INTISARI
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUTUSAN KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI
Adhi Suharno, Idris Yani Pamungkas, Wahyu Bintoro Latar Belakang: Kualitas pelayanan keperawatan rawat inap merupakan salah satu faktor mendorong pasien untuk memutuskan melakukan kunjungan ulang apabila pasien membutuhkan pelayanan lagi. Fenomena yang sering terjadi di beberapa rumah sakit, terutama berkaitan dengan kualitas pelayanan perawat adalah adanya kesenjangan antara kualitas pelayanan perawatan yang diharapkan pasien dengan kenyataan. Hal ini disebabkan karena tuntutan pasien tinggi, rendahnya kemampuan perawat, atau lemahnya pengetahuan dan ketrampilan perawat dalam melayani pasien. Tujuan: untuk mengetahui hubungan
kualitas pelayanan keperawatan terhadap
keputusan kunjungan ulang pasien Rawat Inap di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik korelasional, pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di Rawat Inap RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri. Sampel penelitian adalah pasien yang melakukan kunjungan ulang ke Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri sebanyak 81 pasien. Analisis data menggunakan uji Rank Spearman. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan perawatan dengan kunjungan ulang di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Hasil penelitian ini adalah kualitas pelayanan perawatan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri cukup baik (56,8%). Keputusan kunjungan ulang pasien rawat inap di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri sebagian besar rendah (58%). Hasil analisis data uji Rank Spearman dalam uji 2 sisi dalam taraf kepercayaan 95% (α = 0,05), didapatkan hasil nilai ρ
=
0,321 dengan nilai
probabilitas (p) = 0.004. Simpulan: Ada hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan perawatan dengan kunjungan ulang di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan Keperawatan, Keputusan Kunjungan Ulang
51
PENDAHULUAN
2010 BOR (Bed Occupancy Rate) rumah
Latar Belakang
sakit hanya mencapai 59,8% dengan angka
Di dalam Undang-Undang RI No. 44 Tahun
2009
tentang
Rumah
LOS (Lenght Of Stay) 3,60 hari.
Sakit
Data
Rekam
RSUD
Soediran
merupakan hak setiap orang yang dijamin
didapatkan jumlah kunjungan pasien rawat
dalam
Negara
inap tahun 2010 sebanyak 12.604 pasien
Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus
terdiri dari pasien baru sebanyak 8.859
diwujudkan
pasien (70,6%) dan pasien lama/kunjungan
derajat
dengan
upaya
kesehatan
setinggi-tingginya. institusi
ulang (readmision) sebanyak 3.709 pasien
Sakit
adalah
(29,4%). Data tahun 2011 sampai triwulan
kesehatan
yang
ketiga terdapat 9.147 pasien terdiri pasien
kesehatan
baru sebanyak 5.469 pasien (59,8%) dan
pelayanan
secara
Wonogiri
yang
Rumah
menyelenggarakan
peningkatan
masyarakat
pelayanan
perorangan
Dasar
Sumarso
dr.
disebutkan bahwa pelayanan kesehatan
Undang-Undang
Mangun
Medik
paripurna
yang
pasien
lama
sebanyak
3.678
pasien
menyediakan pelayanan rawat jalan, rawat
(40,2%). Hasil survey kepuasan pasien atas
inap, dan gawat darurat.
pelayanan perawatan yang dilakukan oleh
Pelayanan yang berkualitas tersebut
Tim Pengendali Mutu Keperawatan RSUD
akan mendorong pasien kembali lagi ke
dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri
rumah
pada bulan Juni 2011 didapatkan angka
sakit
atau
memberitahukan
bahkan
kepada
akan
orang
lain
kepuasan pasien 68,4% (ketegori sedang).
mengenai pelayanan rumah sakit tersebut,
Data
kepuasan
pasien
atas
keperawatan
tersebut
masih
sehingga jumlah pasien yang membutuhkan
pelayanan
pelayanan
kesehatan
inap
belum mencapai target yang ditetapkan
bertambah
(Fadilla,
Kualitas
Bidang Keperawatan sebesar 75% (baik).
di
rawat
2008).
pelayanan perawat rawat inap merupakan
Berdasarkan
salah satu faktor mendorong pasien untuk
kemungkinan
memutuskan melakukan kunjungan ulang
kurang optimal. Hal ini juga didukung
apabila pasien membutuhkan pelayanan lagi
adanya komplain dari masyarakat melalui
(Trisnantoro, 2009).
kotak
RSUD
kualitas
mengenai
disebabkan
pelayanan
masih
yang
adanya
pelayanan perawat yang kurang ramah,
Sumarso Wonogiri adalah rumah sakit klas
kurang cepat dalam menangani keluhan
B
pasien, galak dan kurang senyum.
