ANALISIS BIAYA SISA MAKANAN BIASA PADA PASIEN DI RSUD PROF. DR. M.A HANAFIAH BATUSANGKAR TAHUN 2014
Iswanelly Mourbas, M. Husni Thamrin, Ayu Restika (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang)
ABSTRACT Food cost is one of the considerable cost at the hospital. This study aims to look at how much money is wasted on the remnants of a regular meal at Hospital Prof. Dr. MA Hanafiah SM Batusanggkar 2014. This research is descriptive .Population is all adult inpatients class III who get regular food. Samples in this study of 100 people. The result showed the average leftovers highest in hospitals Batusanggkar based foodstuff is a staple food (49%) and is based on meal time, then the leftovers largest at breakfast time (45%). Suggested nutritionists motivate patients to be able to consume food well and revised menu cycle, both in terms of materials used and the way the food processing. Keywords (Key Word): cost analysis, leftovers, Inpatient ABSTRAK Biaya makanan merupakan salah satu biaya yang cukup besar di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat berapa banyak biaya yang terbuang dari sisasisa makanan yang biasa di Rumah Sakit Prof. Dr. MA Hanafiah SM Batusangkar tahun 2014. Jenis penelitian deskriptif. Populasi adalah semua pasien rawat inap dewasa kelas III yang mendapatkan makanan biasa. Sampel pada penelitian ini 100 orang. Hasil penelitian didapatkan rata-rata sisa makanan terbanyak di RSUD Batusangkar berdasarkan kelompok bahan makanan adalah makanan pokok (49%) dan berdasarkan waktu makan, maka sisa makanan terbanyak pada waktu makan pagi (45%).Disarankan ahli gizi memotivasi pasien agar dapat mengkonsumsi makanan dengan baik dan melakukan revisi siklus menu, baik dari segi bahan yang digunakan maupun cara pengolahan makanan. Kata kunci: analisis biaya, sisa makanan, Pasien digunakan oleh Rumah Sakit untuk PENDAHULUAN
penyelenggaraan
Penyelenggaraan merupakan penunjang
salah
makanan satu
dalam
sarana pelayanan
kesehatan.
Tujuan
penyelenggaraan
makanan
dari adalah
untuk mencukupi kebutuhan pasien terhadap gizi seimbang. Dana yang 24
makanan
cukup
besar (20-40%) dari total anggaran rumah
sakit.
penyelenggaraan
Keberhasilan
suatu
makanan
dapat
dinilai dari ada tidaknya sisa makanan, sehingga sisa makanan dapat dipakai sebagai indikator untuk mengevaluasi kegiatan penyelenggaraan makanan
Jurnal Sehat Mandiri Volume 10 Nomor 1 Tahun 2015
rumah sakit. Kementerian Kesehatan
Hasil wawancara dengan kepala
RI telah menetapkan indikator Standar
instalasi
Pelayanan Minimal (SPM) yang di
mengatakan bahwa, banyak pasien
syaratkan untuk pelayanan gizi rumah
yang menyisakan makanan. Total biaya
sakit, dimana salah satunya adalah
bahan makanan biasa di kelas III atau
sisa makanan yang <20% (Depkes,
Food cost yang dikeluarkan selama 1
2013).
yang
hari Rp.27.000,00/orang/hari, dengan
mempengaruhi sisa makanan pada
nilai gizi yang didapatkan dalam sehari
umumnya adalah rasa makanan dan
Energi 2534,8 kkal, Protein 116,9 gr,
penampilan makanan.
Lemak 63,2 gr, KH 374,3 gr. Selama 1
Faktor-faktor
Hasil penelitian oleh Instalasi Gizi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
gizi
RSUD
Batusangkar
bulan Rp780.000,00/orang, dan selama 1 tahun Rp 9.360.000,00,/orang.
pada bulan November dan Desember
Tingginya sisa makanan, akan
2009 didapatkan informasi bahwa rata-
mengakibatkan besarnya biaya bahan
rata sisa makanan pasien dewasa
makanan yang terbuang, selain itu, sisa
28,045% dengan rincian sisa makanan
makanan
biasa 13,09% dan sisa makanan lunak
menyebabkan
43% (Instalasi Gizi RS Hasan Sadikin,
kebutuhan gizi yang seharusnya di
2009). Hasil penelitan di RSUP M.
