ISSU LONJAK HARGA BERAS FEBRUARI 2015: PEMBELAJARAN KEBIJAKAN Pantjar Simatupang
Bahan Diskusi pada Seminar Bulanan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Bogor, 11 Maret 2015
TOPIK DISKKUSI • Lonjak harga beras pada Februari 2015: Kasus kejadian luar biasa atau tak wajar? • Apakah akar penyebab peningkatan harga ? •
Apakah respon kebijakan kebijakan telah tepat?
•
Pembelajaran
•
Rekomendasi kebijakan
TINGKAT KEPARAHAN Perubahan harga di Indonesia Februari 2015, BPS (%) Jenis MoM YOY Premium 1,59 12,71 Medium 0,33 13,81 Rendah 0,83 9,64 Rerata 2,88 12,41 Periode MoM (Jan-Feb)
2014 1,47
2015 2,88
YoY (Feb-Feb)
5,27
12,41
Perubahan harga di Jakarta dan Indonesia 5-25 Februari 2015 Mutu
Jakarta Indonesia BPIC Kemendag 9,52
Premium (JKT Cianjur Kepala) Medium (JKT Saigon) 17.07 Rendan (JKT IR III) 25,61
5,30
• Memang harga nominal melonjak pada Februari 2015 • Namun: Tidak di seluruh Indonesia: Rerata hanya 2,88 % MoM dan 12,41 % YoY Bervariasi antar daerah, tertinggi di Jakarta (Beras mutu rendah 25,61 %) Bevariasi antar mutu: Indonesia tertinggi untuk mutu tinggi, sedang di Jakarta tertinggi untuk mutu rendah Terutama terjadi sejak 16 Februari: Dibahas lebih lanjut
POLA DINAMIKA HARGA BERAS
--
Rupiah nominal,
-- Rupiah riil; -- US$, Sumber : FAO (2015)
• FENOMENA UMUM PERKEMBANGAN HARGA NOMINAL: 1. Tren: meningkat, efek inflasi 2. Siklus: MAKSIMUM pada Februari/Maret, MINIMUM pada Mei/Agustus 3. Stokastik: Naik-turun tidak teratur karena gejolak pasar: produksi padi, intervesi (kebijakan) pemerintah, pasar internasional, dsb • Peningkatan harga pada Februari-Maret fenomena SIKLIKAL tahunan biasa • Harga beras riil pada Februari 2015 bukan yang tertinggi
MISTERI DI PASAR BERAS CIPINANG PADA BULAN FEBRUARI PERUBAHAN HARGA BERAS DI PIBC DIRINCI MENURUT MUTU DAN WAKTU (%) Mutu Rendah Medium Premium
4 Jan-4 Feb
4-15 Feb
15-22 Feb
22-26 Feb
26 Feb-10 Mar
-1,20 0 0,08
9,15 (0,83) 3,41 (0,31) 2,38 (0,22)
15,08 (2,15) 11,11 (1,59) 6,98 (1,00)
0 0 0
-14,56 -1,67 -2,17
Angka dalam kurung adalah rata-rata per hari
• HARGA BERAS STABIL SEPANJANG JANUARI-AWAL FEBRUARI • PENINGKATAN HARGA HANYA DALAM PERIODE 4-22 FEBRUARI: 4 FASE 1. Lambat: 4-15 Februari 2. Akseleratif: 15-22 Februari: Kecepatan hingga 2,15 %$/hari 3. Stabil 4. Turun cepat • Lonjak harga luar biasa jauh lebih tinggi untuk beras mutu rendah • Misteri: 1. Apakah pemicu peningkatan harga 5-15 Feb dan akselerasi 16-22 Feb ? 2. Adakah kaitannya dengan lonjak harga luar biasa beras mutu rendah?
