CMYK
PANTON PI SOLOK
JR H
BAK BULEUN SIBLAH KAMOE BEURANGKAT U SUMATRA BARAT SOLOK GEU NAMA SIKUREUNG KOMITE KAMOE MEUSAPAT MEUREUNOE LEUGAT PI PERTAMA BUPATI SOLOK GEU GODOK PI MANDUM KORUPSI GEU CEUGAH SIGRA DPRD KEURIJA SUSON PERDA MANGAT NA CARA CEUGAH KORUPSI
Email:
[email protected] website: www.ti.or.id
GRATIS
MEDIA MONITORING REKONSTRUKSI ACEH
MANDUM KOMITE TAHEE TEUCEUNGANG PAKIBAN CARA CEUGAH KORUPSI MEUNYO BUPATI HANA GEU SEUNANG RAKYAT HAN SEUNANG BAK DI AWASI
>TERBIT
16 HALAMAN >
EDISI. 10 >1 - 15 MARET 2007
SI DEH DI SOLOK THAT MEURASEUKI LEE PAK BUPATI GEU TEURAP PI DPRD LAGI SAJAN SEUREUTA RAKYAT JELATA DUKUNGAN JI BRI HANA PIHTINGGAI DUM ALIANSI NYAN ORGANISASI APPI GEU NAMA ARAK GEU SEUBOT DI BUKIT TINGGI FW-PP LAGI DI TANOH DATA SI DI DI DI
NOE DIACEH KANA PAK JONI BUKIT TINGGI BANG HAJI NAMA TANOH DATA SIT NA BANG BENI SOLOK GEUBRI BANG FAHMI NAMA
UREUNG NYAN BANDUM PIKEE KEU PI BUPATI LAGI SAJAN SEUREUTA REKANAN NGEN RAKYAT DUKUNGAN GEUBRI SOE YANG LANGKAHI SANGSI NGEN DEUNDA
Tekad Walikota Banda Aceh untuk memberikan pelayanan terpadu secara efisien dalam sejumlah perijinan, telah diwujudkan. Sebuah loket pelayanan terpadu satu pintu mulai dibuka meski banyak warga yang belum tahu.
DI TINGKAT NAGARI LAEN LOM BAGOE GEU PEUGOT NANGGROE MEUMACAM CARA GEU BAYEE PAJAK SUKA HATE DROE TAN MEUSIDROE YANG MEUDAWA BAK PEMBANGUNAN GEU PEUSAPAT DROE DUM ASOE NANGGROE KEU NAN GEU TEUKA PIKEE KEU RAKYAT KA DENGON NANGGROE BEK LEE MEUPALOE OH AKHEE MASA
Oleh: Fadjar Pratikto ARI
H
OH NOE KEUH HABA YANG LON SAMPOE KEU PIMPINAN NANGGOE ACEH MULIA CONTOH BEU TACOK PIKEE BEU SAMPOE BEKLEE MEUPALOE LAGEE YANG KAKA HABA LON PEUSEEB SYAEE KA SAMPOE MEU‘AH BAK DROE KAWOM SYEDARA HANA LON SAJA KOEN LON PEUKHEUE BAK LON PEUTOE LON PAKH‘OK HABA
pertama dibukanya Kantor Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (KPTSP) Kota Banda Aceh, Senin 26 Februari 2007, suasana masih lenggang. Hanya beberapa warga yang datang ke kantor itu untuk mengurus per ijinan. Sejumlah petugas di loket pelayanan publik ini pun masih terlihat santai. Dari
pagi hingga siang, cuma di loket Ijin Gangguan (HO) dan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang terlihat selalu ada orang yang datang meminta pelayanan. Loket KPTSP itu terletak di Balai Kota Banda Aceh.
NOV‘ 06
Persisnya di pintu sebelah kiri gedung utama. Sebuah spanduk dengan warna dasar kuning terpampang di sana ntuk menunjukan lokasi loket pelayanan itu.
WAK DAN PASKA BIREUEN
Kantor ini hanya menggunakan sebuah ruangan berukuran sekitar 5 x 6 tanpa disekat antara loket pelayanan yang satu dengan loket yang lainnya. Se-
salam redaksi Kuesioner Jroh Pembaca yang budiman, ALAM beberapa hari ini mungkin akan ada aktivis dari LSM mitra kerja kami atau dari komite pemantau kecamatan yang akan memberikan kuesioner kepada Anda. Kuesioner ini memang secara khusus ditujukan kepada pembaca setia tabloid Jroh. Hanya saja untuk para pembaca dari kalangan instansi pemerintah dan NGO, kuesioner itu akan dikirimkan bersamaan dengan pendistribusian tabloid. Sudah pasti tidak semuanya, tapi dipilih secara acak. Kami berharap kuesioner itu bisa diisi secara obyektif, dan diserahkan kembali kepada kami. Maksud dibuatnya kuesioner ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penilaian Anda terhadap Jroh khususnya yang menyangkut distribusi, materi berita, tampilan dan lain-lain. Selain itu juga ingin mengetahui harapan Anda terhadap media monitoring ini yang sudah berjalan hampir setengah tahun. Dari hasil kuesioner ini, diharapkan akan ada kebijakan baru terhadap penerbitan media ini, yang tentu saja untuk menyesaikan dengan penilaian dan harapan Anda.
banyak 6 PC computer dengan merk terkenal disiapkan untuk memudahkan pelayanan ini. Dari pengamatan Jroh, kantor pelayanan publik ini masih pada taraf uji coba. Maklum KPTSP itu sendiri baru diresmikan pada 20 Februari 2007 lalu, namun baru secara efektif berjalan Senin (26/2). Kelengkapan kantor ini pun belum semua terpenuhi. Masih serba kekurangan. Beberapa form pendaftaran masih menggunakan yang
D
lum sepenuhnya memahami sistem baru dalam pelayanan terpadu ini meskipun mereka sudah mendapatkan pelatihan secara khusus selama seminggu. Terlepas masih adanya kekurangan dalam pelayanan terpadu satu pintu ini, tekad Pemkot Banda Aceh patut kita acungin jempol. Di tengah keterbatasannya, kantor pelayanan ini sudah mulai dibuka meskipun masih banyak warga yang belum mengetahui keberadaan loket khusus ini.
Keberadaan pelayanan satu pintu ini di-
harapkan dapat menjadi salah satu upaya mendorong bagi peningkatan kualitas pelayanan publik yang lancar dan bebas KKN, kata Walikota Banda Aceh, Ir Mawardy Nurdin MengSc saat meresmikan KPTSP di Balai Kota, Selasa (20/2). Bersamaan itu, Walikota melantik kepala kantor, dan para personalia kantor itu. Dikatakan loket ini akan melayani sembilan bidang dalam proses perizinan dan nonperizinan dengan kepastian waktu harga. Untuk sementara pengurusan izin
FOTO:AGUS SARWONO
Saleum jroh sebenar-benar jroh
lama, ujar seorang petugas. Para petugas pun masih be-
yang akan dilayani di kantor pelayanan terpadu satu pintu ini baru sembilan bidang. Ke depan kita harapkan semua pengurusan perizinan dan nonperizinan akan dilayani di KPTSP, jelas Mawardi. Kesembilan bidang tersebut meliputi: izin gangguan (HO), izin tempat usaha (SITU), izin usaha jasa konstruksi (IUJK), tanda daftar perusahaan (TDP), izin usaha industri (IUI), surat izin usaha perdagangan (SIUP), izin usaha di bidang kesehatan, izin usaha di bidang pariwisata, lenggaraan reklame. ■
dan izin penye-
HALAMAN
2
SURAT PEMBACA Terus Pertahankan Keseimbangan Berita Saya pekerja sosial di Meulaboh. Pernah baca tabloid JROH. Isinya cukup informatif dan seimbang. Saya berharap agar JROH kedepan terus mempertahankan keseimbangan. Jadi tidak sekedar berita. Tetapi berita yang seimbang dari semua pihak. Sehingga JROH menjadi acuan bagi semua orang untuk melihat proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh. Terimakasih Sri Indah Gameswari Shelter Officer Islamic Relief Kantor Meulaboh
Bantuan Boat Harus Sesuai Nelayan Hampir dua tahun sudah bencana tsunami melanda
Aceh. Selama dua tahun ini, telah banyak bantuan yang datang ke Aceh. Khususnya ke Aceh Barat. Baik itu perumahan maupun lainnya. Untuk kami sebagai nelayan, bantuan yang sangat diperlukan adalah boat. Karena dengan bantuan boat, kami bisa kembali pergi ke laut mencari ikan untuk terus bertahan hidup. Tetapi selama ini, bantuan boat yang diberikan sering kali tidak melibatkan nelayan. Seperti contoh, bantuan boat yang diberikan oleh Departemen Sosial. Karena itu, sering kali boat bantuan itu tidak sesuai dengan boat yang diharapkan nelayan. Jauh dari kualitasnya. Tidak bisa dipakai untuk ke laut. Jika dipakaipun sering kali jatuh korban. Tenggelam ditengah laut. Karena kami memohon kepada semua pihak yang ingin memberikan bantuan, sebaiknya harus melibatkan nelayan. Agar bantuan itu bisa berguna. Hermawi Padang Sheraet, Johan Pahlawan Aceh Barat.
Rusli dan Daud, dua warga Desa Reudeup, Kecamatan Panteraja, Pidie sedang asyik membaca
SUSUNAN TIM MEDIA: Penanggung Jawab/Pimpinan Umum: Rizal Malik Pimpinan Redaksi: Mochamad B Winoto Redaktur Pelaksana: Tony Alexander, Wakil Redaktur: Fadjar Pratikto Reporter: M Istijar, Aceh Jaya: Muhammad, Banda Aceh: Muhammad Purna. Nagan Raya/Meulaboh: Jaka Rasyid. Distribusi: Vera Deniza; Amir Yunus Sirkulasi: Masyarakat Partisipatif (Aceh Jaya) Paska Pidie (Pidie) Paska Bireuen (Bireuen) GeRAK (Banda Aceh) GeRAK (Aceh Barat), Papan - Meulaboh. REDAKSI: Menerima Artikel Opini dari luar yang berkaitan dengan proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh atau tentang upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di Aceh. Panjang tulisan maksimal 8.500 karakter. Tulisan yang dimuat akan mendapat honor yang memadai. Artikel bisa dikiram ke Alamat Redaksi Jroh: Transparency International (TI) Indonesia Jln T Iskandar Jl. T Iskandar Km.5 (M Nuri) Lam Ujong, Meunasah Baet, Aceh Besar Phone/Fax: +62(0) 651-22 780, atau email:
[email protected]
HALAMAN
3
Pangkas Birokrasi
Aceh Berlakukan Pelayanan Satu Atap Oleh: Ahmad H EBIJAKAN
kan baru itu, Gubernur Irwandi telah mengintruksikan kejapemerin-
jarannya. Selain itu dia juga
tah provinsi dan pe-
meminta semua aparatur pe-
merintah kabupaten/
merintahan di Aceh untuk men-
kota di Aceh,
mem-
ingkatkan kedisiplinan kerja.
buka loket pelayanan
Sebab selama ini pelayanan
satu atap bagi masyarakat,
terhadap masyarakat oleh pe-
mendapat respon positif dari
jabat dan aparat sangat buruk,
berbagai pihak. Karena kebija-
melalui pelayanan satu di-
kan itu dianggap langsung
harapkan berbagai keluhan
menyentuh kepentingan rakyat,
masyarakat bisa teratasi.
K
yakni menyangkut kemudahan
Langkah Pemprov Aceh dis-
mendapatkan pelayanan secara
ambut langsung oleh Pemkot
pasti, tidak terbelit oleh bi-
Banda Aceh yang sejak, Rabu
rokrasi.
(21/2) lalu telah membuka
Langkah tersebut, selain
loket pelayanan satu atap. War -
mempermudah bagi siapa saja
ga yang ingin mengurus berb-
yang membutuhkan pelayanan,
agai keperluan seperti izin dan
juga bisa terhindar oleh birokrasi
keperluan lain secara cepat
yang rumit serta mempersempit
bisa langsung datang ke loket
ruang gerak para calo. Atau ko-
pelayanan khusus itu. T idak
ruptor jalanan yang selama ini
perlu lagi menjumpai calo atau
sering memanfaatkan orang-or -
orang dalam seperti yang sering
ang yang berususan dengan pe-
terjadi selama ini.
merintah untuk izin usahan dan
Walikota Banda Aceh Mawardi
keperluan lain pada walikota,
Nurdin mengatakan dengan di-
bupati dan gubernur.
bukanya pelayanan satu atap
Demikian komitmen Irwan-
ini bisa mendorong kinerja apara-
di Yusuf yang baru saja dilan-
tur pemerintah daerah. Teruta-
tik menjadi Gubernur NAD. Gu-
ma dalam memberikan pelayan-
bernur menginstruksikan seg-
an kepada publik secara lancar,
kot Banda Aceh diprioritaskan
hari dibuka, petugasnya juga
jakan pelayanan satu atap
era memberlakukan sistem pe-
cepat dan bebas dari kolusi, ko-
pada sembilan bidang pelayan-
masih kurang dan belum maksi-
akan sangat bermanfaat bagi
layanan satu atap atau satu
rupsi dan nepotisme (KKN).
an. Diantaranya pengurusan
mal. Wajar saja jika ada yang
masyarakat yang membutuh-
PELANTIKAN Walikota Banda Aceh, Mawardy Nurdin dan Wakilnya.
FOTO:AHMADA H
pintu dalam pengurusan semua
Rencana untuk menerapkan
izin ganguan (HO), izin tempat
mengatakan program tersebut
kan pelayanan, tetapi sangat
masalah perizinan dan pelay-
loket pelayanan terpadu didu-
usaha (SITU), usaha jasa (IU-
terkesan dipaksakan dan belum
merugikan bagi orang-orang
an publik lainnya. Kebijakan
kung oleh Rektor Unsyiah Darni
JK), tanda daftar perusahaan
ada persiapan matang.
yang selama ini diuntungkan
itu menurutnya, dibuat sema-
Daud. Menurutnya, rusaknya
(TDP), izin usaha industri (IUI),
ta-mata untuk memberi ke-
pemerintahan di Indonesia, aki-
mudahan bagi semua orang
Daud,
oleh birokrasi yang berbelit. Ia
sarat izin usaha perdagangan
mengingatkan agar implemtasi
meminta Gubernur Irwandi
bat dari birokrasi yang sangat
(SIUP), izin usaha bidang kese-
dari komitmen tersebut harus
harus berani mengambil lang-
dalam mendapat akses kepada
buruk dan berbelit sehingga ban-
hatan, izin usaha bidang pari-
didukung oleh perangkat, sis-
kah demi kelancaranan pro-
pemerintah tanpa harus mela-
yak investor lari. Hal inilah yang
wisata, dan izin penyelengga-
tem dan perencanaan yang
gram tata kelola pemerintahan
lui proses birokrasi panjang.
menurutnya, harus dipangkas.
raan reklame. Sasaran penye-
matang, ter masuk memper -
daerah yang baik. Termasuk di
Karena
itu
Darni
Selama ini yang memiliki
Karena itu Darni menduku-
lenggaraan pelayanan satu atap
siapkan berbagai kebutuhan.
dalamnya adalah memecat or -
akses ke pejabat hanya orang-
ng komitmen pemerintah baru
adalah untuk memberikan pel-
Misalnya melatih para tenaga
ang yang melakukan perbuatan
orang tertentu, sedangkan
di Aceh untuk memberlakukan
ayanan cepat, murah, mudah,
khusus yang akan menjalan-
melanggar.
masyarakat kalangan bawah
pelayanan satu atap. Pelayan-
trasparan serta terjangkau oleh
kan pelayanan terpadu ini se-
Menyusul pemberlakuan di-
dan orang kampung sulit mem-
an ini harus didukung oleh se-
yang memerlukan.
hingga dalam pelaksaan nanti
siplin kerja oleh pemerintahan
perolehnya, ujar Irwandi. Se-
mua pihak, sebab langkah
Berdasarkan pantauan Jroh
tidak menimbulkan persoalan.
