ISSN : 2087-0795
56
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
ISSN : 2087-0795
penghafal Al-qur‟an yang mening-
PENDAHULUAN Penelitian dengan judul “Este-
gal dalam perang, melalui nasehat
tika Seni Lukis Kaligrafi Karya
Umar bin Khattab pada waktu
Syaiful Adnan” merupakan pene-
kekhalifahan Abu Bakar Asshiddiq,
litian tentang nilai-nilai keindahan
dibentuklah panitia penulisan Al-
pada seni lukis ksaligrafi karya
qur‟an dan terlaksana pembukuan
Syaiful Adnan. Seni lukis kaligrafi
Al-qur‟an
karya Syaiful Adnan memiliki ke-
Utsman
indahan pada nilai estetik dan etis
penulisan kaligrafi Arab mengalami
dalam simbol-simbol yang Syaiful
pengembangan bentuk dalam pe-
Adnan pinjam dari ayat-ayat Al-
nulisannya
qur‟an, warna, dan bentuk tradisio-
bentuk-bentuk yang baku dengan
nal dari rumah adat Minangkabau.
berjalannya waktu. (Mubarok,2012)
Nilai simbol pada unsur-unsur seni
Waktu yang terus berjalan
rupa dala seni lukis kaligrafi karya
mengembangkan pemikiran para
Syaiful Adnan dikaji dalam peneli-
seniman dalam hal seni rupa dan
tian ini menggunakan interpretasi
telah mempengaruhi banyak per-
analisis dengan pendekatan teori
kembangan dalam penciptaan kar-
simbol Susanne K. Langer.
ya seni, baik dalam perkembangan
pada bin
masa
Affan.
hingga
khalifah
Kemudian,
menciptakan
Kaligrafi Arab merupakan sa-
teknik garap, konsep, tampilan vi-
lah satu kesenian menulis indah
sual, dan juga media karya. Hal itu
dalam budaya Islam yang berkem-
juga mempengaruhi perkembangan
bang
kaligrafi Arab di dunia seni rupa.
dari
zaman
kekhalifahan
setelah wafatnya Nabi Muhammad
Para
SAW. Kaligrafi Arab pertama kali
mengeksplorasi
dituliskan ketika wahyu Al-qur‟an
murni yang baku kepada bentuk-
selesai diturunkan dan belum ada
bentuk yang tidak biasa digunakan
yang
dalam
membukukan
Al-qur‟an.
seniman
penulisan
mulai bentuk
mencoba kaligrafi
kaligrafi
Karena, pada waktu turunnya wah-
Adanya
yu langsung dihafalkan oleh Nabi
kaligrafi inilah yang menjadikan
Muhammad dan para sahabatnya.
kaligrafi menarik untuk diteliti lebih
Dengan
dalam melalui kajian estetika.
banyaknya
para
para
pengembangan
Arab.
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
bentuk
57
ISSN : 2087-0795
Kaligrafi Arab di Indonesia
para pengamat seni akan tahu
masuk melalui kerajaan-kerajaan
bahwa seni lukis kaligrafi tersebut
Islam, kemudian menjalar ke lem-
adalah seni lukis kaligrafi karya
baga-lembaga
Islam.
Syaiful Adnan. Meskipun penulisan
Karena, kaligrafi Arab digunakan
kaligrafi pada seni lukis kaligrafi
dalam pengajaran pelajaran ber-
Syaiful Adnan keluar dari kaedah
bahasa Arab. (Robet, wawancara,
penulisan kaligrafi pada umumnya,
2014). Kaligrafi Arab mulai dikenal
kaligrafi pada seni lukis kaligrafi
masyarakat luas melalui lomba-
karyaSyaiful Adnan masih mampu
lomba kaligrafi yang diadakan di
dinikmati keserasian dan keindahan
tingkat daerah maupun nasional.
bentuknya. Hal inilah yang menjadi
Kaligrafi yang digunakan dalam
alasan
kegiatan
estetika seni lukis kaligrafi karya
pendidikan
tersebut
masih
meng-
gunakan kaligrafi baku yang biasa
penulis
untuk
meneliti
Syaiful Adnan.
diajarkan di pesantren-pesantren.
Penelitian ini bermaksud un-
Semakin maraknya kaligrafi me-
tuk meneliti lebih dalam tentang
macu seniman yang ada di Indo-
keindahan seni lukis kaligrafi yang
nesia untuk menampilkan sebuah
telah diciptakan oleh Syaiful Adnan.
karya seni lukis yang menggunakan
Kaligrafi yang terdapat pada seni
kaligrafi sebagai pendukung seni
lukis kaligrafi karya Syaiful Adnan
lukis yang diciptakannya. (Lemka,
memberontak
2011).
nulisan kaligrafi Arab yang baku.
Seni
pe-
Syaiful Adnan memiliki ciri khas
bentuk
tersendiri dengan tulisan kaligrafi
kaligrafi Arab yang menarik untuk
Arab pada karya seni lukisnya. Hal
dikaji keindahannya. Gaya penulis-
ini lah yang membedakan karya
an kaligrafi pada seni lukis kaligrafi
seni lukis kaligrafi milik Syaiful
karya
Adnan
Adnan
Syaiful
kaligrafi
kaedah
karya
Syaiful
lukis
dari
memiliki
Adnan
berbeda
dengan bentuk kaligrafi Arab yang baku pada umumnya dan mencip-
dengan
pelukis
kaligrafi
lainnnya. Penelitian ini penting untuk di
takan ciri khas gaya penulisan
angkat
kaligrafi
Syaiful
Adnan.
Hanya
bagaimana Syaiful Adnan mampu
dengan
melihat
tulisan
kaligrafi
merubah gaya penulisan kaligrafi
pada karya seni lukis kaligrafinya,
yang baku menjadi kaligrafi yang
58
karena,
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
mengungkapkan
ISSN : 2087-0795
menjadi ciri khas dan memiliki ke-
karya Syaiful Adnan adalah murni
indahan tersendiri. Memahami es-
dari pengalaman esteteis yang di-
tetika dari seni lukis kaligrafi karya
ciptakan oleh Syaiful dalam pencip-
Syaiful
taan karya seni lukis kaligrafi.