Pendidikan
Soediran
tersebut
Mangun
Non
dr.
saran
data
merupakan
Badan
Layanan Umum milik pemerintah daerah Wonogiri dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 245 tempat tidur. Pada tahun
52
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 1, No. 1, Juli 2013
Tujuan
a. Aspek-aspek
1. Tujuan Umum
kualitas
pelayanan
keperawatan
Untuk
mengetahui
hubungan
Seorang perawat diharapkan
kualitas pelayanan keperawatan dengan
memiliki
keputusan kunjungan ulang pasien rawat
pengetahuan,
inap
yang menunjang sebagai perawat
RSUD
dr.
Soediran
Mangun
Sumarso Kabupaten Wonogiri.
kompetensi
meliputi
ketrampilan, pribadi
yang tercermin dari perilaku, sesuai prinsip Service Quality, yaitu :
2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan kualitas pelayanan
1) Tangible (bukti fisik), meliputi
keperawatan di RSUD dr. Soediran
penampilan
Mangun Sumarso Wonogiri.
atribut, kerapian dan kebersihan
b. Mendeskripsikan
keputusan
dr.
Soediran
Mangun
perawat, 2) Reliability
Sumarso Wonogiri. c. Menganalisis pelayanan
kelengkapan
ruang perawatan dan penampilan
kunjungan ulang pasien rawat inap di RSUD
fisik,
(keandalan),
kemampuan
hubungan
kualitas
pelayanan
keperawatan
dengan
dengan
yaitu
memberikan yang
segera,
dijanjikan akurat
dan
keputusan kunjungan ulang pasien
memuaskan, tidak bingung dan
rawat
Soediran
selalu memberikan penjelasan
Kabupaten
atas tindakan keperawatan yang
inap
Mangun
RSUD
dr.
Sumarso
Wonogiri.
akan dilakukan, 3) Responsiveness (daya tanggap),
TINJAUAN PUSTAKA
yaitu keinginan membantu para
Tinjauan Teori
pasien
1. Kualitas Pelayanan Keperawatan
pelayanan dengan tanggap dan
dan
memberikan
Kualitas pelayanan keperawatan
seksama dengan siap, cepat,
adalah sikap profesional perawat yang
tepat dan selalu sedia setiap
memberikan
saat,
perasaan
nyaman,
terlindungi pada diri setiap pasien yang
4)
Assurance (jaminan), mencakup
sedang menjalani proses penyembuhan
pengetahuan,
dimana sikap ini merupakan kompensasi
kesopanan
sebagai
dipercaya , bebas dari bahaya
pemberi
layanan
dan
kemampuan, dan
atau
sifat
dapat
diharapkan menimbulkan perasaan puas
resiko
keragu-raguan
pada diri pasien (Aditama, 2007).
tindakan keperawatan yang akan dilakukan,
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 1, No. 1, Juli 2013
53
5) Emphaty
(empati),
kemudahan
dalam
meliputi
intelektual, interpersonal, kemampu-
melakukan
an teknis, dan moral. Hal ini dapat
hubungan komunikasi yang baik,
ditempuh
perhatian pribadi dan memahami
kualitas perawat melalui pendidikan
pasien. Hal ini terutama berkaitan
lanjutan pada program pendidikan
dengan
Ners (Nursalam, 2007).