dapat oleh pasien. Selain memberikan
Djamil
dampak pada efisiensi biaya, tingginya
makanan
Padang biasa
didapatkan sebanyak
sisa 66.0%
yang
sisa/waste menunjukkan
RSUP
terhadap
Muhammad
Hoesin
Palembang menemukan rata-rata sisa
disediakan
makanan
penurunan
perorang
perhari
adalah
tidak
makanan
(Mourbas, 2012). Hasil penelitan di Dr.
terbuang
sesuainya
pasien
kepuasan
porsi
juga pasien
makanan
menurun. kepuasan
juga
yang
Meskipun ini
sebagian
sebagai berikut; nasi 62,85 gram, lauk
besar
disebabkan
kondisi
hewani sebanyak 30,15 gram, lauk
tetapi
cita
dan
nabati sebesar 16,24 gram, dan sayur
makanan, rumah sakit juga berperan
37,13 gram. Kerugian ekonomi dari
dalam tingginya sisa/waste makanan
sisa makanan pasien di ruang rawat
tersebut Depkes, 2007).
inap RSUP tersebut perorang perhari
yang mempengaruhi sisa makanan
adalah
adalah
Rp.1348,71,-.
dan
rasa
jenis
penyakit
penampilan
Faktor lain
kelamin,
Rp.5.633.049,203,- perorang pertahun
pendidikan,
kelompok
(Nilawati, 2010)
perawatan,
lama
umur,
perawatan
tingkat kelas dan
penyakitnya (Almatsier, 1992). 25
Iswanelly Mourbas; Analisis Biaya Sisa Makanan,,,,,,,,,,,, hal 24 - 34
Biaya
makanan
merupakan
diambil secara purposive sampling,
salah satu biaya yang cukup besar di
sebanyak 100 orang dengan rata-rata
rumah sakit, dan 40% dari biaya
10 orang per hari (sesuai dengan siklus
makanan tersebut digunakan untuk
menu 10 hari). Sampel diambil dengan
biaya bahan makanan atau food cost
kriteria sebagai berikut; sudah dirawat
(Mukri,
1990).
data
minimal selama 2 hari di rumah sakit,
tersebut
telah
penelitian
bersedia dijadikan sampel, dan mampu
Berdasarkan dilakukan
dengan judul “Analisis
Biaya
Yang
berkomunikasi dengan baik
Terbuang Dari Sisa Makanan Biasa
Data
primer
berupa
sisa
Pada Pasien Rawat Inap Kelas III Di
makanan dikumpulkan
RSUD Prof. Dr. M.A Hanafiah SM
menimbang
Batusangkar Tahun 2014”.
didstribusikan kepada pasien dan sisa
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
sebelum
makanan setelah pasien makan. Sisa makanan diambil dengan cara setiap
terbuang dari sisa makanan biasa pada
pasien diberi plastik agar sisa makanan
pasien rawat inap kelas III di RSUD
dimasukkan
Prof.
masing-masing kelompok
M.A
biaya
makanan
yang
Dr.
jumlah
dengan cara
Hanafiah
SM
Batusangkar Tahun 2014.
kedalam
plastik
untuk
makanan.
Setelah sisa makanan diperoleh, maka selanjutnya sisa tersebut ditimbang
METODE PENELITIAN
(food
weighing.
Sisa
makanan
Penelitian ini bersifat deskriptif,
dikumpulkan melalui format penilaian
yaitu memberikan gambaran tentang
pada setiap kali makan selama 1 hari
besarnya biaya yang terbuang akibat
yaitu 3x makan yang dikelompokkan
adanya sisa makanan biasa pada
menjadi kelompok makanan pokok,
pasien dengan siklus menu 10 hari.
lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan
Penelitian dilakukan diruang rawat inap
buah.
kelas III RSUD Prof. Dr. M.A Hanafiah
makanan dilakukan selama 1 siklus
SM
adalah
menu (10 hari). Alat yang digunakan
semua pasien dewasa rawat inap kelas
untuk menimbang makanan adalah
III yang mendapatkan makanan biasa
timbangan makanan rumah tangga.
di RSUD Prof. Dr. M.A Hanafiah SM
Hasil pengumpulan data sisa makanan
Batusangkar. Sampel penelitian adalah
dikonversi
pasien rawat
terbuang.
