ISSN : 2087-0795
76
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
ISSN : 2087-0795
1
bertumbuhnya berjuta tanaman.
PENDAHULUAN Keterkaitan hidup
sangat
antar
makhluk
dipengaruhi
beberapa hal, mulai dari letak wilayah
hingga
keadaan
suatu
wilayah atau lingkungan. Indonesia merupakan sebuah negara yang terkenal dengan kekayaan alam yang melimpah, baik ditinjau dari wilayah darat maupun lautannya. Beraneka
ragam jenis flora
di
Indonesia memiliki keunggulan, dan daya tarik tersendiri baik ditinjau dari keindahan
Berkembangnya jaman khu-
oleh
hingga
manfaat
yang dihasilkan. Salah
satunya
adalah keberadaan hutan di Indonesia merupakan unsur alam yang cukup penting untuk menjaga kelangsungan kehidupan bagi ma-
susnya
pada
bidang
teknologi
memacu bahkan memaksa manusia untuk selalu hadir dalam proses perkembangan tersebut. Terikatnya pemikiran terhadap manfaat serta kemudahan yang dicapai
alat
teknologi telah merubah pemikiran manusia terhadap alam. Keberadaan manusia sebagai salah satu bagian dari alam,
seolah olah
berubah secara singkat dimana sebagian masyarakat saat ini beranggapan bahwa alam merupakan bagian dari manusia. Hal tersebut juga ditekankan pada sebuah sumber dari buku mengenai etika lingkungan.
khluk hidup di bumi. Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Keberadaan hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan hutan. Sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan peran penyeimbang lingkungan, serta mecegah timbulnya pemanasan global. Sebagai fungsi penyedia air bagi kehidupan hutan merupakan salah satu kawasan yang sangat penting, ini dikarenakan hutan adalah tempat
Manusia keliru mamandang alam dan keliru menempatkan diri dalam konteks alam semesta. Kesalahan cara pandang ini bersumber dari etika antroposentrisme, yang memandang manusia yang mempunyai nilai, alam semesta, dan hanya manusia yang mempunyai nilai, sementara alam dan segala isinya sekedar alat bagi pemuasan ke2 pentingan dan kebutuhan hidup.
Pemikkiran - pemikiran tersebut membuat keberadaan makluk
1
http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan diakses pada tanggal 19 Januari 2014. Oleh Yulianto 2
Sony Keraf. 2002. Etika Lingkungan. Jakarta: Buku Kompas. Hal. XV Vol. 5, No. 2, Desember 2013
77
ISSN : 2087-0795
hidup lain yang ada di alam ini
hektar hutan wilayah Indonesia. 3
semakin menipis. Kelangsungan hi-
Salah satu perusakan alam dengan
dup yang dulunya saling berkaitan
cara eksploitasi pohon merupakan
secara positif kini berubah menjadi
suatu tindakan yang kurang baik
sebuah kebutuhan manusia yang
dilakukan, dimana hal tersebut da-
harus segera terpenuhi dan bahkan
pat mengakibatkan beberapa hal
dalam waktu yang singkat. Ke-
yang fatal dan menyudutkan pada
rusakan–kerusakan alam yang ter-
suatu permasalahan yang cukup
jadi saat ini merupakan hasil dari
serius yaitu kehancuran alam ini.
ulah tangan manusia sendiri, di-
Fenomena - fenomena yang
mana pola pemikirannya semata-
kurang baik telah terjadi, diamana
mata hanya pada sebuah keun-
keadaan alam saat ini semakin
tungan di masa kini. Berkurangnya
memprihatinkan dan terasa pada
tetumbuhan
populasi
ranah kerusakan yang cukup se-
hutan di bumi ini mengakibatkan
rius. Kerusakan yang sebagian be-
keadaan
panas,
sar ulah manusia tersebut telah
sumber bersih menipis, dan kodisi
berdampak negatif. Banyak per-
tanah menjadi tandus. Timbulnya
masalahan yang ditimbulkan dari
permasalahan tersebut menimbul-
perusakan hutan diantaranya ada-
kan dampak negatif terhadap mak-
lah pemanasan global, polusi uda-
luk hidup yang ada di bumi ini, baik
ra, banjir, dan lain sebagainya yang
itu tumbuhan atau hewan tersudut
pada
pada kepunahan.