karakteristik
masing-
masing pribadi pasien. (Aditama,
dengan
meningkatkan
b. Pelayanan perawatan
2010)
Pelayanan perawatan di rumah sakit merupakan bagian integral dari
2. Perawat
pelayanan
a. Pengertian
menyeluruh,
Undang-Undang tahun
rumah
2009
Nomor
tentang
menyebutkan
36
Kesehatan
bahwa
tenaga
sakit
yang
secara sekaligus
merupakan tolok ukur keberhasilan pencapaian bahkan
tujuan
sering
rumah
sakit,
menjadi
faktor
kesehatan adalah setiap orang yang
penentu citra rumah sakit di mata
mengabdikan
bidang
masyarakat. Keperawatan sebagai
memiliki
suatu profesi di rumah sakit yang
kesehatan
diri
dalam
serta
pengetahuan dan atau keterampilan
cukup
melalui
menyelenggarakan
pendidikan
di
bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu
karena
memerlukan
dominan
kewenangan
untuk
potensial
selain
dalam
upaya
mutu,
jumlahnya
juga
yang
pelayanannya
melakukan upaya kesehatan. Salah
menggunakan metode pemecahan
satu jenis tenaga kesehatan adalah
masalah
tenaga keperawatan.
proses keperawatan.
secara
ilmiah
melalui
Perawat adalah seorang yang telah mampu menempuh serta lulus pendidikan
formal
keperawatan
dalam
yang
bidang program
pendidikannya telah disahkan oleh Pemerintah
Republik
Indonesia.
a. Pengertian
keputusan
kunjungan
ulang Keputusan merupakan
kunjungan
prilaku
yang
ulang muncul
(Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
sebagai respon terhadap objek yang
Tangga Persatuan Perawat Nasional
menunjukkan keinginan pelanggan
Indonesia, 2008).
untuk melakukan pembelian ulang.
Sebagai profesi, keperawatan dituntut untuk memiliki kemampuan
54
3. Keputusan Kunjungan Ulang
Niat kunjungan ulang dapat juga diartikan
sebagai
bagian
dari
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 1, No. 1, Juli 2013
tahapan loyalitas konsumen seperti diungkapkan Mahdani
oleh
(2009)
adalah
Oliver bahwa
komitmen
Kerangka Penelitian
dalam loyalitas
Variabel Independen
Variabel dependen
Kualitas Pelayanan Keperawatan
Keputusan kunjungan ulang pasien rawat inap
pelanggan
bertahan secara mendalam untuk berlangganan
kembali
atau
melakukan pembelian ulang produk jasa terpilih secara konsisten dimasa yang
akan
datang,
Gambar. 2
meskipun
Kerangka Penelitian
pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran untuk
mempunyai
menyebabkan
potensi perubahan
Hipotesis Penelitian
prilaku.
Berdasarkan kerangka konsep yang ada, maka dapat dirumuskan hipotesis
4. Pelayanan Rawat Inap
penelitian ini adalah:
a. Pengertian
“Ada hubungan kualitas pelayanan
Pelayanan rawat inap adalah suatu
kelompok
pelayanan
kesehatan yang terdapat di rumah
keperawatan dengan keputusan kunjungan ulang pasien rawat inap RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri”.
sakit yang merupakan gabungan dari beberapa fungsi pelayanan. Kategori
METODE PENELITIAN
pasien
Jenis Penelitian
yang
masuk
rawat
inap
adalah pasien yang perlu perawatan
Jenis
penelitian
ini
penelitian
intensif atau observasi ketat karena
deskriptif
penyakitnya.
hubungan antara dua variabel pada suatu
b. Jenis pelayanan rawat inap
situasi
korelatif
atau
yaitu
sekelompok
penelaahan
subjek
yang
Di rawat inap mempunyai beberapa
digunakan untuk melihat hubungan antara
pelayanan yaitu:
variabel satu dengan variabel yang lain.
1) Pelayanan dokter
Pendekatan yang dilakukan adalah studi
2) Pelayanan keperawatan
potong lintang/ cross sectional. Studi potong
3) Pelayanan
penunjang
seperti
pelayanan gizi 4) Penyediaan sarana medik, non medik dan obat-obatan
lintang adalah penelitian untuk mempelajari korelasi antara faktor resiko dan efek, dengan pendekatan yang sifatnya sesaat pada suatu waktu dan tidak diikuti terusmenerus
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 1, No. 1, Juli 2013
dalam
kurun
waktu
tertentu
55
(Notoadmojo, 2005). Dalam penelitian ini bertujuan menjelaskan hubungan kualitas pelayanan keperawatan dengan keputusan
3) Bersedia menjadi responden. b. Kriteria eksklusi 1) Berumur < 17 tahun dan > 60
kunjungan ulang pasien rawat inap di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten
tahun. 2) Pasien yang baru pertama kali
Wonogiri.
melakukan rawat inap.
Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Jadi
1. Populasi
jumlah
penelitian
Populasi
adalah
keseluruhan
ini
sampel
adalah
dalam
sebanyak
81
responden.
subjek penelitian (Suharsimi, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang dirawat ulang di Instalasi
Rawat
Inap
RSUD
dr.
Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada tanggal 9-15 Februari 2012 di Instalasi
Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.
Rawat Inap
Berdasarkan
terhadap 20 responden.
survey
awal
yang
dilakukan peneliti, mulai Januari sampai
Rumah Sakit Marga Husada
1. Validitas
September 2011 terdapat 3.678 orang.
Uji validitas dengan menggunakan
Jadi rata-rata pasien yang melakukan
metode One Shot Method (Internal
kunjungan ulang sebanyak 409 orang
Consistency) Kriteria yang ditetapkan
setiap bulannya.
dalam menentukan validitas data adalah
2. Sampel
rhitung (koefisien korelasi) lebih besar
Sampel adalah sebagian atau
daripada r tabel (nilai kritis) pada taraf
wakil populasi yang diteliti (Suharsimi,
signifikan 0,05. Jika
2006). Sampel yang di ambil adalah
lebih
pasien
instrumen dapat dikatakan valid. Hasil uji
yang
melakukan
kunjungan
besar
dari
koefisien korelasi nilai
kritis,
maka
ulang ke Instalasi Rawat Inap RSUD dr.
validitas dengan
Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.
(Internal Consistency) didapatkan semua
Dalam
item
penelitian
ini
sampel
yang
instrumen
One Shot Method
kualitas
diambil sesuai kriteria sebagai berikut:
perawatan semuanya valid (r
a. Kriteria inklusi
= 0,444)
1) Berumur 17 sampai dengan 60 tahun. 2) Dapat
pelayanan hitung
>r
tabel
dengan rentang nilai antara
0,791-0,914. Hasil uji validitas terdapat di lampiran.
berkomunikasi
dengan
baik.
56
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 1, No. 1, Juli 2013
2. Reliabilitas
terhadap variabel independen. Untuk
Uji
reliabilitas
menggunakan
menganalisis
hubungan
kualitas
keperawatan
terhadap
alpha cronbach test karena merupakan
pelayanan
tehnik yang handal untuk mengukur
keputusan
kunjungan
konsistensi internal pertanyaan. Menurut
digunakan
analisis
Murti (2007), memberikan kriteria untuk
Spearman (Spearman’s Coefficient of
mengetahui tingkat reliabilitas yaitu nilai
Correlation).
Cronbanch’s Alpha lebih besar dari
dengan menggunakan bantuan program
standar baku (0,6), koefisien. Dalam
SPSS (Statistical Package for Social
penelitian ini menggunakan bantuan
Sciences) for Windows versi 15.0.
Proses
ulang
pasien,
korelasi
Rank-
uji
statistiknya
program SPSS 15 versi for windows. Hasil uji reliabilitas untuk instrumen kualitas
pelayanan
perawatan
Adapun
rumus
korelasi
Rank-
Spearman (Suharsimi, 2006) adalah:
dinyatakan reliabel dan layak digunakan untuk
penelitian
karena
nilai
Cronbanch’s Alpha didapatkan nilai α = 0,986 > 0,6.
rhoxy
1
d2
6
n n2 1
Keterangan : rho xy = Korelasi tata jenjang
Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan
dengan
menggunakan
d
= Beda antara jenjang tiap subjek
n
= Banyaknya subjek
paket
program statistik SPSS for Windows Version
(Suharsimi, 2006 )
15.0, dengan tingkat kebermaknaan yang digunakan untuk menolak hipotesis nol adalah < 0,05 untuk setiap uji statistik.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Analisis univariat 1) Data
sampel
dideskripsikan
berskala dalam
kontinyu parameter
Gambaran Umum RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
mean, minimum, maksimum. 2) Data sampel berskala kategorikal dideskripsikan dalam frekuensi dan persen.