Batusangkar.
Populasi
inap kelas III
yang
mendapatkan makanan biasa. Sampel
26
Pengamatan
menjadi
terhadap
biaya
sisa
yang
Jurnal Sehat Mandiri Volume 10 Nomor 1 Tahun 2015
HASIL PENELITIAN Sisa Makanan Tabel 1: Distribusi Frekuensi Pasien Berdasarkan Kategori Sisa Makanan Biasa Di Ruang Rawat Inap RSUD Batusangkar Tahun 2014 Sisa Makanan f % Banyak 80 80 Sedikit 20 20 Total 100 100 Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa
sisa makanan banyak di ruang rawat
sebahagian besar responden (80%)
inap RSUD Batusangkar.
Tabel 2. Rata-Rata persentase Sisa Makanan Berdasarkan Kelompok Makanan dan Siklus Menu Di Ruang Rawat Inap RSUD Batusangkar Tahun 2014 Persentase sisa makanan yang terbuang Makanan
Lauk
Lauk
Pokok
Hewani
Nabati
(%)
(%)
(%)
1
44
37
2
55
3
Rata-rata
Sayur
Buah
(%)
(%)
30
38
27
35
32
20
41
25
34
52
38
50
43
29
42
4
50
39
28
40
36
39
5
50
37
29
45
30
38
6
40
42
30
45
26
37
7
39
34
65
47
33
43
8
43
38
36
46
27
38
9
60
35
46
35
36
42
10
58
47
32
56
39
46
Rata-rata
49
38
36
44
31
39
bahan
makanan
Menu hari ke
Berdasarkan
tabel
2
menunjukkan
persentase
rata-rata
sisa makanan
terbanyak
terdapat pada kelompok
makanan pokok (49%),
sedangkan
kelompok (58%).
Tingginya
pokok
persentase
sisa
makanan yang terbuang pada sisa makanan mengakibatkan biaya yang
rata-rata per siklus menu yang paling
terbuang
lebih
banyak.
tinggi adalah siklus menu ke 10 (46%)
didapatkan rata-rata persentase sisa
dan yang paling banyak terdapat pada
makanan
berdasarkan
Setelah
kelompok
27
Iswanelly Mourbas; Analisis Biaya Sisa Makanan,,,,,,,,,,,, hal 24 - 34
makan, dikelompokkan
selanjutnya
data
menurut
rata-rata
menurut waktu makan dikelompokkan kemudian
dibagi
dengan
jumlah
persentase sisa makanan berdasarkan
kelompok makanan per hari, hasilnya
waktu makan (dari semua kelompok
dapat dilihat pada tabel 3:
makanan) dan siklus menu,dimana rata-rata persentase
sisa makanan
Tabel 3. Rata-Rata Persentase Sisa Makanan Berdasarkan Waktu Makan dan Siklus Menu Di Ruang Rawat Inap RSUD Batusangkar Tahun 2014 Menu Hari Ke
Persentase Rata-rata Sisa Makanan (%) Pagi Siang Malam 46 34 33 46 36 31 41 46 40 41 41 37 48 42 31 36 46 36 47 38 32 39 40 37 47 41 42 55 54 45 45 42 36
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata
Rata-rata (%) 38 38 42 40 40 39 39 39 43 51 41
Berdasarkan tabel 3 persentase rata-
sedangkan rata-rata terbanyak menurut
rata sisa makanan terbanyak terdapat
siklus menu adalah siklus pada menu
pada
ke 10 (51%).
waktu
makan
pagi
(45%),
Biaya yang terbuang Tabel 4. Rata-rata Biaya yang Terbuang Berdasarkan Siklus Menu dan Kelompok Makanan Biaya yang terbuang (Rp) Jumlah Menu Hari ke Makanan Lauk Lauk (Rp) Sayur Buah Pokok Hewani Nabati 1 610 1.617 283 520 795 3825 2 836 1.084 192 289 745 3146 3 710 1.410 480 472 855 3927 4 730 1.456 177 397 1055 3815 5 678 1.085 281 392 910 3346 6 562 1.616 432 361 775 3746 7 500 1.107 312 304 990 3213 8 584 1.149 346 484 530 3093 9 810 1.098 437 188 1085 3618 10 818 1.809 456 462 1180 4725 Jumlah 6.865 13.431 3.396 3.869 7.835 36.454 28
Jurnal Sehat Mandiri Volume 10 Nomor 1 Tahun 2015
Tabel 4 rata-rata biaya bahan makanan
rata-rata biaya yang banyak terbuang
yang terbuang pada kelompok bahan
terdapat pada siklus ke 10 yaitu
makanan lauk hewani (Rp 13.431),
sebesar
sedangkan biaya yang paling sedikit
terbuang menurut waktu makan setiap
terbuang adalah dari lauk nabati (Rp
hari dari 10 orang
3.396),
seperti pada tabel 5.