baru
hingga pelayanan satu atap
tersebut sangat bermanfaat dan
meskipun kepada daerah di
Pemerintah baru juga harus
Kareng yang selama ini menja-
mutlak
di
Aceh
warkop
Ulee
selama
bisa mengembalikan keper -
tingkat provinsi dan kabupat-
mendidik internal birokrasi
di tempat mangkal nomor satu
kepemimpinannya, kebijakan
cayaan masyarakat terhadap
en/kota kini mulai bersemangat
yang selama ini sudah terbiasa
di Aceh bagi pegawai negeri sip-
ini akan diberlakukan mulai
pemerintah asalkan dilakukan
dalam membangun Aceh kearah
dengan birokrasi yang buruk
il dan masyarakat setempat,
dari jajaran pemerintah provin-
secara jujur dan transparan,
yang lebih baik dan transparan,
dan memberi motivasi untuk
dalam sepekan terakhir sedikit
si
tandasnya.
kenyataan di lapangan masih
bekerja lebih baik lagi dimasa
lenggang, penyebabnya karena
.
jauh dari harapan. Misalnya
mendatang.
takut dengan kebijakan baru,
Pelayanan satu atap di Pem-
loket pelayanan baru beberapa
diperlukan
hingga ke daerah tingkat
kabupaten/kota di Aceh. Untuk mewujudkan kebija-
Sembilan Bidang
Darni menambahkan, kebi-
masalah ini pernah terjadi pada masa sebelum pemerintahan Irwandi, tetapi disiplin tidak
Reformasi Kelembagaan Daerah EBIJAKAN Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf untuk membuka loket pelayanan terpadu bukan saja mendapat tanggapan positif dari kalangan legislatif dan akademisi, bahkan para bupati dan walikota terpilih di beberapa kabupaten/kota di Pesisir Barat Aceh, menyatakan sudah siap untuk menindaklanjuti. Pasalnya pelayanan satu atap ini dinilai penting untuk memudahkan birokrasi dalam melayani masyarakat dan mengurangi praktik korupsi. Seperti Bupati Aceh Jaya terpilih Ir Azhar Abdurrahman. Berbagai cara akan dilakukannya untuk meminimalisasikan praktik korupsi di daerahnya. “Sudah menjadi tekad kita untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Insya Allah kita sudah siap membuka sistem pelayanan satu atap tersebut, dan dalam perjalanannya akan disempurna-
K
kanterus,” ujarnya. Pelayanan terpadu ini dipercaya dapat mempermudah akses masyarakat dalam pengurusan pelbagai keperluan yang selama ini terkesan dipersulit. Untuk menuju ke sana, bukan Peraturan Daerah (Perda) atau Qanun yang diusulkan kepada DPRD Aceh Jaya. Namun langkah pertama yang bakal dilakukan adalah meningkatkan daya kritis masyarakat. Daya kritis ini dimaksudkan untuk mengontrol dan mengawasi kinerja Pemda. Lebih lanjut pria berkumis tebal yang biasa disapa Azhar itu mengatakan setelah masyarakat kritis terbentuk, langkah selanjutnya adalah mereformasi kelembagaan Pemda. Sejauh ini, Pemda Aceh Jaya memang belum mempersiapkan hal-hal teknis untuk menuju pelayanan satu atap. Seperti mempersiapkan ruangan khusus, atau loket khusus pelayanan publik, seperti
yang dilakukan oleh Pemerintahan Kota Banda Aceh. Namun semangat untuk mereformasi birokrasi dan memberikan pelayanan publik yang lebih baik, sudah kuat. Sementara itu, untuk pemda Aceh Barat, belum terlihat tanda-tanda akan terbangunnya pelayanan satu atap atau terpadu. Pasalnya, Aceh Barat baru akan melangsungkan Pilkadasung tahap kedua pada pertengahan Maret mendatang. Namun terlepas itu, calon Bupati Aceh Barat Fuadri S mengungkapkan usul yang berbeda dengan Bupati Aceh Jaya terpilih. Menurutnya, untuk menerapkan pelayanan satu atap atau terpadu, harus terlebih dahulu diciptakan satu Qanun baru. “Seperti Qanun yang mengatur pemerintahan yang bersih. Mungkin salah satunya adalah dengan cara membentuk pelayanan terpadu atau pelayanan satu atap,” ujarnya. ■ istijar
berlangsung lama, semoga kebijakan baru tersebut benar benar bisa berubah.■
HALAMAN
4
Belajar Dari Kabupaten Solok:
Mencari Model Pemerintahan (yang) Bersih Kunjungan tim penerapan Pakta Integritas Pesisir Barat Aceh menuju ke Solok telah memberi inspirasi dan semangat baru untuk mewujudkan pemerintahan daerah yang bersih, transparans dan akuntabel.
Oleh: M Istijar/ Tim Pakta Integritas
S
EBANYAK
responsif. Hasil diskusi tersebut, para peserta mendapatkan informasi tentang program PBB yang transparan, dan melibat-
di wilayah Pesisir Barat Aceh.
kan secara aktif partisipasi
Pemaparan Gusmal tentang
masyarakat.
penerapan Pakta Integritas dis-
Setelah selesai diskusi, siang
ampaikan dalam bahasa yang
harinya, peserta kembali melan-
mudah dicerna dan sangat men-
jutkan perjalanan ke Kota Pay-
gena di hati. Setelah itu, peser-
akumbuh. Di sana, berdiskusi
ta berdiskusi dengan Asisten I
dengan perwakilan DPRD ser -
Pemkab bidang Tata Pemerintah-
ta LSM lokal, yakni Palliko Pay-
an. Siangnya, mereka menden-
akumbuh. Tema diskusi yang
garkan penjelasan dari Badan
diangkat adalah Langkah Ini-
Pengelola Keuangan Daerah
siasi Kota Payakumbuh untuk
(BPKD) Kabupaten Solok ten-
melahirkan Peraturan Daerah
tang kebijakan yang diambil
(Perda) Transparansi. Dalam
Pemda Solok mengenai pengapu-
diskusi itu, peserta meminta
san honor kegiatan dan diganti
penjelasan tentang langkah-
menjadi tunjangan daerah, pen-
langkah apa saja yang ditem-
giro to giro
dan
pelayanan publik di Nagari.
FOTO AMIR
pemaparan narasumber secara
tim penerapan Pakta Integritas
erapan sistem
TIM penerapan pakta integritas dari pesisir Barat Aceh berdikusi dengan para pejabat dae rah Solok.
dan peserta dapat mengikuti
puh DPRD dalam melahirkan Perda Transparansi. Satu hal
Setelah mendapatkan pen-
lain yang menarik dari diskusi
jelasan dari BPKD, sore harin-
tersebut adalah, fakta baru
ya peserta kembali mendengar -
bahwa di wilayah ini, masya-
kan penjelasan dari Dinas Pe-
rakat cukup mudah bertemu
kerjaan Umum (PU) Bagian
dengan pejabat daerah.
Pembangunan. Dengan gamb-
Pada sore harinya, para pe-
lang, Dinas PU menjelaskan
serta melanjutkan perjalanan
tentang pentingnya penerapan
ke Bukit T inggi. Di daerah ini,
Pakta Integritas terhadap pros-
peserta mendapat penjelasan
es pengadaan barang dan jasa
tentang kegiatan kantor Korda
yang transparans. Dimana dite-
TI Indonesia Bukit T inggi. Di
kankan pentingnya peman-
h a r i t e r a k h i r, p a r a p e s e r t a
daerah lain untuk melakukan
penerapan Pakta Intergritas di
tauan masyarakat yang kritis
merefleksikan hasil kunjunga-
hal yang sama.
Solok. Pemateri dalam sesi ini
dalam setiap proses tender yang
nnya dalam diskusi internal.
diberikan
dilakukan Pemda atau pelaku
Sesama peserta mencoba berb-
bisnis di Solok.
agi pengalaman serta berpenda-
Selain itu, daerah tetangga
oleh
Kordinator
18 anggota
seperti Tanah Datar dan Kota
Daerah TI Indonesia di Solok.
tim penerapan Pakta
Payakumbuh juga memiliki
Pada hari berikutnya, peserta
Hari berikutnya, peserta
pat tentang peluang penerapan
Integritas di tiga daer -
cara jitu untuk menerapkan
diajak melakukan perjalanan ke
meninggalkan Solok menuju
Pakta Integritas, dan pemerin-
ah Pesisir Pantai Bar -
prinsip transparansi dalam
Kayu Aro. Di lokasi ini, peserta
Tanah Datar. Proses perjalan-
tahan yang transparan di tiga
at, yakni Aceh Barat, Nagan
mengelola pemerintahan daer -
langsung bertemu dengan Bupati
an memakan waktu sekitar dua
wilayah Pesisir Barat Aceh.
Raya dan Aceh Jaya, berkun-
ah. Karena itu, dengan berkun-
Solok Gusmal SE. Dalam perte-
jam. Setelah tiba di sana,
Dengan segala pengalaman
jung
Solok,
jung ke daerah ini bisa menjadi
muan itu, Gusmal menjelaskan
mereka mendapatkan pema-
yang telah diperoleh selama
Tanah Datar, dan Kota Paya-
pembelajaran yang berharga bagi
tentang gambaran visi wilayah
paran tentang langkah kebija-
studi banding ini, kini telah tim-
kumbuh, Sumatera Barat pada
tim penerapan Pakta Integritas
yang dipimpinnya. Gusmal juga
kan Pemkab dalam rangka pro-
bul semangat baru. Semangat
1926 November 2006 lalu. Keg-
di wilayah pesisir barat Aceh,
menjelaskan tentang pentingn-
gram Pajak Bumi dan Ban-
tim penerapan Pakta Integritas
iatan yang difasilitasi oleh
ujar Ronny Iskandar, Field Of-
ya Pakta Integritas sebagai wu-
gunan (PBB) yang transparan,
di wilayah Pesisir Barat Aceh
Transparency International (TI)
fice Coordinator TI Indonesia di
jud tata kelola pemerintahan
akuntabilitas dan partisipatif
untuk secara aktif terlibat
Indonesia kantor Meulaboh ini
Meulaboh. Pelajaran berharga
yang baik (Good Governance).
oleh Kepala Dinas Pendapatan
dalam kegiatan pemantauan
bertujuan untuk studi banding
tersebut, lanjut Ronny, nantin-
Dialog ini sempat menimbul-
Daerah (Ka Dispenda) Ir Syafru-
pembangunan menuju pemer -
partisipasi masyarakat dalam
ya bisa menjadi bahan kajian
kan kekaguman dari anggota
din. Diskusi berjalan dinamis
intahan yang bersih. ***
pemantauan tata kelola pemer -
untuk diterapkan di masing-
intah daerah yang baik.
masing wilayah peserta.
ke
Kabupaten
Di Sumbar, mereka telah
Selama di Solok, Tanah Da-
menggali pengalaman tentang
tar dan Payakumbuh, 18 orang
bagaimana mewujudkan pe-
anggota tim penerapan Pakta
merintahan daerah yang bersih
Integritas yang terdiri dari aktivis
dan akuntabel. Khususnya ber -
LSM lokal dan sejumlah perwak-
kaitan dengan pelaksanaan Pa-
ilan dinas, bisa melihat llebih
kta Integritas di Solok, pelak-
dekat langkah-langkah untuk
sanaan Pajak Bumi dan Ban-
menerapkan Pakta Integritas (PI).
gunan (PBB) yang transparan,
Selain itu, secara langsung mere-
akuntabel dan partisipatif di
ka juga melihat peran serta
Tanah Datar serta pemantauan
masyarakat dalam proses peman-
korupsi di Kota Payakumbuh.
tauan, terutama dalam peman-
Dipilihnya Solok sebagai tu-
tauan pengadaan barang dan
juan kunjungan dikarenakan
jasa serta pelayanan publik. Juga
daerah ini merupakan satu-sa-
mendapatkan masukan sebagai
tunya kabupaten di Indonesia
bahan acuan untuk penerapan
yang telah menerapkan Pakta
Pakta Integritas di daerahnya
Integritas. Beberapa trobosan
masing-masing.
dalam upaya meminimalisasi-
Kunjungan studi banding
kan terjadinya praktik korupsi,
dimulai di Solok, yakni pada
serta peningkatan pelayan pub-
hari kedua. Saat itu, peserta
lik dan partisipasi masyarakat,
mendapatkan penjelasan gam-
telah menjadi referensi bagi
baran singkat mengenai proses
HALAMAN 5
Bantuan China yang Terbengkalai Sejumlah gedung yang dibangun pemerintah China untuk para korban tsunami Aceh, banyak yang mubazir. Sudah setahun lebih bangunan khas itu tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
s
EBUAH
masih kosong dan tidak bergu-
sebatas membangun gedungn-
na. Padahal sejak tsunami me-
ya saja, tanpa bantuan untuk
landa daerah itu, banyak ban-
mengisi kelengkapan sekolah.
tuan asing yang mengucurkan
Menurut Sukiman, lembaga
dananya dalam jumlah besar
pendidikan yang hancur akibat
untuk proyek rehab rekons
kedasyatan tsunami ini sangat
Aceh.
memerlukan sarana penduku-
dibangun kembali, bahkan
ng seperti meja, kursi, lemari
sekolah yang tidak hancur aki-
serta alat peraga dan penduku-
bat tsunami juga telah mendap-
ng lainnya. Kelangkaan fasili-
at bantuan. Ini sekolah yang
tas inilah yang membuat seko-
tinggal dibantu isinya saja, tidak
lah itu belum bisa menyeleng-
bisa. Saya kuatir kalau gedung
garakan kegiatan belajar men-
ini tidak diberi fasilitas penduku-
gajar. Sebenarnya, kata Suki-
ng, atau tidak dimanfaatkan, ma-
man, sudah ada beberapa siswa
kan bangunan ini akan hancur
yang telah mendaftar untuk
dengan sendirinya, ujar Syahri-
sekolah di yayasan pendidikan
al. Apalagi bangunan China itu
itu, namun pihaknya terpaksa
kualitasnya rendah.
Sejumlah
sekolahan
menolak pendaftaran itu dika-
Di lokasi berbeda, ada juga
renakan perlengkapan sekolah
gedung bantuan China yang ter-
belum ada. Padahal targetnya
bengkalai. Bangunan itu diberi-
tahun ajaran baru 2007 nanti,
kan kepada pergelola Program
lembaga itu sudah bisa men-
Diploma III Pendidikan Kesek-
jalankan aktivitasnya. Praktis
retariatan (PDPK), yang terletak
yang sudah berjalan hanya
di sekitar kampus Unsyiah, Ban-
sekolah TK yang memanfaat-
da Aceh. Gedung yang sudah se-
kan beberapa ruangan.
tahun dibangun itu hingga kini
Keadaan itulah yang mem-
tidak bisa dimanfaatkan. Ke-
buat Sukiman hanya bisa men-
tiadaan sarana dan prasarana
gelus dada, ia pun berharap
yang memadai yang membuat
pemerintah atau lembaga lain
gedung ini menjadi tidak layak.
bersedia mengulurkan tangan
Air belum mengalir ke gedung
agar kegiatan belajar mengajar
bantuan tersebut, dan sanitasi
di sekolah ini bisa berjalan. Ia
(WC) yang penuh dengan sam-
halaman depan, dan debu tebal
mengaku sudah sering menyu-
pah, membuat bangunan ini
memoles gedung itu.
rati NGO, BRR serta dinas ter -
tampak jorok.
GEDUNG Bantuan China yang tidak dimanfaatkan di Syiah Kuala.