Soediran Mangun Sumarso adalah rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Wonogiri yang
b. Analisis bivariat
pelayanan
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel
Rumah Sakit Umum Daerah dr.
dependen
bertugas kesehatan
penyembuhan,
menyelenggarakan dengan
pemulihan,
upaya
peningkatan,
pencegahan, pelayanan rujukan, penelitian
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 1, No. 1, Juli 2013
57
dan
pengembangan
serta
pengabdian
No
Jenis Kelamin
Frek
%
masyarakat. Berdiri pada lokasi strategis
1
Laki-Laki
47
58
pada persimpangan Kabupaten Pacitan,
2
Perempuan
34
42
Jumlah
81
100
Wonogiri dan Wonosari (Pawonsari) serta Kabupaten Klaten dan Ponorogo. RSUD
Sumber: Data primer diolah
dr.Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri berlokasi di jalan Ahmad Yani 2
No.40A Wonogiri dengan luas 45,330 m .
c. Pendidikan Tabel 4. Distribusi Responden
Frekuensi Berdasarkan
Hasil Penelitian
Pendidikan di RSUD dr.
1.
Soediran
Deskriptif Responden Dari ke 81 orang yang menjadi responden dalam sampel penelitian ini akan
didekripsikan
melalui
tabel
distribusi frekuensi berikut ini: a. Umur Tabel 2. Distribusi
Frekuensi
Responden
Sumarso Wonogiri No
Pendidikan
Frek
%
1
Tamat SD
17
21
2
Tamat SLTP
21
25,9
3
Tamat SLTA
25
30,9
4
Tamat 15
18,5
3
3,7
81
100
Berdasarkan
Perguruan
Kategori Umur di RSUD dr. Soediran
Mangun
Tinggi 5
Sumarso Wonogiri
Tidak Tamat SD/Tidak
No
Umur
Frek
%
1
17-31 tahun
19
23,5
2
32-46 tahun
26
32,1
3
47-61 tahun
36
44,4
Jumlah
81
100
Sekolah Jumlah
Sumber: Data primer diolah d. Pekerjaan Tabel 5. Distribusi
Sumber: Data primer diolah
Responden
Tabel 3. Distribusi Responden
Berdasarkan
Soediran
Frekuensi
Soediran
Sumarso Wonogiri
RSUD Mangun
Mangun
Sumarso Wonogiri
Berdasarkan
Jenis Kelamin di
58
Frekuensi
Pekerjaan di RSUD dr.
b. Jenis Kelamin
dr.
Mangun
No
Pekerjaan
Frek
%
1
Tidak Bekerja
9
11,1
2
Wiraswasta
25
30,9
3
Karyawan
13
16
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 1, No. 1, Juli 2013
4
PNS
7
8,6
5
Tani
20
24,7
6
Pelajar,
7
8,6
81
100
3.
Analisis Bivariat Analisis data yang digunakan dalam
Mahasiswa Jumlah
penelitian
ini
uji
analisis
Spearman’s Coefficient of Correlation. Koefisien
Spearman’s
korelasi
Coefficient ini untuk mengukur kekuatan
Sumber : Data Primer Diolah
hubungan antara dua variabel yang 2.
Analisis Univariat
datanya berbentuk ordinal.
a. Kualitas Pelayanan Perawatan
koefisen korelasi antara dua variabel X
Tabel 6. Distribusi
Frekuensi
Responden
Berdasarkan
hasilnya
Perawatan di
RSUD dr.
mempunyai
Mangun
hitung
),
maka nilai ini antara -1 sampai +1. Bila
Pelayanan
Sumarso Wonogiri No
dan Y dinyatakan dengan rxy (r
Kualitas
Soediran
Apabila
hasilnya
+,
berarti
kedua
hubungan
-,
maka
variabel
positif.
kedua
Bila
variabel
tersebut mempunyai hubungan negatif.
Frek
1
Kualitas Pelayanan Perawatan Kurang
%
18
22,2
pengolahan data dengan bantuan SPSS
2
Cukup
46
56,8
versi 15.0 for windows yang hasilnya
3
Baik
17
21
Jumlah
81
100
Untuk mengestimasikan parameter atau koefisien
regresi
digunakan
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 8. Crosstabulation
Sumber : Data Primer Diolah
Hubungan
Kualitas b. Kunjungan Ulang Frekuensi
Responden
Ulang dr.