Rp
4.725,-
Jumlah
biaya
diperoleh hasil
Tabel 5. Rata-Rata Biaya yang Terbuang Dari Sisa Makanan Menurut Siklus Menu dan Waktu Makan di RSUD Prof. Dr. M.A Hanafiah SM Batusangkar No Siklus Menu Hari Ke Pagi Siang Malam Jumlah (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) 1 1 38.920 33.314 31.736 103.970 2 2 24.352 26.240 34.410 85.002 3 3 13.150 56.180 35.136 104.466 4 4 36.325 39.560 27.984 103.869 5 5 22.680 32.025 33.732 88.437 6 6 11.225 58.835 30.244 100.304 7 7 12.045 44.431 26.897 83.373 8 8 29.330 30.815 29.125 89.340 9 9 20.172 28.801 44.360 93.333 10 10 17.480 63.180 44.748 125.408 Jumlah 225.679 413.381 338.372 977.502 Berdasarkan tabel 5 jumlah biaya yang
makan siang yaitu sebesar Rp 413.381.
paling banyak terbuang berdasarkan
dan total biaya yang terbuang selama
waktu makan adalah pada waktu
10 hari dari 10 orang pasien adalah sebesar Rp. 977.50
Tabel 6. Rata-Rata Biaya Terbuang Dari Sisa Makanan Per Orang Pasien Di RSUD Prof. Dr M.A Hanafiah SM Batusangkar Tahun 2014 Menu ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Dana Terbuang 1 siklus (10 pasien) Rp 103.970 Rp 85.002 Rp104.466 Rp 103.869 Rp 88.437 Rp100.304 Rp 83.373 Rp 89.340 Rp 93.333 Rp 125.408 Jumlah Rp.977.502
Rerata/perorang
%
10.397 8.500 10.446 10.386 8.843 10.030 8.337 8.934 9.333 12.540 Rata-rata 9.774
38 31 39 38 33 37 31 33 35 46 Rerata 36.1
Berdasarkan tabel 6 terlihat bahwa total
10 orang
dana yang terbuang dari sisa makanan
hari
1 Bulan (3 kali siklus
1 tahun (12 Bulan)
Rp 2.932.506
Rp.35.190.072
pasien perhari
(sesuai
siklus
selama 10 menu)adalah
29
Iswanelly Mourbas; Analisis Biaya Sisa Makanan,,,,,,,,,,,, hal 24 - 34
sebanyak Rp 977.502, (dana yang
siklus menu), maka jumlah dana yang
disediakan
bahan
terbuang adalah sebesar Rp 2.932.506
sebesar
dan selama 1 tahun sebesar Rp
untuk
makanan/orang/hari
adalah
Rp.27.000,).Jika total dana tersebut
35.190.072.
dihitung untuk 1 bulan (3 kali putaran
PEMBAHASAN
RI (2008), sisa makanan tidak boleh
Sisa makanan
lebih atau sama dengan 20%.
Hasil penelitian yang dilakukan pada 100 orang pasien (10 orang
Tingginya
angka
rata-rata
persentase sisa makanan pasien pada
pasien setiap hari) dengan siklus
penelitian ini mungkin oleh berbagai
menu 10 hari didapatkan sebahagian
faktor atau alasan pasien terhadap
besar
menyisakan
makanan seperti; rasa dari makanan
makanan dengan kategor banyak. Hasil
yang di sajikan tidak memuaskan atau
penelitian
bila
tidak berasa dan warna dari makanan
penelitian
yang disajikan tidak menarik sehingga
RSUP
tidak menggugah selera makan pasien.
pasien
(80%)
ini
lebih
dibandingkan
besar
dengan
Mourbas,dkk
(2012)
di
DR.M.Djamil yaitu 27,6%.