Adnan
diharapkan
bisa
perkembangan
para
Berdasarkan observasi yang
seniman kaligrafi untuk mening-
dilakukan pada tanggal 24 Oktober
katkan kualitas karya seni lukisnya,
2013 di kediaman sekaligus se-
khususnya pada seni lukis yang
rambi
seni
Syaiful
Adnan
berkembang saat ini.
Yogyakarta,
penulis
mengamati
mendukung
di
karya-karya seni lukis kaligrafi dan PEMBAHASAN
hiasan
pada
A. Bentuk Tulisan Kaligrafi Pada Seni Lukis Kaligrafi Karya Syaiful Adnan
Syaiful
Adnan
dinding
kediaman
dengan
bentuk
tulisan kaligrafi yang secara konsisten Syaiful Adnan tulis pada
1.Perbedaan Bentuk Tulisan Kaligrafi pada Seni Lukis Kaligrafi Karya Syaiful Adnan dengan Kaligrafi Arab Baku Kaligrafi Arab pada seni lukis kaligrafi karya Syaiful Adnan memiliki bentuk yang berbeda dengan kaligrafi
baku
pada
umumnya.
Apabila dilihat dari kaedah penulisan kaligrafi pada seni lukis kaligrafi karya Syaiful Adnan, tidak akan ditemukan persamaan dengan kaedah penulisan kaligrafi baku seperti
khat
Naskhi,
Tsuluts,
Diwani, Diwani Jaali, Riq‟ah, Kuufi, dan Farisi. Ada beberapa bentuk kaligrafi yang diciptakan oleh Syaiful Adnan yang memiliki kemiripan karakter dengan bentuk kaligrafi baku. Akan tetapi, bentuk-betuk kaligrafi pada seni lukis kaligrafi
karya seninya. Huruf-huruf yang saling tumpuk dengan komposisi yang matang, bentuk huruf yang sangat
khas,
yang
tidak
ada
kaedah penulisannya seperti kaligrafi baku yang ditulis oleh penulis kaligrafi sebelumnya. Setiap karya seni lukis kaligrafi yang diciptakan oleh Syaiful Adnan selalu menggunakan kaligrafi yang sama bentuk dan ciri khasnya yang menunjukkan bahwa karya seni lukis kaligrafi tersebut
adalah
ciptaan
Syaiful
Adnan. Seni lukis kaligrafi karya Syaiful Adnan yang berjudul “Pintu Perubahan” terdapat tulisan kaligrafi Arab yang melengkung sesuai dengan bidang objek lukisan yang ditampilkan dalam karya seni lukis kaligrafi tersebut.
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
59
ISSN : 2087-0795
Gambar 01 Detail bentuk kaligrafi pada karya seni lukis kaligrafi Syaiful Adnan yang berjudul “Pintu Perubahan”. Gambar kecil: Syaiful Adnan, Pintu Perubahan, 150cm × 150cm, acrylic di atas kanvas, 2012. (Repro scan: Aghni Ghofarun Auliya, Surakarta, 2014).burung
Tulisan kaligrafi yang ada
yang dilukis oleh syaiful Adnan.
pada seni lukis kaligrafi tersebut
Huruf-huruf pada Seni lukis kaligrafi
ditulis berjajar tanpa menumpuk
karya Syaiful Adnan di atas ditulis
huruf-huruf agar saling tumpang
melengkung rapi sejajar di atas
tindih. Karakter penulisan kaligrafi
garis tulis kaligrafi Arab dengan
yang ada dalam seni lukis kaligrafi
dasar huruf yang sejajar. Huruf-
karya
huruf tersebut memiliki ketebalan
Syaiful
Adnan
di
atas
memiliki kemiripan dengan bentuk
huruf
yang
hampir
huruf kaligrafi baku yang sudah
sama, dan ditulis tanpa menggu-
dipatenkan bentuknya oleh seni-
nakan
man kaligrafi Arab pada masa
tasyjid dan titik sebagai tanda baca
lampau.
tulisan Arab.
harakat,
hanya
semuanya
terdapat
Kaligrafi pada seni lukis kali-
Ada beberapa kemiripan ben-
grafi karya Syaiful Adnan di atas
tuk antara kaligrafi yang diciptakan
yang berjudul “Pintu Perubahan”
oleh Syaiful Adnan dengan bentuk
ditulis berjajar melengkung mengi-
khat Kuufi. Tata cara penulisan
kuti bentuk yang mendasari objek
tanda baca dan bentuk huruf antara
60
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
ISSN : 2087-0795
kaligrafi pada Seni lukis kaligrafi
huruf yang berbentuk seperti
karya Syaiful Adnan dengan khat
rahu, yaitu huruf ba‟, ta, tsa‟, dan
Kuufi hampir mirip. Bentuk kaligrafi
lainnya pada tulisan kaligrafi Syaiful
Syaiful
Adnan
Adnan berbeda dengan khat Kuufi
Syaiful
Adnan
terlihat
seperti
terinspirasi
pe-
oleh
pada umumnya. Khat Kuufi me-
bentuk khat Kuufi yang memiliki
miliki bentuk huruf sambung yang
karakter bentuk huruf mirip seperti
ditulis seperti huruf ba‟, ta, tsa‟ dan
kaligrafi Syaiful Adnan pada karya
lainnya ketika ditulis di awal kata.
yang berjudul “Pintu Perubahan”.
Bentuk tersebut tidak tampak pada kaligrafi Syaiful Adnan. Huruf yang bersambung dibentuk seperti penyambungan pada teknik penyambungan huruf khat Naskhi. Perbandingan antara bentuk kaligrafi pada seni lukis karya
Gambar 02
Syaiful
Adnan
kaligrafi
baku
dengan yang
bentuk
telah
ber-
kembang selama ini di atas menun-
Khat Kuufi. (Hasyim Muhammad, “Qowaa‟idul Khaat Al-„Arabi”, Percetakan Almaziidah Almunaqahah, Baghdad, 1991, hlm. 50. Repro scan: Aghni Ghofarun Auliya, 2013).
