JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
Analisis Faktor Kinerja Perangkat Kelurahan Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat Di Kelurahan Sawahan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur
Eddy Hidayat MSM UNPAR
ABSTRACT This study examined how much influence the performance of Village as seen from the work capability, motivation, discipline and work climate towards improving the quality of service Sawahan Village, with the aim to determine whether the factors of work ability, motivation, discipline and work climate in the simultaneous influence of organizational climate and a partial effect on the quality of public service and to know which variables are most dominant influence. The study was a quantitative research survey methods eksplanatory. Namely of data by asking questions and answers for the analysis of inventory by providing explanations of events or circumstances present and future. Research carried on Sawahan Village Sub District Mentawa Baru Ketapang Regency Kotawaringin Timur in March to May 2012. Respondents of this research is Sawahan Village community, which numbered 81 people is determined by the formula Franc Lynch and retrieval of the sample using purposive sampling techniques. While the data analysis technique used is to test the validity and reliability, regression test, hypothesis testing, descriptive analysis and using the assumptions of classical theory. The results showed that work ability, motivation, discipline and work climate in the simultaneous influence of organizational climate on the quality of the service Sawahan Village, amounting to 65.9% and the balance of 34.1% influenced by other variables. Work ability, motivation, discipline and work climate Partial influential organization of the service quality Sawahan Village, The ability to work has an impact of 23.9%, 25.3% motivation, discipline and work 12.5% 20.9% organizational climate. Thus, the most dominant variables affecting the quality of the service Sawahan Village motivation to work is variable. Key words : Employment Skills, Work Motivation, Job Discipline, Organizational Climate and Quality of Service. Pelayanan merupakan tugas utama yang hakiki dari sosok aparatur, sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Tugas ini telah jelas digariskan dalam Pembukaan UUD 1945 alenia keempat, yang meliputi 4 (empat) aspek pelayanan pokok aparatur terhadap masyarakat, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pelayanan sebagai salah satu fungsi utama pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan akhir-akhir ini sering dibicarakan oleh masyarakat. Masyarakat yang kritis akan mendiskreditkan pemerintah sebagai aparatur yang tidak mampu dalam menangani masalah, apabila masyarakat menemukan kekurangankekurangan dalam pemberian pelayanan. Penyelenggaraan pelayanan prima kepada masyarakat, menuntut aparatur pemerintah termasuk perangkat kelurahan untuk memiliki profesionalisme kerja yang baik sehingga akan
Analisis Faktor Kinerja Perangkat Kelurahan Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat
110
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
tercapai kinerja yang baik pula, dari kinerja perangkat kelurahan yang baik maka diharapkan dapat memberikan pelayanan masyarakat yang baik pula. Masih kurang optimalnya kinerja perangkat Kelurahan Sawahan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang disebabkan antara lain : 1. Masih rendahnya tingkat kemampuan kerja perangkat kelurahan. 2. Masih rendahnya motivasi kerja 3. Masih rendahnya kedisiplinan kerja Masih kurangnya sarana dan prasarana kerja di Kelurahan Sawahan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang
1.
RUMUSAN MASALAH 1. 2. 3.
Apakah Kemampuan Kerja, Motivasi Kerja, Kedisiplinan Kerja dan Iklim Organisasi secara Simultan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan masyarakat di Kelurahan Sawahan? Apakah Kemampuan Kerja, Motivasi Kerja, Kedisiplinan Kerja dan Iklim Organisasi secara Parsial berpengaruh terhadap kualitas pelayanan masyarakat di Kelurahan Sawahan? Variabel manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap kualitas pelayanan masyarakat di Kelurahan Sawahan?