Jika
Sisa makanan merupakan porsi makanan
yang
disajikan
pasien
menyisakan
makanan,
maka kebutuhan pasien tidak akan
(sesuai
terpenuhi dengan cukup dan akan
dengan pedoman gizi rumah sakit)
berpengaruh besar terhadap proses
pada pasien dan tidak dihabiskan atau
penyembuhan penyakit dan hari rawat
daya terima pasien terhadap makanan
pasien.
yang disajikan sesuai dengan pedoman
Rata-rata
persentase
sisa
gizi rumah sakit. Sisa makanan pasien
makanan dari siklus menu 10 hari,
menjadi
maka sisa yang paling banyak terdapat
salah
disebagian
satu
besar
permasalahan
rumah
di
pada menu ke 10. Menu yang disajikan
indonesia umumnya. Dimana sebagian
pada siklus menu ke 10 tersebut pada
besar
pagi hari adalah
responden
sakit
atau
pasien
nasi, telur goreng
menyatakan makanan di rumah sakit
balado, tumis kangkung, pada siang
tidak
memuaskan
penampilan makanan
ini
makanan yang
dinilai
dari
harinya, nasi, dendeng balado, orak
dan
rasa
arik tahu, tumis bayam, dan semangka,
disajikan.
Menurut
sedangkan sore harinya, nasi,
ikan
standar pelayanan minimal (SPM) yang
goreng, goreng tempe, acar sayuran
dianjurkan oleh Departemen Kesehatan
dan
30
pisang.
Pada
umumnya
Jurnal Sehat Mandiri Volume 10 Nomor 1 Tahun 2015
pengolahan makanan yang disajikan
siklus menu 10 hari, maka banyak
digoreng, mungkin hal inilah yang
ditemukan pengulangan yang dilakukan
menyebabkan makanan pasien banyak
oleh
yang bersisa, karena pengolahan yang
menimbulkan kebosanan bagi pasien.
tidak
dan
Pihak rumah sakit terkadang tidak
pengolahan yang tidak memuaskan
konsisten dengan siklus menu yang
bisa juga menjadi faktor utama pada
disajikan, terkadang ada pergantian
sisa makanan. Pengolahan pada lauk
menu yang mendadak ini disebabkan
hewani
karena
menarik.
seperti
diberikan
Penampilan
ikan
pasien,
sering
stok
sehingga
dari
kelompok
akan
bahan
makanan yang akan di masak banyak
menjadi salah satu tingginya biaya sisa
berlebih, sehingga pihak rumah sakit
makanan pada lauk hewani, karena
mengganti menu yang telah ada pada
pada ikan emas terdapat lebih banyak
siklus menu.
dibandingkan
ini
sakit
juga
tulang
kepada
emas
rumah
dengan
ikan
lainnya.
Moehyi
(1992),
kelemahan yang sering terjadi dalam
Penampilan makanan yang bagus dapat
Menurut
menggugah
selera
makan
penyelenggaraan
rasa
besar
penyajian
institusi
termasuk rumah sakit, antara lain cita
pasien.Warna yang tidak bervariasi, porsi
makanan
makanan
yang
kurang
yang
tidak
sesuai,
diperhatikan dan makanan yang kurang
makanan
yang
kurang
bervariasi. Hidangan yang di masak
menarik dapat menurunkan daya terima
dengan
pasien. Variasi warna sangat perlu
membantu
diperhatikan,
kejiwaan
dan
menarik
keadaan
perkembangan
warna
disajikan
kurang
menghabiskan makanan yang disajikan
menarik, maka akan mempengaruhi
dirumah sakit. Salah satu cita rasa
selera makan dari pasien, dan jika
yang menggambarkan mutu pelayanan
penyajian
rumah sakit adalah citra masyarakat
yang
makanan
yang
disajikan
kurang menarik akan mempengaruhi daya terima pasien. Kebersihan
pasien
akan
sajian
makanan
jika
baik
dalam
mencoba
terhadap makanan yang disajikan. Rasa makanan merupakan faktor
alat
juga
yang sangat menentukan cita rasa
mempengaruhi sisa makan pasien , di
makanan, cita rasa makanan akan
mana saat penyajian makanan alat
ditentukan oleh rangsangan terhadap
yang dipakai untuk menyajikan tidak
indera
bersih, yang menyebabkan pasien tidak
pengecap/indera perasa seperti aroma
menghabiskan makanan. Dilihat dari
makanan dan suhu makanan. Indera
penciuman
dan
indera
31
Iswanelly Mourbas; Analisis Biaya Sisa Makanan,,,,,,,,,,,, hal 24 - 34
perasa atau indera pengecap fungsinya
banyak menyumbangkan biaya yang
untuk menilai rasa dari suatu makanan.