Oleh: Aidil Mashendra
itu. Pemerintah China hanya
FOTO: AIDIL
gedung ber -
Begitulah kondisi bangunan
kait supaya turut memperhati-
Seorang mahasiswi yang kuli-
warna putih di ka-
baru milik Yayasan Iskandar
kan serta memfungsikan ban-
ah di kampus PDPK, Rahmatin
wasan Lampaseh Kota,
Muda yang mengelola lembaga
gunan yang dibuat oleh pemer -
(19) mengatakan bahwa bangunan
Kecamatan Kutaraja,
pendidikat setingkat SMP dan
intah China tersebut. Namun
bantuan China tersebut tidak per-
Banda Aceh terlihat gagah ber -
SMU. Sukiman (52), wakil sek-
hingga saat ini pihaknya belum
nah digunakan dan masih terli-
diri. Gedung semi permanen
retaris yayasan mengatakan
menerima jawaban. Dia ber -
hat kosong. Para mahasiswa di
mirip tempat penampungan ini
gedung sederhana bantuan dari
harap Pemkot juga bisa mem-
sana juga tidak mengetahui pe-
berbentuk persegi panjang, ser -
pemerintah China itu dibangun
bantu penghijauan dan pem-
runtukan gedung itu. Ia pun me-
ta disekat dalam sepuluh ruan-
pada awal tahun 2006 lalu. Se-
bangunan jalan ke sekolah itu.
nilai bangunan itu kurang me-
gan lebih. Ada sepuluh ruangan
jak selesai dibangun pada Mei
Warga di sekitar gedung ban-
narik untuk tempat perkuliahan,
yang masih kosong. Hanya be-
2006 lalu hingga sekarang, ge-
tuan China itu juga merasa pri-
dan kesanya seperti rumah bong-
berapa ruang yang sudah di-
dung itu belum bisa dimanfaat-
hatin atas bangunan yang tidak
kar pasang. Ia berharap sebaikya
manfaatkan untuk sekolah
kan secara optimal untuk keg-
bisa difungsikan itu. Syahrial
bangunan itu diganti dengan ban-
Taman Kanak-kanak. Tidak ada
iatan belajar -mengajar. Ke-
(55) warga Lampaseh Kota, Ku-
gunan permanen yang terbuat dari
meja kursi apalagi peralatan
tiadaan fasilitas pendukung
taraja mengatakan, dirinya
bata dan bukan dari seng yang
kantor. Rumput ilalang dibiar -
yang membuat yayasan tidak
sangat kecewa melihat kondisi
panas seperti bangunan bantuan
kan tumbuh subur menutupi
bisa memanfaatkan bangunan
bangunan China yang sekarang
China tersebut. ■
Gedung Koperasi Yang Merana KEADAAN
serupa juga bisa
bangunan semi permanen terse-
na fasilitas pendukungnya be-
kita lihat pada bangunan bantu-
but diperuntukan. Selama dirin-
lum ada. Kami belum memili-
an China di Lampineung, Kota
ya bertugas menjaga kantor
ki kursi, meja, tempat tidur dan
Banda Aceh. Gedung bantuan
tersebut, ia mengaku belum per-
sarana pendukung lain, ujar
yang dikelola oleh Lembaga Pen-
nah melihat ada aktivitas di ge-
ketua Lapenkop ini kepada
didikan Perkoperasian (Lapen-
dung bantuan China itu. Namun
Jroh. Gedung itupun pernah di-
kop) ini persisnya terletak di Jl.
menurut salah satu pengurus
gunakan untuk tempat training,
Stadion H Dimurtala No. 15.
Lapenkop, Muhammad ikhas
tapi mereka terpaksa harus
Bangunan yang selesai lima bu-
(34), bangunan itu rencananya
duduk di atas tikar. Seperti yang
lan yang lalu ini hingga kini be-
akan digunakan untuk ruang
lain, Muklis pun berharap ada
lum bisa dimafaatkan karena be-
training dan mes peserta yang
lembaga pendonor atau NGO
lum adanya fasilitas pendukung.
mengikuti pendidikan koperasi.
lainnya yang bersedia melengka-
Muklis (21), pejaga gedung
Masalahnya menurut Muk-
pi fasilitas pendukung ruangan,
Lapenkop ini mengatakan dirin-
lis, pihaknya belum bisa me-
sehingga lembaga ini bisa men-
ya tidak mengetahui untuk apa
manfaatkan bangunan itu kare-
jalankan kegiatan pendidikan. ■
PINTU wc yang sudah hilang pada bangunan bantuan China di Lampineung. FOTO: AIDIL
HALAMAN
6
Rumah Ditunggu, Malah Berlalu Sejumlah warga Desa Rukoh mengeluhkan kesemrawutan penyaluran bantuan rumah di desanya. Warga yang belum mendapatkan rumah pun menuntut kepastian atas haknya mendapatkan bantuan.
mah bantuan dari salah satu NGO.
lalu yang dipimpinnya, seperti ha-
Belakangan namanya dicoret dari
rimau tidak bertaring. Pasalnya
daftar penerima bantuan. Apa
dalam pembangunan rumah ban-
nama saya terceer di jalan, katan-
tuan di desanya tidak melibatkan
ya dengan nada kesal saat
Jroh me-
Lina mengaku dulu sebenarnya
proyek BRR yang masuk seharus-
rumah bantuan untuknya sudah
nya sepengetahuan KP4D, bukan
mau dibangun. Anehnya aparat desa
kepala desa, karena kepala desa ad-
setempat mengatakan bahwa tanah
alah pemegang pemerintahan tert-
miliknya sedang dalam sengketa
inggi di desa. Padahal, menurutnya,
tanpa ada penjelasan mengapa
warga selalu bertanya pada KP4D
tanahnya itu bermasalah. Padahal,
mengenai proyek bantuan itu. Ka-
dia mengaku memiliki surat tanah
lau terus menerus begini, maka
yang sah.
akan menyulut pertengkaran ma-
Kekecewan yang sama juga dira-
Atas keluhan warga tersebut,
Lamara, Desa Rukoh, Syiah Kuala.
Hamdani, kepala Desa Rukoh men-
Ia mengaku sangat kecewa pada
jelaskan bahwa desanya mendap-
pengurus kelompok swadaya ma-
atkan bantuan 306 rumah. Bantu-
syarakat setempat yang pernah
an tersebut terdiri atas 170 rumah
mengatakan dirinya akan memdap-
dari
at bantuan rumah dari salah satu
79 rumah dari
NGO. Tapi kenyatannya hingga
Catholic Relief Services (CRS), International Organization for Migration (IOM), 50 rumah
sekarang dia belum mendapatkan
dari BRR, dan tujuh unit dari Re-
rumah bantuan tersebut.
kompak. Keseluruhan bangunan
Pembangunan rumah itu ada
rasa terima kasihnya pada pengu-
yang telah selesai dikerjakan sep-
rus kelompok itu yang telah mema-
erti di Dusun Meunasah Baro, Me-
sukan namanya dalam daftar pen-
unasah Tuha, dan Lam Ara, namun
erima bantuan rumah. Karena
ada yang sedang dalam proses dik-
kecewa tidak mendapat rumah, ia
erjakan, seperti bantuan dari BRR. Kalaupun ada warga yang belum mendapatkan bantuan rumah,
pelicin tersebut. Tidak hanya itu. Beberapa warga
menurut Hamdani, bisa dikarena-
setempat juga mengatakan bahwa
kan tidak memenuhi kriteria se-
korban tsunami serta kurang trans-
di desanya terdapat kejanggalan
bagai penerima bantuan seperti
parannya aparat desa dalam mem-
dalam pembagian bantuan rumah.
yang sudah ditetapkan oleh pem-
lebih dari dua tahun
berikan informasi terhadap masya-
Misalnya, ada warga yang diduga
beri bantuan.
tsunami melanda Aceh, na-
rakat, telah membuat sejumlah
mendapatkan rumah lebih dari satu.
Ia mengatakan, kriteria sese-
mun warga Desa Rukoh,
warga Rukoh kecewa.
Ada juga yang bukan warga setem-
oarng bisa mendapat bantuan yak-
Oleh: Diel MH
S
rumah itu bertipe 36.
berikan sejumlah uang, sebagai
akhirnya meminta kembali uang
FOTO: AIDIL
syarakat dengan KP4D, ujarnya.
sakan Zulfikar (30), warga Dusun
Padahal, dia sudah sempat mem-
SALAH satu contoh rumah CRS di Desa Rukoh.
kelompoknya. Menurut Iswandi, setiap ada
minta komentarnya, Rabu lalu.
UDAH
Kecamatan Syiah Kuala,
Salah satunya adalah Lina. War -
pat, tapi karena membeli tanah di
ni rumahnya hancur atau hilang
Kota Banda Aceh masih
ga Dusun Meunasah Baro, Desa
desa itu akhirnya mendapat ru-
karena tsunami serta kepala kelu-
bertanya dan menanti-nanti uluran
Rukoh, Kecamatan Syiah Kuala ini
mah, ujar seorang warga yang
arga pecah (sudah berkeluarga).
tangan. Maklum, mereka sudah
mengaku kecewa atas pelayanan
masih tinggal di barak ini.
aparat desa setempat dalam pend-
Tak bertaring
Meski masih ada keluhan dari
lama menunggu adanya bantuan rumah.
istribusian rumah bantuan. Sebel-
Lebih aneh lagi, Iswandi (35), ket-
gaskan bahwa selama ini proses
Semrawutnya bantuan peruma-
umnya nama wanita ini sudah
ua KP4D Rukoh mengaku kelompok
pembangunan bantuan rumah di
han yang diperuntukan bagi warga
didaftar sebagai calon penerima ru-
bentukan BRR pada Januari 2007
desanya berjalan lancar. ■
sejumlah warga, Hamdani mene-
FOTO: AIDIL
Setelah CRS Memverifikasi EBAGAI lembaga donor, Catholic Relief Services (CRS) memberi penjelasan tentang warga yang berhak menerima dan yang tidak berhak menerima rumah bantuan yang didanai lembaganya di Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh. Scott Campbell, Direktur CRS-Aceh Program, didampingi David Shields sebagai manajer program CRS mengatakan kepada Jroh, Kamis lalu, sebanyak 397 data warga yang masuk dari Desa Rukoh. Awalnya mereka menetapkan 286 warga sebagai penerima bantuan, namun setelah dilakukan verifikasi lanjutan ke lapangan, mereka menetapkan 165 unit jumlah rumah untuk Desa Rukoh. Lembaga tersebut mengaku bisa memahami keluhan dari warga. “Kami menerima semua masukan dari warga terkait masalah pembangunan rumah bantuan” ujar Scott. Namun CRS, juga mempunyai syarat dan proses verifikasi atas permohonan dan data yang diajukan warga. Menurut Scott, lembagnya memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh warga untuk bisa mendapatkan bantuan rumah. Antara lain: warga desa setempat yang telah kehilangan rumah akibat gempa dan tsunami pada 26 Desember 2004
S
serta memiliki tanah pribadi atau hak milik, dan tidak dalam proses sengketa dengan pihak lain. CRS juga berjanji akan memberi bantuan rumah pada warga yang belum pernah mendapatkan bantuan rumah dari lembaga lain. Lembaga itu juga akan memberikan bantuan rumah kepada kepala keluarga di bawah umur (usia di bawah 17 tahun), namun sebagai penanggung jawab SKKT harus ditandatangani oleh wali yang bersangkutan, keuchik atau tuha peut. Sebaliknya, CRS tidak akan memberikan bantuan rumah pada warga yang tidak berhak. Di antaranya, warga dari desa lain (khususnya warga yang tidak terkena tsunami) yang pindah ke Desa Rukoh setelah tsunami, serta warga yang memiliki rumah, tetapi tidak menempatinya sebelum tsunami seperti menyewakan rumahnya. Ditegaskan juga bahwa lembaga itu tidak akan memberikan bantuan kepada warga yang telah mendapatkan rumah dari lembaga lain. Syarat yang harus dilengkapi warga untuk mendapatkan rumah bantuan adalah mangisi formulir SKKT yang telah disediakan lembaga itu melalui kepala
desa serta melampirkan fotokopi kartu keluarga dan KTP atau surat keterangan dari kepala desa jika KTP hilang. Cek ulang Terkait dengan adnya keluhan warga yang belum mendapatkan bantuan rumah di Desa Rukoh, pihak CRS berjanji akan melakukan pengecakan ulang. Pastinya, lembaga asing itu telah menyerahkan
kunci rumah kepada warga Rukoh sebanyak 100 unit dari 165 rumah yang direncanakan. Sisanya akan diselesaikan dalam beberapa bulan mendatang. Scott berharap agar pembangunan rumah di desa itu bisa berjalan sukses, serta mengharapkan kerja sama dan dukungan dari masyarakat dan aparat desa untuk kelancarannya. n
HALAMAN
7
Akibat Jembatan Hanya Direhab Oleh: Aidil Mashendra
S
UDAH hampir setahun
ini warga kemukiman Keumumu, Kecamatan Labuhanhaji Timur, Aceh Selatan, merasa was-was setiap kali melewati jembatan di desanya. Pasalnya jembatan yang menghubungkan antara desa Keumumu Hulu dan Kemumu Seberang sudah rusak parah. Selain amblas, badan jembatan itu terlihat sudah rapuh dan oleng. Tujuh orang pernah terjatuh hingga terluka akibat rusaknya jembatan yang tak bisa dilalui kendaraan ini. Abdillah (28), warga desa Keumumu Hulu mengatakan, dirinya sangat kecewa dengan Pemda Aceh Selatan yang hingga sekarang belum membangun jembatan penghubung antar desa tersebut. Padahal jembatan itu sudah lebih satu tahun rusak, bahkan sudah banyak korban yang jatuh dikarenakan parahnya jembatan itu. Ia juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap pekerjaan kontraktor lokal yang pernah membagun jembatan itu. Kontraktor yang dimaksud adalah T. Saudi, yang kini menjadi anggota DPRD Aceh Selatan. Menurut Abdillah, kontraktor itu hanya merehap saja sisi jembatan lama. Hal itu tidak sesuai dengan kontrak proyek yang mestinya harus dibangun baru dan bukan direhap. Akibatnya ketika terjadi erosi, dengan mudah hancurlah sarana penyebrangan itu. Saya meminta pemeritah setempat mengaudit bangunan jembatan yang rusak tersebut, tandas Abdillah. Warga juga menyalahkan kontraktor yang telah mem-
bongkar beronjong sungai dan memanfaatkan batunya sebagai bahan bangunan jembatan. Dulu sewaktu beronjong belum dibongkar oleh kontraktor itu, desa kami tidak pernah banjir, ujar Abdillah. Akibatnya, terjadilah erosi. Berkaitan dengan masalah jembatan tersebut, M.Asri, Kepala Desa Keumumu Hulu, mendesak agar jembatan penghubung desanya dengan desa tetangga itu secepatnya dibangun kembali. Menurutnya, sarana penyebrangan itu sangat dibutuhkan oleh warga setempat untuk menunjang perekonomian. Hendaknya Pemda berserta pihak terkait jangan hanya bisa melihat saja, tapi harus segera membangun agar tidak bertambah lagi korban yang jatuh, katanya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk perbaikan jembatan itu. Warga Desa Keumumu Seberang pernah berusaha menimbun kepala jembatan yang sudah rusak parah akibat banjir setahun lalu. Saat itu ada seorang warga yang akan hajatan, harapannya tentu para undangan yang datang ke acaranya tidak terjatuh sewaktu melewati jembatan yang rusak parah itu. Kepala desa setempat juga mengatakan, dirinya sudah sering memberitahukan pada Camat Labuhanhaji Timur. Camat sempat berjanji akan segera membangun kembali jembatan rusak itu, namun kenyataanya tidak pernah ada kepastian kapan jembatan itu dibangun. Dia juga mengakui bahwa Bupati, Dandim dan Kapolres Aceh Jaya juga sudah pernah turun melihat kondisi jembatan, tapi jawaban mereka sama seperti yang telah
Pembangunan jembatan yang menghubungkan dua desa di Labuhanhaji Timur, dipertanyakan warga. Selain sudah rusak berat akibat banjir, sampai sekarang belum ada kepastian perbaikan.
