kelas. Bapak/ibu guru berkata “kalian hebat!” kepada kelompok diskusi yang dapat mengerjakan tugas kelompok dengan benar. Saat kelas ramai dan berisik, bapak/ibu guru marah-marah kepada seluruh siswa. Bapak/ibu guru membacakan cerita yang menarik setelah siswa mengerjakan ulangan harian dan mendapat nilai bagus. Saat jawaban saya kurang lengkap, bapak/ibu guru berkata “ya bagus, hampir tepat”, kemudian menyuruh teman lain menjawab.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
123 No.
Pernyataan
24.
Setiap saya menjawab pertanyaan dengan benar bapak/ibu guru langsung memberikan pujian/pengakuan dengan menyebut nama saya. Ketika saya tidak dapat mengerjakan soal di papan tulis, bapak/ibu guru mendiamkan dan membiarkan saya. Bapak/ibu guru memberikan nasehat kepada seluruh siswa di kelas. Saya menjadi semangat belajar ketika saya dapat mengerjakan soal dengan benar dan saya mendapat pujian dari bapak/ibu guru. Saya menjadi malas ketika saya mengerjakan soal dengan salah dan bapak/ibu guru memarahi saya. Ketika akan mengerjakan soal ulangan, bapak/ibu guru diam dan tidak mengatakan akan memberikan hadiah kepada siswa yang mendapatkan nilai bagus. Ketika siswa mendapatkan nilai ulangan yang tinggi, bapak/ibu guru langsung memberikan bintang kepada siswa tersebut. Bapak/ibu guru memberikan selamat kepada saya di depan kelas ketika saya mendapat nilai tinggi. Ketika saya melakukan kesalahan, bapak/ibu guru memberi nasehat kepada saya untuk lebih baik lagi.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
124 No.
Pernyataan
33.
Ketika saya mengerjakan soal di depan kelas dengan benar, bapak/ibu guru berkata “bagus”. Bapak/ibu guru mendekati saya menanyakan mengapa saya tidak bisa mengerjakan soal dan membantu saya sampai saya paham dan bisa mengerjakan soal. Ketika saya salah mengerjakan soal di depan kelas, bapak/ibu guru memarahi saya dan tidak menunjuk siswa lain untuk memperbaikinya.
34.
35.
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
125 ANGKET UJI COBA MOTIVASI BELAJAR NAMA : NO. ABSEN
:
KELAS :
SEKOLAH
:
Petunjuk pengisian angket: 1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan! 2. Tulislah nama, kelas, dan nomor absen adik-adik terlebih dahulu! 3. Bacalah angket ini dengan seksama dan jawablah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya! 4. Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang disediakan! 5. Setelah angket selesai dijawab, kumpulkan di depan kelas! 6. Atas kesediaannya mengisi angket ini, saya ucapkan terima kasih! 7. Pilihan jawaban: a. Selalu
: selalu dilakukan setiap hari.
b. Sering
: sering dilakukan dan kadang-kadang tidak dilakukan
c. Jarang
: jarang dilakukan dan sering tidak dilakukan.
d. Tidak pernah
: tidak pernah dilakukan sama sekali.
ANGKET MOTIVASI BELAJAR No. 1. 2. 3. 4.
Pernyataan Saya mengerjakan soal tanpa disuruh guru. Saya malas mengerjakan soal latihan. Saya menyerah jika soal yang saya kerjakan sulit. Saya terus mencoba mengerjakan tugas sampai bisa dan selesai.
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
126 No. 5.
6.
7. 8. 9.
10.
11. 12. 13. 14. 15.
16. 17. 18.
19. 20.
Pernyataan Saya bersedia menerima hukuman apabila saya berbuat salah. Jika guru memberikan tugas di kelas, saya lebih suka bergurau dengan teman dan mencontek jika akan dikumpulkan. Saya menunda-nunda dalam mengerjakan tugas rumah Saya segera mematikan televisi saat waktu belajar tiba. Saya mengulangi materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Orangtua saya bertanya tentang pelajaran yang telah diajarkan bapak/ibu guru di sekolah. Bapak/ibu guru membantu saya dalam belajar di sekolah. Keluarga saya membuat gaduh saat saya belajar di rumah. Saya malas mengerjakan tugas dari bapak/ibu guru. Saya semangat mengikuti pelajaran di sekolah. Apabila saya tidak bisa mengerjakan soal ulangan, saya mencontek pekerjaan teman. Saya bertanya pada guru jika tidak paham. Saya mengerjakan tugas dengan asal-asalan. Saya mengerjakan soal-soal latihan agar lancar dalam mengerjakan ulangan. Saya diejek teman ketika mendapat nilai rendah. Saya mendapatkan ucapan terima kasih apabila saya dapat membantu bapak/ibu guru.
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
127 No.
Pernyataan
21.
Saya mendapat nasihat dari guru maupun orang tua agar rajin belajar. Bapak/ibu guru tersenyum apabila saya mengerjakan soal di papan tulis dengan benar. Saat diskusi kelompok bapak/ibu guru hanya duduk di depan kelas. Saya mendapat tepuk tangan atau acungan jempol dari bapak/ibu guru apabila nilai ulangan saya bagus. Saya malas membaca kembali materi yang sudah diajarkan bapak/ibu guru. Saya mempelajari terlebih dahulu materi-materi yang akan disampaikan oleh guru. Saya menyuruh orang tua/saudara saya untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Saya merasa senang apabila dapat menyelesaikan tugas dari guru. Saya merasa malas mendengarkan penjelasan dari guru ketika jam pelajaran. Saya memperhatikan penjelasan dari bapak/ibu guru dengan seksama. Bapak/ibu guru membantu saya ketika mengalami kesulitan dalam mempelajari suatu materi. Teman di kelas membuat gaduh saat pelajaran berlangsung. Orang tua/saudara saya membiarkan saja saat saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan pekerjaan rumah.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
128 No.
Pernyataan
34.