KAJIAN PUSTAKA Kinerja Ada banyak pendapat mengenai pengertian kinerja (performance), namun pada prinsipnya adalah sama yaitu hasil dari pekerjaan yang telah dilakukan seseorang. Kinerja sering dijadikan ukuran prestasi kerja, artinya jika kinerja seseorang baik maka dapat dikatakan orang tersebut berprestasi, atau sebaliknya jika prestasi kerja seseorang baik maka dapat dikatakan berkinerja tinggi. Menurut Simamora (1997 : 327), kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan. Output yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjaan yang bersifat fisik/material maupun non-fisik/non-material. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Wexley dan Yuxl (2000 : 97) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain adalah disiplin kerja dan motivasi. Disiplin kerja diperlukan untuk menghasilkan kinerja yang bagus, dengan disiplin pegawai akan berusaha untuk melakukan pekerjaan semaksimal mungkin dan kinerja yang dihasilkan menjadi lebih bagus. Sedangkan motivasi juga berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Dengan motivasi akan mendorong pegawai untuk melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin. Kemudian menurut Porter dan Lawler (1985 : 147), menyatakan bahwa kinerja atau prestasi kerja pegawai didukung oleh tiga faktor, yaitu faktor tingkat motivasi, tingkat kemampuan dan tingkat penerimaan atas peran. a. Sehubungan dengan banyaknya faktor yang mempengaruhi kinerja seorang pegawai tersebut, maka pada peneltian ini penulis membatasinya pada empat faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai yakni, faktor kemampuan kerja, faktor motivasi kerja, faktor kedisiplinan kerja dan faktor iklim organisasiKemampuan Kerja Menurut Moenir (1987 : 76), yang dimaksud dengan kemampuan dalam hubungan dengan pekerjaan adalah suatu keadaan pada seseorang yang secara penuh kesungguhan, berdayaguna dan berhasilguna melaksanakan pekerjaan sehingga menghasilkan sesuatu yang optimal. Dalam kemampuan terdapat tiga unsur, yaitu kecakapan, fisik dan mental. Agar
Analisis Faktor Kinerja Perangkat Kelurahan Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat
111
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
unsur ini saling menunjang maka ketiganya dalam gabungan secara serasi menghasilkan sesuatu dengan persyaratan kerja. Pendapat lain tentang kemampuan dikemukakan oleh Harsey dan Blanchard seperti dikutip oleh Miftah Toha (1999 : 154) bahwa “kemampuan merupakan salah satu unsur dari kematangan, dikaitkan dengan pengetahuan dan keterampilan yang didapat dari pendidikan, pelatihan dan pengalaman”. Dari berbagai pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan pegawai akan menentukan kinerja organisasi. Dengan kata lain semakin tinggi kemampuan pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya maka semakin tinggi kinerja pegawai tersebut. b. Motivasi Kerja Kinerja pegawai juga dipengaruhi oleh motivasi kerja pegawai. Menurut Dafidoft (1987:287) menyatakan bahwa motivasi merupakan sesuatu yang berasal dari dalam diri seseorang tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Motivasi berasal dari kata motif atau dalam bahasa inggris “motive” yang berasal dari perkataan “motion” yang berasal dari bahasa latin “movere” berarti penggerak. Menurut asal katanya, motif diartikan sebagai daya gerak yang mencakup dorongan, alasan dan kemauan. Menurut Siagian (2005), motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktu untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawab dan menunaikan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. c. Kedisiplinan Kerja Menurut pendapat Werther Jr. (1986 : 56), “disiplin adalah melaksanakan apa yang telah disetujui bersama antara pimpinan dengan para baik persetujuan tertulis, lisan ataupun berupa peraturan-peraturan dan kebiasaan-kebiasaan”. Menurut Nitisemito (1995 : 106), menyatakan bahwa disiplin adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik secara tertulis maupun tidak tertulis. d. Iklim Organisasi Iklim organisasi dapat memberikan suatu dinamika kehidupan didalam organisasi dan sangat berpengaruh terhadap sumber daya manusianya. Elemen-elemen seperti sikap, nilainilai serta motif-motif yang dimiliki oleh seseorang individu mempunyai peranan penting dalam proses konseptual iklim organisasi. Apabila iklim organisasi dirasakan sebagai suatu yang bermanfaat bagi kebutuhan individu, misalnya memperhatikan kepentingan pegawai dan berorientasi pada prestasi kerja maka dapat diharapkan tingkah perilakunya mengarah pada tujuan yang tinggi. Menurut Simamora (1997 : 31), iklim organisasi adalah lingkungan internal atau psikologis organisasi. Iklim organisasi mempengaruhi praktek-praktek dan kebijakan sumber daya manusia yang diterima oleh anggota-anggota organisasi Kualitas Pelayanan Untuk dapat memahami apa yang dimaksud dengan kualitas pelayanan maka penulis mengambil pengertian dari masing-masing kata yaitu berdasarkan Kamus Umum BahasaIndonesia (1994:528) “Kualitas adalah baik buruk suatu benda, keadaan suatu benda”. Sedangkan pelayanan menurut Sianipar (1998:4), “Pelayanan adalah cara melayani, membantu menyiapkan atau mengurus keperluan seseorang atau sekelompok orang”.
KERANGKA KONSEPTUAL Kemampuan kerja (X1)
Analisis Faktor Kinerja Perangkat Kelurahan Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat
112
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
Motivasi Kerja (X2) Kualitas Pelayanan (Y) Kedisiplinan Kerja (X3)
Iklim Organisasi (X4)
HIPOTESIS 1.