JEMBATAN yang rusak parah akibat erosi di Labuhahanhaji Timur.
dikatakan Camat. Belum pastinya perbaikan Jembatan itulah yang membuat M. Asri merasa malu kepada warganya. Dna juga mlau kepada warga desa lain yang pernah menjadi korban rusaknya jembatan desa itu. Apa harus menunggu ada korban yang meninggal, baru dibangun ujarnya kesal. Tidak hanya jembatan, jalan yang sudah puluhan tahun rusak, hingga sekarangpun belum diperbaiki. Saya sudah sering memasukan permohonan agar FOTO: AIDIL
jalan tersebut dibangun, tandas M. Asri sambil menunjuk kearah jalan yang sudah rusak parah itu. Namun sampai empat kali ganti camat, belum ada kepastian kapan jalan kemukiman Kemumu yang menuju ke tiga desa yakni Desa Keumumu Hilir, Keumumu Hulu, dan Keumumu Seberang, akan dibangun. Menanggapi keluhan sarana tersebut, Baidarus anggota komisi D DPRD Aceh Selatan mengatakan, DPRD Aceh Selatan khususnya komisi D yang membidangi pembangunan belum mengetahui tentang kejadian dan tindak lanjut jembatan itu. Pihaknya berjanji akan melihat kondisi jembatan
FOTO: AIDIL
tersebut, dan mendesak kepada Pemda setempat untuk segera membangunnya. Sang kontraktor, T. Saudi mengakui bahwa jembatan itu sudah rusak akibat banjir yang melanda Kemukiman Keumumu pada Nopember 2005 lalu. Dulu sewaktu kontrak pembuatan jembatan itu, setengah bangun baru dan setengah lagi hanya direhap, tegas T. Saudi yang juga Anggota DPRD Aceh Selatan asal Labuhan Haji Timur itu. Menurutnya, anggaran untuk jembatan tersebut telah dialihkan untuk pembukaan jalan baru di Kemukiman itu. Ia pun memastikan BRR akan membangun kembali jembatan yang rusak tersebut. ■
Taman Sari Ramai Pengunjung Banda Aceh- Taman bermain anak anak yang bertempat di taman sari Banda Aceh sejak selasa (6/2) sudah mulai di datangi warga, untuk membawa sibuah hatinya bermain pada taman yang terletak ditengah kota Banda Aceh itu yang sebelumnya sempat raib diterjang Tsunami dua tahun lalu. Nasrul ali (36) warga lhoong Raya, dirinya sangat senang dengan dibukanya taman untuk bermain anak anak ini, namun dia merasa
resah dikarenakan, dahan kayu yang ada pada tempat itu sudah bayak yang rapuh, sehingga dia merasa was was melepaskan anaknya bermain disana. Dia juga berharap agar pengrus taman bermain itu agar segera memotong dahan kayu yang sudah rapuh dan mati tersebut guna menghindari hal yang tidak di inginkan, dan warga ini juga memperkirakan kalau pada hari libur maka pengunjung akan bertambah ungkapnya. Sambil menunjukan pada salah. ■
CMYK HALAMAN 8
Proyek Drainase yang Membingungkan Proyek pembangunan saluran air di Desa Kampong Blang, Meuraxa dipersoalkan oleh warga setempat. Selain sudah mulai rusak, beberapa drainase juga kelihatannya dibuat asal-asalan. Oleh: Purna Ali/ GeRAK Aceh EJUMLAH
S
mengatakan proyek ini didanai oleh Badan Rehabilitasi dan
saluran air
Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias,
atau drainase yang be-
tapi sebagian lagi mengira itu
lum lama dibangun di
proyek Program Penanggulan-
Desa Kampong Blang,
gan Kemiskinan di Perkotaan
Meuraxa, kota Banda
(P2KP).
Aceh terlihat sudah mulai ru-
Bagaimana kami bisa tahu,
sak. Bahkan di beberapa tem-
pengerjaan proyek ini tidak per -
pat, saluran air yang terletak
nah diberitahu kepada ma-
dipinggir jalan desa tersebut
syarakat, tiba-tiba kami meli-
telah patah dan hampir roboh.
hat sudah ada pengerjaan. Yang
Anehnya saluran-saluran air
kami tahu saluran ini dikerja-
itu banyak yang terputus di
kan oleh Kerap dengan dana
perempatan jalan. Putusnya
dari BRR, tapi yang anehnya,
saluran itu akibat tidak ter -
BRR dan Kerap tidak pernah
sambungnya antara satu salu-
bermusyawarah dengan masya-
ran dengan saluran lainnya di
rakat tentang pengerjaan ini,
penghujung.
jelas Fadli Muhammad.
Ini aneh, bagaimana mu-
Ketidakjelasan siapa yang
ngkin sebuah saluran terputus
mengerjakan proyek ini se-
di penghujung, bagaimana
makin kentara ketika warga
airnya bisa mengalir kalau sep-
lain memberikan keterangan
erti ini kondisinya, keluh Fadli
yang berbeda. Saluran ini
Mochammad, seorang tokoh
proyeknya P2KP, proyek BRR
masyarakat di Desa itu.
ada juga, tapi kami tidak tahu
Saluran air yang sudah rusak di Desa Kampung Blang.
dikejakan oleh BRR.
FOTO: PURNA ALI
adalah saya, jangankan anda,
belum pulang ke desa, jadi wa-
masyarakat sendiri pun tidak
jar kalau mereka tidak tahu
firmasi masalah pembangunan
berhak protes saya, apa lagi
menahu tentang pembangunan
tapi yang lain saya tidak tahu,
drainase ini melalui telpon se-
anda, ujarnya.
drainase itu, jelasnya kepada
dari jalan utama, justeru peng-
Kerap pun tidak pernah men-
lularnya, Ketua Pokja Komite
Sementara itu, Koordinator
Jroh. Yadi juga memastikan sa-
habisan pengerjaannya beru-
jelaskan kepada masyarakat,
Rehabilitasi Pemukiman (Ker -
P2KP wilayah Banda Aceh Yadi
luran air yang berujung pada
jung pada dinding salah satu
jelas seorang warga sambil
ap) setempat Andi Saputra den-
Dik Dik, membatah tuduhan
dinding rumah yang dikeluhkan
rumah warga. Bila diamati, sa-
menunjuk saluran yang sudah
gan kesal menanggapinya. Apa
warga yang mengatakan pe-
warga itu bukan proyek drain-
luran ini tidak ada fungsinya
selesai.
hak anda menayakan persoalan
ngerjaan saluran tanpa konfir -
ase yang dibangun P2KP.
kampung saya, saya tidak takut
masi dengan masyarakat. Bu-
Dipastikan oleh Yadi bahwa
kepada wartawan, ini desa
kannya kami tidak koordinasi,
dalam menjalankan kegiatan
saya, yang mengurus semua
tapi waktu pembuatan tahap
rehab rekons, P2KP selalu mem-
bantuan dan pembangunan
satu, kebanyakan masyarakat
pertimbangkan aspek akunt-
Ada yang lebih aneh lagi
mana yang proyek BRR mana
dalam pengerjaan proyek drain-
yang proyek P2KP, kalau salu-
ase ini, salah satu saluran air
ran ini sudah jelas proyek P2KP,
yang dimulai pembangunannya
sama sekali. Untuk apa saluran ini dibuat kalau ujungnya
Sekretaris Desa Kampong Blang,
Faisal yang ditemui
Saat
Jroh mencoba mengkon-
menempel pada rumah warga,
Jroh membenarkan adanya in-
kalau begini tidak ada artinya
dikasi tidak beres dengan pe-
sama sekali, malah kalau hu-
ngerjaan saluran air di desan-
abilitas. Tapi pada dasarnya
jan akan tergenang, karena air
ya itu. Kami tidak pernah
kita tetap memberikan pema-
tidak bisa mengalir, akibat ter -
diberitahu tentang pengerjaan
tahan dinding, ungkap seor -
saluran itu, sampai sekarang
ang warga setempat.
tidak jelas proyek siapa itu,
Saluran itu selain berujung
berapa anggarannya itupun
pada dinding rumah warga,
kami tidak tahu-menahu, silah-
juga tertimbun dengan tanah
kan anda hubungi pihak Ker -
dan pasir akibat pengerjaan
ap, pintanya.
jalan di desa itu. Praktis salu-
Dari hasil pantauan
Jroh
di
ran air sepanjang kira-kira 10
lapangan memang tidak terlihat
meter sudah tidak kelihatan.
tanda-tanda siapa pemilik
Apakah begini caranya, untuk
proyek drainase terbut. T idak
apa saluran ini, lebih baik tidak
terlihat papan yang bertuliskan
usah dibuat kalau seperti ini
Daftar Isian Proyek (DIP), sep-
pengerjaan, tambahnya sambil
erti yang biasa terdapat pada
menggeleng-gelengkan kepala.
pengerjaan sebuah proyek. Di
Dari awal, pembangunan sa-
beberapa tempat hanya terlihat
luran air di Desa Kampong
cat merah yang disemprot pada
Blang ini telah menimbulkan
dinding saluran berupa coret-
tanda tanya dikalangan warga.
an biasa yang bertuliskan P2KP.
Pasanya, sejak proyek itu dik-
Sepanjang penelusuran tidak
erjakan sampai selesai penger -
kelihatan nama BRR, mes-
jaan, tidak ada satupun warga
kipun dari keterangan sebagi-
desa yang mengetahui proses
an warga, proyek drainase di
kegiatannya. Sebagian warga
desa Kampong Blang itu juga
DAFTAR PROYEK DRAINASE P2KP DI DESA GAMPONG BLANG, MEURAXA Nama KSM
Koord KSM Lokasi
Dana P2KP
Gagak
Suhaimi
Rp. 46.056.000
Nuri
Usman G.
Camar
Mursalim
masyarakat, supaya masyarakat tidak salah mengartikan, lagi pula kita kerja dalam konteks trasparan, sekecil apapum
Lr. Balam Lr. Baru I Dsn Blang Rangkang Lr. Balam, Lr. Baru I Dsn Blang Rangkang Lr. Balam, Lr. Baru I Dsn Blang Rangkang
pengerjaan harus diketahui masyarakat, ujarnya. Karena
Rp. 46.056.000
itu, ia meminta kepada semua pihak agar tidak menebarkan
Rp. 46.056.000
isu-isu yang dapat menimbulkan perpecahan di kalangan warga korban tsunami. ■
Potret Desa Kampong Blang
D
ESA
Kampong Blang, Meuraxa ad-
pembangunan di desa ini masih
terlihat
alah salah satu kawasan yang cuk-
acak-acakan. Jalan dan lorong-lorong desa
up parah terkena amukan gelombang
masih kelihatan rusak, meskipun dibebera-
tsunami dua tahun silam. Dengan
pa tempat sudah mulai dilapisi krikil, na-
bantuan Badan Rehabilitasi dan Rekon-
mun belum ada tanda-tanda kapan jalan ini
struksi (BRR) AcehNias dan beberapa NGO,
akan diperbaiki.
daerah ini mulai dibangun kembali. Hal ini
Saat ini memang pembangunan kembali desa
terlihat dengan adanya beberapa alat berat
itu masih terus dilakukan. Di jalan utama desa
yang masih mengerjakan pembangunan sa-
iitu misalnya, tampak beberapa unit alat berat
rana dan prasarana desa.
sedang mengerjakan pembangunan jalan. Say-
Desa ini terletak lebih kurang 2 kilometer
angnya alat-alat berat itu bukan untuk menger-
arah laut Kota Banda Aceh, kebanyakan pen-
jakn jalan Desa Kampong Blang, melainkan se-
duduknya bermatapencaharian sebagai ne-
dang mengerjakan jalan utama Simpang Rima-
layan dan pedagang, hanya sebagian kecil
Ulee Lhue. Kebetulan saja melintasi desa ini,
saja yang menjadi pegawai negeri dan
kata salah seorang warga desa yang kebetulan
karyawan swasta. Sebelum tsunami, desa ini
melintasi kawasan tersebut.
memiliki potensi yang besar. Selain meng-
Dilihat dari luar, desa ini memang tam-
hasilkan udang dan ikan tambak, desa ini
pak sedang membangun. Akan tetapi jika dite-
juga penghasil ikan kering.
lusuri sampai ke dalam, akan ditemui be-
Pasca tsunami, kehidupan dan pencaha-
berapa kejanggalan yang mengugah siapa saja
rian masyarakat Desa Kampong Blang mu-
yang melewatinya. Betapa tidak, selain kon-
lai berubah, kebanyakan dari mereka men-
disi jalan yang sangat morat-marit, suasa-
jadi buruh bangunan pada proyek rehab re-
na desa juga sepi seperti tak berpenghuni.
kons yang berjalan di desa itu. Mereka tidak
Hanya sebahagian kecil dari sejumlah rumah
bisa kembali seperti dulu, karena tidak me-
yang sudah ditempati. Warga enggan men-
miliki modal usaha untuk kembali
ke laut
empati rumah, karena rumah yang dibangun
atau berdagang. Meski demikian, semangat
rata-rata tidak memiliki dapur, kami terpak-
hidup mereka sangat tinggi.
sa membuat dapur sendiri, ungkap Suriyati,
Setelah dua tahun rehab-rekons berjalan,
CMYK
haman-pemahaman kepada
eorang ibu ramah tangga. ■
CMYK HALAMAN
9
Misteri Tertangkapnya Aspri Bupati Kasus dugaan money loundry sebesar Rp. 10 miliar yang dilakukan asisten pribadi Pj. Bupati Nagan Raya di Medan, telah menyeret nama Drs Zulkarnain. Apalagi kasus ini terkesan ditutupi. Oleh: Fadjar Pratikto
S
SEJUMLAH
pada siapa-siapa di Aceh. Siapakah sebenarnya SJQ? Lelaki ini terlahir di Lhok Seu-
menggelitik, Money Loundry
beliung di Nagan Raya. Publik,
mot, 29 Desember 1977 dan dike-
dan Kambing Hitam Korupsi di
seakan terhentak oleh kisah di
nal amat tegas dalam kesehari-
Nagan Raya dengan Rekening
luar logika ini.
annya. Ia dilahirkan dengan se-
10 Miliar ini merekomendasi-
Untuk merespon kasus terse-
mangat dan kesetiaan pada ker -
mendesak agar kasus
kan kepada Polda NAD mengge-
but, DPRD Nagan Raya segera
ja keras dan hidupnya adalah
penangkapan asisten
lar konferensi pers untuk men-
membentuk Panitia Khusus (Pan-
pengabdian tak terbatas. Wajar
pribadi Bupati Nagan
jelaskan duduk persoalan ini
sus) untuk menyelidiki kasus dug-
saja jika ia berhasil menempuh
secara lebih proporsional.
aan pencucian uang ini. Mereka
pendidikan diploma I
jurusan
ke publik. Pasalnya sejak di-
Diskusi publik ini menjadi
pun mengirimkan surat klarifikasi
komputer. Karena kemampuan-
tangkap pada 22 Desember 2006
menarik karena menghadirkan
berkaitan dengan kebenaran ber-
nya ini, Pemda Nagan Raya mem-
hingga sekarang, nasib SJQ yang
sejumlah narasumber. Diantaran-
ita itu. Surat DPRD Nagan Raya
pekerjakannya sebagai tenaga
kini menjadi tahanan Bareskrim
ya adalah Zuhri, Anggota Komisi
ditujukan kepada Kepala Kepoli-
honorer di bagian administrasi
Mabes Polri masih belum jelas.
B DPRD Nagan Raya; Rizal Nizar-
sian Republik Indonesia c/q
di sekretariat Daerah, dengan
Badan Reskrim Mabes Polri. Tidak
honorarium sebesar Rp. 300.000
cukup mengirim surat saja, tim
setiap bulan. Belakangan ia di-
Pansus datang ke Mabes POLRI
percaya oleh Pj. Bupati Nagan
pada 19 Januari 2007 lalu.
Raya Drs. Zulkarnain sebagai
Kunjungan tim Pansus DPRD Nagan Raya telah memas-
Asisten Pribadi. Secara logis, memang
SJQ
tikan terjadinya penangkapan
tidak mungkin memiliki uang
atas nama SJQ pada 22 Desem-
sebesar Rp. 10 miliar. Dari peng-
ber 2006. Tersangka ditangkap
hasilannya sebagai tenaga hon-
oleh AKP Rudi Setiawan dan
orer di Pemda Nagan Raya sejak
AKP Aris Promono. Menurut
2002, ia tidak mungkin mampu
keterangan kedua polisi terse-
mengumpulkan dana sebanyak
but, mereka memeriksa seorang
itu hanya dalam kurun waktu 4
warga yang identitasnya masuk
tahun. Tak heran jika banyak
dalam keluarga Agus Salim Tan-
pihak yang mengkaitkan ke-
jung, yang beralamat di keca-
beradaan uang Rp 10 miliar itu
matan Petisah Medan, Sumut.
dengan Pj. Bupati Nagan Raya
Ternyata dari keluarga ini, SJQ
Drs. Zulkarnain yang dalam
mendapatkan KTP di Medan.