jukkan
bahwa
karakter
kaligrafi
pada seni lukis kaligrafi Syaiful Adnan adalah berbeda
dengan
kaligrafi baku. Bentuk penulisan ujung-ujung huruf pada seni lukis kaligrafi karya Syaiful Adnan di atas memiliki bentuk yang mirip dengan bentuk yang
2. Bentuk Kaligrafi pada Seni Lukis Kaligrafi Karya Syaiful Adnan Berdasarkan
perbandingan
dimiliki khat Kuufi. Bentuk seperti
antara bentuk kaligrafi pada seni
tombak yang runcing terlihat pada
lukis kaligrafi karya Syaiful Adnan
ujung huruf yang berbentuk tinggi
dengan bentuk kaligrafi Arab baku
seperti huruf alif dan lam. Bentuk
pada pembahasan sebelumnya da-
huruf „ain pada seni lukis kaligrafi
pat diketahui bahwa, bentuk-bentuk
karya Syaiful Adnan di atas ber-
huruf kaligrafi pada seni lukis kali-
beda dengan bentuk huruf „ain pa-
grafi karya Syaiful Adnan memiliki
da khat Kuufi. Cara penyambungan
beberapa kemiripan dan perbedaan
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
61
ISSN : 2087-0795
dengan bentuk-bentuk huruf ka-
adanya cuma dalam bentuk-bentuk
ligrafi Arab baku. Seperti yang di-
kaligrafi yang dilihat oleh mata itu”.
katakan oleh Syaiful Adnan dalam
(Yetmon, wawancara, 2014).
sebuah wawancara,
Berdasarkan hasil wawancara
“Banyak pengamat yang mengatakan bahwa, itu bukan kaligrafi, kaligrafi Syaiful Adnan sudah merusak atau membentuk kaligrafi di luar kelaziman yang sudah ada di dunia Arab atau dunia Islam. Malah saya dianggap merusak. Kaligrafi itu yang sesuai dengan kaedah, yang sesuai dengan pakem itu. Itu tokoh kaligrafi Jogja pernah ngomong gitu”. (Syaiful, wawancara, 2013).
dengan Yetmon Amir di atas diketahui bahwa, Syaiful Adnan tidak menulis kaligrafi dengan kaedah Penulisan
kaligrafi
Syaiful
Adnan
sesuai
dengan
Syaiful
Adnan
yang
menulis
baku. kaligrafi
karakter ciptakan
yang sendiri.
Berdasarkan hasil wawancara
Yulianto, seorang pemerhati seni
dengan Syaiful Adnan di atas di-
sekaligus kurator di galeri Milenium,
ketahui bahwa, kaligrafi yang ditulis
dalam artikelnya mengatakan,
Syaiful Adnan telah keluar dari
“Ketika melihat lukisan Syaiful Adnan, seperti memasuki dunia gaib. Tidak ada sedikit pun tanda yang dikenal di dalam lukisan tersebut. Tulisan Arab, terlebih yang telah dikomposisikan dalam sebuah lukisan Syaiful Adnan sejenak tak ubahnya seperti susunan garis saja, garis yang melilit-lilit, tumpang tindih, dan sebagainya. Bagaikan komposisi abstrak tanpa makna”. (Yulianto, 2003).
kelaziman penulisan kaligrafi Arab
Berdasarkan
oleh Syaiful Adnan dalam karya seni lukis kaligrafinya menurut para pengamat
kaligrafi
bukan
me-
rupakan sebuah tulisan kaligrafi Arab. Bentuk kaligrafi yang ada dalam seni lukis kaligrafi karya
artikel
yang
dan dianggap melenceng. Bagi pa-
ditulis oleh Yulianto di atas di-
ra pengamat kaligrafi, tulisan kali-
ketahui
grafi Arab yaitu tulisan kaligrafi
ditulis oleh Syaiful Adnan memiliki
yang mengikuti kaedah penulisan
bentuk yang tidak seperti kaligrafi
kaligrafi yang sudah baku.
Arab pada umumnya. Kaligrafi
Sedangkan
Yetmon
bahwa,
kaligrafi
yang
Amir
tersebut disusun saling tumpang
dalam sebuah wawancara menga-
tindih dan melilit-lilit seperti go-
takan bahwa, “Bukan hanya seperti
resan abstrak yang tidak berarti
kaligrafi baku seperti Tsuluts, atau
apa-apa.
apa itu kan, mas Syaiful tidak
Dari ketiga data di atas dapat
menampakkan itu, dia punya karak-
diketahui bahwa, bentuk tulisan
ter sendiri yang kalau dilihat itu
kaligrafi yang ada pada seni lukis
62
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
ISSN : 2087-0795
kaligrafi
karya
Syaiful
Adnan
karakter masyarakat Sumatera Ba-
adalah bentuk baru dalam pe-
rat yang tegas dan lugas dalam
nulisan
Bentuk
menentukan antara yang haq dan
kaligrafi Syaiful Adnan tersebut
bathil, tajam pemikirannya, dan
tidak ditemukan gaya penulisan-
meruncing ke atas yang merupakan
nya
bentuk hubungan manusia dengan
kaligrafi Arab.
pada
penulisan
kaligrafi
sebelumnya. Gaya penulisan kali-
Tuhan.
grafi yang khas terlihat jelas pada lukisan kaligrafi Syaiful Adnan. Syaiful Adnan ingin membuka paradigma seniman-seniman Islam tentang seni kaligrafi Arab Islam yang terus berkembang mengikuti zaman. Seni kaligrafi Arab tidak selalu harus mengikuti kaedah penulisan yang dulu sudah berkembang, tetapi harus berjalan seiring dengan perkem-
Gambar 03 Rumah Gonjong (Istano Baso Pagaruyuang). (Dokumen foto: Vanni Suryani, Padang, 14 Agustus 2013).
bangan zaman. 2). Faktor Pendidikan B. Pembentukan Karakter Kali grafi Pada Seni Lukis Kaligrafi Karya Syaiful Adnan Yang Ber beda Dari Kaedah Kaligrafi Arab Yang Baku 1.Faktor Pembentukan Karakter Kaligrafi Syaiful Adnan a. Faktor Internal 1). Faktor Lingkungan Berdasarkan hasil wawancara dengan Syaiful Adnan diketahui
Syaiful Adnan mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa, “Terus terang, karena latar belakang saya tidak mengalami, katakanlah mengenyam pendidikan kaligrafi secara formil, baik secara mungkin di pondok pesantren atau mungkin madrasah makanya kaligafi yang saya dalami, yang saya ekspresikan ini memang di luar kaedah. Malah saya dikatakan menemukan gaya penulisan baru, karena ketidak tahuan itu”. (Syaiful, wawancara, 2013).
bahwa, Syaiful Adnan terinspirasi
Berdasarkan hasil wawancara
dari bentuk atap rumah adat Suma-
dengan Syaiful Adnan di atas di-
tera Barat yang meruncing-runcing
ketahui bahwa, Syaiful Adnan be-
di setiap ujungnya. Bentuk merun-
lum pernah mempelajari kaligrafi
cing tersebut merupakan simbol Vol. 5, No. 2, Desember 2013
63
ISSN : 2087-0795
Arab secara khusus. Kaligrafi Arab biasa dipelajari di sekolah-sekolah Islam dan pesantren. Sedangkan
rakter tersebut dalam suatu kesatuan dan keharmonisan yang utuh (unity). Nah, itulah karakter Islam”. (Syaiful, 2005).