2.
3.
Kemampuan Kerja, Motivasi Kerja, Kedisiplinan Kerja dan Iklim Organisasi secara Simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan perangkat Kelurahan Sawahan? Kemampuan Kerja, Motivasi Kerja, Kedisiplinan Kerja dan Iklim Organisasi secara Parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan perangkat Kelurahan Sawahan? Variabel Motivasi Kerja mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kualitas pelayanan perangkat Kelurahan Sawahan?
SAMPEL (RESPONDEN) 1. 2. 3.
Populasi : terdiri dari masyarakat Kelurahan Sawahan yang mendapatkan pelayanan dari bulan Maret s/d Mei Tahun 2012 berjumlah 512 orang. Sampel untuk kuisioner : terdiri dari 81 orang masyarakat Kelurahan Sawahan yang ditentukan besarnya dengan menggunakan rumus Franc Lynch. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 01 Maret 2012 sampai dengan 31 Mei 2012 berlokasi di kelurahan Sawahan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kab, Kotim.
ALAT ANALISIS Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuisioner mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang diteliti. Cara yang digunakan adalah dengan analisa item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap pertanyaan dikorelasikan dengan nilai total seluruh pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus korelasi Product Movement dari Pearson. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, sehingga instrumen ini dapat digunakan dengan aman karena dapat bekerja dengan baik pada waktu dan kondisi yang berbeda. Untuk uji reliabilitas ini digunakan teknik alpha cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) jika r alpha positif dan r alpha > r table. Uji Regresi berganda
Analisis Faktor Kinerja Perangkat Kelurahan Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat
113
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
Persamaan regresi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kinerja perangkat kelurahan terhadap kualitas pelayanan Teori Asumsi Klasik, yang terdiri dari Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Hesteroskedasitas dan Uji Autokorelasi
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1. 2. 3.
Kelurahan Sawahan adalah salah satu Kelurahan dari 5 Kelurahan dan 6 Desa yang ada di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur. Kelurahan ini memiliki luas ± 878,1 Km persegi dengan jumlah penduduk hingga bulan Mei 2012 adalah 5289 jiwa dan terdiri dari 26 Rukun Tetangga (RT) serta 6 Rukun Warga (RW). Jumlah aparatur Kelurahan Sawahan adalah 10 orang, yang terdiri dari Lurah, Seklur, kaur pemerintahan, kaur mastib, kaur pembangunan dan satu orang tenaga staf, serta 3 orang tenaga honorer dan 1 orang penjaga malam
ANALISIS DATA Pengujian Validitas Uji Validitas untuk variabel kemampuan kerja (X1), motivasi kerja (X2), kedisiplinan kerja (X3), iklim organisasi(X4) dan kualitas pelayanan (Y) adalah lebih besar dari r tabel, yaitu 0,220. Karena nilai r hitung > r tabel maka item pertanyaan variabel X1, X2, X3, X4, dan variabel Y dinyatakan valid. Pengujian Reliabilitas Nilai Cronbach Alpha untuk variabel kemampuan kerja (X1), motivasi kerja (X2), kedisiplinan kerja (X3), iklim organisasi(X4) dan kualitas pelayanan (Y) adalah bernilai positif dan r Alpha > r tabel sebesar 0,220 atau lebih besar dari 6 maka item pertanyaan dari variabel-variabel tersebut di atas dinyatakan Reliabel. Pengujian Regresi Berganda Persamaan : Y = 0,887 + 0,218 X1 + 0,192 X2 + 0,174 X3 + 0,195 X4 + e Pengujian Asumsi Klasik Uji Normalitas (titik-titik plot berada di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti garis diagonal, maka model regresi ini layak dipakai). Uji Multikolinearitas (nilai VIF variabel X1, X2, X3 dan X4 adalah < 5 dan nilai tolerance dari variabel tersebut mendekati angka 1. Maka model yang digunakan dalam penelitian ini tidak ada gejala multikolinearitas). Uji Hesteroskedasitas (titik-titik plot menyebar secara acak serta tersebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Inidapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedasitas pada model regresi) Uji Autokorelasi (karena nilai DW 1,691 berada pada daerad dL dan dU dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.
KESIMPULAN 1.
Kemampuan kerja, motivasi kerja, kedisiplinan kerja dan iklim organisasi berpengaruh secara Simultan terhadap kualitas pelayanan perangkat Kelurahan Sawahan. Ini dapat 2 dilihat dari hasil analisis regresi linier berganda pada korelasi determinasi (R ) dengan
Analisis Faktor Kinerja Perangkat Kelurahan Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat
114
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
2.