Pilkada lalu terpilih kembali
Dan berbekal KTP inilah, dia
menjadi bupati. Ada dugaan ke
menyimpan uang sejumlah Rp.
arah sana, ujar Zuhri, anggota
10 milyar pada beberapa bank
Komisi B DPRD Nagan Raya.
di Medan. Seperti, bank BCA,
Menurut Zuhri, dugaan terse-
Lippo, dan Danamon. Serta dua
but cukup beralasan mengingat
bank lagi yang terdapat di
Pemda Nagan Raya mengelola
Jakarta yaitu, bank Century
dana yang cukup besar, misaknya
Jakarta dan Bank Muamalat.
saja uang pengamanan bupati yang
Bagi Gerak Aceh, motif pen-
jumlahnya mencapai Rp. 5 miliar
Akibatnya muncul banyak speku-
li, dosen Fakultas Hukum Unsyi-
lasi terkait dengan penangkapan
ah; Yusuf Sulaiman, dan Asisten
angkapan
terhadap tersangka
setahun. Tidak mungkin uang itu
dirinya. Belakangan Humas Pol-
I Pemda NAD. Hadir juga sejum-
mungkin benar adanya, akan
habis dalam setahun, pasti ada si-
da NAD memastikan kasusu itu
lah warga Nagan Raya.
tetapi ia juga patut mendapat-
sanya, jelas anggota DPRD dari
sudah dilimpahkan ke Kejagung.
Seperti diberitakan, dua bulan
kan perlindungan hukum stan-
Fraksi PAN ini. Begitu juga den-
Demikian gagasan yang ber -
yang lalu SJQ ditangkap polisi di
gan tender proyek Pemda, lanjut-
kota Medan dalam kasus
money
dar dan diberi kewenangan untuk berbicara. Bilakah mu-
nya, tidak pernah ada sisa. Wajar
. Tenaga honorer di Pem-
ngkin ini sekadar skenario
saja jika Zuhri mengakui sudah
di Ro-
da Nagan Raya ini disangka me-
menutup mulutnya (diduga
dua kali menolak Laporan Pertang-
dya Cafe, Banda Aceh pada 20
miliki uang di rekeningnya se-
SJQ juga mengetahui sejumlah
gungjawaban Bupati Zulkarnain
Februari 2007 lalu. Diskusi
banyak 10 milyar. Kabar ini seg-
kasus korupsi di Nagan Raya).
atas sejumlah program pemban-
yang mengambil tema cukup
era tersiar bagai angin puting
Dan dengan menjauhkannya
gunan di daerahnya. ■
kembang dari diskusi publik yang digelar oleh Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh
FOTO:AIDIL
Jakarta), ia tak akan berbicara ke-
kalangan
Raya, SJQ segera diumumkan
ACARA Dialog publik tentang kasus tertangkapnya Aspri Bupati Nagan FOTO: ISTIJAR Raya.
dari jangkauan (membawa ke
loundring
Memprotes Konferensi Internasional
FOTO:AIDIL
FOTO:AIDIL
PULUHAN aktivis LSM dan intelektual Aceh memprotes kegiatan “International Conference on Aceh and Indian Ocean Studies” yang diselenggarakan oleh BRR dan Asia Research Institute (ARI)- National University of Singapore (NUS) di Swiss Bell Hotel Banda Aceh pada 24-26 Februari 2007. Aksi yang mengatasnamakan Petisi Organisasi Masyarakat Sipil dan Intelektual ini digelar pada Minggu, 25 Februari lalu. Mereka mengingatkan bahwa BRR seharusnya berada pada posisi untuk memenuhi hak-hak dasar masyarakat AcehNias korban tsunami. ”Jadi kami, berdasarkan prinsip ini, tidak melihat adanya hubungan antara pelaksanaan konferensi internasional itu dengan terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat korban tsunami di Aceh-Nias,” demikian pernyataan mereka. Kegiatan yang menlan biaya sekitar Rp 1,7 miliar ini dianggap sebagai pemborosan anggaran.
CMYK
HALAMAN
10
Tantangan Pembangunan Rumah ala UN-Habitat Model pembangunan rumah bantuan dari UN-Habitat yang melibatkan warga dalam KPR, ternyata masih menyisakan masalah. Meski sebagian besar sudah siap, ada sebagian kecil rumah yang belum sempurna karena melonjaknya harga material dan tuntutan keinginan warga.
S
Oleh: M Istijar/ Paska Piddie
dibangun, pihak UN-Habitat menawarkan 3 pilihan rumah
rial dan pengerjaannya menja-
besar warga
tipe 36 yaitu: rumah permanen,
di tanggungjawab KPR. Kami
Desa Peurade, Panter -
rumah semi permanen, dan ru-
hanya memberikan dana saja,
aja, Pidie, sudah mu-
mah panggung.
ujar Reno Saputra, Civil Engi-
EBAGIAN
RUMAH Bantuan UN Habitat di Peurade yang belum sempurna. FOTO: AGUS SASWONO
lai merasa lega. Ban-
Hasil dari musyawarah war -
tuan pembangunan
ga itu, maka disepakati bahwa
Satu persatu rumah diban-
masih ada tempat berteduh,
rumah dari UN (United Nation)
rumah yang akan dibantu oleh
gun oleh KPR. Namun, bebera-
ujarnya. Sedangkan kekuran-
Habitat hampir semuanya se-
UN-Habitat adalah rumah per -
pa saat kemudian, KPR ke-
gan dana bagi yang rumahnya
lesai. Meski ada sedikit keku-
manen, tapi tipe 42 dengan
teteran dengan segala hal yang
diperbaiki, dijanjikan akan di-
rangan disana-sini, secara ke-
nilai anggaran Rp 35 juta
se-
menyangkut material. Pasaln-
ganti dan dilunasi.
seluruhan lembaga di bawah
tiap rumahnya. Sedangkan
ya, harga material di luar dug-
Untuk menutupi kekurangan
PBB ini telah menjalankan ke-
nilai untuk perbaikan rumah
aan melonjak naik. Semen yang
dana itu, pihak KPR mengaju-
giatan rehab rekons dengan cu-
disepakati setiap rumah mak-
diawal diperkirakan Rp 21 ribu
kan proposal penambahan dana
kup memuaskan. Hanya masa-
simal Rp 10 juta. Sebagai ben-
setiap saknya malah naik men-
bantuan. KPR sempat dapat
lah kecil yang melilit dalam
tuk partisipatif masyarakat
jadi Rp 35 ribu per sak. Selain
menarik nafas lega sebentar
pembangunan rumah itu, sep-
dalam pemberian rumah ban-
itu, juga terjadi kenaikan ong-
ketika UN-Habitat merealisasi
waannya karena rumahnya itu
erti masih adanya rumah yang
tuan
dan
kos pengerjaan setiap rumah,
permohonan KPR penambahan
terlihat dikerjakan asal oleh
belum ada WC dan atau plafon.
masyarakat sepakat memben-
yang semula hanya dianggar -
dana. Nilainya Rp 2. juta. Meu-
Di desa yang tidak jauh dari
tuk KPR (kelompok pengerjaan
kan Rp 6 juta, membengkak
rut pihak UN-Habitat, dana
bibir pantai ini, lembaga resmi
rumah). Jumlah KPR mencapai
menjadi Rp 9 juta. Itu menjadi
tambahan itu untuk plafon.
kemanusiaan PBB ini mem-
19, dimana setiap KPR diberi-
kendala KPR dalam mengerja-
Sehingga akhirnya anggaran
bangun rumah baru sebanyak
kan tanggungjawab pengerjaan
kan rumah.
per unit rumah menjadi Rp 37
115 secara bertahap sejak Ok-
rumah sebanyak 10 unit.
ini,
UN
Habitat
neer UN-Habitat.
perbaikan rumah, paling tidak
Alhasil, beberapa rumah
juta, dari angggaran sebelum-
tober 2005 lalu. Lembaga ini
Proses pendataan rumah
tidak selesai dikerjakan. Bah-
nya Rp 35 juta. Ini untuk mem-
juga berencana memperbaiki
yang akan dibangun di desa
kan, terdapat dana bantuan
perlancar proses finishing, ujar
sebanyak 45 rumah warga yang
Peurade itu dilakukan oleh UN-
untuk memperbaiki rumah
Reno Saputra kepada Jroh.
rusak. Proses penentuan jum-
Habitat sendiri. Termasuk juga
yang dialihkan untuk menyele-
Untuk kelancaran penga-
lah rumah baru dan rumah
pendataan rumah-rumah kor -
saikan pengerjaan rumah baru.
wasan pelaksanaan pemban-
yang bakal diperbaiki berdasar-
ban tsunami mana saja yang
Kekurangan dana semakin tera-
gunan rumah di Desa Peurade,
kan hasil musyawarah dengan
dianggap layak untuk diperbai-
sa disaat UN-Habitat mewajib-
UN-Habitat juga mengangkat
warga setempat. Untuk penen-
ki. Untuk pembangunan ru-
kan KPR memasukkan materi-
seorang warga yang bertugas
tuan jenis rumah yang akan
mah, semua pengadaan mate-
al melalui suplier. Sehingga
mengontrol dan mengelola se-
kalau sebelumnya KPR dapat
luruh pengerjaan rumah yang
menekan harga material dik-
dilakukan oleh KPR. Namanya
arenakan menyuplai bahan
TPK (tim pengelola kegiatan).
material sendiri, belakangan
Tim ini juga bertugas menan-
malah harga tetap tinggi kare-
gani proses pencairan dana
na sudah ditangan suplier.
pembangunan rumah dari UN-
Membangun Balai Pengajian SEMENTARA itu, UN-Habitat juga membantu pembangunan balai pengajian di Dusun Teugoh, Desa Peurade, Panteraja, Pidie. Pembangunan ini telah disepakati melalui musyawarah pada tanggal 30 Desember 2005 lalu. Dana yang dianggarkan untuk membangun balai pengajian ini adalah sebesar Rp 73.782.572. Sama hal pembangunan rumah di Desa Peurade, UN-Habitat juga melibatkan masyarakat untuk mengawasi dan mengerjakan langsung. Teknis pengerjaannya dilakukan oleh Pokja (Kelompok Kerja). Saat ini balai pengajian telah bisa digunakan oleh masyarakat setempat.
Pengalihan dana bantuan
Habitat ke KPR.
perbaikan rumah untuk menye-
Menurut ketua tim TPK Dede
lesaikan pembangunan rumah
Sumardi, proses pencairan
baru itu diakui KPR. T Safrizal,
dana tersebut dilakukan secara
salah satu pengurus KPR, men-
bertahap. Tahap pertama sebe-
gungkapkan, pertimbangan
sar 20 persen dari total angga-
pengalihan dana itu hanya se-
ran. Tahap kedua, untuk pe-
mata-mata untuk menyelesai-
masangan gording/ kuda-kuda.
kan pembangunan rumah baru.
Tahap ketiga, untuk pembua-
Juga, karena para korban atau
tan lantai dan plaster, sebesar
calon penerima bantuan benar-
15 persen, dan tahap terakhir,
benar tidak memiliki rumah.
untuk finishing (pemasangan
Sedangkan penerima bantuan
jendela, pintu dan listrik) sebe-
DAFTAR KPR DAN PENGERJAAN RUMAH FOTO: AGUS SASWONO
KPR I KPR II KPR III KPR IV KPR V KPR VI KPR VII KPR VIII KPR IX KPR X KPR XI KPR XII KPR XII KPR XIV KPR XV KPR XVI KPR XVII KPR XVIII KPR XIX
: : : : : : : : : : : : : : : : : : :
Abdul Manaf, membangun 9 rumah Muslim Daud, membangun 9 rumah Sofyan Ubit, membangun 8 rumah Samsul Yusuf, membangun 8 rumah Bukhari Yusuf, membangun 9 rumah T. Safrizal, membangun 9 rumah + 1 rehab Amiruddin Ali, membangun 9 rumah Ibrahim Kaoy, membangun 8 rumah Fauzi Hasballah, membangun 8 rumah Mansur Basyah, membangun 8 rumah Jafaruddin, membangun 8 rumah Drs. Syamaun, membangun 8 rumah Mukhtar Taher, membangun 7 rumah Tgk. Ishak Hasan, membangun 7 rumah H. Basri, membangun 8 rumah A. Majid Hasan, membangun 9 rumah Nasir Abdullah, membangun 10 rumah Sulaiman Ibarahim, membangun 7 rumah Tgk. Jafar, membangun 6 rumah
sar 20 persen. Namun belakangan, ditemukan kasus, rumah yang belum siap proses pembangunan tahap kedua, tetapi terdapat beberapa KPR yang langsung tanjap gas melakukan pembangunan tahap ketiga. Hal ini sempat dikeluhkan oleh si penerima bantuan rumah. Usaman, misalnya, mengungkapkan kece-
sang KPR. Rumah saya belum selesai dikerjakan tahap kedua, tapi dibiarkan, eh malah nger jain tahap ketiga, keluhnya. Karena merasa tidak ada lagi tempat tinggal, maka Usaman hanya diam saja, dan menerima rumah itu. Alasannya sederhana, dari pada tidak ada, lebih baik diterima saja yang ada. Pengakuan kurang bagusnya kinerja KPR juga diakui oleh pihak TPK. Menurut pihak TPK, rumah yang tidak siap bukan berarti tidak dapat dihuni. Kalaupun tidak siap itu hanya sebatas tidak ada plafon dan WCnya saja. Menurut Dede Sumar di ketua TPK, ketidaksiapan tersebut dikarenakan tidak cukupnya dana akibat permintaan pemilik rumah yang di luar kesepakatan. Seperti permintaan membuat beberapa bagian rumah yang melebihi dari spek yang telah ditentukan. Sebagai contoh untuk pembelian daun pintu, standar kesepakatannya adalah pintu yang berharga Rp 150 ribu per buah. Tetapi pemilik rumah ternyata membeli barang itu yang harganya Rp 250 ribu. Akibatnya biaya pembangunan rumah pun turut membengkak di luar anggaran. Sementara pihak KPR menyebutkan bahwa pencairan dana untuk tahap selanjutnya baru dapat dilakukan bila proses pengerjaan tahap sebelumnya sudah siap 80 persen dari keseluruhan rumah yang dibangun (10 rumah per KPR). Menyangkut persoalan ini pihak UN-Habitat berjanji akan terus memantau untuk secepatnya menyelesaikan pengerjaan rumah. Namun untuk dana tambahan, pihak UN-Habitat tidak bisa menyanggupinya. Alhasil pembangunan rumah bantuan di desa itu mengalami keterlambatan dari jadwal yang telah ditetapkan. ■
HALAMAN
11
Saat Rumput Tetangga Lebih Hijau Lantaran mendapat rumah bantuan tidak sebagus rumah bantuan yang diterima tetangganya, sebanyak 36 KK menggugat si pemberi bantuan. Kecemburuan melatarbelakangi permasalahan ini.
M. Istijar/Yayasan Papan EKILAS
S
tidak ada yang aneh pa-
da kondisi rumah semipermanen
yang lebih bagus. Sejak dibangunnya rumah bantuan BRR di Desa Kuala Tripa, penyakit baru yang menghinggapi warga adalah kecemburuan social.
bantuan KKSP (Education and
Hasil pengamatan J r o h memang
Information Center for Children
menunjukkan, di antara deretan rumah
di Desa Kuala Tripa,
bantuan sepanjang lajur jalan Desa Tri-
Kabupaten Nagan Raya. Meski dinding-
pa sangat terlihat mencolok perbedaan
nya terbuat dari dua bahan berbeda,
antara rumah yang dibangun oleh KKSP
yakni batako dan papan, toh bangunan
dan BRR Aceh-Nias.
Rights)
itu masih berdiri tegak.