ekosistem yang ada di alam ini.
khususnya
alam
semakin
intinya
adalah
merusak
Berbagai macam proses pe-
Berawal dari permasalahan yang
rusakan hutan kian merajalela, baik
timbul akibat perusakan hutan ter-
perusakan
kecil
sebut menggugah pikiran, mem-
hingga skala besar telah terjadi di
buat batin penulis tersentuh dan
segala penjuru negeri ini. Pem-
mencoba memberikan respon ter-
bukaan hutan guna sebagai lahan
hadap permasalahan dampak ne-
pertanian, perkebunan, dan per-
gatif perusakan alam dalam bentuk
tambangan mengharuskan manu-
karya seni lukis.
dengan
skala
sia untuk memusnahkan beberapa 3
Surat kabar, KOMPAS, November 2013. Hal 14.
78
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
edisi
14
ISSN : 2087-0795
Telah dijelaskan pula dalam
sus bagi seluruh kalangan masya-
kandungan ayat suci Al-Qur‟an,
rakat khususnya para pecinta seni.
“Telah nampak kerusakan di darat
Sebab besar harapan penulis bah-
dan di laut disebabkan karena
wa permasalahan atau pun benca-
perbuatan manusia, supaya Allah
na
merasakan kepada mereka seba-
perusakan hutan dapat segera ter-
gian dari (akibat) perbuatan me-
selesaikan.
reka, agar mereka kembali (ke jalan
karya seni lukis Tugas akhir ini,
yang
ayat
penulis mencoba menciptakan be-
Keterangan-keterangan yang
berapa karya dalam bentuk karya
telah tercantum pada Al-Qur‟an
seni lukis dengan gaya dan bentuk
seharusnya mampu sebagai pedo-
sesuai dengan karakter dan capai-
man dalam menjalani proses ke-
an estetik yang dimiliki oleh penulis.
benar)”(QS.
4
41).
Ar-Rum
mengenai
dampak
Dalam
negatif
penciptaan
hidupan. Pemikiran-pemikiran manusia yang hanya singkat telah membutakan banyak orang terhadap kejadian fenomena alam saat ini. Tidak sepatutnya manusia hanya berfikir semua yang diberikan oleh Allah SWT pada kita adalah sebuah takdir, karena hal tersebut seharusnya mampu menjadi cermin serta koreksi bagi manusia.
A. Kosep Visual Dalam kehidupan nyata pohon merupakan tumbuhan berbatang keras dan berukuran jauh lebih besar dibandingkan jenis tumbuhan lainnya. Alasan pemilihan bentuk pohon sebagai bahasa simbol pada karya seni lukis tugas
Alasan serta keresahan yang dirasakan mengenai dampak negatif
PEMBAHASAN
perusakan
hutan
merasa
sangat patut diangkat dalam sebuah tema penciptaan karya seni. Guna memperoleh tanggapan khu-
akhir ini, sebab pohon dianggap cukup mewakili mengenai keberadaan hutan dimana pohon juga merupakan unsur utama dalam hutan. Unsur yang dimiliki pohon baik itu daun, batang, ranting, akar, dan sebagainya juga cukup mendukung
4
Hassan. 2006. Tafsir Qur’an AL-FURQAN Edisi Bahasa Indonesia Mutakhir. Cetakan I. Jakarta: CV. Pustaka Mantiq, Yayasan Ambadar. Hal.45
serta memiliki karakter yang unik dan ciri khas tersendiri. Pada nantinya bentuk pohon atau pun usur
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
79
ISSN : 2087-0795
pohon di eksplorasi sedemikian ru-
dan inovatif, dalam menciptakan
pa
sebuah
serta menghadirkan bentuk tertentu
metafor baru dan mencoba dihadir-
pada karya seni lukis, penulis ber-
kan menggunakan ekpresi personal
usaha menekankan pada kesesuai-
ke dalam visual karya seni lukis.