Syaiful Adnan belum pernah me-
Berdasarkan data di atas di-
nempuh pendidikan di pesantren
ketahui bahwa, kaligrafi Arab me-
maupun sekolah Islam yang meng-
miliki bentuk yang paling unik di-
ajarkan penulisan kaligrafi Arab.
bandingkan dengan kaligrafi lain-
Ketidak
Adnan
nya. Betuk kaligrafi Arab yang
tentang dasar-dasar kaligrafi baku
artistik memungkinkan seorang se-
yang biasa dipelajari di pesantren
niman kaligrafi untuk mengolah
maupun sekolah Islam tersebut
bentuk kaligrafi Arab sesuai dengan
telah mendorong Syaiful Adnan
keinginan dan cita rasanya. Ka-
untuk menemukan karakter penulis-
rakter kaligrafi Arab yang luwes dan
an kaligrafi Arab sesuai dengan
tegas dan menjadi satu dalam se-
karakter
buah kesatuan menunjukkan karak-
tahuan
yang
Syaiful
dimiliki
Syaiful
Adnan.
ter Islam.
b. Faktor Eksternal
2. Faktor-Faktor Pembentukan Karakter Seni Lukis Kaligrafi Karya Syaiful Adnan
1). Faktor Bentuk Kaligrafi Huruf-huruf Arab memiliki keindahan tersendiri yang meng-
a. Faktor Internal
inspirasi Syaiful Adnan dalam men-
1). Faktor Spiritual
ciptakan karya seni lukis kaligrafi.
Syaiful
Adnan
merupakan
Bentuk kaligrafi Arab yang artistik
seorang muslim yang taat ber-
dapat diekspresikan dengan berba-
ibadah. Hal tersebut terlihat pada
gai bentuk dan gaya penulisan.
karya-karya seni lukis kaligrafinya
Syaiful Adnan mengatakan dalam
yang selalu menampilkan kaligrafi
artikelnya bahwa,
Arab Islam yang diambil dari ayat-
“Secara tersurat, tidak syak lagi kaligrafi itu memiliki potensi „artistik‟ yang tinggi, dan mempunyai banyak kemungkinan-kemungkinan (fleksibelitas). Kaligrafi Islam kaya akan variasi dan nuansa. Kaligrafi itu punya keunikan tersendiri, terkadang bentuknya punya karakter lembut, luwes, tenang, dan terkadang pula lugas, tajam, dan menyentak. Namun kesemua ka-
64
ayat Al-qur‟an. Syaiful Adnan mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa, “Dalam proses penciptaan, karena kita sering membaca Al-qur‟an, dari mengaji Al-qur‟an, dari membaca ayat-ayat itu yaitu faktor internal, dari sekian ayat yang dibaca itu ada
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
ISSN : 2087-0795
beberapa ayat yang benar-benar menyentuh secara internal. Itu saya kutip, langsung saya bikin sketsa, kemudian kita siasati dalam mengekspresikan sebuah ayat itu, bagaimana komposisinya, bagaimana teknik, bagaimana warna, bagaimana media yang akan dipakai. Setelah itu baru dipindah ke kanvas”. (Syaiful, wawancara, 2013).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Syaiful Adnan di atas diketahui bahwa, sebelum Syaiful Adnan melukiskan kaligrafi dalam karya seni lukis kaligrafinya, Syaiful Adnan terlebih dahulu menjalani
dan mendorong seseorang untuk bertindak,menolong, memuji atau mengkritik kejadian tersebut. Syaiful Adnan mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa, “Kalau secara eksternal, saya terinspirasi karena ada sesuatu gejala di masyarakat atau semacam musibah. Jadi, merespon dengan apa yang ada di masyarakat secara kontekstual. Jadi, tidak hanya menggunakan pengalaman spiritual dalam merespon pesan-pesan Islam ke masyarakat. Sehingga apa yang terjadi di masyarakat itu kita ingin memberikan pesan ingatan kepada manusia bahwa Allah akan selalu mencer-mati apa yang kita lakukan itu”. (Syaiful, wawancara, 2013).
pengalaman spiritualitasnya sebaBerdasarkan hasil wawancara
gai seorang muslim dengan membaca
Melalui
Al-qur‟an.
proses
dengan Syaiful Adnan di atas di-
mem-baca kemudian memahami
ketahui
Al-qur‟an tersebut Syaiful Adnan
terinspirasi dari berbagai fenomena
memperoleh getaran batin dalam
yang ada di masyarakat dan meng-
ayat-ayat Al-qur‟an. Ketika mene-
gunakan kejadian tersebut sebagai
mukan ayat dari proses spiritual
pesan peringatan dalam karya seni
tersebut,
lukis
Syaiful
Adnan
benar-
bahwa,
kaligrafinya.
Syaiful
Adnan
Ayat-ayat
Al-
kemudian
qur‟an yang digunakan dalam karya
diproses secara artistik untuk di-
seni lukis kaligrafi tersebut dikutip
tampilkan pada sebuah karya seni
dari ayat yang memiliki arti tentang
lukis
peringatan Allah melalui Al-qur‟an
benar
memahaminya,
kaligrafi
dengan
karakter
terhadap kejadian tersebut.