Di Kuala Tripa, Nagan Raya sendiri,
Papan yang dipasang berjajar di atas
KKSP yang berpusat di Medan, Sumatera
batako setinggi hampir satu meter tetap
Utara, ini membangun 36 rumah. Ide pem-
kokoh. Begitupun batako sebagai dind-
bangunan rumah bantuan ini terbesit
ing penahan papan, masih terlihat
ketika dilangsungkan dialog penghuni
mah berjalan lancar. Para KK penghuni
an sosial ini merupakan penyakit
kokoh berdiri. Bangunan yang terdiri
barak Kantor Kehakiman, Darul Makmur,
barak Kehakiman Darul Makmur satu per
masyarakat yang belum bisa dihilang-
atas dua kamar tidur dan satu kamar
Nagan Raya, dengan pihak KKSP. Saat
satu menempati rumah baru pemberi-
kan. Faisal mengungkapkan, itu tidak
mandi ini masih tetap layak dihuni.
itu sekitar dua minggu setelah bencana
an KKSP itu. Lebih enak tinggal di ru-
saja terjadi di Desa Kuala Tripa, tetapi
Para penghuninya pun masih bisa ber -
tsunami melanda sebagian besar wilayah
mah ini meski terbuat dari papan, dari
juga terjadi di banyak lokasi. Itu sudah
lindung dari sinar matahari dan kucu-
Aceh dan Nias. Dalam dialog itu, awaln-
pada di barak, ujar Fadriyadi.
karakter negatif masyarakat, ujarnya
ran air di musim penghujan.
ya pihak KKSP memberikan bantuan
Tidak bisa disalahkan juga, jika se-
Perbedaannya justru terletak pada
makanan kepada para penghuni barak.
buah lembaga hanya mampu memban-
Lebih lanjut Faisal mengungkapkan,
bangunan rumah yang berdiri tegak di
Namun, para penghuni barak banyak yang
gun jenis rumah berkualitas alakadarn-
proses pembangunan rumah bantuan
samping rumah bantuan KKSP ini. Se-
mengusulkan saat itu agar bantuan sem-
ya. Sedangkan lembaga lainnya memiliki
BRR di desa tersebut berawal dari rapat
luruh material bangunan itu dari bata-
bako itu dialihkan menjadi bantuan ru-
kemampuan jenis rumah berkualitas
rutin yang digelar di Kantor Pemkab
ko. Lantainya dihiasi keramik putih.
mah saja. Bentuknya, terserah pada pem-
menengah. Dan tidak bisa disalahkan
Nagan Raya pertengahan tahun 2006.
Ukurannya sedikit lebih besar. Rumah
beri bantuan.
juga jika masyarakat penerima rumah
Dalam rapat tersebut, banyak pihak
DUA buah rumah bantuan yang berbeda, masing-masing dari KKS dan BRR.
FOTO: ISTIJAR
kepada Jroh, Selasa pekan lalu.
ini bukan bantuan KKSP, melainkan
Berdasarkan analisa harga material
bantuan berkualitas sedang, merasa iri
NGO,
bantuan lembaga resmi rehabilitasi dan
bangunan, maka KKSP menyanggupi
dengan tetangganya yang menerima ru-
gungkapkan bahwa banyak terdapat
rekonstruksi milik pemerintah, yakni
permintaan warga. Namun, bentuknya
mah bantuan berkualitas menengah. Atau
masyarakat yang belum mendapatkan
BRR Aceh-Nias. Para penerima dua je-
bukan rumah permanen, melainkan
bahkan berkualitas lebih bagus diband-
rumah bantuan.
nis rumah yang berbeda ini sama-sama
semipermanen. Setengah batako, seten-
ingkan rumah yang diterimanya.
korban tsunami di Desa Kuala Tripa.
gah papan. Selain itu, yang mengerja-
Kecemburuan sosial yang menyelimu-
gaduan proposal permohonan rumah ban-
ter masuk
K K S P, y a n g m e n -
Pengakuan itu diperkuat dengan pen-
Rumah bantuan KKSP tidak layak
kannya bukan KKSP, melainkan si pen-
ti warga Kuala Tripa memang dapat di-
tuan oleh masyarakat Desa Kuala Tripa
huni, ujar Zakaria (35), salah seorang
erima bantuan itu sendiri. Atau bahasa
pahami. Apalagi selama ini pemerintah
ke Kantor Pusat BRR di Banda Aceh.
penerima rumah bantuan semiper -
kerennya model partisipatif.
sebagai lembaga resmi yang bertang-
Tidak lama berselang, proposal tersebut
manen KKSP. Sambil menunjuk rumah
Lalu, KKSP hanya menyediakan
gung jawab atas proses rehabilitasi dan
dilimpahkan kepada KKSP berdasarkan
tetangganya pemberian BRR, Zakaria
bahan bangunan saja. Karena tidak in-
rekonstruksi tidak mengeluarkan kebi-
verifikasi data tim lapangan BRR. Akhirn-
mengungkapkan, Coba lihat, rumah ini
gin tinggal lama di barak, maka warga
jakan standardisasi rumah bantuan.
ya BRR memutuskan untuk membangun
terbuat dari papan, sedangkan yang di
menyetujui. Lalu pihak KKSP memberi-
Tidak adanya standardisasi pemban-
sekitar 117 rumah di desa itu.
sana terbuat dari batako dan keramik.
kan spesifikasi bahan bangunannya,
gunan jenis rumah bantuan membuat
Model pembangunanya pun berbeda
Ya, perbedaan yang cukup mencolok
ujar Fadriyadi (29) mantan koordina-
permasalahan kecemburuan ini mun-
dengan KKSP. Bahwa BRR langsung
itulah yang membuat warga penerima
tor barak itu, yang juga salah satu pen-
cul. Padahal, jika saja pemerintah mem-
menyerahkan kepada kontraktor CV
bantuan dari KKSP itu hanya bisa men-
erima rumah bantuan LSM itu.
buat standardisasi jenis rumah bantu-
Pransiska Perkasa, sebagai konsultan
an yang akan diberikan kepada korban
pelaksana dan PT Gapura Nirwawana
tsunami, masalah ini bisa dihindari.
Agung sebagai konsultan pengawas.
gelus dada.
Setelah kesepakatan itu, pihak KKSP
Mengutip pepatah lama, rumput tet-
menyalurkan apa yang telah dijanjikan.
angga terlihat lebih hijau, Zakaria dan
Satu dua bulan, berjalan lancar. Warga
Perasaan cemburu tersebut diakui
Meski belum acara serah terima, na-
puluhan penerima rumah bantuan dari
tidak merasa kekurangan. Di tengah per -
BRR melalui Kordinator Satuan Kerja
mun beberapa kepala keluarga, sejak
KKSP pun tampaknya terbakar api cem-
jalanan, pihak KKSP memberikan uang
Perumahan BRR Nagan Raya, Teuku
Senin (19/2) sudah mulai menempati-
buru tatkala melihat bangunan BRR
kontan sebesar Rp 3 juta. Pengerjaan ru-
Faisal. Menurut dia, rasa kecemburu-
nya. Mereka lebih beruntung.
Rumah itu Lebih Bagus… BANGUN rumah bantuan BRR AcehNias di Desa Kuala Tripa, Nagan Raya
sebenarnya biasa saja. Di dalam ruangan, terdapat dua kamar tidur, satu ruang tamu, satu FOTO: ISTIJAR dapur, dan satu kamar mandi. Semua dindingnya terbuat dari batako dan bercat putih bercampur coklat sedikit tua, serta lantainya beralaskan keramik. Jenis rumah itu tipe 36. Di depan pintu rumah bantuan itu tertulis sang kontraktor pelaksana dan kontraktor pengawas. Untuk me-
lengkapi tingkat kenyamanan sang penghuni, si pemberi bantuan melengkapi sanitasi di setiap belakang rumah. Fasilitas ini melengkapi standar “rumah sehat”. Di desa ini, BRR membangun sekitar 117 rumah. Dengan proses pembagunannya sekitar hampir setengah tahun. Setiap unit harganya mencapai Rp 50 jutaan. Bangunan rumah BRR ini melengkapi bangunan rumah yang telah dibangun sebelumnya oleh para NGO di desa ini. Satu tahun sebelum BRR mematok fondasi 117 rumah tersebut, kehidupan warga setempat tenteram. Permasalahan sosial yang ada tidak terlalu pelik. Namun, setelah BRR mulai membangun rumah, terlebih setelah sebagian besar rumah tersebut sudah dihuni para si penerima bantuan, mulai muncul penyakit sosial. Meski sudah tinggal di rumah bantuan pemberian KKSP, sebagian warga merasa iri terhadap tetangg-
anya yang mendapatkan rumah lebih bagus. Kecemburuan ini tidak bisa dihindari mengingat secara fisik rumah mereka jauh dibanding bantuan BRR. “Mereka (si
”Kenapa rumah mereka lebih bagus, sedangkan kami tidak?” gugat Hamidah. penerima rumah bantuan BRR) tidak perlu lagi memikirkan untuk membiayai kerusakan rumah. Sedangkan kami, belum satu tahun saja, sudah pada bocor. Kenapa rumah mereka lebih bagus, sedangkan kami tidak?” gugat Hamidah (48), salah satu warga penerima rumah bantuan KKSP. Ya, memang rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. n
HALAMAN
12
Secercah Harapan dari Islamic Relief Islamic Relief memompakan harapan baru bagi korban tsunami pada dua desa, di Aceh Barat. Pengawasan yang ketat serta menerima semua kritikan dari masyarakat adalah kunci utamanya.
Pandan. Pentingnya pemban-
gungkapkan, setelah itu, pros-
gunan fasilitas umum ini di-
es tender dilakukan. Dari be-
karenakan lembaga bervisi Is-
berapa kontraktor yang me-
lam ini menilai, proses rekon-
ngikuti proses tender, akhirn-
truksi tidak bisa hanya dilaku-
ya, Islamic Relief memilih sepu-
kan pada perumahan semata.
luh kontraktor yang dianggap
Tetapi perlu juga mengembali-
memenuhi syarat untuk mem-
kan sisi kehidupan masyarakat
bangun rumah bantuan bagi
yang sebelumnya hancur diter -
warga Suak Pandan dan Suak
jang tsunami.
Ribeh, Samatiga. Kesepuluh
Proses pembangunannya
kontraktor tersebut di antaran-
dimulai ketika pada pertenga-
ya adalah CV Banda Jaya, CV
han tahun 2005 lalu, Islamic
Marata, dan CV New City. Se-
Relief menerima proposal per -
muanya kontraktor lokal Aceh
mohonan bantuan rumah dari
Barat, katanya.
warga setempat. Tentu saja,
International Non-Government Organization sebagai salah satu
Sejumlah bantuan rumah dari Islamic Relief di Desa Suak Pandan.
M. Istijar/Gerak Aceh Barat ELASA
S
FOTO: ISTIJAR
juga bisa kembali bersekolah.
seperti suasana kompleks peru-
Sekolah dasar di desa tempat
mahan sederhana yang diban-
siang (20/2),
tinggalnya itu sebelumnya ru-
gun pengembang komersial di
wajah Hermila (28),
sak parah, tapi kini telah diper -
kota-kota besar di Indonesia.
warga Suak Pandan,
baiki.
Di Suak Pandan, Islamic Re-
Kecamatan Samatiga,
Itulah sepenggal kisah keber-
lief membangun sekitar 194 ru-
Aceh Barat, terlihat berseri-
hasilan Islamic Relief dalam
mah yang dimulai November
seri. Dia merasa sudah terle-
menjalankan misi kemanu-
2005. Proses pengerjaan rumah
pas dari beban yang meng-
siaan, melaksanakan rehabili-
dilakukan lebih dari setengah
impitya akibat bencana mema-
tasi rekonstruksi pascatsuna-
tahun. Pada sekitar pertenga-
tikan dua tahun silam. Bayan-
mi di Desa Suak Pandan, Sa-
han tahun lalu, para penerima
gan akan kehancuran akibat
matiga, Aceh Barat yang sebel-
rumah bantuan mulai menem-
gelombang tsunami yang men-
umnya hancur lebur akibat tsu-
pati rumah tersebut. Di Desa
erjang desanya itu perlahan-
nami.
Suak Ribeh, juga dibangun
lahan hilang ditelan waktu.
Ketika
Jroh
menyambangi
sepuluh rumah, dengan jenis sama: tipe 45.
Bersama suami dan anaknya,
rumah bantuan lembaga itu di
dia sudah tinggal di rumah per -
Suak Pandan, kehidupan di
Selain rumah, Islamic Relief
manen tipe 45. Tanpa menge-
lokasi itu sudah berjalan nor -
juga melakukan rekonstruksi
luarkan satu rupiah pun uang
mal. Kehidupan menyesakkan
satu unit sekolah dasar, salu-
dari kocek sendiri.
seperti di barak sudah tidak
ran pembuangan air (drainase),
Tak hanya dirinya, Safrida
mereka rasakan lagi. Suasana
pengadaan air bersih, dan
(8), anak semata wayangnya itu
di desa tersebut sudah terlihat
munity hall (balai desa) di Suak
com-
Mendulang Sukses di Tempat Lain KEBERHASILAN
di Desa
desa ini Islamic Relief juga
batan apa-apa, lanjutnya.
Suak Pandan dan Suak Ri-
membangun satu unit ge-
Proses pengerjaannya dilaku-
beh menjadikan Islamic Re-
dung sekolah dasar serta fa-
kan oleh tiga kontraktor
lief lebih bersemangat. Sep-
silitas umum lainnya, seper -
lokal, di antaranya, CV Ban-
erti ingin mengulang kisah
ti drainase,
da Jaya dan CV Bangun Pri-
suksesnya tersebut, lembaga
(balai desa)
itu kembali melakukan keg-
tem.
community hall dan water sys-
ma. Berdasarkan pantauan
iatan yang sama. Lokasinya
Berbeda dengan sebelum-
Jroh di lapangan, terlihat be-
pun masih di wilayah Aceh
nya, proses pembangunan ru-
berapa pekerja yang sedang
Barat, yakni di Desa Blang
mah ini dimulai dari penga-
mengerjakan bangunan ru-
Beurandang, Kecamatan Jo-
lihan data korban dari pihak
mah. Bangunan sudah ham-
han Pahlawan. Di desa ini,
Kecamatan Johan Pahlawan.
pir jadi. Tiang-tiang penyang-
Islamic Relief sedang mem-
Setelah dapat dari kantor
ga bangunan serta dinding
bangun rumah 141 unit ru-
camat, kita
sudah berdiri tegak. Bahkan
mah.
ang, ungkap Indah.
assessment
ul-
terdapat beberapa rumah
Bangunaan rumah bantu-
Rumah tersebut diperun-
yang sudah selesai dicat.
annnya pun sama, yakni tipe
tukan bagi warga yang ting-
Hanya saja, beberapa lajur
45. Sekarang masih
gal di Barak Lapang 1 Johan
setapak yang masih terlihat
Ini merupakan proyek
Pahlawan. Karena masih
belum di semen. Sehingga
tahun 2006 lalu, ujar Sri
dalam proses pengerjaan, ca-
masih seperti jalan tanah. Di
Indah Gamaswari.
lon penerima bantuan masih
depan bangunan rumah ter -
Menurutnya, proses pe-
tetap tinggal di barak. Ren-
sebut terlihat saluran air.
nyelesaian pengerjaan ru-
cananya, pada April ini, kita
Sebentar lagi juga selesai,
mah ini sudah hampir 85
akan serah terima. Doakan
ujar Rusli, salah seorang pe-
persen. Selain rumah, di
saja semoga tidak ada ham-
kerja.
ing.
on go-
(M. Istijar)
Proses pembangunan pun berjalan lancar. Meski terdapat satu dua kontraktor yang
(INGO) yang turut mengambil
terbilang lalai, namun penger -
peran dalam proses rehabilita-
jaan rumah sesuai dengan tar -
si dan rekonstruksi di Aceh, Is-
get yang ditentukan.
lamic Relief tidak tinggal diam.
Proses rekonstruksi yang ber-
Proposal permohonan mereka
jalan lancar ini disambut baik
respons. Selanjutnya lembaga
oleh masyarakat setempat. Bak
iniu mendata ulang para calon
seorang pahlawan, di desa ini
penerima bantuan, sekaligus
Islamic Relief dieluk-elukan.
memverifikasi data di lapangan.