Orang tua menasehati saya agar rajin belajar. Lingkungan sekitar rumah saya kotor dan gaduh sehingga membuat saya malas belajar. Pada pukul 19.00-21.00, di lingkungan sekitar rumah saya sangat berisik karena ada anak-anak atau tetangga yang sedang bermain.
35.
36.
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
129 Lampiran 6 KISI-KISI ANGKET PENELITIAN PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL Dimensi
Komponen Penguatan Verbal
Prinsip Penggunaan Penguatan Verbal
Model/cara Penggunaan Penguatan Verbal
Total
Indikator
Kata penguatan yang disampaikan guru Kalimat penguatan yang disampaikan guru Hangat dan antusias Hindari penggunaan penguatan negatif Bermakna Penggunaan yang bervariasi Penguatan seluruh kelompok Penguatan yang ditunda Penguatan partial Penguatan perorangan
No. Item Pertanyaan Pertanyaan Positif Negatif 1,2,3,4,33 6 7,8,9,10
12
13,32 15
16
17,27 18,34
19
Jumlah Item 11
9
20, 26
7
30 23 24,31 22
35 5
27
130 KISI-KISI ANGKET PENELITIAN MOTIVASI BELAJAR
Dimensi
Indikator
Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil
Ulet Tidak mudah putus asa Mau belajar dari kesalahan Dari dalam individu Dari luar individu
Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar Adanya harapan dan cita-cita masa depan
Belajar penuh semangat Berusaha menjadi lebih baik Keyakinan mencapai tujuan belajar Adanya Penghargaan verbal penghargaan dalam Penghargaan non belajar verbal Adanya kegiatan Keinginan yang menarik mendalami materi dalam belajar secara mandiri Tekun dalam menghadapi tugas Memperhatikan penjelasan dari guru Adanya lingkungan Lingkungan sekolah belajar yang Lingkungan kondusif keluarga Lingkungan masyarakat Total
Lampiran 7
No. Item Jumlah Item Pernyataan Pernyataan Positif Negatif 4, 5 2, 6 4
9, 11
7
3
16, 18
13
3
20, 21, 22, 24
4
26, 28, 30
25, 27, 29
6
31, 34
33, 35
4
15
9
24
131 ANGKET PENELITIAN PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL NAMA
:
NO. ABSEN
:
KELAS
:
SEKOLAH
:
Petunjuk pengisian angket: 1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan! 2. Tulislah nama, kelas, dan nomor absen adik-adik terlebih dahulu! 3. Bacalah angket ini dengan seksama dan jawablah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya! 4. Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang disediakan! 5. Setelah angket selesai dijawab, kumpulkan di depan kelas! 6. Atas kesediaannya mengisi angket ini, saya ucapkan terima kasih! 7. Pilihan jawaban: a. Selalu
: selalu dilakukan setiap hari.
b. Sering
: sering dilakukan dan kadang-kadang tidak dilakukan
c. Jarang
: jarang dilakukan dan sering tidak dilakukan.
d. Tidak pernah
: tidak pernah dilakukan sama sekali.
ANGKET PENGUATAN VERBAL No. 1.
2.
No.
Pernyataan
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
Saat saya mengerjakan tugas dengan baik, bapak/ibu guru berkata “hebat”. Bapak/ibu guru berkata “ya/benar/tepat” apabila saya menjawab pertanyaan dengan benar.
Pernyataan
132 3.
Bapak/ibu guru berkata “pintar/pandai” apabila saya mendapat nilai yang bagus. 4. Apabila saya mengerjakan PR, bapak/ibu guru berkata “rajin”. 6. Bapak/ibu guru hanya diam saja apabila saya mengerjakan soal dengan benar. 7. Ketika saya berhasil mendapat nilai yang baik saat ulangan, bapak/ibu guru berkata “Kamu hebat/nilai kamu bagus sekali!” 8. Bapak ibu guru memberikan nasihat dengan berkata “Belajar yang rajin ya!” kepada saya. 9. Bapak/ibu guru berkata “Ya pendapatmu/jawabanmu bagus dan tepat sekali!” saat saya dapat mengutarakan pendapat/menjawabpertanyaan. 10. Ketika saya berhasil menjawab soal/pertanyaan dengan benar, bapak/ibu guru berkata “Jawabanmu benar/tepat sekali!” 12. Saat saya dapat mengerjakan tugas dengan benar, bapak/ibu guru hanya diam saja tidak memberikan pujian kepada saya. 13. Bapak/ibu guru memberikan nasehat kepada siswa dengan nada lemah lembut. 15. Saat siswa melakukan kesalahan, bapak/ibu guru membenarkan dengan berkata “tidak apa-apa, lain kali tidak boleh begitu ya”. 16. Bapak/ibu guru marah sambil berkata keras saat saya tidak dapat mengerjakan soal. No. Pernyataan 17.
Saya merasa senang apabila
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
133
18.
19.
20.
23.
24.
26.
27.
30.