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
empat variabel independen, sebesar 0,659 atau 65,9%. Sedangkan sisanya sebesar 34,1% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian ini. Kemampuan kerja, motivasi kerja, kedisiplinan kerja dan iklim organisasi berpengaruh secara Parsial terhadap kualitas pelayanan perangkat Kelurahan Sawahan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian dimana diketahui bahwa variabel kemampuan kerja mempunyai pengaruh sebesar 23,9 %, motivasi kerja sebesar 25,5%, kedisiplinan kerja sebesar 12,5% dan iklim organisasi mempunyai pengaruh 20,9%. Dari keempat variabel yang diteliti, yaitu kemampuan kerja, motivasi kerja, kedisiplinan kerja dan iklim organisasi diketahui bahwa variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh yang dominan. Artinya, apabila motivasi kerja ditingkatkan, maka diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja perangkat Kelurahan Sawahan secara keseluruhan.
SARAN Untuk meningkatkan kemampuan kerja, hendaknya pemerintah Kelurahan Sawahan memberikan kesempatan kepada perangkat Kelurahan Sawahan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) atau kursus yang berkaitan dengan bidang tugasnya masing-masing. Dan, karena selama ini dana atau anggaran Kelurahan untuk kegiatan itu tidak ada, maka diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten melalui dinas/instansi terkait agar dapat menganggarkan dan memprogramkan kegiatan Diklat dan kursus bagi perangkat Kelurahan secara rutin, dan berkesinambungan. Diharapkan dengan hal ini maka kemampuan kerja perangkat kelurahan Sawahan akan meningkat dan kualitas pelayanan yang dihasilkan akan dapat lebih baik dan optimal. Untuk meningkatkan motivasi kerja, diberikan penghargaan dan pengakuan terhadap prestasi kerja dan pencapaian target, seperti pujian, insentif, dan promosi kepada perangkat Kelurahan Sawahan. Hal ini diyakini merupakan motivator yang paling kuat bagi perangkat Kelurahan Sawahan untuk meningkatkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Untuk meningkatkan kedisiplinan kerja di lingkungan kantor Kelurahan Sawahan, dibutuhkan figur pemimpin yang tegas namun tetap arif dan bijaksana. Motto, tegas dalam peraturan, ramah dalam pelayanan, dan sopan dalam penampilan mungkin sangat tepat di terapkan pada Kelurahan Sawahan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan untuk menjaga iklim organisasi yang sehat dan dinamis, diharapkan kepada semua aparatur Kelurahan Sawahan untuk memiliki rasa kebersamaan dan rasa saling memiliki. Disamping itu perlu menciptakan suasana kerja yang kondusif, karena suasana yang kondusif sangat dibutuhkan untuk dinamisasi lingkungan kerja. Serta yang tidak kalah penting adalah untuk menunjang pelayanan kepada masyarakat tentunya perlu didukung oleh sarana dan prasarana kerja yang memadai. Jadi, Kelurahan Sawahan juga harus memperhatikan hal tersebut, karena sangat berpengaruh terhadap suasana kerja dilingkungan Kelurahan Sawahan dalam mencapai tujuan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Kerena ternyata motivasi memiliki pengaruh paling dominan terhadap kualitas pelayanan, maka kebijaksanaan untuk memandirikan tugas-tugas dan fungsi-fungsi pegawai mutlak perlu diwujudkan.
DAFTAR RUJUKAN Davidoft. 1987. Work Motivation, John Willey and Son, New York.
Analisis Faktor Kinerja Perangkat Kelurahan Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat
115
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
Moenir. 1987. Pendekatan Manusiawi dan Organisasi terhadap Pembinaan Kepegawaian, Gunung Agung, Jakarta. Nitisemito, A. 1995. Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia). Ghalia Indonesia, Jakarta. Porter dan Lowler. 1985. Work Motivation. Ghalia Indonesia, JakartaPurwadarmita. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Aksara, Jakarta. Siagian, S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta. Sianipar, J. 1998. Pelayanan Prima (Badan Diklat Prajabatan Golongan II). LAN Republik Indonesia, Jakarta. Simamora, H. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Jakarta. Thoha, M. 1999. Kepemimpinan Dalam Manajemen, Suatu Pendekatan Perilaku. Rajawali, Jakarta. Werther, Jr. 1986. Aspek Sikap Mental Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta, Jakarta. Wexley, Kenneth, N dan Ykl, Gary, terjemahan Muh. Shobaruddin. 2000. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Rineka Cipta, Jakarta
Analisis Faktor Kinerja Perangkat Kelurahan Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat
116
Analisis Faktor Kinerja Perangkat Kelurahan Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat
117