Inap
di
Sumarso
Wonogiri %
RSUD
dr.
Soediran
Mangun Sumarso Wonogiri
Soediran
Mangun
dengan
Kunjungan Ulang di Rawat
Berdasarkan
Kunjungan
No
Pelayanan
Perawatan
Tabel 7. Distribusi
RSUD
sistem
Kualitas
Kurang
Pelayan
%
Frek
1
Kunjungan Ulang Rendah
47
58
an
2
Tinggi
34
42
Perawat
Jumlah
81
100
an
Sumber : Data Primer Diolah
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 1, No. 1, Juli 2013
Cukup
%
Kunjungan Ulang Ren Ting dah gi 15 3
Total
18
83,3
16,7
100
26
20
46
56,5
43,5
100
59
Total
Baik
6
11
17
meningkat
%
35,3
64,7
100
kunjungan ulang pasien.
Jumlah
47
34
81
%
58
42
100
Sumber: Data Primer Diolah
akan
meningkatkan
Pembahasan 1. Kualitas Pelayanan Perawatan Hasil penelitian tentang persepsi
Tabel 9. Hasil
Analisis
Spearman
Korelasi
perawatan diperoleh data sebanyak 18 Kualitas Pelayana n Perawata n
Kualitas
Correlation
Pelayanan
Coefficient
responden (22,2%) menyatakan bahwa Kunjung an Ulang
kualitas pelayanan perawatan kurang
0,321
menyatakan cukup baik dan sebanyak
1,000
(**)
Spearman's rho
Perawatan Sig. (2-tailed) N Kunjungan
Correlation
Ulang
Coefficient Sig. (2-tailed)
responden mengenai kualitas pelayanan
.
0,004
81
81
0,321 (**)
1,000
0,004
.
baik, sebanyak 46 responden (56,8%)
17 responden (21%) menyatakan baik. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa gambaran kualitas pelayanan perawatan
di
Mangun
Sumarso
kategori
cukup.
menunjukkan
N
81
81
Sumber: data dari lampiran diolah
RSUD
perawatan
dr.
Soediran
Wonogiri Keadaan
bahwa
belum
dalam ini
pelayanan
dapat
memenuhi
harapan-harapan pasien selama masa perawatan di rumah sakit dalam hal
Tabel 9. menunjukkan hasil uji korelasi Spearman hubungan kualitas pelayanan
Hal ini
dikarenakan sebagian perawat di RSUD
dengan
dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri
kunjungan ulang di Rawat Inap RSUD
belum menyadari betul bahwa kualitas
dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri
pelayanan perawatan sangat penting
dalam taraf signifikan 0,05 dengan uji 2-
bagi
sisi diperoleh nilai sebesar 0,321 dan
pelayanan
nilai probabilitas = 0,004 < 0,025, berarti
menyeluruh. Dengan kualitas yang baik,
terdapat hubungan positif dan signifikan
perawat akan memberikan perasaan
antara kualitas pelayanan perawatan
nyaman, terlindungi pada diri setiap
dengan
pasien yang sedang menjalani proses
kunjungan
ulang
tetapi
program
kekuatan hubungannya dalam kategori
penyembuhan
lemah. Hal ini dapat diartikan bahwa
merupakan
kualitas
60
perawatan
kualitas pelayanan perawatan.
pelayanan
perawatan
pengendalian
rumah
sakit
dimana kompensasi
kualitas secara
sikap
ini
sebagai
yang
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 1, No. 1, Juli 2013
pemberi
layanan
dan
diharapkan
Hasil
uji
analisis nilai
ρ
(rho)
menimbulkan perasaan puas pada diri
Spearman
pasien.
sebesar 0,321 dan nilai probabilitas =
Hasil
ini
selaras
dengan
0,004
<
didapatkan
korelasi
0,025,
berarti
terdapat
penelitian Mahdani (2019), adapun hasil
hubungan positif dan signifikan antara
penelitiannya adalah 32,2% menyatakan
kualitas pelayanan perawatan dengan
bahwa kualitas pelayanan perawatan
kunjungan
kurang
hubungannya dalam kategori lemah. Hal
baik,
sebanyak
46,8%
menyatakan cukup baik dan sebanyak
ini
20% menyatakan baik.
pelayanan
2. Kunjungan Ulang
ulang
tetapi
menunjukkan
kekuatan
bahwa
perawatan
di
kualitas
RSUD
dr.