HIPOTESIS AKAR PENYEBAB PENINGKATAN HARGA FEBRUARI 2015
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Dinamika pasar dunia Penurunan produksi 2014 Pola panen padi Penurunan stok beras: Agregat, Bulog dan pedagang Mafia beras: Konspirasi distribusi dan impor Kesalahan kebijakan: Ketidak pastian dan kesalahan ekspektasi Kesalahan implementasi Kesalahan rancangan
7. Efek berita
DINAMIKA PASAR BERAS DUNIA
Jenis setara: Indica, Cenderung turun pada pada 20013-2014
• Harga beras premium (broken 5 %) pada Februari 2015 hanya US$ 400/ton setara Rp 6.000/Kg di pedagang besar (asumsi marjin 20 %): Harga beras DN 70 % diatas harga dunia=>SANGAT MAHAL!!!!!!!! =>RENTE IZIN IMPOR/INSENTIF PENEYELUNDUPAN • Peningkatan harga DN samasekali bukan oleh pengaruh langsung harga dunia • Pengaruh TIDAK LANGSUNG PERLU DIWASPADAI: 1. GODAAN MENGIMPOR 2. RANGSANGAN MENYELUNDUP/MANIPULASI DOKUMEN IMPOR =>PELUANG MUNCULNYA MAFIA PERBERASAN ?
PENURUNAN PRODUKSI BERAS 2014 (0,94 %) • Peningkatan harga pada Februari/Maret biasanya lebih lebih tinggi bila produksi tahun sebelumnya turun • Dampak langsung: Penurunan pasokan agregat • Dampak penurunan produksi dapat diredam melalui impor • Dampak tidak langsung: 1. Mempersulit Bulog melakukan pengadadaan DN: Hanya sekitar 2,5 juta ton atau 78 % dari sasaran 3,2 juta ton
2. Penurunan stok total: Masyarakat dan Bulog 3. Terpenuhinya salah satu syarat penerbitan izin impor beras: Meningkatkan asa akan memperoleh izin impor
POLA PANEN PADI
KOSEKUENSI: • SIKLUS HARGA BERAS DN: Maksimum pada Februari/Maret, minimum pada Mei/Juni Peningkatan harga pada Februari fenomena normal Tekanan peningkatan harga mungkin masih berlangsung hingga Maret 2015 • Bulog harus memaksimumkan pengadaan DN pada Maret-Juni
PENURUNAN STOK BERAS • Stok total: Data USDA, turun terus dan kritis pada 2014-15 (P) 2012: 7.403 juta ton (SUR = 19,39) 2013: 6,476 juta ton (SUR = 16,99) 2014: 5.501 juta ton (SUR = 14,29) 2015 (FEB P) : 4, 01 juta ton (SUR = 10,46) • Stok Bulog: Di bawah stok aman 1,5-2,2 juta ton Akhir 2014 = 1,8 juta ton (Plt Ka Bulog) Pertengahan Februari 2015: 1,4 juta ton (Media)=>Kritis =>Disalurkan 400 ribu ton dalam Januari-Awal Februari 2015? • Stok pasar PIBC: Stok turun dari kisaran 32-36 ribut ton (Januari) menjadi dibawah 30 ribu ton sejak 9 Februari 2015 Pemasukan kurang dari biasanya 3.000 ton/hari menjadi 1.694 ton/hari pada 10-16 Februari (akselerasi harga mulai 17 Februari) =>KURANG STOK MENJADI PEMICU PENINGKATAN HARGA
MAFIA BERAS • DUA PANDANGAN: 1. Konspirasi pedagang (dan oknum Bulog): Mempermainkan beras Bulog dan sistem distribusi beras (Versi Menteri Perdagangan 2. Konspirasi pedagang importir beras-pembuat kebijakan (Versi Menteri Pertanian, pengamat) • Perbedaan pendapat diantara pejabat tinggi Pemeribtah: 1. Ada: Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian 2. Tidak ada: Wakil Presiden • Keganjilan: tidak ada bukti matriil • Tetap menjadi misteri: Seperti karakter dasar mafia
KONSPIRASI PEDAGANG (DAN OKNUM BULOG): • Pelontar issu: Menteri Perdagangan pada 16 Februari 2915 • Pelaku: Oknum Bulog dan pedagang • Modus operandi: Penyelewengan penyaluran beras Bulog Pengoplosan beras Bulog Penyelewengan (pasar sasaran) distribusi
• Konsekuensi: Operasi pasar Bulog tidak efektif • Tindakan: Perubahan pola operasi pasar: Menghentikan operasi pasar melalui Tjipinang (PIBC), melakukan penjualan langsung ke konsumen Audit gudang Bulog dan pasar beras
• Hasil: Harga beras di PIBC malah meningkat akseleratif Audit gudang dan pasar beras masih belum jelas tindaklanjutnya Oknum Bulog dan pedagang yang melakukan pelanggaran belum diketahui
MAFIA IMPOR BERAS • Konsensus tetang kriteria impor beras: 1. 2. 3. 4.