Syaifuly. b. Faktor Eksternal 1). Faktor Fenomena masyarakat Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari berbagai fenomena yang terjadi di sekelilingnya. Feno-
C. Estetika Seni Lukis Kaligrafi Karya Syaiful Adnan 1. Seni Lukis Kaligrafi Karya Syaiful Adnan Berjudul “Gerakan Pencerahan”
mena-fenomena yang terjadi sering
Seni lukis kaligrafi karya Syai-
kali menyentuh batin seseorang
ful Adnan ini menampilkan simbol-
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
65
ISSN : 2087-0795
simbol dengan bentuk yang lebih
nya. Warna cokelat yang membing
sederhana dari karya seni lukis
kai pada bagian kanan dan kiri
kaligrafi sebelumnya.
lukisan untuk memperkuat center of interest di tengah karya seni lukis kaligrafi tersebut. Warna-warna yang ada pada karya seni lukis kaligrafi tersebut telihat monochrome cerah, perpaduan antara warna putih dan warna cokelat muda dengan tekstur kasar yang berbentuk seperti hurufhuruf Arab yang saling sambung tanpa membentuk huruf-huruf ter-
Gambar 04 Gerakan Pencerahan, 150cm × 150cm, acrylic di atas kanvas, karya Syaiful Adnan tahun 2013. (Dokumen foto: Aghni Ghofarun Auliya, Yogyakarta, 2013).
tentu dan ditambah sedikit warna keemasan
pada
tekstur
semu.
Warna putih merupakan simbol dari kesucian, sedangkan warana co-
Pada karya seni lukis kaligrafi
kelat merupakan simbol dari alam
di atas tampak bentuk bongkahan
atau tanah, yang merupakan gam-
yang sangat besar berwarna coklat
baran bahwa manusia diciptakan
muda, yang di bawahnya terdapat
dari tanah dan akan kembali ke
bongkahan-bongkahan kecil yang
tanah. Sedangkan warna emas
memiliki warna dan tekstur kasar
merupakan
yang
kesempurnaan dan keagungan.
sama
dengan
bongkahan
simbol
dari
sebuah
yang besar di atasnya. Kaligrafi
Ayat pada karya seni lukis
dengan karakter Syaifuly yang sang
kaligrafi di atas memiliki arti, “Wa-
at kuat tersusun rapat di tengah-
hai
tengah bentuk bongkahan besar.
Bertakwalah
Kaligrafi tersebut merupakan kutip
hendaklah setiap orang memper-
an dari ayat suci Al-qur‟an surat Al-
hatikan apa yang telah diperbuat-
hasyr ayat ke-18. Bongkahan besar
nya untuk hari esok (akhirat), dan
berbentuk meruncing ke bawah
bertakwalah kepada Allah. Sung-
seperti sedang mengarah kepada
guh, Allah Maha Teliti dengan apa
enam bongkahan kecil di bawah
yang kamu kerjakan”. Ayat tersebut
66
orang-orang
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
yang
kepada
beriman!
Allah
dan
ISSN : 2087-0795
memiliki makna agar setiap manu-
nilai-nilai keIlahian. Bentuk yang
sia ciptaan Tuhan harus mengins-
seperti membingkai karya seni lukis
trospeksi
kaligrafi tersebut pada bagian kiri
dirinya
masing-masing
dan memperhatikan apa yang telah
dan
kanan
memperkuat
pesan
dia perbuat selama hidupnya. Ka-
yang disampaikan melalui simbol-
rena, Tuhan mengetahui apa yang
simbol yang ada dalam seni lukis
dikerjakan manusia selama hidup-
kaligrafi karya Syaiful Adnan.
nya. Kaligrafi Arab yang dipinjam
Dalam sebuah kesatuan mak-
sebagai simbol pada karya seni
na simbolis dari karya seni lukis
lukis kaligrafi di atas mengandung
kaligrafi di atas dapat dimengerti
pesan
diperkuat
bahwa, Syaiful Adnan menyam-
dengan karakter kaligrafi Syaifuly
paikan sebuah pesan kepada orang
yang memiliki nilai simbolik dari
yang memperhatikan karya seni
inspirasi Syaiful Adnan
lukis
spiritual
yang
tentang
kaligrafinya
untuk
selalu
pengalaman spiritual. Ayat tersebut
mengintrospeksi diri atas apa yang
mengajak orang yang membaca
dipebuatnya selama di dunia. Ber-
dan memahaminya untuk selalu
dasarkan rukun iman yang enam,
mengintrospeksi
manusia
dirinya.
Sesuai
akan
mengerti
makna
dengan bentuk simbol yang tampak
kehidupan sesungguhnya. Karena,
pada
karya seni lukis kaligrafi
segala apa yang telah dilakukan
tersebut. Bongkahan besar yang
manusia di dunia akan dipertang-
seperti sedang menunjuk ke bawah
gungjawabkan di akhirat. Dan Allah
adalah
Maha Mengetahui apa yang manu-
gambaran
bahwa
ayat
tersebut merupakan peringatan dari
sia lakukan.
Tuhan kepada manusia agar melihat kembali kepada bongkahanbongkahan kecil yang berjumlah
2. Seni Lukis Kaligrafi Karya Syaiful Adnan Berjudul “Tanda-Tanda Kebesaran-Nya”
enam, yang merupakan simbol dari rukun iman dalam agama Islam
Pada seni lukis kaligrafi karya
yang enam jumlahnya. Dengan
Syaiful Adnan “Tanda-Tanda Ke-
paduan warna putih pada latar
besaran-Nya” terlihat bentuk-ben-
belakang karya seni lukis kaligrafi
tuk simbolis untuk menyampaikan
tersebut seperti mengajak kembali
pesan melalui karya seni lukis
kepada yang Suci. Yaitu, kepada
kaligrafi tersebut. Terlihat warna
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
67
ISSN : 2087-0795
cokelat polos yang pekat dan berat.
kaligrafi di atas bongkahan terletak
Bentuk seperti bongkahan kembali
di sebelah kanan media lukisan.
ditampilkan Syaiful Adnan dalam
Komposisi terlihat seprti berat ke
karya seni lukis kaligrafinya untuk
sebelah kanan, tetapi diseimbang-
meletakkan kaligrafi yang dituliskan
kan oleh tiga garis kecil dengan
pada
karya seni lukis kaligrafi
warna yang kuat untuk mengim-
tersebut. Bongkahan tersebut me-
bangi bentuk bongkahan yang lebih
miliki tekstur semu yang mem-
besar
bentuk seperti tumpukan huruf-
Terlihatlah karya seni lukis kaligrafi
huruf Arab yang tidak bisa dibaca
yang
dengan warna cokelat yang lebih
bangan komposisi lukisan. Kaligrafi
muda dari latar belakang lukisan
pada tulisan tersebut merupakan
tersebut.
kutipan dari surat Ar-ruum ayat ke-
pada
bagian
harmony dengan
kanan.
keseim-
21. Warna-warna pada karya seni lukis kaligrafi tersebut cenderung kepada
warna
cokelat.