No. 31.
mendapatkan ucapan terimakasih setelah membantu bapak/ibu guru. Saat saya mendapat nilai bagus, bapak/ibu guru memberikan ucapan selamat dan mengajak siswa lain untuk memberikan tepuk tangan. Bapak/ibu guru hanya diam saja ketika saya dapat mengerjakan soal di depan kelas. Bapak/ibu guru berkata “kalian hebat!” kepada kelompok diskusi yang dapat mengerjakan tugas kelompok dengan benar. Saat jawaban saya kurang lengkap, bapak/ibu guru berkata “ya bagus, hampir tepat”, kemudian menyuruh teman lain menjawab. Setiap saya menjawab pertanyaan dengan benar bapak/ibu guru langsung memberikan pujian/pengakuan dengan menyebut nama saya. Bapak/ibu guru memberikan nasehat kepada seluruh siswa di kelas. Saya menjadi semangat belajar ketika saya dapat mengerjakan soal dengan benar dan saya mendapat pujian dari bapak/ibu guru. Ketika siswa mendapatkan nilai ulangan yang tinggi, bapak/ibu guru langsung memberikan bintang kepada siswa tersebut.
Pernyataan Bapak/ibu guru memberikan
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
134
32.
33.
34.
35.
selamat kepada saya di depan kelas ketika saya mendapat nilai tinggi. Ketika saya melakukan kesalahan, bapak/ibu guru memberi nasehat kepada saya untuk lebih baik lagi. Ketika saya mengerjakan soal di depan kelas dengan benar, bapak/ibu guru berkata “bagus”. Bapak/ibu guru mendekati saya menanyakan mengapa saya tidak bisa mengerjakan soal dan membantu saya sampai saya paham dan bisa mengerjakan soal. Ketika saya salah mengerjakan soal di depan kelas, bapak/ibu guru memarahi saya dan tidak menunjuk siswa lain untuk memperbaikinya.
135 ANGKET PENELITIAN MOTIVASI BELAJAR NAMA : NO. ABSEN
:
KELAS :
SEKOLAH
:
Petunjuk pengisian angket: 1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan! 2. Tulislah nama, kelas, dan nomor absen adik-adik terlebih dahulu! 3. Bacalah angket ini dengan seksama dan jawablah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya! 4. Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang disediakan! 5. Setelah angket selesai dijawab, kumpulkan di depan kelas! 6. Atas kesediaannya mengisi angket ini, saya ucapkan terima kasih! 7. Pilihan jawaban: a. Selalu
: selalu dilakukan setiap hari.
b. Sering
: sering dilakukan dan kadang-kadang tidak dilakukan
c. Jarang
: jarang dilakukan dan sering tidak dilakukan.
d. Tidak pernah
: tidak pernah dilakukan sama sekali.
ANGKET MOTIVASI BELAJAR
No. 2. 4.
5.
Pernyataan Saya malas mengerjakan soal latihan. Saya terus mencoba mengerjakan tugas sampai bisa dan selesai. Saya bersedia menerima hukuman apabila saya berbuat salah.
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
136 No. 6.
7. 9.
11. 13. 16. 18.
20.
21.
22.
24.
25.
26.
27.
28.
Pernyataan Jika guru memberikan tugas di kelas, saya lebih suka bergurau dengan teman dan mencontek jika akan dikumpulkan. Saya menunda-nunda dalam mengerjakan tugas rumah Saya mengulangi materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Bapak/ibu guru membantu saya dalam belajar di sekolah. Saya malas mengerjakan tugas dari bapak/ibu guru. Saya bertanya pada guru jika tidak paham. Saya mengerjakan soal-soal latihan agar lancar dalam mengerjakan ulangan. Saya mendapatkan ucapan terima kasih apabila saya dapat membantu bapak/ibu guru. Saya mendapat nasihat dari guru maupun orang tua agar rajin belajar. Bapak/ibu guru tersenyum apabila saya mengerjakan soal di papan tulis dengan benar. Saya mendapat tepuk tangan atau acungan jempol dari bapak/ibu guru apabila nilai ulangan saya bagus. Saya malas membaca kembali materi yang sudah diajarkan bapak/ibu guru. Saya mempelajari terlebih dahulu materi-materi yang akan disampaikan oleh guru. Saya menyuruh orang tua/saudara saya untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Saya merasa senang apabila dapat menyelesaikan tugas dari guru.
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
137 No.
Pernyataan
29.
Saya merasa malas mendengarkan penjelasan dari guru ketika jam pelajaran. Saya memperhatikan penjelasan dari bapak/ibu guru dengan seksama. Bapak/ibu guru membantu saya ketika mengalami kesulitan dalam mempelajari suatu materi. Orang tua/saudara saya membiarkan saja saat saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Orang tua menasehati saya agar rajin belajar. Lingkungan sekitar rumah saya kotor dan gaduh sehingga membuat saya malas belajar.
30.
31.
33.
34. 35.