Produksi turun: Terpenuhi, diperkirakan turun 0,94 % pada 2004 Stok Bulokg kurang (1,5-2,2 juta ton): Terpenuhi, sudah kritis, hanya 1,4 juta ton Harga melonjak: Sudah terjadi pada Februari Satu bulan sebelum atau 2 bulan sesudah panen raya: Februari masih mungkin
• Pernyataan pejabat tinggi Pemerintah: 1. 20/2 : Menko Perekonomian : “Saya tetap meyakini kita harus mengimpor karena swasembada beras bukan tahun ini dan kita harus menjaga inflasi”. 2. 22/2: Menteri Perdagangan: ”Tahun ini tidak impor. Stok bulog cukup. Jangan ngadu (adu domba) saya dengan Menko” 3. 23/2: Wakil Presiden JK: “Tidak. Tidak (impor beras). (Setelah dikaji), masalahnya bukan pada impor beras tetapi padi distribusi Raskin”. 4. 23/2: Menko Perekonomian : “Sekarang belum perlu impor”. 5. 25/2: Presiden Jokowi: “Konsisten tidak akan impor beras” 6. 25/2: Menko Perekonomian: “Ada pihak-pihak tertentu yang mempermainkan pasar agar impor beras dibuka kembali”. 7. 28/2: Presidsen Jokowi: “Feelling saya mengatakan ada yang mau bermain agar kita impor. Saya sampaikan tidak ada impor karena sebentar lagi kita akan panen,”. 8. 5/3: Menteri Pertanian: “Pemerintah menolak tegas meski mendapat iming-iming bagi hasil tinggi dari oknum pengusaha jika membuka keran impor beras 1,5 juta ton dari Thailand dan Vietnam”. SIMPULAN: KEGADUHAN PASAR BERAS ADALAH HASIL REKAYASA PIHAK-PIHAK TERTENTU UNTUK MENDESAK IMPOR ! MUNGKIN INILAH YANG DISEBUT MAFIA IMPOR BERAS
KETIDAKPASTIAN DAN KESALAHAN EKSPEKTASI KEBIJAKAN 1.
Raskin
2.
Ekspektasi berdasar pengalaman: Ada Raskin ke -13, ke-14, bahkan ke-15 Jatah Raskin November-Desember 2014 di majukan penyalurannya menjadi pada Januari-Februari 2015: Berdasarkan ekspektasi akan ada Raskin ke-13 dan ke-14 ? Raskin akan dihapus atau digantikan dengan e-money Realitas: Tidak ada tambahan Raskin dalam APBN-P, keberadaan Raskin menggantung, para Menteri berbeda pendapat
Stok Bulog dan Impor beras
Ekspektasi: Impor dilakukan bila produksi turun, Stok Bulog kurang (dari 1,5-2,2 juta ton), Harga melonjak/ada bencana Produksi diperkirakan turun (ARAM), Stok kurang, harga diperkirakan pasti meningkat(karena produksi turun, stok rendah) Pengadaan DN di bawah target karena produksi turun, harga DN tinggi, dan karena ekspektasi akan diberi izin impor. Impor beras hanya 500 ribu ton, pada masa pemerintahan SBY. Diharapkan masih akan diberikan izin impor tambahan. Realitas: Izin impor tidak kunjung keluar., Stok Bulog dibawah batas aman, para Memjteri beda pendapat. Kabinet Jokowi-JK nampaknya gamang tentang impor beras
=>Akibat: LONJAK HARGA BERAS =>Hikmah: Memastikan arah kebijakan impor beras dan Raskin
RESPON KEBIJAKAN: LATE, OVER DAN DESTABILIZING REACTIONS
KESALAHAN RANCANGAN KEBIJAKAN • •