terbuang yaitu sebesar (Rp 1.809). Ini
Cita rasa dan nafsu makan yang
disebabkan sisa dari lauk hewani terlalu
menurun
makan
banyak sehingga berdampak kepada besarnya biaya yang terbuang.
serta
responden
di
berpengaruh
kebiasaan rumah
sakit
sangat
terhadap
daya
terima
makan pasien.
Rumah sakit menetapkan biaya makan per hari Rp 27.000, dengan 3
Rasa juga berkaitan erat dengan
kali makan sehari. Jjumlah biaya yang
penggunaan berbagai bumbu masakan.
terbuang dari siklus menu 10 hari
Bumbu akan memberi rasa yang khas
dengan 100 orang pasien (10 orang
sehingga dapat membangkitkan selera
perhari) adalah sebanyak Rp 977.502,
makan
bumbu,
sehingga untuk 1 bulan dana yang
kepuasan terhadap rasa makanan juga
terbuang Rp.2.932.506, dan dalam 1
dipengaruhi
yang
tahun Rp 35.190.072 (tabel 6). Dilihat
disebarkan oleh makanan dan mampu
dari siklus menu 1 sampai 10, sisa dari
merangsang
kelompok
pasien.
Selain
oleh
aroma
indera
penciuman
makanan
yang
banyak
sehingga membangkitkan selera makan
terbuang adalah pada siklus menu hari
pasien. Kematangan makanan juga
ke 10 yaitu Rp 12.540/orang. Rata-rata
mempengaruhi selera makan pasien.
biaya yang terbuang perorang perhari
Suhu makanan yang sesuai sehingga
adalah sebesar Rp.9.774.Selanjutnya
dengan lancar pasien akan mampu
bila dihitung biaya yang disediakan
menghabiskan
untuk bahan makanan perorang perhari
makanan
yang
disajikan.
sebesar Rp.27.000,-, maka diperoleh gambaran bahwa sebesar 36.1% biaya
Biaya yang terbuang
bahan
makanan
tersebut
telah
Hasil penelitian yang dilakukan
terbuang dengan adanya sisa makanan
pada 100 orang pasien dengan siklus
yang tidak dikonsumsi oleh pasien.
menu 10 hari (10 orang pasien dalam
Data ini hanya dihitung dari 10 orang
1 hari) didapatkan rata-rata biaya yang
pasien perhari selama 10 hari.
terbuang berdasarkan siklus menu dan kelompok
makanan
merupakan unsur biaya bahan baku
paling besar terdapat pada kelompok
atau bahan dasar atau bahan langsung
bahan
(Rp
dalam rangka memproduksi makanan.
13.431), dengan angka yang terbesar
Biaya bahan makanan ini termasuk
berada pada siklus menu ke 10 paling
biaya variabel karena biaya total bahan
makanan
yang
bahan
terbuang
32
makanan
Biaya
lauk
hewani
Jurnal Sehat Mandiri Volume 10 Nomor 1 Tahun 2015
makanan dipengaruhi oleh jumlah atau
waktu makan pagi (45%). Besarnya
porsi makanan yang dihasilkan atau
biaya yang terbuang (10 orang pasien)
jumlah
selama 1 siklus menu (10 hari ) adalah
pasien
yang
akan
dilayani
makanannya.
sebesar Rp 977.502, untuk 1 bulan (3
Penyusunan siklus menu harus
putaran
siklus
menu)
sebesar
Rp
lebih diperhatikan oleh pihak rumah
2.932.506, dan selama 1 tahun adalah
sakit, karena pihak rumah sakit dalam
sebesar Rp 35.190.072.