Selalu
Sering
Jarang
Tidak Pernah
Lampiran 8
SKOR UJI COBA ANGKET PENGUATAN VERBAL No. 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 2 2 4 3 3
3 4 2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 1 1 1 4 3 3
4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 1 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3
6 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 3 3 2 4 4 4 4 4 2 1 4 4 2
7 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 4 3 4
8 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 2 4
9 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 2 4 2 3 3 2 2 1 2 2 4 3 3
10 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 2 2 4 2 2 3 2 1 2 4 3 3
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 2 3 4 4 2
12 4 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3
13 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4 3 2 1 3 4 2 2 2 4 2 1 3 4 4 2 4
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 3 3
15 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3
17 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
Nomor Item 18 19 20 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 2 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 1 4 2 2 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 1 3 1 4 4 4 3 3 3 4 3 4
21 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 2 4 1 4 1 2 3
22 2 1 2 3 3 2 3 1 3 1 1 3 3 2 3 3 2 1 2 3 2 4 3 1 3 3 1 2 1 3 2 4
23 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 2 3 1 3 3 1 2 3
24 4 1 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 4 2 2 2 1 2 1 4 3 3
25 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
26 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4
27 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 2 2 4 3 3
28 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3
29 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 1 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 3
30 4 1 1 2 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 2 4 2 1 2 2 2 2 3 1 2 3 1 1 1 4 3 3
31 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 1 2 3 2 3 4 2 2 3 3 2 1 4 3 3
32 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 2 4
33 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 2 2 2 4 2 4
34 4 4 4 2 4 4 4 1 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 2 2 4 4 3 3 2 4 3 2 1 4 2 4
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3
138
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3
SKOR UJICOBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR No. 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3 4 3 1 4 4 4 4 3 4 4 1
4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2
5 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 2 2
6 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3
7 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3
8 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 1 4 3 3
9 4 1 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4
10 2 2 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 3
11 4 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 2 3
12 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3
14 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
16 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 2 4 2 3
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3
18 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3
Nomor Item 19 20 21 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 3 2 4 4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 1 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3
22 3 3 2 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3
23 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3
24 3 1 2 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3
26 3 4 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 3 3
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3
28 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
30 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3
31 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3
32 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 1 2 2 2 4 2 3 1 2 3 2 3 3 1 2 2 3 1 4 2 4 3
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 1 3 4 3 3
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
35 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3
36 4 4 3 4 4 2 3 2 2 1 3 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 2 4 3
139
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 2 1 1 3 3 4 3 1 3 3 2 1 2 2 3 3 4 2 2 4 2 2 1 1 2 2 1 1 1 3 3 1
140 Lampiran 9 OUTPUT UJI VALIDITAS UJI COBA ANGKET PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL Correlations item1
item2
item3
item4
item5
item6
item7
skortotal
Pearson Correlation
.725**
Sig. (2-tailed)
,000
N Pearson Correlation
32 .604**
Sig. (2-tailed)
,000
N Pearson Correlation
32 .844**
Sig. (2-tailed)
,000
N Pearson Correlation
32 .617**
Sig. (2-tailed)
,000
N Pearson Correlation
32 ,298
Sig. (2-tailed)
,097
N Pearson Correlation
32 .557**
Sig. (2-tailed)
,001
N Pearson Correlation
32 .841**
Sig. (2-tailed)
,000
141
item8
item9
item10
item11
item12
item13
item14
item15
N Pearson Correlation
32 .422*
Sig. (2-tailed)
,016
N Pearson Correlation
32 .700**
Sig. (2-tailed)
,000
N Pearson Correlation
32 .837**
Sig. (2-tailed)
,000
N Pearson Correlation
32 ,289
Sig. (2-tailed)
,109
N Pearson Correlation
32 .399*
Sig. (2-tailed)
,024
N Pearson Correlation
32 .427*
Sig. (2-tailed)
,015
N Pearson Correlation
32 ,325
Sig. (2-tailed)
,070
N Pearson Correlation
32 .449**
Sig. (2-tailed)
,010
N
32
142 item16
item17
item18
item19
item20
item21
item22
item23
Pearson Correlation
.405*
Sig. (2-tailed)
,021
N Pearson Correlation
32 .400*
Sig. (2-tailed)
,023
N Pearson Correlation
32 .611**
Sig. (2-tailed)
,000
N Pearson Correlation
32 .373*
Sig. (2-tailed)
,035
N Pearson Correlation
32 .600**
Sig. (2-tailed)
,000
N Pearson Correlation
32 ,108
Sig. (2-tailed)
,556
N Pearson Correlation
32 ,298
Sig. (2-tailed)
,097
N Pearson Correlation
32 .462**
Sig. (2-tailed)
,008
N
32
143 item24
item25
item26
item27
item28
item29
item30
item31
Pearson Correlation
.730**
Sig. (2-tailed)
,000
N Pearson Correlation
32 ,036
Sig. (2-tailed)
,846
N Pearson Correlation
32 .490**
Sig. (2-tailed)
,004
N Pearson Correlation
32 .712**
Sig. (2-tailed)
,000
N Pearson Correlation
32 ,219
Sig. (2-tailed)
,229
N Pearson Correlation
32 ,066
Sig. (2-tailed)
,721
N Pearson Correlation
32 .777**
Sig. (2-tailed)
,000
N Pearson Correlation
32 .774**
Sig. (2-tailed)
,000
N
32
144 item32
item33
item34
item35
Pearson Correlation
.627**
Sig. (2-tailed)
,000