an tema dan konsep yang dipilih.
hingga
membentuk
Hal tersebut dimaksudkan untuk mempermudah penyampaian pesan penulis dalam menanggapi ser-
1. Unsur Visual a. Garis
ta mampu memberikan solusi me-
Keberadaan garis dalam pen-
ngenai permaslahan dampak nega-
ciptaan karya seni lukis merupakan
tif perusakan hutan
unsur yang cukup penting, sebab
Secara visual penulis me-
dalam visual yang akan ditampilkan
nampilkan beberapa bentuk-bentuk
sangat di pengaruhi dan di kontrol
imajinatif pribadi seorang penulis
oleh kekuatan garis baik warna,
dalam penciptaan karya seni lukis.
bentuk komposisi serta unsur visual
Dengan sentuhan unsur-unsur de-
lainnya.
koratif dan beberapa unsur dari se-
Menurut A.A.M.Djelantik yang
tiap visual (variatif) serta bermain
berjudul Estetika Sebuah Pegantar
bentuk yang sengaja dideformasi.
menyatakan bahwa garis sebagai
Setiap karya seni lukis yang dicip-
bentuk yang mengandung arti lebih
takan tentunya memiliki konsep dan
dari pada titik karena dengan ben-
makna tersendiri. Sebagian karya
tuknya sendiri garis menimbulkan
Tugas Akhir ini menampilkan karya-
kesan tertentu pada pengamat. Ga-
karya yang mengarah ke bentuk-
ris yang kencang memberikan pe-
bentuk dekoratif. Pengolahan ben-
rasaan yang berbeda dari garis
tuk dan unsur-unsur yang cende-
yang membelok atau melengkung.
rung dekoratif ini bermaksud untuk
Yang satu memberi kesan yang
menambah kebebasan dalam ber-
kaku, keras, dan yang lain dan
karya, khusunya dalam mencipta-
memberi kesan yang luwes dan
kan
lemah lembut.
bentuk,
mengkombinasikan
bentuk dan lain sebagainya. Dalam
Kesan yang diciptakan juga
gaya dekoratif seorang pencipta
tergantung dari ukuran, tebal/ tipis-
tidak kaku atau terpaku pada objek
nya dan dari letaknya terhadap ga-
aslinya. Pada proses kreativitas
ris yang lain sedang warnya selaku
80
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
ISSN : 2087-0795
penunjang, menambahakn kualitas
telah lama ditebang. Hingga pada
tersendiri. kumpulan garis-garis da-
akhirnya bentuk garis dieksplorasi
pat disusun dalam (diberi struktur)
sedemikian rupa untuk memenuhi
sedemikian
beberapa aspek
rupa
sehingga
me-
dalam kekuatan
wujudkan unsur-unsur struktural se-
visual yaitu garis sebagai elemen
perti misalnya ritme, simetri, ke-
yang membentuk, mengisi, dan
seimbangan, kontras, penonjolan.
capaian artistika visual.
Seolah-olah garis itu sudah bisa „”berbicara” lebih banyak dari pada titik.5
Gambar 02 Eksplorasi bentuk garis terinspirasi dari pohon kering yang retak Gambar 01 Batang pohon. Foto: Yulianto (2013)
Pemilihan bentuk garis dalam
Foto: Yulianto (2013)
b. Bentuk
penciptaan karya seni lukis ini
Significant Form adalah ben-
terinspirasi dari bentuk serat serta
tuk dari karya seni yang menim-
tektur pada batang pohon yang
bulkan tanggapan berupa perasaan estetis dalam diri seseorang. Sebaliknya perasaan estetis adalah pe-
5
Djelantik A.A.M. 1990. Estetika Sebuah Pengantar. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.
rasaan yang digugah oleh signify-
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
81
ISSN : 2087-0795
cant form.6
ri hujan serta panas terik matahari.