Menurut Hermila, dirinya sa-
Sepuluh pengawas
ngat berterima kasih kepada
Menurut Sri Indah Gam-
lembaga yang telah memberi-
aswati, Shelter Officer Islamic
kan bantuan dan mengerjakan
Relief
Kantor Meulaboh, dari
proyek rekonstruksi sesuai den-
hasil proses verifikasi data
gan janjinya itu. Ya senang
tersebut diputuskan sebanyak
bisa tinggal di rumah sendiri,
194 kepala keluarga dinyatakan
ujarnya.
lolos dan berhak mendapatkan
Yang lebih menyenangkan lagi, tambah Hermila, dalam
rumah. Sri Indah mengatakan, sete-
proses pembangunan komple-
lah tim rekonstruksi memutus-
ks perumahan tersebut, pihak
kan angka tersebut, mereka
Islamic Relief menerima semua
menggelar dialog publik dengan
keluhan dan keinginan ma-
warga setempat. Dalam dialog
syarakat.
itu, disosialisasikan mengenai
Hal itulah yang ditengarai
rencana kebijakan pemberian
masyarakat setempat sebagai
rumah bantuan Islamic Relief
kunci keberhasilan proses re-
kepada warga Suak Pandan dan
konstruksi yang dilakukan Is-
Suak Ribeh. Saat itu juga,
lamic Relief untuk masyarakat
lembaga itu memilih sepuluh or-
di Desa Suak Pandan dan Suak
ang warga yang dijadikan sebagai
Ribeh. Tidak ada hambatan.
tim pengawas. Merekalah yang
Janji bulan pertengahan 2006
mengawasi kinerja para kontrak-
bisa ditempati, ternyata terwu-
tor yang mengerjakan rumah
jud, ujar Hermila.
bantuan untuk warga setempat.
Keberhasilan di Suak Pan-
Prinsip kami agar mereka (si
dan dan Suak Ribeh membuat
penerima bantuan) bisa menga-
nama Islamic Relief di pesisir
wasi pembangunan rumah mere-
pantai barat, khususnya Aceh
ka sendiri. Sehingga, mereka
Barat, harum semerbak. Siapa
merasa memiliki terhadap rumah
pun yang bersungguh-sungguh
Jroh di
pantas mendapatkan nama
tersebut, ujarnya kepada ruang kerjanya.
Lebih lanjut, Indah men-
baik, bahkan nama nan semer bak.
n
FOTO: ISTIJAR
HALAMAN 13
Dipermasalahkan Setelah Dua Tahun
bantuan boat. Tapi bantuan-
Mediasi atas kasus bantuan boat dari Depsos untuk nelayan Aceh Barat terus dilakukan. Aktor utama yang mengaku hanya sebagai distributor, justru mempermasalahkan masa komplain yang sudah lewat waktu.
Proses pembuatan boat ter -
kan berupa boat yang siap pa-
sebut memakan waktu hingga
kai, ujar Sofyan.
mencapai setengah tahun. Lan-
Jumlah bantuan boat itu
taran dianggap telah selesai
mencapai 70 unit. Namun, bu-
proses pengerjaannya, maka se-
kan untuk 70 nelayan, melain-
kitar awal bulan Agustus 2005,
kan untuk sekitar 290 nelayan
Sofyan melaporkan kepada Di-
di empat kecamatan. Setiap
nas DKP Provinsi NAD yang di-
satu unit boat untuk empat ne-
lanjutkan kepada Lembaga Adat
layan. Rinciannya: untuk Keca-
Laot dan Panglima Laot Aceh
matan Johan Pahlawan 35 boat,
Barat. Rencananya, boat akan
Meurebo 18 boat, Samatiga 13
diserahkan pada pertengahan
boat, dan Arongan Lambalek
Agustus atau bertepatan pada
empat boat. Setiap boat bernilai
peringatan Hari Kemerdekaan
Rp
RI, 17 Agustus 2005.
40
juta,
dengan
mesin
Chiang Chay dari Cina. Menurut Sofyan, semua sp-
Saat itu, 70 boat Depsos sudah berjejer di Sungai Meurebo. Upacara penyerahannya pun rencananya langsung dilakukan
M. Istijar/Gerak Aceh Barat AUT
R
Barat, ujarnya.
nya bukan berupa uang, melain-
oleh Bachtiar Chamsyah selaku Menteri Sosial. Namun karena dianggap belum siap, maka ren-
wajah Hermawi
cana itu dibatalkan. Akhirnya
(30), salah seorang ne-
penyerahkan baru dilakukan
layan Johan Pahla-
pada 8 September 2005. Bacht-
wan, Aceh Barat, ter -
iar Chamsyah pun sengaja da-
lihat berseri. Kegembiraan itu
tang ke Aceh Barat. Dalam up-
muncul setelah adanya kabar
acara itu, para nelayan diwak-
bakal digelar pertemuan konsul-
ili Bupati Aceh Barat Nasrud-
tasi publik mengenai kasus ban-
din dan Panglima Laot.
tuan boat dari Departemen So-
Selama sekitar tiga bulan,
sial (Depsos) pada 21 Februari
boat dibiar mangkrak di Sun-
2007. Lebih-lebih dikabarkan
gai Meurebo. Sebab, proses
bahwa Sofyan S Sawang bakal
penyerahan kepada nelayan
hadir. Mantan ketua DPRD Aceh
baru dilakukan pada pertenga-
Barat ini merupakan orang yang
han November 2005. Kondisi ini
selama ini disebut-sebut se-
dianggap Sofyan S Sawang se-
bagai sosok yang bertanggung
bagai bentuk dari proses rehab.
jawab dalam distribusi boat
Jadi, bukan dibiarkan begitu
bantuan Depsos. Atau jabatan
saja, kilahnya. Boat belum di-
resminya adalah ketua pelaksa-
pakai kok sudah direhab? Cuk-
na pemberi bantuan boat.
up janggal kedengarannya.
Papan lapuk
Pada waktu yang telah ditentukan, konsultasi publik men-
Proses penyerahan boat ban-
genai kasus boat pun digelar.
tuan kepada nelayan dilakukan
Tempatnya di Aula Muhammad-
Sofyan dan Panglima Laot NAD.
iyah, Rundeng, Kecamatan Jo-
Setelah proses penyerahan itu,
han Pahlawan, Aceh Barat. Seperti yang diharapkan, pada per -
Sejumlah boat bantuan Depsos yang bermasalah di Johan Pahlawan.
FOTO: ISTIJAR
temuan itu, Sofyan S Sawang
beberapa boat sudah tidak bisa terpakai. Meski baru seumur jagung, papan yang digunakan
menampakkan batang hidung-
esifikasi boat, baik bahan baku
sebagai bahan utama boat ter -
maupun mesinnya, ditentukan
lihat sudah lapuk. Sehingga
nya. Selain Sofyan, terlihat juga
bnya hampir sedikit beruntung
kan permohonan kepada depar -
Kepala Bagian Perikanan Dinas
(tidak sampai terdampar), aki-
temen yang dipimpin oleh Bach-
oleh tim ahli Depsos. Jadi saya
keamanannya disangsikan, ke-
Kelautan dan Perikanan (DKP)
bat boat Depsos ini juga, dia
tiar Chamsyah itu. Sebagaima-
hanya melaksanakan saja apa
tika mengenai batu karang akan
Aceh Barat Teuku Helmi, Ket-
hampir tenggelam di perairan
na diketahui, Bachtiar adalah
yang telah ditentukan itu,
bisa berlubang. Nelayan pun
ua Panglima Laot Johan Pahla-
pantai barat Aceh. Saya harus
salah satu menteri dalam Kab-
ujarnya.
meminta dana perbaikan kepa-
wan Samatiga, serta nelayan
bertahan sehari penuh di ten-
inet Indonesia Bersatu hasil be-
penerima bantuan boat Depsos.
gah laut, karena memakai boat
sutan PPP. Lewat jalur politik
Depsos, keluhnya.
inilah Sofyan mendapat keper -
sung bekerja. Dia mencari loka-
Saat itu Sofyan menyang-
si pembuatan. Awalnya, Depsos
gupinya. Saya pernah tawar -
Satu per satu nelayan angkat
Setelah ditentukan spesifikasinya, Sofyan Sawang lang-
da mantan ketua DPRD Aceh Barat ini.
bicara. Mereka menggugat Sofy-
Seperti merasa tidak ber -
cayaan dari Bapak Menteri,
an yang mantan wartawan itu
salah. Sofyan yang politisi Par -
karena Sofyan merupakan poli-
mengajukan produksi boat itu
kan agar boat itu diperbaiki oleh
karena dianggap tidak beres
tai Persatuan Pembangunan
tisi sekaligus pemimpin PPP
di Sibolga, Sumatera Utara.
pekerja saya. Tetapi nelayan
dalam menjalankan amanah
(PPP) itu membantah dirinya
Aceh Barat.
Namun itu batal, lantaran Sofy-
menolak. Mereka malah mem-
menyalurkan boat bantuan. Se-
telah sengaja memberikan ban-
Dalam uraiannya lebih lan-
an mengusulkan agar boat itu
inta agar diberikan uang per -
mua permasalahan dan keluh
tuan boat yang tidak layak. Dia
jut, Sofyan menyatakan, sebagai
dibuat di wilayah Aceh Barat.
baikannya saja, tandasnya.
kesah nelayan tumpah dalam
mengutarakan, dirinya han-
lembaga resmi pemerintah yang
Menteri Bachtiar Chamsyah
Saat itu Sofyan menyanggu-
forum mediasi tersebut. Akibat
yalah sebagai perantara saja.
menangani permasalahan sos-
pun menyetujuinya. Pusat pem-
pi untuk memberikan uang per-
boat yang tidak layak ini, saya
Jika tidak layak. Kenapa diper -
ial, Depsos langsung merespons
buatan boat itu awalnya di
baikan sebesar Rp 2 juta per
hampir meninggal di perairan
masalahkan setelah dua ta-
proposal permohonan bantuan
Meurebo. Tapi karena masih
boat. Dari Depsos tidak ada
Myanmar, ungkap Hermawi.
hun, tangkisnya.
boat tersebut. Terlebih lagi saat
dalam suasana tanggap darurat
dana rehab. Itu inisiatif saya
Sekitar pertengahan tahun lalu,
Sofyan menceritakan, sebe-
itu, kondisi Aceh baru saja di-
pascatsunami, para pembuat
saja, ujarnya. Lalu dari mana
dia bersama tiga anak buah ka-
narnya bukan Depsos yang per -
landa tsunami. Setelah mem-
boat di Meurebo tidak menyang-
dana itu. Ia mengaku itu han-
pal (ABK) memang sempat ter -
tama kali berniat untuk mem-
baca dan menganalisa proposal
gupinya. Setelah itu, lokasi yang
ya kepandaian dirinya dalam
dampar di perairan Myanmar.
berikan bantuan boat. Niat itu
permohonan bantuan tersebut,
dituju adalah Senabang, masih
mengelola dana Depsos.
Keluh kesah juga disampai-
keluar lantaran pada awal 2005
maka Depsos memutuskan un-
di Aceh Barat juga. Jadi pem-
Mengenai mesin boatnya
kan Zainal Abidin. Meski nasi-
nelayan Aceh Barat mengaju-
tuk menyanggupi memberikan
buatannya bukan di luar Aceh
tidak berkualitas, yang seharusnya menggunakan mesin Yanmar buatan Jepang bukan Chiang Chay bikinan
Menggugat Lewat Film
D
ENGAN menggunakan boat berkuatan 6 GT, Panglima Laot Johan Pahlawan Pawang M Yunus bersama Hermawi dan Zainal Abidin, Minggu (18/2) pagi, bergegas ke tengah laut Meulaboh. Di tengah laot mereka bercerita tentang kisah duka Hermawi (30) yang terdampar pada pulau kecil di perairan Myanmar. Tidak hanya Hermawi, Zainal Abidin pun menceritakan kisahnya ketika harus bertahan di tengah laut lantaran boatnya nyaris tenggelam. Kedua nelayan tersebut saat itu menggunakan boat bantuan Departemen Sosial (Depsos). Kisah
diperkuat oleh Pawang Yunus. Itu sepenggal adegan dari proses pembuatan film dokumenter (FD) mengenai kasus keruhnya bantuan boat dari Departemen Sosial. Kasus ini dipilih lantaran menarik, apalagi didukung visual yang kuat. Proses pembuatan berjalan selama empat hari. Selama proses pembuatan film ini, para ”aktor” menggugat rendahnya kualitas boat bantuan Depsos. Mereka mengeluarkan semua keluh-kesah serta pengalaman pahit menggunakan boat Depsos. Pembuatan film berakhir pada pengambilan
Cina,
Sofyan Sawang mengatakan bahwa yang namanya bantuan harus diterima apa adanya.
gambar boat bantuan dari TearFund, salah satu INGO yang juga memberikan bantuan boat untuk nelayan Johan Pahlawan. “Kalau TearFund, semua bahan baku dan mesin boat berdasarkan aspirasi nelayan. Karena nelayan paham betul, mana bahan baku dan mesin yang berkualitas mana yang tidak,” ujar Yunus. Kalau Depsos, “Langsung memberikan, tanpa menampung aspirasi keinginan nelayan,” ujarnya. Ini contoh kasus yang menafikan dan yang mengindahkan aspirasi wong cilik. Sebuah pelajaran penting dari komunitas laut. n
Nanti kalau Depsos memberikan bantuan lagi, baru kita katakan mesinnya jangan Chiang Chay, tetapi Yanmar, katanya. Lalu bagaimana nasib nelayan yang telah menerima boat tersebut? Pemkab akan membantu. Pemkab akan melobi Tearfund agar bisa memberikan bantuan dana untuk perbaikan boat bantuan Depsos, ujar Teuku Helmy.
n
HALAMAN 14
Benang Kusut Bantuan Pertanian Pendistribusian Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) pertanian BRR menuai masalah. Perebutan bantuan memicu keributan sesama warga, sehingga menambah benang kusut pendistribusian bantuan.
M. Istijar/Ali (Yayasan Papan) IAPA
S
tuk lahan seluas 90 hektare (ha). Karena di desa ini, sudah terdapat bantuan
sangka maksud memberi
pertanian sejenis dari ADB (Asian De-
bantuan malah menuai keribu-
velopment Bank) ,
tan. Mungkin itu yang pantas
memberikan benih padi varietas Cihe-
pihak BRR hanya
menggambarkan permasalahan
rang untuk lahan seluas 30 ha. Sisan-
kekacauan dalam pembagian ban-
ya dialihkan ke Desa Ujong Pasie. Ala-
tuan pertanian Badan Rehabilitasi dan
san pengalihan bantuan tersebut adalah
Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias untuk 11
agar tidak terjadi tumpang tindih dan
desa di Kecamatan Kuala, Nagan Raya.
pendistribusian bantuannya merata.
Sebelas desa itu adalah Kemangan
Dari penilaian dan berdasarkan survei
Jaya, Blang Muko, Pulo Ie, Blang Baro,
kelayakan lapangan, warga di sana ber-
Ujong Sikuneng, Yogya, Ujong Padang,
hak mendapatkan bantuan pertanian ini.
Lawa Batu, Drien Tujoh, Alue Labu, dan
Akhirnya BRR memilih Desa Ujong Pasie
Pante Rawa.
sebagai sasaran penerima bantuan. Desa
Dari sebelas desa itu, di satu desa
ini dinilai memiliki potensi pertanian yang
nyaris terjadi bentrok antarpenerima
cukup bagus. Tanahnya sangat bagus
bantuan. Kejadian itu terjadi di desa
untuk ditanami padi, dan desa ini me-
Ujong Pasie. Bahkan, menurut bebera-
mang sebagai produsen gabah yang cuk-
pa sumber di sana, hampir sempat ter -
up bagus, ujar Abu Bakar Kordinator
jadi pembakaran terhadap traktor kecil
BRR Nagan Raya kepada Jroh, Kamis lalu
atau traktor tangan yang merupakan
di ruang kerjanya.
salah satu bantuan pertanian BRR.