N Pearson Correlation
32 .679**
Sig. (2-tailed)
,000
N Pearson Correlation
32 .567**
Sig. (2-tailed)
,001
N Pearson Correlation
32 .439*
Sig. (2-tailed)
,012
N skortotal Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
32 1
32
145 OUTPUT UJI VALIDITAS UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR Correlations item1
item2
item3
item4
item5
item6
item7
item8
item9
item10
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson
skortotal ,332 ,063 32 .383* ,030 32 .351* ,049 32 .428* ,015 32 .452** ,009 32 .409* ,020 32 .520** ,002 32 ,315 ,079 32 .434* ,013 32 .360*
146
item11
item12
item13
item14
item15
item16
item17
item18
item19
item20
Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
,043 32 .456** ,009 32 ,241 ,184 32 .383* ,030 32 ,246 ,174 32 ,161 ,378 32 .642** ,000 32 -,037 ,840 32 .787** ,000 32 ,242 ,183 32 .600** ,000 32
147 item21
item22
item23
item24
item25
item26
item27
item28
item29
item30
item31
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.645** ,000 32 .464** ,007 32 ,295 ,101 32 .524** ,002 32 .448* ,010 32 .545** ,001 32 .383* ,030 32 .550** ,001 32 .426* ,015 32 .584** ,000 32 .657** ,000
148 N item32 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N item33 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N item34 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N item35 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N item36 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N skortotal Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
32 -,011 ,954 32 .619** ,000 32 .409* ,020 32 .387* ,028 32 -,013 ,944 32 1
32
149 Lampiran 10 REKAPITULASI UJI VALIDITAS UJI COBA ANGKET PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL dengan r tabel = 0,361. Taraf signifikansi = 0,05 dan n = 32, dk = n-2
Nomor Item Item 1
Pearson Correlation 0,725
Validitas Valid
Nomor Item Item 21
Pearson Correlation 0,108
Item 2
Validitas
0,604
Valid
Item 22
0,298
Item 3 Item 4 Item 5
0,844 0,617 0,298
Item 23 Item 24 Item 25
0,462 0,730 0,036
Item 6 Item 7 Item 8
0,557 0,841 0,422
Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid
Item 26 Item 27 Item 28
0,490 0,712 0,219
Item 9
0,700
Valid
Item 29
0,066
Item 10 Item 11
0,837 0,289
Item 30 Item 31
0,777 0,774
Item 12 Item 13 Item 14
0,399 0,427 0,325
Item 32 Item 33 Item 34
0,627 0,679 0,567
Valid Valid Valid
Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20
0,449 0,405 0,400 0,611 0,373 0,600
Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid
Item35
0,439
Valid
150 REKAPITULASI UJI VALIDITAS UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR dengan r tabel = 0,361. Taraf signifikansi = 0,05 dan n = 32, dk = n-2
Nomor Item Item 1
Pearson Correlation 0,332
Item 2 Item 3
0,383 0,351
Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8
0,428 0,452 0,409 0,520 0,315
Item 9 Item 10
0,434 0,360
Item 11 Item 12
0,456 0,241
Item 13 Item 14
0,383 0,246
Item 15
0,161
Item 16
0,642
Item 17
0,037
Item 18 Item 19
0,787 0,242
Item 20
0,600
Validitas Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid
Nomor Item Item 21
Pearson Correlation 0,645
Validitas
Item 22 Item 23
0,464 0,295
Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28
0,524 0,448 0,545 0,383 0,550
Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Item 29 Item 30
0,426 0,584
Valid Valid
Item 31 Item 32
0,657 0,011
Item 33 Item 34
0,619 0,409
Valid Tidak Valid Valid Valid
Item35
0,387
Valid
Item 36
0,013
Tidak Valid
Valid
151 Lampiran 11 OUTPUT UJI RELIABILITAS UJI COBA ANGKET PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 32
100.0
0
.0
32
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .935
27
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
item1
84.47
155.805
.681
.931
item2
83.72
160.660
.561
.933
item3
84.25
150.839
.814
.929
item4
84.19
157.383
.592
.932
item6
83.75
157.032
.478
.934
item7
84.13
151.145
.862
.928
item8
83.81
163.060
.431
.934
item9
84.09
155.636
.695
.931
152 item10
84.06
152.125
.816
.929
item12
83.63
163.339
.341
.935
item13
84.06
160.706
.373
.936
item15
83.75
163.548
.390
.935
item16
83.28
167.628
.293
.935
item17
83.59
165.926
.335
.935
item18
83.97
156.676
.655
.931
item19
83.56
165.867
.271
.936
item20
83.91
158.410
.613
.932
item23
83.84
160.394
.417
.935
item24
84.28
152.596
.754
.930
item26
83.53
163.289
.439
.934
item27
83.78
158.757
.692
.931
item30
84.63
148.694
.788
.929
item31
84.13
153.468
.785
.929
item32
83.66
158.684
.589
.932
item33
83.84
157.168
.661
.931
item34
84.00
156.387
.542
.933
item35
83.34
165.910
.349
.935
OUTPUT UJI RELIABILITAS UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 32
100.0
0
.0
32
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
153
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .882
24
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
item2
82.63
53.145
.292
.882
item4
82.81
51.190
.337
.881
item5
83.19
47.577
.468
.879
item6
82.81
49.835
.511
.876
item7
82.81
50.996
.488
.877
item9
83.19
49.448
.401
.880
item11
83.06
49.028
.468
.878
item13
82.63
53.145
.292
.882
item16
83.25
47.484
.573
.874
item18
83.06
48.448
.694
.871
item20
83.06
48.706
.594
.874
item21
82.81
49.383
.646
.873
item22
83.28
50.080
.420
.879
item24
83.41
47.668
.532
.876
item25
82.81
51.964
.331
.881
item26
83.16
48.781
.499
.877
item27
82.63
53.145
.292
.882
item28
82.94
49.609
.556
.875
item29
82.59
53.346
.340
.882
item30
82.97
49.709
.536
.876
item31
83.06
48.319
.641
.872
item33
82.97
49.128
.502
.876
154 item34
82.72
50.273
.509
.877
item35
83.09
51.572
.257
.883
No
2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 4 2 3 3 4 3 2 4 2 2
6 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
7 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4
8 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4
9 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3
Nomor Item 10 12 13 15 16 17 18 19 20 23 24 26 27 30 31 32 33 34 35 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3 4 2 4 3 2 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 1 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4
155
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
Lampiran 12
SKOR ANGKET PENGUATAN VERBAL
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3
3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 2 2 3 2
2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 2
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4
3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2
4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2
4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 2 2 4 2