Metafor baru adalah media
Dalam hal ini bentuk payung, telah
penting yang dipakai seorang krea-
memberikan rangsangan pencipta-
tor ketika mengartikulasikan se-
an untuk dijadikan sebuah bentuk
suatu
metafor baru.
tentang
fenomena
aktual
yang punya kekhususan atau kekhasan, yang sukar sekali disampaikan dengan ungkapan-ungkapan lama yang sudah terlanjur terasosiasikan dengan hal atau peristiwa yang sudah diketahui secara umum. Seni menawarkan kebaruan tidak mungkin tidak dibuat tanpa mengkreasimetafor baru. Artinya, metafor
adalah
substansi
atau
7
amunisi seni.
Bentuk yang dihadirkan tidak lepas dari proses eksplorasi bentuk yang ada di alam serta sesuai dengan tema yang diangkat. Untuk lebih lanjut bentuk dan bahasa simbol yang di hadirkan penulis dalam karya seni akan dijelaskan sebagai berikut: ▪ Payung Pada umumnya payung digunakan sebagai alat pelindung da-
6
The Liang Gie. 1976. Garis Besar Estetik. Yogyakarta: Karya Yogyakarta. Hal. 76
7
Marianto, D.M. 2011. Menempa Quanta Mengurangi Seni. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta. Hal. 133
82
Gambar 03 Eksplorasi bentuk payung menjadi bahasa metafor. Foto: Yulianto (2014)
Eksplorasi bentuk dapat dilakukan diantaranya adalah, dengan cara
mengkombinasikan
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
bentuk
ISSN : 2087-0795
payung dengan daun dan batang
Bentuk batang dieksplorasi
pohon yang pada nantinya mampu
dalam bentuk visual batang terikat,
memberikan arti atau bahasa me-
hal tersebut cukup memberikan arti
tafor yaitu pohon pelindung atau
atau metafor yaitu penghentian per-
pun pohon rindang.
tumbuhan pohon atau pun hutan.
▪ Batang
c. Warna
Batang merupakan salah satu
Keberadaan warna dalam
bagian dari pohon dimana pada
penciptaan karya seni lukis ini
proses pertumbuhan pohon, batang
sangatlah
dapat terlihat dengan jelas bagai-
berapa warna berfungsi sebagai
mana proses pertumbuhan suatu
warna dan ada juga warna yang
pohon. Menanggapi permasalahan
digunakan sebagai simbol
dampak perusakan hutan, batang
kesan pendukung tentang sesuatu
mampu
hal berkaitan dengan tema karya
memberikan
rangsang
cipta untuk membentuk suatu me-
penting,
dimana
be-
serta
seni lukis.
tafor baru. d. Komposisi Visual Pada penciptaan karya seni lukis Tugas Akhir ini mempertimbangkan beberapa prinsip dan asas komposisi yang diantaranya : 1) Center of interest Dalam
penciptaan
karya
seni lukis tugas akhir ini Center of interest diciptakan untuk menonjolkan
sub
tema
pokok dalam
penciptaan karya seni lukis. Pada karya
seni
lukis
penempatan
Center of Interest terbentuk dari, ukuran Gambar 04 Eksplorasi bentuk batang pohon menjadi bahasa metafor. Foto: Yulianto (2014)
objek,
warna,
kekuatan
garis.
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
83
ISSN : 2087-0795
2) Balance
warna, garis, bentuk dan unsur
Komposisi visual digunakan sebagai acuan yang harus diper-
pendukung lainnya yang berkaitan dengan visual karya.
hatikan untuk menenentukan kesan bobot visual. Dalam penciptaan
5) Repetisi
karya seni lukis tugas akhir ini
Karya seni lukis yang meng-
balance untuk mengontrol penem-
hadirkan beberapa figur kecil-kecil
patan baik bentuk, warna/ kekon-
untuk memiliki nuansa yang sama
trasan ukuran dan tebal tipisnya
dalam satu kesatuan.