Warna
cokelat pada latar belakang dan cokelat pada bentuk bongkahan dan tulisan kaligrafi. Warna cokelat pada
karya seni lukis kaligrafi
tersebut memiliki makna simbol Gambar 05
sebagai warna tanah atau alam.
Tanda-tanda Kebesaran-Nya, 100cm × 120cm, acrylic di atas kanvas, karya Sayiful Adnan tahun 2013. (Dokumen foto: Aghni Ghofarun Auliya, Yogyakarta, 2013).
Perjalanan
kehidupan
manusia
yang diciptakan melalui tanah dan akan kembali ke tanah. Warna emas pada tekstur semu memiliki
Karya seni lukis kaligrafi di
arti kesempurnaan. Simbol-simbol
atas memiliki komposisi yang ber-
warna yang ingin menyampaikan
beda
lukis
kesempurnaan kehidupan manusia.
kaligrafi sebelumnya. Bongkahan
Warna pada tiga garis kecil di
yang pada karya seni lukis kaligrafi
sebelah kiri karya seni lukis kaligrafi
sebelumya terletak di tengah media
adalah warna hitam, merah, dan
lukisan,
kuning.
68
dengan
pada
karya
karya
seni
seni lukis
Warna-warna
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
tersebut
ISSN : 2087-0795
dalam budaya masyarakat kota
Syaifuly tersebut adalah sebuah
Padang sebagai pertanda sedang
pesan yang khas, yang selalu
berlangsung
mengingatkan
sebuah
perayaan,
upacara adat, atau kegiatan-ke-
tanda
sebuah
Kesatuan
perayaan
atau
kepada
makna
simbolis
Tuhannya.
giatan yang meriah. Simbol tiga warna sebagai
manusia
karya seni lukis kaligrafi di atas adalah
sebuah
harapan
upacara adat menjelaskan sedikit
upacara
tentang apa yang Syaiful Adnan
kasih sayang dan berkah selalu
ungkapkan melalui karya seni lukis
tercurah
kaligrafi
sedang atau telah melaksanakan-
tersebut.
tersebut
Warna-warna
berhubungan
dengan
nya.
pernikahan
kepada
Dan
agar
pada
orang
semoga
rasa
yang
keberkahan
kaligrafi yang tertulis pada karya
tersebut selalu tercurah dari awal
seni lukis kaligrafi di atas yang
kehidupan hingga akhir perjalanan
memiliki arti, “Dan di antara tanda-
kehidupan
tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia
Berlandaskan syari‟at agama Islam
menciptakan
pasangan-pasangan
yang benar, melalui upacara per-
untukmu dari jenismu sendiri, agar
nikahan tersebut diharapkan men-
kamu
jadi perjalanan hidup yang sempur-
cenderung
tenteram
dan
kepadanya,
merasa dan
dia
pasangan
tersebut.
na bagi yang melaksanakannya.
menjadikan di antaramu rasa kasih sayang.
Sungguh,
pada
yang
demikian itu terdapat tanda-tanda
3. Seni Lukis Kaligrafi Karya Syaiful Adnan Berjudul “Gerakan Perubahan”
(kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir”.
Hubungan antara ayat
Pada seni lukis kaligrafi karya
tersebut dengan tiga warna yang
Syaiful Adnan ini terlihat simbol-
merupakan
masyarakat
simbol berupa bentuk, warna, dan
Padang adalah sebuah upacara
kaligrafi. Bentuk yang terlihat pada
pernikahan.
karya seni lukis kaligrafi tersebut
budaya
Sebuah
ayat
yang
mengandung doa untuk pasangan
adalah
bentuk
yang menikah atas dasar agama
negara republik Indonesia yang
demi menjalankan perintah Allah.
diberi
Nilai Islam tampil sebagai makna
cokelat muda. Berlatar belakang
simbolis yang kuat pada kaligrafi
tekstur semu berwarna cokelat tua
tekstur
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
peta
kasar
kepulauan
berwarna
69
ISSN : 2087-0795
dengan
bentuk
tekstur
seperti
rubah keadaan suatu kaum
se-
huruf-huruf Arab yang disusun ber-
hingga mereka merubah keadaan
tumpuk dan saling menyambung
yang ada pada diri mereka sendiri”
tanpa
Sepertiga
yang merupakan arti dari tulisan
bagian latar belakang pada lukisan
kaligrafi Arab yang ada pada karya
tersebut berwarna merah dengan
seni lukis kaligrafi di atas. Karakter
tekstur yang sama dengan latar
bentuk tulisan latin tersebut sama
belakang yang berwarna cokelat. Di
dengan karakter kaligrafi Arab yang
antara kedua latar belakang ter-
meruncing
0sebut terdapat sebuah penggalan
huruf-hurufnya. karakter yang sama
ayat dari Al-qur‟an yaitu surat Ar-
tersebut memperlihatkan hubungan
ra‟d ayat ke-11 yang ditulis dengan
yang kuat antara kaligrafi latin
menggunakan
dengan kaligrafi Arab.
bisa
dibaca.
kaligrafi
khas
Syaifuly.
pada
bagian
ujung
Simbol warna cokelat mendominasi kebanyakan warna dalam karya seni lukis kaligrafi di atas. Warna cokelat sangat kuat dalam karya seni lukis kaligrafi tersebut. Apabila
melihat
latar
belakang
lukisan seluruhnya, terlihat seperti warna bendera negara Indonesia. Tidak berwarna merah dan putih, tetapi berwarna merah dan cokelat. Menunjukkan bahwa warna putih pada bendera merah putih tidak
Gambar 06 Gerakan Perubahan, 150cm × 150cm, acrylic di atas kanvas, karya Syaiful Adnan tahun 2013. (Dokumen foto: Aghni Ghofarun Auliya, Yogyakarta, 2013).
lagi berwarna putih yang berarti suci. Warna putih tersebut telah menjadi cokelat, keruh, dan kotor. Hal tersebut merupakan gambaran keadaan Indonesia yang sedang
Pada bagian bawah lukisan tersebut terdapat tulisan latin berbahasa Indonesia yang berbunyi, “Sesungguhnya Allah tidak me-
70
dikritik oleh Syaiful Adnan dalam karya seni lukis kaligrafi tersebut. Kemudian muncul ayat Al-qur‟an yang memiliki arti, “Sesungguhnya
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
ISSN : 2087-0795
Allah tidak merubah keaadaan sua-
simbol yang ada pada seni lukis
tu kaum sehingga sereka merubah
kaligrafi karya Syaiful Adnan di atas
keadaan mereka sendiri”.
adalah,
sebuah
pesan
kepada
Simbol kaligrafi Arab dalam
masyarakat Indonesia dengan latar
karya seni lukis kaligrafi tersebut
belakang apapun, bahwa sesung-
ditulis rapat dengan komposisi se-
guhnya negara yang sedang di-
rong ke arah kiri bawah. Sehingga
tempati bersama ini sedang meng-
terlihat
alami kerusuhan, kerusakan, dan
kedinamisan
huruf-huruf
tersebut yang mengatakan bahwa
pencemaran.