4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 1 2 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 3 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 1 3 4 4 3 4
4 3 4 4 1 3 4 4 3 4 2 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4
4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 1 4 4 3 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 1 3 4
3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3
3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 2 2 3 2
2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 2
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4
3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2
4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2
4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 2 2 4 2
4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 1 2 3 3
156
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4
3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2 3 3 4
2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 4 4
4 4 4 4 1 3 1 1 3 2 3 2 4 2 3 4 3 3 3 2 4 4 2 3 4 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 4 4 4
3 4 2 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 4 2 4 4 4
2 4 4 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 4 2 3 4 4 4
2 4 3 3 2 2 3 3 2 2 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4
2 4 3 2 4 2 2 2 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 1 3 3 4 3 4 4 4
4 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4
4 4 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4
2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 4 4 4
4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4
2 4 3 2 3 2 2 3 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
3 4 1 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4
2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4
3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2 3 3 4
2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 4 4
4 4 4 4 1 3 1 1 3 2 3 2 4 2 3 4 3 3 3 2 4 4 2 3 4 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 4 4 4
3 4 2 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 4 2 4 4 4
2 4 4 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 4 2 3 4 4 4
2 4 3 3 2 2 3 3 2 2 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
157
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 4
4 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 2 2 4 4 3 4
3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2 2 3 4 3 4 2 3
3 1 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3
3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 2 4
4 1 2 2 3 3 1 2 3 2 3 3 1 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3
4 3 2 2 2 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 1 3
3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 4
4 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3
4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3
4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 1 4 2 2 3 4 2 4
4 3 4 2 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4
3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
4 4 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2 4 2 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4
4 2 2 3 3 1 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 4 2 3
3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 1 4 4 4 3 3 4 4 4 4
4 4 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 4 2 4 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3
4 4 2 4 1 3 2 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 2 2 2 2 3 2 4 3
3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 4
4 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 2 2 4 4 3 4
3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2 2 3 4 3 4 2 3
3 1 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3
3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 2 4
4 1 2 2 3 3 1 2 3 2 3 3 1 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3
4 3 2 2 2 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 1 3
3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 4
4 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3
158
78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104
3 2 2 1 2 1 3 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3
3 2 3 2 3 2 4 4 4 2 3 3 4 2 3 4 2 2 2 4 2 4 4 4 3 4 4
4 2 2 4 2 2 4 4 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3
3 2 4 4 3 1 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 2 2 4 2 3 2 2 4 3 4 2
3 3 2 2 4 2 2 4 2 1 3 2 2 4 4 4 2 1 4 3 4 3 4 4 4 4 3
3 4 2 1 3 2 4 4 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 4 3 4 3
2 4 4 2 4 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3
3 4 3 2 2 1 3 4 3 2 2 3 2 2 3 1 3 2 2 1 2 4 3 4 4 3 3
2 2 1 2 3 2 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 4 4 4 3 4 3
2 3 3 3 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4
2 4 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 2 2 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3
4 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 1 3 2 4 3 2 3 4 3 4 2 4 2 4 3
4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 2 2 4 2 4 4 4 3
3 4 1 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 2 2 3 2 4 4 3 3 4 2
4 3 2 1 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3
4 4 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3
4 4 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3
3 2 2 1 2 1 3 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3
3 2 3 2 3 2 4 4 4 2 3 3 4 2 3 4 2 2 2 4 2 4 4 4 3 4 4
4 2 2 4 2 2 4 4 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3
3 2 4 4 3 1 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 2 2 4 2 3 2 2 4 3 4 2
3 3 2 2 4 2 2 4 2 1 3 2 2 4 4 4 2 1 4 3 4 3 4 4 4 4 3
3 4 2 1 3 2 4 4 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 4 3 4 3
2 4 4 2 4 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3
3 4 3 2 2 1 3 4 3 2 2 3 2 2 3 1 3 2 2 1 2 4 3 4 4 3 3
2 2 1 2 3 2 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 4 4 4 3 4 3
159
105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131
132 133 134 135 136 137 138 139
4 3 4 4 3 3 2 3
4 4 2 4 4 3 4 2
3 4 3 4 4 4 2 3
3 3 3 4 3 2 2 3
4 4 4 4 3 3 4 3
3 3 2 4 3 3 2 2
4 4 3 4 4 4 4 3
3 3 3 4 4 3 2 2
4 4 2 4 3 3 3 2
3 3 4 4 4 3 4 4
3 4 4 4 4 3 3 3
4 4 3 4 4 4 4 3
3 3 4 4 4 4 4 4
4 4 2 4 4 4 4 3
4 4 4 4 3 3 2 3
3 3 4 4 4 3 4 4
3 2 2 3 4 2 2 2
4 4 3 3 4 3 3 3
4 3 4 4 3 3 2 3
4 4 2 4 4 3 4 2
3 4 3 4 4 4 2 3
3 3 3 4 3 2 2 3
4 4 4 4 3 3 4 3
3 3 2 4 3 3 2 2
4 4 3 4 4 4 4 3
3 3 3 4 4 3 2 2
4 4 2 4 3 3 3 2
160
SKOR ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA No.