STRATEGI TAK JELAS (PROF. B.Arifin) BEBERAPA KETIDAKSERASIAN INSTRUMEN KEBIJAKAN: 1. HPP selalu jauh lebih rendah dari harga pasar 2. Bulog tidak punya jejaring distribusi OP hingga pengecer 3. Raskin terlalu fleksibel:Dapat diubah-ubah tanpa kriteria keputusan Total kuota: Bisa 13 hingga 15 bulan Waktu penyaluran: Bisa dimajukan, diundur dan digabungkan Tujuan: Juga untuk OP stabilisasi harga 4. Manajen CPB abu-abu: OP atasnama Raskin: Desember14-Februari 15 Mutu rendah dan dilarang oplos 5. Manajemen operasi tak jelas: Adakah blue print kerangka kebijakan stabilisasi harga pangan (beras) PANGLIMA TERTINGGI: Pembuat arah kebijakan, PRESIDEN PANGLIMA: Pembuat strategi, MENKO EKONOMI KOMANDAN OPERASI: Pembuat taktik, MENDAG, MENTAN, BUMN GUGUS TUGAS: Pelaksana operasi, BULOG
EFEK BERITA: PENCIPTAAN DAN PENYEBARAN PSIKOLOGI PASAR
GADUH GEJOLAK PASAR BERAS
MENDAG MELONTARKAN ISSU MAFIA BERAS
PRESIDEN JOKOWI
MENENANGKAN PASAR
PERIODE AKSELERASI DI LUAR JAKARTA PERIODE AKSELERASI HARGA DI PBIC
PERIODE MENUJU STABIL DI PIBC
• PIBC MARKETS LEADER: MARKET CONTAGION EFFECTS • JAKARTA MEDIA TRENDING TOPIC MAKER: NEWS EFFECTS dari Dramatisasai lonjak harga dan silang pendapat antar pejabat pemerintah • PEMERINTAH PUSAT (DI JAKARTA) SIBUK SENDIRI : Centralized policy effects =>Jakarta sebagai kunci penentu stabilitas harga beras =>Dimana tanggung jawab pemda?
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
PEMBELAJARAN
POLA REGULER PERKEMBANGAN HARGA BERAS: Februari-Maret puncak harga beras =>Antisipasi stabilisasi harga POLA PANEN PADI DAN HARGA GABAH: Panen maksimum pada Maret/April-harga gabah minimum pada Mei-Juni =>Antisipasi pengadaan Bulog KEPASTIAN ARAH KEBIJAKAN: Jangan berandai-andai
IMPOR BERAS TIDAK BOLEH: Maksimumkan pengadaan DN RASKIN: Pastikan volume dan cara penyaluran sedini mungkin
PERLUNYA MONEV: MENKO EKONOMI? PERLUNYA BLUE PRINT DAN PANDUAN OPERASI KEBIJAKAN SENSE OF URGENCY: Bertindak cepat jika ada indikasi lonjak harga (Presiden Jokowi) WASPADAI OPERASI TERSELUBUNG “MAFIA” PENTINGNYA PENGELOLAAN BERITA: KESATUAN SIKAP PEMBUAT KEBIJAKAN DAN PENGELOLAAN MEDIA =>PERLU JUBIR ? PERAN PEMDA NYARIS TAK TERDENGAR
REKOMENDASI KEBIJAKAN • TINDAKAN SEGERA 1. Laksanakan arahan Presiden Jokowi: Tidak akan impor beras, Distribusikan Raskin, Operasi pasar tak terbatas 2. Hindari perbedaan pendapat diantara pembuat kebijakan atau ketidak-pastian kebijakan 3. Kelola pemberitaan: Perlu jurubicara bersama (?) • OPERASIONAL BULOG 1. Operasi stabilisasi hingga harga stabil: Puncak siklus pada Maret 2. Realignment strategi pengadaan stok dan program swasembada beras mutlak (tanpa impor) 3. Jangan berandai-andai tentang kebijakan importasi dan Raskin • KERANGKA KERJA KEBIJAKAN PERBERASAN JANGKA MENENGAH: 5 PILAR 1. Dukungan harga gabah bagi petani 2. Pengendalian harga beras yang dibayar konsumen 3. Bantuan beras bagi rakyat miskin (Raskin) 4. Peningkatan produksi-pembelian beras petani-manajemen stok-ekspor/impor 5. Pembagian peran pemerintah pusat dan daerah • PEMBENTUKAN SISTEM MANAJEMEN OPERASI STABILISASI HARGA
TERIMA KASIH