Soediran Mangun Sumarso Wonogiri
Hasil penelitian ini diperoleh hasil
sedikit
banyak
akan
mempengaruhi
sebagian besar responden melakukan
pasien untuk melakukan rawat inap
kunjungan ulang rendah yaitu sebanyak
ulang. Meskipun banyak faktor yang
47
ini
mempengaruhi kunjungan ulang pasien
menunjukkan keinginan pelanggan untuk
tersebut seperti aspek fasilitas rumah
melakukan kunjungan ulang atau rawat
sakit, peranan dokter dan staf non
inap
medis.
responden
ulang
Mangun
di
(58%).
Hal
RSUD dr.
Sumarso
Soediran
masih
kurang.
Hal ini sesuai dengan pendapat
Meskipun sebagian lainnya sebanyak
Trisnantoro
(2009)
42% menunjukkan adanya keinginan
pelayanan
perawat
yang tinggi untuk melakukan kunjungan
merupakan salah satu faktor mendorong
ulang atau menggunakan RSUD dr.
pasien untuk memutuskan melakukan
Soediran Mangun Sumarso Wonogiri
kunjungan
untuk melakukan rawat inap ulang.
membutuhkan
ulang
bahwa
kualitas
rawat
inap
apabila
pasien
pelayanan
lagi.
Hasil penelitian ini mendukung
Pelayanan yang berkualitas tersebut
dengan penelitian Mahdani (2009), hasil
akan mendorong pasien kembali lagi ke
penelitiannya
rumah
adalah
keputusan
sakit
kunjungan ulang pasien rawat inap di
memberitahukan
RSUD
mengenai
Sigli
dalam
kategori
rendah
(56%).
atau
bahkan
kepada
pelayanan
orang rumah
akan lain sakit
tersebut, sehingga jumlah pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan di
3. Hubungan
Kualitas
Pelayanan
rawat inap bertambah.
Perawatan dengan Kunjungan Ulang.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Mahdani (2009), bahwa ada
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 1, No. 1, Juli 2013
61
pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan kunjungan ulang pasien rawat
Saran Berdasarkan
atas
temuan
hasil
inap pada Rumah Sakit Umum Daerah
penelitian, dibuat saran penelitian sebagai
Sigli.
berikut:
Hasil penelitiannya
terdapat
pengaruh
didapatkan
antara
variabel
keandalan, daya tanggap, jaminan, bukti langsung,
empati
RSUD
dr.
Soediran
Mangun
Sumarso Wonogiri
terhadap
Dengan hasil penelitian ini kepada
keputusan kunjungan ulang pasien rawat
pihak rumah sakit diharapkan dapat
inap Rumah Sakit Umum Daerah Sigli
memberikan pelatihan-pelatihan kepada
(F=12,851;
perawat
mendukung
dan
1. Bagi
=0,000). Penelitian ini juga penelitian
lain
yang
dilakukan Ismawan Nur Laksono (2008)
untuk
pelayanan
meningkatkan
perawatan,
mutu
sehingga
kepuasan pasien akan tercapai.
ada hubungan antara tingkat kepuasan dengan tingkat loyalitas pasien rawat
2. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan
inap rumah sakit Dedi Jaya Brebes (p =
menjadi bahan masukan serta informasi
0,000).
tambahan agar lebih menerapkan materi tentang pelayanan asuhan keperawatan.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan atas hasil analisis data
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini bisa digunakan
yang dilakukan dalam penelitian ini, dibuat kesimpulan penelitian sebagai berikut:
sebagai
1.
Kualitas pelayanan perawatan di RSUD
selanjutnya
dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri
selanjutnya
cukup baik (56,8%).
metodelogi yang lain dan memasukkan
2.
Keputusan
kunjungan
ulang
pasien
data
awal dan
untuk pada
diharapkan
variabel-variabel
rawat inap di RSUD dr. Soediran
mempengaruhi
Mangun Sumarso Wonogiri sebagian
ulang.
penelitian penelitian
menggunakan
lain
yang
keputusan
kunjungan
besar rendah (58%). 3.