2 4 5 6
7
9 11 13 16 18
20
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3
2 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3
3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4
4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3
4 1 1 3 4 4 1 4 4 2 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 1 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 2 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 4 1 2 3
2 2 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 4 4
2 1 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3
2 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3
4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4
26
27
28
29
30
31
33
34
35
2 2 3 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3
4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3
3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3
3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4
4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4
161
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nomor Item 21 22 24 25
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4
4 1 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 3 1 1 4 3 4 1
4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4
3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 4 4 2 4 2 4 2 3 2 3 3
3 1 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 2 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2 4 3 1
4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 1 3 2 4 2 2 2 4 4 3 2
4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 4
4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 2 2 2 3 4 4 3
3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 3 2 4 4 4 4
4 2 4 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 2 2 1 3 4 4 2
4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 2 3 3 4 2 2 1 3 3 3 1
4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4
3 2 4 4 4 3 2 3 4 3 2 2 3 4 3 2 4 3 3 4 2 2 3 4 4 4 2
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3
3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4
3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4
162
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 2 4 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3
4 4 4 2 3 2 3 2 1 4 3 2 2 1 2 2 3 1 3 2 2 3 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3
3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4
3 2 3 2 2 4 1 2 3 4 2 2 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 4 4 4 3 3
4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 3 4 2 2 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 2
4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 2 3 4 4 4 3 2 3 4 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 2 2 4 4 3 4
4 3 4 2 3 4 4 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4
4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4
4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 2 2 4 2 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 4 3 4
2 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 1 3 4 4 3
2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 4 3 3
4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3
3 2 2 2 2 4 2 1 3 4 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 4 4 3 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4
3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 1 3 4 4 2 4 4 4 2 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4
4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2
4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4
4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4
3 4 4 4 1 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
163
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
3 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3
3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 2 2 4 2 3 3 3 4 4 3
1 1 4 2 1 4 4 4 4 2 1 2 4 2 2 2 2 3 1 3 3 1 2 2 1 4 3
4 4 3 4 2 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 3 4 2 3 3 4 4 4 4
3 3 1 4 3 3 3 2 4 3 2 3 4 2 3 3 4 2 3 4 2 4 4 3 3 3 4
3 3 1 4 4 2 3 3 2 3 3 2 4 2 2 3 2 2 3 2 1 2 3 3 3 1 2
4 4 3 4 2 1 3 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 3 3 4 2
4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3
4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 2 3 2 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 4 1
2 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 2 4 3 2
2 3 4 4 4 2 3 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2 3 3 3 4 3
4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 2 4 3 1 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3
3 3 3 3 3 1 2 3 4 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 3 2
3 2 2 1 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 4 2 2 2 3 3 2
3 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3
2 2 1 1 3 3 3 3 4 1 4 2 4 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4
4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 4 3 2 4 1 3 3 3 3 3 3
4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3
3 2 4 3 2 4 4 3 1 4 3 4 3 2 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2
4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 1 3
4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3
4 4 4 4 3 2 3 2 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 3
164
78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104
3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 2 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4
3 3 1 2 4 4 4 2 1 1 4 4 2 4 4 2 2 2 2 2 2 3 1 4 1 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 3 4 3
4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3
4 2 4 2 2 2 2 2 3 2 1 1 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 1 4 2 3
1 2 2 4 4 4 4 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 2 3
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4