Diperlukan
perubahan itu harus bergerak. Un-
gerakan perubahan untuk men-
tuk merubah keadaan Indonesia
jadikan
yang sedang kacau saat ini di-
baik. dan mengembalikan makna
perlukan sebuah gerakan yang bisa
suci dari warna putih bendera ne-
membawa perbaikan. Seperti yang
gara Indonesia.
negara
sebuah
Indonesia
lebih
disebutkan ayat tersebut bahwa, KESIMPULAN
masyarakat Indonesia sendiri yang harus merubah keadaannya sen-
Seni lukis kaligrafi Arab me-
diri. Diperjelas lagi dengan di-
miliki nilai berbeda dibandingkan
tampilkannya arti dari ayat tersebut
dengan seni lukis lainnya. Nilai dan
pada bagian bawah karya seni lukis
makna simbolis dalam seni lukis
dengan kaligrafi latin. Tekstur kasar
kaligrafi Arab menciptakan karakter
pada bentuk kepulauan negara
seni lukis kaligrafi dalam Islam.
Indonesia dan kaligrafi Arab me-
Tidak hanya nilai estetik yang ada,
nambah nilai artistik pada karya
tetapi nilai etis terdapat pada seni
seni lukis kaligrafi tersebut. Karak-
lukis kaligrafi. Penelitian tentang
ter kaligrafi Syaifuly sangat kuat
“Estetika Seni Lukis Kaligrafi Karya
tampak
Syaiful Adnan” menghasilkan be-
pada
kaligrafi
tersebut.
Goresannya tegas dan kuat. Me-
berapa
nunjukkan bahwa nilai-nilai Islam
rupakan inti dari penelitian ini.
sangat karakter
kuat
untuk
masyarakat
membentuk Indonesia
hal
penting
yang
me-
Bentuk kaligrafi yang ada pada
seni lukis kaligrafi karya
demi merubah keadaan bangsa
Syaiful Adnan merupakan pencip-
Indonesia yang sedang terpuruk.
taan
Makna dari seluruh kesatuan
karakter
seorang
Syaiful
Adnan yang berbeda karakter pe-
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
71
ISSN : 2087-0795
nulisannya dengan kaligrafi baku
yang disadur dari ayat-ayat Al-
yang pernah tercipta sebelumnya.
qur‟an. Tidak hanya nilai estetis
Karakter bentuk huruf pada lukisan
yang Syaiful Adnan tampilkan pada
kaligrafi
tampak
karya seni lukis kaligrafinya. Tetapi,
tegas, tajam, dan dinamis untuk
nilai-nilai etis dan nilai-nilai Islam
dikomposisikan dengan berbagai
melekat
bentuk. Kaligrafi yang telah dicip-
kaligrafi karya Syaiful Adnan.
Syaiful
Adnan
erat
pada
seni
lukis
takan oleh Syaiful Adnan tersebut lebih dikenal dengan khat Syaifuly. Ada beberapa faktor yang
*Penulis adalah alumni dan dosen Seni Rupa Murni ISI Surakarta
mempengaruhi proses pembentukan karakter kaligrafi pada lukisan kaligrafi Syaiful Adnan. Beberapa faktor tersebut terbagi dalam dua
DAFTAR PUSTAKA
faktor internal dan eksternal. Faktor internal pertama yang mempengaruhi proses pembentukan karakter kaligrafi pada seni lukis kaligrafi
Sumber Pustaka Ali, Matius. 2009. Estetika: Sebuah Pengantar Filsafat Keindahan. Tangerang: Sanggar Luxor.
karya Syaiful Adnan adalah faktor lingkungan, faktor pendidikan, faktor
spiritual.
Sedangkan
faktor
eksternal yang mempengaruhi proses pembentukan karakter kaligrafi pada
seni lukis kaligrafi karya
Syaiful Adnan adalah, faktor fenomena masyarakat dan faktor bentuk kaligrafi. Nilai estetis seni lukis kaligrafi karya Syaiful Adnan terdapat pada simbol-simbol
yang
ada
pada
Casson, Lionel. 1983. Abad Besar Manusia Sejarah Kebudayaan Dunia; Mesir Kuno, Tira Pustaka, Jakarta, Denzin, N.K. dan Yvonna S.L. 2009. Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustika Pelajar. Djelantik. 1999. Estetika; Sebuah Pengantar, Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Moeloeng, Lexy J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,
unsur-unsur seni rupa pada karya seni lukis kaligrafi tersebut. Simbolsimbol tersebut berupa
bentuk,
warna,
kaligrafi
72
komposisi,
dan
Muhammad, Hasyim. 1991. Qowaa‟idul Khaat Al-„Arabi. Baghdad: Percetakan Almaziidah Almunaqahah.
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
ISSN : 2087-0795
Purnomo, Heri. 2005. Payung Daun Pisang. Yogyakarta: UNY.
pada 19 Januari 2014, pukul 15.32 WIB.
Sachari, Agus. 2002. Estetika Makna, Simbol, dan Daya. Bandung: ITB.
Cirebon Insight. 2011. “Macan Ali Simbol Perjuangan Orang Cirebon”, dalam http://cirebonis.blogspot.com/2011/ 04/macan-ali-simbol-perjuanganorang.html, diunduh pada 2 Februari 2014 pukul 11.41 WIB.
Sulistyo, Edy Tri. 2005. Kaji Dini Pendidikan Seni, Surakarta: UNS Press. Suryabrata, S. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Widyawati, Setya. 2003. Buku Ajar Filsafat Seni. Surakarta: STSI Press. Yudoseputro, Wiyoto. 1986. Pengantar Seni Rupa Islam di Indonesia, Bandung: Angkasa.