garis. B. Perwujudan Karya 3) Unity
Penyesuaian alat, bahan,
Komposisi visual ini me-
dan teknik sangat perlu diperhati-
rupakan suatu hal yang harus
kan. Pemilihan cat akrilik juga
diperhatikan,
mengontrol
dipertimbangakan dari perjalanan
bentuk dan warna pada karya seni
penulis dalam berkarya sebelum-
lukis yang dihadirkan memiliki satu
sebelumnya dan terasaa lebih co-
kesatuan. Seperti pada karya seni
cok
lukis dihadirkan banyak figur untuk
lainnya. Cat akrilik lebih memudah-
memenuhi ruang atau sebaliknya
kan dalam mendapatkan warna-
yaitu figur yang ditampilkan cukup
warna yang soft sesuai citarasa
sederhana dengan permainan war-
dalam lukisan ini untuk mencipta-
na
agar
kan suasana keras nan dramatis.
karya terlihat menjadi satu, warna
Dengan warna yang segar, cat
yang menyebar dan garis yang
akrilik memiliki sifat yang cepat
mendominasi tiap karya.
kering. Hal ini juga menjadi pertim-
pada
untuk
latar/background
dibandingkan
dengan
cat
bangan dalam pemilihan cat akrilik 4) Harmoni
sebagai
komposisi visual ini sangat
menciptakan karya seni lukis.
berkaitan dalam kesatuan suatu vi-
bahan
Kanvas
pewarna
yang
dalam
digunakan
sual karya. Dalam hal ini harmoni
adalah kanvas buatan sendiri, hal
atau keselarasan di terapkan seba-
tersebut dikarenakan kanvas yang
gai jembatan atau penghubung
dibuat sendiri lebih menguntungkan
antar unsur visual baik mulai dari
di bandingkan kanvas jadi yang
84
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
ISSN : 2087-0795
dibeli di toko. Jenis kain bisa memilih sesuai keinginan, misalnya,
Pada proses sket terkadang
mencari yang bertekstur, halus atau
penulis langsung pada media kan-
pun kasar bisa dicapai sesuai
vas menggunakan kuas dengan
dengan keinginan atau kebutuhan
pewarna yang agak transparan.
dalam penciptaan karya. Ada beberapa langkah dan teknik yang dilakukan dalam perwujudan karya seni lukis Tugas Akhir ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan Sket Sket atau rancangan awal, dibuat pada kertas dengan menggunakan pensil 2B dengan jumlah Gambar 05 Sket menggunakan warna tipis pada kanvas.
sket lebih dari satu, setelah itu dari beberapa sket dipilih dipindah ke kanvas.
2. Pewarnaan Dalam peroses pewarnaan, disini ada dua langkah berbeda yang biasa dilakukan dimana proses pewarnaan yang pertama adalah
dengan
teknik
pewarnaan
Background terlebih dahulu baru membuat sketsa dengan alat bantu berupa kapur papantulis. Pewarnaan yang kedua adalah mewarnai Gambar 04 Sket menggunakan pensil pada kertas. Scan: Yuianto 2014
dengan teknik blok pada objek terlebih dahulu, bilamana sudah selesai baru mewarnai bagian background. Pada proses pewarnaan
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
85
ISSN : 2087-0795
ini, berjalan sesuai dengan konsep
obyek utama dan obyek pendukung
bentuk yang telah disket sejak
harus dibedakan baik dalam bentuk
awal, tetapi pada proses di lapang-
ukuran atau tebal tipis garis. Dalam
an sering dilakukan improvisasi
proses penggarapan detail biasa
guna menunjang dalam mencapai
diiringi dengan penyempurnaan be-
hasil maksimal.
berapa obyek yang dirasa belum sempurna dan menekankan obyek yang berfungsi sebagai center.
Gambar 06 Pewarnaan blok bidang atau objek yang dijadikan metafor (foto: Roni Setiawan, tahun 2013) .