Ada
hubungan
kualitas
pelayanan
4. Bagi Perawat Peningkatan
perawatan dengan kunjungan ulang di Rawat Inap RSUD dr. Soediran Mangun
dalam
Sumarso Wonogiri (ρ
keperawatan
0,004).
62
=
0,321; p =
hal
kinerja
pelayanan kepada
pasien
perawat asuhan dengan
melakukan pelatihan-pelatihan.
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 1, No. 1, Juli 2013
DAFTAR PUSTAKA
Pasien Rawat Inap di RS Puri Asih
Adikoesoemo, Suparto, 2003. Manajemen
Salatiga. Salatiga: UKSW.
Rumah Sakit. Jakarta: Pustaka Sinar
Ismawan, Nur, Laksono, 2008. Analisis Kepuasan
Harapan. Aditama, Tjandra Y., 2010. Manajemen
di
UI-Pres.
Kabupaten
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Perawat
Dedi
Jaya
Brebes.
Tesis.
Undip.
Prosedur Penelitian
PT
Sakit
Lupioadi,R., 2006. Manajemen Pemasaran
Suatu Pendekatan Praktik, Cetakan Ketigabelas,
Rumah
Semarang:Program Pasca Sarjana
Nasional
Indonesia tahun 2008. Arikunto, S. 2006.
Hubungannya
Dengan Loyalitas Pasien Rawat Inap
Administrasi Rumah Sakit. Jakarta:
Persatuan
dan
Rineka
Cipta
Jasa. Jakarta:Salemba Empat. Mahdani,
2009.
Pelayanan
:
Pengaruh Terhadap
Kualitas Keputusan
Kunjungan Ulang Pasien Rawat Inap
Jakarta. Azwar, Azrul, 2006. Pengantar Administrasi
Pada Rumah Sakit Umum Daerah
Kesehatan. Edisi XIII. Jakarta: Bina
Sigli.Thesis. Medan:USU. Murti, B. 2006. Prinsip dan Metode Riset
Rupa Aksara. , 2008. Menuju Pelayanan
Epidemiologi. (Edisi Keduabelas).
Kesehatan Yang Lebih Bermutu.
Jilid Ke-empat.Yogyakarta: Gadjah
Jakarta: IDI.
mada University Press.
Depkes
RI,
2005.
Kepmenkes
836/Menkes/SK//VI/2005 Pedoman
Nomor
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian
tentang
Kesehatan (Edisi Revisi). Jakarta:
Pengembangan
Manajemen Perawat dan Bidan.
Rineka Cipta Nursalam, 2007. Manajemen Keperawatan:
Fadilla, Tisya, 2008. Hubungan Antara Persepsi
Tentang
Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Pelayanan
Profesional. (Edisi kedua) Jakarta :
Dengan Kepuasan Pasien di RS AQMA Cikampek. Skripsi. Bandung:
Salemba. Pohan, S., 2003. Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan : Dasar-dasar Pengertian.
FIP UPI Hidayat, A. Aziz Alimul, 2007. Pengantar Konsep
Keperawatan.
Bekasi: Kesaint Blanc. Rekam Medik RSUD dr. Soediran Mangun
Jakarta:Salemba Medika.
Sumarso Wonogiri tahun 2011.
Indarmanti, T., 2007. Hubungan Antara Kualitas Keperawatan
Pelayanan
Asuhan
Dengan
Kepuasan
Sugiyono, 2006. Satistik Untuk Penelitian.
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 1, No. 1, Juli 2013
Bandung: CV Alfabeta.
63
Suharsimi,
Arikunto,
Penelitian
2006.
suatu
Prosedur Pendekatan
Praktek. Rineka, Cipta, Jakarta.
and
Satisfaction.
Yogyakarta: Andi Offset. Trisnantoro, L. 2009. Pelayanan Prima Rumah
Sakit,
Indikator
Mutu
Pelayanan dan Clinical Governance.
64
Pelayanan
Pusat Kesehatan
Manajemen FK-UGM:
MMR UGM,.
Tjiptono, Fandi, Gregorius C., 2008. Service, Quality,
Yogyakarta:
Wiyono,
D,
2006.
Manajemen
Pelayanan
Kesehatan.
Surabaya:
Airlangga
Mutu
Buku
4.
University
Press. Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 1, No. 1, Juli 2013