Internet Abdullah, Faiz. 2013. “Kaligrafi Arab”. dalam http://faizabdullah.wordpress. com/kaligrafi/. Diunduh pada: 31 Oktober 2013, pukul 14.00 WIB. Ahira, Anne. “Sejarah huruf dan jenis-jenis Huruf di Dunia”, dalam http://www.anneahira.com/huruf.ht m, diunduh pada 19 Januari 2014 pukul 13.15 WIB.
Fajar, Rizky. 2011. “Pengertian Observasi dan Tujuan Observasi Bagi Psikologi”. Dalam: http://riskofdawn.blogspot.com/201 1/12/pengertian-obsevasi-dantujuan.html. Diunduh pada: 12 november 2013, pukul11.36 WIB. Fikri. 2013. “Kaligrafi Kontemporer: (Studi Pengembangan Seni Lukis Kaligrafi di Yogyakarta 19762000)”. Dalam: http://fikrimakalah.blogspot.com/ 2009/08/judul-skripsi-kaligrafikontemporer.html. Diunduh pada: Rabu 16 Oktober 2013, pukul 20.59 WIB. Hilyatulqalam. 2009. “Sejarah Perkembangan Kaligrafi di Dunia Islam”, dalam: http://hilyatulqalam.wordpress.com/ 2009/01/11/sejarah-perkembangankaligrafi-di-dunia-islam/. Diunduh pada: Senin 17 juni 2013, pukul 12.00 WIB.
Ardani, Aulia Safrina dkk. “Sumeria dan Assyria”, dalam http://www.slideshare.net/ FairuzIkbarRkr/sumeria-danassyria, diunduh pada 19 Januari 2014, pukul 14.28 WIB.
Indonesia-Hindi Lerning Center. “Aksara Devanagari”, dalam http://belajarhindiindonesia.blogspot.com/2012/10/ak sara-devanagari.html, diunduh pada 19 Januari 2014, pukul 13.42 WIB.
Arvio, Idham. “Sejarah Tentang Aksara Jawa”, dalam http://education-vionet. blogspot.com/2012/05/sejarahtentang-aksara-jawa.html, diunduh
Lemka, Pesantren Kaligrafi Alqur‟an. 2011. “Musabaqah Khat Qur‟an”, dalam http://www.lemka.net/2011/01/men genal-mkq-
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
73
ISSN : 2087-0795
dansejarahnya_5194.html. Diunduh pada: 4 Desember 2013, pukul 10.24 WIB. Lismarwan, N.G. dan Fuad Nashori. 2013. “Proses Kreatif Pelukis Kaligrafi Islam: Sebuah Penelitian Kualitatif”. Dalam: http://journal.unissula.ac.id/ proyeksi/article/view/61. Diunduh pada: Rabu 16 Oktober 2013, pukul 21.15 WIB. Mubarak, Abdul Haris. “Sejarah Pengumpulan dan Pembukuan Alqur‟an”, dalam http://harismubarak.blogspot.com/2 012/09/sejarah-pengumpulan-danpembukuan-al.html, diunduh pada 19 Januari 2014, pukul 08.55 WIB. Nisa, Khairun. 2004. “Analisis Visual pada Lukisan Kaligrafi Arab pada Karya Amang Rahman dan Syaiful Adnan”. Dalam http://www.fsrd.itb.ac.id /?page_id=184. Diunduh pada: Rabu 16 Oktober 2013, pukul 20.40 WIB. Rachman, Azhariah. “Analisis dan Interpretasi Data Kualitatif Serta Pemeriksaan Keabsahan Data”. dalam http://www.academia.edu/1422518 /ANALISIS_DAN_INTERPRETASI _DATA _KUALITATIF_SERTA_ PEMERIKSAAN_KEABSAHAN_DA TA. diunduh pada 19 Januari 2014, pukul 21.11 WIB. Rizal, Syamsul, 2011. “Khat Riq‟ah”. Dalam: http://syamsulrizalkali.blogspot .com/2011/01/khat-riq.html. Diunduh pada: 31 Oktober 2013, pukul 13.54 WIB. Samawa, Risyad. “Definisi Kaligrafi dan Khat”, dalam 74
http://www.alquransyaamil.com/2013/09/definisikaligrafi-dan-khat.html, diunduh pada 4 Desember 2013 pukul 10.39 WIB. Yusqi, Ishom. 2013. “Sejarah Kaligrafi Islam”. Dalam: http://ishomyusqi.com/ sejarahkaligrafi-islam/. Diunduh pada: Senin 17 juni 2013, pukul 12.00 WIB. Sumber Lain Adnan, Syaiful. 2005. “Syaiful Adnan Dalam Pencapaian NilaiNilai Baru Seni Lukis Kaligrafi Islam”. Artikel. Yogyakarta. Almughri, H. J. dan Nayif Musyrif H. H. 1997. “Attajaarub Al mu‟aashirah fiil Khaat Al‟arabii”. File PDF. Kuwait. Katalog pameran lukisan “Betawi di Antara Etnik Nusantara”. 2013. Lagoon lobby The Sultan Hotel. Jakarta. Sirajuddin, Didin. 2003. “Syaiful Adnan dan Kisah Sebuah Keteguhan”. Artikel dalam rangka sambutan pembukaan pameran “Adzan Rupa” di Galleri Millenium Jakarta. Dokumen Syaiful Adnan, Jakarta. Yulianto. 2003. “Islam itu…”. Artikel dalam rangka sambutan pembukaan pameran “Adzan Rupa” di Galleri Millenium Jakarta. dokumen Syaiful Adnan. Narasumber Syaiful Adnan. 56 tahun. Seniman lukis kaligrafi. Wawancara di Yogyakarta tanggal 11 November 2013 dan 9 Januari 2014. Robert Nasrullah. 37 tahun. Seniman lukis kaligafi. Wawancara di Yogyakarta tanggal 3 November 2013 dan 13 Januari 2014. Fajar Sutardi. 54 tahun. Senima
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
ISSN : 2087-0795
lukis kaligrafi. Wawancara di Surakarta tanggal 6 November 2013. Yemon Amir. 52 tahun. Seniman lukis kalgirafi. Wawancara di Yogyakarta tanggal 13 Januari 2014.
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
75