Bertahap
Keributan itu bermula ketika pada
Rencana pun dijalankan. BRR mela-
medio tahun 2006 lalu. BRR berniat
kukan sosialisasi bantuan kepada kel-
memberikan bantuan pertanian kepada
ompok tani desa ini. Kelompok tani yang
sebelas desa di Kecamatan Kuala. Ban-
dipilih yakni Gudang Jaya. Menurut Abu
tuan itu bukan berupa uang tunai, me-
Bakar, pendistribusian bantuan itu
lainkan material. Di antaranya benih
tidak sekaligus, akan tetapi bertahap.
padi varietas Ciherang, pupuk urea,
Alasannya, jika disalurkan sekaligus, program bantuan ini akan tidak ber jalan. Petani kalau dikasih uangnya, maka mereka tidak akan garap sawahnya. Cuma ambil uang dan bantuannya, tetapi program dalam bantuan itu tidak dijalankan. Makanya kita berikan setelah lahan mereka dibersihkan, dan siap ditanam, ujarnya. Pada tahap pertama, Gudang Jaya hanya mendapatkan bibit untuk 50 hektar. T idak terlalu jelas mengapa penyalurannya hanya untuk 50 ha. Diwaktu bersamaan, juga diberikan bantuan hand traktor 1 unit. Nah disinilah awal terjadinya kekisruhan. Sesama warga merasa memiliki hand traktor itu. Karena rasa memiliki terhadap alat produksi ini tinggi, mereka berebut menggunakannya. Tiba-tiba kekisruhan itu berkembang menjadi besar. Bahkan suatu ketika warga pernah ingin membakar hand traktor jika terus digunakan. Saya sebagai petugas PPL (panitia penyuluh lapangan) bingung. Yang satu minta
FOTO: ISTIJAR
supaya hand tranktor dibawa ke lahan. Yang lain juga minta. Mereka tidak in-
pupuk SP 36, pupuk KCL, pestisida, jar -
gin antre, alasannya lama, ujar M
SEORANG petani di Kecamatan sedang menunjukan hasil panen. Dia salah satu seorang penerima FOTO: ISTIJAR bantuan BRR. Amin, petugas PPL Kecamatan Kuala.
Untuk melengkapi kekurangan laporan
Saat itu memang, yang membuat sched-
tersebut, BRR mencari dana penutup
ule penggunaan hand traktor adalah
dengan membeli benih padi varitas
petugas PPL.
Ciherang untuk 50 ha. Lantas dari mana
Agar benar -benar tidak terjadi keru-
dana pengganti untuk membeli benih
suhan akibat perebutan bantuan, BRR
padi itu? Abu Bakar mengungkapkan,
mengambil kembali bantuan traktor tan-
dana itu diambil dari pos bantuan lain.
gan tersebut. Sedangkan bantuan lain-
Benih padi varietas Ciherang beserta
nya yang belum tersalurkan distop. Ten-
bantuan pertanian lainnya akhirnya
tu saja perkara ini membuat pusing petu-
berhasil disalurkan. Untuk benih padi,
gas BRR dan PPL Dinas Pertanian Nagan
Desa Pante Rawa dan Alue Labu mas-
Raya. Karena penyaluran bantuan itu
ing-masing mendapatkan jatah 30 ha,
dianggap gagal, dan benih padi varitas
yang diperuntukan bagi 30 petani. Set-
Ciherang masih tersisa untuk 10 ha.
iap petani mendapatkan benih padi un-
Selanjutnya BRR mencari lokasi baru
tuk 1 ha lahan sawah. Namun aneh-
untuk penyaluran bantuan pertanian
nya, dalam laporan yang diungkapkan
tersebut. Ditentukan dua wilayah baru,
Keuchik Pante Rawa, mereka hanya
yakni Pante Rawa dan Alue Labu. Kami
menerima 20 ha, sedangkan laporan
bersyukur dialihkan. Kalau tidak, maka
kepada BRR harus 30 ha.
dikhawatirkan akan terjadi kerusuhan
Saya disuruh BRR untuk membuat
kampung karena perebutan bantuan
laporan 30 ha. Sedangkan kami mener -
itu, ujar Abd Karim, ketua Kelompok
ima hanya 10 ha, ujar Sulaeman TA,
Gudang Jaya.
keucik Pante Rawa dikediamannya ke-
Ternyata dalam laporan bantuan,
pada JROH. Karena hanya benih padi
benih varietas Ciherang tersebut telah
untuk 20 ha, maka dia memutuskan
tidak bisa dipertanggungjawabkan. Se-
setiap petani hanya dijatah untuk 0,8
harusnya setelah pengalihan dari desa
ha. Lantas ke mana benih padi yang 10
Drien Tujoh, benih padi itu tersisa un-
ha itu? Sejumlah warga menuding ket-
tuk 60 ha. Sedangkan sisa benih padi
ua pelaksana yang bertanggung jawab.
varitas Ciherang itu hanya untuk 10 ha.
seharusnya warga bersyukur diberikan
tor, PPC, solo, parakol, dan biaya penbantuan
itu
mencapai
Rp
93.750.000, untuk setiap desa. Jika dikalkulasikan nilai bantuan pertanian BRR tersebut mencapai Rp 1,125 miliar untuk 11 desa. Penyalurannya melalui kelompok tani di desa masing-masing. Namun entah mengapa, di tengah perjalanan terjadi keributan perebutan bantuan pertanian itu. Ya, tentu saja sesama penerima bantuan. Itu terjadi di Desa Ujong Pasie. Bahkan perebutan bantuan nyaris berujung pada niatan pembakaran bantuan, yakni hand traktor. Sebenarnya Ujong Pasie tidak ter masuk dari sebelas desa yang ditentu-
bantuan benih padi. Bukan malah
BANTUAN PERTANIAN BRR DI KEC KUALA, NAGAN RAYA
gelolaan tanah. Jika dirupiahkan, maka nilai
menuduhnya yang macam-macam. Dia
No. Desa
Nama Kelompok Tani
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Karya Meugo Makmue Beusare Tunas Harapam Cahaya Mata Karya Remaja Sabe Rasa Sido Rukan Cempaka Kuneng Beusejatra Hudep Sare Rawa Mangat
Jumlah Petani
Jumlah lahan
Nilai BLM
60 78 42 62 48 60 94 60 30 30 30
60 60 30 50 29 60 61 60 30 30 30
Rp 135 juta Rp 135 juta Rp 67.5 juta Rp 112,5 juta Rp 65,25 juta Rp 135 juta Rp 137 juta Rp 135 juta Rp 67,5 juta Rp 67,5 juta Rp 67,5 juta
Total
Rp 1,125 miliar
Awalnya, desa ini mendapatkan bantuan benih padi varietas Ciherang un-
mengakui, pada dasarkan bantuan per tanian dari BRR itu belum sepenuhnya
Kemangan Jaya Blang Muka Pulo Ie Blang Baro Ujung Sikuneng Yogya Ujong Padang Lawa Batu Drien Tujoh Alue Labu Pante Rawa
kan oleh BRR. Awalnya bantuan ini diberikan kepada Desa Drien Tujoh.
Tudingan tersebut sudah pasti dibantah keras oleh Abu Bakar. Menurut dia,
ingan air, jalan usaha tani, hand trak-
■ Sumber: BRR Nagan Raya
di salurkan ke masyarakat, dan sekarang ini masih tersimpan di gudang. Termasuk dana bantuannya. Sambil menunjukan bukti laporan penyalurannya, Abu Bakar menyebut, benih padi yang telah disalurkan untuk desa Pante Rawa berjumlah 750 kg (untuk 30 ha), atau senilai Rp 3,75 juta. Sedangkan keseluruhannya bantuan yang telah direalisasikan mencapai Rp 91.270.000 dari nilai Rp 93.750.000 yang bakal disalurkan. Atau tersisa Rp 2.471.000. Saat ini juga masih ada di rekening. Jika ingin tahu, saya akan kasih tahu. Biar clear (jelas) masalahnya, ujarnya.
n
HALAMAN 15
Pusing Mencari Dana Pengganti Kelanjutan pembangunan saluran irigasi di Darul Makmur, Aceh Barat, masih belum jelas. Selain dananya sudah habis, mencuat kesan para mantan panitia pelaksana pembangunan ingin lepas tangan.
Proses Mediasi dalam kasus pembangunan saluran irigasi di Darul Makmur.
M. Istijar/Yayasan Papan Ada pemandangan berbeda di SDN Lungkeubeu Jagad, Kecamatan Kuala Baroh, Nagan Raya pada 13 Februari lalu. Terlihat puluhan warga dan mantan keuchik (kepala desa) di Kecamatan Darul Makmur (kini kecamatan persiapan Kuala Baroh) sedang berkumpul. Bukan untuk mengambil rapor anak-anak mereka yang bersekolah, melainkan untuk mengikuti acara pertemuan konsultasi publik. Ya, mereka memang sedang meminta penjelasan tentang penggunaan dana program Program Pengembangan Desa Tertinggal (P2DT) dalam proyek saluran irigasi. Saluran irigasi tersebut rencananya akan melewati sebelas desa di Darul Makmur, dengan panjang mencapai 25 kilometer (km). Entah mengapa, program yang telah dimulai sejak tahun 2002 itu hingga kini masih belum juga selesai. Padahal, target penyelesaiannya pada tahun 2004. Kami tidak mau tahu ke mana dana itu. Yang terpenting bagi kami adalah bagaimana saluran sepanjang 8 km yang belum terselesaikan dapat dilanjutkan pembangunannya, ujar Zainudin, Keuchik Moendua, Darul Makmur. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dari 25 km yang diagendakan, panitia pelaksana proyek P2DT yang mendapat dana hibah dari Japan Bank International of Corporation
(JBIC) hanya mampu menyelesaikan sepanjang 17 km. Sisanya, hingga kini belum jelas kapan pembangunannya akan dilanjutkan. Dalam pertemuan itu terlihat hadir Sofian Sarong, sang bendahara proyek. Juga hadir
Effendy, mantan camat Darul Makmur dan Amir Iskandar selaku pelaksana lapangan. Satu per satu mereka memberikan penjelasan tentang status perkembangan proyek yang hingga kini masih belum rampung itu. Selain masih tersisa 8 km saluran irigasi yang belum diselesaikan, beko yang merupakan alat berat pembuatan saluran irigasi tersebut kini masih mangkrak di tengah hutan. Karena itu, masyarakat Darul Makmur menuntut agar alat berat tersebut segera ditarik dari hutan secepatnya, sebelum menjadi barang rongsokan yang tak berguna lagi bagi warga. Bermula dari hibah Kisruhnya pembangunan sa-
FOTO:ISTIJAR
luran irigasi berawal dari kontroversinya nilai dana hibah untuk pembangunan proyek itu. Sebagian besar masyarakat mengira nilai dana hibah dari bank negeri Sakura itu mencapai Rp 1,5 miliar. Tetapi, menurut penjelasan Sofian Sarong, nilai dana dari JBIC untuk proyek pembuatan irigasi di sebelas desa hanya Rp 667.660 juta. Dana ini belum termasuk dana-dana untuk pos anggaran seperti administrasi, ungkapnya. Sofian Sarong menjelaskan, dana itu awalnya bukan untuk membangun irigasi, melainkan hanya untuk membangun saluran pembuangan yang panjangnya tidak mencapai 25 km. Belakangan, pada pertemuan
sosialisasi panitia pelaksana, warga Darul Makmur menuntut agar dana sebesar itu dipergunakan untuk membangun saluran irigasi yang melewati sebelas desa dengan panjang 25 km. Maka kami putuskan untuk mengikuti keinginan masyarakat, ujarnya. Saat itu, panitia pembangunan sudah sempat menganalisa bahwa dana sebesar itu tidak bakal cukup. Namun, karena desakan tersebut, mereka akhirnya menyatakan kesanggupannya. Karena situasi masih konflik, setiap rapat tim pelaksana pembangunan bukan dilakukan di Darul Makmur, melainkan di rumah Effendy, terletak di Meulaboh, ibu kota Aceh Barat. Dalam rapat perdana, merekomendasikan waktu kegiatan pembangunan dimulai 3 Oktober 2002 dan berakhir 24 April 2004. Rekomendasi waktu pelaksanaan itu merupakan perintah dari sang konsultan pemberi dana, PT Spasia Indonesia. Karena sifatnya pembangunan desa, maka sifat proyek tersebut tidak ditenderkan. Alasan Sofian Sarong, karena ini bukan proyek pembangunan, melainkan program pembangunan. Karena itu tidak melalui tender. Dan, pelaksanaan proyek tersebut ditangani langsung oleh tim panitia pelaksana. Effendy bertindak sebagai ketua pelaksana, sedangkan Sofian Sarong sebagai bendahara proyek. Sementara Amir Iskandar bertindak sebagai pelaksana lapangan. Ketiga orang inilah yang sangat berperan dalam penyelesaian proyek irigasi sepanjang 25 km tersebut. Kini dana yang masih tersisa dari proyek itu hanya sekitar Rp 4 juta. Bagaimana versi Amir Iskandar selaku pelaksana lapangan. Dia menyebutkan, belum rampungnya proyek irigasi tersebut karena situasi masa itu sedang membara konflik antara TNI FOTO:ISTIJAR
dan GAM. Karena itu, pembangunan irigasi tersendat-sendat. Menurut Amir, rasa takut akan ditembak oleh kedua belah pihak yang sedang bertikai menjadi alasan mengapa pembangunan irigasi berjalan lambat. Bahkan, agar proyek bisa terus dilaksanakan, Amir sempat menyewa pasukan TNI untuk pengamanan. Dan tentu saja, harus ada pos biaya keamanan dari pengawalan tersebut. Dengan alasan situasi konflik juga maka beko yang berada di hutan tidak bisa dibawa ke desa. Karena saat itu bekonya sedang rusak, ujar Amir. Situasi konflik yang membuat rasa ketakutan ini disinyalir oleh tim pelaksana pembangunan irigasi sebagai akar permasalahan. Keadaan itu juga membuat dana proyek itu menjadi membengkak. Apalagi Ada organisasi masyarakat sipil yang hanya memakan uang, tanpa melaksanakan tugas. Diberikan uang kepada mereka untuk membersihkan ilalang, tetapi ilalang tidak mereka bersihkan.
tanpa adanya pengawasan dari masyarakat. Selain itu, menurut Effendy, belum rampungnya proyek irigasi juga dikarena tidak sedikit organisasi masyarakat sipil (OMS) yang tidak melaksanakan tugasnya. Kata Amir Iskandar, terdapat OMS yang hanya memakan uangnya saja, tanpa melaksanakan tugasnya. OMS diberikan uang untuk membersihkan ilalang, tetapi ilalang tidak dibersihkan,ujarnya. Padahal, menurut Amir, pembangunan irigasi tidak akan bisa berjalan jika ilalang belum dibabat. Sementara mengenai tuntutan warga agar tim pelaksana proyek bertanggung jawab sepenuhnya serta melanjutkan proyek irigasi itu, mereka mengaku keberatan. Kalau dibebankan kami sendiri, kami lepas tangan. Jelas kami tidak mampu, ujar Effendi. Agar tidak berlarut, camat persiapan Kecamatan Kuala Baroh, Abdul Qadir menyatakan kesediaanya membantu merampungkan proyek tersebut. Karena berada di wilayah saya, maka saya sebagai camat juga bertanggung jawab untuk pembangunan ini, ujarnya. Sementara itu, dalam pekan ini, disepakati beko, saksi bisu proyek irigrasi tersebut, akan ditarik dari hutan. Selanjutnya, dana sisa proyek tersebut akan digunakan untuk mengeluarkan beko dari hutan. Lalu bagaimana dana untuk pembangunan 8 km irigasi itu? Akan diusahakan dan dirembukkan antara tim pelaksana dengan OMS, ujar camat persiapan itu. n
CMYK HALAMAN 16
RINDU PASTILAH DI LAUT Sajak Hikmat Darmawan Seorang perindu pastilah ke laut Di laut ada zikir maha luas maha dalam Angin menyentuh-nyentuh layar Air bergaram menjamah palka Ikan besar dan ikan kecil dalam jala yang ditebar Hangat matahari, cakrawala seakan baka Subhanallah, subhanallah, subhanallah Terumbu, ikan-ikan karang, warnawarna tanpa suara Plankton tak tertangkap mata, jutaan makhluk tak bernama Ikan pari, ubur-ubur dan ganggang, tarian perlahan tanpa suara Arus hangat membawa rezeki, arus deras membawa gairah dan asa Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah Pun ketika badai purna, ketika ombak raksasa, ketika angin melantak darat, ketika pasang membenam segala Dan hiu putih, paus biru, juga segala raksasa di kegelapan, di kedalaman tak terduga, tempat cerita purba tersimpan Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar Seorang bukan-perindu pergilah ke laut Duduklah di tepi atau menyelamlah menyaksi rindu, rindu belaka 2001 (Cybersastra.net)
LOKASI PEMOTRETAN: Pantai Blang Oi Meuraxa, Banda Aceh, pantai Lhoknga dan Ujung Batee, Aceh Besar. FOTO: AGUS SARWONO