Gambar 07 Penggarapan detil (foto: Roni Setiawan, tahun 2013)
3. Penggarapan Detail Tahap penggarapan detail
4. Finishing
dilakukan, setelah bentuk atu obyek
Finishing dilakukan dengan
telah selesai diwarnai. Dalam hal ini
cara mengontrol keseluruhan ob-
garis merupakan hal penting dalam
jek-objek yang dibuat, pemilihan
visual karya, penggarpan garis di-
warna
lakukan dengan satu-persatu pada
memperhatikan komposisi objek,
obyek dan pengolahan garis harus
warna, keseimbangan hingga ke-
di sesuaikan dengan obyek dimana
satuan bentuk. Dengan melakukan
86
yang
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
digunakan
dengan
ISSN : 2087-0795
ke-
Pemberian Gloss Varnish ini
seluruhan hingga dipastikan finish,
dilakukan yaitu bertujuan untuk
maka proses terakhir adalah mem-
melindungi dari debu yang mudah
berikan
atau
karya
mengotori karya, sehingga debu
tersebut
dengan
varnish.
yang menempel pada karya akan
Dalam memberikan gloss varnish
mudah dibersihkan karena debu
ini harus dipastikan bahwa warna
tidak bersentuhan langsung dengan
yang
karya
warna
pada
tersebut harus benar-benar sudah
Gloss
Varnish
kering,
memberi
untuk melindungi dari jamur dan
gloss varnish pada keadaan karya
debu, Gloss Varnish juga berfungsi
belum sempurna maka akan me-
untuk mengantisipasi dari benturan-
rusak karya itu sendiri.
benturan kecil atau goresan yang
pengamatan
karya
melapisi
digunakan
sebab
secara
gloss
dalam
apabila
karya.
Pemberian
selain
berfungsi
membuat warna akan mengelupas. PENUTUP Berdasarkan proses pengKerjaan karya tugas akhir ini, maka didapatkan
kesimpulan
sebagai
berikut: (1) Latar belakang permasalahan dan tujuan penciptaan yang kuat pasti mampu menghasilkan sumber inspirasi proses
yang
kokoh.
perenungan
Melalui
akan
per-
masalahan yang diangkat telah menghasilkan
eksplorasi
unsur
visual (garis, bentuk, warna dll) dalam bentuk metafor baru yang sesuai dengan tema karya seni
Gambar 08 Yulianto, tahun 2013, “Ada Perpisahan di Balik Kemegahan”, 60cm x 90cm, akrilik pada kanvas (Foto: Yulianto 2013)
lukis. (2) Bentuk-bentuk yang dihadirkan sebagai metafor dalam karya seni lukis Tugas Akhir ini, antara lain
Vol. 5, No. 2, Desember 2013
87
ISSN : 2087-0795
DAFTAR PUSTAKA
adalah pohon kering, burung gagak, daun kering, figur imajinatif hewan dan beberapa metafor lain yang mendukung pada masingmasing lukisan sesuai judul. Dirasakan
telah
tepat
untuk
melukiskan tentang permasalahan dampak negatif perusakan hutan dengan suasana gersang, hampa, panas, dan kesedihan berkaitan dengan kerusakan alam. Berkaitan dengan komparasi karya, bahwa-
Djelantik A.A.M. 1990. Estetika Sebuah Pengantar. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama. Hassan. 2006. Tafsir Qur’an ALFURQAN Edisi Bahasa Indonesia Mutakhir. Cetakan I. Jakarta: CV. Pustaka Mantiq, Yayasan Ambadar. Marianto, D.M. 2011. Menempa Quanta Mengurangi Seni. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta.
sanya karya yang dihadirkan sebagai Tugas Akhir ini merupakan karya yang murni dan muncul dari dalam diri pribadi sesuai dengan pikiran dan perasaan. .Sebagai harapan dengan terciptanya karya-karya tersebut dapat memberi
pengalaman,
sesuatu
yang bermanfaat khususnya bagi diri sendiri dan umumnya bagi
Sony
Keraf. Lingkungan. Kompas.
tidak
hanya
The Liang Gie. 1976. Garis Besar Estetik. Yogyakarta: Karya Yogyakarta. http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan diakses pada tanggal 19 Januari 2014. Oleh Yulianto
bernilai
estetik dan artistik semata, akan tetapi juga memiliki pesan nilai filosofi yang memberikan manfaat bagi umat manusia. *Penulis adalah mahasiswa Prodi. Seni Rupa Murni ISI Surakarta
88
Etika Buku
Surat kabar, KOMPAS, edisi 14 November 2013.
orang lain, sehingga karya yang diciptakan
2002. Jakarta:
Vol. 5, No. 2, Desember 2013