2 2 3 2 4 2 4 2 3 2 2 2 2 4 4 2 3 3 2 2 2 3 2 4 2 3 2
4 3 2 2 3 2 4 4 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 4
4 1 4 2 3 4 1 2 1 3 3 2 2 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 3
4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4
2 2 2 2 1 2 4 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3
1 2 3 1 2 2 3 1 3 3 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 4 2 2 2
4 2 4 2 3 3 2 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
4 3 1 2 4 2 4 2 2 4 2 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 1 3 4 3 4 4
4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 2 2 2 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 2 3 2 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 2 4
4 2 2 2 3 2 4 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3
1 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3
4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 2 4 3
4 4 3 3 3 1 4 4 4 3 4 4 4 1 1 4 3 4 4 4 3 2 3 1 4 1 4
165
105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131
132 133 134 135 136 137 138 139
4 4 2 4 4 4 4 4
3 4 4 2 4 4 4 4
3 2 3 1 1 3 3 3
4 4 3 4 4 4 3 4
2 4 4 3 3 4 4 3
3 4 4 3 4 3 3 4
2 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4
1 4 3 2 3 3 4 4
3 4 2 2 3 3 3 4
1 3 4 2 3 4 4 3
3 4 3 4 4 4 3 4
2 4 4 3 3 3 4 3
1 2 3 2 3 3 2 2
4 4 3 4 4 4 3 4
3 3 3 2 3 4 3 3
4 4 1 4 4 4 4 4
3 3 2 2 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 2 4
3 4 3 4 3 4 4 4
2 4 3 2 3 4 4 3
4 3 2 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 4
4 4 3 3 4 3 3 4
166
167 Lampiran 13 REKAPITULASI SKOR ANGKET PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36 37
Skor Total Pemberian Motivasi Belajar Penguatan Verbal 93 77 84 69 106 76 86 84 89 93 84 96 85 80 93 90 100 94 100 79 95 88 100 84 86 93 90 86 90 92 87 86 88 86 96 93 86 79 90 90 106 85 97 91 92 84 98 86 95 67 104 93 98 93 101 96 93 91 92 85 90 84 92 90 93 85 89 83 86 83 95 86 96 86
168 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81
107 79 103 101 100 108 77 75 94 83 71 82 82 73 93 74 67 70 70 72 71 70 70 88 72 83 70 76 77 80 77 78 78 74 88 72 69 104 99 99 98 77 74 84
86 84 84 87 78 93 71 73 71 89 89 88 77 84 85 86 71 70 90 77 66 84 91 76 67 74 75 64 69 82 83 84 80 85 78 77 92 92 78 86 79 73 78 81
169 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125
80 80 69 72 89 72 81 82 76 84 75 80 73 82 75 73 75 67 74 85 82 73 94 85 88 69 69 83 60 90 95 75 72 77 75 75 71 69 84 71 79 70 86 75
78 73 79 70 88 82 80 77 85 61 61 67 72 62 65 85 59 74 76 73 76 75 67 81 68 77 69 81 75 88 68 71 76 60 73 65 83 83 73 75 81 75 79 72
170 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139
96 82 100 86 100 85 94 94 81 104 100 88 79 78
68 70 85 72 78 81 71 87 73 72 83 87 83 87
171 Lampiran 14 HASIL UJI NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test penguatanverbal N Normal Parameters
a,,b
139
139
84.4029
79.6043
10.98927
8.58767
Absolute
.092
.100
Positive
.092
.052
Negative
-.064
-.100
1.081
1.176
.193
.126
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
motivasibelajar
172 Lampiran 15 HASIL UJI LINEARITAS
Case Processing Summary Cases Included N motivasibelajar *
Excluded
Percent 139
N
100.0%
Total
Percent 0
N
.0%
139
penguatanverbal
Report Motivasibelajar Penguata N
Percent
nverbal
Mean
Std. Deviation
60.00
87.0000
1
.
67.00
85.0000
2
2.82843
69.00
77.2000
5
7.29383
70.00
75.6667
6
6.71317
71.00
76.7500
4
4.03113
72.00
75.3333
6
6.86052
73.00
68.7500
4
6.70199
74.00
78.2500
4
8.13941
75.00
74.1250
8
4.67325
76.00
66.5000
2
10.60660
77.00
70.2000
5
9.03881
78.00
69.0000
3
13.85641
79.00
79.6667
3
2.51661
80.00
77.5000
4
7.93725
81.00
79.5000
2
2.12132
82.00
81.0000
6
6.81175
83.00
82.3333
3
8.38650
84.00
82.8000
5
1.92354
100.0%
173 85.00
70.5000
4
5.06623
86.00
76.8333
6
9.66264
87.00
90.0000
1
.
88.00
79.2000
5
7.98123
89.00
84.6667
3
6.65833
90.00
79.4000
5
10.71448
92.00
83.0000
3
4.58258
93.00
85.0000
5
1.41421
94.00
85.5000
4
3.10913
95.00
91.2500
4
4.64579
96.00
82.0000
3
13.45362
97.00
84.0000
1
.
98.00
88.6667
3
3.21455
99.00
86.0000
2
9.89949
100.00
87.8571
7
3.38765
101.00
86.5000
2
10.60660
103.00
90.0000
1
.
104.00
89.6667
3
8.50490
106.00
80.0000
2
5.65685
107.00
69.0000
1
.
108.00
77.0000
1
.
Total
79.6043
139
8.58767
174 ANOVA Table Sum of Squares motivasibel Between ajar *
Groups
Mean df
Square
(Combined)
5214.772
38
137.231
Linearity
1986.076
Deviation
3228.696
37
87.262
4962.465
100
49.625
10177.237
138
F
Sig.
2.765
.000
1 1986.076 40.022
.000
penguatan verbal
1.758
.014
from Linearity Within Groups Total
Measures of Association R motivasibelajar * penguatanverbal
R Squared .442
.195
Eta .716
Eta Squared .512
175 Lampiran 16 HASIL UJI REGRESI LINIER SEDERHANA Variables Entered/Removed Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
b
Method
penguatanverbal
. Enter
a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: motivasibelajar
Model Summary
Model 1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.442
a
.195
.189
7.73237
a. Predictors: (Constant), penguatanverbal
b
ANOVA Model
Sum of Squares
1
df
Mean Square
F
Regression
1986.076
1
1986.076
Residual
8191.161
137
59.789
10177.237
138
Total
Sig.
33.218
.000
a. Predictors: (Constant), penguatanverbal b. Dependent Variable: motivasibelajar
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) penguatanverbal
B
Std. Error
50.467
5.098
.345
.060
a. Dependent Variable: motivasibelajar
Coefficients Beta
t
.442
Sig.
9.900
.000
5.763
.000
a
176 Lampiran 17 SURAT IZIN PENELITIAN
Lampiran 18 SURAT REKOMENDASI PERMOHONAN IZIN RISET
177
178
Lampiran 19
179 SURAT KETERANGAN PENGAMBILAN DATA
180
181
182
183
184
185
186
187 Lampiran 20 FOTO PENELITIAN SD Negeri 1 Karangpucung
SD Negeri 2 Karangpucung
188 SD Negeri 3 Karangpucung
SD Negeri 4 Karangpucung
189 SD Negeri 5 Karangpucung
SD Negeri 1 Tanjung
190 SD Negeri 2 Tanjung
SD Negeri 3 Tanjung