penyusunan
menu
sering
tidak
Diharapkan
ahli
gizi
langsung
konsisten dengan menu yang disajikan,
memberikan
Disamping
terjadi
kepada pasien tentang makanan yang
pengulangan menu dalam 1 siklus
disajikan agar pasien dapat termotivasi
menu. Banyak sisa makanan akan
untuk menghabiskan makanan yang
mengakibatkan banyaknya dana yang
disajikan dan ahli gizi juga dapat
terbuang yang berakibat kerugian dan
mengetahui langsung masalah yang
selanjutnya juga akan berpengaruh
dihadapi oleh pasien. Perlu ditingkatkan
terhadap citra rumah sakit.
variasi menu dan cita rasa yang lebih
itu
juga
sering
penyuluhan/konsultasi
baik serta penampilan makanan yang KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan
hasil
disajikan. Petugas ahli gizi untuk tetap penelitian
memotivasi
pasien
agar
dapat
didapatkan rata-rata persentase sisa
mengkonsumsi makanan dengan baik
makanan
RSUD
agar makanan tidak tersisa banyak.
kelompok
Diharapkan ahli gizi melakukan revisi
makanan
siklus menu, baik dari segi bahan yang
terbanyak
Batusangkar
di
berdasarkan
bahan
makanan
pokok
(49%),
adalah
sedangkan
bila
digunakan maupun cara pengolahan
berdasarkan waktu makan, maka sisa makanan terbanyak adalah
pada
DAFTAR PUSTAKA Aritonang I. Penyelenggaraan Makanan. Yogyakarta: Leutika; 2012 Almatsier S. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2010. Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2009.
Aritonang I. Manajemen Penyelenggaraan Makanan dan Asuhan Gizi. Yogyakarta: Leutika; 2009 Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Pedoman Pengelolaan Makanan Bagi Pekerja. Jakarta:1990. Departemen Kesehatan RI. Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah
33
Iswanelly Mourbas; Analisis Biaya Sisa Makanan,,,,,,,,,,,, hal 24 - 34
Sakit, Dirjent Bina Kesehatan Masyarakat. Jakarta: 2003. Depkes RI, 2008. Kemenkes nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Gizi Rumah sakit Departermen Kesehatan RI. Pedoman Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta:2007. Efriyenti.Hygiene dan Sanitasi Penyelenggaraan Makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru dan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru [ Iwaningsih Sri. Konsep Better Hospital Food, dalam Materi Short Course Food Service.Asosiasi Dietisien Indonesia, Garden Permata Hotel, 23-26 Juni. Bandung:2010. Instalasi Gizi RSHS. Gambaran Asupan Makanan Pada Pasien Dewasa di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung. 2009. Karyantina M. Panduan industri jasa boga.Surakarta:Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Slamet Riyadi Surakarta;2007. [diakses 25 Oktober ].Tersedia dari: URL: http://merkuriakaryantina.files.wor dpres.com/2010/04/industri-jasaboga1.pdf. Mourbas I, Nizar M, dan Gusnedi. Evaluasi Pencapaian Indikator Minimal Pelayanan (SPM) Gizi
34
dan Hubungannya dengan Tingkat Kepuasaan Pasien Rawat Inap Pada Rumah Sakit Tipe B di Sumatera Barat Tahun 2012; Riset Pembinaan Tenaga Kesehatan Kementrian Kesehatan RI Politeknik Kesehatan Padang: 2012. Mustafa E. Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan Makanan Di Rumah Sakit Umum (RSUD) Mamuju Provinsi Sulawesi Barat [karya ilmiah].UNHAS; 2012. [diakses 28 Sept]. Tersedia dari: URL: http://Journal.unhas.ac.id. Moehyi S. Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga .Jakarta: Bharata; 1992. Nuryat P. Hubungan antara Waktu Penyajian,Penampilan dan Rasa Makanan dengan Sisa Makanan pada Pasien Rawat Inap Dewasa di RS [karya ilmiah]. 2008 [diakses 28 Oktober 2013 ]. Tersedia dari: URL: http//rapidlibrary.com/files/jtpnimu s-gdl-sl-2008-pijinuryat-500-4bab3-pdfwlccernabx18gon.html. Utami Siti. Perhitungan Biaya Bahan Makanan dari Resep Masakan Pada Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit. Asosiasi Dietisien Indonesia. Bandung: 2010 Santoso S, Anne LR. Buku Kesehatan dan Gizi. Jakarta: PT: Rineka Cipta; 2009.